JURNAL ANALISA PENGARUH VARIASI KUAT ARUS, PENDINGIN DAN MEREK ELEKTRODA PADA PENGELASAN BUSUR LISTRIK TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN DISTORSI SUDUT SAMBUNGAN BAJA ST 37 VARIATION ANALYSIS OF EFFECT OF STRONG FLOW, REFRIGERATOR AND BRAND ELECTRODE IN ELECTRIC ARC WELDING AND DISTORTION OF TENSILE STRENGTH STEEL ANGLE CONNECTION ST 37
Oleh: ANGGA INDRA WIDYATAMA 12.1.03.01.0066
Dibimbing oleh : 1. Dr. Suryo Widodo, M.Pd 2. Hesti Istiqlaliyah, S.T., M.Eng
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2016/2017
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
SURAT PERNYATAAN ARTIKEL SKRIPSI TAHUN 2017 Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Lengkap
: ANGGA INDRA WIDYATAMA
NPM
: 12.1.03.01.0066
Telepun/HP
: 081235637413
Alamat Surel (Email)
:
[email protected]
ikel
: ANALISA PENGARUH VARIASI KUAT ARUS, PENDINGIN DAN MEREK ELEKTRODA PADA PENGELASAN
BUSUR
LISTRIK
TERHADAP
KEKUATAN TARIK DAN DISTORSI SUDUT SAMBUNGAN BAJA ST 37 Fakultas – Program Studi
: FT/ TEKNIK MESIN
Nama Perguruan Tinggi
: UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
Alamat PerguruanTinggi
: JL. AHMAD DAHLAN NO 76 KEDIRI
Dengan ini menyatakan bahwa: a. artikel yang saya tulis merupakan karya saya pribadi (bersama tim penulis) dan bebas plagiarisme; . artikel telah diteliti dan disetujui untuk diterbitkan oleh Dosen Pembimbing I dan II.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari ditemukan ketidak sesuaian data dengan pernyataan ini dan atau ada tuntutan dari pihak lain, saya bersedia bertanggung jawab dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Mengetahui
ANGGA INDRA WIDYATAMA | 12.1.03.01.0066 Fakultas Teknik– Prodi Teknik Mesin
Kediri,……………..
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ANALISA PENGARUH VARIASI KUAT ARUS, PENDINGIN DAN MEREK ELEKTRODA PADA PENGELASAN BUSUR LISTRIK TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN DISTORSI SUDUT SAMBUNGAN BAJA ST 37 Angga Indra Widyatama 12.1.03.01.0066 FT-Teknik Mesin
[email protected] Dr. Suryo Widodo, M.Pd. dan Hesti Istiqlaliyah, S.T., M.Eng Universitas Nusantara PGRI Kediri
ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh pengalaman peneliti. Pada proses pengelasan variasi kuat arus, pendingin dan merk elektroda merupakan salah satu dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi nilai tingkat kekuatan tarik dan distorsi sudut hasil pengelasan.Permasalahan penelitian ini adalah: (1) Apakah ada pengaruh variasi kuat arus pada penglasan busur listrik terhadap kekuatan tarik sambungan las baja ST 37 ? (2) Apakah ada pengaruh variasi pendingin pada penglasan busur listrik terhadap kekuatan tarik sambungan las baja ST 37 ? (3) Apakah ada pengaruh variasi merk elektroda pada penglasan busur listrik terhadap kekuatan tarik sambungan las baja ST 37 ? (4) Apakah ada pengaruh variasi kuat arus pada penglasan busur listrik terhadap distorsi sudut sambungan las baja ST 37 ? (5) Apakah ada pengaruh variasi kuat arus pada penglasan busur listrik terhadap distorsi sudut sambungan las baja ST 37 ? (6) Apakah ada pengaruh variasi kuat arus pada penglasan busur listrik terhadap distorsi sudut sambungan las baja ST 37 ? Penelitian ini dilaksanakan dengan metode taguchi yang melibatkan tiga faktor, tiga level. Faktor tersebut yaitu kuat arus (55A, 65A, 75A), pendingin (udara,air,oli) dan merk elektroda (RB, LB, Nikko Steel) sedangkan responnya adalah kekuatan tarik dan distorsi sudut hasil pengelasan busur listrik.Hasil penelitian berdasarkan hasil perhitungan ANOVA pada kekuatan tarik menunjukkan dari ketiga faktor tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kekuatan tarik yaitu faktorA kuat arus (F hitung sebesar 0,001221325), faktor B pendingin (F hitung 0,0006547482), dan faktor C merek elektroda (F hitung 0.0008720829). Sedangkan hasil perhitungan ANOVA pada distorsi sudut menunjukkan dari ketiga faktor tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kekuatan tarik yaitu faktorA kuat arus (F hitung sebesar 0,44024898), faktor B pendingin (F hitung 1,10815381), dan faktor C merek elektroda (F hitung 0,70411668). Untuk menolak H0 adalah Fhitung> Ftabel. Kata kunci: Pengelasan Busur Listrik, Kuat Arus, Pendingin, Merek Elektroda
ANGGA INDRA WIDYATAMA | 12.1.03.01.0066 Fakultas Teknik– Prodi Teknik Mesin
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
sesuai dengan diameter elektroda dan
I. LATAR BELAKANG Proses penyambungan logam atau plat
atau
pun
menggunakan
bahan suatu
lain
pengaturan panjang pendeknya busur.
dapat
Menurut
sukaini
(2014)
penyambungan
mengatakan bahwa Baja karbon adalah
dengan menggunakan baut, mur, paku
paduan antara besi (Fe) dan karbon (C)
keling,
cara
dengan paduan sedikit silisium, Mangan,
pengelasan. Pengelasan pada saat ini
Posphor, Sulfur, dan Cupper. Adapun sifat
banyak sekali digunakan karena proses
dari baja karbon tersebut sangat tergantung
penyambungan dan penyatuan sambungan
pada kadar karbon yang dikandung, oleh
las
kuat.
karena itu baja karbon tersebut dapat
Penyambungan dengan cara pengelasan
dikelompokan dengan berdasarkan kadar
membutuhkan variasi suhu yang sesuai
karbon. Baja karbon rendah ST 37
dengan jenis elektroda dan jenis benda
memiliki kandungan karbon sedikit lebih
kerja yang akan dilakukan pengelasan.
tinggi dari pada rata-rata kandungan
Pada umumnya ada lima jenis sambungan
karbon pada baja karbon, oleh karena itu
dalam pengelasan.
baja tersebut lebih kuat, tetapi kemampuan
soder
relatif
ataupun
lebih
cepat
dengan
dan
Pengelasan ini digunakan elektroda
reganganya kurang. Baja ini dipakai
sebagai bahan tambahan dan elektroda ini
sebagai bahan untuk membuat balok,
terdiri dari banyak ukuran dan jenisnya,
neraca timbangan, plat untuk gedung-
tergantung dari kebutuhan dari proses
gedung, jembatan dan kapal-kapal. Baja
pengelasan itu sendiri. Untuk mendapatkan
karbon
hasil pengelasan yang baik dan sempurna
dengan berbagai cara pengelasan (proses
maka diperlukan pengaturan arus yang
pengelasan).
pada
umumnya
mudah
dilas
benar dan tepat, tidak hanya itu saja
Pelat baja ST 37 merupakan bahan
pengaruh panjang busur api juga akan
bangunan yang sangat kuat dan liat dengan
mempengaruhi hasil pengelasan.
struktur butiran halus dan dapat dilakukan
Pada pengelasan las listrik ini,
pengerjaan dalam keadaan panas maupun
sering berhubungan dengan arus listrik dan
pengerjaan dingin.pengelasan pada baja ST
elektroda, dimana besar kecilnya arus
37 sangatlah mudah karena struktur kuat
tergantung dari diameter elektroda yang
dan mudah saat di las.
digunakan.
Untuk
mendapatkan
hasil
Untuk meningkatkan hasil dan
pengelasan yang baik dan sempurna maka
mutu pengelasan peneliti menggunakan
perlu dilakukan pengaturan arus yang
metode taguchi. Karena luasnya penerapan
ANGGA INDRA WIDYATAMA | 12.1.03.01.0066 Fakultas Teknik– Prodi Teknik Mesin
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
robus desain ini, dilandasi oleh kekuatan pereduksian desain
jumlah
yang
kombinasi
dihasilkan
mengakomondasi
B. Perhitungan Rasio S/N Kekuatan
suatu
dan
mampu
eksperimen
dengan
banyak faktor.
Tarik Perhitungan
nilai
rasio
S/N
tergantung pada jenis karakteristik kualitas dari
respon.
Respon
kekuatan
tarik
memiliki karakteristik kualitas semakin II.
besar semakin baik.
HASIL DAN KESIMPULAN
Contoh perhitungan rasio S/N dari
A. Data Hasil Eksperimen Pelaksanaan
eksperimen
dilakukan
kekuatan tarik untuk kombinasi seting
dengan mengkombinasikan faktor-faktor
faktor
yang terdapat pada mesin las busur listrik,
kualitas semakin besar semakin adalah
variabel-variabel yang digunakan antara
sebagai berikut:
lain yaitu kuat arus, pendingin dan merk elektroda. Data
hasil eksperimen
diambil
penelitian
pada
ini
masing dapat dilihat pada lampiran 3. secara
keseluruhan
ditunjukan pada tabel 4.1.
Kekuatan Tarik 34,34 34,67 20,67 36,03 36,89 36,19 34,40 35,16 36,79
Pengambilan data untuk kekuatan tarik dan distorsi pada sambungan las dilakukan 1
kali
(
)
(
)
] (
)
Sesuai dengan perhitungan yang telah dilakukan, nilai S/N yang diperoleh
pada masing-masing kombinasi faktor
Distorsi Sudut 1,71 0,44 0,48 1.03 0,25 1,11 2,49 0,55 0,60
Sumber: Hasil Pengukuran pada eksperimen
sebanyak
[
)
untuk masing-masing respon yang diamati
Tabel 4. Data Hasil Eksperimen Seting Faktor Kombinasi Ke1 2 3 4 5 6 7 8 9
karakteristik
n (1 / yi 2 ) ) = -10 log i 1 n
(
adalah
Rincian tentang data kekuatan masing
eksperimen
dengan
(
yang
kekuatan tarik.
Hasil
pertama
percobaan
ditunjukkan pada Tabel 5. berikut. Tabel 5. Rasio S/N untuk Kekuatan Tarik No
Amper
Pendingin
Merk Elektroda
S/N(yield stregth) Kgf/mm2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
55 A 55 A 55 A 65 A 65 A 65 A 75 A 75 A 75 A
Udara Air Oli Udara Air Oli Udara Air Oli
A B C B C A C A B
30,1760 30,7991 26,3068 31,1333 31,3382 31,1718 30,7312 30,9210 31,3146
dengan
Untuk mengidentifikasi pengaruh
mengunakan spesimen yang sesuai dengan
level
metriks ortogonal dari metode taguchi.
kekuatan tarik, dilakukan pengolahan data
ANGGA INDRA WIDYATAMA | 12.1.03.01.0066 Fakultas Teknik– Prodi Teknik Mesin
dari
faktor
terhadap
rata-rata
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
respon (data asli) kekuatan tarik yang diperoleh langsung dari pengujian tarik yang dihitung dengan SN ratio dan menggunakan software minitab 16. Perhituan nilai rata-rata kekuatan tarik melalui kombinasi level dari masingmasing faktor. Contoh perhitungan nilai rata-rata setiap level faktor, contoh faktor
Gambar 2. Grafik Hasil Rata-Rata Pengujian Tarik Berdasarkan Pendingin
A level 1 sebagai berikut Yjk =
∑
YA1 = YA1 = YA1 = Perhitungan nilai rata-rata kekuatan tarik melalui kombinasi level dari masingmasing faktor dapat dilihat pada tabel 6 Tabel 6. Respon Rata-Rata kekuatan tarik
Level 1 Level 2 Level 3 Delta Rank
Kuat Arus
Pendigin
29,27 31,21 30,99 1,94 1
30,86 31,02 29,60 1,42 3
Merk elektroda 30,94 31,08 29,46 1,62 2
Grafik untuk nilai rata-rata nilaiS/N rasio untuk tiap level faktor tampak pada gambar 1.
Gambar 3. Grafik Hasil Rata-Rata Pengujian Tarik Berdasarkan Merk Elektroda Berdasarkan rata-rata dari nilai S/N rasio
pada
masing-masing
parameter
proses dapat ditentukan nilai level yang berpengaruh secara statistik. berikut respon level yang mempengaruhi kekuatan tarik tampak pada tabel 4.4. Tabel 7. Kombinasi faktor untuk respon optimal Faktor Kuat Arus Merk Elektroda Pendingin
Level Level 2 Level 2 Level 2
Nilai Level 65 A B Air
C. Analisis Variansi (ANAVA) Setelah pengolahan data dengan SN ratio Gambar 1. Grafik Hasil Rata-Rata Pengujian Tarik Berdasarkan Kuat Arus ANGGA INDRA WIDYATAMA | 12.1.03.01.0066 Fakultas Teknik– Prodi Teknik Mesin
selanjutnya
dilakukan
analisis
variansi untuk mengetahui variabel proses simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
manakah yang memiliki pengaruh secara signifikan terhadap kekuatan tarik. Berikut ini
adalah
langkah-langkah
untuk
menghitung ANAVA nilai rata-rata : 1. Menghitung nilai rata-rata semua Eksperimen : ȳ= ȳ=
∑
ȳ=
perhitungan faktor A kuat arus : =
2. Menghitung nilai total sum of squares. N
SStotal
SSE = 10550,3522- 10345,6022 – (0,2507554 + 0,1344291 + 0,179051) SSE = 10550,3522- 10345,6022 – (0,5642355) SSE = 10550,3522 – 10345,038 SSE = 205,3142 6. Menghitung derajat bebas, contoh
==
Y i 1
i
2
CF
SStotal =
SStotal = 10550,3522 3. Menghitung nilai sum of squares due to mean :
DF = derajat bebas total. = N-1 DFA = derajat bebas faktor Kuat Arus. Df A = kA – 1 DFA = 3 – 1 DFA = 2 DFerror = derajat bebas error. = DFT – DFA – DFB – DFC (DFAxDFBxDFC) 7. Menghitung nilai mean sum of aquares, contoh perhitungan faktor A kuat arus : MSA =
mean (Sm) = nȳ2 mean = 9 x 33,90444442 mean = 9 x 1149,51135 mean = 10345,6022 4. Menghitung nilai sum of squares due to factors, Contoh perhitungan faktor A
MSA = MSA = 0,1253777
8. Menghitung nilai F ratio, contoh perhitungan faktor A kuat arus : FA =
kuat arus : kA 2 SSA = = Ai i 1 n Ai
CF
SSA = SSA = SSA = 95,1925444 + 108,229344 + 106,7089 – 309,880033 SSA = 0,2507554 5. Menghitung nilai sum of aquares due to error : SSE = SSt - SSm – (SSA + SSB + SSC)
FA = FA = 0,001221325
(2.21)
9. Menghitung pure sum of squares, contoh perhitungan faktor A kuat arus: SSA’ = SSA – DFA x ME SSA’ = 0,2507554 – 2 x 102,6571 SSA’ = - 205,0634 10. Menghitung percent contribution, contoh perhitungan faktor A kuat arus: ρA = ρA =
ANGGA INDRA WIDYATAMA | 12.1.03.01.0066 Fakultas Teknik– Prodi Teknik Mesin
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ρA = - 99,60412
Kesimpulan: Fhitung = 0,001221325 <
Hasil dari seluruh perhitungan ANAVA
untuk
nilai
rata-
rata
dipaparkan pada tabel 8.
F(0,05;2;7) =
4,75
maka H0
diterima, artinya tidak ada pengaruh kuat arus terhadap kekuatan.
Tabel 8. ANAVA Rata-Rata
2. Untuk faktor pendingin. : τ1 = τ2 Artinya tidak ada pengaruh terhadap kekuatan tarik. : τ2 ≠ τ2 Artinya
ada pengaruh
terhadap kekuatan tarik Kesimpulan: Fhitung = 0,0006547482 < F(0,05;4;7) = 4,75 maka H0 ditrima,
artinya
tidak
pengaruh
pendingin
ada
terhadap
kekuatan. Berdasarkan ANOVA
nilai
S/N
perhitungan Rasio
diatas
menunjukan bahwa nilai persen kontribusi pada faktor A -99,60412, faktor B -99,66064, dan faktor C -99,63897 artinya bahwa semua faktor tidak ada pengaruh yang signifikan.
Untuk nilai Fhitung yang lebih
3. Untuk faktor mrek elektroda. : τ1 = τ2 Artinya tidak ada pengaruh terhadap kekuatan tarik. : τ2 ≠ τ2 Artinya
ada pengaruh
terhadap kekuatan tarik Kesimpulan: Fhitung = 0,0008720829 < F(0,05;3;5) = 4,75 maka H0
besar dari Ftabel mengindikasikan bahwa
ditrima,
faktor tersebut memiliki pengaruh yang
pengaruh mrek elektroda terhadap
signifikan terhadap respon. Hipotesis nol
kekuatan.
dan hipotesis alternatif yang digunakan
artinya
Berdasarkan
tidak
uji
ada
hipotesis
pada uji hipotesis dengan menggunakan
distribusi F, maka faktor kuat arus,
distribusi F adalah sebagai berikut:
pendingin dan mrek elektroda tidak
1. Untuk faktor kuat arus
memiliki pengaruh terhadap respon
: τ1 = τ2 Artinya tidak ada pengaruh
kekuatan tarik. Kondisi H0 pada respon
terhadap kekuatan tarik.
kekuatan tarik untuk masing-masing
: τ2 ≠ τ2 Artinya
ada pengaruh
faktor ditunjukkan oleh Tabel 9.
terhadap kekuatan tarik
ANGGA INDRA WIDYATAMA | 12.1.03.01.0066 Fakultas Teknik– Prodi Teknik Mesin
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Tabel 9. Kondisi hipotesis nol kekuatan tarik Variabel Kondisi Kuat arus Diterima Pendingin Diterima Mrek elektroda Diterima
langsung dari pengujian tarik. Perhitungan nilai rata-rata kekuatan tarik kombinasi
level
dari
melalui
masing-masing
faktor. Contoh perhitngan nilai rata-rata setiap level faktor, contoh faktor A level 1
D. Perhitungan
Rasio
S/N
Distorsi
Sudut
sebagai berikut : Yjk =
∑
Untuk perhitungan rasio S/N dari distorsi sudut untuk kombinasi seting
YA1 =
faktor
karakteristik
YA1 =
kualitas semakain kecil semakin baik
YA1=
pertama
dengan
adalah sebagai berikut : [∑ ( (
telah dilakukan, nilai respon rata-rata yang ]
[ (
) )
]
diperoleh dapat dilihat pada tabel 11. Tabel 11. Respon Rata-Rata Distorsi Sudut
)
( ) Sesuai dengan perhitungan yang telah dilakukan, nilai rasio S/N yang diperoleh untuk masing-masing respon yang
diamati
pada
Sesuai dengan perhitungan yang
masing-masing
kombinasi faktor ditunjukkan pada Tabel
Level 1 Level 2 Level 3 Delta Rank
Kuat Arus
Pendigin
29,27 31,21 30,99 1,94 1
30,86 31,02 29,60 1,42 3
Merk elektroda 30,94 31,08 29,46 1,62 2
Sumber : hasil perhiungan Grafik untuk nilai rata-rata nilai
10 berikut ini
S/N rasio untuk tiap level faktor tampak
Tabel 10. Rasio S/N Untuk Distorsi Sudut
pada gambar 4.4 berikut.
No
Amper
Pendingin
1 2 3 4 5 6 7 8 9
55 A 55 A 55 A 65 A 65 A 65 A 75 A 75 A 75 A
Udara Air Oli Udara Air Oli Udara Air Oli
Merk Elektroda A B C B C A C A B
Distorsi Sudut Drajat 4,6599 7,1309 6,3752 0,2567 12,0412 0,9065 7,9240 5,1927 4,4370
Sumber : hasil perhitungan Untuk mengidentifikasi pengaruh level dari faktor terhadap rata-rata distorsi
Gambar 4. Grafik Nilai Rata-Rata Distorsi Sudut Berdasarkan Kuat Arus
sudut, dilakukan pengolahan data respon (data asli) distorsi sudut yang diperoleh ANGGA INDRA WIDYATAMA | 12.1.03.01.0066 Fakultas Teknik– Prodi Teknik Mesin
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
E. Perhitungan ANAVA Nilai Ratarata Distorsi Sudut Berikut ini adalah langkah-langkah untuk menghitungan ANAVA nilai rata rata : 1. Menghitung nilai rata-rata semua eksperimen Gambar 5. Grafik Nilai Rata-Rata Distorsi Sudut Berdasarkan Pendingin
ȳ=
∑
ȳ= ȳ=
=
2. Menghitung nilai total sum of squares. SStotal
=∑
SStotal =
Gambar 6 Grafik Nilai Rata-Rata Distorsi Sudut Berdasarkan Merk Elektroda Berdasarkan rata-rata dari nilai S/N
SStotal
= 12,5662
3. Menghitung nilai sum of squares due to mean : mean (Sm) = nȳ2
rasio pada masing masing parameter
mean = 9 x 0,962222222
proses, dapat ditentukan nilai level yang
mean = 9 x 0,9258716
berpengaruh secara statistik mempengaruhi
mean = 8,3328444
respon level yang mempengaruhi distorsi
4. Menghitung nilai sum of squares
sudut tampak pada tabel 12.
due to factors, contoh perhitungan
Tabel 12. Kombinasi faktor untuk respon optimal Nilai Faktor Level Level Pendingin Level 2 Udara Merek Level 2 B Elektroda Kuat Arus Level 2 65 A
faktor A kuat arus :
ANGGA INDRA WIDYATAMA | 12.1.03.01.0066 Fakultas Teknik– Prodi Teknik Mesin
kA A 2 SSA = i i 1 n Ai
CF
SSA =
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
MSA = 0,28650566
SSA =
8. Menghitung nilai F ratio, contoh perhitungan faktor A kuat arus : SSA = 0,96609241 + 1,46087511 + 0,03592288
FA =
– 1,88987907
SSA = 0,57301133 5. Menghitung nilai sum of aquares due to error :
FA = FA = 0,44024898 9. Menghitung pure sum of squares,
SSE = SSt - SSm – (SSA + SSB + SSC)
contoh perhitungan faktor A
SSE = 12,5662- 8,3328444 –
kuat arus :
(0,57301133 + 1,44233083 +
SSA’ = SSA – DFA x ME
0,91645149)
SSA’ = 0,57301133 – 2 x 0,65078098
SSE = 12,5662- 8,3328444 – (2,93179365)
SSA’ = - 0,7285506 10. Menghitung percent contribution,
SSE = 4.2333556 – 10345,038
contoh perhitungan faktor A
SSE = 1,30156195
kuat arus :
6. Menghitung derajat bebas, contoh perhitungan faktor Arus kuat : DF = derajat bebas total. = N-1 DFA = derajat bebas faktor A.
ρA = ρA = ρA = - 17,20977 Hasil dari seluruh perhitungan
Df A = kA – 1 (2.14)
ANAVA untuk nilai rata- rata dipaparkan
DFA = 3 – 1
pada tabel 13.
DFA = 2
Tabel 13. ANAVA Rata-rata
DFerror = derajat bebas error. = DFT – DFA – DFB – DFC (DFAxDFBxDFC) 7. Menghitung nilai mean sum of aquares, contoh perhitungan factor A kuat arus : MSA = MSA = ANGGA INDRA WIDYATAMA | 12.1.03.01.0066 Fakultas Teknik– Prodi Teknik Mesin
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Berdasarkan ANOVA
nilai
perhitungan
S/N
Rasio
diatas
: τ1 = τ2
Artinya tidak ada
pengaruh terhadap distorsi Sudut.
menunjukan bahwa nilai persen kontribusi
: τ2 ≠ τ2 Artinya ada pengaruh
pada faktor A -17,20977, faktor B 3,325231, dan
terhadap distorsi sudut.
faktor C -9,097051artinya bahwa semua faktor tidak ada pengaruh yang signifikan.
F(0,05;2;7) = 4,35 maka H0
Untuk nilai Fhitung yang lebih besar dari Ftabel mengindikasikan bahwa faktor tersebut
memiliki
Kesimpulan: Fhitung = 0,70411668 <
pengaruh
yang
signifikan terhadap respon. Hipotesis nol dan hipotesis alternatif yang digunakan pada uji hipotesis dengan menggunakan distribusi F adalah sebagai berikut:
ditrima,
artinya
tidak
ada
pengaruh mrek elektroda terhadap distorsi sudut. Berdasarkan uji hipotesis distribusi F, maka faktor kuat arus, pendingin dan mrek elektroda tidak memiliki pengaruh terhadap respon distorsi sudut. Kondisi H0
1. Untuk faktor kuat arus : τ1 = τ2 Artinya tidak ada pengaruh terhadap distorsi Sudut.
pada respon distorsi sudut untuk masingmasing faktor ditunjukkan oleh Tabel 14. Tabel 14. Kondisi hipotesis nol distorsi sudut
: τ2 ≠ τ2 Artinya ada pengaruh
Variabel
terhadap distorsi sudut. Kesimpulan: Fhitung = 0,44024898 < F(0,05;2;7) = 4,35 maka H0
Kondisi
Kuat arus
Diterima
Pendingin
Diterima
Mrek elektroda
Diterima
diterima, artinya tidak ada pengaruh kuat arus terhadap
VI. Pembahasan
distorsi sudut.
Berdasarkan dari hasil perhitungan
2. Untuk faktor pendingin.
metode taguchi didapatkan kondisi optimal
: τ1 = τ2
dapat dipilih dengan semua level faktor
Artinya tidak ada
pengaruh terhadap distorsi Sudut.
yang mempunyai presentase respon lebih
: τ2 ≠ τ2 Artinya ada pengaruh
besar lebih baik untuk kekuatan tarik.
terhadap distorsi sudut.
Menurut pringkatnya kondisi optimal yang
Kesimpulan: Fhitung = 1,10815381 <
baik pada kekauatan adalah faktor A kuat
F(0,05;2;7) = 4,35 maka H0
arus pada level 2 yaitu 65 amper,faktor C
ditrima,
ada
mrek elektroda pada level 2 menggunakan
terhadap
mrek elektroda jenis C, sedangkan faktor B
pengaruh
artinya
tidak
pendingin
distorsi sudut. 3. Untuk faktor mrek elektroda. ANGGA INDRA WIDYATAMA | 12.1.03.01.0066 Fakultas Teknik– Prodi Teknik Mesin
pendingin pada level 2 menggunakan pendingin jenis air. simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Sedangkan dari hasil perhitungan
SMAW Pada Baja ST 37. Jurnal
metode taguchi dari distorsi sudut yang mempunyai presentase respon karakteristik
Teknik Mesin. Vol 4. No 1. April Aljufri. 2013. Ketangguhan Metal Baja
kualitas semakin kecil semakin baik.
Aisi
Menurut pringkat kondisi optimal pada
Impact Hasil Pengelasan SMAW
distorsi sudut ditunjukan pada faktor B
Yang Telah Mengalami Hardening
pendingin dengan level 2 menggunakan
dan Tanpa Proses Hardening. Jurnal
pendingin udara, faktor C mrek elektroda
Manufaktur Teknik Mesin.
menggunakan elektroda mrek jenis C, dan
Bagus
1050
Akibat
Pembebanan
sugiarto,2012,arus
pengelasan
faktor A kuat arus level 2 menggunakan 65
listrik.
amper.
tersedia:http://www.bengkelbangun.c Dari hasil perhitungan uji ANOVA
(oneline),
om/2012/12/arus-pengelasan-las-
pada kekuatan tarik dan distorsi sudut, ke
listrik.html, di unduh 12 januari
dua respon dari ketiga faktor tersebut yaitu
2016.
kuat arus, pendingin dan mrek elektroda tidak memiliki pengaruh terhadap respon
H.Samsudi Rahajo. 2012. Variasi arus
yang sangat signifikan artinya kita bisa
Listrik
Terhadap
Sifat
Mekanis
menggunakan ketiga faktor tersebut saat
Sambungan Las Shilding Metal Arc
pengelasan karena dari hasil perhitungan
Welding (SMAW). Jurnal Fakultas
tidak ada pengaruh respon yang signifikan.
Teknik. Iriawan, N. Dan Astuti, S. P. 2006. Mengolah Data Statistik
DAFTAR PUSTAKA
Dengan
Mudah Menggunakan Minitab 14. Achmad
Nurhidayat.
2012.
Pengaruh
Metode Pendingin Pada perlakuan Panas Pasca Pengelasan Terhadap Karakteristik Sambungan las logam Berbeda
Antara
Baja
Karbon
Rendah SS 400 Dengan Baja Tahan Karat Austenitik Aisi 304. Jurnal Teknik Mesin. Vol XI. No 1. Maret Ahmadil amin. 2012. Pengaruh Besar Arus
Temper
Bead
Yogyakarta: Andi Offset. Joko
santoso,
2006,
Pengaruh
arus
pengelasan terhadap kekuatan tarik dan ketangguhan las smaw dengan elektroda E7018,
Jurnal Teknik
Mesin Universitas Negri Semarang Montgomery, D. C. 2005. Design and analysis of experiments 6th Edition. New York: John Wiley & Sons, Inc.
Welding
Terhadap Ketangguhan Hasil Las ANGGA INDRA WIDYATAMA | 12.1.03.01.0066 Fakultas Teknik– Prodi Teknik Mesin
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Montgomery, D. C. 2005. Design and
Wiryosumarto, H. Dan Okumura, T.
analysis of experiments 7th Edition.
Teknologi
New York: John Wiley & Sons, Inc.
Jakarta: Pradnya Paramita
Patricia
Wahyu
Haumahu.
Optimalisasi
Pengelasan
Logam.
2011.
Produk
Dengan
Menggunakan Metode Perancangan Toleransi
Taguchi.
Jurusan
Matematika Universitas Diponegoro Pranowo sidi. 2011. Analisa Pengaruh Proses Pengelasan MIG Terhadap Distorsi
Sudut
dan
Kedalaman
Penetrasi Pada Sambungan Butt Joint. Jurnal Permesina kapal. Vol 5, No 1. Saiful
Huda,
Joko
Waluyo,
Teguh
Fiantoro. 2013. Analisa Pengaruh Arus dan Bentuk Kampuh Pada Pengelasan
SMAW
Terhadap
Distorsi Sudut dan Kekuatan Tarik Sambungan Butt Joint Baja Aisi 4140. Jurnal Teknik Mesin. Vol 6. No 2. Desember Soejanto,
I.
Dengan
2009.Desain Metode
Eksperimen
Taguchi
Edisi
Pertama, Yogyakarta: Graha Ilmu. Udin
juhrodin,2013,analisa
data
menggunakan minitab. ( oneline), tersedia: http://udinjuhrodin.byethost3.com/an alisis-data-menggunakan-minitab-v16/?ckattempt=1, diunduh14 januari 2016
ANGGA INDRA WIDYATAMA | 12.1.03.01.0066 Fakultas Teknik– Prodi Teknik Mesin
simki.unpkediri.ac.id || 11||