TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (PAMSIMAS) DI KECAMATAN PRAMBANAN KABUPATEN KLATEN
E-JURNAL
Disusun Oleh: ANEISIA KHAIRAWATI SAPUTRA NIM 11405244025
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015
Tanggapan dan Partisipasi Masyarakat. . .(Aneisia Khairawati S)
TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (PAMSIMAS) DI KECAMATAN PRAMBANAN KABUPATEN KLATEN RESPONSE AND PARTICIPATION IN WATER SUPPLY PROGRAMME AND SANITATION BASED ON COMMUNITY ( PAMSIMAS ) IN PRAMBANAN KLATEN REGENCY Oleh: Aneisia Khairawati S, Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta.
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengetahui: 1) Penerapan program Pamsimas di Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten. 2) Faktor pendukung dan faktor penghambat dalam penerapan program Pamsimas. 3) Tanggapan masyarakat terhadap program Pamsimas. 4) Partisipasi masyarakat terhadap program Pamsimas. 5) Upaya meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap program Pamsimas di Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah pengguna Pamsimas, Perangkat Desa, Tim Fasilitator tingkat Kecamatan dan Dinas Sumber Daya Air serta ROOMS (Regional Oversight Management Services) Pamsimas. Informan diambil secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik analisis data secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) a) penerapan program Pamsimas melibatkan semua lapisan masyarakat tanpa membedakan gender dan status sosial. b) bentuk penerapannya diawali dengan adanya sosialisasi dari Bappeda, diikuti dengan tahap perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan sampai pada tahap evaluasi. 2) faktor pendukung program Pamsimas adalah swadaya masyarakat berupa dana, ide dan tenaga. 3) faktor penghambat: a) merasa kualitas air yang digunakan sudah layak untuk dikonsumsi. b) penempatan tandon air yang belum menjangkau seluruh masyarakat. c) ada masyarakat yang merusak fasilitas dengan cara membakar pipa saluran air. 3) tanggapan masyarakat terhadap Pamsimas: sebagian besar masyarakat setuju dengan adanya Pamsimas. 4) partisipasi masyarakat: a) masyarakat mengikuti semua kegiatan yaitu dari sosialisasi sampai evaluasi. b) masyarakat aktif dan lancar membayar iuran setiap bulan. c) masyarakat menjaga fasilitas yang ada baik di sekitar rumah maupun pipa utama. 5) upaya meningkatkan partisipasi adalah: a) menghilangkan budaya masyarakat BABS (Buang Air Besar Sembarangan). b) pemerintah memberikan bantuan berupa dana. c) pemerintah pusat memberikan bantuan dana untuk pengembangan Pamsimas ke tahap selanjutnya.
Kata kunci : Tanggapan, Partisipasi Masyarakat, Pamsimas.
1
Tanggapan dan Partisipasi Masyarakat. . .(Aneisia Khairawati S)
ABSTRACT This study aimed to: 1) Application of Pamsimas in Prambanan district Klaten 2) factors supporting and inhibiting factors in the implementation of the Pamsimas program. 3) The public response to the Pamsimas program. 4) Public participation in the Pamsimas program. 5) Efforts to increase public participation in the Pamsimas program in Prambanan district Klaten . This research is a descriptive qualitative approach. Informants in this study is the user of Pamsimas, the Villager, team facilitator in district level as well as the Pamsimas Department of Water Resources ROOMS (Regional Oversight Management Services). Informants taken by purposive sampling with a specific purpose. Data collected by observation, interview and documentation. The data analysis technique is descriptive qualitative. The results showed that 1) a) the application of Pamsimas program involving all levels of society regardless of gender and social status. b) application form begins with the socialization of Bappeda, followed by the planning, implementation, monitoring and until the evaluation stage. 2) The supporting factor of Pamsimas program is the non-governmental in the form of funds, ideas and power. 3) inhibiting factors: a) the villager persumption quality of the water being used is suitable for consumption. b) the placement of water tanks that have not reached all of society. c) there are community facilities that damage by burning the plumbing. 3) the public response to Pamsimas: most people agree with the Pamsimas. 4) public participation: a) the public follow all activities, namely from promotion to evaluation. b) the community actively and smoothly pay dues every month. c) communities maintain existing facilities both at home and around the main pipe. 5) efforts to improve participation is: a) eliminate the culture of Babs (defecation) in any place. b) the government provides assistance in the form of funds. c) the central government to provide funding for the development Pamsimas to the next stage. Keywords: Response, Public Participation, Pamsimas
2
Tanggapan dan Partisipasi Masyarakat. . .(Aneisia Khairawati S)
PENDAHULUAN
Air merupakan kebutuhan dasar bagi makhluk
Air adalah substansi yang paling melimpah
di
permukaan
bumi.
Kebutuhan
Air
konstan
dapat
2010: 7). Menurut Djauhari Noor (2005: 76), pemanfaatan air bagi kebutuhan air
planet bumi dalam 3 bentuk, padat, cair
minum harus memenuhi standar kualitas
dan gas. Ketiga wujud air ini berpengaruh
kesehatan. Sumber daya air baru dapat
sangat penting bagi siklus hidrologi. Air
dikatakan layak minum apabila unsur-
di bumi berada pada lapisan atmosfer
unsur
yang disebut hidrosfer yang meliputi
yang
dikandungnya
sudah
memenuhi standar baku mutu air layak
ketinggian antara 1-15 km di atas
minum yang bebas dari mineral-mineral
permukaan tanah. Air tersebut tersimpan
yang
di laut dalam bentuk es, sebagai air
membahayakan
manusia.
permukaan dan di atmosfer bumi. Air di
Perlu
bagi
kesehatan
diketahui dari mana
sumber air itu berasal, apakah air tersebut
atmosfer berupa massa uap air yang
telah tercemar atau terkontaminasi oleh
merupakan suatu fase dari siklus hidrologi
unsur-unsur
(Indarto, 2010: 3-6).
logam berat
atau tidak.
Sumber daya air, baik yang berasal dari Air merupakan zat esensial untuk air
tersebut
permukaan, ataupun air tanah (Indarto,
membentuk
permukaan bumi. Air dapat dijumpai di
kehidupan,
air
manusia.
antara lain: menampung air hujan, air
makhluk hidup dan merupakan kekuatan secara
akan
termasuk
diperoleh dari berbagai macam sumber,
merupakan komponen utama bagi semua
utama
hidup
yang
daratan (sungai, mata air, danau) maupun
memungkinkan
bawah tanah (air artesis) tidaklah otomatis
adanya kehidupan di bumi ini. Tubuh
dapat diminum langsung tanpa dilakukan
makhluk hidup sebagian besar terdiri dari
analisa unsur.
air, kecuali makhluk hidup dalam bentuk Pada masa yang akan datang
biji dan spora, air juga berfungsi sebagai
kemungkinan kebutuhan air tanah akan
zat pelarut di dalam tubuh manusia,
semakin besar yaitu untuk kebutuhan
sebagai reaksi kimia dalam metabolisme dalam
bentuk air
rumah tangga penduduk. Pemanfaatan air
seni (Uwe Neis,
tanah untuk kebutuhan hidup manusia,
1993:25).
3
Tanggapan dan Partisipasi Masyarakat. . .(Aneisia Khairawati S)
perlu memperhatikan dari segi kuantitas
(sense of ownership) terhadap kegiatan yang dilakukan dan mengelola secara sukarela. Untuk itu perlu dilakukan suatu usaha pemberdayaan masyarakat, agar masyarakat berpartisipasi secara aktif dalam menyiapkan, melaksanakan, mengoperasionalkan dan memelihara sarana yang telah dibangun, serta melanjutkan kegiatan peningkatan derajat kesehatan di masyarakat dan lingkungan sekolah…(diakses dari http://new.pamsimas.org).
dan kualitas yang sesuai dengan baku mutu. Kualitas air tanah yang akan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut juga penting untuk diketahui. Pemenuhan kebutuhan sumber daya air yang besar tentunya tetap harus dilakukan dengan
memperhatikan
batas
aman
pengambilan air tanah. Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) merupakan salah satu program dan aksi nyata pemerintah (pusat dan daerah) dengan dukungan Bank Dunia, untuk meningkatkan penyediaan air minum, sanitasi, dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama dalam menurunkan angka penyakit diare dan penyakit lainnya yang ditularkan melalui air dan lingkungan. Suatu program penyediaan air minum, sanitasi, dan kesehatan akan efektif dan berkelanjutan bila berbasis pada masyarakat melalui pelibatan seluruh masyarakat dan dilakukan melalui pendekatan yang tanggap terhadap kebutuhan masyarakat (demand responsive approach). Proyek yang tanggap terhadap kebutuhan berarti bahwa proyek menyediakan sarana dan kegiatankegiatan yang masyarakat inginkan, bersedia untuk berkontribusi dan membiayai; dan dapat mengelola dan memelihara sehingga terbentuk rasa memiliki
Program (Penyediaan Sanitasi
Pamsimas
Air
Minum
Berbasis
dan
Masyarakat)
merupakan salah satu program PNPM
(Program
Nasional
Pemberdayaan
Masyarakat)
Mandiri Pendukung dalam rangka menciptakan bersih
masyarakat
dan
sehat
hidup melalui
penyediaan air minum dan sanitasi berbasis
masyarakat,
masyarakat
peserta
dimana program
berperan sebagai pelaku utama dan penentu dalam persiapan, pelaksanaan
seluruh proses perencanaan,
dan
pemeliharaan.
Proses yang mengajak masyarakat dalam
menemukenali
berbagai
persoalan dan penyakit terkait air
4
Tanggapan dan Partisipasi Masyarakat. . .(Aneisia Khairawati S)
dan sanitasi, kemudian dibimbing
Sengon yang baru sampai tahap
untuk melakukan berbagai langkah
pembangunan dan baru beroperasi
pencegahannya
beberapa bulan. Berdasarkan hasil
termasuk
menyiapkan
sarana
yang
observasi,
diketahui
bahwa
dibutuhkan seperti air minum dan
pemenuhan kebutuhan air bersih di
sanitasi
Kecamatan
akan
kesadaran
membangun
dan
kapasitas
Prambanan
masih
kurang optimal untuk masyarakat,
masyarakat untuk hidup bersih dan
hal
ini
ditandai
sehat yang pada gilirinnya akan
mengeringnya beberapa air sumur
meningkatkan derajat kesehatan
dan mata air yang ada di sekitar
masyarakat terutama menurunkan
masyarakat pada musim kemarau.
angka penyakit diare dan penyakit
Di Desa Pereng, rumah warga
lain yang ditularkan melalui air
yang berdekatan dengan aliran
dan lingkungan yang akhirnya
sungai,
akan tercipta hidup bersih dan
warga berpikiran praktis, yaitu
sehat.
dengan melakukan kegiatan seperti
menyebabkan
dengan
sebagian
Prambanan
mandi, buang air dan mencuci
merupakan salah satu Kecamatan
lebih mudah di sungai, selain tidak
yang ada di Kabupaten Klaten
membutuhkan biaya. Tidak bisa
yang
bantuan
dipungkiri, meskipun sudah ada
program Pamsimas. Di Kecamatan
sosialisasi dari Pemerintah, masih
Prambanan program Pamsimas ini
tetap
telah mencakup beberapa desa.
memanfaatkan
Desa yang telah dijangkau oleh
aktifitas MCK. Sebagian air tanah
program Pamsimas sebanyak 5
dimungkinkan telah tercemar oleh
desa yaitu Desa Sanggrahan yang
limbah dari perikanan lele. Dari
Kecamatan
sudah
telah
mendapat
mencapai
ada
warga
yang
sungai
untuk
observasi, diketahui juga bahwa
tahap
pengembangan, Desa Pereng, Desa
perikanan lele yang berada di
Kotesan, Desa Cucukan dan Desa
sekitar pekarangan tempat tinggal masyarakat, limbahnya dibuang
5
Tanggapan dan Partisipasi Masyarakat. . .(Aneisia Khairawati S)
secara langsung dan tidak diolah
digunakan oleh Kepala Keluarga
terlebih dahulu.
pengguna program Pamsimas.
Permasalahan dijumpai
di
lain
lapangan
yang
Adapun
tujuan
dalam
adalah
penelitian ini adalah penerapan
terbatasnya prasarana dan sarana
program Pamsimas di Kecamatan
air bersih, baik secara kualitas
Prambanan. Faktor pendukung dan
maupun
untuk
faktor penghambat dalam penerapan
dan
program Pamsimas di Kecamatan
kuantitas
mendukung
kegiatan
kebutuhan masyarakat. Hal ini dibuktikan keluarga
dengan yang
tidak
adanya
Prambanan
Kabupaten
Klaten.
Tanggapan
masyarakat
terhadap
program Pamsimas di Kecamatan
memiliki
Prambanan
sumur pribadi sehingga untuk
Kabupaten
Partisipasi
Klaten.
masyarakat
terhadap
pemenuhan kebutuhan air untuk
program Pamsimas di Kecamatan
kegiatan sehari-hari mengandalkan
Prambanan Kabupaten Klaten. Upaya
air dari sumur keluarga yang lain.
meningkatkan partisipasi masyarakat
Adanya
terhadap
permasalahan
tersebut,
program
maka program Pamsimas mulai
Kecamatan
masuk ke desa-desa di Kecamatan
Klaten.
Prambanan. Pamsimas
Adanya yang
Pamsimas
Prambanan
di
Kabupaten
layanan
Berdasarkan latar belakang
belum
di atas, maka peneliti tertarik
menjangkau di seluruh daerah
untuk
menyebabkan masih kurangnya
dengan judul “Tanggapan dan
sosialisasi tentang dana swadaya
Partisipasi Masyarakat dalam
masyarakat
Program
dalam
program
mengadakan
penelitian
Penyediaan
Air
Pamsimas. Dana swadaya yang
Minum dan Sanitasi Berbasis
digerakkan oleh masyarakat ini
Masyarakat
digunakan
dana
Kecamatan
yang
Kabupaten Klaten”
pemeliharaan
sebagai fasilitas
6
(Pamsimas)
di
Prambanan
Tanggapan dan Partisipasi Masyarakat. . .(Aneisia Khairawati S)
METODE PENELITIAN Penelitian
ini
Pamsimas, fasilitator dan Kepala
merupakan
Desa.
jenis
penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang mengarah
pada
masalah
atau
pengungkapan
Subjek Pelengkap
suatu
Subjek adalah
adanya dan mengungkapkan fakta-fakta
individu
tertentu
yang
yang
diwawancarai
untuk
keperluan
walaupun
sebagaimana
penelitian
pelengkap
ada,
keadaan
2.
kadang-kadang
individu-
diberikan interpretasi atau analisis, hasil
informasi yaitu orang-orang yang
penelitian ini biasanya difokuskan untuk
dapat memberikan informasi atau
memberikan
keterangan
gambaran
keadaan
atau
data
yang
sebenarnya dari objek yang diteliti (Moh.
diperlukan peneliti. Informan yang
Pabundu Tika, 2005: 4). Penelitian ini
diambil
dimaksudkan
memberikan
tanggapan,
untuk faktor
mengungkapkan pendukung
diharapkan
dapat
informasi
yang
dan
sebanyak mungkin, sehingga data
penghambat pengguna Pamsimas dalam
yang diambil benar-benar dapat
program
mewakili
Pamsimas
di
Kecamatan
Prambanan Kabupaten Klaten.
ini adalah Dinas Sumber Daya Air dan ROOMS (Regional Oversight
Sumber data atau informan
Management Services) Pamsimas.
dalam penelitian ini adalah subjek dari
Teknik
mana data diperoleh. Subjek penelitian
pengambilan
teknik Subjek penelitian utama penelitian
masyarakat
pada atau
tiap
pengambilan
informan
sumber data dengan pertimbangan utama
tertentu.
dalam penelitian ini adalah ketua Pamsimas
informan
adalah purposive sampling yaitu
ini, yaitu:
Subjek
penelitian.
Subjek pelengkap dalam penelitian
A. Subjek Penelitian
1.
terhadap
B. Teknik Pengumpulan Data
desa,
1. Observasi (pengamatan)
pengguna
Observasi berguna untuk mendapatkan gambaran awal
7
Tanggapan dan Partisipasi Masyarakat. . .(Aneisia Khairawati S)
dari lokasi yang akan dijadikan
perumusan
sebagai
penelitian ini, data-data tersebut
obyek
dengan
penelitian
memperhatikan
masalah
dalam
adalah
fenomena yang ada di lapangan,
a. Penerapan, faktor pendukung dan
serta mencari data mengenai
faktor
segala
penerapan program Pamsimas
kegiatan
yang
berhubungan dengan pelayanan
penghambat
dalam
b. Tanggapan masyarakat pengguna
Pamsimas dan kebutuhan air di
Pamsimas,
setiap
penolakan atau persetujuan.
Kepala
Keluarga
pengguna Pamsimas. Metode ini
menggunakan
berupa
check
digunakan
c. Partisipasi
instrumen list
dalam
berupa
masyarakat
d. Upaya meningkatkan partisipasi
rangka
masyarakat Pamsimas.
data
awal
tentang
daerah
penelitian,
untuk
dalam
program Pamsimas.
yang
mencari
tanggapan
mendapatkan gambaran secara
dalam
program
3. Dokumentasi
umum dengan memperhatikan
Dokumentasi adalah teknik untuk
keadaan riil atau fenomena
mencari data dengan cara mencatat data
yang
yang berfungsi sebagai data pendukung,
ada
tentang
dilapangan informasi
serta
seperti:
dari
Pamsimas.
a. Data
2. Wawancara mendalam bertujuan
dari
memperoleh
informasi
Prambanan.
mengenai
tanggapan,
Kecamatan
Prambanan Kabupaten Klaten
ini
Wawancara untuk
Monografi
b. Data
faktor
Kantor
pengelola
program
pendukung dan penghambat dalam
Pamsimas
program Pamsimas. Data yang
pengguna Pamsimas pada tiap
diperoleh dari teknik wawancara
desa diperoleh dari tiap-tiap
adalah
ketua Pamsimas di setiap desa.
data
yang
menjawab
8
serta
Kecamatan
jumlah
Tanggapan dan Partisipasi Masyarakat. . .(Aneisia Khairawati S)
c. Data
mengenai
indikator
tidak penting dan mengatur agar
Pamsimas sukses, kategori tiap
dapat menarik kesimpulan.
desa dari Pamsimas.
3. Penyajian Data
d. Dokumentasi berupa foto-foto selama
peneliti
Penyajian
data
adalah
mengadakan
sekumpulan informasi tersusun
data
sehingga
pengumpulan Kecamatan
di
Prambanan
memberikan
kemungkinan
Kabupaten Klaten.
penarikan
kesimpulan dan pengambilan tindakan.
C. Teknik Analisis Data
4. Penarikan Kesimpulan
1. Pengumpulan data
Penarikan kesimpulan adalah
Data yang diperoleh dari
usaha
untuk
mencari
atau
hasil observasi, wawancara, dan
memahami makna, keteraturan
dokumentasi
pola-pola penjelasan, alur sebab
dicatat
dalam
catatan lapangan yang terdiri
akibat atau proporsi.
dari dua aspek yaitu deskripsi dan refleksi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
2. Reduksi Data
A. Deskripsi
Reduksi data merupakan proses
seleksi,
1. Kondisi Fisiografis Kecamatan
Cara mereduksi data adalah melakukan
berada
seleksi,
dan
o
Prambanan 110o30’-
diantara
110o45’Bujur
membuat ringkasan atau uraian singkat
Kecamatan
Prambanan
pemfokusan,
penyederhanaan, dan abstraksi.
dengan
Wilayah
Timur
dan
o
7 30’- 7 45’ Bujur Selatan.
menggolongkan
data kedalam pola-pola dengan
Kecamatan
membuat
penelitian
terletak pada bagian paling
mempertegas,
barat di Kabupaten Klaten dan
membuat
merupakan wilayah perbatasan
transkip
untuk memperpendek,
antara
fokus, membuang bagian yang
9
Prambanan
Kabupaten
Klaten
Tanggapan dan Partisipasi Masyarakat. . .(Aneisia Khairawati S)
dengan
Kecamatan
seperti pasar, jalan, sumber air,
Prambanan,
Kabupaten
dan fasilitas pelayanan publik lain.
Sleman,
Daerah
Yogyakarta.
Istimewa
Luas
Kecamatan
1. Kondisi Fisik Wilayah
wilayah
a. Iklim
Prambanan
2) Suhu
mencapai 24,43 km2 / 2.443
Berdasarkan
Ha dengan batas wilayah : 1) Sebelah utara
perhitungan
:
menggunakan
Kecamatan Manisrenggo 2) Sebelah timur
:
Kecamatan
Jogonalan
Braak,
Kecamatan
dapat
diketahui
rata-rata
temperatur
harian
Kecamatan
Prambanan adalah 25,4oC.
dan Gantiwarno 3) Sebelah selatan
rumus
:
2) Kondisi Klimatologis
Piyungan,
Penentuan
Bantul, DIY
tipe
curah hujan di daerah
4) Sebelah barat
:
penelitian
adalah
Kecamatan Prambanan,
menggunakan
Sleman, DIY
Schmidth dan Ferguson
Kecamatan
Prambanan
diperoleh nilai Q sebesar
memiliki jumlah penduduk sebesar
0,6086.
50.047
penggolongan
jiwa
tipe
(Kecamatan
Menurut Schmidth
Prambanan Dalam Angka 2014).
dan Ferguson, maka curah
Kepadatan penduduk Kecamatan
hujan
Prambanan adalah 2117 jiwa/Km2.
Prambanan tergolong tipe
Jumlah
D yaitu sedang.
penduduk
tersebut,
tersebar di beberapa tempat di
di
Kecamatan
3) Kondisi Geologis
Kecamatan Prambanan. Sebagian
Kondisi geologis di
besar, menempati tempat yang
Kecamatan
Prambanan
dekat dengan fasilitas penunjang,
dipengaruhi
oleh
keberadaan
Gunung
10
Tanggapan dan Partisipasi Masyarakat. . .(Aneisia Khairawati S)
Merapi. Jenis tanah di
antara lain tanah sawah,
Kecamatan
bangunan,
sebagian
Prambanan besar
kebun
dan
adalah
tanah keperluan fasilitas
regosol coklat keabuan
umum seperti lapangan
yang
olah raga, jalur hijau,
bahan
berupa
abu
induknya dan pasir
vulkan.
Tanah
regosol
adalah
tanah
tidak
memiliki
tempat
pedogenik
pemakaman
(Monografi
Kecamatan
Prambanan
2. Kondisi Demografis
vulkan) yang jelas.
a. Komposisi penduduk
4) Kondisi Tata Air
Di
Kecamatan berdasarkan
lokasinya
dilalui
oleh
beberapa
sungai
yaitu
memiliki
karakteristik
penduduk
umur
dua
muda
menengah
dan
kembali menurun pada
Prambanan
kelomok umur 65+ tahun. b. Sex ratio
di Desa Bugisan serta
Hasil
Sungai Deresan di sebelah
perhitungan
sex ratio di Kecamatan
Kecamatan
Prambanan sebesar 93,
Prambanan.
artinya setiap 100 jiwa
5) Penggunaan Lahan
penduduk jenis kelamin
Penggunaan
perempuan terdapat
lahannya terbagi dalam beberapa
umur
kemudian meningkat pada
yang alirannya menyatu
timur
yaitu
memiliki jumlah terkecil,
dan Sungai Kongklangan
Kecamatan
Prambanan
kelompok
barat, Sungai Borongan
membelah
Kecamatan
konstruktif,
Sungai Opak di sebelah
yang
dan
Tahun 2013).
(berasal dari pembentukan
Prambanan
rekreasi
jiwa
penggunaan,
11
penduduk
93 jenis
Tanggapan dan Partisipasi Masyarakat. . .(Aneisia Khairawati S)
kelamin laki-laki. jumlah Kecamatan dengan
Jadi,
yaitu 41,03% adalah petani
penduduk
dan terendah yaitu 13,67%
Prambanan
jenis
adalah peternak.
kelamin
perempuan lebih banyak dibandingkan
D. Pembahasan Hasil Penelitian
dengan
1. Penerapan Program Pamsimas
penduduk dengan jenis
di
Kecamatan
kelamin laki-laki.
Kabupaten Klaten
c. Rasio Ketergantungan Hasil sex
Penerapan
hitungan
ratio
di
Prambanan
Pamsimas
rasio
di
program Kecamatan
Prambanan sangat membantu
ketergantungan penduduk
dalam
di Kecamatan Prambanan
permasalahan
yaitu sebesar 49, artinya
Permasalahan yang ada di
setiap 100 jiwa penduduk
Kecamatan Prambanan ialah
usia
produktif
mengeringnya sumber air pada
beban
saat musim kemarau, terdapat
menanggung sebesar
49
belum
jiwa
dan
usia
kandungan
tidak
Dalam
3. Kondisi sosial dan ekonomi
besi
sehingga
penerapan
Pamsimas
Kecamatan Prambanan sosial
air.
airnya berwarna kekuningan.
produktif.
Kondisi
mengatasi
di
program
Kecamatan
Prambanan berjalan dengan
ekonomi
lancar karena sebagian besar
masyarakat di Kecamatan
masyarakatnya
Prambanan masih kental
dengan
dengan
kebersamaan,
Penerimaan yang baik tersebut
kepedulian,
dan gotong-
dapat
royong. pencaharian Kecamatan
Jenis terbesar
mata
menerima
sangat
dibuktikan
baik.
dengan
adanya gotong royong yang
di
didukung
Prambanan
kalangan
12
oleh masyarakat
semua baik
Tanggapan dan Partisipasi Masyarakat. . .(Aneisia Khairawati S)
warga biasa maupun warga
merasa kualitas air di
yang memiliki jabatan di desa
desanya bagus dan tidak
yang
memerlukan
tidak
membedakan
gender.
adanya
program Pamsimas.
2. Faktor pendukung dan faktor
b. Faktor
penghambat:
penghambat dalam penerapan
adanya masyarakat yang
program
tidak
Pamsimas
Kecamatan
di
Prambanan
Antusiasme
dengan
program Pamsimas karena
Kabupaten Klaten. a. Faktor
setuju
merasa kualitas air yang pendukung:
dikonsumsi
masyarakat
layak
selama
karena
ini telah
dengan adanya program
digunakan secara turun
Pamsimas
temurun
dibuktikan
dan
tidak
dengan sambutan yang
menimbulkan
sangat
yaitu
Selain faktor masyarakat,
mau
adanya
swadaya
berupa
baik
masyarakat memberikan berupa
ide,
penyakit.
faktor
teknis
penempatan
tenaga
tandon air yang belum
maupun dana. Semangat
dapat mencakup seluruh
gotong royong pada setiap
masyarakat
desa penerima Pamsimas
menggunakan
masih sangat dijunjung
belum
semua
dapat
tinggi
teraliri
dengan
lancar.
dalam
setiap
yang sehingga
kegiatan yang ada dengan
Adanya masyarakat yang
didukung
dari
terlalu
desa
Pamsimas yaitu dengan
penuh
pemerintahan
agresif
setempat. Tidak semua
merusak
desa menerima dengan
berhubungan
baik adanya Pamsimas,
Pamsimas berupa saluran
karena ada desa yang
pipa kepada masyarakat.
13
fasilitas
dengan
yang dengan
Tanggapan dan Partisipasi Masyarakat. . .(Aneisia Khairawati S)
3. Tanggapan
masyarakat
tahap evaluasi. Salah satu
terhadap program Pamsimas
contohnya
Tanggapan masyarakat terhadap
program
masyarakat
mengikuti pemasangan pipa
Pamsimas
secara gotong royong. Suatu
sangat beragam, tetapi sebagian
kegiatan
besar
sangat
sumbangan maka tidak akan
merasa
berjalan sehingga masyarakat
masyarakatnya
antusias
dan
terbantu
senang,
dalam
memecahkan
bila
tidak
memberikan
ada
sumbangan
masalah yang ada pada desanya
berupa dana swadaya berupa
terutama
iuran, dibuktikan dengan aktif
pada
saat
musim
kemarau. Kesulitan air pada saat
dan
musim kemarau merupakan faktor
masyarakat pada setiap bulan.
yang sangat dominan pada setiap
Masyarakat ikut serta dalam
desa penerima program Pamsimas,
menjaga fasilitas yang ada
walaupun spesifiknya
lancarnya
iuran
permasalahan
secara
seperti pipa, meteran yang ada
beragam
berupa
di sekitar tempat tinggalnya
adanya kandungan besi, lumpur
dan
dan kualitas air yang kurang layak
masyarakat dapat melaporkan
untuk
masyarakat
pada BPSPAMS agar tidak
setuju dengan adanya Pamsimas di
mengganggu aktivitas rumah
Kecamatan
tangga.
dikonsumsi.
Prambanan
sangat
membantu
karena dalam
bila
ada
5. Upaya
kerusakan
meningkatkan
menyelesaikan masalah kualitas
partisipasi
air
terhadap program Pamsimas
yang kurang layak untuk
dikonsumsi.
di
Kecamatan
4. Partisipasi masyarakat dalam
Kabupaten Klaten.
program Pamsimas seluruh
Sebagian
masyarakat
Prambanan
besar
masyarakat
pamong setempat peduli dengan
mengikuti kegiatan Pamsimas
adanya program Pamsimas dapat
dari tahap perencanaan sampai
dibuktikan
14
dengan
mendukung
Tanggapan dan Partisipasi Masyarakat. . .(Aneisia Khairawati S)
adanya
peningkatan
kesadaran
masyarakat
untuk
menghilangkan
budaya
A. Kesimpulan
ikut
1. Penerapan program Pamsimas di
BABS
Kecamatan Prambanan melibatkan
(Buang Air Besar Sembarangan),
semua lapisan masyarakat tidak
serta
bantuan
membedakan gender agar tidak ada
pendanaan agar Pamsimas dapat
ketimpangan pada setiap kalangan.
berkembang
Penerapan Pamsimas melibatkan
memberikan
seluruh
dan
menjangkau
masyarakatnya.
Tidak
pula Pemerintah Desa setempat
hanya dari pemerintah desa dan
dengan
masyarakat, pemerintah pusat juga
lembaga yang sudah ada agar
memberikan
dapat memberikan dukungan dan
desa-desa
apresiasi
yang
kepada
telah
berhasil
tujuan
mengintensifkan
pendampingan
terhadap
menjalankan Pamsimas dan dapat
BPSPAMS.
Bentuk penerapan
menghilangkan
Pamsimas
di
budaya
BABS
Kecamatan
dengan memberikan bantuan dana
Prambanan diawali dengan adanya
untuk pengembangan yang lebih
sosialisasi dari pemerintah pusat
lanjut.
atau BAPPEDA, diikuti dengan tahap perencanaan, pelaksanaan pemantauan dan sampai pada tahap
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan
hasil
evaluasi.
penelitian
2. a) Faktor pendukung : (1) swadaya
dan
masyarakat berupa ide, tenaga
pembahasan tentang penelitian tanggapan dan partisipasi
masyarakat
Pamsimas
di
dalam
maupun
program
dana.
(2)
Semangat
Prambanan
gotong royong pada setiap desa
Kabupaten Klaten dapat diambil kesimpulan
penerima Pamsimas masih sangat
sebagai berikut :
dijunjung
tinggi
dalam
kegiatan
yang
ada
Kecamatan
setiap dengan
didukung penuh dari pemerintahan desa setempat.
15
Tanggapan dan Partisipasi Masyarakat. . .(Aneisia Khairawati S)
b) Faktor penghambat : (1) adanya
saat musim kemarau. b) Kualitas
masyarakat yang merasa kualitas
air yang ada pada setiap desa
air yang di konsumsi selama ini
penerima
layak
digunakan
banyak
mengandung
secara turun temurun dan tidak
lumpur
sehingga
menimbulkan
dikonsumsi
(2)
karena
telah
penyakit.
adanya faktor teknis berupa
c)
program
Pamsimas besi air
kurang
masyarakat
setuju
dan yang layak.
dengan
penempatan tendon air yang belum
adanya Pamsimas di Kecamatan
dapat
Prambanan
mencakup
masyarakat sehingga teraliri
yang belum
seluruh
sangat
menggunakan
membantu dalam menyelesaikan
semua
dapat
masalah kualitas air yang kurang
lancar.
layak konsumsi di Kecamatan
dengan
(3) masyarakat yang terlalu agresif
Prambanan.
dengan Pamsimas yaitu dengan merusak
karena
fasilitas
4. Partisipasi
masyarakat
dalam
yang
program Pamsimas: a) ditunjukkan
berhubungan dengan Pamsimas
dengan mengikuti semua kegiatan
berupa
yang ada yaitu mulai dari tahap
saluran
pipa
kepada
masyarakat. (4) Tidak semua desa
sosialisasi,
menerima dengan baik adanya
pelaksanaan sampai pada tahap
Pamsimas tetapi ada desa yang
evaluasi. b) masyarakat aktif dan
merasa kualitas air di desa bagus
lancar
dan tidak memerlukan adanya
setiap bulan. c) masyarakat ikut
program Pamsimas.
serta dalam menjaga fasilitas yang
3. Tanggapan masyarakat terhadap program
membayar
iuran
ada seperti pipa, meteran yang ada
sangat
di sekitar tempat tinggalnya dan
besar
bila ada kerusakan masyarakat
masyarakat setuju dengan adanya
dapat melaporkan pada BPSPAMS
program Pamsimas karena terbantu
agar tidak mengganggu aktivitas
dalam memecahkan masalah yang
rumah tangga.
beragam:
Pamsimas
dalam
perencanaan,
a)
sebagian
ada pada desanya terutama pada
16
Tanggapan dan Partisipasi Masyarakat. . .(Aneisia Khairawati S)
5. Upaya
meningkatkan
Pamsimas:
a)
program
atau
Meningkatkan
masih
masyarakat belum
yang
menerima
kesadaran masyarakat untuk ikut
Pamsimas agar mengetahui
menghilangkan
manfaat yang didapatkan
budaya
BABS
(Buang Air Besar Sembarangan). b)
pemerintah
dari Pamsimas.
memberikan
3. Pemerintah
desa
bantuan pendanaan agar Pamsimas
memberikan pendampingan
dapat
dan
berkembang
dan
menjangkau
seluruh
masyarakatnya.
c)
intensif
pemerintah
pusat
memberikan
kepada
desa-desa
agar
melayani
telah
yang terhadap
BPSPAMS
apresiasi yang
pengarahan
dapat
masyarakat
pengguna dengan optimal.
berhasil menjalankan Pamsimas
4. Pemerintah
pusat
dan dapat menghilangkan budaya
memberikan apresiasi atau
BABS
penghargaan
dengan
memberikan
pada
desa
bantuan dana untuk pengembangan
yang telah melaksanakan
yang lebih lanjut.
dan menghilangkan budaya
B. Saran
BABS (Buang Air Besar
Berdasarkan
kesimpulan
yang
Sembarangan)
agar
diambil dari hasil dan pembahasan
masyarakat
penelitian
sadar akan kesehatan dan
diatas,
maka
dapat
disampaikan saran-saran sebagai
lebih
lingkungannya.
berikut :
5. Pemerintah Pusat
1. Masyarakat menjaga
dapat
ikut fasilitas
serta
program Pamsimas tidak
dari
hanya
mencakup
Pamsimas yang sudah ada
lingkungan
seperti meteran dan pipa.
tetapi
2. Pemerintah memberikan
dalam
Pusat
masyarakat
diperluas
lingkungan
sosialisasi
17
pada
sekolah
tempat-tempat
lebih lanjut terhadap desa
pada
dan
ibadah,
Tanggapan dan Partisipasi Masyarakat. . .(Aneisia Khairawati S)
18