Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011
ANALlSA FAKTOR PENYEBAB KEGAGALAN PROYEK KONSTRUKSI DI INDONESIA STUDI KASUS PT.WIJAYA KARYA (Persero),Tbk Adi Irmawanto dan Christiono Utomo Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Email:
[email protected]
ABSTRAK PT. Wijaya Karya (PT. WIKA) sebagai salah satu kontraktor BUMN di Indonesia, mempunyai beberapa unit bisnis dibidang konstruksi. Namun masih dijumpai kegagalan dalam proyek yang dikerjakan dengan indikator : keterlambatan proyek, keterlambatan pembayaran tagihan, proyek tidak terbayar (gagal tagih), kesalahan estimasi hingga proyek macet atau berhenti. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi dan menganalisa faktor dominan yang mempengaruhi terjadinya kegagalan proyek khususnya di PT.WIKA. Data akan dikumpulkan melalui jajak pendapat dengan menggunakan kuesioner yang didistribusikan ke pegawai PT. WIKA yang tersebar di wilayah Indonesia. Dari data yang ada akan diolah secara deskriptif, dilakukan analisis faktor dan analisa lanjutan dari hasil analisa yang ada akan diolah untuk mendapatkan factor-faktor penyebab kegagalan. Dari hasil studi literatur yang dilakukan, didapatkan 97 variabel penyebab kegagalan proyek, dalam tahap analisa didapatkan 5 faktor penyebab kegagalan proyek yang terdiri dari 14 variabel. Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan proyek. Sehingga kegagalan proyek dimasa akan datang dapat dihindari atau diminimalkan. Kata kunci: PT. Wijaya Karya, faktor kegagalan proyek, PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan dunia konstruksi di Indonesia semakin berkembang dengan ditandai banyaknya perusahaan kontruksi di Indonesia. Termasuk berdiri dan berkembangnya perusahaan kontruksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia, salah satunya adalah PT Wijaya Karya (WIKA). Perusahaan ini didirikan pada 11 Maret 1960 biasa disebut WIKA, merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hasil nasionalisasi perusahaan Belanda, Naamloze Vennotschap Technische Handel Maatschappij en Bouwbedrijf Vis en Co disingkat NV Vis en Co. Berawal dari perusahaan yang bergerak di bidang pekerjaan instalasi, WIKA berkembang menjadi perusahaan yang sehat dengan empat pilar bisnis utama yaitu usaha jasa konstruksi, industri, perdagangan dan realti. Pada awal tahun 2000 dan pada tahun 2009 dibentuklah,WIKA Gedung. Keempat pilar bisnis tersebut kini dikelola oleh divisi konstruksi dan 3 anak perusahaan. Dengan demikian setiap unit usaha semakin terfokus pada pengelolaan bidang usahanya, agar suatu saat unit-unit usaha tersebut dapat menunjukkan diferensiasinya dan akhirnya meningkatkan nilai tambah sesuai kondisi lingkungan.
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011
Sebagai salah satu kontraktor BUMN di Indonesia, PT. WIKA dengan beberapa unit bisnisnya dibidang konstruksi masih dijumpai kegagalan dalam proyek tersebut dengan indikator: keterlambatan proyek, keterlambatan pembayaran tagihan, proyek tidak terbayar (gagal tagih), kesalahan estimasi hingga proyek macet atau berhenti. Manajemen proyek adalah sebuah metode atau suatu teknik yang berdasarkan dari suatu prinsip manajemen yang bisa diterima atau digunakan untuk perencanaan, estimasi, dan kontrol aktivitas kerja dari awal hingga akhir yang dibatasi oleh anggaran dan mengacu kepada spesifikasi yang ditentukan ( Wysocki, 2007 ). Namun dalam beberapa jurnal dan penelitian kondisi tidak sempurna dalam suatu project masih dijumpai. Hal ini setidaknya juga yang terjadi pada perusahaan kontruksi di Indonesia, khususnya PT. WIKA masih juga dijumpai kondisi tersebut. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran atau faktor-faktor penyebab kegagalan suatu proyek, sehingga kegagalan proyek dimasa akan datang dapat dihindari atau diminimalkan. Perumusan Masalah 1. Apa yang menjadi faktor dominan dalam kegagalan proyek WIKA? 2. Seberapa besar kemungkinan faktor tersebut terjadi? Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menentukan : 1. Faktor-faktor dominan yang mempengaruhi kegagalan suatu project 2. Besarnya kemungkinan faktor – faktor penyebab kegagalan proyek terjadi Manfaat / Kontribusi Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat diketahui faktor-faktor penyebab kegagalan dalam suatu proyek konstruksi di PT. Wijaya Karya pada khususnya dan memperkirakan seberapa besar faktor tersebut terjadi dan proyeksi kedepan pada umumya. Hasil studi ini diharapkan bisa menjadi masukan bagi peneliti lanjutan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan proyek . Batasan Masalah Penelitian untuk mengetahui kegagalan proyek kontruksi dilakukan melalui survey yang dilakukan khusus pada proyek-proyek WIKA ataupun tim proyek yang pernah menangani proyek WIKA di seluruh Indonesia, dalam hal mengambil area di pulau besar Indonesia seperti Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi. METODOLOGI Konsep Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan survey yang akan mengukur presepsi responden terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan proyek. Dalam hal ini akan di tentukan telebih dahulu faktor-faktor yang menjadi penyebab kegagalan dalam proyek yang ditinjau dalam studi literatur, survey dan studi kasus. Faktor – faktor tersebut kemudian disusun dan dikelompokkan berdasarkan persamaan dalam grup –grup tertentu, hal ini agar memudahkan pengklasifikasian faktor masalah, dan lebih memudahkan dalam pengisian survei. Setelah faktor – faktor yang telah ditentukan tersebut disusun kemudian akan diidentifikasi faktor-faktor yang dominan dengan melakukan kuesioner pada masingmasing proyek untuk mengukur persepsi dari target pemberi data. Dalam hal ini yang memberikan input data tentunya orang yang telah berpengalaman diproyek. ISBN : 978-602-97491-3-7 B-7-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011
Variabel Penelitian Dalam penentuan faktor kegagalan proyek sangat berhubungan erat dengan permasalahan eksterenal maupun internal. Dalam hal ini masalah dalam proyek itu sendiri maupun permasalahan dari luar proyek (project context or project environment). Faktor eksternal dalam proyek antara lain pemillik bangunan (costumer), konsultan, subkontraktor, direct subkontraktor, supplier, pesaing, politik, pemerintah pusat, pemerintah daerah, agencies, public utilities, end user. Faktor internal berasal dari dalam proyek atau perusahaan tersebut, antara lain organisasi management pusat, organisasi management departement, kantor cabang,dan team proyek pada proyekproyek tertentu. Diagram Alir Penelitian Latar belakang Masih terdapat proyek PT. WIKA yang mengalami kegagalan
mas
1.. 2.
Perumusan masalah Apa yang menjadi faktor dominan dalam kegagalan proyek Seberapa besar kemungkinan faktor tersebut terjadi?
WIKA?
A
1. 2.
Tujuan Penelitian Menentukan faktor-faktor dominan yang mempengaruhi kegagalan suatu project Menetukan kemungkinan terjadinya faktor kegagalan proyek.
Studi literatur untuk identifikasi /eksplorasi faktor-faktor yang menyebabkan keterlambatan proyek
Populasi dan sampel
Pengumpulan Data
Data primer : Penyebaran kuiseoner
Data sekunder: Observasi lapangan / Data lapangan
Uji Hipotesis
Analisa data : 1. Analisis deskriptif 2. Analisis Faktor Kesimpulan dan saran
Gambar 1. Diagram alir penelitian
ISBN : 978-602-97491-3-7 B-7-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011
PEMBAHASAN Proses Survei Penelitian ini dilakukan dengan metode survey yang berarti sampel dari suatru populasi tertentu dengan bantuan kuesioner, hal ini bertujuan untuk mendapatkan data primer. Kuesioner disusun semudah mungkin untuk dimengerti dalam pengisian dan lengkap yang bertujuan untuk mendapatkan data dengan hasil akurasi yang baik. Sumber data kuesioner diambil dari studi literature yang telah disusun sebelumnya. Survei kuesioner dimulai dengan melakukan penyebaran lewat email untuk responden diluar kota Surabaya maupun penyerahan secara langsung untuk responden dalam kota Surabaya dibulan maret 2011, data survei berhasil dikumpulkan sebanyak 31 dari ± 200 kuesioner yang disebar, semua survey terkumpul semua sampai dengan tanggal 31 April 2011 Dalam bab ini akan membahas hasil pengumpulan data yang telah dilakukan melalui kuesioner maupun wawancara responden dan akan diolah dengan bantuan program minitab. Hasil data tersebut akan dianalisis dan diinterpretasikan untuk mendapatkan faktor-faktor yang dicari Gambar 2 Diagram Data lokasi proyek Penyebaran proyek
Lokasi proyek
P. Papua Proyek yang saat ini dikerjakan ( Jumlah )
P. Sulawesi P. Kalimantan P. Jawa dan P.… P. Sumatera 0
10
20
30
Proyek yang pernah Dikerjakan ( Jumlah )
Jumlah proyek
Tabel 1 Variabel penyebab kegagalan proyek No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
FAKTOR Kesalahan estimasi Tidak mampu mengalola tim Owner tidak membayar tagihan Hubungan tim Estimasi proyek lemah Supllier yang tidak kompoten Manajer proyek kurang memotivasi Rendahnya sistem kontrol Tidak mampu menguasai proyek Permasalahan keuangan Bahan dan perlengkapan Proyek didasarkan pada tidak cukupnya data Urutan pekerjaan yang salah Kordinasi yang kurang
ISBN : 978-602-97491-3-7 B-7-4
MEAN 4.32 4.23 4.19 4.06 4.03 4.03 4.00 4.00 3.97 3.97 3.94 3.94 3.94 3.94
SD 0.69 0.71 0.96 0.95 0.87 1.00 0.62 1.02 0.90 0.86 0.91 0.88 1.13 1.16
KETERANGAN x78 x38 x10 x22 x75 x94 x35 x39 x43 x77 x2 x37 x55 x56
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011 Tabel 1 Variabel penyebab kegagalan proyek (Lanjutan) No 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
FAKTOR Produktivitas rendah. Buruknya pengendalian kualitas pekerjaan proyek terlambat Kurangnya pengawasan terhadap subkontraktor serta supplier Buruknya perencanaan proyek Kinerja pemimpin proyek Kurangnya pengalaman dalam hal manajemen Buruknya komunikasi antara pihak-pihak yang berkepentingan Kurang baiknya perencanaan proyek Kemampuan sumber daya Kurangnya pelatihan dan pengembangan Kekurangan sumber daya ( Alat & Bahan ) Manajer tim kurang jelas Kurangnya sumber daya manusia proyek Orang tidak bekerja pada standar kerja yang sama Financial
MEAN 3.94 3.90 3.90
SD 0.88 1.06 0.89
KETERANGAN x65 x54 x64
3.87 3.87 3.84 3.84
0.83 0.98 0.81 0.77
x19 x51 x58 x9
3.81 3.81 3.81 3.77 3.77 3.74 3.74 3.74 3.74
0.90 0.90 0.96 0.94 1.04 0.98 0.91 0.88 0.95
x15 x53 x57 x36 x44 x27 x32 x42 x82
Dari data yang ada didapat 30 variabel ( dari 97 variabel awal ) yang selanjutnya akan dianalisi lebih lanjut dengan SPSS. Sedangkan variabel yang direduksi selanjutnya tidak dimasukkan dalam analisa. Variabel tereduksi dapat dilihat pada tabel berikut ini. METODE ANALISIS DATA Proses penentuan faktor Analisis faktor ini digunakan untuk mereduksi setiap data yang ada dan meringkas sejumlah variabel menjadi lebih sedikit dan menamakannya sebagai faktor dalam prosesnya. Analisa ini bertujuan untuk menemukan hubungan antar variabel yang ada ( interrelation ship ) antar sejumlah variabel – variabel yang saling independent satu dengan yang lainnya, sehingga dapat dibuat beberapa kumpulan variabelyang lebih ringkas/sedikit. Analisis faktor ini menitik beratkan pada bagian variasi total dimana variabel tertentu mempunyai kontribusi terhadap variabel yang lain dan akan membentuk suatu himpunan faktor. Dalam hal ini variabel yang memiliki korelasi terbesar akan berkelompok membentuk suatu set variabel (membentuk faktor). Dari analisa yang ada dapat diketahui communalities yang ada hal ini untuk mendefinisikan besaran nilai varians ( dalam presentase ) suatu variabel yang dapat dijelaskan dengan nilai determinasi. Sebagai contoh nilai variabel x10 82%, ini berarti 82% varians dari variabel x10 dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat dalam tabel berikut.
ISBN : 978-602-97491-3-7 B-7-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011 Tabel 2 Total variance faktor Total Variance Explained Initial Eigenvalues Comp
Extraction Sums of Squared Loadings
% of
Cumulative
% of
Cumulative
Rotation Sums of Squared Loadings % of
Cumulative
onent
Total
Variance
%
Total
Variance
%
Total
Variance
%
1
5.067
36.193
36.193
5.067
36.193
36.193
3.562
25.444
25.444
2
2.093
14.947
51.140
2.093
14.947
51.140
2.386
17.039
42.483
3
1.265
9.037
60.177
1.265
9.037
60.177
1.795
12.822
55.305
4
1.159
8.280
68.456
1.159
8.280
68.456
1.470
10.500
65.804
5
1.059
7.563
76.019
1.059
7.563
76.019
1.430
10.215
76.019
6
.845
6.035
82.054
7
.667
4.761
86.815
8
.458
3.268
90.083
9
.419
2.992
93.075
10
.332
2.370
95.445
11
.195
1.395
96.840
12
.182
1.300
98.140
13
.159
1.133
99.273
14
.102
.727
100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Dari analisa pada tabel diatas ada beberapa hal yang dapat diketahui: a. Nilai eigenvalues menunjukan jumlah variabel yang menjadi anggota suatu faktor b. Besaran variansi yang dapat dijelaskan oleh faktor dengan sejumlah variabel pembentuknya c. Jumlah faktor yang terbentuk dari sekumpulan variabel yang ada. Dari model yang ada dapat diketahui bahwa faktor yang terbentuk ada 5 faktor dengan masing-masing mempunyai nilai eigenvalues 5.067; 2.093, 1.265, 1.159 dan 1.059. Sehingga dapat dikatakan bahwa faktor satu beranggotakan 36,19 variabel, faktor dua beranggotakan 14,95 variabel, faktor tiga beranggotakan 9,04 variabel, faktor empat beranggotakan 8,28 variabel, faktor lima beranggotakan 7,56 variabel. Untuk faktor yang mempunyai nilai eigen values kurang dari satu berarti tidak mempunyai anggota pembentuk variabel. Sesuai dengan hasil analisa jumlah faktor yang terbentuk dan jumlah variansi masingmasing variabel yang diketahui, kemudian dapat dijelaskan oleh masing-masing faktor oleh keseluruhan faktor yang terbentuk. Variansi faktor 1 = 5.067 /14 x 100% = 36,19 %,Variansi faktor 1 = 2.093 /14 x 100% = 14,95 %,Variansi faktor 1 = 1.265/14 x 100% = 9,04 %,Variansi faktor 1 = 1.159/14 x 100% = 8,28%,Variansi faktor 1 = 1.059/14 x 100% = 7,56 % Artinya bahwa sebesar 36,19 % variasi dari variabilitas pembentuk faktor 1 dapat dijelaskan oleh faktor tersebet, begitu juga untuk faktor dua, tiga, empat dan lima.
ISBN : 978-602-97491-3-7 B-7-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011
Dalam proses selanjutnya untuk melihat variabel-variabel pembentuk faktor 1, faktor 2, faktor 3, faktor 4 dan faktor 5 dapat dilihat pada komponen matrix faktor. Dari analisa yang dilakukan didaptkan faktor penyebab kegagalan proyek seperti pada tabel berikut ini. Tabel 3 Faktor Penyebab Kegagalan Proyek KELOMPOK FAKTOR 1
FAKTOR 2
FAKTOR 3
FAKTOR 4 FAKTOR 5
KODE x39 x37 x55 x57 x44 x32 x10 x22 x51 x75 x15 x64 x94 x78
VARIABEL Rendahnya sistem control Proyek didasarkan pada tidak cukupnya data Urutan pekerjaan yang salah Kemampuan sumber daya Kekurangan sumber daya ( Alat & Bahan ) Kurangnya sumber daya manusia proyek Owner tidak membayar tagihan Hubungan tim Buruknya perencanaan proyek Estimasi proyek lemah Buruknya komunikasi antara pihak-pihak yang berkepentingan proyek terlambat Supllier yang tidak kompoten Kesalahan estimasi
Presentasi( % ) 69 83 78 71 60 84 88 81 84 90 77 82 75 62
DAFTAR PUSTAKA Diono,W .S. ( 2006 ). Penilaian Biaya Dampak Resiko Pada Proyek Jalan dan Jembatan Studi Kasus di PT. Wijaya Karya (Persero) DSU-1.Magister Manajemen Teknologi ITS. Surabaya. Enshassi, A. Mohamed, S. Mustafa,Z.A. and Mayer P.E. (2007). “Factors Affecting Labour Productivity In Building Projects In The Gaza Strip”, Journal of Civil Enggineering and Management, Vol XIII, No.4, hal.245-254. Knoepfel, H. (1992).” Theory and practice of project management in construction”. International Journal of Project Management.Vol.10,No.4,P:243-252 Knowledge management, http://www.portal.wika.co.id Lester A. (2006). Project Management Planning and Control Fifth Edition. Elsevier Science & Technology Books. OASIG Study (1995), The Bull Survey (1998), KPMG Canada Survey (1997), and Chaos Report (1995), all cited at http://www.itcortex.com/Stat_Failure_Cause.htm#The%20Bull%20Survey% The Standish Group Report Chaose, http://www.projectsmart.co.uk/docs/chaosreport.pdf Vargas, R. V. (2008). Practical Guide to project planning. 1st edition, Auerbach Publication.,Virginia. Wysocki, R. K. (2007). Effective Project Management Traditional, Adaptive, Extrime. Forth Edition. Canada.
ISBN : 978-602-97491-3-7 B-7-7