17/02/2015
TINGKAT HABITUS / LIFE-FORM TUMBUHAN
Tujuan Inventarisasi / Analisis Vegetasi
TEKNIK INVENTARISASI / ANALISIS VEGETASI
2
Tingkat Habitus / Bentuk Hidup Tumbuhan
Mempelajari struktur (bentuk) komunitas tumbuhan
Tiang / Pohon Muda
Pohon muda dengan diameter setinggi dada 10 - < 20 cm
Pancang
Anakan pohon dengan tinggi ≥ 1,5 m dan diameter sampai < 10 cm
Semai
Anakan pohon dari mulai kecambah sampai tinggi < 1,5 cm Sekelompok tumbuhan berbunga yang termasuk anggota suku Palmae yang tumbuh tegak/tidak merambat/memanjat/menggantung (Contohnya Enau, Pinang, Kelapa) Segolongan tumbuhan monokotil dari genus Pandanus dengan daun yang memanjang (seperti daun palem atau rumput) seringkali tepinya bergerigi, akarnya besar dan memiliki akar tunjang yang menopang tumbuhan ini, dengan ukuran tinggi bervariasi dari 50 cm sampai 5 m. Tumbuhan yang menumpang pada tumbuhan lain sebagai tempat hidupnya
Palem / Palma
KOMPOSISI JENIS: jenis-jenis tumbuhan yang ada di suatu tempat / habitat
FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Tumbuhan Berkayu Mempunyai jaringan pembuluh (xylem dan phloem)
Pandan
STRUKTUR KOMUNITAS TUMBUHAN:
Cecep Kusmana
-
-
Epifit
Struktur Horizontal: sebaran individu dalam suatu ruang tumbuh (acak, mengelompok, teratur) Struktur Vertikal (Etase atau stratifikasi): susunan strata kanopi tumbuhan
4
Semak / Perdu Terna / Herba Tumbuhan merambat (liana)
Tumbuhan berkayu berukuran kecil dengan tinggi < 6 m ketika dewasa Tumbuhan yang batangnya lunak / berpembuluh (tidak membentuk kayu) yang umumnya berukuran kecil (tinggi < 2 m) Tumbuhan yang batangnya lemah, mengembangkan beberapa organ khusus, seperti sulur, duri, atau akar udara untuk membantunya bertahan hidup dengan "menumpang" (merambat/memanjat/menggantung) pada struktur lain yang lebih tinggi dan kuat, yang akarnya bertumpu pada tanah (contoh: rotan, gadung, anggur)
5
Pohon
Liana
3
Pohon Dewasa
Pohon
Mengetahui komposisi jenis tumbuhan
Kriteria
Tumbuhan berkayu yang mempunyai satu batang yang jelas yang pada saat dewasa dapat mencapai diameter batang minimal 7 cm dan tinggi minimal 4 m Pohon dengan diameter setinggi dada ≥ 20 cm
6
Epifit
Tumbuhan tahunan (perenial)
Semak / Perdu
Kandungan selulosa dan hemiselulosa:60 - 70 % Kandungan lignin: 30 - 40 % Palma / Palem
Pandan
Terna / Herba
1
17/02/2015
Parameter Vegetasi yang Diamati
7
Bentuk Unit Contoh
Kurva Spesies Area
8 Jml jenis
Optimum
27
Lingkaran
Diameter setinggi dada (Diameter at Breast Height, DBH)
Bujur Sangkar
23
Titik optimasi dicapai bila penambahan luas petak tidak menyebabkan penambahan jenis atau maksimal 5-10%
18
10
Tinggi (tinggi bebas cabang, tinggi total)
5 0,1 0,2
Diameter tajuk (bila diperlukan)
Random
10
TEKNIK ANALISIS VEGETASI METODE DENGAN PETAK
0,8
1,6
Luas petak
Luas berbagai petak contoh pada berbagai tipe vegetasi berdasarkan penelitian Lihat Soerianegara & Indrawan, 1988 Jadi jumlah petak contoh disesuaikan dengan luas contoh dan ukuran petak.
Persegi Panjang
Kanopi cover (biasanya untuk tumbuhan bawah)
Desain Sampling
0,4
11
METODE DENGAN PETAK
12
METODE KUADRAT PETAK TUNGGAL PETAK GANDA
METODE JALUR METODE GARIS BERPETAK
METODE TANPA PETAK
Purposive
Sistematik
METODE KOMBINASI ANTARA METODE JALUR DENGAN METODE GARIS BERPETAK
2
17/02/2015
METODE DENGAN PETAK
TEKNIK SAMPLING KUADRAT
METODE DENGAN PETAK
13
METODE DENGAN PETAK
METODE JALUR
14
PETAK TUNGGAL
PETAK GANDA
15
20 m
10 m
ARAH 2m RINTIS
40 m 5m
10 m
ACAK
SISTEMATIS
20 m
5m
METODE DENGAN PETAK
METODE GARIS BERPETAK
16
METODE DENGAN PETAK
METODE KOMBINASI ANTARA METODE JALUR DGN METODE GARIS BERPETAK
20 m
17
20 m
xm 2m 10 m
18
CARA PENCATATAN DATA LAPANGAN HASIL ANALISIS VEGETASI MENGGUNAKAN METODE DENGAN PETAK 1) Contoh Tally Sheet untuk pohon dan tiang No
xm ARAH RINTIS
5m
METODE DENGAN PETAK
ARAH 2m
RINTIS
5m 10 m
Petak
Jenis
Diameter (cm)
Tinggi (m) T Tot
Keterangan
TBC
1. 2. dst
3
17/02/2015
METODE DENGAN PETAK
METODE DENGAN PETAK
19
CARA PENCATATAN DATA LAPANGAN HASIL ANALISIS VEGETASI MENGGUNAKAN METODE DENGAN PETAK
20
RUMUS PERHITUNGAN DATA LAPANGAN VEGETASI
2) Contoh Tally Sheet untuk semai, pancang dan tumbuhan bawah No
Petak
Jenis
Jumlah individu
METODE DENGAN PETAK
Kerapatan (K) =
Cover* (m2 )
21
Luas bidang dasar suatu jenis Dominansi (D) = Luas petak contoh
Individu Luas petak contoh
D Relatif (DR) =
K suatu jenis X 100 % K Relatif (KR) = K total seluruh jenis
D suatu jenis X 100 % D total seluruh jenis
1. 2.
Frekuensi (F) =
Sub petak ditemukan suatu jenis Seluruh sub petak contoh
F Relatif (FR) =
F suatu jenis X 100 % F total seluruh jenis
dst
*Cover biasa digunakan untuk tumbuhan bawah (bila diperlukan)
Indeks Nilai Penting (INP) = KR + FR + DR untuk tiang, pohon, dan tumbuhan bawah (bila ada data cover)
= KR + FR untuk semai, pancang, dan tumbuhan bawah (bila tidak ada data cover)
METODE DENGAN PETAK
REKAPITULASI HASIL PERHITUNGAN DATA LAPANGAN VEGETASI
22
METODE TANPA PETAK
METODE TANPA PETAK
23
METODE BERPASANGAN ACAK
24
METODE BERPASANGAN ACAK (RANDOM PAIR METHOD) No
Jenis
K (ind/ha)
KR (%)
F
FR (%)
D (m2/ha)
DR (%)
INP (%)
1.
METODE TITIK PUSAT KUADRAT (POINT CENTERED QUARTERED METHOD) xm
2. 3. ... n
Keterangan : Jenis dengan INP tertinggi disebut jenis dominan
METODE TITIK SENTUH (POINT INTERCEPT METHOD)
90
xm
90
METODE GARIS SENTUH (LINE INTERCEPT METHOD) METODE BITTERLICH
4
17/02/2015
METODE TANPA PETAK 25
METODE BERPASANGAN ACAK
METODE BERPASANGAN ACAK Jenis
Diameter (cm) Ind. 1
Ind. 2
26
Tinggi (m) Ind. 1
Jarak Ind 1 & Ind 2 (m)
Ket.
Kerapatan (K) = K Relatif (KR) =
Ind. 2
METODE TANPA PETAK
METODE BERPASANGAN ACAK
K suatu jenis x K seluruh jenis 100 Indinvidu suatu jenis X 100 % Indinvidu seluruh jenis
Frekuensi (K) =
Titik ditemukan suatu jenis Seluruh titik pengamatan
F Relatif (FR) =
F X 100 % Total F seluruh jenis
1. 2.
Dominansi (D) = Kerapatan x rata-rata nilai dominansi dari jenis
... n
D Relatif (DR) =
D D seluruh jenis
X 100 %
METODE TANPA PETAK 28
Jenis
Ind Ratarata D
K
KR
D
DR
F
FR
d1
3.
METODE TITIK PUSAT KUADRAT
d2
d3 d4
d5
d7
d6 d8
d=
d1 + d2 + ... + dn n
2. Kerapatan total seluruh jenis (K)
... n
30
1. Jarak rata-rata individu pohon ke titik pengukuran (d)
INP
1. 2.
29
METODE TANPA PETAK
PARAMETER VEGETASI & PERHITUNGANNYA
Rekapitulasi hasil analisis vegetasi No
Indeks Nilai Penting (INP) = KR + FR + DR
METODE TANPA PETAK
METODE TITIK PUSAT KUADRAT
METODE BERPASANGAN ACAK
27
PARAMETER VEGETASI & PERHITUNGANNYA (Lanjutan)
PARAMETER VEGETASI & PERHITUNGANNYA
Contoh Tally Sheet No Titik Contoh
METODE TANPA PETAK
K=
Unit area (d)2
5
17/02/2015
METODE TANPA PETAK
METODE TITIK PUSAT KUADRAT
31
METODE TANPA PETAK
METODE TITIK PUSAT KUADRAT
PARAMETER VEGETASI & PERHITUNGANNYA (Lanjutan)
PARAMETER VEGETASI & PERHITUNGANNYA (Lanjutan)
3. Kerapatan relatif suatu jenis (KR)
5. Dominansi suatu jenis (D)
KR =
Individu suatu jenis Individu semua jenis X 100 %
DR =
METODE TITIK SENTUH kawat
F=
34
Titik ditemukan suatu jenis Semua titik pengukuran
8. Frekuensi relatif suatu jenis (FR) F X 100 % FR = Frekuensi semua jenis
D Dominansi semua jenis
METODE TANPA PETAK
33
7. Frekuensi suatu jenis (F)
6. Dominansi relatif suatu jenis (DR)
KR x K 100
METODE TITIK PUSAT KUADRAT PARAMETER VEGETASI & PERHITUNGANNYA (Lanjutan)
D = KA x Dominansi rata-rata per jenis
4. Kerapatan suatu jenis (KA) KA =
32
METODE TANPA PETAK
9. INP = KR + DR + FR
METODE TANPA PETAK
METODE TITIK SENTUH
35
METODE TANPA PETAK
METODE GARIS SENTUH
36
PARAMETER VEGETASI & PERHITUNGANNYA 1. Dominansi suatu jenis (D) D=
110 cm 10 cm 10 cm
Sentuhan suatu jenis Semua sentuhan
2. Dominansi relatif suatu jenis (DR) D X 100 % DR = Dominansi semua jenis
50 – 100 kaki ( 1 kaki = 30,48 cm) Pita Ukur xm
xm
xm
xm
3. Rumus dan parameter lainnya sama dgn METODE DENGAN PETAK
6
17/02/2015
METODE TANPA PETAK
METODE GARIS SENTUH
37
PARAMETER VEGETASI & PERHITUNGANNYA 1. Jumlah individu tiap jenis (N)
METODE TANPA PETAK
METODE GARIS SENTUH
38
PARAMETER VEGETASI & PERHITUNGANNYA (Lanjutan)
KR =
3. Jumlah interval transek/garis ditemukannya suatu jenis (G) 4. Total dari kebalikan dari lembar tumbuhan maksimum ( I/m)
D=
FR =
Total panjang garis intersep suatu jenis Total panjang garis intersep semua jenis
F=
Fi =
Interval ditemukannya suatu jenis semua intersep transek
METODE TANPA PETAK
METODE BITTERLICH
Frekuensi yg dipertimbangkan untuk suatu jenis Total frekuensi yg dipertimbangkan untuk semua jenis
Frekuensi yg dipertimbangkan untuk suatu jenis (Fi)
8. Frekuensi suatu jenis (F)
Unit area ( I/m) = Total panjang garis intersep
39
9. Frekuensi relatif suatu jenis (FR)
Kerapatan suatu jenis Kerapatan seluruh jenis
7. Dominansi suatu jenis (D)
5. Kerapatan suatu jenis
METODE GARIS SENTUH PARAMETER VEGETASI & PERHITUNGANNYA (Lanjutan)
6. Kerapatan relatif suatu jenis (KR)
2. Total panjang intersep setiap jenis (I)
METODE TANPA PETAK
( I/m) N
10. INP = KR + FR + DR
METODE TANPA PETAK
40
41
METODE BITTERLICH PARAMETER VEGETASI & PERHITUNGANNYA Luas bidang dasar suatu jenis (B)
plat seng 2 CM
B=
N x 2,3 m 2/ha n
TERIMA KASIH
N = banyaknya pohon dari jenis yg bersangkutan 66 CM
n = banyaknya titik-titik pengamatan dimana jenis itu ditemukan 2,3 = faktor dasar untuk alat
TONGKAT BITTERLICH
7