Journal Of Economic Management & Business - Vol. 14, 4, Oktober 2013 JOURNAL OF ECONOMIC MANAGEMENT & No. BUSINESS
Volume 14, Nomor 4, Oktober 2013 ISSN: 1412 – 968X Hal. 391-396
ANALISIS VALUASI SAHAM PT. ADHI KARYA (PERSERO) TBK DENGAN METODE DISCOUNTED CASH FLOW (DCF)
Hakim Muttaqim
Dosen pada Fakultas Ekonomi, Universitas Almuslim, Bireun
The assessment was conducted with the aim to enable investors to assess the fair value of the stock price and the company to conduct business development. The method used is the discounted cash flow (DCF) method, type of data used to evaluate and assess the PT. Adhi Karya Tbk. is quantitative data. Quantitative data is data that can be qualified and quantified. Quantitative data can be data used financial statements, interest rates and inflation rates. It is shown that a reasonable price per share of PT. Adhi Karya Tbk amounting to Rp.714 per share and the fair market value of Rp 1,285,830,933,205.00. PT. Adhi Karya Tbk has grown greater opportunities for the future. Keywords: discounted cash flow, stock
391
392
Hakim Muttaqim
Latar Belakang Ditengah ketatnya kondisi persaingan bisnis jasa konstruksi, para pelaku bisnis jasa konstruksi di Indonesia, dalam hal ini adalah kontraktor jasa konstruksi, berupaya keras untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaannya terjaganya eksistensi perusahaan diantaranya tergantung pada kemampuan perusahaan tersebut melihat peluangpeluang pasar yang ada. Porman (2008), bahwa pasar modal bukan lagi dianggap sebagai investasi, melainkan lahan spekulasi bisnis yang bisa sangat menguntungkan dan juga bisa sangat merugikan investor. Fluktuasi nilai saham perusahaan ditentukan oleh perubahan dari laba perusahaan yang tercermin dalam kinerja perusahaan. Menurut Halim (2005) hal tersebut menyebabkan nilai intriksi perusahaan menjadi ukuran yang sangat penting bagi investor untuk mengambil keputusan dalam membeli saham suatu perusahaan. Untuk itulah perlu melakukan valuasi saham sebelum mengambil keputusan investasi. Raharjo (2006), berpendapat bahwa menurut istilah yang ada di masyarakat, definisi saham sangat beragam. Salah satunya mengatakan bahwa “Saham adalah surat berharga yang merupakan instrumen bukti kepemilikan atau pernyataan dari individu atau institusi dalam suatu perusahaan”. Fahmi (2012), dalam pasar modal ada dua jenis saham yang paling umum dikenal oleh publik yaitu saham biasa (common stock) dan saham istimewa (preference stock), kedua jenis saham ini memiliki arti dan aturannya masing-masing untuk dibayarkan sebagai dividen (kepada pemegang saham) atau digunakan untuk pertumbuhan (oleh perusahaan) sebagai laba ditahan (Erianda, dkk. 2011). Investasi itu sendiri bisa berbentuk investasi bisnis maupun investasi dalam kegiatan sosial, baik berupa pengembangan bisnis yang sudah ada atau membuat bisnis yang sama sekali baru. Kegiatan investasi adalah tindakan mengeluarkan sejumlah dana dalam jumlah tertentu dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan atau manfaat yang lebih besar di masa mendatang, baik keuntungan material maupun non material (Rangkuti, 2012) oleh karena itu sebaiknya seorang investor sebelum memutuskan untuk melakukan investasi
di pasar modal terlebih dahulu melakukan analisis harga saham. Investor bisa melakukan investasi pada berbagai jenis aset baik aset riil maupun aset finansial. Salah satu jenis aset finansial yang bisa dipilih investor adalah saham, agar keputusan investasinya tepat atau menghasilkan return seperti yang diharapkan maka investor perlu melakukan penilaian terlebih dahulu terhadap saham-saham yang akan dipilihnya. Penilaian saham yang menghasilkan informasi nilai instrinsik selanjutnya akan di bandingkan dengan harga pasar saham untuk menentukan posisi jual atau beli terhadap suatu saham perusahaan (Tandelilin, 2010). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah saham sektor manufaktur berada dalam kondisi Overvalued, Undervalued atau Wajar. Gambaran Umum PT. Adhi Karya Tbk. ADHI adalah perusahaan konstruksi pertama yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2004, dimana pada akhir tahun 2003 negara Republik Indonesia telah melepas 49% kepemilikan sahamnya melalui mekanisme Initial Public Offering (IPO) kepada masyarakat. Sebelumnya ADHI adalah Perseroan Terbatas, sejak tanggal 1 Juni 1974, berdasarkan pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia. Sedangkan cikal bakal ADHI berasal dari Perusahaan milik Belanda bernama Architecten-Ingenicure-en Annemersbedrijf Associatie Selle en de Bruyn, Reyerse en de Vries N.V.(Associatie N.V.), yang dinasionalisasikan dan kemudian ditetapkan sebagai PN Adhi Karya pada tanggal 11 Maret 1960. Nasionalisasi ini bertujuan untuk memacu pembangunan infrastruktur di Indonesia. Status sebagai Perusahaan Terbuka telah disandang ADHI sejak tahun 2003. Pemerintah yang semula sebagai Pemegang Saham tunggal atas saham ADHI berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. Kep 289/ MBU/2003 tanggal 7 November 2003, melepaskan sebagian kepemilikannya atas saham ADHI melalui Penawaran Umum kepada Masyarakat Penilaian usaha PT. Adhi Karya Tbk. dilakukan untuk menentukan nilai pasar wajar ekuitas perusahaan atau badan usaha secara kesuluruhan berdasarkan posisi keuangan perusahaan pada tanggal tanggal 31 Desember 2010. Penilaian ini dilakukan dengan tujuan untuk kepentingan investor melakukan
Journal Of Economic Management & Business - Vol. 14, No. 4, Oktober 2013
penilaian harga saham dan nilai wajar perusahaan untuk melakukan pengembangan bisnis.
393
pakan bagian dari pendekatan pendapatan (income approach) yang sering digunakan dalam berbagai tindakan korporasi seperti merger ataupun akuisisi, dan analisis yang sering dimaksudkan untuk kepentingan individu dual investor sehingga nilai yang dihasilkan bukan nilai pasar wajar melainkan nilai investasi. Namun walaupun analisis yang dilakukan adalah untuk kepentingan individu investor tertentu, apabila proyeksi pendapatan ekonomis yang digunakan dan tingkat diskonto yang diperoleh adalah dari pasar, maka nilai yang dihasilkan bukanlah nilai investasi melainkan nilai pasar wajar.
Metode Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang memberikan gambaran kepada pembaca dan mengungkapkan suatu masalah, keadaan, peristiwa sebagaimana adanya atau mengungkapkan fakta secara lebih mendalam. Penelitian ini difokuskan untuk mengevaluasi dan menilai PT. Adhi Karya Tbk. Sumber informasi penelitian ini berasal dari website PT. Adhi Karya Tbk. yang bergerak dalam bidang Jasa Konstruksi dengan alamat websiste www.adhi.co.id, data -data lain sebagai penunjang berasal dari publikasi Bank Indonesia www. bi.go.id, dan dari www.duniainvestasi.com serta publikasi lainnya yang menunjang pelaksanaan penelitian ini. Jenis data yang digunakan untuk mengevaluasi dan menilai PT. Adhi Karya Tbk. adalah data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang dapat dikualifikasikan dan dapat diukur. Data kuantitatif yang dipakai dapat berupa data laporan keuangan, tingkat suku bunga dan tingkat inflasi. Laporan keuangan PT. Adhi Karya diambil dari tahun 2008 sampai dengan 2011 Metode Penilaian Metode Discounted Cash Flow (DCF) meru-
Dimana : FCFF = Free Cash Flow Firm NI = Net Income Dep = Depresiasi Capex = Capital Expenditure ΔWC = Perubahan Modal Kerja Δdebt = Perubahan Utang VF = Value Firm WACC = Weighted Average Cost of g = Growth ASIL PENELITIAN
Capital
18,7%
Terminal Value
PV FCFE
Nilai Pasar Wajar Ekuitas
Lembar saham
Nilai ekuitas per lembar
FCFE
Cost of Equity
Δ DEBT
5,59%
Δ NON CASH WC
Constant Growth
714
1.801.320.000
1.285.830.933.205,32
(856.912.955.389,75)
(856.912.955.389,75)
(948.300.029.095,00)
54.716.320.931,05
(7.333.683.152,78)
138.769.711.483,53
0
BASE YEAR
189.483.638.611,00
2011
2010
CAPEX-DEPRECIATION
NET INCOME
URAIAN
236.177.471.603,03
280.282.778.976,07
174.495.073.221,21
30.722.169.592,67
10.041.784.443,10
146.551.659.790,63
1
2012
210.172.833.436,60
296.000.517.912,36
184.280.433.622,51
32.445.011.941,31
10.604.909.109,22
154.770.005.340,38
2
2013
1.696.393.583.555,43
2.522.709.728.135,65
312.599.678.526,33
194.614.538.904,78
34.264.468.096,77
11.199.612.763,26
163.449.220.481,58
3
2014
330.129.689.312,56
205.528.161.664,22
36.185.955.982,34
11.827.666.296,35
172.615.149.927,04
4
2015
FREE CASH FLOW TO EQUITY = NET INCOME -(CAPEX-DEPRECIATION) -(CHANGE IN NON CASH WORKING CAPITAL) + (CHANGE IN DEBT)
394 Hakim Muttaqim
Journal Of Economic Management & Business - Vol. 14, No. 4, Oktober 2013
Penilaian perusahaan dengan metode DCF pada perusahaan Adhi Karya Tbk menghasilkan nilai pasar saham /lembar: Rp 714/lembar saham, sehingga menghasilkan nilai pasar wajar perusahaan sebesar Rp. 1.285.830.933.205,32 dibulatkan Rp. 1.285.830.933.205,00,- (Satu Triliun Dua Ratus Delapan Puluh lima Miliar Delapan Ratus Tiga Puluh Juta Sembilan Ratus Tiga Puluh Tiga Ribu dua ratus lima Rupiah. Dari tabeldapat diketahui nilai terminal value adalah sebesar Rp 1.696.393.583.555,43. Nilai dari Constant Growth sebesar 5,59% dan nilai cost of Equity adalah 18,7%. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa harga wajar perlembar saham PT. Adhi Karya Tbk sebesar Rp.714 per lembar ,dengan nilai perusahaan sedangkan harga pasar saham dari
395
transaksi yang terjadi pada tanggal 22 Desember 2011 sebesar Rp.764.61 per lembar. Perusahaan PT Adhi Karya memiliki nilai pasar wajar Ekuitas Rp. 1.285.830.933.205,32 dibulatkan Rp. 1.285.830.933.205,00,- (Satu Triliun Dua Ratus Delapan Puluh lima Miliar Delapan Ratus Tiga Puluh Juta Sembilan Ratus Tiga Puluh Tiga Ribu dua ratus lima Rupiah. SARAN pada penelitian ini hanya menggunakan metode DCF sehingga untuk penelitian selanjutnya disarankan menggunakan metode PBVratio ,abnormal Earning dan P/E Ration dengan tujuan dapat melengkapi penelitian ini. Dari hasil penelitian juga disarankan bagi yang berminat untuk membeli saham PT. Adhi Karya dapat membelinya karena perusahaan akan semakin berkembang dimasa yang akan datang.
396
Hakim Muttaqim
Referensi Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin. 2006. Pasar Modal di Indonesia, Pendekatan Tanya Jawab. Salemba Empat, Jakarta. Erianda Budi, Arif Siswanto, Renny Nur’ainy. 2011. Penentuan Harga Wajar Saham PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk dengan Metode Gordon Growth Model. Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma, Depok. Fahmi Irham. 2012. Pengantar Pasar Modal. Cetakan Pertama, Penerbit Alfabeta, Bandung Halim, Abdul. 2005. Analisis Investasi. Salemba Empat, Jakarta. Porman, Tumbuan Andi. 2008. Menilai Harga Wajar Saham. PT Elex Media Komputindo, Jakarta. Raharjo Sapto. 2006. Kiat Membangun Aset Kekayaan (Panduan Investasi Saham dari A-Z). Cetakan ke-2, Penerbit PT. Alex Media Komputindo, Jakarta. Rangkuti Freddy. 2012. Studi Kelayakan Bisnis dan Investasi. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Tandelilin Eduardus, 2010. Portofolio dan Investasi (Teori dan Aplikasi). Edisi Pertama, Kanisius, Yogyakarta. www.adhi.co.id www.bi.go.id www.duniainvestasi.com