ANALISIS TRANSPOSISI DAN MODULASI PADA TERJEMAHAN PETUNJUK PEMAKAIAN PRODUK-PRODUK ORIFLAME
THESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Linguistik Minat Utama Linguistik Penerjemahan
Lusi Susilawati S130908009
PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
i
ANALISIS TRANSPOSISI DAN MODULASI PADA TERJEMAHAN PETUNJUK PEMAKAIAN PRODUK-PRODUK ORIFLAME
Disusun oleh: Lusi Susilawati S130908009
Telah Disetujui oleh Tim Pembimbing Pada tanggal: 8 Maret 2010
Pembimbing I
Pembimbing II
Prof. Dr. Sri Samiati Tarjana 1944.06021.196511.2001
Prof. Drs. M.R. Nababan, M.Ed., M.A., Ph.D 1963.0328.199201.1001
Mengetahui Ketua Program Studi Linguistik
Prof. Drs. M.R. Nababan, M.Ed., M.A., Ph.D 1963.0328.199201.1001
ii
ANALISIS TRANSPOSISI DAN MODULASI PADA TERJEMAHAN PETUNJUK PEMAKAIAN PRODUK-PRODUK ORIFLAME
Disusun oleh: Lusi Susilawati S130908009
Telah disetujui dan disahkan oleh Tim Penguji Pada tanggal: 23 Maret 2010
Jabatan
Nama
Tanda tangan
Ketua
: Prof. Dr. Kunardi Hardjoprawiro
……………...
Sekretaris
: Dr. Djatmika. M.A
………………
Anggora Penguji: 1. Prof. Dr. Sri Samiati Tarjana
………………
2. Prof. Drs. M.R. Nababan, M.Ed., M.A., Ph.D ……………....
Mengetahui,
Direktur Pascasarjana UNS
Prof. Drs Suranto, M.Sc., Ph.D., 195708201985031004
Ketua Program Studi Linguistik
Prof. Drs. M.R. Nababan, M.Ed., M.A., Ph.D 196303281992011001
iii
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
Nama : Lusi Susilawati NIM : S130908009
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul Analisis Transposisi Dan Modulasi Pada Terjemahan Petunjuk Pemakaian ProdukProduk Oriflame adalah benar-benar karya saya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya yang terdapat dalam tesis ini diberi tanda citasi dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila ternyaata di kemudian hari pernyataan saya tersebut terbukti tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang diperoleh dari tesis tersebut.
Surakarta, Maret 2010 Yang membuat pernyataan,
Lusi Susilawati
iv
PERSEMBAHAN
Untuk mamaku tercinta Hj. Inar Sunarmah Suamiku tercinta Ir.Suwarno dan anakku tersayang Nazwa Aurelia
v
MOTTO
Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu tidak selesai (dari suatu masalah), kerjakanlah dengan sungguh - sungguh (urusan) yang lain dan hanya kepada Tuhan – mu lah hendaknya kamu berharap. (Al – Insyirah : 6 – 8)
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah s.w.t
yang selalu
memberikan bimbingan dan pertolongan kepada penulis untuk menyelesaikan penelitian ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan dengan tulus kepada: 1. Prof. Drs Suranto, M.Sc., Ph.D., Direktur Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Prof. Drs. M.R. Nababan, M.Ed., M.A., Ph.D, Ketua Program Studi Linguistik Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta sekaligus sebagai pembimbing II yang telah memberikan kesempatan, kemudahan serta bimbingan dan saran untuk menyelesaikan tesis ini. 3. Prof. Dr. Sri Samiati Tarjana yang juga dengan penuh kesabaran telah memberikan bimbingan dan saran dalam menyelesaikan tesis ini. 4. Nani Wimpi, Director Oriflame Solo, yang telah membantu dalam pengumpulan data dan bersedia untuk memberikan beberapa informasi yang sangat berarti bagi penulis. 5. Sumardiono, S.S dan Pristinian Yugaswara, S.Pd. yang telah bersedia untuk menjadi rater di sela-sela kesibukannya dalam menerjemahkan dan menyelesaika studinya dan telah memberikan penilaian dan saran yang kritis terhadap data-data yang disediakan. 6. Semua dosen Program Pascasarjana UNS yang mengampu pada Program Linguistik Minat Utama penerjemahan.
vii
7. Semua karyawan perpustakaan dan biro administrasi yang telah memberi bantuan demi kelancaran penulisan tesis ini. 8. Teman – teman angkatan 2008 Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan semangat dan saran kepada penulis 9. Ir. Suwarno, suami dan teman hidupku yang selalu memberikan dorongan dan semangat dalam dalam menyelesaikan penelitian ini. 10. Nazwa Aurelia, putriku tersayang yang selalu senantiasa menemani dalam setiap langkahku. Hanya ucapan terima kasih dan doa yang tulus yang dapat penulis sampaikan pada kesempatan ini. Semoga Allah senantiasa melimpahkan pahala dan rahmat-Nya kepada mereka atas kebaikan yang diberikan kepada penulis. Akhirnya, penulis berharap semoga penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap dunia penerjemahan dan Oriflame. Surakarta, Maret 2010
Lusi Susilawati
viii
ABTSRAK Lusi Susilawati. S 130908009. 2009. Analisis Transposisi dan Modulasi pada Terjemahan Petunjuk Pemakaian Produk-Produk Oriflame, Thesis. Program Magister Linguistik Penerjemahan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penelitian ini adalah penelitian tentang analisis bentuk-bentuk transposisi dan modulasi yang digunakan oleh penerjemah pada terjemahan petunjuk pemakaian produk-produk Oriflame. Tujuan penelitian ini adalah; pertama untuk mengidentifikasi bentuk transposisi dan modulasi yang terdapat pada terjemahan petunjuk pemakaian produk-produk Oriflame terhadap kualitas terjemahan dalam hal keakuratan dan keberterimaan. Tujuan kedua adalah untuk mengidentifikasi dampak penerapan bentuk transposisi dan modulasi pada kualitas terjemahan petunjuk pemakaian produk-produk Oriflame dalam hal keakuratan dan keberterimaan, dan tujuan terakhir adalah untuk mengidentifikasi teknik mana yang paling baik terhadap keakuratan dan keberterimaan. Metode penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini adalah kualitatif yang bersifat deskriptif. Sumber data penelitian ini teks terjemahan petunjuk pemakaian produk-produk Oriflame dan juga para informan. Data tersebut diidentifikasi bentuk-bentuk transposisi dan modulasinya. Untuk mengetahui nilai keakuratan dan keberterimaan, data tersebut dinilai oleh tiga rater yang berkecimpung di bidang penerjemahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk-bentuk transposisi dan modulasi yang digunakan oleh penerjemah berdampak terhadap kualitas terjemahan, konsumen dan target penjualan, yaitu masih terdapat beberapa penyimpangan makna pesan dalam Bsu yang tidak tersampaikan. Akibatnya, Penyimpangan ini berpengaruh terhadap kesalahan penggunaan produk tersebut sehingga berakibat fatal terhadap konsumen. Kemudian berkenaan dengan keakuratan dan keberterimaan terjemahan, hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 172 data yang diteliti terdapat 64% data yang dikategorikan sebagai transposisi akurat. Dinilai dari sisi keberterimaan, sebanyak 72,2% dinilai sebagai transposisi berterima. Sementara itu hasil penelitian terhadap penilaian bentukbentuk modulasi tercatat 62,8% data yang dinilai akurat dan hasil keberterimaan bentuk modulasi adalah 78,5% data dikategorikan modulasi berterima. Skor rata-rata yang diperoleh menunjukkan bahwa teknik transposisi lebih baik terhadap nilai keakuratan dan untuk keberterimaan lebih baik menggunakan teknik modulasi. Penelitian ini mengimplikasikan bahwa penerjemah perlu mengenal lebih jauh tentang produk-produk Oriflame sehingga istilah-istilah yang berhubungan dengan kosmetika dapat diterjemahkan dengan menggunakan padanan yang akurat dan berterima. Hal ini bertujuan agar konsumen menggunakan produk Oriflame dengan tepat sehingga mereka puas yang akhirnya dapat mempertinggi tingkat penjualan produk.
ix
ABSTRACT
Lusi Susilawati. S 130908009. 2009. An Analysis of Transposition and Modulation in the Translation of Oriflame Products Direction. Thesis. Master Degree Program in Translation. Post Graduate Program Sebelas Maret University of Surakarta.
This is a research about an analysis of transposition and modulation used by the translator in the translation of Oriflame products direction. The aims of this research are first to identify the impacts of transposition and modulation used in the Oriflame direction toward the quality of translation, consumers, and the target of sales. The second purpose of the research is to identify the quality of the Oriflame direction in the matters of accuracy and acceptability, and the last purpose is to identify which technique is better toward the accuracy and acceptability. The method applied in the research is descriptive qualitative. The data sources of this research are texts of Oriflame direction for use, and informers. The transposition and modulation from the data are identified. Meanwhile, to assess the accuracy and acceptability, the data are read by three raters who are experts in translation. The result of this research shows that the transposition and modulation used by the translator have some impacts to the quality of translation, consumers and the target of sales because there are some deviations of meaning which are not conveyed from the source language. As a result, the deviation has the impact to the mistakes in using the product, therefore it has a fatal impact to the consumers. Related to the accuracy and acceptability, the research’s results shows that from 172 data, there are 64% categorized as accurate transposition and 72,7% are categorized as acceptable transposition. Meanwhile, the result of modulation analysis, it is noted that 62,8% data are categorized as accurate modulation and 78,5% are categorized as acceptable modulation. From the scores obtained, they indicate that transposition technique is better toward the accuracy assessment and modulation technique is better for the acceptability assessment. This research implicates that it is important for the translator to exhaustively learn the products of Oriflame so that the terms related to the cosmetic could be translated using the accurate and the acceptable equivalence. It is intended to make the consumers use Oriflame precisely, thus they are satisfied. As the result, it could raise the rate of sale level.
x
DAFTAR ISI
PENGESAHAN PEMBIMBING………………………………...................... ii PENGESAHAN PENGUJI………………………………………................... iii PERNYATAAN……………………………………………………………….. iv KATA PENGANTAR………………………………………………………....vii ABSTRAK…………………………………………………………………….. ix ABSTRACT…………………………………………………………………… x DAFTAR ISI……………………………………………………………………xi DAFTAR GAMBAR DAN TABEL…………………………………………. xiv BAB I: PENDAHULUAN……………………………………………………... 1 1.
Latar Belakang Masalah……………………………………………………. 1
2.
Batasan Masalah…………………………………………………………… 5
3.
Rumusan Masalah…………………………………………………………. . 5
4.
Tujuan Penelitian ………………………………………………………… . 6 Manfaat Penelitian………………………………………………………... .. 6
BAB II: KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR………………….…….. 8 1.
Sekilas tentang Produk Oriflame………………………..………………… 8
2.
Penerjemahan……………………………………………………………….11
3.
Metode Penerjemahan……………………………………………………....19
4.
Teknik Penerjemahan…………………………………………….….……...24
5.
Transposis………………………………………………..……………...31
6.
Modulasi.…………………………………………………………………....37 xi
7.
Penilaian Kualitas Terjemahan……………………………………………...41
8.
Kerangka Pikir……………………………………………………………...50
BAB III: METODE PENELITIAN…………………………………………… 56 1.
Metode Penelitian………………………………….……………………….52
2.
Sumber Data dan Data…………………………………………………….. 52
3.
Teknik Cuplikan…………………………………………………………… 53
4.
Teknik Pengumpulan Data………………………………………………… 54
5.
Validitas Data……………………………………………………………… 56
6.
Teknik Analisis Data……………………………………………………… 57
7.
Prosedur Penelitian………………………………………………………… 58
BAB IV : HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN…………………………60 A.
Deskripsi Data…………………………………………………………….. 60
B.
Hasil Analisis dan Pembahasan…………………………………………… 61 1. Hasil Analisis Bentuk-Bentuk Transposisi…………………………….. 62 2. Hasil Analisis Penggunaan Transposisi………………………………... 72 3. Hasil Analisis Bentuk-Bentuk Modulasi………………………….........101 4. Hasil Analisis Penggunaan Modulasi…………………………………..107 5. Dampak Penerapan Transposisi dan Modulasi........................................137 6. Teknik Penerjemahan Lebih Paling Baik...............................................139
BAB V : SIMPULAN, IMPLIKASI PENELITIAN DAN SARAN………...114 1.
Simpulan……………………………………………………….………….141
2.
Implikasi Penelitian ………………………………………………….......144
3.
Saran………………………………………………………………………144 xii
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………....146 LAMPIRAN…………………………………………………………………...148 1.
Data Alternatif Perbaikan Terjemahan Petunjuk Pemakaian Oriflame…..148
2.
Data Penelitian…………………………………………………………....159
3.
Kuesioner Tingkat Keakuratan dan Keberterimaan ...................................171
4.
Kuesioner Konsumen dan Member Oriflame..............................................174
xiii
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL
A. GAMBAR 01 : Proses Penerjemahan…………………………………………2 B. GAMBAR 02 : Diagram V………………………………………………......19 C. GAMBAR 03 : Diagram Kerangka Pikir…………………………………….51 D. TABEL
:
1. Tabel Nilai Keakuratan Transposisi……………………………………..134 2. Tabel Nilai Keberterimaan Transposisi……………………………….....135 3. Tabel Nilai Keakuratan Modulasi…………………………………….…136 4. Tabel Nilai Keberterimaan Modulasi………………………….................137
xiv
xv
BAB I PENDAHULUAN
I. Latar Belakang Masalah Peningkatan perekonomian berakibat pada peningkatan kebutuhan hidup yang harus dipenuhi. Kebutuhan tersebut meliputi kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Pemenuhan kebutuhan tersebut harus dilakukan secara bertingkat sesuai dengan derajat kepentingan kebutuhan tersebut. Seiring dengan kemajuan teknologi, kebutuhan tersebut saat ini telah mengalami perubahan tingkat dalam pemenuhan kebutuhannya. Sebagai contoh adalah kebutuhan untuk merawat wajah dan tubuh, terutama bagi para wanita. Mereka beranggapan bahwa mereka merasa lebih percaya diri jika secara fisik mereka memiliki penampilan yang menarik, seperti memiliki tubuh yang proporsional dan berwajah putih dan bersih. Perawatan tersebut dilakukan mulai dengan cara tradisional sampai dengan cara-cara yang menggunakan teknologi mutakhir. Namun tidak semua wanita bisa melakukannya di salon atau di pusatpusat perawatan kecantikan tersebut karena beberapa alasan seperti tidak adanya waktu (karena dibutuhkan waktu yang tidak sedikit) atau memang karena biaya yang terbatas, sementara mereka tetap memerlukan perawatanperawatan tersebut tetapi juga tidak ingin menggunakan produk yang biasabiasa saja. Akhirnya, solusi yang bisa dilakukan adalah dengan cara membeli produk-produk yang berkualitas namun dengan biaya yang masih terjangkau. xvi
Produk yang dimaksud adalah produk-produk yang bisa diperoleh melalui penjualan dengan sistem pemasaran berjenjang (multi-level marketing), yaitu penjualan yang dilakukan dengan cara menawarkan produk langsung ke konsumen oleh penjual/konsultan. Jenis penjualan ini dianggap efektif karena konsumen tidak harus meluangkan banyak waktu untuk berbelanja di luar. Bahkan untuk menggunakan produk, para konsumen cukup membaca petunjuk pemakaian yang terdapat pada produk tersebut. Salah satu dari multi level marketing (MLM) tersebut adalah Oriflame (Natural Swedish Cosmetics). Karena Oriflame telah tersebar di beberapa negara maka petunjuk pemakaian pada kemasan produknya diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa (3-29 bahasa), termasuk diantaranya adalah bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Namun karena produk-produk tersebut ukurannya kecil,
petunjuk
pemakaian produk tersebut disampaikan dengan bahasa yang sangat singkat, sehingga besar kemungkinan pembaca tidak bisa memahami maksud dari teks tersebut . Oleh karenanya, para anggota (konsultan) diwajibkan untuk mengikuti pertemuan rutin untuk mengupas segala sesuatu yang berhubungan dengan produk tersebut (product knowledge) terutama pada produk-produk yang baru diluncurkan (karena setiap bulan selalu ada produk baru). Namun tidak semua konsultan bisa mengikuti acara tersebut dikarenakan kesibukannya sebagai pekerja ataupun ibu rumah tangga. Akhirnya, mereka hanya mengandalkan petunjuk singkat yang tertera pada produk tersebut. Padahal jika terjadi
xvii
kesalahan dalam pemakaian ataupun dalam pemilihan jenis produk yang tidak sesuai dengan jenis kulit akan berakibat fatal pada kulit tersebut yang tentu saja dapat merugikan konsumen. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai kualitas hasil terjemahan petunjuk pemakaian pada produk-produk Oriflame. Dalam penelitian ini penulis menganalisa makna kata, frasa dan kalimat dalam terjemahan petunjuk pamakaian produk-produk Oriflame yang difokuskan pada bentuk-bentuk modulasi dan transposisi yang dilakukan penerjemah. Apakah penyampaian informasi yang terdapat dalam bahasa sasaran (Bsa) sudah tepat atau belum. Sebagai contoh adalah penggunaan kata apply dalam bahasa sumber (Bsu) yang diterjemahkan “gunakan”, sedangkan menurut kamus berarti “terapkan”. Sehingga pembaca menjadi bingung apa yang dimaksud dengan kata tersebut, apakah kosmetik tersebut dioleskan, di usapkan, digosokkan ataukah diratakan. Penerjemahan dari kata apply yang bermakna ‘terapkan’ menjadi ‘gunakan’ merupakan bentuk modulasi. Contoh lain adalah penggunaan bentuk transposisi. Dalam Bsu terdapat kalimat “Spray on after cleansing over the face and neck. Can also be used for instant comfort through out the day”. Kalimat-kalimat tersebut diterjemahkan menjadi ”Semprotkan pada wajah dan leher setelah menggunakan cleanser. Bisa juga sebagai penyejuk wajah sehari-hari”. Kata ‘the day’ yang merupakan nomina tunggal diubah menjadi nomina jamak pada Bsa yaitu ‘sehari-hari’. Perubahan nomima tunggal dalam Bsu menjadi menjadi nomina jamak dalam
xviii
Bsa dan sebaliknya merupakan bentuk transposisi. Transposisi atau pergeseran bentuk dalam penerjemahan merupakan sesuatu yang bersifat wajib atau pilihan, maksudnya hal ini sah-sah saja dilakukan selama bertujuan untuk mencari keakuratan dan keberterimaan dalam Bsa, namun apa yang akan terjadi jika penggunaan transposisi tersebut justru mengalami penyimpangan makna dan mengakibatkan pesan tidak tersampaikan? Jika hal ini terjadi, terutama dalam petunjuk penggunan perawatan wajah, maka dikhawatirkan akan terjadi kesalahan dalam penggunaanya, sehingga terjadi sesuatu yang tidak diharapkan. Selain itu juga dikawatirkan akan berpengaruh terhadap target pembeli. Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam penerjemahan terdapat beberapa teknik menerjemahkan namun mengapa penerjemah produk Oriflame ini menggunakan teknik transposisi dan modulasi saja? Mengapa juga tidak menggunakan teknik yang lain? Hal ini perlu diteliti karena kesalahan penerjemahan ditakutkan akan berdampak bukan hanya bagi konsumen saja tapi juga pada target pembelian. Karena hal inilah peneliti bermaksud menganalisa hasil terjemahan tersebut dengan judul “Analisis Transposisi dan Modulasi pada
Terjemahan Petunjuk Pemakaian Produk-Produk
Oriflame”.
xix
2. Batasan Masalah Pembatasan masalah dilakukan agar penelitian ini akan terarah dan teranalisa secara mendalam. Pembatasan masalah dilakukan dengan cara : a. Membatasi kajian pada masalah metode Pada penelitian ini, kajian diarahkan pada bentuk-bentuk transposisi dan modulasi yang terdapat dalam teks tersebut. b. Membatasi data yang akan diteliti Oriflame memiliki ratusan produk dari berbagai macam perawatan mulai dari perawatan rambut, wajah, tubuh, sampai perawatan kaki. Juga mulai dari perawatan untuk bayi, anak-anak, remaja, sampai perawatan untuk dewasa. Dalam penelitian ini peneliti akan membatasi penelitian pada produk-produk untuk perawatan remaja dan dewasa saja karena menurut pengamatan peneliti produk-produk tersebutlah yang paling sering di konsumsi.
3.
Rumusan Masalah a. Bagaimanakah bentuk trasnposisi dan modulasi pada terjemahan petunjuk pemakaian produk-produk Oriflame? b. Bagaimanakah dampak penerapan teknik transposisi dan modulasi pada kualitas terjemahan petunjuk pemakaian produk-produk Oriflame dalam Bsa dalam hal keakuratan dan keberterimaaan? c. Teknik manakah yang paling baik terhadap keakuratan dan keberterimaan?
xx
4.
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk : a. Mengidentifikasi bentuk transposisi dan modulasi yang terdapat pada terjemahan petunjuk pemakaian produk-produk Oriflame. b. Mengidentifikasi dampak penerapan teknik transposisi dan modulasi pada kualitas terjemahan
petunjuk pemakaian produk-produk
Oriflame dalam hal keakuratan dan keberterimaan. c. Mengidentifikasi Teknik mana yang paling baik terhadap keakuratan dan keberterimaan.
5.
Manfaat Penelitian Hasil kajian
dalam penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
dokumen niaga, para praktisi, dan akademisi bidang perjemahanan, para konsultan dan konsumen Oriflame, peneliti pada khususnya dan mahasiswa penerjemahan pada umumnya. Adapun manfaat praktis yang bisa di peroleh adalah : a. Dapat memperjelas hubungan makna yang terdapat dalam terjemahan petunjuk pemakaian produk-produk Oriflame. b. Dapat memberikan gambaran tentang kualitas terjemahan petunjuk pemakaian produk-produk Oriflame bagi para peminat penerjemahan. Sedangkan secara teoritis manfaat yang dapat diperoleh adalah :
xxi
a. Dapat memberikan gambaran tentang cara seorang penerjemah melakukan pergeseran-pergeseran makna dalam bentuk modulasi dan transposisi agar makna yang tersampaikan akurat dan berterima dalam Bsa. b. Dapat
dijadikan
salah
satu
referensi
selanjutnya
xxii
untuk
penelitian-penelitian
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR
Dalam bab ini dikemukakan beberapa kajian teori yang berhubungan dengan penelitian ini. Kajian teori meliputi Produk Oriflame, Teori Penerjemahan
khususnya
tentang
Transposisi
dan
Modulasi
serta
hubungannya dengan keakuratan dan keberterimaan. Selain itu untuk menggambarkan alur berpikir peneliti, akan disajikan kerangka pikir yang mencakup analisis dan hubungannya dengan teori.
1.
Sekilas tentang Produk Oriflame Oriflame adalah sebuah perusahaan kosmetika yang didirikan di Stockholm Swedia tahun 1967 oleh dua orang bersaudara yaitu Jonas dan Robert af Jochnick. Visi mereka adalah menciptakan sebuah perusahaan kosmetika yang menawarkan
rangkaian perawatan kulit yang berbeda
dibandingkan dengan produk lainnya yang ada saat itu, yaitu terbuat dari bahan-bahan alami dan tidak diujicobakan pada hewan. Mereka berkomitmen untuk menawarkan produk-produk yang berkualitas tinggi dengan harga terjangkau. Mereka juga hendak memperkenalkan metode baru dan inovatif dalam menjual produk dari individu ke individu dengan membebaskan kepada para pelanggan untuk memperoleh saran dari orang yang mereka kenal (konsultan) sehingga membuat para pelanggan lebih percaya, xxiii
nyaman dan puas. Para konsultan pun dapat memperoleh penghasilan dan peluang karier yang tak terbatas. Konsultan adalah seseorang yang mendaftar menjadi anggota (member) Oriflame dengan keuntungan yang luar biasa dan dengan syarat yang sangat mudah yaitu dengan hanya membayar empat puluh ribu rupiah saja dan mengumpulkan kartu identitas maka secara otomatis ia telah menjadi member/ konsultan. Disebut konsultan karena dia dituntut untuk dapat diajak konsultasi seputar produk yang akan digunakan oleh konsumen yaitu dengan memberikan saran atau masukan tentang produk apa yang seharusnya digunakan oleh konsumen yang sesuai dengan jenis kulit dan usianya. Perusahaan Oriflame ini telah memiliki 1.600.000 konsultan yang tersebar diseluruh dunia. Indonesia adalah pangsa pasar pertamanya di kawasan Asia. Oriflame masuk ke Indonesia pada tahun 1987 di bawah
PT. Orindo Alam
Ayu Jakarta. Dalam setahun Oriflame mencetak 72 juta katalog dalam 35 bahasa dengan jumlah produk kurang lebih 600 produk dalam satu katalog yang di terbitkan satu bulan sekali. Saat ini Oriflame telah terdaftar di bursa Stockholm yang terkemuka dan telah beroperasi di 55 negara dengan penjualan yang sangat pesat bahkan mengalami pertumbuhan tercepat di dunia yakni mencapai total penjualan 700 juta Euro. Produk-produk Oriflame meliputi kosmetika, produk wewangian, parfum, make-up, perawatan tubuh dan perawatan rambut. Produk Oriflame mempunyai beberapa keunggulan, diantaranya:
xxiv
a.
Produk-produknya tidak diujikan pada hewan melainkan
pada
sukarelawan dengan menjamin keamanan, kecocokan, serta efektifitas termasuk bagi kulit yang sensitif. b.
Menekankan penggunaan bahan-bahan dan sari pati alami.
c.
Produk-produknya dijamin murni dan berkualitas tinggi dibawah pengawasan mutu dan lingkungan yang ketat.
d.
Menggunakan aerosol* yang akrab dan aman terhadap ozon
e.
Kemasannya dapat didaur ulang dan aman terhadap lingkungan.
Selain mempunyai keunggulan produk, Oriflame juga mempunyai keunggulan lain yaitu dari segi bisnis bagi para konsultannya. Mereka akan menemukan peluang yang tak terbatas untuk mewujudkan impiannya. Karena dengan sistem penjualan bertingkat dan dengan menjual produk dengan cara yang sangat mudah, para konsultan akan mendapatkan beberapa keuntungan, seperti keuntungan langsung dari penjualan sebesar 23%, mendapatkan reward (penghargaan) berupa cash award (uang tunai) dan kesempatan mengikuti Konferensi Nasional dan Interrnasional bagi mereka yang mencapai level tertentu dalam penjualan. Oleh karenanya Oriflame mempunyai motto “Make Money Today and Fulfill Your Dreams Tomorrow”. Sedangkan bagi konsumen keunggulan yang akan dirasakan berupa saran pribadi mengenai produk-produk yang sesuai, menghemat waktu dan nyaman karena diantar langsung ke rumahrumah mereka dan adanya jaminan produk bergaransi.
*Aerosol adalah partikel sebagian atau keseluruhan yang mengandung mikroorganisme.
xxv
2.
Penerjemahan
2.1. Pengertian Penerjemahan Ketika seseorang dihadapkan pada komunikasi (baik lisan maupun tulisan) dengan dua bahasa dimana seseorang tadi tidak bisa akses ke dalam salah satu bahasa tersebut maka ia akan membutuhkan penerjemah atau interpreter. Kegiatan penerjemahan telah terjadi sejak jaman kuno yaitu sejak abad 2 SM. Oleh karenanya sudah banyak definisi yang berbeda-beda yang dikemukakan oleh para ahli. Namun pada dasarnya semua menyatakan hal yang sama bahwa yang disebut dengan penerjemahan adalah suatu upaya untuk mengalihkan pesan dari suatu bahasa ke dalam bahasa lain. Sebagaimana
dinyatakan
oleh
Nida
dan
Taber
(1969:12),
bahwa
penerjemahan adalah menciptakan kembali makna dalam bahasa sasaran padanan alami yang paling mendekati pesan dalam bahasa sumber, pertama dalam makna dan kedua dalam gaya. Sedangkan menurut Larson (1999) penerjemahan merupakan proses pemindahan makna dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran. Dari pernyataan tersebut kita tahu bahwa hal yang paling penting dalam penerjemahan adalah masalah pemahaman makna. 2. 2. Proses penerjemahan Dalam melakukan suatu kegiatan untuk mencapai suatu tujuan tentulah akan melalui sebuah proses. Begitupun dalam melakukan aktifitas penerjemahan akan terjadi proses penerjemahan. Proses Penerjemahan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh seorang penerjemah dalam
xxvi
memproses pengalihan informasi yang ada dalam bahasa sumber Bsu) kedalam bahasa sasaran (Bsa). Nababan, (2008:24) menyatakan bahwa “Proses penerjemahan dapat diartikan sebagai serangkaian yang dilakukan oleh seorang penerjemah dari bahasa sumber (Bsu) ke dalam bahasa sasaran (Bsa). Sedangkan menurut Nida dan Taber (1969:33) Penerjemahan merupakan proses yang kompleks karenanya penerjemahan berlangsung dalam tiga tahap yakni :
A (Source)
B (Receptor)
( Analysis)
(Restructuring)
X
(Transfer)
Y
Gambar 1: Proses penerjemahan.
a.
Analisis (Analysis) Dalam menganalisa sebuah teks, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menganalisa teks yang akan diterjemahkan dengan tujuan untuk mengetahui apa yang ingin disampaikan oleh si penulis asli dan untuk mengidentifikasi kata-kata sulit dan istilah teknis dari kalimat kompleks. Nida and Taber (1969: 33-35) menyatakan bahwa:
xxvii
“There are three major steps in analysis : (1) determining the meaningful relationships between the words and combinations of words, (2) the referential meaning of the words and special combinations of words, (3) the connotative meaning i.e. how the user of the language react, whether positively or negatively to the words and combinations of them”.
Jadi pada tahap ini penerjemah harus mengetahui makna (meliputi hubungan makna, referensi makna dan konotatif makna) dan struktur dalam bahasa sumber. b. Pengalihan (Transfer) Setelah penerjemah benar-benar memahami makna yang terkandung dalam bahasa sumber dan juga struktur bahasa sumber, langkah berikutnya dalam proses penerjemahan adalah pengalihan makna. Pada
tahapan ini
penerjemah harus dapat mencari padanan kata yang tepat dari Bsu ke dalam Bsa. Pada tahap ini juga seorang penerjemah memutuskan ideologi mana yang akan digunakan (foreignization atau domestication), metode apa yang akan
dipakai
dan
teknik
apa
yang
akan
diaplikasikan
dengan
mempertimbangkan tiga aspek yaitu keakuratan (accuracy), kewajaran (naturalness), dan keterbacaan (readability). c. Penyelarasan (Restructuring) Tahapan terakhir dalam proses penerjemahan adalah restructuring atau penyusunan, yaitu penyesuaian hasil penerjemahan dengan kaidah dan pemikiran pembaca Bsa dalam bentuk bahasa yang sewajar mungkin. Nababan (2008:28) menyatakan “Pada tahap penyelarasan, seorang penerjemah perlu memperhatikan ragam bahasa untuk menentukan gaya bahasa yang sesuai dengan teks yang diterjemahkan”. Dalam tahapan ini seorang penerjemah xxviii
membuat hasil terjemahannya mudah dipahami agar pembaca tidak merasa seperti merasa membaca teks terjemahan. Beberapa penerjemah menyatakan bahwa tujuan dari restructuring adalah ; -
Mengecek penggunaan istilah-istilah teknis secara konsisten.
-
Meyakinkan struktur kalimat terjemahan dengan tata bahasa Indonesia.
-
Mempertimbangkan apakah kalimat-kalimat kompleks seharusnya ditulis kembali menjadi kalimat yang lebih sederhana agar mudah dimengerti. Berbeda dengan Nida, ahli penerjemahan lain, Larson (1984: 477),
menyatakan bahwa proses penerjemahan meliputi beberapa langkah berikut: 1. Preparation ( Persiapan) Pada tahap awal penerjemahan ada beberapa hal yang harus dipersiapkan oleh seorang penerjemah seperti materi yang akan diterjemahkan, kamus Bsu dan kamus istilah, alat-alat tulis serta keperluan lainnya. Yang tidak kalah pentingnya adalah sorang penerjemah sebaiknya sudah terbiasa menulis dalam Bsa. Larson juga menyatakan bahwa “Good writers make good translator. They are used to putting the forms of the language on paper”, “Penulis yang baik dapat menjadi penerjemah yang baik”, karena ia terbiasa meletakkan bentuk bahasa dalam kertas”. Dengan terbiasa menulis seorang penerjemah akan dengan mudah menuliskan pesan yang telah didapat dari Bsu ke dalam Bsa.
2. Analysis ( Analisis )
xxix
Pada tahap analisis ini yang harus dilakukan seorang penerjemah adalah membaca teks Bsu secara keseluruhan, apabila diperlukan dilakukan secara berulang-ulang dengan tujuan agar pesan yang ada dalam Bsu dapat ditangkap secara utuh dan konteksnya pun dapat dipahami dengan baik. Kemudian seorang penerjemah juga harus mengetahui informasi yang tentang sasaran hasil terjemahan (translation brief); siapa konsumen dari terjemahannya, untuk keperluan apa digunakan, untuk dipresentasikan dimana. Disamping itu dengan membaca seorang penerjemah akan dapat memahami gaya bahasa penulisnya. Cara lain untuk memahami gaya penulisan seseorang bisa juga dengan mengetahui latar belakang si penulis dengan membaca biografinya. Larson (1999: 478) menyatakan bahwa “As the translator reads through the text, he should note down any lexical items which seem to be key words. These will be words which are crucial to an understanding the text”. “Ketika penerjemah membaca teks yang akan diterjemahkan, ia harus mencatat unsur leksikal yang sepertinya merupakan kata-kata kunci, yaitu kata-kata penting untuk memahami teks tersebut”. Dengan mencatat kata-kata kunci dan katakata sulit yang muncul dalam sebuah teks dan mencari padanan yang tepat akan memudahkan penerjemah dalam melakukan pekerjaannya karena dalam sebuah teks mungkin saja kata yang sama muncul lebih dari satu kali, jadi penerjemah bisa merujuk kepada padanan kata yang telah ditemukannya diawal untuk kata yang sama selanjutnya. Selanjutnya menurut Bell (1991: 45-54) dalam menganalisa teks Bsu ada tiga hal yang perlu dianalisa, yang pertama adalah analisa sintaksis yaitu
xxx
dengan menentukan MOOD system, theme dan rheme dari sebuah kalimat. Yang kedua adalah analisa semantik yaitu mencari makna dari hubungan antar kata, hubungan yang logis antara partisipan dengan proses dan bagaimana bahasa mengungkapkan pengalaman dan logika. Yang terakhir adalah analisa pragmatik yaitu yang berhubungan dengan analisis domain (the field covered by the text; the role it is playing in the communicative activity; what the clause is for; what the sender intended to convey and its communicative value), Tenor (the relationship with the receiver which the sender indicates through the choices made in the text), dan mode (the medium selected for realizing the text). Dengan kata lain analisa pragmatik yaitu memahami makna berdasarkan konteksnya. Sejalan dengan itu Nababan (2008: 26) mengatakan bahwa: “Analisa kebahasaan yang dilakukan terhadap teks bahasa menyentuh berbagai tataran, seperti tataran kalimat, klausa, frasa dan kata. Analisis pada tataran-tataran itu dianggap perlu karena pada hakekatnya setiap teks dibentuk dari tataran-tataran tersebut.” Jadi
untuk
mendapatkan
terjemahan
yang
baik
semua
aspek
kebahasaannya harus dianalisa, mulai dari kata, frase, klausa, kalimat, makna semantik, makna pragmatik, dan lain sebagainya. Seorang penerjemah juga diperbolehkan memotong kalimat yang terlalu panjang dengan menjadikannya beberapa kalimat atau merekonstruksi kalimat yang dirasa terlalu berbelit-belit agar lebih mudah dimengerti selama makna yang terdapat dalam teks Bsu tidak ada yang hilang atau berubah.
3.
Transfer ( Pengalihan )
xxxi
Setelah melakukan analisa pada teks Bsu dan memahami makna yang terdapat dalam Bsu maka langkah selanjutnya yang dilakukan penerjemah adalah mengalihkan pesan atau makna yang terdapat dalam teks Bsu kedalam Bsa dengan padanan kata yang tepat. 4.
Initial draft ( Konsep Awal ) Konsep awal ini biasanya dimulai dari tingkat paragraf karena apabila suatu konsep paragraf sudah dipahami maka penerjemahan akan mudah dilakukan. Sewaktu membuat konsep awal tidak tertutup kemungkinan akan adanya gerakan maju mundur dari teks Bsu ke Bsa. Penerjemah tidak boleh mengabaikan bentuk teks Bsu sewaktu mengalihkan makna karena ada kalanya padanan yang terbaik dalam Bsa sama dengan bentuk teks Bsu atau sebaliknya. Hal lain yang perlu diperhatikan oleh penerjemah adalah tingkat keterbacaan terjemahannya oleh konsumen, karena pada umumnya konsumen berasal dari latar belakang ilmu pengetahuan dan tingkat pendidikan yang berbeda.
5. Reworking the Initial Draft ( Pengerjaan Kembali Konsep Awal ) Larson (1984: 482) mengatakan bahwa: “The reworking of an initial draft should not be undertaken until a larger section is completed. It is best if the draft has been left untouched for a week or two. In this way the translator comes with a fresh look at it and is able to be more objective in his evaluation and reworking of it. The reworking of the initial draft includes checking for naturalness and for accuracy”.
Menurut Larson akan lebih baik bila pengerjaan kembali konsep awal dilakukan setelah konsep awal tidak disentuh selama satu atau dua minggu, hal ini bertujuan agar penerjemah bisa mengerjakannya kembali dengan pandangan xxxii
yang baru dan lebih objektif dalam mengevaluasi pekerjaan yang telah dilakukannya. Pengerjaan kembali ini juga memeriksa dua hal yaitu kewajaran mencakup bentuk gramatikal yang salah atau konstruksi yang tidak jelas, bagian yang terlalu berbelit-belit, bagian yang urutannya salah atau frase yang janggal, bagian yang penghubungnya salah atau tidak lancar, adanya pertentangan kolokasi, makna yang kedengaran asing dan gaya dan ketepatan dari makna. Dan ketepatan yang mencakup sesuatu yang dihilangkan, sesuatu yang ditambahkan, makna yang berbeda dan makna yang nihil dalam artian bentuk yang digunakan tidak menyampaikan makna sama sekali. 6.
Test the Translation ( Pengujian Terjemahan ) Untuk menguji terjemahan hendaknya dilihat keakuratan terjemahan tersebut, dapat dipahami, adanya kesepadanan kata dan lain sebagainya. Penerjemah juga bisa meminta tolong kepada yang lebih ahli untuk membaca terjemahannya (proof reader) sebelum diserahkan ke penerbit. Kritik, masukan dan saran dari pembaca sangat berpengaruh terhadap baik atau tidaknya sebuah terjemahan.
7.
Polishing the Initial Draft (Penyempurnaan Terjemahan) Setelah selesai melakukan tes terhadap sebuah terjemahan maka langkah selanjutnya adalah menulis kembali pada terjemahan tersebut dengan memperbaiki semua kesalahan-kesalahan (berupa padanan kata, gaya bahasa, pemilihan kata, makna yang kurang tepat, penulisan tanda baca dan lain sebagainya) yang terdapat pada terjemahan ketika dilakukan pengujian.
8. Preparation to the Publisher ( Persiapan Naskah Untuk Penerbit)
xxxiii
Naskah terjemahan yang telah selesai ditulis kembali dengan rapi sesuai dengan kaidah penulisan yang benar dapat diserahkan pada penerbit untuk diterbitkan.
3.
Metode Penerjemahan Metode penerjemahan merupakan suatu proses penerjemahan yang digunakan untuk mengungkapkan tujuan penerjemah. Newmark (1988:45) membagi metode penerjemahan menjadi 8 berdasarkan tujuan dan pertimbangan ‘untuk siap’ penerjemahan dilakukan. Empat dari delapan metode berorientasi pada Bsu, dan empat yang lainnya berorientasi pada Bsa. Kedelapan metode itu diagramkan dalam diagram yang disebut diagram V. Berikut adalah diagram yang dimaksud: SL emphasis
TL emphasis
Word-for-word translation Adaptation Literal translation Free translation Faithful translation Idiomatic translation Semantic translation Communicative translation Gambar 2: Diagram V
a. Word- for - Word Translation (Penerjemahan Kata demi Kata) Metode penerjemahan ini merupakan penerjemahan yang dilakukan kata demi kata dimana urutan kata dalam Bsu tetap dipertahankan tanpa melihat konteks katanya.Tujuan utama dari metode ini adalah untuk memahami mekanisme Bsu dan menafsirkan teks yang sulit pada proses awal penerjemahan.
xxxiv
Contoh : Bsu = Saya akan pergi ke Bali besok Bsa = I will go to Bali tomorrow. b. Literal Translation (Penerjemahan Harfiah) Pada penerjemahan harfiah struktur gramatikal Bsu dicari padanannya yang paling dekat dengan Bsa, namun penerjemahan kata-kata leksikal diterjemahkan tersendiri (diluar konteks). Hal ini sangat berbeda dengan Catford (1974: 25) dimana dalam penerjemahan harfiah yang pada awalnya diterjemahkan secara kata demi kata, di beberapa bagian lain dilakukan perubahan sepenuhnya dengan beradaptasi pada Bsa yang bertujuan untuk menghasilkan penerjemahan yang alami dalam Bsa. Berbeda dengan kedua pendapat diatas, Nababan (2008: 9) menyatakan bahwa Penerjemahan Harfiah (literal translation) terletak antara penerjemahan kata demi kata dan penerjemahan bebas. Kegiatan penerjemahan dilakukan dengan cara menyesuaikan susunan kata dalam kalimat terjemahannya yang sesuai dengan kata dalam kalimat Bsa setelah melakukan penerjemahan kata demi kata terlebih dahulu. Penerjemah melakukan jenis penerjemahan ini jika struktur kalimat Bsu berbeda dengan struktur kalimat Bsa. Sebagai contoh adalah:
Kalimat Bsu
Terjemahan kata demi kata xxxv
Terjemahan Harfiah
Terjemahan Bebas
Every one needs a shoulder to cry on
Setiap orang membutuhkan pundak untuk menangis
Semua orang membutuhkan tempat bersandar
Semua orang membutuhkan tempat untuk mengadu
c. Faithful Translation (Penerjemahan Setia) Penerjemahan setia berusaha untuk menghasilkan kembali makna kontekstual penulis asli pada struktur gramatikal Bsa. Dalam hal ini penerjemah lebih memihak penulis asli dalam Bsu meskipun kadangkadang hasil terjemahan dalam Bsa masih terasa kaku karena kewajaran dalam penyampaian pesan tidak begitu diperhatikan. Contoh : Bsu = It’s raining cats and dogs Bsa = Hujan kucing dan anjing Contoh tersebut sangat kaku dalam Bsu karena dalam Bahasa Indonesia tidak mengenal konsep seperti itu, oleh karenanya kalimat tersebut diterjemahkan menjadi “Hujannya seperti suara kucing dan anjing” namun tetap saja masih terasa janggal karena orang Indonesia tidak merasakan suara tersebut menyerupai suara hujan. d. Semantic Translation (Penerjemahan Semantik) Berbeda dengan penerjemahan setia yang terkesan kaku, penerjemahan semantik
merupakan
penerjemahan
yang
lebih
fleksibel dimana
penerjemah dapat menggunakan empatinya pada penulis asli selain itu aspek keindahan dalam penerjemahan ini mula diperhatikan. Sebagai xxxvi
contoh adalah kalimat sapaan dalam bahasa jawa ‘Badhe tindak pundhi, pakde?’ Kalimat tersebut bisa diungkapkan oleh dua orang pembicara yang berbeda yaitu oleh seorang anak kepada pakdenya (kakak dari ayah si anak) atau bisa diungkapkan oleh siapa saja yang menyapa seorang lakilaki setengah baya yang usianya lebih tua dari si pembicara sebagai ungkapan kesopanan. Jika hal inilah yang dimaksud, maka kata ‘pakde’ jika diterjemahkan kedalam bahasa Inggris tidak bisa diterjemahkan menjadi ‘uncle’ karena konteksnya berbeda. Kata tersebut cukup diterjemahkan menjadi sir (pak). e. Adaptation (Saduran) Saduran merupakan sebuah metode penerjemahan yang bentuknya paling bebas. Biasanya digunakan untuk drama, komedi, dan puisi dimana tema, dan alur cerita, tetap dipertahankan, tapi tokoh-tokohnya disulih dengan tokoh-tokoh lokal, misalnya ‘rubah’ disulih menjadi ‘kancil’. Perubahan terjadi hanya pada aspek-aspek budaya agar sesuai dengan budaya yang terdapat pada Bsa. f. Free Translation (Penerjemahan Bebas) Penerjemahan bebas menghasilkan terjemahan yang tidak terlalu mengidahkan aturan-aturan bentuk bahasa yang terdapat pada teks Bsu namun lebih mengutamakan pada isi atau makna dari Bsu tersebut. Biasanya terjadi pada penerjemahan ungkapan atau peribahasa. Contoh dari jenis penerjemahan ini adalah: Ungkapan:
Bsu : Hanging out
xxxvii
Bsa : Nongkrong Peribahasa :
Bsu : Make hay while the sun shines Bsa : Sedia payung sebelum hujan
g. Idiomatic Translation (Penerjemahan Idiomatis) Penerjemahan idiomatis menghasilkan pesan yang sesungguhnya dari penulis asli namun cenderung merubah sedikit maknanya karena adanya ungkapan-ungkapan idiomatis yang tidak terdapat dalam teks. h. Communicative Translation (Penerjemahan komunikatif) Pada metode yang terakhir ini penerjemah berusaha untuk menerjemahkan makna kontekstual dari teks Bsu sedemikian rupa agar isi dan bahasanya berterima dan dapat dipahami oleh para pembacanya. Penerjemahan komunikatif sangat memperhatikan keefektifan bahasa penerjemahan. Kalimat ‘Keep off the grass!’ misalnya, diterjemahkan menjadi ‘Dilarang menginjak rumput’. Kata ‘keep off’ yang bermakna ‘tahan’ tidak diterjemahkan sebagai mestinya melainkan diubah menjadi dilarang menginjak karena dari segi pembaca kalimat tersebut lebih berterima.
Sementara itu ahli penerjemahan lain, Jacobson dalam Suryawinata dan Hariyanto (2003: 33), menggunakan istilah metode dengan jenis. Menurutnya jenis penerjemahan terbagi menjadi tiga, yaitu: a.
Intra Bahasa (Intralingual Translation) Adalah sebuah jenis penerjemahan yang mengubah suatu teks yang menjadi teks lain berdasarkan interpretasi penerjemah. Namun jenis
xxxviii
penerjemahan ini belum bisa dikatakan penerjemahan sesungguhnya karena dilakukan dengan menggunakan bahasa yang sama. Sebagai contoh adalah cerita yang berjudul ‘Romeo and Juliet’ karya Shakespeare yang ditulis dalam bentuk novel berbahasa Inggris. Namun oleh penerjemah ditulis ulang dalam bentuk dialog pada sebuah naskah film. b.
Antar Bahasa (Interlingual Translation) Yaitu penerjemahan yang melibatkan dua bahasa dengan tujuan untuk mengalihkan pesan dari Bsu ke dalam Bsa.
c.
Intersemiotik (Intersemiotic Translation) Jenis penerjemahan ini merupakan suatu penerjemahan yang meliputi penafsiran sebuah teks ke dalam bentuk atau sistem tanda lain. Sebagai contoh adalah penafsiran novel ‘Harry Potter’ menjadi film dengan judul yang sama.
4.
Teknik Penerjemahan Dalam penerjemahan kita dituntut memecahkan persoalan-persoalan penerjemahan
pada
tataran
kata,
kalimat
atau
paragraf.
Cara
penanggulangannya disebut ‘teknik’ (Hoed, 2006:12). Hoed membaginya menjadi 9 teknik, yaitu: a. Transposisi Transposisi yaitu suatu teknik penerjemahan yang mengubah struktur kalimat agar dapat memperoleh terjemahan yang betul. Contoh : Trade secrets and confidential
xxxix
rahasia dagang.
b. Modulasi Teknik modulasi memberikan padanan yang secara semantik berbeda artinya atau cakupan maknanya, tetapi dalam konteks yang bersangkutan memberikan pesan yang dimaksud. Contoh: The laws of Germany govern this agreement
Perjanjian
ini diatur oleh hukum Jerman. c. Penerjemahan Deskriptif Dalam teknik ini penerjemah membuat uraian yang berisi makna kata yang bersangkutan, karena tidak menemukan padanan kata Bsu, baik karena tidak tahu maupun karena tidak ada atau belum ada dalam Bsa. Contoh: Licensed software
Perangkat lunak yang dilisensikan.
d. Penjelasan Tambahan (Contextual Conditioning) Teknik penerjemahan dengan memberi penjelasan tambahan adalah suatu teknik yang memberikan kata-kata khusus untuk menjelaskan suatu kata yang tidak dapat difahami, misalnya nama makanan dan minuman yang dianggap asing oleh khalayak pembaca Bsa. Contoh: He is fond of sushi with wasabi
Ia suka sekali sushi dengan
bumbu wasabi. e. Catatan Kaki Teknik penerjemahan ini memberikan keterangan dalam bentuk catatan kaki untuk memperjelas makna kata terjemahan, sebab tanpa kata penjelasan tersebut kata terjemahan diperkirakan tidak akan dipahami dengan baik oleh pembaca.
xl
Contoh: All the software in your phone
semua perangkat lunak dalam
telepon seluler. * Ini adalah teks tentang Perjanjian Lisensi yang mengandung pengertian bahwa perangkat lunak itu dimasukkan ke dalam telepon sekluler dan bukan telepon biasa. Tanpa penjelasan ini mungkin orang akan menganggap telepon biasa. f. Penerjemahan Fonologis Dalam teknik penerjemahan ini dibuat kata baru dengan mengambil bunyi kata yang bersangkutan dalam Bsu untuk disesuaikan dengan sistem bunyi (fonologi) dan ejaan (grafologi) Bsa. Contoh: emitent
miten; democratie (Belanda)
demokrasi
g. Penerjemahan Resmi/ Baku Teknik penerjemahan resmi langsung menggunakan sejumlah istilah, nama dan ungkapan yang sudah baku atau resmi dalam Bsa. Contoh: input
masukan (umum), asupan (kedokteran), input (ekonomi,
teknik listrik). h. Tidak diberikan Padanan Teknik ini untuk sementara tidak mengutip bahasa aslinya karena belum ditemukan terjemahannya dalam bsa. Contoh: An on line “clip-wrap” licence
suatu lisensi “on-line clip
wrap”. i. Padanan Budaya Teknik
penerjemahan
padanan
budaya
merupakan
suatu
teknik
menerjemahkan dengan memberikan padanan berupa unsur kebudayaan yang ada pada Bsu. xli
Contoh: “A” level exam (Inggris) Diplome de baccalaureat (Perancis)
ujian SPMB ijazah SMA (4.3.2)
Sementara itu Molina dan Albir (2002: 498 - 512) memberikan 18 klasifikasi teknik yang bisa diterapkan oleh seorang penerjemah. Teknikteknik tersebut meliputi : a. Adaptasi (Adaptation) Teknik ini bertujuan untuk mengganti unsur budaya pada Bsu ke dalam Bsa. Contoh:
‘Football’ dalam Bsu yang diterjemahkan menjadi balbalan dalam Bsa (Bahasa Jawa).
b. Amplifikasi ( Amplification) Teknik ini mengungkapkan pesan secara eksplisit atau memparafrase suatu frase yang implisit dalam Bsu. Contoh:
‘Spaghetti’ (Italian food) yang di terjemahkan menjadi makanan italia berupa mie yang di sajikan dengan saus daging tomat dan ditaburi dengan keju.
c. Peminjaman (Borrowing) Borrowing
merupakan
suatu
teknik
menerjemahkan
dimana
penerjemah meminjam kata atau ungkapan dari bahasa sumber, baik sebagai peminjaman murni (pure borrowing) atau peminjaman yang telah dinaturalisasikan (naturalized borrowing). Contoh: Blender menjadi blender (pure borrowing) Calculator menjadi kalkulator (naturalized borrowing)
xlii
d. Calque (Calque) Teknik ini merujuk pada penerjemahan secara literal, baik kata maupun frasa dari bahasa sumber. Contoh:
‘Formal Education’ diterjemahkan menjadi pendidikan formal.
e. Kompensasi (Compensation) Teknik penerjemahan dimana penerjemah memperkenalkan unsurunsur pesan atau informasi atau pengaruh stilistika teks Bsu di tempat lain dalam teks Bsa. Contoh: Bsu
: Enter, stranger, but take heed. Of what awaits the sin of the greed.
Bsa
: Masuklah, orang asing, tetapi berhati-hatilah Terhadap dosa yang harus ditanggung orang serakah
f.
Deskripsi (Description) Teknik ini diterapkan untuk menggantikan sebuah istilah atau ungkapan dengan deskripsi baik dalam bentuk maupun fungsinya. Contoh: ‘Jaipong’ (Sundanese) menjadi ‘a Traditional Sundanese dance performed in some traditional event’.
g. Kreasi Discursive (Discursive Creation) Teknik ini dimaksudkan untuk menampilkan kesepadanan sementara yang tidak terduga atau keluar konteks. Teknik ini biasanya dipakai dalam menerjemahkan judul buku, novel atau judul film.
xliii
Contoh: Bsu Bsa
: The Black Swan (Nassim Nicholas Taleb) : Rahasia Terjadinya Peristiwa-Peristiwa Langka Yang Tak Terduga.
h. Pemadanan yang Lazim (Established Equivalent) Lebih cenderung untuk menggunakan istilah atau ekspresi yang sudah dikenal (baik di dalam kamus maupun penggunaan kata seharihari). Teknik ini mirip dengan penerjemahan secara harfiah. Contoh: Bsu Bsa i.
: Red rose : Mawar merah
Generalisasi (Generalization) Teknik ini lebih cenderung menggunakan istilah yang lebih umum atau yang lebih netral dari istilah asing yang bersifat khusus. Contoh:
j.
Bsu
: Arcade
Bsa
: Kanopi
Amplifikasi linguistik (Linguistic Amplification) Teknik ini ditambah untuk menambah unsur-unsur linguistik dalam teks Bsa agar lebih sesuai dengan kaidah Bsa. Teknik ini biasa digunakan dalam ‘consecutive interpreting’ atau ‘dubbing’ (sulih suara). Contoh:
Bsu
: I get it
Bsa
: Biar saya saja yang mengangkat telepon.
xliv
k. Kompresi Linguistik (Linguistic Compression) Merupakan teknik penerjemahan dengan cara mensintesa unsur-unsur linguistik dalam teks Bsa yang biasanya diterapkan penerjemah dalam pengalihbahasaan film (sub-titling). Contoh:
l.
Bsu
: You must find out!
Bsa
: Carilah!
Modulasi (Modulation) Dalam teknik ini penerjemah mengubah sudut pandang, fokus atau kategori kognitif dalam kaitannya dengan dengan Bsu. Contoh: Bsu Bsa
: I cut my finger : Jariku teriris
m. Partikulasi (Particularization) Teknik ini lebih memfokuskan pada penggunan istilah yang lebih kongkrit atau persis. Contoh: Bsu Bsa
: I meet the leader to confirm the campaign. :Saya
menemui
pemimpin
partai
untuk
mengkonfirmasi kampanye. n. Reduksi (Reduction) Teknik ini memfokuskan pada pemadatan teks dari Bsu ke dalam Bsa. Teknik ini merupakan kebalikan dari amplifikasi. Contoh: Bsu Bsa
: Keep fighting spirit! : Bersemangatlah.
xlv
o. Subtitusi (Subtitution) Teknik ini adalah mengubah unsur-unsur linguistik ke paralinguistik (yang berhubungan dengan intonasi dengan isyarat tubuh) dan sebaliknya. Teknik ini biasanya dipakai dalam pengalihbahasaan secara lisan. Contoh : Bsu Bsa
: He shakes his head : Dia tidak setuju.
p. Transposisi (Transposition) Teknik ini adalah mengubah kategori gramatikal. Teknik ini sama dengan teknik pergeseran kategori, struktur dan unit. Contoh: Bsu Bsa
: You must get the money : Uang itu harus kamu dapatkan.
q. Variasi (Variation) Teknik ini adalah mengubah unsur-unsur linguistik dan paralinguistik yang mempengaruhi variasi linguistik perubahan tone secara tekstual, gaya bahasa, dialek sosial, dan juga dialek geografis. Biasanya teknik ini diterapkan dalam penerjemahan drama.
5.
Contoh: Bsu
: Hello, babe?
Bsa
: Halo, cewek?
Transposisi Transposisi merupakan pergeseran bentuk. Catford menyebutnya sebagai
‘shift’, sedangkan Vinay dan Darbelnet dalam Newmark (1988: 85)
xlvi
menyebutnya sebagai ‘transposition’. Pergeseran atau ‘shift’ yang dimaksud adalah suatu prosedur penerjemahan yang melibatkan pengubahan bentuk gramatikal dari Bsu ke Bsa. Seperti yang dinyatakan oleh Newmark (1988: 8589) “a translation procedure involving in the grammar from SL to TL”. Sedangkan Catford (1965: 73) menyatakan “By shift we mean departures from formal correspondence in the process of going from the SL to the TL”. Newmark membagi transposisi menjadi beberapa tipe yaitu: a. Perubahan dari bentuk tunggal menjadi jamak. Contoh:
Bsu : Clean the furniture, please! Bsa
: Tolong bersihkan mebel-mebel tersebut!
b. Pergeseran terjadi ketika struktur gramatika Bsu tidak terdapat dalam Bsa. Contoh:
Bsu : The grass needs cutting Bsa :Rumput itu harus di potong.
c.
Pergeseran tipe ketiga adalah pergeseran dimana penerjemahan harfiah dilakukan secara gramatikal. Namun tidak sesuai dengan penggunaan yang wajar dalam Bsa. Contoh:
Bsu : The situation remains critical Bsa : Situasinya masih genting.
Sementara itu, Vinay dan Darbelnet yang terdapat dalam Newmark (1988: 86) menawarkan beberapa kemungkinan pergeseran yang berbeda dalam penerjemahan. Berikut beberapa versi transposisi menurut Vinay dan Darbelnet: a. Kata kerja dalam Bsu berubah menjadi kata benda dalam Bsa.
xlvii
Contoh:
Bsu : I attempt to be the winner Bsa
: Usaha saya untuk menjadi juara
b. Konjungsi dalam Bsu berubah menjadi Kata sifat dalam Bsa. Contoh:
Bsu : The book is such an exclusive one that I like it. Bsa
:Saya
menyukai buku
yang begitu
ekslusif
tersebut. c. Klausa dalam Bsu berubah menjadi kelompok nomina dalam Bsa. Contoh: Bsu Bsa
: I got a nice vacation. : Liburan yang menyenangkan.
d. Kelompok verbal dalam Bsu berubah menjadi verba. Contoh: Bsu Bsa
: I have just got the bag washed by my sister. : Tas saya dicuci adik saya.
e. Kelompok nomina dalam Bsu berubah menjadi nomina dalam Bsa. Contoh:
Bsu : I drink a cup of bitter hot green Chinese tea. Bsa
: Saya minum secangkir teh.
f. Kalimat kompleks dalam Bsu berubah menjadi kalimat sederhana dalam Bsa. Contoh: Bsu : I was swimming with my daughter in the
swimming
pool at 5.pm yesterday when you called me. Bsa : Saya kemarin berenang. g. Tipe
transposisi terakhir
adalah pergeseran
untuk mengisi
kekosongan kosa kata dengan menggunakan struktur gramatikal. Transposisi tertentu muncul dengan menggunakan linguistik yang
xlviii
berbeda dapat dianggap sebagai pilihan gaya bahasa. Oleh karenanya kalimat yang kompleks dapat diubah secara normal menjadi kalimat koordinat atau diubah menjadi dua kalimat sederhana. Contoh:
Bsu : He is (may be) very pleasant, but his wife is arrogant. Bsa
: Dia menyenangkan tapi istrinya tidak.
Sementara itu Machali (2000: 63-68) membagi trasposisi menjadi empat jenis, yaitu: a. Pergeseran bentuk wajib dan otomatis yang disebabkan oleh sistem dan kaidah bahasa. Dalam hal ini penerjemah tidak mempunyai pilihan lain selain melakukannya.
Beberapa nomina jamak dalam bahasa Inggris menjadi tunggal dalam bahasa Indonesia.Contoh:
Bsa
: a pair of trousers
Bsu
: sebuah celana
Pengulangan adjektiva atau kata sifat dalam bahasa Indonesia yang maknanya menunjukkan variasi yang tersirat dalam adjektiva menjadi penjamakan nominanya dalam Bahasa Inggris. Contoh:
Bsu
: Rumah di Jakarta bagus-bagus
Bsa
: The houses in Jakarta are built beautifully.
Adjektiva + nomina menjadi nomina + pemberi sifat. Contoh:
xlix
Bsu
: beautiful woman
Bsa
: wanita (yang) cantik
b. Pergeseran yang dilakukan apabila suatu struktur gramatikal dalam Bsu tidak ada dalam Bsa.
Peletakkan objek di latar depan dalam bahasa Indonesia tidak ada dalam konsep struktur grammatikal bahasa Inggris, kecuali dalam kalimat pasif atau struktur khusus, sehingga terjadi pergeseran bentuk menjadi struktur kalimat berita biasa. Contoh:
Bsu
: Buku itu harus kita bawa
Bsa
: We must bring the book
Peletakkan verba di latar depan dalam bahasa Indonesia tidak lazim dalam struktur bahasa Inggris, kecuali dalam kalimat imperatif. Maka padanannya menjadi struktur kalimat berita biasa. Contoh: Bsu
: Telah disahkan penggunaanya
Bsa
: Its usage has been approved.
c. Pergeseran
yang
dilakukan
karena
alasan
kewajaran
pengungkapan.
Nomina/frase nomina dalam Bsu menjadi verba dalam Bsa. Contoh: Bsu
: …to train intellectual men for the persuits of an intellectual life.
l
Bsa
: …untuk melatih para intelektual untuk mengejar kehidupan intelektual.
Gabungan adjektiva bentukan dengan nomina atau frasa nominal dalam Bsu menjadi nomina + nomina dalam Bsa. Contoh:
Bahasa Inggris
Bahasa Indonesia
Adj + nomina
nomina + nomina
Medical student
mahasiswa kedokteran
Klausa dalam bentuk partisipium (bergaris bawah) dalam Bsu dinyatakan secara penuh dan eksplisit dalam Bsa. Contoh:
Bsu
: The approval signed by the doctor is valid
Bsa
: Persetujuan yang ditandatangani oleh…..
Frase nominal dengan adjektiva bentukan dari verba (tak) transitif dalam Bsu menjadi nomina + klausa dalam Bsa. Contoh:
Adjektiva + nomina
nomina + klausa
Thinking person
orang yang berpikir
Semua struktur yang oleh Catford (1965: 8) disebut pergeseran kelas adalah transposisi. Contoh: Bsu
: The neighbours were hostile to the family.
Bsa
: Para tetangga itu memusuhi keluarga tersebut (adjektiva
li
verba)
d. Pergeseran yang dilakukan untuk mengisi kerumpangan kosa kata (termasuk perangkat tekstual seperti /-pun/ dalam Bahasa Indonesia) dengan menggunakan suatu struktur grammatikal.
Suatu perangkat tekstual penanda fokus dalam Bsu yang dinyatakan dengan konstruksi gramatikal dalam Bsa. Contoh: Bsu
: Perjanjian inilah yang diacu.
Bsa
: It is this agreement which is referred to (not anything else)
Pergeseran unit dalam ‘istilah’ Catford (1965) termasuk dalam transposisi jenis ini yaitu misalnya dari kata menjadi klausa, frase menjadi klausa, dan sebagainya, yang sering kita jumpai dalam penerjemahan kata-kata lepas bahasa Inggris. Contoh: -
Adept
- Amenity
: sangat terampil : sikap ramah tamah, tata karma, sopan santun.
- Deliberate : dengan sengaja, tenang dan berhati-hati.
6.
Modulasi Modulasi adalah sebuah variasi terhadap perubahan sudut pandang dan
perspektif atau kategori kognitif dalam kaitannya dengan Bsu. Hal ini senada dengan Viney dan Darbelnet dalam Newmark (1988: 88) bahwa modulasi
lii
adalah “a variation through a change of view point, of perspektifve (éclairage) and very often of category of thought.” Sedangkan menurut Hoed (2006: 74) modulasi merupakan pemberian padanan oleh penerjemah secara semantik berbeda sudut pandang artinya cakupan maknanya, tetapi dalam konteks yang bersangkutan memberikan pesan/ maksud yang sama. Hal tersebut dapat dilihat pada contoh berikut: Bsu : The laws of Germany govern this Agreement. Bsa : Perjanjian ini diatur oleh hukum Jerman. Dalam contoh diatas kita melihat makna pasif menerjemahkan makna aktif atau sudut pandang aktif diterjemahkan menjadi pasif. Sementara itu Suryawinata dan Hariyanto (2003: 75) menyatakan bahwa modulasi adalah strategi untuk menerjemahkan kata, frase atau kalimat. Hal ini dilakukan
jika
penerjemahan
kata-kata
dengan
makna
literal
tidak
menghasilkan terjemahan yang wajar dan luwes. Sebagai contoh adalah: Bsu
: Tiada banding
Bsa
: There was no comparison
Pada contoh diatas penerjemah memandang makna kalimat secara keseluruhan berbeda dengan penulisnya. Kalimat Bsu mementingkan orang yang diajak berbicara,
yang diperintah.
Akan tetapi terjemahannya
mementingkan kenyataan yang dibicarakan, yaitu tidak ada bandingannya. Disini frase verba diganti dengan frase nomina. Ahli penerjemahan lain, Machali (2000:69) mengambil konsep modulasi berdasarkan pandangan
liii
Newmark (1998) yang menamai modulasi menjadi modulasi wajib dan modulasi bebas. Modulasi wajib dilakukan apabila suatu kata, frase ataupu struktur tidak ada padanannya dalam Bsa sehingga perlu dimunculkan. Berikut beberapa contohnya: a. Pasangan kata dalam Bsu yang salah satunya saja ada dalam Bsa. Contoh: Kata lessor dan lessee dalam bahasa Inggris. Biasanya kata lessee diterjemahkan sebagai ‘penyewa’ tetapi padanan untuk kata lessor tidak ada. Maka padanannya dapat dicari dengan mengubah sudut pandangnya atau dicari kebalikannya: ‘Orang/pihak yang menyewakan atau pemberi sewa’. b. Struktur aktif dalam Bsu menjadi pasif dalam Bsa dan sebaliknya. Contoh:
Infinitive of purpose dalam bahasa Inggris: Bsu
: The problem is hard to solve
Bsa
: Masalah itu sukar (untuk) dipecahkan (kaya ‘untuk’ bersifat manasuka)
Konstruksi pasif nol dalam bahasa Indonesia menjadi konstruksi aktif dalam bahasa Inggris. Bsu
: laporan itu akan saya sampaikan besok pagi
Bsa
: I will submit the report tomorrow morning
c. Struktur subjek yang dibelah dalam bahasa Indonesia perlu modulasi dengan menyatukannuya dalam bahasa Inggris.
liv
Contoh: Bsu
: Buku tersebut telah disahkan penggunaannya oleh Dikti.
Bsa
: The use of the book has been approved by Dikti.
Bsu
: Gerakan Nonblok dituntut peranannya.
Bsa
: The role of the Non-aligned Movement has been persued.
Sedangkan modulasi bebas adalah prosedur penerjemahan yang dilakukan karena alasan linguistik, misalnya untuk memperjelas makna menimbulkan kesetalian dalam Bsa, dan sebagainya. Berikut beberapa contohnya: a. Menyatakan secara tersurat dalam Bsa apa yang tersirat dalam bsu. Bsu : ‘These conflicts, which more often that not have regional causes…’ (perhatikan kata-kata yang bergaris bawah). Bsa : Konflik-konflik ini yang lebih sering disebabkan oleh sebab-sebab regional … (perhatikanlah bahwa penerjemah tidak menerjemahkan kata than not). b. Frase prepositional sebab-akibat dalam Bsu menjadi Klausa sebab akibat dalam Bsa. Bsu : We all suffer from the consequences of environmental degradation. Bsa :Kita semua menderita karena (adanya) penurunan mutu lingkungan. c. Bentuk negatif ganda dalam Bsu menjadi positif dalam Bsa.
lv
Contoh:
7.
Bsu
: Conflicts are bound to occur.
Bsa
: Konflik militer tak urung terjadi juga.
Penilaian Kualitas Terjemahan Penilaian penerjemahan sangatlah penting namun penilaian tersebut
dianggap betul ataupun salah sangatlah relatif. Seperti yang dinyatakan oleh Ivir dalam House (Meta: 2001) bahwa “Equivalence is…relative and not absolute,…”.Oleh karenanya penilaian dalam suatu penerjemahan sangatlah sulit untuk dilakukan. Newmark dalam Hoed (2006: 92-98) menyebutkan ada empat jenis penilaian dalam penerjemahan, yaitu: a. Translation as a science Penilainan ini melihat suatu hasil terjemahan (betul-salahnya) berdasarkan kriteria kebahasaan. Misalnya menerjemahkan ‘Uncle Tom’s cabin’ menjadi ‘Kabin Paman Tom’. Ini sebuah kesalahan yang tidak ‘relatif’ karena ‘cabin’ disini berati ‘gubug’ atau ‘pondok’ sedangkan ‘kabin’ dalam bahasa Indonesia berarti ‘kamar di kapal’ atau ‘bagian pesawat terbang tempat penumpang’. Dengan demikian kesalahan seperti ini sifatnya mutlak. Dalam hal ini kita berbicara mengenai ‘betul-salah’. b. Translation as a Craft
lvi
Disini penerjemahan dianggap suatu kiat, yakni upaya penerjemahan untuk mencapai padanan yang cocok dan memenuhi aspek kewajaran dalam Bsa. Rekayasa kebahasaan menjadi penting dan berakibat menyimpang jauh dari kesejajaran formal. Disisni sudah tidak membicarakan ‘betul-salah’, namun mana yang dianggap lebih baik dalam penarjemahan. Sebagai contoh adalah kalimat ‘passangers can enjoy ride’ yang diterjemahkan menjadi ‘para penumpang dapat menikmati perjalanan’. Kata ‘passanger’ (jamak) diterjemahkan menjadi ‘para penumpang’ (bukan penumpang-penumpang) dan ‘ride’ diterjemahkan ‘perjalanan’ Dari contoh tersebut dapat dilihat bahwa upaya ini bukan hanya pengalihbahasaan tetapi suatu kiat agar hasil terjemahan dapat diterima oleh pembaca sebagai bahasa Indonesia yang ‘wajar’. Dalam penerjemahan ini kita tidak berbicara ‘betulsalah’ melainkan ‘baik-buruk’. c. Translation as an Art Panerjemahan ini menyangkut estetis, yakni apabila penerjemahan tidak hanya merupakan proses pengalihan pesan tetapi juga ‘penciptaan’ yang biasanya terjadi pada penerjemahan sastra atau tulisan yang bersifat liris. Misalnya dalam menerjemahkan ‘to be or not to be’ milik Shakespeare yang oleh sebagian penerjemah tidak diterjemahkan menjadi ‘ada atau tiada’. Ungkapan yang sudah sangat begitu kenal di kalangan peminat sastra itu menurut mereka sebaiknya
lvii
tidak diterjemahkan karena maknanya lebih dari sekedar apa yang tertulis. Disini kita sudah berbicara ‘baik-buruk’ bukan ‘betul-salah’. d. Translation as a Test Ini menyangkut pilihan terjemahan yang bersifat pribadi, yakni apabila pilihan terjemahan merupakan hasil pertimbangan berdasarkan selera. Misalnya kata ‘however’ yang bisa diterjemahkan menjadi ‘namun’ atau ‘akan tetapi’ sesuai dengan selera penerjemah. Disini masalah ‘baik-buruk’ makin menonjol dan mempunyai warna subjektif yang kuat. Larson (1984: 489-501) mengatakan bahwa untuk menguji sebuah terjemahan ada 5 langkah yang harus dilakukan, yaitu: a. Comparison With The Source Language (Perbandingan dengan Teks Bsu) Tujuan dari perbandingan ini adalah untuk memeriksa apakah padanan informasi dalam teks Bsu sudah dimasukkan semua kedalam Bsa, tidak ada yang tertinggal, dihilangkan, ditambahkan atau yang berbeda. b. Back-Translation (Terjemahan Balik) Penerjemahan balik ini hendaknya dilakukan dengan meminta orang lain yang juga menguasai teks Bsu dan teks Bsa. Orang ini diminta untuk menulis dalam teks Bsu apa yang didapatnya dari Bsa tanpa memperlihatkan kepadanya teks Bsu yang diterjemahkan oleh penerjemah. c. Comprehension Test (Tes Pemahaman)
lviii
Tujuan dari tes ini adalah untuk melihat apakah terjemahan itu dapat dimengerti secara tepat oleh konsumen yang sebelumnya tidak pernah melihat terjemahan itu. Pengujian ini hendaknya dilakukan oleh orang yang lancar menggunakan bahasa sasaran. Apabila terjemahan diperuntukkan bagi seluruh lapisan masyarakat, maka hendaknya orang tua, muda, orang terpelajar diikutsertakan menjadi responden. Seandainya terjemahan ini diperuntukkan bagi kalangan tertentu saja maka yang jadi respondennya juga kalangan tertentu tersebut. d. Naturalness Test ( Test Kewajaran ) Tes ini bertujuan untuk melihat apakah bentuk terjemahan itu wajar dan apakah gaya bahasanya juga sesuai. Pengujian ini hendaknya dilakukan oleh mereka yang mengerti Bsu dan Bsa, juga mereka yang mempunyai pengetahuan yang cukup tentang prinsip penerjemahan. Pemeriksa yang sudah terlatih akan dapat memberikan masukan yang bermanfaat untuk sebuah terjemahan. e. Readability Test (Test Keterbacaan) Keterbacaan teks merupakan seberapa mudahnya sebuah teks dipahami oleh pembaca. Tes ini bisa dilakukan dengan meminta seseorang membaca terjemahan ini dengan bersuara. Sewaktu orang itu membaca, penguji harus memperhatikan dan mencatat bagian mana yang membuat pembaca ragu-ragu, atau berhenti dan membaca ulang dan tidak mengerti mengapa teks itu mengatakan demikian. Pembaca yang terpelajar akan dapat dengan mudah memahami struktur kalimat yang
lix
agak rumit sedangkan pembaca yang kurang terpelajar akan kesulitan. Inilah alasan kenapa tes keterbacaan sangat perlu dilakukan. f. Consistency Test (Test Konsistensi ) Tes konsistensi digunakan untuk menguji sebuah terjemahan yang pengerjaannya memakan waktu yang lama. Bisa saja penerjemah tidak konsisten dalam menggunakan padanan sebuah istilah. Kalaupun harus menggunakan padanan kata yang berbeda seorang penerjemah harus tahu alasannya mengapa menggunakan istilah yang berbeda tersebut. Selain itu Larson (1984: 485) juga menyatakan bahwa “There are three main reasons for testing a translation. The translator wants to be sure his translation is accurate, clear and natural”. Sementara itu Nababan (2008: 85-92) menyatakan bahwa kritik terhadap suatu karya terjemahan bertujuan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan dalam terjemahan. Penelitian terhadap mutu terjemahan tersebut terfokus pada tiga hal, yaitu ketepatan pengalihan pesan (accuracy), ketepatan pengungkapan pesan dalam Bsu (clarity), dan kealamiahan bahasa terjemahan (naturalness). Selanjutnya Nababan juga menjelaskan bahwa kualitas suatu terjemahan pada umumnya dikaitkan dengan tingkat keakuratan pengalihan pesan dan tingkat keterbacaan teks Bsa. Dari pernyatan-pernyataan para ahli diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa penilaian kualitas suatu karya terjemahan melibatkan tiga komponen yakni kekuratan (accuracy), keterbacaan (readibility) dan keberterimaan (acceptability).
lx
A.
Keakuratan (accuracy) Keakuratan adalah ketepatan penyampaian pesan dari Bsu ke Bsa. Seperti yang dinyatakan oleh Nababan (2004: 61) bahwa keakuratan terjemahan berhubungan dengan seberapa jauh isi teks Bsu tersampaikan dengan benar dalam Bsa. Pernyataan tersebut senada dengan pernyataan Sadtono (1985: 12) bahwa pada dasarnya ada dua hal yang menyebabkan pentingnya ketepatan pada segi arti yang harus diutamakan dalam penerjemahan, yaitu: - setiap bahasa menyatakan suatu pengalaman dengan menggunakan simbol-simbol perkataan tertentu, dan - terdapat perbedaan antara satu bahasa dengan bahasa yang lain dalam cara menyusun dan mengatur simbol-simbol untuk menyatakan suatu pengalaman
B.
Keterbacaan Teks Tercapainya derajat keterbacaan teks yang memadai seharusnya menjadi tujuan dari penerjemahan. Keterbacaan (readability) teks menurut Richard et al dalam Nababan (2008: 62) adalah ‘how easily written materials can be read and understood’. Sedangkan Sakri berpendapat bahwa keterbacaan adalah derajat kemudahan sebuah tulisan untuk dipahami maksudnya. Dari kedua definisi itu tersirat bahwa faktor pembaca menjadi penentu tingkat keterbacaan suatu teks. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat keterbacaan suatu teks, Richard et al dalam Nababan (2008: 63) menyebutkan antara lain
lxi
panjang rata-rata kalimat, jumlah kata-kata baru, dan kompleksitas gramatikal dari bahasa yang digunakan. Sementara itu Nababan (2008:68) menambahkan beberapa faktor lain dalam keterbacaan yaitu: a.
Penggunaan kata-kata baru Kata baru adalah kata yang tidak lazim atau bahkan asing bagi pembaca sebuah teks. Hal ini akan mengakibatkan keterbacaan teks menjadi rendah. Sebagai contoh adalah kata ‘nirlandas” yang berarti ‘kata kerja’ intransitif’ yang mungkin hanya ketahui oleh orang-orang yang bergelut di bidang kebahasaan.
b.
Penggunaan kata asing dan daerah Saat ini sering sekali kata asing atau daerah yang muncul dalam berbagai teks bahkan dalam surat kabar ataupun majalah. Hal ini akan membuat pembaca kebingungan ketika mereka tidak mengetahui apa yang dimaksud dengan kata asing atau daerah tersebut. Sebagai contoh adalah ketika sebuah surat kabar harian yang ada di kota Solo (Solopos) pada tanggal 18 Mei 2009 yang memuat artikel berjudul “Butet Ngunduh Mantu”. Bagi mereka yang bukan orang Jawa akan sangat sulit memahami kata tersebut, sehingga diperlukan catatan kaki dalam artikel tersebut karena seperti kita ketahui bahwa di kota Solo banyak sekali pendatang dari berbagai daerah.
c.
Penggunaan kalimat bahasa asing Penggunaan kalimat asing kadang-kadang muncul pada sebuah teks, terutama pada cerita pendek ataupun novel yang biasanya menunjukkan
lxii
suatu lokasi dimana terjadinya sebuah percakapan ataupun dengan siapa percakapan tersebut berlangsung. Sebagai contoh ketika diceritakan seseorang yang pergi ke suatu negara untuk menimba ilmu lalu terjadi suatu percakapan dalam bahasa negara tersebut. Tentu saja pembaca tidak mampu untuk memahami kalimat asing tersebut. d.
Penggunaan kata taksa, Kata taksa adalah kata yang memiliki lebih dari satu makna. Kalimat ‘The truck driver stopped at the pub and drained the dragon’ akan mengakibatkan dua makna yang berbeda yaitu, ‘Supir truk tersebut berhenti di pub dan mengeringkan radiatornya’ atau ‘Supir truk tersebut berhenti di pub dan pergi ke toilet’. Karena ‘drained the drago’n adalah idiom yang dipakai di Australia yang merupakan ‘euphemism’ (penghalusan kata) untuk kata ‘toilet’ (buang air kecil).
e.
Penggunaan kalimat tidak lengkap Kalimat lengkap menunjuk pada unsur-unsur kalimat seperti subjek, predikat, objek dan keterangan. Jika salah satu unsur tersebut tidak terdapat dalam satu kalimat maka kalimat tersebut bisa dikatakan kalimat tidak lengkap.
Jika hal ini terjadi akan mengakibatkan
kesulitan bagi pembaca untuk memahami pesan yang dimaksudkan oleh penulis. Sebagai contoh ‘Sasha, the cleverest student in this class’. Kalimat ini belum lengkap karena tidak memiliki predikat. f. Panjang rata-rata kalimat
lxiii
Panjang rata-rata kalimat menunjuk pada jumlah rata-rata kalimat dalam suatu teks. Namun tidak semua kalimat yang panjang selalu sulit dipahami atau sebaliknya kalimat pendek juga belum tentu mudah dipahami. Hal ini tergantung pada pemahaman pembaca dalam setiap makna kata pada kalimat tersebut. g.
Alur pikiran yang tidak runtut dan tidak logis Kadang-kadang teks Bsu yang akan diterjemahkan belum tentu memiliki kalimat atau paragraf yang baik dilihat dari sisi gramatikal dan juga tidak memilii alur pikiran yang tidak runtut sehingga hal ini akan mengakibatkan kesulitan untuk dipahami.
h.
Penggunaan kalimat kompleks Penggunaan kalimat kompleks juga akan menentukan tinggi rendahnya tingkat keterbacaan suatu teks karena kalimat kompleks memiliki lebih dari satu gagasan yang dirangkum dalam satu kalimat.
C. Keberterimaan Keberterimaan teks terjemahan berhubungan dengan pembaca teks tersebut. Pembaca akan mengerti penggunaan bahasa secara alamiah sesuai dengan situasi yang melingkupi teks tersebut melalui rangkaian kalimat yang membentuk teks. Jika rangkaian kalimat tersebut tidak bisa saling berhubungan dan bahkan tidak lazim bagi pembaca teks tersebut maka teks terjemahan yang dihasilkan itu bisa dikatakan tidak berterima. Oleh karenanya, dalam suatu teks terjemahan penerjemah sudah seharusnya mampu untuk merangkai kalimat sedemikian rupa tanpa mengurangi
lxiv
makna yang terkandung didalamnya agar maksud dari kalimat tersebut bisa diterima oleh pembacanya.
8.
Kerangka Pikir Diagram kerangka pikir berikut digunakan dengan tujuan agar alur
berpikir peneliti akan terarah. Dari diagram kerangka pikir tersebut terlihat bahwa materi utama adalah bahasa sumber yakni terjemahan petunjuk pamakaian produk-produk Oriflame yang diterjemahkan kedalam Berbagai bahasa yang salah satunya adalah Bahasa Indonesia. Pertama peneliti mengidentifikasi kata, frase ataupun kalimat yang berhubungan dengan bentuk-bentuk transposisi dan modulasi yang kemudian hasil dari analisa yang diperoleh diuji kualitasnya oleh informan yang telah di pilih dan oleh peneliti sendiri dengan cara pengujian melalui keakuratan dan keberterimaan. Berikut diagram kerangka pikir dari peneliti:
lxv
Penerjemah
Teks Bsu
Teks Bsa
Transposisi dan Modulasi
Keakuratan
Keberterimaan
Kualitas Terjemahan
Informan
Peneliti
Gambar 3 : Diagram Kerangka Pikir
lxvi
BAB III METODE PENELITAN
1. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kualitatif dengan jenis deskrptif, yaitu suatu penelitian yang mengungkap informasi kualitatif dan menggambarkan secara cermat sifat-sifat suatu hal, keadaan, gejala atau fenomena-fenomena
yang
bisa
ditangkap.
Dalam
hal
ini
peneliti
memfokuskan pada penelitian bentuk-bentuk transposisi dan modulasi pada petunjuk pemakaian produk-produk Oriflame. Oleh karenanya, dilihat dari sisi orientasinya, penelitian ini berorientasi pada produk. (Shuttleworth and Cowie, 1998: 131).
2. Sumber Data dan Data Dalam suatu penelitian, sumber data merupakan sesuatu yang sifatnya wajib karena penelitian tidak akan terjadi jika tidak ada sumber data. Dalam penelitian kualitatif terdapat beberapa jenis sumber data. Sutopo (2006: 57-61) membagi menjadi lima jenis, diantaranya: -
Narasumber (informan)
-
Peristiwa, aktifitas dan perilaku
-
Tempat atau lokasi
-
Benda, gambar dan rekaman
-
Dokumen dan arsip.
lxvii
Sumber data dalam penelitian ini adalah produk-produk Oriflame dan Informan. Informan yang dimaksud adalah mereka yang menguasai Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia dengan latar belakang pendidikan Magister Program Linguistik Penerjemahan. Selain itu peneliti juga melibatkan informan dari salah satu ahli kosmetika dengan kriteria sudah menjalankan usaha Oriflame selama minimal 5 tahun dan telah berhasil mendapatkan ‘cash award' dan ‘reward’, yaitu seorang ‘Director’ Oriflame Surakarta. Hal ini dilakukan agar penelitian lebih lengkap dan mendalam, seperti yang dinyatakan oleh Sutopo (2006: 58): “Dalam memilih siapa yang menjadi informan, peneliti wajib memahami posisi dengan beragam peran dan keterlibatannya sesuai dengan akses informasi yang dimilikinya sesuai dengan kebutuhan penelitiannya. Kesalahan memilih informan, akan berakibat kurang mantapnya data yang diperoleh dalam penelitian, atau bahkan datanya menjadi tidak lengkap dan kurang mendalam, serta validitasnya sangat kurang mantap yang selanjutnya dapat mempersulit proses analisis dan pemahaman mengenai permasalahannya.”
Sedangkan data yang diteliti berupa satuan lingual yang berada pada tataran kata, frase dan kalimat dalam teks terjemahan petunjuk pemakaian produk-produk Oriflame.
3. Teknik Cuplikan (Sampling) Teknik cuplikan dilakukan dengan tujuan agar proses pengambilan sumber data terfokus dan mengarah pada seleksi. Fokus teknik cuplikan dalam penelitian ini adalah teknik ‘purposive sampling’, yaitu teknik yang dalam pelaksanaan
pengambilan
cuplikannya lxviii
berdasarkan
atas
berbagai
pertimbangan tertentu. Teknik cuplikan dengan berbagai alasan dasarnya ini lebih tepat bila dinyatakan sebagai teknik ‘Criterion-Based Selection’ (Goetz & LeCompte : 1984 dalam Sutopo 2006 :64). Adapun data yang dicuplik dalam penelitian berupa kata, frasa dan kalimat (yang berhubungan dengan masalah-masalah transposisi dan modulasi) dan informan. Informan yang dipilih berdasarkan kriteria-kriteria tertentu.
4. Teknik Pengumpulan data Dalam teknik pengumpulan data, kualitas data yang diperoleh sangat tergantung dari kualitas penelitiannya. Oleh karenanya peneliti harus menyadari bahwa posisi dan peran utamanya adalah pengumpulan data (human instrument). (Sutopo, 2006: 67). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah mengkaji dokumen dan arsip (content analysis) atau teknik baca dan catat, kuesioner dan wawancara mendalam (in-depth interview). 1.1. Mengkaji Dokumen (Content Analysis) Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang menggunakan content analysis dilakukan dengan beberapa langkah, diantaranya: a. Mengumpulkan, memilih dan memilah produk-produk yang dikonsumsi oleh remaja dan dewasa baik pria maupun wanita (kecuali produk anak dan bayi).
lxix
b. Membaca dan mencermati petunjuk pemakaian produk-produk Oriflame secara keseluruhan. c. Menandai kata, frase dan kalimat yang berhubungan dengan transposisi dan modulasi d. Mencatat semua kata, frase dan kalimat yang berhubungan dengan transposisi dan modulasi. e. Memasangkan kartu data versi bahasa Inggris dengan versi bahasa Indonesia. 1.2. Kuesioner (Questionnaire) Aktifitas pengumpulan data melalui kuesioner dipilih karena hal ini sesuai dengan tujuan penelitian dan sifat data yang diperoleh. Peneliti membagikan kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai transposisi dan modulasi serta hubungannya tentang keakuratan dan keberterimaan makna. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dibagi menjadi dua, yaitu pertanyaan yang bersifat tertutup (informan memilih alternatif jawaban) dan yang bersifat terbuka (informan menulis pendapat dan komentarnya
secara
objektif).
Kuesioner
ini ditujukan
pada
ahli
penerjemahan, anggota dan konsumen Oriflame. 1.3.
Wawancara Mendalam (In-depth interview) Tujuan dari wawancara dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh
kemantapan data yang telah diperoleh. Kegiatan wawancara ini dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu: -
Menentukan narasumber yang diwawancarai
lxx
-
Menghubungi
narasumber
tersebut
tentang
kesediaannya
untuk
diwawancara, kemudian melakukan appointment mengenai waktu dan tempat wawancara. -
Melaksanakan wawancara. Pada waktu wawancara, peneliti membuat cacatan pendek (catatan dengan kata kunci) agar tidak lupa mengenai informasi yang telah diterima. Selanjutnya dibuat catatan lengkap atau biasa disebut dengan ‘field note’.
-
Menganalisa hasil wawancara. Wawancara ini ditujukan pada ahli kosmetika.
5. Validitas Data Pada bagian ini, data yang telah diperoleh, diusahakan kemantapan dan kebenarannya, yaitu dengan cara meneliti kembali data-data tersebut melalui teknik keabsahan data. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperoleh derajat validitas dan reliable data dalam penelitian. Teknik keabsahan data merupakan teknik pengembangan validitas data dengan berbagai macam teknik triangulasi. Yaitu triangulasi data, triangulasi peneliti, triangulasi metode, dan triangulasi teori. (Sutopo, 2006:92). Namun pada penelitian ini teknik triangulasi yang dilakukan adalah triangulasi sumber data. Triangulasi ini memanfaatkan jenis sumber data yang berbeda-beda untuk menjadi data yang sejenis, sehingga diperoleh data yang saling melengkapi dan dianggap valid.
lxxi
Sumber data dalam penelitian ini adalah produk-produk Oriflame dan informan. Peneliti mencari bentuk transposisi dan modulasi pada data pertama yang tidak akurat dan tidak berterima pada kalimat terjemahannya yang kemudian dikaji secara mendalam. Sedangkan untuk memantapkan kebenaran data, peneliti melakukan wawancara mendalam dengan sumber data yang kedua, yaitu informan. Selain itu peneliti juga menggunakan teknik teknik triangulasi metode, yaitu dengan cara membatasi sumber data diteliti. Pembatasan data yang dimaksud adalah tidak mengikutsertrakan produk-produk untuk anak dan bayi dengan alasan produk tersebut jarang sekali dikonsumsi.
6.
Teknik Analisis Data Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis yang bersifat induktif, yaitu penelitian yang diawali dengan pengumpulan data, mengembangkan teori-teori, atau dugaan-dugaan, menguji validitas data dan selanjutnya menemukan jawaban dari permasalahan sebagai kesimpulan akhir. Dalam pengumpulan data, diperoleh informasi-informasi yang dibutuhkan yang kemudian dikembangkan berbagai macam refleksi yang mengarah pada usaha pemantapan simpulan awal, perluasan dan pendalaman data pada waktu dilakukan data berikutnya. Sedangkan model analisis yang diterapkan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif. Dalam analisis interaktif dilakukan perbandingan data yang diperoleh melalui wawancara dengan data dari hasil observasi
lxxii
sebagai usaha simpulan yang dicoba untuk dikembangkan dan validitas datanya
dengan
melihat
tingkat
kesamaannya,
perbedaannya
atau
kemungkinan lainnya. Komponen analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan dan verifikasi (Sutopo, 2006: 88). Yang dimaksud dengan reduksi data adalah proses menyeleksi, memfokuskan dan menyederhanakan data yang telah diperoleh untuk selanjutkan dibuat kode-kode khusus agar mudah dianalisis lebih lanjut. Komponen kedua adalah sajian data, yakni narasi mengenai berbagai hal yang terjadi yang ditemukan dilapangan sehingga memungkinkan peneliti untuk berbuat sesuatu pada analisis ataupun tindakan lain berdasarkan atas pemahaman yang terdiri atas rakitan organisasi informasi, deskripsi dalam bentuk narasi lengkap yang untuk selanjutnya memungkinkan simpulan peneliti tersebut dapat dilakukan (Sutopo, 2006: 114-115). Komponen yang terakhir adalah penarikan simpulan dan verifikasi. Setelah semua informasi yang diperlukan memadai untuk direduksi dan disajikan, maka penarikan simpulan dapat dilakukan. Namun jika ternyata masih terdapat kejanggalan atau keraguan dalam simpulan, verifikasi masih dapat dilakukan dengan cara menelusuri ulang data yang meragukan.
7.
Prosedur penelitian Prosedur kegiatan penelitian dapat di deskripsikan sebagai berikut: 7.1. Persiapan
lxxiii
a. Menentukan objek penelitian. b. Melakukan konsultasi dengan pembimbing. c. Menyusun proposal penelitian. d. Melaksanakan seminar proposal. e. Merevisi proposal berdasarkan hasil seminar. f. Menyusun jadwal kegiatan penelitian secara rinci. 7.2. Pengumpulan Data a. Mengumpulkan data dengan cara membaca teks Bsu dan Bsa. b. Mencatat data-data yang termasuk dalam transposisi dan modulasi c. Menulis sampel penelitian. d. Memberi kode-kode tertentu pada data yang telah direduksi. e. Mewawancarai informan. f. Mengembangkan teknik pengembangan validitas data. g. Menyusun data sesuai dengan masalah yang diteliti. 7.3. Analisis data a. Menganalisis data secara teliti b. Melakukan penarikan kesimpulan 7.4. Penulisan Laporan a. Menyusun laporan b. Mereview laporan dan melakukan perbaikan jika ada yang perlu diperbaiki. c. Melaksanakan ujian dan merevisi hasil ujian BAB IV lxxiv
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada Bab IV ini akan dibahas hasil penelitian mengenai “Analisis Transposisi dan Modulasi pada Terjemahan Petunjuk Pemakaian ProdukProduk Oriflame”. Pembahasan tersebut akan dijelaskan secara sistematis sesuai dengan urutan permasalahan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya. Berikut adalah sistematika pembahasan
yang dimaksud: Bentuk-bentuk
penggunaan transposisi dan modulasi menjadi fokus utama dalam pembahasan ini yang kemudian disusul dengan pembahasan mengenai penggunaan bentuk-bentuk tersebut yang kemudian diajukan beberapa alternatif perbaikan terhadap hasil terjemahan tersebut. Untuk mempermudah dalam memahami permasalahan tersebut peneliti terlebih dahulu akan menyajikan deskripsi data sebelum akhirnya melakukan analisis dan pembahasan.
A.
Deskripsi Data Seperti dijelaskan pada Bab sebelumnya bahwa penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui mengapa penerjemah lebih banyak menggunakan bentuk-bentuk transposisi dan modulasi pada terjemahan petunjuk pemakaian produk-produk Oriflame dan seberapa jauh bentuk-bentuk tersebut berpengaruh terhadap tingkat penjualan produk tersebut. Data tersebut diambil dari beberapa produk Orilame
lxxv
yang mencetak terjemahan dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia diantara 29 bahasa yang tercantum. Produk Oriflame merupakan produk perawatan tubuh yang diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa. Oleh karena itu, penerjemah harus mampu menerjemahkan teks tersebut sebaik mungkin karena jika yang dimaksud oleh penulis asli dalam Bsu tidak tersampaikan akan berakibat pada cara pemakaian dan tingkat penjualan produk tersebut. Itulah sebabnya penerjemah banyak menggunakan beberapa sudut pandang dan melakukan pergeseran-pergeseran agar hasil terjemahan tersebut mudah dipahami, sepadan maknanya dan akurat informasinya karena struktur Bsu dan Bsa memiliki sistem dan struktur bahasa yang berbeda.
B.
Hasil Analisis dan Pembahasan Pada analisis ini peneliti menggunakan pengkodean agar lebih efektif dan
lebih mudah melakukannya. Pengkodean yang dimaksud adalah dengan cara menggunakan inisial dari masing-masing bentuk transposisi dan modulasi beserta kata, frase dan kalimat yang terdapat dalam masing-masing produk. Semua data disandingkan teks bahasa sumber (Tsu) dan teks bahasa sasarannya (Tsa), kemudian dianalisis bentuk dan penggunaan transposisi dan juga modulasinya. Dalam satu produk terdapat beberapa kata, frase dan kalimat yang masing-masing menjadi beberapa data. Setiap data tersebut kemudian di beri kode. Sebagai contoh adalah kode ‘Tsu.Tr.A.1.35a’. Kode tersebut berarti singkatan dari teks bahasa sumber bentuk transposisi jenis A yaitu “Pergeseran bentuk wajib dan
lxxvi
otomatis yang disebabkan oleh sistem dan kaidah bahasa. Dalam hal ini penerjemah tidak mempunyai pilihan lain selain melakukannya. Angka 1 menunjukkan bagian pertama dari bentuk transposisi yaitu “Nomina Jamak dalam Bahasa Inggris menjadi tunggal dalam Bahasa Indonesia dan sebaliknya”. Sementara itu angka 30 menunjukkan data ke-30, sedangkan huruf a kecil menunjukkan adanya bentuk transposisi tipe ini pada data tersebut yang lebih dari satu data.
1.
Hasil Analisis bentuk-bentuk Transposisi Dalam analisis ini peneliti mengacu pada teori transposisi yang dikemukakan oleh Newmark yang kemudian teori tersebut dibenarkan dan diikuti oleh Machali. Hal ini dilakukan karena teori tersebut lebih lengkap dan lebih detail dibandingkan dengan teori transposisi yang dikemukakan oleh ahli yang lainnya. Dari 57 produk yang diteliti terdapat 172 data (terdiri dari kata, frase dan kalimat) yang hampir semuanya
mengalami proses
transposisi. Bagi peneliti pergeseran tersebut merupakan permasalahan yang harus dibahas karena akan berpengaruh terhadap pemakaian ataupun penjualan produk tersebut. Berikut adalah analisa peneliti: A. Pergeseran bentuk wajib dan otomatis yang disebabkan oleh sistem dan kaidah bahasa. Dalam hal ini penerjemah tidak mempunyai pilihan lain selain melakukannya. 1. Nomina Jamak dalam Bahasa Inggris menjadi tunggal dalam Bahasa Indonesia dan sebaliknya.
lxxvii
Pada transposisi tipe pertama ini dapat dilihat pada data nomor: Tsu.Tr.A.1.31/Tsa.Tr.A.1.27. Bsu
= Vitamin E Cream. Nourishing care to moisturize and soften dry skin. Apply to cleansed skin, paying special attention to drier areas.
Bsa
= Vitamin E Cream memberi nutrisi, melembabkan dan melembutkan kulit kering. Gunakan pada kulit yang telah dibersihkan. Berikan perhatian khusus pada daerah yang lebih kering. Pada data diatas pergeseran dari nomina jamak ‘drier areas’
menjadi nomina tunggal ‘daerah yang lebih kering’ dilakukan oleh penerjemah karena alasan tertentu yaitu adanya struktur bahasa yang berbeda antara Bsu dan Bsa sehingga penerjemah tidak mempunyai pilihan lain untuk melakukannya. Berikut adalah beberapa data yang menunjukkan adanya transposisi bentuk yang pertama: Tsu.Tr.A.1.3/Tsa.Tr.A.1.4
Tsu.Tr.A.1.52/Tsa.Tr.A.1.45
Tsu.Tr.A.1.18./Tsa.Tr.A.1.17
Tsu.Tr.
A.1.58a/Tsa.Tr.A.1.50a Tsu.Tr. A.1.31/Tsa.Tr.A.1.27
Tsu.Tr.
A.1.58b/Tsa.Tr.A.1.49b Tsu.Tr. A.1.35a/Tsa.Tr.A.1.30a
Tsu.Tr. A.1.64/Tsa.Tr.A.1.56
Tsu.Tr. A.1.35b/Tsa.Tr.A.1.30b
Tsu.Tr. A.1.68/Tsa.Tr.A.1.59
lxxviii
Tsu.Tr. A.1.35c/Tsa.Tr.A.1.30c
Tsu.Tr.A.1.73/Tsa.Tr.A.1.64
Tsu.Tr. A.1.35d/Tsa.Tr.A.1.30d
Tsu.Tr. A.1.85/Tsa.Tr.A.1.76
Tsu.Tr. A.1.35e/Tsa.Tr.A.1.30e
Tsu.Tr. A.1.96/Tsa.Tr.A.1.81
Tsu.Tr. A.1.47/Tsa.Tr.A.1.41
Tsu.Tr.
A.1.106/Tsa.Tr.A.1.90 Tsu.Tr. A.1.48/Tsa.Tr.A.1.42
Tsu.Tr.
A.1.145/Tsa.Tr.A.1.136
2.
Adjektiva + nomina menjadi nomina + pemberi sifat Contoh terjemahan bentuk transposisi yang kedua terdapat pada data nomor Tsu.Tr.A.2.4/Tsa.Tr.A.2.5: Bsu
= Cleansing and toning gel with organic tea tree oil, gently removes impurities and excess sebum. Massage over wet face, rinse off. For oily and blemish prone skin.
Bsa
= Gel pembersih dan penyegar wajah dengan tea tree oil. Secara lembut mengangkat kotoran dan sisa sebum. Pijat ke seluruh wajah yang basah lalu bilas sampai bersih. Untuk jenis kulit yang berminyak dan cenderung berjerawat. Pada data tersebut terdapat frase nomina dengan bentuk
adjektiva + nomina (wet face) yang diterjemahkan dengan bentuk nomina + pemberi sifat (wajah yang basah). Data pada Bsu tersebut berpola head + modifier sedangkan pada Bsa berpola sebaliknya yaitu modifier + head. Data-data yang termasuk pada bentuk transposisi ke-2 ini meliputi:
lxxix
Tsu.Tr.A.2.1/Tsa.Tr.A.2.1
Tsu.Tr.A.2.102/Tsa.Tr.A.2.87
Tsu.Tr.A.2.4/Tsa.Tr.A.2.5
Tsu.Tr.A.2.116/Tsa.Tr.A.2.102
Tsu.Tr.A.2.13/Tsa.Tr.A.2.12
Tsu.Tr.A.2.108a/Tsa.Tr.A.2.104a
Tsu.Tr.A.2.16/Tsa.Tr.A.2.15
Tsu.Tr.A.2.108b/Tsa.Tr.A.2.104b
Tsu.Tr.A.2.30/Tsa.Tr.A.2.26
Tsu.Tr.A.2.119/Tsa.Tr.A.2.105
Tsu.Tr.A.2.43a/Tsa.Tr.A.2.37a
Tsu.Tr.A.2.123a/Tsa.Tr.A.2.109a
Tsu.Tr.A.2.43b/Tsa.Tr.A.2.37b
Tsu.Tr.A.2.123b/Tsa.Tr.A.2.109b
Tsu.Tr.A.2.48/Tsa.Tr.A.2.42
Tsu.Tr.A.2.127/Tsa.Tr.A.2.113
Tsu.Tr.A.2.55/Tsa.Tr.A.2.48
Tsu.Tr.A.2.133/Tsa.Tr.A.2.123
Tsu.Tr.A.2.58/Tsa.Tr.A.2.50
Tsu.Tr.A.2.134/Tsa.Tr.A.2.124
Tsu.Tr.A.2.62/Tsa.Tr.A.2.54
Tsu.Tr.A.2.139/Tsa.Tr.A.2.129
Tsu.Tr.A.2.63/Tsa.Tr.A.2.55
Tsu.Tr.A.2.140/Tsa.Tr.A.2.130
Tsu.Tr.A.2.78a/Tsa.Tr.A.2.69
Tsu.Tr.A.2.157/Tsa.Tr.A.2.145
Tsu.Tr.A.2.78b/Tsa.Tr.A.2.70
Tsu.Tr.A.2.163a/Tsa.Tr.A.2.151a
Tsu.Tr.A.2.79/Tsa.Tr.A.2.73
Tsu.Tr.A.2.163b/Tsa.Tr.A.2.151b
Tsu.Tr.A.2.97/Tsa.Tr.A.2.82
B. Pergeseran yang dilakukan apabila suatu struktur gramatikal dalam Bsu tidak ada dalam Bsa (Peletakkan verba di latar depan dalam bahasa Indonesia tidak lazim dalam struktur bahasa Inggris, kecuali dalam kalimat imperatif. Maka padanannya menjadi struktur kalimat berita biasa). Seperti halnya dalam Bahasa Indonesia dalam Bahasa Inggris pun terdapat kata kerja yang diletakkan diawal kalimat yang sebenarnya juga
lxxx
merupakan sesuatu yang tidak biasa digunakan. Pergeseran tipe ini terdapat didalam beberapa data tersebut dibawah ini: Tsu.Tr.B.9/Tsa.Tr.B.9
Tsu.Tr.B.30/Tsa.Tr.B.26
Tsu.Tr.B.10/Tsa.Tr.B.10
Tsu.Tr.B.53/Tsa.Tr.B.46
Tsu.Tr.B.13/Tsa.Tr.B.12
Tsu.Tr.B.66/Tsa.Tr.B.57
Tsu.Tr.B.16/Tsa.Tr.B.15
Tsu.Tr.B.75/Tsa.Tr.B.66
Tsu.Tr.B.18/Tsa.Tr.B.17
Tsu.Tr.B.112/Tsa.Tr.B.98
Tsu.Tr.B.20/Tsa.Tr.B.18
Tsu.Tr.B.126/Tsa.Tr.B.112
Tsu.Tr.B.25/Tsa.Tr.B.23
Tsu.Tr.B.165/Tsa.Tr.B.152
Tsu.Tr.B.28/Tsa.Tr.B.25
Tsu.Tr.B.170/Tsa.Tr.B.156
Contoh
dari
pergeseran
ini
terdapat
pada
data
nomor
Tsu.Tr.B.13/Tsa.Tr.B.12: Bsu
= Contains Chamomile to soothe sensitive skin. Massage onto face and neck and tissue off
Bsa
= Mengandung chamomile untuk menyejukkan kulit sensitif. Pijatkan pada wajah dan leher lalu bersihkan dengan tissue.
Pada data tersebut terdapat kata kerja yang diletakkan di awal kalimat yaitu pada kata ‘contains’, begitupun pada hasil terjemahannya yang juga meletakkan kata kerja di awal kaimat yaitu kata ‘mengandung’.
C. Pergeseran yang dilakukan karena alasan kewajaran pengungkapan 1.
Nomina/frase nomina dalam Bsu menjadi verba dalam Bsa Berikut adalah contoh dari pergeseran tipe ini:
lxxxi
Bsu
= 2 in 1 Cleanser and Toner: Apply every night and morning on cotton wool and sweep over face and neck.
Bsa
= 2 in 1 Pembersih sekaligus Penyegar: Usapkan pada wajah dan leher dengan menggunakan kapas setiap pagi dan malam hari. Pada kalimat Bsu tersebut terdapat frase nomina ‘on cotton wool’
yang bermakna ‘pada kapas’. Namun penerjemah teks tersebut merubah bentuknya menjadi verba (dengan menggunakan kapas). Pergeseran bentuk ini tersebar pada beberapa nomor data berikut ini:
2.
Tsu.Tr.C.1.9/Tsa.Tr.C.1.9
Tsu.Tr.C.1.67/Tsa.Tr.C.1.58
Tsu.Tr.C.1.12/Tsa.Tr.C.1.11
Tsu.Tr.C.1.99/Tsa.Tr.C.1.85
Tsu.Tr.C.1.34/Tsa.Tr.C.1.30
Tsu.Tr.C.1.110/Tsa.Tr.C.1.95
Tsu.Tr.C.1.33/Tsa.Tr.C.1.29
Tsu.Tr.C.1.114/Tsa.Tr.C.1.100
Tsu.Tr.C.1.48/Tsa.Tr.C.1.42
Tsu.Tr.C.1.129/Tsa.Tr.C.1.119
Tsu.Tr.C.1.51/Tsa.Tr.C.1.44
Tsu.Tr.C.1.138/Tsa.Tr.C.1.128
Gabungan adjektiva bentukan dengan nomina atau frasa nominal dalam Bsu menjadi nomina + nomina dalam Bsa. Perubahan bentuk ini terdapat pada data-data berikut: Tsu.Tr.C.2.3/Tsa.Tr.C.2.3 Tsu.Tr.C.2.121/Tsa.Tr.C.2.107 Tsu.Tr.C.2.18/Tsa.Tr.C.2.16 Tsu.Tr.C.2.126/Tsa.Tr.C.2.112 Tsu.Tr.C.2.57/Tsa.Tr.C.2.49
Tsu.
Tr.C.2.131/Tsa.Tr.C.2.121 lxxxii
Tsu.Tr.C.2.61/Tsa.Tr.C.2.54 Tsu.Tr.C.2.133/Tsa.Tr.C.2.123 Tsu.Tr.C.2.90/Tsa.Tr.C.2.80 Tsu.Tr.C.2.138/Tsa.Tr.C.2.128
Kode nomor
Tsu.Tr.C.2.3/Tsa.Tr.C.2.3 merupakan salah satu contoh contoh dari pergeseran tersebut: Bsu
: Cleansing and toning gel with organic tea tree oil
Bsa : Gel pembersih dan penyegar wajah dengan tea tree oil. Frase ‘Cleansing and toning gel’ pada teks Bsu yang merupakan gabungan adjektiva bentukan dengan nomina atau frase nominal diterjemahkan kedalam Bsu menjadi ‘Gel pembersih dan penyegar wajah’ yang merupakan bentukan dari nomina (gel, penyegar) dan nomina (pembersih, penyegar wajah). 3.
Frase nominal dengan adjektiva bentukan dari verba (tak) transitif dalam Bsu menjadi nomina + klausa dalam Bsa. Contoh
dari
pergeseran
ini
terdapat
pada
kode
bernomor
Tsu.Tr.C.3.31/Tsa.Tr.C.3.27, yaitu: Bsu
: Apply to cleansed skin, paying special attention to drier areas.
Bsa
: Gunakan pada kulit yang telah dibersihkan. Pada data tersebut frase ‘cleansed skin’ dalam Bsu merupakan
bentukan dari kata kerja tak transitif ‘cleansed’ yang berfungsi sebagai adjektif. Frase tersebut diterjemahkan kedalam Bsa menjadi bentuk lain yaitu nomina + klausa (kulit yang telah dibersihkan). Pergeseran ini lxxxiii
terjadi karena bentuk kata kerja ke-3 dalam Bsu merupakan kata kerja pasif participle yang jika diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia sebagai Bsa akan menjadi kalimat pasif yang lengkap karena struktur dalam Bsu (Bahasa Inggris) sangat berbeda dengan struktur Bsa (Bahasa Indonesia). Pergeseran bentuk ini dapat ditemukan pada data-data berikut: Tsu.Tr.C.3.31a/Tsa.Tr.C.3.27 Tsu.Tr.C.3.132/Tsa.Tr.C.3.122 Tsu.Tr.C.3.31b/Tsa.Tr.C.3.28 Tsu.Tr.C.3.142/Tsa.Tr.C.3.132 Tsu.Tr.C.3.62/Tsa.Tr.C.3.54 Tsu.Tr.C.3.144/Tsa.Tr.C.3.135 Tsu.Tr.C.3.109/Tsa.Tr.C.3.94 Tsu.Tr.C.3.150/Tsa.Tr.C.3.138 Tsu.Tr.C.3.114/Tsa.Tr.C.3.100 Tsu.Tr.C.3.172/Tsa.Tr.C.3.158 Tsu.Tr.C.3.129/Tsa.Tr.C.3.117 4.
Semua struktur yang oleh Catford (1965) disebut pergeseran kelas adalah transposisi. Contoh
dari
pergeseran
ini
Tsu.Tr.C.4.85/Tsa.Tr.C.4.77: Bsu
: Use only as directed
Bsa
: Gunakan sesuai petunjuk. lxxxiv
terdapat
pada
data
nomor
Kata ‘directed’ pada data tersebut merupakan kata kerja bentuk ke-3 dari ‘direct’ namun hasil terjemahannya menjadi kata benda yaitu ‘petunjuk’. Perubahan kelas kata dari verba menjadi nomina dilakukan oleh penerjemah sebagai keputusan akhir yang memang harus dilakukan karena adanya sistem dan kaidah bahasa yang berbeda antara Bsu dan Bsa. Dalam hal ini penerjemah tidak mempunyai pilihan lain selain melakukannya. Data-data berikut merupakan data dari bentuk transposisi pergeseran kelas: Tsu.Tr.C.4.14/Tsa.Tr.C.13
Tsu.Tr.C.4.85/Tsa.Tr.C.4.77
Tsu.Tr.C.4.22/Tsa.Tr.C.4.21 Tsu.Tr.C.4.99/Tsa.Tr.C.4.85 Tsu.Tr.C.4.24/Tsa.Tr.C.4.22 Tsu.Tr.C.4.103/Tsa.Tr.C.4.88 Tsu.Tr.C.4.32/Tsa.Tr.C.4.29 Tsu.Tr.C.4.107/Tsa.Tr.C.4.92 Tsu.Tr.C.4.35/Tsa.Tr.C.4.30 Tsu.Tr.C.4.118/Tsa.Tr.C.4.104 Tsu.Tr.C.4.39/Tsa.Tr.C.4.33 Tsu.Tr.C.4.119/Tsa.Tr.C.4.105 Tsu.Tr.C.4.67/Tsa.Tr.C.4.58 Tsu.Tr.C.4.125/Tsa.Tr.C.4.111
lxxxv
Tsu.Tr.C.4.80/Tsa.Tr.C.4.71 Tsu.Tr.C.4.156/Tsa.Tr.C.4.145 Tsu.Tr.C.4.82/Tsa.Tr.C.4.73 Tsu.Tr.C.4.162/Tsa.Tr.C.4.150 Dari ke 18 nomor tersebut diatas menunjukkan berbagai macam perubahan struktur kelas yang menurut Catford tetap di sebut sebagai transposisi. Perubahan tersebut diantaranya adalah perubahan dari adverbial menjadi adjektiva, verbal menjadi nomina, nomina menjadi adverbial, nomina menjadi verbal.
D. Pergeseran yang dilakukan untuk mengisi kerumpangan kosa kata (termasuk perangkat tekstual seperti /-pun/ dalam Bahasa Indonesia) dengan menggunakan suatu struktur grammatikal (Pergeseran unit dalam ‘istilah’ Catford (1965) termasuk dalam transposisi jenis ini yaitu misalnya dari kata menjadi klausa, frase menjadi klausa,
dan
sebagainya, yang sering kita jumpai dalam penerjemahan kata-kata lepas bahasa Inggris.) Tsu.Tr.D.23/Tsa.Tr.D.21
Tsu.Tr.D.108/Tsa.Tr.D.93
Tsu.Tr.D.37/Tsa.Tr.D.32
Tsu.Tr.D.112/Tsa.Tr.D.98
Tsu.Tr.D.38/Tsa.Tr.D.32
Tsu.Tr.D.114/Tsa.Tr.D.100
Tsu.Tr.D.41/Tsa.Tr.D.35
Tsu.Tr.D.132/Tsa.Tr.D.122
Tsu.Tr.D.55/Tsa.Tr.D.48
Tsu.Tr.D.144/Tsa.Tr.D.135
Tsu.Tr.D.56/Tsa.Tr.D.48
Tsu.Tr.D.161/Tsa.Tr.D.149
lxxxvi
Tsu.Tr.D./62Tsa.Tr.D.54
Tsu.Tr.D.171/Tsa.Tr.D.157
Tsu.Tr.D.99/Tsa.Tr.D.85
TsuTr.D.172/Tsa.Tr.D158
Keenam belas data tersebut diatas merupakan data yang mengalami pergeseran unit yaitu perubahan dari kata menjadi frasa atau kalimat, frasa menjadi kalimat atau sebaliknya. Perubahan unit tersebut dilakukan oleh penerjemah agar pembaca lebih memahami maksud dari petunjuk pemakaian tersebut sehingga tidak terjadi kesalahan dalam penggunaannya. Sebagai contoh adalah data nomor Tsu.Tr.D.172/Tsa.Tr.D.158 berikut: Bsu
= Dot on targeted area.
Bsa
= Totolkan pada kulit yang bernoda ‘Targetted area’ yang merupakan unit frase berubah terjemahannya
menjadi unit klausa yaitu ‘kulit yang bernoda’. Setelah data-data tersebut dianalisis terdapat beberapa
bentuk
transposisi yang tidak muncul dalam petunjuk pemakaian produk-produk Oriflame. Bentuk- bentuk tersebut yaitu; 1.
Pengulangan adjektiva atau kata sifat yang terdapat dalam Bahasa Indonesia yang maknanya menunjukkan variasi yang tersirat dalam adjektiva menjadi penjamakan nominanya dalam Bahasa Inggris.
2.
Peletakkan objek dilatar depan dalam bahasa Indonesia tidak ada dalam struktur gramatikal Bahasa Inggris kecuali dalam kalimat pasif atau struktur khusus, sehinga terjadi pergeseran bentuk menjadi struktur kalimat berita biasa.
lxxxvii
3.
Klausa dalam bentuk partisipium (bergaris bawah) dalam Bsu dinyatakan secara penuh dan eksplisit dalam Bsa.
4.
Suatu perangkat tekstual penanda fokus dalam Bsu yang dinyatakan dengan konstruksi gramatikal dalam Bsa.
2.
Hasil Analisis penggunaan Transposisi A. Transposisi ketegori akurat Suatu hasil terjemahan dikategorikan akurat apabila pesan dalam bahasa
sumber tersampaikan sepenuhnya dalam teks bahasa sasaran. Menurut penilaian para rater, terjemahan yang menggunakan bentuk transposisi berkategori akurat (TA) adalah terjemahan yang terdapat pada data nomor Tsu.Tr. A.1.64/Tsa.Tr.A.1.56/TA; Tsu
: Apply to damp skin and rinse off.
Tsa
: Gunakan pada kulit yang kusam dan bilas hingga bersih. Pada data tersebut terdapat frase nomina yang merupakan bentukan dari
adjektiva dan nomina yaitu ‘damp skin’ yang berpola MD (menerangkan – diterangkan). Penerjemah teks ini menerjemahkannya ke dalam Bahasa Indonesia dengan pola DM (diterangkan – menerangkan) yaitu ‘kulit yang kusam’. Pola tersebut sudah tepat karena sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam Bahasa Indonesia dan makna yang terdapat dalam Bsu sudah tersampaikan sepenuhnya kedalam Bsa. Berikut adalah nomor-nomor data yang termasuk dalam bentuk transposisi kategori akurat: a.
Transpoisisi bentuk 1
lxxxviii
(Nomina Jamak dalam Bahasa Inggris menjadi tunggal dalam Bahasa Indonesia dan sebaliknya) 1. Tsu.Tr. A.1.31/Tsa.Tr.A.1.27/TA 2. - Tsu.Tr. A.1.35a/Tsa.Tr.A.1.30a/TA -
Tsu.Tr. A.1.35b/Tsa.Tr.A.1.30b/TA
-
Tsu.Tr. A.1.35c/Tsa.Tr.A.1.30c/TA
-
Tsu.Tr. A.1.35d/Tsa.Tr.A.1.30d/TA
-
Tsu.Tr. A.1.35e/Tsa.Tr.A.1.30e/TA
3. Tsu.Tr. A.1.48/Tsa.Tr.A.1.42/TA 4. Tsu.Tr.A.1.52/Tsa.Tr.A.1.45/TA 5. Tsu.Tr. A.1.58a/Tsa.Tr.A.1.50a/TA 6. Tsu.Tr. A.1.58b/Tsa.Tr.A.1.49b/TA 7. Tsu.Tr. A.1.64/Tsa.Tr.A.1.56/TA 8. Tsu.Tr. A.1.68/Tsa.Tr.A.1.59/TA 9. Tsu.Tr.A.1.73/Tsa.Tr.A.1.64/TA 10. Tsu.Tr. A.1.85/Tsa.Tr.A.1.76/TA 11. Tsu.Tr. A.1.106/Tsa.Tr.A.1.90/TA 12. Tsu.Tr. A.1.145/Tsa.Tr.A.1.136/TA b.
Transposisi bentuk 2 (Gabungan adjektiva bentukan dengan nomina atau frasa nominal dalam Bsu menjadi nomina + nomina dalam Bsa) 1.
Tsu.Tr.A.2.4/Tsa.Tr.A.2.5/TA
2.
Tsu.Tr.A.2.13/Tsa.Tr.A.2.12/TA
lxxxix
3.
Tsu.Tr.A.2.16/Tsa.Tr.A.2.15/TA
4.
- Tsu.Tr.A.2.43a/Tsa.Tr.A.2.37a/TA - Tsu.Tr.A.2.43b/Tsa.Tr.A.2.37b /TA
5.
Tsu.Tr.A.2.48/Tsa.Tr.A.2.42/TA
6.
Tsu.Tr.A.2.55/Tsa.Tr.A.2.48/TA
7.
Tsu.Tr.A.2.58/Tsa.Tr.A.2.50/TA
8.
Tsu.Tr.A.2.62/Tsa.Tr.A.2.54/TA
9.
Tsu.Tr.A.2.63/Tsa.Tr.A.2.55/TA
10. - Tsu.Tr.A.2.78a/Tsa.Tr.A.2.69/TA - Tsu.Tr.A.2.78b/Tsa.Tr.A.2.70/TA 11. Tsu.Tr.A.2.79/Tsa.Tr.A.2.73/TA 12. Tsu.Tr.A.2.97/Tsa.Tr.A.2.82/TA 13. Tsu.Tr.A.2.102/Tsa.Tr.A.2.87/TA 14. Tsu.Tr.A.2.116/Tsa.Tr.A.2.102/TA 15. - Tsu.Tr.A.2.118a/Tsa.Tr.A.2.104a/TA - Tsu.Tr.A.2.118b/Tsa.Tr.A.2.104b/TA 16. Tsu.Tr.A.2.119/Tsa.Tr.A.2.105/TA 17. - Tsu.Tr.A.2.123a/Tsa.Tr.A.2.109a/TA - Tsu.Tr.A.2.123b/Tsa.Tr.A.2.109b/TA 18. Tsu.Tr.A.2.134/Tsa.Tr.A.2.124/TA 19. Tsu.Tr.A.2.139/Tsa.Tr.A.2.129/TA 20. Tsu.Tr.A.2.140/Tsa.Tr.A.2.130/TA 21. Tsu.Tr.A.2.157/Tsa.Tr.A.2.145/TA
xc
22. Tsu.Tr.A.2.183a/Tsa.Tr.A.2.151a/TA 23. Tsu.Tr.A.2.1163bTsa.Tr.A.2.151b/TA c.
Transposisi bentuk 3 (Pergeseran yang dilakukan apabila suatu struktur gramatikal dalam Bsu tidak ada dalam Bsa (Peletakkan verba di latar depan dalam bahasa Indonesia tidak lazim dalam struktur bahasa Inggris, kecuali dalam kalimat imperatif. Maka padanannya menjadi struktur kalimat berita biasa).
1.
Tsu.Tr.B.9/Tsa.Tr.B.9/TA
2.
Tsu.Tr.B.10/Tsa.Tr.B.10/TA
3.
Tsu.Tr.B.13/Tsa.Tr.B.12/TA
4.
Tsu.Tr.B.16/Tsa.Tr.B.15/TA
5.
Tsu.Tr.B.25/Tsa.Tr.B.23/TA
6.
Tsu.Tr.B.28/Tsa.Tr.B.25/TA
7.
Tsu.Tr.B.53/Tsa.Tr.B.46/TA
8.
Tsu.Tr.B.75/Tsa.Tr.B.66/TA
9.
Tsu.Tr.B.112/Tsa.Tr.B.98/TA
10. Tsu.Tr.B.126/Tsa.Tr.B.112/TA 11. Tsu.Tr.B.165/Tsa.Tr.B.152/TA 12. Tsu.Tr.B.170/Tsa.Tr.B.156/TA d.
Transposisi bentuk 4
xci
(Pergeseran
yang
dilakukan
karena
alasan
kewajaran
pengungkapan Nomina/frase nomina dalam Bsu menjadi verba dalam Bsa)
e.
1.
Tsu.Tr.C.1.9/Tsa.Tr.C.1.9/TA
2.
Tsu.Tr.C.1.33/Tsa.Tr.C.1.29/TA
3.
Tsu.Tr.C.1.34/Tsa.Tr.C.1.30/TA
4.
Tsu.Tr.C.1.48/Tsa.Tr.C.1.42/TA
5.
Tsu.Tr.C.1.99/Tsa.Tr.C.1.85/TA
6.
Tsu.Tr.C.1.110/Tsa.Tr.C.1.195/TA
7.
Tsu.Tr.C.1.114Tsa.Tr.C.1.100/TA
8.
Tsu.Tr.C.1.129/Tsa.Tr.C.1.119/TA
9.
Tsu.Tr.C.1.138/Tsa.Tr.C.1.128/TA
Transposisi bentuk 5 (Gabungan adjektiva bentukan dengan nomina atau frasa nominal dalam Bsu menjadi nomina + nomina dalam Bsa.)
f.
1.
Tsu.Tr.C.2.3/Tsa.Tr.C.2.3/TA
2.
Tsu.Tr.C.2.61/Tsa.Tr.C.2.54/TA
3.
Tsu.Tr.C.2.90/Tsa.Tr.C.2.80/TA
4.
Tsu.Tr.C.2.121/Tsa.Tr.C.2.107/TA
5.
Tsu.Tr.C.2.126/Tsa.Tr.C.2.112/TA
Transposisi bentuk 6 (Frase nominal dengan adjektiva bentukan dari verba (tak) transitif dalam Bsu menjadi nomina + klausa dalam Bsa)
xcii
1.
- Tsu.Tr.C.3.31a/Tsa.Tr.C.3.27/TA - Tsu.Tr.C.3.31b/Tsa.Tr.C.3.28/TA
g.
2.
Tsu.Tr.C.3.62/Tsa.Tr.C.3.54/TA
3.
Tsu.Tr.C.3.114/Tsa.Tr.C.3.100/TA
4.
Tsu.Tr.C.3.129/Tsa.Tr.C.3.117/TA
5.
Tsu.Tr.C.3.142/Tsa.Tr.C.3.132/TA
6.
Tsu.Tr.C.3.150/Tsa.Tr.C.3.138/TA
7.
Tsu.Tr.C.3.172/Tsa.Tr.C.3.158/TA
Transposisi bentuk 7 (Semua struktur yang oleh Catford (1965) disebut pergeseran kelas adalah transposisi) 1.
Tsu.Tr.C.4.14/Tsa.Tr.C.4.13/TA
2.
Tsu.Tr.C.4.24/Tsa.Tr.C.4.22/TA
3.
Tsu.Tr.C.4.35/Tsa.Tr.C.4.30/TA
4.
Tsu.Tr.C.4.39/Tsa.Tr.C.4.33/TA
5.
Tsu.Tr.C.4.80/Tsa.Tr.C.4.71/TA
6.
Tsu.Tr.C.4.82/Tsa.Tr.C.4.73/TA
7.
Tsu.Tr.C.4.85/Tsa.Tr.C.4.77/TA
8.
Tsu.Tr.C.4.99/Tsa.Tr.C.4.85/TA
9.
Tsu.Tr.C.4.103/Tsa.Tr.C.4.88/TA
10. Tsu.Tr.C.4.107/Tsa.Tr.C.4.92/TA 11. Tsu.Tr.C.4.118/Tsa.Tr.C.4.104/TA 12. Tsu.Tr.C.4.119Tsa.Tr.C.4.105/TA
xciii
13. Tsu.Tr.C.4.125/Tsa.Tr.C.4.111/TA 14. Tsu.Tr.C.4.156Tsa.Tr.C.4.145/TA 15. Tsu.Tr.C.4.162Tsa.Tr.C.4.150/TA h. Transposisi bentuk 8 (Pergeseran yang dilakukan untuk mengisi kerumpangan kosa kata (termasuk perangkat tekstual seperti /-pun/ dalam Bahasa Indonesia) dengan menggunakan suatu struktur grammatikal (Pergeseran unit dalam ‘istilah’ Catford (1965) termasuk dalam transposisi jenis ini yaitu misalnya dari kata menjadi klausa, frase menjadi klausa, dan sebagainya, yang sering kita jumpai dalam kata-kata lepas Bahasa Inggris)
B.
1.
Tsu.Tr.D.38/Tsa.Tr.D.32/TA
2.
Tsu.Tr.D.55/Tsa.Tr.D.48/TA
3.
Tsu.Tr.D.56/Tsa.Tr.D.48/TA
4.
Tsu.Tr.D./62Tsa.Tr.D.54/TA
5.
Tsu.Tr.D.99/Tsa.Tr.D.85/TA
6.
Tsu.Tr.D.112/Tsa.Tr.D.98/TA
7.
Tsu.Tr.D.114/Tsa.Tr.D.100/TA
8.
Tsu.Tr.D.161/Tsa.Tr.D.149/TA
9.
Tsu.Tr.D.172/Tsa.Tr.D.158/TA
Transposisi kategori kurang akurat
xciv
Yang dimaksud dengan hasil terjemahan yang kurang akurat adalah apabila ada sebagian pesan yang menyimpang/tidak tersampaikan dalam teks bahasa sasaran. penilaian
rater
Terjemahan yang kurang akurat berdasarkan terdapat
pada
data
nomor
Tsu.Tr.C.1.51./Tsa.Tr.C.1.44/KA/Alt, yaitu; Tsu
= 2 in 1 Cleanser and Toner: Apply every night and morning on cotton wool and sweep over face and neck.
Tsa
= 2 in 1 Pembersih sekaligus Penyegar: Usapkan pada wajah dan leher dengan menggunakan kapas setiap pagi dan malam hari. Pada kalimat Bsu tersebut terdapat frasa nomina ‘on cotton wool’
yang bermakna ‘pada kapas’. Namun penerjemah teks tersebut merubah bentuknya menjadi verba (dengan menggunakan kapas). Jelas makna yang terkandung didalamnya sangat menyimpang karena petunjuk pemakaian yang dimaksud adalah bahwa produk tersebut di tuangkan di atas kapas lalu diusapkan pada kulit wajah sedangkan dalam Bsa diatas pembaca cenderung menggunakannya dengan cara mengoleskan dahulu ‘cleanser’ nya ke kulit wajah lalu diusap-usapkan oleh kapas. Jika hal ini terjadi maka kotoran tidak akan terangkat karena ‘cleanser’ terlanjur menyerap ke dalam pori-pori kulit. Jika hal ini sering dilakukan berulang-ulang maka kandungan minyak di dalam kulit akan bertambah dan mengakibatkan kulit menjadi berminyak. Karena jenis produk ini dapat digunakan untuk semua jenis kulit termasuk jenis kulit yang berminyak maka akan berbahaya sekali jika kulit yang telah berminyak tersebut bertambah
xcv
banyak kandungannya. Jika hal ini terjadi akan mengakibatkan kulit menjadi mudah berjerawat karena kotoran akan mudah menempel pada kulit yang berminyak. Peristiwa ini tidak menutup kemungkinan akan membuat konsumen jera untuk menggunakan produk ini dan sudah pasti mereka akan beralih menggunakan produk lain dan hal ini berakibat akan berkurangnya konsumen yang mengkonsumsi produk ini.
Untuk
menghindari terjadinya hal tersebut perlu diberikan alternatif perbaikan terjemahan sebagai berikut: “2 in 1 Pembersih sekaligus Penyegar: Tuangkan pada kapas lalu usapkan
pada
wajah
dan
leher
setiap
pagi
dan
malam”.
(Tsu.Tr.C.1.51./Tsa.Tr.C.1.44/TKA/Alt). Beberapa data yang termasuk pada kategori terjemahan transposisi kurang akurat (TKA) adalah data-data dengan nomor: a. Transposisi bentuk 1 (Nomina Jamak dalam Bahasa Inggris menjadi tunggal dalam Bahasa Indonesia dan sebaliknya). 1.
Tsu.Tr.A.1.3/Tsa.Tr.A.1.4/TKA/Alt
2.
Tsu.Tr.A.1.18/Tsa.Tr.A.1.17/TKA/Alt
3.
Tsu.Tr.A.1.96/Tsa.Tr.A.1.81/TKA/Alt
b. Transposisi bentuk 2 (Gabungan adjektiva bentukan dengan nomina atau frasa nominal dalam Bsu menjadi nomina + nomina dalam Bsa) 1.
Tsu.Tr.A.2.1/Tsa.Tr.A.2.1/TKA/Alt
xcvi
2.
Tsu.Tr.A.2.30/Tsa.Tr.A.2.26/TKA/Alt
3.
Tsu.Tr.A.2.127/Tsa.Tr.A.2.133/TKA/Alt
4.
Tsu.Tr.A.2.133/Tsa.Tr.A.1.123/TKA/Alt
c. Transposisi bentuk 3 (Pergeseran
yang
dilakukan
apabila
suatu
struktur
gramatikal dalam Bsu tidak ada dalam Bsa (Peletakkan verba di latar depan dalam bahasa Indonesia tidak lazim dalam struktur bahasa Inggris,
kecuali dalam
kalimat imperatif. Maka
padanannya menjadi struktur kalimat berita biasa). 1.
Tsu.Tr.B.18/Tsa.Tr.B.217/TKA/Alt
2.
Tsu.Tr.B.20/Tsa.Tr.B.18/TKA/Alt
3.
Tsu.Tr.B.30/Tsa.Tr.B.26/TKA/Alt
4.
Tsu.Tr.B.66/Tsa.Tr.B.57/TKA/Alt
d. Transposisi bentuk 4 (Pergeseran yang dilakukan karena alasan kewajaran pengungkapan Nomina/frase nomina dalam Bsu menjadi verba dalam Bsa) 1.
Tsu.Tr.C.1.12/Tsa.Tr.C.1.11/TKA/Alt
2.
Tsu.Tr.C.151/Tsa.Tr.C.1.44/TKA/Alt
3.
Tsu.Tr.C/.1.67/Tsa.Tr.C.1.58/TKA/Alt
e. Transposisi bentuk 5
xcvii
(Gabungan adjektiva bentukan dengan nomina atau frasa nominal dalam Bsu menjadi nomina + nomina dalam Bsa) 1.
Tsu.Tr.C.2.18/Tsa.Tr.C.2.16/TKA/Alt
2.
Tsu.Tr.C.2.57/Tsa.Tr.C2.49/TKA/Alt
3.
Tsu.Tr.C.2.131/Tsa.Tr.C.121/TKA/Alt
4.
Tsu.Tr.C.2.133/Tsa.Tr.C.123/TKA/Alt
5.
Tsu.Tr.C.2.138/Tsa.Tr.C.128/TKA/Alt
f. Transposisi bentuk 6 (Frase nominal dengan adjektiva bentukan dari verba (tak) transitif dalam Bsu menjadi nomina + klausa dalam Bsa) 1.
Tsu.Tr.C.3.109/Tsa.Tr.C.3.94/TKA/Alt
2.
Tsu.Tr.C.3.132/Tsa.Tr.C.3.122/TKA/Alt
3.
Tsu.Tr.C.3.144/Tsa.Tr.C.3.135/TKA/Alt
g. Transposisi bentuk 7 (Semua
struktur
yang
oleh
Catford
(1965)
disebut
pergeseran kelas adalah transposisi) 1.
Tsu.Tr.C.4.32/Tsa.Tr.C.4.29/TKA/Alt
2.
Tsu.Tr.C.4.67/Tsa.Tr.C.4.58/TKA/Alt
h. Transposisi bentuk 8 (Pergeseran yang dilakukan untuk mengisi kerumpangan kosa kata (termasuk perangkat tekstual seperti /-pun/ dalam Bahasa Indonesia) dengan menggunakan suatu struktur grammatikal (Pergeseran unit dalam ‘istilah’ Catford (1965)
xcviii
termasuk dalam transposisi jenis ini yaitu misalnya dari kata menjadi klausa, frase menjadi klausa, dan sebagainya, yang sering kita jumpai dalam kata-kata lepas Bahasa Inggris) 1.
Tsu.Tr.D.23/Tsa.Tr.D.21/TKA/Alt
2.
Tsu.Tr.D.37/Tsa.Tr.D.21/TKA/Alt
3.
Tsu.Tr.D.41/Tsa.Tr.D.35/TKA/Alt
4.
Tsu.Tr.D.108/Tsa.Tr.D.93/TKA/Alt
5.
Tsu.Tr.D.132/Tsa.Tr.D.122/TKA/Alt
6.
Tsu.Tr.D.144/Tsa.Tr.D.135TKA/Alt
7.
Tsu.Tr.D.171/Tsa.Tr.D.157/TKA/Alt
C. Transposisi Kategori sangat tidak akurat Suatu hasil terjemahan dinilai sangat tidak akurat (STA) apabila kata, frase atau kalimat tidak diterjemahkan yang menyebabkan pesan tidak tersampaikan sama sekali dalam teks Bsa. Dari hasil penilaian para rater dapat disimpulkan bahwa data yang merupakan hasil terjemahannya
sangat
tidak
akurat
adalah
data
nomor
Tsu.Tr.A.1.47/Tsa.Tr.A.1.41/STA/Alt; Tsu
: Giordany Gold Age-Defying Foundation.
Tsa
: Giordany Gold Age-Defying Foundation untuk semua jenis kulit. Pada data tersebut teks dalam bahasa sumber tidak diterjemahkan
sama sekali kedalam bahasa sasaran sehingga pesan yang terkandung
xcix
didalammnya tidak tersampaikan. Jelas hal ini akan membuat calon pembeli atau bahkan pengguna produk tersebut kebingungan. Memang sebagian besar pengguna produk tersebut bahkan masyarakat pada umumnya terutama para wanita mengetahui dengan pasti apa yang dimaksud dengan kata ‘foundation’, yaitu ‘alas bedak’. Namun tidak semua orang tahu apa yang dimaksud dengan ‘Giordany Gold Age-Defying’. Tanpa mengetahui makna frase tersebut sudah dipastikan akan mengakibatkan salah sasaran maksudnya produk tersebut digunakan oleh orang yang sebetulnya tidak seharusnya menggunakannya. Mereka yang tidak mengetahui makna dari teks tersebut akan menganggap bahwa produk tersebut adalah produk alas bedak yang dapat digunakan oleh siapa saja, padahal sebenarnya produk tersebut adalah produk yang ditujukkan untuk mencegah penuaan dini, sehingga produk tersebut hanya boleh digunakan oleh pemakai yang berusia diatas 30 tahun, bukan untuk semua usia. Oleh karenanya teks terjemahan dari produk ini dinilai sangat tidak akurat oleh semua rater. Selain itu dari hasil kuesioner yang disebar dan telah diisi oleh beberapa konsumen baik yang sudah menjadi anggota maupun tidak menyatakan bahwa sebaiknya petunjuk pemakaian diterjemahkan secara lengkap dan mudah dimengerti. Bahkan diantaranya ada yang menyatakan bahwa ketidakjelasan dari hasil terjemahan tersebut mempengaruhi tingkat penjualan produk mereka. Hal itu terjadi ketika seorang pembeli yang membeli produk tersebut
c
merasa kecewa karena hasil riasan yang dia gunakan tidak memuaskan. Pembeli tersebut menganggap alas bedak ini sama fungsinya dengan alas bedak pada umumnya yaitu untuk membuat hasil riasan lebih sempurna, menyamarkan ketidak sempurnaan (seperti adanya noda hitam) secara instan, dan membuat hasil riasan lebih tebal. Namun dia merasa hasil riasan dari produk tersebut sangat tipis tidak seperti yang diharapkan akhirnya pembeli tersebut tidak melanjutkan menggunakan produk ini dan dia mengklaim bahwa semua produk Oriflame buruk. Maka untuk menghindari kejadian serupa sebaiknya teks tersebut diterjemahkan menjadi sebagai berikut: “Alas bedak Giordani Gold Anti Penuaan Dini” Kata “Giordani Gold’ Tidak harus diterjemahkan karena kata tersebut merupakan salah satu bagian dari jenis merek yang ada dalam Oriflame. Data lain yang termasuk kedalam transposisi sangat kurang akurat
adalah
data
dengan
nomor
Tsu.Tr.C.4.22/Tsa.Tr.C.4.21/STA/Alt; Selain itu data-data lainnya yang termasuk ke dalam transpoisi kategori ini adalah data-data dengan nomor sebagai berikut: a. Data yang tidak diterjemahkan namum muncul teks Bsu-nya dalam teks Bsa Tsu.Tr.6/Tsa.Tr.7/STA/Alt 98/Tsa.Tr.83/STA/Alt
ci
Tsu.Tr.
Tsu.Tr. 22/Tsa.Tr.20/STA/Alt
Tsu.Tr.
111/Tsa.Tr.97/STA/Alt Tsu.Tr.40/Tsa.Tr.34/STA/Alt
Tsu.Tr.117
/Tsa.Tr.103/STA/Alt Tsu.Tr. 70/Tsa.Tr.61/STA/Alt
Tsu.Tr.
120/Tsa.Tr.106/STA/Alt Tsu.Tr. 77/Tsa.Tr.68/STA/Alt Tsu.Tr.153/Tsa.Tr.141/STA/Alt Tsu.Tr. 81/Tsa.Tr.72/STA/Alt Tsu.Tr.155/Tsa.Tr.144/STA/Alt Tsu.Tr. 83/Tsa.Tr.74/STA/Alt Tsu.Tr.164/Tsa.Tr.152/STA/Alt b. Data yang tidak diterjemahkan bahkan tidak dimunculkan teks
Bsu-nya
dalam
teks
penghilangan) Tsu.Tr. 19/STA/Alt Tsu.Tr. 27/STA/Alt Tsu.Tr. 65/STA/Alt Tsu.Tr. 100/STA/Alt Tsu.Tr. 104/STA/Alt Tsu.Tr.107 /STA/Alt
D. Transposisi kategori berterima
cii
Bsa
(deletion=
mengalami
Suatu hasil terjemahan dinilai berterima apabila bahasa terjemahan alamiah dan sesuai dengan kaidah kebahasaan pada bahasa sasaran. Terjemahan tidak terasa seperti hasil terjemahan. Dari ketiga inter-rater yang menilai hasil terjemahan dalam penelitian ini menyatakan bahwa data nomor Tsu.Tr. 1.68/Tsa.Tr.A.1.56/BT merupakan data yang dikategorikan berterima (BT); Tsu
: Gently massage with fingertips, leave for 5 minutes and
rinse. Tsa
: Pijat lembut dengan ujung jari, biarkan selama 5 menit lalu bilas sampai bersih. Pada data tersebut terjadi pergeseran secara gramatikal yaitu
pergeseran adverbial (gently) dalam Bsu menjadi adjektiva (lembut) dalam Bsa, namun perubahan tersebut tidak mempengaruhi makna yang terkandung didalamnya, pesan yang terdapat di dalam teks Bsu sudah tersampaikan karena pergeseran ini sebagai variasi yang digunakan oleh penerjemah agar hasil terjemahannya menjadi alamiah. Sebaliknya jika fungsi kata sebagai adverbial tetap dipertahankan bentuknya dalam Bsa justru akan terlihat janggal karena akan muncul dua kata yang sama yaitu kata ‘dengan’ yang akan mengakibatkan hasil terjemahan tidak alamiah bahkan menjadi janggal (pijat dengan lembut dengan ujung jari). Pergeseran lainnya yang terdapat pada data tersebut adalah pergeseran nomina jamak (fingertips) menjadi tunggal (ujung jari). ciii
Pergeseran inipun dianggap wajar karena adanya perbedaan struktur Bsu dengan Bsa sehingga walaupun terjadi pergeseran namum pesan yang terkandung pada teks Bsu sudah tersampaikan dalam teks Bsa. Beberapa nomor data berikut adalah data-data yang menurut hasil penilaian rater sebagai transposisi dengan kategori berterima: a.
Transpoisisi bentuk 1 (Nomina Jamak dalam Bahasa Inggris menjadi tunggal dalam Bahasa Indonesia dan sebaliknya). 1. Tsu.Tr. A.1.3/Tsa.Tr.A.1.4/BT 2. Tsu.Tr. A.1.18/Tsa.Tr.A.1.17/BT 3. Tsu.Tr. A.1.31/Tsa.Tr.A.1.27/BT 4. - Tsu.Tr. A.1.35a/Tsa.Tr.A.1.30a/BT - Tsu.Tr. A.1.35b/Tsa.Tr.A.1.30b/BT - Tsu.Tr. A.1.35c/Tsa.Tr.A.1.30c/BT - Tsu.Tr. A.1.35d/Tsa.Tr.A.1.30d/BT - Tsu.Tr. A.1.35e/Tsa.Tr.A.1.30e/BT 5. Tsu.Tr. A.1.48/Tsa.Tr.A.1.42/BT 6. Tsu.Tr.A.1.52/Tsa.Tr.A.1.45/BT 7. - Tsu.Tr. A.1.58a/Tsa.Tr.A.1.50a/BT - Tsu.Tr. A.1.58b/Tsa.Tr.A.1.49b/BT 8. Tsu.Tr. A.1.64/Tsa.Tr.A.1.56/BT 9. Tsu.Tr. A.1.68/Tsa.Tr.A.1.59/BT 10. Tsu.Tr.A.1.73/Tsa.Tr.A.1.64/BT
civ
11. Tsu.Tr. A.1.85/Tsa.Tr.A.1.76/BT 12. Tsu.Tr. A.1.106/Tsa.Tr.A.1.90/BT 13. Tsu.Tr. A.1.145/Tsa.Tr.A.1.136/BT b.
Transposisi bentuk 2 (Gabungan adjektiva bentukan dengan nomina atau frasa nominal dalam Bsu menjadi nomina + nomina dalam Bsa) 1. Tsu.Tr. A.2.1/Tsa.Tr.A.2.1/BT 2. Tsu.Tr.A.2.4/Tsa.Tr.A.2.5/BT 3. Tsu.Tr.A.2.13/Tsa.Tr.A.2.12/BT 4. Tsu.Tr.A.2.16/Tsa.Tr.A.2.15/BT 5. Tsu.Tr. A.2.30/Tsa.Tr.A.2.26/BT 6. Tsu.Tr.A.2.43a/Tsa.Tr.A.2.37a/BT 7. Tsu.Tr.A.2.43b/Tsa.Tr.A.2.37b/BT 8. Tsu.Tr.A.2.48/Tsa.Tr.A.2.42/BT 9. Tsu.Tr.A.2.55/Tsa.Tr.A.2.48/BT 10. Tsu.Tr.A.2.58/Tsa.Tr.A.2.50/BT 11. Tsu.Tr.A.2.62/Tsa.Tr.A.2.54/BT 12. Tsu.Tr.A.2.63/Tsa.Tr.A.2.55/BT 13. - Tsu.Tr.A.2.78a/Tsa.Tr.A.2.69/BT - Tsu.Tr.A.2.78b/Tsa.Tr.A.2.70/BT 14. Tsu.Tr.A.2.79/Tsa.Tr.A.2.73/BT 15. Tsu.Tr.A.2.97/Tsa.Tr.A.2.82/BT 16. Tsu.Tr.A.2.102/Tsa.Tr.A.2.87/BT
cv
17. Tsu.Tr.A.2.116/Tsa.Tr.A.2.102/BT 18. - Tsu.Tr.A.2.118a/Tsa.Tr.A.2.104a/BT - Tsu.Tr.A.2.118b/Tsa.Tr.A.2.104b/BT 19. Tsu.Tr.A.2.119/Tsa.Tr.A.2.105/BT 20. - Tsu.Tr.A.2.123a/Tsa.Tr.A.2.109a/BT - Tsu.Tr.A.2.123b/Tsa.Tr.A.2.109b/BT 21. Tsu.Tr. A.2.127/Tsa.Tr.A.2.113/BT 22. Tsu.Tr.A.2.134/Tsa.Tr.A.2.124/BT 23. Tsu.Tr.A.2.139/Tsa.Tr.A.2.129/BT 24. Tsu.Tr.A.2.140/Tsa.Tr.A.2.130/BT 25. Tsu.Tr.A.2.157/Tsa.Tr.A.2.145/BT 26.- Tsu.Tr.A.2.183a/Tsa.Tr.A.2.151a/BT - Tsu.Tr.A.2.1163bTsa.Tr.A.2.151b/BT c.
Transposisi bentuk 3 (Pergeseran yang dilakukan apabila suatu struktur gramatikal dalam Bsu tidak ada dalam Bsa (Peletakkan verba di latar depan dalam bahasa Indonesia tidak lazim dalam struktur bahasa Inggris, kecuali dalam kalimat imperatif. Maka padanannya menjadi struktur kalimat berita biasa) 1.
Tsu.Tr.B.9/Tsa.Tr.B.9/BT
2.
Tsu.Tr.B.10/Tsa.Tr.B.10/BT
3.
Tsu.Tr.B.13/Tsa.Tr.B.12/BT
4.
Tsu.Tr.B.16/Tsa.Tr.B.15/BT
cvi
5.
Tsu.Tr. B.18/Tsa.Tr.B.17/BT
6.
Tsu.Tr. B.20/Tsa.Tr.B.18/BT
7.
Tsu.Tr.B.25/Tsa.Tr.B.23/BT
8.
Tsu.Tr.B.28/Tsa.Tr.B.25/BT
9.
Tsu.Tr.B.53/Tsa.Tr.B.46/BT
10. Tsu.Tr. B.66/Tsa.Tr.B.57/BT 11. Tsu.Tr.B.75/Tsa.Tr.B.66/BT 12. Tsu.Tr.B.112/Tsa.Tr.B.98/BT 13. Tsu.Tr.B.126/Tsa.Tr.B.112/BT 14. Tsu.Tr.B.165/Tsa.Tr.B.152/BT 15. Tsu.Tr.B.170/Tsa.Tr.B.156/BT d.
Transposisi bentuk 4 (Pergeseran
yang
dilakukan
karena
alasan
kewajaran
pengungkapan Nomina/frase nomina dalam Bsu menjadi verba dalam Bsa) 1.
Tsu.Tr.C.1.9/Tsa.Tr.C.1.9/BT
2.
Tsu.Tr. C.1.12/Tsa.Tr.C.1.11/BT
3.
Tsu.Tr.C.1.33/Tsa.Tr.C.1.29/BT
4.
Tsu.Tr.C.1.34/Tsa.Tr.C.1.30/BT
5.
Tsu.Tr.C.1.48/Tsa.Tr.C.1.42/BT
6.
Tsu.Tr. C.1.51/Tsa.Tr.C.1.44/BT
7.
Tsu.Tr. C.1.67/Tsa.Tr.A.1.58/BT
8.
Tsu.Tr.C.1.99/Tsa.Tr.C.1.85/BT
cvii
9.
Tsu.Tr.C.1.110/Tsa.Tr.C.1.195/BT
10. Tsu.Tr.C.1.114Tsa.Tr.C.1.100/BT 11. Tsu.Tr.C.1.129/Tsa.Tr.C.1.119/BT 12. Tsu.Tr.C.1.138/Tsa.Tr.C.1.128/BT
e.
Transposisi bentuk 5 (Gabungan adjektiva bentukan dengan nomina atau frasa nominal dalam Bsu menjadi nomina + nomina dalam Bsa)
f.
1.
Tsu.Tr.C.2.3/Tsa.Tr.C.2.3/BT
2.
Tsu.Tr.C.2.18/Tsa.Tr.C.2.49/BT
3.
Tsu.Tr.C.2.61/Tsa.Tr.C.2.54/BT
4.
Tsu.Tr.C.2.90/Tsa.Tr.C.2.80/BT
5.
Tsu.Tr.C.2.126/Tsa.Tr.C.2.112/BT
6.
Tsu.Tr.C.2.138/Tsa.Tr.C.2.128/BT
Transposisi bentuk 6 (Frase nominal dengan adjektiva bentukan dari verba (tak) transitif dalam Bsu menjadi nomina + klausa dalam Bsa) 1.
- Tsu.Tr.C.3.31a/Tsa.Tr.C.3.27/BT - Tsu.Tr.C.3.31b/Tsa.Tr.C.3.28/BT
2.
Tsu.Tr.C.3.169/Tsa.Tr.C.3.94/BT
3.
Tsu.Tr.C.3.114/Tsa.Tr.C.3.100/BT
4.
Tsu.Tr.C.3.129/Tsa.Tr.C.3.117/BT
cviii
g.
5.
Tsu.Tr.C.3.132/Tsa.Tr.C.3.122/BT
6.
Tsu.Tr.C.3.142/Tsa.Tr.C.3.132/BT
7.
Tsu.Tr.C.3.150/Tsa.Tr.C.3.138/BT
8.
Tsu.Tr.C.3.172/Tsa.Tr.C.3.158/BT
Transposisi bentuk 7 (Semua struktur yang oleh Catford (1965) disebut pergeseran kelas adalah transposisi) 1.
Tsu.Tr.C.4.24/Tsa.Tr.C.4.22/BT
2.
Tsu.Tr.C.4.32/Tsa.Tr.C.4.29/BT
3.
Tsu.Tr.C.4.35/Tsa.Tr.C.4.30/BT
4.
Tsu.Tr.C.4.39/Tsa.Tr.C.4.33/BT
5.
Tsu.Tr.C.4.67/Tsa.Tr.C.4.58/BT
6.
Tsu.Tr.C.4.80/Tsa.Tr.C.4.71/BT
7.
Tsu.Tr.C.4.82/Tsa.Tr.C.4.73/BT
8.
Tsu.Tr.C.4.85/Tsa.Tr.C.4.77/BT
9.
Tsu.Tr.C.4.99/Tsa.Tr.C.4.85/TA
10. Tsu.Tr.C.4.103/Tsa.Tr.C.4.88/BT 11. Tsu.Tr.C.4.107/Tsa.Tr.C.4.92/BT 12. Tsu.Tr.C.4.118/Tsa.Tr.C.4.104/BT 13. Tsu.Tr.C.4.119Tsa.Tr.C.4.105/BT 14. Tsu.Tr.C.4.125/Tsa.Tr.C.4.111/BT 15. Tsu.Tr.C.4.156Tsa.Tr.C.4.145/BT
cix
16. Tsu.Tr.C.4.162Tsa.Tr.C.4.150/BT h.
Transposisi bentuk 8 (Pergeseran yang dilakukan untuk mengisi kerumpangan kosa kata (termasuk perangkat tekstual seperti /-pun/ dalam Bahasa Indonesia) dengan menggunakan suatu struktur grammatikal (Pergeseran unit dalam ‘istilah’ Catford (1965) termasuk dalam transposisi jenis ini yaitu misalnya dari kata menjadi klausa, frase menjadi klausa, dan sebagainya, yang sering kita jumpai dalam kata-kata lepas Bahasa Inggris) 1.
Tsu.Tr.D.23/Tsa.Tr.C.D.21/BT
2.
Tsu.Tr.D.37/Tsa.Tr.D.32/BT
3.
Tsu.Tr.D.38/Tsa.Tr.D.32/BT
4.
Tsu.Tr.D.41/Tsa.Tr.C.2D.35/BT
5.
Tsu.Tr.D.55/Tsa.Tr.D.48/BT
6.
Tsu.Tr.D.56/Tsa.Tr.D.48/BT
7.
Tsu.Tr.D.99/Tsa.Tr.D.85/BT
8.
Tsu.Tr.D.112/Tsa.Tr.D.98/BT
9.
Tsu.Tr.D.114/Tsa.Tr.D.100/BT
10. Tsu.Tr.D.132/Tsa.Tr.D.122/BT 11. Tsu.Tr.D.161/Tsa.Tr.D.149/BT 12. Tsu.Tr.D.171/Tsa.Tr.D.157/BT 13. Tsu.Tr.D.172/Tsa.Tr.D.158/BT
E.
Transposisi kurang berterima cx
Yang dimaksud dengan kategori transposisi kurang berterima (TKB) adalah apabila bahasa terjemahan kurang alamiah karena ada kejanggalan pada tataran kata, frase ataupun kalimat namun sebagian besar terjemahan terasa alamiah. Salah satu data yang termasuk pada transposisi kategori ini adalah data dengan nomor Tsu.Tr.A.1.96/Tsa.Tr.A.181/TKB/Alt; Tsu
: With a unique blend of moisturizers, chamomile and primrose to soften and soothe.
Tsa
: Pelembab dengan perpaduan Chamomile dan Primrose
menjadikan
kaki anda terasa lebih halus dan sejuk.
Hasil terjemahan data tersebut terasa sangat tidak alamiah karena terdapat kejanggalan pada kata ‘chammomile’ dan kata ‘primrose’ yang sama sekali tidak diterjemahkan pada bahasa sasaran. Pengguna produk tidak tahu pasti kandungan apa yang terdapat dalam produk tersebut. Akan terdapat efek yang berbeda jika kedua kata tersebut diterjemahkan karena bagi kebanyakan orang pada umumnya kata tersebut masih sangat asing. ‘Chamomile’ adalah tanaman obat-obatan yang berasal dari Jerman yaitu tumbuhan semusim dari keluarga bunga matahari asteraceae. Tumbuhan ini dapat digunakan untuk menyembuhkan sakit perut, radang pada usus dan sebagai obat tidur (penenang), pembersih mulut, dapat digunakan juga sebagai herbal dan lain-lain. Oleh karenanya banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh dari tumbuhan jenis ini. Selain itu kata lain yang tidak diterjemahkan adalah kata ‘primrose’ yang bermakna ‘bunga ros liar’. Bunga ros jenis ini
cxi
mengandung minyak yang berkhasiat untuk membantu menurunkan kadar kolesterol, menurunkan tekanan darah tinggi, mencegah penyempitan pembuluh darah yang baik untuk kesehatan organ-organ tubuh seperti kulit,
rambut,
jantung,
paru-paru,
ginjal
dan
lain-lain
(www.farmasiku.com/index.php). Jika kedua kata ini diterjemahkan dan beri penjelasan singkat maka sudah dipastikan pengguna produk ini akan semakin yakin terhadap manfaat yang terkandung didalamnya dan secara otomatis dia akan terus menggunakan produk ini untuk perawatan kakinya agar tetap indah. Hal ini akan menimbulkan peningkatan dalam penjualan bagi konsultan atau minimal pengguna produk ini tidak berhenti untuk menggunakannya. Hal lain yang membuat hasil terjemahan tersebut menjadi kurang alamiah adalah pergeseran kelas kata yang dilakukan oleh penerjemah, yaitu kelas kata kerja (soften dan soothe) menjadi kata kata sifat (halus dan sejuk). Dalam hal ini peneliti menganggap penerjemah terlalu berani menggunakan wewenangnya sebagai penerjemah karena pergeseran yang dilakukannya
sangat menyimpang. Kata ‘soften’
yang bermakna
‘menghaluskan’ sangat berbeda dengan kata ‘terasa halus’. Penambahan kata ‘terasa’ menunjukkan bahwa produk tersebut hanya mempunyai efek halus saja (halus dan sejuknya hanya sebentar, tidak benar-benar halus da tidak benar-benar sejuk). Lain halnya jika diterjemahkan apa adanya yang sesuai
kelas
katanya
yaitu
’menghaluskan’
dan
‘menyejukkan’.
Terjemahan ini akan lebih meyakinkan pengguna karena memang fungsi
cxii
dari produk ini adalah untuk menghaluskan dan menyejukkan kulit kaki terutama bagian telapak kaki yang kasar.
Agar hasil terjemahan
berpengaruh terhadap peningkatan penjualan, sebaiknya hasil terjemahan tersebut diperbaiki menjadi sebagai berikut; “Dengan perpaduan pelembab yang unik dari bunga matahari dan ros liar yang berfungsi untuk menghaluskan dan menyejukkan kulit kaki anda.” Data-data yang menunjukkan adanya pergeseran bentuk transposisi yang kurang berterima adalah data-data dengan nomor sebagai berikut: a. Transposisi bentuk 1 (Nomina Jamak dalam Bahasa Inggris menjadi tunggal dalam Bahasa Indonesia dan sebaliknya) 1. Tsu.Tr.A.1.96/sa.Tr.A.1.81/TKB/Alt b. Transposisi bentuk 3 (Frase nominal dengan adjektiva bentukan dari verba (tak) transitif dalam Bsu menjadi nomina + klausa dalam Bsa) 1. Tsu.Tr.A.2.97/Tsa.Tr.A.2.82/TKB/Alt 2. Tsu.Tr.A.2.133/Tsa.Tr.A.2.123/TKB/Alt c. Transposisi bentuk 4 (Pergeseran
yang
dilakukan
karena
alasan
kewajaran
pengungkapan Nomina/frase nomina dalam Bsu menjadi verba dalam Bsa) 1. Tsu.Tr.C.2.57/Tsa.Tr.C.2.49/TKB/Alt cxiii
2. Tsu.Tr.C.2.121/Tsa.Tr.C.2.107/TKB/Alt 3. Tsu.Tr.C.2.133/Tsa.Tr.C.2.123/TKB/Alt d. Transposisi bentuk 8 (Pergeseran yang dilakukan untuk mengisi kerumpangan kosa kata (termasuk perangkat tekstual seperti /-pun/ dalam Bahasa Indonesia) dengan menggunakan suatu struktur grammatikal (Pergeseran unit dalam ‘istilah’
Catford (1965) termasuk
dalam transposisi jenis ini yaitu misalnya dari kata menjadi klausa, frase menjadi klausa, dan sebagainya, yang sering kita jumpai dalam penerjemahan kata-kata lepas bahasa Inggris) 1. Tsu.Tr.D.108/Tsa.Tr.D.93/TKB/Alt
F. Transposisi Tidak berterima Suatu teks terjemahan dinilai tidak berterima apabila hasil terjemahan tersebut tidak alamiah dan terasa janggal sebagai kalimat bahasa Indonesia. Data yang termasuk dalam kategori transposisi tidak berterima
(TTB)
adalah
data
nomor
Tsu.Tr.C.4.22/Tsa.Tr.C.4.21/TTB/Alt; Tsu
: Oriflame 2 – 1 Anti-Dandruft Shampoo and Conditioner.
Tsa
: Oriflame 2 – 1 Anti-Dandruft Shampoo and Conditioner. Pada data tersebut teks dalam Bsu sama sekali tidak diterjemahkan
kedalam Bsa. Dua rater menilai terjemahan tersebut sebagai terjemahan yang tidak alamiah, namum rater terakhir tidak memberi tanggapannya
cxiv
karena menurutnya teks tersebut tidak harus diterjemahkan selama itu merupakan nama produk. Disisi lain rater tersebut menemukan ketidak konsistenan dari
penerjemah karena sebagian besar nama produk
diterjemahkan ke dalam Bsa. Menurutnya jika memang nama produk tidak diterjemahkan sebaiknya seluruh produk tidak diterjemahkan tanpa kecuali untuk mempertahankan produk asli dengan syarat tetap diberi penjelasan singkat agar tidak membingungkan pengguna produk tersebut yang akan membawa kearah pemakaian yang salah. Dari hasil analisa peneliti sendiri, hasil terjemahan produk ini menunjukkan adanya beberapa produk yang diterjemahkan kedalam Bsa, adapula yang tidak diterjemahkan bahkan ada yang tidak dimunculkan kembali nama produknya. Maka agar hasil terjemahan lebih alamiah dan tidak terasa janggal sebaiknya nama produk tetap diterjemahkan ke dalam
Bsa
sehingga pengguna produk akan lebih memahami maksud dari teks tersebut. Berikut adalah alternatif dari terjemahan untuk tersebut: “Shampo sekaligus kondisioner Oriflame untuk menghilangkan ketombe”. Data lainnya yang termasuk ke dalam terjemahan yang tidak berterima adalah data-data bernomor: a.
Data yang tidak diterjemahkan namum muncul teks Bsu-nya dalam teks Bsa Tsu.Tr.6/Tsa.Tr.7/TTB/Alt 98/Tsa.Tr.83/TTB/Alt
cxv
Tsu.Tr.
Tsu.Tr. 22/Tsa.Tr.20/TTBAlt
Tsu.Tr.
111/Tsa.Tr.97/TTB/Alt Tsu.Tr.40/Tsa.Tr.34/TTB/Alt
Tsu.Tr.117
/Tsa.Tr.103/TTB/Alt Tsu.Tr. 70/Tsa.Tr.61/TTB/Alt
Tsu.Tr.
120/Tsa.Tr.106/TTB/Alt Tsu.Tr. 77/Tsa.Tr.68/TTB/Alt Tsu.Tr.153/Tsa.Tr.141/TTB/Alt Tsu.Tr. 81/Tsa.Tr.72/TTB/Alt Tsu.Tr.155/Tsa.Tr.144/TTB/Alt Tsu.Tr. 83/Tsa.Tr.74/TTB/Alt Tsu.Tr.164/Tsa.Tr.152/TTB/Alt b. Data yang tidak diterjemahkan bahkan tidak dimunculkan teks
Bsu-nya
dalam
teks
penghilangan) Tsu.Tr. 19/TTB/Alt Tsu.Tr. 27/TTB/Alt Tsu.Tr. 65/TTB/Alt Tsu.Tr. 100/TTB/Alt Tsu.Tr. 104/TTB/Alt Tsu.Tr.107 /TTB/Alt 3.
Hasil Analisis bentuk-bentuk Modulasi
cxvi
Bsa
(deletion=
mengalami
Seperti halnya analisis pada bentuk transposisi, dalam analisis modulasi pun peneliti mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Newmark yang diikuti oleh Machali dengan alasan yang sama yaitu karena teori tersebut lebih lengkap dan lebih detail dibandingkan dengan teori modulasi yang dikemukakan oleh ahli lainnya. Seperti dikemukakan pada Bab 2 bahwa yang dimaksud modulasi adalah sebuah variasi terhadap perubahan sudut pandang dan perspektif atau kategori kognitif dalam kaitannya dengan Bsu. Perubahan sudut pandang ini pada umumnya dilakukan oleh penerjemah sebagai strategi untuk menghasilkan terjemahan yang wajar dan luwes. Hal ini juga dilakukan oleh penerjemah pada petunjuk pemakaian produk-produk Oriflame. Dari sekian banyak kata, frasa dan kalimat terdapat beberapa perubahan sudut pandang. Bagi peneliti pergeseran modulasipun merupakan permasalahan yang harus dibahas karena akan berpengaruh terhadap pemakaian ataupun penjualan produk tersebut. Berikut adalah analisa peneliti: A. Pasangan kata dalam Bsu yang salah satunya saja ada dalam Bsa Tsu.Md.A.7/Tsa.Md.A.8
Tsu.Md.A.119/Tsa.Md.A.105
Tsu.Md.A.10/Tsa.Md.A.10 Tsu.Md.A.121a/Tsa.Md.A.107a Tsu.Md.A.12/Tsa.Md.A.12 Tsu.Md.A.121b/Tsa.Md.A.107b Tsu.Md.A.23a/Tsa.Md.A.21a Tsu.Md.A.121c/Tsa.Md.A.107c
cxvii
Tsu.Md.A.23b/Tsa.Md.A.21b
Tsu.Md.A.123/Tsa.Md.A.109
Tsu.Md.A.31a/Tsa.Md.A.27
Tsu.Md.A.127/Tsa.Md.A.115
Tsu.Md.A.31b/Tsa.Md.A.28
Tsu.Md.A.129/Tsa.Md.A.119
Tsu.Md.A.35/Tsa.Md.A.30
Tsu.Md.A.131/Tsa.Md.A.121
Tsu.Md.A.39a/Tsa.Md.A.33a Tsu.Md.A.135a/Tsa.Md.A.135a Tsu.Md.A.39b/Tsa.Md.A.33b Tsu.Md.A.135b/Tsa.Md.A.135b Tsu.Md.A.39c/Tsa.Md.A.33c
Tsu.Md.A.137/Tsa.Md.A.127
Tsu.Md.A.44/Tsa.Md.A.38
Tsu.Md.A.139/Tsa.Md.A.129
Tsu.Md.A.48a/Tsa.Md.A.42a
Tsu.Md.A.142/Tsa.Md.A.132
Tsu.Md.A.48a/Tsa.Md.A.42b
Tsu.Md.A.157/Tsa.Md.A.143
Tsu.Md.A.51/Tsa.Md.A.44
Tsu.Md.A.159/Tsa.Md.A.147
Tsu.Md.A.52/Tsa.Md.A.45 Tsu.Md.A.161a/Tsa.Md.A.149a Tsu.Md.A.63/Tsa.Md.A.55 Tsu.Md.A.161b/Tsa.Md.A.149b Tsu.Md.A.66/Tsa.Md.A.57 Tsu.Md.A.162a/Tsa.Md.A.150a Tsu.Md.A.67/Tsa.Md.A.58 Tsu.Md.A.162b/Tsa.Md.A.150b Tsu.Md.A.71/Tsa.Md.A.62 Tsu.Md.A.162c/Tsa.Md.A.150c
cxviii
Tsu.Md.A.76/Tsa.Md.A.67
Tsu.Md.A.164/Tsa.Md.A.152
Tsu.Md.A.79/Tsa.Md.A.71
Tsu.Md.A.171/Tsa.Md.A.157
Tsu.Md.A.115/Tsa.Md.A.101 Tsu.Md.A172a/Tsa.Md.A.158a Tsu.Md.A.172b/Tsa.Md.A.15 8b Keempat puluh sembilan data diatas menunjukkan adanya pergeseran sudut pandang pada modulasi bentuk yang pertama dimana kata yang sebenarnya diterjemahkan dengan menggunakan kata lainnya, sebagai contoh adalah data nomor Tsu.Md.A.12/Tsa.Md.A.11 berikut ini: Tsu
: Gentle cleansing milk comfortably and thoroughly cleans skin.
Tsa
: Cleansing milk yang membersihkan kulit dengan lembut dan nyaman Pada data tersebut kata ‘thoroughly’
secara leksikal bermakna
‘secara cermat’, ‘secara teliti’, ‘sepenuhnya’ dan ‘bukan kepalang’ namun dalam data tersebut diterjemahkan menjadi ‘dengan lembut’.
B. Struktur aktif dalam Bsu menjadi pasif dalam Bsa dan sebaliknya, (Infinitive of purpose dalam bahasa Inggris) Contoh
dari
modulasi
bentuk
Tsu.Md.B.2/Tsa.Md.B.2: Bsu
: Shake before use.
Bsa
: Kocok sebelum digunakan.
cxix
ini
terdapat
pada
data
nomor
Pada contoh data tersebut terdapat perubahan sudut pandang dimana kata kerja ‘use’ yang merupakan kata kerja aktif diterjemahkan menjadi ‘digunakan’ yaitu kata kerja bentuk pasif. Data-data yang termasuk dalam bentuk modulasi ini tersebar dalam nomor-nomor berikut ini: Tsu.Md.B.2/Tsa.Md.B.2
Tsu.Md.B.108/Tsa.Md.B.93
Tsu.Md.B.18/Tsa.Md.B.17
Tsu.Md.B.110/Tsa.Md.B.95
Tsu.Md.B.25/Tsa.Md.B.23 Tsu.Md.B.126a/Tsa.Md.B.112a Tsu.Md.B.27/Tsa.Md.B.25 Tsu.Md.B.126b/Tsa.Md.B.112b Tsu.Md.B.32/Tsa.Md.B.29
Tsu.Md.B.129/Tsa.Md.B.119
Tsu.Md.B.46/Tsa.Md.B.40
Tsu.Md.B.139/Tsa.Md.B.129
Tsu.Md.B.49/Tsa.Md.B.43
Tsu.Md.B.145/Tsa.Md.B.137
Tsu.Md.B.84/Tsa.Md.B.75 Tsu.Md.B.149/Tsa.Md.B.139a Tsu.Md.B.85/Tsa.Md.B.77 Tsu.Md.B.151/Tsa.Md.B.139b Tsu.Md.B.91/Tsa.Md.B.79
Tsu.Md.B.161/Tsa.Md.B.149
Tsu.Md.B.107/Tsa.Md.B.92
C. Struktur subjek yang dibelah dalam bahasa Indonesia perlu modulasi dengan menyatukannya dalam bahasa Inggris.
cxx
Contoh dari bentuk modulasi ini dapat terdapat pada kode nomer Tsu.Md.C.32,33/Tsa.Md.C.29 : Bsu
: Intensive slender gel with a Lipo-sculpting Complex to help a re-sculpt and firm body silhouette.(Tsu.Md.C.32)
Bsu
: A light, easily absorbed gel with delicate cooling effect. (Tsu.Md.C.33)
Bsa
: Intensive slender gel dengan a Lipo-sculpting Complex yang menyejukkan dan mudah menyerap untuk membantu agar kulit tubuh tetap indah. Hasil terjemahan dalam Bsa menunjukkan bahwa subjek kalimat
tersebut merupakan gabungan dari kedua data berkode Tsu.Md.C.32 dan Tsu.Md.C.32. Bentuk-bentuk modulasi ini tersebar dalam data-data berikut: Tsu.Md.C.32,33/Tsa.Md.C.29
Tsu.Md.C.104/Tsa.Md.C.100
Tsu.Md.C.62/Tsa.Md.C.54
Tsu.Md.C.144/Tsa.Md.C.135
Tsu.Md.C.95,96/Tsa.Md.C.81 Tsu.Md.C.167,168/Tsa.Md.C.154 Tsu.Md.C.108/Tsa.Md.C.93
D. Menyatakan secara tersurat dalam Bsa apa yang tersirat dalam Bsu Data dengan kode-kode nomor berikut merupakan data yang termasuk dalam modulasi bentuk D: Tsu.Md.D.1/Tsa.Md.D.1
Tsu.Md.D.105/Tsa.Md.D.89
cxxi
Tsu.Md.D.4/Tsa.Md.D.10
Tsu.Md.D.109/Tsa.Md.D.94
Tsu.Md.D.18/Tsa.Md.D.17
Tsu.Md.D.129/Tsa.Md.D.115
Tsu.Md.D.25/Tsa.Md.D.23
Tsu.Md.D.131/Tsa.Md.D.121
Tsu.Md.D.32/Tsa.Md.D.29
Tsu.Md.D.133/Tsa.Md.D.123
Tsu.Md.D.39/Tsa.Md.D.33
Tsu.Md.D.168/Tsa.Md.D.155
Tsu.Md.D.48/Tsa.Md.D.42
Tsu.Md.D.169/Tsa.Md.D.156
Tsu.Md.D.51/Tsa.Md.D.44
Tsu.Md.D.96/Tsa.Md.D.81
E. Bentuk negatif ganda dalam Bsu menjadi positif dalam Bsa Modulasi bentuk ini hanya terdapat pada 6 data saja yaitu data-data dengan nomor berikut: Tsu.Md.E.19/Tsa.Md.E.18 Tsu.Md.E.53/Tsa.Md.E.46 Tsu.Md.E.86/Tsa.Md.E.78 Tsu.Md.E.129/Tsa.Md.E.119 Tsu.Md.E.145/Tsa.Md.E.137 Tsu.Md.E.165.Tsa.Md.E.152 Contoh dari pergeseran sudut pandang bentuk ini terdapat pada data dengan nomor Tsu.Md.E.20/Tsa.Md.E.18, yaitu: Bsu
: Effective against perspirant and bad odours.
Bsa
: Efektif mengurangi keringat berlebih dan bau badan tak sedap. Frase ‘bad odours’ dalam Bsu merupakan frase positif yang
diterjemahkan menjadi bentuk negatif yaitu ‘bau badan tak sedap’.
cxxii
Dari hasil analisis pergeseran sudut pandang, terdapat beberapa bentuk modulasi yang tidak terdapat dalam petunjuk pemakaian produkproduk Oriflame.
Bentuk-bentuk yang dimaksud adalah sebagai
berikut; 1. Konstruksi pasif nol dalam Bahasa Indonesia menjadi konstruksi aktif dalam Bahasa Inggris. 2. Frase prepositional sebab-akibat dalam Bsu menjadi Klausa sebab akibat dalam Bsa.
4.
Hasil analisis Penggunaan Modulasi A. Modulasi kategori akurat Yang dimaksud dengan modulasi yang dikategorikan akurat adalah apabila pesan dalam bahasa sumber tersampaikan sepenuhnya dalam teks bahasa sasaran. Menurut penilaian inter-rater, terjemahan yang menggunakan terjemahan
bentuk yang
modulasi berkategori terdapat
akurat
pada
(MA)
data
adalah nomor
Tsu.Md.A.35/Tsa.Md.A.125/MA; Tsu
: Apply with fingertip or sponge for a natural peachy glow.
Tsa
:Oleskan dengan menggunakan ujng jari atau sepon untuk mendapatkan kemilau alami yang mempesona. Pada data diatas kata ‘apply’ dalam Bsu diterjemahkan menjadi
‘oleskan’ dalam Bsa padahal secara leksikal kata tersebut bermakna ‘gunakan’, ‘terapkan’, dan ‘pakai’. Perubahan sudut pandang ini dilakukan
cxxiii
oleh penerjemah agar pengguna produk tersebut tahu pasti bagaimana cara pemakaian produk tersebut dengan baik. Selain itu bahasa terjemahan menjadi sangat alamiah dan sesuai dengan kaidah kebahasaan dalam Bsa. Oleh karenaya data tersebut dinilai berterima oleh para rater. Sementra itu terdapat juga perubahan sudut pandang lainnya yaitu perubahan kata ‘peachy’ yang bermakna ‘hebat’, ‘bagus’ dan ‘benar’ secara leksikal menjadi kata ‘mempesona’. Perubahan ini tidak mengurangi pesan yang terdapat dalam Bsu namun justru mempertegas makna yang terkandung didalamnya. Beberapa data yang dinilai berkategori modulasi akurat adalah data-data dengan nomor sebagai berikut: a.
Modulasi bentuk 1 (Pasangan kata dalam Bsu yang salah satunya saja ada dalam Bsa) 1.
Tsu.Md.A.5/Tsa.Md.A.6/MA
2.
Tsu.Md.A.7/Tsa.Md.A.8/MA
3.
Tsu.Md.A.10/Tsa.Md.A.10/MA
4.
Tsu.Md.A.24/Tsa.Md.A.22/MA
5.
Tsu.Md.A.31/Tsa.Md.A.27/MA
6.
Tsu.Md.A.35/Tsa.Md.A.30/MA
7.
- Tsu.Md.A.39a/Tsa.Md.A.33a/MA - Tsu.Md.A.39b/Tsa.Md.33b/MA - Tsu.Md.A.39c/Tsa.Md.A.33c/MA
8.
- Tsu.Md.A.48a/Tsa.Md.A.42/MA
cxxiv
- Tsu.Md.A.48a/Tsa.Md.A.48b/MA 9.
Tsu.Md.A.52/Tsa.Md.A.45/MA
10. Tsu.Md.A.63/Tsa.Md.A.55/MA 11. Tsu.Md.A.71/Tsa.Md.A.62/MA 12. Tsu.Md.A.76/Tsa.Md.A.67/MA 13. Tsu.Md.A.79/Tsa.Md.A.71/MA 14. Tsu.Md.A.115/Tsa.Md.A.101/MA 15. Tsu.Md.A.119/Tsa.Md.A.105/MA 16. Tsu.Md.A.123/Tsa.Md.A.1409/MA 17. Tsu.Md.A.129/Tsa.Md.A.119/MA 18. Tsu.Md.A.139/Tsa.Md.A.129/MA 19. Tsu.Md.A.142/Tsa.Md.A.132/MA 20. Tsu.Md.A.157/Tsa.Md.A.143/MA 21. Tsu.Md.A.159/Tsa.Md.A.147/MA 22. - Tsu.Md.A.161a/Tsa.Md.A.149a/MA - Tsu.Md.A.161b/Tsa.Md.A.149b/MA 23. - Tsu.Md.A.162a/Tsa.Md.A.150a/MA - Tsu.Md.A.161b/Tsa.Md.A.149b/MA 24. - Tsu.Md.A.162a/Tsa.Md.A.149b/MA - Tsu.Md.A.162b/Tsa.Md.A.150b/MA - Tsu.Md.A.162c/Tsa.Md.A.150c/MA 25. - Tsu.Md.A172a/Tsa.Md.A.158a/MA - Tsu.Md.A.172b/Tsa.Md.A.158b/MA
cxxv
b. Modulasi bentuk 2 (Struktur aktif dalam Bsu menjadi pasif dalam Bsa dan sebaliknya, (Infinitive of purpose dalam bahasa Inggris)) 1.
Tsu.Md.B.2/Tsa.Md.B.2/MA
2.
Tsu.Md.B.25/Tsa.Md.B.23/MA
3.
Tsu.Md.B.46/Tsa.Md.B.40/MA
4.
Tsu.Md.B.49/Tsa.Md.B.43/MA
5.
Tsu.Md.B.84/Tsa.Md.B.75/MA
6.
Tsu.Md.B.85/Tsa.Md.B.77/MA
7.
Tsu.Md.B.91/Tsa.Md.B.79/MA
8.
Tsu.Md.B.107/Tsa.Md.B.92/MA
9.
Tsu.Md.B.126b/Tsa.Md.B.92/MA
10. Tsu.Md.B.129/Tsa.Md.B.112/MA 11. Tsu.Md.B.139/Tsa.Md.B.119/MA 12. Tsu.Md.B.145/Tsa.Md.B.137/MA 13. Tsu.Md.B.149/Tsa.Md.B.9139a/MA 14. Tsu.Md.B.151/Tsa.Md.B.139b/MA 15. Tsu.Md.B.161/Tsa.Md.B.149/MA
c.
Modulasi bentuk 3 (Struktur subjek yang dibelah dalam bahasa Indonesia perlu modulasi dengan menyatukannya dalam bahasa Inggris)
cxxvi
1.
Tsu.Md.C.32/Tsa.Md.C.29/MA
2.
Tsu.Md.C.33/Tsa.Md.C.29/MA
3.
Tsu.Md.C.95/Tsa.Md.C.81/MA
4.
Tsu.Md.C.96/Tsa.Md.C.81/MA
d. Modulasi bentuk 4 (Menyatakan secara tersurat dalam Bsa apa yang tersirat dalam Bsu) 1.
Tsu.Md.D.1/Tsa.Md.D.1/MA
2.
Tsu.Md.D.4/Tsa.Md.D.10/MA
3.
Tsu.Md.D.18/Tsa.Md.D.17/MA
4.
Tsu.Md.D.25Tsa.Md.D.23/MA
5.
Tsu.Md.D.32Tsa.Md.D.29/MA
6.
Tsu.Md.D.39/Tsa.Md.D.33/MA
7.
Tsu.Md.D.48/Tsa.Md.D.42/MA
8.
Tsu.Md.D.105/Tsa.Md.D.89/MA
9.
Tsu.Md.D.129/Tsa.Md.D.94/MA
10. Tsu.Md.D.131/Tsa.Md.D.115/MA 11. Tsu.Md.D.168/Tsa.Md.D.121/MA
e.
Modulasi bentuk 5 (Bentuk negatif ganda dalam Bsu menjadi positif dalam Bsa) 1.
Tsu.Md.E.19/Tsa.Md.E.18/MA
2.
Tsu.Md.E.53/Tsa.Md.E.46/MA
cxxvii
3.
Tsu.Md.E.86/Tsa.Md.E.78 /MA
4.
Tsu.Md.E.129/Tsa.Md.E.119/MA
5.
Tsu.Md.E.145/Tsa.Md.E.137/MA
6.
Tsu.Md.E.165/Tsa.Md.E.152/MA
B. Modulasi kategori kurang akurat Suatu hasil terjemahan dianggap kurang akurat apabila ada sebagian pesan yang menyimpang/tidak tersampaikan dalam teks Bsa. Kriteria ketidak akuratan penggunaan modulasi diukur berdasarkan: a.
Tidak digunakannya kata atau ungkapan Bsa yang maknanya kurang lebih sama dengan Bsu dan pesannya tidak tersampaikan.
b.
Padanan yang dihasilkan tidak wajar, tidak alamiah dan tidak lazim digunakan oleh penutur bahasa. Berdasarkan hasil penilaian para rater data berikut merupakan modulasi kategorti tidak akurat (MTA). Data nomor Tsu.Md.A.137/Tsa.Md.A.127: Tsu
: Apply wiyh finger tips or sponge
Tsa
: Gunakan dengan bantuan ujung jari atau sponge.
Pada data tersebut penggunaan kata ‘apply’ dalam Bsu diterjemahkan menjadi ‘gunakan’. Jika diterjemahkan seperti itu pembaca akan bingung apa yang dimaksud dengan kata tersebut, apakah kosmetika tersebut dipakai dengan cara dioleskan, di usapkan, digosokkan ataukah diratakan.
cxxviii
Produk dari data ini merupakan produk ‘foundation’atau ‘alas bedak’ yang pemakaiannya sangat berbeda dengan penggunaan perawatan wajah lainnya seperti pembersih, penyegar, pelembab, masker ataupun scrub. Produk-produk tersebut digunakan dengan cara mengusapkanya dari arah bawah wajah menuju ke atas dengan tujuan agar kulit wajah kita tetap kencang, sebaliknya jika digunakan dari atas wajah ke bawah dan dilakukan secara terus-menerus setiap kali menggunakan produk-produk tersebut maka sudah dipastikan kulit wajah kita akan turun/mengendur. Namun berbeda dengan alas bedak dimana cara pemakaiannya justru harus dari bagian wajah atas ke bawah mengikuti tumbuhnya bulu-bulu halus pada wajah dengan tujuan agar hasil riasan lebih merata dan lebih halus. Oleh karenanya penggunaan bentuk modulasi yang dilakukan oleh penerjemah
tidak
tepat
karena
terjadi
pergeseran
makna
yang
mengakibatkan pesan pada Bsu kurang tersampaikan dalam Bsa. Sebaiknya penerjemah mengunakan bentuk modulasi yang tepat dan bisa juga menambahkan teknik lain yaitu teknik ‘addition’ atau penambahan agar maknanya lebih tersampaikan. Selain itu yang membuat data tersebut tidak akurat adalah tidak diterjemahkannya kata ‘sponge’ ke dalam Bsa. Kata tersebut tidak alamiah dan tidak digunakan oleh penutur Bsa. Meskipun demikian dua rater menilai hasil terjemahan tersebut sudah akurat. Peneliti menganggap kedua rater tersebut menilai demikian karena pengetahuannya yang minim terhadap cara pemakaian produk ‘alas bedak’
cxxix
karena memang rater yang menilai bukan dari kalangan yang berlatar belakang ahli kecantikan. Lain halnya yang dinyatakan oleh informan yang merupakan ahli kosmetika yang menyatakan cara penggunaan beberapa produk dengan benar. Hasil kuesioner dari para member menyatakan bahwa mereka pernah mengalami keluhan dari konsumennya karena salah pemakaian produk ini yang mengakibatkan hasil riasan tidak sempurna. Agar kejadian ini tidak terulang perlu kiranya diberikan alternatif perbaikan terhadap data tersebut, yaitu: “Oles dan ratakan ke arah atas dengan bantuan ujung jari atau sepon”. Berikut adalah data-data yang merupakan kategori terjemahan dengan penggunaan modulasi kurang akurat: a. Modulasi bentuk 1 (Pasangan kata dalam Bsu yang salah satunya saja ada dalam Bsa) 1. Tsu.Md.A.12/Tsa.Md.A.11/MKA/Alt 2. - Tsu.Md.A.23a/Tsa.Md.A.21a/MKA/Alt - Tsu.Md.A.23b/Tsa.Md.A.21b/MKA/Alt 3. Tsu.Md.A.27/Tsa.Md.A.115/MKA/Alt 4. Tsu.Md.A.23b/Tsa.Md.A.21b/MKA/Alt 5. Tsu.Md.A.44/Tsa.Md.A.38/MKA/Alt 6. Tsu.Md.A.51/Tsa.Md.A.44/MKA/Alt 7. Tsu.Md.A.66/Tsa.Md.A.57/MKA/Alt 8. Tsu.Md.A.67/Tsa.Md.A.58/MKA/Alt 9. Tsu.Md.A.131/Tsa.Md.A.121/MKA/Alt
cxxx
10.Tsu.Md.A.137/Tsa.Md.A.127/MKA/Alt 11.Tsu.Md.A.171/Tsa.Md.A.157/MKA/Alt b. Modulasi bentuk 2 (Struktur aktif dalam Bsu menjadi pasif dalam Bsa dan sebaliknya, (Infinitive of purpose dalam bahasa Inggris)) 1. Tsu.Md.B.18/Tsa.Md.B.72/MKA/Alt 2. Tsu.Md.B.126a/Tsa.Md.B.112a/MKA/Alt c. Modulasi bentuk 3 (Struktur subjek yang dibelah dalam bahasa Indonesia perlu modulasi dengan menyatukannya dalam bahasa Inggris) 1. Tsu.Md.C.32,33/Tsa.Md.C.29/MKA/Alt 2. Tsu.Md.C.108/Tsa.Md.C.93/MKA/Alt
d. Modulasi bentuk 4 (Menyatakan secara tersurat dalam Bsa apa yang tersirat dalam Bsu) 1. Tsu.Md.D.1/Tsa.Md.D.1/MKA/Alt 2. Tsu.Md.D.18/Tsa.Md.D.17/MKA/Alt 3. Tsu.Md.D.32Tsa.Md.D.29/MKA/Alt 4. Tsu.Md.D.51/Tsa.Md.D.44/MKA/Alt 5. Tsu.Md.D.96/Tsa.Md.D.81/MKA/Alt
cxxxi
6. Tsu.Md.D.105/Tsa.Md.D.89/MKA/Alt 7. Tsu.Md.D.109/Tsa.Md.D.94/MKA/ALt 8. Tsu.Md.D.131/Tsa.Md.D.121/MKA/Alt 9. Tsu.Md.D.133/Tsa.Md.D.123/MKA/Alt 10.Tsu.Md.D.168/Tsa.Md.D.155/MKA/Alt 11.Tsu.Md.D.169/Tsa.Md.D.156/MKA/Alt
C. Modulasi kategori sangat tidak akurat Yang dimaksud dengan hasil terjemahan yang sangat tidak akurat adalah apabila kata, frase atau kalimat tidak diterjemahkan yang menyebabkan pesan tidak tersampaikan sama sekali dalam teks bahasa sasaran. Sementara itu yang dimaksud dengan modulasi sangat tidak akurat (MSTA) adalah tidak adanya kesepadanan makna yang terkandung dalam Bsu dan Bsa. Kriteria ketidak- akuratan penggunaan modulasi diukur berdasarkan: a. Tidak digunakannya kata atau ungkapan Bsa yang maknanya kurang lebih sama dalam Bsu dan pesannya tidak tersampaikan. b. Padanan yang dihasilkan terasa tidak wajar, tidak alamiah, dan tidak lazim digunakan oleh penutur Bsa. Hasil terjemahan yang menunjukkan adanya modulasi sangat tidak akurat adalah data dengan nomor Tsu.Md.A.164/Tsa.Md.A.152: Tsu
: Serene 24Hr Antiperspirant Deodorant
Tsa
: …………………………………………
cxxxii
Pada data tersebut Teks Bsu bukan hanya tidak diterjemahkan ke dalam teks Bsa tapi juga tidak dimunculkan sama sekali dalam Bsa. Hal ini jelas akan membuat pengguna produk tersebut bukan hanya tidak mengetahui produk jenis apa namun juga tidak mengerti manfaat di balik produk tersebut. Sebagian pengguna produk tersebut mungkin sudah tahu pasti apa yang dimaksud dengan ‘deodorant’ namun belum tentu diantara mereka memahami secara pasti apa yang dimaksud dengan kata ‘Serene dan
kata
‘anti
perspirant’
yang
sesunguhnya
bermakna
‘menenangkan/menentramkan’ dan ‘menghilangkan keringat berlebih’. Khusus untuk ketidak akuratan dari data tersebut sesunguhnya tidak begitu berpengaruh terhadap tingkat penjualan namun sangat berpengaruh pada kenyamanan
si
pengguna
produk
tersebut
karena
pesan
yang
sesungguhnya yang terdapat dalam teks Bsu tidak tersampaikan sepenuhnya dalam teks Bsa. Agar konsumen lebih memahami makna yang terkandung pada produk tersebut sebaiknya diberikan alternatif terjemahan yaitu: ‘Deodoran penghilang keringat berlebih yang menenangkan’ Data-data yang termasuk dalam modulasi ketegorisangat tidak akurat adalah sebagai berikut: a. Modulasi bentuk 1 (Pasangan kata dalam Bsu yang salah satunya saja ada dalam Bsa) 1.Tsu.Md.A.164/Tsa.Md.A.152/MSTA/Alt
cxxxiii
b. Modulasi bentuk 2 (Struktur aktif dalam Bsu menjadi pasif dalam Bsa dan sebaliknya, (Infinitive of purpose dalam bahasa Inggris)) 1. Tsu.Md.B.27/Tsa.Md.A.25/MSTA/Alt 2. Tsu.Md.B.32/Tsa.Md.B.29/MSTA/Alt c. Modulasi bentuk 3 (Struktur subjek yang dibelah dalam bahasa Indonesia perlu modulasi dengan menyatukannya dalam bahasa Inggris) 1. Tsu.Md.C.95,96/Tsa.Md.C.81/MSTA/Alt 2. Tsu.Md.C.104/Tsa.Md.C.100/MSTA/Alt 3. Tsu.Md.C.167,168/Tsa.Md.C.154/MSTA/Alt
d. Modulasi bentuk 4 (Menyatakan secara tersurat dalam Bsa apa yang tersirat dalam Bsu) Tsu.Md. 19/MSTA/Alt Tsu.Md. 27/MSTA/Alt Tsu.Md. 65/MSTA/Alt Tsu.Md. 100/MSTA/Alt Tsu.Md. 104/MSTA/Alt Tsu.Md.107 /MSTA/Alt
cxxxiv
e. Data yang tidak diterjemahkan namum muncul teks Bsunya dalam teks Bsa Tsu.Md.6/Tsa.Md.7/MSTA/Alt Tsu.Md.40/Tsa.Md.34/MSTA/Alt Tsu.Md. 70/Tsa.Md.61/MSTA/Alt Tsu.Md. 77/Tsa.Md.68/MSTA/Alt Tsu.Md.81/Tsa.Md.72/MSTA/Alt Tsu.Md.98/Tsa.Md.83/MSTA/Alt Tsu.Md.111/Tsa.Md.97/MSTA/Alt Tsu.Md117/Tsa.Md.103/MSTA/Alt Tsu.Md.120/Tsa.Md.106/MSTA/Alt Tsu.Md.153/Tsa.Md.141/MSTA/Alt Tsu.Md.155/Tsa.Md.144/MSTA/Alt Tsu.Md.164/Tsa.Md.152/MSTA/Alt D. Modulasi kategori Berterima Hasil terjemahan yang mengalami pergeseran sudut pandang dinilai berterima jika bahasa terjemahan alamiah dan sesuai dengan kaidah kebahasaan dalam Bsa. Terjemahan tersebut tidak terasa seperti hasil terjemahnan. Contoh dari hasil terjemahan dengan menggunakan bentuk modulasi
kategori
berterima
(MB)
adalah
data
bernomor
Tsu.Md.B.110/Tsa.Md.B.95/MB: Tsu
: Gently massage over wet skin, avoid eye area rinse with water
cxxxv
Tsa
: Pijatkan secara lembut pada kulit yang telah dibasahi lalu bilas sampai bersih. Pada data diatas terjadi pergeseran sudut pandang, yaitu
pergeseran struktur aktif dalam Bsu menjadi struktur pasif dalam Bsa. Pergeseran tersebut dilakukan penerjemah agar hasil terjemahan lebih alamiah dan mudah dipahami oleh pengguna produk tersebut. Frase ‘wet skin’ yang diterjemahkan menjadi ‘wajah yang telah dibasahi’ sudah tepat menurut para rater maupun menurut informan dibandingkan jika diterjemahkan dengan mempertahankan bentuk asli Bsu-nya karena akan berbeda sekali antara ‘wajah yang basah’ dengan ‘wajah yang telah dibasahi’. Jika diterjemahkan dengan ‘wajah yang basah’ akan membuat pembaca bingung ‘basah’ yang dimaksud seperti apa; apakah basah karena keringat atau karena air bersih atau bahkan menggunakan ‘toner’ (penyegar)
yang biasanya digunakan untuk pembersih. Namun jika
diterjemahkan dengan ‘wajah yang telah dibasahi’ tentu saja pembaca akan mengerti bahwa wajah tersebut terlebih dahulu dibasahi dengan air biasa bukan basah karena keringat ataupun yang lainnya karena memang pemakaian ‘scrub’ dilakukan setelah mengunakan busa pembersih ataupun pembersih dan penyegar yang kemudian harus dibasuh terlebih dahulu dengan air biasa. Hasil terjemahan lainnya yang termasuk dalam modulasi kategori berterima menurut inter-rater adalah: a.
Modulasi bentuk 1
cxxxvi
(Pasangan kata dalam Bsu yang salah satunya saja ada dalam Bsa) 1. Tsu.Md.A.5/Tsa.Md.A.6/MB 2. Tsu.Md.A.7/Tsa.Md.A.8/MB 3. Tsu.Md.A.10/Tsa.Md.A.10/MB 4. Tsu.Md.A.12/Tsa.Md.A.11/MB 5. Tsu.Md.A.24/Tsa.Md.A.22/MB 6. Tsu.Md.A.31/Tsa.Md.A.27/MB 7. Tsu.Md.A.35/Tsa.Md.A.30/MB 8. - Tsu.Md.A.39a/Tsa.Md.A.33a/MB - Tsu.Md.A.39b/Tsa.Md.33b/MB - Tsu.Md.A.39c/Tsa.Md.A.33c/MB 9. Tsu.Md.A.44/Tsa.Md.A.38/MB
10. - Tsu.Md.A.48a/Tsa.Md.A.42/MB - Tsu.Md.A.48a/Tsa.Md.A.48b/MB 11. Tsu.Md.A.51/Tsa.Md.A.44/MB 12. Tsu.Md.A.52/Tsa.Md.A.45/MB 13. Tsu.Md.A.63/Tsa.Md.A.55/MB 14. Tsu.Md.A.66/Tsa.Md.A.10/MB 15. Tsu.Md.A.10/Tsa.Md.A.57/MB 16. Tsu.Md.A.71/Tsa.Md.A.62/MB 17. Tsu.Md.A.76/Tsa.Md.A.67/MB
cxxxvii
18. Tsu.Md.A.79/Tsa.Md.A.71/MB 19. Tsu.Md.A.115/Tsa.Md.A.101/MB 20. Tsu.Md.A.119/Tsa.Md.A.105/MB 21. Tsu.Md.A.129/Tsa.Md.A.119/MB 22. Tsu.Md.A.131/Tsa.Md.A.121/MB 23. - Tsu.Md.A.135a/Tsa.Md.A.135a/MB - Tsu.Md.A.135b/Tsa.Md.A.135b/MB 24. Tsu.Md.A.137/Tsa.Md.A.127/MB 25. Tsu.Md.A.139/Tsa.Md.A.129/MB 26. Tsu.Md.A.142/Tsa.Md.A.132/MB 27. Tsu.Md.A.157/Tsa.Md.A.143/MB 28. Tsu.Md.A.159/Tsa.Md.A.147/MB
29. - Tsu.Md.A.161a/Tsa.Md.A.149a/MB - Tsu.Md.A.161b/Tsa.Md.A.149b/MB 30. - Tsu.Md.A.162a/Tsa.Md.A.150a/MB - Tsu.Md.A.161b/Tsa.Md.A.149b/MB 31.- Tsu.Md.A.162a/Tsa.Md.A.149b/MB - Tsu.Md.A.162b/Tsa.Md.A.150b/MB - Tsu.Md.A.162c/Tsa.Md.A.150c/MB 32. Tsu.Md.A.171/Tsa.Md.A.157/MB 33. Tsu.Md.A172a/Tsa.Md.A.158a/MB 34. Tsu.Md.A.172b/Tsa.Md.A.158b/MB
cxxxviii
b.
Modulasi bentuk 2 (Struktur aktif dalam Bsu menjadi pasif dalam Bsa dan sebaliknya, (Infinitive of purpose dalam bahasa Inggris)) 1.
Tsu.Md.B.2/Tsa.Md.B.2/MB
2.
Tsu.Md.B.18/Tsa.Md.B.17/MB
3.
Tsu.Md.B.25/Tsa.Md.B.23/MB
4.
Tsu.Md.B.27/Tsa.Md.B.25/MB
5.
Tsu.Md.B.32/Tsa.Md.B.29/MB
6.
Tsu.Md.B.46/Tsa.Md.B.40/MB
7.
Tsu.Md.B.49/Tsa.Md.B.43/MB
8.
Tsu.Md.B.84/Tsa.Md.B.75/MB
9.
Tsu.Md.B.85/Tsa.Md.B.77/MB
10. Tsu.Md.B.91/Tsa.Md.B.79/MB 11. Tsu.Md.B.107/Tsa.Md.B.92/MB 12. Tsu.Md.B.110/Tsa.Md.B.95/MB 13. - Tsu.Md.B.126a/Tsa.Md.B.112a/MB - Tsu.Md.B.126b/Tsa.Md.B.92/MB 14. Tsu.Md.B.129/Tsa.Md.B.112/MB 15. Tsu.Md.B.139/Tsa.Md.B.119/MB 16. Tsu.Md.B.145/Tsa.Md.B.137/MB 17. Tsu.Md.B.149/Tsa.Md.B.9139a/MB 18. Tsu.Md.B.151/Tsa.Md.B.139b/MB 19. Tsu.Md.B.161/Tsa.Md.B.149/MB
cxxxix
f.
Modulasi bentuk 3 (Struktur subjek yang dibelah dalam bahasa Indonesia perlu modulasi dengan menyatukannya dalam bahasa Inggris)
g.
1.
Tsu.Md.C.32/Tsa.Md.C.29/MB
2.
Tsu.Md.C.33/Tsa.Md.C.29/MB
3.
Tsu.Md.C.95/Tsa.Md.C.81/MB
4.
Tsu.Md.C.96/Tsa.Md.C.81/MB
Modulasi bentuk 4 (Menyatakan secara tersurat dalam Bsa apa yang tersirat dalam Bsu)
1.
Tsu.Md.D.1/Tsa.Md.D.1/MB
2.
Tsu.Md.D.4/Tsa.Md.D.10/MB
3.
Tsu.Md.D.18/Tsa.Md.D.17/MB
4.
Tsu.Md.D.25Tsa.Md.D.23/MB
5.
Tsu.Md.D.32Tsa.Md.D.29/MB
6.
Tsu.Md.D.39/Tsa.Md.D.33/MB
7.
Tsu.Md.D.48/Tsa.Md.D.42/MB
8.
Tsu.Md.D.105/Tsa.Md.D.89/MB
9.
Tsu.Md.D.109/Tsa.Md.D.94/MB
10. Tsu.Md.D.129/Tsa.Md.D.94/MB 11. Tsu.Md.D.131/Tsa.Md.D.115/MB 12. Tsu.Md.D.168/Tsa.Md.D.121/MB
cxl
h. Modulasi bentuk 5 (Bentuk negatif ganda dalam Bsu menjadi positif dalam Bsa) 1.
Tsu.Md.E.19/Tsa.Md.E.18/MBT
2.
Tsu.Md.E.53/Tsa.Md.E.46/MBT
3.
Tsu.Md.E.86/Tsa.Md.E.78 /MBT
4.
Tsu.Md.E.129/Tsa.Md.E.119/MBT
5.
Tsu.Md.E.145/Tsa.Md.E.137/MBT
6. Tsu.Md.E.165/Tsa.Md.E.152/MBT
E. Modulasi kategori Kurang Berterima Jika bahasa dari suatu hasil terjemahan kurang alamiah karena ada kejanggalan pada tataran kata, frase ataupun kalimat namun sebagian besar terjemahan terasa alamiah maka hasil terjemahan tersebut dianggap kurang berterima. Pergeseran sudut pandang yang dikategorikan kurang berterima yang terdapat dalam penelitian ini terdapat pada 9 data. Salah satu
dari
datanya
adalah
data
yang
bernomor
Tsu.Md.A.5
/Tsa.Md.A.6/MKB/Alt: Tsu : For Oily and blemish prone skin. Tsa
: Untuk jenis kulit yang berminyak dan cenderung berjerawat. Kata ‘blemish’ dalam Bsu secara leksikal bermakna ‘cacat’, ‘cela,
‘mencemarkan’,
‘merusak’,
‘menodai’.
Namun
kata
tersebut
diterjemahkan menjadi ‘berjerawat’ dalam Bsa. Akibatnya produk ini
cxli
dianggap sebagai produk untuk perawatan kulit yang berjerawat saja oleh semua member dan konsumen bahkan informan yang diwawancaraipun menyatakan bahwa produk tersebut merupakan produk khusus yang digunakan untuk kulit yang berjerawat saja. Jelas pergeseran modulasi pada terjemahan tersebut mengakibatkan penyimpangan makna antara makna yang terdapat dalam Bsu dan Bsa. Hal ini juga sudah pasti akan berpengaruh terhadap target penjualan para member. Penjualan akan meningkat jika penerjemah mengartikan kata tersebut secara leksikal karena tidak hanya produk ini nantinya tidak hanya digunakan untuk kulit yang berjerawat saja namun untuk semua jenis kulit yang mengalami masalah seperti luka, infeksi kulit, penyakit yang disebabkan oleh jamur,dan lain-lain. Hal ini sesuai dengan manfaat dari bahan yang terkandung didalamnya yaitu ‘tea tree oil’ (minyak dari tanaman teh):
Antiseptic/bacterial properties: a general disinfectant that fights bacteria in all kinds wounds infections (antiseptik yang melawan bakteri terhadap luka dan infeksi apapun)
Anti-fungal properties: treats fungal diseases affecting humans and animals (mengobati penyakit yang disebabkan oleh jamur yang menyerang manusia maupun hewan
Anti-viral properties: fights may common infectious disease (melawan penyakit infeksi umum)
Anti-imflammatory properties: Good skin penetration capabilities (kemampuan penetrasi yang baik)
cxlii
Anti implammatory (melawan radang pada kulit)
Anti-microbial properties:Extremely low potentialfor skin irritation or sensation (memiliki potensi iritasi dan sensitivitas yang rendah)
Mmuno-stimulant: helps the body to fight off all kinds of infections. This is especially important if the body is weakened already (membantu tubuh melawan infeksi terutama jika daya tahan tubuh sedang lemah). Selain itu manfaat lain dari tree tea oil adalah:
Membersihkan permukaankulit tanpa merusak jaringan kulit
Memulihkan kulit yang luka tanpa merusak jaringan kulit yang baru
(monicantik.wordpress.co./2008/10/19, www.teatreeoiluses.com/) Agar pesan yang terkandung dalam Bsu tersampaikan pada Bsa dan agar tingkat penjualan para konsultan lebih besar, maka perlu kiranya diberikan alternatif perbaikan terjemahan dari data tersebut sebagai berikut: “Untuk jenis kulit yang berminyak dan cenderung bermasalah” Delapan data lainnya yang dikategorikan dalam modulasi kurang berterima (MKB) tersebar pada data nomor: a.
Modulasi bentuk 1 (Pasangan kata dalam Bsu yang salah satunya saja ada dalam Bsa) 1.
Tsu.Md.A.121a /Tsa.Md.A.107a/MKB/Alt
cxliii
2.
Tsu.Md.A.121b /Tsa.Md.A.107b/MKB/Alt
3.
Tsu.Md.A.121c /Tsa.Md.A.107c/MKB/Alt
b. Modulasi bentuk 2 (Struktur aktif dalam Bsu menjadi pasif dalam Bsa dan sebaliknya, (Infinitive of purpose dalam bahasa Inggris) 1.Tsu.Md.B.108 /Tsa.Md.A.93/MKB/Alt c.
Modulasi bentuk 3 (Struktur subjek yang dibelah dalam bahasa Indonesia perlu modulasi dengan menyatukannya dalam bahasa Inggris) 1.Tsu.Md.C.108 /Tsa.Md.C.93/MKB/Alt
d. Modulasi bentuk 4 (Menyatakan secara tersurat dalam Bsa apa yang tersirat dalam Bsu) 1. Tsu.Md.D.51/Tsa.Md.D.44/MKB/Alt 2. Tsu.Md.D.133/Tsa.Md.D.123/MKB/Alt 3. Tsu.Md.D.169/Tsa.Md.D.156/MKB/Alt F. Modulasi kategori Tidak Berterima Kategori terakhir dari hasil penilaian rater terhadap hasil terjemahan pemakaian produk-produk Oriflame ini adalah modulasi kategori tidak berterima (MTB). Hasil terjemahan dinilai tidak berterima ketika hasil terjemahan tidak alamiah dan terasa janggal sebagai kalimat Bahasa
Indonesia.
Data
cxliv
dengan
nomor
Tsu.Md.D.6/Tsa.Md.D.7/MTB/Alt merupakan salah satu data yang termasuk ke dalam kategori ini. Berikut adalah data yang dimaksud: Tsu : Gentle and hydrating cleanser Tsa
: Gentle and hydrating cleanser Teks dalam Bsu pada data tersebut sama sekali tidak diterjemahkan
dalam Bsa, penerjemah hanya memunculkan kembali dalam teks yang terdapat pada Bsu. Tidak jelas maksudnya apa yang pasti para rater menganggap hal ini karena memang nama jenis produk yang tidak usah diterjemahkan.
Meskipun
demikian
sebaiknya
penerjemah
tetap
memberikan teknik tertentu agar pengguna produk tersebut tetap mengetahui nama produknya. Teknik yang dimaksud adalah teknik ‘description’ (deskripsi). Teknik ini diterapkan untuk menggantikan sebuah istilah atau ungkapan dengan deskripsi baik dalam bentuk maupun fungsinya.
Namun jika
memang nama
produk boleh
diterjemahkan maka sebisa mungkin teks dalam Bsu diterjemahkan ke dalam Bsa. Agar hasil terjemahan tersebut dapat lebih berterima maka perlu kiranya diberikan alternatif terjemahan: Alternatif terjemahan dengan bentuk modulasi: Tsu
: Gentle and hydrating cleanser
Tsa
: Pembersih lembut yang mengandung molekul air
Alternatif terjemahan dengan deskripsi: “Gentle
and
hydrating
mengandung molekul air)
cxlv
cleanser”(pembersih
lembut
yang
Beberapa data yang termasuk kedalam modulasi kategori tidak tepat terdapat pada data-data dengan nomor berikut: a.
Modulasi bentuk 1 (Pasangan kata dalam Bsu yang salah satunya saja ada dalam Bsa) 1. Tsu.Md.A.164/Tsa.Md.A.152/MTB/Alt
b. Modulasi bentuk 3 (Struktur subjek yang dibelah dalam bahasa Indonesia perlu modulasi dengan menyatukannya dalam bahasa Inggris)
c.
1.
Tsu.Md.C.104/Tsa.Md.C.100/MTB/Alt
2.
Tsu.Md.C.167Tsa.Md.C.154/MTB/Alt
3.
Tsu.Md.C.168/Tsa.Md.C.154/MTB/Alt
Modulasi bentuk 4 (Menyatakan secara tersurat dalam Bsa apa yang tersirat dalam Bsu) Tsu.Md. 19/MTB/Alt Tsu.Md. 27/MTB/Alt Tsu.Md. 65/MTB/Alt Tsu.Md. 100/MTB/Alt Tsu.Md. 104/MTBAlt Tsu.Md.107 /MTB/Alt
d. Data yang tidak diterjemahkan namum muncul teks Bsu-nya dalam teks Bsa
cxlvi
Tsu.Md.6/Tsa.Md.7/MTB/Alt Tsu.Md.40/Tsa.Md.34/MTB/Alt Tsu.Md. 70/Tsa.Md.61/MTB/Alt Tsu.Md. 77/Tsa.Md.68/MTB/Alt Tsu.Md.81/Tsa.Md.72/MTB/Alt Tsu.Md.98/Tsa.Md.83/MTB/Alt Tsu.Md.111/Tsa.Md.97/MTB/Alt Tsu.Md117/Tsa.Md.103/MTB/Alt Tsu.Md.120/Tsa.Md.106/MTB/Alt Tsu.Md.153/Tsa.Md.141/MTB/Alt Tsu.Md.155/Tsa.Md.144/MTB/Alt Tsu.Md.164/Tsa.Md.152/MTB/Alt Dari hasil analisis terhadap data-data tersebut diperoleh data-data yang menggunakan beberapa bentuk transposisi dan modulasi dengan kategori akurat, kurang akurat dan sangat tidak akurat. Sementara itu dari hasil penilaian tingkat keberterimaan, data-data yang telah dileliti juga menunjukkan adanya bentuk-bentuk transposisi dan modulasi yang dikategorikan berteriman, kurang berterima dan tidak berterima. Agar hasil terjemahan tersebut menjadi suatu terjemahan yang akurat dan berterima dan sesuai dengan teori transposisi dan modulasi yang telah dijelaskan sebelumnya pada Bab II, maka maka peneliti memberikan alternatif terjemahannya. Dari uraian analisis diatas dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: cxlvii
1. Penggunaan bentuk-bentuk transposisi dengan kategori akurat, kurang akurat dan sangat tidak akurat. Seperti dinyatakan sebelumnya, bahwa data dalam penelitian ini adalah 172 data yang terdiri dari kata, frase dan kalimat. Dari seluruh data tersebut terdapat 64% data yang dikategorikan sebagai transposisi akurat (TA) karena telah memenuhi kriteria-kriteria tertentu yang sesuai dengan teori yang telah ditetapkan. 23,8% dari data tersebut dinilai oleh inter-rater sebagai transposisi yang berkategori kurang akurat (KA), dan 12,2% menunjukkan adanya transposisi sangat kurang akurat (SKA) karena data tersebut tidak diterjemahkan sama sekali namun
teks Bsu pada data
tersebut masih muncul dalam teks Bsa, artinya penerjemahan dalam hal ini menggunakan teknik pure borrowing dan juga terdapat data yang sama sekali tidak dimunculkan teks Bsu-nya kedalam teks Bsa. Sementara dari data yang telah diteliti terdapat data yang tidak menunjukkan adanya transposisi (Non transposisi =NP) karena data tersebut menjadi bagian dari modulasi dan sebagian memang tidak termasuk keduanya, namun peneliti tidak menghilangkan data tersebut karena masih bagian dari satu produk. Data NP ini berjumlah 29 produk dengan prosentase TA sebanyak 65,5%, KA 31% dan SKA 3,5%. Berikut adalah tabel jumlah dan prosentasi bentuk-bentuk transposisi berkategori akurat, tidak akurat dan sangat tidak akurat: Trasnposisi
Kategori Transposisi cxlviii
TOTAL
Bentuk ke1
2
3
4
5
6
7
8
Akurat
Kurang Akurat
Sangat Kurang Akurat
11
3
0
14
(78,6%)
(21,4%)
(0%)
(100%)
23
4
0
27
(85,2)
(14,8%)
(0%)
(100%)
12
4
0
16
(75%)
(25%)
(0%)
(100%)
9
4
0
13
(81,8%)
(18,2)
(0%)
(100%)
5
5
0
10
(50%)
(50%)
(0%)
(100%)
7
3
0
10
(70%)
(30%)
(0%)
(100%)
15
2
0
17
(88,2%)
(11,8%)
(0%)
(100%)
9
7
0
16
(56,2%)
(43,8%)
(0%)
(100%)
Non
19
9
1
29
Transposisi
(65,5%)
(31%)
(3,5%)
(100%)
Tidak
0
0
20
20
Diterjemahkan
(0%)
(0%)
(100%)
(100%)
TOTAL
110
41
21
172
( 64%)
(23,8%)
(12,2%)
(100%)
Tabel: 2 Tabel Nilai Keakuratan Transposisi
2. Penggunaan bentuk-bentuk transposisi dengan kategori berterima, kurang akurat dan tidak berterima. Dinilai dari sisi keberterimaan, bentuk-bentuk transposisi pada data tersebut menunjukkan adanya nilai keberterimaan sebanyak 131 data atau 72,2% dan data yang kurang berterima berjumlah 21 data atau 12,2%. Sementara itu jumlah data yang dinilai tidak berterima berjumlah 20 data (11,6%). Seperti halnya yang terdapat pada penilaian terhadap keakuratan, dalam penilaian keberterimaan juga terdapat beberapa data yang bukan cxlix
termasuk ke dalam transposisi yaitu sebanyak 26 data dengan prosentase 80,8% atau 20 data yang dinilai berterima dan 19,2% atau 5 data yang dinilai berterima. Tabel berikut menunjukkan hasil penelitian tentang penilaian keberterimaan terhadap bentuk-bentuk transposisi berdasarkan penilaian para rater: Trasnposisi
TOTAL
Kategori Transposisi
Bentuk ke-
Berterima
Kurang Berterima
Tidak Berterima
1
13
1
0
14
(92,9%)
(7,1%)
(0%)
(100%)
26
3
0
29
(89,7%)
(10,3%)
(0%)
(100%)
15
4
0
19
(78,9%)
(21,1%)
(0%)
(100%)
12
8
0
20
(60%)
(40%)
(0%)
(100%)
2
3
4
5
6
7
8
6
0
0
6
(100%)
(0%)
(0%)
(100%)
9
0
0
9
(100%)
(0%)
(0%)
(100%)
16
0
0
16
(100%)
(0%)
(0%)
(100%)
13
0
0
13
(100%)
(0%0
(0%)
(100%)
Non
21
5
0
26
Transposisi
(80,8%)
(19,2%)
(0%)
(100%)
Tidak
0
0
20
20
Diterjemahkan
(0%)
(0%)
(100%)
(100%)
TOTAL
131 (76,2%)
21 (12,2%)
20 (11,6%)
172 (100%)
(76,2%)
(12,2%)
(11,6%)
(100%)
Tabel : 3 Tabel Nilai keberterimaanTransposisi
cl
3. Penggunaan bentuk-bentuk modulasi dengan kategori akurat, kurang akurat dan sangat tidak akurat. Hasil penelitian terhadap penilaian bentuk-bentuk modulasi tercatat 108 (62,8%) data yang dinilai akurat, 30 (17,5%) data dinilai kurang akurat dan 34 (19,7%) data dinilai sangat kurang akurat. Hasil penilaian tersebut meliputi beberapa data yang merupakan bukan bentuk modulasi, yaitu sebanyak 47 (90,4%) data yang dinilai akurat dan 5 (9,6%) data yang dinilai kurang akurat. Berikut adalah tabel yang menunjukkan jumlah dan prosentase bentuk-bentuk modulasi dengan kategori akurat, kurang akurat dan sangat kurang akurat:
Modulasi
TOTAL
Modulasi Kategori
Bentuk ke-
Akurat
Kurang Akurat
1
25 (69,4%)
10 (27,8%)
1 (2,8%)
36 (100%)
2
15 (79%)
2 (10,5%)
2 (10,5%)
19 (100%)
3
4 (44,5%)
2 (22,2%)
3 (33,3%)
9 (100%)
4
11 (36,7%)
11 (36,7%)
8 (26,6%)
30 (100%)
5
6 (100%)
0 (0%)
0 (0%)
6 (100%)
Sangat Kurang Akurat
Non
47
5
0
52
Modulasi
(90,4%)
(9,6%)
(0%)
(100%)
Tidak
0
0
20
20
Diterjemahkan
(0%)
(0%)
(100%)
(100%)
TOTAL
108 (62,8%)
30 (17,5%)
34 (19,7%)
172 (100%)
Tabel: 4 Tabel Nilai Keakuratan Modulasi
cli
4. Tabel jumlah dan prosentase modulasi
berkategori berterima,
kurang berterima akurat dan sangat tidak berterima: Hasil penelitian yang terakhir berdasarkan penilain para rater adalah penilaian terhadap bentuk-bentuk modulasi yang terdapat pada terjemahan petunjuk pemakaian produk-produk Oriflame. Dari 172 data yang diteliti tercatat 135 (78,5%) data yang dikategorikan modulasi berterima dan 6 (3,5%) data dinilai kurang berterima. Sementara itu 31 (18%) dinilai sebagai modulasi dengan kategori tidak berterima. Tabel berikut menunjukkan jumlah dan prosentasi bentuk-bentuk modulasi dengan ketegori modulasi berterima, kurang berterima dan tidak berterima: Modulasi
TOTAL
Modulasi Kategori
Bentuk ke-
Berterima
Kurang Berterima
Tidak Berterima
1
33 (94,3%)
1 (2,85%)
1 (2,85%)
35 (100%)
2
19 (95%)
1 (5%)
0 ( 0%)
20 (100%)
3
4 (50%)
1 (12,5%)
3 (37,5%)
8 (100%)
4
12 (60%)
1 (5%)
7 (35%)
20 (100%)
5
6 (100%)
0 (0%)
0 (0%)
6 (100%)
Non
61
6
0
63
Modulasi
(96,8%)
(3,2%)
(0%)
(100%)
Tidak
0
0
20
20
Diterjemahkan
(0%)
0%)
(100%)
(100%)
TOTAL
135 (78,5%)
6 (3,5%)
31 (18%)
172 (100%)
Tabel : 5 Tabel Nilai Keberterimaan Modulasi
5. Dampak Penerapan Transposisi dan Modulasi Dari hasil analisis pada penerapan bentuk-bentuk transposisi dan modulasi pada petunjuk pemakaian produk-produk Oriflame, terdapat
clii
beberapa dampak negatif baik terhadap konsumen maupun konsultannya, yaitu konsumen merasa tidak nyaman dan direpotkan dengan istilah istilah kandungan yang terdapat pada produk tersebut karena istilah tersebut tidak diterjemahkan. Selain itu, terdapat beberapa nama produk yang juga tidak diterjemahkan bahkan tidak dimunculkan lagi dalam Bsa. Konsumen juga mengalami kebingungan terhadap cara pemakaian produk ketika produk tersebut harus digunakan dengan menggunakan aplikator atau alat tertentu seperti kapas ataupun spons terutama untuk produk – produk perawatan wajah sehingga terjadi kesalahan dalam pemakaian produk tersebut yang akhirnya berakibat fatal kulit terutama kulit wajah, seperti terjadinya iritasi, bertambahnya kandungan minyak yang berakibat pada timbulnya jerawat, tidak meratanya hasil riasan terutama dalam penggunaan produk alas bedak yang menuntut cara tertentu dalam pemakaiannya. Sementara itu, dalam Oriflame terdapat beberapa produk khusus untuk
perawatan kulit wajah yang dikategorikan dalam beberapa
kelompok usia (remaja, dewasa, semua usia) ataupun jenis kulit (normal, berminyak, kering, kombinasi dan semua jenis kulit). Dari beberapa kategori tersebut beberapa diantaranya dicantumkan dalam produk namun banyak pula dari produk- produk tersebut yang tidak terdapat pencantuman kategori kelompok tersebut, namun dengan menggunaan istilah tertentu seperti ‘anti ageing’ (anti penuaan dini = untuk usia 30 keatas) yang juga tidak diterjemahkan oleh penerjemah, sebagai akibatnya
cliii
beberapa konsumen menganggap produk tersebut bisa digunakan oleh semua kelompok usia. Penerapan bentuk – bentuk transposisi dan modulasi dalam teks terjemahan tersebut tidak hanya berdampak bagi konsumen namun juga bagi para konsultannya. Konsumen yang merasa kecewa tidak lagi mengkonsumsi produk tersebut lagi dan akibatnya penjualan menjadi menurun. Tidak hanya itu saja, sebuah produk yang seharusnya digunakan berkali – kali (sehingga produk cepat habis dan diharapkan membeli lagi dalam waktu yang tidak berselang lama ) penggunaanya dalam sehari menjadi berkurang hanya karena perubahan bentuk dari nomina jamak menjadi tunggal. Sudah dapat dipastikan produk tersebut dalan waktu satu bulan belum habis dan akibatnya konsumen produk tersebut tidak segera membelinya.
6.
Teknik Penerjemahan yang Lebih Baik Dari hasil analisa, diperoleh bahwa teknik transposisi merupakan teknik yang lebih baik terhadap nilai keakuratan dan untuk nilai keberterimaan lebih baik menggunakan teknik modulasi. Hal ini disebabkan karena hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 172 data yang diteliti terdapat 64% data yang dikategorikan sebagai transposisi akurat. Dinilai dari sisi keberterimaan, sebanyak 72,2% dinilai sebagai transposisi berterima. Sementara itu, hasil penelitian terhadap penilaian bentuk-bentuk modulasi tercatat 62,8% data yang dinilai akurat dan hasil
cliv
keberterimaan bentuk modulasi adalah 78,5% data dikategorikan modulasi berterima. Selain itu, Penelitian ini mengimplikasikan bahwa
penerjemah
perlu mengenal lebih jauh tentang produk-produk Oriflame sehingga istilah-istilah yang berhubungan dengan kosmetika dapat diterjemahkan dengan menggunakan padanan yang akurat dan berterima. Hal ini bertujuan agar konsumen menggunakan produk Oriflame dengan tepat sehingga mereka puas yang akhirnya penjualan produk.
clv
dapat mempertinggi tingkat
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI PENELITIAN DAN SARAN
A. Simpulan Dari analisis yang telah dipaparkan pada Bab IV, dapat ditarik kesimpulan bahwa; 1. Dalam teks terjemahan petunjuk pemakaian produk-produk Oriflame
terdapat beberapa bentuk transposisi (pergeseran) dan modulasi (sudut pandang) yang di gunakan oleh penerjemah. Bentuk-bentuk tersebut adalah sebagai berikut: a.
Bentuk-bentuk Transposisi: -
Pergeseran bentuk wajib dan otomatis
- Pergeseran yang dilakukan apabila suatu struktur gramatikal dalam
Bsu tidak ada dalam Bsa - Pergeseran yang dilakukan karena alasan kewajaran pengungkapan b.
Pergeseran yang dilakukan untuk mengisi kerumpangan kosa kata.
Bentuk-bentuk Modulasi: -
Pasangan kata dalam Bsu yang salah satunya saja ada dalam Bsa
-
Struktur aktif dalam Bsu menjadi pasif dalam Bsa dan sebaliknya
-
Struktur subjek yang dibelah dalam bahasa Indonesia
-
Menyatakan secara tersurat dalam Bsa apa yang tersirat dalam Bsu
-
Bentuk negatif ganda dalam Bsu menjadi positif dalam Bsa
clvi
Bentuk-bentuk tersebut digunakan oleh penerjemah karena adanya perbedaan struktur bahasa antara Bahasa Sumber (Bsu) dan Bahasa Sasaran (Bsa). Selain itu, penggunaan bentuk-bentuk tersebut juga dilakukan hanya sebagai variasi saja dengan tujuan untuk mencari keakuratan dan keberterimaan dalam Bsa. 2. Sementara itu, penggunaan bentuk transposisi dan modulasi yang diterapkan oleh penerjemah tidak hanya berpengaruh positif bagi pada konsumen maupun para konsultan (member). Beberapa data yang mengalami perubahan bentuk dan perubahan sudut pandang tersebut ada yang berdampak negatif bagi para konsumen dan para konsultan yaitu terjadi
kesalahan
dalam
pemakaian
produk
tersebut
sehingga
mengakibatkan efek buruk terhadap kulit wajah dan bagian tubuh lainnya yang membuat konsumen tidak merasa nyaman. Bagi para konsultan hal tersebut berakibat pada berkurangnya target pembelian. Salah satu penyebab dari dampak tersebut adalah kompetensi penerjemah yang kurang terhadap istilah-istilah produk kecantikan. 3.
Dari hasil analisis terhadap data-data tersebut diperoleh data-data yang menggunakan beberapa bentuk transposisi dan modulasi dengan kategori akurat, kurang akurat dan sangat tidak akurat. Sementara itu dari hasil penilaian tingkat keberterimaan, data-data yang telah diteliti juga menunjukkan adanya bentuk-bentuk transposisi dan modulasi yang dikategorikan berterima, kurang berterima dan tidak berterima. Sementara itu, dari skor rata-rata yang diperoleh menunjukkan bahwa teknik
clvii
transposisi lebih baik atau berkualitas terhadap nilai keakuratan dan untuk kualitas terjemahan terhadap keberterimaan lebih baik menggunakan teknik modulasi. Hal ini berdasarkan dari skor rata-rata yang diperoleh dari hasil penilaian ketiga rater yakni dari seluruh data tersebut terdapat 64% data yang dikategorikan sebagai transposisi akurat (TA) karena telah memenuhi kriteria-kriteria tertentu yang sesuai dengan teori yang telah ditetapkan. 23,8% dari data tersebut dinilai oleh inter-rater sebagai transposisi yang berkategori kurang akurat (KA), dan 12,2% menunjukkan adanya transposisi sangat kurang akurat (SKA). Terdapat pula data yang tidak termasuk dalam transposisi (NP) yang berjumlah 29 produk dengan prosentase TA sebanyak 65,5%, KA 31% dan SKA 3,5%. Dinilai dari sisi keberterimaan, bentuk-bentuk transposisi pada data tersebut menunjukkan adanya nilai keberterimaan sebanyak 131 data atau 72,2% dan data yang kurang berterima berjumlah 21 data atau 12,2%. Sementara itu jumlah data yang dinilai tidak berterima berjumlah 20 data (11,6%). Seperti halnya yang terdapat pada penilaian terhadap keakuratan, dalam penilaian keberterimaan juga terdapat beberapa data yang bukan termasuk ke dalam transposisi yaitu sebanyak 26 data dengan prosentase 80,8% atau 20 data yang dinilai berterima dan 19,2% atau 5 data yang dinilai berterima. Sementara itu penilaian para rater terhadap bentuk-bentuk modulasi menunjukkan bahwa tercatat 135 (78,5%) data yang dikategorikan modulasi berterima dan 6 (3,5%) data dinilai kurang berterima. Sementara itu 31 (18%) dinilai sebagai modulasi dengan kategori tidak berterima.
clviii
B. Implikasi Penelitian Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya bahwa dari hasil penelitian ini mengimplikasikan perlunya penerjemah untuk meningkatkan keterampilannya untuk dapat memahami istilah-istilah maupun seluk beluk mengenai produk kecantikan terlebih dahulu sebelum akhirnya memutuskan untuk menerjemahkan teks yang berhubungan dengan perawatan tubuh agar tercapai kualitas terhadap keakuratan dan keberterimaan. Kenyataan ini diperoleh dari hasil penelitian bahwa peneliti menemukan; 1) beberapa istilah yang tidak diterjemahkan ke dalam Bsu, 2) terdapat ketidakkonsistenan dari penerjemah dimana nama produk ada yang diterjemahkn ada pula yang tidak, 3) banyaknya tanda baca yang salah, 4) terdapat beberapa tulisan yang salah dalam pengejaannya.
C. Saran Berdasarkan dari hasil penelitian dan implikasi tersebut, peneliti mengajukan beberapa saran dengan tujuan agar penerjemah dapat melakukan tugasnya lebih baik lagi, yaitu; a.
Penerjemah harus meningkatkan kompetensinya dalam bidang produk-produk kecantikan tubuh terutama mengenai istilah-istilah dan cara pemakaian dari produk yang teks pemakainnya akan diterjemahkan dengan cara berkonsultasi dahulu dengan pihak perusahaan.
clix
b.
Penerjemah sebaiknya berasal dari kalangan yang mengerti tentang seluk beluk kosmetika terutama produk-produk Oriflame.
c.
Penerjemah seharusnya konsisten terhadap istilah-istilah yang diterjemahkan karena ada beberapa nama produk yang diterjemahkan dalam Bsa ada pula yang tidak diterjemahkan.
d.
Istilah-istilah khusus seperti bahan-bahan alami yang terkadung didalam produk Oriflame sebaiknya diterjemahkan agar konsumen lebih tertarik untuk membeli dan menggunakan produk tersebut.
clx
DAFTAR PUSTAKA
Beauty Book Oriflame. January 2006.
Bell, Roger T. 1991. Translation and Translating: Theory and Practice. London: Longman. Catford, J. 1965. A Lingustic Theory of Translation. Oxford: Oxford University Press. Fromkin dan Rodman. 1983. An Introduction to Language. Third Edition. Canada: CBS College Publishing. Hardjoprawiro, Kunardi. 1988. Bahasa Indonesia dalam Terjemahan. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Press. Hardjoprawiro, Kunardi.2005. Pembinaan Pemakaian Bahasa Indonesia. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Press. Hardyn dan Kahn. 2009. Earth Observatory 10th Anniversary. nasa.htm Hoed, Benny H. 2006. Penerjemahan dan Kebudayaan. Jakarta: Pustaka Jaya. House, Juliane. 2001. Translation Quality Assessment: Linguistic Description versus Social Evaluation. Dalam META; Journal des traducteuers/Meta: Translator’s Journal, XLVI, 2, hal 247 http://www.apli.or.id/this_page.php Katalog Oriflame. 2008-2010. Larson, Mildred L. 1999. Meaning-Based Translation. A Guide to Cross Language Equivalence. University Press of America, Inc. Machali, Rochayah. 2000. Pedoman Bagi Penerjemah. Jakarta: Grasindo. M Echol Hohn dan Shadiky Hasan.1992. Kamus Indonesia-Inggris. Jakarta. Gramedia. Molina, Lucia dan Albir H, Amparo. 2002. Translation Techniques Revisited: ‘A Dynamic and Functionalist Approach’. Dalam META; Journal des traducteuers/Meta: Translator’s Journal. XLVII, No. 4, hal. 492-512. Muhammadguntur.files.wordpress.com/2007/11/istilah epidermiologi.doc clxi
Ørsted, Jeannette. 2001. Quality and Efficiency: Incompatible Elements in Translation Practice? Meta, XLVI,2, hal 445. Munday, Jeremy. 2001. Introducing Translation Studies: Theories and Application. London: Routledge. Nababan, M.R. 1997. Aspek Teori Penerjemahan dan Pengalihan. Surakarta: UNS Press Nababan, M.R. 2008. Teori Menerjemah Bahasa Inggris. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Newmark, P. 1998. Approaches to Translation. Germany: Pergamon Press. Nida and Taber. 1982. The Theory and Practice of Translation. Leiden. E.J Brill. Oriflame Opportunity Presentation (OOP). Oriflame News Letter. Januari-Februari 2009. Produk-Produk Perawatan Kulit Tubuh Oriflame (Natural Swedish Cosmetics). Sadtono. 1985. Pedoman Penerjemahan. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Sakri, Adjat (penyunting). 1885. Ihwal Menerjemahkan. Bandung: Penerbit IM Shuttleworth, Mark & Moira Cowie. 1998. Dictionary of Translation Studies. Manchester UK: St. Jerome Publishing. Surat Kabar Harian SOLOPOS, 18 Mei 2009. Suryawinata, Zuchridin dan Heriyanto Sugeng. 2003. Translation: Bahasan Teori dan Penuntun Praktis Menerjemahkan. Yogyakarta: Kanisius. Sutopo, HB. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif Surakarta: Sebelas Maret University Press. monicantik.wordpress.co./2008/10/19 www.farmasiku.com/index.php www.oriflame.co.id. www.teatreeoiluses.com/) clxii
1. DATA ALTERNATIF PERBAIKAN TERJEMAHAN PETUNJUK PEMAKAIAN PRODUK-PRODUK ORIFLAME
1.
Data Nomor Tsu.Tr.A.1.3/Tsa.Tr.A.1.4/TKA/Alt Nama Produk: Tea Tree Purifying wash and tone gel Tsu Tsa Alt
:Cleansing and toning gel with organic tea tree oil, gently removes impurities and excess sebum. :Gel pembersih dan penyegar wajah dengan tea tree oil. Secara lembut mengangkat kotoran dan sisa sebum :Gel pembersih dan penyegar dengan minyak pohon teh. Secara lembut mengangkat kotoran-kotoran dan minyak berlebih.
2.
Data nomor Tsu.Tr.A.1.18/Tsa.Tr.A.1.17/TKA/Alt Nama Produk: Optimals Sensitive Soothing Toner Tsu :Can also be used for instant comfort through out the day. Tsa :Bisa juga sebagai penyejuk wajah sehari-hari Alt :Dapat juga digunakan untuk menenangkan wajah sehari-hari
3.
Data nomor Tsu.Tr.A.1.96/Tsa.Tr.A.1.81/TKA/Alt Nama Produk: Soothing Foot Cream Tsu :With a unique blend of moisturizers, chamomile and primrose to soften and soothe. Tsa :Pelembab dengan perpaduan Chammomile dan Primrose menjadikan kaki Anda terasa lebih halus dan sejuk. Alt :Dengan perpaduan pelembab yang unik dari bunga matahari dan ros liar yang berfungsi untuk menghaluskan dan menyejukkan kulit kaki anda.”
4.
Data Nomor Tsu.Tr.A.2.1/Tsa.Tr.A.2.1/TKA/Alt Nama Produk: Skin Balancing Foundation (for formal and combination skin). Tsu :Balancing foundation for normal to combination skin Tsa :Foundation untuk kulit normal dan kombinasi Alt :Alas bedak untuk kulit normal hingga kombinasi.
5.
Data nomor Tsu.Tr.A.2.30/Tsa.Tr.A.2.26/TKA/Alt Nama Produk: Vitamin E Cream (For dry skin) Tsu :Nourishing care to moisturize and soften dry skin. Tsa :memberi nutrisi, melembabkan dan melembutkan kulit kering. Alt :Perawatan nutrisi untuk melembabkan dan melembutkan kulit kering.
clxiii
6.
Data nomor Tsu.Tr.A.2.127/Tsa.Tr.A.2.133/TKA/Alt Nama Produk: Apple Shampoo (With apple extract Mild for frequent use) Tsu :Apply to wet hair, massage onto a rich lather and rinse. Tsa :Gunakan pada rambut yang basah , pijat hingga berbusa lalu bilas hingga bersih. Alt :Usapkan pada rambut yang telah dibasahi, pijat hingga berbusa lalu bilas sampai bersih.
7.
Data nomor Tsu.Tr.A.2.133/Tsa.Tr.A.1.123/TKA/Alt Nama Produk: Grape antioxidant night cream with organic grape seed extract. Tsu :Night cream with organic grape seed extract, nourishes and helps restore the skin’s natural barrier over night Tsa :Krim malam dengan grape seed extract, memberi nutrisi dan membantu memperbaiki lapisan kulit sepanjang malam. Alt :Krim malam dengan sari biji anggur, memberi nutrisi dan membantu memperbaiki kerusakan kulit alami sepanjang malam
8.
Data nomor Tsu.Tr.B.66/Tsa.Tr.B.57/TKA/Alt Nama Produk: Anti Ageing Treatment mask Tsu :Restores the youthful appearance of hair. Tsa :Menjaga penampilan rambut agar tampak muda selalu. Alt :Memperbaiki rambut agar tampak tetap muda
9.
Data nomoor Tsu.Tr.C.1.12/Tsa.Tr.C.1.11/TKA/Alt Nama Produk: Optimals Sensitive Cleansing Milk Tsu :Gentle cleansing milk comfortably and thoroughly cleans skin Tsa :Cleansing milk yang membersihkan kulit dengan lembut dan nyaman. Alt :Susu pembersih yang membersihkan kulit dengan lembut dan nyaman.
10.
Data nomor Tsu.Tr.C.151/Tsa.Tr.C.1.44/TKA/Alt Nama Produk: FOOT & SHOE DEODORANT SPRAY. Watermelon Tsu :Protect from sunlight and do not expose to temperatures exceeding 50C Tsa :AWAS! Isi bertekanan tinggi dan dapat meledak pada suhu bertekanan 50C. Alt :Jauhkan dari cahaya matahari dan dapat meledak pada suhu bertekanan 50 C.
11.
Data nomor Tsu.Tr.C/.1.67/Tsa.Tr.C.1.58/TKA/Alt Nama Produk: Anti Ageing Treatment mask Tsu :Apply a generous amount in towel dried hair, focusing on the weakened areas of the hair. clxiv
Tsa Alt
:Gunakan pada rambut yang telah dikeringkan dengan handuk, terutama pada rambut yang bermasalah. :Usapkan pada rambut yang telah talah dikeringkan dengan handuk, terutama pada bagian rambut yang bermasalah.
12.
Data nomor Tsu.Tr.C.2.57/Tsa.Tr.C2.49/TKA/Alt Nama Produk: Grape Antioxidant face wash Tsu :Foaming cleanser with organic grape seed extract Tsa :Busa pembersih wajah dengan grape seed extract. Alt :Busa pembersih wajah dengan sari biji anggur.
13.
Data nomor Tsu.Tr.C.2.131/Tsa.Tr.C.121/TKA/Alt Nama Produk: Soothing ICY FOOT BALM (watermelon) Tsu :Apply to legs and feet for an instant refreshing feeling Tsa :Gunakan pada kulit kaki Anda sehingga menjadikannya terasa segar. Alt :Oles dan ratakan pada kulit kaki anda agar terasa segar.
14.
Tsu.Tr.C.2.138/Tsa.Tr.C.128/TKA/Alt Nama Produk: Orange peel off exfoliating (FOR NORMAL TO COMBINATION SKIN) Tsu :Orange Peel Off Mask to exfoliate and brighten up normal to combination skin Tsa :Masker untuk menghilangkan sel-sel kulit mati dan kotoran sehingga kulit tampak bersih berseri. Alt :Masker jeruk yang dapat dikelupas untuk mengangkat sel-sel kulit mati dan mencerahkan kulit normal hingga kombinasi.
15.
Data nomor Tsu.Tr.C.3.109/Tsa.Tr.C.3.94/TKA/Alt Nama Produk: pure skin daily scrub Tsu :Maid expoliating gel. deeply cleanses and soften without over drying. Tsa :Gel yang lembut mengangkat kotoran tanpa menjadikan kulit kering Alt :Gel lembut yang mengangkat kotoran dan menghaluskan kulit tanpa mengakibatkan kekeringan.
16.
Data nomor Tsu.Tr.C.3.132/Tsa.Tr.C.3.122/TKA/Alt Nama Produk: Pure skin no spot gel (! SOS) Tsu :Moisturising foundation for normal. Tsa :Alas bendak untuk melembabkan kulit normal hingga kering Alt :Alas bedak yang melembabkan kulit normal.
17.
Data nomor Tsu.Tr.C.3.144/Tsa.Tr.C.3.135/TKA/Alt Nama Produk: FOOT & SHOE DEODORANT SPRAY. Watermelon.
clxv
Tsu Tsa Alt
:Refreshing foot & shoe deodorizing spray with watermelon & menthol :Spray yang menyegarkan dan mengurangi bau tak sedap pada kaki dan sepatu anda dengan watermelon dan menthol :Deodoran semprot yang menyegarkan dan mengurangi bau tak sedap pada kulit dan sepatu anda dengan semangka dan mentol.
18.
Data nomor Tsu.Tr.C.4.32/Tsa.Tr.C.4.29/TKA/Alt Nama Produk: Ultra Shape-Up Tsu :Intensive slender gel with a Lipo-sculpting Complex to help a resculpt and firm body silhouette Tsa :Intensive slender gel dengan a Lipo-sculpting Complex yang menyejukkan dan mudah menyerap untuk membantu agar kulit tubuh tetap indah Alt :Gel peramping tubuh dengan Lipo-sculpting Complex untuk membantu membentuk tubuh menjadi indah.
19.
Data nomor Tsu.Tr.D.23/Tsa.Tr.D.21/TKA/Alt Nama produk: White Nettle and Papaya 2- in -1 Anti – Dandruff Shampoo and Conditioner. Tsu :A light and gentle shampoo to effectively clean and prevent dandruff leaving hair neatly and shiny. Tsa :Shampo dan Kondisioner yang ringan dan lembut, efektif membersihkan dan menghilangkan ketombe sehingga menjadikan kulit sehat dan berkilau. Alt :Shampo yang ringan dan lembut untuk membersihkan dan mencegah ketombe secara efektif sehingga menjadikan rambut sehat dan berkemilau.
20.
Data nomor Tsu.Tr.D.37/Tsa.Tr.D.21/TKA/Alt Nama Produk: Oriflame 24H Active protection Sensitive Roll-on Deodorant Tsu :Oriflame 24H Active protection Sensitive Roll-on Deodorant. Tsa :Deodoran untuk kulit sensitive yang bebas alcohol Alt :Deodoran roll- on unyuk perlindungan kulit sensitif Selma 24 jam.
21.
Data nomor Tsu.Tr.D.41/Tsa.Tr.D.35/TKA/Alt Nama Produk: Over Night Moisturizing Foot Cream Tsu :With a unique blend of moisturizers including avocado oil to soften and soothe the skin. Tsa :Krim pelembab kaki yang mengandung suatu campuran yang unik dari pelembab-pelembab termasuk avocado oil untuk menghaluskan dan menyegarkan kulit. Alt :Dengan campuran beberapa pelembab yang unik termasuk minyak alpukat yang menghaluskan dan menyegarkan kulit.
clxvi
22.
Data nomor Tsu.Tr.D.108/Tsa.Tr.D.93/TKA/Alt Nama Produk: pure skin daily scrub. Tsu :Daily scrub for oily problem skin. Tsa :Scrub untuk kulit berminyak, digunakan setiap hari. Alt :Scrub sehari-hari untuk jenis kulit berminyak yang bermasalah
23.
Data nomor Tsu.Tr.D.171/Tsa.Tr.D.157/TKA/Alt Nama Produk: tea tree purifyning blemish solver. With organic tea tree oil Tsu :Dot on targeted area. Tsa :Totolkan pada kulit yang bernoda Alt :Oleskan pada kulit yang bernoda
24.
Data nomor Tsu.Tr.6/Tsa.Tr.7/STA/Alt Nama Produk : Milk and honey two in one cleanser Tsu : Gentle and hydrating cleanser Tsa : Gentle and hydrating cleanser. Alt : Pembersih lembut yang menagndung molekul air
25.
Data nomor Tsu.Tr. 22/Tsa.Tr.20/STA/Alt Nama produk: white Nettle and Papaya 2-in-1 Anti-Dandruff Shampo and Conditioner Tsu :Oriflame 2-in-1 Anti-Dandruff Shampoo and Conditioner. Tsa :Oriflame 2-in-1 Anti-Dandruff Shampoo and Conditioner. Alt :Shampo dan kondisioner anti ketombe.
28.
Data nomor Tsu.Tr.40/Tsa.Tr.34/STA/Alt Nama Produk: Over Night Moisturizing Foot Cream Tsu :Over Night Moisturizing Foot Cream Tsa :Over Night Moisturizing Foot Cream Alt :Krim kaki yang melembabkan sepanjang malam
29.
Data nomor Tsu.Tr. 70/Tsa.Tr.61/STA/Alt Nama Produk: Fairness Cream Tsu :Fairness Cream Tsa :Fairness Cream Alt :Krim pencerah kulit
30.
Data nomor Tsu.Tr. 77/Tsa.Tr.68/STA/Alt Nama Produk: Wild Rose and Cotton Shampoo Tsu :Oriflame Cotton and wild rose protecting shampoo Tsa :Oriflame Cotton and wild rose protecting shampoo Alt :Shampo Oriflame yang mengandung kapas dan bunga ros liar untuk perlindungan rambut anda.
clxvii
31.
Data nomor Tsu.Tr. 81/Tsa.Tr.72/STA/Alt Nama Produk: Shower gel for sensitive skin with mango and Yoghurt Tsu :Shower gel for sensitive skin with mango and Yoghurt Tsa :Shower gel for sensitive skin with mango and Yoghurt Alt :Gel mandi yang mengandung mangga dan yoghurt untuk kulit sensitif.
32.
Data nomor Tsu.Tr. 83/Tsa.Tr.74/STA/Alt Nama Produk: FREE Attitude Antiperspirant Deodorant spray (nonwhitening Tsu :Free attitude non-whitening antiperspirant deodorant spray Tsa :Free attitude non-whitening antiperspirant deodorant spray Alt :Deodoran semprot Free Attitude yang mengurangi keringat berlebih dan tidak meninggalkan noda putih pada baju anda.
33.
Data nomor Tsu.Tr. 98/Tsa.Tr.83/STA/Alt Nama Produk: POP Glam Hair and Body Wash (Tropical Smoothie) Tsu :Tropically fragranced two in one hair and body wash. Tsa :Tropically fragranced two in one hair and body wash. Alt : Shampo sekaligus sabun dengan keharuman bunga-bunga tropis.
34.
Data nomor Tsu.Tr. 111/Tsa.Tr.97/STA/Alt Nama Produk: summer solution shampoo (to protect hair against sun/sea damage Tsu :Summer solution protecting shampoo. Tsa :Summer solution protecting shampoo. Alt :Shampo perlindungan solusi di musim panas
35.
Data nomorTsu.Tr.117 /Tsa.Tr.103/STA/Alt Nama Produk: wild rose and cotton protecting shampoo Tsu :Oriflame Cotton and Wild Rose Protecting Shampoo Tsa :Oriflame Cotton and Wild Rose Protecting Shampoo Alt :Shampo perlindungan Oriflame yang mengandung mawar liar tanaman kapas.
36.
Tsu.Tr. 120/Tsa.Tr.106/STA/Alt Nama Produk: Whitening Foaming Cleanser (contains liquorice To lighten skin tone) Tsu :Whitening Foaming Cleanser. Tsa :Whitening Foaming Cleanser. Alt :Busa pembersih yang mencerahkan.
37.
Tsu.Tr.153/Tsa.Tr.141/STA/Alt Nama Produk: Time to Shine SHOWER GEL Tsu :Time to shine shower gel with glitters Tsa :Time to shine shower gel with glitters clxviii
Alt
:Gel mandi ‘Time To Shine’ yang megah
38.
Tsu.Tr.155/Tsa.Tr.144/STA/Alt Nama Produk: Coconut and Ricemilk NOURISHING SHAMPO Tsu :Oriflame coconut and ricemilk nourishing shampoo Tsa :Oriflame coconut and ricemilk nourishing shampoo Alt :Shampo Nutrisi Oriflame yang mengandung kelapa dan padi
39.
Tsu.Tr.164/Tsa.Tr.152/STA/Alt Nama Produk: Serene 24 hours Anti perspirant Deodorant Tsu :Serene 24Hr Antiperspirant Deodorant Tsa :Alt :Deodoran Serene anti keringat selama 24 jam.
40.
Tsu.Tr. 19/STA/Alt Nama Produk: Mid Summer man 24Hr Antiperspirant deodorant Tsu :Mid Summer man 24Hr Antiperspirant deodorant Tsa :Alt :Deodoran Mid Summer anti keringat selama 24 jam.
41.
Tsu.Tr. 27/STA/Alt Nama Produk: After Hours Body Cream Tsu :After Hours Body Cream Tsa :Alt :Krim tubuh ‘After Hours’
42.
Tsu.Tr. 65/STA/Alt Nama Produk: Anti Ageing Treatment mask Tsu :Hair Solution anti ageing treatment Mask Tsa :Alt :Masker perawatan rambut untuk solusi anti penuaan dini
43.
Tsu.Tr. 100/STA/Alt Nama Produk: Colour therapy (Tranquillity shower gel) Tsu :Colour Therapy Tranquility Shower Gel. Tsa :Alt :Gel mandi terapi warna yang menenangkan
44.
Tsu.Tr. 104/STA/Alt Nama Produk: Oriflame Foam Bath (Exotic) Tsu :Oriflame Exotic Foam bath Tsa :Alt :Busa mandi Oriflame yang eksotis
45.
Tsu.Tr.A.2.97/sa.Tr.A.2.82/TKB/Alt Nama Produk: Soothing Foot Cream (Chammomile) clxix
Tsu Tsa Alt
:For best results, remove hard skin with the Footfile and massage into feet. :Untuk hasil terbaik, hilangkan kulit yang kasar dengan Footfile dan pijatkan pada kaki Anda :Untuk hasil terbaik, haluskan kulit yang kasar dengan Footfile dan pijat dengan krim.
46.
Tsu.Tr.C.2.121/Tsa.Tr.C.2.107/TKB/Alt Nama Produk: Whitening Foaming Cleanser (contains liquorice To lighten skin tone) Tsu :A foaming facial cleanser, which cleans and clarifies skin tone. Tsa :Busa pembersih wajah untuk membersihkan dan mengembalikan warna kulit Alt :Busa pembersih wajah yng membersihkan dan mencerahkan warna kulit.
47.
Tsu.Tr. 70/Tsa.Tr.61/TTB/Alt Nama Produk: Fairness Cream Tsu :Fairness Cream Tsa :Fairness Cream Alt :Krim yang mencerahkan
48.
Tsu.Tr. 65/TTB/Alt Nama Produk: Anti Ageing Treatment mask Tsu :Hair Solution anti ageing treatment Mask Tsa :Alt :Masker perawatan rambut solusi anti penuaan dini
49.
Tsu.Tr.107 /TTB/Alt Nama Produk: Milk & Honey Gold (BATH AND SHOWER GEL) Tsu :Massage onto wet skin, lather and rinse well. Tsa :Usapkan pada kulit yang telah dibasahi hingga berbusa kemudian bilas hingga bersih Alt :Pijat pada kulit yang telah dibasahi hingga berbusa kemudian bilas hingga bersih
50.
Tsu.Md.A.12/Tsa.Md.A.11/MKA/Alt Nama Produk: Optimals Sensitive Cleansing Milk Tsu :Gentle cleansing milk comfortably and thoroughly cleans skin Tsa :Cleansing milk yang membersihkan kulit dengan lembut dan nyaman Alt :Susu Pembersih yang memersihkan kulit dengan lembut dan nyaman.
51.
Tsu.Md.A.27/Tsa.Md.A.115/MKA/Alt Nama Produk: After Hours Body Cream clxx
Tsu Tsa Alt
:After Hours Body Cream ::Krim tubuh After Hours
52.
Tsu.Md.A.44/Tsa.Md.A.38/MKA/Alt Nama Produk: Swedish Care Soothing Mask Tsu :Apply on cleansed face avoiding eye area. Tsa :Gunakan pada wajah yang telah dibersihkan, hindari daerah mata. Alt :Usapkan pada wajah yang telah dibersihkan, hindari daerah mata.
53.
Tsu.Md.A.51/Tsa.Md.A.44/MKA/Alt Nama Produk: Two in One Cleanser (for all skin types) Tsu :2 in 1 Cleanser and Toner: Apply every night and morning on cotton wool and sweep over face and neck. Tsa :2 in 1 Pembersih sekaligus Penyegar: Usapkan pada wajah dan leher dengan menggunakan kapas setiap pagi dan malam hari. Alt :Pembersih sekaligus Penyegar: Oleskan pada kapas lalu usapkan pada wajah dan leher setiap pagi dan malam hari
54.
Tsu.Md.A.131/Tsa.Md.A.121/MKA/Alt Nama Produk: Soothing ICY FOOT BALM (watermelon) Tsu :Apply to legs and feet for an instant refreshing feeling. Tsa :Gunakan pada kulit kaki Anda sehingga menjadikannya terasa segar. Alt :Oles dan ratakan pada pada kaki anda agar terasa segar.
55.
Tsu.Md.A.137/Tsa.Md.A.127/MKA/Alt Nama Produk: VISION Fresh Look Foundation (All skin types) Tsu :Apply with finger tips or sponge. Tsa :Gunakan dengan bantuan ujung jari atau sponge. Alt :Oleskan dengan ujung jari atau sepon.
56.
Tsu.Md.A.171/Tsa.Md.A.157/MKA/Alt Nama Produk: tea tree Purifying solver with organic tea tree oil Tsu : Dot on targeted area Tsa : Totolkan pada kulit yang bernoda Alt : Totolkan pada kulit yang bermasalah
57.
Tsu.Md.B.126a/Tsa.Md.B.112a/MKA/Alt Nama Produk: Apple Shampoo (With apple extract Mild for frequent use) Tsu :Contains extract of apple in an extremely mild surfactant base to leave hair gently cleansed soft and manageable. clxxi
Tsa Alt
:Mengandung ekstrak buah apel menjadikan rambut bersih, lembut dan mudah diatur. :mengansdung sari buah apel yang membuat rambut bersih, lembut dan ringan serta mudah diatur.
58.
Tsu.Md.C.32,33/Tsa.Md.C.29/MKA/Alt Nama Produk: Ultra Shape-Up Tsu :32. Intensive slender gel with a Lipo-sculpting Complex to help a re-sculpt and firm body silhouette 33. A light, easily absorbed gel with delicate cooling effect Tsa :Intensive slender gel dengan a Lipo-sculpting Complex yang menyejukkan dan mudah menyerap untuk membantu agar kulit tubuh tetap indah Alt :Gel peramping tubuh dengan bahan-bahan yang mudah menyerap dan memberi efek dingin yang melangsingkan dan membentuk tubuh menjadi indah.
59.
Tsu.Md.D.1/Tsa.Md.D.1/MKA/Alt Nama Produk: Skin Balancing Foundation (for formal and combination skin). Tsu :Balancing foundation for normal to combination skin Tsa :Foundation untuk kulit normal dan kombinasi Alt :Alas bedak untuk kulit normal dan kombinasi
60.
Tsu.Md.D.105/Tsa.Md.D.89/MKA/Alt Nama Produk: Oriflame Foam Bath (Exotic) Tsu :Pour under warm running water to create a foamy bath. Tsa :Tuangkan ke dalam air hangat, untuk menghasilkan busa ketika mandi. Alt :Tuangkan pada air hangat yang mengalir agar berbusa.
61.
Tsu.Md.D.109/Tsa.Md.D.94/MKA/Alt Nama Produk: pure skin daily scrub Tsu :Maid expoliating gel deeply cleanses and softens without over drying. Tsa :Gel yang lembut mengangkat kotoran tanpa menjadikan kulit kering. Alt :Gel lembut yang mengangkat kotoran dan melembutkan kulit tanpa menjadikan kulit kuring.
62.
Tsu.Md.D.168/Tsa.Md.D.155/MKA/Alt Nama Produk: Whitening Day Lotion SPF 15 Tsu :Apply to face and neck, every morning after cleansing. Tsa :Gunakan pada wajah dan leher setelah cleansing. clxxii
Alt 63.
:Usapkan pada wajah dan leher setelah pembersih setiap pagi.
Tsu.Md.D.169/Tsa.Md.D.156/MKA/Alt Nama Produk: Whitening Day Lotion SPF 15 Tsu :Contains Oxybenzone. Tsa :Mengandung Oxybenzone. Alt :Mengandung bahan untuk perlindungan sinar matahari.
clxxiii
2. DATA PENELITIAN ANALISIS TRANSPOSISI DAN MODULASI PADA TERJEMAHAN PETUNJUK PETUNJUK PEMAKAIAN PRODUK-PRODUK ORIFLAME
No 1.
Nama Jenis Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa Sasaran Produk 1.Balancing foundation for 1.Foundation untuk kulit Skin normal to combination skin. normal Balancing dan kombinasi. Foundation 2.Shake before use. 2.Kocok sebelum digunakan. (for formal and combination skin).
Jml Bhs 3
2.
Tea Tree Purifying wash and tone gel.
3.Cleansing and toning gel with organic tea tree oil, gently removes impurities and excess sebum. 4. Massage over wet face, rinse off. 5. For oily and blemish prone skin.
3.Gel pembersih dan penyegar wajah dengan tea tree oil. 4.Secara lembut mengangkat kotoran dan sisa sebum. 5.Pijat ke seluruh wajah yang basah lalu bilas sampai bersih. 6. Untuk jenis kulit yang berminyak dan cenderung berjerawat.
6
3.
Milk and 6.Gentle and hydrating cleanser. honey two 7.Apply with cotton wool. 8.Rinse in one off with water. cleanser
7.Gentle and hydrating cleanser. 8.Gunakan dengan kapas kemudian bilas dengan air sampai bersih.
10
4.
9.Whitening night cream. To help Optimals white night hydrate and skin during the night. cream 10.Contains liquorice extract to help lighten skin. 11.Apply to face and neck at night after cleansing and toning.
9.Krim malam yang menjadikan kulit tampak putih dan membantu melembapkan kulit di sepanjang malam. 10.Mengandung liquorice extract yang membantu
29
clxxiv
mencerahkan kulit. 5.
Optimals Sensitive Cleansing Milk
12.Gentle cleansing milk comfortably and thoroughly cleans skin. 13.Contains Chamomile to soothe sensitive skin. 14.Massage onto face and neck and tissue off.
11.Cleansing milk yang membersihkan kulit dengan lembut dan nyaman. 12.Mengandung chamomile untuk menyejukkan kulit sensitive. 13.Pijatkan pada wajah dan leher lalu bersihkan dengan tissue.
6
6.
Optimals Sensitive Soothing Toner
15.Gentle alcohol-free spray on toner. 16.Contain Echium Oil and Calming Complex to soothe sensitive skin. 17.Spray on after cleansing over the face and neck. 18.Can also be used for instant comfort through out the day.
14.Toner lembut bebas alcohol. 15. Mengandung Echium Oil dan Calming Complex yang menyejukkan kulit sensitif. 16.Semprotkan pada wajah dan leher setelah menggunakan cleanser. 17.Bisa juga sebagai penyejuk wajah sehari-hari
6
7.
Mid Summer man 24Hr Antiperspira nt deodorant
19.Mid Summer 24Hr Antiperspirant deodorant. 20.Effective against perspirant and bad odours. 21.Alcohol free.
18.Efektif mengurangi keringat berlebih dan bau badan tak sedap. 19. Bebas alcohol
10
8.
White Nettle and Papaya 2-in-1 AntiDandruff Shampoo and Conditioner
22.Oriflame 2-in-1 Anti-Dandruff Shampoo and Conditioner. 23.A light and gentle shampoo to effectively clean and prevent dandruff leaving hair neatly and shiny. 24.Apply to wet hair, massage into a rich lather and rinse. 25.Suitable for frequent use.
20.Oriflame 2-in-1 AntiDandruff Shampoo and Conditioner. 21. Shampo dan Kondisioner yang ringan dan lembut, efektif membersihkan dan menghilangkan ketombe sehingga menjadikan kulit sehat dan berkilau. 22.Gunakan pada rambut yang basah, pijat hingga berbusa, lalu bilas sampai bersih. 23.Dapat digunakan sesering
29
clxxv
yang anda suka. 9.
Tender Care 26.Multi-purpose protecting balm Protecting Balm
10.
After Hours 27.After Hours Body Cream. 25.Untuk digunakan seluruh tubuh. Body 28.For use all over body. Cream
11.
12.
multi
16
ke
16
E Cream. Vitamin E 29.Vitamin 30.Nourishing care to moisturize Cream (For dry and soften dry skin. 31.Apply to cleansed skin, paying skin) special attention to drier areas.
26.Vitamin E Cream memberi nutrisi, melembabkan dan melembutkan kulit kering. 27. Gunakan pada kulit yang telah dibersihkan. 28.Berikan perhatian khusus pada daerah yang lebih kering.
29
Ultra Shape-Up
32.Intensive slender gel with a Lipo-sculpting Complex to help a re-sculpt and firm body silhouette. 33.A light, easily absorbed gel with delicate cooling effect. 34.Massage daily with circular movements. 35.Concentrate on cellulite-prone areas: thighs, hips and buttocks. 36.Non-staining.
29.Intensive slender gel dengan a Lipo-sculpting Complex yang menyejukkan dan mudah menyerap untuk membantu agar kulit tubuh tetap indah. 30.Pijatkan setiap hari dengan gerakan memutar terutama pada bagian yang cenderung terdapat selulit yaitu paha, pinggul dan bokong. 31.Tidak meninggalkan noda di kulit.
10
13.
Oriflame 24H Active protection Sensitive Roll-on Deodorant
37.Oriflame 24H Active protection Sensitive Roll-on Deodorant. 38. Alcohol & Perfume Free. 39.Apply under arm for all day control.
32.Deodoran untuk kulit sensitive yang bebas alcohol & parfum. 33.Gunakan pada ketiak anda untuk mengurangi keringat berlebih sepanjang hari.
10
14.
Over Night Moisturizin g Foot Cream
40.Over Night Moisturizing Foot Cream. 41.With a unique blend of moisturizers including avocado oil to soften and soothe the skin. 42.Use overnight
34.Over Night Moisturizing Foot Cream. 35.Krim pelembab kaki yang mengandung suatu campuran yang unik dari pelembabpelembab termasuk avocado
3
clxxvi
24.Krim guna.
perawatan
oil untuk menghaluskan dan menyegarkan kulit. 36.Gunakan pada malam hari. 15.
Swedish Care Soothing Mask
43.Soothing Mask For sensitive Skin. 44.Apply on cleansed face avoiding eye area. 45.Leave 5-10 minutes and wife off. 45.Do not rinse
37.Masker yang nyaman untuk kulit sensitif 38.Gunakan pada wajah yang telah dibersihkan, hindari daerah mata. 39. Biarkan 5-10 menit lalu bersihkan dengan lap basah hingga bersih. 40.Jangan dibilas
10
16.
Giordani Gold AgeDefying Foundation.
46.Giordani Gold Age-Defying Foundation. 47.For all skin types. 48.With green extract to help fight the damaging effects of UV and promote younger looking skin. 49. Shake well. 50.SPF 8.
41.Giordani Gold AgeDefying Foundation untuk semua jenis kulit. 42.Mengandung green tea extract dan SPF 8 yang melindungi kulit terhadap efek buruk dari sinar UV dan menyempurnakan penampilan kulit wajah menjadi tampak lebih muda. 43.Kocok dahulu sebelum digunakan.
15
17.
Two in One Cleanser (for all skin types)
51. 2 in 1 Cleanser and Toner: Apply every night and morning on cotton wool and sweep over face and neck.
44.2 in 1 Pembersih sekaligus Penyegar: Usapkan pada wajah dan leher dengan menggunakan kapas setiap pagi dan malam hari.
3
18.
Fairness Lotion
52.Apply to face, neck and arms 45.Gunakan pada wajah , leher dan lengan pada pagi in the morning and evening. dan malam hari.
27
19.
Northern Lights
53.Effective against and 46.Efektif mengurangi perspirant deodorant. 54.Alcohol keringat dan bau tak sedap. free. 47.Bebas alcohol.
27
20.
48.Bedak padat untuk kulit Tea Balance 55.Pressed Powder. 56.For normal to combination normal dan kombinasi. Pressed skin. Powder
6
21.
Grape
10
57.Foaming cleanser with organic 49.Busa clxxvii
pembersih
wajah
Antioxidant face wash
grape seed extract. 58.Gently washes impurities and helps protect from free-radicals. 59.Massage on wet face, rinse off. 60. Avoid contact with eyes. 61.For normal to combination skin.
dengan grape seed extract. 50.Secara lembut membersihkan kotoran dan membantu kulit dari radikal bebas. 51.Pijat pada wajah yang basah lalu bilas sampai bersih. 52.Hindari kontak langsung dengan mata. 53.Untuk jenis kulit normal dan kombinasi.
22.
Swedish Care Cooling Scrub
62.Cooling scrub for combination skin. 63.Apply to damp skin and rinse off. 64.Avoid eye areas.
54.Scrub pembersih yang memberi efek dingin untuk kulit kombinasi. 55.Gunakan pada kulit yang kusam dan bilas hingga bersih. 56.Hindari daerah mata.
11
23.
Anti Ageing 65.Hair Solution anti ageing treatment Mask. Treatment 66.Restores the youthful mask appearance of hair. 67.Apply a generous amount in towel dried hair, focusing on the weakened areas of the hair. 68.Gently massage with fingertips, leave for 5 minutes and rinse. 69.For best result use 1-2 times weekly.
57.Menjaga penampilan rambut agar tampak muda selalu. 58.Gunakan pada rambut yang telah dikeringkan dengan handuk, terutama pada rambut yang bermasalah. 59.Pijat lembut dengan ujung jari, biarkan selama 5 menit lalu bilas sampai bersih. 60.Untuk hasil terbaik gunakan 1-2 kali seminggu.
3
24.
Fairness Cream
70.Fairness Cream. 61.Fairness Cream. 71.Apply to face, neck and arms 62.Gunakan pada wajah, in the morning and afternoon. leher dan lengan pada pagi dan sore hari.
29
25.
Reviving Hand Treatment Mask
72.Hand treatment mask with almond oil and shea butter. 73.For best results use overnight, twice weekly.
29
clxxviii
63.Masker untuk perawatan tangan dengan almond oil dan shea butter. 64.Untuk hasil yang terbaik gunakan pada sepanjang malam hari, 2 kali seminggu.
26.
Milk & 74.Nourishing face cream with Honey organic milk& honey extract. Nourishing 75.Suitable for normal to dry skin. Cream
65.Krim untuk menutrisi kulit wajah dengan organic milk and honey extract. 66.Cocok untuk jenis kulit normal dan kering.
11
27.
Silk And 76.Apply silk and Cashmere body lotion everyday all over the body Cashmere after shower and bath. Body Lotion
67.Gunakan Silk and Cashmere body lotion setiap hari ke seluruh tubuh sesudah mandi dan berendam.
27
28.
Wild Rose 77.Oriflame Cotton and wild rose and Cotton protecting shampoo. 78.Mild and gentle shampoo to Shampoo effectively cleanse, nourish and protect coloured hair. 79.Apply to wet hair. 80.Massage into a rich lather and rinse.
68. Oriflame Cotton and wild rose protecting shampoo. 69. Shampo yang ringan dan lembut. 70.Efektif membersihkan, menutrisi, dan melindungi rambut berwarna. 71.Gunakan pada rambut yang basah, pijat hingga berbusa lalu bilas sampai bersih.
6
7
29.
Shower gel for sensitive skin with mango and Yoghurt.
81.Shower gel for sensitive skin 72.Shower gel for sensitive with mango and Yoghurt. skin with mango and 82.Use on wet skin, lather and Yoghurt. 73.Gunakan pada kulit yang basah hingga rinse. berbusa lalu bilas sampai bersih.
10
30.
FREE Attitude Antiperspira nt Deodorant spray (nonwhitening)
83.Free attitude non-whitening antiperspirant deodorant spray. 84.Shake well and spray evenly 15 cm from your underarm and body. 85.Causions: Use only as directed. 86.Avoid deliberate inhalation. 87.Do not spray near eyes or face or on sore or broken skin. 88.Extremely flammable. 89.Do not spray on a neck flame or any incandescent material. 90.Keep out of reach of children. 91.Do not pierce or burn even after use.
6
clxxix
74.Free attitude nonwhitening antiperspirant deodorant spray. 75.Kocok sebelum digunakan dan semprotkan secara merata dengan jarak 15 cm pada daerah ketiak dan tubuh Anda. 76.PERHATIAN! 77. Gunakan sesuai petunjuk. 78. Jangan sampai kena mata atau selaput lender lain dan jangan dihirup. 79. AWAS! Isi bertekanan tinggi, dapat meledak pada suhu 50oC, jangan ditusuk jangan
92.Pressurised container. 93.Protect from sunlight and do not expose to temperature exceeding 50oC. 94.Keep away from sources of ignition- no smoking.
disimpan di tempat panas, di dekat api atau sumber api atau dibuang di tempat pembakaran. 80.Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
31.
Soothing Foot Cream (Chammom ile)
95.Soothing Foot Cream. 96.With a unique blend of moisturizers, chamomile and primrose to soften and soothe. 97.For best results, remove hard skin with the Footfile and massage into feet.
dengan 81.Pelembab perpaduan Chammomile dan Primrose menjadikan kaki Anda terasa lebih halus dan sejuk. 82.Untuk hasil terbaik, hilangkan kulit yang kasar dengan Footfile dan pijatkan pada kaki Anda.
28
32.
POP Glam Hair and Body Wash (Tropical Smoothie)
98.Tropically fragranced two in one hair and body wash. 99.For use all over body, lather and rinse.
83.Tropically fragranced two in one hair and body wash. 84.Pembersih untuk rambut dan tubuh. 85.Gunakan ke seluruh tubuh hingga berbusa lalu bilas sampai bersih.
20
33.
Colour therapy (Tranquillit y shower gel)
100.Colour Therapy Tranquility Shower Gel. 101.Shower Gel with vetiver and marjoram essential oils to give a sense of tranquility. 102.Green colour promotes balance and harmony. 103.Massage over body, lather and rinse.
86.Gel mandi dengan kandungan essential oil dari Vetiver dan Marjoram yang memberikan rasa tenang. 87.Warna hijau menjaga keseimbangan dan keserasian. 88.Pijat ke seluruh tubuh hingga berbusa lalu bilas sampai bersih.
11
34.
104.Oriflame Exotic Foam bath. 89.Tuangkan ke dalam air Oriflame Foam Bath 105.Pour under warm running hangat, untuk menghasilkan water to create a foamy bath. busa ketika mandi. (Exotic)
11
35.
Milk & Honey Gold (BATH AND SHOWER GEL)
106.Bath and Shower gel with milk and honey extracts to moisturize and soften skin. 107.Massage onto wet skin, lather and rinse well.
clxxx
90.Gel untuk mandi dan berendam dengan ekstrak susu dan madu. 91.Melembabkan dan melembutkan kulit. 92.Usapkan pada kulit yang telah dibasahi hingga berbusa
6
kemudian bilas hingga bersih. 36.
pure skin 108.Daily scrub for oily problem daily scrub. skin. 109.Maid expoliating gel deeply cleanses and soften without over drying. 110.Gently massage over wet skin, avoid eye area, rinse with water.
93.Scrub untuk kulit berminyak, digunakan setiap hari. 94.Gel yang lembut mengangkat kotoran tanpa menjadikan kulit kering. 95.Pijatkan secara lembut pada kulit yang telah dibasahi lalu bilas sampai bersih. 96.Hindari daerah sekitar mata.
6
37.
summer solution shampoo (to protect hair against sun/sea damage
111.Summer solution protecting shampoo. 112.Helps to protect hair against sun, sea and chlorine damage. 113.Massage into wet hair and rinse.
97.Summer solution protecting shampoo. 98.Sampo yang membantu melindungi rambut terhadap efek buruk sinar matahari, laut dan chlorine yang dapat merusakkan rambut. 99.Pijat pada rambut yang basah hingga berbusa lalu bilas sampai bersih.
11
38.
rose hip (revitalizing milk cleanser with organic rose hip extract)
114.Revitalizing milk cleanser with organic rose hip extract. 115.Apply with cotton pad. 116.For all skin type especially dry mature.
100.Pembersih wajah dengan organic rose hip extract untuk mengembalikan vitalitas kulit. 101.Gunakan dengan kapas. 102.Untuk semua jenis kulit terutama kulit dewasa yang kering
5
39.
wild rose and cotton protecting shampoo
117.Oriflame Cotton And Wild Rose Protecting Shampoo. 118.Mild and gentle shampoo to effectively cleanse, nourish and protect coloured hair. 119.Apply to wet hair, massage into a rich lather and rinse.
103.Oriflame Cotton And Wild Rose Protecting Shampoo. 104.Sampo yang ringan dan lembut, efektif membersihkan, menutrisi dan melindungi rambut berwarna. 105.Gunakan pada rambut yang basah, pijat hingga berbusa lalu bilas sampai bersih.
17
clxxxi
40.
Whitening Foaming Cleanser (contains liquorice To lighten skin tone)
120. Whitening Foaming Cleanser. 121. A foaming facial cleanser, which cleans and clarifies skin tone. 122.Contains liquorice extract to help lighten and soften skin. 123.Massage on wet skin to create a richer lather then rinse-off with warm water. 124.Avoid eye area.
106.Whitening Foaming Cleanser. 107.Busa pembersih wajah untuk membersihkan dan mengembalikan warna kulit. 108.Mengandung ekstrak liquorice untuk mencerahkan dan melembutkan kulit. 109.Pijatkan pada kulit yang basah hingga berbusa kemudian bilas hingga bersih dengan air hangat. 110.Hindari daerah sekitar mata.
6
41.
Apple Shampoo (With apple extract Mild for frequent use)
125.Specially formulated for frequent use. 126.Contains extract of apple in an extremely mild surfactant base to leave hair gently cleansed soft and manageable. 127.Apply to wet hair, massage onto a rich lather and rinse.
111.Sampo dengan formula khusus untuk pemakaian sesering mungkin. 112.Mengandung ektrak buah apel menjadikan rambut bersih, lembut dan mudah diatur. 113.Gunakan pada rambut yang basah , pijat hingga berbusa lalu bilas hingga bersih. 114.Ulangi jika diperlukan.
10
42.
Orange peel off exfoliating (FOR NORMAL TO COMBINA TION SKIN)
128.Orange Peel Off Mask to exfoliate and brighten up normal to combination skin. 129.Smooth evenly over skin cleansed face avoiding eye area, leave to dry for 10 minutes, then peel off gently from the bottom.
115.Masker untuk menghilangkan sel-sel kulit mati dan kotoran sehingga kulit tampak bersih berseri. 116.Cocok untuk kulit normal dan kombinasi. 117.Oleskan masker secara tipis pada wajah yang telah dibersihkan. 118.Biarkan sampai kering sampai 10 menit lalu kelupas dengan lembut mulai dari bagian bawah. 119.Jangan digunakan si sekitar mata.
3
43.
Soothing
130.Soothing icy foot balm with 120.Soothing icy foot balm
28
clxxxii
ICY FOOT BALM (watermelo n)
watermelon, moisturizes and softens skin. 131.Apply to legs and feet for an instant refreshing feeling.
dengan watermelon, untuk melembabkan dan menghaluskan kulit. 121.Gunakan pada kulit kaki Anda sehingga menjadikannya terasa segar.
44.
Pure skin no 132.Moisturising foundation for 122.Alas bendak untuk spot gel melembabkan kulit normal normal. (! SOS) hingga kering
45.
Grape antioxidant night cream with organic grape seed extract.
133.Night cream with organic grape seed extract, nourishes and helps restore the skin’s natural barrier over night. 134.For normal to combination skin.
46.
Visions PEACH ME PERFECT SKIN GLOW
135.Apply with finger tip or 125.Oleskan dengan sponge for a natural peachy glow. menggunakan ujung jari atau sepon untuk mendapatkan kemilau alami yang mempesona.
47.
136.Foundation for all skin types. VISION Fresh Look 137.Apply with finger tips or Foundation sponge. (All skin types)
126.Alas bedak untuk semua jenis kulit. 127.Gunakan dengan bantuan ujung jari atau sponge.
3
48.
PAPAYA & MANGGO FACE SCRUB With fruit extract exfoliating
138.Papaya mango face scrub. 139.Apply to wet face, gently massage and rinse off with warm water. 140.Avoid direct contact with eyes.
128.Scrub wajah yang mengandung papaya dan mangga. 129.Gunakan pada wajah yang telah dibasahi pijat secara lembut kemudian bilas dengan air hangat. 130.Hindari kontak langsung dengan daerah mata.
3
49.
Blueberry Peel-off Mask.
141.Blueberry peel-off mask. 131.Masker wajah dengan Contents blueberry extract for extrak radiant complexion. 142.Apply Blueberry.mengandung
6
clxxxiii
6
123.Krim malam dengan grape seed extract, memberi nutrisi dan membantu memperbaiki lapisan kulit sepanjang malam. 124.Untuk jenis kulit normal dan kombinasi. 3
With blueberry antioxidants protects skin
blueberry untuk evenly over cleansed face, extrak menjaga kesehatan kulit dan avoiding eye area. bercahaya. 143.Leave to dry for 10-15 mins, tampak 132.Gunakan secara merata then peel-off gently. pada wajah yang telah dibersihkan, biarkan kering selama 10-15 menit. 133.Kemudian kelupas perlahan. 134.Hindari daerah sekitar mata.
50.
FOOT & SHOE DEODORA NT SPRAY Watermelon
144.Refreshing foot & shoe deodorizing spray with watermelon & menthol. 145.Cautions: use only as directed. 146.Avoid deliberate inhalation. 147.Do not spray near eyes or face or on sore or broken skin. 148.Extremely flammable: do not spray on a naked flame or any incandescent material. 149.Keep out of reach of children. 150.Do not pierce or burn even after use. Pressurised container. 151.Protect from sunlight and do not expose to temperatures exceeding 50C. 152.Keep away from sources of ignition-No smoking.
135.Spray yang menyegarkan dan mengurangi bau tak sedap pada kaki dan sepatu anda dengan watermelon dan menthol. 136.PERHATIAN! 137.Gunakan sesuai petunjuk jangan sampai kena mata atau selaput lendir lain dan jangan dihirup. 138.AWAS! Isi bertekanan tinggi dan dapat meledak pada suhu bertekanan 50C. 139.Jangan ditusuk jangan disimpan ditempat panas.di dekat api/sumber api atau dibuang ditempat pembakaran. 140.Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
8
51.
Time to Shine SHOWER GEL
153.Time to shine shower gel with glitters. 141.Time to shine shower gel 154.Lather and rinse to gently with glitters. cleanse and lightly fragrance skin. 142.Gel mandi yang membersihkan dengan lembut dan mengharumkan tubuh. 143.Gunakan pada tubuh yang basah hingga berbusa lalu bilas sampai bersih.
10
52.
Coconut and Ricemilk NOURISHI
155.Oriflame coconut and ricemilk nourishing shampoo. 156.A mild and gentle shampoo to effectively cleanse and nourish
11
clxxxiv
144.Oriflame coconut and ricemilk nourishing shampoo. 145.Sampo yang ringan dan lembut, efektif membersihkan
NG SHAMPO
menutrisi rambut, hair. 157.Apply to wet hair, dan massage into a rich lather and gunakan pada rambut yang basah, pijat hingga berbusa rinse. lalu pijat sampai bersih.
Oriflame Conditioner All hair types
158.Conditioner formulated for all hair types. 159. It will leave hair soft, shiny and easy to brush. 160.Use after Oriflame shampoo. 161.Apply to wet hair and rinse.
18 53.
146.Conditioner yang diformulasikan untuk semua jenis rambut. 147.Menjadikan rambut terasa lembut, tampak berkilau dan mudah disisir. 148.gunakan setelah penggunaan Oriflame sampo. 149.Usapkan pada rambut yang telah dibasahi lalu bilas. 18
54.
Coconut Shower Cream With coconut extract Conditions skin
162.Coconut shower cream with nourishing agents and coconut extract to nourish skin. 163.Massage over wet skin and rinse with warm water.
150.Coconut shower cream dengan unsur pelembab dan extrak buah kelapa untuk merawat kulit. 151.Pijatkan pada kulit yang basah dan bilas dengan air hangat. 29
55.
SERENE 24Hr Antiperspira nt Deodorant
164.Serene 24Hr Antiperspirant Deodorant. 165.Effective against perspiration and bad odours. 166.Alcohol free.
152.Efektif mengurangi keringat berlebih dan bau badan tak sedap. 153.Bebas alcohol.
56.
167.Whitening day lotion. A light Whitening Day Lotion SPF 15 daily moisturiser. 168.Apply to face and neck, every SPF 15 morning after cleansing. 169.Contains Oxybenzone.
154.Lotion pelembab dengan SPF 15. 155. Gunakan pada wajah dan leher setelah cleansing. 156. Mengandung Oxybenzone.
57
170.Blemish solver. tea tree 171.Dot on targeted area. Purifying blemish solver With organic tea tree oil
157.Merawat kulit yang bernoda. 158.Totolkan pada kulit yang bernoda
5
clxxxv
5
3. Kuesioner Tingkat Keakuratan dan Tingkat Keberterimaan Kuesioner
ini dilakukan untuk kepentingan penelitian pada Program
Pascasarjana Program Studi Linguistik Penerjemahan Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan judul Thesis “Analisis
Transposisi Dan Modulasi Pada
Terjemahan Petunjuk Pemakaian Produk-Produk Oriflame” yang dilakukan oleh mahasiswa yang bernama Lusi Susilawati, S.S dengan Nim S 130908009. Kuesioner ini disusun dalam rangka penelitian tentang tingkat kualitas terjemahan pada petunjuk pemakaian produk kecantikan dan perawatan tubuh Oriflame. Penelitian ini bertujuan untuk menilai keakuratan dan keberterimaan data berdasarkan skala yang tersedia. Responden dimohon untuk menuliskan alasan yang mendukung jawaban tersebut dan memperbaiki kata, frase ataupun kalimat yang menurut responden kurang tepat dan tidak berteriman dalam bahasa sasaran (Bsa). Adapaun tingkat keakuratan dapat diukur berdasarkan skala definisi berikut:
SKALA 1.
DESKRIPSI Akurat,
apabila
pesan
dalam
bahasa
sumber
tersampaikan
sepenuhnya dalam teks bahasa sasaran 2.
Kurang akurat, apabila ada sebagian pesan yang menyimpang/tidak tersampaikan dalam teks bahasa sasaran.
3.
Sangat tidak akurat, apabila kata, frase atau kalimat tidak diterjemahkan yang menyebabkan pesan tidak tersampaikan sama sekali dalam teks bahasa sasaran.
Sedangkan untuk mengukur keberterimaan digunakan skala dan definisi berikut:
clxxxvi
SKALA
DESKRIPSI
1.
Berterima, apabila bahasa terjemahan alamiah dan sesuai dengan kaidah kebahasaan pada bahasa sasaran. Terjemahan tidak terasa seperti hasil terjemahan.
2.
Kurang berterima, apabila bahasa terjemahan kurang alamiah karena ada kejanggalan pada tataran kata, frase ataupun kalimat namun sebagian besar terjemahan terasa alamiah.
3.
Tidak berterima, apabila hasil terjemahan tidak alamiah dan terasa janggal sebagai kalimat bahasa Indonesia.
Berikut adalah data-data penelitian beserta kuesioner yang dimaksud dengan keterangan : A. Transposisi menurut Machali a. Kata/frase/kalimat bergaris bawah = 1. Nomina Jamak dalam Bahasa Inggris menjadi tunggal dalam Bahasa Indonesia dan sebaliknya. 2. Adjektiva + nomina menjadi nomina + pemberi sifat. 3. Gabungan adjektiva bentukan dengan nomina atau frasa nominal dalam Bsu menjadi nomina + nomina dalam Bsa) b. Kata/frase/kalimat dicetak miring = 1. Pergeseran yang dilakukan karena alasan kewajaran pengungkapan -
Nomina/frase nomina dalam Bsu menjadi verba dalam Bsa
-
Gabungan adjektiva bentukan dengan nomina atau frasa nominal dalam Bsu menjadi nomina + nomina dalam Bsa
-
Frase nominal dengan adjektiva bentukan dari verba (tak) transitif dalam Bsu menjadi nomina + klausa dalam Bsa.
2. Pergeseran yang dilakukan untuk mengisi kerumpangan kosa kata (termasuk perangkat tekstual seperti /-pun/ dalam Bahasa
clxxxvii
Indonesia) dengan menggunakan suatu struktur grammatikal (Pergeseran unit dalam ‘istilah’ Catford (1965) termasuk dalam transposisi jenis ini yaitu misalnya dari kata menjadi klausa, frase menjadi klausa, dan sebagainya, yang sering kita jumpai dalam penerjemahan kata-kata lepas bahasa Inggris.) B. Modulasi menurut Machali Kata/frase/kalimat yang dicetak tebal= 1. Pasangan kata dalam Bsu yang salah satunya saja ada dalam Bsa 2. Struktur aktif dalam Bsu menjadi pasif dalam Bsa dan sebaliknya, (Infinitive of purpose dalam bahasa Inggris) 3. Struktur subjek yang dibelah dalam bahasa Indonesia perlu modulasi dengan menyatukannya dalam bahasa Inggris 4. Menyatakan secara tersurat dalam Bsa apa yang tersirat dalam Bsu 5. Bentuk negatif ganda dalam Bsu menjadi positif dalam Bsa
NO. 1.
BAHASA SUMBER
BAHASA SASARAN
1.Balancing foundation for normal to combination skin. 2.Shake before use. Nilai keakuratan 1. 2.
1.Foundation untuk kulit normal kombinasi. 2.Kocok sebelum digunakan.
Alasan/ komentar
Nilai keberterimaan
1. 2.
Alasan/komentar
clxxxviii
dan
4. Kuesioner Konsumen dan Member Oriflame Kuesioner ini dilakukan untuk kepentingan penelitian pada Program Pascasarjana Program Studi Linguistik Penerjemahan Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan judul Thesis “Analisis Transposisi Dan Modulasi Pada Terjemahan Petunjuk Pemakaian Produk-Produk Oriflame”. Oleh karenanya dimohon kepada para responden untuk dapat mengisi pertanyaanperntanyaan berikut ini dengan sebenar-benarnya. Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih. Nama :....................................................................................................................... Level : ...................................................................................................................... Menjadi konsumen/member Oriflame sejak tahun: .................................................. 1. Produk jenis apakah yang paling sering anda gunakan?....................................................................................................... 2. Produk apakah yang paling sering dikonsumsi oleh konsumen anda? ……………………………………………………………………………… ….………………………………………………………………………...... 3. Bagaimanakah menurut anda tentang penerjemahan teks petunjuk pemakaian dalam kemasan produk Oriflame? a. Sudah akurat b. Cukup dimengerti c. Tidak sesuai dengan bahasa sumber (Bsu) d. Sangat menyimpang dari bahasa sumber e. ………………………………………………………………………….. …...……………………………………………………………………... ………………………………………………………………………….. 4. Apakah anda selalu membaca dahulu petunjuk pemakaian dalam kemasan sebelum menggunakan produk tersebut?......................................................................................................... 5. Pernahkah anda, downline anda ataupun konsumen anda menggunakan salah satu produk Oriflame tanpa membaca dahulu petunjuk pemakaian dan akhirnya terjadi kekeliruan yang mengakibatkan kerusakan pada kulit anda? Jika pernah tolong sebutkan nama produknya dan apa yng membuat anda keliru? a. Tidak pernah clxxxix
b. Pernah ………………………………………………………………………… …...…………………………………………………………………… ………...……………………………………………………………… …………….. 6. Pernahkah terjadi kekeliruan (baik anda maupun downline/pelanggan anda) pada saat pemakaian produk karena petunjuk pemakaian yang tidak dimengerti? Jika pernah tolong sebutkan nama produknya dan apa yang membuat anda tidak mengerti! a. Tidak pernah b. Pernah ………………………………………………………………………… …...…………………………………………………………………… ………...……………………………………………………………… …………….. 7. Apakah kekeliruan pemakaian tersebut (jika Pernah) mempengaruhi tingkat penjualan produk tersebut?.................................................................................. 8. Menurut anda apakah terjemahan petunjuk pemakaian dalam kemasan produk-produk Oriflame sebaiknya diterjemahkan secara singkat atau secara detail?............................................................................................................. ........................................................................................................................ 9. Haruskah anda menjelaskan terlebih dahulu produk-produk Oriflame (terutama produk baru) pada calon pembeli ataupun langganan anda sebelum mereka membelinya?........................................................................................... 10. Apakah saran anda terhadap terjemahan cara pemakaian yang tertera pada kemasan produk-produk Oriflame? ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………
-
Terima kasih -
Lusi Susilawati, S.S Mahasiswa Pascasarjana Prodi Linguistik penerjemahan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
cxc
cxci
cxcii
cxciii