ANALISIS TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO TERHADAP JUMLAH DANA DEPOSITO BERJANGKA PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA KANTOR UNIT GELUMBANG Korni Mufarola, Sitti Nurhayati Nafsiah, Jaka Darmawan Dosen Universitas Bina Darma, Mahasiswa Universitas Bina Darma Jalan Jenderal Ahmad Yani No.12 Palembang Pos-el :
[email protected],
[email protected],
[email protected]
Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Tingkat Suku Bunga Terhadap Jumlah Dana Deposito PT Bank Rakyat Indonesia Kantor Unit Gelumbang. Populasi dari penelitian ini adalah para depositor yang terdaftar di PT Bank Rakyat Indonesia Kantor Unit Gelumbang. Analisis yang digunakan penulis adalah analisis linier regresi sederhana yang bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh tingkat suku bunga terhadap jumlah dana deposito. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh tingkat suku bunga yang signifikan terhadap jumlah dana deposito yang berarti hubungan tingkat suku bunga terhadap jumlah dana deposito cukup kuat, karena adjusted R Square sebesar 3% dari 7,75%( suku bunga yang dijamin oleh Lembaga Penjaminan Simpanan atau LPS) Kata kunci :Tingkat Suku Bunga Deposito, Jumlah Dana Deposito. Abstrak: This research aimed to determine the effectof Interest Rateto Total Funds Deposits PT Bank Rakyat IndonesiaUnit Office Gelumbang. The population of this study is the depositors registered in PT BankRakyat IndonesiaUnit Office Gelumbang. The analys isused by the author is simple regression linear analysis that aims to determine the influence of interest rate on the amount of deposits. The results ofthis study concluded that there are significant interest rate significantly to theTotal Funds Depositswhichmeansthe interest rate relation ships in the amount of depositsis strong enough, because the adjusted RSquare of3% from7.75%(interest rate guaranteed by the Lembaga Penjaminan Simpanan or LPS) Keyword : Interest Rate Deposit. Total Funds Deposit
1 PENDAHULUAN
Negara Republik Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang, dewasa ini sedang melaksanakan pembangunan di segala bidang demi terwujudnya cita-cita yang ingin di capai oleh bangsa Indonesia, yaitu menciptakan masyarakat yang adil dan makmur yang merata baik materil maupun spiritual berdasarkan pada Pancasila dan
UUD 1945. Pembangunan yang sedang dilaksanakan saat ini, pada hakikatnya merupakan kebutuhan masyarakat Indonesia seutuhnya yang meliputi semua sektor dengan menitikberatkan pada pembangunan di sektor perekonomian. Adapun pembangunan tersebut bertujuan memajukan kesejahteraan umum dan rasa keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia. Sejalan dengan pertumbuhan kegiatan ekonomi dalam beberapa tahun ini kegiatan perbankan menunjukan perkembangan yang signifikan. Perkembangan ekonomi yang berubah cepat dan kompetitif dengan permasalahan yang semakin kompleks memerlukan adanya penyesuaian tentang kebijakan ekonomi serta perbaikan sistem keuangan, khususnya perbankan. Sehat tidaknya perbankan nasional akan sangat mempengaruhi iklim usaha nasional. Perbankan merupakan lembaga keuangan yyang mempunyai peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Menurut Kasmir (20014:24), salah satu perusahaan yang menjual jasa adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan atau lebih dikenal dengan nama bank. Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau dalam bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. Falsafah yang mendasari kegiatan usaha bank adalah kepercayaan masyarakat. Menurut Undang– Undang tentang Perbankan Nomor 10 tahun 1998 kemudian diubah dengan UU Nomor 23 Tahun 2004 kemudian diubah dengan UU Nomor 15 Tahun 2013 di mana bank sebagai lembaga keuangan yang selalu bersaing untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat dan pengusaha pemilik modal untuk menyalurkan dananya kepada pihak yang memerlukan dan bagian dari sistem moneter mempunyai kedudukan yang sangat strategis sebagai penunjang pembangunan ekonomi. Adapun pembangunan perekonomian tersebut bertujuan untuk memajukan kesejahteraan umum dan rasa keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.Masyarakat atau perusahaan sebagai pemilik dana mempunyai suatu keinginan, agar dana yang ada dapat berkembang.Bertambahnya nilai
suatu dana merupakan suatu perkembangan yang diinginkan oleh para pemilik dana baik dalam jangka pendek maupun untuk masa yang akan datang. Dana dari masyarakat yang berhasil dihimpun oleh bank disalurkan kembali oleh bank kepada masyarakat dalam bentuk kredit (produk pembiayaan) dan bentuk jasa perbankan lainnya.Penghimpunan dana dan penyalurannya kredit perbankan pemerintah mengeluarkan kebijaksanaan, yang bertujuan untuk melengkapi dan menyempurnakan perkembangan sektor perbankan yaitu dengan cara memberikan suku bunga. Kebijaksanaan suku bunga yang realitas akan terus dikembangkan dan ini tentunya akan mempengaruhi tinggi rendahnya suku bunga yang ditetapkan sedemikian rupa yang tidak memberatkan bagi usaha pembangunan dan juga tidak memberatkan para nasabah atau para pengusaha. Selain itu kebijaksanaan suku bunga harus mencerminkan langkahnya modal yang tersedia dalam perekonomian dan keseluruhan biaya penyaluran modal dari penabung kepada peminjam. Menurut Undang–Undang tentang Perbankan Nomor 10 tahun 1998 kemudian diubah dengan Undang–Undang Nomor 23 Tahun 2004 kemudian diubah dengan Undang–Undang Nomor 15 Tahun 2013, Kegiatan Bank Umum adalah Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, tabungan, sertifikat deposito, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.Simpanan masyarakat yang peka terhadap perubahan tingkat suku bunga adalah deposito berjangka,sertifikat deposito dan tabungan. Dengan demikian, besarnya tingkat elastisitas tingkat bunga terhadap simpanan pada tiap-tiap bank akan berbeda. Berdasarkan teori ekonomi, jika elastisitas lebih besar dari satu dinyatakan elastis, artinya tingkat suku bunga mempunyai volume deposito berjangka. Dalam
praktiknya, Jumlah dana deposito berjangka dapat digunakan sebagai bahan efaluasi oleh bank terhadap kebijakan penetapan tingkat suku bunga. Deposito biasanya memiliki jangka waktu tertentu di mana uang di dalamnya tidak boleh ditarik nasabah. Deposito baru bisa dicairkan sesuai dengan tanggal jatuh temponya, biasanya deposito mempunyai jatuh tempo 1, 3, 6, atau 12 bulan. Bila deposito dicairkan sebelum tanggal jatuh tempo, maka akan kena penalti. Deposito juga dapat diperpanjang secara otomatis menggunakan sistem ARO (Automatic Roll Over). Deposito akan diperpanjang otomatis setelah jatuh tempo, sampai pemiliknya mencairkan depositonya. Bunga deposito biasanya lebih tinggi daripada bunga tabungan biasa. Bunga dapat diambil setelah tanggal jatuh tempo atau dimasukkan lagi ke pokok deposito untuk didepositokan lagi pada periode berikutnya. Bank Rakyat Indonesia merupakan salah satu perbankan BUMN dengan memprioritaskan pelayanan kepada usaha mikro dan usaha menengah (UKM). Untuk menunjang perekonomian masyarakat khususnya masyarakat sekitar Gelumbang Sumatera Selatan juga memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung sumber daya manusia yang profesional. Salah satu pelayanan PT Bank Rakyat Indonesia Kantor Unit Gelumbang kepada nasabah adalah dalam bentuk deposito. Dalam memasarkan deposito, PT Bank Rakyat Indonesia Kantor UnitGelumbang memberi banyak kemudahan dalam bentuk bunga yang bersaing, rasa aman dalam menginvestasikan uangnya, serta kualitas pelayanan yang lebih baik. Oleh karena itu PT Bank Rakyat Indonesia Kantor Unit Gelumbang berusaha memberikan suku bunga deposito yang bersaing sehingga nasabah ingin menginvestasikan uangnya
khususnya para pengusaha dengan menawarkan produk deposito. Bank Rakyat Indonesia Kantor Unit Gelumbang menetapkan suku bunga deposito yang bersaing agar para nasabahnya merasa nyaman dan tidak berpindah ke bank lainnya, sehingga salah satu tujuan Bank Rakyat Indonesia Kantor Unit Gelumbang dapat tercapai yaitu laba yang meningkat. Berdasarkan uraian di atas, maka Penulis tertarik untuk mengambil judul “Analisis Tingkat Suku Bunga Deposito Terhadap Jumlah Dana Deposito Berjangka Pada PT Bank Rakyat Indonesia Kantor Unit Gelumbang” 2. LANDASAN TEORI 2.1
Pengertian Bank Menurut Undang-undang tentang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 kemudian diubah dengan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 kemudian diubah dengan UU Nomor 15 Tahun 2013, Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Pengertian Bank menurut Ismail dalam bukunya Manajemen Perbankan (2013:3) Bank Merupakan Lembaga yang dapat memberikan pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan dana.Masyarakat dapat secara langsung mendapat pinjaman dari bank, sepanjang masyarakat pengguna dana tersebut dapat memenuhi persyaratan yang diberikan oleh bank. Adapun menurut Kasmir (2014:24) Bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan artunya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan.” 2.2 Kegiatan Bank Umum
Menurut Undang–Undang tentang Perbankan Nomor 10 tahun 1998 kemudian diubah dengan Undang–Undang Nomor 23 Tahun 2004 kemudian diubah dengan Undang–Undang Nomor 15 Tahun 2013, Kegiatan Bank Umum Sebagai Berikut : 1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, tabungan, sertifikat deposito, dan atau bentuk lainnya yang 8 dipersamakan dengan itu. 2. Memberikan kredit 3. Menerbitkan surat pengakuan utang 4. Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya 5. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah 6. Menempatkan dana pada siapa, meminjam dana dari mana, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya. 7. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan antar pihak ketiga. 8. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga 9. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak. 10. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek 11. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat. 12. Menyediakan pembiayaan pembiayaan dan atau melakukan kegiatan lain berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
13. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan undang-undang ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2.3 Sumber-Sumber Dana Bank Menurut Kasmir (2014:58) Sumbersumber dana bank tersebut sebagai berikut : 1. Dana yang bersumber dari bank itu sendiri. Sumber dana ini merupakan sumber dana dari modal sendiri. Modal sendiri maksudnya modal setoran dari pemegang sahamnya. Apabila saham yang terdapat dalam porpetel belum habis terjual, sedangkan kebutuhan dana masih perlu, maka pencariannya dapat dilakukan dengan menjual saham kepada pemegang saham lama. Akan tetapi, jika tujuan peruhaan untuk melakukan ekspansi, maka perusahaan dapat mengeluarkan saham baru dan menjual saham baru tersebut di pasar modal. 2. Dana yang bersumber dari masyarakat luas Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini. Adapun sumber dana dari masyarat luas dapat dilakukan dalam bentuk: a. Simpanan Giro b. Simpanan tabungan c. Simpanan Deposito 3. Dana yang bersumber dari lembaga lainya Perolehan dana dari sumber ini antara lain dapat diperoleh dari : a. Kredit likuiditas dari Bank Indonesia. b. Pinjaman antarbank (Call Money). c. Pinjaman dari bank-bank luar negeri. d. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU). Menurut Ismail (2013:40) sumber-sumber dana bank tersebut sebagai berikut : 1. Dana Sendiri
2. Dana Pinjaman 3. Dana Pihak Ketiga 2.4 Pengertian Suku Bunga Menurut Kasmir (2014:114) Bunga Bank adalah balas jasa yang diberikan oleh bank berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. Bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar kepada nasabah (yang memiliki simpanan) dengan yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank (nasabah yang memperoleh pinjaman) 2.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Suku Bunga Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga adalah sebagai berikut Kasmir (2014:114): 1. Kebutuhan dana 2. Persaingan 3. Kebijaksanaan pemerintah 4. Target laba yang diinginkan 5. Jangka waktu 6. Kualitas jaminan 7. Reputasi perusahaan 8. Produk yang kompetitif 9. Hubungan baik 10. Jaminan pihak ketiga 2.6 Pengertian Deposito Menurut UU Perbankan nomor 15 Tahun 2013, Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank. Simpanan deposito menurut Kasmir (2014:74) merupakan simpanan pihak ketiga yang dikeluarkan oleh bank yang mengandung unsur jangka waktu dan tidak dapat ditarik setiap saat. Deposito menurut Ismail dari bukunya Manajemen Perbankan (2013:79) adalah dana yang dapat diambil sesuai dengan perjanjian berdasarkan jangka waktu yang disepakati. 2.7 Jenis-jenis Deposito Adapun jenis-jenis deposito menurut Kasmir (2014:74) :
1. Deposito Berjangka Deposito Berjangka Merupakan deposito yang diterbitkan menurut jangka waktu tertentu. Jangka waktu deposito biasanya bervariasi mulai dari 1, 2, 3, 6, 12, 18 sampai dengan 24 bulan. Deposito berjangka diterbitkan atas nama baik perorangan maupun lembaga. Artinya di dalam bilyet deposito tercantum nama seseorang atau lembaga si pemilik deposito berjangka. Penarikan bunga deposito berjangka dapat dilakukan setiap bulan atau setelah jatuh tempo sesuai jangka waktunya. Penarikan dapat dilakukan secara tunai maupun non tunai (pemindahbukuan) dan setiap bunga deposito dikenakan pajak dari jumlah bunga yang diterimanya. Kemudian jumlah dana yang disetorkan dalam bentuk bulat misalnya Rp. 1.000.000,- Rp. 2.000.000,- dan Rp. 2.500.000,-. Serta biasanya memiliki batas minimal jumlah uang yang akan disimpan. 2. Sertifikat Deposito Sertifikat deposito adalah simpanan pihak lain dalam bentuk deposito yang sertifikat bukti penyimpanannya dapat dipindah tangankan (atas unjuk). Bunga sertifikat deposito dihitung dengan cara diskonto, yaitu selisih antara nominal deposito dengan jumlah uang yang disetor. Merupakan deposito yang diterbitkan dengan jangka waktu 1, 3, 6, 12 dan 24 bulan. Hanya perbedaannya sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk dalam bentuk sertifikat dan dapat diperjualbelikan atau dipindahtangankan kepada pihak lain. Perbedaan lain adalah pencairan bunga sertifikat deposito dapat dilakukan dimuka, baik tunai maupun non tunai. Kemudian penerbitan nilai sertifikat deposito sudah tercetak dalam berbagai nominal dan biasanya dalam jumlah bulat. Sehingga nasabah dapat membeli dalam lembaran yang bervariasi untuk jumlah nominal yang diinginkan 3. Deposit On Call
Deposito On Call Merupakan deposito yang berjangka waktu minimal 7 hari dan paling lama kurang dari 1 bulan. Diterbitkan atas nama dan biasanya dalam jumlah yang besar misalnya 50 juta rupiah (tergantung bank yang bersangkutan). Pencairan bunga dilakukan pada saat pencairan deposit on call, namun sebelum deposit on call dicairkan terlebih dahulu 3 hari sebelumnya nasabah sudah memberitahukan bank penerbit bahwa yang bersangkutan akan mencairkan deposit on callnya. Besarnya bunga biasanya dihitung perbulan dan biasanya untuk menentukan bunga dilakukan negosiasi antara nasabah dengan pihak bank. Tabel 2.1 Perbedaan Deposito Berjangka, Sertifikat Deposito dan Deposito OnCall Deposito Sertifikat Deposito Berjangka Deposito On Call - Diterbitkan - Atas - Atas atas nama Unjuk nama - Tidak dapat - Dapat - Tidak diperjual dijualbeli dapat belikan kan diperju - Bunga - Bunga al dibayar dbayar di belika setiap muka n tanggal - Bunga valuta dibaya r saat pencai ran Sumber : (Kasmir, 2014:76) 2.8
Teori Deposito Berjangka Menurut Ismail (2014:67), Deposito Berjangka adalah simpanan berjangka diterbitkan atas nama, tidak dapat diperjualbelikan, dan penarikannya disesuaikan denan jangka waktu tertentu. Jangka Waktu deposito ini bervariasi antara lain: a. Deposito Jangka Waktu 1 bulan b. Deposito Jangka Waktu 3 bulan.
c. d. e. 2.8.1
Deposito Jangka Waktu 6 bulan Deposito Jangka Waktu 12 bulan Deposito Jangka Waktu 24 bulan
Akuntansi Deposito Berjangka Menurut Ismail (2010:68), Akuntansi untuk deposito berjangka merupakan dasar pengaturan pencatatan dan pengakuan deposito berjangka sesuai dengan prinsip akuntansi. Berikut Pengakuan Akuntansi Deposito Berjangka : a. Deposito berjangka dinilai sebesar jumlah deposito b. Transaksi diakui sebesar nilai nominal c. Setoran deposito yang diterima tunai diakui pada saat uang diterima d. Bank memberikan bunga deposito kepada pemegang deposito dengan suku bunga yang telah diperjanjikan e. Kewajiban bunga deposito yang belum jatuh tempo disajikan dalam akun bunga deposito yang masih harus dibayar 2.8.2 Pembukaan Deposito Berjangka Menurut Ismail dari bukunya Akuntansi Bank (2010:68), Pembukaan deposito berjangka merupakan awal adanya perjanjian antara bank dan nasabah tentang penempatan dana nasabah dalam bentuk deposito berjangka. Perjanjian tersebut meliputi: a. Jumlah Nominal Deposito b. Jangka Waktu c. Bunga d. Automatic Roll Over atau tidak e. Perjanjian-Perjanjian lainnya 2.8.3 Pencairan Deposito Berjangka Deposito berjangka merupakan simpanan berjangka yang penarikannya sesuai dengan jangkawaktu yang ada telah diperjanjikan antara bank dan nasabah.Dengan demikian, deposito berjangka dapat dicairkan apabila telah jatuh tempo.Meskipun deposito berjangka tersebut belum jatuh tempo, Deposito berjangka
dapat dicairkan dalam hal nasabah ingin mencairkannya. Pencairan deposito berjangka sebelum jatuh tempo akan dikenakan penalty sesuai kebijakan masingmasing bank,(Ismail,2010:73) 2.8.4 Bunga Deposito Menurut Kamus Ekonomi yang diambil dari finansial.bisnis.com Tanggal 26 Desember 2014,Pengertian Suku Bunga Deposito adalah nilai yang harus diberikan oleh pihak bank kepada nasabah sebagai imbalan atas simpanan nasabah saat ini yang akan dikembalikan bank pada kemudian hari. Sama halnya dengan suku bunga simpanan yang lain, tingkat suku bunga ditentukan oleh beberapa faktor yang saling terkait satu sama lain bahkan antara simpanan dan pinjaman yang dikelola oleh bank ikut menjadi salah satu faktor penentu suku bunga yang diberlakukan oleh perbankan. Hal lain yang memengaruhi suku bunga deposito tentunya kebijakan dari masing-masing bank yang bersangkutan. Oleh karena itu, bagi nasabah yang hendak melakukan deposito sebaiknya mempertimbangkan hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan: 1. Jangka waktu yang akan digunakan, 2. Bank mana yang akan dipilih berdasarakan suku bunga deposito yang ditawarkan maupun nilai rupiah yang akan dijadikan deposito sehingga deposito yang dilakukan dapat maksimal. Deposito sejenis produk investasi/tabungan yang ditawarkan oleh bank kepada masyarakat. Kelebihan tabungan deposito adalah tingkat suku bunga bank yang diberikan lebih besar daripada produk tabungan biasa. Namun, uang yang telah disimpan hanya boleh ditarik nasabah setelah jangka waktu tertentu. Deposito biasa dikenal juga sebagai deposito berjangka. Deposito sering juga disebut sebagai deposito berjangka merupakan produk bank sejenis jasa
tabungan yang biasa ditawarkan kepada masyarakat. Dana dalam deposito dijamin oleh pemerintah melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan persyaratan tertentu. Deposito biasanya memiliki jangka waktu tertentu di mana uang di dalamnya tidak boleh ditarik nasabah. Deposito baru bisa dicairkan sesuai dengan tanggal jatuh temponya, biasanya deposito mempunyai jatuh tempo 1, 3, 6, atau 12 bulan. Bila deposito dicairkan sebelum tanggal jatuh tempo, maka akan kena penalti. Deposito juga dapat diperpanjang secara otomatis menggunakan sistem ARO (Automatic Roll Over). Deposito akan diperpanjang otomatis setelah jatuh tempo, sampai pemiliknya mencairkan depositonya. Bunga deposito biasanya lebih tinggi daripada bunga tabungan biasa. Bunga dapat diambil setelah tanggal jatuh tempo atau dimasukkan lagi ke pokok deposito untuk didepositokan lagi pada periode berikutnya. 2.9 Kerangka Pemikiran Kemajuan bank suatu negara dapat pula dijadikan ukuran kemajuan suatu Negara, salah satunya Negara Republik Indonesia sehingga bank semakin dibutuhkan pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk pertumbuhan.Pertumbuhan kegiatan ekonomi dalam beberapa tahun ini kegiatan perbankan menunjukan perkembangan yang signifikan.Perkembangan ekonomi yang berubah cepat dan kompetitif dengan permasalahan yang semakin kompleks memerlukan adanya penyesuaian tentang kebijakan ekonomi serta perbaikan sistem keuangan, khususnya perbankan.Untuk mempertahankan perusahaan perbankan tetap bersaing dan semakin berkembang banyak yang berupaya untuk meningkatkan keterampilan teknologi dan perencanaan bank, riset dan informasi pasar, program pemasaran bank yang terpadu, hubungan masyarakat dan lain sebagainya. Hal ini
tidak terlepas dari tersedianya sumber dana, pengembangan yang terus berlanjut tersebut mendorong bank untuk senantiasa menjaga kecukupan dananya dengan upaya memperoleh dana baik dari dana sendiri berupa setoran modal, cadangan bank dan laba yang belum dibagi dari sumber dana lembaga keuangan lain seperti likuiditas bank Indonesia, pinjaman antar bank (call money) dan pinjaman dari bank luar negeri. Demikian pula sumber dana yang sangat penting untuk membiayai bank sehari-hari yaitu dana yang bersumber dari masyarakat luas seperti simpanan giro, tabungan dan Deposito. Salah satu produk dana yang di tawarkan oleh Bank Rakyat Indonesia Kantor Unitadalah deposito, sebagai balas jasa atas penyimpanan dana maka bank memberikan imbalan berupa bunga, sehingga tingkat suku bunga yang ditetapkan menjadi salah satu pertimbangan pemilik deposito untuk meyimpan dananya di bank. Pengukuran tingkat suku bunga terhadap Jumlah dana Deposito dapat digunakan sebagai bahan efaluasi oleh bank terhadap kebijakan penetapan tingkat suku bunga. Deposito biasanya memiliki jangka waktu tertentu di mana uang di dalamnya tidak boleh ditarik nasabah. Deposito baru bisa dicairkan sesuai dengan tanggal jatuh temponya, biasanya deposito mempunyai jatuh tempo 1, 3, 6, atau 12 bulan. Bila deposito dicairkan sebelum tanggal jatuh tempo, maka akan kena penalti. Deposito juga dapat diperpanjang secara otomatis menggunakan sistem ARO (Automatic Roll Over). Deposito akan diperpanjang otomatis setelah jatuh tempo, sampai pemiliknya mencairkan depositonya. Bunga deposito biasanya lebih tinggi daripada bunga tabungan biasa. Bunga dapat diambil setelah tanggal jatuh tempo atau dimasukkan lagi ke pokok deposito untuk didepositokan lagi pada periode berikutnya.
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, dapat dijelaskan dalam skema kerangka pemikiran sebagai berikut: Tingkat Suku Bunga Deposito (X) Variabel Independen
Jumlah Dana Deposito Berjangka (Y) Variabel Dependen
Gambar 2.1 Paradigma Penelitian 3.METODOLOGI PENELITIAN 3.1
Objek Penelitian Penelitian dilakukan pada Bank Rakyat Indonesia KantorUnit Gelumbang yang beralamat di jalan Lintas PalembangPrabumulih Kecamatan Gelumbang Prabumulih.Objek yang diteliti adalah Tingkat Suku Bunga dan Jumlah Deposito berjangka pada Bank Rakyat Indonesia Kantor Unit Gelumbang. 3.2 3.2.1
Metodologi Penelitian Operasional Variabel Operasional variabel adalah sesuatu yang diberikan variabel dengan cara memberikan arti, mengimplementasikan dan menspesifikasikan bagaimana variable kegiatan tersebu diukur. Agar penelitian ini memiliki arah yang jelas, maka perlu ditetapkan operasional varibel sebagai berikut: 1. Variabel Independen (Variabel Bebas) adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variable lainnya dan yang menjadi penyebab timbulnya variable dependen. 2. Variabel Dependen ( Variabel Terikat) adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi dan yang menjadi akibat adanya variable independen
3.2.2
Sumber dan Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan oleh penulis sebagai bahan penulisan ini meliputi data primer dan data sekunder, pengertian data primer dan data sekunder adalah sebagai berikut : a. Data Primer Menurut Sanusi (2011:104), data primer adalah data yang pertama kali di catat dan dikumpulkan oelh peneliti. Dalam hal ini data yang diperoleh terdiri dari hasil pengamatan langsung (observasi), wawancara (interview) dan dokumentasi. Adapun data-data primer yang digunakan oleh penulis sebagai berikut: 1. Pengamatan langsung (observasi) adalah proses pencatatan perilaku subyek (orang), objek (benda) atau kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu yang diteliti. Peneliti melakukan pengamatan secara langsung ke Bank Rakyat Indonesia Kantor Unit Gelumbang 2. Wawancara (Interview), yaitu mengadakan Tanya jawab dengan karyawan ke Bank Rakyat Indonesia Kantor Unit Gelumbang 3. Dokumentasi yaitu mengumpulkan data-data dan menganalisis data-data yang didapat. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dokumentasi sebagai sarana untuk mendapatkan data tentang sejarah berdirinya ke Bank Rakyat Indonesia Kantor Unit Gelumbang, struktur organisasi, visi dan misi, produk-produk Bank ke Bank Rakyat Indonesia Kantor Unit Gelumbang serta kegiatan operasionalnya. b.
Data Sekunder Menurut Sanusi (2011:104), data sekunder adalah data yang sudah tersedia
dan dikumpulkan oleh pihak lain. Pengambilan data sekunder ini denga cara studi pustaka yaitu pengumpulan bahan yang bersumber dari membaca buku, artikel, karangan ilmiah, catata-catatan, laporan dan lain sebagainya. 3.2.3
Teknik Analisis Data, Teknik analisis data yang digunakan Penulis adalah analisa kuantitatif, yaitu untuk mengetahui hubungan antara tingkat suku bunga dengan jumlah deposito. Menurut Ismail (2013:82-87), Perhitungan Bunga Deposito Berjangka Menggunakan Rumus Sebagai berikut: 1.
2.
3.
Perhitungan Bunga Deposito Berjangka = %
Perhitungan Bunga Deposito Berjangka yang depositonya Automatic Roll Over (ARO). % 1= 2=
%
1
Bunga Yang dibayarkan = [Y 1 + Y 2] x c Perhitungan Bunga Deposito Berjangka terkena Penalti = %
Bunga yang di bayarkan = Bunga x Penalti Keterangan : Y = Total Bunga yang dibayarkan oleh PT Bank BRI Kantor Unit Gelumbang Y1 = Bunga yang tertunda dibayarkan Y2 = Bunga Automatic Roll Over (ARO) % = Persentase bunga a = Jangka waktu a1 = Jangka waktu yang melebih waktu jatuh tempo b = Jumlah dana deposito c = Pajak
n = Tahun Berjalan 3.2.4 Analisis Regresi Linear Sederhana Mengacu pada tujuan dan hipotesis penelitian, model analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana. Penggunaan analisis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat, yaitu antara Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka (X) terhadap Jumlah Dana Deposito (Y) dengan menggunakan persamaan regresi linear sederhana dengan rumus sebagai berikut: = a + bX =
n ΣXY − ΣX ΣY n ΣX2 – (ΣX)2
a =
ΣY – b ΣY n
dimana: Y : Jumlah deposito, diukur dengan besarnya nilai mata uang pada PT Bank Rakyat Indonesia Kantor Unit Gelumbang X : Tingkat Suku Bunga diukur dengan persen (%) n : Jumlah data yang dianasis a : Jumlah pasang observasi = nilai konstan b : Koefisien regresi Dalam melakukan analisis regresi linear sederhana penulis menggunakan bantuan komputer dengan program SPSS versi 21. 3.3 Hipotesis Berdasarkan kerangka fikir dan perhitungan bunga deposito diatas maka Hipotesa penelitian ini adalah H0 :Tidak ada pengaruh tingkat suku bunga deposito terhadap jumlah dana deposito berjangka pada PT Bank Rakyat Indonesia Kantor Unit Gelumbang. H1 :Ada pengaruh tingkat suku bunga deposito terhadap jumlah dana deposito
berjangka pada PT Bank Rakyat Indonesia Kantor Unit Gelumbang.
4.ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1
Sejarah Singkat Perusahaan Pada tanggal 16 Desember 1875, Raden Aria Wiratmadja dan kawankawannya mendirikan “ De Poerwokerto Hulp-en Spaar Bank Der Inlandsche Hoofden (Bank Penolong dan Tabungan Bagi Priyayi Poerwokerto )” dengan akta Otentik dibuat oleh E.SienBurgh Asisten Residen. Tahun 1896 W.P.D De Wolf Van Westerrode, Asisten Residen Poerwokerto yang menggantikan E. Sienburgh bersama Al Schieff mendirikan “ De Poerwokerto Hulpen Spaar en Landbouw Crediet Bank” sebagai kelanjutan “ De Poerwokerto Hulpen Spaar Bank Der Inlandsche Hoofden”. Pada tahun 1898 dengan bantuan pemerintah Hindia-Belanda dimana-mana dirikan Volksbanken atau disebut juga sebagai Bank Rakyat Daerah yang wilayah kerjanya meliputi wilayah administrasi kabupaten atau Afdelling, sehingga kemudian Volksbanken disebut pula sebagai Afdelingbank. Di awal abad ke-20 Volksbank tersebut mengalami kesulitan sehingga Pemerintah Hindia-Belanda ikut campur tangan dalam perkembangan perkreditan rakyat dan sejak tahun 1904 didirikan Dients der Volkscrediet Wesen (Dinas Perkreditan Rakyat) yang membantu Volksbanken dalam mendirikan tambahan modal, bimbingan, pembinaan dan pengawasan. Pada tahun 1912, Pemerintah Hindia-Belanda mendirikan suatu lembaga berbadan hukum dengan nama Central kas yang berfungsi sebagai Bank Sentral bagi Volsbanken termasuk juga Bank Desa. Pada tahun 1929-1932 terjadi resensi ekonomi dunia krisis internasional atau resensi ekonomi dunia, sebagai akibatnya 31
hampir semua Volksbanken mengalami kesulitan hingga tugas dan kewajiban diambil kendali oleh Central Kas. Untuk mengatasi kesulitan tersebut maka pada tahun 1934 didirikan Algemene Volkscrediet Bank (AVB) yang berstatus badan hukum eropa. Berdasarkan modal pertama yang berasal dari likuidasi Central Kas ditambah dengan Jepang, menurut Undang-undang No 39 tanggal 3 Oktober 1942 Algemene Volkscrediet Bank (AVB) di pulau jawa di ganti namanya menjadi Syoomin Ginko (Bank Rakyat). Setelah Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945, dengan Peraturan Pemerintah No. 1 tanggal 22 Februari tahun 1946 maka ditetapkan berdirinya Bank Rakyat Indonesia sebagai bank pemerintah. Jadi, Bank pemeritah inilah yang akan menjadi Bank Rakyat Indonesia yang sekarang. Setelah beberapa lama beroperasi, berdasarkan keputusan pemerintah untuk memnuhi tuntutan perkembangan perekonomian dan perdagangan maka Bank Rakyat Indonesia membuka kantor cabang beserta kantor unitnya di seluruh Indonesia. Salah satunya dari Kantor Unit yang merupakan cabang Bank Rakyat Indonesia Prabumulih tersebut adalah Bank Rakyat Indonesia Kantor Unit Gelumbang. 4.2 Visi dan Misi Bank Rakyat Indonesia Visi Bank Rakyat Indonesia yaitu menjadi Bank komersil terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah. Sedangkan misi Bank Rakyat Indonesia adalah sebagai berikut : 1. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil, dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat. 2. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang
professional dengan melaksanakan praktek good coorporate governance. 3. Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak - pihak yang berkepentingan. 4.3 Struktur Organisasi Perusahaan Struktur Organisasi merupakan suatu kerangka kerjasama yang didalamnya di gambarkan adanya hubungan, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing bagian yang ada di dalam organisasi tersebut untuk melaksanakan kegiatan agar tercapainya tujuan yang ingin diinginkan (Manulang, 2012:30). Struktur organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia Kantor Unit Gelumbang Palembang tergolong dalam bentuk garis, hal ini dapat dilihat dengan wewenang langsung secara vertikal antara atasan dan bawahannya dimana setiap unit organisasi yang ada dihubungkan dalam satu garis komando. Struktur pada PT. Bank Rakyat Indonesia Kantor Unit Gelumbang Palembang di gambar sebagai berikut 4.4
Pembagian Tugas Sesuai dengan struktur organisasi di atas maka akan di jelaskan mengenai tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian: 1. Pimpinan Cabang a. Selaku sebagai pimpinan tertinggi di kantor cabang yang bertujuan mengkoordinir seluruh kegiatan agar terarah dan dapat mencapai target yang ditetapkan. b. Sebagai wakil direktur kantor pusat untuk aktivitas bisnis Bank Rakyat Indonesia di wilayah kerjanya bertanggung jawab terhadap terlaksananya prinsipprinsip dan prosedur bisnis di unit kerjanya. 2. Manajer Pemasaran Manajer Pemasaran merupakan pejabat yang berada setingkat di bawah pimpinan cabang bertugas merencanakan, mengorganisir dan
3.
4.
5.
6.
mengelola serta melaksanakan pemberian kredit kepada semua nasabah. Manajer Operasional Manajer Operasional merupakan pejabat yang berada setingkat di bawah Pimpinan Cabang yang bertugas untuk mengelola semua kegiatan operasional. Asisten Manajer Operasional Asisten Manajer Operasional merupakan pejabat yang posisinya di bawah Manajer Operasional dengan membawahi beberapa orang kepala seksi. Tugasnya mengelola dan melaksanakan kegiatan operasional bank dan mempertanggungjawabkan semua hasil pekerjaannya kepada Manajer Operasional. Account Officer (AO) Account Officer (AO) merupakan petugas yang posisinya di bawah Manajer Pemasaran. Ada beberapa Account Officer (AO) di bawah Manajer pemasaran yang masingmasing bertugas melakukan analisa kualitatif terhadap data yang diberikan oleh calon nasabah serta melakukan peninjauan langsung terhadap calon nasabah Asisten Manajemen Penunjang Bisnis (AMPB) Asisten Manajemen Penunjang Bisnis (AMPB) merupakan officer yang bertugas mengkoordinasi seluruh kegiatan dan proses akuntansi pada kantor BRI yang berguna untuk menunjang kelancaran kegiatan operasional sehari-hari dan menjaminketepatan dan pembukuan dan catatan keuangan lainnya. Bagian ini membawahi : a. Verikatur merupakan petugas yang petugas yang memeriksa kebenaran seluruh transaksi yang terjadi di kantor cabang.
7.
8.
9.
10.
11.
b. Laporan merupakan petugas yang bertugas: 1. Mengirim laporan ke Bank Indonesia 2. Membuat laporan ke Kanwil 3. Membuat laporan yang berhubungan dengan rekening Asisten Manajer Bisnis Mikro (AMBM) Asisten Manajer Bisnis Mikro (AMBM) merupakan Officer yang bertugas untuk membina serta mengawasi Nasabah Finding Officer Finding Officer merupakan petugas untuk mencari sumber-sumber dana Supervisor Administrasi Kredit Supervisor Administrasi Kredit merupakan Officer yang bertugas di bidang administrasi perkreditan dan bertanggung jawab atas kelengkapan berkas dan penata kerjaan portofolio kredit. Supervisor Pelayanan Intern Supervisor Pelayanan Intern membawahi : 1. Personalia, merupakan petugas yang membuat Surat Keputusan yang berhubungan dengan suratmenyurat dan pembayaran gaji 2. Logistik, merupakan petugas yang mengurusi administrasi nasabah inventaris, percetakan yang dibutuhkan oleh kantor. 3. Sekretariat, merupakan petugas yang mengurusi surat-menyurat baik surat masuk maupun surat keluar 4. Pramubakti 5. Pengemudi 6. Satpam Supervisor Pelayanan Kas Supervisor Pelayanan Kas merupakan petugas yang mengawasi pekerja teller. Supervisor ini membawahi 1. Teller
2. Teller Khusus 3. Teller Kliring 4. Teller OB 5. Payment Point 6. TKK 12. Supervisor Pelayanan UPN Seksi ini membawahi : a. Petugas devisa merupakan petugas yang mengurusi masalah devisa b. Petugas transfer, merupakan petugas yang melaksanakan transfer baik transfer masuk maupun transfer keluar 13. Seksi Pelayanan dan Jasa Bank Seksi ini membawahi : a. UPN umum, merupakan petugas yang melayani nasabah b. Petugas kliring, merupakan petugas yang mengurusi masalah kliring 14. Petugas Administrasi Unit Petugas Administrasi Unit merupakan petugas yang berhubungan dengan administrasi di unit dan melaporkannya ke cabang 4.5 Kegiatan usaha Usaha yang dilakukan oleh PT Bank Rakyat Indonesia adalah a. Menghimpun dana dari Masyarakat Bank Rakyat Indonesia menerima setoran uang dari masyarakat yang menyimpan dananya ke dalam berbagai jenis simpanan. Adapun jenis-jenis simpanan yang diadakan oelh PT Bank Rakyat Indonesia Kantor Unit Gelumbang yaitu: 1. Giro Giro adalah Simpanan masyarakat yang penarikannya hanya dapat dilakukan setiap saat selama saldo simpanan masih ada dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya, dan bilyet giro atau surat pemindahbukuan. 2. Deposito berjangka
3.
4.
5.
6.
Yaitu simpanan uang dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya dilakukan setelah jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dengan pihak yang bersangkutan Deposito Multiguna (DEMUNA) Yaitu deposito dalam rupiah dan valas US Dollar yang mempunyai keistimewaan bagi pemiliknya Sertifikat Bank Rakyat Indonesia Yaitu sertifikat Bank Rakyat Indonesia dalam jangka waktu tetap atas pembawa yang dapat dipindahtangankan dan diperjualbelikan kepada pihak ketiga Tabanas Bank Rakyat Indonesia (TABANASRI) Yaitu bentuk tabungan yang tidak terikat jangkat waktu penyetoran dan pengambilannya dapat diambil setiap saat Simpanan Masyarakat Kota (SIMASKOT) Yaitu simpanan dari masyarakat perkotaan dan termasuk dalam kelompok tabungan yang setiap dananya dapat ditarik tanpa dibatasi jumlah maupun frekuensinya sepanjang saldonya mencukupi
7. Tabungan Ongkos Naik Haji (ONHBRI) Yaitu sarana untuk melunasi ongkos naik haji dan dalam jangka waktu yang tidak terbatas dengan melalui sarana tabungan terlebih dahulu 8. Simpanan Pembangunan Desa (SIMPEDES) Yaitu Simpanan Masyarakat pedesaan di BRI 9. SMARTBRI
b.
Yaitu fasilitas pelayanan yang diberikan kepada nasabah untuk dapat memanfaatkan fasilitas yang ada. 10. BRITAMA Yaitu anama pengganti TABANASBRI yang telah memliki fasilitas online, sehingga memberikan kemudahan bagi nasabah untuk menabung, transfer, atau penarikan yang dilengkapi dengan kartu ATM Menyalurkan Dana ke Masyarakat Bank Rakyat Indonesia menyalurkan dana yang disimpano oleh masyarakat kepada pengusaha dalam bentuk pinjaman. Adapun jenis-jenis simpanan yang diadakan oelh PT Bank Rakyat Indonesia Kantor Unit Gelumbang yaitu: 1. Kredit kepada Golongan Penghasilan Tetap (KRETAP) Yaitu kredit yang diberikan kepada pegawai Pemerintah/BUMN yang telah diangkat sebagai pegawai tetap atau sementara di instansi/BUMN tersebut
2. Kredit kepada Pensiun (KRESUN) Yaitu Kredit yang diberikan kepada para pensiunan pegawai instansi/BUMN yang memiliki hak uang pensiun 3. Kredit Pegawai Yaitu kredit yang diberikan oleh BRI khususnya untuk pegawai BRI sendiri 4. Kredit Modal Kerja Yaitu kredit yang digunakan untuk meningkatkan produksi kualitatif (mutu produksi) maupun kuantitatif (jumlah produksi), serta memperlancar pembiayaian perusahaan. 5. Kredit Investasi
c.
Yaitu kredit yang dananya digunakan untuk pembelian barang-barang modal yaitu yang tidak habis dalam satu perputaran usaha Memberikan Pelayanan Jasa Perbankan Jasa-jasa yang terdapat di PT Bank Rakyat Indonesia Kantor Unit Gelumbang adalah 1. Inkaso Yaitu permintaan nasabah kepada bank untuk melakukan penagihan kepada pihak ketiga melalui bank lain 2. Akreditif Yaitu sejenis pengiriman uang yang merupakan perintah pembayaran secara kontinyu pada waktu-waktu yang ditentukan oleh cabang pengirim atas permintaan pihak penyetor kepada cabang lainnya yang ditunjuk untuk dibayarkan kepada pihak ketiga lainnya di cabang penerima 3. Kliring Yaitu proses perhitungan di lembaga kliring (Bank Indonesia atau bank lain yang ditunjuk oleh Bank Indonesia sebagai penyelenggara kliring) 4. Cek Perjalanan BRI (CEPEBRI) Yaitu surat berharga yang diterbitkan BRI dalam mata uang yang dapat dicairkan pada kantor cabang BRI di seluruh Indonesia dan selama belum dicairkan CEPEBRI tersebut masih berlaku. 5. Safety Box Yaitu penitipan barang berharga berdasarkan perjanjian antara pihak bank dengan pihak penitip 6. Pembayaran Telepon 7. Pembayaran SPP 8. Pembayaran Lelang 9. Pembayaran Tilang
3.Pencairan
10. Pembayaran Telkomsel 11. Pembayaran PBB 12. Transfer/kiriman Uang Yaitu pemindahan sejumlah dana tertentu atas permintaan nasabah untuk dibayarkan kepada orang tertentu di tempat lain
13. Jual Beli Valas Yaitu transaksi jual beli uang kertas asing khususnya uang kertas asing Amerika Serikat (US $) 4.6 Produk Bank PT. Bank Rakyat Indonesia Produk PT. Bank Rakyat Indonesia khususnya Deposito, terdapat tiga jenis yaitu 1. Deposito BRI Rupiah Deposito BRI memberikan kenyamanan dan keamanan dalam investasi dana Keunggulan Deposito BRI Rupiah 1. Keleluasaan dalam memilih jangka waktu Deposito BRI, mulai dari 1,2,3,6,12,18, dan 24 bulan 2. Bebas biaya administrasi 3. Pencairan sebagian nominal Deposito BRI tanpa merubah nomor rekening 4. Pencairan Deposito BRI di unit kerja lainnya 5. Suku Bunga Kompetitf Fasilitas Deposito BRI Rupiah 1.Perpanjangan Deposito BRI dapat dilakukan secara otomatis (automatic roll-over) 2.Penempatan Deposito BRI dapat dilakukan secara: a. Tunai b. Pemindahbukuan dari rekening lain di BRI c. Transfer/kliring dari rekening Bank lain
2.
Deposito BRI pada saat jatuh tempo dapat dilakukan secara: a. Tunai b. Dipindahbukukan ke rekening lain di BRI c. Ditransfer/kliring ke rekening Bank lain 4.Pada saat jatuh tempo, Nasabah leluasa untuk menikmati bunga secara: a. Dipindahbukukan ke rekening lain di BRI b. Dikliringkan ke rekening Bank lain c. Menambah ke pokok Deposito pada saat perpanjangan (add-on) d. Kombinasi dari point b dan c tersebut di atas Persyaratan Deposito BRI Rupiah 1.Setoran minimal Rp 2.500.000 2.Mengisi formulir pembukaan Deposito BRI Rupiah 3.Perorangan Melampirkan fotokopi kartu identitas (KTP/SIM/Paspor dan KITAS/KITAP) 4.Non perorangan Melampirkan fotokopi Akte Pendirian/Anggaran Dasar, Ijin Usaha, NPWP dan dokumen identitas pengurus serta asli Surat Kuasa Deposito BRI VALAS Deposito BRI Valas adalah Produk Deposito BRI yang memberikan kenyamanan invetasi dana Anda dalam mata uang asing. Keunggulan Deposito BRI Valas 1.Keleluasaan dalam memilih jangka waktu Deposito Valas BRI, mulai dari 1,2,3,6,12,18, dan 24 bulan 2.Bebas biaya administrasi 3.Suku bunga kompetitif
3.
Fasilitas Deposito BRI Valas 1.Pilihan mata uang: USD, EUR, SGD, JPY, AUD, GBP, HKD, dan CNY 2.Perpanjangan Deposito BRI dapat dilakukan secara otomatis (automatic roll-over) 3.Penempatan Deposito BRI dapat dilakukan secara: a. Tunai b. Pemindahbukuan dari rekening lain di BRI c. Transfer/kliring dari rekening Bank lain 4.Pencairan Deposito BRI pada saat jatuh tempo dapat dilakukan secara: a. Tunai b. Dipindahbukukan ke rekening lain di BRI c. Ditransfer/kliring ke rekening Bank lain 5.Pada saat jatuh tempo, Nasabah leluasa untuk menikmati bunga secara: a. Dipindahbukukan ke rekening lain di BRI b. Dikliringkan ke rekening Bank lain c. Menambah ke pokok Deposito pada saat perpanjangan (add-on) d. Kombinasi dari dari point a dan b tersebut di atas Deposito On Call Deposit on Call (DOC) BRI merupakan produk deposito yang menawarkan investment gain yang tinggi Keunggulan Deposit on Call 1.Suku bunga kompetitif. 2.Bebas biaya administrasi. 3.Jangka waktu 1 hari s/d 1 bulan kurang 1 hari
Fasilitas Deposit on Call 1.Pilihan mata uang: Rupiah, USD dan EUR. 2.Pencairan Deposit on Call (DOC) pada saat jatuh tempo dapat dilakukan secara : a. Tunai. b. Dipindahbukukan ke rekening lain di BRI. c. Ditransfer / kliring ke rekening Bank lain. 3.Pada saat jatuh tempo, nasabah leluasa untuk menikmati bunga secara : a. Tunai. b. Dipindahbukukan ke rekening lain di BRI. c. Ditransfer.kliring ke rekening pada Bank lain. Persyaratan Deposit on Call 1. Mengisi formulir aplikasi pembukaan Deposit on Call BRI. 2. Minimal penempatan Rp. 500.000.000,- atau ekuivalennya. 3. Perorangan:Melampirkan fotokopi kartu identitas (KTP/SIM/Paspor dan KITAS/KITAP) 4. Non Perorangan: Melampirkan fotokopi Akte Pendirian/Anggaran Dasar, Ijin usaha, NPWP dan dokumen identitas pengurus serta asli Surat Kuasa. 4.7 Analisis Tingkat Suku Bunga Deposito Terhadap Jumlah Dana Deposito Berjangka pada PT Bank Rakyat Indonesia Kantor Unit Gelumbang. Penentuan Tingkat Suku Bunga Deposito ditentukan melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) adalah suatu lembaga independen yang berfungsi menjamin simpanan nasabah perbankan di Indonesia. Badan ini
dibentuk berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 24 tentang Lembaga Penjamin Simpanan yang ditetapkan pada 22 September2004. Undang-undang ini mulai berlaku efektif 12 bulan sejak diundangkan sehingga pendirian dan operasional LPS dimulai pada 22 September 2005. Setiap bank yang melakukan kegiatan usaha di wilayah Republik Indonesia wajib menjadi peserta penjaminan LPS. LPS berfungsi menjamin simpanan nasabah bank dan turut aktif dalam menjaga stabilitas sistem perbankan sesuai kewenangannya. Sejak tanggal 22 Maret 2007 dan seterusnya, nilai simpanan yang dijamin LPS maksimum sebesar Rp 100 juta per nasabah per bank, yang mencakup pokok dan bunga/bagi hasil yang telah menjadi hak nasabah. Bila nasabah bank memiliki simpanan lebih dari Rp 100 juta maka sisa simpanannya akan dibayarkan dari hasil likuidasi bank tersebut. Tujuan kebijakan publik penjaminan LPS tersebut adalah untuk melindungi simpanan nasabah kecil karena berdasarkan data distribusi simpanan per 31 Desember2006, rekening bersaldo sama atau kurang dari Rp 100 juta mencakup lebih dari 98% rekening simpanan. Sejak terjadi krisis global pada tahun 2008, Pemerintah kemudian mengeluarkan Perpu No. 3 Tahun 2008 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004 Tentang Lembaga Penjamin Simpanan yang mengubah nilai simpanan yang dijamin oleh LPS menjadi Rp2.000.000.000 (dua miliar rupiah). Perpu ini dapat disesuaikan kembali, apabila krisis global meluas atau mereda. Sesuai Ketentuan LPS, Apabila Suku bunga deposito yang diperjanjikan antara bank dengan nasabah penyimpan melebihi tingkat suku bunga penjaminan, Simpanan Deposito nasabah menjadi tidak dijamin. Berikut adalah Jumlah dana Deposito PT Bank Rakyat Indonesia Kantor Unit
Bunga Deposito Julailah 4,25% Julailah 7,75% Hadi S. 7,75% Supardi T 7,75% Ahmad Z 7,75% Sopiati 7,75% Darwansyah 7,75% Nyi Raatnai 7,75% Sumiati 7,75% Putra J 7,75% RuspendiS 7,75% Mercy Septia 7,75% Nopita 7,75% Yosita rani 7,75% Hadi K 7,75% Abdul R 7,75% Susi Heryani 7,75% Effendi 7,75% Marudut 7,75% Hermayanto 7,75% Asrul B 7,75% Mariana 4,25% Mat Yanto 4,25% Indra Anita 7,75% hamidayati 4,25% Hamid 7,75% Yulia M 4.25% Citra I 7,75% Vera 7,75% Sushanti 7,75% Ali S P 4,25% Darsih 4,25% Gelumbang per bulan dan Desember 2014. Nama
Dana Tanggal Deposito (Rp) Deposit 35.000.000 09-Oct-2014 80.000.000 17-Oct-2014 1.000.000.000 20-Oct-2014 400.000.000 20-Oct-2014 50.000.000 22-Oct-2014 30.000.000 22-Oct-2014 110.000.000 22-Oct-2014 30.000.0000 27-Oct-2014 245.000.000 30-Oct-2014 500.0000.000 31-Oct-2014 400.000.000 03-Nov-2014 10.000.000 03-Nov-2014 20.000.000 06-Nov-2014 40.000.000 06-Nov-2014 100.000.000 11-Nov-2014 100.000.000 11-Nov-2014 30.000.000 13-Nov-2014 500.000.000 14-Nov-2014 1.500.000.000 19-Nov-2014 24.000.000 27-Nov-2014 500.000.000 27-Nov-2014 65.000.000 28-Nov-2014 650.000.000 01-Dec-2014 1.200.000.000 01-Dec-2014 50.000.000 02-Dec-2014 127.000.000 03-Dec-2014 1.500.000.000 04-Dec-2014 46.000.000 05-Dec-2014 50.000.000 05-Dec-2014 80.000.000 06-Dec-2014 40.000.000 09-Dec-2014 130.000.000 11-Dec-2014 Oktober, November
Model Summary R Adjusted Mod R Squa R Square el re .056 1 .003 -.030 a
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients
B
Std. Error 2012865 82451 30.6 1670.2
Standardi t Si zed g. Coefficien ts Beta
. .8 2 0 (Constant) 4 9 4 1 3566367 11559 .056 . .7 Tingkat 3.4 6476.3 3 6 Suku 0 0 Bunga 9 a. Dependent Variable: Jumlah Dana Deposito
ANOVAa Model
1
Regre ssion Resid ual Total
Sum of Df Squares 8521E+ 1 16 2686E+ 30 19 2694E+ 31 19
Mean F Sig. Square 8521E+ .095 .760b 16 8952E+ 17
4.7.1
Std. Error of the Estimate 94614277 1.065
Hasil Penelitian
Dari tabel 4.1 diatas, variabel x adalah variabel bebas atau faktor independen yaitu tingkat suku bunga deposito berjangka sedangkan variabel dependen/variabel terikat yaitu nilai Y yang merupakan besaran deposito masing-masing.Dengan menggunakan SPSS versi 21 didapatkan hasil output.
Persamaan regresi linier sederhana yang diperoleh adalah sebagai berikut : Y = a +bX Y= 201.286.530 + 35.663.673X yang mana a = (201.286.530), Angka ini dapat diinterprestasikan bahwa jika tidak terdapat kenaikan atau penurunan pada tingkat suku bunga berjangka maka jumlah a. Predictors: (Constant), Tingkat Suku Bunga Dari nilai Adjusted R Square menunjukkan nilai sebesar -0.030 atau sama dengan 3% artinya bahwa variabel Y jumlah deposito nasabah dipengaruhi sebesar 3% oleh tingkat suku bunga (X), sedangkan sisanya 97% di pengaruhi oleh variabel lain di luat tingkat suku bunga bank atau di luar variabel yang diteliti. Arti tanda (-) disini maksudnya adalah bahwa arah hubungan pengaruh tingkat suku bunga terhadap jumlah deposito tidak searah atau tidak ada pengaruh yang kuat.
deposito yang dapat oleh PT Bank Rakyat Indonesia Kantor Unit Gelumbang per 3 bulan adalah 201.286.530. Hasil pengelolaan data regresi linier sederhana menunjukkan bahwa b sebesar 35.663.673 artinya bahwa jika tingkat suku bunga deposito mengalami peningkatan sebesar 1% maka jumlah deposito pada PT Bank Rakyat Indonesia Kantor Unit Gelumbang mengalami peningkatan sebesar Rp 35.663.673. 4.7.2 Uji Koefisien Regresi Sederhana (Uji t) Uji t ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen atau tingkat suku bunga (X) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen atau Jumlah Dana Deposito (Y). Rumus t hitung pada analisis regresi adalah ℎ
=
Keterangan : b = Koefisien regresi Sb = Standar Error Diambil hipotesis sebagai berikut : H0 :Tidak ada pengaruh tingkat suku bunga deposito terhadap jumlah dana deposito berjangka pada PT Bank Rakyat Indonesia Kantor Unit Gelumbang. H1 :Ada pengaruh tingkat suku bunga deposito terhadap jumlah dana deposito berjangka pada PT Bank Rakyat Indonesia Kantor Unit Gelumbang. Berdasarkan output diatas diperoleh Tingkat signifikasi menggunakan 0,05(tingkat kepercayaan), sedangkan nilai signifikasi yang didapatkan 0,76 yang berarti bahwa tingkat signifikasi yang diharapkan melebihi dari yang diharapkan. Sehingga sehingga Ho diterima dan Ha ditolak yang menunjukkan bahwa terdapat tidak ada pengaruh yang signifikan antara tingkat suku bunga deposito terhadap jumlah dana deposito pada PT Bank Rakyat Indonesia Kantor Unit Gelumbang.
5.KESIMPULAN 5.1
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat suku bunga deposito pengaruhnya terhadap jumlah dana deposito pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor unit Gelumbang membuat kesimpulan bahwa : 1. Tingkat suku bunga deposito tidak berpengaruh terhadap jumlah dana deposito masyarakat pada PT Bank Rakyat Indonesia kantor unit gelumbang. Ini ditunjukkan bahwa dari tingkat suku bunga simpanan 3% dipengaruhi oleh jumlah dana deposito masyarakat gelumbang, sedangkan sisanya sebesarnya sebesar 97% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diantaranya adalah kebijakan bank yang melakukan penwaran tingkat suku bunga deposito diatas suku bunga Bank Indonesia dan biaya hadiah untuk produk simpanan tabungan. 2. Tingkat suku bunga deposito berpengaruh terhadap jumlah dana deposito masyarakat pada PT Bank Rakyat Indonesia Kantor Unit Gelumbang, Jika tingkat suku bunga deposito mengalami peningkatan 1% maka jumlah dana deposito mengalami peningkatan sebesar RP 35.663.673.
Daftar Pustaka Kasmir, Dr. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Ismail,MBA,Ak, Drs. 2013. Manajemen Perbankan. Kencana Prenadamedia Group. Jakarta. Ismail,MBA,Ak, Drs. 2010. Akuntansi Bank. Kencana Prenadamedia Group. Jakarta Mushawwir, Muhammad., 2010, Analisis Biaya Dana dan Suku Bunga Terhadap LDR, Universitas Bina Darma, Palembang Pasaleori,Fadli, 2012, Analisis Pengaruh Promosi dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Dana Pihak Ketiga, Universitas Hasanudin, Makasar Harapan, Jan Vilben, 2009, Analisis Tingkat Suku Bunga dan Pendapatan per Kapita terhadap Jumlah Deposito, Universitas Sumut, Medan Almilia, Luciana Spica, 2006, FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka, Perbanas, Surabaya Hasanudin, Mohammad, 2009, Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Tingkat Suu Bunga Kredit, Non Performance Loan dan Tingkat Inflasi Terhadap Penyaluran Kredit, Politeknik Negeri Semarang, Semarang Gusmao, Laurenco., 2011, Pengaruh Tingkat Suku Bunga dan Tingkat Inflasi Terhadap Minat Menabung, Institut Business Dili, Timor Leste Ayu, Dewi Gusti, 2010, Pengaruh Tabungan Dan Deposito Terhadap Rentabilitas Pada Bank Umum, Universitas Guna Darma, Tangerang
Noviansyah, Hendianto, 2009, Pengaruh Tabungan Dan Deposito Terhadap Rentabilitas Pada Bank Umum,Universitas Muhammadiyah, Depok Cynara Valentina Putri,Intan, 2006, Menganalisis Pengaruh Tabungan Dan Deposito Terhadap Rentabilitas Bank BUMN (BNI,BRI,dan MANDIRI), Universitas Widyatama, Bandung Satiani, Nurwulan, 2005, Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dana Pihak Ketiga Terhadap Posisi Dana Pihak Ketiga pada PT Bank BNI, Institut Pertanian Bogor