ANALISIS TINGKAT KINERJA PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI DAN PENANAMAN MODAL ASING TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA TAHUN 2000-2014
Naskah Publikasi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disusun Oleh : GANJAR SARWIONO B300 110 036
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016
HALAMAN PENGESAHAN Yang bertandatangan dibawah ini telah membaca naskah publikasi dengan judul ANALISIS TINGKAT KINERJA PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI DAN PENANAMAN MODAL ASING TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN 2000-2014 Yang ditulis oleh: GANJAR SARWIONO B300 110 036 Penandatanganan ini berpendapat bahwa naskah publikasi tersebut telah memenuhi syarat untuk diterima.
Surakarta, 15 Februari 2016 Pembimbing
(Dr. Didit Purnomo, M.Si)
Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta
( Dr. Triyono, M.Si ) NIP : 642
ABSTRAK Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian dalam jangka panjang dan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penanaman modal dalam negeri, penanaman modal asing, tenaga kerja, dan pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi indonesia. Metode analisis yang digunakan adalah Ordinary Least Square (OLS). Untuk tujuan analisis digunakan data sekunder berupa data time series dari tahun 2000-2014 yaitu data PDB indonesia, nilai realisasi penanaman modal dalam negeri, nilai realisasi penanaman modal asing, jumlah penduduk 15 tahun ke atas yang bekerja menurut lapangan pekerjaan utama di indonesia, dan data pengeluaran pemerintah. Data tersebut diperoleh dari Badan Pusat Statistik, Badan Koordinasi Penanaman Modal, dan sumber-sumber lainnya yaitu jurnal-jurnal dan hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukan variabel penelitian Tenaga Kerja dan Pengeluaran Pemerintah, secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan nilai koefisien sebesar 0.581928 dan 0.239241. Sedangkan variabel penelitian Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA), secara bersama-sama berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan nilai koefisien sebesar -0.001217 dan 0.012289. Kata Kunci: Pertumbuhan Ekonomi, Penanaman Modal Dalam Negeri, Penanaman Modal Asing, Tenaga Kerja, dan Pengeluaran Pemerintah. ABSTRACT Economic growth is a matter of the economy in the long term and is influenced by various factors. This study aimed to analyze the effect of domestic investment, foreign investmen, labor and goverment expenditure to economic growth in indonesia. The analytical method used was Ordinary Least Square (OLS). For purpose of analysis used secondary data from the 2000-2014 time series that Indonesian GDP data, the value realization of domestic investment, foreign investment realizable value, the number of people 15 years and over who worked in the main job opportunities in Indonesia, and the data government spending. The data obtained from the Central Bureau of Statistics, the Investment Coordinating Board, and other sources, namely journals and research. The results showed the variables of Labour and Government Spending, together positive and significant impact on economic growth in Indonesia by the coefficient value of 0.581928 and 0.239241. While the study variables Domestic Investment (DCI) and Foreign Direct Investment (FDI), jointly and no significant negative effect on economic growth in Indonesia with coefficient of -0.001217 and 0.012289 Keywords: Economic Growth, Domestic Investment, Foreign Investment, Labor, and Government Spending.
PENDAHULUAN Setiap negara atau wilayah di berbagai belahan dunia ini pasti melakukan kegiatan pembangunan ekonomi, dimana kegiatan pembangunan tersebut bertujuan untuk mencapai social welfare (kemakmuran bersama) serta menghapuskan kemiskinan, atau paling tidak mengurangi tingkat kemiskinan di negara atau wilayah tersebut. Tidak hanya negara yang relatif sudah maju (negara berkembang) saja yang melakukan kegiatan pembangunan, negara yang belum maju pun juga melakukan kegiatan pembangunan. Dalam suatu negara atau wilayah, pembangunan ekonomi menjadi sesuatu yang sangat penting karena ketika berbicara mengenai pembangunan ekonomi berarti di dalamnya terdapat sebuah proses pembangunan yang melibatkan pertumbuhan ekonomi yang diikuti dengan beberapa perubahan. Perubahan-perubahan itu antara lain mencakup perubahan struktur ekonomi (dari pertanian ke industri atau jasa) dan perubahan kelembagaan, baik lewat regulasi maupun reformasi kelembagaan itu sendiri Mudrajad Kuncoro, (2006). Dengan terus meningkatnya investasi, tenaga kerja, dan pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi di indonesia meningkat, tapi dilihat dari pertumbuhan ekonomi indonesia selama lima tahun terakhir masih fluktuatif dimana sektor-sektor utama ekonomi belum terkelola dengan baik. Setiap negara atau wilayah di berbagai belahan dunia ini pasti melakukan kegiatan pembangunan ekonomi, dimana kegiatan pembangunan tersebut bertujuan untuk mencapai social welfare (kemakmuran bersama) serta menghapuskan kemiskinan di negara atau wilayah tersebut. Tidak hanya negara yang relatif sudah maju atau negara berkembang saja yang melakukan kegiatan pembangunan, negara yang belum maju juga melakukan kegiatan pembangunan. Dalam suatu negara atau wilayah terdapat sebuah proses pembangunan yang melibatkan pertumbuhan ekonomi yang diikuti dengan beberapa perubahan. Perubahan itu antara lain mencakup perubahan struktur ekonomi (dari pertanian ke industri atau jasa) dan perubahan kelembagaan, baik lewat regulasi mauapun reformasi kelembagaan itu sendiri.
KAJIAN PUSTAKA Teori Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi (economic growth) secara paling sederhana dapat diartikan sebagai pertambahan output atau pertambahan pendapatan nasional agregat dalam kurun waktu tertentu Prasetyo (2009). Teori Investasi Investasi adalah permintaan barang barang dan jasa untuk menciptakan atau menambah kapasitas produksi atau pendapatan di masa mendatang Dornbusch dan Fischer (2008). Teori Pengeluaran Pemerintah Teori Rostow dan Musgrave (2007) dalam teori ini menghubungkan antara pengeluaran yang dilakukan oleh pemerintah dengan tahap-tahap dalam pembangunan yakni tahap awal, tahap menengah, dan tahap lanjut. Teori Tenaga Kerja Kesempatan kerja dapat diartikan sebagai pertisipasi dalam pembangunan baik dalam arti memikul beban pembangunan maupun dalam tanggung jawab atas pelaksanaan pembangunan ataupun
didalam menerima kembali hasil pembangunan tersebut
Tumengkang (2011). METODOLOGI PENELITIAN Analisis yang digunakan dalam penelitian ini akan menggunakan persamaan regresi dengan menggunakan metode regresi kuadrat terkecil atau Ordinary Least Square (OLS) dengan formulasi sebagai berikut : Y = β 0 + β 1 TK + β 2 PP+ β 3 PMDN +β 4 PMA + e Selanjutnya formulasi tersebut ditransformasikan dalam bentuk logaritma dengan persamaan sebagai berikut : Log
Y=
β 0 + β1
Log
TK +β 2
Log
PP +β 3
Log
PMDN +β 4
Keterangan : Y : PDB atas dasar harga konstan (milliar rupiah) TK: Tenaga kerja (orang)
Log
PMA + e
PP : Pengeluran pemerintah (milliar rupiah) PMDN : Penanaman modal dalam negeri (milliar rupuah) PMA : Penanaman modal asing (ribu US$) Log : Pada operator logaritma berbasis elastisitas β 0 : Konstanta β 1 : Koefisien regresi yang menunjukan elastisitas TK β 2 : Koefisien regresi yang menunjukan elastisitas PP β 3 : Koefisien regresi yang menunjukan elastisitas PMDN
4 : Koefisien regresi yang menunjukan elastisitas PMA e: Variabel pengganggu (disturbance error) Menurut Gujarati (2010) penggunaan logaritma (log) menunjukan besaran elastisitas. Hal ini menggambarkan besar persentase perubahan variabel dependen akibat kenaikan satu persen variabel independen.
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1 Perkembangan Produk Domesti Bruto (PDB) Tahun 2000 – 2014 Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 (Milyar) Tahun
PDB
Pertumbuhan %
2000
1.389.769,9
-
2001
1.440.405,7
3,64
2002
1.505.216,4
4,50
2003
1.577.171,3
4,78
2004
1.656.516,6
5,03
2005
1.750.815,5
5,69
2006
1.847.126,7
5,51
2007
1.964.327,3
6,32
2008
2.082.456.1
6,01
2009
2.178.850,4
4,63
2010
2.314.458,8
6,22
2011
2.464.566,1
6,49
2012
2.618.938,4
6,26
2013
2.770.345,1
5,78
2014
2.909.181,5
5,01
Sumber: Badan Pusat Statistik Indonesia Berdasarkan tabel 1 pada tahun 2011, perkembangan ekonomi Indonesia mengalami kenaikan sebesar 6,49 persen, angka ini tertinggi jika dibanding tahun 2010 yang lalu. Pada tahun 2011 keadaan ekonomi Indonesia pada umumnya semakin lebih baik dibanding dengan tahun sebelumnya yang dapat diketahui dari sektor riil. Dalam lingkup negara salah satu tolak ukur keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi yang diperlukan untuk evaluasi dan perencanaan ekonomi makro, biasanya dilihat dari pertumbuhan angka Produk Domestik Bruto (PDB) baik atas dasar harga konstan. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi negara itu dapat dicerminkan dari perubahan PDB dalam suatu negara dari tahun ke tahun Kuncoro (2006). Hasil analisis Regresi lengkap terlihat bahwa tenaga kerja dan pengeluaran pemerintah berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, sedangkan penanaman modal dalam negeri dan penanaman modal asing tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Tabel 2 Hasil Regresi Lengkap logPDB = -0.576149 + 0.581928 logTK + 0.239241 logPP - 0.001217 logPMDN + (0.2200)** (0.0388)* (0.0195)* 0.012289 logPMA + e (0.0158)* 2
R =0.9950 ; DW-Stat=1.8677 ; F-Stat=505.85 Uji Diagnosis 1) Multikolinieritas R 2)
2
R
2
PMDN
=0,8471; R
2
TK
=0,9640; R
2
PP
= 0,9538
Normalitas
3)
PMA =0,7931; 2
(2)=1.0546; Prob = 0,5901 Otokorelasi
2 (2)=0.0212; Prob = 0,9894 4)
Heteroskedastisitas
2 (4)=2.7695; Prob = 0,597 5)
Linieritas F(1,9)=1.0785; Prob = 0,3261
Keterangan: *Signifikan pada
= 0,01; **Signifikan pada
= 0,05; angka dalam kurung adalah nilai standar error.
Seluruh uji diagnosis memperlihatkan tidak terdapatnya penyimpangan asumsi klasik, hal ini dapat dilihat dari seluruh probabilitas statistik uji diagnosis yang memiliki nilai lebih besar dari 0,05. Tabel 3 Hasil Uji Multikolinieritas Variabel
R 2 majemuk
R 2 Parsial
Keterangan
PMDN dengan
0.995082
0.847139
R 2 majemuk > R 2 Parsial
PMA, tenaga kerja
(Tidak ada Multikolinieritas)
dan pengeluaran pemerintah PMA dengan
0.995082
0.793199
PMDN, tenaga
R 2 majemuk > R 2 Parsial (Tidak ada Multikolinieritas)
kerja dan pengeluaran pemerintah Tenaga kerja
0.995082
0.953876
debgan PMDN,
R 2 majemuk > R 2 Parsial (Tidak ada Multikolinieritas)
PMA dan pengeluaran pemerintah Pengeluaran
0.995082
pemerintah dengan
0.964088
R 2 majemuk > R 2 Parsial (Tidak ada Multikolinieritas)
PMDN, PMA, dan tenaga kerja Sumber : Di Olah dengan Eviews Berdasarkan tabel 4-6 dapat diketahui bahwa nilai R 2 majemuk > R 2 Parsial, yakni ( 0.995082 > 0.847139, 0.793199, 0.953876, 0.964088 ). Berdasarkan metode Klien dapat disimpulkan bahwa model empiris yang digunakan dalam penelitian ini terbebas dari masalah multikolinieritas.
Tabel 4 Hasil Uji Normalitas 5
Series: Residuals Sample 2000 2014 Observations 15
4
3
2
1
0 -0.03
-0.02
-0.01
0.00
0.01
0.02
0.03
0.04
Mean Median Maximum Minimum Std. Dev. Skewness Kurtosis
1.61e-15 -0.002135 0.040652 -0.027398 0.017057 0.621769 3.375648
Jarque-Bera Probability
1.054688 0.590170
0.05
Sumber:Di Olah dengan Eviews Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa nilai Jarque-Berra sebesar 1.054688 sedangkan nilai X 2 tabel dengan df = 4 dan α = 0.05 adalah sebesar 9.487 jadi nilai Jarque-Berra < nilai X2 tabel ( 1.054688 < 9.487) dan nilai probabilitasnya yaitu 0.590170 > 0.05, maka dapat disimpulan bahwa data yang digunakan sudah berdistribusi secara normal.
F-statistik Obs*R-squared
Tabel 5 Hasil Uji Otokorelasi Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: 0.005675 Prob. F(2,8) 0.9943 0.021253
Prob. Chi-Square(2)
0.9894
Sumber: Data di olah dengan Eviews Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa hasil uji autokorelasi dengan metode LM menunjukkan nilai χ2-hitung sebesar 0.21, sedangkan nilai kritis χ2-tabel dengan df = 9, α = 5 % adalah sebesar 16.91. Karena nilai χ2-hitung < nilai χ2-tabel (0,21 < 16.91), hal ini berarti tidak ditemukan adanya masalah autokorelasi, atau model empiris yang digunakan dalam penelitian ini terbebas dari masalah autokorelasi.
Tabel 6 Hasil Uji Heterokedasitas Heterokedasticity Test: White F-Statistik
0.566112
Prob. F(4,10)
0.6931
Obs*R-squared
2.769527
Prob. Chi-Square(4)
0.5971
Scaled explained SS
1.462094
Prob. Chi-Square(4)
0.8333
Sumber: Data di olah dengan Eviews Berdasarkan tabel 6 diketahui bahwa dengan uji White diperoleh nilai χ2-hitung = 2.769527 dan χ2-tabel α = 5% dengan df 4 = 9.48. Karena nilai χ2-hitung < χ2-tabel (2.769527 < 9.48), berarti tidak ditemukan adanya masalah heteroskedastisitas atau model empiris yang digunakan dalam penelitian ini terbebas dari masalah heteroskedastistas. Tabel 7 Hasil Uji Linieritas Ramsey RESET Test Equation: HASILREGRES Specification: LOG(Y) LOG(TK) LOG(PP) LOG(PMDN) LOG(PMA) Omitted Variables: Squares of fitted values Value
df
Probability
t-statistic
1.038511
9
0.3261
F-statistic
1.078506
(1, 9)
0.3261
Likelihood ratio
1.697706
1
0.1926
F-test summary: Mean Sum of Sq.
df
Squares
Test SSR
0.000436
1
0.000436
Restricted SSR
0.004073
10
0.000407
Unrestricted SSR
0.003637
9
0.000404
Unrestricted SSR
0.003637
9
0.000404
Value
df
Restricted LogL
40.30106
10
Unrestricted LogL
41.14991
9
LR test summary:
Unrestricted Test Equation: Dependent Variable: LOG(Y)
C
Method: Least Squares Date: 01/02/16
Time: 10:59
Sample: 2000 2014 Included observations: 15 Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
LOG(TK)
3.706197
3.016387
1.228688
0.2503
LOG(PP)
1.580925
1.292511
1.223143
0.2523
LOG(PMDN)
0.001271
0.019655
0.064685
0.9498
LOG(PMA)
0.079556
0.066675
1.193195
0.2633
C
-42.46172
40.48583
-1.048805
0.3216
FITTED^2
-0.191428
0.184329
-1.038511
0.3261
R-squared
0.995608
Mean dependent var
14.49653
Adjusted R-squared
0.993169
S.D. dependent var
0.243233
S.E. of regression
0.020104
Akaike info criterion
-4.686655
Sum squared resid
0.003637
Schwarz criterion
-4.403435
Log likelihood
41.14991
Hannan-Quinn criter.
-4.689672
F-statistic
408.0753
Durbin-Watson stat
Prob(F-statistic)
0.000000
2.437128
Sumber : Di olah dengan Eviews (lampiran) Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai F
hitung
sebesar 1.078506 dengan
probabilitas 0.3261. Karena (1.078506 < 3.63), jadi F hitung < F tabel maka H 1 yang menyatakan bahwa spesifikasi model diterima. Hasil Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. Uji ini dilakukan dengan cara membandingkan antara nilai F-hitung dengan F-tabel (α; k-1,n-k). Jumlah Observasi, n=14 Jumlah Parameter, k=5 Nilai Ftabel, df = (k–1, n–k) = (5–1, 14–5) = (4,9) , α = 5% → 3,63 Hasil yang diperoleh yaitu nilai Fhitung = 505.8532 > Ftabel = 3,63 keputusannya adalah Hipotesis nol (Ho) ditolak dan Hipotesis alternatif (Ha) diterima. Sehingga hasil uji-F menyatakan bahwa variabel Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), Penanaman Modal Asing (PMA), tenaga kerja, dan pengeluaran pemerintah secara bersama-sama
berpengaruh secara nyata terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. 2
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R ) Koefisien determinasi ini menunjukkan tingkat derajat keakuratan hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Dari hasil regresi diperoleh nilai R
2
=
0.995082 yang berarti bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia dapat dijelaskan oleh variasi model dari PMDN, PMA, tenaga kerja dan pengeluaran pemerintah sebesar 99,5082 % dan sisanya sebesar 0,4918% dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model tersebut. Tabel 8 Hasil Uji t Variabel
T-statistik
Probabilitas
t-tabel
TK
2.644311
0.0246
1.833
PP
6.153475
0.0001
1.833
0.9517
1.833
0.4568
1.833
PMDN PMA
-0.062163 0.774156
Kesimpulan
= 5% Signifikan pada = 5% Tidak signifikan pada =5% Tidak signifikan pada = 5% Signifikan pada
Sumber: Di Olah dengan Eviews (lampiran)
1) Tenaga Kerja Berdasarkan hasil regresi diperoleh nilai t-hitung = 2.644311, sehingga diperoleh hasil t- hitung (2.644311) >t-tabel (1.833), maka keputusannya adalah Hipotesis nol (Ho) ditolak dan Hipotesis alternatif (Ha) diterima. Hasil dari uji t tersebut menyatakan bahwa tenaga kerja berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dan korelasi sudah sesuai dengan hipotesis serta signifikan secara statistik, sehingga dapat dinyatakan bahwa tenaga kerja berpengaruh secara nyata terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. 2) Pengeluaran Pemerintah Berdasarkan hasil regresi diperoleh nilai t-hitung = 6.153475, sehingga diperoleh hasil t- hitung (6.153475) > t-tabel (1.833), maka keputusannya adalah Hipotesis nol (Ho) ditolak dan Hipotesis alternatif (Ha) diterima. Hasil dari uji t tersebut menyatakan bahwa pengeluaran pemerintah berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dan korelasi sudah sesuai dengan hipotesis serta signifikan secara statistik, sehingga dapat dinyatakan bahwa pengeluaran pemerintah berpengaruh secara nyata terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
3) Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Berdasarkan hasil regresi diperoleh nilai t-hitung = -0.062163, sehingga diperoleh hasil t-hitung (-0.062163)
SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Berdasarkan
hasil penelitian mengenai pengaruh penanaman modal dalam negeri,
penanaman modal asing, tenaga kerja, dan pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun 2000-2014 dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1.
Hasil Uji Asumsi Klasik : a.
Hasil Uji Multikolinieritas dapat diketahui bahwa nilai R 2 majemuk > R 2 Parsial, yakni ( 0.995082 > 0.847139, 0.793199, 0.953876, 0.964088 ). Berdasarkan metode Klien dapat disimpulkan bahwa model empiris yang digunakan dalam penelitian ini terbebas dari masalah multikolinieritas.
b.
Hasil Uji Normalitas dapat diketahui bahwa nilai Jarque-Berra sebesar 1.054688 sedangkan nilai X 2 tabel dengan df = 4 dan α = 0.05 adalah sebesar 9.487 jadi nilai
Jarque-Berra < nilai X2 tabel ( 1.054688 < 9.487) dan nilai probabilitasnya yaitu 0.590170 > 0.05, maka dapat disimpulan bahwa data yang digunakan sudah berdistribusi secara normal. c.
Hasil Uji Otokorelasi dapat diketahui bahwa hasil uji autokorelasi dengan metode LM menunjukkan nilai χ2-hitung sebesar 0.21253 sedangkan nilai kritis χ2-tabel dengan df = 9, α = 5 % adalah sebesar 16.91. Karena nilai χ2-hitung < nilai χ2-tabel (0,21 < 16.91), hal ini berarti tidak ditemukan adanya masalah autokorelasi, atau model empiris yang digunakan dalam penelitian ini terbebas dari masalah autokorelasi.
d.
Hasil Uji Heterokedasitas diketahui bahwa dengan uji White diperoleh nilai χ2-hitung = 2.769527 dan χ2-tabel α = 5% dengan df 4 = 9.48. Karena nilai χ2-hitung < χ2-tabel (2.769527 < 9.48), berarti tidak ditemukan adanya masalah heteroskedastisitas atau model empiris yang digunakan dalam penelitian ini terbebas dari masalah heteroskedastistas.
e.
Hasil Uji Linieritas Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai F hitung sebesar 1.078506 dengan probabilitas 0.3261. Karena (1.078506 < 3.63), jadi F hitung < F tabel maka H 1 yang menyatakan bahwa spesifikasi model diterima.
2.
Hasil Uji Kebaikan Model : a.
Hasil Uji F diperoleh yaitu nilai Fhitung = 505.8532 > Ftabel = 3,63 keputusannya adalah Hipotesis nol (Ho) ditolak dan Hipotesis alternatif (Ha) diterima. Sehingga hasil uji-F menyatakan bahwa variabel Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), Penanaman Modal Asing (PMA), tenaga kerja, dan pengeluaran pemerintah secara bersama-sama berpengaruh secara nyata terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
b.
Hasil Determinasi Koefisien (R 2 ) Dari hasil regresi diperoleh nilai R
2
=
0.995082 yang berarti bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia dapat dijelaskan oleh variasi model dari PMDN, PMA, tenaga kerja dan pengeluaran pemerintah sebesar 99,5082 % dan sisanya sebesar 0,4918% dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model tersebut.
3.
Hasil Uji Validitas Pengaruh a.
Hasil Uji Statistik t 1) Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan nilai koefisien sebesar -0.001217. 2) Penanaman Modal Asing (PMA) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan nilai koefisien sebesar 0.012289. 3) Tenaga Kerja (TK) berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan nilai koefisien sebesar 0.581928. 4) Pengeluaran Pemerintah (PP) berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan nilai koefisien sebesar 0.239241.
Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang di dapat, maka saran yang dapat diberikan oleh peneliti pada penelitian ini, yaitu sebagai berikut :
1.
Pemerintah diharapkan dapat meningkatkan investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Indonesia melalui kebijakan menjaga stabilitas ekonomi, politik dan keamanan dalam negeri, memperbaiki sarana dan prasarana infrastruktur yang menunjang serta mempermudah peraturan dalam berinvestasi sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
2.
Pemerintah diharapkan dapat menarik investasi asing dengan cara menciptakan iklim investasi yang kondusif, penyederhanaan proses perijinan, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga diharapkan nilai Penanaman Modal Asing (PMA) dapat semakin meningkat dan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
3.
Pemerintah diharapkan dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja melalui peningkatan alokasi anggaran untuk pendidikan guna mempertinggi kualitas tenaga kerja, memberikan latihan keterampilan bagi tenaga kerja serta memperluas kesempatan kerja sehingga output meningkat dan pada akhirnya dapat memacu pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
4.
Pemerintah diharapkan dapat meningkatkan pengeluaran pemerintah ini berkaitan erat dengan naiknya pengeluaran untuk belanja pegawai
dan pada akhirnya dapat
memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA Apridar. 2009. Ekonomi Internasional (Sejarah, Teori, Konsep, Permasalahan Dalam Aplikasinya). Yogyakarta : Graha Ilmu. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta : Rineka Cipta. Arsyad, Lincolin. 2007. Ekonomi Pembangunan Edisi ke Empat. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Badan Pusat Statistik. Jawa Tengah Dalam Angka. BPS Propinsi Jawa Tengah. Bambang Kustianto dan Istikomah. 2007. Peranan Modal Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 14 No. 2. Boediono. 2009. Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta: BPFE YGM. Dumairy. 1996. Perekonomian Indonesia. Jakarta : Erlangga. Ghozali, Imam. 2009. Ekonometrika : Teori, Konsep dan Aplikasi dengan SPSS 17. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hasan, Iqbal. 2008. Pokok – Pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensif). Edisi Kedua. Jakarta : Bumi Aksara. Hutabarat, Roselyne. 1989. Transaksi Ekspor Impor. Edisi Kedua. Jakarta : Erlangga. Isnowati, Sri. 2014. Kajian Investasi, Pengeluaran Pemerintah, Tenaga Kerja, dan Keterbukaan ekonomi terhadap pertumbuhan ekonomi di propinsi jawa tengah. Jurnal Bisnis dan Ekonomi. Vol. 21 No 01. Kuncoro, Mudrajad. 2007. Metode Kuantitatif Teori Dan Aplikasi Untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta : UPP STIM YKPN. Laili, Nur. 2007. Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi DIY 1990-2004. Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Ekonomi UII. Mankiw, N. Gregory. 2003. Teori Makro Ekonomi Edisi ke Lima. Jakarta : Erlangga.
Mardiana, Aji. 2006. Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Periode Tahun 1984-2003. Skripsi. Yogyakarta : FE UUI. Mulyadi. 2003. Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Nuritasari, Firdausi. 2013. Pengaruh Infrastruktur , PMDN, dan PMA terhadap PDB indonesia. Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 02 No 4. Prasetyo, P. Eko. 2009. Fundamental Makro Ekonomi. Yogyakarta: Beta Offset. Pujiati, Amin. 2008. Analisis Pertumbuhan Ekonomi di Karesidenan Semarang Era Desentralisasi Fiskal. Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 13 No. 2. Rustiono, Dedy. 2008. Analisis Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah Periode Tahun 1985-2006. Tesis. Semarang : Fakultas Ekonomi Undip. Samuelson, Paul A. Dan Nordhaus William D. 2004. Ilmu Makro Ekonomi (Edisi Terjemahan) Edisi Tujuh Belas. Jakarta : PT Media Global Edukasi. Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : CV ALFABETA. Sukirno, Sadono. 2004. Makroekonomi: Teori Pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo Pustaka. Sumodiningrat, Gunawan.1994. Ekonomi Produksi. Yogyakarta : Gajahmada University Press. Todaro, Michael, P. dan Stephen C. Smith. 2003 . Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, edisi kedelapan. Jakarta : Erlangga. Widarjono, Agus. 2009. Ekonometrika pengantar dan aplikasinya. Yogyakarta : Ekonisia Widodo, Tri. 2006. Perencanaan Pembangunan: Aplikasi Komputer (Era Otonomi Daerah). Yogyakarta: UPP STIM YKPN .