ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT DAN KRISIS EKONOMI TERHADAP PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI DI INDONESIA TAHUN 1990-2010 Oleh: Salman Alfarisi
Staf PT. Kuda Inti Samudera E-mail/No. Hp :
[email protected]/ Abstact This study aims to determine the development of domestic direct investment (DDI) with lending rates level and to determine the effect of lending rates and economic crisis on domestic direct investment (DDI) in Indonesia in 1990-2010. Based on the result of regression analysis found that the coefficient value of determination (R2) is 0.499. It means the ability of the independent variables consist of lending rates level and economic crisis which is able to explain 49 % of the dependent variable that is domestic direct investment (DDI). From the t test results obtained the level of lending rates have a significant influence on domestic direct investment (DDI) this is proved by t count > t table is amounted to -4.235 > 2.101. On the other hand, the economic crisis has the value t count is 2.432, therefore, the economic crisis also significantly influence the domestic direct investment (DDI). Obtained from the F test that both of lending rates level and economic crisis significantly influence on domestic direct investment (DDI). This is proved by the value of F count (8.972) > F table (3.55). Keywords: lending rates, economic crisis, and domestic direct investment Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan penanaman modal dalam negeri (PMDN) dengan tingkat suku bunga kredit dan untuk mengetahui pengaruh tingkat suku bunga kredit dan krisis ekonomi terhadap penanaman modal dalam negeri (PMDN) di Indonesia pada tahun 1990-2010.Berdasarkan hasil analisis regresi didapat bahwa nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0.499. Hal ini berarti kemampuan variabel bebas yang terdiri dari tingkat suku bunga kredit dan krisis ekonomi dapat menjelaskan 49 % vaiabel terikat yaitu penanaman modal dalam negeri (PMDN). Dari hasil uji t didapat bahwa tingkat suku bunga kredit mempunyai pengaruh signifikan terhadap penanaman modal dalam negeri (PMDN) hal ini dibuktikan dengan t hitung > t tabel yaitu sebesar 4.235>2.101. Begitu juga dengan krisis ekonomi yang mempunyai nilai t hitung sebesar 2.432, jadi krisis ekonomi juga berpengaruh signifikan terhadap penanaman modal dalam negeri (PMDN). Dari uji F didapat bahwa tingkat suku bunga kredit dan krisis ekonomi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap penanaman modal dalam negeri (PMDN). Hal ini dibuktikan dengan nilai F hitung (8.972) > F tabel (3.55). Kata Kunci: suku bunga kredit, krisis ekonomi, dan penanaman modal dalam negeri
Analisis Pengaruh Suku Bunga .… (Salman Alfarisi)
dengan tabungan nasional. Di negara-
PENDAHULUAN Indonesia termasuk salah satu
negara
negara yang sedang berkembang yang
seperti
dalam
mempunyai sumber dana yang cukup
proses
globalnya
yang sedang halnya
berkembang
Indonesia
membutuhkan sarana dan prasarana
guna
guna menunjang proses pembangunan
negerinya. Indonesia membutuhkan
yang seutuhnya. Salah satu sektor
dana
vital didalam suatu pembangunan
melaksanakan
negara adalah sektor ekonomi, karena
nasional. Kebutuhan dana yang besar
pembangunan tidak berjalan dengan
tersebut terjadi karena adanya upaya
semestinya
untuk
apabila
sektor
membiayai
tidak
yang
pembangunan
cukup
besar
untuk
pembangunan
mengejar
ketertinggalan
ekonominya tidak memadai. Untuk
pembangunan
itu salah satu wujud nyata dari sektor
maju, baik di kawasan regional
ekonomi
merealisasikan
maupun kawasan global. Indonesia
pembangunan yang seutuhnya adalah
masih belum mampu menyediakan
dengan melakukan investasi baik
dana
dalam
maupun
Terbatasnya akumulasi berupa kapital
investasi luar negeri (PMA). Investasi
tabungan di dalam negeri. Selain itu
dalam
dikarenakan
untuk
negeri
(PMDN)
negeri
dilakukan
oleh
dari
negara-negara
pembangunan
tersebut.
oleh
rendahnya
pemerintah nasional maupun swasta
produktivitas,
di Indonesia dengan tujuan untuk
konsumsi. Sejalan dengan sasaran
menciptakan
pembangunan
suatu
produksi,
dan
tingginya
bahwa
sasaran
sedangkan investasi asing (PMA)
pembangunan di titik beratkan di
adalah modal yang di tanamkan oleh
bidang
pihak asing untuk memulai usaha di
swastanisasi nasional yang mengarah
negara lain.
pada
Investasi
merupakan
unsur
perluasan
ekonomi
yaitu
penguatan, dan
penataan
peningkatan,
penyebaran
sektor
utama dalam pembangunan ekonomi
swasta keseluruh wilayah Indonesia,
suatu negara untuk mencapai tingkat
maka investasi ke sektor swasta
pertumbuhan
adalah
ekonomi
yang
di
pendukung
pembangunan
kehendaki, maka diperlukan sejumlah
nasional
untuk
Investasi
tujuan
pembangunan
tertentu
yang
dibiayai
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 9 No. 2 Desember 2011
mencapai
tujuannasional.
198
Analisis Pengaruh Suku Bunga .… (Salman Alfarisi)
Kebijakan pembangunan Indonesia
tercermin dari rendahnya peringkat
mencakup pengembangan iklim usaha
yang dimiliki dihampir sebagian besar
dan investasi, peningkatan swasta
index internasional yang telah diakui
nasional pengembangan usaha kecil
di dunia seperti The World Bank’s
dan menengah.
Doing
Penggairahan iklim investasi di Indonesia Modal
khususnya
Dalam
dimulai
Penanaman
Negeri
dengan
(PMDN)
diundangkannya
Business
(129/181)
Transparency
dan
International’s
Corruption
Perception
Index
(126/180). Namun berdasarkan World Economic
Forum’s
Global
Undang-Undang No. 6/Tahun 1968.
Competitiveness Index (55/134) dan
Pemberlakukan undang-undang ini
Global
menyusul tampilnya rejim orde baru
peringkat
memegang
sedikit lebih baik. Walaupun terdapat
tumpuk
pemerintahan.
Kemudian
undang-undang
dilengkapi
dan
tadi
disempurnakan
Peace
Index
Indonesia
(68/140), sebenarnya
beberapa masalah dengan index ini, namun
index
ini
tetap
menjadi UU No. 12/Tahun 1970.
menunjukkan
Semenjak
Undang-
terhadap Negara lain. Dan yang
Undang No. 6/Tahun 1968 jo. No.
terpenting adalah adanya peningkatan
12/Tahun 1970 tentang Penanaman
yang
Modal
(PMDN),
peningkatan yang bersifat absolute
cenderung
bila ingin bersaing dalam menarik
diberlakukan
Dalam
pertumbuhan
Negeri investasi
kinerja
mampu
bersifat
relative
investasi.
Walaupun demikian, pada tahun-
tersebut tantangan lain yang di alami
tahun tertentu sempat juga terjadi
oleh Indonesia dalam mencerahkan
penurunan.
iklim investasinya adalah tantangan
peningkatan berlangsung kalangan swasta,
bukan pada
namun
juga
secara internal maupun eksternal.
oleh
Dari dalam negeri, tantangan itu
sektor
antara lain masih belum memadainya
penanaman
sarana dan prasarana perekonomian
atau
modal oleh pemerintah. Tantangan memperbaiki
Indonesia iklim
peringkat
hanya
investasi
masyarakat
dari
bukan
meningkat dari waktu ke waktu.
Kecenderungan
Selain
Indonesia
yang berupa barang-barang publik. dalam investasi
Sementara
keuangan
pemerintah
justru harus dikelola lebih efisien,
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 9 No. 2 Desember 2011
199
Analisis Pengaruh Suku Bunga .… (Salman Alfarisi)
kalangan swasta biasanya enggan atau
Investasi
bukanlah
tidak tertarik untuk menanam modal
jaminan
bagi
publik.
ekonomi yang baik. Satu hal yang
Tantangan lain adalah rendahnya
penting yaitu bukan jumlah investasi
produktifitas pekerja dan efisiensi
yang begitu besar atau jumlah proyek
produksi, kelangkaan tenaga kerja
yang
terampil, serta kurang teraminnya
bagaimana cara untuk memanfaatkan
kepastian
investor.
investasi tersebut seefisien mungkin
Sedangkan faktor eksternalnya adalah
sehingga menciptakan produktivitas
berupa persaingan iklim investasi
dalam investasi tersebut.
penyediaan
hukum
barang
bagi
terciptanya
suatu
ada
pembangunan
melainkan
adalah
dengan beberapa negara di kawasan Asia-Pasifik, terutama China. Gambar 1. Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia Tahun 1990-2010 (Miliar Rp)
Sumber: www.bkpm.go.id (diolah) Sumber daya alam yang ada
dimiliki oleh Indonesia sangat banyak
juga harus dapat dimanfaatkan secara
sehingga
diperlukan
optimal. Sumber daya alam yang
penanaman modal baik PMA dan
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 9 No. 2 Desember 2011
aktivitas
200
Analisis Pengaruh Suku Bunga .… (Salman Alfarisi)
PMDN. Disetiap wilayah Indonesia
(PMDN)
tersedia berbagai bahan mentah dari
Pada
berbagai hasil pertanian, perkebunan,
penurunan yang sangat tajam dan
perikanan dan peternakan yang dapat
pada tahun tertentu pula mengalami
digunakan
industri.
kenaikan yang sangat drastis. Hal ini
Disamping itu terdapat pula potensi
dapat dilihat dari gambar Penanaman
yang besar dari sektor pertambangan,
Modal Dalam Negeri (PMDN) di
perindustrian dan sebagainya. Semua
Indonesia. Joseph Schumpeter adalah
faktor-faktor
seorang tokoh pemikir ekonomi asal
oleh
sektor
ini
memerlukan
cenderung
tahun
berfluktuasi.
tertentu
mengalami
investasi yang relatif besar untuk
Amerika
mengelolanya.
investasi yang lazim disebut juga
Apabila sumber daya tersebut
berpendapat
bahwa,
dengan istilah penanaman modal atau
dapat dikelola dengan baik maka akan
pembentukan
berakibat pada kelangsungan proses
komponen kedua yang menentukan
pembangunan
tingkat pengeluaran agregat. Dengan
ekonomi.
modal
Pembangunan ekonomi melibatkan
demikian
kegiatan kegiatan produksi barang
diartikan sebagai pengeluaran atau
dan jasa di semua sektor-sektor
perbelanjaan
penanam-penanaman
ekonomi.
modal
perusahaan
Terciptanya
kegiatan-
istilah
merupakan
atau
investasi
dapat
untuk
kegiatan produksi dapat mendorong
membeli barang-barang modal dan
terciptanya kesempatan kerja dan
perlengkapan-perlengkapan
peningkatan pendapatan masyarakat,
menambah kemampuan memproduksi
yang
barang-barang dan jasa-jasa yang
selanjutnya
permintaan
di
meningkatkan
pasar.
Terjadinya
tersedia
dalam
untuk
perekonomian.
perkembangan pasar menunjukkan
Pertambahan jumlah barang modal ini
bahwa volume kegiatan produksi juga
memungkinkan
berkembang, kesempatan kerja dan
tersebut menghasikan lebih banyak
pendapatan di dalam negeri akan
barang dan jasa di masa yang akan
meningkat
datang.
sehingga
dapat
menciptakan pertumbuhan ekonomi. Laju
investasi
khusunya
Penanaman Modal Dalam Negeri
Adakalanya
perekonomian
penanaman
modal dilakukan untuk menggantikan barang-barang modal yang lama yang telah haus dan perlu didepresiasikan.
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 9 No. 2 Desember 2011
201
Analisis Pengaruh Suku Bunga .… (Salman Alfarisi)
Untuk menganalisis data yang diperoleh, menggunakan model dasar
METODE PENELITIAN Variabel
dependen
dalam
dari
persamaan
estimasi
OLS
penelitian ini yaitu Penanaman Modal
(Ordinary Least Square). Persamaan
Dalam
estimasi OLS yang di gunakan adalah
Negeri
(PMDN).
PMDN
adalah investasi yang dilakukan oleh
:
pemerintah nasional maupun swasta
Y = β0 + β1 X1 + β2DmX2 + e …….
di Indonesia dengan tujuan untuk
(1)
menciptakan suatu produksi. Data
Dimana, Y : Investasi (Mrp per
yang digunakan
merupakan nilai
tahun); X1 : Suku Bunga (% per
realisasi
per
tahun); Dm: Variabel Dummy (Krisis
PMDN
tahun
di
Indonesia dari periode 1990-2010
Ekonomi) yaitu
yang diperoleh dari Badan Koordinasi
Terjadi Krisis Ekonomi; angka 1 =
Penanaman
Terjadi Krisis Ekonomi.
Modal
(BKPM)
dan
dinyatakan dalam milyar rupiah.
angka 0 = Tidak
Dikarenakan adanya parameter
Sedangkan variabel independen
yang berbeda dalam variabel tersebut,
dalam penelitian ini yaitu tingkat
maka persamaan diatas akan dirubah
suku
menjadi model log-log atau double
bunga
kredit
dan
variabel
dummy. Suku bunga kredit adalah
log. Jadi persamaan di atas menjadi :
suatu biaya pinjaman. Data yang
LY = β0 + β1 X1 + β2Dm X2 +e …….
digunakan adalah data per tahun dari
(2)
periode 1990-2010 yang diperoleh
Adapun
uji
statistik
yang
dari Bank Indonesia dan dinyatakan
dilakukan dalam penelitian ini yaitu
dalam persen.
Uji Koefisien Determinasi (R2), Uji t,
Variabel
dummy
yang
dan Uji F.
digunakan dalam penelitian ini adalah krisis ekonomi. Indonesia mengalami
PEMBAHASAN
krisis ekonomi pada tahun 1998,
Untuk menganalisis data antara
dimana tahun yang terkena dampak
tingkat suku bunga kredit dan krisis
krisis ekonomi adalah tahun 1998-
ekonomi terhadap Penanaman Modal
2002.
Dalam Negeri (PMDN) di Indonesia menggunkan metode OLS (Ordinary
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 9 No. 2 Desember 2011
202
Analisis Pengaruh Suku Bunga .… (Salman Alfarisi)
Least
Square)
standart
sebaliknya jika suku bunga turun 1 %
kepercayaan α= 5 %. Hasil dari
maka PMDN naik sebesar 9.4 %. β2
analisis data tersebut dapat dilihat
sebesar
pada tabel 2.
koefisien
Dari
dengan
hasil
analisis
0.371.
Hal
regresi
ini
berarti
variabel
krisis
data
ekonomi (X2) sebesar 0.371. Maka
didapatkan R-Squared sebesar 0.499
krisis ekonomi mempunyai pengaruh
atau 49.9 % dan F-Statistik sebesar
terhadap penanaman modal dalam
8.972 dengan F-Signifikan sebesar
negeri sebesar 0.371.
0.002. Berdasarkan tabel 2 diperoleh model
persamaan
regresi
Agar
mengetahui
pengaruh
linier
antara varabel independen terhadap
berganda sebagai berikut : Y = 5.650
variabel dependen maka dilakukan
– 0.094X1 + 0.371X2 + e.
Uji t dengan kriteria pengujian yaitu
β0 sebesar 5.650, hal ini berarti
Jika t tabel > t hitung, maka Ha
bahwa variabel PMDN sebesar 5.650
ditolak dan Ho diterima, ini berarti
pada saat variabel suku bunga kredit
variabel independen secara individual
dan krisis ekonomi sebesar 0 /
tidak berpengaruh secara signifikan
konstan; β1 sebesar -0.094, Hal ini
terhadap variabel dependen. Jika t
berarti koefisien regresi variabel suku
tabel < t hitung, Ha diterima dan Ho
bunga kredit (X1) sebesar -0.094.
ditolak,
Maka ada hubungan negative antara
independen
secara
individu
variabel suku bunga kredit terhadap
berpengaruh
secara
signifikan
PMDN sebesar 0.094. Jadi apabila
terhadap variabel dependen. Hasil
suku bunga kredit naik 1 % maka
dari analisis data tersebut dapat
PMDN turun sebesar 9.4 % dan
dilihat pada tabel 3.
Tabel 2. Hasil Regresi Variabel Koefisien C 5.650 SBK -0.094 Dkrisis 0.371
ini
berarti
variabel
t-Statistik 15.816 -4.235 2.432
Signifikan Keterangan 0.000 Signifikan 0.000 Signifikan 0.026 Signifikan
t-Statistik 15.816 -4.235 2.432
t-tabel Signifikan 2.101 0.000 2.101 0.000 2.101 0.026
Sumber : Data diolah
Tabel 3. Hasil Uji t Variabel Koefisien C 5.650 SBK -0.094 Dkrisis 0.371
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 9 No. 2 Desember 2011
203
Analisis Pengaruh Suku Bunga .… (Salman Alfarisi)
Variabel Suku Bunga Kredit
dependen (signifikan). Berdasarkan
(X1) memiliki nilai t hitung sebesar
hasil analisis regresi diatas bahwa
-4.235 dan nilai signifikan sebesar
didapatkan nilai F hitung sebesar
0.000. Hal ini berarti nilai t hitung (-
8.972 dengan nilai signifikan sebesar
4.235) > t tabel (2.101) maka Ha
0.002. Nilai df1 sebesar 2, dan df2 = n
diterima dan Ho ditolak, dengan
– k-1 = 21 – 2 – 1 = 18 pada α = 5%
demikian bahwa variabel suku bunga
(0,05) diperoleh nilai F tabel sebesar
kredit (X1) berpengaruh signifikan
3.55.
terhadap PMDN.
Nilai Fhitung > Ftabel (8.972 >
Untuk variabel Krisis Ekonomi
3.55). Maka dapat ditarik kesimpulan
(X2) memiliki nilai t hitung sebesar
bahwa Ha diterima,
2.432 dan nilai signifikan sebesar
artinya variabel suku bunga kredit
0.026. Hal ini berarti nilai t hitung
dan
(2.432) > t tabel (2.101) maka Ha
secara serentak atau bersama-sama
diterima dan Ho ditolak, dengan
terhadap PMDN dengan hasil yang
demikian
signifikan.
bahwa
variabel
Krisis
Ekonomi (X2) berpengaruh signifikan terhadap PMDN. Agar
krisis
bebas
ditolak
berpengaruh
Agar mengetahui variabel
terhadap
kontribusi variabel
hubungan
terikat dapat dilihat dari Koefisien
variabel
determinasi (R2). Nilai R2 besarnya
bersama-sama
antara 0 < R2 < 1, dimana semakin
terhadap variabel dependen, maka
mendekati 1 maka dapat diyatakan
dilakukan Uji F Dengan kriteria
model
pengujian Jika F hitung < F tabel,
determinasi (R2) sebesar 0.499 atau
maka Ha ditolak dan Ho diterima, ini
49.9 %. Hal ini berarti kemampuan
berarti variabel independen secara
variabel bebas yang terdiri dari suku
bersama-sama tidak mempengaruhi
bunga kredit dan krisis ekonomi
variabel dependen. (tidak signifikan).
dalam menjelaskan variabel terikat
Jika F hitung > F tabel, maka Ha
(PMDN) sebesar 0.499 (49.9 %),
diterima dan Ho ditolak, ini berarti
sedangkan sisanya 50.1 % (1-0.499=
variabel independen secara bersama-
0.501) dijelaskan oleh variabel lain di
atau
pengaruh
independen
sama
mengetahui
ekonomi
Ho
antara
secara
mempengaruhi
semakin
baik.
Koefisien
variabel
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 9 No. 2 Desember 2011
204
Analisis Pengaruh Suku Bunga .… (Salman Alfarisi)
luar model yang secara implisit
mengalami
tercermin pada variabel pengganggu.
Penanaman Modal Dalam Negeri akan
mengalami
Sedangkan
PENUTUP Perkembangan
penurunan
krisis
maka
peningkatan. Ekonomi
(X2)
Penanaman
mempunyai pengaruh positif terhadap
Modal dalam Negeri (PMDN) di
Penanaman Modal Dalam Negeri
Indonesia
sebesar 0,371.
pada
tahun
1990-2010
cenderung meningkat walaupun pada tahun
tertentu
hasil
regresi
mengalami
tingkat suku bunga kredit mempunyai
terjadi
pengaruh yang signifikan terhadap
1990-2010
penanaman modal dalam negeri. Hal
Indonesia mengalami 2 kali krisis
ini ditunjukkan oleh uji t dimana t
ekonomi yaitu pada tahun 1998-2010
hitung (-4.235) > t tabel (2.101). Dan
yang
penanaman
begitu juga dengan krisis ekonomi
menurun.
yang memiliki nilai t hitung sebesar
Adapun perkembangan tingkat suku
2.432 berarti krisis ekonomi juga
bunga kredit di Indonesia pada tahun
mempunyai
1990-2010 pergerakannya mengalami
penanaman modal dalam negeri.
penurunan. dikarenakan
juga
Berdasarkan
Hal di
ini
tahun
mengakibatkan
modal
dalam
negeri
pengaruh
terhadap
penurunan walaupun ditahun tertentu mengalami kenaikan dengan tingkat suku bunga kredit yang terbesar yaitu pada saat krisi ekonomi tahun 1998
DAFTAR PUSTAKA Boediono. 1997. Seri Sinopsis, Ekonomi Makro. Edisi Keempat. Yogyakarta : BPFE.
mencapai 23.2 % dan yang terendah pada tahun 2010 mencapai 12.28 %. Suku mempunyai
Bunga
Kredit
pengaruh
(X1) negatif
terhadap PMDN sebesar -0.094 atau 9.4 %, yang artinya apabila Suku bunga kredit mengalami peningkatan maka
Penanaman
Modal
Dumairy. 1996. Perekonomian Indonesia. Jakarta : Erlangga.
Dalam
Hasan. Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta : PT Bumi Askara. Mangkoesoebroto, Guritno dan Algifari. 1998. Teori Ekonomi Makro. Edisi Ketiga. Yogyakarta : STIE YKPN.
Negeri akan mangalami penurunan. Dan sebaliknya apabila suku bunga
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 9 No. 2 Desember 2011
205
Analisis Pengaruh Suku Bunga .… (Salman Alfarisi)
Mankiw, N. Gregory. 2000. Teori Makro Ekonomi. Edisi Keempat. Jakarta : Erlangga. Nachrowi, Djalal Nachrowi dan Usman, Hardius. 2005. Penggunaan Teknik Ekonometri. Edisi Revisi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Nasution, Mulia, S.E. 1998. Ekonomi Moneter, Uang dan Bank. Jakarta : Djambatan Samuelson, Paul. A & Nordhaus, William D. 1992. Makroekonomi. Edisi Keempatbelas. Jakarta : Erlangga.
Edisi Ketiga. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Wijaya M, Faried, Dr, M.A. 1997. Seri Pengantar Ekonomika, Ekonomika makro. Edisi Ketiga. Yogyakarta : BPFE. www.bi.go.id. diakses 17 Februari 2011. www.bkpm.go.id. diakses 17 Februari 2011. www.bps.go.id. diakses 18 Februari 2011. Yuliati, Uci. 2001. Pengantar Ekonomi Makro. Malang : Universitas Muhammadiyah Malang.
Sukirno, Sadono. 2004. Teori Pengantar Makroekonomi.
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 9 No. 2 Desember 2011
206