PENGARUH PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI, PENANAMAN MODAL ASING, DAN EKSPOR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR Sri Asiyan Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya ABSTRACT The problem on this research is that economic growth is not stable and was marred by some fluctuation. During 2005 – 2006 there was fuel price increase and the global financial crisis in 2008. Investment and exports is one of the components required to continue the process of economic development. The research objective to be achieved is to determine the effect of domestic investment, foreign investment and exports to economic growth and otherwise. The type of research in this study is associative research. While the approach used in this study is quantitative. The variables of this study is consists of independent variables, which are domestic investment, foreign investment and exports in East Java while the dependent variable is economic growth. Data collection using secondary data, obtained from the Central Bureau of Statistics of East Java starting in 2002 – 2011. The data were analyzed using multiple linear regression analysis by F-test and T-test with the classical assumptions.Results of the study showed that there is a simultaneous significant influence between domestic investment, foreign investment and Exports to Economic Growth in East Java. In persial for domestic and foreign investments have no significant effect on Economic Growth in East Java, while the results for export has significant effect on economic growth. Keywords: investment, exports, economic growth
ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini yaitu pertumbuhan ekonomi yang tidak setabil dan sempat diwarnai beberapa gejolak. Pada tahun 2005-2006 terjadi kenaikan BBM dan pada tahun 2008 terjadi krisis finansial global. Penanaman modal dan ekspor merupakan salah satu komponen yang diperlukan untuk melanjutkan proses pembangunan ekonomi. Tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah untuk mengetahui pengaruh penanaman modal dalam negeri, penanaman modal asing dan ekspor terhadap petumbuhan ekonomi dan sebaliknya. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuantitatif. Variabel penelitian ini adalah terdiri variabel bebas yaitu PMDN, PMA dan Ekspor di Jawa Timur. Sedangkan variabel terikat yaitu Pertumbuhan Ekonomi. Pengumpulan data menggunakan data skunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Jawa Timur mulai tahun 2002-2011. Data tersebut dianalisa dengan menggunakan analisis regresi linier berganda melalui uji-F dan uji-t dengan asumsi klasik. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara PMDN, PMA dan Ekspor terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Jawa Timur. Secara persial untuk PMDN dan PMA tidak berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Jawa Timur, sedangkan hasil untuk Ekspor berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Kata kunci : penanaman modal,ekspor,pertumbuhan ekonomi
1
Salah satu tujuan pembangunan
mempercepat
pertumbuhan
struktur
ekonomi suatu daerah adalah untuk
perekonomian nasional maupun regional
meningkatkan pertumbuhan ekonomi
dalam
suatu daerah sehingga dapat memacu
seimbang dan dinamis, yang bercirikan
pemerataan
industri yang kuat, maju dan pertanian
pembangunan dan hasil-
hasilnya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
menuju
perekonomian
yang
yang tanggu.
Pada
Pertumbuhan
ekonomi
Jawa
umumnya pembangunan ekonomi pada
Timur yang diukur dari PDRB atas dasar
negara berkembang ditekankan pada
harga konstan 2000, selama periode
pembangunan
ekonomi.
2001-2005 mengalami peningkatan yang
Alasanya kerena di bidang ekonomi
sangat cepat. Tercatat sejak tahun 2002
akan mendorong pencapaian tujuan serta
sudah mengalami pertumbuhan sebesar
pembaharuan dalam berbagai bidang
3,80 persen, tahun 2003 sebesar 4,78
kehidupan masyarakat lainnya ( Sukirno
persen, tahun 2004 sebesar 5,83 persen
2010:13)
dan tahun 2005 masih mengalami
di
bidang
pertumbuhan Pertumbuhan merupakan kondisi
suatu
ekonomi proses
perkembangan
adanya
sempat diwarnai gejolak kenaikan harga
Gross
BBM,
gambaran
bisa
tabungan (investasi) dan penduduk.
dan
diperlukan
bahwa
kinerja
gelombang kenaikan harga BBM.
laju
Pada tahun 2006 perekonomian di Jawa Timur sebesar 5,80 persen,
(PDB) pertahun. Pertumbuhan ekonomi tinggi
disimpulkan
masih mampu bertahan menghadapi
dalam
pertumbuhan Produk Domestik Bruto
yang
fundamental
ekonomi Jawa Timur secara bertahap
Pertumbuhan ekonomi dapat ditandai
perkapita
adanya
perekonomian yang masih kuat. Atau
perlahan melalui pengaruh kenaikan
pendapatan
keseluruhan
sebesar 5,84 persen. Hal ini memberikan
terjadi dalam jangka panjang secara
peningkatan
secara
masih mampu bertahan dengan tumbuh
hidup masyarakat di suatu daerah yang
adanya
tetapi
perekonomian Jawa Timur tahun 2005
pertumbuhan
output perkapita dan meningkat. Standar
dengan
persen.
tahun 2005 lalu perekonomian nasional
National Product (GNP) potensial yang mencerminkan
5,84
Meskipun pada pertengahan dan akhir
perubahan
perekonomian suatu daerah.
Terjadinya
sebesar
sedikit melambat dibandingkan tahun
untuk
2
2005
yang
olek
tahun 2010 secara berlahan penanaman
Sektor
modal asing mengalami kenaikan 31,49
perdagangan, hotel dan restoran tumbuh
persen. Beberapa ekspor andalan Jawa
paling
sektor
Timur keluar negeri merosot tajam.
lainnya, yaitu sebesar 9,63 persen.
Namun demikian, tercatat beberapa
Dampak kenaikan harga BBM pada
sektor masih mengalami pertumbuhan
tahun 2005-2006 mulai berkurang pada
tinggi, yaitu sektor pengangkutan dan
tahun 2007, sehingga perekonomian
komunikasi, sektor perdagangan, dan
Jawa Timur mengalami peningkatan
sektor penggalian dan jasa-jasa. Sektor
dengan tumbuh sebesar 6,11 persen,
andalan Jawa Timur seperti sektor
sektor listrik, gas dan air bersih tercatat
perdagangan, hotel dan restoran, sektor
mengalami pertumbuhan paling tinggi,
industri
yaitu sebesar 13,70 persen. Diikuti
mengalami sedikit penurunan dari tahun
sektor pertambangan dan penggalian,
sebelumnya.
naiknya
sektor
juga
diakibatkan
cukai
cepat
rokok.
dibandingkan
kauangan,
sewa,
dan
jasa
pengolahan
Pada tahun 2010 dan 2011
perusahaan serta perdagangan, hotel,
perekonomian
dan restoran.
sangat
Secara
psikologis,
masing-masing
jawa
pesat
Timur
tumbuh
dibandingkan
tahun
krisis
sebelumnya sebesar 6,68 persen dan
keuangan global serta krisis energi yang
7,22 persen. Tercatat 3 sektor yang
terjadi di tahun 2008 berpengaruh pada
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
perlambatan
ekonomi
pada tahun ini yaitu perdagangan, hotel
sebesar 5,94 persen yang meleset dari
dan restoran, dan sektor pengangkutan
yang ditargetkan sebesar 6,3 persen.
dan komunikasi masing-masing tumbuh
Sedangkan
2009
sebesar 10,67 persen, dan 10,07 persen
perekonomian di Jawa Timur hanya
pada tahun 2010 sedangkan pada tahun
mampu tumbuh sebesar 5,01 persen,
2011 masing-masing tumbuh sebesar
karena dampak krisis ekonomi berlanjut.
9,81 persen , dan 11,44 persen.
pertumbuhan
pada
tahun
Dan untuk penanaman modal asing di
Agar
pertumbuhan
tahun 2009 menurun drastis sebesar
semakin
35,12 persen dibandingkan dengan tahun
diketahui faktor-faktor apa saja yang
sebelumnya. Namun kondisi tersebut
mempengaruhi pertumbuhan di daerah
tidak berlangsung lama, karena pada
tersebut.
3
meningkat
ekonomi
Salah
satu
maka
faktor
perlu
yang
mempengaruhi
pertumbuhan
suatu
pada
tahun
2002
sampai
2011
daerah adalah investasi. Pada saat ini
menunjukkan pertumbuhan yang tidak
perekonomian di propinsi Jawa Timur
setabil. Pada tahun 2002 Penanaman
semakin
akan
Modal Asing mengalami penurunan
memberikan konstribusi besar yaitu
sebesar -95,26 persen yaitu yang semula
perekonomian sektor perdagangan dan
pada tahun 2001 pertumbuhan PMA
jasa. Oleh sebab itu penanaman modal
mencapai
21.429.362.684.650
triliun
asing sangat diperlukan Propisi Jawa
menjadi
1.014.886.379.331
triliun.
Timur. Penanaman Modal Asing
ini
Kemudian pada tahun 2004 kembali
juga bermanfaat untuk meningkatkan
mengalami penurunan yaitu sebesar -
sektor-sektor
19,20 persen dari 3.895.587.595.193
menuju
dan
yang
perekonomian
Jawa
Timur. Khususnya sektor perdagangan
triliun
yang memiliki peran terbesar terhadap
triliun. Pada tahun 2007 penanaman
perekonomian di Jawa Timur.
modal asing mengalami penurunan yaitu
Nilai investasi dari penanaman
sebesar
menjadi
3.147.556.423.776
-41,92
persen
Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun
13.384.979.295.084
Penanaman Modal Asing (PMA) tidak
7.774.600.115.722 triliun, sedangkan
tetap. Dapat kita ketahui realisasi pada
pada tahun 2009 mengalami penurunan
tahun
kembali sebesar -35,50 persen dari
2002
PMDN
mengalami
triliun
dari
penurunan sebesar -10,01 persen yaitu
24.905.150.307.472
triliun
yang semula pada tahun 2001 angka
16.158.826.163.190 triliun.
menjadi
menjadi
PMDN mencapai 903.888 juta rupiah Berdasarkan struktur ekonomi
menjadi 813.441 juta rupiah, sedangkan
Jawa Timur yang mengarah pada sektor
pada tahun 2007 juga mengalami hal
perdagangan dan jasa. Maka, salah satu
yang sama yaitu penurunan sebesar -
sektor
90,02 dari 167.449.029 juta rupiah menjadi
16.705.091
juta
mampu
memberikan
konstribusi yang cukup besar terhadap
rupiah
pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yaitu
kemudian pada tahun 2011 mengalami
melalui peningkatan sektor perdagangan
penurunan lagi sebesar -36,01 persen
terutama ekspor. Ekspor merupakan
dari 41.009.463 juta rupiah menjadi 26.239.621 juta rupiah.
yang
barang dan jasa yang dijual oleh seluruh
Sedangkan
negara ke negara lain. Ekspor sering
untuk Penanaman Modal Asing (PMA)
juga
4
disebut
sebagai
komponen
pendorong utama dalam pertumbuhan
pertumbuhan ekonomi dapat terus di
ekonomi suatu negara artinya ekspor
tingkatkan.
memegang
peranan
utama
dan
Dari latar belakang yang telah
signifikan
terhadap
pertumbuhan
dipaparkan di atas, pokok permasalahan
ekonomi dan proses pembangunan suatu
yang menjadi bahasan utama dalam
negara atau propinsi.
penelitian ini yang terpenting mengenai
Berdasarkan data yang diperoleh
pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.
dari BPS selama periode 2002 sampai
Dalam
2011 terlihat perubahan yang cukup
ekonomi di Jawa Timur melihat dari
baik, meskipun mengalami beberapa kali
investasi dan nilai ekspor provinsi ini,
penrunan yaitu pada tahun 2002 ekspor
dimana investasi dalam negeri, investasi
mengalami penurunan sebesar -17,42
asing dan nilai ekspor mempunyai peran
persen yaitu yang semula pada tahun
dan faktor penting dalam meningkatkan
2001 perkembangan nilai ekspor sebesar
pertumbuhan ekonomi terutan di Jawa
59.131.997.781.296
Tmur. Maka dalam penelitian ini penulis
triliun
menjadi
meningkatkan
48.833.891.157.000 triliun. Kemudian
berkeinginan
pada
penelitian
tahun
2003
ekspor
kembali
pertumbuhan
untuk
dengan
judul
“Pengaruh
mengalami penurunan sebesar -0.97
Penanaman
persen dari 48.833.891.157.000 triliun
Penanaman Modal Asing dan Ekspor
menjadi
triliun.
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di
Setelah itu perkembangan Ekspor terus
Jawa Timur pada Periode 2002-2011.
meningkat.
Dapun tujuan penelitian yaitu untuk
48.358.207.426.378
Fungsi
penting
Modal
melakukan
Dalam
Negeri,
komponen
mengetahui pengaruh PMA, PMDN, dan
ekspor dari perdagangan luar negeri di
Ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi
jawa timur adalah untuk memperoleh
Jawa Timur pada tahun 2002 sampai
keuntungan dan pendapatan nasional di
dengan 2011.
Propinsi Jawa Timur ini naik. Yang pada Penanaman Modal Dalam Negeri
gilirannya menaikkan jumlah output dan laju pertumbuhan ekonomi di Jawa
Menurut Undang-Undang No.
Timur. Dengan tingkat output yang lebih
25 Tahun 2007 pasal 1 menyebutkan
tinggi kemiskinan dapat dipatahkan dan
definisi modal dalam negeri adalah “ modal
5
yang
dimiliki
oleh
negara
Republik Indonesia, perseorangan warga
Penanaman Modal Asing (PMA)
negara Indonesia, atau badan usaha yang Penanaman modal asing atau
berbentuk badan hukum atau tidak
investasi asing menurut Irawan dan
berbadan hukum”. Penanaman Modal
Suparmoko (2002 : 141) merupakan
Dalam Negeri menurut Undang-undang
investasi
No. 15 Tahun 2007 adalah “kegiatan
yang
dilaksanakan
oleh
pemilik-pemilik modal asing di dalam
untuk menanam modal untuk melakukan
negeri
usaha di wilayah Negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal dalam negeri dan menggunakan
kita
atau
mendapat
suatu
keuntungan
dari
usaha
yang
dilaksanakan
itu.
Berbeda
dengan
pernyataan
modal dalam negeri”
yang
disampaikan
oleh
Suparmoko yang menyatakan PMA Berdasarkan pengertian diatas
merupakan penanaman modal yang
dapat disimpulkan bahwa penanaman
dilaksanakan oleh pemilik modal asing.
modal dalam negeri yaitu suatu kegiatan
Menurut Amalia (2007 : 58) penanaman
penanaman
dilakukan
modal asing merupakan sesuatu yang
penanam modal dengan menggunakan
positif karena hal tersebut mengisi
modal dalam negeri di wilayah negara
kekurangan
Indonesia.
dihimpun dari dalam negeri, menambah
modal
yang
cadangan Manfaat Penanaman Modal Dalam
devisa,
penerimaan
Negeri
tabungan
yang
dapat
memperbesar
pemerintah
dan
mengembangkan keahlian manajerial Manfaat
Penanaman
bagi
Modal
perekonomian
di
negara
penerimanya.
Dalam Negeri, adalah sebagai berikut:
Berdasarkan pengertian diatas
mampu menghemat devisa; mengurangi ketergantungan terhadap produk asing;
maka
dapat
mendorong kemajuan industri dalam
Penanaman Modal Asing (PMA) adalah
negeri melalui keterkaitan ke depan dan
kegiatan menanam modal di wilayah
keterkaitan ke belakang; memberikan
Negara
kontribusi dalam upaya penyerapan
menggunakan
tenaga kerja;
berpatungan dengan penanam modal
Republik
dalam negeri.
6
disimpulkan
Indonesia
bahwa
dengan
modal asing maupun
(2006 : 113) ekspor merupakan kegiatan
Manfaat Penanaman Modal Asing
ekonomi negara yang mengirimkan atau Menurut Arsyad (2010 : 229)
menjual
manfaat investasi asing atau penanaman modal
asing
berkembang,
bagi
Negara
antara
lain
Berdasarkan
untuk
dan
bermanfaat;
ketrampilan
sumber
tabungan
keluar
beberapa
pengertian diatas dapat disimpulkan
menciptakan lapangan kerja; proses ahli teknologi
nasionalnya
negeri.
sedang :
produk
bahwa ekspor adalah suatu kegiatan atau
yang
usaha mengirimkan barang-barang dari
atau
suaru negara atau wilayah ke negara-
devisa;
negara atau wilayah-wilayah yang lain Degan
adanya
penanaman
baik dalam suatu rangkaian perdagangan
modal asing dapat menciptakan lapanan kerja
sehingga
dapat
moral maupun sebabgai suatu tindakan
menggurangi
pribadi.
pengangguran, selain itu dengan adanya investasi
asing
akan
mendapatkan
Faktor-faktor yang mempengaruhi
ketrampilan baru bagi Negara sedang
ekspor
berkembang. Penanaman modal asing juga
merupakan
sumber
Dalam melaksanakan kegiatan
tabungan
ekspor dipengaruhi oleh faktor-faktor
kerena dengan adanya investor asing yang
menanamkan
pertumbuhan
modalnya
ekonomi
yang dapat menentukan ekspor tersebut.
maka
Menurut
akan
Murni
(2006:113)
adapun
ekspor ditentukan oleh beberapa faktor,
meningkatmeningkat.
antara lain : daya saing produk yang dihasilkan
Ekspor Menurut
Nurdhaus
dan
suatu
negara
di
pasar
internasional; kondisi ekonomi negara
Samuelson (2004 : 325) ekspor adalah
yang
barang dan jasa yang diproduksi di
terutama
dalam negeri dan di beli orang-orang
pendapatan masyarakat yang lebih baik;
asing. Sama halnya dengan pernyataan
kebijakan proteksi dari negara lain yang
yang
yang
menjadi tujuan ekspor; kurs valuta asing
menyatakan ekspor merupakan kegiatan
yang menjadi antara suatu negara dan
ekonomi menjual produk nasional ke
negara tujuan ekspor.
disampaikan
Samuelson
luar negeri. Sedangkan menurut Murni
7
menjadi daya
penerimaan
ekspor
beli
tingkat
atau
penduduk dan tenaga kerja; barang-
Pertumbuhan Ekonomi
barang modal dan tingkat teknologi; Menurut Pertumbuhan perkembangan
Sukirno
(2005:13)
Ekonomi
adalah
kegiatan
dalam
perekonomian
yang
menyebabkan
barang
jasa
yang
dan
diproduksikan
dalam
sistem sosial dan sikap masyrakat; luas pasar sebagai sumber pertumbuhan .Pada pertumbuhan
akan
disampaikan
pertumbuhan
ekonomi
merupakan
perkembangan
kegiatan
hanya
modal dan luas pasar sebagai sumber pertumbuhan.
Sukirnoyang
menyatakan
ekonomi
ini
dipengaruhi oleh faktor barang-barang
masyarakat
bertambah. Berbeda dengan pernyataan yang
penelitian
yang
Barang-barang
dimaksud
adalah
modal
penanaman
modal yaitu penanaman modal dalam negeri dan penanaman modal asing.
perekonomian. Sementara itu menurut
Sedangkan, luas pasar yang dimaksud
Arsyad (2010:15) menjelaskan bahwa
adalah kegiatan ekspor.
pada intinya pertumbuhan ekonomi menunjukkan
perubahan
kegiatan
Teori pertumbuhan ekonomi
ekonomi yang terjadi dari tahun ke Peranan
tahun.
menurut
Dari beberapa pengertian diatas
Harrod-Domar
ditekankan
dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan suatu pertumbuhan ekonomi yang dapat dilihat dari adanya
pembentukan tetap
dalam
modal perlu
menciptakan
pertumbuha
ekonomi,
karena
menurutnya
pembentukan
modal
dipandang sebagai pengeluaran yang
peningkatan produksi barang dan jasa,
akan menambah kesanggupan suatu
serta pendapatan perkapita yang terjadi
perekonomian
dalam jangka waktu tertentu yang cukup
untuk
barang-barang
lama.
pengeluaran
yang
menghasilkan
maupun
sebagai
akan
menambah
Faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan efektif masyarakat. Supaya
pertumbuhan ekonomi
perekonomian tersebut tumbuh, maka diperlukan investasi-innvestasi sebagai
Menurut Sukirno (2010:429) faktor-
tambabhan stok kapital. Hubungan antar
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
COR (Capital Output Ratio).
ekonomi antara lain: tanah dan kekayaan alam lainnya;
jumlah dan mutu dari
8
Teori yang dikembangkan oleh
produk tersebut bila dihasilkan sendiri
profesor Robert Solow, dalam tulisanya
memerlukan ongkos yang lebih tinggi
berjudul “ A Contribution of The Theory
dibandingkan dengan negara lain.
of Economic Growh”. Dalam analisis
Teori keunggulan berbanding ini tetap
Neo-Klasik
didasarkan pada Labor Theory of value.
diyakini
bahwa
perkemabngan faktor-faktor produksi Penelitian terdahulu
dan teknologi merupakan faktor utama yang menentukan tingkat pertumbuhan
Penelitian yang dilakukan oleh
dan
Lihan dan Yogi (2003) da“ Analisis
perkembangannya dari suatu waktu ke
Perkembangan Ekspor dan Pengaruhnya
waktu lainnya. Teori neo-klasik bukan
Terhadap
hanya memperhatikan peranan tenaga
Indonesia”. Menyimpulkan bahwa hasil
kerja dalam pertumbuhan, dan teori ini
analisis menunjukkan bahwa, peranan
juga
dari
sektor
dan
berpengaruh
ekonomi
pada
suatu
menganalisis
perkembangan
masa
sumbangan
stok
perkembangan
modal
teknologi
pertumbuhan
ekonomi
dalam
Perthumbuhan
ekspor
di
Ekonomi
Indonesia
nyata
tidak
terhadap
perkembangan PDRB di Indonesia.
(Sukirno,
Penelian yang dilakukan oleh Muazi (2013) yang berjudul “Analisis
2005:451).
Pengaruh Penanaman Modal Asing dan
Teori perdagangan internasional
Penanaman
Teori Comparative Adventages
Modal
Dalam
Negeri
terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Jawa
di kemukakan oleh David Rocardo
Tengah
dimana dijelaskan suatu Negara akan
bahwa
melakukan
bahwa, penanaman modal asing dan
pertukaran/perdagangan
1990-2010”. hasil
dengan negara dalam bentuk berikut:
penanaman
Ekspor,
berpengaruh
dihasilkan
apabila
ada
produk
memiliki
yang
comparative
signifikan
advantage. Artinya produk (barang-
Menyimpulkan
analisiss
modal secara terhadap
menunjukkan
dalam
negeri
positif
dan
pertumbuhan
ekonomi Jawa Tengah.
barang) tersebut dapat dihasilkan dengan
Penelitian yang dilakukan oleh
biaya lebih murah. Impor, apabila ada
Setyowati
produk yang dihasilkan
memiliki
“Kuasalitas Investasi Asing Terhadap
Artinya
Pertumbuhan Ekonomi”. Menyimpulkan
discomparative
advantage.
9
(2008)
yang
berjudul
bahwa hasil penelitian diketahui bahwa
yang diambil adalah Penanaman Modal
investasi
dampak
Daalam Negeri (PMDN), Penanaman
signifikan dalam jangka pendek adalah
Modal Asing (PMA),Ekspor dan Produk
investasi langsung asing terhadap PDB
Domestik Regional Bruto (PDRB) di
dan sebaliknya, hasil penelitian ini telah
Jawa Timur periode 2002-2011.
yang
membuktikan
memiliki
adanya
dua
arah
Teknik pengumpulan data yang
kuasalitas.
digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi. Data PMA, PMDN,
METODE PENELITIAN
Ekspor dan Pertumbuhan ekonomi yang di ambil dari Badan Pusat Statistik Jawa
Jenis penelitian dalam penelitian ini
adalah
penelitian
timur.
asosiatif.
Teknik
Sedangkan pendekatan yang digunakan
analisis
data
yang
dalam penelitian ini adalah pendekatan
digunakan adalah Analisis asosiatif,
kuantitatif
teknik analiisis regresi ganda yaitu
Rencana bertujuan
agar
penelitian
yang
meliputi
:
uji
penelitian
dapat
multikolinearitas, Uji heterokedastisitas,
mengidentifikasi masalah, menentukan
Uji
tindakan, dan melakukan pengembangan
danpengujian R2.
terhadap
masalah
berkelanjutan.
penelitian
Secara
autokorelasi,
uji
F,
,
uji
uji
t,
ANALISIS DATA
sistematis Uji Normalitas
penelitian ini di gambarkan sebagai berikut:
Uji normalitas digunakan
Dari gambar diatas menunjukkan bahwa
untuk menguji apakah dalam model
adanya penngaruh PMDN (X1), PMA
regresi
(X2) dan Ekspor (X3) secara bersamasama
normalitas
dan
masing-masing
variabel pengganggu memiliki
distribusi normal. Jika Prob.Obs.R2 < α
terhadap
maka data tidak normal sebaliknya
pertumbuhan ekonomi (Y).
Prob.Obs.R2
Populasi dalam penelitian ini adalah
Penanaman
Modal
Dalam
Negeri,
Penanaman
Modal
Asing,
>
α
data
normal.
Berdasarkan hasil uji normalitas dengan menggunakan diketahu
Ekspor dan Produk Domesti Regional
program
bahwa
hasil
Eviews
5.1
Probability
0.843403 > α (0.05). Hal tersebut
Bruto (PDRB) Jawa Timur. Sampel
menandakan bahwa data adalah normal.
10
Untuk
Uji Autokorelasi
menentukan
atau
tidaknya autokorelasi maka kita melihat Uji aoutokorelasi menguji apakah
nilai statistik Durbin-Watson sebesar
model regresi linier ada korelasi antara
adalah 1.953043, nilai ini dibandingkan
kesalahan pengganggu pada periode t
dengan nilai tabel dengan signifikansi
dengan kesalahan pengganggu pada
5%. Karenanilai durbin Watson sebesar
periode t-1 (sebelumnya), jika terjadi
1.953043 angka ini terletak di antara
korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi.
Aurokorelasi
du
juga
maka
mengandung hubungan antara residual
=
1,54<1.953043<2,46,
daerah
tersebut
tidak
menunjukkan adanya autokorelasi.
satu observasi dengan residual observasi lainnya. Uji hekteroskedasitas Tabel 4.1 Uji hekteroskedasitas White Heteroskedasticity Test: F-statistic
0.504805
Prob. F(6,3)
0.781663
Obs*R-squared
5.023908
Prob. Chi-Square(6)
0.540750
Uji multikolonieritas
Dari hasil uji hekteroskedasitas dapat kita ketahui bahwa nilai R2 sebesar 0.371558.
karena
nilai
Untuk
R2 sebesar
tidak
apakah
variabel bebas saling berkorelasi atau
0.540750> dari α (0,05), maka dapat disimpulkan
mengetahui
tidak,
terdapat
maka
dilakukan
uji
multikolonieritas. Salah satu cara untuk
hekteroskedasitas.
mendeteksi
gejala
multikolnieritas
dengan melihat korelasi antar variabel bebas. Korelasi dikatakan kuat jika koefisien korelasi diatas batas toleransi yaitu 0,8 atau lebih.
11
Berdasarkan
hasil
uji
antara variabel bebas dengan variabel
multikolonieritas menunjukkan korelasi
terikat tidak searah atau berhubungan
antara
PMDN
dengan
PMA
terbalik. Sedangkan untuk PMA dan
sebesar
0.259612,
korelasi
antara
Ekspor
bertanda
positif,
berarti
PMDN dengan Ekspor sebesar 0.106860
hubungan antara variabel bebas dan
dan
variabel terikat searah atau berbanding
Ekspor
korelasi antara PMA dengan sebesar
0.046348.
Karena
lurus.
korelasi antara PMDN dengan PMA
Tanda
koefisien
tersebut
mengandung makna sebagai berikut:
sebesar 0.259612 < 0,8, korelasi antara Pengujian Hipotesis
PMDN dengan Ekspor sebesar 0.106860 < 0,8 dan korelasi antara PMA dengan
Uji F
Ekspor sebesar 0.046348 < 0,8. Maka, Berdasarkan hasil dari pengujian
korelasi antar variabel bebas dibawah
data diperoleh data dengan nilai Prob(F-
batas toleransi maka tidak terdapat
Statistik) sebesar 0.026183 < α = 0,05.
multikolininearitas
Maka H0 ditolak dan H1 diterima. Analisis Regresi
Dengan demikian menunjukkan adanya pengaruh
Analisis regresi yang digunakan
berganda.
pengolahan
data
secara
terhadap Pertumbuhan Ekonomi Jawa
Berdasarkan
dengan
singnifikan
simultan PMDN, PMA dan ekspor
dalam penelitian ini adalah analisis regresi
yang
Timur.
bantuan
program eviews 5.1 diperoleh hasil
Uji t
sebagai berukut: Berdasarkan
pengujian
data
PE = 4.983007851 -
dengan
0.0001240199186*PMDN +
terlihat bahwa variabel X1 (PMDN)
0.001297689572*PMA +
sebesar 0.5844 oleh karena sig = 0.5844
0.05907310097*EKSPOR
>α = 0,05 maka H0 diterima dan Ha
Dari
persamaan
tersebut,
ditolak.
menggunakan
Maka
X1
Eviews
(PMDN)
5.1
tidak
koefisien regresi untuk PMDN terhadap
berpengaruh signifikan terhadap variabel
PE bertanda negatif, berarti hubungan
terikat Y ( Pertumbuhan Ekonomi).
12
Untuk variabel X2 (PMA) mempunyai
Pertumbuhan Ekonomi di Jawa Timur.
nilai signifikansi sebesar 0.4501. Karena
Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan
sig = 0.4501 > α = 0,05 maka H0
PMDN
diterima dan Ha ditolak. Maka X2
menandakan
bahwa
(PMA) tidak berpengaruh signifikan
kepercayaan
investor
terhadap
(
untuk menanamkan modalnya di Jawa
Kemudian
Timur. Selain itu, beberapa faktor yang
untuk variabel X3 (Ekspor) mempunyai
menyebabkan PMDN fluktuatif adalah
nilai signifikansi sebesar 0.0050. Karena
tata kelola infrastruktur dan komunikasi
sig = 0.0050 < α = 0.05 maka H0 ditolak
antara pengusaha dan pemerintah yang
dan Ha diterima. Maka X2 (PMA)
masih kurang baik dan perlu dibenahi
berpengaruh signifikan terhadap variabel
kembali. Infrastruktur menjadi kunci
terikat Y ( Pertumbuhan Ekonomi).
utama untuk mencapai pertumbuhan
variabel
Pertumbuhan
terikat
Ekonomi).
Y
yang
berfluktuatif masih dalam
dan kuarng negeri
ekonomi yang lebih tinggi. Infrastruktur, Koefisien Determinasi Berdasarkan
terutama sarana transportasi, yang baik pengujian
akan menekan biaya distribusi dan
data
mengfektifkan perekonomian.
dengan Eviews 5.1 maka diperoleh data besarnya R2 atau koefisien determinasi
Hasil penelitian ini tidak sesuai
adalah sebesar 0.763662. hal tersebut
dengan dan penelitian terdahulu yang
berarti pengaruh variabel bebas terhadap
menjadi landasan teori dalam penelitian
variabel
sebesasar
ini. Berdasarkan studi tentang kuasalitas
0.763662 dan sisanya dipengaruhi oleh
investasi asing terhadap pertumbuhan
faktor lain yang tidak diteliti oleh
ekonomi yang dilakukan oleh Muazi
peneliti.
(2013) dengan mengambil penanaman
terikat
adalah
kasus pengaruh modal dalam negeri PEMBAHASAN
terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa
Pengaruh Penanaman Modal Dalam
Tengah. Menyatakan bahwa penanaman
Negeri
modal dalam negeri di Jawa Tengah
(PMDN)
terhadap
pada jangka pende dan jangka panjang
Pertumbuhan Ekonomi.
berpengaruh Dari
hasil
penelitian
positif
dan
signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa
menunjukkan bahwa variabel PMDN
Tengah. Walaupun realisasi penanaman
tidak mempunyai pengaruh terhadap
13
modal dalam negeri berfluktuasi, ahan
Jawa Timur dapat dilihat pada tahun
tetapi
2006 kenaikan investasi PMDN sebesar
dapat
diandalkan
untuk
peningkatan PDRB Jawa Tengah.
3006,69 persen, namun pertumbuhan
Kritik keynes terhadap ekonomi
ekonomi hanya sebesar 5,80 persen. Hal
klasik, menjelaskan tentang hubungan
ini menunjukkan bahwa pertumbuhan
antara pendapatan per kapita dan jumlah
investasi
penduduk. Dalam teori ini penduduk
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
yang
tinggi
tidak
yang terus bertambahakan menyebabkan Pengaruh Penanaman Modal Asing
pendapatan perkapita meningkat. Pada keadaan
ini
pendapatan
terhadap
perkapita
Dari
penduduk pada waktu itu dinamakan optimum.
perkembangan
Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan PMA
oleh
teknologi.
(Sukirno,2010). Hasil
penelitian
ini
bahwa
kepercayaan
investor
tata
infrastruktur
antara
dan
pengusaha
dan
pemerintah yang masih kurang baik dan perlu dibenahi kembali. Infrastruktur menjadi kunci utama untuk mencapai
2003. Pergerakan pertumbuhan ekonomi
pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.
pertumbuhan
Infrastruktur,
konsumsi bukan pertumbuhan investasi. Ketidaksignifikannya
kelolah
komunikasih
berpengaruh
pasca otonomi di Indonesia tahun 2000-
oleh
negeri
menyebabkan PMA fluktuatif adalah
terhadap pertumbuhan ekonomi regional
didorong
dalam
kuarng
Selain itu, beberapa faktor yang
penelitian tersebut menunjukkan bahwa
lebih
masih
dan
Timur.
pertumbuhan ekonomi regional” hasil
tidak
berfluktuatif
menandakan
Jamzani yang berjudul “ Investasi dan
PMDN
yang
untuk menanamkan modalnya di Jawa
sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh
investasi
data
Pertumbuhan Ekonomi di Jawa Timur.
Pertumbuhan ekonomi yang berlaku di disebabkan
pengolahan
tidak mempunyai pengaruh terhadap
pertambahan pendapatan per kapita.
barat
hasil
menunjukkan bahwa variabel PMA
Karena
pertambahan penduduk mengakibatkan
Negara
Ekonomi
Jawa Timur.
mencapai nilai yang maksimum. Jumlah
penduduk
Pertumbuhan
terutama
sarana
transportasi, yang baik akan menekan
investasi
biaya
PMDN dengan pertumbuhan ekonomi di
distribusi
perekonomian.
14
dan
mengfektifkan
Mardalena (2009) yang berjudul “
Hasil penelitian teori ini tidak sesuai dengan dan penelitian terdahulu
Pengaruh
yang menjadi landasan teori dalam
Perdagangan
penelitian ini. Berdasarkan studi tentang
Pertumbuhan Ekonomi Di Sumatera
kuasalitas
Selatan”
investasi
asing
terhadap
Investasi
Swasta
internasional
hasil
dan
Terhadap
penelitian
tersebut
pertumbuhan ekonomi yang dilakukan
menunjukkan bahwa investasi tidak
oleh
berpengaruh
Setyowati
(2008)
dengan
terhadap
pertumbuhan
mengambil kasus pengaruh penanaman
ekonomi di Provinsi Sumatera Selatan.
modal
pertumbuhan
Pergerakan pertumbuhan ekonomi lebih
ekonomi. Menyatakan bahwa terdapat
didorong oleh pertumbuhan konsumsi
pengaruh positif dan signifikan terhadap
bukan pertumbuhan investasi.
asing
terhadap
pertumbuhan ekonomi. Semakin tinggi
Ketidaksignifikannya
investasi
nilai investasi maka pertumbuhan akan
dengan pertumbuhan ekonomi di Jawa
mengalami kenaikan.
Timur dapat dilihat pada tahun 2006
Kritik keynes terhadap ekonomi
pertumbuhan investasi PMA sebesar
klasik menjelaskan tentang hubungan
156,97 persen, namun pertumbuhan
antara pendapatan per kapita dan jumlah
ekonomi hanya sebesar 5,80 persen.
penduduk. Dalam teori ini penduduk
Begitu
yang terus bertambahakan menyebabkan
pertumbuhan investasi PMA sebesar
pendapatan perkapita meningkat. Pada
220,34
keadaan
perkapita
ekonomi pada tahun 2007 sebesar 6,32
mencapai nilai yang maksimum. Jumlah
persen menjadi 5,94 persen pada tahun
penduduk pada waktu itu dinamakan
2008. Hal ini menunjukkan bahwa
penduduk
pertumbuhan investasi yang tinggi tidak
ini
pendapatan
optimum.
Karena
pertambahan penduduk mengakibatkan pertambahan
pendapatan
barat
perkembangan
Pengaruh
disebabkan
dan
2008
pertumbuhan
Ekspor
terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur
oleh
teknologi.
Dari
hasil
pengolahan
data
dengan menggunakan program Eviews
Hasil penelitian ini sesuai dengan yang
persen
tahun
perkapita.
(Sukirno,2010).
penelitian
pada
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi yang berlaku di Negara
pula
dilakukan
5.1 menunjukkan bahwa variabel Ekspor
oleh
mempunyai pengaruh yang positif dan
15
signifikan
terhadap
Pertumbuhan
Mengingat begitu strategisnya
Ekonomi di Jawa Timur sesuai dengan
peranan perdagangan luar negeri dalam
teori dan hipotesis yang di ajukan yaitu
pembentukan pertumbuhan ekonomi dan
pertumbuhan
kesejahteraan
ekonomi
dipengaruhi
oleh
sangat
perdagangan
pemerinta
masyarakat, harus
maka
berusaha
untuk
internasional yaitu meliputi kegiatan
meningkatkan
ekspor dan impor.
sektor yang berorientasi ekspor dengan
Hasil
penelitian
ini
sesuai
produktivitas
meluncurkan kebijakan-kebijakan yang
dengan penelitian yang dilakukan oleh
mampu
mengairahkan
Mardalena yang berjudul “ Pengaruh
sehingga
diharapkan
Investasi
Swasta
sektor-
dunia pada
akhirnya
dan
Perdagangan
dapat
Terhadap
Pertumbuhan
perdagangan, yang selanjutnya dapat
Ekonomi Di Sumatera Selatan” hasil
berdampak pada peningkatan cadangan
penelitian tersebut menunjukkan bahwa
devisa
ada
pertumbuhan ekonomi.
internasional
hubungan
signifikan
yang
antara
internasional berpengaruh
positif
dan
meningkatkan
usaha
negara
surplus
guna
neraca
memacu
perdagangan
dengan terhadap
Pengaruh PMDN, PMA dan Ekspor
PDRB.
terhadap Pertumbuhan Ekonomi
pertumbuhan
ekonomi di Provinsi Sumatera Selatan
Dari
periode.
hasil
penelitian
ini
menunjukkan pengolahan data diperoleh Teori
yang
mendukung
uji F dengan nilai signifikansi sebesar
penelitian ini M.L Jhingan (2008:448)
data
fungsi penting komponen ekspor dalam
sebesar 0.026183 < α = 0,05. Maka H0
perdagangan luar negeri adalah negara
ditolak
memperoleh keuntungan dan pendapatan
demikian
nasional naik, yang pada gilirannya
pengaruh
menaikan
laju
simultan PMDN, PMA dan ekspor
pertumbuhan ekonomi. Dengan tingkat
terhadap Pertumbuhan Ekonomi Jawa
output yang lebih tinggi lingkaran setan
Timur.
jumlah
kemiskinan pembangunan
dapat
output
dan
dipatahkan ekonomi
dengan
dan
nilai
H1
Prob(F-Statistik)
diterima.
menunjukkan yang
Dengan adanya
singnifikan
secara
dan Penanaman
dapat
Modal
Dalam
Negeri, Pemanaman Modal Asing dan
ditingkatkan.
Ekspor
16
merupakan
komponen
pembentukan
akumulasi
modal.
Hal
tersebut
disebabkan PMDN
oleh
Akumulasi modal itu sendiri adalah
pertumbuhan
salah satu faktor yang mempengaruhi
berfluktuatif yang disebabkan tata
Pertumbuhan Ekonomi.
kelolah
infrastruktur
komunikasih Hasil
penelitian
ini
sesuai
Sutawijaya
yang
berjudul
yang lebih tinggi.
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun
Hal
Ekonomi Indonesia.
tidak
tersebut
pertumbuhan
signifikan ekonomi.
disebabkan
oleh
PMA
yang
berfluktuatif yang disebabkan tata
Dari hasil penelitian ini dapat
kelolah
Pertumbuhan
memicu
PMA
terhadap pertumbuhan
dan signifikan terhadap Pertumbuhan
dapat
bahwa
berpengaruh
Ekspor dan Investasi berpengaruh positif
Investasi
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan
1980-2006” menunjukkan bahwa tingkat
bahwa
pengusaha
sektor industri dan perdagangan
“
Pengaruh Ekspor dan investasi terhadap
disimpulkan
antara
dan
dengan pemerintah, serta peranan
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
yang
infrastruktur
komunikasih
munculnya
antara
dan
pengusaha
Industri, dengan kemampuan produksi
dengan pemerintah, serta peranan
akan menjadi alat utama ekspor di jawa
sektor industri dan perdagangan
Timur
yang lebih tinggi.
dan
kemudian
Pertumbuhan
Ekonomi Jawa Timur akan Meningkat. SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan
penelitian
menunjukkan
bahwa
terhadap Jawa
Berdasarkan analisis dan pembahasan
ekspor
terhadap
tidak
pertumbuhan
Sehingga
Ekspor
naik maka
petumbuhan
ekonomi akan meningkat.
Berdasarkan hasil penelitian ini
berpengaruh
Timur.
ekonomi
dengan pertumbuhan ekonomi. Jika
berikut:
bahwa
pertumbuhan
memiliki pengaruh yang searah
data dapat diambil kesimpulan sebagai
menunjukkan
Ekspor
berpengaruh signifikan dan positif
Simpulan
ini
PMDN
Penanaman modal dalam negeri,
signifikan
penanaman modal asing dan Ekspor
ekonomi.
secara bersama-sam berpengaruh
17
terhadap Pertumbuhan Ekonomi di
Lihan dan Yogi (Jurnal Ekonomi dan Bisnis, No. 1 Jilid 8, 2003)
Jawa Timur tahun 2002-2011.
Muazi
Saran
Peningkatan investor di Jawa Timur dapat
dilakukan
memperbaiki
dengan
cara
infrastruktur
yang
(Diponegoro Journal of Economics, vol 2, no 1, hal 1-9; tahun 2013)
Murni, asfia. 2006. Ekonomika Makro. Bandung : PT. Refika Adtama Nurdhaus dan Samuelson. 2004. Makro Ekonomi edisi 17. Jakarta : Erlangga
masih kurang baik, terutama sarana transportasi yang menunjang untuk mendirikan usaha-usaha baru di
Setyowati, dkk (Jurnal Ekonomi dan Study pembangunan, Vol. 9 No. 1, April 2008 : 69 – 88)
Jawa Timur.
Pemerintah
hendaknya
melaksanakan
kebijakan
Sukirno, Sadono.2005. Makroekonomi Modern: Perkembangan Pemikiran Dari Klasik Hingga Keynesian Baru. Jakarta: Raja Grafindo Pustaka
dengan
baik mengenai ekspor dan investasi. Seperti
mempermudah
perijinan
agar para investor dan pengekspor
Sukirno, Sadono.2010. Makroekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
lebih mudah untuk mendirikan suatu
usaha.
Sehingga
pertumbuhan ekspor dan investasi DAFTAR PUSTAKA Arsyad,
Suparmoko. 2002. Ekonomika Pembangunan Edisi Keenam . Yogyakarta : Andi
Lincolin. 2010. Ekonomi Pembangunan edisi 5. Yogyakarta : Bagian penerbit STIM YKPN
Undand-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. 2007. Bandung : Fokusmendia.
Badan Pusat Statistik. Propinsi Jawa Timur Dalam Angka 2012. Surabaya:BPS Jhingan, M.L. 2008. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
18