Analisis Tindak Tutur Dalam Kumpulan Cerpen 5-Minute Barnyard Tales for Bedtime, Karya Maria Buckingham, dkk Oleh Fivin Agustia
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tindak tutur dalam kumpulan cerpen 5-Minute Barnyard Tales for Bedtime. Dalam penelitian ini, teori yang digunakan adalah teori tindak tutur Searle (1976). Selain itu, penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik studi pustaka menganalisi data yang berasal dari tuturan tokoh dalam 23 (25%) cerita. Dari 5 jenis tindak tutur (representatif, direktif, ekspresif, komisif dan deklaratif) hanya 4 yang ditemukan, yaitu representatif 62%, direktif 19%, ekspresif 16%, dan komisif 3%. Dari keseluruhan tuturan, hanya 7% tindak tutur tidak langsung. Makna tersirat yang ditemukan dalam tindak tutur tidak langsung adalah berjanji, bertanya, memberikan semangat, meminta, memperingatkan, menolak, menyarankan, merendahkan, dan meyakinkan. Kata Kunci: kumpulan cerpen 5-minute barnyard tales for bedtime, tindak tutur, makna tindak tutur tidak langsung.
Pendahuluan Bahasa merupakan alat interaksi sosial atau alat komunikasi manusia, meskipun terdapat alat komunikasi lain yang dapat digunakan oleh manusia, namun bahasa tetap merupakan alat komunikasi yang paling baik di antara alat komunikasi lainnya. Komunikasi yang baik adalah terjadinya keberhasilan antara penutur dan lawan tutur dalam kebersamaan dan kesepahaman, meskipun penutur menyampaikan maksud atau pesan dalam bentuk yang berbeda-beda. Maksud dan pesan yang ingin disampaikan, bisa berupa pendapat, pemahaman, ekspresi perasaan, dan sebagainya, sehingga, dalam setiap proses komunikasi, terjadilah apa yang disebut tindak tutur. Searle (1975) mengemukakan, bahwa tindak tutur merupakan unsur yang paling kecil dalam berkomunikasi. Pada waktu menuturkan sesuatu, penutur dapat melakukan tindakan, seperti menyatakan, berjanji, minta maaf, mengancam, meramalkan, memerintah, meminta, dan sebagainya. Dalam bertindak tutur, penutur bisa mengungkapkan maksud dan fungsi tuturan secara langsung dan tidak langsung.
Salah satu sumber cerita yang kaya akan tuturan dari tokoh adalah cerita pendek (cerpen), seperti dalam kumpulan cerpen 5-Minute Barnyard Tales for Bedtime, karya Maria Buckingham, dkk. Dalam kumpulan cerpen ini ditemukan cerita yang beragam dan dialog-dialog antara tokoh dengan berbagai karakter, sehingga menghasilkan berbagai maksud dan fungsi tuturan yang berbeda. Oleh sebab itu, melalui tuturan tersebut peneliti tertarik untuk mengetahui tindak ilokusi dan makna tindak tutur tidak langsung yang terdapat dalam kumpulan cerpen tersebut.
Landasan Teori Tindak tutur adalah gejala individu yang bersifat psikologis dan ditentukan oleh kemampuan bahasa penutur dalam menghadapi peristiwa tertentu. Tindak tutur lebih menitik beratkan pada makna atau arti tindak (act) dalam suatu tuturan. Searle berpendapat bahwa unsur yang paling kecil dalam komunikasi adalah tindak tutur Contoh tindak tutur adalah menyatakan, memberi perintah, menguraikan, menjelaskan, meminta maaf, berterima kasih, mengucapkan selamat, dan lainnya. Tindak tutur dapat terlihat pada salah satu contoh tindak tutur meminta maaf berikut. (1) “I am sorry for coming late”
Kalimat (1) bukan sekedar tuturan yang menginformasikan penyesalan seseorang karena datang terlambat, melainkan tindakan minta maaf itu sendiri. Searle mengemukakan bahwa ada tiga jenis tindakan yang dapat diwujudkan oleh seorang penutur yakni tindak lokusi (locutionary act), tindak ilokusi (ilocutionary act), dan tindak perlokusi (perlocutionary act). Berikut penjelasan mengenai tiga jenis tindak tutur tersebut.
1. Tindak Lokusi Tindak lokusi(locutionary act) adalah tindak tutur yang semata-mata meyatakan sesuatu, biasanya dianggap kurang penting dalam kajian tindak tutur. Dalam hal ini kita tidak mempermasalahkan maksud atau tujuan dari tuturan tersebut. Salah satu contoh tindak lokusi, yaitu ketika ada penututr berkata “saya haus” artinya penutur tersebut mengatakan dia haus.
2. Tindak Ilokusi Tindak ilokusi (illocutionary act) adalah tindak melakukan sesuatu. Tindak ilokusi berkenaan dengan apa yang ingin dicapai oleh penuturnya pada waktu menuturkan sesuatu dan dapat merupakan tindakan menyatakan berjanji, meminta maaf, mengancam, meramalkan, memerintah, meminta, dan lain sebagainya. Disini kita berbicara mengenai maksud, fungsi dan daya tuturan yang dimaksud. Salah satu contoh tindak ilokusi, yaitu ketika ada penututr berkata “saya haus” dapat memiliki makna dia haus dan minta minum. Tindak ilokusi tidak mudah diidentifikasi karena harus mempertimbangkan terlebih dahulu siapa penutur dan lawan tutur, kapan dan dimana tindak tutur dilakukan. Pada tindak tutur ilokusi perlu disertakan konteks tuturan dalam situasi tutur Dengan demikian, tindak ilokusi merupakan bagian sentral untuk memahami tindak tutur. Searle (1976), mengklasifikasikan tindak ilokusi menjadi 5 jenis, yaitu terdiri dari deklaratif, direktif, ekspresif, komisif, dan representatif yang diuraikan sebagai berikut: a.
Tindak tutur deklaratif adalah tindak tuturan yang dilakukan penutur dengan maksud untuk menciptakan hal yang baru (misalnya memutuskan, membatalkan, menikahkan, membaptis, dsb). Pada tindak tutur ini, penutur harus memiliki peran institusional khusus (pendeta, penghulu, hakim, dsb), dalam konteks, untuk mendeklarasi secara tepat.
b.
Tindak tutur direktif adalah tindak tuturan yang dilakukan penuturnya dengan maksud agar lawan tutur melakukan apa yang ada dalam tuturan tersebut (misalnya; bertanya, menyuruh, memohon, meminta, menuntut, dsb)
c.
Tindak tutur ekspresif adalah tindak tuturan yang dilakukan dengan maksud tuturannya diartikan sebagai evaluasi tetang hal yang disebutkan pada tuturan tersebut (misalnya; berterima kasih, memuji, meminta maaf, mengkritik, dsb).
d.
Tindak tutur komisif adalah tindak tuturan yang mengikat penutur untuk melakukan seperti apa yang dituturkan (misalnya; berjanji, bersumpah, mengancam, dsb).
e.
Tindak tutur representatif adalah
tindak tutur yang mengikat penuturnya pada
kebenaran atas apa yang dikatakan (misalnya; menyatakan, memberitahukan, melaporkan, mengabarkan, dsb).
3. Tindak Perlokusi Tindak perlokusi (perlocutionary act) adalah tindakan untuk mempengaruhi lawan tutur seperti memalukan, megintimidasi, membujuk, dan lain-lain. Penutur sering mengungkapkan sebuah tuturan seringkali memiliki pengaruh (perlocutionary force), atau efek bagi yang mendengarkannya (lawan tutur). Salah satu contoh tindak perlokusi, yaitu ketika ada penututr berkata “saya haus” maka tindakan yang muncul adalah lawan tutur bangkit dan mengambilkan minum.
4. Tindak Tutur Langsung dan Tindak Tutur Tidak Langsung Selain lima jenis tindak tutur, Searle juga mengidentifikasikan tindak tutur dapat berbentuk langsung dan tidak langsung. berikut penjelasan mengenai kedua bentuk tindak tutur tersebut. a. Tindak tutur langsung (direct speech act) adalah tuturan yang memiliki makna sesuai dengan modus kalimatnya. Salah satu contohnya adalah terdapat tuturan “Bring me my coat” yang menunjukkan suatu tindakan ilokusi, yaitu meminta, sehingga dapat dikatakan bahwa tuturan “Bring me my coat” merupakan tindak tutur langsung. b. Tindak tutur tidak langsung (indirect speech act) adalah tuturan yang memiliki makna tidak sesuai dengan modus kalimatnya. Salah satu contohnya adalah terdapat tuturan “Could you bring me my coat?” yang merupakan tindak ilokusi bertanya, namun secara tidak langsung tuturan ini juga merupakan tindak ilokusi meminta. Oleh karena itu, secara tidak langsung tuturan ini merupakan tindak tutur tidak langsung.
Analisis Karya Dalam analisis tuturan tokoh cerpen 5-Minute Barnyard Tales for Bedtime, terdapat banyak tuturan yang tidak semua ditulis dalam bab ini, sehingga diperlukan paparan tentang jumlah tuturan yang ditemukan dan dianalisis. Berikut merupakan paparan yang digunakan sebagai gambaran jumlah tuturan dalam analisis tindak tutur pada cerpen tersebut. Terdapat 23 (25%) cerita dari 93 cerpen menjadi data penelitian ini. Dalam 23 cerita tersebut mengandung 237 tuturan yang dapat dianalisis dan dikelompokkan ke
dalam 5 jenis tindak tutur ilokusi, yaitu jenis tindak tutur representatif terdapat 146 tuturan, yang terdiri dari tindakan menyatakan (110 tuturan), memberitahukan (29 tuturan), menolak (5 tuturan), menyetujui (1 tuturan) dan mengakui (1 tuturan). Jenis tindak tutur direktif terdapat 46 tuturan, yang terdiri dari tindakan bertanya (16 tuturan), memerintahkan (21 tuturan), meminta (3 tuturan), mengajak (1 tuturan), dan menyarankan (5 tuturan). Sedangkan pada jenis tindak tutur ekspresif terdapat 39 tuturan, yang terdiri dari tindakan
berterimakasih (5 tuturan), memuji (8 tuturan), mengeluh (4 tuturan),
mengkritik (1 tuturan), menyampaikan sapaan/salam/menyapa (9 tuturan) , menyesal (6 tuturan), meminta maaf (1 tuturan), merasa sedih (1 tuturan), merasa senang (1 tuturan), merasa terkejut (3 tuturan). Jenis tindak tutur komisif terdapat 6 tuturan, yang terdiri dari tindakan berjanji (6 tuturan). Pada 237 tuturan tersebut terdapat 221 termasuk dalam tindak tutur langsung dan 16 tindak tutur tidak langsung. Berikut adalah contoh analisis tindak tutur dalam cerpen tersebut.
1. Analisis 5 Jenis Tindak Tutur Dalam 5-Minute Barnyard Tales for Bedtime a. Tindak Tutur Representatif Pada
penelitian
ini
terdapat
tindak
tutur
representatif
menyatakan,
memberitahukan, menolak, menyetujui, dan mengakui. - Tindak tutur representatif menyatakan Konteks: Felicity si anak kuda poni merasa muak dengan temannya yang selalu mengejek dirinya. Suatu ketika teman-teman mengejek dirinya karena tidak bisa menggunakan sepatu roda. “You’ll never be able to enter the roller skating race at school”, (The Winner, hal. 3) Tuturan tersebut dituturkan oleh teman-teman Felicity. Mereka menyatakan kepada Felicity bahwa ia tidak akan bisa mengikuti perlombaan bersepatu roda di sekolah, karena di dalam cerita tersebut, ia tidak bisa menggunakan sepatu roda. - Tindak tutur representatif memberitahukan Konteks: Ketika Chuck singgah di kolam tempat tinggal Mary, ia memperkenalkan dirinya kepada Mary. “and I have just flown here from Canada across the most splendid, huge pond”, (A Very Old Hat, hal. 4)
Tuturan tersebut dituturkan oleh Chuck. Ia memberitahukan Mary bahwa ia telah melakukan penerbangan dari Kanada melalui kolam yang begitu besar. - Tindak tutur representatif menolak Konteks: Ketika Farmer John memberitahukan Tracy dan domba-domba lainnya bahwa sudah saatnya waktu untuk mencukur bulu-bulu mereka. “Not me!” (Tracy the Sheep, hal. 40) Tuturan tersebut dituturkan oleh Tracy. Ia menolak terhadap pendapat Farmer John sebelumnya, karena ia tidak ingin dicukur bulunya dan ia tidak setuju dengan pendapat Farmer John tentang bulu-bulu mereka yang akan digunakan untuk membuat baju hangat dan sweater. - Tindak tutur representatif menyetujui Konteks: Setelah Tracy memohon sambil menangis kepada Farmer John agar tidak mencukur bulunya yang indah. “Very well, Tracy,” (Tracy the Sheep, hal. 40) Tuturan tersebut dituturkan oleh Farmer John. Ia menyetujui keingingan Tracy yang tidak ingin dicukur bulunya. - Tindak tutur representatif mengakui Konteks: Flim dan Flam saling memperebutkan sebuah telur. “No, it’s mine”, (Who Owns the Egg? hal. 44) Tuturan tersebut dituturkan oleh Flam. Ia mengakui bahwa telur yang sebelumnya diakui oleh Flim, merupakan miliknya. b. Tindak Tutur Direktif Pada penelitian ini ditemukan 5 tindak tutur direktif yaitu bertanya, memerintahkan, meminta, mengajak, menyarankan. - Tindak tutur direktif bertanya Konteks: Pada saat Mrs. Duck melihat Mrs. Cow dan sapi-sapi lainnya berbaring di lapangan. “Why are you doing that?” (Happy Birthday, Dolly, hal. 31) Tuturan tersebut dituturkan oleh Mrs. Duck. Ia bertanya kepada Mrs. Cow, mengapa Mrs. Cow dan teman-temanya berbaring dilapangan? sehingga ia meminta informasi mengapa mereka melakukan hal tersebut. - Tindak tutur direktif memerintahkan
Konteks: Ketika Tim dan Lucy sedang memancing di kolam. Tim mendapatkan Timmy Toad di dalam jaringnya. “Look at this,” said Tim.(Tommy Toad, hal. 18) Tuturan tersebut dituturkan oleh Tim. Ia menyuruh Lucy untuk melihat hasil tangkapanya. Tuturan ini dituturkan oleh Tim, karena ia ingin Lucy melakukan sesuatu yaitu melihat hasil tangkapan di dalam jaring Tim. - Tindak tutur direktif meminta Konteks: Pada saat A Fat Man melihat dan menuju Buttercup dengan penuh kekalutan. “…Come with me Buttercup…” (A Very Special Cow, hal. 32) Tuturan tersebut dituturkan oleh A Fat Man. Ia meminta kepada Buttercup untuk menghampiri dirinya. Tuturan ini dituturkan oleh A Fat Man, karena ia ingin Buttercup melakukan sesuatu, yaitu untuk menghampirinya. - Tindak tutur direktif mengajak Konteks: Setelah Danny Duckling mengetahui bahwa benda asing berwarna hijau yang ia lihat adalah seekor katak, yaitu Frankie. “Would you like to play a game of hide and seek, Frankie?”, (Stranger in the Pond, hal. 27) Tuturan tersebut dituturkan oleh Danny Duckling. Ia mengajak Frankie untuk bermain petak umpat. Tuturan ini dituturkan oleh Danny Duckling, karena ia ingin Frankie melakukan sesuatu, yaitu untuk bermain petak umpat bersamanya. - Tindak tutur direktif menyarankan Konteks: Ketika Jeffrey meminta pendapat teman-temannya tentang warna yang cocok untuk sepeda tuanya. “Paint it green”, (Jeffrey’s Bicycle, hal. 14) Tuturan tersebut dituturkan oleh Sybil. Ia menyarankan Jeffrey untuk mewarnai sepedanya dengan warna hijau. Tuturan ini dituturkan oleh Sybil, karena Jeffrey meminta pendapat Sybil dan teman-teman lainnya tentang warna yang bagus untuk sepeda tuanya. c. Tindak Tutur Ekspresif
Pada penelitian ini ditemukan tindak tutur ekspresif, yaitu berterimakasih, memuji, mengeluh, mengkritik, menyampaikan sapaan atau salam, menyesal, meminta maaf, dan terkejut. - Tindak tutur ekspresif berterimakasih Konteks: Setelah Eglantine diselamatkah oleh The Daisies untuk keluar dari lumpur. “Thank you,” (The Daisy Chain, hal. 16) Tuturan tersebut dituturkan oleh Eglantine. Ia mengekspresikan rasa terima kasih terhadap The Daisies, karena mereka telah menolongnya keluar dari lumpur.
- Tindak tutur ekspresif memuji Konteks: Pada saat Charlie datang dan tiba ke sekolah lebih awal. “Well done, Charlie”, (Charlie’s Alarm Clock, hal. 43) Tuturan dituturkan oleh The Teacher. Ia memuji Charlie, karena Charlie telah tiba di sekolah lebih pagi. - Tindak tutur ekspresif mengeluh Konteks: Pada saat Mrs. Potawick dikunjungi oleh Matt di tempat tinggalnya. “It’s far too hot,” (Grumpy Mrs. Potawick, hal. 12) Tuturan tersebut dituturkan oleh Mrs. Potawick. Ia mengeluh tentang cuaca pada saat itu, karena pada saat itu cuacanya terlalu panas menurutnya. - Tindak tutur ekspresif mengkritik Konteks: Buttercup seekor sapi sedang duduk di bawah pohon favoritnya bersama ibunya. Buttercup mengedip-ngedipkan bulu matanya dan mewarnai kukunya, namun ia merasa bosan. “There must be something more to life than eating grass and giving old farmer Haggarty his morning milk,” (A Very Special Cow, hal. 32) Tuturan tersebut dituturkan oleh Buttercup. Ia mengkritik kegiatannya di ladang, karena ia merasa bosan dengan kegiatannnya, seperti hanya makan rumput dan memberikan susu kepada Farmer Haggarty. Oleh karena itu, ia menginginkan kegiatan yang baru dan berbeda. - Tindak tutur ekspresif menyampaikan sapaan atau salam Konteks: Ketika Chuck singgah di kolam tempat tinggal Mary. “Welcome to our wonderful, big pond. Where are you from?” (Waterways, hal. 6)
Tuturan tersebut dituturkan oleh Mary. Ia menyapa Chuck yang mengunjungi kolam tempat tinggalnya. Ia merasa senang dengan kedatangan pengunjung ke kolam tersebut, sehingga, pada saat Chuck berkunjung, Mary dengan senang hati menyapa Chuck. - Tindak tutur ekspresif menyesal Konteks: Pada saat Tommy sendirian, ia melihat bayangannya di kolam. Pipinya yang berkerut dan berwarna hijau dibasahi dengan air matanya. “I wish, I were not so ugly,” (Tommy Toad, hal. 18) Tuturan tersebut dituturkan oleh Tommy Toad. Ia menyesal pada dirinya sendiri, karena ia merasa buruk rupa. - Tindak tutur ekspresif meminta maaf Konteks: Pada saat Charlie terlambat datang ke sekolah “I’m sorry, Sir” (Charlie’s Alarm Clock, hal. 43) Tuturan ini dituturkan oleh Charlie. Ia meminta maaf kepada gurunya, karena ia merasa bersalah karena telah datang terlambat ke sekolah. - Tindak tutur ekspresif terkejut Konteks: Pada saat Farmer Robin melihat dan mengetahui bahwa topi tuanya telah menjadi sarang burung. “Well, bless my soul” he smiled. “That old hat hasn’t outlived its usefulness after all” (A Very Old Hat, hal. 4) Tuturan dituturkan oleh Farmer Robin. Ia merasa terkejut terhadap apa yang ia lihat dan ketahui, karena ia telah melihat dan mengetahui bahwa topi tuanya telah menjadi sarang untuk keluarga burung Mr. & Mrs. Robin. d. Tindak Tutur Komisif Pada penelitian ini ditemukan tindak tutur komisif berjanji. - Tindak tutur komisif berjanji Konteks: Pada saat Dorothy sedang duduk dengan sedih di tepi ladang. Ia merasa sendirian tanpa ibunya, dan Ia pun berkata dengan tersedu-sedu kepada Peter Pig. “I’ll teach you to fly” (The Lost Bird, hal. 38) Tuturan tersebut dituturkan oleh Peter Pig. Ia berjanji kepada Dorothy untuk melakukan sesuatu, yaitu ia akan mengajarkan Dorothy cara- agar bisa terbang.
2. Analisis Tindak Tutur Tidak Langsung Dalam 5-Minute Barnyard Tales for Bedtime Dalam 23 cerpen 5 Minute Barnyard Tales for Bedtime terdapat 16 tuturan termasuk dalam tindak tutur tidak langsung, dan dapat disimpulkan bahwa terdapat 6 makna tersirat yang terdiri dari berjanji, bertanya, menolak, menyarankan, merendahkan, dan meyakinkan. - Tindak tutur tidak langsung merendahkan Konteks: Felicity (anak kuda poni) merasa muak dengan temannya yang selalu mengejek dirinya. Suatu ketika teman-teman mengejek dirinya karena tidak bisa menggunakan sepatu roda. “You’ve got such long, Wobbly legs,” (The Winner, hal. 3) Tuturan ini dituturkan oleh teman-teman Felicity. Tuturan diatas merupakan kalimat pernyataan (deklaratif) dan tindak tutur representatif menyatakan, namun secara tidak langsung tuturan tersebut berfungsi sebagai hinaan. Pada tuturan ini, temanteman Felicity bermaksud untuk merendahkan Felicity karena ia tidak bisa menggunakan sepatu roda. Dampak dari tuturan teman-teman Felicity, ia merasa muak dan berusaha keras untuk berlatih menggunakan sepatu roda. - Tindak tutur tidak langsung bertanya Konteks: Pada saat Wilma dan Matt berkunjung ke tempat tinggal Mrs. Potawick “You’ve got nothing to grumble about” (Grumpy Mrs. Potawick, hal. 12) Tuturan ini dituturkan oleh Mrs. Potawick. Tuturan diatas merupakan kalimat pernyataan (deklaratif) dan termasuk dalam jenis tindak tutur representatif menyatakan, namun secara tidak langsung tuturan tersebut berfungsi sebagai pertanyaan. Pada tuturan ini, Mrs. Potawick bermaksud untuk bertanya kepada Matt dan Wilma karena mereka terlihat oleh Mrs. Potawick seperti tidak ada sesuatu yang mereka ingin keluhkan. Dampak dari tuturan Mrs. Potawick, Matt dan Wilma memberitahukan Mrs. Potawick tentang keluhan dari kegiatan mereka sebelumnya. - Tindak tutur tidak langsung menyarankan Konteks: Jeffrey si anak kuda poni mempunyai sepeda tua yang ingin diwarnai kembali, namun, ia bingung dengan warna untuk sepedanya. Oleh karena itu, ia meminta pendapat teman-temannya mengenai warna yang cocok untuk sepedanya. “Pink is best pigs are pink so pink must be the best color” (Jeffrey’s Bicycle, hal. 14)
Tuturan ini dituturkan oleh Philip Pink. Tuturan diatas merupakan kalimat pernyataan (deklaratif) dan termasuk dalam jenis tindak tutur representatif menyatakan, namun secara tidak langsung tuturan tersebut berfungsi sebagai saran. Pada tuturan ini, Philip Pig bermaksud untuk menyarankan Jeffrey agar mewarnai sepedanya dengan warna pink. Dampak dari tuturan teman-temanya, Jeffrey memutuskan untuk mewarnai sepeda tua tersebut dengan warna yang telah disebutkan oleh teman-temannya. - Tindak tutur tidak langsung memperingatkan Konteks: Suatu hari, seekor rubah mencoba mencuri ayam milik The Farmer. Hunker melihat rubah tersebut dan mencoba untuk memeluknya namun, si rubah terjatuh ke tanah karena telah tertampar dengan ekor Hunker. Si rubah mencoba untuk berdiri dengan ketakutan. Tiba-tiba, salah satu anak The Farmer, yaitu Timmy melihat kejadian tersebut, ia langsung memanggil dan memberitahukan The Farmer. “…But never take what doesn’t belong to you again”(Hunker’s Tail, hal. 24) Tuturan ini dituturkan oleh The Farmer. Tuturan diatas merupakan kalimat pernyataan (deklaratif) dan termasuk dalam jenis tindak tutur representatif menyatakan, namun secara tidak langsung tuturan tersebut berfungsi sebagai peringatan. Pada tuturan ini, The Farmer bermaksud untuk memperingatkan rubah tersebut untuk tidak mencuri lagi.
Simpulan Dalam 23 cerita yang dianalisis; terdapat 4 jenis tindak tutur yang ditemukan, yaitu jenis tindak tutur representatif, direktif, ekspresif, komisif, dan terdapat16 tindak tutur tidak langsung. Dari 16 tindak tutur tidak langsung, terdapat 6 makna tidak langsung yaitu bertanya, menyarankan, merendahkan, memperingatkan, menolak, memberikan semangat, dan meminta.
Daftar Pustaka Aslinda dan Leni Syafyahya. 2010. Pengantar Sosiolinguistik. Bandung: Refika Aditama. Cutting, Joan. 2003. Pragmatics and Discourse A Resource Book For Students. New York: Routledge. Nadar, F.X., 2009. Pragmatik & Penelitian Pragmatik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Suprapto, Tommy. 2009. Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi. http://books.google.co.id/books?id=xtHs4pLWdqAC&pg=PA5&dq=Pengertia n+komunikasi&hl=id&sa=X&ei=S23DT7jjC8HjrAfHy9jBCQ&ved=0CDYQ6 AEwAA#v=onepage&q=Pengertian%20komunikasi&f=false. Diunduh pada Senin, 28 Mei 2012 Yule, George. 2006. Pragmatik (Rombe Mustajab, Penerjemah). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Yuniarti. 2010. Kompetensi Tindak Tutur Direktif Anak Usia Prasekolah (Kajian Pada Kelompok Bermain Anak Cerdas P2pnfi Regional II Semarang). Semarang: Program Studi Magister Linguistik Universitas Diponegoro (Tesis) Pembimbing 1: Sari Rejeki, M.Hum Pembimbing 2: Ni Made Widisanti S.,S.S.