ANALISIS TERHAOAP PENGELOLUN METODA BRAINSTORMING OLEB GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 0\ SMP SEWILAYAH KABOPA TEN BANDUN& TlMUR
SKlllPSJ Oiajukan untuk salah ,satu syarat dalarn menempuh Ujian Sarjana Pendidikan Agama Islam
Oleh :
PEItPUSTA.l:AAN
MUFLIHA Nomor Pokok : 863001135 NIMKO ; 86.0843.A2.11
FAKULTAS TARSIYAH UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG 1994 M /1414 H
--_~
No. Induk::
UNlSIIA
;)3 0912
lNAlISIS TERRADAP PENGELOLAAN METODA BRAINSTORMING OLEH SURU PENDIDIKAN AGAMI ISlAM 01 SMP SEWILAYAH KABUPAHN BANDUNS TlMUR
Disetujui oleh :
Pembimbing II
Pembimbing I
(Drs. H. Abdurrahman )
Mengerahui :
Ketua [urusan Pendidikan Agama Islam UNISBA
rs, H. Ramlan Sasmita)
Dekan Fakultas Tarbiyah UNISBA
(Drs. H. Odang Muchtar )
AN ALISIS TERRA.DAP PENGELOLAAN MJ
OLEIl
GURU PH:NDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP SF.WILAUH KABUPATEN BANDUNG TIMUR
Disetujui oleh :
Pembimbing II
( Drs.
Ramlan Saamita )
( Tlrs.R..Abrlurrahman )
Mengetahui :
, Ke tua- .Jiururan
Pen
(
Dekan Fakultas Tarbiyah UN!SBA
ikan A~ama Islam UN • BA
• • Ramlan Sasmita )
( Drs.H.
Odan~
Muchtar )
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dimu naqosah oleh tim pengujian dari Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung Pada hari Rabu, tanggal12 Oktober 1994, serta telah diterima sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam
Panitia Ujian Munaqosah
Sekretaris
Ketua
Drs. H.
Drs. H. Odang Muchtar
amlan Sasmita
Tim Penguji Penguji
Penguji
II
.:::::!-------Drs. H. Odang Muchtar
Penguji III
Ora. H. AdJiyah Ali MD.
Dr. HMI. Soelaiman
Penguji
IV
Dr. H. Sunaryo Kartadinata
RIWAYA~
HIDUP
Penulls bernama Mufliha dilahirkan di Brebes
pada
tanggal 8 April 1967 dari ayat yang bernama Asikin
dan
Ibu bernama Rohilah. Penulis merupakan anak yang ketiga dari lima bersaudara. Jenjang pendidikan yang ditempuh oleh penulis adalah sebagai berikut : 1. Madrasah Ibtidahiyah
Negeri Penjalinbanyu lulus pada
tahun 1980. 2. Tahun 1980 sampai tahun 1983 bersekolah di Tsanawiyah Negeri slawi fegal Jawa Tengah. 3. Pada tahun 1983 sampai tahun 1986 bersekolah di Madrasah Aliyah Negeri C£Eebon Jawa Barat.
4. Pada tahun 1986 memperoleh kesempatan untuk menempuh pendidikan jenjang sarjana satu pada"jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung.
Bandung, 5 Oktober 1994 Penulis,
AB S T R AK S I NAMA
MUFLIHA
NPM
863001,135
NIMKO
86.0843.A~.II
FAKULTAS
:
TARBI'MH
PROGRAM STRATA
SI
JUDUL
ANALISIS TERHADAP PENGELOLAAN METODA BRAINSTORMING OLEH GURU PENDIDIKAN
i.
i
,.,- ,'it~"
AGAMA ISLAM lDI SMP SEWILAyAi! BANDUNG TIMUR Pada dasarnya set~ap guru pasti menghendaki agar siswa yang dididiknya memiliki prestasi belajar yang baik. Untuk mencapai tujuan itu, guru mempunyai berbagai cara di antaranya adalah dengan memilih dan menggunakan metoda yang sesuai dengan materi dan perkembangan siswa yang dihadapi pada saat melangsungkan proses belajar mengajar. Salah satu bentuk metoda mengajar yang dapat digunakan guru dalam proses belajar mengajar adalah metoda brainstorming, seperti halnya metoda ini sering dipergunakan oleh para guru khususnya guru PendidiKan Agama Islam di SMP sewilayah Bandung Timur. Uraian di atas mendorong penulis untuk mempermasalahkan pengelolaan metoda brainstorming oleh para guru Pendidikan Agama Islam di SMP sewilayah Bandung Timur. Penelitian inj bertolak dari kerangka pemikiran bahwa tin~gi rendahnya-prestasicbelajar jang dicapRi oleh siswa sebagian diantaranya ada ketergantungan terhadap metoda yang digunakan guru pada saat melangsungkan proses belajar mengajarnya. Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda deskripti f. Un tuk memperoleh datanya digunakan teknik kepustakaan dan angket. Teknik angket dalam penelitian ini dijadikan sebagai teknik yang pokok sebab dari teknik inilah data-data yang diangkatnya akan dijadikan dasar analisis Iebih Ian jut. Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi, angket tersebut disebarkan kepada seluruh gUru yang dijadikan sampel penelitian, yakni para guru Pendidikan Agama Islam yang berada di SMP sewilayah Bandung Timur. •
Dari hasil pengelahan data dengan ~enggunakan alat analisis prosentase diperoleh k$nyataan bahwa J joealitas pengelolaan proses bela jar ~engajar yang dl1engkapl dengan metoda brainstorming oleh guru pendidikan ~gama Islam di SHP se-wilayah Bandu,g Tlmur dapat dlkatakan cukUp baik. Penetapan keslmpUlan ini penulis dasarkan kepada bUkti-bukti bahwa pada u~~~Ya,para guru diGaalam me ngelola dan melaksanakan proses bela jar mengajar yang dilengkapi dengan metodabralnstorming telah sesual dengan prinslp-prinsip penggunaannya, baik di dalam merencanaaan kegiatan, mengorganisasl dan ~elaksanakan keg1atan,maupun dalam cara mengawasl selama berlangsungnya proses bel· ajar mengajar ,walaupun kadar dan kualitas dlantara me reka relatip berbeda. Dengan demlklan apabila guru p!dang studi Pendidikan Agama Islam mengharapkan proses belajar mengajar yang d1 lengkapl dengan metoda bralnstorming inl leblh-berhasil lagi, maka reletansi dan kualitas pelaksanaannye barus leblb dl tingkatkan lag:l,. Bandung, 6ktober 1994 Penul1s
Team Pengujl Sidang Ketua Sldang Sekertaris Sldang
: Drs. H. Odang Muchtar Drs. H. Ramlan Ssamlta
Anggota 1. ijrs. H. Odang Muchtar 2. ~. HMI. Soel~an ~
3. Dra. H. Adliyah All MD.
4. Dr. H. Sunaryo Kartadinat ........-=--"":....."50"""~,L
_
I
KATA PENGANTAR Puji
~an
syukur penulis panjatkankehadirat Allah
swr atas segala petuIiyuk dan rahmat-Nya, kita dikaruniai oleh-Nya hati yang terbuka da1am menerima kebenaran ajaran Islam. Sa1awat dan salam semoga dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi dan Raaul Muhammad SAW yang menjadi suri tauladan bagi semua insan sepanjang masa dan juga semoga di1impahkan kepada keluarganya, shahabat-shahabatnya, dan semuanya yang menjadi penerus perjuangannya yakni orang-orang yang menyiarkan, menegakkan dan membe1a agama Islam. Berkat taufik dan hidayah-Nya penulis telah
dapat
menye1esaikan skripsi yang berjudul "ANALISIS TERHADAP PENGELOLAAN METODA BRAINSTORMING OLEH GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP SEWILAYAH BANDUNG TIMUR". guna melengkapi tugas dan persyaratan dalam menempuh gelas Sarjana Pendidikan Agama Islam pada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Kemudian peekenankanlah penulis menyampaikan ucapan terimakasih atas bantuan dan bimbingan serta doronganny a kepada : 1. Bapak Drs. H. Ramlan Sasmita dan Bapak Drs. H. Abdur-
rahman, yang telah membimbing penulis dalam penyusunan skripsi Lnf, ,
2. Bapak Dekan Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. ~.
Bapak Rektor Universitas Islam Bandung.
4. Bapak kepa-la e eko Lah SMP sewilayah Bandung Timur. 5. Guru-guru Agama Islam di SMP sewilayah Bandung Timur 6. Semua pihak yang telah membantu, balk secara langsung maupun tidak lanbgsung yang tidak dapat penulis sebut satu persatu. 7. Kedua orang tuaku, saudara-saudara serta rekan-rekan yang telah memberikan doronga n dan pengerbanan kepada penulis untuk menyelesaikan studio Atas segala bantuan dan dorongannya yang telah diberikan kepada penulis, semoga mendapat balasan dari Allah SWT. Akhirnya segala usaha ini, Allah jualah yang me-
.
nentukan. Amiin •••
Bandung,
Oktober 1994
Penulis
i
DAF~AR
lSI Hal.
UTA PENGAN"TAR
DAFTAR
i
lSI-.. • .. .. .. .. .. .. .. .. • .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. • .. .. .. .. .. • .. .. .. .. .. .. .... vi
DAFTAR LAMPIRAN ••••••••••••••••.•••••••••••••••• viii BAB I
PENDAHDLUAN
·1
A. Latar Be1akang Masa1ah ••••••••••••••• 1 B. perumusan Masalah ..•..•...••.•.....•.
5
C.. T:ujuan Penelitian
6
,
D. Kegunaan Penelitian ..••...•••.•.•..• ~ 6 E. Kerangka Pemikiran ••.•••....•••....••
?
F. Langkah - 1angkah Pene1itian ••••••••• 8 G. Sistematika Pembahasan •••••••••••••••• 11
BAB II
:
TINJAUAN ME~ODA
TEORI~IK ~ENTANG;·R~FIJlI'UN
BRAINSTORMING DALAM PROSES
BELAJAR MENG AJ AR.. .. .. ......
'II
..
..
..
..
..
..
..
..
..
..
..
..
..
....
A. Metmda Brainstorming Da1am Proses Belajar Mengajar ...•.•...•..•.•....... 12 1. Pengertian Metoda Brainstorming ."
12
2. Langkah - 1angkah Pe1aksanaan metoda ~
Brains torming
l?
3. Prinsip-prinsip penggunaan metoda Brains torming
BAB III:
PENGOLAHAN
D~A
23
••••••••••.••••••••.••• 29
A. Obyek .peneli t i.an
1.
~opulasi
,
?9
Penelitian .•••.•....•....• 29
vi
2. Sampel penelitian
29
B.•' oMetodolagt Pimelitian.:.................... 30 1. Metoda Penelitian •....................
30
2. Teknik Pengumpul Data ••••••••••••••••• 31
3. Pe1aksanaan Pene1itian •••••••••••••••• 32
c.
Hasil Penelitian .••...••.•...........•... 35
D. Pembahasan Hasil Pene1itian •••••••••••••• 60 BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kes impul.an ......••...........•...•......•
6-6
B. Saran. - saran •....•.........•.•.•.•..••.. 68
c.
Penutup .•..•.•..•.....•........••.......• 69
DAFTAR PUSTAXA LAMPIRAN
vii
BAR I _.
,.,.'
PEN D A H U L U A N A. Latar Belakang Masalah Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan pendidikan formal. Belajar mengacu kepada apa yang dilakUkan siswa sedangkan mengajar mengacu kepada apa yang dililli;ukan guru.• Dua kegiatan tersebut menjadi terpadu manakala teraadi interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Dalam interaksi tersebut guru harus dapat memerankan fungsinya sebagai pemimpin aelajar semen tara siswa harus dapat pula berperan sebagai individu yang belajar. Keterpaduan kedua fungsi itu harus mengacu kepada tujuan
yang
sama, yakni memanusiakan siswa, yang secara operasional di Indonesia tercermindalam tujuan pendidikan, yaitu : Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnYa, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti yang Luhur , memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, keperibadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung-jawab kemasyarakatan dan kebangsaan (UUSPN. 1989 : 10). Jadi tujuan pendidikan itu berorientasi pada
pem-
bentukkan manbsia Indonesia yang bermutu tinggi, baik rohani maupun jasmani yang terbentuk dalam pribadinya
se~
hingga memantulkan insan yang bertaqwa, kr£atif, cerdas, bertanggung jawab, patriotisme yang tinggi serta memillki
sikap kejlwaan yang suka membangun dirinya maupun ma-
syaz-akat.nya ,
1
)
2
Untuk mempermudah pencapaian tujuan tersebut tadi, khususnya upaya pencapaian tujuan dalam
ket~qwaan
terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, dan lebih khususnya bagi umat Islam di Indonesia, secara idiologis hanya dapat diantarkan ce lalu1;peny;ini-an bidang studi PendLdLkan Agama Islam, sebab dengan melalui pendidikan agama Islam anak didik akan memperoleh perkembangan sebagai individu yang taat menjalankan agama. lebih dari itu mereka juga akan memperoleh perkembangan sebagai individu yang memiliki iman yang teguh, berakhlak mulia, beramal shaleh, sehingga akan memperoleh bagi dirinya, masyarakat, r'~alll
'hi111Un~n.· -;.
ini H. ZUherini, dkk (1983:45) mengatakan bahwa: "Tujuan pen~idikan
agama adalah membimbing anak, agar mereka menja-
di orang muslim sejati, iman yang teguh, beramal shaleh, .
\
dan berakhlak mulia serta berguna bagi masyarakat, agama. dan negar-a ," Upaya pembentukan tingkah laku warga negara beriman
dan
bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang diusahakan melalui proses pendidikan nasional di atas, sejalan dengan ini Allah SWT berfirman dalam QS. Ali-Imran ayat 102 yaitu: .
,'If//"..-
0'/
/'
.
,
"
"
,,/
·~~'r~Sn~~));p~~Y1>'I,6r'~~'~'L!. Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya taqwa kepada-Nya. Dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan agam Islam." (Depag RI, 1989: 92 ) •
3 Ayat di atas tadi mengisyratkan bahwa tujuan akhir dari pendidikan Islam itu adalah membimbing manusia untuk ~
menjadi muslim yang bertaqwa, berahlak mulia, dan yang mendapat ridlo Allah
SWT.~ehingga
muslim
dapat mencapai ke-
bahagiaan dUDia dan akherat. Dengan kata lain.
tujuan
pendidikan Islam itu adalah membimbing.manusia agar lihara
d~ri
me~,
dari perintah dan larangan. Allah SWT.
Melalui
ura~an
diatas, jelaslah bahwa bidang studi
agama Islam merupakan salah aatu bidang studi yang sangat dibutuhkan, terutama bagi para aiawa yang beragama Islam. Dengan diberikannya pengajaran tersebut,diharapkan siswa ... akan terisi dengan nilai-nilai agama aehingga kelak di harapkan mereka menjadi
indi~du-individu yang
taat
ber-
i.badah dan be rakhLak mu.LLa , Seperti dimaklumi bahwa dalam materi pelajaran a gama Islam, banyak ditemui berbagai masalah abstrak yang bersifat doktrioner dan
dogma~~s,
seperti surga dan
nera~
ka, dan lain lain yang memerlukan pemikiran tersendiri
c:~
dalam penyampaiannya. Menghadapi kenyataan seperti
itu,
dan rekayasa metoda mengajar oleh. guru
sema-
p~manfaatan
kin urgen. Konsekucensi logisnya, bagi .gur-u agama
~ ··~.y:ang
mengharapkan proses belajar mengajar yang diselenggarakan nya dapat mencapai tujuannya dengan balk, dituntut untuk memiliki kemampuan dan ketrampilan dalarn menggunakan bagai macam metoda mengajar.
~.Dengan
ber~
'd8.!!l!kiSiL..saorang gu-
4
ru yang mi$kin pengexaLuannya tentang metoda akan berusaaa mencapai tujuannya dengan cara yang tillak waj,ar, himgga dalam hal yang'C':d..emils.lan akaJl;.lIerakibat
se-
rendahnya
mutu pengajaran karena tidak didukung oleh motovasi
dan
kesanggupan balajar siswa yang memadai. Sebaliknya
cara
menga jaz yang menggunakan berllagai tekn;ik dan dllakukan .: aecana tepat serta penuh kesenusan akan dapat tingg,i
mot~valildL
belajar siswa aeh1ngga pada akhirnya akan
m.end.oroIJ& pencapa Lan haad.L belajal:- yang optimal. Namun dari- hasli a tudi pendahul uan yang tpenul:i:.a liaku1:an Ciii SMP s,ewilayah Band.wa,g Timur, diperoleh kenyataanbahwa
~em1a~arkan
pengakuan para g,uru kauauanya guru
bi-
dang artudd, pendid:ikan agama islam dalam menyampaikan matexi pelajarannya Belting menggunakan metocla yaitu
s~atu
bJta.Lnatormill€.
teknik atau aara mengajar dimaDa
g~
menyaji-
kan suatu,maBalah dan:meminta agar Biswa memecahkan mas .i.
alah. yang diusulkannya. Tujuannya kan:: aebet'Yak mungkin tanggapan
ad..al~.
untuk mellLdapat -
~tanggapan dari paza sis....a.
AdapWll alasan mereka untuk mengg,unakan metoda
i tu
didasari oleh pertimbangan bahwa penggunaa. metoQa bratnstorming tilL dapat mengopt1malkan haail belajar yang
di-
eapaa para s Lswanya , Namun s e jaua, h i malum ada ke j aLas an hasliILya, s ea.Lngga hal itu dapat d Lpezmaaa.Lahkan , seopelltL: Apakah beRan guru agama eli. dalam pxoaea belajar Jl!engajar D¥a aer1Hg menggunakan metoda brainstorming ? Dalam pelakaanaannya , apakah se:suai dengan teotinya ? Daa'.',materi' apa
/
5 saja yang dapat dijadikan bahan dalam proses belajar rnengajar yang menggunakan metoda brainstorming? Sejalan
de-
ngan ipaya menjawab pokok-pokok masalah seperti itulah maka penulis bermaksud untuk menelitinya secara lebih rnendalam, dimana permasalah terse but dirumuskan dapam suatu judul penelitian sebagai berikut : ANALISIS TERHADAP PENGELOLAAN METODA BRAINSTORMING OLEH GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP SEWILAYAH KABUPATEN BANDUNG TIMUR. B. Perumusan Masalah Dari latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah pokok yang akan diteliti dalam hal ini adalah bagaimana realitas
peng~lolaan
proses belajar mengajar PAl
yang disajikan dalam bentuk brainstorming ? Sesuai dengan variabel yang ditelitinya, permasalahan pokok tersebut secara urut dapat':dikembangkan ke da Lam rincian rnasalah-masalah lain, yaitu : 1. Bagaimanakah caranya guru merencanakan proses belajar mengajar PAl yang dilengkapi dengan metoda bariBBtorming di SMP sewilayah Bandung Timur ? 2. Bagaimana caranya guru mengorganiBasi proses belajar rnengajar PAl yang dilengkapi dengan metoda
brainstor-
ming di SMP se-wilayah Bandung Timur ?
3. Bagaimana caranya guru melakdanakan proses belajar mengajar PAl yang dilengkapi dengan metoda bBainstorming di SMP se-wilayah Bandung Timur ? 4. Bagairnana caranya gururnengawasi proses belajar mengajar PAl yang dilengkapi dengan metoda brainstorming?
6
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok-pokok permasalahan yang telah dikemukakan di atas tadi, maka tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang: 1. Cara guru merencanakan proses belajar mengajar PAl yang dilengkapi dengan metoda brainstorming. 2. Caraguru mengorganisasikan proses belajar mengajar PAl yang dilengkapi dengan metoda brainstorming.
3. Cara guru melaksanakan proses belajar mengajar PAl yang dilengkapi dengan metoda brainstorming.
4. Cara guru mengawasi proses belajar mengajar PAl yang
.
dilengkapi dengan metoda brainstorming di SMP sewilayah Bandung Timur. D. Kegunaan Penelitian 1. Bagi penulis, sebagai latihan berfikir ilmiah dalam memecahkan masalah pendidikan. 2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan gambaran
oleh
penulis, khususnya sebagai calon guru untuk merringkatkan kualitas proses belajar mengajar.
3. Bagi guru pen eLf td an ini diharapkandapat memberikan manfaat dalam melaksanakan dan meningkatkan hasil ajar, khususnya dalam bidang studi Pendidikan I slam.
bel~
Agama
? E. Kerangk.a Eemiki,ran DaLam dlimia pendidikan., metoda me rupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk dapat mengantarkan siswa
ke-
pada keberhasilan proses belajarnya. Dalam hal ini Imansjah Alipandie (1984 : 7B) mengatakan bahwa : Mengajar yang meng~akan
berbagai metoda dan dilakukan secara tepat dan penuh
pengertian. oleh guru akan memperbesar minat belajar
para
murid dan karena itu pula akan mempertinggi hasil pelajaran me reka , Sedangkan menurut. mana sudjana (1988 : 76)
bahwa
dengan metoda diharapkan tumbuh berbagai kegiatan sehubungan dengan kegiatan mengaj.ar guru.• Atas dasar kedua pendapat di atas, jelaslah bahwa cara
~eoritik
~se~=
dapat dipastikan bahwa tinggi rendahnya pres--
tasi belajar siswa sebagian diantaranya ada ketergantungan terhadap metoda yang digunakan guru dalam melangsungkan proses belajar mengajarnya. Artinya, jika metoda mengajar yang digunakan guru itu baik, maka prestasi belajar siswa pun akan tinggi pula. Sebaliknya, jika metoda mengajar yang digunakan guru itri jelek, maka prestasi belajar yang dicapai siswa pun. akan jelek pula. Namun timbul permasalahan, apakah pendekatan teoritik seperti itu akan akan berlangsung mulus dalam kenyataan empiriknya,terutama kalau melihat kenyataan yang terjadi di SMP sewilayah kabupaten Bandung Timur. Permasalahan penulis •
.,
inila~
sebenarnya yang ingin dipecahkan
oleh
8 Untuk lebih jelaanya mengenai hal ini dapat dilihat pada gambar berikut ini
- - - - - - --G u r u
/~
r----~
Mengawasi/
Mengorganisa-
kontrol
sikan
, F. Langkah -langkah l:ene11 tian 1. Metoda dan Teknik Penelitian Untwk memperoleh data yang diperlukan tentang bagaimana penglolaan metoda brainstorming oleh guru PAr di
wi-
layah Bandung fimur,. maka diperlukan suatu metoda yang tepat untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi. Mengacukepada permasalahan yang telah dijelaskan di atas tadi,metoda yang digunakandalam penelitian ini adalah metoda deskriftif. ~enurut Sabapiah Faisal (1982 : 42) bahwa : Penelitian deskriptif tujuannya untuk mendeskripsikan apa-sapa yang terjadi,. pada saat Lnd , Di da.Lam terdapat up~ya deskripsi,pencatatan,analisis,dan menginterprestasikan kondidi-kpndiai yang srkarang terjadi atau ada. Pada penelitian deskriptif ini di dalamn~a termasuk tipe perbandingan dan mungkin juga sampai pada usaha menemukan hUbungan yang terdapat diantara variabel-variabel.
9
Melalui kutipan tersebut tadi, jelaslah bahwa penggunaan metoda deskripti f dalam pen eli tian ini dirasakan tepat, mengingat penyelidikannya tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada saat atau masa sekarang. Lebih konkritnya, aktualiSasi permasalahan tersebut berlangsung di SiMP sewilayah Bandung Timur. Sementara itu, teknik pengum-
pul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik angket dan kepuatakaan , Teknik angket dalam pen eli tian ini dijadikan sebagai teknik pokok, sebab data-data yang diangkatnya akan dijadikan dasar analisis lebih Lan jut , 2. Penentuan Populast ~ Sampel Populasi penelitian ini adalah seiuruh guru bidang studi Pendidikan Agama Islam di SMP seWilayah kabupaten Bandung Timur, sebanyak 168 orang. Mengingat juiiJ-1ah anggota populasi yang relatif besar, maka penulis berketetapan untuk mengangkat sampel penelitian ini sebesar 25% dari jumlah anggota populasi, yakni sebanyak 42 orang. Pengam, -
bilan sampel ini didaaarkan kepada pendapat Suharsimi
Ari~
kunto (1989 : 107) yang mengatakan bahwa : Sekedar ancarancar maka apbila subyeknya kurang dari 100 lebih
baik
diambil semua. Selanjunya, jika jumlah subyeknya besar dapat diambil 20 - 25%.
3. Pengolahan
~
Analisis
~
Setelah data yang diperoleh terkumpul, langkah berikutnya adalah mengolah data untuk membuktikan bagaimana-
10 k ah pengeloloan proses belajar men ga j a'r yang dilengkapi dengnn metoda brainstorming itu
baik atau jelek ? Data
Ybr~ berupa kualit9tif akan dianalisis dengan mengguna-
kc;n logika, s e da ngk an data yang bersifat kuantitatif
13-
kan dianalisis dengan pendekaton statistik. Langkah-langk~h
serta rumus ynng digunaknnnyn ndalah ;
a.Untuk mengetahui tingci rendahnya persentase jawaban (guru~
responden
terhadap tiap-tiap item angket yang • diajukan ak ar, digunakan rumus ;
-
F f-
(Anas Sudiono, 1987
100%
x
=
40) •
N
Keterangan F
=
Frekuensi yang sedang dicari persentasenya. Kumber of cases (Jumlah frekuensiindividu).
F
=
Angka persentase.
b. Untuk menertuk"n kritefia kcsimpulannya, digunakan ~onversi
Bomor
sebacai barikut Proscntase lOO?{,
1 2
91;0
" 4
61,
.-'
99% 90/C 60%
51i~
50~~
5
,
L'
7 3 o /
40~,;
10% 17::
.
49%
39% 9°/ 1'0 07,~'
Penafsirnn Seluruhnya . Hampir .'3el uruhny a Sebagial'. besar Lebih dari setengahnya Setengahnya llampir setengahnya Sebagian kesil Sediki t sekali Tidak ada sarna sekali
11
G. SISTEMATIKA PEMBAHASAN I
Sistematika pembahasan dalam skripsi ini meliputi bab yang disusun sebagai berikut : BAB I
: PENDAHULUAN
Terdiri dari : Latar be Lakang maaa.Lah, pe rumus an osc, masalah.
tu~uan
penelitian. kegunaan penelitian ,
kerangka
pemikira~c_langkah -
langkah penelitian,
yang meliputi beberapa langkah diantaranya ; metoda dan teknik penelitian, pementuan populasi. c dan sampel. pengplahan dan analisis data, sistematika pembahasan. ~AB
.
...
II: TINJAUAN TEORITIK
TENT~G
PENGLOLAAN METODA
BRAINS~
TORMING DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR
Metoda brainstorming dalam proses belajar mengajar yang meliputi : pengertian metoda brainstorming.
,
langkah - langkah pelaksanaan.metoda brainstorming, prinsip - prinsip penggunaan metoda brainstorming. ".,
BAB III : PENGOLAH.AN DAT.A
Obyek penelitian ; poptilasi penelitian"sampel nelitian. Metodologi;
pe~
metoda penelitian, teknik
pengumpulan data. pelaksanaan penelitian, cara pengo Lanan data. Has Ll, penelitian. ,. BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ~endiri
dari : Kesimpulan, saran - saran. penutup.
BAB II TII,JAUAN
TEORITIK TENTANG
PENGELOLAAN METODA
BRAHiSTORHILG DALA¥. HOSES BELAJAR MENGAJAR
A. Metoda Brainstorming Dalam Proses Belajar Mengajar \
1.Pengertian
Me~oda
Brainstorming
Salah satu model pengembangan
metoda pengajaran
yar.g akhir-akhir ini sering digunakan guru dalam dunia •
pendidikan adalah metGtla brainstorming. Menurut I.L Pa-
s ard.bu dan B. Simandjuntak (1980 : 27) bahwa : Metoda brainstorming adalah cara lain dalam pengajaran dimana guru menyajikan suatu masalah dan meminta agar siswamemecahkan masalah yang diusulkan itu. Tujuannya ialah untuk mendapatkan sebanyak mungkin ~anggapan-tanegapan dari siswa (anggota kelas). Setiap tanggapan dicatat secara ringkas di atas papan tulis. Guru jangan mengadakan tanggapan-tanggapan sampai mereka kehabisan pikiran. Artinya, mereka tidak dapat memikirkan lagi kemungkinan penyelesaian masalah itu. Sedangkan menurut A. Surdjadi (1983 : 23) metoda brainstormj.n£ adalah suatu teknik atau cara mengajar yi'mg dd Lak s an ak an o.l ei. guru di dalam kelas, dimana guru melontarkan suatu masalah kepada siswa, kemudian para
siG~a
mencurahkan pendapatnya sehingga memungkinkan
masalah tersebut berkembang menjadi masalah b ar'u s-
Pe-
ngertian ini menekankan bahwa metoda brainstorming adalah suatu cara ponguasaan bahan pelajaran melalui tukar pendapat ata1,l pemberian komentar berdasarkan pengetahuan yang diperoleh masing-masing s l swa guna memecahkan suatu mas al ah ,
Melalui ke dua kutipan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahw.'1 metoda brainstormine; adalah suatu
ca-
rD, penyajian bahan pelajaran yangdilakukan dengan
ja-
l:w'menDmpune; b er-b a g a.i pen dapa t , idea, atau gagasan-gagns an y an g dilontarkon oleh s eb any ak par-a sisvla e;una mendapatkan bahan-bahan dalam mencari kebenaran at as suatu n ns a I ah yanG dihadapi. J.'1di menurut tiori tersebut, bero~rnsjnya
metoda
,.
~rainstorming
itu diarahkan pada cara
r
p eny a j i.an mated pelajaran d en g an j"'lan menampung berbagai idea, pendapat, atau gagasan :una memperoleh
bahan
pertimbangan d.'1lam mengambil putusan atau jalan keluar darj pe rm as a Lah on yar.r; di.hadapi. Misalnya masalah tersebut adalah tentar:g prilaku SiSViD terhadap e;uru, seperti dBlam tata carR menyapa atau berdialog. 2. Dns ar lemildran Metoda Brainstorming lroses ~.'1si
bel~jar
mengajar merupakan proses komuni-
antara guru dengan siswa, curu sebagai pemberi pe-
san kerada siswa dan siswa sebagai penrima dari Dr,lar1 proses kornun i.k a c i
guru.
tersebut, guru dapat menyampikan
apa-cap a yan,,; dim) likinya k e pad a sd swa dengan tujuan agar pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya dapat pula dimiliki [;i[;',':8ny.'1. Bahkan tidak menutup k eniun gk i n an meLa Lu i
pr-o s c s komund k os t i t u , seorang s i swa atau sekelom-
pok s i swa carat me n y am paLk an pen g e t ahu an dan pengalaman yang dimilikinya kepada siswa yang lain.
Pada parkatekr.ya, penga.l Lhan pengetahuan, pengala~~n
dan gagasan dari guru kepada siswa dan
~ari
siswa
yan[ satu kepada s i swa y an g lainnya tidaklah mudah kal~u
djtargetkan untuk dapat diserap, dihayati, dan dipa-
!::J~li.
Oleh k ar-eria i tu, seoranc; guru y arig bertindak. seba-
"ai komunc k a t o r eli h ar apk an d a pa t memikirkan s uat u metoda I
yah£: efsktif, supaya pengetahuan, pengalaman, dan gagasah yang dikomunikasikan itu pada akhirnya benar-benar rrenjadi, dimilild sis"""; .dan pada s a a t ny a dapat dimanfaatkan seC8ra positif. Untuk maksud ini, sudah barang tentu Guru h ar-u e mer.yada rd b ahwa proses komunikasi
tidak
s e Lamanya d apa t bcrjalan lancar, b ahk an tidak mustahil d a p a t menf.mbu Lk an kcbingungan, salah pengetian, dan sal~h
konsep.
~palaci
dalam materi pclajaran PAl, di mana
secara material banyak ditemui berbagai permasalahan abstr~~
yang bersifat
~othi.
Menghadapi kenyataan se-
perti itc, pemanfaatan dan rekayasa metoda mengajar menjaei scmakin urgen, apalagi metoda pengajaran di samping al,ah barBuna sebag8i alat penunjang kelancaran proses beL",jor men ga j a r , juga dapat dijadikan sarana
dalam
rneningkatkan motivasi belajar siswa. Dalam hubungan ini Zuhairini, dkk
(1983 : 79) mengemukakan bahwa metoda
rncngajar adalah : a. Meruyakan salah satu komponen dari pada proses pendirlikan.
"~
b. Merupakan alat pencapai tujuan, yang didukung leh alat-alat bantu 'mengajar. c. Merupakan kebulatan dalam sistem pendidikan •
0-
. Implikasi tuntutan teoritik di atas, bagi guru agarna yang mengharapkan proses belajar mengajar
yang
diselenggarakannya dapat mencapai tujuannya dengan tepatdituntut untuk memiliki kemampuan dan keterampllan dalam menggunakan berbagai metoda mBagajar. harus menghindari
tp~a r
Ar~inya,
ia
pencapaian tujuan dengan cara
yang tidak wajar sebab pada saatnya upaya yang asal berlangsung akan berakibat rendahnya mutu pengajaran karena tidak didukung oleh motivasi dan kesanggupan belajar siswa yanG memadai. Sebaliknya, cara mengajar yang mempergunakan berbagai teknik pengajaran yang dilakukan secaratepat dan penuh keseriusan dapat diharapkan
akan
mempertinggi motivasi belajar siswa sehingga akan men, dorong pencapaian hasil belajar yang optimal. lni:' 1)erarti betapa pentingnya metoda mengajar di dalam proses belajar mengajar. Sejalan dengan itu, di dalam Q.S. An-
Artinya: Serulah manusia'kepada jalan Allah SWT dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik pula. Sesungguhnya Allah SWT flialah yang lebih mengetahui
16 -a ..- •
Siapa orang-orang yang sesat di jalan~Nya. Dan Dialah yang lebih mengetahui siapa oarang-orang yang mendapat petunjuk (Depag RI, 1989 : 421). Ayat tersebut gi atas, dipandang sebagai dasar perlunya metoda di dalam pendidikan, khususnya di dalam'pendidikan Agama Islam. Hal ini dapat dipahami karena seorang guru yang memiliki sejumlah pengetahuan belum tentu
dapat
menyampaikan pengetahuannya kepada siswa secara efektif apabila tidak disertai dengan keterampilan dalam menggunakan metoda mengajar yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapinya. Salah satu metoda yang dipandang efektif untuk mencapai target di atas adalah metoda brainstorming,
yaitu
suatu cara penyajia n materi pelajaran dengan jalan menampung berbagai idea, pendapat, atau gagasan guna memperoleh bahan
d~lam
mengambil suatu putusan atau jalan keluar dari
permasalahan yang d.ihadapl , Di dalam ajaran Lsl am
banyak
ayat yang menunjukkan tentang pentingnya penggunaan metoda di atas, seperti da.Lam hubungan ini ada: 'sobua~ hadi ts yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah yang menggambarkan. dialog Rasulallah dengan Tuhannya, yaitu :
"",,,.ott (.)L...J
'"", v>
-""
o.
• .....
",.~;
:'",
~I
::._\\,.,
~~<~<5~~.J~ o~
......
~
c.:.:-r-
~q:?:;J\\''J~.c;f~'~;-'~{:;J(,. ~l.::\\Ju I;,¥ nt\'~yco~.~~ ~.d0~ :..J\~~( "f·:~}' ~/J\ ~~(">i -.:.\r:,~:/\~\/,~/.(5~U~:/jl~( .t-.~\\ f.... ~ ..... £JI'-)I;.. _\\\/.".•_........\ \ C.J., c:Jl" .:> .. • ~. '-" ~ ~~".
-
\
.....
'
~
•
Artinya : Aku telah membagi shalat menjadi dua bagian di antara Aku dah hamba-Ku apa yang ia minta Bila ia menguc~kan Alhamdulillah Rabbil Alamin, berfirman Allah : Hamba-Ku telah mensyukuri-Ku dan bila mengucapkan Arrahmani Rahiem berfirman Allah : Hamba-Ku yang telah memujiKu dan bila ia mengucapkan Maliki yau middin berfirman Allah : Inilah persoalan antaraAku dan hamba-Ku dan Aku beri hamba-Ku apay' yang ia minta. Dan ia mengucapkan Ihkdinash shiratal mustaqiem seterusnya, berfirman Allah inilah melulu untuk hamba-Ku dan Aku beri hambaKu apa yang ia minta. (R. Salim Bahreisi, tanpa tahun : 66).
3. Langkah-langkah Pelaksanaan Metoda Brainstorming S~perti
dijelaskan di atas, bahwa metoda brain-
storming merupakan salah satu cara penyajian materi pelajaran yang dilakukan melalui percakapan ilmiah oleh beberapa orang yang tergabung dalam suatu kelompok
untuk
saling berpendapat dan mengeluarkan gagasan ten tang suatu masalag. Menurut Sudirman N, dkk (1987 : 154)
agar
penggunaan metoda brainstorming dalam proses belajarmengajar dapat mencapai tujuannya secara efektif dan efisien hendaknya guru memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut : a) tingkat berfikir siswa, b) tingkat kesukaran materi, c) relevansinya dengan pelajaran pada semester itu, dan d) kegunaan membahas masalah itu.
18 Sedangkan menurut A. Surdjadi (1983 : 24) langkahlangkah yang harus diperhatikan guru dalam menggunakan metoda brainstorming adalah : A. Pemimpin/Guru 1) Mengemukakan masalah ataupun isyu kepada kelompok ,
2) Menunjuk seorang penulis yang,mencatat cara yang diajukan kelompok. ,~~) Menetapkan peraturan pokok bagi para anggota, yaitu : a. Mengemukakan pemec ahan dengan cepat. b. Mengemukakan setiap gagasan yang terlintas dalam pikiran. c. Menghindari mengevaluasi gagasan orang lain. 4) Menentukan bera~Pa.",1amanya curalL:pendapat.irii:-1>erlangsang.' -;' 5) ~eminta saran penelaahan. 6) Menunjuk sebuah'komiti untuk mengevaluasi bagaimana saran itu dilaksanakan, atau memipin kelompok agar dapat mengevaluasi secara tepat. B. Anggota kelompok/siswa 1) berfikir secara mendalam 2) Mengajukan setiap gagasan yang terlintas dalam pikiran sekalipun tidak masuk di akal. 3) Jangan mengomentari, baik positif maupun negatif, 4) saran yang dikemukakan oleh anggota kelompok lain. Membantu mengevaluasi saran, bila curah pendapat telah selesai. 5) Menentukan bagaimana informasi itu dipergunakan dan dilaksanakan. 6) Membantu dalam mengevaluasi pengalaman belajar warga belajar. Berdasarkan kutipan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa langkah-langkah pokok yang harus diperhatikan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar yang dilengkapi dengan metoda brainstorming adalah sebagai berikut a. Langkah persiapan Dalam langkah persiapan ini, tindakan-tindakan yang harus dilakukan adalah : 1) mempersiapkan kondisi brlajar
19
siswa, misa1nya mengatur tempat duduk dan menginformasikan kepada siswa supaya tidak mengomentari pendapat yang dm10ntarkan oleh siswa yang 1ainnyaj 2) memberi
informa-
si atau penje1asan tentang masa1ah yang diajukan, misa1nya masa1ah yang diajukannya ada1ah tentang akh1ak siswa kepada guru, tugas guru di sini ada1ahmemberi penje1asan secara singkat kepada para siswa, sete1ah itu baru
guru
me10ntarkan masa1ahnya, seperti bagaimanakah pendapat siswa ten tang pri1aku yang seharusnya di1akukan siswa kepada gurunya jika fa ingin atau akan menyampaikan atau bertanya tentang suatu masa1a4 ? dan 3) mempersiapkan sarana untuk melakukan tukar pendapat (brainstroming), seperti menunjuk seorang siswa yang akan mencatat pendapat atau saran-saran yang diajukan siswa serta menetapkan peraturan pokok yang harus ditaati para siswa ketika proses ini berlangsung. b. "Langkah pelaksanaan
Hal-hal yang harus dilakukan dalam 1angkah ini adalah : 1) memberi masalah yang mampu merangsang pikiran siswa sehingga mereka menanggapi, dan guru tidak boleh mengomentari bahwa pendapatbsiswa itu salah atau benar. Artinya, tugas guru di sini hanya1ah menampung semua pernyataan pendapat siswa sehingga semua siswa di dalam kelas mendapat giliran, 2) memberi kesempatan kepada se1uruh siswa untuk menge1uarkan pendapatnya secara
aktif.
20 Tugas guru di sini adalah memancing setiap siswa yangkurang
akt~f
dengan pertanyaan-pertanyaan yang memungkinkan
siswa memiliki kemauan dan keberanian untuk mengemukakan pendapatnya, dan 3) menyuruh seluruh siswa untuk menyimpulman tanggapan-tanggapan atau saran-saran yang diajukannya. c. Langkah evaluasi atau tindak lanjut Dalam langkah ini tugas guru adalah menganalisis Secara teliti tiap pendapat ataukomentar yang diajukan para siswa untuk selanjutnya dijadikan bahan dalam membuat kesimpulan atas
kebenara~
jawaban yang diajukan.
Dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan di atas, diharapkan pelaksahaan metoda brainstorming (curah pendapat) ini dapat mencapai tujuannya dengan tepat.
Tentu
saja pada akhirnya berhasil atau tidaknya penggunaan metoda ini akan banyak bergantung pada guru di dalarn
mem-
bimbing siswa-siswanya berpendapat. Demikian juga cara atau kebiasaan mengajar guru akan sangat mempengaruhi terhadap keberhasilan pelaksanaan metoda ini. Guru yang otoriter, yang selalu memperlihatkan kekuasaannya di kelas sehingga siswa-siswanya sepanjang waktu tidak pernah ,
memperoleh kesempatan mengemukakan pendapatnya, tentu tidak akan mampu belajar dengan menggunakan metoda brainstmrming, padahal justru para siswalah yang seharusnya mendapat kesempatan mengemukakan pendapat. Demikian pula
21
para siswa yang jiwanya sudah terlalu lama tertekan oleh cara guru mengajar yang otoriter tidak akan mampu menggunakan kesempatan berpendapat dalam jam yang tersedia itu. Semangat dan has rat untuk mengemukakan pendapat pada diri siswa sudah membeku kalau tidak ingin dikatakan sudah mati. Kelas semacam ini selalu senyap sunyi karena tak seorang pun berhasrat mengajukan pertanyaan atau pernyataan. Hidup mereka sudah tercekam ketakutan, murid-murid takut kalau-kalau guru nanti akan merasa tersinggung at as pertanyaan atau pernyataan yang mereka ajukan. Dalam metoda
brai~storming
tidak demikian halnya.
Metoda ini diarahkan untuk guru-guru yang berjiwa demokratis. Dengan metoda ini pula murid-murid dibimbing untuk menghayati tatacara kehidupan di kelas yang demokratis. Guru membimbing dan mendidik para siswanya untuk hidup dalam suasana yang penuh tanggung jawab, sebab dalam metode ini setiap siswa yang berpendapat atau memberikan komentarnya harus df bar-engn', oLeh rasa tanggung jawab. Artinya, setiap orang yang berbicara atau mengemukakan pendapatnya harus berdasarkan prinsip-prinsip, fakta-fakta, dan alasan-alasan yang logis dan dapat dipahami
serta
diterima orang lain. Jadi bukan omomg kosong belaka, juga bukan untuk menghasut atau mengacaukan suasana. Menghormati orang lain, menerima pendapat yang benar, dan menolak pendapat yang salah adalah suatu cici betapa metoda
Ini dapat digunakan untuk mendidik para siswa menjadi berjiwa demokrasi. Lebih dari itu, uraian tersebut mengisyaratkan bahwa metode brainstorming ini dapat dijadikan sebagai suatu metode yang keberadaannya harus diperhat.ikan terutama bagi para guru bidang studi Pendidikan AgamaIslam. Dalam ajaran Islam banyak ayat yang menunjukaILpentingnya pemecahan suatu masalah yang dihadapi dengan cara curah pendapat, seperti dalam hubungan ini Allah SWT berfirman dalam
Q~S
. "oJ
0)~
Asy-Syura ayat
38~aitu:
o(?O\//"" ,,~\\.-,~, u./ -:·f's'~ f:-J Vy--\\,'J -: \:\,/,J D &?f..Y. //7
/' 1)..'
,
.
~/e,J'/D//\~_/
U~~jj~3
ArtiIlJ'a ,:_Dan bagi orang-orang yang mematuhi seruan Allah SWT dan mendirikan sholat, sedang urusan mereka diputuskan dengan musyawarah antara mereka dan mereka menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka. ( Depag RI, 1989:789). Ayat tersebut di atas mengisyaratkan bahwa metode orainatorming atau curah pendapat ini dapat digunakan dalam Pendidikan Agama Islam, hanya saja dalam penggunaannya harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan para siswa yang dihadapinya. Hal ini dimaksudkan agar dalam pelaksanaannya dapat berjalan lancar dan dapat mencapai'tujuan sesuai dengan target yang ditentukan.
23 3. Prinsip-prinsip Penggunaan Metoda Brainstorming Sebagaimana dijelaskan terdahulu bahwa peranan metoda brainstorming dalam proses belajar mengajar, khususnya proses belajar mengajar Pendidiroan Agama Islam sangat penting, karena melalui penggunaan metoda tersebut, siswa akan memperoleh perkembangan sebagai individu
yang
memiliki keberanian untuk mengemukakan pendapatnya, berjiwa demokratis, dan lain 'sebagai nya, Namun mengingat usaha pencapaian tujuan belajar melalui format braisstorming ini tidak selamanay dapat berjalan
."
lancar~
sebagaimana
dikatan oleh Rustiyah NK (1989 : 75) bahwa penggunaan teknik brainstorming ini masih juga memiliki kelemahan-kelemahan yang perlu di atasi. Kelemahan-kelemahan yang dimaksud adalah : a. Guru kurang memberi waktu kepada siswa untuk berfikir dengan baik; b. Kadang-kadang pembicaraan hanya dimonopoli oleh anak yang pandai saja; c. Guru hanya menampung pendapat tidak pernah merumuskan kesimpulan; d. Siswa tidak segera tahu apakah pendapatnya itu benar atau salah; e. Tidak menjamin hasil pemecahan masalah; f. Masalah bisa berkembang ke arah yang tidak diharapkan ,
Melihat kutipan di atas, jelaslah bahwa dalam proses belajar mengajar yang dilengkapi dengan metoda
bra-
instorming terdapat sejumlah persoalati yang dapat menghambat terhadap keberhasilannya. Namun demikian
tidak
berarti kehadiran atau keberadaannya lantas diabaikan be-
24 gitu saja sebab dalam kenyataannya ada beberapa prinsip tertentu yang dapat dijadikan petunjuk dalam pengoprasiannya. Dalam hal ini Rustiyah NK (1989 : 75) menguraikan bahwa metoda brainstorming ini tepat digunakan apabila : a. Untuk mencari keputusan atau pendapat bersama mengenai sesuatu; b. Untuk menimbulkan kesanggupan pada anak didik untuk merumuskan pikirannya secara teratur dan dalam bentuk yang dapat diterima oleh ,orang lain. c. Apabila ada soal-soal (aaaal.ah) yang sebaiknya ;pemecahannya'diserahkan pada murid-murid. d. Untuk membiasakan anak didik suka mendengar orang lain berpendapat atau mendengar pendapat orang lain, sekalipun berbeda dengan pendapatnya sendiri; membiasakan bersikap terbuka/toleran. Jadi jelaslah bahwa untuk mencapai hasil yang mak-
"
simal dari proses belajar mengajar yang dilengkapi
de-
ngan metoda brainstorming itu ada beberapa ketentuan yang harus dipatuhinya, yaitu
1) masalah atau materi
yang dilontarkan kepada siswa selayaknya jelas, tegas, dan tentu sasarannya atau tujuannya, 2) permasalahan yang diajukan kepada siswa itu, paling sedikit dikenal oleh siswa, 3) penggunaan metoda ini haEuslah disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa, motivasi, dan tingkat sekolah yang dijalani para siswa, dan 4) ,penggunaan metoda ini tepat apabila guru ingin mengembangkan bakat, minat, dan keberanian para siswa dalam mengemukakan pendapatnya. Dengan memperhatikan petunjuk tadi, diharapkan pelaksanaan metoda brainstorming ini dapat mencapai sasarannya dengan tepat. Tentu saja pada akhirnya berhasil
25
atau tidaknya penggunaan metoda ini banyak bergantung pada guru. Demikian pUla cara atau kebiasaan siswa dan kebiasaan mengajar guru akan sangat mempengaruhi keberhasilan penggunaan metoda brainstorming. Sebagaimana dipahami bahwa pada umumnya cara mengajar di sekolah-sekolah sering berdasarkan pada pandangan lama, yai tu agar bahan pelajarannya dapat diselesaikan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Guru seperti imi biasanya tidak mau tahu tentang perkembangan dan keadaan pribadi siswa, sehingga
ak~b~nya
proses belajar mengajar
yang dilakukannya i tu tj,dak memiliki makna bagi perk embangan belajar siswa selanjutnya. Melihat hal tersebut, maka penggunaan metoda dalam proses belajar mengajar itu perlti peninjauan kembali agar dalam realisasinya dapat mencapai sasarannya sesuai dengan target yang telah ditentukan sebelumnya. Artinya, penggunaan
~etoda
mengajar
itu sebaiknya disesuaikan dengan karakteristik para siswa yang dihadapinya, Adapun yang dimaksud dengan karakteristti di sini adalah 1. Faktor kematangan
Sebagaimana dipahami bahwa dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Tiaporgan pisik maupun psikis dapat dikatakan telah matang jika ia telah mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya masing-masing sesuai dengan pengertian kematangan itu sendiri. Kema-
_26
tangan adalah siapnya suatu fungai kehiduparu-baik pisik maupun ps Lkhf.e untuk berkembang dan meLakukan tugas dengan baik - baiknya ( Entang Kartika,1981 : 9). Itu berarti
sebagi
s Lswa yang belun mataDg--al<.an- rne'£asa_~ ke au.l i, tan apab i La pemberian materi ini tidak disajikandan d i aeauafkan dengan per-',... tumbuhan dan perkembangan yang dialami para siswa. Apabila juka guru dalam pengajarannya menggunakan suatu me toda
yang mengharapkan
perhatian
dan pemikiran dari siswa
yang lebih mendalam seperti halnya penggunaan
metoda brains-
torming Lnf, , 2. Faktor Pengalaman Dalam memilih dan menentukan metoda mengajar, sebaiknya guru jika
memperhatikan
penggunaan suatu
brainstorming
pengalaman para si&wanya. Karena metoda
termasuk
jika tidak disesuaikan
dicda1amny~
metoda
dengan pengalaman
yang telah dimiliki siswa tidak akan bermakna apa - apa , sebab pengalaman ini me rupakan, basis un tuk menerima peng. - alaman dan pengertian baru. Seperti dalam dalam hUbungan ini S. Nasut10n ( 1982 ; 1§9)
mengata~an
bahwa pengalaman
dan
pengertian yang lampau sering kurang lengkap dan senantiasa dapat disempurnekan melalui pengalaman - pengalamandan
pe~
ngertian pengertian yang baru.
3. Faktor minat Minat adalah
sesuatu pemusatan perhatian yang tidak
disengaja yang terakhir
dengan penuh kemauan dan yang ter-
gantung dari bakat dan lingkungannya (Agus SUjanto, 1979 :
~).
Dengan
mempe~hatikan
faktor minat, hendaknya peng-
gunaan metoda di dalam proses belajar mengajar dapat menumbuhkan minat siswa, karena makin besar minat yang dimiliki siswa maka akan makin besar pula perhatiannya sehingga akan membuat kuatnya jari
pelajaran~ya
hasrat siswa untuk mempela-
ke arah yang lebih baik. Hal ini seja-
Ian dengan pendapat Ngalim Purwanto (1986 : 64) yang mengatakan bahwa apa yang menarik minat seseorang akan mendorongnya untuk berbuat labih giat dan lebih baf.k, Dengan demikian
jel~slah
bahwa faktor minat ini pun
harus dijadikan kriteria bagi guru dalam menentukan
dan
memilih metoda, sebab jika metoda yang digunakan guru itu tidak mambuat siswa tertarik minatnya maka apapun yang disampaikan oleh guru tidak akan membuahkan hasf L, Oleh karena itu bagi seorang guru dalam memilih metoda mengajar yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar haruslah disesuaikan dengan minat para siswa yang dihadapinya.
4. Faktor kesulitan Kita mengetahui bahwa tiap-tiap bahan pelajaran mempunyai tarap atau tingkat kesukaran yang berbeda. Tarap kesulitan bahan pelajaran akan mempengaruhi terhadap kecepatan belajar siswa. Sebagaimana dalam haLvLn'i. Ruseffendi (1982 : 25) mengemukakan bahwa memberik~n pelajaran secara bertahap menurut tingkat kesukarannya supaya diper-
28
hatikan betul-betul sesuai dengan kemampuan dan tingkat berfikir anak. Itu berat±i jelaslah bahwa faktor kesulitah atau tingkat
kesukar~n
bahan pelajaran pun harus dija-
dikan acuan bagi guru dalam memilih dan menentukan metoda menga~ar yang akan dd gun akan , Hal ini dapa t dipahami karena bahan pelajaranyangterlalu sulit untuk diterima siswa tidak mungkin akan dapat diterima oleh siswa jika guru tidak memberikan penjelasan-penjelasannya secara r-i ncd ,
Demikianlah diantara faktor-faktor yang harus diperhatikan guru dalam
me~ilih
dan menentukan metoda meng-
ajar yang akan digunakannya. Itu berarti seorang guru harus pandai-pandai membaca situasi dan kondisi para siswa yang dihadapinya guna disesuaikan dengan metoda mengajar yang akan dioprasikannya. Lebih dari itu, seorang guru harus memikirkan bahwa penggunaan metoda ini hendaknya dapat
memba~a
siswa ketingkat perkembangan yang harmonis,
artinya bukan saja intelek yang berkembang tetapi seluruh aspek pribadi siswa harus mengalami perkembangan secara integral.