ANALISIS SURVEI KUANTITATIF Pengetahuan – Sikap – Perilaku Masyarakat Di Sekitar Kompleks Hutan Rawa Gambut Sungai Putri
Disiapkan oleh: AdeYuliani Communication & Outreach Coordinator Yayasan Titian (
[email protected]/
[email protected])
A. Landasan 1. Hutan rawa gambut mempunyai nilai ekologi, sosial dan ekonomi yang sangat penting di Indonesia. 2. Hutan rawa gambut merupakan habitat penting orangutan (Pongo pygmaeus), pemijahan ikan, reservoir air yang ditumbuhi oleh vegetasi hutan hujan selalu hijau (evergreen), sumber mata pencaharian penduduk sekitar, sumber bahan makanan dan bahan bangunan. 3. Secara global lahan gambut menyimpan sekitar 329 - 525 giga ton (Gt) karbon atau 15-35 % dari total karbon terestris.Tingginya kapasitas karbon yang mampu disimpan kawasan gambut merupakan investasi bagi pemerintah dan masyarakat sekitar kawasan untuk memperoleh insentif melalui mekanisme pembiayaan “karbon kredit” . 4. Kawasan hutan Sungai Pawan – Sungai Tolak yang secara administratif terletak di wilayah Kecamatan Muara Pawan, Matan Hilir Utara dan Nanga Tayap, seluas + 70.000 hektar memiliki gambut sangat dalam mencapai 8 – 11 meter dengan kandungan karbon mencapai 4127 ton c/ hektar. 5. Masyarakat di sekitar kompleks hutan Sungai Pawan – Sungai Tolak sangat bergantung terhadap keberadaan hutan tersebut terutama terhadap kayu untuk mendapatkan uang tunai, bahan bangunan dan alat-alat rumah tangga, cadangan air dan untuk mencegah intrusi air laut. 6. Ancaman utama terhadap hutan Sungai Putri adalah pemanfaatan kayu tanpa ijin dan pembukaan lahan untuk pertanian. 7. Kampanye bangga merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi ancaman di Sungai Putri. 8. Guna merancang strategi kampanye yang efektif diperlukan pengumpulan data kawasan, sosial dan ekonomi. Pengumpulan data ini dilakukan dengan metode workshop stakeholder, wawancara tokoh kunci dan survey kuantitatif. 9. Survey kuantatif terutama dilakukan untuk validasi data hasil wawancara/ survey kualitatif yang sudah dilakukan sebelumnya B. Tujuan Survey kuantitatif ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui sumber informasi yang dipercaya kelompok target dan saluran komunikasi yang efektif untuk menyampaikan pesan 2. Mengetahui tingkat pengetahuan dan pemahaman kelompok target terhadap isu konservasi hutan rawa gambut Sungai Putri 3. Mengetahui tahapan perilaku kelompok target 4. Mengetahui respon kelompok target terhadap strategi penyingkir halangan yang akan dikembangkan.
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Survey Survey dilakukan di 4 desa target yaitu Tempurukan, Sungai Putri, Tanjung Baik Budi dan Kuala Tolak Kec. Muara Pawan Kab Ketapang. Sedang sebagai pembanding juga dilakukan survey di desa Kuala Satong Kec. Matan Hilir Utara Kab. Ketapang. Survey berlangsung selama 1 minggu sejak 18 – 25 April 2009. Survey dilakukan oleh 11 enumerator yang berasal dari daerah setempat. Sebelum survey sebenarnya dimulai, enumerator dibekali dengan pengetahuan mengenai teknik wawancara selama 1 hari. Kuisioner juga diujicobakan bersama enumerator untuk mengetahui jika ada halhal yang perlu diperbaiki dalam kuisioner. D. Alat dan Responden Survey Peralatan yang digunakan dalam survey ini adalah: 1. Kuisioner sebagai alat pengumpul data 2. Alat tulis 3. Software Survey Pro untuk merancang dan menganalisis survey Pemilihan responden dilakukan secara acak dengan menggunakan metode simple random sampling. Jumlah responden yang diwawancarai 339 untuk desa target dan 226 untuk desa pembanding. Responden merupakan kepala keluarga yang tinggal pada rumah dengan interval 5. Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan bantuan surveysampel.com. Distribusi sampel di tiap desa target ditentukan berdasarkan persentase jumlah kepala keluarga. Setiap rumah tangga kelima akan dikunjungi untuk diwawancarai kepala keluarganya. Jika Kepala keluarga tidak berada di tempat, maka enumerator akan mengunjungi kembali rumah tersebut di lain waktu. Sedang jika kepala keluarga tidak bersedia diwawancarai, enumerator akan melewati rumah tersebut dan mencacah rumah tangga kelima berikutnya sampai kuota terpenuhi. Distribusi responden secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1. Distribusi Responden Secara Geografis Kecamatan Muara Pawan
Desa Tempurukan Sungai Putri Tanjung Baik Budi Kuala Tolak
Jumlah KK1 448 605 814 970 TOTAL
Persentase Distribusi (%) 17.00 21.00 28.30 33.70 100.00
Jumlah Sampel 58 71 96 114 556
Enumerator Syamsumin, Asri Ruslan, Hamdan Sauni, Sabran Roli Marjoko, Edi
Sementara untuk control, akan dilakukan di desa Kuala Satong Kec. Matan Hilir Utara Kab. Ketapang. Jumlah sampel kontrol 226, yaitu 2/3 dari jumlah responden di desa target. Sehingga total sampel yang diambil dalam survey ini adalah 556 KK.
E. Hasil Survey 1. Karakteristik Responden Responden yang diwawancara sebagian besar bekerja sebagai petani (78,4%). Pada umumnya petani di desa sekitar Hutan Rawa Gambut Sungai Putri juga memiliki pekerjaan sampingan yang beragam. Diantaranya pekerja kayu, tukang bangunan dan nelayan. Aktivitas sampingan ini dilakukan guna menambah pendapatan dari hasil pertanian.
1
Badan Pusat Statistik Kab Ketapang dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kab Ketapang. Kecamatan Muara Pawan dalam Angka 2008. Ketapang. 2008.
Tabel 2. Pekerjaan Utama & Sampingan Responden
Jenis Pekerjaan Petani
Jumlah Persen
35 10.4%
Pedagang
26
7.7%
Nelayan
19
5.6%
Tukang
12
3.6%
Swasta
10
3.0%
Pegawai negeri/ TNI
9
2.7%
Tidak tentu
8
2.4%
Rumah tangga
6
1.8%
Pegawai BUMN
1
0.3%
Penganggur
1
0.3%
Staff honorer kecamatan
1
0.3%
Lain-lain
2
0.6%
338
n/a
Mean
0
100
265 78.4%
Kerja kayu
Total
Persen
--
Sumber: Analisis Data Primer, 2009
Masyarakat petani sebagian besar memiliki lahan sendiri (86,6% dari n=284). Luas lahan bervariasi, namun rata-rata tiap KK memiliki 0,5 – 1 hektar lahan. Lahan tersebut diupayakan menjadi ladang atau sawah. Selain itu, petani juga memiliki kebun buah-buahan (termasuk kelapa), karet dan kebun campuran. Kebun-kebun ini biasanya merupakan peninggalan orangtua dan telah dimiliki secara turun temurun. Dari 339 responden yang diwawancarai, 320 responden berjenis kelamin laki-laki dan 19 responden perempuan (Tabel 3).
Tabel 3. Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Jumlah Persen Laki-laki Perempuan Total Mean
320
94.4%
19
5.6%
Persen 0
100
339 100.0% --
Sumber: Analisis Data Primer, 2009
Dalam kampanye ini, khalayak target yang akan dijangkau adalah petani karena berdasarkan hasil survey kualitatif, petani merupakan kelompok yang melakukan ancaman langsung terhadap Hutan Rawa Gambut Sungai Putri. Untuk memenuhi kebutuhan sekunder dan tersiernya, setelah musim panen dan musim tanam petani pergi ke hutan untuk kerja kayu. Petani yang mengalami gagal panen karena sawah ladangnya terkena air asin, juga memanfaatkan kayu secara illegal di dalam kawasan. Petani memanfaatkan kayu secara illegal di Hutan Sungai Putri secara berkelompok dengan modal mandiri, atau bekerja dengan dimodali oleh cukong (timber boss). 2. Pilihan Media Petani Tabulasi silang mengenai pilihan media informasi berdasarkan pekerjaan (petani) (n=265) menunjukkan bahwa media yang paling banyak memberikan informasi selama 2 bulan terakhir adalah televisi (93,6%) dan radio (25,7%). Secara lengkap mengenai media informasi yang dipilih petani di tiap desa target disajikan dalam tabel 4.
Tabel 4. Media yang Paling Banyak Memberikan Informasi pada Petani Petani Daerah Enumerasi Desa Kuala Tolak 79 29.8%
Desa Tanjung Baik Budi 78 29.4%
Desa Sei Putri 57 21.5%
Desa Tempurukan 51 19.2%
33 41.8% 76 96.2% 14 17.7% 1 1.3% 1 1.3% 1 1.3% 0 0.0% *; * 4.3%
27 34.6% 66 84.6% 8 10.3% 4 5.1% 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% *; * 8.2%
7 12.3% 56 98.2% 5 8.8% 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% *; * 3.5%
1 2.0% 50 98.0% 2 3.9% 0 0.0% 1 2.0% 0 0.0% 0 0.0% *; * 3.9%
Dalam 2 bulan terakhir, media apa yang paling sering memberikan anda informasi? (jawaban boleh lebih dari 1) Radio Televisi Koran Papan informasi Komunikasi interpersonal Tidak ada Lain-lain Total Freq Error* Sumber: Analisis Data Primer, 2009
Radio Siaran Pemerintah Daerah Kab. Ketapang merupakan radio yang paling banyak didengar oleh petani (Tabel 5). Di Kuala Tolak 29,8% petani mendengarkan RSPDK, 29,4% di desa Tanjung Baik Budi, 21,5% di Desa Sei Putri dan 19,2% di desa Tempurukan. Tabel 5. Radio yang Paling Banyak di Dengar Petani Petani Daerah Enumerasi Desa Kuala Tolak 79 29.8%
Desa Tanjung Baik Budi Desa Sei Putri 78 57 29.4% 21.5%
Desa Tempurukan 51 19.2%
Sebutkan 2 radio yang paling sering anda dengar: RSPDK Ketapang RRI Pontianak Vinka FM Delta FM Radio TPI RRI Jakarta Lain-lain Total Freq Error* Sumber: Analisis Data Primer, 2009
30 88.2% 3 8.8% 1 2.9% 1 2.9% 4 11.8% 2 5.9% 0 0.0% *; * 11.1%
30 96.8% 4 12.9% 3 9.7% 4 12.9% 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% *; * 6.3%
7 100.0% 0 0.0% 1 14.3% 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% *; * 0.0%
Waktu petani mendengarkan radio bervariasi di tiap desa. Di desa Kuala Tolak 80% petani (n=35) mendengarkan radio pada jam 15.01 – 18.00 Wib, di Tanjung Baik Budi 32,1% (n=28) pada jam 09.01 – 12.00 Wib, di Sungai Putri dan Tempurukan pada jam 06.00 – 09.00 Wib masing-masing sebanyak 57,1% (n=7) dan 100% (n=1)(Tabel 6).
0 0.0% 1 100.0% 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% *; * 0.0%
Tabel 6. Waktu Petani Mendengarkan Radio Petani Daerah Enumerasi Desa Kuala Tolak 79 29.8%
Desa Tanjung Baik Budi 78 29.4%
Desa Sei Putri 57 21.5%
Desa Tempurukan 51 19.2%
4 14.3% 9 32.1% 12 42.9% 1 3.6% 1 3.6% 1 3.6% 28 100.0% 18.7% Yes at 99.0%*
4 57.1% 0 0.0% 1 14.3% 2 28.6% 0 0.0% 0 0.0% 7 100.0% 37.4% Yes at 99.0%*
1 100.0% 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% 1 100.0% 0.0% Yes at 99.0%*
Biasanya pada jam berapa anda mendengarkan radio? 06.00 - 09.00
1 2.9% 09.01 - 12.00 2 5.7% 12.01 - 15.00 2 5.7% 15.01 - 18.00 28 80.0% 18.01 - 21.00 0 0.0% 21.01 - 05.59 2 5.7% Total 35 100.0% Freq Error* 13.5% ChiSq Significance Yes at 99.0%* Sumber: Analisis Data Primer, 2009
Program radio yang disukai petani adalah berita, musik dan dialog. Program berita didengarkan oleh 80,6% petani di Kuala Tolak, 80% di Tanjung Baik Budi dan 57,1% di Sungai Putri. Sementara program musik juga didengarkan sebanyak 57,1% petani di Sungai Putri. Sebanyak 100% petani mendengarkan program dialog di desa Tempurukan (Tabel 7).
Tabel 7. Program Radio yang Disukai Petani Petani Daerah Enumerasi Desa Kuala Tolak 79 29.8%
Desa Tanjung Baik Budi 78 29.4%
Desa Sei Putri 57 21.5%
Desa Tempurukan 51 19.2%
4 13.3% 24 80.0% 5 16.7% 0 0.0% 0 0.0% *; * 14.6% Yes at 50.0%*
4 57.1% 4 57.1% 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% *; * 37.4% Yes at 50.0%*
0 0.0% 0 0.0% 1 100.0% 0 0.0% 0 0.0% *; * 0.0% Yes at 50.0%*
Program apa yang disukai? Musik
5 13.9% Berita 29 80.6% Dialog 2 5.6% Ceramah agama 1 2.8% Lain-lain 0 0.0% Total *; * Freq Error* 13.2% ChiSq Significance Yes at 50.0%* Sumber: Analisis Data Primer, 2009
Media komunikasi di tingkat desa yang memungkinkan petani saling bertukar informasi juga bervariasi. Di Kuala Tolak dan Sungai Putri media komunikasi yang dipilih petani adalah pengajian mingguan, masing-masing sebanyak 63,6% dan 29,8%. Sementara di Tanjung Baik Budi dan Tempurukan, media yang dipilih adalah musyarawah desa yaitu masing-masing sebanyak 60,3% dan 76,5%.
3. Sumber yang Dipercaya Di desa Kuala Tolak sebanyak 68,4% petani mempercayai Ketua RT sebagai sumber informasi. Di Tanjung Baik Budi sebanyak 76,1% petani lebih mempercayai sesama anggota masyarakat sebagai sumber informasi. DI Sei Putri 100% petani mempercayai ketua RT, tokoh masyarakat, ulama, dukun kampung dan tetua adat sebagai sumber informasinya. Sementara di Tempurukan 100% petani mempercayai kepala dusun, ketua RT dan ulama sebagai sumber informasi. Secara lengkap disajikan dalam tabel 8.
Tabel 8. Sumber yang Dipercaya Petani Petani Daerah Enumerasi Desa Kuala Tolak 79 29.8%
Desa Tanjung Baik Budi 78 29.4%
Desa Sei Putri 57 21.5%
Desa Tempurukan 51 19.2%
(A) Kepala DesaTingkat Kepercayaan Percaya Tidak Tahu Agak Percaya Tidak Percaya Total Freq Error* ChiSq Significance (B) BPD-Tingkat Kepercayaan Percaya Agak Percaya Tidak Percaya Tidak Tahu Total Mean (C) Kepala DusunTingkat Kepercayaan Percaya Agak Percaya Tidak Percaya Tidak Tahu Total Mean (D) Ketua RT-Tingkat Kepercayaan Percaya
44 55.7% 8 10.1% 25 31.6% 2 2.5% 79 100.0% 11.20% Yes at 99.0%* Yes at 99.0%*
10.30% 44.90% 25.60% 19.20% 100.00% -
53 70.7% 16 21.3% 3 4.0% 3 4.0% 75 100.0% 10.50%
63.40% 5.60% 4.20% 26.80% 100.00% -
48.10% 38.00% 2.50% 11.40% 100.00% -
95.70% 0.00% 0.00% 4.30% 100.00% -
67.60% 5.60% 5.60% 21.10% 100.00% -
68.40%
54 34 94.7% 68.0% 2 13 3.5% 26.0% 1 3 1.8% 6.0% 0 0 0.0 0.0% 57 50 100.0%; 100.0% 5.90% 13.20% Yes at 99.0%* Yes at 99.0%*
-
95.60% 0.00% 0.00% 4.40% 100.00% -
66.70%
96.30% 0.00% 3.70% 0.00% 100.00%
100.00% 0.00% 0.00% 0.00% 100.00% -
100.00%
100.00%
Agak Percaya Tidak Percaya Tidak Tahu Totals Mean (E) Tokoh MasyarakatTingkat Kepercayaan Percaya Agak Percaya Tidak Percaya Tidak Tahu Totals Mean (F) Ulama-Tingkat Kepercayaan Percaya Agak Percaya Tidak Percaya Tidak Tahu Totals Mean (G) Dukun kampungTingkat Kepercayaan Percaya Agak Percaya Tidak Percaya Tidak Tahu Totals Mean (H) Tetua Adat-Tingkat Kepercayaan Percaya Agak Percaya Tidak Percaya Tidak Tahu Totals Mean
21.50% 2.50% 7.60% 100.00% -
5.60% 2.80% 25.00% 100.00% -
38.70% 42.70% 6.70% 12.00% 100.00% -
66.70% 12.50% 0.00% 20.80% 100.00%
14.70% 8.80% 44.10% 32.40% 100.00%
-
100.00% 0.00% 0.00% 0.00% 100.00% -
100.00% 0.00% 0.00% 0.00% 100.00% -
27.60% 5.20% 8.60% 58.60% 100.00% -
-
-
-
96.30% 3.70% 0.00% 0.00% 100.00%
100.00% 0.00% 0.00% 0.00% 100.00%
35.80% 6.00% 9.00% 49.30% 100.00%
11.40% 8.60% 25.70% 54.30% 100.00%
-
-
-
0.00% 0.00% 0.00% 100.00%
100.00% 0.00% 0.00% 0.00% 100.00%
58.20% 1.50% 3.00% 37.30% 100.00%
20.50% 19.20% 17.90% 42.30% 100.00%
-
-
-
-
0.00% 0.00% 0.00% 100.00%
96.30% 0.00% 3.70% 0.00% 100.00% -
100.00% 0.00% 0.00% 0.00% 100.00% -
96.30% 3.70% 0.00% 0.00% 100.00% -
(I) Anggota masyarakat lainnyaTingkat Kepercayaan Percaya Agak Percaya Tidak Percaya Tidak Tahu Totals Mean Sumber: Analisis Data Primer, 2009
14.30% 39.00% 13.00% 33.80% 100.00%
76.10% 8.50% 0.00% 15.50% 100.00% -
97.20% 2.80% 0.00% 0.00% 100.00% -
92.60% 3.70% 3.70% 0.00% 100.00% -
4. Pengetahuan dan Sikap terhadap Isu Kunci Pengetahuan petani terhadap hutan rawa gambut sudah cukup baik. Sebagian besar petani di seluruh desa target mengetahui bahwa tanggung jawab menjaga hutan merupakan tanggung jawab bersama (Tabel 9). Tabel 9. Pengetahuan Petani terhadap Tanggung Jawab Menjaga Hutan Rawa Gambut Sungai Putri Petani Daerah Enumerasi Desa Kuala Tolak 79 29.8%
Desa Tanjung Baik Budi 78 29.4%
Desa Sei Putri 57 21.5%
Desa Tempurukan 51 19.2%
63 79.7%
71 92.2%
53 93.0%
50 98.0%
11 13.9% 4 5.1% 1 1.3% Total 79 100.0% Freq Error* 9.0% ChiSq Significance Yes at 75.0%* Sumber: Analisis Data Primer, 2009
3 3.9% 2 2.6% 1 1.3% 77 100.0% 6.1% Yes at 75.0%*
1 1.8% 3 5.3% 0 0.0% 57 100.0% 6.8% Yes at 75.0%*
0 0.0% 1 2.0% 0 0.0% 51 100.0% 3.9% Yes at 75.0%*
(24) Bagi anda menjaga hutan merupakan: Tanggung jawab bersama Tanggung jawab petugas kehutanan Bukan tanggung jawab saya Lain-lain
Petani menyebutkan fungsi hutan rawa gambut sebagai tempat hidup orangutan dan satwa lainnya, penyimpan air dan sumber kayu (Tabel 10). Hanya sedikit yang mengetahui fungsi hutan rawa gambut sebagai penyimpan karbon. Ini berarti penyampaian informasi mengenai hutan sebagai penyimpan karbon perlu diperkuat guna memperoleh dukungan masyarakat untuk proyek perdagangan karbon yang akan dikembangkan di Sungai Putri. Tabel 10. Pengetahuan Petani terhadap Fungsi Hutan Rawa Gambut Petani Daerah Enumerasi Desa Kuala Tolak 79 29.8%
Desa Tanjung Baik Budi 78 29.4%
Desa Sei Putri 57 21.5%
Desa Tempurukan 51 19.2%
50 64.1% 48 61.5% 19 24.4%; 15 19.2% 19 24.4% 0 0.0% 1 1.3% 0 0.0% *; * 10.9% Yes at 99.0%*
38 66.7% 48 84.2% 12 21.1% 1 1.8% 8 14.0% 1 1.8% 2 3.5% 0 0.0% *; * 9.7% Yes at 99.0%*
26 51.0% 15 29.4% 0 0.0% 2 3.9% 2 3.9% 9 17.6% 0 0.0% 0 0.0% *; * 14.0% Yes at 99.0%*
(25) Apa yang anda ketahui mengenai fungsi hutan rawa gambut? (Jawaban bisa lebih dari 1) Tempat hidup orangutan dan satwa lainnya Penyimpan air
55 69.6% 50 63.3% Sumber kayu 36 45.6% Penahan air asin 19 24.1% Penyimpan karbon 4 5.1% Tidak tahu 4 5.1% Sumber uang tunai 2 2.5% Lain-lain 1 1.3% Total *; * Freq Error* 10.3% ChiSq Significance Yes at 99.0%* Sumber: Analisis Data Primer, 2009
Mengenai dampak penebangan di hutan rawa gambut, petani menyebutkan punahnya satwa, kekeringan dan intrusi air laut. Pengetahuan ini merata dimiliki oleh petani di semua desa target (Tabel 11).
Tabel 11. Pengetahuan Petani terhadap Dampak Penebangan di Hutan Rawa Gambut Sungai Putri Petani Daerah Enumerasi Desa Kuala Tolak 79 29.8%
Desa Tanjung Baik Budi 78 29.4%
Desa Sei Putri 57 21.5%
Desa Tempurukan 51 19.2%
48 61.5% 7 9.0% 32 41.0% 4 5.1% 2 2.6%
34 44.2% 17 22.1%; 20 26.0%; 2 2.6% 6 7.8%
44 77.2% 40 70.2% 3 5.3% 3 5.3% 3 5.3%
14 27.5% 9 17.6% 7 13.7% 18 35.3% 1 2.0%
0 0.0% Lain-lain 2 2.6% Total *; * Freq Error* 11.0% ChiSq Significance Yes at 99.0%* Sumber: Analisis Data Primer, 2009
5 6.5% 0 0.0% *; * 11.3% Yes at 99.0%*
0 0.0% 0 0.0% *; * 11.1% Yes at 99.0%*
2 3.9% 0 0.0% *; * 13.4% Yes at 99.0%*
(27) Apa akibat pemanfaatan kayu di hutan rawa gambut (Jawaban boleh lebih dari 1)? Punahnya satwa Kekeringan Masuknya air laut Tidak tahu Kebutuhan kayu masyarakat terjamin Tidak ada
Mengenai strategi yang akan dikembangkan, ternyata sebagian besar petani sudah mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai Credit Union (Tabel 12). Mereka menyatakan bahwa Credit Union merupakan wadah simpan pinjam yang dapat memberikan anggotanya kemudahan dalam menyimpan dan meminjam uang. Melalui CU modal untuk usaha dapat diakses dan pada akhirnya usaha yang dikembangkan dapat meningkatkan kesejahteraan. Dasar pengetahuan ini perlu ditingkatkan sehingga petani juga menyadari bahwa keberhasilan CU tidak terlepas dari dukungan dan peran serta mereka.
Tabel 12. Pengetahuan Petani terhadap Credit Union Petani Daerah Enumerasi Desa Kuala Tolak 79 29.8%
Desa Tanjung Baik Budi 78 29.4%
Desa Sei Putri 57 21.5%
Desa Tempurukan 51 19.2%
14 87.5% 0 0.0% 0 0.0% 1 6.3% 0 0.0% 1 6.3% *; * 16.5% Yes at 50.0%*
7 50.0% 3 21.4% 2 14.3% 0 0.0% 2 14.3% 0 0.0% *; * 26.7% Yes at 50.0%*
2 66.7% 0 0.0% 0 0.0% 1 33.3% 0 0.0% 0 0.0% *; * 54.4% Yes at 50.0%*
(33) Apa yang anda ketahui tentang Credit Union? Wadah untuk simpan pinjam Belum begitu paham
6 50.0% 4 33.3% Usaha bersama untuk 1 simpan pinjam 8.3% Dapat meningkatkan 0 kesejahteraan 0.0% Koperasi simpan pinjam 0 0.0% Lain-lain 1 8.3% Totals *; * Freq Error* 28.9% ChiSq Significance Yes at 50.0%* Sumber: Analisis Data Primer, 2009
Hampir semua petani menyetujui kalau hutan rawa gambut perlu dilestarikan (Tabel 13). Namun tidak demikian dengan hubungan antara penebangan dan intrusi air laut. Di Tanjung Baik Budi 60,3% petani menyatakan ketidaksetujuannya terhadap pernyataan ini. Mengenai pembukaan lahan pertanian baru yang akan berdampak terhadap ekosistem hutan rawa gambut, petani di Kuala Tolak, Tanjung Baik Budi dan Sei Putri menyetujuinya. Sedang di Tempurukan sebanyak 52,9% menyatakan tidak tahu mengenai hal ini. Namun demikian, hampir semua petani menyatakan persetujuan terhadap upaya penegakan hukum untuk pemberantasan illegal logging di hutan Sungai Putri. Khusus untuk Credit Union, di Kuala Tolak dan Sungai Putri banyak petani yang menyatakan tidak tahu apakah Credit Union perlu dikembangkan bersama sebagai wadah penciptaan modal. Sebanyak 58,2% petani di Kuala Tolak dan 66,7% di Sungai Putri menyatakan hal ini padahal mereka sudah memiliki pengetahuan dasar mengenai Credit Union.
Tabel 13. Tingkat Persetujuan Petani terhadap Isu Pokok Petani Daerah Enumerasi Desa Kuala Tolak 79 29.8%
Desa Tanjung Baik Budi 78 29.4%
Desa Sei Putri 57 21.5%
Desa Tempurukan 51 19.2%
22 27.8% 43 54.4% 7 8.9% 7 8.9% 79 100.0% 11.2% Yes at 99.0%*
42 53.8% 36 46.2% 0 0.0% 0 0.0% 78 100.0% 11.3% Yes at 99.0%*
41 71.9% 10 17.5% 5 8.8% 1 1.8% 57 100.0% 11.9% Yes at 99.0%*
22 43.1% 26 51.0% 3 5.9% 0 0.0% 51 100.0% 14.0% Yes at 99.0%*
16.5% 41.8% 22.8% 19.0% 100.0%
6.4% 23.1% 60.3% 10.3% 100.0%
38.6% 12.3% 17.5% 31.6% 100.0%
19.6% 45.1% 19.6% 15.7% 100.0%
1.3% 48.1% 26.6%
12.8% 43.6% 19.2%
35.1% 19.3% 12.3%
2.0% 31.4% 13.7%
Hutan rawa gambut perlu dilestarikanTingkat persetujuan Sangat setuju Setuju Tidak tahu Tidak setuju Total Freq Error* ChiSq Significance Penebangan di hutan rawa gambut dapat menyebabkan air asin masuk ke lahan pertanian masyarakat-Tingkat persetujuan Sangat setuju Setuju Tidak setuju Tidak tahu Total Pembukaan lahan pertanian baru merupakan masalah bagi hutan rawa gambut-Tingkat persetujuan Sangat setuju Setuju Tidak setuju
Tidak tahu Total
24.1% 100.0%
24.4% 100.0%
33.3% 100.0%
52.9% 100.0%
Penegakan hukum perlu dilakukan untuk mengurangi penebangan di hutan rawa gambut-Tingkat persetujuan Sangat setuju Setuju Tidak setuju Tidak tahu Total
20.3% 48.1% 11.4% 20.3% 100.0%
24.4% 65.4% 1.3% 9.0% 100.0%
50.9% 22.8% 8.8% 17.5% 100.0%
33.3% 35.3% 2.0% 29.4% 100.0%
Sangat setuju 11.4% Setuju 26.6% Tidak setuju 3.8% Tidak tahu 58.2% Total 100.0% Sumber: Analisis Data Primer, 2009
22.1% 63.6% 3.9% 10.4% 100.0%
26.3% 3.5% 3.5% 66.7% 100.0%
43.1% 41.2% 2.0% 13.7% 100.0%
Bersama-sama perlu mengembangkan CU sebagai wadah untuk menyimpan uang dan menciptakan modal bersama-Tingkat persetujuan
Terkait dengan dukungan terhadap isu pokok, sebagian besar khalayak menyatakan sulit, tidak tahu/ tidak yakin atau netral (Tabel 14). Hanya sebagian kecil petani yang menyatakan tidak membuka hutan rawa gambut merupakan hal yang mudah. Di Kuala Tolak hanya 2,5% petani yang menyatakan mudah, di Tanjung Baik Budi 16%, Sei Putri 7% dan Tempurukan 5%. Sulit menahan diri sendiri untuk tidak membuka hutan rawa gambut juga menyebabkan petani sulit mencegah orang lain yang akan membuka hutan. Memberitahu orang lain tentang manfaat hutan rawa gambut Sungai Putri dinyatakan oleh 65,8% petani di Kuala Tolak sebagai hal yang sulit. Sementara di Tanjung Baik Budi ada 52,5% petani yang menyatakan sulit dan tidak tahu/ tidak yakin. Sama halnya dengan di Sei Putri, 57,1% petani menyatakan hal serupa. Di Tempurukan, sebanyak 88% petani menyatakan sulit dan tidak tahu/ tidak yakin dapat memberitahu orang lain tentang manfaat hutan rawa gambut. Sementara untuk pengembangan Credit Union, hampir sebagian besar petani menyatakan tidak tahu/ tidak yakin. Di Kuala Tolak 65,7% petani menyatakan tidak tahu/ tidak yakin,
demikian juga dengan 59,6% khalayak di Sei Putri dan 40% khalayak di Tempurukan. Sedang di Tanjung Baik Budi, 39,7% khalayak menyatakan netral terhadap pernyataan ini. Tabel 14. Dukungan Petani terhadap Isu Pokok Petani Daerah Enumerasi Desa Kuala Tolak 79 29.8%
Desa Tanjung Baik Budi 78 29.4%
Desa Sei Putri 57 21.5%
Desa Tempurukan 51 19.2%
42 53.2% 27 34.2% 8 10.1% 2 2.5% 79 100.0% 11.2% Yes at 99.0%
26 33.3% 27 34.6% 9 11.5% 16 20.5% 78 100.0% 10.8% Yes at 99.0%
15 26.3% 28 49.1% 10 17.5% 4 7.0% 57 100.0% 13.2% Yes at 99.0%
16 32.0% 12 24.0% 17 34.0% 5 10.0% 50 100.0% 13.4% Yes at 99.0%
15.2% 12.7% 65.8% 6.3%
47.4% 19.2% 26.9% 6.4%
42.1% 5.3% 43.9% 8.8%
8.0% 4.0% 62.0% 26.0%
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
(A) Tidak melakukan pembukaan hutan rawa gambut Netral Sulit Tidak tahu/tidak yakin Mudah Total Freq Error* ChiSq Significance (B) Memberitahu orang lain mengenai manfaat hutan rawa gambut Mudah Netral Sulit Tidak tahu/tidak yakin Total
(C) Mencegah orang lain untuk tidak membuka hutan rawa gambut Mudah Netral Sulit Tidak tahu/tidak yakin Total
1.3% 10.1% 83.5% 5.1%
5.1% 11.5% 78.2% 5.1%
3.5% 1.8% 82.5% 12.3%
0.0% 0.0% 70.0% 30.0%
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
Mudah 1.3% Netral 12.7% Sulit 20.3% Tidak tahu/tidak 65.8% yakin Total 100.0% Sumber: Analisis Data Primer, 2009
26.9% 39.7% 15.4% 17.9%
15.8% 15.8% 8.8% 59.6%
34.0% 20.0% 6.0% 40.0%
100.0%
100.0%
100.0%
(D) Bersepakat mengembangkan Credit Union
5. Perilaku Dari 79 petani yang disurvei di Kuala Tolak, hanya 27,9% yang akan melaporkan aktvitivas penebangan liar pada aparat penegak hukum atau aparat desa. Di Sei Putri, hanya 12,3% dari 57 petani yang bersedia melapor. Sementara di Tempurukan 23,5% petani bersedia melapor jika melihat penebangan liar di hutan rawa gambut Sungai Putri. Berbeda halnya dengan petani di Tanjung Baik Budi, 70% akan melapor pada aparat desa dan penegak hukum baik dari dari kepolisian maupun Dinas Kehutanan (Tabel 15). Berdasarkan hasil survey kualitatif, keengganan petani melaporkan penebangan liar dikarenakan ketidakpercayaan terhadap performa aparat penegak hukum, khususnya dari kepolisian. Oknum kepolisian seringkali meminta pungutan liar pada truk-truk pengangkut kayu illegal dari hutan Sungai Putri. Setiap 1 rit angkutan, biasanya mereka meminta pungutan minimal sebesar Rp 50.000.
Tabel 15. Perilaku Petani Jika Melihat Aktivitas Penebangan Petani Daerah Enumerasi Desa Kuala Tolak 79 29.8%
Desa Tanjung Baik Budi 78 29.4%
Desa Sei Putri 57 21.5%
Desa Tempurukan 51 19.2%
52 65.8% 12 15.2% 9 11.4% 5 6.3% 0 0.0% 1 1.3%
22 28.2% 46 59.0% 8 10.3% 1 1.3% 1 1.3% 0 0.0%
50 87.7% 6 10.5% 1 1.8% 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0%
34 66.7% 2 3.9% 10 19.6% 5 9.8% 0 0.0% 0 0.0%
0 0.0% 0 0.0% 0 0.0%
0 0.0% 0 0.0% 0 0.0%
0 0.0% 0 0.0% 0 0.0%
0 0.0% 0 0.0% 0 0.0%
0 0.0% Total 79 100.0% Freq Error* 10.7% ChiSq Significance Yes at 95.0%* Sumber: Analisis Data Primer, 2009
0 0.0% 78 100.0% 11.1% Yes at 95.0%*
0 0.0% 57 100.0% 8.7% Yes at 95.0%*
0 0.0% 51 100.0% 13.2% Yes at 95.0%*
(43) Apa yang anda lakukan ketika melihat kegiatan pemanfaatan kayu di hutan rawa gambut? Diam saja Menegur pelaku Melapor pada aparat desa Tidak tahu Melapor pada polisi setempat Melapor kepada yang berwenang menangani masalah kehutanan Berdiskusi dengan pelaku Biasa-biasa saja Memberitahukan manfaat hutan untuk masa depan Lain-lain
Lebih dari 70% petani dari 4 desa (n=265) juga belum pernah mendiskusikan tentang hutan rawa gambut Sungai Putri maupun aktivitas pemanfaatan kayu disana dengan orang-orang di sekitar mereka (Tabel 16 dan 17).
Tabel 16. Komunikasi Interpersonal Petani tentang Hutan Rawa Gambut Sungai Putri Petani 265 (39) Dalam sebulan terakhir, pernahkan anda membicarakan dengan orang lain mengenai hutan rawa gambut? (Jika Tidak, langsung ke nomer berikutnya) Ya
54 20.5% 210 79.5% 100.0% 5.0% NA
Tidak Total Freq Error* ChiSq Significance Sumber: Analisis Data Primer, 2009
Tabel 17. Komunikasi Interpersonal Petani tentang Pemanfaatan Kayu di Hutan Rawa Gambut Sungai Putri
. Petani 265 (40) Dalam sebulan terakhir, pernahkan anda membicarakan tentang pemanfaatan kayu di dalam hutan rawa gambut Tempurukan - Kuala Tolak? Ya Tidak Totals Freq Error* ChiSq Significance Sumber: Analisis Data Primer, 2009
59 22.6% 202 77.4% 261 100.0% 5.2% NA
Meskipun demikian, petani sudah mempertimbangkan untuk melindungi hutan rawa gambut Sungai Putri dan mengajak orang di sekitarnya untuk berpartisipasi (Tabel 18).
Tabel 18. Perilaku Petani Jika Mengetahui Manfaat Hutan Rawa Gambut Petani Daerah Enumerasi Desa Kuala Tolak 79 29.8%
Desa Tanjung Baik Budi 78 29.4%
Desa Sei Putri 57 21.5%
Desa Tempurukan 51 19.2%
20 25.3% 21 26.6%
19 24.4% 42 53.8%
38 66.7% 3 5.3%
34 66.7% 8 15.7%
24 30.4% 3 3.8%
6 7.7% 9 11.5%
4 7.0% 0 0.0%
6 11.8% 2 3.9%
3 3.8% 3 3.8% 3 3.8% 1 1.3% 0 0.0% 0 0.0%
1 1.3% 1 1.3% 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0%
7 12.3% 5 8.8% 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0%
0 0.0% 1 2.0% 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0%
1 1.3% Total 100.0%; 79 Freq Error* 10.3% ChiSq Significance Yes at 99.0%* Sumber: Analisis Data Primer, 2009
0 0.0% 100.0%; 78 11.3% Yes at 99.0%*
0 0.0% 100.0%; 57 12.5% Yes at 99.0%*
0 0.0% 100.0%; 51 13.2% Yes at 99.0%*
(44) Apa yang akan anda lakukan ketika mengetahui manfaat hutan rawa gambut? Tertarik untuk ikut melindunginya Mengajak orang sekitar saya untuk melindunginya Tidak tahu manfaat hutan rawa gambut Berani menegur orang yang merusak hutan rawa gambut Tidak peduli Tidak tahu Biasa-biasa saja Tidak ada Mengolah lahan gambut Saat ini tidak mengetahui manfaat hutan rawa gambut Lain-lain
Sementara mengenai Credit Union 95,8% petani dari 4 desa (n=265) belum pernah mendiskusikannya dengan orang di sekitar mereka (Tabel 19).
Tabel 19. Komunikasi Interpersonal Petani tentang Credit Union Petani 265 (41) Dalam sebulan terakhir, pernahkah anda membicarakan tentang Credit Union dengan orang lain? (Jika Tidak, langsung ke nomor selanjutnya) Ya Tidak Total Freq Error* ChiSq Significance Sumber: Analisis Data Primer, 2009
11 4.2% 253 95.8% 264 100.0% 2.5% NA
6. Hambatan dalam Mengubah Perilaku Ketika ditanyakan hambatan pelestarian hutan rawa gambut Sungai Putri, 23% petani menyatakan tidak tahu. Tujuh belas koma tujuh persen (17,7%) menyatakan kebakaran yang terjadi setiap musim kemarau-lah yang menjadi hambatan. Hambatan lainnya adalah kurangnya kesadaran masyarakat (16,6%) (Tabel 20). Alasan yang dberikan oleh petani cenderung untuk melindungi akses mereka terhadap hutan rawa gambut Sungai Putri. Tabel 20. Hambatan Pelestarian Hutan Rawa Gambut Sungai Putri Petani 265 (47) Sebutkan 2 hal menurut anda yang menjadi hambatan pelestarian hutan rawa gambut Tempurukan - Kuala Tolak? Tidak tahu Kebakaran setiap musim kemarau Kurangnya kesadaran masyarakat Tidak ada biaya Desakan ekonomi
61 23.0% 47 17.7% 44 16.6% 40 15.1% 35 13.2%
Aktivitas penebangan liar Tidak ada alternatif pekerjaan Kebutuhan masyarakat akan kayu Semangat kerja sama masyarakat kurang Tidak ada irigasi Kurangnya informasi Tidak ada modal usaha Penegakan hukum lemah Belum ada yang menggerakkan Hutan tergenang air Lahan terlalu luas Perhatian pemerintah daaerah terhadap kawasan kurang Tidak ada bibit Ketiadaan bibit Pembukaan lahan untuk kebun Petugas kehutanan/kepolisian kurang bekerja sama dengan masyarakat Tidak punya skill Lain-lain Total Freq Error* ChiSq Significance Sumber: Analisis Data Primer, 2009
24 9.1% 24 9.1% 18 6.8% 12 4.5% 10 3.8% 9 3.4% 8 3.0% 7 2.6% 6 2.3% 5 1.9% 5 1.9% 3 1.1% 3 1.1% 2 0.8% 2 0.8% 2 0.8% 2 0.8% 11 4.2% *; * 5.2% NA
Ada 2 hal yang menurut petani menjadi hambatan dalam mengembangkan Credit Union, yaitu keterbatasan pengetahuan mengenai Credit Union (32,6%) dan menumbuhkan kepercayaan masyarakat (8%) (Tabel 21). Ini dikarenakan sosialisasi mengenai Credit Union selama ini baru sekali dilakukan.
Masalah kepercayaan juga menjadi poin penting. Dari survey kualitatif diketahui jika sebelumnya di desa target sudah pernah ada wadah penciptaan modal dalam bentuk koperasi. Akan tetapi tidak berjalan dengan baik karena modal yang tersimpan diselewengkan oleh oknum pengurus. Pernah juga terjadi, pengurus koperasi yang dipilih hanya karena pertalian saudara sehingga akhirnya koperasi menjadi eksklusif untuk kelompok tertentu. Tabel 21. Hambatan Pengembangan Credit Union Petani 265 (49) Sebutkan 2 hal yang menurut anda menjadi hambatan untuk mengembangkan Credit Union di desa Tidak tahu Keterbatasan pengetahuan mengenai CU Menumbuhkan kepercayaan masyarakat Taraf hidup masyarakat rendah CU belum berdiri Kerja sama masyarakat kurang Keterbatasan skill CU identik dengan umat nasrani Pola pikir masyarakat yang sulit berubah Syarat keanggotaan terlalu berat Lain-lain Total Freq Error* ChiSq Significance Sumber: Analisis Data Primer, 2009
154 59.0% 85 32.6% 21 8.0% 12 4.6% 5 1.9% 5 1.9% 3 1.1% 2 0.8% 2 0.8% 2 0.8% 3 1.1% *; * 6.1% NA
7. Rangkaian Kesatuan Perubahan Perilaku Hasil survey ini menunjukkan bahwa terkait dengan hutan rawa gambut Sungai Putri, perilaku petani sudah pada tahapan aksi (tindakan). Sedang terkait dengan Credit Union, perilaku petani baru pada tahapan pra perenungan (Tabel 22).
Tabel 22. Tahapan Perilaku Petani Terkait Hutan Rawa Gambut Sungai Putri 22a. Aktivitas Pemanfaatan Kayu Petani 265 (18) Saya akan membacakan 6 pernyataan mengenai pemanfaatan kayu di hutan rawa gambut. Pilihlah 1 pernyataan yang paling sesuai dengan anda: Sebulan terakhir, saya tidak pernah lagi memanfaatkan kayu di hutan rawa gambut. Selama sebulan terakhir, saya telah memikirkan untuk berhenti memanfaatkan kayu di hutan rawa gambut dan bermaksud melakukannya di masa depan Selama sebulan terakhir, saya pernah memikirkan untuk berhenti memanfaatkan kayu di hutan rawa gambut, tapi belum melakukannya Selama sebulan terakhir, saya belum pernah memikirkan untuk berhenti memanfaatkan kayu di hutan rawa gambut Sebulan terakhir, saya telah mengurangi kegiatan pemanfaatan kayu di hutan rawa gambut . Sebulan terakhir, saya telah memikirkan untuk berhenti memanfaatkan kayu di hutan rawa gambut dan bermaksud melakukannya di masa depan. Saya juga sudah membicarakan mengenai hal ini dengan orang lain. Total Freq Error* ChiSq Significance Sumber: Analisis Data Primer, 2009
64 35.8% 37 20.7%
26 14.5% 20 11.2% 18 10.1% 14 7.8%
179 100.0% 7.2% NA
22b. Pembukaan Lahan Baru Petani 265 (22) Saya akan membacakan 6 pernyataan mengenai pembukaan lahan pertanian/ perkebunan di hutan rawa gambut. Pilihlah 1 pernyataan yang paling sesuai dengan anda. Setahun terakhir, saya tidak pernah lagi membuka lahan di hutan rawa gambut. Selama setahun terakhir, saya telah menimbang untuk tidak membuka lahan pertanian di hutan rawa gambut dan bermaksud melakukannya di masa depan. Selama setahun terakhir, saya pernah menimbang untuk tidak membuka lahan pertanian di hutan rawa gambut tapi belum melakukannya. Selama setahun terakhir, saya belum pernah memikirkan untuk tidak membuka lahan pertanian di hutan rawa gambut. Setahun terakhir, saya telah menimbang tidak membuka lahan pertanian di hutan rawa gambut dan bermaksud melakukannya di masa depan. Saya juga sudah membicarakan mengenai hal ini pada orang lain Setahun terakhir, saya sudah mengurangi pembukaan lahan baru di hutan rawa gambut. Total Freq Error* ChiSq Significance Sumber: Analisis Data Primer, 2009
82 41.2% 36 18.1%
31 15.6%
22 11.1% 18 9.0%
10 5.0% 199 100.0% 7.0% NA
Tabel 23. Tahapan Perilaku Terkait Credit Union
(23) Saya akan membacakan 6 pernyataan mengenai pengembangan wadah untuk menyimpan uang dan menciptakan modal bersama. Pilihlah 1 yang paling sesuai dengan anda. Selama sebulan terakhir, saya belum pernah memikirkan untuk mengembangkan wadah untuk menyimpan uang dan menciptakan modal bersama. Sebulan terakhir saya sudah memikirkan untuk mengembangkan wadah untuk menyimpan uang dan menciptakan modal bersama, tapi belum melakukannya. Sebulan terakhir saya sudah memikirkan untuk mengembangkan wadah untuk menyimpan uang & menciptakan modal bersama & bermaksud melakukannya di masa depan. Saya juga sudah membicarakannya dgn orang lain Sebulan terakhir saya sudah memikirkan untuk mengembangkan wadah untuk menyimpan uang dan menciptakan modal bersama dan bermaksud melakukannya di masa depan. Sebulan terakhir saya sudah membuat wadah untuk menyimpan uang dan menciptakan modal bersama. Sebulan terakhir saya sudah mulai mengembangkan wadah untuk menyimpan uang dan menciptakan modal bersama. Total Freq Error* ChiSq Significance Sumber: Analisis Data Primer, 2009
Petani 265 135 51.1%
60 22.7%
37 14.0%
27 10.2%
3 1.1% 2 0.8% 264 100.0% 6.2% NA
a. Manfaat Petani menyatakan jika hutan rawa gambut terjaga, maka satwa juga akan lestari (41,3%) dan dapat mencegah banjir (26,5%). Sementara 69,1% petani menyatakan belum tahu manfaat Credit Union. Hanya 17,2% yang menyatakan melalui CU mereka akan mendapatkan kemudahan memperoleh modal usaha.
b. Flagship Species Orangutan telah diidentifikasi petani sebagai mascot hutan rawa gambut Sungai Putri (62,4%)(Diagram 1). Diagram 1. Flagship Species Hutan Rawa Gambut Sungai Putri
Sumber: Analisis Data Primer, 2009
F. Memahami Khalayak
Hal yang diketahui mengenai khalayak primer
Khalayak Primer - Petani Petani pada umumnya memiliki sawah/ ladang dengan luas rata-rata 0,5 -1 hektar. Selain itu, petani juga memiliki kebun (buah, kelapa atau karet) dengan luasan antara 0,25 – 1 hektar. Kebun-kebun ini umumnya merupakan warisan orang tua dan sudah dimiliki secara turun temurun. Tingkatan umur petani mulai dari 20 – 60 tahun. Rata-rata petani mengenyam pendidikan sampai Sekolah Dasar. Setiap musim tanam dan panen mereka bekerja di sawah/ ladang mereka. Biasanya mereka mulai bekerja dari pukul 08.00 hingga 11.00. Sebelum dzuhur mereka kembali ke rumah untuk beristirahat. Baru kemudian pada pukul 14.00 melanjutkan bekerja hingga pukul 5 sore. Di luar musim tanam dan musim panen, petani melakukan usaha lain untuk menambah pendapatan mereka. Terlebih lagi jika ladang/ sawah mereka mangalami puso karena masuknya air laut. Usaha yang dilakukan petani bermacam-macam. Ada yang mencari ikan di laut, menjadi buruh perkebunan besar, tukang dan masuk hutan rawa gambut Sungai Putri untuk kerja kayu. Sebenarnya banyak petani berkeinginan mengembangkan usaha pertanian,
namun mereka mempunyai kendala modal. Petani tidak bisa mengakses modal dari bank karena dianggap pekerjaannya sangat tergantung dengan alam dan beresiko tinggi. Pengetahuan petani mengenai hutan rawa gambut Sungai Putri sudah cukup memadai. Menurut mereka hutan rawa gambut berfungsi sebagai tempat hidup orangutan dan satwa lainnya. Selain itu juga sebagai penyimpan air dan sumber kayu. Petani menyadari bahwa menjaga hutan rawa gambut Sungai Putri juga merupakan bagian dari tanggung jawab mereka. Kecuali petani di Tanjung Baik Budi yang masih pada tahap persiapan, petani di 3 desa lainnya sudah berada pada tahap aksi dalam hal perubahan perilaku yang diperlukan untuk mengurangi ancaman penebangan di hutan Sungai Putri. Meskipun demikian, petani belum bisa mencegah pihak lain yang merambah hutan. Sebagian besar memang petani sudah tidak lagi memanfaatkan kayu di hutan Sungai Putri, namun mereka memilih diam ketika melihat aktivitas penebangan illegal di sana.
Pengetahuan
Dalam hal perilaku untuk mengurangi pembukaan lahan untuk tujuan budidaya, hanya petani di Kuala Tolak dan Tempurukan yang sudah pada tahapan aksi. Petani di Tanjung Baik Budi pada tahap persiapan, sedang petani di Sungai Putri baru pada tahap perenungan. Pengetahuan petani mengenai fungsi hutan rawa gambut sudah cukup merata. Petani menyatakan hutan rawa gambut merupakan habitat satwa dan sebagai penahan air. Mereka juga tahu, rusaknya hutan Sungai Putri akan berakibat punahnya satwa, kekeringan dan intrusi air laut. Petani juga mengetahui Credit Union sebagai wadah untuk mereka menyimpan dan meminjam modal. Dasar pengetahuan ini belum cukup untuk membuat petani memahami manfaat CU. Selain itu perlu dimunculkan kesadaran mereka bahwa CU tidak akan berhasil tanpa dukungan dan peran serta aktif petani sebagai anggota.
Sikap
Jika dapat mengakses modal dari Credit Union, petani di Sei Putri dan Tanjung Baik Budi akan memanfaatkannya untuk mengembangkan usaha pertanian. Sementara petani di Kuala Tolak dan Tempurukan masih belum tahu modal tersebut akan dimanfaatkan untuk apa. Namun meskipun mengetahui manfaat Credit Union, petani masih menyatakan kurangnya pengetahuan dan keraguan mereka terhadap CU akan menjadi hambatan pengembangan CU. Bagi petani, melestarikan hutan rawa gambut Sungai Putri akan menjamin ketersediaan air dan mencegah masuknya air asin. Petani sepakat bahwa hutan rawa gambut Sungai Putri perlu dilestarikan. Petani di Kuala Tolak, Sei Putri dan Tempurukan menyadari jika penebangan dapat menyebabkan intrusi air laut. Namun tidak demikian dengan petani di Tanjung Baik Budi. Enam puluh koma tiga
persen (60,3%) petani tidak menyetujui hal ini. Mengenai pembukaan lahan yang akan berdampak terhadap ekosistem hutan Sungai Putri, hanya petani di Tempurukan yang tidak menyetujui hal tersebut (52,9%). Petani di Kuala Tolak, Tanjung Baik Budi dan Sei Putri menyatakan sulit untuk tidak membuka lahan di hutan Sungai Putri. Sementara petani di Tempurukan menyatakan tidak tahu/ tidak yakin dapat melakukan hal ini (34%). Demikian juga halnya dengan mencegah orang lain untuk tidak merambah hutan, petani mengganggap hal tersebut sulit dilakukan. Petani cenderung memperluas lahan pertanian untuk meningkatkan produksi ketimbang melakukan intensifikasi pertanian. Namun secara umum, petani menyetujui penegakan hukum perlu dilakukan untuk mengurangi ancaman penebangan di hutan Sungai Putri. Praktik
Sumber terpercaya
Sumber media
Hanya petani di Tanjung Baik Budi yang mau melapor ke aparat desa atau penegak hukum jika melihat aktivitas pembalakan liar di hutan Sungai Putri. Petani di 3 desa lainnya memilih untuk diam saja. Namun mereka sudah mempunyai keinginan untuk ikut melindungi hutan dan mengajak orang lain berpartisipasi. Secara umum, perangkat desa (kepala desa, kepala dusun, ketua RT) adalah sumber yang dipercayai oleh petani. Namun yang unik, di Tanjung Baik Budi petani lebih mempercayai sesama anggota masyarakat. Sebagai tambahan, di Sei Putri petani juga percaya pada tokoh masyarakat, ulama, dukun kampung dan tetua adat. Di Tempurukan, petani menyatakan ulama-lah sumber yang dipercayai. Televisi merupakan media yang paling sering memberikan informasi pada petani. Selain itu ada juga Radio Siaran Pemerintah Daerah Ketapang dan Radio Republik Indonesia Pontianak. Petani mendengarkan radio dari pukul 06.00 – 12.00 dan 15.00 – 18.00 wib. Berita dan music merupakan program yang sangat disukai.
G. Strategi Kampanye 1. Tangga Manfaat Tema: Petani Cerdas yang Bertanggung Jawab pada Keluarga & Lingkungan
Manfaat Emosional
•
“Saya petani cerdas yang mampu mengembangkan
•
usaha pertanian/ peternakan secara mandiri” “Saya kepala keluarga yang bertanggung jawab yang mampu mengelola keuangan keluarga”
• •
Manfaat secara fungsi
• • • •
•
“Saya turut berkontribusi dalam upaya perlindungan hutan rawa gambut Sungai Putri”
Meminjam modal untuk usaha Mendapatkan asuransi kesehatan dan santunan kematian Ada simpanan untuk hari tua Patuh pada hukum Terhindar dari jerat hukum karena melakukan illegal logging Melindungi hutan rawa gambut Sungai Putri sebagai sumber air
Atribut perilaku • • • •
Petani menjadi anggota CU aktif Petani mengelola keuangan keluarga Petani memanfaatkan CU untuk meminjam modal Petani mengembangkan usaha mandiri dan pelan-pelan mengurangi ketergantungannya terhadap hutan rawa gambut sungai putri, terutama untuk kebutuhan lahan dan kayu.
•
Perilaku yang diharapkan dari petani: Petani mendukung Credit Union (CU) yang ditunjukkan dengan menjadi anggota. Petani memanfaatkan CU untuk meminjam modal usaha dan menggunakannya untuk mengembangkan usaha pertanian atau peternakan, sehingga ketergantungan petani terhadap hutan berkurang dan hutan rawa gambut Sungai Putri terjaga.
2. Sasaran SMART Teori Perubahan K+ A+ Petani Petani memahami: menyetujui tentang: • Fungsi hutan rawa gambut • Hutan rawa gambut yang untuk terjaga dapat mencegah menahan intrusi air masuknya air laut dan laut dan mendukung mencegah usaha pertanian gagal panen • Fungsi hutan • Hutan rawa gambut perlu rawa gambut dilestarikan sebagai penyimpan • CU dapat karbon menguatkan (carbon modal usaha sequesmasyarakat tration) • Manfaat Credit Union
Objektif: • Pengetahuan petani mengenai fungsi hutan rawa gambut untuk mencegah intrusi air laut meningkat dari 14% menjadi 54% pada Juni 2010 • Pengetahuan petani mengenai fungsi hutan rawa gambut sebagai penyimpan karbon meningkat dari 12,5% menjadi 52,5% pada
• Petani menyetujui hubungan antara penebangan dan intrusi air laut, meningkat dari 18,9% menjadi 58,9% • Petani menyetujui hutan rawa gambut Sungai Putri perlu dilestarikan meningkat dari 47,9% menjadi 87,9% pada Juni 2010. • Petani akan menyetujui untuk bersama-sama mengembangkan CU sebagai untuk
IC+ Diskusi tentang: • Hutan rawa gambut Sungai Putri perlu dilestarikan • Manfaat Credit Union
• Meningkatkan intensitas komunikasi petani tentang perlunya pelestarian hutan rawa gambut dari 27% menjadi 67% pada Juni 2010. • Meningkatkan intensitas komunikasi petani tentang manfaat CU meningkat dari 14,3% menjadi 54,3% pada Juni 2010.
BR • Memperkenalkan dan memfasilitasi terbentuknya Credit Union untuk memudahkan masyarakat mengakses modal usaha • Carbon credit (jangka panjang)
BC • Masyarakat mendukung CU yang ditunjukkan dengan kesediaan menjadi anggota • Masyarakat memanfaatkan CU untuk memperoleh modal usaha • Masyarakat mengembangkan usaha (atau memulai usaha baru) dan pelanpelan meninggalkan aktivitas illegal logging dan perambahan hutan
TR Penebangan di S.Putri berkurang
CR Mempertahan kan hutan rawa gambut Sungai Putri sebagai habitat orangutan Kalimantan (P.p. wurmbii)
Sebanyak 200 petani menjadi anggota CU pada Juni 2010
• 200 anggota CU aktif meminjam simpanan capital, menyimpan uang dan melakukan pinjaman untuk usaha produktif pada Juni 2010 • 20 orang (10%) anggota CU meminjam modal untuk usaha produktif pada Juni 2010
10% anggota CU mulai mengembangkan usaha mandiri pada Juni 2010 dan berhenti merambah KHRG Sungai Putri
KHRG Sungai Putri terjaga
Juni 2010 • Pengetahuan petani mengenai manfaat CU sebagai usaha bersama untuk simpan pinjam meningkat dari 6,7% menjadi 46,7% pada Juni 2010
menyimpan uang dan menciptakan modal bersama untuk keperluan usaha dan kesejahteraan, meningkat dari 23,9% menjadi 63,9% pada Juni 2010.
3. Bauran Pemasaran Produk Produk dari kampanye ini adalah Credit Union. Petani digugah untuk mendukung CU, menjadi anggota aktif dan memanfaatkan CU untuk mengakses modal usaha. Dengan mengakses modal untuk berusaha dari CU, petani diharapkan dapat memperbaiki taraf hidupnya. Asumsinya, jika taraf hidup petani sudah meningkat maka mereka tidak akan mau lagi bersusah payah masuk hutan untuk kerja kayu, dan setiap kali harus khawatir karena melakukan aktivitas yang melanggar hukum. Dengan menjadi anggota CU, petani juga menjamin masa depan keluarganya. Petani dapat mengelola keuangan keluarga dengan sebaik-baiknya, sehingga keluarganya sudah memiliki tabungan untuk berbagai keperluan di kemudian hari. Kampanye ini juga menekankan bahwa dengan menjadi anggota CU aktif dan mengembangkan usaha mandiri yang tidak bergantung pada hutan, petani berarti sudah mendukung pelestarian KHRG Sungai Putri. Menjaga KHRG Sungai Putri sama halnya dengan mencegah intrusi air asin dan mendukung usaha pertanian mereka. Hal ini juga menunjukkan petani mematuhi UU 41/1999 tentang Kehutanan. Ke depan, dengan menjaga KHRG Sungai Putri petani akan mendapatkan keuntungan dari mekanisme pembiayaan karbon. Harga Meskipun tahu bahwa CU merupakan wadah simpan pinjam yang bisa dimanfaatkan petani untuk meminjam modal dengan bunga rendah, namun petani masih belum yakin dengan CU. Ketidakyakinan ini muncul karena pengalaman di masa lalu dengan koperasi yang tidak berjalan dengan baik. Untuk mengatasi hambatan ini, akan dilakukan kunjungan ke CU terdekat yang sudah memiliki cerita keberhasilan. Perwakilan petani tersebut kemudian dapat menceritakan pengalamannya pada petani yang lain, sehingga makin banyak petani yang mendukung dan bersedia menjadi anggota pertama sekaligus pendiri CU.
Prinsip dasar CU sebenarnya adalah membangun manusia. CU dapat berkembang dan bermanfaat bagi anggotanya bukan hanya membutuhkan uang. CU membutuhkan modal sosial yang diwariskan oleh nenek moyang kita, yaitu budaya gotong royong, swadaya dan setia kawan. CU diharapkan dapat terbangun dari kebersamaan petani: dari petani untuk petani. Petani diharapkan secara mandiri mengumpulkan sumbangan baik berupa uang tunai maupun hasil panen untuk menyelenggarakan tahapan persiapan pembentukan CU (magang dan perencanaan strategis). Untuk memastikan CU dapat berjalan dengan baik, petani bersama-sama melakukan perencanaan stategis dan meletakkan dasar dari CU yang akan dibentuk. Yayasan Titian dan mitra hanya akan memfasilitasi jalannya proses. Tim manajemen dan pelaksana harian CU yang akan terbentuk nantinya, semuanya adalah petani. Kapasitas mereka akan dibangun lewat proses magang dan pelatihan-pelatihan yang relevan dengan tugas mereka untuk menjalankan CU. Anggota juga akan ditingkatkan kapasitasnya lewat pendidikan dasar. Melalui pendidikan dasar, selain menyampaikan informasi mengenai CU itu sendiri juga akan disisipkan materi konservasi. Tempat Kelompok yang disasar untuk memasarkan CU adalah petani di 4 desa sekitar Sungai Putri. Promosi Promosi CU akan dilakukan lewat Radio Siaran Pemerintah Kab. Ketapang. Karena petani senang mendengarkan music dan berita, maka akan diproduksi jingle; newsflash atau fact sheet yang bisa dibacakan di sela-sela program music. Talkshow dengan narasumber yang relevan juga mungkin dilakukan. Promosi lewat radio akan dilakukan pada waktu pagi (06.00 – 12.00 wib) dan sore (15.00 – 18.00 wib). CU akan dikenalkan di tiap desa menggunakan kesempatan musyawarah desa, pengajian mingguan, diskusi kelompok atau pemutaran film (mobile cinema). 4. Pesan Kampanye a. Strategi Pembuatan Pesan untuk Petani Jika saya menjadi anggota CU dan memanfaatkan CU untuk meminjam modal usaha dan mengembangkannya menjadi usaha mandiri, maka saya akan merasa menjadi petani cerdas yang bertanggung jawab pada keluarga dan lingkungan karena: • Saya mampu mengembangkan usaha secara mandiri • Sebagai kepala keluarga saya mampu mengelola keuangan keluarga • Saya berkontribusi dalam upaya pelestarian hutan rawa gambut Sungai Putri b. Pesan Inti Pesan inti akan dibangun berdasarkan strategi pesan. Melalui pesan akan dimasukkan slogan-slogan potensial yang akan membantu meringkas pesan inti dalam frase yang mudah diingat. Lebih banyak slogan akan dikembangkan selama fase pengembangan kreatif dan diuji dengan sasaran utama sebelum memilih slogan akhir.
Pesan inti untuk petani: Jadilah petani cerdas yang bertanggung jawab pada keluarga dan lingkungan. Jadilah anggota CU, sekaligus mendukung pelestarian hutan rawa gambut Sungai Putri. Dengan menjadi anggota aktif CU, anda akan menjamin masa depan keluarga anda, sekaligus dapat mengembangkan usaha pertanian anda. CU akan membantu anda memperbaiki taraf hidup anda.
c. Kotak Pengembangan Pesan Pesan Pembuka • Kompleks hutan rawa gambut (KHRG) Sungai Putri merupakan habitat penting orangutan Kalimantan • KHRG Sungai Putri memegang peranan penting dalam mengatur tata air dan mencegah intrusi air laut • Penebangan dan perambahan hutan akan berdampak terhadap kemampuan hutan Sungai Putri mengatur air dan mencegah intrusi • Intrusi air laut akan mempengaruhi produktivitas pertanian dan akan menghambat pengembangan usaha pertanian • Credit Union merupakan alat untuk membantu petani meningkatkan taraf hidup mereka Pesan Solusi • Dengan menjaga KHRG Sungai Putri, petani menyelamatkan hasil panen mereka dari kegagalan karena intrusi air laut. • Dengan menjaga KHRG Sungai Putri, petani (dan masyarakat secara umum) akan mendapat manfaat dari mekanisme pembayaran karbon. • Credit Union sudah banyak dibentuk di Kalbar dan sudah banyak cerita keberhasilannya. Pesan Aksi • Dukung upaya pelestarian KHRG Sungai Putri • Jadilah anggota aktif CU Pesan Penguat • Cerita keberhasilan proyek REDD di Indonesia dan CU di Kalbar • CU Muare Pesisir merupakan bukti bahwa CU bukan program milik masyarakat Dayak/ non muslim • Menebang dan merambah hutan tanpa izin melanggar UU no 41/1999 tentang Kehutanan
d. Rencana Pemantauan PETANI Tingkat
Pengetahuan
Tujuan SMART Pengetahuan petani mengenai fungsi hutan rawa gambut untuk mencegah intrusi air laut meningkat dari 14% menjadi 44% pada Juni 2010 Pengetahuan petani mengenai fungsi hutan rawa gambut sebagai penyimpan karbon meningkat dari 12,5% menjadi 52,5% pada Juni 2010 Pengetahuan petani mengenai manfaat CU sebagai usaha bersama untuk simpan pinjam meningkat dari 6,7% menjadi 46,7% pada Juni 2010
Sikap & Komunikasi Pribadi
Petani menyetujui hubungan antara penebangan dan intrusi air laut, meningkat dari 18,9% menjadi 58,9%
Bagaimana
Pra/pasca survei KAP
Pra/pasca survei KAP
Pra/pasca survei KAP
Pra/pasca survei KAP
Ukuran
Pengetahuan Positif terbentuk
Pengetahuan Positif terbentuk
Pengetahuan Positif terbentuk
Sikap Positif terbentuk
Target
40% (meningkat dari 14%)
40% (meningkat dari 12,5%)
40% (meningkat dari 6,7%)
40% (meningkat dari 18,9%)
Kapan
April 2009 & Juni 2010
April 2009 & Juni 2010
April 2009 & Juni 2010
April 2009 & Juni 2010
Siapa
Dimana
Enumerator
Desa Tempurukan, Sei Putri, Tanjung Baik Budi, Kuala Tolak
Enumerator
Desa Tempurukan, Sei Putri, Tanjung Baik Budi, Kuala Tolak
Enumerator
Desa Tempurukan, Sei Putri, Tanjung Baik Budi, Kuala Tolak
Enumerator
Desa Tempurukan, Sei Putri, Tanjung Baik Budi, Kuala Tolak
Petani menyetujui hutan rawa gambut Sungai Putri perlu dilestarikan meningkat dari 47,9% menjadi 87,9% pada Juni 2010
Pra/pasca survei KAP
Sikap Positif terbentuk
40% (meningkat dari 47,9%)
April 2009 & Juni 2010
Enumerator
Desa Tempurukan, Sei Putri, Tanjung Baik Budi, Kuala Tolak
Petani akan menyetujui untuk
Pra/ pasca
Sikap Positif
40% (meningkat
April 2009 & Juni
Enumerator
Desa Tempurukan,
PETANI Tingkat
Tujuan SMART
Bagaimana
Ukuran
Target
Kapan
bersama-sama mengembangkan CU sebagai untuk menyimpan uang dan menciptakan modal bersama untuk keperluan usaha dan kesejahteraan, meningkat dari 23,9% menjadi 63,9% pada Juni 2010.
survei KAP
terbentuk
dari 23,9%)
2010
Meningkatkan intensitas komunikasi petani tentang perlunya pelestarian hutan rawa gambut dari 27% menjadi 67% pada Juni 2010
Perubahan perilaku
Pra/ pasca survei KAP
Sikap Positif terbentuk
40% (meningkat dari 27%)
April 2009 & Juni 2010
Siapa
Dimana Sei Putri, Tanjung Baik Budi, Kuala Tolak
Enumerator
Desa Tempurukan, Sei Putri, Tanjung Baik Budi, Kuala Tolak
Meningkatkan intensitas komunikasi petani tentang manfaat CU meningkat dari 14,3% menjadi 54,3% pada Juni 2010
Pra/ pasca survei KAP
Sikap Positif terbentuk
40% (meningkat dari 14,3%)
April 2009 & Juni 2010
Enumerator
Desa Tempurukan, Sei Putri, Tanjung Baik Budi, Kuala Tolak
200 orang Anggota CU aktif meminjam simpanan capital, menyimpan uang dan melakukan pinjaman untuk usaha produktif pada Juni 2010
Analisis data sekunder
Jumlah anggota CU
200 orang
Juni 2010
MK
Kantor CU yang terbentuk
Observasi dan diskusi langsung; analisis data sekunder
Jumlah anggota CU yang meminjam modal usaha produktif
20 orang (10% dari jumlah anggota)
MK
Kantor CU yang terbentuk, 4 Desa sekitar KHRG Sungai Putri
20 orang anggota CU mulai mengembangkan usaha mandiri pada Juni 2010
Juni 2010