Analisis Strategi Prospector terhadap Kesuksesan Usaha IKM di Daerah Istimewa Yogyakarta Saptaningsih Sumarmi Universitas PGRI Yogyakarta, Jl. PGRI 1 Sonosewu No. 117 Yogyakarta
[email protected] Abstract: Analysis Prospector Strategy for Business Succes in the Special Region of Yogyakarta. The purpose of this research is to analyze the influence between variables product innovation, market leadership, flexibilty of business, toward the success of the business in Yogyakarta Special Region. The respondents are owners of small and medium industries that have been run over three years some 60 people. The sampling technique using simple random sampling method. Data analysis techniques using multiple regression analysis. Results of analysis are variable market leadership and flexibility businesses proven effect on business succes. Whereas the proven product innovation not affect the succes of the business. Key Words: product innovation, market leadership, flexibility of business, succes of the business. Abstrak: Analisis Strategi Prospector terhadap Kesuksesan Usaha IKM di Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi Prospector Terhadap Kesuksesan Usaha Industri Kecil dan Menengah di Daerah Istimewa Yogyakarta. Responden penelitian adalah pemilik Industri Kecil dan Menengah yang sudah berjalan minimal 3 tahun sejumlah 60 orang. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode Simple Random Sampling. Model penelitian dianalisa menggunakan analisis regresi berganda. Hasil analisis data diketahui bahwa variabel kepemimpinan pasar, fleksibilitas usaha terbukti berpengaruh terhadap kesuksesan usaha. Sedangkan inovasi produk tidak terbukti mempengaruhi kesuksesan usaha. Kata Kunci: Prospector, inovasi, kemimpinan pasar, fleksibilitas usaha, kesuksesan usaha. Pendahuluan Daerah
(2013) mencatat jumlah penduduk Istimewa
Yogyakarta (DIY) merupakan kota kecil dengan tingkat hunian yang padat. Hasil Sensus Penduduk 2010 menurut data Badan Pusat Statistik
DIY mencapai 3.457.491 jiwa yang tersebar di 5 kabupaten dengan jumlah penduduk terbanyak adalah kabupaten
Sleman.
Kepadatan
penduduk berasal dari warga asli
DIY, pelajar dan mahasiswa dari
peran yang sangat penting dalam
berbagai kota di wilayah Indonesia,
pertumbuhan ekonomi DIY. Dalam
maupun
yang
buku Potensi IKM DIY tahun 2013,
enggan meninggalkan DIY. Selain
diketahui bahwa jumlah IKM DIY
menyandang gelar sebagai kota
tahun
pelajar, gelar kota budaya, kota
perkembangan
batik, dan banyaknya alternatif
signifikan. Pada tahun 2013 Jumlah
tujuan wisata semakin menambah
IKM di DIY adalah sebanyak
kepadatan DIY. Seiring kepadatan
84.234 Unit Usaha (UU), atau naik
penduduknya, industri kecil dan
sebesar
menengah dengan berbagai bidang
sebelumnya yang berjumlah 81.515
usaha
UU. Sebagai
para
pendatang
telah
tumbuh
berkembang.
dan
Perkembangan
2014 yang
3,3
Pemerintah
mengalami
%
cukup
dari
tahun
pelaksana urusan
Daerah
di
bidang
industri kecil yang tumbuh dengan
Perindustrian salah satu target yang
cepat
dengan
ingin diraih Disperindagkop DIY
munculnya kompetisi usaha yang
pada tahun 2014 dalam rangka
ketat, dengan return yang diperoleh
melaksanakan ketugasannya adalah
pelaku usaha sangat bervariasi.
IKM DIY berjumlah 81.751 UU.
berdampak
Bahkan
beberapa
pelaku
yang
Ismawan
(2001)
kurang mampu bersaing, memilih
menyatakan
untuk menutup usahanya. Padahal
dasawarsa 1980-an, pertumbuhan
jika
ekonomi Indonesia ditopang oleh
mampu
berkembang, kecil
bertahan kontribusi
dan
industri
perusahaan-perusahaan
berskala
terhadap
besar yang berkecimpung dalam
daerah
maupun
sektor
asli
daerah
sangat
dibutuhkan. Menurut DIY
pertengahan
menengah
perekonomian pendapatan
dan
sejak
(2014),
industri
dan
jasa.
Hal
tersebut mengakibatkan munculnya kesan marjinalisasi usaha kecil,
Disperindagkop Industri
Kecil
Menengah (IKM) DIY mempunyai
menengah, dan koperasi (UMKM) akibat terhadap
rendahnya pembentukan
kontribusi Produk
Domestik Bruto (PDB). Pada tahun
terdesak, merupakan awal peran
1997, sumbangan sektor usaha
UMKM
kecil terhadap PDB hanya 38,9%.
perekonomian. Permintaan produk
Padahal
UMKM yang selama ini dibayang-
sektor
ini
mampu
mendominasi
menyerap 88.3% angkatan kerja.
bayangi
jumlah unit usaha kecil
menjadi
meningkat
karena
volume penjualannya dibawah RP 1
harganya
jauh
murah
milliar per tahun mencapai 99%
(Sumarmi, 2013).
yang
dari total unit usaha di tanah air
produk
industri
besar
lebih
Pengalaman keberhasilan dari
yang mencapai 34 juta unit. Dari
IKM
seluruh unit usaha kecil, 54%
perekonomian,
diantaranya
sektor
eksistensi
sektor
dipertahankan dan dikembangkan.
perdagangan, dan 10,6% adalah
Selain itu, melihat kontribusi yang
unit industri kecil olahan.
besar
pertanian,
bergerak 23
di
%
dalam
menopang maka
dan
perlu
keberadaannya
terhadap
pertumbuhan
Krisis nilai tukar rupiah
ekonomi, maka perlu dilakukan
pada tahun 1997 yang terkenal
suatu upaya perbaikan agar industri
dengan
seakan
kecil dan menengah agar bisa
menjadi momentum penting bagi
bertahan, mandiri, dan juga mampu
keberadaan
dimana
beroperasi secara menguntungkan
pengalaman menunjukkan sektor
sehingga memberikan konstribusi
industri besar banyak memiliki
lebih besar terhadap perekonomian
ketergantungan dengan pihak luar
Indonesia.
negeri. Melemahnya nilai tukar
dukungan
rupiah
pemerintah
untuk
buruk pada sektor industri besar
memperhatikan
keberadaan
yang banyak menguras kebutuhan
IKM dan membuat suatu strategi
devisa
agar IKM mampu meningkatkan
krisis
moneter
UMKM,
mengakibatkan
untuk
menutup
maupun
kebutuhan
Ketika
sektor
dampak
utang
operasional.
industri
besar
kinerja
Hal ini diperlukan dan
usahanya
kebijakan serius dari
dalam
menghadapi situasi yang penuh
kapabilitas)
ketidakpastian.
lingkungannya.
Beberapa terdahulu, faktor
hasil
penelitian
menemukan
yang
bisa
banyak
menentukan
dengan
Unit
bisnis
diklasifikasikan strategi
dapat
menurut
tipe
Prospector-Analyzer-
kesuksesan usaha kecil menengah.
Defender-Reactor
Melalui strategi yang tepat bisa
framework.
menjadi
untuk
prospectors menuntut pelaku usaha
pengembangan IKM. Miles dan
harus selalu inovatif dalam hal
Snow dalam Thompson (2007),
teknologi
merumuskan ada empat tipe strategi
menemukan
pasar-pasar
baru.
bagi pengembangan usaha, yaitu:
Analyzers
cenderung
lebih
strategi
defender,
menyukai
analyzer dan reaktor. Meskipun
Defenders
strategi ini sering dirumuskan bagi
engineering oriented dan berfokus
pengembangan perusahaan umum,
pada pemantapan segmen pasar
namun tipe strategi ini dipandang
yang
sangat relevan digunakan pada saat
reactors cenderung tidak memiliki
situasi yang tidak menentu seperti
strategi yang stabil dan sangat
sekarang ini. Beberapa penelitian di
responsif
luar negeri untuk pengembangan
lingkungan.
alternatif
prospektor,
kewirausahaan bagi usaha kecil
(P-A-D-R)
Pola
dan
strategi
selalu
second
but
lebih
relatif
berusaha
stabil.
terhadap
better.
ke
arah
Sedangkan
perubahan
Tujuan penelitian ini adalah
juga menggunakan strategi tersebut.
untuk
menganalisis
Miles dan Snow dalam Sugidarma
strategi prospector yang terdiri dari
(2013), juga menyatakan bahwa
inovasi
strategi
pasar,
produk,
pengaruh
kepemimpinan
merupakan
aglomerasi
dimana
strategic
berpengaruh terhadap kesuksesan
business unit (SBU) menyelaraskan
usaha IKM di DIY. Hasil penelitian
proses
akan dijadikan sebagai masukan
keputusan
manajerial
(termasuk
fleksibilitas
usaha
kepada pemerintah daerah dalam
melindungi
lini
produk
yang
mengembangkan IKM.
terbatas untuk segmen yang sempit dari pasar yang potensial. Defender
Kajian Teori dan Pengembangan
mencoba
Hipotesis
memperbaiki ceruk pasar ke dalam
Strategi
industri
Zimmerer
(2009),
membagi-bagi
dimana
dan
pesaing
strategi
menemukanya sulit untuk penetrasi.
adalah peta jalan (road map)
Mereka bersaing utamanya pada
tindakan-tindakan
disusun
basis harga, kualitas, pengantaran,
oleh wirausahawan untuk mencapai
dan jasa serta konsentrasi pada
misi,
efisiensi operasi dan kontrol biaya
sasaran,
yang
dan
tujuan
perusahaan. Dengan kata lain misi,
yang
sasaran dan tujuan menyatakan
persaingan mereka; 2) Prospektor.
tujuan
dicapai,
Prospektor adalah hampir kebalikan
menjelaskan
dari defender. Kekuatan mereka
yang
sedangkan proses
hendak
strategi
untuk
mencapai
tujuan
tersebut.
adalah
untuk
memelihara
menemukan
dan
mengeksploitasi produk baru dan
Thompson (2005), a company’s strategy is managements game plan for growing the business, staking out a market position, attracting and pleasing customers, competing successfully, conducting operations, and achieving targeted objectives. Miles dan Snow (1978) dalam
ketat
Jabnoun,
et.al
(2003)
mengadopsi tipe strategi antara lain: 1) Defender. Strategy defender meneliti pada stabilitas pasar, dan menawarkan serta mencoba untuk
peluang penting
pasar. dari
Inovasi
pada
lebih
keuntungan
besar. Strategi prospektor berfokus pada inovasi produk dan peluang pasar. Perusahaan-perusahaan yang mengadopsi strategi ini cenderung untuk menekankan pada kreatifitas dan fleksibilitas di atas efisiensi dalam perintah untuk merespon secara kondisi
cepat pasar
pada
perubahan
dan
mengambil
keuntungan dari peluang pasar baru.; 3)
Analyzer.
Analyzer
mencoba mengambil yang terbaik
timbul jika salah satu dari ketiga
dari kedua strategi tersebut di atas.
strategi lainnya dikejar secara tidak
Mereka mencoba meminimalkan
benar. Reaktor secara sederhana
resiko dan memaksimalkan peluang
bereaksi
untuk memperoleh laba. Strategi
lingkungan dan membuat strategik
mereka adalah hanya akan bergerak
menyesuaikan hanya kapan tekanan
ke produk baru atau pasar baru,
datang. Mereka secara karakteristik
setelah keberhasilannya dibuktikan
kurang strategi koheren dan tidak
oleh prospektor. Analyzer hidup
dapat untuk merespon secara cepat
dari imitasi. Mereka mengambil
pada perubahan lingkungan.
alih
Industri Kecil Menengah
ide-ide
yang
sukses
dari
pada
perubahan
prospektor
dan
kemudian
Subanar (1993), menyatakan
menirunya.
Analyzer
cenderung
bahwa secara umum perusahaan
dalam paling
berskala kecil memiliki keunggulan
sedikit dua wilayah pasar produk
dan daya tarik seperti: 1) Pemilik
yang berbeda, yaitu: satu stabil,
merangkap
yang
pada
yang bekerja sendiri dan memiliki
efisiensi dan satu variabel, yang
gaya sendiri; 2) Sebagian besar
mereka tekankan pada inovasi.
membuat lapangan pekerjaan baru,
Struktur organisasi mereka adalah
inovasi, sumnberdaya baru serta
komplek, merefleksikan pasar yang
barang dan jasa-jasa baru; 3)
sangat
mereka
Fleksibel terhadap bentuk flukuasi
operasikan. Mereka mencoba untuk
jangka pendek; 4) Merupakan tipe
mengkombinasikan
usaha yang paling cocok untuk
untuk beroperasi
dari
mereka
luas
organisasi
organik;
4)
tekankan
yang
karakteritik
mekanistik Reaktor.
mewakili
strategi
sisa.
tersebut
dimaksudkan
manajer
perusahaan
dan
mengelola produk, jasa atau proyek
Reaktor
perintisan, yang sama sekali baru
Nama
atau
belum
untuk
mencobanya
pernah sehingga
ada
yang
memiliki
menjelaskan pola-pola yang tidak
sedikit pesaing; 5) Relatif tidak
konsisten dan
memerlukan investasi yang terlalu
tidak stabil yang
besar, tenaga kerja yang tidak
pesaingnya.
berpendidikan tinggi, serta sarana
strategis, kunci bagi kesuksesan
produksi lainnya yang tidak terlalu
bisnis
mahal.
keunggulan kompetitif yang unik
Namun demikian untuk tetap
Dari
adalah
yaitu
perspektif
pengembangan
keunggulan
yang
bertahan dalam persaingan IKM
menciptakan nilai bagi pelanggan
membutuhkan
dan sukar ditiru oleh para pesaing.
kreativitas
dan
inovasi yang sukar atau bahkan
Perusahaan
yang
tidak dapat ditiru oleh pesaing.
keunggulan
kompetitif
Kreativitas
kemampuan
menajdi pemimpin dalam pasarnya
untuk mengembangkan ide-ide baru
serta dapat mencapai laba diatas
dan untuk menemukan cara-cara
rata-rata.
adalah
memiliki akan
baru dalam melihat masalah dan peluang. Sedangkan inovasi adalah kemampuan solusi masalah
untuk
menerapkan
Penelitian Terdahulu Sudarma
(2013),
kreatif
terhadap
suatu
tentang
dan
peluang
untuk
Industri Kecil dan Menengah di
atau
untuk
Kawasan
meningkatkan memperkaya
memperkaya
Analisis
meneliti
tipe
Sarbagita,
Bali,
dari Miles dan Snow.
2009).
kelompok
tipe
terbentuk
memiliki
pengembangan
dan
membagi ke dalam empat strategi
kehidupan orang-orang (Zimmerer,
Tujuan
strategi
Setiap
strategi
yang
perbedaan
strategi perusahaan adalah untuk
kesuksesan dimana
tipe strategi
menciptakan keunggulan kompetitif
analyzer
(competitive
advantage)
yaitu
kesuksesan usaha paling tinggi
sekumpulan
faktor
yang
yang
memiliki
diukur
melalui
rata-rata
rata-rata
membedakan perusahaan kecil dari
prosentase pertumbuhan penjualan
para
dan
(sales) selama 5 tahun terakhir,
memberikannya posisi unik di pasar
yaitu: sebesar 6,98%; dibandingkan
sehingga
tiga kelompok lainnya, yaitu : tipe
pesaingnya
lebih
unggul
dari
strategi prospektor dengan rata-rata
organisasi Defender. Faktor-faktor
prosentase pertumbuhan. penjualan
yang
(sales), yaitu : sebesar
perusahaan
3,86 %;
mempengaruhi adalah:
kesuksesan a).
defender sebesar 3,05% dan reaktor
untuk
sebesar 1%.
pelanggan;
b).
kemampuan
regionalisasi;
c).
pengembangan
Gray (1997), meneliti tentang “Small
Business
Strategy
Australia”menggunakan
In
analisis
memuaskan
mampu
kebutuhan
secara konstan terhadap ide-ide baru
dan
kapabilitas,
terutama
Confirmatory Factors Analysis dan
inovasi; d). dapat mengidentifikasi
One-Way
Hasil
pasar secara baik; e). mampu
strategi
mengidentifikasi ceruk pasar; dan
Proaktif
yang terdiri dari tipe
f). hubungan yang baik antara
strategi
Prospektor dan Defender
manajemen puncak dengan tenaga
anova.
penelitiannya
adalah
secara empiris memiliki hubungan lebih
positif
pengembangan
kerja di bawahnya.
terhadap
Daniel Maranto Vargas (2001),
dan pertumbuhan
meneliti dengan judul Strategy,
usaha kecil di Australia dari pada
Distinctive
strategi Reaktif yang terdiri dari
Business Performance: Research in
tipe strategi Analyzer dan Reaktor.
Industrial San Luis Potosi, Mexico
BC. Gosh, Tan WeeLiang, Tan
Competence
dengan menggunakan analisis Path.
Teck Meng, Ben Chan (2001)
Hasil
melakukan
bahwa orientasi strategik
penelitian
dengan
analisis
judul“The Key Success Factors,
diorientasikan
Distinctive
strategi
Capabilities,
and
and
mengilustrasikan
keluar
yang seperti
Prospektor berbanding
Strategic Thrust of Top SMEs in
lurusterhadap
Singapore, dengan alat Analisis
pelanggan cenderung memberikan
Cluster Teknik Korelasi Pearson.
hasil
Penelitian ini menemukan bahwa
lebih baik dibandingkan dengan
rata-rata 60%dari perusahaan yang
orientasi strategi kedalam seperti
disurvei
defender.
ditemukansebagai
tipe
orientasi
pasar
keuangan dan pasar yang
Joseph E. McCann III, Anna
berpengaruh
positif
dan
Y. Leon-Guerrero, Jonathan D.
signifikan
Haley Jr. (2001), dalam penelitian
kesuksesan usaha IKM di
“Strategic Goals and Practices of
DIY secara simultan.
Innovative
terhadap
Family
Busniess”dengan analisis Cluster
Metode Penelitian
dan One Way Anova menghasilkan
Populasi dan Sampel
bahwa
tipe
memiliki
strategi
Prospector
keuntungan
Populasi dalam penelitian ini
lebih
adalah seluruh IKM yang berada di
dibandingkan tipe strategi lainnya
wilayah DIY. Teknik pengambilan
yaitu Defender, Analyzer, Reactor.
sampel yang digunakan adalah
Berdasarkan kajian pustaka dan penelitian terdahulu, dapat dirumuskan hipotesis penelitian: H1 : Inovasi Produk berpengaruh
simple
positif
H2
dan
signifikan
random
sampling
yaitu
pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang
terhadap kesuksesan usaha
ada
IKM di DIY secara parsial.
Dikarenakan keterbatasan biaya,
:Kepemimpinan berpengaruh
positif
signifikan
dalam
populasi
tersebut.
pasar
tenaga, dan waktu peneliti, sampel
dan
yang digunakan dalam penelitian
terhadap
ini adalah 60 IKM.
kesuksesan usaha IKM di DIY secara parsial. H3
:Fleksibilitas
usaha
Inovasi Produk (X1) adalah selalu
dan
mencoba menciptakan ide-ide baru
terhadap
terkait produk yang dihasilkan dan
kesuksesan usaha IKM di
menawarkan pertama kali di pasar.
DIY secara parsial.
Variabel
berpengaruh
positif
signifikan
H4
Definisi Operasional Variabel
:Inovasi
produk,
ini
diukur
dengan
menggunakan skala Likert skala 5.
kepemimpinan
pasar,
Kepemimpinan pasar (X2) adalah
Fleksibilitas
usaha
selalu berusaha memimpin pasar
dengan sesuatu yang baru untuk
menghadapi
menangkap peluang-peluang baru.
yang tidak menentu namun masih
Variabel
memiliki
ini
diukur
dengan
situasi
lingkungan
kemampuan
untuk
menggunakan skala Likert skala 5.
bertahan hidup. Variabel ini diukur
Fleksibilitas usaha (X3) adalah
dengan menggunakan skala Likert
selalu berusaha fleksibel dalam
skala 5.
kegiatan struktur,
produksinya lini
produknya
terkait sesuai
dengan tuntutan pasar. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala Likert skala 5. Kesuksesan Usaha (Y) adalah ketangguhan
IKM
dalam
Uji Coba Instrumen Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui apakah kuesioner yang dipakai sebagai instrumen penelitian itu layak atau tidak untuk dipakai, menggunakan uji validitas dan reliabilitas.
Tabel 1. Hasil Uji Validitas Variabel
Item/Indikator
Sig.
0,000 0,029 0,003 0,009 0,000 Kepemimpinan 0,013 Pasar 0,013 0,003 0,001 Fleksibilitas 0,000 Usaha 0,000 0,001 0,000 Kesuksesan 0,000 usaha 0,001 0,000 Sumber: data primer diolah (2015) Berdasarkan hasil output uji pada Inovasi Produk
IP 1 IP 2 IP 3 1P 4 KP 1 KP 2 KP 3 KP 4 FU 1 FU 2 FU 3 FU 4 KU 1 KU 2 KU 3 KU 4
validitas diatas, semua instrumen
Rule of thumb 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05
variabel
Keterangan
Inovasi
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
produk,
kepemimpinan pasar, fleksibilitas
usaha, kesuksesan usaha memiliki
kecil), sehingga semua instrumen
nilai Sig. (1-tailed) < 0,05 (lebih
pernyataan
dinyatakan
valid.
Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas Reliability Statistics Variabel
Cronbach's Alpha N of Items
Inovasi produk
.667
4
Kepemimpinan pasar
.722
4
Fleksibilitas Usaha
.766
4
Sumber: Data primer diolah (2015) Sedangkan reliabilitas,
dalam
uji
diperoleh
nilai
Analisa Data dan pembahasan Analisis yang digunakan untuk
Cronbach Alpha > 0,6 untuk semua
pengujian
data
hasil
variabel, sehingga variabel dalam
adalah
penelitian ini dinyatakan reliabel.
berganda. Analisis ini digunakan
analisis
penelitian
regresi
linier
untuk menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Tabel 3. Hasil Uji t Coefficientsa Standardized Coefficients
Unstandardized Coefficients Model 1
a.
B
Std. Error
(Constant)
-.957
6.930
TOTALIP
-.033
.157
TOTALFU
.400
TOTALKP
.812
T
Sig. -.138
.891
-.031
-.210
.835
.139
.419
2.882
.006
.367
.286
2.209
.032
Dependent Variable: TOTALKU Sumber : Data primer Diolah, 2015
Berdasarkan hasil uji nilai t untuk
Beta
variabel
Inovasi
dengan kesuksesan usaha IKM di
produk
DIY. Variabel kepemimpinan pasar
diperoleh Nilai sig. < 0,05 (0,835 >
memiliki Nilai sig. < 0,05 (0,006 <
0,05), maka Ho diterima. Jadi tidak
0,05) sehingga Ho ditolak. Jadi ada
ada pengaruh antara inovasi produk
pengaruh
antara
kepemimpinan
pasar dengan kesuksesan usaha
diketahui bahwa inovasi produk
IKM di DIY. Variabel fleksibilitas
terbukti tidak berpengaruh terhadap
usaha memiliki Nilai sig. < 0,05
kesuksesan usaha IKM di DIY. Hal
(0,032 < 0,05) sehingga Ho ditolak.
ini dibuktikan dari nilai signifikansi
Jadi dapat disimpulkan bahwa ada
yang kurang dari 0,05 (0,835 >
pengaruh antara fleksibilitas usaha
0,05). Hal ini dimungkinkan bisa
dengan kesuksesan usaha IKM di
disebabkan oleh aktivitas untuk
DIY.
melakukan Uji F atau uji koefisien
regresi
secara
digunakan apakah
bersama-sama
untuk secara
mengetahui bersama-sama
inovasi
produk
dibutuhkan investasi dana yang besar, dari munculnya ide baru, mencoba
mengimplementasikan
dengan hasil uji coba gagal, dan
variabel independen berpengaruh
diikuti
signifikan
variabel
percobaan lanjutan. Jika IKM tidak
dependen. Pengujian menggunakan
memiliki cadangan dana khusus
tingkat signifikansi 0,05. Hasil uji
untuk
mendukung kegiatan
nilai F diperoleh Nilai sig. < 0,05
maka
akan
(0,004 < 0,05) maka Ho ditolak.
operasional sehingga bisa akan
Jadi dapat disimpulkan bahwa ada
mengganggu stabilitas keuangan
pengaruh antara inovasi produk,
IKM.
kepemimpinan pasar, fleksibilitas
Variabel Kepemimpinan Pasar
usaha terhadap kesuskesan usaha
(X2)
IKM di DIY.
terhadap kesuksesan usaha
terhadap
dengan
percobaan-
mengurangi
terbukti
Berdasarkan
ini dana
berpengaruh
hasil
analisis
Pembahasan Hasil Penelitian
statistik dan pengujian hipotesis
Variabel Inovasi produk (X1)
diketahui
terbukti
pasar
tidak
berpengaruh
terhadap kesuksesan usaha Berdasarkan
hasil
bahwa
kepemimpinan
berpengaruh
terhadap
kesuksesan usaha IKM di DIY. Hal
analisis
ini dibuktikan dari nilai signifikansi
statistik dan pengujian hipotesis
yang kurang dari 0,05 (0,006 <
0,05). Hal ini disebabkan karena
IKM akan lebih mudah beradaptasi
dengan selalu memimpin pasar
dengan setiap perubahan yang ada
maka dapat membangun image
di lingkungan. IKM akan mudah
yang positif terhadap konsumen.
menyesuaikan
Konsumen akan mendatangi IKM
lingkungan tanpa kesulitan. Namun
kita
ingin
demikian jenis IKM ini biasanya
mendapatkan sesuatu yang belum
kurang memiliki core competencies
dimiliki oleh IKM lain. Perusahaan
karena selalu mengikuti keinginan
yang
dan
dikarenakan
menerapkan
strategi
diri
kebutuhan
dengan
lingkungan.
kepemimpinan pasar apakah dari
Investasi dana yang relatif besar
segi biaya yang paling rendah,
dibutuhkan
akses sumberdaya yang mudah,
pengembangannya.
berjuang menjadi produsen yang lebih unggul jika dibandingkan dengan
pesaing
Perusahaan keunggulan
ini
yang akan
kompetitif
lain.
memiliki dalam
meraih pelanggan.
Inovasi
Kepemimpinan
kegiatan
Produk, Pasar,
Fleksibilitas Usaha berpengaruh Terhadap Kesuksesan Usaha Berdasarkan
hasil
analisis
statistik dan pengujian hipotesis
Variabel Flesibilitas Usaha (X3) terbukti berpengaruh terhadap kesuksesan usaha Berdasarkan
Variabel
untuk
hasil
analisis
statistik dan pengujian hipotesis diketahui bahwa fleksibilitas usaha berpengaruh terhadap kesuksesan usaha IKM di DIY. Hal ini dibuktikan dari nilai signifikansi yang kurang dari 0,05 (0,032 < 0,05). Hal ini disebabkan karena melalui fleksibilitas usaha, maka
diketahui bahwa Inovasi Produk, Kepemimpinan Pasar, Fleksibilitas Usaha berpengaruh bersama-sama terhadap Kesuksesan Usaha. Hal ini dibuktikan dari nilai signifikansi < 0,05 (0,004 < 0,05). Upaya–upaya diatas jika diimplementasikan pada IKM
akan
menghasilkan
produk/jasa baru yang berbeda jika dibandingkan dengan pesaing yang lain. Kehadiran produk/jasa yang selalu baru, belum dimiliki dan
dipasarkan oleh pesaing lain, dan
mendatangkan
fleksibel terhadap perubahan yang
pelakunya.
ada
di
lingkungan
kesuksesan
bagi
akan Implikasi
Simpulan, Implikasi, dan Saran Simpulan Berdasarkan hasil analisa data dan
pembahasan,
dapat
ditarik
simpulan dari hasil penelitian yaitu variabel
kepemimpinan
fleksibilitas
pasar,
usaha
terbukti
berpengaruh terhadap kesuksesan usaha secara parsial. Sedangkan variabel inovasi produk terbukti tidak berpengaruh. Secara simultan, variabel
inovasi
produk,
kepemimpinan pasar, fleksibilitas usaha
secara
berpengaruh
bersama-sama
positif
signifikan
terhadap kesuksesan usaha. Sedangkan determinasi variabel
koefisien
atau
sumbangan
inovasi
produk,
kepemimpinan pasar, fleksibilitas usaha terhadap variabel kesuksesan usaha adalah 19,4% dan selebihnya yang
43,5%
variabel penelitian.
lain
dipengaruhi di
luar
oleh model
Joseph Piken dan Gregory Dess
dalam
bukunya
mission
critical: The 7 Stragtegic, Traps the Derail
Even
the
Smartest
menuliskan,”Strategi
Companies
yang salah, tidak peduli seberapa cemerlangnya kepemimpinan, tidak peduli
seberapa
penerapannya gagal.
efektif
ditakdirkan
Strategi
untuk
yang
kuat,
diterapkan tanpa kesalahan menang setiap saat. Melalui pernyataan diatas dimaknai bahwa strategi yang sukses bersifat komprehensif dan
terintegrasi
Pemilihan
strategi
dibutuhkan
oleh
dalam
dengan
baik.
yang
tepat
pelaku
usaha
emnjalankan
kegiatan
usahanya. Secara
parsial
dari
hasil
penelitian diatas inovasi produk tidak terbukti berpengaruh terhadap kesuksesan usaha. Namun dikombinasikan
dengan
strategi
pasar
dan
kepemimpinan fleksibilitas
jika
usaha
berpengaruh
terhadap kesuksesan usaha. Kondisi
perubahan harga, dan IKM bisa
riil
mendapatkan keuntungan dari skala
di
masyarakat,
bmelakukan
dalam
inovasi
produk
ekonomis
meskipun
dibutuhkan anggaran dana yang
keuntungan
yang
tidak sedikit apalagi jika terkait
besar.
dengan peluncuran produk baru.
Situasi
dengan
tidak
begitu
lingkungan
selalu
Untuk dapat menciptakan produk
berubah-ubah setiap saat. Untuk itu
baru, dibutuhkan upaya trial error
perusahaan
yang dapat menghabiskan dana
fleksibel dan dapat beradaptasi
yang relatif banyak. Hal ini jika
dengan setiap perubahan yang ada
IKM kurang memiliki dana yang
di lingkungan. Ken Chenault, CEO
relatif besar maka akan dapat
American Express dalam Zimmerer
mengganggu kegiatan operasional
dan
perusahaannya
menyatakan “It is not the strongest
karena
akan
mengurangi keuangan perusahaan. Pelaku
usaha
dibutuhkan
Scarborough
untuk
(2009)
of the species that survive, nor the
yang
most intelligent, but the one most
menerapkan strategi kepemimpinan
responsive to change”. Hal ini jika
pasar
diterjemahkan
selalu
memiliki
upaya
menjadi
“bukan
perjuangan untuk menjadi produsen
(perusahaan) yang paling kuat atau
yang
pasar
yang paling pandai yang akan
dibandingkan dengan pesaingnya.
bertahan hidup, tetapi perusahaan
Upaya
memimpin
yang
sangat
terkait
memimpin
pasar
dengan
memimpin
dengan
paling
rendah,
akan upaya
biaya
paling
bisa
beradaptasi
dengan perubahan”.
Kesuksesan
yang
perusahaan ditentukan bagaimana
sehingga
perusahaan tersebut bisa mengikuti
menghasilkan produk dengan harga
setiap perubahan yang ada di
yang relatif lebih rendah jika
lingkungan
dibandingkan
memiliki omzet yang relatif kecil,
dengan
pesaing.
Strategi ini dapat berhasil dengan baik jika pembeli peka terhadap
sehingga
eksternal.
fleksibilitas
IKM
untuk
mengikuti
setiap
perubahan
di
lingkungan lebih dapat diandalkan.
menumbuhkan
IKM.
Upaya
tersebut bisa ditempuh dengan secara rutin menyelenggarakan
Saran
pembinaan,
Bagi Pemilik IKM
pengembangan,
1. Meskipun inovasi produk secara
usaha
parsial
tidak
terhadap
berpengaruh
kesuksesan
dan
pelatihan
dan
pendampingan
proaktif
dengan
memberikan bimbingan teknis
usaha,
dengan memanfaatkan tenaga
namun sesuatu yang baru dan
konsultan agar IKM bisa lebih
berbeda akan bisa memunculkan
berkreasi dengan leluasa.
keunggulan advantage. Untuk menekan
biaya
operasional
2. Dukungan pembiayaan IKM dari pemerintah
dalam menciptakan sesuatu yang
diperbesar
baru, IKM bisa bekerja sama
APBN/APBD
dengan program-program yang
mewajibkan
ditawarkan pemerintah seeprti
perusahaan
kegiatan
menyalurkan
pendidikan
dan
pelatihan.
Social
2. Berusaha mengurangi komponen bahan
baku
kandungan
yang
memiliki
impor
dengan
memanfaatkan bahan baku lokal. Hal
ini
bisa
untuk
lebih
porsinya
dalam
atu
dengan
perusahaanbesar dana
untuk Corporate
Responsibility
bagi
pengembangan IKM.
Bagi Peneliti Selanjutnya Hendaknya
menambah
mencegah
variabel dan responden yang diteliti
peningkatan biaya produksi jika
sehingga hasil penelitian bisa lebih
nilai rupiah menurun.
digeneralisir.
Bagi Pemerintah 1. Diperlukan langkah yang nyata dari
pemerintah
merevitalisasi
untuk dan
Business Research, 51 : 209
DAFTAR PUSTAKA
- 221 Gray, Judy H., 1999, Small Business Strategy in Aziz, Fauzi; 2010. Revitalisasi
Australia,
Academy
of
dan Penumbuhan Industri
Entrepreneurship Journal, 2
Kecil
(2) : 44 –
Menengah
di
Indonesia. Makalah
yang
disampaikan
pada
pada
acaraWisuda Program
Lulusan
D3TPL,
APP,
STMI dan AKA Angkatan I tahun 2007,
tanggal 22
September 2010
01 Nopember 2014 pukul 07.34. Certo, Samuel C and J.Paul Peter. Strategic
Management Process, Mc Graw Hill, INC, New York. B.C.;
Tan
Wee
Liang; Tan Teck Meng; Chan, Ben. 2001. The Key Success Factors, Distinctive Capabilities, and Strategic Thrust of Top SMEs in Singapore,
Penelitian
Bisnis
Journal
of
Metode untuk
Akuntansi dan Manajemen. Edisi 1, BPFE, Yogyakarta. Naceur;
Khalifah,
Yusuf,
2003.
2036.html diakses tanggal
Gosh,
Supomo,
2000
Azaddin;
definisi-strategi-info
The
Nur.
Bambang,
Jabdoun,
Carapedia.com/pengertian-
1991.
Indriantoro,
Attahir.
“ Environment
Uncertainty,
Strategic
Orientation,
and
Quality
Management
:
Contingency
Model” ,
Quality
A
Management
Journal, 10 (04) :17 – McCann, Joseph E. III; LeonGuerrero, Anna Y; Haley, Jonathan D. Strategic Practices
Jr. 2001. Goals
of
and
Innovative
Family Business, Journal of Small
Business
Management, 39 (1) : 50
Mulyadi.
2001.
Balance
Sumarni,Murti,Salamah
Scorecard: Alat Manajemen
Wahyuni.2005.Metodologi
Kontemporer
untuk
Penelitian Bisnis. Penerbit
Pelipatganda
Kinerja
Keuangan
Perusahaan,
Salemba Empat, Jakarta. Porter,
Michael
E;
Andi. Yogyakarta Tambunan, Tulus
T.H. 2002.
Usaha Kecil dan Menengah
1980.
di Indonesia, Beberapa Isu
Competitive Strategy. New
Penting, Salemba Empat,
York. Free Pers.
Jakarta.
Santoso, Singgih. 2002. SPSS
Thompson,
A.
Arthur,
and
Statistik Multivariate, Elex
Strickland,
A.J.
Media Komputindo, Jakarta.
Strategic
Management:
Subanar,
Harimurti;
Manajemen
usaha
2001. Kecil.
BPFE. Yogyakarta Sugidarma, I Putu, 2013. Analisis Tipe Strategi Industri kecil dan Menengah di Kawasan Sarbagita, Bali. Program Pasca Sarjana Unbraw Malang. Sugiyono; 2006. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung Sugiyono; 2007. Statistika untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung
1998.
Case and Consept, Tenth Edition, Irwin Mc, Graw Hill, New York. Thompson, Arthur A. Jr, and A.J. Strickland Crafting
III. and
2001. Executing
Strategy Text and Readings, Twelfth Edition, Mc GrawHill Irwin, New York. Thompson, A.A., 2007. Strategic Management, Concepts and Cases. Boston Ricard D. Irwin. Tjahjono, Kurnianto Heru, 2009. Metode Penelitian Bisnis
2.0. Cetakan Pertama Visi Solusi Madani. Yogyakarta. Vargas, Daniel Maranto. 2001. Strategy,
Distinctive
Competences and Business Performance
:
A
Filed
Research in Industrial San Luis Potosi, Mexico, Serie de
Documentos
de
Investigacion Wheelen, Thomas L., and J. David
Hunger.
2002.
Strategic Management and Business
Policy,
Eight
Edition, Pearson Education, New Jersey. Zimmerer,
Thomas
W;
Scarborough, Norman M, 2009.
Essentials
of
Entrepreneurship and Small Business
Management.
Kewirausahaan
dan
Manajemen Usaha Kecil. Salemba Empat. Jakarta.