Vol. / 06 / No. 02 / April 2015
Analisis Resepsi Sastra Cerita Sambung Ngonceki Impen Karya Sri Sugiyanto Oleh: Niken Savitri Mustikaningtyas Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa
[email protected] Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk: Mendeskripsikan tanggapan atau penerimaan aspek pembaca cerita sambung Ngonceki Impen dalam Majalah Panjebar Semangat Edisi No. 10-8 Maret 2013 s/d No. 33-16 2014. Penelitian ini berupa penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Subjek penelitian ini adalah cerita sambung Ngonceki Impen karya Sri Sugiyanto. Objek penelitian dalam skripsi ini yaitu 15 orang responden pembaca cerita sambung Ngonceki Impen. Pengumpulan data dilakukan dengan membagi kuesioner kepada 15 responden pembaca cerbung Ngonceki Impen dan dikumpulkan secara langsung oleh peneliti. Selanjutnya, dianalisis melalui metode konten analisis. Hasil analisis resepsi sastra cerita sambung Ngonceki Impen karya Sri Sugiyanto dalam majalah Panjebar Semangat edisi No. 10-8 Maret 2014 s/d No. 33-16 Agustus 2014 yaitu (a) resepsi terhadap cerita (11 orang 74% mengatakan cerita tersebut menarik, 4 orang (26%) mengatakan tidak menarik), (b) resepsi terhadap tema (15 orang (100%) mengatakan tema dalam cerita perjuangan dan pengorbanan mewujudkan impian), (c) resepsi terhadap alur (14 orang (93%) mengatakan kaitan waktu dan urutan antar peristiwa yang dikisahkan dalam cerbung Ngonceki Impen jelas dan mudah dipahami, terdapat 1 orang responden (7%) yang mengatakan kaitan waktu dan urutan antar peristiwa tidak jelas), (d) resepsi terhadap tokoh dan penokohan (14 orang (93%) mengatakan tokoh utama Waskitha, 1 orang (7%) tidak mengetahui siapa tokoh utamanya), (e) resepsi terhadap latar (9 orang (60%) mengatakan latar dalam cerbung Ngonceki Impen bersifat tipikal, 1 orang (7%) mengatakan latar dalam cerbung tersebut bersifat netral, terdapat 5 orang responden (33%) tidak mengetahui sifat latarnya), (f) resepsi terhadap bahasa (11 orang (73%) mengatakan bahasa yang digunakan dalam cerbung tersebut tidak menyimpang dari bahasa sehari-hari, Ada 4 orang (27%) mengatakan bahasa yang digunakan bukanlah menyimpang dari bahasa sehari-hari melainkan biasa saja), (g) resepsi terhadap pesan. Kata Kunci: resepsi sastra, cerbung Ngonceki Impen Pendahuluan
Penilaian terhadap karya sastra juga tidak lepas dari peranan pembaca sebagai penikmat sastra. Beberapa waktu terakhir ini para ahli sastra mulai menyadari pentingnya pembaca sebagai penerima informasi dan pemberi makna terhadap sebuah karya sastra. Dalam kaitannya pembaca sebagai penerima informasi dan pemberi makna, maka diperlukan pembahasan mengenai resepsi pembaca. Resepsi dalam penelitian ini diartikan sebagai penerimaan pembaca terhadap sebuah karya sastra, baik penerimaan aktif maupun pasif. Penelitian ini muncul, atas dasar ketidakpuasan terhadap penelitian struktural murni yang memandang karya sastra sebagai teks itu saja dan sering melupakan interaksi atau resepsi dari pembaca. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
89
Vol. / 06 / No. 02 / April 2015
Penelitian resepsi yakni kajian sastra yang berorientasi pada kegunaan karya sastra bagi pembaca. Resepsi sastra berasal dari kata Latin, recipere yang berarti menerima atau penikmatan karya sastra oleh pembaca (Endraswara, 2013: 118). Aspek kegunaan sastra ini dapat diungkap melalui penelitian resepsi pembaca terhadap cipta sastra. Metode Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Subjek penelitian ini adalah cerita sambung Ngonceki Impen karya Sri Sugiyanto. Azwar (2013: 34) mengungkapkan bahwa, subjek adalah sumber utama data penelitian, yaitu yang memiliki data mengenai variabel-variabel yang diteliti. Objek penelitian dalam skripsi ini memfokuskan pada 15 orang responden pembaca cerita sambung Ngonceki Impen. Data dikumpulkan dengan cara membagi kuasioner kepada 15 orang responden pembaca cerbung Ngonceki Impen dan dikumpulkan secara langsung oleh peneliti. Teknik keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi. Menurut Moleong (2010: 330) teknik triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Arikunto (2010: 185) berpendapat bahwa instrumen adalah alat bantu yang digunakan dalam pengumpulan data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasioner, serta bukubuku yang relefan. Selanjutnya dilakukan analisis data dari hasil resepsi 15 orang responden dengan menggunakan prinsip analisis deskripsi.
Hasil Penelitian Data yang akan dianalisis berupa hasil wawancara 15 orang pelanggan majalah Panjebar Semangat. Penulis akan memaparkan data tersebut satu persatu. 1.
Pemaparan hasil resepsi dari pembaca cerita sambung “Ngonceki Impen” karya Sri Sugiyanto (Studi Kasus Terhadap 15 orang pelanggan majalah Panjebar Semangat). Dari 15 orang pembaca 11 orang responden diantaranya mengatakan cerita sambung Ngonceki Impen tersebut menarik, menariknya itu dalam alur ceritanya susah ditebak sehingga pembaca penasaran dengan kelanjutan
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
90
Vol. / 06 / No. 02 / April 2015
ceritanya untuk mengetahui akhir ceritanya. Ada 4 responden lainnya mengatakan cerbung tersebut tidak menarik karena pada saat membaca cerbung tersebut ceritanya tidak membuat berdebar-debar. Dari 15 orang pembaca 11 orang responden (74%) sepakat mengatakan cerita sambung “Ngonceki Impen” tersebut menarik. Hal tersebut tercermin dalam beberapa jawaban responden yang dimaksud seperti berikut. “Menariknya itu dalam alur ceritanya susah ditebak sehingga pembaca penasaran dengan kelanjutan ceritanya”. (oleh Responden bernama Bapak Marsana).
“Ya menarik, ceritanya membuat Responden bernama Bapak Liwon)
penasaran”.
(oleh
”Menurut saya menarik karena ceritanya bisa membuat saya penasaran ingin cepat tahu akhir ceritanya”. (oleh Responden bernama Ibu Sri Endah Purwani)
Menurut jawaban responden dikatakan menarik, peneliti menyimpulkan karena mereka penasaran dengan kelanjutan cerita cerbung Ngonceki Impen. Ada 4 responden (26%) mengatakan cerbung tersebut tidak menarik. Hal tersebut tercermin dalam beberapa jawaban responden yang dimaksud seperti berikut. “Tidak menarik, kurang membuat greget saat membacanya”. (oleh Responden bernama Bapak Munir).
“Kurang menraik, ceritanya biasa saja”. (oleh Responden bernama Bapak Bambang Susanto).
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
91
Vol. / 06 / No. 02 / April 2015
“Ceritanya terlalu monoton jadi kurang menarik”. (oleh Responden bernama Bapak Rasino).
“Suasana cerita yang tenang dan terlalu monoton”. (oleh Responden bernama Bapak Margo). Menurut jawaban responden dikatakan tidak menarik, peneliti menyimpulkan karena cerita tersebut kurang dapat membawa suasana hati dari si pembaca. 2.
Berdasarkan jawaban responden, dapat disimpulkan bahwa 7 orang responden mengatakan cerbung “Ngonceki Impen” merupakan cerbung yang berkualitas karena deskripsi dari cerita tersebut mudah dimengerti. Selain itu, tidak ada penggambaran yang berlebihan jadi mudah untuk dipahami, dan kalimat tersebut tersusun rapi dengan berbagai elemen masuk ke dalam ceritanya. Responden yang mengatakan cerita tersebut tidak begitu berkualitas atau biasa saja ada 4 orang dengan alasan menurut responden suasana cerita yang terlalu tenang dan penempatan poin yang menarik perhatian tidak tertulis dengan baik. Akan tetapi, terdapat 4 orang responden yang tidak mengetahui apakah cerita tersebut berkualitas atau tidak karena beberapa responden tidak mengetahui bagaimana cerita yang berkualitas itu. Berdasarkan jawaban responden, dapat disimpulkan bahwa 7 orang responden (46%) mengatakan cerbung “Ngonceki Impen” merupakan cerbung yang berkualitas. Hal tersebut tercermin dalam beberapa jawaban responden yang dimaksud seperti berikut. “Karena deskripsi dari cerita tersebut mudah dimengerti. (oleh Responden bernama Bapak Muhaimin).
“Berkualitas dengan kalimatnya yang tersusun rapi dengan rangkaian-rangkaian peristiwanya”. (oleh Responden bernama Bapak Munir).
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
92
Vol. / 06 / No. 02 / April 2015
Menurut jawaban responden dikatakan berkualitas, peneliti menyimpulkan karena cerita tersebut tersusun rapi dengan rangkaian peristiwanya. Responden yang mengatakan cerita tersebut tidak begitu berkualitas atau biasa saja ada 4 orang (27%). Hal tersebut tercermin dalam beberapa jawaban responden yang dimaksud seperti berikut. “Biasa saja karena penempatan poin yang menarik perhatian tidak tertulis dengan baik”. (oleh Responden bernama Bapak Margo)
“Menurut saya biasa saja karena suasanan ceritanya terlalu tenang dan kurang mendebarkan”. (oleh Responden bernama Bapak Sodikin)
Menurut jawaban responden dikatakan biasa saja, peneliti menyimpulkan karena ceritanya yang terlalu tenang dan point-point yang menarik tidak tertulis dengan baik. Akan tetapi, terdapat 4 orang responden (27%) yang tidak mengetahui apakah cerita tersebut berkualitas atau tidak. Hal ini dikarenakan dari beberapa responden tidak mengetahui bagaimana cerita yang berkualitas itu. Simpulan Pendekatan resepsi memandang karya sastra sebagai sarana untuk mencapai tujuan pada pembaca (keindahan, pendidikan, dan lain-lain). Pendekatan ini cenderung menimbang nilai berdasarkan keberhasilan tujuan pengarang bagi pembaca Aspek pembaca sebagai penerima informasi dan pemberi makna sangatlah berperan penting terhadap sebuah karya sastra. Karena dalam sebuah karya sastra dengan adanya pembaca dunia sastra mengalami perkembangan baik dalam produksi karya ataupun segi keilmuan. Tanpa pembaca, fungi sastra tidak memiliki perannya dalam karya. Jadi karya tanpa ada pembaca tidak lebih dari sekedar kumpulan naskah.
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
93
Vol. / 06 / No. 02 / April 2015
Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Azwar, saifudin. 2013. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Endraswara, Suwardi. 2013. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta. CAPS (Center For Academic Publishing Service). Moleong. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
94