59
ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI ABDUL SUMARLIN STIE YPUP MAKASSAR
ABSTRACT Financial ratio analysis to predict earning growth in manufacturing company was listed on the Indonesia Stock Exchange. This study was conducted to examine the effect of variable Working Capital to Total Assets (WCTA), Current Liabilities to Inventory (CLI), Operating Income to Total Asset (OITL), Total Asset Turnover (TAT), Net Profit Margin (NPM), and Gross Profit Margin (GPM) toward Earning Growth. Data obtained by purposive sampling method with criteria: (1) manufacturing company listed on the stock exchange and no consistent throughout the study period (2007-2012), (2) manufacturing company that provides financial statement data during the study period, (3) the company manufacturing activity which has a very large, (4) manufacturing company has submitted financial statements for 2007-2012 which has been audited, (5) manufacturing company does not incur a loss during the period from 2007-2012 , (6) the fiscal year ended on December 31, (7) do not merge during the study period. The analysis showed that the data used in this study has find the classical assumptions include no symptoms of multicollinearity, there is no autocorrelation. From the results of the regression analysis showed that the CLI, OITL, and TAT has significant positive effect on earning growth. While, the other three variables, namely WCTA, NPM, and GPM proved significantly affect earnings growth. These six variables were used (WCTA, OITL, TAT, NPM, and GPM) jointly affect the earning growth. Predictive ability of the six variables simultaneously was equal to 61.9 %. Keywords: Working Capital to Total Assets, Current Liabilities to Inventory, Operating Incomen to Total Assets, Total Asset Turnover, Net Profit Margin, and Gross Profit Margin. PENDAHULUAN Latar Belakang Kekuatan rasio keuangan dalam memprediksi laba selama ini sangat berguna dalam menilai performance (kinerja) perusahaan di masa mendatang. Penelitian yang menghubungkan rasio keuangan dengan fenomena akuntansi tertentu, dengan harapan akan dapat ditemukan berbagai kegunaan obyektif rasio keuangan telah banyak dilakukan. Berdasarkan bukti empiris yang menghubungkan antara rasio keuangan, WCTA (Working Capital to Total Asset), CLI (Current Liability to Inventory), OITL (Operating Income to Total Liabilities), TAT (Total Asset Turnover), NPM (Net Profit Margin), GPM (Gross Profit Margin), terhadap pertumbuhan laba (Earning After Tax) masih menunjukkan hasil yang berbeda-beda, maka penelitian ini menguji bagaimana pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba terutama pada sektor industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2007-2012.
60
Rumusan Masalah Berdasarkan research gap, maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: “bagaimana pengaruh Working Capital to Total Asset (WCTA), Current Liability to Inventory (CLI), Operating Income to Total Liability (OITL), Total Asset Turnover (TAT), Net Profit Margin (NPM) dan Gross Profit Margin (GPM) terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI di masa mendatang?“ Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh WCTA, CLI, OITL, TAT, NPM, GPM terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. TINJAUAN PUSTAKA Rasio Keuangan Secara umum, rasio keuangan dapat dikelompokkan menjadi rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas dan rasio profitabilitas (Riyanto, 1995). 1. Rasio Likuiditas Dalam penelitian ini rasio likuiditas diproksikan dengan WCTA, karena menurut peneliti sebelumnya, rasio ini yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. WCTA dapat dirumuskan sebagai berikut (Riyanto, 1995).
2. Rasio Solvabilitas/Leverage Dalam penelitian ini rasio leverage diproksikan dengan CLI dan OITL, karena menurut peneliti sebelumnya, rasio-rasio ini yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. CLI dapat dirumuskan sebagai berikut (Machfoedz, 1994).
OITL dapat dirumuskan sebagai berikut (Riyanto, 1995):
3. Rasio Aktivitas Dalam penelitian ini rasio aktivitas diproksikan dengan TAT, karena rasio ini yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. TAT dapat dirumuskan sebagai berikut (Ang,1997):
61
4. Rasio Profitabilitas Dalam penelitian ini rasio profitabilitas diproksikan dengan NPM dan GPM, karena rasio ini yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. NPM dapat dirumuskan sebagai berikut (Ang, 1997).
GPM dapat dirumuskan sebagai berikut (Ang, 1997):
Pertumbuhan Laba Pertumbuhan laba dapat dirumuskan sebagai berikut (Usman, 2003):
dimana: ∆Yit = pertumbuhan laba pada periode t Yit = laba perusahaan i pada periode t Yit-1 = laba perusahaan i pada periode t-1 Gambar 1 Kerangka Konseptual
Sumber: Ou (1990), Machfoedz (1994), Asyik & Soelistyo (2000), Takarini & Ekawati (2003), Usman (2003), Juliana & Sulardi (2003), Suwarno (2004), Ediningsih (2004), Meythi (2005).
62
METODE PENELITIAN Sampel Penelitian Tabel 1 menyajikan perusahaan manufaktur beserta perolehan laba dari tahun 20072012 yang menjadi sampel penelitian. Tabel 1 Laba perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI 2007-2012 (dalam juta rupiah) No
Nama Perusahaan
2007
2008
2009
2010
2011
2012
1
PT Asahimas Flat Glass Tbk
153,133
228,268
67,293
330,973
2
PT Astra Otoparts Tbk
454,907
566,025
768,265
1,141,179
3
PT Colorpark Indonesia Tbk
9,758
20,108
30,909
28,441
27,746
34,803
4
PT Darya Varia Laboratoria Tbk
49,917
70,819
72,272
11,088
120,915
148,909
5
PT Delta Djakarta Tbk
4,733
83,754
126,504
139,566
145,084
208,120
6
PT Ekadharma International Tbk
7
PT Fajar Surya Wisesa Tbk
8
PT FKS Multi Agro Tbk
336,995
346,609
1,006,716 1,135,914
4,233
4,606
16,443
24,485
26,378
35,970
12,197
36,553
276,728
283,001
132,338
5,292
2,489
2,504
3,258
55,586
354,379
110,063
1,443,585 1,880,492
9
PT Gudang Garam Tbk
10
PT Indo Acidatama Tbk
11
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
12
PT Indofarma (Persero) Tbk
13
PT Indospring Tbk
14
PT Kimia Farma (Persero) Tbk
15
PT Malindo Feedmill Tbk
28,151
16
PT Mandom Indonesia Tbk
111,232
17
PT Merk Tbk
89,484
18
PT Mustika Ratu Tbk
19
PT Pelangi Indah Canindo Tbk
20
PT Roda Vivatex Tbk
21
PT Sekar Laut Tbk
22
PT Selamat Sempurna Tbk
23
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
24
PT Siantar Top Tbk
15,594
4,816
25
PT Sierad Produce Tbk
21,196
26
PT Tempo Scan Pacific Tbk
27
PT Trias Sentosa Tbk
28
PT Ultra Jaya Milk Industry Tbk
29
PT Unilever Indonesia Tbk
30
PT Voksel Electric Tbk
3,455,702
4,146,282
6,796
25.38
9.83
983,688 1,745,500
2,746,654
3,224,941
25,694
4,894,057 4,013,758 23,987
16,956
3,601,516 4,763,388
11,076
5,031
2,125
12,546
36,969
42,385
9,887
31,827
58,765
71,109
120,218
133,181
52,189
55,393
62,506
138,716
171,763
205,763
421
7,597
197,966
205,257
302,421
114,854
124,611
131,445
140,038
150,373
9,862
1,467
118,794
231,158
107,808
1,113
2,229
21,016
24,418
27,867
30,751
8,524
12,986
12,657
12,063
12,323
11,198
34,821
57,109
102,549
170,899
11,396
12,481
5,741
4,271
12,802
4,833
5,976
7,962
80,324
91,471
13,285
15,042
21,926
26,854
1,775,408 2,523,544
3,326,487
3,633,219
41,072
4,263
42,675
74,626
27,253
37,215
61,148
22,067
15,061
278,357
320,647
359,964
488,889
566,048
585,308
17,747
58,025
143,882
136,727
144,001
61,453
30,316
303,711
61,152
107,123
128,449
353,431
1,924
2,266
3,044
3,386
4,164
4,839
48,356
68,583
10,066
53,563
110,621
147,020
Sumber: Bursa Efek Indonesia dan Indonesia Capital Market Directory.
3,955,272 4,926,639
63
Variabel Penelitian 1. Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pertumbuhan laba. Laba yang digunakan dalam penelitian ini adalah laba setelah pajak (Earning After Tax) yang dirumuskan sebagai berikut (Usman, 2003).
dimana: ∆Yit = pertumbuhan laba pada periode t Yit = laba perusahaan i pada periode t Yit-1 = laba perusahaan i pada periode t-1 2. Variabel Independen a. Working Capital to Total Asset (WCTA) WCTA merupakan salah satu rasio likuiditas yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menggunakan aktiva lancar perusahaan, sehingga mampu membayar utang jangka pendeknya tepat pada waktu yang dibutuhkan (Machfoedz, 1999). WCTA merupakan perbandingan antara aktiva lancar dikurangi hutang lancar terhadap jumlah aktiva. WCTA dapat dirumuskan sebagai berikut (Riyanto, 1995)
b. Current Liabilities to Inventory (CLI) CLI termasuk salah satu rasio solvabilitas/leverage yang merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya (Ang, 1997). CLI dapat dirumuskan sebagai berikut (Machfoedz, 1994).
c. Operating Income to Total Liabilities (OITL) Mahfoedz (1994) menyatakan bahwa OITL merupakan rasio solvabilitas/leverage. OITL dapat dirumuskan sebagai berikut (Riyanto, 1995):
d. Total Asset Turnover (TAT) TAT menunjukkan efisiensi penggunaan seluruh aktiva (total assets) perusahaan untuk menunjang penjualan. TAT dapat dirumuskan sebagai berikut (Ang, 1997)
e. Net Profit Margin (NPM) NPM menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan bersihnya terhadap total penjualan bersihnya (Riyanto, 1995). NPM dapat dirumuskan sebagai berikut (Ang, 1997).
f. Gross Profit Margin (GPM) GPM menunjukkan tingkat kembalian keuntungan kotor terhadap penjualan bersihnya. GPM dapat dirumuskan sebagai berikut (Ang, 1997):
64
Metode Analisis Data Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan metode regresi linier berganda dan diolah dengan aplikasi SPSS (Algifari, 2000). HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN Laba Perusahaan dan Pertumbuhan Laba Tabel 2 menunjukkan pertumbuhan laba pada 30 perusahaan manufaktur yang menjadi sampel penelitian. Tabel 2 Pertumbuhan Laba Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI 2008-2012 (dalam satuan %)
1
PT Asahimas Flat Glass Tbk
0.329
-2.392
0.797
0.018
2
PT Astra Otoparts Tbk
0.196
0.263
0.327
-0.134
Rata-Rata Pertumbuhan Laba -0.244 0.028 0.153 0.114
3
PT Colorpark Indonesia Tbk
0.515
0.349
-0.087
-0.025
0.203
0.191
4
PT Darya Varia Laboratoria Tbk
0.295
0.020
-5.518
0.908
0.188
-0.821
5
PT Delta Djakarta Tbk
0.943
0.338
0.094
0.038
0.303
0.343
6
PT Ekadharma International Tbk
0.081
0.720
0.328
0.072
0.267
0.294
7
PT Fajar Surya Wisesa Tbk
0.666
0.868
0.022
-1.138
-24.007
-4.718
8
PT FKS Multi Agro Tbk
0.006
0.231
0.941
0.843
-2.220
-0.040
9
PT Gudang Garam Tbk
0.232
0.456
0.167
0.153
-0.219
0.158
10
PT Indo Acidatama Tbk
-2.781
-266.770
-1.582
1.000
-0.415
-54.110
11
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
0.436
0.364
0.148
0.105
0.244
0.260
12
PT Indofarma (Persero) Tbk
-1.202
-1.368
0.831
0.661
0.128
-0.190
13
PT Indospring Tbk
0.689
0.458
0.174
0.408
0.097
0.365
14
PT Kimia Farma (Persero) Tbk
0.058
0.114
0.549
0.192
0.165
0.216
15
PT Malindo Feedmill Tbk
-65.867
0.945
0.962
0.036
0.321
-12.721
16
PT Mandom Indonesia Tbk
0.032
0.078
0.052
0.061
0.069
0.058
17
PT Merk Tbk
-8.074
-5.723
0.988
0.486
-1.144
-2.693
18
PT Mustika Ratu Tbk
0.501
0.894
0.139
0.124
0.094
0.350
19
PT Pelangi Indah Canindo Tbk
0.344
-0.026
-0.049
0.021
-0.100
0.038
20
PT Roda Vivatex Tbk
0.390
0.443
0.400
-13.996
0.087
-2.535
21
PT Sekar Laut Tbk
-0.344
0.666
-1.649
0.191
0.249
-0.177
22
PT Selamat Sempurna Tbk
0.122
-5.885
0.117
0.314
0.184
-1.030
23
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
0.296
0.241
0.084
0.081
0.197
0.180
24
PT Siantar Top Tbk
-2.238
0.883
-8.635
0.900
0.428
-1.732
25
PT Sierad Produce Tbk
0.222
0.268
0.391
-1.771
-0.465
-0.271
26
PT Tempo Scan Pacific Tbk
0.132
0.109
0.264
0.136
0.033
0.135
27
PT Trias Sentosa Tbk
0.694
0.597
-0.052
0.051
-1.343
-0.011
28
PT Ultra Jaya Milk Industry Tbk
0.900
-3.966
0.429
0.166
0.637
-0.367
29
PT Unilever Indonesia Tbk
0.151
0.256
0.101
0.187
0.139
0.167
30
PT Voksel Electric Tbk
0.295
-5.813
0.812
0.516
0.248
-0.789
No
Nama Perusahaan
2008
2009
2010
2011
Sumber: Bursa Efek Indonesia dan Indonesia Capital Market Directory.
2012
65
Hasil Uji Asumsi Klasik Data sekunder dilakukan pengujian asumsi klasik, yaitu: uji multikolinearitas dan uji autokorelasi. 1. Uji multikolinearitas Berdasarkan tolerance value > 0,1 dan VIF < 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa keenam variabel independen tidak terdapat hubungan multikolinearitas dan dapat digunakan untuk memprediksi pertumbuhan laba selama periode pengamatan. Hasil uji multikolinearitas pada penelitian ini dapat ditunjukkan pada tabel berikut ini. Tabel 3 Hasil Uji Multikolinearitas Collinearity Statistics Tolerance VIF
Model 1
Keterangan
(Constant) WCTA_X1 CLI_X2
0.380 0.345
2.634 2.896
Non Multikol Non Multikol
OITL_X3
0.797
1.254
Non Multikol
TAT_X4
0.662
1.511
Non Multikol
NPM_X5
0.794
1.260
Non Multikol
GPM_X6
0.852
1.174
Non Multikol
2. Uji Autokorelasi Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan nilai DW berada diantara 1,55 sampai dengan 2,46 sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi pada persamaan regresi variabel penelitian karena hasil uji Autokorelasi Durbin Watson (DW) menunjukkan hasil sebesar 1,700. Tabel 4 Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb Model
R
R Square
Std. Error of the Estimate .449 .833029
Adjusted R Square
Durbin-Watson
1 .563 .750a a. Predictors: (Constant), GPM_X6, TAT_X4, NPM_X5, OITL_X3, WCTA_X1, CLI_X2 b. Dependent Variable: N.P_Y
1.700
Hasil Pengujian Pengujian hipotesis menggunakan koefisien determinasi (R2), uji F dan uji t. 1. Koefisien Determinasi (R2) Nilai koefisien determinasi yang digunakan adalah adjusted R2 karena variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini lebih dari dua. Adapun nilai adjusted R2 dari hasil perhitungan menggunakan SPSS ditunjukkan pada tabel berikut ini. Tabel 5 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Summary Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .698 .619 .661588 .835a a. Predictors: (Constant), GPM_X6, CLI_X2, TAT_X4, PM_X5, WCTA_X1, OITL_X3
66
Dari hasil perhitungan diperoleh besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen yang dapat diterangkan oleh model persamaan ini sebesar 61,9% dan sisanya sebesar 38,1% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi. 2. Uji F Berdasarkan hasil regresi dapat diketahui bahwa keenam variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. Hal ini dapat dibuktikan dari nilai F pada kolom sig sebesar 0,000 yang lebih kecil dari tingkat signifikansinya sebesar 0,05 seperti ditunjukkan pada tabel berikut. Tabel 6 Hasil Uji F Model 1
Sum of Squares
ANOVAb df
Mean Square
Regression
23.222
6
3.870
Residual
10.067
23
.438
Total
33.289
29
F
Sig.
8.843
.000a
a. Predictors: (Constant), GPM_X6, CLI_X2, TAT_X4, NPM_X5, WCTA_X1, OITL_X3 b. Dependent Variable: N.P_Y Delta Laba
3. Uji t Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai signifikansi t yang ditunjukkan oleh sig dari t dengan tingkat signifikansi yang diambil dalam hal ini 0,05. Jika nilai sig dari t, 0,05 maka variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Tabel 7 Hasil Uji t Model
Unstandardized Coefficients B
Coefficientsa Standardized Coefficients
Std. Error
Beta
t
Sig.
Correlations Zero-order Partial Part
1 (Constant)
.251
.159
WCTA_X1
.176
.106
.219
1.651 .112 .324
.325
.189
CLI_X2
.567
.153
.500
3.698 .001 .592
.611
.424
OITL_X3
.420
.137
.415
3.068 .005 .560
.539
.352
TAT_X4
.225
.081
.334
2.786 .011 .236
.502
.319
NPM_X5
.042
.090
.058
.469
.643 .291
.097
.054
.080
.070
.493
.627 .041
.102
.057
GPM_X6 .039 a. Dependent Variable: N.P_Y
1.574 .129
Pembahasan 1. Hipotesis 1 (H1) Dari hasil penelitian diperoleh nilai koefisien regresi untuk variabel WCTA sebesar 0,176 dengan nilai signifikansi sebesar 0,112 dimana nilai ini tidak signifikan pada tingkat 0,05 karena lebih besar dari 0,05. Dengan demikian, hipotesis pertama yang menyatakan bahwa rasio WCTA memiliki pengaruh negatif terhadap pertumbuhan laba tidak dapat diterima. 2. Hipotesis 2 (H2) Dari hasil penelitian diperoleh nilai koefisien regresi untuk variabel CLI sebesar 0,567 dengan nilai signifikansi 0,001, dimana nilai ini signifikan pada tingkat signifikansi 0,001
67
3.
4.
5.
6.
karena lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian, hipotesis H2 yang menyatakan bahwa rasio CLI memiliki pengaruh positif terhadap pertumbuhan laba dapat diterima. Hipotesis 3 (H3) Dari hasil penelitian diperoleh nilai koefisien regresi untuk variabel OITL sebesar 0,420 dengan nilai signifikansi sebesar 0,005, dimana nilai ini signifikan pada tingkat signifikansi 0,05 karena lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian, hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa rasio OITL memiliki pengaruh positif terhadap pertumbuhan laba dapat diterima. Hipotesis 4 (H4) Dari hasil penelitian diperoleh nilai koefisien regresi untuk variabel TAT sebesar 0,225 dengan nilai signifikansi 0,011, dimana nilai ini signifikan pada tingkat signifikansi 0,05 karena lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian hipotesis keempat yang menyatakan bahwa rasio TAT memiliki pengaruh positif terhadap pertumbuhan laba dapat diterima. Hipotesis 5 (H5) Dari hasil penelitian diperoleh koefisien regresi untuk variabel NPM sebesar 0,042 dengan nilai signifikansi 0,643, dimana nilai ini tidak signifikan pada tingkat signifikansi 0,05 karena lebih besar dari 0,05. Hipotesis 6 (H6) Dari hasil penelitian diperoleh koefisien regresi untuk variabel GPM sebesar 0,039 dengan nilai signifikansi 0,627, dimana nilai ini tidak signifikan pada tingkat signifikansi 0,05 karena lebih besar dari 0,05. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Dari enam variabel yaitu Working Capital To Total Asset (WCTA), Current Liabilities To Inventories (CLI), Operating Income To Total Liabilities (OITL), Total Asset Turnover (TAT), Net Profit Margin (NPM), dan Gross Profit Margin (GPM) yang diduga berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba, ternyata hanya tiga variabel yang berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan laba. Ketiga variabel tersebut adalah Current Liabilities to Inventories (CLI), Operating Income to Total Liabilities (OITL), dan Total Asset Turnover (TAT). Sedangkan, tiga variabel lainnya yaitu Working Capital to Total Asset (WCTA), Net Profit Margin (NPM), dan Gross Profit Margin (GPM) terbukti tidak signifikan mempengaruhi pertumbuhan laba. 2. Dari hasil uji t dengan melihat nilai signifikansi, yang paling signifikan berpengaruh terhadap pertumbuhan laba adalah CLI dengan nilai signifikansi t sebesar 0,001 dan variabel independen yang paling tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba adalah NPM dengan nilai signifikansi t sebesar 0,643 3. Dari hasil uji F, terbukti bahwa nilai signifikansi F lebih kecil dari nilai signifikansi yang telah ditentukan sebelumnya yaitu 0,05 dimana hasilnya menunjukkan sebesar 0,000 yang ternyata lebih kecil dari tingkat signifikansinya yakni sebesar 0,05. Artinya seluruh variabel independen dalam penelitian ini secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba sebagai variabel dependen. 4. Seluruh variabel independen dalam penelitian ini hanya menyumbang sebesar 61,9% dari keseluruhan variabel independen yang seharusnya ada seperti terlihat pada nilai adjusted R2 artinya masih terdapat 38,1% variabel-variabel independen lain yang belum diketahui dan diteliti secara ilmiah mempengaruhi pertumbuhan laba. Hal ini dikarenakan penelitian
68
ini hanya memperhatikan faktor fundamental perusahaan tanpa memperhatikan kondisi ekonomi makro yang mungkin bisa mempengaruhi pertumbuhan laba. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut: 1. Penelitian ini hanya menggunakan variabel ukuran perusahaan, yakni Working Capital to Total Asset (WCTA), Current Liabilities to Inventory (CLI), Operational Income to Liabilities (OITL), Total Asset Turnover (TAT), Net Profit Margin (NPM), Gross Profit Margin (GPM), dengan rentang waktu penelitian hanya dari tahun 2007 sampai dengan 2012. Oleh karena itu diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat menggunakan atau menambahkan variabel lain dengan rentang waktu lebih banyak. 2. Peneliti lebih lanjut dapat menggunakan metode lain yang dimungkinkan lebih baik dari analisis variabel yang digunakan dalam penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Algifari. 2000. Analisis Regresi: Teori, Kasus dan Solusi. Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE. Ang, R. 1997. Buku Pintar: Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Mediasoft Indonesia. Asyik, N.F., & Soelistyo. 2000. Kemampuan Rasio Keuangan dalam Memprediksi Laba. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. 15 (3). Ediningsih, S.I. 2004. Rasio Keuangan dan Prediksi Pertumbuhan Laba: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di BEJ. Jurnal Wahana. 7 (1). Juliana, R.U., & Sulardi. 2003. Manfaat Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Perusahaan Manufaktur. Jurnal Bisnis dan Manajemen. 3 (2). Machfoedz, M. 1994. Financial Ratio Analysis and The Prediction of Earnings Changes In Indonesia. Jurnal Kelola. 7 (3). Meythi. 2005. Rasio Keuangan Yang Paling Baik Untuk Memprediksi Pertumbuhan Laba: Suatu Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. 11 (2): September. Ou, J.A. 1990. The Information Content of Nonearnings Accounting Numbers as Earnings Predictors. Journal of Acounting Research. 2 (1): Spring. Riyanto, B. 1995. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE. Suwarno, A.E. 2004. Manfaat Informasi Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba (Studi Empiris Terhadap Perusahaan Manufaktur Go Publik di Bursa Efek Jakarta). Jurnal Akuntansi dan Keuangan. 3 (2). Takarini, N., & Ekawati, E. 2003 Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur di Pasar Modal Indonesia. Jurnal Ventura. 6 (3). Usman, B. 2003. Analisis Rasio Keuangan dalam Memprediksi Perubahan Laba pada BankBank di Indonesia. Media Riset Bisnis dan Manajemen. 3 (1).