e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (VOL: 8 NO: 2 Tahun 2017)
ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA 1
Yogi Agung Permana Putra, 1I G. A. Purnamawati, 2Edy Sujana Jurusan Akuntasi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
e-mail :{
[email protected],
[email protected],
[email protected]}@undiksha. ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh Current Ratio,Debt to Assets Ratio, Debt to Equity Ratio,Net Profit Margin dan Return On Equitydalam memprediksi kondisi Financial Distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Penentuan sampel ditentukan dengan metode purposive sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 71 perusahaan. Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah rumusan masalah, tujuan penelitian, menetapkan hipotesis, menetapkan jenis dan pengumpulan data, hasil danpembahasan, dan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah (1) terdapat pengaruh negatif tidak signifikan Current Ratio dalam memprediksi kondisi Financial Distress perusahaan (Sig. (0,757) > α (0,05); (2) terdapat pengaruh positif tidak signifikan Debt to Assets Ratio dalam memprediksi kondisi Financial Distress perusahaan (Sig. (0,247) > α (0,05)); (3) terdapat pengaruh negatif tidak signifikan Debt to Equity Ratio dalam memprediksi kondisi Financial Distress perusahaan (Sig. (0,099) > α (0,05); (4) terdapat pengaruh positif signifikan Net Profit Margin dalam memprediksi kondisi Financial Distress perusahaan (Sig. (0,017) > α (0,05); (5) terdapat pengaruh negatif tidak signifikan Return On Equity dalam memprediksi kondisi Financial Distress perusahaan (Sig. (0,402) > α (0,05); (6) terdapat pengaruh simultan variabel Current Ratio, Debt to Assest Ratio, Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin dan Return On Equity dalam memprediksi kondisi Financial Distress. Kata Kunci: Financial Distress, Current Ratio, Debt to Assest Ratio, Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin dan Return On Equity Abstract This research aims to examine and analyze the influence of Current Ratio, Debt to Assets Ratio, Debt toEquity Ratio, Net Profit Margin and Return On Equity in predicting Financial Distress condition manufacturing companies listed on the Indonesia stock exchange. This research included in the quantitative research. The data used in this research is secondary data. The population of this research is the company listed on the Indonesia stock exchange. Determination of the sample is determined by the method of purposive sampling. The number of samples in this research as much as 71 companies. The steps in this research is the formulation of the problem, research objectives, define hypothesis, define
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (VOL: 8 NO: 2 Tahun 2017) types and data collection, results and discussion, and conclusions. The results of this research are (1) there is a negative influence is not significant Current Ratio in predicting Financial Distress conditions (Sig (0.757) > α (0.05); (2) there is a positive influence is not significant Debt to Assets Ratio in predicting Financial Distress conditions (Sig (0.247) > α (0.05)); (3) there is a negative influence is not significant of the Debt to Equity Ratio in predicting Financial Distress conditions (Sig (0.099) > α (0.05); (4) there is a significant positive influence on Net Profit Margin in predicting the condition of Financial Distress (Sig (0.017) > α (0.05); (5) there is a negative influence not significant on Return On Equity in predicting Financial Distress conditions (Sig (0.402) > α (0.05); (6) there is a simultaneous influence of variable Current Ratio, Debt to Assest Ratio, Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin and Return On Equity in predicting Financial Distress conditions. Keywords: Financial Distress, Current Ratio, Debt to Assest Ratio, Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin and Return On Equity
PENDAHULUAN Pertumbuhan impor dan ekspor ke depan akan sangat signifikan. Di Indonesia sendiri dampaknya akan sangat serius bagi produsen dalam negeri, produk tekstil misalnya. Masuknya tekstil dari negaranegara lain terutama China dan India harus diwaspadai dengan serius oleh produsen tekstil dalam negeri. Hal ini dikarenakan produk dari China dan India terkenal harganya relatif murah dan mutu menengah. Sehingga menyebabkan dampak bagi produsen tekstil dalam negeri dan dalam jangka panjang hal tersebut dapat mempengaruhi eksistensi perusahaan yang apabila tidak dapat bertahan akan mengakibatkan financial distress lalu berujung kepada kebangkrutan. Seperti halnya yang terjadi pada PT. Metro Batavia yang mengalami financial distress yang berujung perusahaan mengalami kebangkrutan. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan salah satu sumber informasi mengenai posisi keuangan perusahaan, kinerja serta perubahan posisi keuangan perusahaan, yang sangat berguna untuk mendukung pengambilan keputusan yang tepat, agar informasi yang tersaji menjadi lebih
bermanfaat dalam pengambilan keputusan, data keuangan harus dikonversi menjadi informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan ekonomis. Hal ini ditempuh dengan cara melakukan analisis laporan keuangan. Model yang sering dilakukan dalam melakukan analisis tersebut adalah dalam bentuk rasio-rasio keuangan. Menurut Hanafi (2007) Financial distress dapat digambarkan dari dua titik ekstrem yaitu kesulitan likuiditas jangka pendek sampai insolvabel. Kesulitan keuangan jangka pendek biasanya bersifat jangka pendek, tetapi bisa berkembang menjadi parah. Indikator kesulitan keuangan dapat dilihat dari analisis aliran kas, analisis strategi perusahaan, dan laporan keuangan perusahaan. Sedangkan menurut Plat dan Plat dalam Fahmi (2013) mendefinisikan financial distress sebagai tahap penurunan kondisi keuangan yang terjadi sebelum terjadinya kebangkrutan ataupun likuidasi. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pelaksanaan analisis laporan keuangan dengan selang waktu dari tahun 2012-2016. Hal ini dilakukan untuk dapat memperbaharui penelitian terdahulu yang dilakukan sebelum tahun 2012. Selain itu, yang membedakan dengan penelitian terdahulu
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (VOL: 8 NO: 2 Tahun 2017) adalah rasio keuangan yang digunakan dalam memprediksi financial distressperusahaan manufaktur. Rasio keuangan yang digunakan adalah rasio keuangan yang berasal dari informasi di dalam neraca dan laporan laba rugi, lebih ditekankan pada Current Ratio, Debt to Assets Ratio, Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin, dan Return On Equity, karena gejala perusahaan yang mengalami financial distress adalah perusahaan mengalami kerugian (net income) negatif selama 2 tahun berturut-turut.
LANDASAN TEORI Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama satu tahun buku bersangkutan menggambarkan kemajuan perusahaan dan disusun secara periodik. Ada beberapa pengertian laporan keuangan, yaitu laporan keuangan meliputi bagian dari proses laporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas/laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan (Ikatan Akuntan Indonesia, 2009). Secara umum ada lima jenis laporan keuangan yang biasa disusun, (Kasmir, 2012) yaitu: 1. Balance Sheet (Neraca) laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada tangga tertentu. Arti dari posisi keuangan dimaksudkan adalah posisi jumlah dan jenis aktiva (harta) dan passiva
2.
3.
4.
5.
(kewajiban dan ekuitas) suatu perusahaan. Income Statement (Laporan Laba Rugi) laporan keuangan yang menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu. Dalam laporan laba rugi ini tergambar jumlah pendapatan dan sumber-sumber pendapatan yang diperoleh. Kemudian juga tergambar jumlah biaya dan jenis-jenis yang dikeluarkan selama periode tertentu. Laporan Perubahan Modal laporan yang berisi jumlah dan jenis modal yang dimiliki pada saat ini. Kemudian, laporan ini juga menjelaskan perubahan modal dan sebab-sebab terjadinya perubahan modal di perusahaan. Laporan Arus Kas laporan yang menunjukkan arus kas masuk dan kas keluar di perusahaan. Arus kas masuk berupa pendapatan atau pinjaman dari pihak lain, sedangkan arus kas keluar merupakan biaya-biaya yang telah dikeluarkan perusahaan. Laporan Catatan Atas Laporan Keuangan Laporan ini memberikan infomasi tentang penjelasan yang dianggap perlu atas laporan keuangan yang ada sehingga menjadi jelas sebab penyebabnya.
Analisis Rasio Keuangan Analisis rasio adalah merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya (Kasmir, 2012). Jenis-jenis rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (VOL: 8 NO: 2 Tahun 2017) 1. Current Ratio Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
Aktiva Lancar Kewajiban Lancar
2. Debt to Assets Ratio Rasio utang yag digunakan untuk mengukur berapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. 𝐷𝑒𝑏𝑡𝑡𝑜𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝐷𝑒𝑏𝑡 x 100% 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡
3. Debt to Equity Ratio Rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini digunakan untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan.dengan kata lain rasio ini untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang. 𝐷𝑒𝑏𝑡𝑡𝑜𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝐷𝑒𝑏𝑡 x 100% 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
4. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin) Ukuran keuntungan dengan membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak dibandingkan dengan penjualan. Rasio ini menunjukkan pendapatan bersih perusahaan atas penjualan. 𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 =
EBIT Sales
5. Hasil Pengembalian Ekuitas (Return On Equity) Hasil pengembalian ekuitas (Return On Equity/ROE) atau rentabilitas modal
sendiri merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik. 𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 =
Laba Bersih Setelah Pajak x 100% Rata − rata Ekuitas
Analisis Potensi Kebangkrutan Kebangkrutan (bankcruptcy) merupakan kondisi dimana perusahaan tidak mampu lagi untuk melunasi kewajibannya. Kondisi ini biasanya tidak muncul begitu saja di perusahaan, ada indikasi awal dari perusahaan tersebut yang biasanya dapat dikenali lebih dini kalau laporan keuangan dianalisis secara lebih cermat dengan suatu cara tertentu. Rasio keuangan dapat digunakan sebagai indikasi adanya kebangkrutan di perusahaan (Toto, 2011). METODE Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Rancangan penelitian ini menjelaskan pengaruh variabel X1 (CR), X2 (DAR), X3(DER), X4(NPM), X5(ROE), X6(Simultan) terhadap Y(Financial Distress). Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah rumusan masalah, tujuan penelitian, menetapkan hipotesis, menetapkan jenis dan pengumpulan data, hasil dan pembahasan, serta kesimpulan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini yatu data yang terdapat dalam laporan keuangan tahunan (annual report) perusahaan manufaktur yang terdapat pada Bursa Efek Indonesia yang laporan keuangannya dipublikasi pada selama periode 2012-2016 yang berasal dari website Bursa Efek Indonesia.
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (VOL: 8 NO: 2 Tahun 2017) Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang laporan keuangannya di publikasikan pada periode 2012-2016. Pemilihan sampel penelitian ini ditentukan secara purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.Beberapa pertimbangan pemilihan sampel tersebut adalah sebagai berikut. 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) berturutturut selama periode 2012-2016. 2. Perusahaan tidak mempublikasikan data laporan keuangan periode 20122016 berturut-turut. 3. Perusahaan tidak melaporkan laporan keuangan dengan mata uang rupiah. Hal ini dikarenakan agar tidak ada perbedaan mata uang dalam penelitian, dan lebih memudahkan peneliti dalam menganalisis data tanpa harus mengkonversi dari dollar ke rupiah. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik dengan program SPSS versi 24.00. Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan analisis regresi logistik karena variabel dependen diukur dengan menggunakan variabel dummy, sehingga peneliti memilih menggunakan alat uji tersebut untuk mengetahui pengaruh dari 5 variabel independen yaitu Current Ratio, Debt to Assets Ratio, Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin dan Return On Equity. Regresi logistik adalah regresi yang digunakan untuk menguji apakah probabilitas terjadinya variabel dependen dapat diprediksi dengan variabel independen. Pada teknik analisis regresi logistik tidak memerlukan lagi uji normalitas dan uji asumsi klasik pada variabel
bebasnya (Ghozali, 2011). Model regresi logistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
ln
p 0 1FD 1 p
Keterangan : β0 = Konstanta β1 = Koefisien regresi FD = Financial distress (Variabel X) Analisis pengujian dengan regresi logistik memperhatikan hal-hal berikut: 1. Menilai Kelaikan Model Regresi Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test. Model ini untuk menguji hipotesis nol bahwa data empiris sesuai dengan model (tidak ada perbedaaan antara model dengan data sehingga model dapat dikatakan fit). Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow’s goodness of Fit Test sama dengan atau kurang dari 0,05 maka hipotesis nol ditolak. Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test lebih besar dari 0,05, maka hipotesis nol tidak dapat ditolak 2. Menilai Keseluruhan Model Fit (Overall Model Fit Test) Uji ini digunakan untuk menilai model yang telah dihipotesiskan telah fit atau tidak dengan data. Hipotesis untuk menilai model fit adalah: H0 : Model yang dihipotesiskan fit dengan data H1 : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data 3. Model Summary Model summary dalam regresi logistik sama dengan pengujian R2 pada persamaan regresi linear. Tujuan dari model summary adalah untuk mengetahui seberapa besar
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (VOL: 8 NO: 2 Tahun 2017) kombinasi variabel independen yang Ho:β1=β2=β3=β4=β5=β6=β7=0 : terdiri dari Current Ratio, Debt to Asset Current Ratio, Debt to Asset Ratio, Ratio, Debt to Equity Ratio, Net Profit Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin dan Return On Equity mampu Margin dan Return On Equity menjelaskan variabel dependen yaitu secara bersama-sama tidak Financial Distress (Purnamawati dan berpengaruh terhadap Financial Yuniarta, 2016). Distress. 4. Uji Individual/Parsial (Uji Koefisien Ha:β1≠β2≠β3≠β4≠β5≠β6≠β7=0 : Regresi) Current Ratio, Debt to Asset Ratio, Uji koefisien regresi pada dasarnya Debt to Equity Ratio, Net Profit menunjukan seberapa jauh pengaruh Margin dan Return On Equity suatu variabel independen secara secara bersamaindividual dalam menerangkan variasi samaberpengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali dalam Financial Distress. Purnamawati dan Yuniarta, HASIL DAN PEMBAHASAN 2016).Dalam pengujian koefisien Sampel yang dipilih dari 121 regresi perlu memperhatikan perusahaan manufaktur hanya 71 beberapa hal sebagai berikut : perusahaan yang memenuhi syarat sebagai Tingkat signifikasi (α) yang sampel penelitian selama 5 tahun. digunakan sebesar 5 persen (0,05). Statistik Deskriptif Kriteria penerimaan dan Statistik deskriptif menyajikan penolakan hipotesis didasarkan informasi mengenai nilai terendah pada signifikansi p-value (minimum), nilai tertinggi (maksimum), nilai (probabilitas value). Jika p-value> rata-rata (mean) dan standar deviasi dari α, maka H0 diterima dan Ha masing-masing variabel. Standar deviasi ditolak, sebaliknya jika p-value< α menunjukkan seberapa luas penyimpangan maka H0 ditolak dan Ha diterima. data dari rata-rata (mean). Statistik 5. Uji Simultan (Omnibus Test of Model deskriptif dapat mengetahui keadaan Coefficient) variabel penelitian dari sampel perusahaan Pengujian ini dilakukan untuk menguji yang ada, variabel dalam penelitian ini pengaruh dari variabel-variabel antara lain yaitu Current Ratio, Debt to independen secara serentak terhadap Assets Ratio, Debt to Equity Ratio, Net variabel dependennya yaitu Financial Profit Margin dan Return On Equity . Hasil Distress (Purnamawati dan Yuniarta, uji statistik deskriptif disajikan dalam tabel 1. 2016). Tabel 1. Hasil Statistik Deskriptif Data Variabel Penelitian N Minimum Maksimum Nilai rataStandar rata Deviasi Current Ratio 71 52,81 15077,57 454,4221 1772,80771 Debt to Assets Ratio 71 7,20 272,20 50,8817 34,74739 Debt to Equity Ratio 71 -975,80 709,40 104,8338 181,98630 Net Profit Margin 71 -65,46 27,36 4,0103 12,93389 Return On Equity 71 -37,85 125,92 13,2765 24,11524 Sumber: data sekunder yang diolah, 2017
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (VOL: 8 NO: 2 Tahun 2017) Data hasil statistik deskriptif pada tabel 2. tersebut diketahui, bahwa variabel Current Ratio sebaran nilainya semakin jauh dari nilai rata-ratanya, yang mengindikasikan bahwa semakin besar terjadinya penyimpangan data dalam penelitian. Variabel Debt to Assets Ratio perusahaan sebaran nilainya semakin dekat dari nilai rata-ratanya, yang mengindikasikan bahwa semakin kecil terjadinya penyimpangan data dalam penelitian. Variabel Debt to Equity Ratio perusahaan sebaran nilainya semakin jauh dari nilai rata-ratanya, yang mengindikasikan bahwa semakin besar terjadinya penyimpangan data dalam penelitian. Variabel Net Profit Margin
perusahaan sebaran nilainya semakin jauh dari nilai rata-ratanya, yang mengindikasikan bahwa semakin besar terjadinya penyimpangan data dalam penelitian. variabelReturn On Equity perusahaan sebaran nilainya semakin jauh dari nilai rata-ratanya, yang mengindikasikan bahwa semakin besar terjadinya penyimpangan data dalam penelitian. Hasil Pengujian Hosmer and Lemeshos’s goodness of fit test Penilaian kelaikan model regresi dalam memprediksi digunakan Uji Chi Square Hosmer and Lemeshow, yang disajikan pada tabel 2 berikut.
Tabel 2. Hasil Uji Hosmer and Lemeshow’s goodness of fit df Sig. Step Chi-square 1
2,651
8
0,954
Sumber: data sekunder yang diolah, 2017 Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 4.9 menunjukkan nilai Chi Square sebesar 2,651 dengan nilai Signifikansi 0,954. Dari hasil tersebut terlihat nilai Signifikansi > 0,05 yang berarti H0 diterima, bahwa tidak terdapat perbedaan antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati. Dengan demikian, maka model regresi ini dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.
Hasil Pengujian Keseluruhan Model Fit (Overall Model Fit) Model yang lebih baik digunakan untuk memprediksi financialdistress dapat menggunakan -2Log likelihood. Hasil perhitungan -2Log likelihood yang pertama (Block 0=BeginningBlock) terlihat nilai 2LogL sebesar 70,499 seperti terlihat pada Tabel 3. sebagai berikut.
Tabel 3 Hasil Pengujian -2Log likelihood (Block 0=Beginning Block) Iteration
-2Log Coefficients likelihood Constant Step 0 1 70,933 1,211 2 70,500 1,394 3 70,499 1,404 4 70,499 1,404 Sumber:data sekunderyang diolah, 2017
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (VOL: 8 NO: 2 Tahun 2017) Penilaian keseluruhan dari model regresi menggunankan -2Log -likelihood, jika terjadi penurunan pada block 1 dibandingkan dengan block 0 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi kedua menjadi lebih baik, seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 3.pada block 0 nilai -2Log likelihood sebesar 70,499 dan pada block 1 nilai -2Log likelihood sebesar 25,171. Hasil tersebut dapat menunjukkan bahwa terjadi penurunan sebesar 47,328. Penurunan likelihood ini menunjukkan model regresi
kedua lebih baik digunakan memprediksi financial distress.
Model Summary (R2) Dari hasil output spss memberikan nilai Cox & Snell R square sebesar 0,472 dan Nagelkerke R square sebesar 0,750. Artinya variabilitas variabel dependen (financial distress) yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel independen yaitu CR, DAR, DER, NPM, dan ROE 75 %.
Tabel 4. Model Summary Step -2Log Cox & Snell likelihood R Square 1 25,171a 0,472 Sumber:data sekunder yang diolah, 2017 Menguji Koefisien Regresi Secara Parsial Tabel 5. Menunjukkan hasil pengujian
untuk
Nagelkerke R Square 0,750
dengan regresi signifikan 0,05.
logistik
pada
tingkat
Tabel 5. Hasil Regresi Logistik Variables in the Equation B S.E. Wald CR -0,002 0,005 0,096 DAR 0,097 0,084 1,338 DER -0,014 0,008 2,716 NPM 0,844 0,354 5,683 ROE -0,075 0,089 0,704 Constant -2,054 4,200 0,239 Sumber: data sekunder yang diolah, 2017 Step 1a
Berdasarkan tabel 5. Maka pengaruh CR, DAR, DER, NPM, dan ROE dapat dijelaskan dalam hasil uji masing-masing hipotesis dijelaskan sebagai berikut. 1. Pengaruh Current Ratioterhadap FinancialDistress Berdasarkan Tabel 5. dapat dilihat bahwa variabel Current Ratio memiliki koefisien sebesar -0,002 dengan tingkat signifikansi 0,757 lebih besar dibandingkan dengan nilai signifikansi
df 1 1 1 1 1 1
Sig. Exp(B) 0,757 0,998 0,247 1,101 0,099 0,986 0,017 2,326 0,402 0,928 0,625 0,128
yang telah ditetapkan yaitu 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel Current Ratio berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Financial Distress. 2. Pengaruh Debt to Assets Ratio terhadap FinancialDistress Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa variabel Debt to Assets Ratio memiliki koefisien sebesar 0,097 dengan tingkat signifikansi 0,247 lebih besar dibandingkan dengan nilai
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (VOL: 8 NO: 2 Tahun 2017) signifikansi yang telah ditetapkan yaitu 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel Debt to Assets Ratio berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Financial Distress. 3. Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap FinancialDistress Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa variabel Debt to Equity Ratio memiliki koefisien sebesar -0,014 dengan tingkat signifikansi 0,099 lebih besar dibandingkan dengan nilai signifikansi yang telah ditetapkan yaitu 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel Debt to Equity Ratio berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap FinancialDistress. 4. Pengaruh Net Profit Margin terhadap FinancialDistress Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa variabel Net Profit
Marginmemiliki koefisien sebesar 0,844 dengan tingkat signifikansi 0,017 lebih kecil dibandingkan dengan nilai signifikansi yang telah ditetapkan yaitu 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel Net Profit Margin berpengaruh positif tidak signifikan terhadap FinancialDistress. 5. Pengaruh Return On Equity terhadap FinancialDistress Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa variabel Return On Equity memiliki koefisien sebesar -0,075 dengan tingkat signifikansi 0,402 lebih besar dibandingkan dengan nilai signifikansi yang telah ditetapkan yaitu 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel Return On Equity berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap FinancialDistress.
Tabel 6. Uji Omnibus Test of Model Coefficient df Sig. Chisquare Step 1 Step 45,328 5 0,000 Block 45,328 5 0,000 Model 45,328 5 0,000 Sumber:data sekunder yang diolah, 2017
Dari hasil pengujian regresi logistik untuk Omnibus Test of Model Coefficient pada Tabel 6.nilaiChi-square 45,328, degree of freedom 5 dan tingkat signifikansi 0,000<0,05. Maka Ha diterima yaitu variabel Current Ratio, Debt to Assets Ratio, Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin dan Return On Equity secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel financial distress.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa, 1. Terdapat pengaruh negatif tidak signifikan Current Ratio dalam memprediksi kondisi Financial Distress perusahaan (Sig. (0,757) > α (0,05)). 2. Terdapat pengaruh positif tidak signifikan Debt to Assets Ratio dalam
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (VOL: 8 NO: 2 Tahun 2017)
3.
4.
5.
6.
memprediksi kondisi Financial Distress perusahaan (Sig. (0,247) > α (0,05)). Terdapat pengaruh negatif tidak signifikan Debt to Equity Ratio dalam memprediksi kondisi Financial Distress perusahaan (Sig. (0,099) > α (0,05)). Terdapat pengaruh positif signifikanNet Profit Margin dalam memprediksi kondisi Financial Distress perusahaan (Sig. (0,017) > α (0,05)). Terdapat pengaruh negatif tidak signifikan Return On Equity dalam memprediksi kondisi Financial Distress perusahaan (Sig. (0,402) > α (0,05)). Terdapat pengaruh simultan variabel Current Ratio, Debt to Assest Ratio, Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin dan Return On Equity dalam memprediksi kondisi Financial Distress dengan nilai Chi-square 45,328, degree of freedom 5 dan tingkat signifikansi 0,000<0,05. Besarnya pengaruh variabel-variabel independen yaitu Current Ratio, Debt to Assets Ratio, Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin dan Return On Equity adalah sebesar 75%. Sisanya sebesar 25,% merupakan faktor lain di luar model yang menjelaskan variabel dependen.
Saran Peneliti menyarankan yaitu : 1. Bagi para calon investor dan manajemen. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa Net Profit Margin dapat memprediksi financial distress perusahaan. Hasil dari penenlitian ini dapat digunakan bagi
calon investor dan manajemen perusahaan sebagai pertimbangan pengambilan keputusan dalam berinvestasi maupun pengambilan keputusan dalam mengatur kinerja perusahaan. 2. Bagi peneliti selanjutnya dapat menggunakan atau menambahkan rasio-rasio keuangan lain yang kemungkinan dapat berpengaruh signifikan terhadap financial distress dan dapat mengembangkan sampel penelitian tidak hanya pada perusahaan disektor manufaktur saja akan tetapi pada perusahaan yang berada disektor lainnya. DAFTAR PUSTAKA Hanafi. 2004. Manajemen keuangan. Yogyakarta: BPFE UGM. Fahmi, I. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta. Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Standar akuntansi, PSAK no. 1 : penyajian laporan keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Kasmir.
2012. Analisis keuangan.Jakarta : Grafindo Persada.
laporan PT.Raja
Toto, P. 2011. Analisis laporan keuangan teori dan aplikasi. Jakarta: PPM. Purnamawati, IG. A., dan Yuniarta, G. A. 2016. Determinan kinerja karyawan: studi pada sektor pariwisata di kabupaten buleleng. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 5(2), 848-863.