Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
ISSN 2302-0164 pp. 37- 46
10 Pages
ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS (STUDI PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA) Syahidul Haq1, Muhammad Arfan2, Dana Siswar2 1)
Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Abstract: This study examine and analyze the effect of financial ratios to predict financial distress of listed companies in Indonesia Stock Exchange (BEI) in 2007. Financial ratios used as a tool of analysis is the current ratio, debt ratio, net profit margin, and return on equity. The population in this study is a listed company on the Indonesia Stock Exchange in the year 20072009 exclud companies from the financial sector. This study uses census method. Having been selected the target population is 257 companies. The analysis method used is logistic regression. The results of this study indicate that either simultaneously or partial current ratio, debt ratio, net profit margin, and return on equity influence the financial distress of listed companies in Indonesia Stock Exchange (BEI) in 2007. Keywords: Current Ratio, Debt Ratio, Net Profit Margin, Return on Equity, Financial Distress
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh rasio keuangan dalam memprediksi financial distress perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2007. Rasio keuangan yang digunakan sebagai alat analisis adalah current ratio, debt ratio, net profit margin, dan return on equity. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2007-2009 selain perusahaan-perusahaan di sektor keuangan (finance). Penelitian ini menggunakan metode sensus. Setelah diseleksi populasi sasaran berjumlah 257 perusahaan. Metode analisis yang digunakan adalah regresi logistik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa baik secara simultan maupun secara parsial current ratio, debt ratio, net profit margin, dan return on equity berpengaruh terhadap financial distress perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2007. Kata Kunci: current ratio, debt ratio, net profit margin, return on equity, financial distress
PENDAHULUAN
Hingga delisting
(IPO) di BEI sebanyak 13 perusahaan. saat
masih
ini,
fenomena pada
perusahaan yang delisting dengan yang
perusahaan-perusahaan yang listing di
melakukan IPO pada tahun 2009
Bursa
adalah setara yaitu hanya 1:1.
Efek
terjadi
Dengan demikian perbandingan antara
Indonesia
(BEI).
Berdasarkan data dari IDX Fact Book
Untuk itu perlu dikaji sinyal-
2010, Pada tahun 2009, sebanyak 13
sinyal yang mungkin bisa memberikan
perusahaan mengalami delisting dari
petunjuk bagi perusahaan yang akan
BEI.
mengalami
Sementara
melakukan 37 -
Initial
perusahaan Public
yang
Offering
Volume 2, No.1, Februari 2013
delisting.
pendekatannya
Salah
adalah
satu dengan
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
mengembangkan
suatu
sistem
peringatan dini (early warning system) pada
kegagalan
usaha
suatu
KAJIAN KEPUSTAKAAN
Hubungan Current Ratio dengan Kemungkinan Financial Distress Melalui current ratio dapat diketahui
perusahaan. Dengan mengetahui kapan
apakah
perusahaan akan mengalami penurunan
biasanya jatuh tempo dalam waktu 12
pada
bulan
kinerja
perusahaan
maka
perusahaan dapat melakukan upayaupaya
untuk
mengatasi
masalah
hutang
bisa
jangka
dibayar
pendek
oleh
yang
perusahaan.
Karena current asset sifatnya bisa lebih cepat dikonversi ke dalam satuan moneter, maka diharapkan hutang jangka pendek
tersebut.
tersebut bisa dibayar dengan jumlah
Definisi financial distress dalam
current asset tersebut. Oleh karena itu,
riset-riset awal disinonimkan dengan
jumlah current asset harus lebih besar dari
kegagalan bisnis (Fachruddin, 2008).
jumlah current liabilities. Dengan kata lain,
Penelitian tersebut dilakukan antara
untuk bisa melunasi hutang jangka pendek
tahun 1968-1987. Mulai tahun 1987,
perusahaan, maka perusahaan tersebut
dalam Fachruddin (2008), penelitian
harus memiliki curent ratio yang tinggi.
mulai
berkembang
kebangkrutan kesehatan
dari
mengarah perusahaan
pada (financial
apabila
ternyata
perusahaan memiliki current asset yang rendah, atau jumlah current asset harus lebih kecil dari jumlah current liabilities,
distress). Penelitian
mengenai
financial
distress terkini dilakukan oleh Lu dan Chang
Sebaliknya,
riset
(2009)
yang
penelitian-penelitian
memperkuat
maka perusahaan tersebut dikhawatirkan akan kesulitan dalam membayar hutang jangka pendeknya. Hal ini yang dapat memicu terjadinya financial distress.
sebelumnya
untuk memprediksi financial distress.
Hubungan Debt Ratio dengan Kemungkinan Financial Distress Melalui debt ratio dapat diketahui
Alasan
ini
apakah hutang dapat tertutupi oleh jumlah
menggunakan rasio keuangan dalam
aset perusahaan. Oleh karena itu, jumlah
penelitian tersebut masih menunjukkan
total asset harus lebih besar dari jumlah
bahwa rasio keuangan bisa digunakan
tren
mengapa
yang
penelitian
berubah-ubah
dalam
menjelaskan signifikansinya terhadap financial keuangan
distress,
sehingga
tersebut
rasio masih
total liabilities. Dengan kata lain, untuk bisa melunasi hutang perusahaan tanpa harus
mengorbankan
kepentingan
pemilik
terlalu modal,
banyak maka
perusahaan tersebut harus memiliki debt
memungkinkan untuk diteliti kembali. Volume 2, No.1, Februari 2013
- 38
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala ratio yang rendah. Sebaliknya,
apabila
ternyata
perusahaan memiliki debt ratio yang tinggi, atau jumlah current liabilities lebih besar dari
jumlah
current
asset,
maka
perusahaan tersebut dikhawatirkan akan kesulitan
dalam
membayar
hutang-
hutangnya. Hal ini yang dapat memicu terjadinya financial distress.
diketahui apakah manajemen perusahaan bisa mempertahankan biaya dan beban secara relatif dengan penjualan. Oleh karena kelima faktor diatas berpengaruh terhadap nilai net profit margin, maka perusahaan tersebut harus memiliki net margin
yang
tinggi
tinggi
berarti
dibanding
perusahaan sejenis. Dengan kata lain,
perusahaan
tersebut
menguntungkan usahanya. Selain itu nilai yang
tinggi
tersebut
juga
berarti
menggunakan
pendanaan
dengan
perusahaan
lebih
hutang.
sedikit Apabila
perusahaan menggunakan pendanaan lebih banyak
Hubungan Net Profit Margin dengan Kemungkinan Financial Distress Melalui net profit margin dapat
profit
Hubungan Return on Equity dengan Kemungkinan Financial Distress Dengan nilai return on equity yang
dengan
ekuitas
dibandingkan
hutang, maka semakin tinggi tingkat pengembalian atas investasi dan biaya hutang yang lebih rendah. Dengan semakin tingginya hutang yang dimiliki oleh suatu perusahaan, maka semakin tinggi pula perusahaan mengalami
tersebut
kemungkinan
financial distress.
Apabila
return on equity tinggi, maka biaya hutang rendah, maka perusahaan akan terhindar dari kesulitan keuangan atau financial distress.
manajemen harus mengelola kelima faktor tersebut dengan efektif agar nilai net profit margin tetap tinggi. Sebaliknya,
Desain Penelitian apabila
ternyata
perusahaan memiliki net profit margin yang rendah, maka nilai saham perusahaan tersebut dikhawatirkan akan turun seiring dengan turunnya kepercayaan investor pada pengelolaan manajemen perusahaan. Penurunan harga saham akan berakibat kesulitan
bagi
mendapatkan
METODE PENELITIAN
perusahaan tambahan
untuk sumber
pembiayaan. Hal ini yang dapat memicu terjadinya financial distress.
Sekaran (2006) menyatakan bahwa desain penelitian merupakan rencana dan struktur peneliti yang dibuat sedemikian rupa
agar
diperoleh
jawaban
atas
pertanyaan-pertanyaan penelitian. Rencana penelitian merupakan program menyeluruh dari penelitian meliputi hal-hal yang akan dilakukan peneliti mulai dari membangun hipotesis
dan
implikasinya
secara
operasional sampai pada analisis data. Desain penelitian melibatkan serangkaian pilihan yang sangat tergantung seberapa
39 -
Volume 2, No.1, Februari 2013
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala hati-hati
peneliti
memilih
berbagai
terhadap
hubungan
antara
rasio-rasio
alternatif desain yang dapat memenuhi
keuangan yaitu current ratio, debt ratio,
tujuan tertentu dari penelitian.
net profit margin dan return on Equity dengan kemungkinan terjadinya financial distress. Pengujian akan dilakukan pada
Tujuan studi Penelitan menguji
ini
bertujuan
hipotesis
untuk
berdasarkan
data
yang
yang
diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Oleh
dikembangkan berdasarkan teori-teori dan
karena itu, unit analisis dalam penelitian
penelitian terdahulu.
ini adalah organisasi.
Jenis investigasi
Horizon Waktu
Penelitian kedalam
ini
penelitian
yaitu
perusahaan
diklasifikasikan kausal
yang dilakukan adalah studi cross sectional
dan
dimana data yang dikumpulkan hanya
kausal
sekali satu batas waktu yaitu tahun 2007.
komparatif (causal comparative research)
Sementara tahun 2008 dan 2009 hanya
merupakan
dengan
diperlukan data net operating income
karakteristik masalah berupa hubungan
untuk penentuan kelompok perusahaan
sebab akibat antara dua variabel atau lebih.
financial distress dan non financial distress
komparatif. Supomo
bersifat
Dalam penelitian ini horizon waktu
Menurut (2002)
tipe
Indriantoro
“penelitian
penelitian
dalam
rangka
menjawab
pertanyaan
penelitian.
Tingkat intervensi peneliti Tingkat intervensi peneliti dalam penelitian ini adalah intervensi minimal
Populasi Penelitian
dimana peneliti melakukan penelitiannya
Populasi
penelitian
ini
adalah
tanpa mengintervensi aktivitas normal
perusahaan-perusahaan yang terdaftar di
perusahaan yang menjadi lokasi penelitian.
Bursa Efek Indonesia, selain perusahaanperusahaan di sektor keuangan (finance), yang laporan keuangannya terdapat di
Pengaturan studi Untuk penelitian
menguji ini
hipotesis
diperlukan
data
dalam
publikasi
BEI
tahun
2007-2009.
dari
Perusahaan-perusahaan di sektor keuangan
lingkungan yang sebenarnya yaitu studi
(finance) dikecualikan sebagai populasi
lapangan pada perusahaan yang terdaftar di
berdasarkan penelitian Lu dan Chang
Bursa Efek Indonesia.
(2009) dengan alasan bahwa perusahaanperusahaan di sektor keuangan memiliki
Unit Analisis Penelitian ini melakukan pengujian
sifat
bisnis
karakteristik
(business keuangan
nature) yang
Volume 2, No.1, Februari 2013
dan
berbeda - 40
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dengan
perusahaan-perusahaan
pada
umumnya.
jika perusahaan tersebut 2 (dua) tahun
Adapun sasaran
dikatakan mengalami financial distress
yang
penelitian
menjadi ini
populasi
adalah
yang
mengalami net operating income negatif berturut-turut. Definisi financial distress
memenuhi kriteria sebagai berikut:
berdasarkan definisi yang diberikan oleh
1. Perusahaan yang terdaftar di BEI tahun
Hofer (1980) dalam Luciana (2003) dan
2007-2009.
Whitaker
(1999).
Sebaliknya
untuk
perusahaan
yang
dikatakan
tidak
net
mengalami
financial
operating income secara berturut-turut
perusahaan
positif dan negatif.
mengalami net operating income positif
2. Perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun
2008-2009
mengalami
tersebut
distress 2
(dua)
jika tahun
berturut-turut. Sumber dan teknik pengumpulan data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diambil dari laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mulai tahun 2007 sampai dengan tahun 2009. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik
dokumentasi,
yaitu
dengan
melakukan penelusuran laporan keuangan
Variabel Independen, rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini berdasar pada penelitian yang dilakukan oleh Lu dan Chang (2009), Platt dan Platt (2002) dan Almilia dan Kristijadi (2003). Adapun
lainnya,
baik
a.
berdasarkan ukuran Lu dan Chang
komputer.
laporan-laporan
yang
(2008). b.
Debt ratio (X2), rasio ini merupakan gambaran
diterbitkan diantaranya adalah: Bursa Efek
banyak
diukur berdasarkan ukuran Platt dan
penelusuran komputer dilakukan dengan
Platt (2002).
membuka website: http://www.idx.co.id c.
Net profit margin (X3), rasio ini melihat
tren
gambaran
laba
perusahaan. Net Profit Margin yang
Operasionalisasi Variabel dependen,
berapa
dari pinjaman. Variabel Debt Ratio
Market Directory (ICMD). Sedangkan
Variabel
tentang
persen dana perusahaan yang berasal
Indonesia (BEI) dan Indonesian Capital
dan situs perusahaan.
perusahaan
pendek. Variabel Current ratio diukur
Penelusuran manual dilakukan dengan cara menelusuri
kemampuan
dalam memenuhi kewajiban jangka
dengan
dengan
adalah
Current ratio (X1), digunakan untuk melihat
menggunakan penelusuran manual maupun penelusuran
variabelnya
sebagai berikut :
tahunan perusahaan di BEI maupun dari publikasi
definisi
perusahaan
lebih
tinggi
berarti
profitabilas
perusahaan yang baik. Variabel Gross 41 -
Volume 2, No.1, Februari 2013
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
d.
Profit Margin diukur berdasarkan
dan return on equity) terhadap financial
ukuran Platt dan Platt (2002).
distress adalah 0,134; 0,945; -0,014; dan -
Return on equity (X4), yaitu tingkat
5,243.
pengembalian
ekuitas
menunjukkan bahwa koefisien logistik
perusahaan. Variabel return on equty
current ratio, debt ratio, net profit margin
diukur berdasarkan ukuran Almilia
dan return on equity terhadap financial
dan Kristijadi (2003).
distress tidak sama dengan nol ( i ≠ 0, I =
atas
Nilai
koefisien
logistik
ini
1, 2, 3, 4). Hasil penelitian ini menolak H0, Metode Analisis Model
(hipotesis
yang
atau
menerima
HA
untuk
(hipotesis alternatif). Dengan demikian
penelitian ini yaitu dengan menggunakan
dapat dikatakan bahwa current ratio, debt
logit
mengetahui
ratio, net profit margin dan return on
terhadap
equity secara bersama-sama berpengaruh
regression
kekuatan
digunakan
nol)
untuk
prediksi
model
penentuan kondisi financial distress di Indonesia. Model prediksi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: P = 1/[1+exp
– ( + X
1 1
+ X
2 2
terhadap financial distress. Untuk menguji pengaruh bersama-sama
+ X
3 3
+ X )
4 4]
Keterangan: P = probabilitas perusahaan mengalami financial distress exp = 2,73 = Konstanta = Koefisien Regresi X1 = Current Ratio X2 = Debt Ratio X3 = Net Profit Margin X4 = Return on Equity
dapat
juga
secara
dilakukan
dengan menggunakan uji Nagelkerke S Square. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan
bantuan
SPSS
19.0,
diperoleh Nagelkerke S Square = 0,373. Nilai koefisien determinasi sebesar 0,373 berarti 37,3 % variasi variabel dependen yaitu financial distress ditentukan secara bersama oleh variabel current ratio, debt ratio, net profit margin dan return on
HASIL PEMBAHASAN
equity. Nilai ini menunjukkan bahwa
Pengujian Secara Bersama-sama
current ratio, debt ratio, net profit margin
Pengujian secara bersama-sama ini
dan return on equity secara bersama-sama
dilakukan untuk menguji pengaruh current
berpengaruh terhadap financial distress
ratio, debt ratio, net profit margin dan
sebesar
return on equity secara bersama-sama
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang
terhadap financial distress.
tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
37,3
%,
sisanya
62,7
%
Nilai koefisien logistik pengaruh dari masing-masing
variabel
independen
(current ratio, debt ratio, net profit margin
Pengujian Secara Parsial Uji ini dilakukan untuk menguji current ratio (X1), debt ratio (X2), net Volume 2, No.1, Februari 2013
- 42
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala profit margin (X3) dan return on equity (X4) secara parsial terhadap financial distress
(Y).
Kesimpulan
pengaruh
variabel independen (X1, X2, X3, X4) terhadap variabel dependen (Y) langsung diambil
dari
nilai
koefisien
logistik
masing-masing variabel.
current ratio terhadap financial distress sebesar
0,134.
profit margin terhadap financial distress diperoleh
sebesar
-0,014.
Nilai
ini
menunjukkan bahwa koefisien logistik pengaruh net profit margin terhadap financial distress tidak sama dengan nol (
Pengaruh Current Ratio (X1) terhadap Financial Distress (Y) Nilai koefisien logistik pengaruh
diperoleh
Pengaruh Net Profit Margin (X3) terhadap Financial Distress (Y) Nilai koefisien logistik pengaruh net
Nilai
ini
menunjukkan bahwa koefisien logistik
1
≠ 0). Hasil ini menolak H0 (hipotesis nol)
atau menerima HA (hipotesis alternatif). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa net profit margin berpengaruh terhadap financial distress pada perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2007-2009.
pengaruh current ratio terhadap financial distress tidak sama dengan nol (
1
≠ 0).
Hasil ini menolak H0 (hipotesis nol) atau menerima HA (hipotesis alternatif). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa current ratio
berpengaruh
terhadap
financial
distress pada perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2007-2009.
debt ratio terhadap financial distress sebesar
0,945.
return on equity terhadap financial distress diperoleh
sebesar
-5,243.
Nilai
ini
menunjukkan bahwa koefisien logistik pengaruh
return
on
equity
terhadap
financial distress tidak sama dengan nol (
Pengaruh Debt Ratio (X2) terhadap Financial Distress (Y) Nilai koefisien logistik pengaruh
diperoleh
Pengaruh Return on Equity (X4) terhadap Financial Distress (Y) Nilai koefisien logistik pengaruh
Nilai
ini
menunjukkan bahwa koefisien logistik
1
≠ 0). Hasil ini menolak H0 (hipotesis nol)
atau menerima HA (hipotesis alternatif). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa return on equity berpengaruh terhadap financial distress pada perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2007-2009.
pengaruh debt ratio terhadap financial distress tidak sama dengan nol (
1
≠ 0).
Hasil ini menolak H0 (hipotesis nol) atau menerima HA (hipotesis alternatif). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa debt ratio berpengaruh terhadap financial distress pada perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2007-2009.
Pengaruh Current Ratio, Debt Ratio, Net Profit Margin dan Return On Equity Secara Bersama-sama terhadap Financial Distres Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa current ratio, debt ratio, net profit margin dan return on equity secara bersama-sama
43 -
Volume 2, No.1, Februari 2013
berpengaruh
terhadap
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala financial distress
yang ditandai dengan
pengembalian atas ekuitas (ROE). Secara
nilai Nagelkerke R Square tidak sama
teori, nilai ROE yang tinggi, maka kondisi
dengan nol, yaitu sebesar 37,3%. Nilai ini
keuangan perusahaan tersebut dinilai baik
menunjukkan bahwa current ratio, debt
sehingga akan menjauhkan perusahaan dari
ratio, net profit margin dan return on
kemungkinan mengalami financial distress.
equity secara bersama-sama berpengaruh terhadap financial distress sebesar 37,3%. Keempat tolok ukur ini menunjukkan mempunyai
kontribusi
yang
rendah
Pengaruh Debt Ratio Secara Parsial terhadap Financial Distress Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, hasil penelitian ini menunjukkan
terhadap financial distress. Rendahnya
bahwa
debt
ratio
secara
parsial
kontribusi ini menunjukkan bahwa current
berpengaruh terhadap financial distress,
ratio, debt ratio, net profit margin dan
yang ditandai nilai koefisien logistik
return on equity bukanlah faktor utama
sebesar 0,945. Artinya, setiap kenaikan
dalam memprediksi financial distress
debt ratio sebesar 0,134 akan menaikkan tingkat kemungkinan financial distress
Pengaruh Current Ratio Secara Parsial terhadap Financial Distress Berdasarkan hasil pengujian
sebesar 14% (0,148). Pada variabel ini, tanda positif pada koefisien logistiknya
hipotesis, hasil penelitian ini menunjukkan
menunjukkan bahwa apabila current ratio
bahwa
parsial
meningkat maka kemungkinan perusahaan
berpengaruh terhadap financial distress,
mengalami financial distress juga akan
yang ditandai nilai koefisien logistik
meningkat.
current
ratio
secara
sebesar 0,134. Artinya, setiap kenaikan
menaikkan tingkat kemungkinan financial
Pengaruh Net Profit Margin Secara Parsial terhadap Financial Distres Berdasarkan hasil pengujian
distress sebesar 7% (0,071). Pada variabel
hipotesis, hasil penelitian ini menunjukkan
ini, tanda positif pada koefisien logistiknya
bahwa net profit margin secara parsial
menunjukkan bahwa apabila current ratio
berpengaruh terhadap financial distress,
meningkat maka kemungkinan perusahaan
yang ditandai nilai koefisien logistik
mengalami financial distress juga akan
sebesar
meningkat. Namun, tanda pada koefisien
peningkatan net profit margin sebesar
logistik ini tidak sesuai dengan teori.
0,945
Perbedaan tanda pada hasil penelitian ini
kemungkinan financial distress sebesar 6%
bisa disebabkan oleh sebagian besar
(0,062). Pada variabel ini, tanda negatif
perusahaan mengandalkan pendanaannya
pada koefisien logistiknya menunjukkan
pada hutang. Dengan jumlah hutang yang
bahwa apabila net profit margin meningkat
current
ratio
sebesar
0,134
akan
-0,014;.
akan
Artinya,
menurunkan
setiap
tingkat
meningkat, maka akan meningkatkan nilai Volume 2, No.1, Februari 2013
- 44
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala maka kemungkinan perusahaan mengalami financial distress akan menurun.
3. Debt
ratio
kemungkinan
berpengaruh
terhadap
terjadinya
financial
distress pada perusahaan yang terdaftar Pengaruh Return on Equity Secara Parsial terhadap Financial Distress Berdasarkan hasil pengujian
di BEI. 4. Net profit margin berpengaruh terhadap
hipotesis, hasil penelitian ini menunjukkan
kemungkinan
bahwa return on equtiy secara parsial
distress pada perusahaan yang terdaftar
berpengaruh terhadap financial distress,
di BEI.
yang ditandai nilai koefisien logistik
terjadinya
financial
5. Return on equity berpengaruh terhadap
sebesar -5,423. Artinya, setiap peningkatan
kemungkinan
return on equtiy sebesar -5,423 akan
distress pada perusahaan yang terdaftar
menurunkan
di BEI.
tingkat
kemungkinan
terjadinya
financial
financial distress sebesar 0% (0,00029). Pada variabel ini, tanda positif pada koefisien logistiknya menunjukkan bahwa apabila return on equtiy meningkat maka kemungkinan
perusahaan
mengalami
financial distress akan menurun.
Saran 1. Variabel independen yang digunakan harus
lebih
dikembangkan.
Pengembangan ini perlu dilakukan mengingat banyak variabel lain yang berperan dalam memengaruhi financial
KESIMPULAN DAN SARAN
distress,
Kesimpulan
governance
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rasio keuangan dapat digunakan untuk
memprediksi
financial
distress.
Berdasarkan analisis yang dilakukan dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Current ratio, debt ratio, net profit margin dan return on equity secara bersama-sama berpengaruh terhadap kemungkinan
seperti variabel
terjadinya
financial
distress pada perusahaan yang terdaftar
corporate
dan
variabel
makroekonomi. 2. Mengingat
penelitian
ini
hanya
menggunakan model penelitian cross sectional, bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkannya dengan memadukan penelitian yang menggunakan data cross sectional dan longitudinal, sehingga diharapkan dapat memperoleh hasil yang lebih menuju ketepatan prediksi.
di BEI. 2. Current ratio berpengaruh terhadap kemungkinan
terjadinya
financial
distress pada perusahaan yang terdaftar di BEI. 45 -
Volume 2, No.1, Februari 2013
DAFTAR KEPUSTAKAAN Almilia, L.S., dan E. Kristijadi. 2003. Analisis Rasio Keuangan untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi dan
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Auditing Indonesia. Vol. 7, No. 2. Hal: 5-13. Anonim 1, 2004. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kondisi Financial Distress suatu Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 7. No. 1. Hal: 1-22. Anonim 2, 2006. Prediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan Go-Public dengan Menggunakan Analisis Multinomial Logit. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol. XII, No. 1. Hal: 5-10. Fachrudin, K. A., 2008. Kesulitan Keuangan Perusahaan dan Personal. Medan: USU Press. Indriantoro, N. dan Supomo, Bambang, 2002. Metodologi Penelitian Untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta : BPFE Lu, Yang-Cheng, C.J. Lee, and S.L. Chang. 2008. Corporate Governance, Quality of Financial Information, and Macroeconomics Variables on the Prediction Power of financial Distress of Listed Companies in Taiwan. Working Paper. Available at SSRN.com
Shu-Lien Chang, 2009. Corporate Governance and Quality of Financial Distress Information on the Prediction Power of financial Distress of Listed Companies in Taiwan. International Research Journal of Finance and economics. Hal: 73-78. Platt, H.D., and M.B. Platt. 2002. Predicting Corporate financial Distress: Reflections on Choice-Based sample Bias. Journal of Economics and finance. Vol. 26, No. 2. Hal: 60-72. Sekaran, U., 2006. Research Methods for Business. Terjemahan Yon, Kwan. Jakarta: Salemba Empat. Whitaker, R.B., 1999. The Early Stages of Financial Distress. Journal of Economics and Finance. Vol. 23, No. 2. Hal: 123-133. W. Herdiningtyas, 2005. Analisis Rasio CAMEL terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah pada Lembaga Perbankan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 7, No. 2. Hal: 8-12.
Volume 2, No.1, Februari 2013
- 46