ANALISIS RASIO KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU SECARA TIME SERIES DAN CROSS SECTION (PT. GUDANG GARAM dan PT. HM. SAMPOERNA TAHUN 2007 SAMPAI 2008) MUHAMMAD TAUFIQ STMIK AMIKOM
[email protected]
ABSTRAKSI: Akuntan Publik Siddharta Siddharta & Widjaya telah melakukan auditing neraca kosolidasi PT. GUDANG GARAM Tbk. (Perseroan) DAN ANAK PERUSAHAAN pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, sedangkan Akuntan Publik Haryanto Sahari & Rekan telah melakukan auditing neraca PT. HANJAYA MANDALA SAMPURNA Tbk. (Perusahaan) DAN ANAK PERUSAHAAN (bersama-sama disebut Grup) pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 serta laporan laba rugi konsolidasi, laporan perubahan ekuitas konsolidasi, dan laporan arus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, adapun lapaoran keuangan merupakan tanggungjawab manajemen Perseroan, sedangkan tanggungjawab auditor terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan konsolidasi yang didasarkan hasil auditing, dimana pelaksanaan audit berlandaskan standart auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Key Word: Laporan Keuangan, Analisis Keuangan, Analisis Rasio Keuangan, Aset, Utang, dan Modal
PENDAHULUAN
Standart IAPI mengharuskan auditor membuat perencanaan dan pelaksanaan audit agar menghasilkan keyakinan yang signifikan atau proporsional sehingga tidaka menimbulkan kesalahan yang fatal terhadap penyajian material dari laporan keuangan, meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti bukti yang mendukung jumlah jumlah – jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan, disamping itu Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh fihak manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan Analisis keuangan yang mencakup analisis rasio keuangan, analisis kelemahan dan kekuatan dibidang finansial akan sangat membantu dalam menilai prestasi manajemen masa lalu dan prospeknya di masa datang, dengan analisis keuangan ini dapat diketahui kekuatan serta kelemahan yang dimiliki para pengusaha (businessman), dimana rasio tersebut dapat memberikan indikasi apakah perusahaan memiliki kas yang cukup untuk kewajiban finasialnya, besarnya piutang yang cukup rasional, efisiensi manajemen persediaa, perencanaan pengeluaran investasi yang baik, dan struktur modal yang sehat sehingga tujuan memaksimumkan kemakmuran pemilik dapat tercapai dengan memadai METODOLOGI ANALISIS Dengan didasarkan hasil analisis prestasi keuangan maka dapat digunakan sebagai alat ukur untuk menilai kegiatan manajemen keuangan perusahaan dalam perencanaan dan implementasi setiap tindakan secara konsisten dengan tujuan perusahaan dapat tercapai secara maksimum, disisi lain juga dapat digunakan fihak lain seperti bank untuk menilai kelayakan dalam pemberian dana atau kredit baru atau para calon investor dalam membuat proyeksi prospek perusahaan dimasa yang akan datang Dalam melakukan analisis keuangan ini bagi suatu perusahaan dapat dibagi atas dua cara (metode), yakni:
Cross Section, yakni membandingkan antar perusahaan yang sejenis dalam satu industri sehingga dapat diketahui posisi perusahaan dalam industri Time Series, yakni membandingkan prestasi satu periode dengan periode sebelumnya sehingga diektahui adanya trend (kecenderungan)selama periode tertentu Aplikasi dari analsis rasio keuangan sangat variatif dan ditentukan oleh fihak yang membutuhkan, disamping itu memilki nilai manfaat jika dibandingkan dengan standart yang jelas, seperti standart industri maupun trend (kecenderungan) tertentu sebagai tujuan manajemen, serta sistem akuntasi yang digunakan ANALISIS RASIO KEUANGAN Akibat adanya perbedaan dalam pencapaian tujuan dan harapan dalam suatu organisasi, maka analisis keuanganpun beranekaragam adanya, artinya seorang pemasok akan lebih menekankan segi jaminan yang ditunjukkan dengan besarnya aktiva lancar, untuk para pemegang saham preferen dan obligasi akan lebih menekankan pada aliran kas dalam jangka panjang, adapun untuk pemilik atau calon investor akan lebih menekankan pada aspek profitabilitas dan risiko, karena kestabilan harga saham sangat ditentukan oleh tingkat keuntungan yang diperoleh dan dividen di masa datang, sementara bagi fihak manajemen akan lebih menitikberatkan semua aspek dari analisis keuangan baik yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang, karena menyangkut tanggungjawab secara keseluruhan dalam mengelola operasional perusahaan setiap hari serta dalam rangka memdapatkan laba yang lebih kompetitif dan prooduktif, untuk itu analisis rasio keuangan dibagi atas: SOLVENCY (SOLVABILITAS) atau dikenal rasio likuiditas, merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendek tepat pada waktu yang ditetapkan, maka rasio yang diperhitungkan:
Current Ratio Quick Ratio
= Total Aset Lancar / Total Utang Lancar = Quick Assets / Total Utang Lancar
ACTIVITY atau rasio aktivitas, merupakan kemampuan perusahaan untuk mengendalikan investasinya di aset atau dengan kata lain tingkat efisiensi perusahaan dalam menggunakan aset untuk mendapatkan penjualan, maka faktor yang diperhitungkan: Asset Turnover = Total Pendapatan Operasi / Total (Rata2) Aset dimana: Rata-rata Aset = (Aset Awal + Aset Akhir) / 2 Receivable Turnover = Total Pendapatan Operasi / Total Piutang (Rata2 Piutang) dimana: Rata-rata Piutang = (Piutang Awal + Piutang Akhir) / 2 Inventory Turnover = Harga Pokok Penjualan / Total Persediaan (Rata2 Persediaan) dimana: Rata-rata Persediaan = (Persediaan Awal + Persediaan Akhir)/2 FINANCIAL LEVERAGE RATIO atau rasio leverage keuangan, merupakan sejauh mana perusahaan mengandalkan pendanaan utang, maka faktor yang diperhitungkan: Debt Ratio = Total Utang/Total Aset Debt Equity Ratio = Total Utang/Total Ekuitas (Modal) Equity Multiplier = Total Aset/Total Ekuitas (Modal)
Interest Coverage
=
Laba Sebelum Bunga dan Pajak / Biaya Bunga
PROFITABILITY RATIO atau rasio profitabilitas, merupakan sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan laba baik dalam hubungannya dengan penjualan, aset maupun laba bagi modal sendiri, maka faktor yang diperhitungkan: Net Profit Margin = Laba Bersih / Total Pendapatan Operasi Gross Profit Margin = Laba Sebelum Bunga dan Pajak / Total Pendapatan Operasi Net Return on Asset = Laba Bersih/Total (Rata2) Aset Gross Return on Asset = Laba Sebelum Bunga dan Pajak / Total (Rata2) Aset Return on Equity = Laba Bersih/Modal (Ekuitas) Payout Ratio = Dividen Tunai/Laba Bersih Retention Ratio = Laba Ditahan/Laba Bersih Sustainable Growth Rate = Return on Equity x Retention Ratio DATA DAN HASIL PENELITIAN Berdasarkan hasil pengambilan data laporan keuangan pada 2 perusahaan yaitu PT. GUDANG GARAM Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN dengan PT. HANJAYA MANDALA SAMPURNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN, diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut: PT GUDANG GARAM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NO 1 2 3 4
URAIAN Total Aset Lancar Total Hutang Lancar Quick Asset Total Pendapatan Operasi
TAHUN 2008 17,008,576 7,670,532 3,479,589 30,251,643
2007 17,124,562 8,775,317 3,622,524 27,389,365
TREND SELISIH -115,986 -1,104,785 -142,935 2,862,278
% 99% 87% 96% 111%
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Total Rata-rata Asset Total Rata-rata Piutang Harga Pokok Penjualan Total Persediaan Total Utang Total Ekuitas Total Asset Laba Seb. Pajak & Bunga Biaya Bunga Laba Bersih Deviden Tunai Laba Ditahan
23,926,455 2,368,936 25,095,136 13,515,512.50 15,519,266 24,072,959 3,165,635 3,165,635 553,073 1,880,492 849,466 73,614
22,756,492.50 2,641,709 23,074,633 12,575,564.50 9,640,418 14,119,796 23,779,951 2,528,677 335,210 1,445,949 684,258 74,634
1,169,962.50 -272,773 2,020,503 939,948 -1,086,730 1,399,470 293,008 636,958 217,863 434,543 165,208 -1,020
105% 90% 109% 108% 89% 110% 101% 125% 165% 130% 124% 99%
PT GUDANG GARAM tbk DAN ANAK PERUSAHAAN SOLVENCY Current Ratio Quick Ratio ACTIVITY Asset Turnover Receivable Turnover Inventory Turnover Debt Ratio Debt Equity Ratio Equity Multiplier Interest Coverage PROFITABILITY Net Profit Margin Gross Profit Margin Net Return On Asset
2008
2007
SELISIH
%
0.998 0.442
1.951 0.413
-0.953 0.029
51% 110%
1.264 1.204 12.77 10.368 1.857 1.835 FINANCIAL LEVERAGE 0.355 0.405 0.551 0.683 1.551 1.684 5.722 7.544
0.06 2.402 0.022
110% 120% 100%
-0.05 -0.132 -0.133 -1.822
90% 81% 92% 76%
0.009 0.013 0.015
117% 114% 123%
0.062 0.105 0.079
0.053 0.092 0.064
Gross Return On Asset Return On Equity Payout Ratio Retention Ratio Sustainable Growth Rate
0.132 0.121 0.452 0.039 0.004719
0.111 0.102 0.473 0.052 0.005304
0.021 0.019 -0.021 -0.013 -0.000585
119% 119% 96% 75% 89%
Dari hasil perbandingan diatas pada PT. Gudang Garam Tbk. Dan Anak Perusahaan di tahun 2007 dan 2008, maka dapat di informasikan beberapa hal: 1. Th.2007 memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban finasial jangka pendek lebih besar 2. Th.2008 memiliki aktiva lancar yang lebih liquid dan memerlukan waktu lebih pendek untuk mengubah aktiva menjadi kas 3. Th.2008 lebih efektif dalam menggunakan keseluruhan aktiva untuk menciptakan penjualan dan mendapatkan laba 4. Th.2008 memiliki kebijakan kredit yang terlampau bebas sehingga investasi dalam piutang terlampau besarakibatnya laba akan menurun 5. Th.2008 lebih efisien didalam melakukan perputaran persediaan 6. Th.2007 memiliki risiko perusahaan dibiayai dengan utang lebih besar, sehingga investor akan meminta tingkat keuntungan yang lebih tinggi 7. Th.2007 memiliki proporsi modal sendiri yang rendah untuk membiayai aktiva 8. Th.2007 memiliki total aset lebih tinggi dibanding dengan total modal, artinya kemampuan untuk mengembalikan modal lebih besar 9. Th.2007 memiliki kemampuan untuk memenuhi beban bunga dari laba perusahaan yang diperoleh 10. Th,2008 mengalami penurunan biaya relatif lebih besar dibanding peningkatan penjualan
11. Th.2008 memberikan nila profitabilitas lebih tinggi, dengan tetap memperhatikan harga pokok penjualan 12. Th.2008 menghasilkan laba bersih dari aktiva yang dipergunakan lebih besar 13. Th.2008 menghasilkan laba kotor (EBIT) dari aktiva yang dipergunakan lebih besar 14. Th.2008 menghasilkan laba yang tersedia bagi pemilik (pemegang saham) perusahaan 15. Th.2007 memberikan dividen tunai dari laba bersih lebih besar 16. Th,2007 menghasilkan laba ditahan dari laba bersih lebih besar 17. Th.2007 memberikan laba ditahan dari modal lebih besar Dan secara umum dapat dirumuskan, sebagai berikut: 1. Solvency: Pada tahun 2007 memiliki kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban financial jangka pendek lebih besar dibanding tahun 2008 2. Activity: Pada tahun 2007 memiliki kemampuan perusahaan untuk mengendalikan investasinya di aset atau dengan kata lain tingkat efisiensi perusahaan dalam menggunakan aset untuk mendapatkan penjualan lebih rendah dibanding tahun 2008 3. Financial Leverage: Pada tahun 2007 memiliki sejauh mana perusahaan mengandalkan pendanaan utang lebih efektif dibanding tahun 2008 4. Profitability: Pada tahun 2007 memiliki sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan laba baik dalam hubungannya dengan penjualan, aset maupun laba bagi modal sendiri kurang profit dibanding tahun 2008
PT. HM. SAMPOERN dan ANAK PERUSAHAAN
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
URAIAN Total Aset Lancar Total Hutang Lancar Quick Asset Total Pendapatan Operasi Total Rata-rata Asset Total Rata-rata Piutang Harga Pokok Penjualan Total Persediaan Total Utang Total Ekuitas Total Asset Laba Seb.Pajak & Bunga Biaya Bunga Laba Bersih Deviden Tunai Laba Ditahan
TAHUN 2008 11,037,287.00 7,642,207.00 3,379,439.00 34,680,445.00 15,907,180.50 851,180.50 24,695,196.00 8,293,836.00 8,083,584.00 8,047,896.00 16,133,819.00 6,225,233.00 37,423.00 3,895,280.00 1,925,005.00 24,836.00
2007 11,056,457.00 6,212,683.00 2,126,633.00 29,787,725.00 14,170,173.00 698,005.00 21,025,772.00 4,836,507.50 7,614,388.00 8,063,542.00 15,680,542.00 5,584,980.00 57,725.00 3,624,018.00 1,722,029.00 9,798.00
TREND SELISIH -19,170.00 1,429,522.00 1,252,806.00 4,892,720.00 1,737,007.50 153,175.50 3,669,424.00 3,457,328.50 468,196.00 -15,646.00 453,277.00 640,253.00 -20,302.00 271,262.00 202,976.00 15,038.00
% 99% 123% 159% 116% 112% 121% 118% 172% 106% 99% 103% 112% 65% 108% 112% 254%
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN SOLVENCY Current Ratio Quick Ratio ACTIVITY Asset Turnover Receivable Turnover Inventory Turnover FINANCIAL LEVERAGE Debt Ratio Debt Equity Ratio Equity Multiplier Interest Coverage PROFITABILITY
2008
2007
SELISIH
%
1.444 0.442
1.78 0.342
-0.336 0.1
0.811 1.292
2.18 40.744 2.978
2.102 42.676 4.347
0.078 -1.932 -1.369
1.037 0.955 0.685
0.501 1.004 2.005 166.348
0.486 0.944 1.945 96.751
0.015 0.06 0.06 69.597
1.031 1.064 1.031 1.719
Dari hasil
Net Profit Margin Gross Profit Margin Net Return On Asset Gross Return On Asset Return On Equity Payout Ratio Retention Ratio Sustainable Growth Rate
0.112 0.18 0.245 1.598 0.484 0.494 0.0064 0.0031
0.122 0.187 0.256 0.394 0.449 0.475 0.0027 0.0012
-0.01 -0.007 -0.011 1.204 0.035 0.019 0.0037 0.0019
0.918 0.963 0.957 4.056 1.078 1.04 2.37 2.583
perbandingan diatas pada PT. HM. Sampoerna Tbk. Dan Anak Perusahaan di tahun 2007 dan 2008, maka dapat di informasikan beberapa hal: 1. Th.2008 memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban finasial jangka pendek lebih besar 2. Th.2007 dan 2008 memiliki aktiva lancar yang sama sama liquid 3. Th.2008 lebih efektif dalam menggunakan keseluruhan aktiva untuk menciptakan penjualan dan mendapatkan laba 4. Th.2008 memiliki kebijakan kredit yang terlampau bebas sehingga investasi dalam piutang terlampau besarakibatnya laba akan menurun 5. Th.2008 lebih efisien didalam melakukan perputaran persediaan 6. Th.2008 memiliki risiko perusahaan dibiayai dengan utang lebih besar, sehingga investor akan meminta tingkat keuntungan yang lebih tinggi 7. Th.2008 memiliki proporsi modal sendiri yang rendah untuk membiayai aktiva 8. Th.2008 memiliki total aset lebih tinggi dibanding dengan total modal, artinya kemampuan untuk mengembalikan modal lebih besar 9. Th.2008 memiliki kemampuan untuk memenuhi beban bunga dari laba perusahaan yang diperoleh 10. Th,2008 mengalami penurunan biaya relatif lebih besar dibanding peningkatan penjualan
11. Th.2008 memberikan nila profitabilitas lebih tinggi, dengan tetap memperhatikan harga pokok penjualan 12. Th.2008 menghasilkan laba bersih dari aktiva yang dipergunakan lebih besar 13. Th.2008 menghasilkan laba kotor (EBIT) dari aktiva yang dipergunakan lebih besar 14. Th.2008 menghasilkan laba yang tersedia bagi pemilik (pemegang saham) perusahaan 15. Th.2008 memberikan dividen tunai dari laba bersih lebih besar 16. Th,2007 menghasilkan laba ditahan dari laba bersih lebih besar 17. Th.2007 memberikan laba ditahan dari modal lebih besar Dan secara umum dapat dirumuskan, sebagai berikut: Solvency: Pada tahun 2007 memiliki kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban financial jangka pendek lebih besar dibanding tahun 2008 Activity: Pada tahun 2007 memiliki kemampuan perusahaan untuk mengendalikan investasinya di aset atau dengan kata lain tingkat efisiensi perusahaan dalam menggunakan aset untuk mendapatkan penjualan lebih rendah dibanding tahun 2008 Financial Leverage: Pada tahun 2007 memiliki sejauh mana perusahaan mengandalkan pendanaan utang kurang efektif dibanding tahun 2008 Profitability: Pada tahun 2007 memiliki sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan laba baik dalam hubungannya dengan penjualan, aset maupun laba bagi modal sendiri lebih profit dibanding tahun 2008
Perbandingan antara PT. HM. Sampoerna Tbk. Dan Anak Perusahaan dengan PT. Gudang Garam Tbk. Dan Anak Perusahaan pada tahun 2008 DISKRIPSI SOLVENCY Current Ratio Qucik Ratio ACTIVITY Asset Turnover Receivable Turnover Inventory Turnover FINANCIAL LEVERAGE Debt Ratio Debt Equity Ratio Equity Multiplier Interest Coverage PROFITABILITY Net Profit Margin Gross Profit Margin Net Return On Asset
HM. SAMPOERNA
GUDANG_GARAM
1.444 0.442
1.78 0.342
2.18 40.744 2.978
2.102 42.676 4.347
0.501 1.004 2.005 166.348
0.486 0.944 1.945 96.751
0.112 0.18 0.245
0.122 0.187 0.256
Gross Return On Asset Return On Equity Payout Ratio Retention Ratio Sustainable Growth Rate
1.598 0.484 0.494 0.0064 0.0031
0.394 0.449 0.475 0.0027 0.0012
Dari hasil perbandingan diatas pada PT. HM. Sampoerna Tbk. Dan Anak Perusahaan dengan PT. Gudang Garam Tbk. Dan Anak Perusahaan pada tahun 2008, maka dapat di informasikan beberapa hal: GG memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban finasial jangka pendek lebih besar Sampoerna memiliki aktiva lancar yang sama lebih liquid dan memerlukan waktu lebih pendek untuk mengubah aktiva menjadi kas Sampoerna lebih efektif dalam menggunakan keseluruhan aktiva untuk menciptakan penjualan dan mendapatkan laba GG memiliki kebijakan kredit yang terlampau bebas sehingga investasi dalam piutang terlampau besarakibatnya laba akan menurun GG lebih efisien didalam melakukan perputaran persediaan Sampoerna memiliki risiko perusahaan dibiayai dengan utang lebih besar, sehingga investor akan meminta tingkat keuntungan yang lebih tinggi Sampoerna memiliki proporsi modal sendiri yang rendah untuk membiayai aktiva Sampoerna memiliki total aset lebih tinggi dibanding dengan total modal, artinya kemampuan untuk mengembalikan modal lebih besar
Sampoerna memiliki kemampuan untuk memenuhi beban bunga dari laba perusahaan yang diperoleh GG mengalami penurunan biaya relatif lebih besar dibanding peningkatan penjualan GG memberikan nila profitabilitas lebih tinggi, dengan tetap memperhatikan harga pokok penjualan GG menghasilkan laba bersih dari aktiva yang dipergunakan lebih besar Sampoerna menghasilkan laba kotor (EBIT) dari aktiva yang dipergunakan lebih besar Sampoerna menghasilkan laba yang tersedia bagi pemilik (pemegang saham) perusahaan Sampoerna memberikan dividen tunai dari laba bersih lebih besar Sampoerna menghasilkan laba ditahan dari laba bersih lebih besar Sampoerna memberikan laba ditahan dari modal lebih besar Dan secara umum dapat dirumuskan, sebagai berikut: Solvency: Pada PT. HM. Sampoerna Tbk. Dan Anak Perusahaan memiliki kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban financial jangka pendek lebih kecil dibanding PT. Gudang Garam Tbk. Dan Anak Perusahaan Activity: Pada PT. HM. Sampoerna Tbk. Dan Anak Perusahaan memiliki kemampuan perusahaan untuk mengendalikan investasinya di aset atau dengan kata lain tingkat efisiensi perusahaan dalam menggunakan aset untuk mendapatkan penjualan lebih rendah dibanding PT. Gudang Garam Tbk. Dan Anak Perusahaan Financial Leverage: Pada PT. HM. Sampoerna Tbk. Dan Anak Perusahaan memiliki sejauh mana perusahaan mengandalkan pendanaan utang kurang efektif dibanding PT. Gudang Garam Tbk. Dan Anak Perusahaan
Profitability: Pada PT. HM. Sampoerna Tbk. Dan Anak Perusahaan memiliki sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan laba baik dalam hubungannya dengan penjualan, aset maupun laba bagi modal sendiri lebih profit dibanding PT. Gudang Garam Tbk. Dan Anak Perusahaan PENUTUP Dari hasil pengamatan perbandingan yang telah dilakukan, maka penggunaan analisis rasio keuangan sangat variatif dan bergantung dari fihak yang membutuhkan, untuk itu diperlukan data – data yang sangat mendukung agar hasil analisis keuangan dapat representatif dan dapat menggambarkan kondisi perusahaan yang sebenarnya, sehingga perusahaan mendapatkan nilai lebih (professional) secara global untuk mendapatkan investasi dalam mengembangkan usaha serta kemakmuran bagi stack holder secara keseluruhan REFERENSI Ross, WJ, Corporate Finance, Mc.Graw-Hill Companies, 2005 Barr R. and Andrew R., The Corporate Uses of Beta, The Revolution in Corporate Finance, Blackwell Publisher, Massachusetts, 1982 Agus S., Manajemen Keuangan, BPFE, Yogyakarta, 1996 Sejatinya Hidup Ada Didalam Cahaya Diatas Cahaya yakni Mencahayakan Cahaya (f1q-09) mtq-2009