JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 10 No. 1, April 2010 : 32 - 44
PENGARUH WACC TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Kasus pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk dan PT Gudang Garam Tbk) Oleh: *Yoyon Supriyadi, *Tarida M. S. Manurung dan Fanny Atmaja Nataputra *Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor
ABSTRACT The purpose of the research is to find out how much the capital structure influences the WACC (Weighted Average Cost of Capital ) and how much the WACC influences the company value at PT Hanjaya Mandala and PT Gudang Garam, Tbk. The analysis method applied is correlation coefficient to find out the relationship between the variables and the determination coefficient measuring the closeness of the relationship between the variables and the regression coefficient. This will then be applied to measure the influence of the free variables towards related variables as well as ration analysis to find out the proportion of each variables. The results of the research show that the proportion of the capital structure has significant influence towards WACC with t-count is 3591 bigger than t table with the score 2776 as well as the influence of WACCtowrds the value of shares with the score of t-count is 3624 and t table is 2776. At PT Gudang Garam, tbk the proportion of the capital structure also has significant influence towards WACC with the score of t-count is 3917 bigger than t table (2776) and influence of WACC towards the value of shares also significant. Key words: Weighted Average Cost of Capital, Company Value
PENDAHULUAN Penghitungan biaya modal memegang peranan penting untuk membimbing perusahaan dalam membuat keputusan investasi. Tingkat biaya penggunaan modal yang harus diperhitungkan oleh perusahaan adalah tingkat penggunaan biaya modal secara keseluruhan, karena itu biaya dari masingmasing sumber itu berbeda-beda, maka untuk menetapkan biaya modal dari perusahaan secara keseluruhan perlu menghitung rata-rata tertimbang dari berbagai sumber dana tersebut. Konsep biaya modal dimaksudkan untuk dapat menentukan besarnya biaya rill dari penggunaan modal masing-masing sumber
dana untuk kemudian menentukan biaya modal rata-rata atau biasa disebut biaya modal rata-rata tertimbang atau weighted average cost of capital (WACC). Upaya yang dapat dilakukan perusahaan dalam memaksimalkan nilai perusahaan, salah satunya melalui pengelolaan aspek keuangan dimana pimpinan perusahaan dituntut untuk melakukan pengelolaan asset-asset ini dikaitkan dengan hal penarikan sumber dana dan pengelolaan dana yang merupakan salah satu fungsi manajer keuangan. Permasalahan yang timbul adalah bagaimana pimpinan perusahaan mengelola keuangan agar dapat mencapai tujuan atau sasaran yang diinginkan yang di dalam hal ini adalah laba perusahaan.
Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 10 No. 1, April 2010
Laba atau mungkin bahkan rugi yang diperoleh perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan itu sendiri. Artinya apabila perusahaan mengalami laba, maka nilai perusahaan akan naik atau meningkat, tetapi apabila sebaliknya yaitu perusahaan mengalami rugi maka nilai perusahaan akan turun. Tujuan perusahaan adalah memaksimalkan nilai perusahaan dengan meminimalkan biaya modal. Nilai perusahaan sangat penting bagi perusahaan karena dengan memaksimalkan nilai perusahaan maka akan memaksimalkan kesejahteraan para pemegang saham.
METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dilakukan pada dasarnya adalah untuk mengembangkan teori dan pemecahan masalah melalui analisa yang sistematis. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif komparatif yang merupakan penelitian fenomena yang menjelaskan aspekaspek yang relevan dengan fenomena yang diamati sehingga dapat membantu penelitian dalam menjelaskan karakteristik tertentu serta dengan komparatif yaitu dengan mencari sebab-sebabnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN 1.
Hasil dan Pembahasan
Sebelum menghitung biaya masingmasing data laporan keuangan dari PT . Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk dan PT. Gudang Garam, Tbk, perlu diketahui dulu
sumber dana atau sumber modal dari kedua perusahaan tersebut, sehingga dapat menguraikan data dengan perhitungan sebagai berikut: 1.1 Proporsi Struktur Modal pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk. Dalam laporan Keuangan yang berasal dari data PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk pada tahun 2003 sampai 2008 diperoleh struktur modal pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk. Hasil perhitungan debt to equty rasio PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk dari tahun 2003 sampai dengan 2008 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1. Debt to Equity Rasio (DER) PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk Tahun 2003 sampai dengan 2008 Tahun Debt to Equity Rasio (DER) 2003 0.727729 2004 0.944298 2005 1.004434 2006 1.20709 2007 1.342217 2008 1.55453 Untuk lebih memperjelasnya kenaikan atau penurunan Debt to Equity Rasio PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk grafik struktur modalnya setelah menghitung indeks sederhana maka pergerakan dari Debt to Equity yang merupakan proksi dari biaya rata-rata tertimbang dan nilai pasar yang merupakan proksi dari nilai perusahaan dapat dilihat pada gambar 1 yaitu sebagai berikut:
33
SUPRIYADI, MANURUNG dan NATAPUTRA, Pengaruh WACC terhadap Nilai Perusahaan
persen
HMSP 1.8 1.6 1.4 1.2 1 0.8 0.6 0.4 0.2 0
DER
2003
2004
2005
2006
2007
2008
tahun
Gambar 1. Struktur Modal PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk Tahun 2003 sampai dengan 2008 1.2 Proporsi Struktur Modal pada PT. Gudang Garam, Tbk. Dalam laporan Keuangan yang berasal dari data PT. Gudang Garam, Tbk pada tahun 2003 sampai 2008 diperoleh struktur modal pada PT. Gudang Garam, Tbk dengan cara menghitung DER dengan formula sebagai berikut: Fungsi untuk menghitung DER agar dapat mengetahui perbandingan hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukan kemampuan modal sendiri perusahaan tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibanya. Hasil perhitungan debt to equty rasio PT. Gudang Garam, Tbk dari tahun 2003 sampai dengan 2008 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2. Debt to Equity Rasio (DER)
34
PT. Gudang Garam, Tbk Tahun 2001 sampai dengan 2008 Tahun 2003 2004 2005 2006 2007 2008
Debt to Equity Rasio (DER) 0.551166 0.580448 0.635433 0.650473 0.686552 0.68895
Untuk lebih memperjelasnya kenaikan atau penurunan Debt to Equity Rasio PT. Gudang Garam, Tbk grafik struktur modalnya dapat dilihat pada gambar 2 yaitu sebagai berikut:
Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 10 No. 1, April 2010
GGRM 0.8 0.7
persen
0.6 0.5 0.4 0.3
DER
0.2 0.1 0 2003
2004
2005
2006
2007
2008
tahun
Gambar 2. Struktur Modal pada PT. Gudang Garam, Tbk Tahun 2003 sampai dengan 2008 1.3 Biaya Modal Rata-rata Tertimbang pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk. Hasil perhitungan Weighted Average Cost of Capital (WACC) PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk dari tahun 2003 sampai dengan 2008 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3. Weighted Average Cost of Capital (WACC) PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk Tahun 2003 sampai dengan 2008 Tahun 2003 2004 2005 2006 2007 2008
Weighted Average Cost of Capital (WACC) 0.08444775 0.08754834 0.15654221 0.19835303 0.22813423 0.58154261
Untuk lebih memperjelasnya kenaikan atau penurunan Weighted Average Cost of Capital (WACC) PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk grafik WACCnya dapat dilihat pada gambar 3 yaitu sebagai berikut:
35
SUPRIYADI, MANURUNG dan NATAPUTRA, Pengaruh WACC terhadap Nilai Perusahaan
HMSP 0.7 0.6 persen
0.5 0.4 WACC
0.3 0.2 0.1 0 2003 2004 2005 2006 2007 2008 tahun
Gambar 3. WACC pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk 1.4 Biaya Modal Rata-rata Tertimbang pada PT. Gudang Garam, Tbk. Dalam laporan keuangan yang berasal dari data perusahaan PT. Gudang Garam, Tbk pada tahun 2003 sampai 2008 hasil dari perhitungan Weighted Average Cost of Capital (WACC) PT. Gudang Garam, Tbk dari tahun 2003 sampai dengan 2008 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4. Weighted Average Cost of Capital (WACC) PT. Gudang Garam, Tbk Tahun 2003 sampai dengan 2008 Tahun 2003 2004 2005 2006 2007 2008
Weighted Average Cost of Capital (WACC) 0.17789667 0.25631025 0.28528333 0.2909224 0.29244317 0.30193451
Untuk lebih memperjelasnya kenaikan atau penurunan Weighted Average Cost of Capita (WACC) PT. Gudang Garam, Tbk grafik WACCnya dapat dilihat pada gambar 4.4 yaitu sebagai berikut:
36
Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 10 No. 1, April 2010
GGRM 0.35 0.3 persen
0.25 0.2
WACC
0.15 0.1 0.05 0 2003 2004 2005 2006 2007 2008 tahun
Gambar 4. WACC pada PT. Gudang Garam, Tbk 2.
Analisis Statistik
Data diatas kemudian dilakukan analisis statistik untuk mengetahui kontribusi masing-masing variabel yang diteliti. Variabel yang diteliti adalah PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk dan PT. Gudang Garam, Tbk. Adapun hasil pengolahan data analisis deskriptif adalah sebagai berikut: Tabel 5. Data perusahaan Yang Diteliti Tahun 2003 sampai dengan 2008 HMSP Tahun
DER
WACC
2003
0.72772899
0.084448
HARGA SAHAM 327039
2004
0.94429818
0.087548
521705
2005 2006
1.00443445 1.20709017
0.156542 0.198353
750738
2007
1.34221668
0.228134
2008
1.55453032
0.581543
1323718 801350
Tahun
DER
WACC
2003
0.55116576
0.177897
HARGA SAHAM 12052
2004
0.58044781
0.25631
12264
2005 2006 2007
0.6354334 0.65047324 0.68655203
0.285283 0.290922 0.292443
10956 9592 8173
2008
0.68894963
0.301935
4250
877519
GGRM
2.1 Pengaruh Proporsi Struktur Modal terhadap WACC PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk. 37
SUPRIYADI, MANURUNG dan NATAPUTRA, Pengaruh WACC terhadap Nilai Perusahaan
Tabel 6. Pengaruh proporsi struktur modal terhadap WACC PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk. Model Summary Model 1
R .874a
Adjusted R Square .704
R Square .763
Std. Error of the Estimate .10064
a. Predictors: (Constant), DER_HMSP ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares .131 .041 .171
df
Mean Square .131 .010
1 4 5
F 12.896
Sig. .023a
t -2.224 3.591
Sig. .090 .023
a. Predictors: (Constant), DER_HMSP b. Dependent Variable: WACC_HMSP Coefficientsa
Model 1
(Constant) DER_HMSP
Unstandardized Coefficients B Std. Error -.391 .176 .543 .151
Standardized Coefficients Beta .874
a. Dependent Variable: WACC_HMSP
Data diatas menunjukkan nilai F hitung sebesar 12,896 memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,023 atau p-value lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa model persamaan yang disusun adalah signifikan, dimana variabel bebas (independent variabel) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikatnya (dependent variabel). Tabel hasil pengolahan data diatas menunjukan nilai R sebesar 0,874 artinya 87,4 persen keragaman variabel biaya rata-rata tertimbang dapat dipengaruhi oleh variabel struktur modal, sedangkan sisanya 12,6 persen variabel struktur modal dipengaruhi oleh variabel lain. Persamaan regresi untuk pengaruh proporsi struktur modal terhadap biaya ratarata tertimbang berdasarkan nilai koefisien regresi dapat dituliskan sebagai berikut: WACC = 0,391 – 0,543 DER 38
Persamaan diatas menunjukkan bahwa biaya modal rata-rata tertimbang perusahaan memiliki pengaruh yang negatif terhadap struktur modal yang dihasilkan. Artinya, jika struktur modal semakin rendah, maka terdapat kecenderungan yang negatif untuk memperoleh tingkat biaya modal rata-rata tertimbang yang semakin kecil. Pengaruh dan hubungan struktur modal (X) terhadap biaya modal rata-rata tertimbang (Y1) untuk PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk, secara grafis dinyatakan sebagai berikut: U1
-0,543
X
Y1
Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 10 No. 1, April 2010
Koefisien regresi diatas adalah -0,543, artinya jika struktur modal naik sebesar 1 satuan, maka biaya rata-rata tertimbang akan naik sebesar 0,543 satuan. Nilai t hitung untuk koefisien regresi adalah 3,591, sedangkan nilai t tabel pada alpha 0,05 dan derajat bebas 4 Keterangan: adalah 2,776, disamping itu signifikansi X = Struktur Modal. koefisien parameter regresi diatas juga dapat Y1 = Biaya Modal Rata-rata Tertimbang. U1= Variabel lainnya yang mempengaruhi dilihat dari nilai p-value sebesar 0,023 atau lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian pengaruh Y1. struktur modal berbeda nyata terhadap biaya rata-rata tertimbang. 2.2 Pengaruh Proporsi Struktur Modal terhadap WACC PT. Gudang Garam, Tbk. Gambar 5. Pengaruh Variabel X terhadap Y1 Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk.
Tabel 7. Pengaruh proporsi struktur modal terhadap WACC PT. Gudang Garam, Tbk. Model Summary(b) Adjusted R R R Square Square ,891(a) ,793 ,742 a Predictors: (Constant), DER_GGRM b Dependent Variable: WACC_GGRM
Std. Error of the Estimate ,02366
Model 1
Durbin-Watson 1,823
ANOVA(b)
Model 1
Sum of Squares Regression Residual
df
Mean Square
,009 ,002
1 4
,011 a Predictors: (Constant), DER_GGRM b Dependent Variable: WACC_GGRM
5
Total
,009 ,001
F
Sig.
15,346
,017(a)
t
Sig.
Coefficients(a) Unstandardized Coefficients
Model
B -,199 ,738 a Dependent Variable: WACC_GGRM 1
(Constant) DER_GGRM
Std. Error ,120 ,188
Standardized Coefficients Beta ,891
-1,666 3,917
,171 ,017
39
SUPRIYADI, MANURUNG dan NATAPUTRA, Pengaruh WACC terhadap Nilai Perusahaan
Data diatas menunjukkan nilai F hitung sebesar 15,346 memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,017 atau p-value lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa model persamaan yang disusun adalah signifikan, dimana variabel bebas (independent variabel) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikatnya (dependent variabel). Tabel hasil pengolahan data diatas menunjukan nilai R sebesar 0,891 artinya 89,1 persen keragaman variabel biaya rata-rata tertimbang dapat dipengaruhi oleh variabel struktur modal, sedangkan sisanya 10,9 persen variabel struktur modal dipengaruhi oleh variabel lain. Persamaan regresi untuk pengaruh proporsi struktur modal terhadap biaya ratarata tertimbang berdasarkan nilai koefisien regresi dapat dituliskan sebagai berikut: WACC = 0,199 – 0,738 DER Persamaan diatas menunjukkan bahwa biaya modal rata-rata tertimbang perusahaan memiliki pengaruh yang negatif terhadap struktur modal yang dihasilkan. Artinya, jika struktur modal semakin rendah, maka terdapat kecenderungan yang negatif untuk memperoleh tingkat biaya modal rata-rata tertimbang yang semakin kecil.
Pengaruh dan hubungan struktur modal (X) terhadap biaya modal rata-rata tertimbang (Y1) untuk PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk, secara grafis dinyatakan sebagai berikut:
Gambar 6. Pengaruh Variabel X terhadap Y1 Pada PT. Gudang Garam, Tbk. Keterangan: X = Struktur Modal. Y1= Biaya Modal Rata-rata Tertimbang. U1=Variabel lainnya yang mempengaruhi Y1. Koefisien regresi diatas adalah -0,738, artinya jika struktur modal naik sebesar 1 satuan, maka biaya rata-rata tertimbang akan naik sebesar 0,738 satuan. Nilai t hitung untuk koefisien regresi adalah 3,917, sedangkan nilai t tabel pada alpha 0,05 dan derajat bebas 4 adalah 2,776, disamping itu signifikansi koefisien parameter regresi diatas juga dapat dilihat dari nilai p-value sebesar 0,017 atau lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian pengaruh struktur modal berbeda nyata terhadap biaya rata-rata tertimbang.
2.3 Pengaruh WACC terhadap Nilai Perusahaan PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk. dengan Nilai Harga Saham Tabel PT.
U1
8. Pengaruh WACC terhadap Nilai Perusahaan Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk.
Model
Summary(b) -0,738
X
Y1
Adjusted R R R Square Square ,876(a) ,767 ,708 a Predictors: (Constant), WACC_HMSP b Dependent Variable: Harga Saham_HMS Model 1
Std. Error of the Estimate 183567,86070
ANOVA(b)
40
Durbin-Watson 1,188
Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 10 No. 1, April 2010
Model 1
Sum of Squares 442540435852,068 134788637929,432 577329073781,500 a Predictors: (Constant), WACC_HMSP b Dependent Variable: Harga Saham_HMSP Regression Residual Total
df 1 4 5
Mean Square 442540435852,068 33697159482,358
F 13,133
Sig. ,022(a)
Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
B 408806,258 1608022,332 a Dependent Variable: Harga Saham_HMSP 1
(Constant) WACC_HMSP
Data diatas menunjukkan nilai F hitung sebesar 13,133 memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,022 atau p-value lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa model persamaan yang disusun adalah signifikan, dimana variabel bebas (independent variabel) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikatnya (dependent variabel). Tabel hasil pengolahan data diatas menunjukan nilai R sebesar 0,876 artinya 87,6 persen keragaman variabel biaya rata-rata tertimbang dapat dipengaruhi oleh variabel nilai perusahaan, sedangkan sisanya 12,4 persen variabel struktur modal dipengaruhi oleh variabel lain. Persamaan regresi untuk pengaruh biaya rata-rata tertimbang terhadap nilai perusahaan berdasarkan nilai koefisien regresi dapat dituliskan sebagai berikut: Harga Saham = 408806,258 +1608022.332 WACC Persamaan diatas menunjukkan bahwa biaya modal rata-rata tertimbang perusahaan memiliki pengaruh yang positif terhadap nilai perusahaan yang dihasilkan. Artinya, jika biaya modal rata-rata tertimbang semakin tinggi, maka terdapat kecenderungan yang positif untuk memperoleh tingkat niai perusahaan yang semakin besar. Pengaruh biaya modal rata-rata tertimbang (X) terhadap nilai perusahaan (Y1)
Standardized Coefficients
Std. Error 124041,970 443723,309
t
Sig.
Beta ,876
3,296 3,624
,030 ,022
untuk PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk, secara grafis dinyatakan sebagai berikut: U2
X
1608022,332
Y2
Gambar 7.Pengaruh Variabel X terhadap Y2 Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Keterangan: X = BIaya Modal Rata-rata Tertimbang. Y2 = Nilai perusahaan. U2 = Variabel lainnya yang mempengaruhi Y2. Koefisien regresi diatas adalah 160822,332, artinya jika biaya modal rata-rata tertimbang naik sebesar 1 satuan, maka nilai perusahaan akan naik sebesar 160822,332 satuan. Nilai t hitung untuk koefisien regresi adalah 3,624, sedangkan nilai t tabel pada alpha 0,05 dan derajat bebas 4 adalah 2,776, disamping itu signifikansi koefisien parameter regresi diatas juga dapat dilihat dari nilai p-value sebesar 0.022 atau lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian pengaruh biaya modal rata-rata tertimbang tidak berbeda nyata terhadap nilai perusahaan. 41
SUPRIYADI, MANURUNG dan NATAPUTRA, Pengaruh WACC terhadap Nilai Perusahaan
2.4 Pengaruh WACC terhadap Nilai Perusahaan PT. Gudang Garam, Tbk. dengan Nilai Harga Saham Tabel 10. Pengaruh WACC terhadap Nilai Perusahaan PT. Gudang Garam, Tbk. Model Summary(b) Adjusted R R R Square Square ,634(a) ,402 ,252 a Predictors: (Constant), WACC_GGRM b Dependent Variable: Harga Saham_GGRM Model 1
Std. Error of the Estimate 2610,82308
Durbin-Watson 1,006
ANOVA(b)
Model 1
Sum of Squares df 18324912,233 1 27265588,600 4 45590500,833 5 a Predictors: (Constant), WACC_GGRM b Dependent Variable: Harga Saham_GGRM Coefficients(a) Regression Residual Total
Unstandardized Coefficients
Model
B 20551,557 -41140,791 a Dependent Variable: Harga Saham_GGRM 1
(Constant) WACC_GGRM
Data diatas menunjukkan nilai F hitung sebesar 2,688 memiliki tingkat signifikansi sebesar 0.176 atau p-value lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa model persamaan yang disusun adalah tidak signifikan, dimana variabel bebas (independent variabel) memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap variabel terikatnya (dependent variabel). Tabel hasil pengolahan data diatas menunjukan nilai R sebesar 0,634 artinya 63,4 persen keragaman variabel biaya rata-rata tertimbang dapat dipengaruhi oleh variabel nilai perusahaan, sedangkan sisanya 36,6 persen variabel nilai perusahaan dipengaruhi oleh variabel lain. 42
Std. Error 6795,251 25091,645
Mean Square 18324912,233 6816397,150
Standardized Coefficients
F 2,688
t
Sig. ,176(a)
Sig.
Beta -,634
3,024 -1,640
,039 ,176
Persamaan regresi untuk pengaruh biaya modal rata-rata tertimbang terhadap nilai perusahaan berdasarkan nilai koefisien regresi dapat dituliskan sebagai berikut: Harga Saham = 20551,557 – 41140,791 WACC Persamaan diatas menunjukkan bahwa biaya modal rata-rata tertimbang perusahaan memiliki pengaruh yang negatif terhadap nilai perusahaan yang dihasilkan. Artinya, jika nilai saham semakin rendah, maka terdapat kecenderungan yang negatif untuk memperoleh tingkat biaya modal rata-rata tertimbang yang semakin kecil.
Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 10 No. 1, April 2010
Pengaruh biaya modal rata-rata tertimbang (X) terhadap nilai perusahaan (Y2) untuk PT. Gudang Garam, Tbk, secara grafis dinyatakan sebagai berikut:
U2
-441140,791
X
Y2
Gambar 8. Pengaruh Variabel X terhadap Y2 Pada PT. Gudang Garam, Tbk. Keterangan: X = Biaya Modal Rata-rata Tertimbang. Y2 = Nilai perusahaan. U2 = Variabel lainnya yang mempengaruhi Y1. Koefisien regresi diatas adalah – 41140,791, artinya jika nilai perusahaan naik sebesar 1 satuan, maka biaya rata-rata tertimbang akan naik sebesar – 41140,791 satuan. Nilai t hitung untuk koefisien regresi adalah -1,640, sedangkan nilai t tabel pada alpha 0,05 dan derajat bebas 4 adalah 2,776, disamping itu ketidak-signifikansi koefisien parameter regresi diatas juga dapat dilihat dari nilai p-value sebesar 0,176 atau lebih besar dari 0,05. Dengan demikian pengaruh biaya modal rata-rata tertimbang tidak berbeda nyata terhadap nilai perusahaan.
KESIMPULAN Berdasarkan pengamatan dan penelitian yang dilakukan dengan data laporan keuangan yang diperoleh dari dua perusahaan dengan penelitian selama enam tahun, yaitu 2003 sampai dengan 2008 maka ada beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari peneliti menunjukkan bahwa proporsi struktur modal ( X ) mempunyai pengaruh terhadap biaya rata-rata tertimbang ( Y1 ), Karena hasil dari dua
2.
perusahaan dengan enam tahun penelitian pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk tingkat 0.023 atau mempunyai tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05, artinya hasil penelitian menunjukan bahwa proporsi struktur modal mempunyai pengaruh terhadap biaya modal rata-rata tertimbang. Sedangkan PT. Gudang Garam, Tbk tingkat signifikansi sebesar 0,017 atau mempunyai tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05, artinya bahwa proporsi struktur modal mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan. Dari penelitian menunjukkan bahwa biaya modal rata-rata terimbang ( X ) mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan ( Y2 ). Karena hasil penelitian dari dua perusahaan dengan enam tahun penelitian pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk tingkat 0,02 atau mempunyai tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05, artinya hasil penelitian menunjukan bahwa biaya modal rata-rata tertimbang mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan. Sedangkan PT. Gudang Garam, Tbk tingkat signifikansi sebesar 0,176 atau mempunyai tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05, artinya bahwa biaya modal rata-rata tertimbang tidak mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA Dewi Astuti. 2002. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta : Ghalia Indonesia. Diah Ratih Sulistyastuti. 2002. Saham dan Obligasi, Uni atmajaya, Yogyakarta. Eugene F. Bringham, Joel F. Houston. 2001, Manajemen keuangan. ERLANGGA, Jakarta. G. Sugiyarso . F. Winarni 2005. Manajemen Keuangan . Yogyakarta : Penerbit Media Presindo. J Gitman, Lawrence. 2003. Principles of Managerial Finance, Penerbit: Addison Wesley in the U.S.A and Canada. Keown, Artur J., David F. Scott, Jr., John D Martin and J William Petty. 2001. Dasar 43
SUPRIYADI, MANURUNG dan NATAPUTRA, Pengaruh WACC terhadap Nilai Perusahaan
- dasar Manajemen Keuangan, Buku 2, Penerbit: Salemba Empat, Jakarta. Martono dan Agus Harjito. 2003. Manajemen Keuangan, Penerbit Ekonisia, Yogyakarta. Noor Achmad et all., 2005. Struktur Modal. Bogor; STIE Kesatuan Bogor (Diktat Kuliah). Ridwan S. Sundjaja. 2002. Manajemen Keuangan 2, edisi ketiga, penerbit: PT. Prenhallindo, Jakarta. Siswanto Sutoja. 2000. Mengenali Arti dan Penggunaan Neraca Perusahaan. Jakarta : PT. Damar Mulia Pustaka. Sutrisno, 2002. Manajemen keuangan (teori, konsep dan aplikasi). Penerbit: Ekonisia FE UI, Yogyakarta. http://www.ggrm.co.id http://www.hmsp.co.id http://www. indoexchange.com http://www. idx.co.id
44