ANALISIS RASIO KEUANGAN DAN NON KEUANGAN YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN
SKRIPSI Program Studi Akuntansi
NAMA
: MAISHAROH WIYANI
NIM
: 4320401 – 136
Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana Jakarta 2008
ANALISIS RASIO KEUANGAN DAN NON KEUANGAN YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN
SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi SI
NAMA
: MAISHAROH WIYANI
NIM
: 4320401 – 136
Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana Jakarta 2008
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Nama
: Maisharoh Wiyani
NIM
: 4320401-136
Program Studi
: Akuntansi
Judul Skripsi
:ANALISIS
RASIO
KEUANGAN
KEUANGAN
YANG
DAN
NON
MEMPENGARUHI
PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN Tanggal Skripsi
:
Disetujui dan Diterima Oleh :
Pembimbing
( Nurlis, Dra., Ak. M. Si. ) Tanggal :
Dekan
( Drs. Hadri Mulya, M. Si. )
Ketua Jurusan Akuntansi SI
( H. Sabaruddin Muslim, SE, Ak, M.Si. )
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Maisharoh Wiyani
Tempat, Tanggal Lahir
: Jakarta, 12 Mei 1986
Agama
: Islam
Alamat
: Jl. H. Djairi Gg.Musollah Rt 006/02 No:5 Cengkareng Jakarta Barat 11740
Pendidikan
: 1. 1992 – 1998
MI.Shiraturahman Jakarta
2. 1998 – 2001
SLTP Negeri 248 Jakarta Barat
3. 2001 – 2004
SMU Negeri 94 Jakarta Barat
4. 2004 – 2008
Universitas Mercu Buana, Jakarta.
Pengalaman Organisasi 2005 – 2006
:
Organisasi Islam FSI ASY-SYIFA, Fakultas Ekonomi Univ. Mercu Buana sebagai Anggota. Dept. Pembinaan dan kaderisasi.
2006 – 2007
Organisasi Islam FSI ASY-SYIFA, Fakultas Ekonomi Univ. Mercu Buana sebagai Wakil Ketua Umum.
2007 – 2008
Organisasi Islam LDK AL-FARUQ, Univ Mercu Buana sebagai Koord. Dept. Pembinan dan kaderisasi.
Motto Hidup
: Berdo’a dan berusaha dengan bersungguh-sungguh, untuk hasil Allah yang Maha berkehendak.
Demikian daftar Riwayat Hidup saya buat dengan sebenarnya.
Jakarta,
April 2008
Hormat Saya,
Maisharoh Wiyani
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah S.W.T atas kehendak-Nya dan bantuan-Nya sehingga penulis dapat menyeselaikan skripsi ini. Tujuan dari skripsi ini adalah untuk melengkapi tugas akhir yang merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Mercu Buana. Jakarta. Adapun judul yang dipilih penulis adalah “ANALISIS RASIO KEUANGAN DAN NON KEUANGAN YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN “ Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan banyak terdapat kekurangan yang disebabkan keterbatasan kemampuan serta pengetahuan yang penulis miliki, namun demikian penulis telah berusaha sebaikbaiknya dalam menyelesaikan skripsi ini yang telah dibimbing sepenuhnya oleh Ibu Nurlis, Dra., Ak., M. Si. Dalam penyusunan skripsi ini tidaklah berlangsung tanpa hambatan, namun dengan banyaknya bantuan dan petunjuk dari berbagai pihak, maka skripsi ini dapat selesai. Pada kesempatan kali ini perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Kepada Allah S.W.T yang telah berkehendak memberikan kemudahan, kesehatan, kesabaran, tambahan ilmu dan sebagainya yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Amin. 2. Bapak dan mama tercinta untuk setiap do’a yang dipanjatkan tanpa henti, kasih sayang yang tulus dan segala bentuk dukungan moril dan materiil
i
yang diberikan, Adik-adikku tersayang Endah, Lindha dan amar yang selalu memberikan semangat kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 3. Bapak Drs. Hadri Mulya, Ak, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana. 4. Bapak Sabarudin Muslim, SE, Ak, M.Si selaku Ketua Jurusan Akuntansi Universitas Mercu Buana. 5. Ibu Nurlis, Dra., Ak., M. Si. Selaku dosen pembimbing penulis yang telah banyak membantu dalam memberikan pengarahan, bimbingan
dan
meluangkan waktu kepada penulis selama proses penyelesaian skripsi ini. 6. Mba dan teman-teman selingkaranku yang telah memberikan semangat dan untaian do’a yang selalu dipanjakan, adik-adikku yang manis Wieta, Sulis, Els, Winda, Niken, Siti, Try dan Tina. Terima kasih atas perhatiannya. 7. Sahabat-sahabatku yang ku cintai karna Allah, Enung, Ika, Pipit, dan Diana yang selalu memberikan motivasi, semangat dan untaian do’a yang tulus, serta teman-teman seperjuangan Tiar, Fera, Herti dan Aprina terima kasih atas perhatiannya dan indahnya sebuah persahabatan, semoga kan abadi. 8. Semua teman-teman ikhwan dan akhwat, FSI Asy-Syifa dan LDK AlFaruq terima kasih atas pengertian dan do’anya.
ii
9. Terima kasih pula untuk semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu per satu atas bantuan dan dukungannya dalam proses penyelesaian skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, dan pembaca pada umumnya. Jika terdapat kesalahan penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Jakarta,
April 2008 Penulis
iii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI KATA PENGANTAR..................................................................................................i DAFTAR ISI………………………………………………………………………...iv DAFTAR TABEL………………………………………………………………......vii DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................viii BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ………………………………………...1 B. Perumusan Masalah……………………………………………….3 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian………………………………….3
BAB II
LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan………………………………………………...5 1. Pengertian Laporan Keuangan……………………………….. 5 2. Tujuan dan Manfaat Laporan Keuangan……………………...6 3. Komponen Laporan Keuangan………………………………..9 4. Pihak – pihak Yang Berkepentingan Atas Laporan Keuangan…………………………………………………….11 B. Pengungkapan Laporan Keuangan……………………………...13 1. Konsep Dasar Pengungkapan Atas Laporan Keuangan……..15 2. Ruang Lingkup Pengungkapan Laporan Keuangan…………15 3. Metode Pengungkapan Laporan Keuangan………………….16
iv
4. Bentuk – bentuk Pengungkapan Laporan Keuangan………...21 5. Pedoman Umum Pengungkapan Laporan Keuangan Menurut BAPEPAM…………………………………………22 C. Analisa Laporan Keuangan………………………………………26 1. Pengertian Analisa Laporan Keuangan……………………...27 2. Tujuan Analisa Laporan Keuangan………………………….27 3. Jenis – jenis Laporan keuangan……………………………...28 4. Tehnik Analisa Laporan Keuangan………………………….30 D. Rasio Leverage, Rasio Likuiditas, Rasio Profitabilitas, Proporsi Kepemilikan Saham Oleh Publik, Umur Perusahaan…………....32 1. Rasio Leverage………………………………………………32 2. Rasio Likuiditas……………………………………………...32 3. Rasio Profitabilitas…………………………………………...32 4. Proporsi Kepemilikan Saham Oleh Publik…………………..33 5. Umur Perusahaan…………………………………………….33 E. Penelitian Sebelumnya…………………………………………...34 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum………………………………………………...36 B. Metode Penelitian………………………………………………..37 C. Hipotesis Penelitian……………………………………………...38 D. Populasi Penelitian……………………………………………….39 E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya…………………………41
v
F. Definisi Operasional Variabel…………………………………...43 G. Metode Pengumpulan Data……………………………………....45 H. Metode Analisis Data…………………………………………....45 BAB IV
ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Statistik…………………………………………….…53 B. Uji Asumsi Klasik...……………………………………………...54 C. Uji Koefisien Determinasi……………………………………….59 D. Uji Hipotesis……………………………………………………..60
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan………………………………………………………67 B. Saran…………………………………………………………..…68
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN SURAT KETERANGAN RISET DAFTAR RIWAYAT HIDUP
vi
DAFTAR TABEL 1. Tabel 3.1 Daftar Sampel Perusahaan………………………………………...40 2. Tabel 4.1 Descriptive Statistics……………………………………………...53 3. Tabel 4.2 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test………………………….55 4. Tabel 4.3 Coefficients (a)……………………………………………………57 5. Tabel 4.4 Model Summary (b)………………………………………………58 6. Tabel 4.5 Scatterplot………………………………………………………...59 7. Tabel 4.6 Model Summary (b)………………………………………………60 8. Tabel 4.7 ANOVA (b)……………………………………………………….61 9. Tabel 4.8 Coefficients (a)……………………………………………………62
vii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran 1 Nama Perusahaan Manufaktur 2. Lampiran 2 Rekap Data Emiten Manufaktur Tahun 2005 3. Lampiran 3 Output Deskriftip Statistik dan Normalitas 4. Lampiran 4 Output Multikolinearitas dan autokolerasi 5. Lampiran 5 Output Heterokedastisitas 6. Lampiran 6 Output Koefisien Determinan, Output Uji F, Output Uji t-test
viii
1
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan output dan hasil dari proses akuntansi. Di tinjau dari sudut pandang pemakai, laporan keuangan pada dasarnya merupakan sumber informasi bagi para pemakai dalam mengambil keputusan yang sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup perusahaan, sedangkan di tinjau dari sudut pandang manajemen, laporan keuangan merupakan media untuk mengomunikasikan performance keuangan perusahaan yang dikelolanya kepada pihak–pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan juga harus memberikan gambaran tentang perolehan maupun pemanfaatan sumber daya perusahaan serta kinerja keuangan perusahaan. Perilaku dan kualitas keputusan investor dipengaruhi oleh kualitas informasi yang diungkapkan perusahaan dalam laporan keuangan. Informasi yang berkualitas tersebut bagi investor berguna untuk menurunkan asimetris informasi. Asimetris informasi muncul ketika manajer lebih mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang di bandingkan pemegang saham dan stakeholder lainnya. Apabila dihubungkan dengan peningkatan perusahaan, ketika terdapat asimetris informasi, manajer dapat memberikan sinyal mengenai
2
kondisi
perusahaan
perusahaan. Sinyal
kepada
investor
guna
memaksimalkan
nilai
yang di berikan dapat di lakukan melalui
pengungkapan informasi akuntansi. Salah satu tujuan laporan keuangan adalah pengadaan informasi bagi pengambilan keputusan. Hal ini memerlukan pengungkapan (disclosure) data keuangan yang memadai. Pengungkapan yang memadai harus memuat semua data yang dianggap sangat penting bagi pembaca laporan keuangan untuk bisa memahami status keuangan perusahaan. Informasi yang diungkapkan dalam laporan keuangan perusahaan dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan pengungkapan sukarela (voluntary disclosure). Pengungkapan wajib merupakan pengungkapan informasi yang diharuskan oleh peraturan yang berlaku, dalam hal ini adalah peraturan yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan Peryataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Pengungkapan sukarela merupakan pengungkapan informasi yang melebihi dari yang di wajibkan, tergantung kepada pertimbangan dan keputusan pihak menajemen, pengungkapan sukarela dilakukan oleh manajemen apabila manfaat yang diperoleh lebih besar dari biayanya. Salah satu cara bagi manajer untuk meningkatkan kredibilitas perusahaan adalah melalui pengungkapan sukarela.
3
Pengungkapan (disclosure) dalam laporan tahunan dan faktorfaktor yang mempengaruhinya merupakan hal yang penting untuk dilakukan yang dapat memberikan gambaran mengenai kondisi suatu perusahaan. Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka penulis bermaksud melakukan penelitiaan atas rasio leverage, likuiditas, profitabilitas, proporsi kepemilikan saham publik dan umur perusahaan, dengan judul : “ANALISIS RASIO KEUANGAN
DAN
NON
KEUANGAN
YANG
MEMPENGARUHI
PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN “
B. Perumusan Masalah Pokok masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah rasio leverage, likuiditas, profitabilitas, proporsi kepemilikan saham publik dan umur perusahaan, berpengaruh terhadap pengungkapan laporan keuangan ?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang ingin di capai adalah untuk mencari bukti secara empiris apakah terdapat pengaruh faktor-faktor seperti rasio leverage, likuiditas, profitabilitas, proporsi kepemilikan saham publik dan umur perusahaan, terhadap pengungkapan laporan keuangan.
4
2. Kegunaan Penelitian a) Bagi Penulis Penelitian ini dapat mengembangkan ilmu dan pengetahuan yang telah didapat semasa kuliah serta memperluas cakrawala berpikir penulis terutama mengenai masalah yang diteliti. b) Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan atau bahan pertimbangan mengenai masalah yang diteliti. c) Bagi Ilmu Pengetahuan Penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk memperkaya ilmu pengetahuan khususnya di bidang ekonomi.
5
BAB II LANDASAN TEORI
A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan
keuangan
merupakan
laporan
akuntansi
yang
menghasilkan informasi yang dapat bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan. Laporan keuangan memberikan gambaran tentang perolehan maupun pemanfaatan sumber daya perusahaan serta kinerja keuangan perusahaan. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan ( PSAK-Kerangka Dasar penyusunan Dan Penyajian Laporan Keuangan , paragraf 7 : hal 2 ) menjelaskan bahwa: Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan posisi keuangan ( yang dapat di sajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana ), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya, informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga. Menurut Harahap, Sofyan Syafri (2005 :201)menjelaskan bahwa: Laporan keuangan merupakan output dari hasil akhir dari proses akuntansi, laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainnya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan.
6
Menurut S. Munawir ( 2002 :3 ) menjelaskan bahwa : Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang dapat di gunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antar data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak–pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut. 2. Tujuan dan Manfaat Laporan Keuangan a. Tujuan Laporan Keuangan Laporan keuangan seperti yang di kemukakan oleh IAI ( PSAKKerangka Dasar Penyusunan Dan Penyajian Laporan Keuangan paragraf 12 : hal 4 ) bertujuan untuk : Menyediakan informasi yang bersangkutan posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang di percayakan kepadanya. Informasi dalam laporan keuangan utamanya di gunakan untuk pengambilan keputusan ekonomis, yang penggunaannya untuk meramalkan, membandingkan dan menilai dampak keuangan yang timbul dari keputusan ekonomis yang diambil. Sehingga tujuan laporan keuangan menurut APB Statement No. 4 dalam buku Belkaoui, ahmed riahi (2006 :212 )adalah sebagai berikut : 1. Tujuan Khusus Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah untuk menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar dan sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum.
7
2. Tujuan Umum Adapun tujuan umum laporan keuangan sebagai berikut : a. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber– sumber ekonomi dan kewajiban dan kewajiban perusahaan b. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba. c. Menaksir informasi keuangan yang dapat di gunakan untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba. d. Memberikan informasi yang di perlukan lainnya tentang perubahan harta dan kewajiban e. Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang di butuhkan pemakai laporan. 3. Tujuan Kualitatif a. Relevan. membantu
Memilih
informasi
pemakai
laporan
yang benar–benar dapat keuangan
dalam
proses
pengambilan keputusan. b. Dapat dipahami. Informasi yang dipilih untuk disajikan bukan saja yang penting tetapi juga harus merupakan informasi yang dimengerti pemakainya. c.
Dapat diuji kebenarannya. Hasil akuntansi itu harus dapat diperiksa oleh pihak lain yang akan menghasilkan pendapat yang sama.
8
d. Netral. Laporan akuntansi itu netral terhadap pihak–pihak yang berkepentingan. Informasi di maksudkan untuk pihak umum bukan pihak tertentu saja. e. Tepat waktu. Laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk pengambilan keputusan apabila diserahkan pada saat yang tepat. f. Dapat diperbandingkan. Informasi akuntansi harus dapat saling dibandingkan, artinya akuntansi harus memiliki prinsip yang sama baik untuk suatu perusahaan maupun perusahan lain. g. Kelengkapan. Informasi akuntansi yang dilaporkan harus mencakup semua kebutuhan yang layak dari para pemakai. b. Manfaat Laporan Keuangan Laporan keuangan seperti yang tercantum dalam tujuan laporan keuangan menurut IAI, memberikan manfaat antara lain : i. Memprediksi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kebutuhan perusahaan memanfaatkan arus kas tersebut. ii. Memprediksi kebutuhan pinjaman di masa depan dan bagaiman laba dan arus kas di masa depan akan didistribusikan kepada mereka yang memiliki hak dalam perusahaan
9
iii. Memprediksi kemampuan perusahaan dalam pemenuhan komitmen keuangannya pasa saat jatuh tempo. iv. Menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan. v. Menilai aktivitas investasi, pendanaan dan operasi selama periode pelaporan. 3. Komponen Laporan Keuangan Laporan keuangan yang lengkap berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan–PSAK No. 1 ( per 1 April 2002 ) terdiri dari lima komponen yaitu laporan laba rugi, laporan ekuitas pemilik, neraca, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. a. Laporan laba rugi Laporan laba rugi melaporkan pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu berdasarkan konsep penandingan ( matching concept). Konsep ini diterapkan dengan menandingkan sebab dengan pendapatan yang dihasilkan selama periode terjadinya beban tersebut. Laporan laba rugi juga melaporkan kelebihan pendapatan terhadap beban–beban yang terjadi, kelebihan ini disebut laba bersih atau keuntungan bersih, jika beban melebihi pendapatan maka disebut rugi bersih.
10
b. Laporan ekuitas pemilik Laporan ekuitas pemilik melaporkan perubahan ekuitas pemilik selama jangka waktu tertentu. Laporan tersebut dipersiapkan setelah laporan laba rugi, karena laba bersih atau rugi bersih periode berjalan harus dilaporkan dalam laporan ini. Demikian juga, laporan perubahan ekuitas dibuat sebelum mempersiapkan neraca karena jumlah ekuitas pemilik pada akhir periode harus dilaporkan di neraca, oleh karena itu laporan ekuitas pemilik seringkali di pandang sebagai penghubung antara laporan laba rugi dengan neraca. c. Neraca Neraca adalah laporan keuangan yang melaporkan jumlah aktiva, kewajiban dan ekuitas pemilik pada tanggal tertentu, biasanya pada akhir bulan atau akhir tahun. d. Laporan arus kas Laporan arus kas melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan
menurut
aktivitas
operasi,
investasi,
dan
pendanaan. Klasifikasi menurut aktivitas memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap posisi keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas dan setara kas. Informasi tersebut dapat juga digunakan untuk mengevaluasi hubungan diantara ketiga aktivitas tersebut.
11
e. Catatan atas laporan keuangan Catatan atas laporan keuangan mengungkapkan : a) Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yang dipilih dan diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi yang penting. b) Informasi
yang
diwajibkan
dalam
Pernyataan
Standar
Akuntansi Keuangan tetapi tidak di sajikan di neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan laporan perubahan ekuitas. c) Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar. 4. Pihak – pihak yang berkepentingan atas laporan keuangan Pemakai laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya,
pelanggan,
pemerintah
serta
lembaga–lembaganya
dan
masyarakat. Mereka menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda, beberapa kebutuhan ini meliputi : i) Investor. Penanam modal berisiko dan penasihat mereka berkepentingan
dengan
risiko
yang
melekat
serta
hasil
pengembangan dari investi yang mereka lakukan mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menanam atau menjual investasi tersebut.
12
Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan membayar deviden. ii) Karyawan. Karyawan dan kelompok – kelompok yang mewakili mereka
tertarik
pada
informasi
mengenai
stabilitas
dan
profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik dengan informasi yang
memungkinkan
mereka
untuk
menilai
kemampuan
perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja. iii) Pemberi jaminan. Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo. iv) Pemasok dan kreditor lainnya. Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usaha berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utama mereka tergantung pada kelangsungan hidup perusahaan. v) Pelanggan. Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan atau tergantung pada perusahaan.
13
vi) Pemerintah. Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan mereka juga membutuhkan informasi untuk mengukur mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya. vii) Masyarakat. Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara. Misalnya perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestik. Laporan
keuangan
dapat
membantu
masyarakat
dengan
menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitas.
B. Pengungkapkan Laporan Keuangan. Elemen – elemen yang harus diungkapkan dalam laporan tahunan menurut Special Comitte on Financial Reporting Yang didirikan AICPA seperti yang dikutip oleh Belkoui dalam bukunya Teori Akuntansi ( 2006 : 336 ): 1. Data keuangan dan non keuangan : a. Laporan keuangan dan ungkapan – ungkapan yang terkait. b. Data operasi tingkat tinggi dan peningkatan kinerja yang digunakan oleh manajemen untuk mengelola bisnis.
14
2. Analisa manajemen mengenai data keuangan dan non keuangan : a. Alasan terjadinya perubahan dalam data yang terkait dengan keuangan operasi , dan kinerja serta identifikasi dan tampak tren yang terpenting. 3. Informasi mengenai keadaan masa mendatang : a. Kesempatan dan risiko, termasuk hasilnya dari tren yang penting. b. Rencana manajemen, termasuk faktor – faktor kesuksesan yang penting c. Perbandingan antara kinerja bisnis sesungguhnya dengan kesempatan, risiko, dan rencana manajemen yang diungkapkan sebelumnya. 4. Informasi mengenai manejemen pemegang saham : Direktur, manajemen kompensasi, pihak–pihak yang terkait dengan perusahaan, transaksi dan hubungan dengan pihak–pihak yang terkait. 5. Latar belakang perusahaan : a. Tujuan dan strategi secara luas b. Cakupan dan gambaran bisnis dan kepemilikan c. Dampak stuktur industri pada perusahaan.
15
1. Konsep dasar pengungkapan atas laporan keuangan konsep dasar pengungkapan terbagi atas tiga macam yaitu : 1. Pengungkapan yang memadai (adequate disclosure ) Yaitu pengungkapan minimum yang diisyaratkan oleh peraturan yang berlaku, dimana pada tingkat pengungkapan ini investor dapat menginterpretasikan angka –angka keuangan yang benar. 2. Pengungkapan yang layak (fair disclosure ) Yaitu mengandung sasaran etis dengan menyediakan informasi yang layak terhadap pembaca (investor) potensial. 3. Pengungkapan yang penuh ( full disclosure) Yaitu pengungkapan atas semua informasi yang relevan. 2. Ruang Lingkup Pengungkapan Laporan Keuangan Menurut Ikatan Akuntan Indonesia ( IAI ) No.1 ruang lingkup pengungkapan adalah : 1) Laporan keuangan harus mencantumkan pengungkapan jenis ringkas dari semua kebijakan akuntansi penting terpilih digunakan. 2) Laporan keuangan harus memperlihatkan hubungan informasi dengan periode sebelumnya dan sesudahnya. 3) Asumsi dasar atau konsep dasar akuntansi adalah kelangsungan usaha dan dasar akrual. Jika asumsi dasar akuntansi tersebut telah dipatuhi dalam laporan keuangan, pengungkapan atas asumsi tersebut tidak diperlukan.
16
4) Pertimbangan
sehat,
substansi
mengungguli
bentuk
dari
materialitas harus jadi pertimbangan dan penerapan kebijakan akuntansi. 5) Pengungkapan kebijakan akuntansi penting terpilih digunakan harus merupakan bagian integral laporan keuangan. Kumpulan kebijakan – kebijakan tersebut lazimnya diungkapkan pada suatu tempat tertentu dalam laporan keuangan. 6) Perlakuan salah atau tidak tepat atas komponen neraca, laporan laba rugi atau laporan lainnya tidak diperbaiki oleh pengungkapan kebijakan akuntansi terpilih digunakan dan atau tidak diperbaiki dalam catatan atas laporan keuangan atau penjelasan laporan tambahan. 7) Perubahan kebijakan akuntansi berpengaruh materi periode sekarang atau dapat berpengaruh material periode yang akan datang
harus
diungkapkan
bersama
alasannya.
Pengaruh
perubahan, jika material harus diungkapkan secara kuantitatif. 3. Metode Pengungkapan atas laporan keuangan Pengungkapan melibatkan keseluruh proses pelaporan, tetapi terdapat beberapa metode yang berbeda–beda untuk pengungkapan ini pada setiap kasus tergantung pada sifat informasi bersangkutan dan kepentingan relatifnya. Metode yang biasa dari pegungkapan ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
17
a) Bentuk dan susunan laporan yang formal Informasi yang paling relevan dan signifikan harus selalu tampak dalam batang tubuh utama dari salah satu laporan keuangan atau lebih, jika hal itu memang dimasukan kedalamnya. Aktiva dan hutang serta akibat yang dihasilkan atas pendapatan bersih, dan ekuitas pemegang saham harus diungkapkan dalam laporan segera setelah transaksi dan perubahan–perubahan lain dapat diukur dalam keandalan dan kecermatan yang cukup. b) Termonologi dan penyajian yang cukup. Yang sama pentingnya dalam bentuk laporan pengungkapan adalah uraian yang di pergunakan dalam laporan dan jumlah rician yang ditampilkan. Judul yang cocok dan uraian–uraian pos dalam laporan dapat memberi penjelasan bagi pembaca, akan tetapi istilah–istilah yang kabur hanya bisa mengakibatkan kebingungan dan salah paham saja. c) Informasi selipan Informasi yang paling signifikan harus disajikan dalam batang tubuh suatu laporan keuangan, bukan dalam catatan kaki atau skedul–skedul tambahan. Jika judul–judul pos dalam laporan keuangan tidak dapat dibuat secara ringkas, penjelasan atau definisi tambahan bisa disajikan dalam catatan selipan setelah judul dalam laporan keuangan.
18
d) Catatan kaki atau footnotes Laporan
keuangan
dewasa
ini
telah
banyak
dikatakan
megembangkan apa yang disebut era catatan kaki. Dipihak lain hal ini merupakan peningkatan perbaikan dalam laporan karena telah membuahkan suatu pengungkapan yang lebih padat mengenai kejadian–kejadian keuangan dan data–data keuangan yang relevan i) Keunggulan utama catatan kaki adalah : 1. Menyajikan informasi non kuantitatif sebagai bagian yang integral dari laporan keuangan 2. Menyajikan pengecualian dan pembatasan terhadap pos-pos didalam laporan 3. Mengungkapkan jumlah rincian yang lebih banyak daripada yang disajikan dalam laporan 4. Menyajikan bahan–bahan kuantitatif atau deskriptif yang tidak begitu penting. ii) Kelemahan utama catatan kaki adalah : 1. Catatan kaki cenderung sukar di baca dan dipahami tanpa meneliti
secara
mendalam
dan
karenanya
mungkin
diabaikan 2. Deskriptif
tekstual
lebih
sukar
digunakan
dalam
pengambilan keputusan daripada ikhtisar data kuantitatif dalam laporan.
19
3. Karena semakin kompleksnya perusahaan, ada bahaya catatan kaki terlalu banyak digunakan dan bukan berusaha mengembangkan
prinsip–prinsip
yang
tepat
untuk
memasukkan hubungan dan peristiwa baru ke dalam laporan itu. iii) Jenis catatan kaki yang paling umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Penjelasan tehnik atau perubahan metode 2. Penjelasan hak–hak para kreditor atas aktiva tertentu atau prioritas hak–hak. 3. Pengungkapan pembatasan atas pembayaran dividen 4. Deskripsi transaksi yang mempengaruhi saham modal dan hak–hak pemegang ekuitas 5. Deskripsi kontrak–kontrak pelaksanaan. e) Ikhtisar tambahan dan skedul - skedul Agar data laporan itu dapat diikhtisarkan dan disajikan dalam suatu laporan yng cukup ringkas untuk dapat dipahami oleh pembaca yang layak diberi informasi, beberapa informasi terinci yang signifikan harus dibuat diluar laporan dan disajikan dalam skedulskedul pelengkap. f) Komentator dalam sertifikat auditor Sertifikat audit bukanlah merupakan tempat untuk mengungkapkan informasi keuangan yang signifikan mengerti perusahaan, akan
20
tetapi ia berperan sebagai suatu metode untuk mengungkapkan jenis informasi berikut: 1) Pengaruh yang material dari perubahan suatu metode akuntansi yang berbeda dari yang diterima umum. 2) Pengaruh yang material dari perubahan suatu metode akuntansi yang lazim ke metode akuntansi yang lazimnya. 3) Perbedaan opini antara auditor dan klien mengenai dapat diterimanya
salah
satu
atau
metode
akuntansi
yang
dipergunakan dalam laporan. g) Pernyataan direktur utama atau ketua dewan komisaris Laporan keuangan formal dengan catatan kaki dan skedul dan ikhtisar pelengkap serta sertifikat auditor melengkapi dan mengakhiri laporan keuangan akuntansi. Semua data keuangan yang relevan dan signifikan harus tampak dalam laporan ini, tetapi jenis–jenis informasi tertentu dapat disajikan secara langsung oleh manajemen dalam bentuk surat dewan atau dalam seksi lain laporan ini harus mencakup : i) Kejadian – kejadian non keuangan dan perubahan – perubahan selama tahun yang mempengaruhi informasi tersebut ii) Harapan dan perkiraan dimasa yang akan datang dari industri bersangkutan dan ekonomi serta peran perusahaan dalam harapan – harapan ini.
21
iii) Rencana pertumbuhan dan perubahan dalam operasi dalam periode atau periode–periode berikutnya. iv) Jumlah dan pengaruh yang diharapkan dengan adanya pengeluaran untuk barang–barang modal pada saat ini dan yang diantisipasikan dilakukan serta usaha–usaha penelitian. 4. Bentuk – bentuk Pengungkapan atas laporan keuangan a) Ramalan keuangan Ketiadaan keandalan dalam pembuatan ramalan, adalah masalah yang
sangat
memprihatinkan
manajemen.
Mereka
selalu
menghindari tepatnya sangat enggan mengumumkan ramalannya mengenai perusahaan kepada masyarakat. b) Kebijakan akuntansi Komparabilitas langsung antarperusahaan dan interperusahaan dari periode ke periode dapat di capai melalui satu dari dua solusi yang disarankan. Solusi pertama mengusulkan pengurangan jumlah alternatif prosedur akuntansi, solusi kedua adalah mengungkapkan dalam setiap kasus metode spesifik yang digunakan perusahaan, sehingga pemakai laporan keuangan dapat menyajikan kembali laporan akuntansi bersangkutan guna mencapai kompabilitas. c) Perubahan akuntansi Penggunaan prinsip dan prosedur akuntansi secara konsisten telah lama dianggap esensial dalam menilai aktivitas perusahaan dimasa kini dan proyeksi kegiatan dimasa depan. Dalam kaitan ini
22
perubahan akuntansi meliputi perubahan prinsip akuntansi, perubahan estimasi akuntansi dan perubahan satuan usaha yang melaporkan. d) Pengungkapan peristiwa pascalaporan Ada dua jenis peristiwa yang mungkin terjadi setelah tanggal laporan dan sebelum selesainya laporan : i. Peristiwa yang secara langsung mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. ii. Peristiwa yang mengubah secara material kesinambungan keabsahan nilai neraca atau hubungan diantara pemegang ekuitas atau secara material mempengaruhi kegunaan aktivitas tahun lalu yang di laporkan sebagai prediksi periode berjalan.
5. Pedoman Pengungkapan Laporan Keuangan Menurut Badan Pengawas Pasar modal ( BAPEPAM ) SE.02 / PM /2002 Pedoman
Umum
pengungkapan
laporan
keuangan
menurut
BAPEPAM meliputi : a. Tujuan laporan keuangan Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, perubahan ekuitas dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan–keputusan ekonomi serta
23
menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas pengguna sumber–sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. b. Tanggungjawab atas laporan keuangan Manajemen emiten atau perusahaan publik bertanggungjawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan. c. Komponen laporan keuangan Komponen yang lengkap terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. d. Bahasa laporan keuangan Laporan keuangan harus dibuat dalam bahasa Indonesia, jika laporan keuangan juga dibuat selain bahasa Indonesia maka laporan keuangan tersebut harus memuat informasi yang sama. e. Mata uang pelaporan Mata uang pelaporan perusahaan Indonesia adalah rupiah. Perusahaan dapat menggunakan mata uang lain selain rupiah sebagai mata uang pelaporan hanya apabila mata uang tersebut memenuhi kriteria mata uang asing. f. Periode pelaporan Tahun buku mencakup periode satu tahun, apabila dalam keadaan luar biasa tahun buku perusahaan berubah dan laporan keuangan disajiakan untuk periode yang lebih panjang atau pendek dari
24
periode satu tahun maka sebagai tambahan terhadap periode cakupan laporan keuangan, perusahaan harus mengungkapkan : 1. Alasan perubahan tahun buku 2. Alasan penggunaan tahun buku yang lebih panjang atau pendek dari periode satu tahun. 3. Fakta bahwa jumlah komparatif dalam laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas pelaporan keuangan tidak dapat diperbandingkan. g. Penyajian secara wajar 1. Laporan keuangan harus menyajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja keuangan, perubahan ekuitas dan arus kas perusahaan dengan disertai pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan sesuai dengan PSAK 2. Informasi lain yang harus dan dianjurkan untuk diungkapkan sesuai dengan ketentuan BAPEPAM dan sesuai dengan praktik akuntasi yang lazim berlaku dipasar modal untuk menghasilkan penyajian yang wajar. 3. Penyajian aktiva terpisah dari aktiva tidak lancar dan kewajiban lancar terpisah dari kewajiban tidak lancar. 4. Saldo transaksi sehubungan dengan kegiatan opearasi normal perusahaan, disajikan pada neraca terpisah antar pihak–pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan pihak ketiga pada masing–masing akun.
25
5. Laporan laba rugi perusahaan disajikan sedemikian rupa menonjolkan berbagai unsur kinerja yang diperlukan bagi penyajian secara wajar. 6. Setiap komponen harus disajikan secara jelas. 7. Laporan keuangan harus disajikan menggunakan metode langsung. 8. Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keungan h. Kebijakan akuntansi i) Manajemen
harus
memilih
dan
menerapkan
kebijakan
akuntansi yang sesuai dengan ketentuan PSAK dan peraturan BAPEPAM. ii) Apabila PSAK dan peraturan BAPEPAM belum mengatur masalah pengakuan, penyajian atau pengungkapan dari suatu transaksi atau peristiwa, maka manejemen harus menetapkan kebijakan yang memberi kepastian bahwa laporan keuangan menyajikan informasi yang relevan terhadap kebutuhan para pengguna laporan untuk pengambilan keputusan dan dapat diandalkan. i. Konsisten penyajian a) Penyajian dan klasifikasi pos–pos dalam laporan keuangan antar periode harus konsisten
26
b) Apabila penyajian atau klasifikasi pos–pos dalam pelaporan keuangan
diubah
maka
penyajian
periode
sebelumnya
direklasifikasi untuk memastikan daya banding. j. Material dan agregasi Material adalah istilah yang digunakan untuk mengemukakan sesuatu yang dianggap wajar untuk diketahui oleh pengguna laporan keuangan. k. Saling hapus ( offsetting ) l. Informasi Komparatif a) Informasi kuantitatif harus diungkapkan secara komparatif dengan periode sebelumnya, kecuali dinyatakan lain oleh PSAK. b) Laporan keuangan disajikan secara perbandingan setidaknya untuk dua tahun terakhir sesuai peraturan yang berlaku.
C. Analisa Laporan Keuangan Laporan keuangan digunakan untuk dapat menganalisa kondisi ekonomi perusahaan. Analisa laporan keuangan menyangkut pemeriksaan keterkaitan angka–angka dalam laporan keuangan dan trend angka –angka dalam beberapa periode. Laporan keuangan perusahaan sendiri belum cukup untuk menyediakan gambaran yang lengkap mengenai keadaan keuangan dan kinerja perusahaan. Untuk pengambilan keputusan ekonomi
27
yang lebih baik maka terhadap laporan keuangan tersebut perlu dilakukan suatu analisa. 1. Pengertian Analisa Laporan Keuangan Analisa laporan keuangan adalah bersifat relatif karena didasarkan pengetahuan dan menggunakan rasio atau nilai relatif (Sjahrial,Dermawan 2006:37) Analisa laporan keuangan menurut Agus,Sartono (2001:113) adalah sebagai berikut : Rasio yang digunakan untuk menganalisa keuangan perusahaan dapat memberikan suatu indikasi apakah perusahaan memiliki kas yang cukup untuk memenuhi kewajiban finansial, besar piutang dianggap rasional, efisiensi manajemen persediaan, perencanan, pengeluaran investasi yang baik dan struktur modal yang sehat sehingga tujuan memaksimalkan para pemegang saham dapat tercapai. Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa melalui analisa laporan keuangan yang dilakukan dengan memperajari hubungan dan trend dapat menentukan apakah posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan keuangan perusahaan memuaskan atau tidak. Analisa laporan keuangan pada dasarnya merupakan perhitungan rasio-rasio untuk menilai keadaan keuangan perusahaan, potensi atau kemajuan–kemajuan yang telah dicapai perusahaan serta dapat diidentifikasi kelemahan-kelemahannya. 2. Tujuan Analisa Laporan Keuangan Tujuan dari analisa alaporan keuangan adalah bermacam–macam antara lain: untuk menilai kinerja perusahaan, mengevaluasi keadaan
28
sekarang dan memprediksi tentang kepastian perusahaan untuk tumbuh dan berkembang dimasa yang akan datang. Pada umumnya analisa laporan keuangan dilakukan untuk memperoleh informasi tentang keadaan keuangan, efisiensi dan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Dalam hal ini laporan keuangan yang digunakan adalah laporan keuangan yang telah disusun sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum dan diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. Dengan perkataan lain laporan keuangan yang akan dianalisa harus benar, wajar dan dapat dipercaya. Oleh karena itu sebaliknya laporan keuangan yang disusun oleh perusahaan sebelumnya dianalisa terlebih dahulu di periksa oleh kantor akuntan publik yang independen. 3. Jenis – jenis Analisa Laporan Keuangan Dalam menganalisa data dan menilai keuangan serta potensi atau kemajuan
–
kemajuan
perusahaan,
faktor–faktor
yang
harus
mendapatkan perhatian dari seorang analisa laporan keuangan adalah : a) Likuiditas, Yaitu keadaan yang menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih. Apabila suatu perusahaan di nilai mampu memenuhi kewajiban keuangan tepat waktu berarti perusahaan tersebut dalam keadaan likuid dimana perusahaan dapat dikatakan mampu memenuhi kewajiban keuangan tepat waktu
29
apabila perusahaan mempunyai alat pembayaran ataupun aktiva lancar yang lebih besar daripada hutang lancar, sebaliknya apabila perusahaan tidak dapat segera memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih berarti perusahaan dapat dikatakan dalam keadaan tidak likud. b) Solvabilitas, Yaitu keadaan yang menujukkan kemampuan perusahaan
untuk
memenuhi
kewajiban
keuangan
apabila
perusahaan dilikuidasi, baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Suatu perusahaan dikatakan solvabel apabila perusahaan mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup untuk membayar semua hutang-hutangnya, sebaliknya apabila jumlah aktiva tidak atau lebih kecil daripada jumlah hutang berarti perusahaan dalam keadaan yang tidak solvabel. Bagi para kreditur jangka panjang atau pemegang saham selain berminat atau menaruh perhatian pada kondisi keuangan jangka pendek, lebih diutamakan berminat pada kondisi keuangan jangka panjang karena betapapun baik kondisi keuangan jangka pendek tidak menjamin bahwa dalam jangka panjang akan tetap baik. c) Profitabilitas, adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Profitabilitas suatu perusahaan diukur dengan kesuksesan perusahaan dan kemampuan menggunakan profitabilitas
aktiva suatu
secara
produktif.
perusahaan
dapat
Dengan diketahui
demikian dengan
30
membandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aktiva atau jumlah modal perusahaan. d) Stabilitas usaha, adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melakukan usaha dengan stabil. Faktor–faktor tersebut diatas (likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, serta stabilitas usaha ) akan dapat diketahui dengan cara menganalisa dan menginterpretasikan laporan keuangan perusahaan dengan menggunakan metode dan tehnik analisa yang tepat dan sesuai dengan tujuan analisa. Dengan kata lain laporan keuangan perusahaan perlu semua jawaban yang berhubungan dengan masalah posisi keuangan dan hasil–hasil yang di capai oleh perusahaan yang bersangkutan. 4. Tehnik Analisa Laporan Keuangan Tehnik analisa yang biasa digunakan dalam menganalisa laporan keuangan ada delapan macam menurut Munawir ( 2004 : 36 ) yaitu : a. Analisa perbandingan laporan keuangan adalah suatu analisa dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih. b. Trend atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam prosentase ( trend percentage analysis ) adalah suatu analisa untuk mengetahui tendensi dari keadaan keuangan, apakah menunjukkan tendensi tetap naik atau bahkan turun.
31
c. Laporan dengan prosentase perkomponen atau common size statement adalah suatu analisa untuk mengetahui prosentase investasi pada masing–masing aktiva terhadap total untuk mengetahui stuktur permodalan dan komposisi beban yang terjadi dihubungkan dengan penjualan. d.
Analisa sumber dan penggunaan modal kerja adalah suatu analisa untuk mengetahui sumber–sumber serta penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui sebab–sebab perubahan modal kerja dalam periode tertentu.
e. Analisa sumber dan pengguanaan kas adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab–sebab perubahan jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber–sumber serta penggunaan uang kas selama periode tertentu. f. Analisa perubahan laba kotor adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab–sebab perubahan laba kotor suatu perusahan dari periode ke periode yang lain atau perubahan laba kotor suatu periode dengan laba yang dianggarkan untuk periode tersebut. g. Break event analysis adalah suatu analisa untuk menentukan tahun penjualan perusahaan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan tidak menderita kerugian berbagai tingkat keuntungan atau kerugian untuk berbagai tingkat penjualan.
32
h. Analisa rasio adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan dari pos–pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individual atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.
D. Rasio leverage,
rasio likuiditas, rasio profitabilitas, proporsi
kepemilikan saham oleh publik, umur perusahaan 1. Rasio Leverage Rasio ini menunjukkan proporsi atas penggunaan utang untuk membiayai investasinya. Sartono, Agus (2001 : 120)
Debt ratio
=
Total Hutang ____________ Total Aktiva
Total Hutang Debt to equity ratio =_______________ Total Modal 2. Rasio Likuiditas Rasio likuiditas menurut
Sartono, Agus (2001 : 116) adalah
sebagai berikut : Rasio ini menunjukkan kemampuan untuk membayar kewajiban financial jangka pendek tepat pada waktunya likuiditas perusahaan ditujukkan oleh besar kecilnya aktiva lancer yaitu aktiva yang mudah untuk diubah menjadi kas yang meliputi kas, surat berharga, piutang, persediaan.
Aktiva lancar Current Ratio = Hutang lancer
33
3. Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Sartono, Agus (2001 : 122)
Rasio laba kotor
Total penjualan – Harga pokok Penjualan = ____________________________________ Total Penjualan
Laba Setelah Pajak Return on investment = __________________ Total Aktiva
Return on equity
Laba Setelah Pajak = __________________ Total Modal
4. Proporsi kepemilikan saham oleh publik Ainun dan fuad ( 2000 ) mengemukakan bahwa adanya perbedaan dalam proposi saham yang di miliki oleh investor luar dapat mempengaruhi kelengkapan pengungkapan oleh perusahaan. Hal ini karena semakin banyak pihak yang membutuhkan informasi tentang perusahaan semakin banyak pula detail–detail butir yang dituntut untuk dibuka dan dengan demikian pengungkapan perusahaan semakin luas. Rumus untuk menghitung porsi saham publik adalah : Jumlah saham publik Proporsi saham publik = Total saham
34
5. Umur Perusahaan Menurut Marwata ( 2001 ) umur perusahaan diperkirakan memiliki hubungan positif dengan kualitas ungkapan sukarela, alasannya karena mendasari adalah bahwa perusahaan yang berumur lebih tua memiliki pengalaman yang lebih banyak akan lebih mengetahui kebutuhan kontituennya akan informasi tentang perusahaan. Rumus untuk menghitung umur perusahaan adalah : Umur perusahaan = Selisih antara tahun penelitian dengan first issue di BEI
E. Penelitian Sebelumnya Singhvi dan Desai (1971) sebagaimana dikutip dalam Jatiningsih (2004) membuktikan bahwa jumlah pemegang saham yang besar berhubungan positif dengna kualitas pengungkapan.Singhvi dan Desai (1971) dalam Pagalung (2003 ) perusahaan yang menghasilkan laba (Profitable) juga akan melakukan pengungkapan yang lebih luas. Hal tersebut disebabkan manajemen perusahaan ingin meyakinkan bahwa perusahaan dalam posisi persaingan yang kuat dan memperlihatkan bahwa kinerja perusahaan juga bagus. Marwata (2001) melakukan penelitian terhadap karakteristik perusahaan dengan tingkat kelengkapan ungkapan sukarela laporan keuangan. Dengan besarnya sampel sebanyak 132 perusahaan dengan periode penelitian laporan keuangan tahun 1995. Penelitian ini tidak menemukan kaitan yang secara statistik signifikan
35
antara kualitas ungkapan laporan tahunan dan variabel-variabel ungkitan, likuiditas, basis perusahaan, umur perusahaan di bursa dan stuktur kepemilikan perusahaan.
36
37
36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Gambaran Umum Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data laporan keuangan pada perusahaan–perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang berlokasi di jalan Jendral Sudirman Kav. 52 – 53 Jakarta 12910. Jenis usaha perusahaan manufaktur yang terdaftar d BEI adalah sebagai berikut : 1. Industri dasar dan kimia yang meliputi: a. Industri semen b.Industri keramik, misalnya ubin keramik, alat-alat saniter dari keramik,dll. c. Industri porselen, misalnya ubin porselen. d. Industri kaca e. Industri logam, misalnya aluminium, pembuatan uliran pipa baja, besi beton,baja, kawat baja, perlengkapan dari logam, batangan tembaga, kemasan kaleng,dll f. Industri kimia, misalnya sorbitol, polypropylene, alkil benzene, dll g. Industri plastik dan kemasan misalnya : kemasan plastik, kemasan fleksibel, dll. h. Industri pakan ternak misalnya pellet, chips,dll
37
i. Industri pulp dan kertas 2. Aneka Industri yang terdiri atas: a. Industri mesin dan alat berat b. Industri otomotif dan komponennya, c. Industri perakitan (assembling) d. Industri tekstil dan garmen e. Industri sepatu dan alas kaki lain f. Industri kabel misalnya kabel listrik dan kabel telepon (elektrik) g. Industri barang elektronika 3. Industri makanan dan minuman a. Industri rokok b. Industri farmasi c. Industri kosmetika
B. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kausal yaitu suatu metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel bebas (independent variabel) yaitu rasio leverage, rasio likuiditas, rasio profitabilitas, proporsi kepemilikan saham publik dan umur perusahaan terhadap variabel terikat (dependen variabel) yaitu pengungkapan laporan keuangan. Penelitian ini juga dilakukan dengan menggunakan uji statistik.
38
C. Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap penelitian yang keberadaannya harus diuji secara empiris. Hipotesis memberikan keterangan sementaranya mengenai fenomena (gejala) yang diteliti, dalam hal ini adalah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Hiporesis terbagi menjadi hipotesis 0 (nol) dan hipotesis alternatif. Perumusan hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Pengaruh antara rasio leverage dengan pengungkapan laporan keuangan. Ha1: Rasio leverage berpengaruh positif terhadap pengungkapan laporan keuangan 2) Pengaruh antara rasio likuiditas dengan pengungkapan laporan keuangan . Ha2: Rasio likuiditas berpengaruh positif terhadap pengungkapan laporan keuangan 3) Pengaruh antara rasio Profitabilitas dengan pengungkapan laporan keuangan. Ha3: Rasio profitabilitas berpengaruh positif terhadap pengungkapan laporan keuangan 4) Pengaruh antara proporsi kepemilikan saham oleh publik dengan pengungkapan laporan keuangan Ha4: Proporsi kepemilikan saham oleh publik berpengaruh positif terhadap pengungkapan laporan keuangan
39
5) Pengaruh antara umur perusahaan dengan pengungkapan laporan keuangan Ha5: Umur perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan laporan keuangan 6) Pengaruh antara leverage, likuiditas. Profitabilitas, proporsi kepemilikan saham oleh publik,
umur perusahaan dengan
pengungkapan laporan keuangan Ha6 : Secara bersama-sama terdapat pengaruh positif antara leverage, likuiditas. Profitabilitas, proporsi kepemilikan saham oleh publik, umur perusahaan dengan pengungkapan laporan keuangan
D. Populasi Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ( BEI ). Untuk penelitian ini laporan keuangan yang diambil adalah laporan keuangan tahunan (Annual Report), pada populasi perusahaan yang termasuk dalam kategori industri dasar dan kimia, aneka industri otomotif dan komponennya, dan industri barang konsumsi makanan dan minuman sebanyak 132 perusahaan laporan tahun 2005. Pemilihan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Dalam penelitian ini kriteria yang ditetapkan adalah sebagai berikut :
40
1. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sampai tanggal 31 Desember 2005 dan mengeluarkan laporan keuangan yang berakhir 31 Desember 2005. 2. Perusahaan yang memiliki laba. 3. Data yang terkait variabel penelitian tersebut. Berdasarkan kriteria diatas maka peneliti mengambil 60 perusahan untuk dijadikan sampel.
Tabel 3.1 Daftar Sampel Perusahaan ( n = 60 ) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Nama Perushaan PT. Indocement TP Tbk PT. Good year indonesia Tbk PT. Trias sentosa Tbk PT. Selamet sempurna Tbk PT. Voksel electric Tbk PT. Polychem Indonesia Tbk PT. BAT indonesia Tbk PT. Ekaddharma indah Tbk PT. Mayora indah Tbk PT. Delta djakarta Tbk PT. Dynaplast Tbk PT. Prasidha aneka niaga Tbk PT. Indofood sukses makmur Tbk PT. Davomas abadi Tbk PT. Kimia farma Tbk PT. Kalbe farma Tbk PT. Unilever Tbk PT. Intekramik lamsari Tbk PT. Brystol-myers squibb Indonesia Tbk PT. Merk Tbk PT. Indo acidatama Tbk PT. Jaya pari steel Tbk PT. Indofarma Tbk PT. Darya-varya Tbk
Kode INTP GDYR TRST SMSM VOKS ADMG BATI EKAD MYOR DLTA DYNA PSDN INDF DAVO KAEF KLBF UNVR IKAI SQBI MERK SRSN JPRS INAF DVLA
41
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
PT. Mustika ratu Tbk PT. Gajah tunggal Tbk PT. Multi bintang indonesia Tbk PT. Roda vivatex Tbk PT. Ultrajaya milk Indonesia Tbk PT. Pan brothers Tbk PT. Ricky putra globalindo Tbk PT. Indo-rama synthetics Tbk PT. Panasia indosyntec Tbk PT. GT kabel indonesia Tbk PT. Plam corpora Tbk PT. Budi acid jaya Tbk PT. Langgeng makmur industri Tbk PT. JAPFA Tbk PT. Kadawung Setia Industrial Tbk PT.Mandom Indonesia Tbk PT.Pyridam Farma Tbk PT.Bentoel International Inv Tbk PT.H M Sampoerna Tbk PT.Sekar Laut Tbk PT. Roda Vivatex Tbk PT.Karwell Indonesia Tbk PT.Semen Gresik Tbk PT.Kabelindo Murni Tbk PT.Delta Dunia Petroindo Tbk PT.Centex Tbk PT.Prima Alloy Steel Tbk PT.Multistrada Arah Sarana Tbk PT.Indomobil Sukses Int l Tbk PT.Branta Mulia Tbk PT.Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk PT.Indah Kiat Pulp&Paper Tbk PT.Fajar Surya Wisesa Tbk PT.Lion Metal Works Tbk PT.Unggul Indah Cahaya Tbk PT.Berlina Tbk
MRAT GJTL MLBI RDTX ULTJ PBRX RICY INDR HDTX KBLI PLAS BUDI LMPI JPFA KDSI TCID PYFA RMBA HMSP SKLT RDTX KARW SMGR KBLM DOID CNTX PRAS MASA IMAS BRAM TKIM INKP FASW LION UNIC BRNA
E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya Adapun variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua macam variabel yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent
42
variable). Variabel bebas (X) berupa rasio leverage, rasio likuiditas, rasio profitabilitas, proporsi kepemilikan saham oleh publik dan umur perusahaan, sedangkan variabel terikat (Y) berupa pengungkapan laporan keuangan, skala pengukuran variabel menggunakan skala rasio. 1. Variabel dependen Variabel dependen penelitian ini adalah pengungkapan laporan keuangan. Dalam melakukan perhitungan angka indeks penulis menggunakan angka indeks Wallace. Jumlah yang diungkapkan oleh perusahaan sampel Indeks Wallace = _________________________________________ Jumlah yang seharusnya diungkapkan
2. Variabel Independen Ada lima variabel independen yang hendak diuji dalam penelitian ini dalam hubungannya dengan pengaruh yang diberikan terhadap pengungkapan laporan keuangan yaitu : a. Rasio leverage, penelitian ini menggunakan debt to equity ratio (DER) yang di ukur dengan membagi total hutang dengan ekuitas. b. Rasio likuiditas, penelitian ini dengan menggunakan current ratio yang diukur dengan membagi aktiva lancar dengan hutang lancar .
43
c. Profitabilitas, penelitian ini dengan menggunakan return on investment (ROI), yang diukur dengan membagi antara laba setelah pajak dengan total aktiva. d. Proporsi kepemilikan saham publik, yang diukur dengan membagi antara jumlah saham yang dimiliki masyarakat (publik) dengan total saham. e. Umur perusahaan diukur dengan berdasarkan selisih antara tahun penelitian dengan tahun tahun firt issue di BEI. F. Definisi Operasional Variabel Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Rasio Leverage Rasio leverage digunakan untuk menjelaskan penggunaan hutang untuk membiayai sebagian daripada aktiva perusahaan. Rasio leverage yang akan dibahas oleh penulis adalah : Total Hutang Debt equity to ratio =
_________________ Total Modal
44
2. Rasio Likuiditas Rasio likuiditas ini menunjukkan kemampuan untuk membayar kewajiban finansial jangka pendek tepat waktu (Sartono,agus 2001 : 116 ). Rasio likuiditas yang akan dibahas oleh penulis adalah : Aktiva Lancar Current ratio =
___________________ Hutang Lancar
3. Rasio Profitabilitas Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. (Sartono, agus 2001 : 122 ) Laba setelah pajak Return on Invesment =
__________________ Total aktiva
4. Proporsi kepemilikan saham publik Proporsi kepemilikan saham oleh publik diukur dengan membagi antara jumlah saham yang dimiliki publik yang diperoleh dengan membagi antara jumlah saham yang dimiliki oleh publik dengan jumlah saham yang beredar ( Nai’m dan Rakhman, 2000 ) Jumlah saham publik Saham publik =
_____________________ Total saham
45
5. Umur Perusahaan Umur perusahaan yang lebih tua memiliki pengalaman yang lebih banyak dalam mempublikasikan laporan keuangan. Perusahaan yang memiliki pengalaman lebih banyak akan mengetahui kebutuhan konstituennya akan informasi tentang perusahaan Umur perusahaan = Selisih antara tahun penelitian dengan first issue di BEI G. Metode Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data, bahan dan informasi yang diperlukan guna pembahasan masalah dan penyusunan skripsi, penulis mengunakan metode penelitian
kepustakaan
(Library
Reseach)
yaitu
dengan
cara
mengumpulkan bahan atau data-data yang ada kaitannya dengan objek pembahasan yang terdapat dalam kepustakaan, kemudian menyusun dengan menganalisa data yang telah terkumpul. Sumber informasi dikepustakaan dapat berupa buku-buku, surat kabar dan dokumendokumen lainnya. H. Metode Analisis Data Untuk mencapai tujuan penelitian, maka penulis menggunakan analisa statistik dengan bantuan (Statistik Produc and Service Solution) SPSS 12.0 for windows untuk mengukur pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen dan menguji hipotesis yang diajukan. Analisa ini
46
digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis tersebut adapun analisa statistik yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskriptifkan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi, tanpa melakukan analisa dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Dalam penggunaan statistik deskriptif ini penulis memberikan gambaran tentang data yang digunakan. 2. Uji Asumsi Klasik Sebelum
dilakukan
pengujian
regresi
berganda
perlu
dilakukan pengujian asumsi klasik untuk model yang digunakan dalam penelitian. Pengujian asumsi klasik dilakukan agar model regresi menjadi suatu model yang sah. Pengujian asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokolerasi dan uji heterokedastisitas. a. Uji Normalitas Uji normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data penggunaan uji normalitas karena pada analisa statistik parametrik, asumsi yang harus dimiliki oleh data adalah bahwa data tersebut terdistribusi secara normal.
47
Maksud data terdistribusi secara normal data dengan bentuk distribusi normal dimana data memusatkan pada nilai ratarata dan median. Ho
: Sampel berasal dari data berdistribusi normal
Ha
: Sampel berasal dari data berdistribusi tidak normal
Dasar pengambilan keputusan :
Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima
Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak
Untuk menguji normalitas data digunakan uji KolmogorovSmirnov. b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas merupakan pengujian asumsi dalam regresi berganda yang menyatakan bahwa variabel independen harus bebas dari gejala multikolinearitas, gejala multikolinearitas adalah gejala kolerasi antar variabel independen. Untuk mengetahui persamaan regresi terdapat gejala multikolinearitas adalah dengan melihat nilai toleran mendekati
1
dan
variance inflantion factor
mempunyai nilai disekitar 1.
(VIF)
48
c. Uji Autokolerasi Uji autokolerasi merupakan pengujian asumsi dalam regresi
berganda
dimana
variabel
dependen
tidak
berkolerasi dengan dirinya sendiri. Maksud korelasi dengan dirinya sendiri adalah bahwa nilai dari variabel dependen tidak berhubungan dengan nilai variabel itu sendiri baik periode sebelumnya atau periode sesudahnya. Untuk mendeteksi gejala autokolerasi digunakan uji DurbinWatson (DW). Pengujian nilai Durbin-Watson terletak diantara minus dua (-2) sampai dua (+2). (Santosa dan Ashari 2005 : 161 ) d. Uji Heteroskedastisitas Asumsi heterokedastisitas adalah asumsi dalam regresi dimana varian dari residual tidak sama untuk satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Salah satu asumsi yang harus dipenuhi adalah bahwa varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tidak memiliki pola tertentu. Pola yang tidak sama ini ditunjukkan dengan nilai tidak sama antar satu varians dari residual. Gejala residual
yang
heterokedastisitas,
tidak salah
sama
ini
disebut
satu
uji
untuk
gejala menguji
49
heterokedastisitas ini adalah melihat penyebaran dari varians residual. 3. Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinan yang digunakan dalam penelitian ini yang ditujukan adalah koefisien determinan disesuaikan (adjusted R square). Hal ini disebabkan karena regresi linear berganda, penggunaan koefisien determinan yang telah disesuaikan lebih baik dalam melihat seberapa baik model dibandingkan koefisien determinan. Koefisien determinan disesuaikan merupakan hasil penyesuaian koefisien determinan terhadap tingkat kebebasan dari persamaan prediksi. Hal ini melindungi dari kenaikan bias atau kesalahan karena kenaikan dari jumlah variabel independen dan kenaikan dari jumlah sampel ( Santosa dan ashari 2004:144 ) 4. Uji Hipotesis a. Uji F Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan ke dalam model mempunyai
pengaruh
secara bersama-sama
variabel terikat/ dependen.
terhadap
50
Hipotesis yang akan diuji adalah : Ho :Secara bersama-sama variabel independen tidak memiliki
pengaruh
yang
signifikan
terhadap
variabel dependen Ha :Secara memiliki
bersama-sama pengaruh
yang
variabel
independen
signifikan
terhadap
variabel dependen Dasar pengambilan keputusan :
Jika probabilitas > 0.05 maka Ho diterima
Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak.
b. Uji t ( t-test) Uji statistik t dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen terhadap dependen secara individu dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hipotesis yang akan diuji adalah : Ho : Suatu variabel independen tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen
51
Ha
: Suatu variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel independen.
Dasar pengambilan keputusan :
Jika probabilitas > 0.05 maka Ho diterima
Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak.
c. Analisis Regresi Persamaan
regresi
berganda
bertujuan
untuk
memprediksi besarnya pengaruh variabel terikat (dependen) dengan menggunakan variabel bebas (independen). Adapun persamaan regresi berganda adalah : Y = a + b1X1 + b2 X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 +…+ ε Keterangan : Y
: Pengugkapan laporan keuangan
X1
: Debt equity to ratio ( DER )
X2
: Current ratio ( CURRENT )
X3
: Return On Invesment ( ROI )
X4
: Porsi saham publik ( SaPub )
X5
: Umur perusahaan ( UmPer )
52
a
: Konstanta
ε
: Estimasi standar error Untuk analisa regresi dengan menggunakan SPSS 12.0
53
BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskriptif Stastistik Penelitian ini menggunakan sampel 60 perusahaan manufaktur tahun 2005. Pengambilan sampel ini ditentukan dengan tehnik purposive sampling. Sampel diambil berdasarkan kriteria tertentu yang telah ditentukan yaitu perusahaan yang telah mengeluarkan laporan keuangan yang berakhir 31 Desember 2005, perusahaan yang mempunyai laba dan data yang terkait variabel penelitian tersebut. Hasil dari statistik deskriptif dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Pengungkapan L/k CURRENT DER ROI SaPub UmPer Valid N (listwise)
60 60 60 60 60 60 60
Minimum .458 .61 .14 .002 1 0
Maximum .91 3 10.36 35.80 .93 6 68636 26
Mean Std. Deviation .57340 .094491 2.4617 1.86955 2.3538 5.26520 .08567 .141274 5889.37 11800.371 13.60 5.496
Berdasarkan data deskriptif pada tabel 4.1, secara statistik dapat diketahui bahwa pada 60 perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel, nilai minimum variabel pengungkapan L/K sebesar 0.458, nilai minimum CURRENT sebesar 0.61, nilai minimum DER sebesar 0.14, nilai minimum ROI sebesar 0.002, nilai minimum SaPub sebesar
54
1, nilai minimum UmPer sebesar 0. Nilai minimum menunjukkan nilai terendah seluruh sampel penelitian. Nilai maksimum variabel pengungkapan L/K sebesar 0.913, nilai maksimum CURRENT sebesar 10.36, nilai maksimum DER sebesar 35.80, nilai maksimum ROI sebesar 0.936, nilai maksimum SaPub sebesar 68636, nilai maksimum UmPer sebesar 26. Nilai maksimum menunjukkan nilai tertinggi dari seluruh sampel penelitiaan. Nilai rata-rata variabel pengungkapan L/K sebesar 0.57340, nilai rata-rata CURRENT sebesar 2.4617, nilai ratarata DER sebesar 2.3538, nilai rata-rata ROI sebesar 0.08567, nilai rata-rata SaPub sebesar 5889.37, nilai rata-rata UmPer sebesar 13.60. Nilai mean menunjukkan nilai rata-rata seluruh sampel penelitian. Nilai standar deviasi variabel pengungkapan L/K sebesar 0.094491, nilai standar deviasi CURRENT sebesar 1.86955, nilai standar deviasi DER sebesar 5.26520, nilai standar deviasi ROI sebesar 0.141274, nilai standar deviasi SaPub sebesar 11800.371, nilai standar deviasi UmPer sebesar 5.496. Nilai standar deviasi yang baik adalah dibawah 1. Jadi dalam penelitian ini yang standar deviasinya dibawah 1 adalah pengungkapan L/K dan ROI, sedangkan yang standar deviasinya diatas 1 adalah CURRENT, DER, SaPub dan UmPer.
B. Uji Asumsi Klasik Sebelum dilakukan pengujian regresi berganda perlu dilakukan pengujiaan asumsi klasik untuk model yang digunakan dalam
55
penelitian. Pengujian asumsi klasik dilakukan agar model regresi berganda menjadi model yang sah (Abubakar, Arif : 206 ). Uji asumsi klasik diantaranya adalah sebagai berikut : a.
Uji Normalitas Untuk uji normalitas ini menggunakan uji sampel kolmogorovsmirnov,
pengujian
normalitas
adalah
pengujian
tentang
kenormalan distribusi data, uji ini merupakan pengujian yang paling banyak dilakukan analisis parametrik, pada analisis statistik parametrik asumsi yang dimiliki oleh data bahwa data tersebut terdistribusi secara normal, maksud data terdistribusi secara normal adalah bahwa data yang akan mengikuti bentuk distribusi normal. Distribusi normal data dengan bentuk distribusi normal dimana data pemusatan pada nilai rata-rata dan median. Dasar pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas : Jika sig.> 0.05 maka Ho diterima, yang berarti data berdistribusi normal Jika sig.< 0.05 maka Ho ditolak, yang berarti data tidak berdistribusi normal Tabel 4.2 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N a,b Normal Parameters Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Pengung kapan L/k 60 .57340 .094491 .140 .140 -.111 1.088 .187
DER 60 2.3538 5.26520 .342 .342 -.337 2.649 .000
CURRENT 60 2.4617 1.86955 .182 .182 -.161 1.412 .037
ROI SaPub 60 60 .08567 5889.37 .141274 11800.371 .277 .351 .241 .351 -.277 -.309 2.144 2.717 .000 .000
UmPer 60 13.60 5.496 .198 .198 -.118 1.533 .018
56
Dari hasil yang terlihat pada tabel 4.2, dapat dijelaskan bahwa kebanyakan data yang tidak terdistribusi secara normal yaitu variabel CURRENT sebesar 0.037, variabel DER sebesar 0.000, variabel ROI sebesar 0.000, variabel SaPub sebesar 0.000 dan variabel UmPer sebesar 0.018, sedangkan data yang terdistribusi secara normal hanya variabel pengungkapan L/K sebesar 0.187. Berdasar pada Gujarati (2000), data yang jumlahnya banyak cenderung tidak terdistribusi nomal dan penyimpangan ini adalah wajar dan dapat dianggap sebagai normal. Data Pengujian Normalitas NO
Variabel
Sig
Kesimpulan
1
Pengungkapan L/K
0.187
Ho diterima
2
CURRENT
0.037
Ho ditolak
3
DER
0.000
Ho ditolak
4
ROI
0.000
Ho ditolak
5
SaPub
0.000
Ho ditolak
6
UmPer
0.018
Ho ditolak
Sumber : Pengolahan Data
b.
Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas merupakan pengujian asumsi dalam regresi berganda yang menyatakan bahwa variabel independen harus
terbebas
dari
gejala
multikolinearitas.
Gejala
57
multikolinearitas adalah gejala kolerasi antar variabel independen. Untuk
mengetahui
persamaan
regresi
terdapat
gejala
multikolinearitas adalah dengan melihat nilai tolerance mendekati 1 dan variance inflation factor (VIF) mempunyai nilai disekitar angka 1. Tabel 4.3 Coefficients (a)
Model 1
Unstandardized Coefficients B Std. Error .623 .041 .001 .002 .001 .007 -.121 .087 .000 .000 -.004 .002
(Constant) DER CURRENT ROI SaPub UmPer
Standardized Coefficients Beta .082 .024 -.180 .077 -.211
t 15.285 .614 .174 -1.379 .579 -1.588
Sig. .000 .542 .863 .174 .565 .118
Collinearity Statistics Tolerance VIF .943 .880 .974 .942 .942
a. Dependent Variable: Pengungkapan L/k
Dari tabel 4.3, hasil pengelolahan data terlihat nilai VIF pada table variabel DER sebesar 1.060, variabel CURRENT sebesar 1.136, variabel ROI sebesar 1.027, variabel SaPub sebesar 1.062, variabel UmPer sebesar 1.062. Karena nilai VIF tersebut berada di sekitar
angka
1
maka
hal
ini
tidak
terdapat
masalah
multikolinearitas. Tabel Hasil Uji Multikolinearitas No
Variabel
VIF
Kesimpulan
1
DER
1.060
Tidak ada multikolinearitas
2
CURRENT
1.136
Tidak ada multikolinearitas
3
ROI
1.027
Tidak ada multikolinearitas
4
SaPub
1.062
Tidak ada multikolinearitas
5
UmPer
1.062
Tidak ada multikolinearitas
1.060 1.136 1.027 1.062 1.062
58
c.
Uji Aoutokolerasi Uji autokolerasi merupakan pengujian asumsi dalam regresi dimana variabel dependen tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri. Madsudnya berkorelasi dengan dirinya sendiri adalah bahwa nilai variabel dependen berhubungan dengan variabel itu sendiri, baik nilai periode sebelumnya atau periode sesudahnya. Untuk mendeksi gejala autokorelasi digunakan uji Durbin-Watson (DW). Tabel 4.4 Model Summary (b)
Model 1
R .317 a
R Square .100
Adjusted R Square .017
Std. Error of the Estimate .093689
Durbin - atson W 1.959
a. Predictors: (Constant), UmPer, DER, ROI, SaPub, CURRENT b. Dependent Variable: Pengungkapan L/k
Pada tabel 4.4, terlihat nilai Durbin Watson sebesar 1.959, karena nilai Durbin Watson terletak diantara minus dua(-2) sampai dua (2), (Santosa dan Ashari, 2005:161). Maka hal ini menunjukkan tidak terdapat masalah autukolerasi.
d.
Uji Heterokedastisitas Dalam Uji heterokedastisitas, Salah satu asumsi yang harus dipenuhi adalah bahwa varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tidak memiliki pola tertentu. Pola yang tidak sama ini ditunjukkan dengan nilai tidak sama antar satu varians dari residual. Gejala residual yang tidak sama ini disebut
59
gejala
heterokedastisitas,
salah
satu
uji
untuk
menguji
heterokedastisitas ini adalah melihat penyebaran dari varians residual.
Tabel 4.5 Scatterplot
Dependent Variable: Pengungkapan L/k 4
3
2
1
0
-1
-2
Regr ession Stud entiz ed R esidu al
-4
-2
0
2
4
Regression Standardized Predicted Value
Maka dari hasil pengolahan data hal ini tidak terdapat masalah heterokedastisitas, karna dalam penyebaran dari varians residual tidak membentuk pola tertentu.
C. Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah koefisien determinasi disesuiakan (adjusted R sqaure). Hal ini disebabkan karena regresi linear berganda, penggunaan koefisien determinan yang telah disesuaikan lebih baik dalam melihat seberapa baik model dibandingkan koefisien determinan. Koefisien determinan
60
disesuaikan merupakan hasil penyesuaian koefisien determinan terhadap tingkat kebebasan dari persamaan prediksi. Hal ini melindungi dari kenaikan bias atau kesalahan karena kenaikan dari jumlah variabel independen dan kenaikan dari jumlah sampel (Santosa dan ashari 2004:144)
Tabel 4.6 Model Summary(b)
Model 1
R .317 a
R Square .100
Adjusted R Square .017
Std. Error of the Estimate .093689
DurbinWatson 1.959
a. Predictors: (Constant), UmPer, DER, ROI, SaPub, CURRENT b. Dependent Variable: Pengungkapan L/k
Pada tabel 4.6, hasil regresi menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi yang disesuaikan (adjusted R square) adalah 0.017, yang berarti sebanyak 1.7% variasi atau perubahan dalam pengungkapan L/K bisa dijelaskan oleh perubahan atau variasi dari leverage, likuiditas, profitabilitas, proporsi kepemilikan saham publik dan umur perusahaan, sisanya 98.3% dijelaskan oleh faktor lain. D. Uji Hipotesis a.
Uji F / ANOVA Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan kedalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat / dependen. Dasar pengambilan keputusan :
61
Jika probabilitas > 0.05 maka Ho diterima
Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak. Tabel 4.7 ANOVA (b)
Model 1
Regression
Sum of Squares .053
df 5
Mean Square .011 .009
Residual
.474
54
Total
.527
59
F 1.203
Sig. .320 a
a. Predictors: (Constant), UmPer, DER, ROI, SaPub, CURRENT b. Dependent Variable: Pengungkapan L/k
Dari hasil uji regresi pada tabel 4.7, diketahui nilai F sebesar 1.203 dengan tingkat signifikasi sebesar 0.320 lebih besar dari 0.05 dari hasil uji tersebut Ho diterima, yang berarti secara bersama-sama tidak berpengaruh antara leverage, likuiditas, profitabilitas, proporsi kepemilikan saham publik, dan umur perusahaan terhadap pengungkapan L/K. b.
Uji t( t-test) Uji statistik dilakukan untuk mengetahui hubungan dari masing-masing
variabel
bebas
terhadap
variabel
Pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas :
Jika probabilitas > 0.05 maka Ho diterima
Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak.
terikat.
62
Tabel 4.8 Coefficients (a)
Model 1
(Constant) DER CURRENT ROI SaPub UmPer
Unstandardized Coefficients B Std. Error .623 .041 .001 .002 .001 .007 -.121 .000 -.004
Standardized Coefficients Beta
.087 .000 .002
.082 .024
t 15.285 .614 .174
Sig. .000 .542 .863
-.180 .077 -.211
-1.379 .579 -1.588
.174 .565 .118
a. Dependent Variable: Pengungkapan L/k
Dari tabel 4.8, dapat dilihat uji hipotesis (t-test) dengan mengunakan ( α ) sebesar 5%, didapat t dari pengaruh leverage (DER) terhadap pengungkapan L/K sebesar 0.614 dan tingkat signifikasi sebesar 0.542 lebih besar dari 0.05, maka dari hasil uji ini dinyatakan Ho diterima, yang artinya leverage (DER) tidak berpengaruh terhadap pengungkapan L/K pada industri manufaktur yang terdaftar di BEI. Dari tabel 4.8, dapat dilihat uji hipotesis (t-test) dengan mengunakan ( α ) sebesar 5%, didapat t dari pengaruh profitabilitas (CURRENT) terhadap pengungkapan L/K sebesar 0.174 dan tingkat signifikasi sebesar 0.863 lebih besar dari 0.05, maka dari hasil uji ini dinyatakan Ho diterima, yang artinya profitabilitas (CURRENT) tidak berpengaruh terhadap pengungkapan L/K pada industri manufaktur yang terdaftar di BEI. Dari tabel 4.8, dapat dilihat uji hipotesis (t-test) dengan mengunakan ( α ) sebesar 5%, didapat t dari pengaruh likuiditas
63
(ROI) terhadap pengungkapan L/K sebesar -1.379 dan tingkat signifikasi sebesar 0.174 lebih besar dari 0.05, maka dari hasil uji ini dinyatakan Ho diterima, yang artinya likuiditas (ROI) tidak berpengaruh terhadap pengungkapan L/K pada industri manufaktur yang terdaftar di BEI. Dari tabel 4.8, dapat dilihat uji hipotesis (t-test) dengan mengunakan ( α ) sebesar 5%, didapat t dari pengaruh proporsi kepemilikan saham publik (SaPub) terhadap pengungkapan L/K sebesar 0.579 dan tingkat signifikasi sebesar 0.565 lebih besar dari 0.05, maka dari hasil uji ini dinyatakan Ho diterima, yang artinya proporsi kepemilikan saham publik (SaPub)
tidak berpengaruh
terhadap pengungkapan L/K pada industri manufaktur yang terdaftar di BEI. Dari tabel 4.8, dapat dilihat uji hipotesis (t-test) dengan mengunakan ( α ) sebesar 5%, didapat t dari pengaruh Umur Perusahaan (UmPer) terhadap pengungkapan L/K sebesar -1.588 dan tingkat signifikasi sebesar 0.118 lebih besar dari 0.05, maka dari hasil uji ini dinyatakan Ho diterima, yang artinya umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan L/K pada industri manufaktur yang terdaftar di BEI.
64
c. Analisa Regresi Persamaan regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besarnya pengaruh variabel terikat dependen dengan menggunakan variabel bebas independen. Adapun persamaan regresi berganda : Y = 0.623 + 0.001 X1 + 0.001 X2 – 0.121 X3 + 0.000 X4 – 0.004 X5 + ε Keterangan : Y = Pengungkapan L/K X1 = Leverage ( DER ) X2 = Likuiditas ( CURRENT ) X3 = Profitabilitas ( ROI ) X4 = Proporsi kepemilikan saham publik ( SaPub ) X5 = Umur Perusahaan ( UmPer ) ε
= Error H1 terdapat pengaruh positif antara leverage (DER) terhadap
pengungkapan laporan L/K, variabel leverage menunjukkan koefisien sebesar 0.001 dengan tingkat signifikansi 0.542 lebih besar dari 0.05, artinya dapat disimpulkan bahwa H1 tidak berhasil didukung dengan demikian dapat disimpulkan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap pengungkapan L/K. Hasil penelitian ini sesuai dengan
65
penelitian yang di lakukan oleh Abubakar Arif ( 2006 ) yang menemukan
bahwa
leverage
tidak
berpengaruh
terhadap
pengungkapan L/K. H2 terdapat pengaruh positif antara Likuiditas (CURRENT) terhadap pengungkapan laporan L/K, variabel likuiditas menunjukkan koefisien sebesar 0.001 dengan tingkat signifikansi 0.863 lebih besar dari 0.05, artinya dapat disimpulkan bahwa H2 tidak berhasil didukung dengan
demikian
dapat
disimpulkan
bahwa
likuiditas
tidak
berpengaruh terhadap pengungkapan L/K. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang di lakukan oleh Abubakar Arif ( 2006 ) yang menemukan
bahwa
likuiditas
tidak
berpengaruh
terhadap
pengungkapan L/K. H3 terdapat pengaruh negatif antara Profitabilitas ( ROI ) terhadap pengungkapan laporan L/K, variabel profitabilitas menunjukkan koefisien sebesar 0.121 dengan tingkat signifikansi 0.174 lebih besar dari 0.05, artinya dapat disimpulkan bahwa H3 tidak berhasil didukung dengan demikian dapat disimpulkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan L/K. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang di lakukan oleh Abubakar Arif ( 2006 ) yang menemukan
bahwa
pengungkapan L/K.
profitabilitas
tidak
berpengaruh
terhadap
66
H4 terdapat pengaruh positif antara Proporsi kepemilikan saham publik ( SaPub ) terhadap pengungkapan laporan L/K, variabel proporsi kepemilikan saham publik menunjukkan koefisien sebesar 0.000 dengan tingkat signifikansi 0.565 lebih besar dari 0.05, artinya dapat disimpulkan bahwa H4 tidak berhasil didukung dengan demikian dapat disimpulkan bahwa proporsi kepemilikan saham publik tidak berpengaruh terhadap pengungkapan L/K. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang di lakukan oleh Abubakar Arif ( 2006 ) yang menemukan
bahwa
prporsi
kepemilikan
saham
publik
tidak
berpengaruh terhadap pengungkapan L/K. H5 terdapat pengaruh negatif antara Umur Perusahaan ( UmPer ) terhadap pengungkapan laporan L/K, variabel umur perusahaan menunjukkan koefisien sebesar 0.004 dengan tingkat signifikansi 0.118 lebih besar dari 0.05, artinya dapat disimpulkan bahwa H5 tidak berhasil didukung dengan demikian dapat disimpulkan bahwa umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan L/K. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang di lakukan oleh Abubakar Arif ( 2006 ) yang menemukan bahwa umur perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan L/K.
67
68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan dari analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dengan menggunakan uji asumsi klasik terbukti bahwa pada penelitian ini tidak terdapat gejala multikolinearitas, autokolerasi dan heterokedastisitas. 2. Dengan menggunakan uji koefisien Determiniasi dengan melihat (adjusted R square) sebesar 0.017, yang berarti sebanyak 1.7% variasi atau perubahan dalam pengungkapan L/K bisa dijelaskan oleh
variabel
leverage,
likuiditas,
profitabilitas,
proporsi
kepemilikan saham publik dan umur perusahaan, sisanya 98.3% dijelaskan oleh faktor lain. 3. Secara parsial tidak terdapat pengaruh variabel leverage, likuiditas, profitabilitas, proporsi kepemilikan saham publik, dan umur perusahaan terhadap pengungkapan laporan keuangan. 4. Secara simultan tidak terdapat pengaruh variabel leverage, likuiditas, profitabilitas, proporsi kepemilikan saham publik, dan umur perusahaan terhadap pengungkapan laporan keuangan.
67
B. Saran Penulis akan mencoba memberikan saran-saran sebagai berikut : a. Bagi emiten. Perusahaan sebaiknya dapat menyediakan laporan keuangan dan pengungkapan laporan keuangan secara cukup, memadai, jelas, jujur dan tepat waktu sehingga dapat membantu para pemakai laporan keuangan dalam membuat keputusan ekonomi yang tepat. b. Bagi investor. Adanya pengungkapan laporan keuangan yang cukup, memadai, jelas dan jujur dapat membantu investor agar lebih membantu dalam membuat keputusan yang baik. c. Bagi ilmu pengetahuan. Bagi peneliti diharapkan agar mengembangkan instrumen penelitian seperti menggunakan sampel yang lebih besar, menggunakan periode pengamatan beberapa tahun (seperti lima tahun terakhir) sehingga penelitian dapat
diperbandingkan
dengan
tahun
sebelumnya,
dan
hendaknya menggunakan jumlah variabel independen yang lebih banyak.
68
DAFTAR PUSTAKA
Arif, Abubakar. ( 2006 ). Analisa Pengaruh Rasio Leverage, Rasio Likuiditas, Rasio Profitabilitas, Porsi Saham Publik dan Umur Perusahaan Terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ. Jurnal Informasi, Perpajakan, Akuntansi dan Keuangan Publik. Vol.1,No.2 pp 119-133. Belkaoui, Ahmed Riahi. 2006. Teori Akuntansi, Edisi Lima, Salemba Empat, Jakarta. Harahap, Sofyan Syafri. 2005. Teori Akuntansi, Edisi REvisi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan Indonesia, Salemba Empat, Jakarta. Santosa Dan Ashari. 2005, Analisa Statistik Dengan Microsoft Excel Dan SPSS. Yogyakarta. Sartono, Agus. 2001, Manajemen Keuangan Dan Aplikasi, Edisi Empat, BPFE. Yogyakarta. Simanjuntak, Binsar H. ( 2004 ). Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang terdaftar Di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 7, No.3 pp 351-366. Sjahrial, Dermawan. 2006, Pengantar Manajemen Keuangan, Edisi Pertama, Mitra Wacana Media, Jakarta. Yuliana. 2007. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, Skripsi Strata-1, Fakultas Ekonomi, Universitas Mercu Buana, Jakarta.
Lampiran 1 Nama Perusahaan Manufaktur
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Nama Perushaan PT. Indocement TP Tbk PT. Good year indonesia Tbk PT. Trias sentosa Tbk PT. Selamet sempurna Tbk PT. Voksel electric Tbk PT. Polychem Indonesia Tbk PT. BAT indonesia Tbk PT. Ekaddharma indah Tbk PT. Mayora indah Tbk PT. Delta djakarta Tbk PT. Dynaplast Tbk PT. Prasidha aneka niaga Tbk PT. Indofood sukses makmur Tbk PT. Davomas abadi Tbk PT. Kimia farma Tbk PT. Kalbe farma Tbk PT. Unilever Tbk PT. Intekramik lamsari Tbk PT. Brystol-myers squibb Indonesia Tbk PT. Merk Tbk PT. Indo acidatama Tbk PT. Jaya pari steel Tbk PT. Indofarma Tbk PT. Darya-varya Tbk PT. Mustika ratu Tbk PT. Gajah tunggal Tbk PT. Multi bintang indonesia Tbk PT. Roda vivatex Tbk PT. Ultrajaya milk Indonesia Tbk PT. Pan brothers Tbk PT. Ricky putra globalindo Tbk PT. Indo-rama synthetics Tbk PT. Panasia indosyntec Tbk PT. GT kabel indonesia Tbk PT. Plam corpora Tbk PT. Budi acid jaya Tbk PT. Langgeng makmur industri Tbk PT. JAPFA Tbk
Kode INTP GDYR TRST SMSM VOKS ADMG BATI EKAD MYOR DLTA DYNA PSDN INDF DAVO KAEF KLBF UNVR IKAI SQBI MERK SRSN JPRS INAF DVLA MRAT GJTL MLBI RDTX ULTJ PBRX RICY INDR HDTX KBLI PLAS BUDI LMPI JPFA
39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
PT. Kadawung Setia Industrial Tbk PT.Mandom Indonesia Tbk PT.Pyridam Farma Tbk PT.Bentoel International Inv Tbk PT.H M Sampoerna Tbk PT.Sekar Laut Tbk PT. Roda Vivatex Tbk PT.Karwell Indonesia Tbk PT.Semen Gresik Tbk PT.Kabelindo Murni Tbk PT.Delta Dunia Petroindo Tbk PT.Centex Tbk PT.Prima Alloy Steel Tbk PT.Multistrada Arah Sarana Tbk PT.Indomobil Sukses Int l Tbk PT.Branta Mulia Tbk PT.Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk PT.Indah Kiat Pulp&Paper Tbk PT.Fajar Surya Wisesa Tbk PT.Lion Metal Works Tbk PT.Unggul Indah Cahaya Tbk PT.Berlina Tbk
KDSI TCID PYFA RMBA HMSP SKLT RDTX KARW SMGR KBLM DOID CNTX PRAS MASA IMAS BRAM TKIM INKP FASW LION UNIC BRNA
Daftar Data Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2005 Dalam miliaran rupiah Variabel Dependen No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Nama Perushaan
Kode
Jum Item Yg
Jum item yg
Variabel Independen Pengungkapn
Rasio Leverage
Rasio Likuiditas
Diungkpkn
Harus diungkpkn
Lporn Keuangn
Tot.Hutang
Tot.Modal
DER
Aktiva Lancar Hutang Lancar
CURRENT
4,906,998
5,629,382
0.87
2,155,765
855,844
2.52
PT.Indocement TP Tbk
INTP
170
240
0.708
PT.Good year indonesia Tbk
GDYR
121
240
0.504
182,811
269,292
0.68
308,156
139,391
2.21
PT. Trias sentosa Tbk
TRST
130
240
0.542
1,146,494
957,970
1.20
683,574
569,368
1.20
PT.Selamet sempurna Tbk
SMSM
157
240
0.654
227,268
370,522
0.61
386,289
196,960
1.96
PT. Voksel electric Tbk
VOKS
162
240
0.675
181,848
232,439
0.78
275,784
169,709
1.63
PT. Polychem Indonesia Tbk
ADMG
143
240
0.596
2,924,141
1,506,448
1.94
1,701,408
400,618
4.25
PT. BAT indonesia Tbk
BATI
139
240
0.579
263,019
413,094
0.64
514,365
242,588
2.12
PT.Ekaddharma indah Tbk
EKAD
126
240
0.525
20,358
54,805
0.37
54,924
17,139
3.20
PT.Mayora indah Tbk
MYOR
143
240
0.596
548,714
895,021
0.61
675,637
191,029
3.54
PT.Delta djakarta Tbk
DLTA
112
240
0.467
130,911
406,052
0.32
382,805
103,623
3.69
PT.Dynaplast Tbk
DYNA
160
240
0.667
609,004
387,685
1.57
307,467
366,467
0.84
PT.Prasidha aneka niaga Tbk
PSDN
153
240
0.638
185,417
80,329
2.31
130,883
21,038
6.22
PT. panasia indosyntec Tbk
HDTX
144
240
0.600
379,305
420,328
0.90
334,791
333,482
1.00
PT.Davomas abadi Tbk
DAVO
111
240
0.463
967,221
779,674
1.24
637,400
566,770
1.12
PT.Kimia farma Tbk
KAEF
139
240
0.579
333,382
844,220
0.39
677,862
300,785
2.25
PT.Kalbe farma Tbk
KLBF
187
240
0.779
1,821,584
2,389,006
0.76
3,654,806
903,516
4.05
PT.Unilever Tbk
UNVR
110
240
0.458
1,658,391
2,173,526
0.76
2,030,362
1,501,485
1.35
PT.Intekramik lamsari Tbk
IKAI
141
240
0.588
597,445
103,297
5.78
241,069
270,443
0.89
PT.Brystol-myers squibb indo.
SQBI
127
240
0.529
63,777
101,245
0.63
105,790
43,926
2.41
PT.Merk Tbk
MERK
116
240
0.483
37,657
180,361
0.21
152,527
32,300
4.72
PT.Indo acidatama Tbk
SRSN
138
240
0.575
201,179
137,167
1.47
153,064
190,720
0.80
PT.Jaya pari steel Tbk
JPRS
115
240
0.479
40,738
164,251
0.25
180,399
34,277
5.26
PT.Indofarma Tbk
INAF
122
240
0.508
253,578
265,245
0.96
373,756
230,323
1.62
PT.Darya-varya Tbk
DVLA
115
240
0.479
160,025
390,604
0.41
392,519
112,076
3.50
PT.Mustika ratu Tbk
MRAT
124
240
0.517
35,010
255,624
0.14
210,011
29,896
7.02
PT.Gajah tunggal Tbk
GJTL
110
240
0.458
5,449,447
2,029,926
2.68
2,520,443
1,090,747
2.31
PT.Multi bintang indonesia Tbk
MLBI
120
240
0.500
347,434
227,912
1.52
213,946
314,409
0.68
PT.Lion mesh Tbk
LMSH
116
240
0.483
20,942
21,203
0.99
30,575
17,340
1.76
PT.Ultrajaya milk ndonesia Tbk
ULTJ
134
240
0.558
439,122
814,466
0.54
416,428
262,802
1.58
PT. Pan brothers Tbk
PBRX
140
240
0.583
281,853
110,178
2.56
325,920
266,143
1.22
Variabel Dependen
Variabel Independen
No
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
Nama Perushaan
Kode
Jum Item Yg
Jum item yg
Pengungkapan
Diungkpkn
Harus diungkpkn
Lporn Keuangn
Rasio Leverage Tot.Hutang
Rasio Likuiditas
Tot.Modal
DER
Aktiva Lancar Hutang Lancar
PT. Ricky putra globalindo Tbk
RICY
139
240
0.579
162,286
252,261
0.64
262,177
95,320
2.75
PT. Indo-rama synthetics
INDR
138
240
0.575
3,186,997
2,316,481
1.38
2,110,532
1,478,419
1.43
PT.Indofood sukses makmur
INDF
213
240
0.888
10,042,583
4,308,448
2.33
6,471,590
4,412,547
1.47
PT.GT kabel indonesia Tbk
KBLI
132
240
0.550
476,490
13,311
35.80
359,882
415,335
0.87
PT. Plam corpora Tbk
PLAS
219
240
0.913
28,464
148,882
0.19
134,863
21,273
6.34
PT. Budi acid jaya Tbk
BUDI
142
240
0.592
745,362
198,036
3.76
373,137
335,639
1.11
PT. Langgeng makmur industri Tbk
LMPI
135
240
0.563
130,548
374,624
0.35
198,943
96,603
2.06
PT.JAPFA Tbk
JPFA
154
240
0.642
2,868,620
374,158
7.67
1,913,645
830,903
2.30
PT. Kadawung Setia Industrial Tbk
KDSI
137
240
0.571
305,627
384,928
0.79
227,475
252,098
0.90
PT.Mandom Indonesia Tbk
TCID
129
240
0.538
86,301
459,394
0.19
291,253
65,848
4.42
PT.Pyridam Farma Tbk
PYFA
114
240
0.475
13,080
63,471
0.21
17,808
12,612
1.41
PT.Bentoel International Inv Tbk
RMBA
151
240
0.629
728,245
1,114,072
0.65
1,367,677
618,162
2.21
PT.H M Sampoerna Tbk
HMSP
161
240
0.671
7,112,839
4,575,555
1.55
8,729,173
5,116,734
1.71
PT.Sekar Laut Tbk
SKLT
111
240
0.463
76,805
20,651
3.72
58,401
41,205
1.42
PT. Roda Vivatex Tbk
RDTX
117
240
0.488
69,806
295,022
0.24
63,331
52,849
1.20
PT.Karwell Indonesia Tbk
KARW
131
240
0.546
455,145
46,038
9.89
265,736
435,422
0.61
PT.Semen Gresik Tbk
SMGR
142
240
0.592
2,740,607
4,487,178
0.61
3,740,623
2,140,833
1.75
PT.Kabelindo Murni Tbk
KBLM
129
240
0.538
117,945
141,845
0.83
94,020
106,991
0.88
PT.Delta Dunia Petroindo Tbk
DOID
126
240
0.525
569,442
354,758
1.61
381,233
36,810
10.36
PT.Centex Tbk
CNTX
113
240
0.471
185,535
151,083
1.23
144,395
171,518
0.84
PT.Prima Alloy Steel Tbk
PRAS
132
240
0.550
431,561
129,554
3.33
408,655
331,983
1.23
PT.Multistrada Arah Sarana Tbk
MASA
138
240
0.575
527,019
556,272
0.95
137,976
165,960
0.83
PT.Indomobil Sukses Int l Tbk
IMAS
175
240
0.729
3,863,772
197,574
19.56
2,137,102
1,995,234
1.07
PT.Branta Mulia Tbk
BRAM
132
240
0.550
712,179
822,095
0.87
963,197
336,923
2.86
PT.Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
TKIM
131
240
0.546
14,589,856
6,119,556
2.38
6,158,441
2,199,849
2.80
PT.Indah Kiat Pulp&Paper Tbk
INKP
145
240
0.604
31,528,913
20,086,661
1.57
7,968,027
2,823,122
2.82
PT.Fajar Surya Wisesa Tbk
FASW
123
240
0.513
1,809,422
1,072,386
1.69
506,738
277,229
1.83
PT.Lion Metal Works Tbk
LION
116
240
0.483
30,698
134,332
0.23
133,365
21,360
6.24
PT.Unggul Indah Cahaya Tbk
UNIC
160
240
0.667
1,451,937
1,194,610
1.22
1,212,765
639,838
1.90
PT.Berlina Tbk
BRNA
146
240
0.608
238,455
140,042
1.70
190,882
60,386
3.16
Variabel Independen No
CURRENT
Nama Perushaan
Kode
Rasio Profitabilitas
Proposi kpmilkan shm Publik
Umur Perusahaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Laba stlh pjk
Tot. Aktiva
ROI
Jum shm pblk Tot.Saham shm publik
Umur Perusahaan
PT.Indocement TP Tbk
INTP
739,686
10,536,380
0.070
224379
8
28047
16 Tahun
PT.Good year indonesia Tbk
GDYR
7,249
452,103
0.016
9
0.041
220
25 Tahun
PT. Trias sentosa Tbk
TRST
16,429
2,104,464
0.008
2,603
3
868
15 Tahun
PT.Selamet sempurna Tbk
SMSM
60,135
663,138
0.091
437
2
219
9 Tahun
PT. Voksel electric Tbk
VOKS
26,831
411,826
0.065
292
2
146
15 Tahun
PT. Polychem Indonesia Tbk
ADMG
41,936
4,431,915
0.009
36,094
8.5
4246
12 Tahun
PT. BAT indonesia Tbk
BATI
19,082
681,787
0.028
364
0.088
4136
26 Tahun
PT.Ekaddharma indah Tbk
EKAD
5,185
75,164
0.069
26
0.8
33
15 Tahun
PT.Mayora indah Tbk
MYOR
45,730
1,459,969
0.031
66,102
3
22034
15 Tahun
PT.Delta djakarta Tbk
DLTA
56,405
537,785
0.105
55
0.02
2750
21 Tahun
PT.Dynaplast Tbk
DYNA
20,610
1,073,712
0.019
15,447
0.6
25745
14 Tahun
PT.Prasidha aneka niaga Tbk
PSDN
118,433
284,336
0.417
3
1.44
2
11 Tahun
PT. panasia indosyntec Tbk
HDTX
87,003
1,036,533
0.084
25
4
6
15 Tahun
PT.Davomas abadi Tbk
DAVO
90,069
1,746,892
0.052
313
9
35
11 Tahun
PT.Kimia farma Tbk
KAEF
52,827
1,177,603
0.045
6,771
20
339
4 Tahun
PT.Kalbe farma Tbk
KLBF
653,329
4,728,369
0.138
305,490
17
17970
14 Tahun
PT.Unilever Tbk
UNVR
1,440,485
3,842,351
0.375
139,075
7.63
18227
23 Tahun
PT.Intekramik lamsari Tbk
IKAI
6,855
703,629
0.010
40
0.918
44
8 Tahun
PT.Brystol-myers squibb indo.
SQBI
9,048
165,022
0.055
98
0.972
101
22 Tahun
PT.Merk Tbk
MERK
57,700
218,034
0.265
3,784
22.4
169
24 Tahun
PT.Indo acidatama Tbk
SRSN
22,778
338,344
0.067
22167
12
1847
12 Tahun
PT.Jaya pari steel Tbk
JPRS
34,084
204,990
0.166
6,540
0.3
21800
16 Tahun
PT.Indofarma Tbk
INAF
9,595
518,824
0.018
2,962
10
296
4 Tahun
PT.Darya-varya Tbk
DVLA
71,576
550,629
0.130
10,992
0.56
19629
11 Tahun
PT.Mustika ratu Tbk
MRAT
8,510
290,646
0.029
5,544
0.8
6930
10 Tahun
PT.Gajah tunggal Tbk
GJTL
346,835
7,479,373
0.046
218,444
12
18204
15 Tahun
PT.Multi bintang indonesia Tbk
MLBI
87,014
575,385
0.151
567
21.07
27
24 Tahun
PT.Lion mesh Tbk
LMSH
4,107
42,145
0.097
0.45
0.38
1
15 Tahun
PT.Ultrajaya milk ndonesia Tbk
ULTJ
4,528
1,254,444
0.004
1,715
7.5
229
15 Tahun
PT. Pan brothers Tbk
PBRX
10,301
390,216
0.026
12,136
178.176
68
15 Tahun
Variabel Independen No
Nama Perushaan
Kode
Rasio Profitabilitas Laba stlh pjk
Tot. Aktiva
Proposi kpmilkan shm Publik ROI
Jum shm pblk Tot.Saham shm publik
Umur Perusahaan
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
PT. Ricky putra globalindo Tbk
RICY
37,461
417,333
0.090
659
576
1
7 Tahun
PT. Indo-rama synthetics
INDR
20,404
5,503,482
0.004
1,265
1
1265
15 Tahun
PT.Indofood sukses makmur
INDF
124,018
14,786,084
0.008
396,882
30
13229
11 Tahun
PT.GT kabel indonesia Tbk
KBLI
25,608
359,882
0.071
63
0.56
113
13 Tahun
PT. Plam corpora Tbk
PLAS
3,588
237,213
0.015
168,571
563.68
299
4 Tahun
PT. Budi acid jaya Tbk
BUDI
2,281
978,597
0.002
739
4.2
176
10 Tahun
PT. Langgeng makmur industri Tbk LMPI
130,314
505,172
0.258
203
2
102
11 Tahun
PT.JAPFA Tbk
JPFA
40,804
3,338,840
0.012
1,296
2
648
16 Tahun
PT. Kadawung Setia Industrial Tbk
KDSI
7,398
384,928
0.019
16
0.6
27
9 Tahun
PT.Mandom Indonesia Tbk
TCID
92,865
545,695
0.170
899
0.624
1441
12 Tahun
PT.Pyridam Farma Tbk
PYFA
1,328
76,551
0.017
299
1.6
187
4 Tahun
PT.Bentoel International Inv Tbk
RMBA
108,166
1,842,317
0.059
26,268
21.546
1219
15 Tahun
PT.H M Sampoerna Tbk
HMSP
2,383,066
11,934,600
0.200
7,186
6.3
1141
15 Tahun
PT.Sekar Laut Tbk
SKLT
91,602
97,815
0.936
1
1
1
12 Tahun
PT. Roda Vivatex Tbk
RDTX
21,134
364,828
0.058
9
0.56
16
15 Tahun
PT.Karwell Indonesia Tbk
KARW
1,361
492,063
0.003
48
1.2
40
11 Tahun
PT.Semen Gresik Tbk
SMGR
1,022,568
7,296,964
0.140
41,973
2
20987
14 Tahun
PT.Kabelindo Murni Tbk
KBLM
14,127
259,791
0.054
256
252.84
1
13 Tahun
PT.Delta Dunia Petroindo Tbk
DOID
3,429
924,454
0.004
184,420
10
18442
4 Tahun
PT.Centex Tbk
CNTX
13,406
336,618
0.040
4
0.0065
615
26 Tahun 15 Tahun
PT.Prima Alloy Steel Tbk
PRAS
4,600
561,115
0.008
40
1.5
27
PT.Multistrada Arah Sarana Tbk
MASA
57,068
1,083,291
0.053
5,329
5
1066
0 Tahun
PT.Indomobil Sukses Int l Tbk
IMAS
38,358
4,275,871
0.009
1,099
3.8
289
12 Tahun
PT.Branta Mulia Tbk
BRAM
119,496
1,709,355
0.070
215
0.7
307
15 Tahun
PT.Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
TKIM
177,331
20,709,412
0.009
343,178
5
68636
15 Tahun
PT.Indah Kiat Pulp&Paper Tbk
INKP
79,053
51,617,367
0.002
545,323
20
27266
15 Tahun
PT.Fajar Surya Wisesa Tbk
FASW
5,828
2,881,808
0.002
1,577
5
315
11 Tahun
PT.Lion Metal Works Tbk
LION
19,023
165,030
0.115
3
0.2
15
12 Tahun
PT.Unggul Indah Cahaya Tbk
UNIC
48,851
2,698,410
0.018
467
1.16
403
16 Tahun
PT.Berlina Tbk
BRNA
3,322
398,392
0.008
72
0.1
720
16 Tahun
Lampiran 3 Output Deskriftip Statistik dan Normalitas
Descriptive Statistics N Pengungkapan L/k CURRENT DER ROI SaPub UmPer Valid N (listwise)
60 60 60 60 60 60 60
Minimum .458 .61 .14 .002 1 0
Maximum .913 10.36 35.80 .936 68636 26
Mean .57340 2.4617 2.3538 .08567 5889.37 13.60
Std. Deviation .094491 1.86955 5.26520 .141274 11800.371 5.496
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N Normal Parameters a,b Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Pengung kapan L/k 60 .57340 .094491 .140 .140 -.111 1.088 .187
DER 60 2.3538 5.26520 .342 .342 -.337 2.649 .000
CURRENT 60 2.4617 1.86955 .182 .182 -.161 1.412 .037
ROI 60 .08567 .141274 .277 .241 -.277 2.144 .000
SaPub 60 5889.37 11800.371 .351 .351 -.309 2.717 .000
UmPer 60 13.60 5.496 .198 .198 -.118 1.533 .018
Lampiran 4 Output Multikolinearitas dan autokolerasi
Coefficientsa
Model 1
(Constant) DER CURRENT ROI SaPub UmPer
Unstandardized Coefficients Std. Error B .623 .041 .001 .002 .001 .007 -.121 .087 .000 .000 -.004 .002
Standardized Coefficients Beta .082 .024 -.180 .077 -.211
t 15.285 .614 .174 -1.379 .579 -1.588
Sig. .000 .542 .863 .174 .565 .118
a. Dependent Variable: Pengungkapan L/k
Model Summaryb Model 1
R .317 a
R Square .100
Adjusted R Square .017
Std. Error of the Estimate .093689
a. Predictors: (Constant), UmPer, DER, ROI, SaPub, CURRENT b. Dependent Variable: Pengungkapan L/k
DurbinWatson 1.959
Collinearity Statistics Tolerance VIF .943 .880 .974 .942 .942
1.060 1.136 1.027 1.062 1.062
Lampiran 5 Output Heterokedastisitas
Scatterplot
Regression Studentized Residual
Dependent Variable: Pengungkapan L/k 4
3
2
1
0
-1
-2 -4
-2
0
2
Regression Standardized Predicted Value
4
Lampiran 6 Output Koefisien Determinan, Output Uji F, Output Uji t-test
Model Summaryb Model 1
R .317 a
Adjusted R Square .017
R Square .100
Std. Error of the Estimate .093689
DurbinWatson 1.959
a. Predictors: (Constant), UmPer, DER, ROI, SaPub, CURRENT b. Dependent Variable: Pengungkapan L/k
ANOVA b Model 1
Sum of Squares .053
5
Mean Square .011
Residual
.474
54
.009
Total
.527
59
Regression
df
F 1.203
Sig. .320 a
t 15.285
Sig. .000
.614
.542
a. Predictors: (Constant), UmPer, DER, ROI, SaPub, CURRENT b. Dependent Variable: Pengungkapan L/k
Coefficients a Unstandardized Coefficients Model 1
(Constant)
.623
Std. Error .041
DER
.001
.002
B
CURRENT
Standardized Coefficients Beta .082
.001
.007
.024
.174
.863
-.121
.087
-.180
-1.379
.174
SaPub
.000
.000
.077
.579
.565
UmPer
-.004
.002
-.211
-1.588
.118
ROI
a. Dependent Variable: Pengungkapan L/k