ANALISIS PRAGMATIK WACANA IKLAN SURAT KABAR
TESIS
Oleh NURHAIDA HARAHAP 067009014/LNG
K O L A
S
C
N
PA
A
S
H
E
A S A R JA
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
ANALISIS PRAGMATIK WACANA IKLAN SURAT KABAR
TESIS
Untuk Memperoleh Gelar Magister Humaniora dalam Program Studi Magister Linguistik pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
Oleh NURHAIDA HARAHAP 067009014/LNG
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Judul Tesis
: ANALISIS PRAGMATIK WACANA IKLAN SURAT KABAR Nama Mahasiswa : Nurhaida Harahap Nomor Pokok : 067009014 Program Studi : Linguistik
Menyetujui Komisi Pembimbing
(Prof. T. Silvana Sinar, MA, Ph.D) Anggota
(Prof. Amrin Saragih, MA, Ph.D) Ketua
Ketua Program Studi
Direktur
(Prof.T.Silvana Sinar, MA, Ph.D)
(Prof.Dr.Ir.T.Chairun Nisa B., MSc)
Tanggal Lulus :21 Agustus 2008
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Telah diuji pada Tanggal 21 Agustus 2008
PANITIA PENGUJI TESIS Ketua Anggota
: Prof. T. Silvana Sinar, MA, Ph.D : 1. Prof. Amrin Saragih, MA, Ph.D 2. Prof. Dr. Jawasih Naibaho 3. Drs. Umar Mono M.Hum
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
ABSTRAK
Judul penelitian ini ‘Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar’. Penelitian ini menggunakan Metode Deskriptif analisis, yang bertujuan membuat deskripsi secara sistematis mengenai data, sifat-sifat serta hubungan fenomenafenomena yang diteliti dan pada akhirnya menghasilkan gambaran data yang ilmiah. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari iklan surat kabar yaitu harian Analisa, harian Seputar Indonesia dan harian Waspada. Data yang sudah terkumpul dianalisis berdasarkan prinsip pragmatik. Penelitian ini menggunakan teori dan pendekatan semantik kognitif yang dikemukakan oleh George Yule, yaitu untuk menemukan dasar pembentukan struktur konseptual yang muncul dari penggunaan bahasa dalam iklan surat kabar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan bahasa, arti atau makna yang timbul dalam penggunaan bahasa adalah pragmatik. Ditemukan bahwa makna pragmatik wacana penggunaan bahasa dalam iklan surat kabar berkait erat dengan konsep psikologis penutur terhadap wacana yang mencakup latar pengetahuan, keyakinan, budaya dan harapan.
Kata Kunci : Iklan, pragmatik, surat kabar
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
ABSTRACT
This thesis is entitle ’Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar’. This research method utilized a descriptive analytic approach for the purpose of producing a systematic description of data, charecteristic the relationship of the phenomena investigsted and finally generating scientific description of data. The source of data for this research ara gained from advertisement on the daily Analisa, Seputar Indonesia and Waspada. The collected data is analysed on based pragmatic. The research employs the theory and approach of cognitif semantics postulated by John I Saed and pragmatic of discourse by George Yule to find the base on forming conseptual structure that emerge from language use in advertisement. The result of the research showed that the conseptual structure appreared from language is pragmatic. Founding that that the pragmatic of this course meaning on language use in advertisement have a strong relationship with psychological concepts. background knowledge, beliefs and expectations of language users.
Key Words : Advertising, pragmatic, news paper
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkah dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Judul tesis “Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar”. Penyusunan tesis ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Humaniora pada Program Studi Linguistik Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Manfaat secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah linguistik. Penelitian ini memfokuskan pembahasan pada penggunaan bahasa arti atau makna yang timbul dalam bahasa pada iklan surat kabar. Ditemukan makna pragmatik wacana dalam harian Analisa, harian Seputar Indonesia dan Harian Waspada. Kritik dan saran yang bersifat konstruktif sungguh sangat diharapkan untuk kesempurnaan penelitian ini dan semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat.
Medan, Agustus 2008 Penulis,
Nurhaida Harahap
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
UCAPAN TERIMA KASIH
Pertama sekali, saya ucapkan puji syukur hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga tesis ini dapat selesai serta sholawat dan salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa umat menuju alam yang terang benderang. Berikutnya pada kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih kepada Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, MSc, Ketua Program Studi Linguistik Ibu Prof. T. Silvana Sinar. M.A, Ph.D. Sekretaris Program Studi Linguistik Bapak Drs. Umar mono, M. Hum dan Bapak T. Robullah, SH, yang memberikan dorongan, perhatian, bantuan dan bimbingan selama mengikuti pendidikan hingga selesai. Ucapan terima kasih yang setulus-tulunya juga saya sampaikan kepada Ketua Komisi Pembimbing Ibu Prof. T. Silvana Sinar, M.A, Ph.D. Anggota Komisi Pembimbing Bapak Prof. Amrin Saragih, M.A, Ph.D. dan Bapak Prof. Dr. Jawasih Naibaho, Bapak Drs. Umar Mono M.Hum atas bimbingannya bantuan dan perhatian yang diberikan selama penulisan dan penyelesaian tesis ini. Akhir kata semoga segala bimbingan dorongan dan bantuan yang diberikan semua pihak baik yang telah disebutkan, maupun yang tidak disebutkan mendapat balasan dari Allah SWT, Amin ya robbil alamin.
Medan, Agustus 2008
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
RIWAYAT HIDUP
Nama
: Nurhaida Harahap
Tempat / tgl lahir
: Medan, 1 Februari 1956
Jenis kelamin
: Perempuan
Alamat
: Jln. Vetpur Raya Blok B no 13. Komplek Veteran Medan.
Pendidikan Formal S.D.
: S.D. Perkebunan Hapesong 1968
SLTP
: S.M.P. Methodist Medan 1971
SLTA
: S.M.A. Negeri VII Medan 1974
Perguruan Tinggi
: Fakultas Sastra U.S.U. Medan, lulus tahun 1982.
Pascasarjana
: Program Studi Linguistik Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, lulus tahun 2008
Pekerjaan 1983 s/d sekarang
: Staf Pengajar Bahasa Inggeris. Sekolah Tinggi Bahasa Asing Swadaya.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................... ABSTRACT.................................................................................................... KATA PENGANTAR ................................................................................... UCAPAN TERIMA KASIH .......................................................................... RIWAYAT HIDUP......................................................................................... DAFTAR ISI................................................................................................... DAFTAR TABEL........................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... BAB I
Halaman i ii iii iv v vi viii ix
PENDAHULUAN .......................................................................... 1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1.2 Ruang Lingkup....................................................................... 1.3 Masalah Penelitian ................................................................. 1.4 Tujuan Penelitian ................................................................... 1.5 Manfaat Penelitian .................................................................
1 1 8 9 9 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 2.1 Teori Pragmatik...................................................................... 2.1.1 Teori tindak tutur oleh Austin.................................... 2.1.2 Kaidah konstitusi oleh Searle .................................... 2.1.3 Teori Implikatur Grice............................................... 2.1.4 Maksim Levinson ...................................................... 2.1.5 Teori Relevansi oleh Sperber dan Wilson ................. 2.1.6 Presupposisi ............................................................... 2.1.7 Koherensi................................................................... 2.1.8 Pengetahuan Latar Belakang ..................................... 2.1.9 Pragmatik Wacana ..................................................... 2.1.10 Teori Pendekatan Semantik Kognitif ........................ 2.1.11 Analisis Wacana........................................................ 2.1.12 Sosiolinguistik........................................................... 2.1.13 Landasan Teori .......................................................... 2.1.14 Penelitian Sebelumnya...............................................
11 11 12 14 15 16 18 21 22 24 25 27 28 29 30 30
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 3.1 Disain Penelitian .................................................................... 3.2 Teknik Pengumpulan Data..................................................... 3.3. Teknik Analisis Data.............................................................. 3.4. Sumber Data...........................................................................
33 33 33 34 35
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................... 4.1 Tataran Makna Pragmatik...................................................... 4.2 Harian Analisa........................................................................ 4.3. Harian Seputar Indonesia ....................................................... 4.4 Harian Waspada ..................................................................... 4.5 Pembahasan............................................................................ 4.5.1 Data Harian Analisa................................................... 4.5.2 Data Harian Seputar Indonesia ................................. 4.5.3 Data Harian Waspada ...............................................
36 36 37 47 60 73 73 80 87
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 5.1 Simpulan ............................................................................... 5.2 Saran ...................................................................................
95 95 95
DAFTAR RUSTAKA ..........................................................................
97
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
DAFTAR TABEL
No.
Judul
Halaman
4.1
Makna Pragmatik Iklan..........................................................................
36
4.2
Perbandingan Makna Pragmatik Harian Analisa ..................................
37
4.3
Perbandingan Makna Pragmatik Harian Seputar Indonesia .................
48
4.4
Perbandingan Makna Pragmatik Harian Waspada ...............................
61
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
DAFTAR LAMPIRAN
No.
Judul
Halaman
1
Hasil Penelitian................................................................................
99
1.1
Data Harian Analisa ........................................................................
99
1.2
Data Harian Seputar Indonesia........................................................
103
1.3
Data Harian Waspada ......................................................................
109
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Dalam komunikasi peranan bahasa sungguh penting. Informasi apa pun yang disampaikan, memerlukan bahasa. Bahasa sebagai alat komunikasi dan interaksi hanya dimiliki manusia. Di Indonesia kebutuhan dunia komunikasi terhadap bahasa Indonesia telah memungkinkan bahasa tersebut mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Bahasa Indonesia sebagai media komunikasi utama di Indonesia semakin menunjukkan kedewasaan dan kematangannya. Dari keterikatan dan kebutuhan akan alat komunikasi (bahasa) tersebut, dipihak lain telah melahirkan konsep baru dalam kata dan struktur sintaksis bahasa Indonesia. Kehadiran konsep dapat berupa kata atau istilah asing yang masuk kedalam kosa kata bahasa Indonesia itu sendiri yang diberi arti baru. Secara umum dapat dikatakan bahwa bahasa adalah refleksi budaya bangsa. Bahasa Indonesia juga menunjukkan hal itu. Penampilan bahasa ditentukan oleh situasi masyarakat dan keadaan sosial tempat proses penggunaan bahasa itu berlangsung. Bahasa memegang peranan penting dalam komunikasi, melalui bahasa kebudayaan dapat dibentuk dibina dan dikembangkan. Tanpa bahasa masyarakat tidak dapat berhubungan satu sama lain.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Bahasa merupakan sistim arti, bentuk, dan ekspresi untuk merealisasikan arti itu. Struktur bahasa ditentukan oleh fungsi bahasa. Bahasa jurnalistik, khususnya bahasa surat kabar terealisasi dalam ragam bahasa yang berbeda dengan ragam bahasa lain. Perbedaan satu ragam bahasa dengan ragam bahasa lain bersifat kuantitatif dan performatif. Ragam bahasa jurnalistik memiliki ciri yaitu (1) proyeksi (2) bahasa objektif (3) kontraksi dan (4) metafora. Bahasa terstruktur berdasarkan fungsi pemakaian bahasa (Haliday, 1994; Martin, 1992). Dengan pengertian ini bahasa yang digunakan untuk pemberitaan atau iklan dan jurnalistik memiliki struktur yang berbeda dengan bahasa yang digunakan untuk tujuan lain. Perbedaan bahasa yang didasarkan pada fungsi penggunaan bahasa disebut ragam bahasa (register) yang umumya direalisasikan oleh ciri tata bahasa dengan ragam bahasa lain bersifat kuantitatif dan performatif. Perbedaan tata bahasa satu ragam dengan bahasa ragam yang lain bersifat kuantitatif dan performatif. Dengan pengertian kuantitatif pemunculan suatu aspek bahasa (kosa kata dan tata bahasa) atau kombinasi (cluster) dua aspek bahasa lebih sering muncul dari satu ragam dari pada dalam ragam yang lain. Misalnya di dalam ragam bahasa jurnalistik proyeksi (kalimat langsung dan kalimat tidak langsung) lebih banyak muncul dari pada ragam bahasa sastra. Performatif menunjukkan perbedaan bahwa pemakaian satu aspek tata bahasa di permukaan dapat berbeda dengan bahasa baku, tetapi ditingkat struktur dalam (deep structure) tetap sama. Misalnya di dalam bahasa jurnalistik terdapat pemilihan Gubsu akan dilakukan secepatnya.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Ragam bahasa jurnalistik berbeda dengan ragam bahasa lain dan khususnya dalam penggunaan bahasa iklan, ciri yang paling dominan yakni dalam kontraksi menunjukkan penyingkatan kata penggunaan kata atau kalimat. Penggunaan kata terkontraksi senpi (senjata api) ponsel, balon, jagung dan sejenisnya merupakan ciri ragam bahasa jurnalistik. Pemprovsu akan berupaya menghindari kegiatan fisik pada PAPBD (perubahan anggaran pengeluaran belanja daerah), Seputar Indonesia 17 April 2008, sedangkan metafora adalah pembentukkan atau penginterpresian dari dua sisi. Bahasa metafora potensial memiliki lebih dari satu arti. Multi arti itu khususnya dalam ragam bahasa jurnalistik, membuat interpretasi yang bercorak ragam bahkan bertentangan di kalangan pembaca dan mempengaruhi konteks sosial, misalnya sucikan warna warni hati di hari yang fitri (Seputar Indonesia). Pada dasarnya bahasa tidak berdiri sendiri, bahasa baru ada dalam masyarakat bersifat konvensional, sebagai interaksi sosial serta bagian dari kegiatan sosiokultural masyarakat. Oleh karena itu tata bahasa yang baik haruslah disusun berdasarkan apa yang digunakan atau diucapkan masyarakat pengguna bahasa tersebut, bukan berdasarkan konsep dan kesepakatan sekelompok orang. Di dalam bahasa iklan, masih banyak terdapat kecenderungan memakai bahasa asing dan tidak menggunakan bahasa Indonesia seperti ngefans sama ungu, dapetin gamesnya cuma di Ponsel Nokia (Seputar Indonesia), Indocafe. The tought of exellence (Seputar Indonesia). Pengertian iklan, iklan di sini disejajarkan dengan konsep advertising. Kata advertising berasal dari bahasa Latin and – vere yang berarti menyampaikan pikiran
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
dan gagasan kepada pihak lain (Klepper, 1986). Sementara Wahyudi, (1999: 11) merujuk ke Spriengel menyatakan bahwa advertising adalah setiap penyampaian informasi tentang barang atau jasa dengan menggunakan media nonpersonal yang dibayar. Lanjut Wright (1978) menambahkan bahwa iklan merupakan proses komunikasi yang mempunyai kekuatan penting sebagai sarana pemasaran, membantu layanan, serta gagasan dan ide-ide melalui saluran tertentu dalam bentuk informasi yang bersifat persuasif. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI) disebutkan bahwa iklan adalah berita pesan (untuk mendorong membujuk) tentang barang atau jasa yang ditawarkan (1989: 322). Umumnya iklan dipasang di media masa, baik cetak maupun elektronik. Perbedaan antara iklan dengan informasi atau pengumuman biasa terletak pada ragam bahasa, retorika penyampaian, dan daya persuasi, yaitu mempengaruhi masyarakat agar tertarik dan membeli. Sehubungan dengan tujuan tersebut, Kasali, (1995: 9) merujuk ke Jefkin dengan jelas mengemukakan bahwa advertising aims to persuade people to buy (iklan bertujuan mempengaruhi masyarakat untuk membeli produk). Iklan dapat dibagi ke dalam berbagai aspek, tergantung pada keperluan dan sudut pandangnya. Mengacu pada pendapat Wahyudi, (1999: 14) dan Kasali (1995), merujuk ke Omar, maka berdasarkan tujuannya iklan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu iklan perniagaan dan iklan pemberitahuan. Jenis kedua sering dinamakan sebagai iklan layanan masyarakat, seperti lowongan pekerjaan, informasi kesehatan, tender dan sebagainya.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Sebagai bentuk wacana, bahasa iklan memiliki ciri dan karakter tertentu. Dalam iklan, penggunaan bahasa menjadi salah satu aspek penting bagi keberhasilan iklan. Oleh karena itu bahasa iklan harus mampu menjadi manifestasi atau presentasi dari hal yang diinginkan pihak pengiklan kepada masyarakat luas. Tujuannya ialah untuk mempengaruhi masyarakat agar tertarik dengan sesuatu yang diiklankan. Menurut Jakobson (1960) bahasa memiliki beberapa fungsi yaitu (1) fungsi referensial, (2) fungsi emotif. (3) fungsi konotif atau persuasif, (4) fungsi metalinguistik, (5) fungsi fatik dan (6) fungsi puitik. Misalnya pada iklan niaga Gizi Superkrim berikut ini: Sama-sama cantik, tapi coba bandingkan. Yang alami tampak abadi bukan polesan, karena perawatan alami Gizi Superkrim kulit bersih, lembut, dan kencang dalam tigapuluh hari cobalah! Daya persuasif bahasa iklan dapat dirasakan pada pemilihan kata cantik bukan polesan, kulit bersih, lembut, dan kencang. Kata yang berfungsi direktif – persuasif, yaitu Cobalah ! Pada kenyataannya bahasa (iklan) sebagai kenyataan sosial (social reality) telah ikut mempengaruhi masyarakat dalam menentukan pandangan, gagasan, dan peri laku mereka. Bahasa iklan yang terus menerus didengar akan merasuk dan mengkristal di dalam pikiran dan jiwa masyarakat, akibatnya hal yang diiklankan akan secara otomatis diingat kemudian dimunculkan tatkala seseorang menghadapi sesuatu persoalan yang berhubungan dengan iklan tersebut misalnya seseorang yang ingin rambutnya bebas ketombe, maka daya ingatnya untuk membeli sampo Clear,
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
sebab di dalam iklan produk sampo tersebut secara terus menerus ditulis “Clear aktif conditioner bebas ketombe. Rambut makin beken” Siapa takut?. Bahasa iklan dengan demikian telah memperlihatkan fungsinya secara sosio – kultural kepada masyarakat itu sendiri. Berkaitan dengan bahasa iklan, yang sering terjadi ialah gejala pencitraan dalam iklan yang tentu saja berpengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat pada umumnya. Bahasa iklan merupakan salah satu wujud ragam bahasa jurnalistik yaitu ragam bahasa yang digunakan oleh insan kreatif, dalam hal ini wartawan, untuk penerbitan pers. Ragam tersebut mengandung daya informatif persuasif yang secara konsensus harus memilih kata yang dimengerti oleh khalayak pembaca. Di samping memiliki daya informatif persuasif, ragam bahasa jurnalistik yang mempunyai sifat khas yang menjadi karakteristiknya, yaitu singkat, lancar, padat, sederhana, lugas, netral, dan menarik. Sebagai salah satu wujud dari ragam bahasa jurnalistik, bahasa iklan mempunyai sebuah bentuk komunikasi yang khas. Bahasa iklan merupakan bahasa yang dipakai untuk menyampaikan segala bentuk pesan tentang suatu produk diberbagai media, baik media elektronik maupun media cetak, yang ditujukan kepada sebahagian atau seluruh masyarakat. Sebagai sebuah bentuk komunikasi atau pesan suatu produk, iklan biasa menjadi alat untuk menarik perhatian (attention – getting device). Warna ilustrasi, judul, teks, dan logo suatu iklan (dalam hal ini adalah iklan di media cetak) bisa dipakai sarana bagi biro jasa periklanan untuk memberi kesan kepada target pembaca, baik dalam jangka panjang maupun pendek. Bahasa iklan
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
juga bisa dipakai oleh para insan kreatif untuk mengekspresikan gagasan; atau sebagai sarana persuasif. Dilatar belakangi hal itulah yang menggugah penulis sehingga mencoba menjelaskan dari sudut pandang semantik kognitif, pragmatik, wacana, dan sosiolinguistik dengan judul penelitian Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar Pada Harian Analisa, Seputar Indonesia (Sindo) dan Waspada dalam iklan niaga. Membahas atau mengkaji penggunaan bahasa pada hakekatnya tidak lepas dari meninjau teori pendekatan yang menjadi dasar pengkajian ini. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Teori pragmatik khususnya mengenai wacana dan budaya. 2. Teori semantik kognitif. 3. Teori sosiolinguistik mengenai fungsi-fungsi bahasa sikap bahasa dan pilih bahasa. 4. Analisis wacana metafora yang memang termasuk bidang semantik kognitif, namun agar pemecahan permasalahannya lebih terarah, maka dianalisis dari segi pragmatik wacana. Pragmatik wacana merupakan kajian makna wacana yang tidak berada pada wacana. Makna ini tertulis oleh penutur bahasa yang berhubungan dengan konsep psikologis penutur terhadap wacana, yang mencakup latar pengetahuan pragmatik wacana beberapa istilah dapat dikemukakan seperti pragmatik, pragmatik antar bahasa dan aksen pragmatik. Peran teori sosiolinguistik meliputi bentuk dan konteks sosiolinguistik (ragam bahasa, fungsi bahasa dan faktor sosiokultural) sikap bahasa
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
dan pilih bahasa dalam hal ini sikap bahasa yang digunakan bahasa dalam iklan, Seputar Indonesia, Analisa dan Waspada. Anderson (1974: 37) membagi sikap atas dua macam yaitu sikap non kebahasaan dan sikap kebahasaan. Kedua sikap ini dapat berhubungan dengan keyakinan atau kognisi yang relatif berjangka panjang, sebagian mengenai bahasa, mengenai objek bahasa yang memberikan kecenderungan kepada seseorang untuk bereaksi dengan cara-cara tertentu yang disenanginya. Sikap tersebut dapat positif (kalau dinilai baik dan disenangi) dan bisa menjadi negatif (kalau tidak baik dan tidak disenangi). Dalam hal pemilihan, Fasold (1984) mengatakan ada tiga jenis pilihan yang dapat dilakukan yaitu: 1) alih kode (code switching). 2) campur kode (mixing code). dan 3) memilih satu variasi bahasa yang sama. Sejalan dengan ini bahasa dalam iklan, cenderung menggunakan 1 dan 2. Penggunaan bahasa dalam iklan, dalam penelitian ini dibatasi pada media cetak.
1.2. Ruang Lingkup Adapun yang hendak diteliti ialah penggunaan bahasa iklan, dimedia cetak harian Analisa, Seputar Indonesia, dan Waspada. Penelitian ini akan berpangkal pada kajian makna pragmatik wacana penggunaan bahasa dalam bahasa iklan, pada harian Analisa Seputar Indonesia, dan Waspada.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
1.3. Masalah Penelitian Masalah pokok dalam penelitian ini adalah berfokus pada aspek-aspek pragmatik wacana penggunaan bahasa dalam iklan, pada Harian Analisa, Seputar Indonesia dan Waspada dirumuskan sebagai berikut: 1. Makna pragmatik wacana apakah yang ditemui dalam penggunaan bahasa dalam iklan surat kabar? 2. Apakah penggunaan bahasa dalam iklan surat kabar berdasarkan kajian makna pragmatik wacana berkaitan erat dengan konsep psikologis penutur/pengguna bahasa terhadap wacana yang mencakup latar pengetahuan ? 3. Mengapakah penggunaan bahasa berdasarkan makna pragmatik wacana digunakan dalam iklan surat kabar?
1.4. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah: 1. Untuk menemukan hubungan pemahaman makna pragmatik wacana dalam penggunaan bahasa dalam iklan, surat kabar. 2. Untuk menemukan penggunaan makna pragmatik wacana digunakan dalam iklan, surat kabar. 3. Untuk menemukan makna pragmatik wacana penggunaan bahasa dalam iklan surat kabar yang berhubungan erat dengan konsep psikologis, latar pengetahuan.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
1.5. Manfaat Penelitian Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat dalam upaya peningkatan mutu dan dapat mencermati makna pragmatik wacana dalam bahasa iklan, pada harianharian dan dapat menjadi rujukan untuk penelitian selanjutnya dan bermanfaat untuk memperkaya ilmu bahasa, khususnya analisis pragmatik wacana.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Teori Pragmatik Pragmatik (pragmatics) adalah merupakan kajian atau makna yang muncul dalam penggunaan bahasa. Pragmatik didefinisikan berbeda-beda menurut pandangan berbagai pakar. Pragmatik adalah kajian tentang arti yang disampaikan atau dikomunikasikan oleh pembicara dan diinterpretasikan oleh pendengar. Dengan kata lain pragmatik mencakupi kajian makna yang dikomunikasikan oleh pemakai bahasa. Arti atau makna yang disampaikan oleh pemakai bahasa melebihi dari makna yang terucap dalam tulisan. Ini berarti pragmatik unit linguistik yang dapat berupa bunyi, kata, frasa, klausa, paragraf atau bentuk linguistik lainnya. Seperti contoh di bawah ini: Johan
: Enak makan di pesta itu?
Linda
: Masakan Padang.
Makna yang disampaikan Linda adalah dia menyatakan bahwa makanan itu tidak enak karena dia tidak menyukai masakan Padang, masakan Padang pedas. Makna ini tidak tidak tersurat atau terucap dalam percakapan itu. Johan menyatakan bahwa masakan di pesta itu makanan Padang. Makna bahwa dia tidak menyukai makanan itu melebihi dari apa yang tertulis dalam teks percakapan itu.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Pragmatik mendapat pengaruh konseptual dari disiplin ilmu filsafat dan psikologi. Kedua disiplin ini banyak memberi wawasan kepada pragmatik. Sebagai contoh teori pragmatik tindak tutur Austin (1962) mengungkapkan gagasan bahwa kegunaan bahasa ialah mengungkapkan melalui tindakan perbedaan antara ujaran konstatif dan ujaran performatif. Selain iti Searle (1969) yang mengadopsi kaidahkaidah tindak tutur Austin yang kemudian menjadi kaidah-kaidah konstatif untuk menetapkan klasifikasi tindak ilokosi. Selanjutnya yang mengembangkan pragmatik dengan teori implikatur adalah Grice. Menurut Grice (1975) kerjasama dalam komunikasi adalah membentuk struktur percakapan memberi kontribusi untuk memberi interpretasi terhadap percakapan. Levinson (1983) mengembangkan prinsip percakapan menjadi empat maksim yaitu maksim kualitas, maksim kuantitas, maksim relevansi, maksim cara. Di bawah ini penulis akan memaparkan beberapa teori pragmatik yang relevan dengan penelitian-penelitian yang menggunakan konsep teori pragmatik.
2.1.1. Teori tindak tutur oleh Austin Austinlah yang pertama mengungkapkan gagasan bahwa bahasa dapat digunakan untuk melakukan tindakan melalui pembedaan antara ujaran konstatif dan ujaran performatif. Ujaran kanstatif mendeskripsikan atau melaporkan peristiwaperistiwa dan keadaan di dunia. Dengan demikian ujaran konstatif dapat dikatakan benar atau salah. Namun demikian ujaran-ujaran performatif:
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
1. Tidak ’mendeskripsikan’ atau ’melaporkan’ atau menyatakan apapun, apapun tidak ’benar’ atau ’salah’, dan 2. Pengujaran kalimat merupakan atau merupakan bagian dari melakukan tindakan, yang sekali lagi biasanya tidak dideskripsikan sebagai atau ’hanya’ sebagai, tindak tutur untuk menyatakan sesuatu (Austin, 1962: 5). Perbedaan ini dapat diperlihatkan menggunakan contoh berikut. ’Dia berjanji akan menggarap pekerjaan rumahnya’ adalah sebuah ujaran konstatif, karena ujaran tersebut merupakan laporan tentang suatu peristiwa yang telah terjadi. Jika laporan ini memang akurat yakni bahwa dia memang telah berjanji akan melakukan pekerjaan rumahnya. Ujaran ini merupakan ujaran konstatif yang benar.’ Saya berjanji akan pulang awal’ merupakan ujaran performatif ini tidak benar atau salah. Namun demikian keadaan diciptakan oleh ujaran ini bahwa dia berjanji untuk pulang awal dapat menjadi landasan bagi ujaran konstatif, selanjutnya yang benar atau salah tergantung pada tingkat keakuratannya. Perbadaan antara ujaran performatif dan konstatif yang dikemukakan Austin kemudian diganti oleh pengklasifikasian rangkap tiga terhadap tindak tutur yakni dalam bertutur seseorang melakukan tindak lokusi, tindak ilokusi dan bahkan tindak perlokusi. Menurut Austin tindak lokusi kira-kira sama dengan pengujaran kalimat tertentu dengan pengertian dan acuan tertentu, yang sekali lagi kira-kira sama dengan ’makna’ dalam pengertian tradisional (1975: 109).
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
2.1.2 Kaidah konstitusi oleh Searle Untuk tindak tutur berjanji dapat dicoraki sebagai berikut: 1. Kaidah isi proporsional: kata-kata yang digunakan untuk menjalankan janji harus mendeskripsikan tindakan penutur yang akan datang. 2. Kaidah-kaidah persiapan: baik orang yang menjalankan janji maupun orang yang diberi janji harus menginginkan tindak yang dijanjikan akan dilaksanakan. 3. Kaidah ketulusan: orang yang menjalankan janjinya harus bermaksud melakukan tindak yang telah dijanjikan. 4. Kaidah esensial: orang yang menjalankan janji harus memaksudkan ujaran janjinya untuk membuatnya wajib melaksanakan tindak tersebut dalam isi proporsional ujaran itu. Searle menggunakan kaidah-kaidah konstitutif untuk menetapkan klasifikasi tindak ilokusi berikut asertif, direktif, komidif, ungkapan dan deklarasi. Tindaktindak ini lebih luas dari pada kata kerja ilokusi yang bisa mewakilinya. Misalnya, tindak ilokusi komisif berjanji dapat membentuk ’Saya berjanji’. Meskipun begitu, tindak ilokusi yang sama ini dapat dilakukan melalui ujaran ’Saya akan tiba disana tepat waktu’. Menurut Searle, dalam hal ini kata kerja ilokusi hanya merupakan satu jenis alat yang menunjukan daya ilokusi (IFID atau illocutionry force indicating divice atau piranti penunjuk daya ilokusi). Leech (1983: 2) menyatakan untuk itu konteks merupakan suatu yang sangat mendasar dalam pemakaian bahasa kenyataan ini membuktikan bahwa semantik tidak selalu mudah dibedakan dengan pragmatik. Demikian juga IFID yang berkaitan
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
dengan satu tindak ilokusi dapat digunakan untuk melakukan tindak ilokusi kedua. Dalam hal ini perhatikan ujaran berikut: I want you come early (Aku ingin kamu pulang awal) Ujaran ini memiliki bentuk gramatikal sebuah pernyataan. Tapi kendati ujaran ini melakukan tindak ilokusi ”menyatakan” di samping itu ia juga melakukan tindak ilokusi meminta. Dalam melakukan tindak ini, berfungsi sebagai tindak tutur tidak langsung. Dalam hal ini agar sampai pada apa yang diistilahkan Searle (1979) sebagai makna ujaran yang dimaksudkan penutur, maka harus ada daya tarik yang kuat terhadap faktor-faktor seperi konteks dan maksud penutur.
4.5.1. Teori Implikatur Grice Mulyana (2005: 11) dengan merujuk ke Grice menyimpulkan bahwa implikatur ujaran yang menyiratkan sesuatu yang berbeda dengan yang sebenarnya diucapkan. Sesuatu yang berbeda tersebut adalah maksud pembicara yang tidak dikemukakan secara ekplisit. Dengan kata lain, implikatur adalah maksud, keinginan, atau ungkapan-ungkapan hati yang tersembunyi. Seperti contoh di bawah ini: Ibu
: Ani, adikmu belum makan.
Ani
: Ya, Bu. Lauknya apa?
Percakapan antara Ibu dengan Ani pada contoh mengandung implikatur yang bermakna perintah menyuapi. Dalam tuturan itu tidak ada sama sekali bentuk kalimat perintah. Tuturan yang diucapkan Ibu hanyalah pemberitahuan bahwa adik belum
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
makan. Namun karena Ani dapat memahami implikatur yang disampaikan Ibunya, ia menjawab dan kesiapan untuk melaksanakan perintah Ibunya tersebut.
2.1.4. Maksim Levinson Mengemukakan maksim-maksim tersebut sebagai berikut: 1. Maksim Kualitas Usahakan memberikan kontribusi yang benar, khususnya: Tidak mengatakan apa yang anda yakini salah. Tidak mengatakan sesuatu buktinya tidak anda miliki secara memadai. 2. Maksi Kuantitas Berikan kontribusi anda sebagai kontribusi yang dapat memberikan informasi sebagaimana yang diperlukan untuk tujuan-tujuan pertukaran percakapan yang ada. Jangan memberikan kontribusi yang lebih informatif dari yang diperlukan. 3. Maksim Relevansi Buatlah kontribusi anda relevan. 4. Maksim Cara Bersikaplah agar mudah dipahami, dan khususnya. Hindari ketidakjelasan Hindari kepaksaan Jangan berbelit-belit Bersikaplah teratur.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Singkat kata, maksim-maksim ini menetapkan apa yang harus dilakukan oleh para partisipan agar dapat bercakap-cakap dengan cara yang efisien, rasional, dan penuh kerja sama semaksimal mungkin: mereka harus bertutur dengan tulus, relevan dan jelas, sembari memberikan informasi yang memadai. Seperti contoh di bawah ini: a. Do you want to come round to my place tonight? (maukah kau datang ketempatku malam ini?) b. John’s mother is visiting this evening (Ibu John sedang berkunjung malam ini) Prinsip kerjasama dan maksim-maksim tersebut dapat digunakan untuk menjelaskan percakapan di atas antara a dan b sebagai berikut. Sebagai jawaban terhadap pertanyaan a, ujaran b sebagai berikut. Sebagai jawaban terhadap pertanyaan a, ujaran b secara dangkal memang tidak relevan. Ketidak relevan yang dangkal, jawaban b diperhatikan oleh a. A berasumsi bahwa b sedang berupaya, minimal untuk bersikap penuh kerjasama dalam pertukaran percakapan tersebut. Berdasarkan asumsi kerjasama ini, a terus menarik kesimpulan bahwa b sedang berusaha berkomunikasi lebih banyak dari yang sesungguhnya ingin dia lakukan. Khususnya, b sedang berusaha mengkomunikasikan penolakan terhadap tawaran a. Sementara implikatur percakapan dalam contoh ini dengan jelas terdorong oleh pertimbangan-pertimbangan kesantunan. A dalam konteks budaya kita sendiri (Amerika) menyatakan penolakan secara tak langsung terhadap suatu tawaran dianggap lebih sopan dari pada
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
menyatakan secara terang-terangan terhadap tawaran semacam ini, interaksi serupa antara maksim-maksim definisi prinsip kerjasama ternyata mendasari tipe-tipe implikatur percakapan yang lain.
2.1.5. Teori Relevansi oleh Sperber dan Wilson Ciri utama yang patut dicatat dalam prinsip relevansi Sperber dan Wilson adalah daya terapannya tidak hanya pada komunikasi tetapi juga pada bidang kognisi pada umumnya: Kami berasumsi bahwa tujuan universal dalam kognisi adalah untuk memperoleh. Informasi yang relevan, dan semakin relevan informasinya maka akan semakin baik jadinya (1991: 382). Bagi Sperber dan Wilson, komunikasi sebenarnya merupakan bagian dari kognisi yang lebih luas. Di samping daya terapnya pada kognisi, prinsip relevansi secara signifikan juga dibentuk oleh kognisi. Sumber daya kognisi yang dapat dimanfaatkan terbatas sekali tidak ada proses kognitif yang memiliki akses pada memori yang kapasitasnya tak terbatas, dan sebagainya. Oleh karena itu diharapkan bahwa pemrosesan yang dijamin oleh prinsip relevansi ini akan dilakukan sesuai dengan prinsip untung rugi. Yang dimaksud oleh tipe pemrosesan ini adalah bahwa kerugian yang diperlukan untuk memproses suatu proposisi bagi efek kontekstualnya lebih besar dari pada keuntungan yang diperoleh dari efek-efek yang disebabkan oleh pemrosesan ini, maka pemrosesan relevansi lebih lanjut dari proporsi tersebut akan berhenti. Ciri kedua prindip relevansi Sperber dan Wilson, yakni perwujudan karakteristik ekonomisnya adalah konsekuensi langsung asal usul kognitif prinsip ini.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Ciri ketiga prinsip relevansi Sperber dan Wilson adalah kapasitasnya baik dalam membentuk ujaran-ujaran yang disumbangkan oleh penutur terhadap komunikasi maupun dalam memengaruhi bagaimana pendengar ujaran-ujaran tersebut mulai memprosesnya: Kami juga berasumsi bahwa penutur yang bertanggung jawab perlu berbicara akan berusaha membuat ujarannya relevan mungkin. Oleh karena itu, kedalam pemrosesan setiap ujaran pendengar harus memiliki bahwa penutur telah berusa bersikap relevan mungkin dalam berbagai keadaan. Asumsi inilah yang kita sebut prinsip relevansi (1991a: 382). Dalam menyumbangkan ujaran pada komunikasi, bahkan ujaran yang tampaknya tidak relevan, secara bersama-sama penutur sedang mengomunikasikan keyakinannya bahwa ujaran tersebut memiliki relevansi yang optimal, yakni bahwa ujarannya relevan dan bahwa relevansi yang dicapai oleh ujaran ini tidak dapat dicapai oleh suatu ujaran yang diperoses secara lebih mudah. Demikian juga pendengar menganggap penegasan ujaran penutur secara implisit mengandung jaminan relevansi ujaran yang optimal. Pendengar mulai memanfaatkan jaminan ini dengan berusaha memperoleh efek konstekstual sebanyak mungkin dari ujaran tersebut dengan efek pemrosesan yang sekecil mungkin. Yule dan Wahyuni (2006: 3) mendefinisikan pragmatik adalah studi tentang makna yang disampaikan oleh penutur atau penulis dan ditafsirkan oleh pendengar atau pembaca. Studi ini lebih banyak berhubungan dengan analisis tentang apa yang dimaksudkan orang dengan tutur-tuturannya dari pada dengan makna terpisah dari kata atau frasa yang digunakan dalam tuturan itu sendiri.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Tidak dapat dipungkiri bahwa pragmatik seperti semantik adalah cabang ilmu bahasa menelaah makna-makna satauan lingual. Adapun yang menjadikan kajian pragmatik tentang makna berbeda dengan semantik adalah pragmatik mengkaji makna secara eksternal sedangkan semantik mengkaji secara internal. Contoh di bawah ini akan lebih menjelaskan contoh keduanya: 1. Tono bekerja sangat bagus, sehingga pantas untuk dipromosikan. 2. Bagus sekali si Tono itu! Sudah terlambat berkomentar pula. Kata bagus secara internal bermakna ’baik’ atau ’tidak buruk’. Untuk kalimat 1 bermakna ’baik’ sehingga sesuai dengan makna internalnya, sebaliknya kalimat 2 meskipun dengan kata yang sama bermakna ’tidak baik’. Dengan demikian makna yang dikaji oleh semantik adalah makna yang bebas konteks yang dikaji oleh pragmatik adalah makna yang terikat konteks. Dari penjelasan di atas dapat diperoleh gambaran bahwa makna yang dikaji dalam pragmatik pada prinsipnya berkaitan dengan maksud penutur (speaker meaning). Oleh sebab itu pemakaian konteks pada hakekatnya adalah semua latar belakng pengetahuan yang dipahami bersama penutur dan lawan tutur (Yule, 2006: 146). Melalui adanya pemahaman tersebut maksud ataupun tujuan pembicara akan dipahami dan dapat dimengerti antara penutur dan lawan tutur. Berkaitan dengan penelitian ini untuk memahami makna iklan tidak akan pernah lepas dari konteks. Dalam memahami makna iklan tidak akan pernah lepas dari konteks. Dalam memahami makna dari satuan bahsa secara internal atau semantik tidaklah cukup tanpa bantuan pemahaman konteks. Sebagai contoh:
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Clear aktif conditioner bebas ketombe. Rambut makin keren. Siapa takut? Makna yang disampaikan adalah bertautan dengan konteks yaitu dengan menggunakan Sampo Clear dapat merubah rambut menjadi indah dan membujuk agar membeli karena dengan menggunakannya rambut bebas ketombe. Dengan menggunakan ’Siapa takut?’ ini membuat ingin mencobanya. Sudah merupakan fakta bahwa makna tidak akan pernah lepas dari bahasa. Untuk konteks merupakan sesuatu yang sangat mendasar dalam pemakaian bahasa, karena makna pada dasarnya sering berubah oleh karena konteks pemakaian kenyataan ini membuktikan bahwa semantik tidak selalu mudah dibedakan dengan pragmatik.
2.1.6. Presupposisi Presupposisi adalah suatu yang diasumsikan oleh penutur sebagai kejadian sebelum menghasilkan suatu tuturan. Yang menghasilkan presupposisi adalah penutur bukan kalimat (Yule, 2006: 43). Kita dapat mengindentifikasi sebagai informasi yang diasumsikan secara tepat yang akan diasosiasikan tuturan: Saudara laki-laki Nana membeli 2 ekor lembu. Ketika menghasilkan tuturan dalam, penutur tentunya diharapkan memiliki peranggapan bahwa seseorang bernama Nana ada dan dia memiliki seorang saudara laki-laki. Penutur mungkin juga menyimpan presupposisi yang lebih khusus bahwa
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Nana hanya memiliki seorang saudara laki-laki dan dia memiliki banyak uang. Sebenarnya semua presupposisi ini menjadi milik penutur dan semua beranggapan itu boleh jadi salah.
2.1.7. Koherensi Dalam wacana yang baik terdapat aspek kohesi dan koherensi. Pada analisis wacana dinyatakan bahwa kohesi adalah pertautan makna berdasarkan apa yang terucap atau tertulis. Kohesi adalah keserasian antara unsur yang satu dengan unsur yang lain, dalam wacana sehingga terciptalah pengertian yang apik atau koheren. Kohesi merujuk perpautan bentuk sedangkan koherensi pada pertautan makna (Dep. Dik, Bud, 1993: 34 dan 343). Pengertian koherensi menurut analisis wacana berbeda dengan pragmatik wacana. Dalam pragmatik wacana dikatakan bahwa: Generally, what language users have most in mind is in an assumption of coherence, that what is saidor written will make sensein terms of their normal experience, will be locally interpreted by each individual and hence will be tied to the familiar and the expected (Yule, 1996: 87). Berdasarkan pengertian kutipan di atas, koherensi merupakan kebertautan makna wacana berdasarkan pengalaman lazim penutur bahasa. Pengalaman yang lazim dan normal itu dapat ditafsirkan secara individu oleh penutur yang dengan demikian pada pengalaman yang diketahuinya dan pengharapannya. Wacana (1) dan (2) berikut ini memiliki bentuk yang identik namun berdasarkan koherensi memberikan makna yang berbeda.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
(1) a. Anak si Sari itu cantik. b. Anak si Maman itu cantik. (2) a. Flower sale. b. Garage sale. Wacana (1a) bermakna bahwa anak yang dilahirkan si Sari, sedangkan (1b) bermakna anak yang dilahirkan istri si Maman. Wacana (2a) bermakna bahwa seseorang menjual bunga (bunga dijual) namun (2b) bukan bermakna bahwa seseorang menjual garasinya, melainkan menjual peralatan rumah tangga yang ditempatkan di garasi, rumahnya. Kebiasaan atau pengalaman lazim ini sangat melekat dengan kehidupan di daerah perkebunan. Penekanan pada keakraban dan pengetahuan sebagai dasar koherensi itu perlu karena terbukti bahwa kita cenderung membuat penafsiran seketika terhadap materi yang dikenal dan cenderung tidak memperhatikan kemungkinan alternatif lain. Misalnya pertanyaan yang disajikan dalam wacana dengan mudah dijawab oleh kebanyakan orang seperti contoh: (3)
Berapa banyak tipe binatang yang dibawa Musa di atas bahtera?
Jika Anda dengan cepat berpendapat “dua“ lalu anda memasukkan pengetahuan budaya umum, bahkan mungkin tanpa memperhatikan bahwa nama dipakai Musa itu tidak cocok. Kita sebenarnya membuat suatu penafsiran yang koheren terhadap suatu teks yang secara potensial tidak memiliki penafsiran itu, misal
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
(4)
Sebuah kecelakaan kenderaan bermotor dilaporkan di depan Medan teater yang melibatkan seorang pria dan wanita.
Secara otomatis kita akan melengkapi keterangan itu (misalnya, seorang pria yang sedang mengendarai sebuah kenderaan bermotor) untuk menciptakan koherensi. Ketika mendengar (4) misalnya pada halaman depan surat kabar, pembaca pasti menciptakan makna koherensi dari judul tersebut, yakni seorang pria mengenderai suatu kenderaan bermotor dengan seorang wanita, pembaca dapat langsung menciptakan makna koherensi dari (4) tersebut. Jawabannya ialah berdasarkan jenis latar pengetahuan atau pengalaman lazimnya, contohnya diperolehnya dari membaca koran atau menonton televisi. Kemampuan menciptakan makna koherensi itu didasarkan yang ada dibenak pembaca, dan bukan hanya yang ada di dalam teks atau wacana.
2.1.8. Pengetahuan Latar Belakang Kemampuan kita untuk sampai pada penafsiran yang otomatis terhadap sesuatu yang tidak tertulis dan tidak terucapkan harus berdasarkan pada struktur pengetahuan awal yang ada. Struktur ini berfungsi seperti pola-pola akrab dari pengalaman-pengalaman lama yang kita gunakan untuk menafsirkan pengalamanpengalaman baru. Istilah yang paling umum untuk pola jenis ini ialah skema (jamaknya; skemata). Skema ialah struktur pengetahuan sebelumnya yang ada dalam ingatan (Yule, 2006: 146).
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Jika ada pola tetap, yang pasti pada skema, pola tetap yang pasti ini disebut bingkai. Bingkai yang dimiliki bersama oleh setiap orang dalam kelompok sosial akan menjadi versi prototipe. Misalnya dalam bingkai sebuah rumah, akan ada asumsi komponen-komponen seperti dapur, kamar tidur, dan kamar mandi. Unsur-unsur bingkai yang ada diasumsikan itu biasanya tidak dinyatakan, seperti yang terdapat pada iklan dalam (5). (5) Disewakan sebuah rumah Rp. 1.500.000. Hub, 7370285. Penafsiran (setempat) yang wajar terhadap suatu fragmen wacana kecil dalam (5) tidak hanya berdasarkan pada bingkai suatu “rumah“ sebagai dari kesimpulan (jika x sebuah rumah, maka x memiliki dapur, kamar tidur dan kamar mandi), tetapi juga berdasarkan bingkai iklan “disewakan sebuah rumah”, hanya dengan dasar bingkai yang demikian, setiap tahun bukan setiap bulan, setelah tulisan Rp 1.500.000. Jadi berdasarkan pada pengalaman yang berbeda tentang harga sewa rumah. Walaupun
begitu
permasalahan
pragmatiknya
akan
sama,
yaitu
pembaca
menggunakan struktur pengetahuan sebelumnya yang ada untuk membuat penafsiran tentang sesuatu yang tidak dinyatakan dalam teks
2.1.9. Pragmatik Wacana Wacana ialah unit bahasa yang fungsional dalam konteks. Kajian wacana yang berkait dengan makna yang tertera pada wacana tertulis atau terucap. Analisis ini mencakup fungsi atau makna eksprensial, logis, antarpesona dan tekstual (Saragih,
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
2003). Analisi wacana, pragmatik wacana menurut Yule (1996: 84) adalah menganalisis: What is un said or unwritten (yet communicated) with in discource beeing analized. In order to do the pragmatics of discource, we have to go be yond the primarili sosialconcerns of interaction and conversation analysis, look behind the forms and structures present on the texts, and pay much more attention to psychological concepts such and background knowledge, beliefs and expectations. In the pragmatics of discource, we inevitably explore what the speaker or writer has in mind. Pengertian kutipan di atas adalah pragmatik wacana merupakan kajian makna yang tidak berada pada wacana (tidak tertulis atau terucap/apa yang berada dalam pikiran pembicara atau penulis). Makna ini terbentuk oleh penutur bahasa yang berhubungan dengan konsep psikologis penutur terhadap wacana, mencakup latar pengetahuan keyakinan dan harapan. Secara teknis konsep ini mencakup koherensi, skema dan bingkai. Koherensi adalah pertautan makna berdasarkan pengalaman lazim penutur bahasa itu. Skema adalah struktur pengetahuan yang sebenarnya sudah ada dibenak penutur bahasa, sudah terskema yang berada pada urutan peristiwa. Mencermati fenomena penggunaan bahasa, khususnya dalam iklan
pada
Harian Seputar Indonesia, Analisa dan Waspada, ditemukan suatu sikap atau pengertian yang sudah tersekema dalam benak penggunaan bahasa yakni skema yang lama kelamaan membudaya atau kebiasaan yang sudah dilazimkan.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
2.1.10. Teori Pendekatan Semantik Kognitif Khususnya dalam bahasa iklan, di negara kita, dewasa ini banyak mengadopsi konsep atau prinsip teori semantik kognitif. Meskipun hal tersebut kadang terjadi tanpa disadari oleh pengguna bahasa. Saeed (1997: 301) mengatakan bahwa “If we turn to meaning chrecteristic of cognitive semantics is the rejection of what is turned objectivist semantics” (berdasarkan makna sifat atau ciri yang ditetapkan dalam semantik kognitif adalah penolakan terhadap pengertian (makna) berdasarkan semantik objektivisme).
Semantik kognitif berpendapat kita tidak memiliki akses terhadap realitas manusia, karena struktur realitas yang tercermin dalam bahasa merupakan suatu produk pikir manusia. Dalam semantik kognitif, makna didasarkan kepada struktur konseptual. Demikianlah struktur semantik (makna) bersama dengan ranah kognitif mencerminkan kategori mental yang sudah terbentuk dalam pikiran seseorang, berdasarkan tindakan dan pengalamannya di dunia. Jhonson (1987) bahwa metafora adalah unsur yang mendasar dalam proses berfikir manusia. Jelaslah semantik kognitif mendasarkan pengertian bahwa makna berinteraksi dengan pikiran, terbentuk berdasarkan pengalaman Indrawi dan Jasani. Bukan benda yang mempengaruhi bahasa. Awalnya pengalaman membentuk kerangka dalam fikiran menusia, sehingga manusia cenderung bersifat metafora.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
2.1.11. Analisis Wacana Istilah wacana kerap kali digunakan memayungi fenomena bahasa yang luas, ada wacana kuliah (Sinar, 2002), wacana rolotik (Seindel, 1985), wacana akademik (Stokoe), wacana temu duga dan wacana cara (Omar, 1955) dan masih banyak wacana lainnya yang merujuk kepada aktivitas sosial manusia ketika berbahasa. Wacana dapat berupa ucapan, perkataan yang merupakan satu kesatuan bahasa terlengkap realisasinya tampak pada bentuk tulisan yang utuh (Sinar, 2003: 5). Beberapa definisi tentang wacana: (1) Wacana adalah satuan bahasa terlengkap: dalam hierarki gramatikal merupakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar. Wacana ini direalisasikan dalam bentuk karangan yang utuh (novel, buku, seri, ensiklopedia, dan sebagainya) paragraf, kalimat atau kata yang membawa amanat yang lengkap (Kridalaksana, 1982). (2) Wacana adalah teks yang membentuk unit yang terlengkap (Sinar, 2003). (3) Wacana adalah bahasa di atas kalimat atau di atas klausa (Sinar, 2002). (4) Analisis wacana merujuk pada upaya mengkaji pengaturan bahasa di atas klausa dan kalimat karenanya juga mengkaji satuan-satuan kebahasaan yang lebih luas. Seperti pertukaran percakapan atau bahasa tulis. Konskuensinya, analisis wacana juga memperhatikan bahasa pada waktu digunakan dalam konteks sosial (Mulyana, 2005).
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Menurut definisi di atas dapat disimpulkan bahwa wacana ialah (a) ucapan, perkataan, lebih besar dari ujaran, (b) kesatuan bahasa terlengkap (lisan dan tulisan) (c) penggunaan bahasa (d) unit informasi, peralihan dari satu peserta kepeserta lain (Sinar, 2003: 6).
2.1.12. Sosiolinguistik Sosiolinguistik adalah kajian tentang bahasa yang dikaitkan dengan kondisi kemasyarakatan (Sumarsono dan Paina, 2004: 1). Sosiolinguistik adalah bidang ilmu antar disiplin yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa itu di dalam masyarakat (A. Chair dan L. Agustin, 1995: 3). Dalam sosiolinguistik yang dikaji adalah masalah (a) faktor-faktor kebahasaan, ciri-ciri dan ragam bahasa dengan situasi serta faktor sosial dan budaya, (b) fungsi sosial dan penggunaan bahasa dalam masyarakat, (c) bahasa dalam konteks sosial dan budaya. Mencermati pemakaian bahasa dalam media masa, iklan di negara kita dewasa ini tidak luput dari bentuk dan konteks sosiolinguistik. Fungsi bahasa adalah fungsi bahasa yang dimunculkan oleh bahasa dalam penggunaan nyata sehari-hari. Teori sosiolinguistik sangat erat hubungannya dengan penelitian ini ialah mengenai sikap bahasa dan pilih bahasa. Sosiolinguistik memang sangat perlu dalam mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa di dalam masyarakat.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
2.1.13. Landasan Teori Pada hakekatnya membahasa pemakaian bahasa tidak lepas dari meninjau teori pendekatan yang menjadi dasar pengkajian bidang ini. Dalam perkembangan bahasa dewasa ini pemakaian bahasa bagian yang tidak dapat dipisahkan paling tidak dari tiga cabang pengkajian bahasa dan kebahasaan yaitu pragmatik, sosiolinguistik, semantik dan analisis wacana.
2.1.14. Penelitian Sebelumnya Penggunaan bahasa dalam penggunaan bahasa dalam iklan, reklame pada harian, sudah banyak dilakukan penelitian dengan pendekatan dan analisis yang berbeda-beda. Ginting (2000) meneliti penggunaan bahasa dengan judul “Analisa Bahasa Surat Kabar Masa Pemerintahan Soeharto”, Husin (2004), “Metafora Modus dalam Teks Iklan”, Rahmah (2001), “Metafora dalam Surat Keputusan” Aisyah (2002), “Analisis Metafora dalam Novel Larung (Suatu Kajian LFS)”, Mono (2002) “Suatu Kajian Pragmatik tentang Slogan Signatural Iklan Kosmetik”, P. Ritonga (2002) meneliti penggunaan bahasa dengan judul “Analisis Semantik Bahasa Indonesia Pers (Studi Kasus Harian Waspada dan Sinar Indonesia Baru)”, Anton Muliono “Kembara Bahasa” (1986), Tata Bahasa Indonesia (edisi 3, Balai Pustaka: 1993), J.S. Badudu dalam bukunya berjudul “Cakrawala Bahasa Indonesia” (1985) Purba (2002) meneliti tentang “Ruang Persepsi Metafora Umpasa Masyarakat Batak Toba” (Suatu Kajian Pragmatik).
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
“Aspek Penggunaan Bahasa dalam Pembelajaran Bahasa” Siregar (1977) dengan
pendekatan
sosiolinguistik-kinerja
bahasa
(performance,
mencakup
pengetahuan dan kemampuan komunikatif melalui fungsi-fungsi bahasa) dan lainnya. Kelihatanlah bahwa aspek penggunaan bahasa mendapat tempat yang istimewa dalam masalah bahasa dan kebahasaan. Penelitian-penelitian terdahulu seperti di atas sangat erat hubungannya dan banyak memberikan masukan dalam penelitian ini. Penelitian tentang pemakaian bahasa dalam iklan, dalam Harian Seputar Indonesia, Analisa dan Waspada dengan menggunakan analisis pragmatik wacana, saat ini belum ada dilakukan pemakaian teori dan pendekatan yang berbeda, dalam hal ini tentu saja menampilkan hasil yang berbeda. Analisis pragmatik wacana mempunyai hubungan khusus dengan semantik kognitif dan metafora. Terlihat dari penelitian-penelitian sebelumnya dijumpai suatu fenomena. Kenapa orang memakai metafora untuk menggambarkan dirinya, bukan karena mereka kehabisan analogi struktural, tetapi merasa bahwa jalan pikirannya harus digambarkan dengan cara tersebut Barden, (1992). Pendapat semantik kognitif, metafora adalah bagian bentuk berbahasa nonhurufiah, berbahasa secara metaforis berarti mengatakan A adalah B, namun dengan makna A adalah C. Dengan pengertian ini metafora bukanlah semata-mata sebuah kata atau ungkapan yang digunakan untuk kata atau ungkapan lain, tetapi metafora adalah modus pikiran atau kognisi yang utama dan pikiran manusia, karena penutur bahasa melakukan secara acak. Metafora membentuk cara kita berfikir dan bertindak (Siregar, 2001).
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Metafora memberikan keuntungan tertentu untuk menggunakan kapasitas yang sudah ada baik sosial maupun kultural. Bahkan dalam kebudayaan kita, metafora dipakai untuk menyampaikan nilai-nilai budaya melalui tradisi sastra lisan dan tulisan (Siregar, 2000).
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Disain Penelitian Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif analisis, yaitu metode yang menganalisis data berdasarkan bahan yang diperoleh tanpa menambahi atau mengurangi kemudian menganalisisnya Sevilla (1993: 71) dengan merujuk ke Gay. Dengan metode deskriptif mampu memberikan penjelasan secara sistematis, akurat dan faktual mengenai data, sifat-sifat serta hubungan fenomena-fenomena yang diteliti dan akhirnya menghasilkan gambaran data yang ilmiah (Djajasudarma, 1993: 8). Dengan menggunakan metode deskriptif analisis penelitian ini semata-mata bersifat fakta yang ada atau fenomena penggunaan bahasa yang secara empiris hidup atau dipakai dalam iklan, sehingga diperoleh pemerian atau diskripsi pemakaian bahasa sebagai gambar sesuai dengan keadaan yang aslinya.
3.2. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data observasi langsung, mengamati, dan mencatat fenomena penggunaan bahasa, spesial dalam iklan dalam Harian Seputar Indonesia, Analisa dan Waspada. Dengan teknik pengumpulan data pada harian Analisa, Seputar Indonesia, dan Waspada di Medan, dilakukan teknik
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
pengumpulan data primer, yaitu data yang diperoleh dari ketiga surat kabar terbitan Medan (Sumatera Utara) ditempuh dengan cara: 1. Memfokuskan diri pada pemecahan masalah yang akan diteliti. 2. Mengumpulkan bahan bacaan yang berhubungan dan mendukung dalam pengambilan kesimpulan tentang objek yang diteliti. 3. Data yang dikumpulkan kemudian disusun dan diolah secara terperinci dan disaring isinya dan diambil bagian-bagian yang dianggap penting untuk mendukung keobjektifan penelitian ini.
3.3. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini teknik analisis data yang diterapkan adalah teknik indentifikasi, semua data yang diperoleh. Data tersebut kemudian diseleksi dan dikelompokkan sesuai dengan kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini. Akhirnya data tersebut diolah dan dianalisis unuk menentukan ciri-ciri, bentuk dan fungsi penggunaan bahasa dalam iklan yang berdasarkan makna pragmatik wacana. Maka diambil langkah-langkah berikut: 1. Mengumpul Iklan. 2. Mengelompokkan Iklan. 3. Menganalisis Iklan berdasarkan prinsip pragmatik (berdasarkan skema, implikatur, presupposis, implikatur dan latar belakang).
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
4. Menentukan pola penggunaan Iklan Surat Kabar (pola yang digunakan berdasarkan konteks).
3.4. Sumber Data Penelitian ini memperoleh sumber data dari harian yang terbit di Medan Sumatera Utara, yakni Harian Analisa, Harian Seputar Indonesia dan harian Waspada, pada bulan Oktober 2007 dan April 2008. Yaitu data dari media cetak dengan mengelompokkan iklan niaga yang akan dianalisis, dengan teori pragmatik. Iklan-iklan yang ada diharian yang ditemukan diseleksi yang akan dianalisis.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Tataran Makna Pragmatik Makna pragmatik adalah makna atau arti yang diinterpretasikan oleh pemakai bahasa. Makna pragmatik mencakupi implikatur, presupposisi, koherensi dan pengetahuan latar belakang (Yule, 2006: 146). Makna pragmatik tidak terdapat pada teks yang diucapkan atau dituliskan dan biasanya melebihi dari makna teks yang diucapkan atau dituliskan. Dengan merujuk teori implikatur, presupposisi, koherensi dan
pengetahuan
latar
belakang
seperti
diuraikan
dalam
Bab
II
dan
mengaplikasikannya ke dalam teks iklan dalam harian Analisa, Seputar Indonesia dan Waspada sejumlah makna pragmatik ditemukan. Makna pragmatik yang digunakan masing-masing surat kabar ditampilkan dalam Tabel 4.1. Tabel 4.1 Makna Pragmatik Iklan No.
Harian
Makna Pragmatik
1 2 3
Analisa Seputar Indonesia Waspada
12 20 18
Semua makna pragmatik itu digunakan untuk menentukan proporsi atau perbandingan dalam sub bagian berikut.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
4.2. Harian Analisa Terdapat 12 makna pragmatik dalam iklan harian Analisa. Perbandingan atau proporsi makna pragmatik ditampilkan dalam Tabel 4.2 berikut. Tabel 4.2 Perbandingan Makna Pragmatik Harian Analisa No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Makna Pragmatik Keunggulan sebagai kelebihan Menggambarkan kesuksesan Kemurahan sebagai tujuan Menawarkan kemudahan Menganalisis teknologi Kecermatan sebagai keuntungan Kelebihan yang dimiliki Anjuran Urutan peristiwa Jasa iklan Canggih dalam teknologi Menawarkan kecanggihan jasa Total
Jumlah
%
6 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 19
31,5% 5,2% 5,2% 15,7% 5,2% 5,2% 5,2% 5,2% 5,2% 5,2% 5,2% 5,2% 100%
Dari proporsi yang ditampilkan dalam Tabel 4.2 diperoleh bahasa makna pragmatik yang dominan adalah keunggulan sebagai kelebihan yang secara kuantitatif mencapai 32% dari keseluruhan makna pragmatik kedominanan makna pragmatik itu. Berikut ditampilkan contoh penggunaan makna pragmatik dalam harian Analisa. 1. Perbandingan makna pragmatik iklan dalam Tabel 4.2 berlaku sekitar 31,5% adalah berkeunggulan sebagai kelebihan. Berikut ini beberapa contoh dalam iklan No 1:
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Supermarket bahan bangunan & Mebel HOME SMART. BUILDING SOLUTION. Solusi Smart belanja hemat. Iklan tersebut menunjukkan keunggulan produk. Hal ini dilakukan dengan asumsi bahwa pandangan memiliki latar belakang yang sama. Dalam iklan ini ditampilkan bahwa supermarket ini memiliki keunggulan. Keunggulan ini merupakan daya tarik bagi pelanggan untuk membeli keperluan bangunan dan kebutuhan akan mebel. Iklan no 4 dan no 5 menampilkan sebagai berikut: Suzuki Neo Baleno Revolution Perfection Suzuki way of life. Grand Vitara Ready Stock Manual & Matic Ayo buruan………. Berhadiah kaca film perfection. Iklan tersebut juga iklan menunjukkan keunggulan produk. Dalam hal ini dilakukan dengan asumsi bahwa pandangan memiliki latar belakang yang sama. Misalnya dalam iklan no 4 dan no 5, ditampilkan bahwa mobil Suzuki Neo Baleno dan Grand Vitara adalah mobil yang mempunyai kualitas dan mempunyai kelebihan baik dimesin dan desain yang dijadikan daya tarik bagi para pembaca iklan.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Iklan No 7. Yamaha Bintang Generasi Muda. Pilih Motor Matic. Idola Indonesia. Iklan No. 7 juga menunjukkan keunggulan produk. Iklan ini dibuat dengan asumsi bahwa pandangan memiliki latar pengetahuan yang sama. Iklan ini menampilkan khusus untuk kaula muda yang menjadi idola Indonesia. Yamaha Matic menjadi bintang generasi muda, tampil menawan ditengah pergaulan. Ini merupakan daya tarik bagi pembaca iklan ataupun yang melihat Yamaha Matic, secara langsung. Iklan No. 8. INVILON The largest Pepipe. Manufacturer Jangan Asal Murah Pakailah Pipa Mutu Dijamin. Aman dipakai. Iklan No. 8 memperlihatkan keunggulan produknya. Hal ini dilakukan dengan asumsi bahwa pandangan memiliki latar pengetahuan yang sama, Invilon the largest pipe dalam bahasa Inggris untuk menggambarkan bahwa pipa ini selain besar dan bagus juga mempunyai kualitas internasional. Iklan No. 15 Kini hadir di Medan. COMFORTA. Comfort your life ! Indonesia Top Brand Kalau sudah tidur, bisa lupa waktu.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Iklan No. 15 menunjukkan keunggulan produk yang diiklankan iklan ini menggunakan bahasa ‘kalau sudah tidur bisa lupa waktu’ bahwa ini menggambarkan tempat tidur yang empuk dan nyaman, ini merupakan daya tarik dari produk dan bagi siapa yang mencobanya bisa lupa waktu. 2. Perbandingan makna pragmatik iklan dalam Tabel 4.2 berlaku sekitar 5,2% adalah berlaku menggambarkan kesuksesan, misalnya dalam iklan No. 3. Iklan No. 3 Chevrolet April spesial. Datang dan Test Drive. Bunga khusus 3,8%. New APV Arena Suzuki. Iklan No. 3 menunjukkan keunggulan produk.Iklan senantiasa menunjukkan produknya. Mobil Arena Suzuki memang betul-betul tahan uji dan mempunyai kemampuan dikelasnya dan ini merupakan daya tarik dari mobil ini dengan keluaran terbaru, menampilkan sesuatu yang fantastik, bagi yang melihatnya. 3. Perbandingan makna pragmatik iklan dalam Tabel 4.2 berlaku sekitar 5,2% adalah berlaku kemurahan sebagai tujuan, misalnya dalam iklan No. 6 Iklan No. 6 Suzuki pasti terbaik Makin untung Beli Suzuki Bulan ini. Buruan deh …..sebelum Harga naik. SPIN 125 lebih irit lebih Gaya. Gaya terbaru. SPIN buat kamu.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Iklan No. 6 di atas menampilkan kelebihan produk. Hal ini menunjukkan bahwa dengan produk murah tujuan dapat tercapai inilah yang diasumsikan dengan pandangan latar pengetahuan yang sama. Iklan ini bahwa sebelum harga dinaikkan, ini merupakan daya tarik dari iklan, bahwa Anda sudah bisa tampil percaya diri dalam pergaulan dengan menggunakan sepeda motor SPIN 125 lebih bergaya dalam penampilan baru, bagi para pembaca. 4. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.2 berlaku sekitar 15,7% adalah berlaku menawarkan kemudahan, misalnya dalam iklan No. 9. Iklan No. 9 Melayani Penerbangan Medan – Pekan Baru Setiap hari jam 13.15 WIB. Pesawat Jetliner BAC 146 – 146 – 200. Medan – Pekan Baru Batam – Palembang – Jakarta – Semarang Pangkalan Bun – Tanjung Pandan. Linus Airways. Iklan No. 9 menunjukkan kemudahan dan menawarkan produk. Iklan ini mengajak atau membujuk untuk menggunakan pesawat Linus Airways dapat tiba dengan nyaman ketempat tujuan tanpa terasa, ini merupakan daya tarik dari iklan pesawat ini. Kenyamanan dalam perjalanan Anda merupakan tujuan kami, bagi para pembaca dan yang akan menggunakan inilah pesawat yang baik.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Iklan No. 10 Dapatkan penawaran menarik. Harga Promo Khusus Medan – Jakarta Mulai IDR 495.000. Harga belum termasuk tax, s fuels Sure charge. Syarat kondisi berlaku. Garuda Indonesia. Iklan No. 10 menunjukkan kemudahan dan melihatkan bahwa produk, pesawat Garuda Indonesia ini menawarkan harga promo, ini merupakan daya tarik dari iklan ini. Dengan menawarkan harga yang miring dan kelayakan terbang pesawatnya. Ini adalah daya tarik bagi pembaca iklan. Iklan No. 13 MERY Rantangan Menerima Rantangan dan Nasi Kotak Bersih, Halal dan Bervariasi Gratis ongkos antar. Hubungi 7870613. Iklan No. 13 menunjukkan kelebihan produk. Iklan makanan dalam rantang dan bersedia diantar tanpa dibebankan biaya, merupakan daya tarik pada pembaca karena menjanjikan makanan yang bersih dan bervariasi. 5. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.2 berlaku sekitar 5,2% adalah berlaku menganalisis teknologi, misalnya dalam iklan No. 11.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Iklan No. 11 Suzuki Pasti terbaik Makin untung beli Suzuki bulan ini…… Buruan deh …..sebelum harga naik Kehebatan Sang Bintang Kencang Tangguh Bertenaga ! Iklan No. 11 menunjukkan teknologi yang canggih yang ada pada produknya. Pembuat iklan membuat pembaca berfikir bahwa harga akan naik, ini merupakan daya tarik bagi pembaca atau yang melihatnya, jadi buruan deh….dan mengagungkan motor Suzuki adalah sang bintang dikelasnya, tanpa harus raguragu menggunakan produk di jalan. 6. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.2 berlaku sekitar 5,2%.adalah berlaku kecermatan sebagai keuntungan, misalnya dalam iklan No. 12. Iklan No. 12 Laksana Town Square Pilihan tepat untuk berinvestasi ! Harga bahan bangunan Naik Tapi kami masih tetap harga Lama Cocok untuk usaha Spare – Part Teavel, Pengangkutan. Internet.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Iklan No. 12 memperlihatkan kecermatan sebagai keuntungan bila memiliki produknya. Iklan ini menggunakan budaya Cina sebagai daya tarik kepada para pembaca untuk mau membeli produknya. Hal ini sesuai berdasarkan pengalaman etnis Cina bahwa yang pada umumnya penguasa dunia usaha (ekonomi) di kota Medan. 7. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.2 berlaku 5%, adalah berlaku kelebihan yang dimiliki misalnya dalam iklan No. 14. Iklan No. 14 MITSUBISHI Motors Mitsubishi Maven Challenge Everything Bintang Perkasa Indah Motors. Iklan No. 14 menunjukkan kelebihan dari produknya. Iklan ini menampilkan kelebihan yang dimiliki mobil Mitsubishi jika dibanding dengan produk mobil lainnya, Ini merupakan daya tarik dari iklan mobil ini, yaitu mampu menjamin mobil ini bagus dan tangguh melalui rintangan yang ada dijalanan seperti lumpur atau banjir. Daya tarik ini dapat membuat pembaca akan membeli produknya dengan ketangguhan yang ditawarkan. 8. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.2 berlaku sekitar 5,2%, adalah berlaku anjuran misalnya dalam iklan No. 16. Iklan No. 16 Hari – hari SOGO
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Rambut lembut Berkilau Conditioner/Shampo Kini hadir lebih kental ! Lebih irit ! Iklan No. 16 menunjukkan keunggulan produk dan membujuk, untuk memberi makanan tambahan (suplemen) terhadap rambut untuk menunjang pertumbuhan rambut sehat, ini merupakan daya tarik dari iklan Sogo. Keunggulannya pada bahasa persuasif rambut lembut berkilau dan tampil dengan penampilan baru. Bujukan ini membuat masyarakat percaya bahwa soga memang bagus. 9. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.2 berlaku sekitar 5,2%, adalah berlaku urutan peristiwa, misalnya dalam iklan No. 17. Iklan No. 17 Lavea Hair creambath Kemasan Baru 2009 Avocado……..Aloevera Iklan No. 17 selalu menunjukkan kebolehan produk. Iklan ini menawarkan creambath (produk), dengan Lavea di rumah, dengan mengefisienkan waktu dapat merubah penampilan, ini merupakan daya tarik bagi para pembaca iklan, dengan pengeluaran yang irit dan hemat waktu dapat merubah rambut menjadi indah dan berkilau.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
10. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.2 berlaku sekitar 5,2%, adalah berlaku jasa iklan, misalnya dalam iklan No. 18. Iklan No. 18 Analisis Bisnis Mengekspos Kegiatan Usaha Anda Harian Analisa. Iklan No. 18 menunjukkan kelebihan produk yang diiklankan. Iklan ini menampilkan keunggulan harian Analisa sebagai tempat untuk membuat iklan atau menerbitkan iklan. Bahwa dengan menampilkan harian Analisa yang sudah lama dikenal di kota Medan ini merupakan daya tarik tersendiri bagi pembaca untuk menerbitkan iklannya di harian ini. 11. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.2 berlaku sekitar 5,2%. Adalah berlaku canggih dalam teknologi, misalnya dalam iklan No. 18. Iklan No. 19 Zyrex duniaku. Zyrex recmmends Windows Vista. Kunjungi Launcing Anda Di Atrium Plaza Medan Fair. Tgl 30 April – 4 Mei 2008. Iklan No. 19 selalu menunjukkan kelebihan dan kecanggihan produk. Iklan ini menampilkan produk baru dari Zyrex yang lebih canggih dikelasnya, ini merupakan daya tarik yang seresial bagi yang membaca iklan dari produk ini
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
dapat langsung dilihat pada Launcing, yang merupakan daya pikat untuk memiliki Zyrex. 12. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.2 berlaku sekitar 5,2%, adalah yang berlaku menawarkan kecanggihan jasa, misalnya dalam iklan No. 20. Iklan No. 20 Telkomsel Kini makin Pe De bicara dengan tarif Perdetik Rp 0,5 perdetik Setelah satu menit berbicara. Iklan No. 20 menunjukkan kecanggihan produk. Untuk ini menawarkan jasa telekomunikasi. Menampilkan Telkomsel dengan produk barunya Pe De, dengan tarif yang lebih murah. Ini merupakan daya tarik bagi para pembaca, dengan penawaran yang lebih hemat. . 4.3. Harian Seputar Indonesia Dengan menggunakan ke 20 makna pragmatik setiap iklan dianalisis berdasarkan presuposisi makna pragmatik maka itu ditampilkan dalam Tabel 4.3 berikut:
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Tabel 4.3. Perbandingan Makna Pragmatik Harian Seputar Indonesia No.
Makna Pragmatik
Jumlah
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Menggambarkan urutan waktu Untuk mengatasi nafas tak sedap Menggambarkan kesuksesan Menawarkan kesejukan Kesehatan terjaga Jalur yang sangat panjang Ditujukan kepada anak-anak Pelepas dahaga Keunggulan sebagai kelebihan Kecermatan sebagai keuntungan Minuman berenergi Menawarkan produknya Penawaran yang lebih murah Kecanggihan Tuntaskan Kecanggihan dan keefisienan Unsur sensualitas sangat kental Menawarkan kesegaran Petualangan dan kesenangan Kemurahan dan kepuasan Total
1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
4,7% 4,7% 4,7% 4,7% 4,7% 9,5% 4,7% 4,7% 4,7% 4,7% 4,7% 4,7% 4,7% 4,7% 4,7% 4,7% 4,7% 4,7% 4,7% 4,7% 100%
Penampilan ke 20 makna pragmatik iklan ditampilkan berikut ini: 1. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4,7% adalah yang berlaku menggambarkan urutan waktu, misalnya dalam iklan No. 21. Iklan No. 21 Begitu besar jumlah Calon jamaah haji 2007 Mendaftarkan diri ! Untuk mendapatkan kuota
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Haji tahun 2008 Biaya mulai $ 4.600 Assur Yaniyah Tour & Travel Haji Umroh Iklan No. 21 menunjukkan keunggulan produk. Iklan ini menawarkan membayar lebih awal agar lebih mudah urusannya dan mendapat kuota untuk tahun depan agar dapat menunaikan ibadah haji, ini merupakan daya tarik bagi iklan, dengan menyesuaikan harga dan digambarkan urutan waktu dengan jalur untuk para calon jema’ah haji untuk lebih awal mendaftar. 2. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4,7%, adalah yang berlaku untuk mengatasi nafas tak sedap, misalnya dalam iklan No. 22. Nafas Tak Sedap? Kumur dengan Frezza Anti Septic Mouth Wash Nafas segar segera. Iklan No. 22 menunjukkan kelebihan produknya. Dalam hal ini Antiseptic Mouth Wash sebagai mencegah bau mulut nafas tak sedap. Daya tarik bagi pembaca adalah nafas segar masalah pergaulan dapat diatasi. 3. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4,7%, adalah yang berlaku menggambarkan kesuksesan, misalnya dalam iklan No. 23. Iklan No. 23 Melesat cepat dengan
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
EVALUBE 4T Pro EVALUBE 4T Pro Oli sintetik dengan teknologi Lengkap yang memberikan perlindungan lengkap Untuk motor Anda! Tarikan motor makin enteng Hemat bahan bakar dan enteng kantong! Motor melesat makin cepat dan bebas masalah mesin Oli Hebat Harga Hemat Iklan No. 23 menunjukkan keungulan produk, dengan menggunakannya terbentang luas jalan menuju kesuksesan. Iklan ini menggambarkan dengan menggunakan Oli Evalube, motor terawat otomatis hemat dalam pengeluaran. Memakai bahasa ‘Hemat bahan bakar dan enteng kantong’ ini merupakan daya tarik bagi pelanggan atau yang membaca iklan. 4. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4,7%, adalah yang berlaku menawarkan kesejukan, misalnya dalam iklan No. 24 Iklan No. 24 GARUDA FOOD MOUN tea Minuman teh rasa buah Nikmati kesegaran teh dengan rasa buah yang unik Rasa Blackcurrant, rasa apel! Langsung sedot…..Ngapain Repot!
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Iklan No. 24 menunjukkan keunggulan produk, dengan menggunakannya terasa lebih menyegarkan dan nikmat. Hal ini dilakukan dengan asumsi bahwa pandangan memiliki latar belakang yang sama. Iklan ini menggunakan bahasa ‘Nikmati kesegaran teh dengan rasa buah yang unik’ merupakan daya tarik bagi pelanggan dan pembaca yang menikmati. 5. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4,7%, adalah yang berlaku kesehatan yang terjaga, misalnya dalam iklan No. 25. Iklan No. 25 SANKEN Anak sehat = Kebahagiaan orang tua Temperatur Air Panas Panas, Normal, Dingin Air Minum Sehat Membutuhkan Dispenser Sehat. Iklan No. 25 menunjukkan kelebihan produk, dengan meminum air yang diperoleh dari dispenser Sanken, air terhindar dari bakteri-bakteri. Iklan ini mempunyai daya tarik bagi yang membacanya ‘Anak sehat = kebahagian orang tua’ bahwa dengan membaca, banyak orang tertarik. 6. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 9,5%, adalah yang berlaku jalur yang sangat panjang, misalnya dalam iklan No. 26. Iklan No. 26 Fren Prabayar
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Fren, 1 kartu Cerdas dan Hemat! Rp. 38, 1 menit Kesesama Fren lokal detik pertama Gratis 188 SMS ke semua operator Aktifkan Segera! Fren Iklan No. 26 menunjukkan keunggulan produk, dengan jalur yang panjang tetap lebih hemat seperti gratis 188 SMS ke semua operator ini merupakan daya tarik bagi pelanggan dan pembaca atau yang pernah memakainya. 7. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4,7%, adalah yang berlaku ditujukan kepada anak – anak, misalnya dalam iklan No. 27. Iklan No. 27 VITASUS, Vitaminnya susu SUPLEMEN LENGKAP UNTUK ANAK Vitasus dapat dicampur dengan bubur, tajin atau susu kedelai. Harga Ekonomis Dapat dibeli Di Apotek & Toko Obat Iklan No. 27 memperlihatkan kelebihan produknya. Dengan meminim Vitasus, diteruskan dengan rasa ingin tahu. Suplemen lengkap untuk anak ini membuat keingintahuan dan merupakan daya tarik bagi pembaca apa sebetulnya suplemen.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
8. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4,7%, adalah yang berlaku pelepas dahaga, misalnya dalam iklan No. 28. Iklan No. 28 Syrup Kurnia Kesegaran Keluarga Anda Cap Patung Liberty 100% GULA MURNI Iklan No. 28 menampilkan kelebihan dan pelepas dahaga. Penampilan patung Liberty dan kesegaran keluarga anda ini merupakan daya tarik bagi yang membaca atau yang merasakan nikmatnya Syrup Kurnia dengan penawaran gula murni, yang menginginkan mencobanya. 9. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4,7%, adalah yang berlaku keunggulan dan kelebihan, misalnya dalam iklan No. 29. Iklan No. 29 Kini saatnya dan memiliki kamera NIKON D – SLR 10 megapixel Harga di bawah 6,5 juta rupiah….. Persediaan terbatas Disigned to take superior, high resolution Pictures for everyone.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Iklan No. 29 menunjukkan keunggulan dan kelebihan produk. Menawarkan keindahan hasil dari foto dengan menggunakan 10 megafixel ini merupakan daya tarik untuk mencoba kamera Nikon 10 megafixel, dengan disain yang menawan, untuk memilikinya. 10. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4,7%, adalah yang berlaku kecermatan sebagai keuntungan, misalnya dalam iklan No. 30. Iklan No. 30 Kini saatnya Menatap masa depan dengan lebih bijak Segera lindungi Rumah Anda dengan Asri W W W.asri – aca – com. Aca ASURANSI Iklan No. 30 menunjukkan kelebihan produknya, selanjutnya membudaya atau menjadi kebiasaan yang sudah lazim. Dengan bergabung dengan Aca Asuransi mendapat perlindungan dalam perlunasan kredit rumah maupu motor. Menatap masa depan dengan bijak ini merupakan daya tarik bagi yang membaca iklan ini. Dengan bergabung dengan Aca asuransi semua masalah dapat teratasi 11. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4,7%, adalah yang berlaku minuman berenergi. Misalnya dalam iklan No. 32. Iklan No. 32 INDOCAFE
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
The tought of exellence INDOCAFE COFFEMIX Jagonya NGE – MIX Iklan No. 32 menunjukkan kelebihan produknya. Hal ini dilakukan dengan asumsi bahwa pandangan memiliki latar pengetahuan yang sama. Bahwa dengan meminum minuman coffemix dapat menampilkan kenikmatan yang tiada taranya dengan memakai bahasa Inggris ’The tought of exellence’ ini merupakan daya tarik yang menjanjikan sentuhan kenikmatan, bagi yang meminumnya, adalah menarik untuk diminum bagi yang membacanya. 12. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4,7%, adalah yang berlaku menawarkan produknya, ini dapat dilihat dalam iklan No. 34. Iklan No. 34 LAFALOS Krim Pereda Rasa Nyeri Mengandung Vitamin E Baik Untuk kulit Meresap Kapa saisinstera Hangat Tahan lama-Sanbe Iklan No. 34 melihatkan kelebihan produknya. Mengunggulkan krim pereda rasa nyeri yang mengandung Vitamin E Lafalos dapat mengatasi permasalahan kulit. Dengan menggunakan bahasa ‘Krim pereda rasa nyeri’ merupakan daya tarik bagi yang mempunyai masalah dengan kulit dan mengandung vitamin E merupakan suatu jaminan untuk kehalusan kulit.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
13. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4,7%, adalah yang berlaku penawaran yang lebih murah, misalnya dalam iklan No. 35. Iklan No. 35 Ada yang lebih murah? Free talk 5000 ngobrol sepuasnya! Punya INDOSAT. MENTARI. Iklan No. 35 menunjukkan kelebihan produk. Penawaran yang lebih murah dan menjanjikan Free talk 5000 ngobrol sepuasnya, ini merupakan daya penarik bagi pelanggan dan pembaca. Dengan memakai kartu Mentari. Menjanjikan kemurahan bagi yang menggunakan. 14. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4,7%, adalah yang berlaku kecanggihan, misalnya dalam iklan No. 36. Iklan No. 36 Aku, hidupku, musikku Tiga hal yang tak terpisahkan Aku adalah Nokia N series Iklan No. 36 menunjukkan kecanggihan produk dan keunggulan. Bahwa dengan memakai Nokia N series adalah suatu keuntungan yang diperoleh dapat bertelephone dengan jelas dan sekaligus dapat menikmati musik yang dipersembahkan Nokia N series. Aku, hidupku, musikku ini merupakan daya tarik dari iklan ini bagi yang membaca, dari 3 hal yang menyenangkan.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
15. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4,7%, adalah yang berlaku tuntaskan, misalnya dalam iklan No. 37. Iklan No. 37 ALBOTHYL Tuntaskan sariawan Dengan segera! Formula Baru Tanpa Rasa Perih Iklan No. 37 menunjukkan kelebihan produknya. Dalam pemakaian yang tuntas. Albothyl adalah obat sariawan yang dapat segera menuntaskan sariawan, dengan formula baru tanpa rasa perih. ’Tuntaskan sariawan dengan segera’ ini merupakan daya tarik bagi pembaca atau yang sedang diserang sariawan. 16. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4.7%, adalah yang berlaku kecangihan dan keefisienan, misalnya dalam iklan No. 38. Iklan No. 38 Vacum Cleanes Healthy Inovation ECE Iklan No. 38 menampilkan kecanggihan produk. Dengan menggunakan Vacum Cleanes, menampilkan bahasa Inggris ‘Healthy Enovation’ bahwa dengan menggunakan alat ini dapat dapat membantu memelihara kesehatan dengan menghilangkan debu-debu tanpa harus repot – repot membersihkannya. Healty Enovation merupakan daya tarik bagi yang membaca atau yang melihat peragaannya.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
17. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4,7%, adalah yang berlaku unsur sensualitas yang sangat kental, misalnya dalam iklan No. 39. Iklan No. 39 Kalau bisa lama-lama Kenapa harus cepat-cepat Paling lengkap aromanya, strawbery Lychee, orange, choch, banana, mint Manggo, durian. Iklan No. 39 menunjukkan kelebihan produk dalam penggunaan. Dalam hal ini dilakukan dengan asumsi bahwa pandangan memiliki latar pengetahuan yang sama. Iklan ini menampilkan unsur-unsur sensualitas sangat kental, bagaimana memanjakan pasangan. Bahwa kalau bisa lama-lama kenapa harus cepat-cepat, ini merupakan daya tarik bagi pembaca iklan, rasa ingin tahu. 18. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4,7%, adalah yang berlaku menawarkan kesegaran, misalnya dalam iklan No. 40. Iklan No. 40 GARUDAFOOD Okky bollo drink Orange Baru!! Orange, Manggo Okky bollo drink Orange Kejar bollonya 2 x asyiknya.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Iklan No. 40 menunjukkan kelebihan produk dalam kenikmatan. Iklan ini menawarkan minuman yang segar dengan citra rasa buah-buahan dengan rasa yang asyik. Kejar bollonya 2 x asyiknya merupakan daya tarik bagi pembaca atau yang menikmatinya. 19. Perbandingan makna pragmatik berlaku dalam Tabel 4.3 sekitar 4,7%, adalah yang berlaku petualangan dan kesenangan, misalnya dalam iklan No. 41. Iklan No. 41 AELANTIS Water Adventures DISCOVER THE LOST CITY Raih petualangan dihari yang fitri Di istana air terbesar tiada duanya…… Yang akan menjadikan lebaranmu lebih ceria Ancol Taman Impian. Iklan No. 41 menunjukkan kelebihan dalam penggunaannya. Dalam hal ini ditampilkan petualangan di istana air terbesar tiada duanya, ini merupakan daya tarik dan keinginan tahuan bagi pembaca atau melihat gambar yang diiklan. 20. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4,7%, adalah yang berlaku kemurahan dan kepuasan, misalnya dalam iklan No. 42. Iklan No. 42 Ada yang lebih murah? Cuma Rp 0 Free talk 5000 ngobrol sepuasnya!
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Ayo itung lagi! Pas buat mudik Punya Indosat MENTARI. Iklan No. 42 menampilkan kelebihan peroduk. Dalam hal ini dilakukan dengan asumsi bahwa memiliki latar pengetahuan yang sama. Iklan ini menampilkan kartu Mentari dari Indosat lebih murah. Free Talk 5000 Ngobrol Sepuasnya, ini merupakan daya tarik dari kartu Mentari, pas buat pulang mudik, kangen-kangenan dengan sanak keluarga.
4.4. Harian Waspada Dengan menggunakan ke-18 makna pragmatik setiap iklan dianalisis berdasarkan presupposisi makna pragmatik maka ditampilkan dalam Tabel 4.4 berikut:.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Tabel 4.4. Perbandingan Makna Pragmatik Harian Waspada No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Makna Pragmatik Menawarkan kenikmatan Pengendalian sebagai penguasaan Hunian dan pemukiman Jasa telekomunikasi Menawarkan produk dalam negeri Kelebihan dan kecanggihan Keeunggulan sebagai kelebihan Sebagai media penyampaian Menggambarkan urutan waktu Kesuksesan Menawarkan kehematan Kuat dan cepat menghasilkan Menonjolkan sifat budaya pemberani dan tangguh Menonjolkan produk mutu Budaya atau jiwa petualangan Menawarkan kesehatan dan perawatan Keuntukan jati diri Informasi mengenai kesehatan Total
Jumlah 1 1 1 2 1 1 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23
% 4,1% 4,1% 4,1% 8,3% 4,1% 4,1% 26,4% 4,1% 4,1% 4,1% 4,1% 4,1% 4,1% 4,1% 4,1% 4,1% 4,1% 4,1% 100%
Dengan menggunakan ke-18 makna pragmatik setiap iklan dianalisis berdasarkan presupposisi makna pragmatik maka ditampilkan dalam Tabel 4.4 berikut: 1. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 4,1%, adalah yang berlaku menawarkan kenikmatan, misalnya dalam iklan No. 43. Iklan No. 43 A Mild Live Wanted
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Iklan No. 43 menunjukkan keunggulan produk dan memperlihatkan produknya lebih baik dari produk lainnya. Hal ini dilakukan dengan asumsi bahwa pandangan memiliki latar pengetahuan yang sama. Rokok A Mild Wanted seolah-olah bahwa rokok ini selalu decari orang dengan menggunakan bahasa Inggris ‘wanted’ ini merupakan daya tarik bagi pembaca atau yang melihatnya. 2. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 4,1%, adalah yang berlaku pengendalian sebagai penguasaan, misalnya dalam iklan No. 44. BANK BUKOPIN Tabungan SIAGA Bukopin Berhadiah Langsung. Bmwnya…..? Teutep…? 1 BMW Diundi Setiap Bulan. 01 – 04 s/d 30 – 09 – 2008 Segera Menabung di Tabungan SIAGA BUKOPIN 5 Bunga dihitung secara simple interest Berdasarkan saldo harian dan dibukukan setiap akhir bulan. 5 Segera hubungi kantor BANK BUKOPIN Terdekat atau Hallo BUKOPIN 14005 Syarat dan ketentuan berlaku. Ayo ke BANK BUKOPIN. Iklan No. 44 menunjukkan dan memperlihatkan keunggulan produk. Dalam hal ini dilakukan dengan asumsi bahwa pandangan memiliki latar pengetahuan yang sama. Bank Bukopin sangat tepat sebagai mitra usaha Anda. Iklan ini
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
menawarkan untuk menabung ditabungan SIAGA Bukopin, bahwa yang menabung akan mendapat hadiah sebuah motor BMW yang diundi setiap bulan, ini merupakan daya tarik bagi pelanggan dan yang membaca untuk menabung di Bank Bukopin. 3. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 4,1%, adalah yang berlaku hunian dan pemukiman, misalnya dalam iklan No. 45. Taman Anggrek Setiabudi, dapatkan Hadiah Langsung. Honda Supra Fit x Atau T LCD Samsung 32. Iklan No. 45 menunjukkan keunggulan produk. Hal ini dilakukan dengan asumsi bahwa pandangan memiliki latar pengetahuan yang sama. Bahwa tempat tinggal dan hunian ini sesuai bagi orang-orang yang berduit, berkelas dan di daerah bergengsi. Taman Anggrek Setiabudi memang cocok untuk tempat tinggal, dengan menawarkan hadiah langsung dan daerahnya, ini merupakan daya tarik bagi pembaca atau yang melihatnya. 4. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 8,3%, adalah yang berlaku jasa telekomunikasi, misalnya dalam iklan No. 46. TEKKOMSEL Setelah menit ke – 2 Gratis 3 menit. Kesemua operator Kasih daaa…… Eits….. jangan Cuma nelepon SMS juga dong
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Pakai kartu AS Cuma Rp. 10.000 bisa dapat ratusan. SMS murah. Ketik SMS kirim ke 8999 Nelpon dan SMS pakai kartu AS sama murahnya. Kasih daaah…., Kartu AS. Buat hidupmu. Iklan No. 46 menunjukkan kecanggihan produk. Dalam hal ini dilakukan dengan asumsi bahwa pandangan memiliki latar pengetahuan yang sama. Bahwa dengan menggunakan kartu AS bisa memperoleh ratusan sms murah, nelpon dan SMS kartu AS sama-sama murah ini merupakan daya tarik bagi yang memakai kartu AS atau yang membaca iklan. 5. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 4,1%, adalah yang berlaku menawarkan produk dalam negeri, misalnya dalam iklan No. 47. Iklan No. 47 Anda Butuh Prabot Jepara Asli? Malioboro Prabot. Iklan No. 47 menunjukkan keunggulan produk dan keistimewaan. Dalam hal ini dilakukan dengan asumsi bahwa pandangan memiliki latar pengetahuan yang sama. Sepertinya iklan ini memperlihatkan kehalusan dari seni tradisional. Dengan menggunakan nama kota Jepara, yang memang sudah terkenal akan ukuiran dan keunikan has raja-raja Jawa. Ini merupakan daya tarik bagi pembaca atau yang langsung melihatnya.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
6. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 4,1%, adalah yang berlaku, kelebihan dan kecanggihan, misalnya iklan No. 48. Iklan No. 48 YAMAHA Bintang Generasi Muda Jangan pilih yang Murahan……! Pilih …..4 tak 110cc. VEGA R Impian Jadi Kenyataan Model Keren & Beken Praktis dan Ekonomis Mesin Bandel & Berkwalitas Harga Jual Kembali Paling Tinggi Motor Murah ……Tapi Bukan Murahan Untuk Keluarga Indonesia. Iklan No. 48 menunjukkan keunggulan produk. Hal ini dilakukan dengan asumsi bahwa pandangan memiliki latar pengetahuan yang sama. Bahwa dengan mengendarai Yamaha Vega R dapat lebih irit dan impian menjadi kenyataan. Praktis dan ekonomis, mesin bandel & berkualitas, ini merupakan daya tarik bagi pembaca atau yang melihat langsung motor Yamaha Vega R. 7. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 24,6%, adalah yang berlaku keunggulan sebagai kelebihan, misalnya dalam iklan No. 49.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Iklan No. 49 GRANDIS The art of luxury Mitsubishi Grandis hadir dengan paduan Keseimbangan keindahan dan teknologi Design yang modern dan stylish interior Yang mewah leluasa dan nyaman Menjadi kebanggaan dalam menemani Aktivitas anda. Driving with style Prestigous. Iklan No. 48 menunjukkan keunggulan dan kecanggihan produk. Hal ini dilakukan dengan asumsi bahwa pandangan memiliki latar pengetahuan yang sama. Bahwa mobil Mitsubishi berdasarkan bingkai, mempunyai mesin yang baik dan design yang menawan menawarkan kemewahan, menjadi kebanggaan dalam menemani aktivitas anda. Ini merupakan daya tarik dalam penampilan di kalangan pengusaha dan sekelasnya dan bagi pembaca iklan dan yang melihat langsung. 8. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 4,1%, adalah yang berlaku sebagai media penyampaian, misalnya dalam iklan No. 50. Iklan No. 50 I’m beeing a women. Selamat hari Kartini Wanita Indonesia. Buatlah hari istimewa Ini jadi lebih cerah
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Mainkan musik – musik favoritmu lewat Ponsel walkman baru ini. Experience Music diffrently. Sonny Ericson. Iklan No. 50 menunjukkan keunggulan dan kecanggihan produk. Penggunaan bahasa Inggris menampilkan bahwa handphone Sonny Ericson mempunyai kualitas yang baik. Kali ini dipersembahkan khusus untuk wanita yang mempunyai selera tinggi dan mainkan musik-musik favoritmu lewat ponsel walkman baru ini, merupakan daya tarik bagi yang menyenangi musik yang berbeda atau yang membaca iklan ini. 9. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 4,1%, adalah yang berlaku menggambarkan urutan waktu, misalnya dalam iklan No. 51. Iklan No. 51 Blue Moon Everydays Ahoney Moon Diciptakan dengan Proses Alam Khusus untuk Pria Dewasa Iklan No. 51 menunjukkan produk keunggulan produk dan kelebihan. Bahwa memanjakan pasangan itu adalah suatu seni tersendiri. Memanjakan pasangan anda agar merasa senang dan tidak berselingkuh beberapa cara dengan menggunakan produk Blue Moon Everydays A honey Moon, ini merupakan suatu daya tarik bagi yang membaca iklan di mana ditonjolkan diciptakan dengan proses alam spesial untuk pria dewasa.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
10. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 4%, yang berlaku adalah kesuksesan, misalnya dalam iklan No. 53. Iklan No. 53 Chevrolet Telah Hadir Captiva Diesel Turbo Intercooler. Iklan No. 53 menampilkan keunggulan dan kecanggihan produk. Iklan ini menampilkan produk baru dari Chevrolet dengan design baru yang diberi nama Captiva Diesel, yang menggunakan bahan bakar diesel, ini merupakan daya tarik dari iklan ini dan bagi pembaca. 11. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 4,1%, yang berlaku adalah menawarkan kehematan, misalnya dalam iklan No. 54. Iklan No. 54 Pake yang pasti! Pake Nokia dan Simpati Bonus + bonus pulsa, 600 sms + Rp 20.000 Pasti hematnya dengan tarif perdetik tarif pendek Pasti ekspresinya dengan ekspress on cover. Iklan No. 54 menunjukkan keunggulan dan keuntungan produk. Iklan ini menampilkan handphone Nokia dengan memakai kartu Simpati, mandapat bonus + bonus pulsa, 600 sms + 20.000, ini merupakan daya tarik bagi iklan ini dan para pembaca atau pelanggan yang sudah menggunakan kartu Simpati, kaya akan bonus.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
12. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 4,1%, yang berlaku adalah, kuat dan cepat menghasilkan misalnya dalam iklan No. 55. Iklan No. 55 Gempar Gede Cash Back Makin Pinter cari duitnya Mitsubishi Colt T 120 cs Iklan No. 55 menampilkan keunggulan dan kecanggihan produk. Iklan ini menampilkan kekuatan dan daya angkut dalam pengeoperasian dalam perdagangan, makin pinter cari duit, ini merupakan daya tarik bagi iklan motor Mitsubishi, yang sudah lama dikenal kebandelannya dalam pemakaian. Bagi para pembaca ini merupakan ketertarikan sendiri. 13. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 4,1%, yang berlaku adalah menonjolkan sifat budaya pemberani dan tangguh, misalnya dalam iklan No. 58. Iklan No. 58 Djisamsoe 234 Filter Semangat kesempurnaan Iklan No. 58 melihatkan ketangguhan dari produk. Hal ini dilakukan dengan asumsi bahwa pandangan memiliki latar pengetahuan yang sama. Iklan ini melihatkan bahwa budaya juga mempengaruhi dalam pemilihan rokok, terutama rokok Djisamsoe 234 Filter, bahwa dengan merokok Djisamsoe menimbulkan semangat kesempurnaan, ini merupakan daya tarik bagi perokok atau pembaca yang membaca iklan.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
14. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 4,1%, yang berlaku adalah menonjolkan produk mutu, misalnya dalam iklan No. 61. Iklan No. 61 NEW MARLBORO CENGKEH TERBAIK INDONESIA DARI SAMPOERNA Marlboro mix Iklan No. 61 menunjukkan keunggulan produk. Iklan ini menampilkan produk, rokok Marlboro dengan rasa cengkeh tampil beda dengan yang lain, bahwa rokok ini berasa cengkeh yang terbaik di Indonesia. Ini merupakan daya tarik dari iklan rokok ini bagi yang suka merokok atau yang membaca iklan ini. 15. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 4%, yang berlaku adalah budaya atau jiwa petualangan, misalnya dalam iklan No. 63. Iklan No. 63 Djisamsoe 234 Fatsal 5 Sebagai pemandu arung jeram, faktor Keselamatan adalah nomor satu Dibutuhkan persiapan matang, kesigapan Dan kekompakan Semuanya berpadu dengan semangat Merai kesempurnaan untuk sebuah Pengalaman yang sempurna.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Iklan No. 63 menunjukkan keunggulan produk. Dalam iklan ini melihatkan bahwa faktor budaya juga mempengaruhi iklan. Ditampilkan bahwa dengan merokok Djisamsoe dapat menimbulkan keberanian untuk meraih kemenangan dan mendapatkan yang sempurna ini merupakan daya tarik bagi iklan rokok Djisamsoe, bagi yang membaca atau para penikmat rokok. 16. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 4,1%, yang adalah menawarkan kesehatan dan perawatan, misalnya dalam iklan No. 65. Iklan No. 65 Way of live Hati – hati 5 L Lawan anemia, lancarkan aktivitas Songobion Iklan No. 65 menunjukkan keunggulan produk. Iklan ini melihatkan keunggulan dan kepatenan produk yang dipasarkan, bahwa Sangobion sangat baik untuk kesehatan dan melawan anemia, lancarkan aktivitas. Ini merupakan daya tarik dari iklan ini bagi yang membaca atau yang telah memakainya. 17. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 4,1%, yang berlaku adalah keunikan jati diri, misalnya dalam iklan No. 66. Iklan No. 66 Djisamsoe 234 Fatsal Untuk menemukan batu mulia terbaik Dibutuhkan ketelitian, ketekunan dan
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Kegigihan. Semuanya berpadu dengan Semangat meraih kesempurnaan untik Mengungkap keindahan dibaliknya. Iklan No. 66 mengunggulkan produk. Iklan ini menampilkan kelebihan dari rokok Djisamsoe 234 Fatsal, yang mempunyai rasa khas tersendiri. Semuanya berpadu dengan semangat meraih kesempurnaan untuk mengungkap keindahan dibaliknya. Ini merupakan daya tarik bagi iklan rokok Djisamsoe dangan merokok dapat meraih kesempurnaan dibaliknya dan bagi para pembaca dan pemburu kenikmatan, melalui rokok. 18. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 4,1%. Yang berlaku adalah informasi mengenai kesehatan, misalnya dalam iklan No. 68. Iklan No. 68 Kunjungi ..........! Malaysia, Health care Internasional, Medical Expo 2008 Tiara Convention Hall Juma’t, Sabtu, Minggu, 2-4 May 2008 Dapatkan informasi pengobatan dan Medical terkemuka di Malaysia Selama Pameran Gratis & terbuka untuk umum
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Iklan No. 68 menunjukkan keunggulan dan kelebihan produk. Iklan ini menampilkan promosi bahwa pengobatan di Malaysia, lebih teliti dan didukung dengan peralatan yang canggih dan pelayanan jauh lebih baik. Dengan menggunakan bahasa ’Medical terkemuka di Malaysia’ ini merupakan daya tarik bagi yang melihat pameran, bahwa pengobatan di sana jauh lebih baik dibanding dengan negara kita. . 4.5. Pembahasan 4.5.1. Data Harian Analisa Skema dijadikan sebagai suatu tataran dasar untuk menafsirkan yang otomatis terhadap sesuatu yang tidak tertulis dan tidak terucapkan harus berdasar pada struktur pengetahuan awal yang ada. Struktur ini berfungsi seperti pola-pola akrab dari pengalaman-pengalaman lama yang kita gunakan untuk menafsirkan pengalamanpengalaman baru. Istilah yang paling umum untuk pola jenis ini ialah skema (jamaknya; skemata) skema ialah struktur pengetahuan sebelumnya yang ada dalam ingatan. Refleksi pengalaman pemakai bahasa bertautan dengan kegiatan atau urutan peristiwa. Budaya memiliki skema yang menjadi dasar penafsiran arti atau makna suatu wacana. Salah tafsir terhadap makna suatu wacana atau bagus tidaknya wacana sering disebabkan oleh perbedaan skema budaya dan struktur latar pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh pemakai bahasa.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Bingkai atau wadah berasal dari pengalaman manusia sebagai wadahnya. Bingkai ini dapat menjadi prototipe suatu budaya. Budaya dalam pengertian ini adalah pola pikir atau cara pandang suatu masyarakat. Prototipe suatu budaya berbeda dengan prototipe budaya lainnya. Sehubungan dengan pemakaian bahasa iklan surat kabar, pembaca biasanya menanggapi asumsi terhadap unsur-unsur atau komponenkomponen tersebut lazimnya tidak dinyatakan dengan jelas melainkan bersifat abstrak dan psikis. Beranjak dari pengertian di atas, wacana berikut merupakan konseptualisasi pemikiran yang dipetakan ke dalam wacana. Wacana (1) adalah keunggulan sebagai kelebihan. Wacana (1) iklan niaga yang menawarkan kebutuhan bahan bangunan dan mebel. Makna (1) Solusi dari kebutuhan bahan bangunan dan mebel ada di Home Smart. Tersirat tanpa harus bingung-bingung untuk mencarinya, semua sudah tersedia untuk keperluan bangunan. Demikian juga dengan wacana (2) adalah kecanggihan dalam pemakaian. Wacana (2) iklan yang menawarkan barang bermerek berkwalitas, tanpa harus bingung-bingung karena kerusakan pada barang yang ada. Makna (2) menawarkan merek Dell lebih baik untuk digunakan tanpa takut cepat rusak, dengan menggunakan bahasa Inggris Dell menawarkan kualitasnya lebih baik dan program Window yang terbaru dapat dioperasikan di rumah. Tanpa harus ragu-ragu. Wacana (3) menggambarkan kesuksesan seseorang dengan mobil yang dikenderainya. Merek mobil dijadikan sebagai simbol kesuksesan. Mempromosikan penampilan baru bagi para pengguna mobil, menawarkan untuk ditest, berdasarkan
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
skema budaya pemakai bahasa pasti berhubungan dengan ujian atau uji coba suatu penemuan baru. Makna (3) bahwa mobil ini memang betul-betul tahan uji dan mempunyai kemampuan dikelasnya. Untuk keluaran mobil baru APV ARENA SUZUKI. Wacana (4) dan (5) adalah keunggulan sebagai kelebihan, adalah iklan niaga ‘mobil Suzuki’. Makna wacana (4) dan (5) tidak hanya didasarkan bingkai mobil Suzuki, sebagai dasar kesimpulan (jika x adalah mobil, maka x pasti memiliki mesin, kecepatannya (cc) roda, kursi, di sana yang menarik dan lainnya, tercapai juga) bingkai iklan (4) Revolution Perfection, Suzuki (4). Ready stock Manual (Matic). Karena hal inilah yang diharapkan pembuat iklan, yakni para pembaca pasti mengetahui bahwa mobil merek Suzuki, sudah sangat terkenal (go internasional) dan banyak digunakan di semua belahan dunia. Pernyataan ini tersirat dari penggunaan bahasa Inggris dalam iklan tersebut. Wacana (4) bermakna bahwa mobil Suzuki menguasi pasar otomotif. Keyakinan ini tampak pada respon yang diinginkan dari pembaca. Demikian juga wacana (5) menunjukkan kelebihan yang dimiliki mobil Suzuki, baik yang manual ataupun yang matic. Budaya yang terbentuk dalam masyarakat di negara kita terhadap mobil Suzuki adalah sangat sesuai untuk penampilan dan harga terjangkau. Asumsi-asumsi kemulusan yang demikian inilah yang diharapkan pembuat iklan dari pembaca atau pembeli. Iklan niaga wacana (6) adalah kemurahan sebagai tujuan. Wacana (6) bermakna ajakan (bujukan) kepada konsumen untuk segera membeli, mumpung
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
harga lagi murah. Wacana (6) bermakna sebelum harga dinaikkan, Anda sudah bisa tampil percaya diri dalam pergaulan. Pesan atau makna tersirat dari wacana (6) adalah khusus untuk pengguna sepeda motor Spin 125 lebih bergaya dengan penampilan gaya terbaru dan lebih irit. Wacana (7) adalah keunggulan sebagai kelebihan. Wacana (7) adalah iklan niaga sepeda motor Yamaha. Pesan atau makna tersirat dari wacana (7) adalah khusus untuk kaula muda yang menjadi idola Indonesia yang menggunakan Yamaha Matic menjadi bintang generasi muda, tampil menawan ditengah pergaulan. Iklan niaga (8) adalah keunggulan sebagai kelebihan. Wacana (8) adalah iklan niaga ‘pipa Invilon’. Makna wacana (8) adalah pipa ini mempunyai mutu yang baik dan berkualitas. Dengan menggunakan bahasa Inggris yaitu The Largest Pe pipe, tersirat bahwa pipa yang besar paling baik digunakan dan hasilnya sangat memuaskan. Wacana (9) menawarkan kemudahan untuk berpergian ke beberapa kota dengan pesawat. Makna wacana (9) dengan menggunakan pesawat Linus Airways dapat tiba dengan kenyamanan ke tempat tujuan tanpa terasa. Kenyamanan dalam perjalanan Anda merupakan tujuan kami, naiklah pesawat Linus Airways. Menawarkan kemudahan bagi pengguna pesawat. Wacana (10) iklan niaga pesawat Garuda Indonesia, menawarkan kemudahan dalam penerbangan dengan keselamatan terjamim. Menawarkan harga promo khusus dan keadaan pesawat dan kenyamana di dalam pesawat. Makna (9) bingkai pesawat, keadaan tempat duduknya yang nyaman, mesin yang bagus, interiornya indah, dan
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
awak pesawatnya ramah. Dan keadaan pesawat memenuhi persyaratan untuk terbang dan menghantarkan penumpangnya dengan selamat sampai ketujuan. Pesawat Garuda Indonesia adalah yang terbaik. Wacana (11) menganalisis teknologi dalam pembuatan sepeda motor Suzuki, dengan kecanggihannya menjadi bintang dikelas sepeda motor. Kehebatan dan kecanggihannya dan ketangguhan dan daya saingnya dengan sepeda motor merek lain. Makna (11) kelihatan si pembuat iklan membuat pembaca berfikir bahwa harga akan naik, jadi buruan deh ….. dan mengagungkan motor Suzuki adalah sang bintang di kelasnya tanpa harus meragukan kekencangan di jalanan. Sementara (12) adalah kecermatan sebagai keuntungan. Wacana (12) menggunakan prototype budaya China, sebagai bingkainya. Bingkai (12) bersifat transitif artinya barang siapa yang membuka usaha di ruko yang dijual di lokasi laksana Town Square yang terdapat pada iklan, maka ia berada dalam bingkai tersebut. Makna (12) adalah tempat usaha yang strategis dan menguntungkan. Di samping itu pengkonseptualisasi budaya China bertujuan untuk meyakinkan pembaca atau calon pembeli. Karena berdasarkan latar pengetahuan dan pengalaman, etnis China diasumsikan sebagai iklannya penguasa dunia usaha (ekonomi) di Indonesia khususnya di kota Medan. Wacana (13) iklan niaga yang menawarkan kemudahan, tidak saja mengenai tempat memesan makanan. Makna (13) adalah kebersihan dan halal dengan pamplet Merry rantangan, yakni makanan yang bersih, halal dan bervariasi dan memenuhi
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
syarat kesehatan. Kalau pingin sehat kita harus makan, makanan yang sehat. Asumsinya tanpa harus report makanan, tersedia dan diantar tanpa dibebankan biaya. Wacana (14) menunjukkan kelebihan yang dimiliki mobil Mitsubishi dibanding produk mobil lainnya. Skema yang terbentuk dalam masyarakat di negara kita terhadap mobil Mitsubishi mampu melalui rintangan yamg ada dijalanan, baik itu lumpur atau banjir. Asumsi yang demikian inilah yang diharapkan pembuat iklan dari pembaca (14) bersifat transitif. Demikian juga wacana (15) adalah keunggulan sebagai kelebihan. Wacana (15) adalah iklan niaga Comforta (tempat tidur). Makna wacana (15) didasarkan kepada bingkai tempat tidur Comforta, sebagai dasar kesimpulan, pasti tempat tidur ini mempunyai tilam yang empuk dan disain yang menarik dan nyaman. Karena itu tersirat dalam bahasa Inggris yang digunakan Comfort ‘your life!’. Karena inilah yang diharapkan pembuat iklan yakni pembaca pasti mengetahui bahwa tempat tidur Comforta nyaman untuk tidur dan kalau sudah tidur bisa lupa waktu. Wacana (16) adalah anjuran kepada para ibu untuk memberi tambahan (suplemen) terhadap rambut untuk menunjang pertumbuhan rambut sehat. Anda tidak harus merawat rambut di salon kecantikan untuk mengubah penampilan dan perawatan rambut, karena hal tersebut tidak efisien dan tidak peraktis. Jadi cara yang paling tepat adalah gunakan produk Sogo untuk mengubah penampilanmu menjadi lebih cantik dengan rambut yang lembut dan berkilau. Itulah makna yang digambarkan dalam wacana (16) dengan jalur pembicaraan rambut lembut berkilau.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Iklan niaga wacana (17) menggambarkan urutan peristiwa. Beri Dia creambath Avocado – Aloevera sebagai nutrisi rambut. Maknanya (17) tidak harus melakukan Creambath di salon tetapi bisa dilakukan di rumah dengan menggunakan Creambath Avocado – Aloevera. Dapat mengefisienkan waktu dan tampil lebih menawan dengan rambut lembut tanpa harus mengeluarkan biaya bisa merubah penampilan lebih cantik. Iklan niaga yang menawarkan penggunaan jasa iklan di harian Analisa. Wacana (18) menggambarkan bahwa harian Analisa adalah harian yang tepat untuk membuat iklan. Makna (18) kelihatan bahwa si pembuat iklan memanfaatkan keunggulan harian Analisa dalam memuat iklan niaga. Dan sudah dipercaya khayalak ramai dan para pembaca dan yang membutuhkan sesuatu lewat iklan, mereka pasti cari harian Analisa. Wacana (19) ditujukan pada alat canggih dalam teknologi yaitu dengan menggunakan komputer dengan merek Zyrek menjanjikan Windows Vista yang canggih. Makna (19) dapat dilihat Zyrek menampilkan produk baru yang lebih canggih dikelasnya dengan menawarkan launcing pada Anda untuk melihat peroduk Zyrek terbaru. Pembuat iklan menarik pembaca untuk membuktikan dan melihat betapa canggihnya Zyrek dan sekaligus juga membujuk pembaca untuk membeli produknya. Wacana (20) menawarkan kecanggihan jasa telekomunikasi. Menampilkan Telkomsel dengan produk barunya Pe De, menawarkan bicara dengan tarif perdetik Rp 0,50 perdetik setelah 1 menit bicara. Penafsiran (20) bahwa dengan menggunakan
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Pe De dapat lebih hemat bila dibandingkan dengan kartu yang lain. Pembuat iklan berusaha menunjukkan bahwa Pe De lebih irit dipakai untuk berbicara sepuasnya kemana saja.
4.5.2. Data Harian Seputar Indonesia Wacana (21) menggambarkan urutan waktu dengan jalur untuk para calon jema’ah haji untuk lebih awal mendaftar agar mendapat kuota tahun 2008. Dengan penawaran harga yang sesuai dengan kemampuan. Menawarkan Tour & Travel – Haji. Wacana (21) dapat ditafsirkan bahwa dengan lebih awal mendaftar akan mendapat kesempatan untuk pergi haji tahun depan (2008) dengan biaya yang sudah ditawarkan kita dapat memilih dengan menggunakan jasa travel kita dapat dibimbing dan dituntun disana. Iklan niaga pada wacana (22) merupakan iklan untuk mengatasi nafas tak sedap. Menawarkan pada khalayak ramai untuk mengatasi nafas tak sedap. Nafas tak sedap dapat mengganggu pergaulan dan dijauhi. Makna (22) bahwa dengan berkumur-kumur dengan ‘Anti Septic Mouth Wash’ dapat mencegah nafas tak sedap dan semua masalah dengan nafas tak sedap dapat teratasi. Penafsirannya dengan nafas segar, bau mulut pun segar. Semua masalah pergaulan teratasi. Wacana (23) menggambarkan kesuksesan seseorang dengan menggunakan motor yang memakai oli Evalub dengan teknologi yang lengkap, dengan tarikan motor makin enteng melesat cepat. Penggunaan bahasa ‘Oli Hebat Harga Hemat’ menjanjikan sesuatu untuk perawatan motor. Makna (23) menggambarkan dengan
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
menggunakan oli Evalube, motor terawat dan hemat. Dengan terawatnya motor jalan menuju kesuksesan terbuka. Iklan niaga minuman wacana (24) menawarkan kesejukkan dengan menunjukkan betapa ketatnya persaingan peroduk minuman lainnya, sampai-sampai menonjolkan rasa teh yang berasa buah yang unik, rasa Black Currant dan rasa Apel. Namun yang dimaksud pembuat iklan adalah pengkonseptulisasi latar pengetahuan dan pengalaman konsumen mengenai jenis minuman yang paling baik. Dengan demikian makna (24) adalah minuman yang segar ‘Mounte’ memiliki kesegaran yang mampu mengusir dahaga. Iklan niaga air minum higenis (25) ditujukkan kepada orang-orang tua yang ingin kesehatan anak-anaknya terjaga. Penggunaan bahasa dengan menggunakan dispenser ‘Sanken’ anak-anak akan terlindungi kesehatannya dengan meminum air higenis. Makna (25) keuntungan yang diperoleh jika menggunakan dispenser ‘Sanken’. Anak-anak dapat terhindar dari bakteri-bakteri dan meminum air yang higenis atau berkualitas. Anak-anak tumbuh sehat. Minumlah air dari dispenser yang berkualitas. Wacana (26) digunakan jalur, pada jalur yang sangat panjang dengan demikian semakin panjang jalur yang dilewati, maka semakin banyak pulsa yang digunakan. Menawarkan pulsa lokal, mulai dari detik pertama gratis ke semua operator. Wacana (26) mendeskripsikan kemajuan teknologi telekomunikasi pada saat ini. Jalur pembicaraannya adalah dengan menggunakan Fren, diperuntukkan bagi orang-orang cerdas dan dapat menghemat. Maka makna (26) adalah bagi pengguna
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
kartu Fren mendapat keuntungan dan pengiritan dalam berkomunikasi, dengan menggunakan kartu Fren untung dan hemat. Iklan niaga pada wacana (27) ditujukan kepada anak-anak. Penggunaan bahasa dalam wacana (27) disesuaikan dengan rasa ingin tahu yang dimiliki dalam Vitasus, yakni kalimat Suplemen lengkap untuk pertumbuhan Anak. Makna (27) yaitu keuntungan yang diperoleh anak jika meminum Vitasus. Namun makna itu tidak dinyatakan secara langsung. Melainkan mengajak konsumen berfikir (koqnisi) dan menemukan jawabannya, yaitu karena meminum Vitasus, pertumbuhan anak menjadi sempurna. Vitasus dapat dicampur dengan makanan lain. Pertumbuhan anak didukung dengan makanan Suplemen. Iklan niaga minuman pelepas dahaga pada wacana (28) menggunakan gambar patung Liberty yang menawarkan kualitas tinggi yang bernuansa negara Eropah. Patung yang terkenal dimanca negara, karena iklan pada wacana (28) ditujukan kepada keluarga yang menawarkan kesegaran. Makna (28) juga dapat ditafsirkan bahwa minuman syrup Kurnia berkualitas internasional. Penafsiran wacana (28) dapat dilihat atau diartikan melalui cap patung Liberty 100% gula murni. Wacana (29) adalah keunggulan sebagai kelebihan. Wacana (29) adalah iklan niaga kamera ‘Nikon D SLR mega pixel’ Makna (29) tidak hanya menawarkan keindahan hasil dari foto (gambar) dengan menggunakan 10 mega pixel. Tersirat dengan penggunaan dalam bahasa ‘Disigned to take Superior high resolution pictures for everyone’, yang berasumsi kamera ini digunakan oleh orang-orang berduit, bergengsi dan berselera tinggi. Karena ini jadi harapan pembuat iklan, yakni pembaca
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
pasti mengetahui bahwa kamera merek ‘Nikon’ sudah sangat terkenal dan banyak digunakan disemua negara. Sementara wacana (30) dan (31) adalah kecermatan sebagai keuntungan, struktur pengetahuan dan pengalaman sebelumnya dapat dijadikan dasar untuk menginterpretasikan pengalaman baru. Selanjutnya asumsi membudaya atau menjadi kebiasaan yang sudah di lazimkan. Hal ini dapat dilihat dalam wacana (30) dan (31). Makna (30) dan (31) bermakna bahwa dengan bergabung dengan asumsi mendapat perlindungan dalam beban pelunasan kredit motor atau rumah. Ini tersirat dalam ‘Biarkan senyum lebar selalu ada bersama keluarga ‘berarti keamanan yang ditawarkan. Bahwa dengan bergabung berarti banyak permasalahan yang dapat dicarikan solusinya. Iklan ini juga membujuk para pembaca untuk bergabung. Wacana (32) iklan niaga minuman berenergi, dengan menggunakan bahasa Inggris, ini menunjukkan kepada pembaca yang ingin menikmati rasa ‘Coffe Mix’ dengan latar belakang gambar secangkir Coffe Mix yang begitu nikmat. Makna wacana (32) adalah jika ingin kenyamanan, nikmatilah Coffe Mix, sesuai untuk siapa saja dengan menggunakan bahasa ‘The Tough Of Excllence’. Sentuhan kenikmatan darinya, digayakan seperti minuman orang-orang berselera tinggi bagai kelas papan atas. Jalur yang digunakan pada wacana (33) sangat panjang, semakin panjang jalur yang dilewati, maka semakin banyak waktu dihabiskan. Wacana (13) perpaduan antara seni dan teknologi dalam pembuatan Honda dengan design dan warna yang memukau, jalur pembicarannya adalah ‘Welcome To The World of Vario New
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Colours’. Maka makna (33) adalah menaiki Vario benar-benar nyaman dengan kecanggihan teknologi skuter matic, laju dijalanan dengan gaya yang menggiurkan kaula muda, benar-benar motor matic Honda yang berkualitas tinggi. Wacana (34) iklan niaga yang menawarkan produknya untuk krim pereda rasa nyeri yang mengandung Vitamin E sangat baik untuk kulit. Tersiratnya Lafalos baik untuk perawatan kulit dan dapat menghilangkan rasa nyeri dan tahan lama. Dengan mengandung Vitamin E Lafalos dapat mengatasi permasalahan dengan kulit. Menggunakan Lafalos kulit menjadi mulus. Vitamin E sangat dibutuhkan kulit, pembuat iklan mengajak atau membujuk pembaca untuk merawat kulit dengan menggunakan produknya. Iklan niaga pada wacana (35) ditujukan kepada pengguna handphone dengan penawaran yang lebih murah, menjanjikan Free Talk 5000 Ngobrol Sepuasnya. Penawaran kartu prabayar Mentari punyanya Indosat. Penafsiran (35) bahwa dengan menggunakan kartu Mentari Indosat, bisa ngobrol sepuasnya dan dapat lebih hemat dibandingkan dengan yang lainnya. Mentari Indosat adalah pelayanan telekomunikasi yang menguntungkan. Wacana (36) iklan niaga wacana (36) penawaran yang ditujukan para pengguna hand phone, dengan menawarkan memakai Nokia N series dengan kecanggihannya dapat mencakup beberapa hal dan dapat menikmati beberapa kecanggihan yang ditawarkan Nokia N series, seperti menikmati musik dan sebagainya. Makna (36) adalah keuntungan yang diperoleh jika membeli Nokia N series, dapat bertelephone dengan jelas dan dapat sekaligus menikmati musik yang
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
dipersembahkan Nokia N series. Terlihat bahwa pembuat iklan mengajak para pembaca untuk turut serta membeli produknya. Iklan niaga tuntaskan sariawan pada wacana (37) menunjukkan betapa ketatnya persaingan dengan peroduk tuntaskan sariawan lainnya. Sampai-sampai dengan menggunakan bahasa ‘Dengan Segera’ dengan penawaran formula baru tanpa rasa perih, yang dimaksud pembuat iklan bahwa obat tuntas sariawan berbeda dengan yang lainnya. Dengan demikian makanan (37) adalah Albothyl adalah obat sariawan yang dapat dengan segera menuntaskan sariawan, dengan formula baru tanpa rasa perih dengan menampilkan lisensi German. Pembuat iklan mengharapkan pembaca dapat memilih obat sariawan produknya. Wacana (38) menawarkan kecanggihan dan keefisienan waktu, yaitu dengan menawarkan produknya untuk meringankan pekerjaan dan menghemat waktu dengan memakai Vacum Cleanes semua pekerjaan dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makna (38) adalah dengan menggunakan Vacum Cleanes dengan menggunakan bahasa Inggris ‘Healthy Enovation’ bahwa dengan menggunakan alat ini dapat membantu memelihara kesehatan dengan menghilangkan debu-debu tanpa harus repot-repot mengurusinya. Pembuat iklan menawarkan kemudahan di dalam kebersihan dengan menawarkan produknya kapada para pembaca iklan. Wacana (39) Unsur sensualitas sangat kental. Maka wacana (29) bagaimana cara memanjakan pasangannya. Agar merasa senang dan puas dalam setiap hubungan intim, bahkan kalau perlu, kalau bisa lama-lama kenapa harus cepat-cepat. Dengan begitu masing-masig pasangan tidak lagi khawatir akan perselingkuhan karena
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
kebutuhannya, sudah terpenuhi. Berdasarkan penafsiran makna (39) unsur dedikasi dan ekspetasi dan pembuat iklan tepenuhi. Penggunaan bahasa dengan menawarkan wewangian yang bisa merangsang. Iklan niaga yang menawarkan minuman wacana (40) dengan menampilkan bahasa Okky bolo drink orange dengan menawarkan citra rasa buah yang segar. Makna (40) adalah menawarkan minuman yang segar dengan citra rasa buah-buahan dengan rasa yang asyik. Pembuat iklan menawarkan kejar Bolonya 2x asyik untuk diminum dan direbut kesegarannya. Menawarkan kesegaran yang unik dari minuman berasa buah segar yang mengasyikkan. Tersiratnya bahwa setelah minim Okky Bolo 2x, yaitu habis minum akan mencari lagi minumannya. Wacana (41) petualangan dan kesenangan, dengan menampilkan air sebagai tempat petualangan dihari kemenangan. Menawarkan keceriaan dihari lebaran. Makna (41) adalah dihari yang suci ditawarkan kegembiraan dengan berpetualang di air. Pembuat iklan menawarkan tempat rekreasi untuk para pembaca di Ancol Taman Impian dengan fasilitas yang komplit. Menawarkan keceriaan dihari yang Fitri bersama keluarga dan handai tolan. Wacana (42) kemurahan dan kepuasan, dengan menggunakan Mentari punyanya Indosat, Cuma Rp 0, ngobrol sepuasnya. Free talk 500 ngobrol sepuasnya. Itung-itung lagi pas buat mudik dengan bahasanya, mengajak pembaca untuk menggunakan kartu Mentari. Makna (42) pembuat iklan menawarkan pada pembaca yang mau pulang mudik lebih menggunakan Mentari bisa ngobrol sepuasnya.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
4.5.3. Data Harian Waspada Wacana (43) iklan rokok yang menawarkan kenikmatan yang ditawarkan rokok A Mild Live sesuatu yang berbeda dengan rokok yang lain, melalui penggunaan bahasa Inggris ‘Wanted’ seolah-olah rokok ini selalu dicari atau dibutuhkan orang untuk dinikmati. Makna (43) bahwa rokok ini selalu dicari orangorang pemburu kenikmatan yang didapat melalui rokok A Mild Live. Pembuat iklan membujuk para perokok untuk beralih ke rokok A Mild Live. Wacana (44) adalah pengendalian sebagai penguasaan ditujukan kepada para nasabah yang setidak-tidaknya mengetahui sedikit bahasa Inggris. Makna (44) adalah Bank Bukopin sangat tepat dijadikan sebagai mitra usaha Anda (kalangan pengusaha atau pebisnis). Wacana (44) juga membatasi sasarannya yakni pada pengusaha yang ingin mempromosikan produknya, melalui pemasangan iklan. Dengan menawarkan hadiah setiap bulan diadakan undian dan menawarkan penghitungan saldo harian dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Iklan niaga wacana (45) hunian dan pemukiman, iklan ini menawarkan tempat tinggal di daerah tempat pemukiman orang-orang kelas menengah, atas. Dengan menawarkan hadiah yang cukup menggiurkan, kelihatan bahwa persaingan penawaran tempat tinggal sangat ketat. Makna wacana (45) adalah bahwa tempat tinggal dan hunian ini sangat sesuai bagi orang yang berduit, berkelas dan daerah bergengsi pembuat iklan mengajak orang atau pembaca untuk bergabung dihunian bergengsi.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Wacana (46) iklan niaga yang ditujukan kepada pengguna jasa telekomunikasi bahwa dengan memakai produk Telkomsel dengan kartu As dapat gratis tiga menit ke semua operator. Dengan memakai Kartu As bisa dapat ratusan sms murah. Makna (46) bahwa dengan menggunakan Kartu As bisa memperoleh ratusan sms murah, Nelpon dan SMS Kartu As sama-sama murah. Pembuat iklan mengharapkan pembaca untuk mengetahui bahwa kartu As lebih hemat dan dapat ratusan SMS Nelpon dan SMS sama murahnya. Wacana (47) iklan niaga menawarkan peroduk dalam negeri yang mutu dan kualitasnya terjamin dan mempunyai seni yang mempesona. Makna (47) menawarkan produk Jepara, seni ukir dalam negeri yang mempunyai seni yang mempesona. Ukiran ini terkenal diberbagai negara, yang menggambarkan kejayaan kaum bangsawan Jawa di zamannya. Hasil seni klasik yang memukau dunia internasional. Pembuat iklan mengungkapkan bahwa seni Indonesia tidak kalah dalam persaingannya. Wacana (48) kelebihan dan kecanggihan, iklan ini menunjukkan kelebihan yang dimiliki motor Yamaha Vega R dibandingkan dengan peroduk motor lainnya. Yamaha adalah motor yang sangat sesuai atau tepat untuk keluarga, harganya terjangkau dengan menggunakan bahasa ‘Jangan Pilih yang Murahan’. Makna (48) dengan menggunakan Yamaha Vega R dapat lebih irit dan dengan Yamaha Vega R impian menjadi kenyataan. Pembuat iklan menawarkan kemudahan dalam masalah transportasi dan Yamaha sebagai solusinya.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Wacana (49) adalah keunggulan sebagai kelebihan. Wacana (49) adalah iklan niaga mobil ‘Grandis’ keluaran Mitsubishi. Makna wacana (49) tidak hanya didasarkan bingkai mobil Mitsubishi Grandis, sebagai dasar kesimpulan (jika x adalah mobil maka x pasti memiliki mesin, kecepatan (cc) roda, kursi, disain yang menarik dan lainnya. Tetapi juga bingkai iklan Driving With Style Prestigious, karena inilah yang diharapkan pembuat iklan yakni pembaca pasti mengetahui bahwa mobil merek Mitsubishi sudah sangat terkenal dan banyak digunakan dibeberapa negara maju. Pernyataan ini tersirat dari penggunaan bahasa Inggris dalam iklan (49) bermakna bahwa mobil Mitsubishi menguasai pasar dunia otomotif. Pemilihan bahasa sebagai media penyampaian dalam iklan handphone Sonny Ericson. Wacana (50) dapat diasumsikan sebagai salah satu strategi atau teknik penguasaan pasar, Sonny Ericson menggunakan bahasa Inggris sebagai penyampaian tujuannya. Yang ekspetasinya tercapai dengan teralokasinya minat dan kepentingan konsumen dengan warna yang ditawarkan. Wacana (50) tersirat menonjolkan aspek persamaan jender untuk menunjang minat khususnya kaum wanita. Bahasa yang digunakan dalam wacana (50) disesuaikan dengan latar pengetahuan konsumennya, yakni kalangan wanita yang berpendidikan. Jika ingin menikmati santai dengan mendengarkan musik yang berbeda. Wacana (51) iklan niaga obat kuat, yang menggambarkan urutan waktu. Menyampaikan keampuhan obat kuat, sejalan dengan urutan waktu, daya memanfaatannya. Makna wacana (51) adalah bagaimana cara memanjakan pasangan anda, agar merasa senang dan tidak berselingkuh. Makna ini dapat ditelusuri ‘Blue
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Moon Everydays A Honey Moon’. Untuk menyempurnakan atau melangsungkan hubungan intim dengan pasangan anda. Secara tersirat dengan menggunakan obat ini suasana akan menjadi aman dan tenteram. Sementara wacana (52) adalah keunggulan sebagai kelebihan. Wacana (52) Air Asia. Didasarkan pada bingkai pesawat Air Asia, maka pesawat pasti Iklan Niaga Penerbangan memiliki mesin, kecepatannya (cc), roda, kursi, disain yang diharapkan pembuat iklan, yakni pembaca pasti mengetahui bahwa terbang bersama Air Asia, dengan penawaran ‘Medical Facilities’ dan kuliner yang menawarkan kelezatan di kota Penang. Penerbangan langsung Medan ke Penang. Makna wacana (52) Terbang Bersama Air Asia Menyenangkan dan Penawaran Cek Kesehatan yang Lebih Baik Serta Kuliner yang Lezat di Penang. Wacana (53) menggambarkan kesuksesan seseorang dalam usaha dengan menggunakan merek mobil Chevrolet. Merek mobil dijadikan simbol kekuatan mobil dengan menggunakan bahan bakar diesel yang lebih hemat. Makna (53) adalah mobil merek Chevrolet baru Cavita Diesel dengan menggunakan bahan bakar diesel yang menawarkan keiritan dalam berkenderaan. Serta dengan penggunaan bahasa ‘Turbo Intercooler’ baru, menunjukkan kwalitas baru dari mobil Chevrolet. Wacana (54) iklan niaga handphone menawarkan kehematan dengan melalui bonus dalam percakapan, maupun sms pasti hemat dengan tarif perdetik, tarif pendek. Makna wacana (54) menggambarkan bahwa dengan Nokia dan kartu Simpati dapat lebih hemat dengan menggunakan sms lebih irit. Nokia handphone berkualitas tinggi. Tersiratnya ‘pasti ekspresinya dengan express on coven’.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Iklan niaga wacana (55) iklan mobil Mitsubishi dengan penampilan baru, menggambarkan mobil yang kuat dan dapat cepat menghasilkan. Dengan menggunakan bahasa ‘Gempar Gede Cash Back’. Makna wacana (55) mencerminkan bahwa mobil Mitsubishi, bisa dihandalkan untuk mencari duit dan dapat cepat pulang modal. Tersiratnya ‘Makin pinter cari duitnya’ jadi pengembalian uang pembeli mobil dapat segera diraih. Iklan niaga wacana (56) menunjukkan kelebihan yang dimiliki mobil Mitsubishi, dengan penampilan baru Double Cabin GL X. Dengan penampilan baru dan menaklukan segala rintangan, Makna wacana (56) dengan penampilan Double cabin GL X menampilkan nuansa baru, kombinasi penumpang + tempat barang baik digunakan di daerah perkebunan. Demikian juga wacana (57) dan (59) menunjukkan kelebihan motor Suzuki Smash dan new Shogun. Pembuat iklan menawarkan dua produk Suzuki dengan kehandalannya dan warna baru Stripping baru. Persaingan motor dikelasnya dengan bahasa Buruan deh….. sebelum harga naik. Makna (57) dan (59) bahwa motor Suzuki mempunyai kwalitas tinggi dikelasnya. Tersiratnya ‘Kehebatan Sang Bintang’ kencang tangguh bertenaga menunjukkan kehandalannya di kelas motor. Wacana (58) yakni menonjolkan sifat budaya pemberani dan tangguh. Sementara unsur lekatnya rokok dalam iklan ini terlihat betapa rokok sudah menjadi kebutuhan primer bagi penikmatnya. Makna (58) menggambarkan bahwa dengan merokok
Djisamsoe
merasakan
kenikmatan
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
dan
memunculkan
semangat
kesempurnaan serta cita rasa. Djisamsoe sangat unik dan sangat tepat untuk orangorang tertentu. Sementara wacana (60) adalah informasi kekuatan, mobil masa kini yang telah teruji dua pulah tahun. Informasi kekuatan mobil akan lebih mudah meraih kesuksesan dalam penggunaannya dan menikmati hasil yang diperoleh dari beberapa mobil. Makna wacana (60) dengan memilih mobil Carry pasti memudahkan usaha anda. Wacana (61) iklan rokok yang menonjolkan rasa cengkeh yang bermutu. Penampilan New Marlboro menampilkan rasa baru dengan cengkeh yang terbaik di Indonesia. Dapat ditafsirkan jika merokok Marlboro akan merasakan kenikmatan rasa cengkeh. Mempunyai citra rasa bernuansa harum cengkeh, dengan penampilan baru. Pembuat iklan menyampaikan kepada pembaca bahwa penampilan baru dan rasa yang berbeda dari sebelumnya. Wacana (62) iklan niaga telekomunikasi, menawarkan menggunakan Telkomsel dan menawarkan hadiah dihari ulang tahun, gratis liburan ke Eropah, Hongkong atau Bali. Makna (62) menggambarkan persaingan pengguna jasa telekomunikasi, dihari ulang tahunnya menawarkan holidays pada pelanggan. Tersiratnya ‘Telkom sel say Halo to Holidays’ menggunakan telkomsel dapat berhemat dan kalau beruntung bisa berlibur ke beberapa manca negara. Iklan rokok pada wacana (63) menonjolkan budaya atau jiwa petualang yang suka akan tantangan diberbagai medan. Seperti arung jeram, faktor keselamatan adalah namor satu. Berdasarkan deskripsi ini maka makna (63) dapat ditafsirkan, jika
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
kamu merokok Djisamsoe 234 Fatsal 5 maka kamu akan merasakan nikmatnya berpetualang seperti yang digambarkan dalam iklan tersebut. Wacana (64) menunjukkan kelebihan yang dimiliki mobil Susuki dibanding mobil produk lainnya. Skema yang terbentuk dalam masyarakat di negara kita terhadap mobil, bahwa dengan naik mobil menunjukkan indentitas kelas sosialnya. Asumsi-asumsi demikianlah yang ada di negara kita dan inilah yang diharapkan pembuat iklan dari pembaca atau pembeli, untuk mengenal produknya. Demikian juga wacana (65) menawarkan kesehatan dan perawatan meminum Vitamin. Dengan minum Sangobion dapat melawan anemia, kesehatan terjaga otomatis semua aktivitas dapat berjalan dengan lancar. Makna (65) adalah dengan menjaga kesehatan dengan meminum Sangobion, sebagai tambahan berupa vitamin. Pembuat iklan mengajak para pembaca untuk membeli produknya untuk menjaga kesehatan. Wacana (66) adalah keunikan sebagai jati diri, iklan rokok pada wacana (66) untuk meraih kesuksesan diperlukan ketelitian, ketekunan, dan kegigihan, semuanya dipadu untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Makna (66) mengajak para pembaca dengan menikmati rokok Djisamsoe 234 Fatsal, akan menemukan semangat meraih kesempurnaan untuk mrngungkap keindahan yang ada dibalik kesuksesan yang diraih dan keindahan dibaliknya. Demikian juga wacana (67) kecanggihan dan kelebihan dari motor Suzuki New Shogun 125, dengan inovasi sempurna penampilan yang sempurna. Makna (67) menggambarkan penampilan baru yang menawan dan tersiratnya ‘dilawan’ berarti
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Shogun 125, mampu bersaing dikelasnya. Pembaharuan yang sempurna dan betulbetul prima. Pembuat iklan mengajak pembaca untuk membuktikan perkataan ‘dilawan’. Wacana (68) iklan informasi mengenai kesehatan yang dipamerkannya di Tiara Convention Hall. Mempromosikan pengobatan terkemuka di Malaysia. Pengobatan dan perawatan kesehatan yang terkemuka, di sini tersirat bahwa pengobatan di negara kita kurang terkemuka pelayanan yang kurang memadai. Maksud si pembuat iklan adalah mengajak khalayak ramai untuk berobat keluar negeri lebih baik. Dengan penawaran gratis dan terbuka untuk umum dalam berkonsultasi menambah minat orang banyak untuk mengetahui lebih lanjut. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa tidak semua makna mengatakan makna yang tersurat saja. Makna pragmatik terdapat dalam setiap iklan. Dua makna pragmatik utama yang digunakan dalam semua iklan yakni (1) keunggulan sebagai kelebihan (2) jalur yang sangat panjang. Kedua makna pragmatik ini bertujuan agar produk barang & jasa mendapat perhatian pelanggan yang akhirnya akan membeli produk & jasa itu. Kajian ini menunjukkan bahwa makna pragmatik paling efektif digunakan untuk menarik hati pelanggan.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan Setelah data dianalisis simpulan berikut ditemukan: 1. Makna pragmatik terdapat dalam iklan yang muncul diharian Analisa, harian Seputar Indonesia dan harian Waspada. Di dalam harian Analisa terdapat 12 makna pragmatik, dalam harian Seputar Indonesia terdapat 20 makna pragmatik dan dalam harian Waspada terdapat 22 makna pragmatik. Masing-masing iklan memiliki tampilan yang berbeda. 2. Penggunaan makna pragmatik berkaitan dengan dengan konsep psikologis penutur dan mencakup latar pengetahuan. 3. Sifat makna pragmatik adalah melebihi makna yang tertulis atau terucap. Inti dari makna pragmatik ini adalah agar produk tampak memiliki keunggulan yang berakhir dengan penjualan.
5.2. Saran Berdasarkan penelitian ini ada beberapa saran yang diusulkan sebagai berikut: 1. Disarankan agar para pembuat iklan menggunakan makna pragmatik yang tidak membingungkan.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
2. Dalam pembuatan iklan pengiklan diharapkan menampilkan makna yang relevan untuk tujuannya dan tidak menyalahi norma sosial. 3. Diharapkan penggunaan bahasa yang tepat dan bermakna mudah dimengerti, ditampilkan dalam iklan yang potensial mempengaruhi khalayak untuk membeli produk yang diiklankan
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
DAFTAR RUSTAKA
Aisyah, S, 2001. Analisis Metafora dalam Novel (Suatu Kajian). PPS USU: Tesis Program Studi Linguistik. Aminuddin, ht. Faruk. P. Wijana Putu, Budiman Kris, Budianto Melani, 2002. Analisis Wacana Kanal. Yogyakarta. Chaer, A, 1995. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, A, dan Agustina L. 1995. Sosiolinguistik Suatu Pengantar. Jakarta: Rineka Cipta. Djajasudarma. T. Fatimah. 1993. Metode Linguistik Ancangan Metode Penelitian dan Kajian. Bandung: Eresco. Ginting, EM, 2000. Analisis Bahasa Surat Kabar Masa Pemerintahan Soeharto. PPS USU: Tesis Program Studi Linguistik. Geoffrey, Leech, 1993. Prinsip-Prinsip Pragmatik. Penerjemah M.D.D Oka. Universitas Indonesia. Jakarta. Husin, 2004. Metafora Modus dalam Teks Iklan. PPS USU: Tesis Program Studi Linguistik. Kamus Linguistik, 1977. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka. Kongres Bahasa Indonesia VII, 2003. Jakarta: 14 -17 Oktober 2003. Mono, Umar, 2002. Suatu Kajian Pragmatik tentang Slogan Kosmetik. PPS USU: Tesis Program Studi Linguistik. Mulyana, 2005. Kajian Wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana. M. S. Kaelan, 1998. Filsafat Bahasa Masalah dan Perkembangannya. Yogyakarta: Paradik. M.S. Sumarlan, 2005. Analisis Wacana. Surakarta: Pustaka Cakara.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Purba, P, 2002. Ruang Persepsi Metafora Ungkapan Masyarakat Batak Toba (Suatu Kajian Pragmatik). PPS: USU. Tesis Program Studi Linguistik. Parera. J, D, 2004. Teori Semanti. Jakarta: Erlangga. Rahmah, 2001. Metafora dalam Surat Keputusan. PPS USU. Tesis Program Studi Linguistik. Ridwan, T, A, 2003. Bahasa dan Linguistik. Medan. USU Press. _________, 2003. Bahasa dan Kebahasaan. Medan. USU Press. _________, 2002. Buku Kerja Kebahasaan. Medan. USU Press. Ritonga, P, 2002. Analisis Semantik Bahasa Indonesia Pers (Studi Kasus Harian Waspada dan Sinar Indonesia Baru). PPS USU: Tesis Program Studi Linguistik. R. Rose, K & Kasper G, 2001. Pragmatics in Language Teaching. New York: Cambridge University Press. Rochayah dan Misbach, D, 1995. Sosiolinguistik (terjemahan) Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Rani, Abdul, 2005. Analisis Wacana. Malang: Banyu Media Publishing. Saeed, I, John. 1977 Semantics. RRC: Black Well Publisher.Ltd. Saragih, Amrin, 2006. Bahasa dalam Konteks Sosial. Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan. Sumarsono dan Partana Paina, 2004. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Sabda. Sugiono, 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfa Beta. Sevilla. C.G, dkk, 1993. Pengantar Metode Penelitian Jakarta. Universitas Indonesia. Press. Sugiono, Dendy, 1995. Pelepasan Subjek dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Dep Dik Bud. Yule, George, 2006. Pragmatik. Penerjemah Wahyunu Indah Fajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. ________, 1996. Pragmatics. New York: Oxford University Press.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Lampiran. 1 1. Hasil Penelitian 1.1. Data Harian Analisa No 1
Data Supermarket bahan bangunan & Mebel HOME
Sumber Analisa 1 April 2008
SMART. BUILLDING SOLUTION. Solusi Smart belanja hemat. 2
Apakah Anda sudah bosan dengan merk merk yang
Analisa 1 April 2008
sering rusak? Kenapa tidak beralih? DELL, Yours is here. DELL, Recomends windows vista. Home Premium. 3
Chevrolet April spesial.Datang dan Test Drive. Bunga
Analisa 5 April 2008
khusus 3,8 %. New APV Arena Suzuki. 4
Suzuki Neo Baleno
Analisa 5 April 2008
Revolution Perfection 5
Suzuki way of life. Grand Vitara. Ready Stock Manual Analisa 19 April 2008 & Matic. Ayo buruan ………… Berhadiah kaca film perfection
6
Suzuki Pasti Terbaik.
Analisa 19 April 2008
Makin Untung Beli Suzuki Bulan ini. Buruan deh …….sebelum harga naik.SPIN 125 lebih irit lebih gaya. Gaya terbaru. SPIN buat kamu. 7
YAMAHA. Bintang Generasi Muda. Pilih Motor Matic. Idola Indonesia.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Analisa 19 April 2008
No 8
Data INVILON The largest Pepipe.
Sumber Analisa 21 April 2008
Manufacturer Jangan Asal Murah. Pakailah Pipa Mutu Dijamin. Aman dipakai. 9
Melayani Penebangan Medan – Pakan Baru. Setiap
Analisa 21 April 2008
hari jam 13.15 WIB. Pesawat Jetliner BAC 146 – 200. Medan – Pakan Baru – Batam – Palembang – Jakarta – Semarang – Pangkalan Bun – Tanjung Pandan. Linus Airways. Atau hubungi Agen Perjalanan Anada 10
Dapatkan penawaran menarik.
Analisa 21 April 2008
Harga Promo Khusus Medan – Jakarta. Mulai IDR 495.000 Harga belum termasuk tax, s fuels surecharge. Syarat kondisi berlaku. Garuda Indonesia 11
Suzuki Pasti Terbaik.
Analisa 21 April 2008
Makin untung Beli Suzuki bulan ini …. Buruan deh …….sebelum harga naik. Kehebatan Sang Bintang Kencang Tangguh Bertenaga! 12
Laksana Town Square. Pilihan tepat untuk berinvestasi ! Harga bahan banguna Naik. Tapi kami masih tetap harga Lama. Cocok untuk usaha Spare – Part.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Analisa 22 April 2008
No
Data
Sumber
Travel, Pengangkutan, Internet. 13
MERY Rantangan.
Analisa 22 April 2008
Menerima Rantangan dan Nasi Kotak. Bersih, Halal dan Bervariasi. Gratis ongkos antar. Hubungi 7870613. 14
MITSUBISHI Motors.
Analisa 22 April 2008
Mitsubishi Maven Challenge Everything. Bintang Perkasa Indah Motors 15
Kini hadir di Medan.
Analisa 23 April 2008
COFORTA.Comfort your life ! Indonesia Top Brand. Klau sudah tidur, bisa lupa waktu 16
Hari – hari SOGO
Analisa 23 April 2008
Rambut Lembut Berkilau Conditioner/Shampo Kini hadir Lebih Kental ! Lebih irit ! 17
Lavea
Analisa 23 April
Hair Creambath Kemasa Baru 2009 Avocado …….Aloevera. 18
Analisa Bisnis
Analisa 30 April 2008
Mengekspos Kegiatan Usaha Anda. Harian Analisa 19
Zyrex duniaku. Zyrex recommends Windows Vista.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Analisa 30 April 2008
No
Data
Sumber
Kunjungi Launcing Anda Di Atrium Plaza Medan Fair Tgl 30 April – 4 Mei 2008. 20
Telkomsel Kini makin Pe De bicara dengan tarif perdetik Rp 0,5 perdetik Setelah 1 menit bicara.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Analisa 30 April 2008
1.2. Data Harian Seputar Indonesia No 21
Data
Sumber
Begitu besar jumlah
Seputar Indonesia
Calon jamaah haji 2007
5 Oktober 2007
Membuat kita harus lebih awal. Mendaftarkan diri ! Untuk mendapatkan kuota Haji tahun 2008 Dengan membayar u $ 2500 Haji khusus 2008 Biaya mulai u $4. 600 Assur Yaniyah Tour & Travel Haji Umroh 22
Napas Tak Sedap ?
Seputar Indonesia
Kumur dengan Frezza
5 Oktober 2007
Anti septic Mouth Wash Napas segar segera KONIMEX 23
Melesat cepat dengan
Seputar Indpnesia
EVALUBE 4T PRO
5 Oktober 2007
EVALUBE 4T PRO Oli sintetik dengan teknologi. Lengkap yang memberikan perlindungan lengkap. Untuk motor Anda ! Tarikan motor makin enteng. Hemat bahan bakar dan enteng di kantong ! Motor melesat makin cepat dan bebas masalah
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
No
Data
Sumber
mesin Oli Hebat Harga Hemat 24
GARUDA F00d
Seputar Indonesia
MOUN tea. Minum teh rasa buah
6 Oktober 2007
Nikmati kesegaran teh dengan rasa buah yang unik Rasa Blackcurrant, rasa apel ! Langsung sedot …..Ngapain Repot ! 25
SANKEN
Seputar Indonesia
Anak sehat = Kebahagiaan orang tua
6 Oktober 2007
Temperatur Air Panas Panas, Normal, Dingin Air Minum Sehat Membutuhkan Dispenser Sehat 26
Fren Prabayar
Seputar Indonesia
Fren, 1 Kartu Cerdas dan Hemat !
6 Oktober 2007
Rp 38, 1 menit Kesesama Fren lokal detik pertama Gratis 188 SMS ke Semua operator Aktifkan Segera ! FREN 27
VITASUS. Vitaminnya susu
Seputar Indonesia
SUPLEMEN LENGKAP UNTUK
7 Oktober 2007
PERTUMBUHAN ANAK VITASUS dapat dicampur dengan bubur, tajin atau susu kedelai. Harga Ekonomis Dapat dibeli di Apotek& Toko Obat.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
No
Data
Sumber
Diproduksi oleh PT. MUTIFA 28
SYRUP KURNIA
Seputar Indonesia
Kesegaran Keluarga Anda
7 Oktober 2007
Cap Patung Liberty 100% GULA MURNI 29
Kini saatnya and memiliki kamera
Seputar Indonesia
NIKON D – SLR 10 megapixel
4 – 8 Oktober 2007
Harga di bawah 6,5 juta rupiah ……! Persediaan terbatas Disigned to take superior, high – resolution pictures for everyone 30
Kini saatnya
Seputar Indonesia
Menatap masa depan dengan lebih bijak
4 – 8 Oktober 2007
Segera lindungi Rumah Anda dengan Asri. W W W. asri – aca – com Aca ASURANSI 31
Perlindungan AMAN 24 jam
Seputar Indonesia
Asuransi Manfaat Kecelakaan
5 – 9 Oktober 2007
Biarkan senyum lebar selalu ada bersama keluarga Anda ! Dimana pun ! Kapan pun ! Sedang apa pun ! Musibah Kecelakaan dapat terjadi dimana saja dapat berakibat Cacat Tetap hingga kematian ! Bukti perhatian & Pelayanan Kami Kepada Anda ………
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
No
Data
Sumber
Kami memberikan Perlindungan Beban Pelunasan Kredit Motor Anda ! Khusus untuk nasabah baru. Mulai tanggal 17 September 2007. Kredit Motor Anda secara otomatis sudah mendapatkan perlindungan asuransi kecelakaan diri 24 jam. Hubungi Kantor Cabang Adira Finance Terdekat Support by Adira Insurance 32
INDOCAFE
Seputar Indonesia
The touch of exellence
5 – 9 Oktober 2007
INDOCAFE COFFEMIX Jagonya NGE – MIX 33
HONDA
Seputar Indonesia
Welcome to the world of Vario new colors.
12 Oktober 2007
Experience the most fabulous ! Vario warna – warna baru duniamu. Benar – benar skuter matik sesungguhnya ! 34
LAFALOS
Seputar Indonesia
Krim Pereda Rasa Nyeri
12 Oktober 2007
Mengandung Vitamin E Baik untuk kulit Meresap Kapa saisin Ekstra Hangat Tahan lama – Sanbe 35
Ada yang lebih murah ?
Seputar Indonesia
Free talk 5000 ngobrol sepuasnya !
17 Oktober 2007
Punya INDOSAT. MENTARI.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
No 36
Data
Sumber
Aku, hidupku, musikku
Seputar Indonesia
Tiga hal yang tak terpisahkan
17 Oktober 2007
Aku adalah Nokia N series 37
ALBOTHYL
Seputar Indonesia
Tuntaskan sariawan
16 – 18 Oktober 2007
Dengan segera ! Formula Baru Tanpa Rasa Perih PHAROS ALTANA GERMAN 38
Vacum Cleanes
Seputar Indonesia
Healthy Inovation
16 – 18 Oktober 2007
ECE 39
Kalau Bisa Lama – lama
Seputar Indonesia
Kenapa harus cepat – cepat
5 – 19 Oktober 2007
Paling Lengkap Aromanya, strawbery, lychee, orange, chocho, banana, mint, manggo, durian Condoms SIMPLEK Forever Love 40
GARUDAFOOD
Seputar Indonesia
Okky bollo drink Orange
9 – 19 Oktober 2007
Baru !! Orange, Manggo Okky bollo drink Oranggo Kejar bollonya 2 x asyiknya ! 41
ATLANTIS Water Adventures
Seputar Indonesia
DISCOVER THE LOST CITY
12 – 19 Oktober 2007
Raih petualangan di hari yang fitri Di istana air terbesar tiada duanya …. Yang akan menjadikan lebaranmu lebih ceria Ancol Taman Impian
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
No 42
Data
Sumber
Ada yang lebih murah ?
Seputar Indonesia
Cuma Rp 0
17 – 19 Oktober 2007
Free talk 5000 ngobrol sepuasnya! Ayo hitung lagi! pas buat mudik Punya Indosat MENTARI
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
1.3. Data Harian Waspada NO 43
DATA A Mild Live
SUMBER Waspada 1 April 2008
Wanted 44
BANK BUKOPIN
Waspada 1 April 2008
Tabungan SiAga Bokopin Berhadiah Langsung BMWnya…? Teuteeep…? 1 BMW Diundi Setiap Bulan 01 – 04 s/d 30 – 09 – 2008 Segera Menabung di Tabungan SiAga Bukopin 5 Bunga dihitung secara simple interest Berdasarkan saldo harian dan dibuku kan setiap akhir bulan. 5 Segera hubungi kantor Bank Bukopin Terdekat atau Halo Bukopin 14005 Syarat dan ketentuan berlaku AYO ke Bank Bukopin 45
Taman Anggrek Setiabudi, dapatkan
Waspada 2 April 2008
Hadiah langsung. Honda Supra Fit x atau T LCD Samsung 32 46
TELKOMSEL Setelah Menit ke – 2 Gratis 3 Menit. Kesemua Operator! Kasih daaah …….. Eits….jangan Cuma nelepon SMS juga dong pake Kartu AS! Cuma Rp 10. 000 bisa dapat ratusan SMS murah.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Waspada 2 April 2008
NO
DATA
SUMBER
Ketik SM kirim ke 8999. Nelpon dan SMS pakai Kartu AS sama murahnya. Kasih daaah ….. KARTU AS Buat Hidupmu! 47
Anda Butuh Prabot Jepara Asli?
Waspada 7 April 2008
Malioboro Prabot 48
YAMAHA
Waspada 7 April 2008
Bintang Generasi Muda Jangan pilih Yang Murahan …! Pilih…4 tak. 110cc VEGA R Impian Jadi Kenyataan Model Keren & Beken Praktis dan Ekonomis Mesin Bandel & Berkualitas Harga Jual Kembali Paling Tinggi Motor Murah….Tapi Bukan Murahan Untuk keluarga Indonesia 49
GRANDIS The art of luxury Mitsubishi Grandis hadir dengan paduan Keseimbangan keindahan dan teknologi. Design yang modern dan stylish interior yang mewah, leluasa dan nyaman menjadi kebanggaan dalam menemani aktivitas Anda. Driving with style Prestigious.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Waspada 7 April 2008
NO 50
DATA I’m beeing a women. Selamat Hari Kartini wanita
SUMBER Waspada 10 April 2008
Indonesia. Buatlah hari istimewa ini jadi lebih cerah. Mainkan musik – musik favorit mu lewat ponsel walkman baru ini. Experience misic diffrenly. Sonny Ericsson. 51
Blue Moon Everydays A Honey Moon
Waspada 10 April 2008
Di ciptakan dengan Proses Alam. Khusus untuk Pria Dewasa. 52
Air Asia
Waspada 10 April 2008
Medical Facilities, Asam Laksa Penang Pulau yang penuh dengan cita rasa kuliner yang beragam dan nikmat, fasilitas kesehatan yang canggih dan modern. Medan – Penang Mulai Rp29.999. sekali jalan Baru satu – satunya Penerbangan Langsung. Air Asia com Airline of the year 2007 53
Chevrolet Telah Hadir Captiva Diesel Turbo
Waspada 19 April 2008
Intercooler Baru. 54
Pake yang pasti! Pake Nokia dan Simpati Bonus + Bonus pulsa, 600 sms + Rp 20.000. Pasti hematnya dengan tarif perdetik, tarif pendek Pasti ekspresinya dengan express on cover
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Waspada 20 April 2008
NO 55
DATA Gempar Gede Cash Back
SUMBER Waspada 20 April 2008
Makin pinter cari duitnya. Mitsubishi Colt T 120 cs 56
MITSUBISHI MOTORS
Waspada 21 April 2008
Mitsubishi, 4 Strada, 4 WD Triton DOUBLE CABIN GL X Penakluk Segala Rintangan 57
MAKIN UNTUNG BELI SUZUKI BULAN INI!
Waspada 23 April 2008
Buruan deh…..”Sebelum harga naik” New Smash, Si Gesit 110 Warna Baru Stripping Baru SMASH SEMAKIN DI PILIH TERBUKTI PALING : Teruji Ketahanan Irit Bahan Bakar Keren di kelasnya Banyak Dijumpai di Jalan Tinggi Harga Jual Kembali 58
Djisamsoe 234 Filter
Waspada 23 April 2008
Semangat Ke Sempurnaan 59
MAKIN UNTUNG BELI SUZUKI BULAN INI! Buruaan deh….” Sebelum harga naik” NEW SHOGUN SHOGUN DILAWAN Kehebatan Sang Bintang Kencang Tangguh Bertenaga!
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Waspada 23 April 2008
NO 60
DATA Teruji lebih dari 20 tahun
SUMBER Waspada 25 April 2008
Jangan Apekulasi Pilih yang Pasti Suzuki Carry 61
NEW
Waspada 26 April 2008
MARLBORO DENGAN CENGKEH TERBAIK INDONESIA DARI SAMPOERNA Marlbora mix 62
Telkomsel Say Halo to Holydays
Waspada 26 April 2008
Gempita ulang tahun Telkomsel berhadiah liburan gratis ke Eropa, Hongkong atau Bali 63
DJISAMSOE 234 Fatsal 5
Waspada 28 April 2008
Sebagai pemandu arung jeram, faktor keselamatan adalah nomor satu. Dibutuhkan persiapan matang, kesigapan, dan kekompakkan. Semuanya berpadu dengan semangat meraih kesempurnaan untuk sebuah pengalaman yang sempurna. 64
SEMANGAT KESEMPURNAAN.
Waspada 15 – 28 April
NEW BALENO
2008
REVOLUTION to PERFECTION PRESENTING THE CROSSOVER SEDAN SUZUKI 65
Way of Live
Waspada
Hati – hati 5 L
25 – 28 April 2008
Lawan anemia, lancarkan aktivitas Songobion
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
NO 66
DATA
SUMBER
DJISAMSOE 234 FATSAL
Waspada
Untuk menemukan batu mulia terbaik, dibutuhkan
26 – 28 April 2008
ketelitian, ketekunan dan kegigihan. Semuanya berpadu dengan semangat meraih kesempurnaan untuk mengungkap keindahan dibaliknya. SEMANGAT KESEMPURNAAN 67
SUZUKI NEW SHOGUN 125 Shogun Dilawan!
Waspada 30 April 2008
INOVASI SEMPURNA PERFORMA PRIMA 68
Kunjungi…..! Malaysia, Healthcare Internasional, Medical Expo 2008 Tiara Convention Hall Jumat, Sabtu & Minggu, 2- 4 May 2008 Dapatkan Informasi Pengobatan dan Medical Terkemuka di Malaysia Selama Pameran Gratis & Terbuka untuk Umum
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Waspada 30 April 2008