Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2015
ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI BISNIS GABUNGAN TRAVEL AGENT DAN CAFÉ PT. ABC DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE AHP DAN SWOT Citra Cahyawati1)dan M. Yusak Anshori2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Cokroaminoto 12A, Surabaya, 60264, Indonesia e-mail:
[email protected] 2) Magister Management Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopenber Jl. Cokroaminoto 12A, Surabaya, 60264, Indonesia e-mail:
[email protected]
1)
ABSTRAK Perencanaan bisnis yang matang dalam membangun usaha, sangat besar pengaruhnya bagi keberlangsungan usaha tersebut. Penelitian ini merumuskan bisnis gabungan. Konsumen umumnya memiliki kesulitan dalam merancang perjalanan wisata karena keterbatasan waktu yang mereka miliki. Disisi lain pertemuan atau meeting banyak dilakukan di restoran/café. Penelitian ini kemudian merumuskan strategi bisnis gabungan antara travel agent dan café dengan menggali informasi dari informan yang memiliki kualifikasi seperti yang telah ditentukan. Data yang diperoleh dibobotkan dengan menggunakan metode AHP dan dikaji dengan metode Triangulasi. Setelah itu, dilakukan analisis SWOT untuk menentukan strategi bisnisnya. Hasilnya adalah untuk membuat bisnis gabungan travel agent dan café harus menggunakan teknologi sebagai basis usahanya. Kemudian dikembangkan dalam skala global maupun internasional, fokus pada pengembangan produk/jasa tertentu, mempertahankan kualitas serta menjaga kepercayaan yang sudah diberikan oleh konsumen. Disamping itu, selalu memberikan sesuatu yang baru dan menarik perhatian pasar. Dan yang lebih penting lagi menyediakan sumber daya manusia yang mampu berkomunikasi dengan baik kepada konsumen. Kata kunci: Strategi Bisnis, Pemasaran, Sumber Daya Manusia, Inovasi
PENDAHULUAN Sektor pariwisata ini yang dianggap sebagai pelaku utama bagi perekonomian sebuah negara. Indonesia merupakan salah satu negara Asia Pasifik dimana sebagian besar merupakan negara berkembang, yang berupaya keras untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi mereka, salah satunya dengan pemasukan devisa bagi Negara melalui sektor pariwisata. Data dari World Travel and Tourism Council (WTTC) tahun 2014, kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia langsung dari sektor pariwisatanya pada tahun 2014 sebesar 8.1%, dan akan meningkat meningkat sebesar 5.3% tahun 2014-2024. Data pertumbuhan wisatawannya tahun 2014 diperkirakan akan mencapai pertumbuhan sebesar 14.2% dan tumbuh sebesar 5.8% tahun 2014-2024. Selain itu, penyerapan dan kontribusi ekonomi untuk perkembangan segi travel and tourism di Indonesia, terus meningkat dari tahun 2008-2013. Penyerapan domestik tahun 2013 menjadi 383.236. Diikuti juga oleh total kontribusi dari travel and tourism yakni menjadi 841.413 pada tahun 2013. Semakin banyak jenis dan variasi harga berbagai sarana transportasi penunjang, membuat masyarakat semakin tertarik untuk melakukan perjalanan baik dalam maupun luar negeri. ISBN: 978-602-70604-2-5 B-3-1
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2015
Pertumbuhan penduduk Indonesia memiliki pengaruh yang besar pada perkembangan pariwisata. Pertumbuhan penduduk Indonesia, berpusat pada kepulauan Jawa dengan Jawa Timur peringkat kedua terbanyak setelah Jawa Barat dan berpusat pada Ibukota Provinsi yakni Surabaya dengan jumlah populasi sebesar 8.459 juta jiwa. Pendapatan per kapita warga Jatim tahun 2014 diprediksi mencapai US$ 4300-4500, dimana kenaikannya akan berpengaruh pada pengingkatan biaya konsumsi dan hiburan. Dalam hasil survey Nielsen Global Consumer Q1 2013 menjabarkan sebanyak 37% masyarakat Indonesia memilih berlibur/melakukan perjalanan wisata sebagai prioritas kedua pengeluaran (konsumsi) mereka. Kendala lain yang muncul bagi masyarakat konsumen dalam merencanakan perjalanan mereka, yakni waktu dan kesempatan masyarakat yang semakin terbatas karena sibuknya dengan rutinitas pekerjaan mereka, terutama pada kota-kota besar seperti Surabaya. Pada sisi inilah bisnis travel agent dirasa mampu berkembang, yang saat ini mulai bermunculan secara pesat dan menjamur di Indonesia, terutama Surabaya. Semakin banyaknya bisnis serupa dan keinginan masyarakat yang meningkat terhadap bisnis perjalanan wisata, maka bisnis travel agent perlu mempunyai inovasi tersendiri. Kelemahan yang ada pada banyak pelaku usaha dalam bidang ini (kurangnya tenaga kerja terutama tenaga kerja yang profesional) membuat pelaku usaha perlu melakukan perbaikan sehingga dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap pelaku usaha dalam bisnis travel agent. Hal tersebut yang membuat masyarakat cenderung kurang mempercayai lagi travel agent dalam perencanaan perjalanan wisatanya, sehingga pengaruh SDM dalam travel agent cukup banyak mempengaruhi pertumbuhan perusahaan. SDM pada bisnis ini mempunyai pengaruh penting dalam keberlangsungan perusahaan dikarenakan SDM perusahaan tersebut yang akan berhadapan langsung dengan konsumen. Disisi lainnya, perubahan gaya hidup masyarakat Jawa Timur lebih banyak melakukan meeting dan bercengkrama bersama teman/kolega tidak lagi di rumah atau kantor melainkan justru dilakukan pada café/tempat nongkrong, atau restoran yang menjual makanan, minuman, dan suasana tempatnya Data yang diungkapkan oleh Kresnayana Yahya dalam seminar “Kupas Bisnis, Coffee Shop, Business Trend and Design” adalah peluang investasi membuka café di Jawa Timur terus bertumbuh. Pada tahun 2012, investasi barunya mencapai Rp. 1.000 triliun. Dengan karakteristik tersebut, maka semakin mendukung untuk pengembangan bisnis yang dapat menampung karakter tersebut. PT. ABC melihat adanya peluang untuk menggabungkan antara bisnis travel agent dan café dalam pasar Indonesia, terutama pasar kota Surabaya dan hal ini yang dianggap memberikan salah satu tawaran menarik kepada masyarakat. Pembahasan akan menggunakan teori AHP, metode triangulasi, dan analisis SWOT untuk mengolah data. AHP dipakai untuk membobotkan data yang didapatkan dari berbagai narasumber, triangulasi untuk membandingkan data interview serta kuisioner dengan kondisi lapangan yang terjadi, dan SWOT untuk merumuskan strategi setelah dilakukan pembobotan melalui AHP dan analisis dengan triangulasi. Tujuan penelitian ini yaitu merumuskan strategi bisnis gabungan yang sesuai untuk PT. ABC dalam menggabungkan bisnis travel agent dan café. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan studi literatur dan lapangan meliputi strategi development dari bidang marketing dan SDM saja. Lokasi yang akan dilakukan penelitian adalah travel agent dan café di kota Surabaya.
ISBN: 978-602-70604-2-5 B-3-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2015
METODE Penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yaitu penyebaran kuesioner dan melakukan wawancara terhadap beberapa narasumber, analisa data, perumusan hasil dan analisa data untuk strategi bisnis PT. ABC. Wawancara dilakukan kepada stakeholders (manajer atau pemilik) masing-masing narasumber untuk mengetahui strategi terbaik yang dijalankan masing-masing perusahaan dan memberi dampak seperti apa terhadap perusahaan. Sedangkan kuisioner disebarkan kepada konsumen masing-masing perusahaan untuk memperoleh keinginan dari konsumen seperti apa yang membuat mereka nyaman dan puas terhadap apa yang dijual perusahaan tersebut. Setelah mendapatkan hasil wawancara dan kuesioner maka akan dilakukan pembobotan dengan metode AHP guna memilih strategi terbaik dan diuji konsistensinya apakah hasil yang didapatkan konsisten atau tidak dan kemudian dikaji dengan metode Triangulasi untuk melihat kesesuaian lapangan dengan hasil wawancara atau kuisioner yang didapatkan. Dari kedua metode tersebut, akan dimasukkan pada analisa SWOT untuk merumuskan hasil yang didapat dari metode AHP dan Triangulasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengolahan data dengan metode AHP, Triangulasi, SWOT dan dibandingkan dengan kondisi lapangan yaitu: STRATEGI 1. fokus mengembangkan bisnis dengan menjual produk/jasa yang mempunyai ciri khas tersendiri dan konsep unik serta menarik, berbasis teknologi (berjualan dengan sistem offline dan online) dalam lingkup skala lokal dan Asia 2. menjaga kepercayaan yang sudah diberikan konsumen kepada perusahaan dengan memberikan pelayanan yang terbaik, mempertahankan rasanya enak/unik, kualitas terjamin, apabila memungkinkan dengan memberikan diskon atau potongan harga/voucher/souvernir kepada konsumen 3. menekankan dan menjalin kerjasama yang sehat dengan partner terutama partner daerah dan saling memberikan keuntungan satu dengan yang lainnya, simbiosis mutualisme MARKETING 1. memasarkan produk/jasa melalui media promosi (pameran, koran, media sosial, website, program online, dll) 2. menjual produk/jasa baik secara offline maupun secara online (door to door), dan berkelanjutan yang dapat mengurangi/meminimalisir hubungan secara langsung konsumen dan SDM, dengan lebih menekankan pada pelayanan, rasa, dan kualitasnya dan menawarkan kepada konsumen kesan yang menyenangkan, baik dan berbeda saat menggunakan produk/jasa perusahaan tersebut serta memberikan berbagai macam fasilitas seperti souvenir, cash back, dll 3. bekerja sama dengan pengusaha sejenis sebagai partner terutama dalam membantu untuk menggali informasi lebih banyak SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) 1. memperbaiki manajemen perusahaan terutama dalam pengembangan SDM untuk menjadikan SDM yang merasa memiliki perusahaan, nyaman dan senang dengan pekerjaannya sekaligus diorangkan oleh perusahan tersebut sehingga SDM dapat melakukan yang terbaik dan bersaing dengan kompetitor dalam negri
ISBN: 978-602-70604-2-5 B-3-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2015
2. SDM yang solutif, sopan, ramah, dan mampu memberikan informasi dengan baik yang biasanya merupakan SDM dengan background pendidikan sesuai pekerjaannya, serta diberikan informasi yang jelas juga oleh perusahan tentang arah dan tujuan perusahaan INOVASI 1. mengembangkan ide-ide kreatif, selalu meng-update untuk produk/jasa yang mereka tawarkan dan membuat produk sederhana bagi kaum “sadar” teknologi, sehingga membuat konsumen menjadi lebih mudah dalam membeli produk/jasa yang ditawarkan, tidak mudah dijiplak kompetitor dan apabila diperlukan menyediakan tim development khusus untuk pengembangan produk/ jasa perusahaan dimana dapat menjangkau dan diterima di wilayah Asia 2. selalu berupaya untuk membuat sesuatu yang baru/tidak jenuh dan lebih memperkenalkan keunikan atau kekhasan perusahaan seperti: mengeksplor dengan penambahan rute perjalanan wisata, terutama daerah yang kurang ter-publish, maupun membuat produk makanan/minuman baru, dan lain sebagainya 3. menawarkan berbagai jenis produk sesuai keinginan pasar dan menarik minat pembeli supaya tercapainya target atau omset perusahan 4. mngembangkan sistem yang tidak hanya bergantung pada internet, yang dapat diakses kapanpun meski tidak ada internet 5. mengembangkan perusahaan baik secara lokal maupun internasional Travel Agent: domestik dan internsional Café: ekspor dan impor KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: Strategi fokus mengembangkan bisnis dengan menjual produk/jasa yang mempunyai ciri khas tersendiri dan konsep unik serta menarik, berbasis teknologi (berjualan baik secara offline dan online) dalam lingkup skala lokal dan Asia Travel agent: fokus pada salah satu jenis wisata tertentu (keputusan dari pemilik: penjualan untuk paket pre-wedding atau postwedding dan wisata rohani dalam negeri) Café: fokus menjual produk tertentu dengan berbagai macam variannya (keputusan dari pemilik: menjual jajan pasar dan berbagai variasi kopi) menjaga kepercayaan yang sudah diberikan konsumen kepada perusahaan dengan memberikan pelayanan yang terbaik, mempertahankan rasanya enak/unik, kualitas terjamin, apabila memungkinkan dengan memberikan diskon atau potongan harga/voucher/souvernir kepada konsumen menekankan dan menjalin kerjasama yang sehat dengan partner terutama partner daerah dan saling memberikan keuntungan satu dengan yang lainnya, simbiosis mutualisme Marketing memasarkan produk/jasa melalui media promosi (pameran, koran, media sosial, website, program online, dll) menjual produk/jasa baik secara offline maupun secara online (door to door), dan berkelanjutan yang dapat mengurangi/meminimalisir hubungan secara langsung konsumen dan SDM, dengan lebih menekankan pada pelayanan, rasa, dan kualitasnya dan menawarkan kepada konsumen kesan yang menyenangkan, baik dan berbeda saat ISBN: 978-602-70604-2-5 B-3-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2015
menggunakan produk/jasa perusahaan tersebut serta memberikan berbagai macam fasilitas seperti souvenir, cash back, dll bekerja sama dengan pengusaha sejenis sebagai partner terutama dalam membantu untuk menggali informasi lebih banyak
Sumber Daya Manusia (SDM) memperbaiki manajemen perusahaan terutama dalam pengembangan SDM untuk menjadikan SDM yang merasa memiliki perusahaan, nyaman dan senang dengan pekerjaannya sekaligus diorangkan oleh perusahan tersebut sehingga SDM dapat melakukan yang terbaik dan bersaing dengan kompetitor dalam negri SDM yang solutif, sopan, ramah, dan mampu memberikan informasi dengan baik yang biasanya merupakan SDM dengan background pendidikan sesuai pekerjaannya, serta diberikan informasi yang jelas juga oleh perusahan tentang arah dan tujuan perusahaan Inovasi mengembangkan ide-ide kreatif, selalu meng-update untuk produk/jasa yang mereka tawarkan dan membuat produk sederhana bagi kaum “sadar” teknologi, sehingga membuat konsumen menjadi lebih mudah dalam membeli produk/jasa yang ditawarkan, tidak mudah dijiplak kompetitor dan apabila diperlukan menyediakan tim development khusus untuk pengembangan produk/ jasa perusahaan dimana dapat menjangkau dan diterima di wilayah Asia selalu berupaya untuk membuat sesuatu yang baru/tidak jenuh dan lebih memperkenalkan keunikan atau kekhasan perusahaan seperti: mengeksplor dengan penambahan rute perjalanan wisata, terutama daerah yang kurang ter-publish, maupun membuat produk makanan/minuman baru, dan lain sebagainya menawarkan berbagai jenis produk sesuai keinginan pasar dan menarik minat pembeli supaya tercapainya target atau omset perusahan mngembangkan sistem yang tidak hanya bergantung pada internet, yang dapat diakses kapanpun meski tidak ada internet mengembangkan perusahaan baik secara lokal maupun internasional Travel Agent: domestik dan internsional Café: ekspor dan impor Saran untuk penelitian selanjutnya adalah: Penelitian lebih lanjut dapat memperhatikan dan meneliti untuk research kebutuhan dan keinginan pasar, sehingga dalam pembuatan produk atau jasa dapat lebih terfokus pada keinginan dan kebutuhan pasar diwaktu dan tempat yang tepat. Selain itu, objek penelitian juga dapat dikembangkan pada penelitian tentang implementasi dan evaluasi strategi yang sudah dirumuskan. Dengan demikian dapat mengetahui perlu atau tidaknya perubahan atau pengembangan dari strategi tersebut, dan dampak yang terjadi pada perusahaan.
ISBN: 978-602-70604-2-5 B-3-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2015
DAFTAR PUSTAKA Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur, (2015), Wisata Jatim Pikat Lebih 24 Juta Wisatawan, Retrieved January 26, 2015, from Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur Website: http://bappeda.jatimprov.go.id Badan Pusat Statistik Jawa Timur, (n.d.)., Sosial dan Kependudukan: Kepadatan Penduduk Pertengahan Tahun Kabupaten/Kota, Retrieved November 01, 2014, from Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur Website: http://jatim.bps.go.id Kompasiana, (2013, Desember 20), Artikel: Mengembangkan Industri Pariwisata, Retrieved Februari 06, 2014, from Kompasiana: http://m.kompasiana.com Suarasurabaya, (2013, February 14), Artikel: Tips bagi yang Ingin Mendirikan Café, Retrieved Juni 21, 2015, from Suarasurabaya: http://ekonomibisnis. suarasurabaya.net World Tourism Organization, (2013), Annual Report, Spain: World Tourism Organization (UNWTO), Madrid, Spain. World Tourism Organization, (2014), Tourism Highlights, UNWTO Publications. World Travel & Tourism Council, (2014), Travel & Tourism Economic Impact Indonesia 2014, London: World Travel & Tourism Council Publishers.
ISBN: 978-602-70604-2-5 B-3-6