ANALISIS PERKEMBANGAN MODAL DAN PENDAPATAN USAHA KOPERASI DALAM RANGKA MENINGKATKAN SISA HASIL USAHA DI KPRI HARAPAN MOJOKERTO Alit Nur Apriyanti dan Kirwani Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya ABSTRAK Penelitian ini meneliti tentang “analisis perkembangan modal dan pendapatan usaha koperasi dalam rangka meningkatkan SHU di KPRI Harapan Mojokerto”. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu terletak pada perkembangan pendapatan usahanya yang mengalami kenaikan dan penurunan serta modal pinjaman yang lebih besar dari pada modal sendiri. Hal inilah yang dapat mempengaruhi peningkatan SHU di KPRI Harapan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis perkembangan modal dan pendapatan usaha KPRI Harapan Mojokerto dan untuk menganalisis penyebab peningkatan sisa hasil usaha KPRI Harapan Mojokerto. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana peneliti mendeskripsikan hasil penelitian dengan menggunakan angka. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perkembangan modal mengalami kenaikan setiap tahunnya sedangkan perkembangan pendapatan usaha mengalami kenaikan dan penurunan. Kemudian, penyebab peningkatan SHU yaitu modal, pendapatan usaha, anggota, karyawan dan unit usaha. Dalam penelitian ini, pendapatan usaha tidak begitu mempengaruhi peningkatan SHU meskipun pendapatan usaha mengalami penurunan, sisa hasil usaha yang diperoleh koperasi tetap meningkat hal itu dikarenakan pihak koperasi meminimalisir atau mengurangi beban bunga pinjaman pada bank.
ABSTRACT This research is about the analysis of “funding expansion and cooperative business income to increase the net income in KPRI Harapan Mojokerto”. The problem of this research is on the growth of the business income that has been going up and down, and the loaned fund that is bigger than their own fund. This affect the growth of the net income in KPRI Harapan. The purpose of this research is analyzing the growth of the funding and the income of KPRI Harapan and to analyze the increase cause the income growth in KPRI Harapan. This is descriptive quantitative research in which the researcher describe the result using number. This research result shows that the funding growth always increase every year while the income growth grows up and down in 2010. The increase cause the net income is funding, income, member, employee, and business unit. In this research, the income doesn’t really affect the net income growth, even if the income decrease the net income is increasing. This happen if the cooperative member minimalize debit of loan interest from bank. Keyword: perkembangan modal, pendapatan usaha dan penyebab peningkatan sisa hasil usaha.
Masyarakat Indonesia memiliki tiga pelaku
ekonomi
yang
ekonomi
tersebut
adalah
BUMN,
merupakan
BUMS, dan Koperasi. Dari ketiga
sumber usaha ekonomi nasional di
pelaku ekonomi itu yang diharapkan
kalangan
dapat
masyarakat,
tiga
pelaku
1
menjadi
tulang
punggung
perekonomian nasional yaitu koperasi,
Dengan
demikian,
dimana koperasi dipandang sebagai
merupakan
lembaga
menampung sekumpulan orang-orang
yang
menjalankan
suatu
badan
koperasi yang
kegiatan usaha tertentu, dan kegiatan
yang
usaha
membantu perekonomian rakyat, bukan
tersebut
diperlukan
oleh
masyarakat. Selain
mempunyai
usaha
kegiatan
untuk
merupakan perkumpulan dari berbagai dapat
menjadi
tulang
macam modal. Walaupun demikian,
punggung perekonomian, koperasi juga
modal merupakan unsur yang sangat
diharapkan memiliki kemampuan untuk
penting dalam perkembangan suatu
menjadi badan usaha yang efisien dan
koperasi. Tanpa adanya modal yang
mampu
berbagai
cukup besar, maka koperasi tidak dapat
goncangan yang terjadi di Indonesia saat
bersaing dengan badan usaha lainnya
ini. Goncangan tersebut yaitu adanya
yaitu
persaingan bisnis yang semakin lama
sehingga
semakin ketat, maka dari itu koperasi
berkembang dan selamanya akan berada
harus dapat bersaing dengan pelaku
jauh di bawah badan usaha tersebut.
bertahan
terhadap
ekonomi
lainnya.
Disamping
koperasi
berperan
penting
menumbuhkan potensi
dan
ekonomi
itu
BUMN
koperasi
Dalam
dalam
usaha
dan
BUMS
tidak
dapat
perkembangannya,
koperasi menggunakan modal sendiri
mengembangkan
dan
modal
pinjaman
untuk
yang
melaksanakan kegiatan usahanya, modal
mandiri, juga berperan dalam mewujud-
sendiri berasal dari simpanan wajib,
kan
simpanan pokok, dana cadangan dan
kehidupan
demokrasi
karena
kerakyatan
dengan
masyarakat pada
yang
dasarnya
hibah.
Sedangkan
modal
pinjaman
koperasi dibentuk dari, dikelola oleh dan
berasal dari koperasi lain, anggota, bank
hasilnya untuk kepentingan anggota.
dan lembaga keuangan non bank. Dalam
Pada hakikatnya koperasi merupakan
perkembangan koperasi, modal sendiri
badan usaha, sebagai badan usaha
seharusnya lebih mendominasi untuk
koperasi tetap berpegang teguh pada
kegiatan usaha di koperasi.
prinsip-prinsip ekonomi yang berlaku.
Dengan
koperasi ini terbentuk secara sukarela
sendiri,
oleh
bertanggung
orang-orang
yang
mempunyai
kepentingan dan tujuan yang sama.
maka
menggunakan anggota jawab
modal
akan
lebih
terhadap
keberhasilan usahanya karena mereka
2
merasa bahwa dirinya adalah sebagai
pihak koperasi harus memperhatikan
pemilik koperasi. Jika anggota dapat
perkembangan usahanya agar menjadi
menggunakan
lebih baik. Usaha yang dijalankan
modal
sendiri
secara
efisien, maka mereka tidak memerlukan
dengan
modal dari luar. Dengan menggunakan
menghasilkan pendapatan dalam setiap
modal sendiri, koperasi akan terhindar
unit
dari resiko di saat kegiatan usaha
memperoleh pendapatan usaha yang
koperasi tidak berjalan dengan lancar.
banyak maka hal itu dapat mendorong
Apabila pihak koperasi dapat mengolah
peningkatan laba yang disebut juga
modal
dengan
sendiri
dengan
baik,
tidak
lancar
dan
usahanya.
SHU
baik
Jika
(Sisa
koperasi
Hasil
sehingga
menjalankan usahanya dengan baik.
kesuksesan yang diinginkan dan dapat mensejahterakan
berlaku lagi pada koperasi, karena saat
dapat
Usaha),
menutup kemungkinan koperasi dapat
Namun, hal tersebut sudah tidak
koperasi
akan
mencapai
anggotanya
sesuai
dengan tujuan dibentuknya koperasi.
ini koperasi perlu memanfaatkan modal
Koperasi
Pegawai
Republik
pinjaman untuk menutupi kekurangan
Indonesia (KPRI) Harapan merupakan
jika modal dari anggota tidak mampu
salah satu koperasi yang beranggotakan
memenuhi kebutuhan dalam usahanya.
pegawai negeri dari instansi Dinas P dan
Pada dasarnya kekuatan koperasi berada
K.
pada
pegawai
permodalannya,
jika
koperasi
KPRI
Harapan negeri
beranggotakan
dan
mempunyai
mempunyai permodalan yang bagus,
penghasilan tetap diharapkan mampu
maka koperasi tersebut akan cepat
meningkatkan
berkembang dengan baik dan sehat.
dan masyarakat terutama dalam bidang
Selain modal, faktor penting yang
kesejahteraan
perekonomiannya.
KPRI
anggota
Harapan
mempengaruhi perkembangan koperasi
mempunyai beberapa usaha yaitu usaha
adalah
pertokoan, simpan pinjam dan SPBU,
usaha,
menjalankan
dan
koperasi
harus
mengembangkan
usaha
ini
dikembangkan
untuk
kegiatan usaha-usaha yang dimilikinya
kepentingan anggota koperasi. Dengan
untuk
adanya
kemajuan
koperasi.
Per-
ketiga
unit
usaha
tersebut
kembangan usaha merupakan titik untuk
diharapkan koperasi mampu membantu
mencapai kesuksesan suatu usaha yang
memenuhi kebutuhan anggotanya.
dikelola oleh koperasi. Maka dari itu,
3
KPRI Harapan merupakan suatu
meningkatkan
pendapatan
badan usaha yang senantiasa selalu
sehingga
memperhatikan perkembangan modal
meningkatkan SHU yang dapat di
dan usahanya. Perkembangan modal
peroleh
sendiri
jumlah
Namun, modal sendiri yang dimiliki
simpanan pokok, wajib, cadangan dan
koperasi lebih kecil dibanding modal
hibah. Sedangkan untuk mengetahui
pinjaman, disamping itu koperasi juga
perkembangan modal pinjaman dapat
mempunyai
dilihat dari berapa besar jumlah hutang
pendapatan usahanya, pendapatan usaha
koperasi Harapan yang berasal dari
koperasi
koperasi,
lembaga
penurunan. Turunnya pendapatan usaha
keuangan atau non keuangan. Dalam
terjadi pada tahun 2010. Sehingga hal
pelaksanaan kegiatan koperasi, modal
ini dapat mempengaruhi peningkatan
sendiri
SHU yang diperoleh koperasi Harapan.
dapat
anggota,
dan
dimanfaatkan untuk
dilihat
dari
dan
modal secara
perkembangan
pinjaman bersama-sama
usaha
ini
pihak
Jika
KPRI
hal
usahanya
tentunya
koperasi
Harapan.
permasalahan
mengalami
perkembangan
pada
kenaikan
perkembangan
modal
pendapatan
dan
dan usaha
Harapan. Dengan adanya modal yang
koperasi
semakin besar dan terus mengalami
diharapkan
peningkatan
maka
peningkatan sisa hasil usaha koperasi.
koperasi dapat mengembangkan usaha-
Sisa hasil usaha (SHU) yang diperoleh
usaha yang ada di koperasi dengan
koperasi Harapan merupakan salah satu
lancar tanpa ada hambatan dari sisi
daya tarik bagi seseorang untuk menjadi
permodalannya.
anggota koperasi tersebut dan dapat
setiap
Partisipasi dibutuhkan
untuk
tahunnya,
anggota kemajuan
berjalan
akan
dengan
dapat
baik
mendorong
sangat
mendorong anggota yang berpartisipasi
usaha
pasif menjadi anggota yang lebih aktif.
koperasi Harapan, partisipasi dalam hal
Hal
ini berupa aktif membayar simpanan dan
berpartisipasi aktif akan mendapatkan
aktif memanfaatkan unit usaha koperasi
pembagian sisa hasil usaha (SHU) yang
Harapan. Apabila semakin besar modal
lebih besar. Besarnya sisa hasil usaha
sendiri yang di setor, maka akan
yang
semakin besar pula keleluasaan para
disetiap
anggotanya dalam beroperasi untuk
bahwa koperasi Harapan telah di kelola
4
itu
disebabkan
diperoleh tahunnya
anggota
yang
koperasi
Harapan
sebagai
pertanda
secara profesional. Semakin besar sisa
Jadi koperasi adalah suatu badan
hasil usaha yang didapat koperasi
usaha yang terdiri dari perkumpulan
Harapan
semakin
kesejahteraan masyarakat
para
pula
orang-orang yang berprinsip demokrasi,
anggotanya
dan
persamaan
umumnya.
antar
anggota,
mandiri,
Untuk
kekeluargaan, saling tolong menolong
meningkatkan perolehan sisa hasil usaha
dan bekerja sama menjalankan suatu
KPRI Harapan, hal tersebut tergantung
usaha untuk memberikan jasa pada
dari besarnya modal yang di dapat dari
anggotanya
anggota koperasi Harapan dan perolehan
mensejahterakan
pendapatan usaha dari kegiatan unit
khususnya
usaha
umumnya.
yang
pada
meningkat
dijalankan
oleh
pihak
dan
dan
bertujuan
untuk
anggota
pada
masyarakat
pada
koperasi. Berdasarkan uraian latar belakang di
Modal
atas, maka masalah yang dibahas dalam
Menurut Adam Smith dalam buku
penelitian ini adalah (1) bagaiman
yang berjudul “The Wealth Of Nations”
perkembangan modal dan pendapatan
yang telah dikutip oleh Firdaus dan
usaha di KPRI Harapan Mojokerto? (2)
Susanto (2004:70) mengartikan bahwa
Apakah yang menyebabkan peningkatan
modal
SHU di KPRI Harapan Mojokerto?
kekayaan yang dapat mendatangkan
sebagai
bagian
dari
nilai
penghasilan. Dari pengertian di atas maka dapat
Koperasi Indonesia Undang-Undang Perkoperasian No.
disimpulkan, modal adalah sesuatu yang
17 tahun 2012 menyebutkan bahwa
dapat berupa uang atau barang yang
“Koperasi adalah badan hukum yang
dimanfaatkan
didirikan oleh orang perseorangan atau
menjalankan kegiatan usahanya agar
badan
dengan
berjalan dengan lancar yang dapat
pemisahan kekayaan para anggotanya
digunakan secara langsung atau tidak
sebagai
langsung.
hukum
modal
koperasi,
untuk
menjalankan
oleh
koperasi
untuk
usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi,
Sumber Modal
sosial, dan budaya sesuai dengan nilai
Pada umumnya modal koperasi
dan prinsip koperasi”.
berasal dari modal sendiri dan modal
5
pinjaman, hal ini ditegaskan lagi dalam
dapat dinikmati oleh anggota koperasi
UU
tentang
itu sendiri. Menurut Sartika (2004:81)
Perkoperasian pada pasal 41 ayat 1
pendapatan koperasi adalah penerimaan
menyatakan
koperasi
No.25
Tahun
bahwa
1992
modal
koperasi
atas
kontribusi
anggota
terdiri dari modal sendiri dan modal
koperasi bagi pemenuhan biaya-biaya
pinjaman. Dalam Pasal 41 Ayat (2),
koperasi.
disebutkan modal sendiri bersumber dari
Sedangkan
menurut
Rahardja
simpanan pokok, simpanan wajib, dana
(2006:292) pendapatan usaha adalah
cadangan, hibah.
Sedangkan modal
total penerimaan (uang dan bukan uang)
pinjaman berasal dari anggota, koperasi
seseorang atau suatu rumah tangga
lainnya dan/atau anggotanya, bank dan
selama periode tertentu.
lembaga keuangan lainnya, penerbitan
Dari pengertian di atas, maka
obligasi dan hutang lainnya, serta
peneliti
menyimpulkan
sumber lain yang sah
pendapatan
usaha
bahwa
koperasi
adalah
penerimaan total berupa uang atau barang yang diperoleh koperasi atas
Pendapatan Usaha Suatu badan usaha koperasi selalu
kontribusi anggota
membentuk beberapa usaha dengan
koperasi
selama
periode waktu tertentu.
tujuan untuk mensejahterakan anggota dan juga masyarakatnya. Koperasi tidak
Sisa Hasil Usaha (SHU)
hanya membentuk usaha saja, tetapi
Menurut
Sitio
dan
Tamba
pihak koperasi selalu berusaha agar
(2001:87), SHU koperasi adalah
usaha-usahanya
selisih dari seluruh pemasukan atau
selalu
mengalami
perkembangan setiap tahunnya.
penerimaan total (total revenue [TR])
Usaha yang dapat berkembang dengan
baik
akan
dengan biaya-biaya atau biaya total
memberikan
(total cost [TC]) dalam satu tahun
keuntungan bagi koperasi, sehingga sesuai
dengan
tujuan
yang
buku.
telah
Dari pengertian di atas, maka dapat
ditetapkan yaitu untuk mensejahterakan
disimpulkan
anggota dan masyarakat. Setiap kegiatan
keuntungan
usaha yang dikelola oleh koperasi akan
SHU atau
merupakan
pendapatan
yang
diperoleh koperasi yang berasal dari
menghasilkan pendapatan yang yang
jumlah
6
penerimaan
total
dikurangi
jumlah biaya total yang dihitung dalam
pendapatan usaha dan SHU dari tahun
satu tahun buku.
ke tahun. Populasi dari penelitian ini adalah Koperasi Pegawai Republik Indonesia
Metode Penelitian Jenis
penelitian ini
penelitian
merupakan
deskriptif
(KPRI).
Sedangkan
sampel
pada
dengan
penelitian ini adalah Laporan per-
menggunakan pendekatan kuantitatif.
tanggungjawaban pengurus tahun 2008-
Penelitian deskriptif ini tidak bermaksud
2011.
untuk menguji hipotesis tetapi hanya
Teknik pengumpulan data pada
akan mendeskripsikan suatu peristiwa
penelitian ini menggunakan observasi,
atau kejadian yang terjadi pada saat
dokumentasi dan wawancara. Teknik
sekarang.
analisis penelitian ini menggunakan
Menggunakan
pendekatan
kuantitatif karena dalam penelitian ini
persentase
dan
keabsahan
data.
masih menggunakan data angka untuk mempermudah
peneliti
dalam
menggambarkan perkembangan modal,
Hasil Penelitian 1) Perkembangan Modal Tabel 1.1 Perkembangan Modal KPRI “Harapan” 2008-2011 Thn
Modal sendiri
2008 2009 2010 2011
1.955.775.800 2.208.673.300 2.729.035.890 3.269.562.080
Modal pinjaman 3.805.647.505 3.856.411.353 4.127.462.789 4.369.323.204
5.761.423.305 6.065.084.653 6.856.498.679 7.638.885.284
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui
(%)
248.964.653 303.661.348 791.414.026 640.813.021
5% 5% 13% 10%
koperasi juga meningkat sebesar Rp 791.414.026 dibanding tahun 2009.
dikumpulkan dan dimiliki koperasi
Kenaikan tersebut juga berlanjut
perkembangannya setiap tahun selalu
pada tahun 2011 yang meningkat
mengalami kenaikan. Pada tahun
sebesar Rp 640.813.021 dibanding
2008
tahun 2010.
2009
modal
selisih
yang
ke
bahwa
Total Modal
modal
koperasi
mengalami kenaikan sebesar Rp
Kenaikan modal koperasi terbesar
303.661.348. Tahun 2010 modal
terjadi
7
pada
tahun
2010
yang
ditunjukkan sebesar
dengan
13%.
Pada
persentase
disebabkan karena koperasi saat ini
umumnya
sangat membutuhkan modal yang
naiknya modal sendiri disebabkan
besar
adanya kenaikan simpanan pokok
terutama
dan simpanan wajib. Sedangkan
membutuhkan modal cukup banyak
meningkatnya
agar usahanya tetap berjalan lancar.
modal
pinjaman
untuk
kegiatan
usaha
usahanya
SPBU
yang
2) Perkembangan Pendapatan usaha Tabel 1.2 Perkembangan Pendapatan Usaha KPRI “Harapan” 2008 - 2011 Thn
USP
Toko
SPBU
Total
selisih
(%)
2008 2009 2010 2011
1.532.625.512 1.554.307.764 952.685.785 990.609.703
77.137.400 80.458.074 78.519.469 80.343.453
555.400.545 559.865.822 514.307.531 535.535.490
2.165.163.457 2.194.631.660 1.545.512.785 1.606.488.646
36.656.954 39.468.203 -649.118.875 60.975.861
2% 2% -29% 4%
Data di atas menunjukkan bahwa
Rp 60.975.861, dengan persentase
jumlah seluruh pendapatan usaha
4%.
yang diperoleh dari tiga unit usaha
Pada
umumnya
peningkatan
yang dimiliki oleh KPRI Harapan
pendapatan usaha simpan pinjam
mengalami kenaikan dan penurunan.
disebabkan
Pada tahun 2008 total pendapatan
peminjam dari tahun ke tahun serta
usaha
koperasi
adanya penambahan modal untuk
Harapan adalah Rp 2.165.163.457,
kegiatan simpan pinjam, sedangkan
sedangkan
yang
diperoleh
tahun
pendapatannya
bertambahnya
jumlah
2009
total
peningkatan pendapatan usaha toko
sebesar
Rp
dan SPBU terjadi karena pihak
2.194.631.660. Jumlah pendapatan
koperasi
dari tahun 2008 ke tahun 2009
penjualan.
mengalami kenaikan sebesar 2%
meningkatkan
omzet
Sedangkan penurunan pendapatan
dengan selisih Rp 39.468.203.
usaha simpan pinjam disebabkan
Pada tahun berikutnya yaitu tahun
pihak koperasi mengurangi modal
2010 pendapatan usaha mengalami
yang
penurunan sebesar Rp 649.118.875
simpan pinjam sehingga anggota
dengan persentase 29%. Pada tahun
yang ingin melakukan kredit juga
2010
semakin
ke
2011
mengalami
peningkatan kembali yaitu sebesar
disetorkan
untuk
berkurang,
kegiatan
penurunan
pendapatan usaha toko terjadi karena
8
adanya barang yang rusak sehingga
penjualan lebih kecil di banding
dapat mengurangi penjualan toko,
tahun sebelumnya.
dan penurunan pendapatan usaha SPBU disebabkan karena
omzet
3) Peningkatan SHU di KPRI Harapan Tabel 4.11 Peningkatan SHU KPRI “Harapan” 2008 - 2011 Pendapatan Usaha 2.165.163.457 2.194.631.660 1.545.512.785 1.606.488.646
Thn 2008 2009 2010 2011
Beban Usaha
SHU
Selisih
(%)
1.897.037.957 1.920.150.152 1.266.865.136 1.322.420.197
268.125.500 274.481.508 278.647.649 284.068.449
5.755.928 6.356.008 4.166.141 5.420.800
2,21% 2,37% 1,52% 1,95%
Dari data di atas, peningkatan SHU
KPRI
Harapan
Kenaikan SHU KPRI Harapan
selalu
yang paling tinggi terjadi pada tahun
mengalami kenaikan setiap tahun.
2009 yaitu sebesar 2,37% walaupun
Pada
pada tahun-tahun berikutnya juga
tahun
2008
SHU
Rp
268.125.500, tahun 2009 SHU
mengalami
kenaikan.
Meskipun
KPRI
pendapatan
usaha
mengalami
Harapan
meningkat
menjadi Rp 274.481.508, SHU
penurunan yaitu pada tahun 2010,
mengalami
dengan
sisa hasil usaha KPRI Harapan tetap
selisih sebesar Rp 6.356.008 dan
mengalami kenaikan. Kenaikan sisa
perkembangan persentase sebesar
hasil usaha ini disebabkan karena
2,37%. Pada tahun berikutnya
pihak koperasi meminimalisir jumlah
yaitu tahun 2009 ke tahun 2010
beban
juga
kenaikan,
operasional dari tahun 2009 ke tahun
kenaikan dari tahun 2009 ke tahun
2010 turun drastis karena beban
2010
4.166.141
bunga pada bank sudah dilunasi pada
dengan nilai persentase sebesar
tahun 2009 sehingga tahun 2010
1,52%.
2011
pihak koperasi tidak perlu membayar
mengalami kenaikan sebesar Rp
beban bunga pinjaman pada bank
5.420.800 dengan nilai persentase
yang sangat besar.
kenaikan
mengalami
sebesar
Pada
Rp
tahun
sebesar 1,95% dibanding tahun 2010.
9
yang
dikeluarkan,
beban
pendapatan
Keabsahan Data Triangulasi keabsahan
data
data
atau
dapat
dilihat
SPBU
teknik
kenaikan dan penurunan yang terjadi
dari
pada tahun 2010. Kemudian peneliti
perbandingan beberapa sumber data
membandingkan
yaitu
dokumentasi
dapat
melalui
mengalami
observasi,
data
dengan
dari
melakukan
dokumentasi dan wawancara.
wawancara kepada Mbak Fenny
1) Perkembangan Modal
bagian administrasi KPRI Harapan,
Berdasarkan sumber dokumentasi
beliau menyatakan bahwa memang
yang dimiliki oleh peneliti yaitu
benar
laporan pertanggungjawaban KPRI
Harapan
Harapan
penurunan.
Mojokerto,
bahwa
perkembangan modal dilihat dari
setiap
tahun
usaha
sempat
KPRI
mengalami
3) Peningkatan Sisa Hasil Usaha (SHU)
modal sendiri dan modal pinjaman yang
pendapatan
Berdasarkan
wawancara
yang
meningkat.
dilakukan peneliti kepada Mbak
Selanjutnya peneliti membandingkan
Fenny bagian administrasi KPRI
hasil
Harapan
dokumentasi
dengan
hasil
Mojokerto,
beliau
wawancara kepada Mbak Fenny
menyatakan bahwa sisa hasil usaha
bagian administrasi KPRI Harapan,
selama 4 tahun yaitu dari tahun
beliau
2008-2011
selalu
peningkatan.
Kemudian
menyatakan
perkembangan
bahwa
modal
memang
peneliti
dilihat dari besarnya modal sendiri
membandingkan
dan modal pinjaman yang dimiliki
dengan
oleh koperasi, perkembanngan modal
tanggungjawaban
setiap
meningkat,
mengenai laporan laba rugi pada
dengan demikian maka data tersebut
tahun 2008-2011. Di dalam laporan
ternyata benar.
tersebut ternyata benar, sisa hasil
tahun
selalu
2) Perkembangan Pendapatan Usaha Berdasarkan tanggungjawaban Mojokerto,
bahwa
laporan KPRI
data
hasil
mengalami
wawancara
laporan KPRI
perHarapan
usaha yang diperoleh KPRI Harapan
per-
selalu mengalami peningkatan.
Harapan
4) Penyebab Peningkatan Sisa Hasil
perkembangan
Usaha (SHU)
pendapatan usaha yaitu pendapatan
Berdasarkan
USP, pendapatan Unit Toko dan
hasil
wawancara
dengan salah satu anggota koperasi
10
tentang penyebab peningkatan SHU, beliau
menyatakan
Setelah
bahwa
jawaban
peneliti
mendapat
hasil
wawancara,
dari
peningkatan SHU karena modal yang
selanjutnya peneliti membandingkan
dimiliki koperasi dan keaktifan para
hasil wawancara tersebut dengan
anggotanya.
laporan
Selanjutnya
peneliti
pertanggungjawaban
melakukan konfirmasi dari hasil
pengurus KPRI Harapan Mojokerto,
wawancara dengan anggota KPRI
dan memang benar adanya bahwa
Harapan
simpanan pokok dan simpanan wajib
tersebut
dengan
hasil
wawancara
kepada
bagian
administrasi,
ternyata
jawaban
mengalami
peningkatan,
dimana
simpanan pokok awalnya Rp 10.000
tersebut memang benar.
menjadi Rp 100.000, sedangkan
5) Modal
simpanan wajib awalnya Rp 25.000
Berdasarkan
hasil
wawancara
menjadi Rp 75.000.
dengan Mbak fenny bagian admin, beliau
menyatakan
6) Volume usaha (Pendapatan Usaha)
bahwa
Berdasarkan
hasil
wawancara
peningkatan modal ini disebabkan
peneliti dengan bagian admin, beliau
karena peningkatan simpanan pokok
menyatakan
dan simpanan wajib serta anggota
meningkatkan volume/omset usaha
yang
selalu
bahwa
dengan
aktif
membayar
maka hal itu dapat meningkatkan
tersebut.
Kemudian
pendapatan dan SHU yang diperoleh
peneliti menanyakan kepada anggota
juga dapat meningkat, namun di
tentang
KPRI
simpanan
keaktifannya
membayar
Harapan
meskipun
simpanan pokok dan simpanan wajib,
pendapatannya
beliau menyatakan bahwa simpanan
diperoleh tetap naik ini karena
pokok
adanya pengurangan beban bunga
dan
ditingkatkan
simpanan dengan
wajib
kesepakatan
pinjaman
pada
turun
SHU
bank.
yang
Kemudian
bersama saat RAT serta pembayaran
peneliti mengkonfirmasi dengan hasil
simpanan pokok dan simpanan wajib
wawancara
melalui pemotongan gaji, jadi tidak
pengurus
ada anggota yang lupa membayar
menyatakan bahwa memang benar
simpanan tersebut.
adanya saat pendapatan usaha turun
kepada KPRI
SHU tetap naik.
11
Bpk
Harapan,
Sucipto beliau
Kemudian peneliti membandingkan
dengan
data
tanggungjawaban
laporan
gaji,
per-
pengurus
mendorong
KPR
anggota
itu
dapat
tetap
aktif
Harapan.
benar data menunjukkan bahwa saat usaha
hal
berpartisipasi di unit usaha KPRI
Harapan Mojokerto, dan memang
pendapatan
sehingga
8) Pelayanan Karyawan
mengalami
Berdasarkan wawancara dengan
penurunan di tahun 2010, sisa hasil
Mbak Fenny bagian administrasi,
usaha tetap meningkat karena beban
beliau menyatakan bahwa karyawan
bunga pinjaman pada bank sudah
sudah melakukan pelayanan yang
berkurang.
terbaik kepada konsumen, pelayanan
7) Keaktifan Anggota Berdasarkan
yang baik ini dapat mendorong
hasil
wawancara
konsumen terus berbelanja di KPRI
dengan bagian administrasi, beliau
Harapan dan nantinga pendapatan
menyatakan
akan meningkat, sisa hasil usaha juga
bahwa
meningkatkan
untuk
keaktifan
anggota
akan meningkat.
pihak koperasi memberikan wajib
Kemudian
belanja senilai Rp 50.000 pada
wawancara
anggota, dan untuk USP bunga yang
konsumen
diberikan
hasil
sebesar
1,5%
,
peneliti dengan
untuk
wawancara
melakukan salah
satu
membandingkan dengan
pembayarannya melalui potong gaji
administrasi,
serta persyaratan yang mudah saat
menyatakan bahwa pelayanan yang
melakukan peminjaman.
diberikan oleh karyawan memuaskan
Kemudian peneliti menanyakan kembali
anggota,
tersebut
sehingga mereka tidak kecewa saat
anggota
berbelanja atau melakukan isi ulang
tersebut menyatakan memang benar
BBM di SPBU miliki koperasi. Dari
setiap anggota mendapatkan wajib
hasil wawancara dapat disimpulkan
belanja senilai Rp 50.000 yang dapat
bahwa
digunakan untuk belanja di toko atau
melakukan pelayanan yang baik pada
SPBU milik koperasi, sedangkan
konsumen.
untuk
pada
konsumen
bagian
peminjaman
benar
karyawan
telah
di
USP
mudah
dan
Hasil wawancara peneliti dengan
pembayarannya melalui pemotongan
bagian administrasi mengenai unit
persyaratannya
9) Unit usaha
12
usaha, telah peneliti konfirmasikan
pembayaran simpanan pokok pada
dengan
pada
tahun 2008, yaitu yang semula
pengurus KPRI Harapan Mojokerto.
pembayaran simpanan pokok KPRI
Dari
Harapan
hasil
hasil
wawancara
wawancara
tersebut
sebesar
Rp
10.000,00
menyatakan bahwa unit usaha yang
menjadi Rp 100.000,00, sedangkan
dimiliki KPRI Harapan ada 3 yaitu
simpanan wajib KPRI Harapan yang
unit simpan pinjam, unit toko, dan
semula Rp 25.000,00 menjadi Rp
unit SPBU. Hal ini juga peneliti
50.000,00 kemudian pihak koperasi
konfirmasikan pada buku laporan
menaikkan lagi simpanan wajib pada
pertanggungjawaban pengurus dan
tahun 2010 sebesar Rp 75.000,00
data tersebut benar adanya.
sampai sekarang. Untuk
menjalankan
kegiatan
usahanya, KPRI Harapan tidak hanya
Pembahasan dan
bisa mengandalkan modal sendiri
Pendapatan Usaha KPRI Harapan
saja, KPRI Harapan juga menambah
Mojokerto
modal pinjaman dari luar yaitu modal
1. Perkembangan
Modal
Berdasarkan hasil penelitian dan
yang berasal dari koperasi lain
wawancara kepada bagian admin
(PKPRI) dan dari bank-bank. KPRI
keuangan KPRI Harapan, bahwa
Harapan sangat membutuhkan aliran
modal yang dimiliki oleh KPRI
dana dari luar karena baru-baru ini
Harapan mengalami perkembangan
koperasi Harapan membuka unit
yang baik. Hal ini dapat dilihat pada
usaha baru yaitu unit usaha SPBU
perkembangan modal koperasi yang
yang membutuhkan dan yang cukup
selalu mengalami peningkatan setiap
besar. Hal inilah yang membuat
tahunnya.
koperasi
meningkatkan
jumlah
Modal KPRI Harapan berasal dari
modalnya melalui modal pinjaman
modal sendiri yang diperoleh dari
sehingga modal pinjamannya juga
simpanan pokok dan simpanan wajib
selalu
yang dibayar oleh anggota. Modal
Meskipun modal pinjaman selalu
sendiri selalu mengalami kenaikan
mengalami kenaikan tetapi hal itu
setiap tahun, kenaikan ini disebabkan
diimbangi dengan kenaikan modal
karena pihak koperasi menaikkan
13
mengalami
kenaikan.
sendiri yang juga selalu mengalami
unit tersebut berkurang, pada usaha
peningkatan.
SPBU karena omzet penjualan yang
Jika hanya mengandalkan modal
menurun, dan pada toko mengalami
sendiri yang terbatas, KPRI Harapan
penurunan karena adanya barang
tidak dapat mencapai tujuan yang
yang rusak sehingga barang tersebut
diinginkan
tidak dapat dijual.
yaitu
untuk
mensejahterkan anggotanya, maka
Pada
tahun
2011
pendapatan
dari itu koperasi harus melakukan
usaha koperasi mulai mengalami
pinjaman ke bank atau koperasi lain
peningkatan
misalnya ke PKPRI untuk menambah
pendapatan usaha pada unit simpan
permodalan koperasi. Dengan adanya
pinjam
penambahan modal yang dilakukan
penambahan modal sehingga banyak
pihak
hal
anggota yang melakukan pinjaman
untuk
pada koperasi, kemudian kenaikan
tersebut
koperasi, dapat
kelancaran
diharapkan membantu
usaha
yang
dimiliki
kembali.
Kenaikan
disebabkan
pendapatan
usaha
adanya
pada
unit
koperasi sehingga KPRI Harapan
pertokoan dan unit usaha SPBU
dapat
disebabkan
mengembangkan
usahanya
untuk kesejahteraan anggota. Berbeda
dengan
karena
adanya
peningkatan omzet penjualan
permodalan
Sama halnya dengan modal, sisa
koperasi, pendapatan usaha koperasi
hasil usaha koperasi Harapan juga
tidak selalu mengalami peningkatan.
mengalami peningkatan setiap tahun,
Pendapatan usaha koperasi diperoleh
meskipun pendapatan usaha sempat
dari tiga unit usaha yang dimiliki
mengalami penurunan hal itu tidak
oleh KPRI Harapan yaitu unit usaha
mempengaruhi perkembangan sisa
simpan pinjam, unit usaha pertokoan,
hasil
dan unit usaha SPBU. Pada tahun
Meningkatnya
2010 pendapatan usaha koperasi
pendapatan
mengalami
yang
penurunan ini bisa terjadi karena
disebabkan adanya hal-hal tertentu
pihak koperasi meminimalisir beban
yang terjadi di setiap unit usahanya,
yaitu
misal pada unit usaha simpan pinjam
pinjaman pada bank. Beban tersebut
menurun karena permodalan untuk
sudah dilunasi pada tahun 2009
penurunan
14
usaha
(SHU) SHU usaha
mengurangi
koperasi. pada
saat
mengalami
beban
bunga
sehingga pada tahun 2010 koperasi
terima anggota”. Maksud dari
tidak perlu membayar beban bunga
partisipasi anggota disini adalah
pinjaman bank, sehingga beban yang
partisipasi
dikeluarkan sedikit dan SHU yang
simpanan pokok dan simpanan
diperoleh
wajib sehingga dapat mendorong
KPRI
Harapan
tetap
mengalami kenaikan.
membayar
peningkatan modal koperasi. Jika dilihat
2. Penyebab Peningkatan SHU Di KPRI Harapan Mojokerto Berdasarkan
dalam
wawancara
yang
pada
laporan
per-
tanggungjawaban
pengurus
permodalan
Harapan
koperasi
dilakukan peneliti dengan bagian
selalu mengalami kenaikan. Hal
admin
inilah yang dapat menyebabkan
koperasi
menyebutkan
Harapan
bahwa
yang
SHU
yang
diperoleh
KPRI
menyebabkan peningkatan sisa hasil
Harapan juga selalu mengalami
usaha KPRI Harapan Mojokerto
peningkatan.
adalah
modal,
(pendapatan
volume usaha),
usaha
b. Pendapatan Usaha
anggota,
Berdasarkan
wawancara
karyawan dan unit usaha.
dengan bagian administrasi dan
a. Modal
juga pengurus KPRI Harapan,
Berdasarkan hasil wawancara dengan
Mbak
Fenny
beliau menyatakan bahwa untuk
bagian
meningkatkan pendapatan maka
administrasi, beliau menyatakan
pihak
bahwa modal merupakan salah
meningkatkan omset penjualan.
satu penyebab utama peningkatan
Tetpai pada tahun 2010, pihak
SHU. Saat modal mengalami
koperasi
kenaikan
yang
sehingga hal itu berakibat pada
diperoleh juga akan meningkat.
penurunan pendapatan usahanya.
Hal ini sesuai dengan teori yang
Pendapatan
dikemukakan
dan
merupakan salah satu faktor untuk
yang
meningkatkan sisa hasil usaha,
tinggi
jika pendapatan usaha naik maka
partisipasi anggota maka idealnya
SHU juga ikut naik. Namun
semakin tinggi manfaat yang di
dalam
maka
Tamba menjelaskan
SHU
oleh
Sitio
(2001:79) “semakin
15
koperasi
mengurangi
usaha
kenyataannya
harus
omset,
memang
asumsi
tersebut tidak berlaku di KPRI
tersebut juga selalu berbelanja di
Harapan, karena saat peneliti
toko KPRI Harapan karena setiap
melakukan
anggota mempunyai kartu WB
wawancara
dengan
bagian administrasi menyebutkan
(Wajib
Belanja)
bahwa pihak koperasi mempunyai
50.000,
hal
ini
sangat
cara untuk mengatasi masalah
menguntungkan
bagi
anggota,
tersebut
pihak
Harapan
yaitu
dengan
cara
KPRI
sebesar
juga
meminimalisir beban bunga pada
mempunyai
bank
saat
anggota bisa belanja di toko dan
mengalami
dapat dibayar bulan depan dengan
sehingga
pendapatan
pada
usaha
penurunan sisa hasil usaha tetap
kebijakan
Rp
bahwa
cara pemotongan gaji.
naik atau meningkat.
Kartu
c. Keaktifan Anggota
wajib
belanja
tidak
hanya berlaku untuk di toko saja
Berdasarkan hasil wawancara
melainkan dapat digunakan untuk
dengan bagian adminidtrasi KPRi
membeli BBM di SPBU. Jadi
Harapan
terserah
menyatakan
bahwa
anggota
ingin
keaktifan anggota ini dapat dilihat
memanfaatkan kartu wajib belanja
dari
yang
tersebut di toko atau di SPBU.
usahanya.
Keaktifan anggota ini disamping
Misalnya meminjam di USP,
menguntungkan koperasi, anggota
berbelanja di toko dan SPBU
juga dapat merasakan keuntungan
KPRI Harapan.
karena anggota yang semakin
partispasi
memanfaatka
Salah
anggota unit
satu
anggota
yang
aktif dapat memperoleh sisa hasil
peneliti wawancarai menyatakan
usaha yang lebih banyak.
bahwa beliau selalu meminjam di USP
KPRI
anggota persayaratan
Harapan tersebut pinjaman
d. Karyawan
karena
Berdasarkan wawancara yang
merasa
dilakukan
mudah
bagian
oleh
peneliti
administrasi
pada KPRI
dilakukan serta pembayarannya
Harapan, peningkatan sisa hasil
dapat melalui pemotongan gaji.
usaha ini juga didorong karena
Selain meminjam di unit simpan
peran
pinjam KPRI Harapan, anggota
memberikan pelayanan terbaiknya
16
serta
karyawan
yang
pada konsumen. Para karyawan tersebut
sudah
tugasnya
dengan
bertugas
Maka dari itu, KPRI Harapan
melaksanakan baik,
untuk
membentuk tiga unit usaha yaitu unit
yaitu
usaha simpan pinjam, toko dan juga
melayani
SPBU, jadi pihak koperasi tidak
konsumen dengan ramah sehingga
hanya
konsumen puas dengan pelayanan
usaha dari unit simpan pinjam saja
yang
melainkan
diberikan
dan
dapat
mengandalkan
pendapatan
dapat
memperoleh
mendorong konsumen tersebut
pendapatan dari usaha lainnya untuk
untuk kembali lagi memanfaatkan
meningkatkan sisa hasil usaha.
usaha KPRI Harapan. Peneliti
juga
melakukan
Simpulan dan saran
wawancara dengan salah satu konsumen
untuk
memperkuat
hasil
1. Simpulan
lebih
a. Dari hasil penelitian menunjukkan
penelitian,
bahwa perkembangan permodalan
konsumen tersebut menyatakan
koperasi
bahwa memang pelayanan yang
mengalami
diberikan oleh karyawan di SPBU
menerus yang disebabkan karena
tersebut
pihak
ramah-ramah,
dan
selama
4
tahun
kenaikan
terus
koperasi
meningkatkan
konsumen tidak kecewa membeli
simpanan
BBM di SPBU milik KPRI
10.000,00 menjadi Rp 100.000,00
Harapan.
dan
e. Jumlah Unit Usaha
pokok
dari
meningkatkan
Rp
simpanan
wajib dari Rp 25.000,00 menjadi
Berdasarkan hasil wawancara
Rp 50.000,00. Sedangkan per-
dengan pengurus KPRI Harapan,
kembangan
beliau
selama 4 tahun sempat mengalami
menyatakan
bahwa
pendapatan
banyaknya unit usaha juga dapat
penurunan
menyebabkan peningkatan SHU,
tahun
karena
peminjam berkurang dan adanya
pihak
koperasi
dapat
yang
2010,
barang.
terjadi
usaha
karena
Selain
pada jumlah
memperoleh sisa hasil usaha dari
retur
turun,
beberapa unit usaha yang dikelola
pendapatan usaha juga mengalami
dengan baik.
kenaikan yang disebabkan karena peningkatan omzet penjualan.
17
b. Penyebab peningkatan sisa hasil usaha
di
Sejarah, Teori dan Praktek. Bogor : Ghalia Indonesia.
KPRI
Harapan
yaitu
modal,
usaha,
karyawan,
Hendar, Kusnadi 2005. Ekonomi Koperasi. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI.
a. Agar pendapatan usaha selalu
Hendrojogi. 2010. Koperasi : Asas-asas, Teori, dan Praktik. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada.
Mojokerto pendapatan
anggota dan unit usaha. 2. Saran
Kartasapoetra. 2003. Praktek Pengelolaan Koperasi. Jakarta : PT Rineka Cipta dan PT. Bina Adiaksara.
mengalami peningkatan seperti permodalan
koperasi,
maka
anggota harus lebih aktif untuk melakukan simpan pinjam di
Nurendah, Analia dkk. 2011. Kewirausahaan Pengembangan Usaha, (Online), (http://nnaalliiaa.blogspot.com/20 11/03/perkembangan-usaha.html, diakses 27 Februari 2013).
USP, selalu berbelanja di toko dan selalu melakukan pengisian BBM di SPBU KPRI Harapan, karena dengan begitu pendapatan
Purba, Rinaldhi. 2012. Pengertian Modal dan Penjelasannya, (Online), (http://akunt.blogspot.com/2012/0 6/pengertian-modal-danpenjelasanya .html, diakses 27 Februari 2013).
yang diperoleh koperasi semakin banyak. b. Perlu
adanya
upaya
untuk
menambah modal agar koperasi dapat mengembangkan usahanya melalui
peningkatan
Rahardja, Prathama dan Manurung, Mandala. 2006. Teori Ekonomi Mikro Suatu Pengantar. Jakarta : Lembaga Penerbit FEUI.
omzet
penjualan sehingga pendapatan usaha selalu mengalami kenaikan dan koperasi dapat memperoleh
Rahmawati, Auliya. 2011. FaktorFaktor Penentu Besarnya Sisa Hasil Usaha Koperasi Di Sidoarjo Dari Aspek Keuangan Dan Non Keuangan, (Online), (http://repository.stie.ac.id/bitstrea m/123456789/7802/1/JURNAL/.p df, di akses 25 Januari 2013).
sisa hasil usaha yang lebih besar.
DAFTAR RUJUKAN Anoraga,Pandji dan Ninik Widiyanti. 2007. Dinamika Koperasi. Jakarta : PT. Rineka Cipta dan PT. Bina Adiaksara.
Rizkiyani, Elvi Sri. 2010. Pengaruh Struktur Modal Dan Skala Koperasi Terhadap Perolehan Sisa Hasil Usaha Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (Kp-
Firdaus, Muhammad dan Agus Edhi Susanto. 2004. Perkoperasian :
18
Ri) Di Kota Pekanbaru, (Online), (http://repository.unri.ac.id/bitstre am/123456789/1039/1/JURNAL %20ELVI%20SRI%20RIZKIYA NI.pdf, di akses 18 Februari 2013). Sartika, Tiktik. 2004. Ekonomi Skala Kecil/Menengah dan Koperasi. Jakarta : Ghalia Indonesia. Sitio, Arifin dan Halomoan Tamba. 2001. Koperasi : Teori dan Praktek. Jakarta : Erlangga. Sonny Sumarsono. 2003. Manajemen Koperasi : Teori dan Praktek. Yogyakarta : Graha Ilmu. Sudarsono dan Edilius. 2005. Koperasi Dalam Teori dan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Undang-Undang RI No. 25 tahun 1992 Tentang Perkoperasian. Surabaya : Media Centre. Widiyanti, Ninik dan Sunindhia. 2003. Koperasi dan Perekonomia Indonesia. Jakarta: PT. Rineka Cipta dan PT. Bina Adiaksara. Wirasasmita, Rivai dkk. 2000. Manajemen Koperasi. Bandung : CV. Pionir Jaya Zulkaidir, Elfa. 2012. Analisis Modal Sendiri Terhadap Perkembangan Usaha Kopkar PT PJB Kantor Pusat Aneka Bakti, Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya : FE Unesa
19