PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI BUNCIS DAN BABY CAYSIM ORGANIK Studi Kasus di PT. Kapol Antar Nusa SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh: Kartika Anggraeni Pahmitasari NIM: 122114044
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI BUNCIS DAN BABY CAYSIM ORGANIK Studi Kasus di PT. Kapol Antar Nusa SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh: Kartika Anggraeni Pahmitasari NIM: 122114044
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO Pertanggungjawabkanlah apa yang telah kamu putuskan. (Suyatman Yulius)
PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan untuk: Allah SWT Kedua orang tua saya Suyatman Yulius, S.Pd. dan Ipah Siwi Lestari. Kedua kakak saya Konstantia Sefti Sund Firstasari dan Suparman S.Pd. Kedua adik saya Kelik Dimas Prakosa Sayaga dan Khrismoyo Aliet Pananjung.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat
dan
karunia kepada
penulis
sehingga peulis
dapat
menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memnuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Selama menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bibingan, dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Drs. J. Eka Priyatma. M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Sanata Dharma yang telah memberikan kempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis. 2. Ilsa Haruti Suryandari, S.E., S.I.P., M.Sc., Ak., CA, selaku pembimbing skripsi yang selama penyusunan skripsi membimbing dan mengarahkan penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 3. Bapak Usaha Nadiono selaku kepala perkebunan dan Bapak David Riza selaku Manajer Pemasaran PT. Kapol Antar Nusa yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian . 4. Segenap karyawan PT. Kapol Antar Nusa khususnya Bapak Y.P Sudaryanto, Mbak Hanifah Yulianti, dan Mas Udin yang telah memberikan data yang dibutuhkan penulis dan pengetahuan baru mengenai pertanian untuk penulis.
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ………………………………………………………..
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………………
ii
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………
iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ……………………………
iv
HALAMAN KATA PENGANTAR ………………………………………..
v
HALAMAN PENYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ……………….
vii
HALAMAN LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ……………….
viii
HALAMAN DAFTAR ISI ………………………………………………….
ix
HALAMAN DAFTAR TABEL …………………………………………….
xi
HALAMAN DAFTAR GAMBAR …………………………………………
xii
ABSTRAK ………………………………………………………………….
xiii
ABSTRACT ………………………………………………………………...
xiv
BAB I
PENDAHULUAN ………………………………………….. A. Latar Belakang Masalah ……………………………....... B. Rumusan Masalah ..……………………………………... C. Batasan Masalah ..……………………………………….. D. Tujuan Penelitian …..……………………………………. E. Manfaat Penelitian …..…………………………………... F. Sistematika Penulisan …………………………………...
1 1 4 4 4 5 6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA ………………………………............. A. Perusahaan Agribisnis ..…………………………………. 1. Pengertian agribisnis ………………………………... 2. Sektor angribisnis ………………………………….... B. Pertanian Organik …..…………………………………… 1. Pengertian organik ………………………………….. 2. Pertanian organik ……………………………………. 3. Peluang pertanian organik …………………………... 4. Beberapa Pengertian dalam Ekonomi Produksi Pertanian ………………………………………………
8 8 8 8 9 9 9 10
ix
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Biaya………………………………………………………. 1. Pengertian biaya …………………………………….... 2. Klasifikasi biaya …………………………………….... D. Harga Pokok Produksi…………………………………….. 1. Pengertian harga pokok produksi ……………..…….... 2. Unsur-unsur biaya produksi ………………………….. 3. Metode pengumpulan harga pokok produksi………..... 4. Metode penentuan harga pokok produksi …………….
11 11 12 22 22 23 30 31
BAB III
METODE PENELITIAN ………………………………….… A. Jenis Penelitian ……………………………………………. B. Subyek Dan Obyek Penelitian ……………………………. C. Data Yang Diperlukan ………………………………........ D. Teknik Pengumpulan Data ………………………………... E. Teknik Analisis Data ………………………………………
34 34 34 35 35 36
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ……………………. A. Gambaran umum PT. Kapol Antar Nusa………………….. B. Visi dan Misi PT. Kapol Antar Nusa……………………… C. Topografi (kemiringan tanah)……………………………... D. Struktur Organisasi ………………………………………... E. Proses pertanian …………………………………………… F. Prosedur Penjualan PT. Kapol Antar Nusa ……………….. G. Alat-Alat Proses Pertanian PT Kapol Antar Nusa …………
38 38 40 41 42 48 50 52
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ………………….. A. Deskripsi Data …………………………………………….. B. Analisis Data ...................................................................... C. Pembahasan ………………………………………………..
54 54 63 72
BAB VI
PENUTUP ………………………………………………........ A. Kesimpulan ……………………………………………….. B. Keterbatasan Penelitian ………………………………….... C. Saran ……………………………………………………….
76 76 76 77
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………
78
LAMPIRAN ……………………………………………………….................
79
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar I.
Struktur Organisasi Perusahaan PT. Kapol Antar Nusa ………
37
Gambar II.
Prosedur Penjualan sayuran dan padi PT Kapol Antar Nusa ...
43
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI BUNCIS DAN BABY CAYSIM ORGANIK Studi Kasus di PT. Kapol Antar Nusa Kartika Anggraeni Pahmitasari NIM: 122114044 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2016
Penelitian dilakukan pada perusahaan yang bergerak dibidang pertanian yaitu penanaman dan penjualan sayuran organik. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah perusahaan telah menghitung harga pokok produksi sesuai dengan kajian teori Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif dan teknik analisis komparatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa perusahaan melakukan perhitungan harga pokok produksi belum sesuai dengan metode full costing. Terdapat perbedaan dalam perhitungan tarif biaya overhead dan perhitungan biaya overhead yang menyebabkan perbedaan hasil perhitungan harga pokok produksi buncis dan baby caysim organik. Kata kunci: Harga Pokok Produksi, Sayuran Organik, Metode Full Costing.
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
ANALYZING THE CALCULATION OF COST OF GOODS MANUFACTURED FOR ORGANIC STRING BEAN AND BABY MUSTARD GREENS A case study on PT. Kapol Antar Nusa
Kartika Anggraeni Pahmitasari NIM: 122114044 Sanata Dharma University Yogyakarta 2016 This research was conducted on a company engaged in the cultivation and sale of agriculture organic vegetable. The purpose of this research is to determine the conformity of the theory on cost of goods manufactured and the implementation by the company. This research is a case study. Data were collected through observation, interview, and documentation. Techniques to analyze the data were descriptive analysis and comparative analysis. The result of this research showed that cost of goods manufactured calculated by PT. Kapol Antar Nusa was not in accordance with the full costing method. There were differences in the rate of calculating overhead cost. Furthermore overhead cost gives effect on the cost of goods manufactured for organic string bean and baby mustard greens. Keywords: Cost of Manufactured, Organic Vegetable, Full Costing Method.
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Masalah Sayuran merupakan komoditas yang dibutuhkan oleh masyarakat karena hampir setiap orang pasti mengkonsumsinya. Berdasarkan perawatannya, sayuran dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu sayuran organik dan sayuran konvensional. Sayuran organik merupakan sayuran yang dalam proses penanamannya menggunakan tanah sebagai media kehidupan dan menghindari bahan kimia dalam proses penanamannya. Sedangkan dalam proses penanaman sayuran konvensional digunakan bahan kimia berupa pupuk kimia dan pestisida yang digunakan untuk membasmi organisme pengganggu tanaman (OPT) (Sutanto, 2002: 20). Kesadaran masyarakat akan hidup sehat mulai meningkat, beberapa pola hidup masyarakat kini mulai diperbaiki, “Beberapa petani di daerah Wonosobo, kini menerapkan sistem pertanian organik” (Finesso, 2016: 24). Selain itu terdapat artikel yang memuat berita mengenai “Strategi pemenuhan kebutuhan pasar akan sayuran oleh menteri pertanian yaitu dengan cara mendistribusikan hasil pertanian dari daerah yang memiliki kelebihan hasil pertanian ke daerah yang kekurangan hasil pertanian” (Perdana, 2016: 3). Hal ini dilakukan karena kebutuhan sayuran di Jakarta tinggi tetapi pemenuhan akan permintaan pasar tidak dapat dipenuhi. Hal ini dapat menimbulkan persaingan bagi perusahaan
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
yang bergerak dibidang pertanian atau petani yang terlebih dahulu menerapkan sistem pertanian organik karena akan lebih banyak hasil pertanian organik di pasar, akan tetapi ini dapat menjadi peluang bagi perusahaan atau petani untuk dapat meningkatkan hasil pertaniannya. Bagi perusahaan atau petani yang telah memiliki distributor atau pasar sendiri mungkin tidak begitu berpengaruh tetapi kemungkinan akan timbulnya persaingan pasti ada. Petani kecil yang menjual sayuran organik ke pasar tradisional pada umumnya tidak memperhitungkan seluruh biaya yang dikeluarkan secara rinci untuk proses produksi dan menjualnya sesuai harga pasar yang ditetapkan pembeli (pasar tradisional). Berbeda dengan perusahaan yang bergerak dibidang pertanian, perusahaan tentunya akan melakukan perhitungan biayabiaya yang dikeluarkan. Perhitungan ini dilakukan untuk dapat menelusuri biaya-biaya yang timbul karena memproduksi suatu barang. Salah satunya adalah melakukan perhitungan harga pokok produksi. Perhitungan ini dilakukan untuk dapat mengetahui biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi. Harga pokok produksi dapat ditentukan menggunakan dua metode yang biasanya digunakan yaitu metode metode full costing dan variable costing. Setiap metode yang digunakan dalam perhitungan harga pokok produksi dapat memberikan informasi yang berbeda mengenai biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang atau jasa. Oleh karena itu, setiap perusahaan memiliki perhitungan tersendiri yang dianggap dapat membantu perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
dalam memberikan informasi yang tepat untuk pengambilan keputusan manajemen. PT. Kapol Antar Nusa merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pertanian yaitu penanaman dan penjualan berbagai komoditas antara lain sayuran organik, buah organik, padi organik, teh, dan kopi. Perusahaan ini melakukan perhitungan harga pokok produksi untuk sayuran organik yang disediakan di perkebunannya. Selama ini, perusahaan menjual produknya hanya ke agen dan supermarket yang telah menjadi langganan, agen dan supermarket tersebut tersebar dibeberapa lokasi di Jakarta dan Bogor. “Harga sayuran organik menjadi pertimbangan penting bagi konsumen. Salah satu pertimbangan konsumen untuk memutuskan membeli sayuran organik atau tidak adalah harga jual dari sayuran organik.” (Airine, 2010). Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penentuan harga jual menjadi hal penting yang perlu diperhatikan oleh produsen. Salah satu faktor yang diperhitungkan dalam menentukan harga jual adalah perhitungan harga pokok produksi. Menindak lanjuti hasil penelitian tersebut, penulis tertarik dan ingin mengetahui bagaimana perusahaan melakukan perhitungan harga pokok produksi untuk sayuran organik yang disediakannya dan apakah perhitungan harga pokok produksi untuk sayuran organik telah dilakukan secara tepat. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis melakukan penelitian dengan judul “Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Buncis Dan Baby Caysim Organik”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
B.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis uraikan maka penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut: Apakah perhitungan harga pokok produksi sudah sesuai dengan teori?
C.
Batasan Masalah Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan, maka penulis membatasi pembahasan. Pembahasan hanya akan mencakup perhitungan harga pokok produksi sayuran buncis dan baby caysim berdasarkan metode full costing.
D.
Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang menjadi fokus penelitian maka penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui apakah penetapan harga pokok produksi sayuran organik yang dilakukan oleh PT. Kapol Antar Nusa telah dilakukan sesuai teori atau belum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
E.
Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam mengevaluasi penetapan harga pokok produk sehingga dapat membantu perusahaan melakukan perhitungan harga pokok produksi sayuran organik dengan tepat dan menelusuri setiap biaya sesungguhnya yang terjadi untuk memproduksi sayuran organik. 2. Bagi Universitas Penelitian ini dapat bermanfaat bagi Universitas dalam hal kepustakaan dan diharapkan dapat membantu mahasiswa yang ingin menambah pengetahuan khusunya dalam akuntansi biaya untuk usaha pertanian. 3. Bagi Penulis Penelitian ini bermanfaat bagi penulis untuk menambah wawasan penulis khususnya dalam bidang ilmu akuntansi biaya dan penerapannya di perusahaan serta penulis dapat menerapkan teori-teori yang didapatkan selama kegiatan perkuliahan dalam penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
4. Bagi masyarakat Penelitian ini bermanfaat bagi masyarakat untuk dapat memberikan pemahaman mengenai biaya produksi sayuran organik.
F.
Sistematika Penulisan BAB I Pendahuluan Bab ini menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II
Landasan Teori Bab ini berisi teori-teori yang digunakan sebagai dasar penulisan penelitian atau digunakan untuk mengolah data, yaitu pertanian dan metode penetapan harga pokok produksi.
Bab III Metode Penelitian Bab ini menguraikan mengenai subyek penelitian, obyek penelitian, metode penelitian, teknik penelitian dan teknik analisis data yang digunakan. Bab IV Gambaran Umum Perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
Bab ini berisi gambaran umum perusahaan yang menjadi subyek penelitian yaitu sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan, prosedur penjualan dan alat yang digunakan dalam proses pertanian organik oleh PT. Kapol Antar Nusa. Bab V Analisis Dan Pembahasan Bab ini berisi analisis dan pembahasan yang dilakukan peneliti. Pada bab ini terdapat deskripsi data, perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan oleh perusahaan, dan perhitungan harga pokok produksi menggunakan metode full costing. Bab VI Penutup Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian, saran bagi perusahaan dan peneliti selanjutnya, dan keterbatasan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA A.
Perusahaan Agribisnis 1. Pengertian Agribisnis Menurut Sutawi (2002: 10), agribisnis merupakan bisnis yang berbasis pertanian. Menurut Downey dan Erickson (1989: 5,6), “Agribisnis mencakup keseluruhan perusahaan yang terkait dengan kegiatan seluruh sektor bahan masukan, usaha tani, produk yang memasok bahan masukan usaha tani; terlibat dalam produksi; dan pada akhirnya menangani pemrosesan, penyebaran, penjualan secara borongan dan penjualan eceran produk kepada konsumen akhir”. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa proses agribisnis yaitu usaha tani yang mencakup kegiatan menanam, memelihara, memanen, dan penanganan pasca panen.
2. Sektor Agribisnis Menurut Downey dan Erickson (1989: 5), agribisnis dapat dibagi menjadi tiga sektor yang saling tergantung secara ekonomis, yaitu sektor masukan (input), produksi (farm), dan sektor keluaran (output): a. Sektor masukan menyediakan perbekalan kepada para pengusaha tani untuk dapat memproduksi hasil tanaman dan ternak. Termasuk ke dalam masukan ini adalah bibit, makanan ternak, pupuk, bahan kimia, mesin pertanian, bahan bakar, dan bahan perbekalan lainnya.
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
b.
Sektor produksi merupakan sektor pusat dalam agribisnis. Apabila ukuran, tingkat keluaran, dan efisiensi sektor ini bertambah, sektor lain juga akan bertambah.
c.
Sektor keluaran bertanggung jawab atas pengubahan bentuk bahan baku yang dihasilkan usaha tani menjadi produk konsumen akhir pada tingkat pengecer.
B.
Pertanian Organik 1. Pengertian Pertanian Menurut Sutanto (2002: 19), “Pertanian berarti kegiatan menanami tanah dengan tanaman yang nantinya menghasilkan sesuatu yang dapat dipanen, dan kegiatan pertanian merupakan campur tangan manusia terhadap tetumbuhan asli dan daur hidupnya”. 2. Pertanian Organik Menurut Sutanto (2002: 20), “Istilah pertanian organik menghimpun seluruh imanjinasi petani dan konsumen, yang secara serius dan bertanggung jawab menghindarkan bahan kimia dan pupuk yang bersifat meracuni lingkungan dengan tujuan untuk memperoleh kondisi lingkungan yang sehat”. Berdasarkan pengertian pertanian dan pertanian organik dapat ditarik kesimpulan bahwa pertanian organik merupakan kegiatan menanami tanah dengan tanaman yang menghindari bahan kimia dan pupuk yang dapat meracuni lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
3. Peluang Pertanian Organik Menurut Sutanto (2002: 72), ada tiga peluang pertanian organik yang dapat diterapkan dengan memperhatikan kondisi lokasi yang spesifik, yakni sebagai berikut: a. Pertanian organik murni – Penggunaan pupuk organik, pupuk hayati, dan pestisida
hayati
(biopesticide)
ditingkatkan
dan
menghindarkan
penggunaan pupuk kimia dan pestisida/bahan kimia pertanian. b. Sistem usaha tani “revolusi hijau” terpadu – Masukan teknologi tinggi dimasukan ke dalam pengelolaan gizi/nutrisi tanaman terpadu (PNT) dan pengendalian hama terpadu (PHT). c. Sistem usaha tani terpadu – Masukan teknologi rendah dengan sistem pertanian organik dan sumber daya lokal didaur-ulang secara efektif. Hal ini dapat dipadukan dengan komponen lain yang berkembang spesifik lokasi, termasuk: kolam ikan, peternakan ayam, sapi, babi, limbah jamur, merang, dll. 4. Beberapa Pengertian dalam Ekonomi Produksi Pertanian Beberapa pengertian dalam ekonomi produksi pertanian menurut Kartasapoetra (1988: 17) yaitu: a. Produksi Pengertian secara ekonomi merupakan suatu proses pendayagunaan segala sumber yang tersedia untuk mewujudkan hasil yang terjamin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
kualitas dan kuantitasnya, terkelola dengan baik, sehingga merupakan komoditas yang dapat diperdagangkan. b. Produsen Pertanian Sebagian terbesar terdiri dari petani kecil yang menghasilkan bahan pangan
untuk
keperluan
sendiri
beserta
keluarganya
dan/atau
menghasilkan pula untuk dilempar ke pasar agar perolehannya dapat digunakan untuk menutup biaya penghidupan yang lebih baik. c. Sumber Produksi Merupakan barang-barang alami (tanah, zat-zat organik, benih/bibit tanaman,
pengaruh
unsur-unsur
iklim)
barang-barang
buatan
(permodalan, peralatan, zat-zat organik) dan tenaga (manusia dan hewan atau mesin) yang secara terpadu dapat dilibatkan dalam proses produksi.
C.
Biaya 1. Pengertian Biaya Menurut Carter (2006: 2-1), “Akuntan mendefinisikan biaya sebagai nilai tukar, pengeluaran, atau pengorbanan yang dilakukan untuk mendapatkan manfaat”. Menurut Siregar (2013: 23), “cost diterjemahkan menjadi harga perolehan atau kos adalah pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh barang atau jasa yang diharapkan member manfaat sekarang atau masa yang akan datang”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
Dari kedua definisi biaya diatas maka penulis menyimpulkan bahwa biaya merupakan harga yang dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat suatu barang atau jasa dimasa sekarang atau yang akan datang. 2. Klasifikasi Biaya Menurut Carter (2006: 2-11), biaya diklasifikasikan sebagai berikut: a. Biaya dalam hubungannya dengan produk Biaya Produksi biasanya didefinisikan sebagai jumlah dari tiga elemen biaya: bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. 1) Biaya bahan baku adalah semua biaya bahan baku yang membentuk bagian integral dari produk jadi dan dimasukan secara eksplisit dalam perhitungan biaya produk. Contoh biaya ini adalah biaya bahan baku langsung yaitu biaya benih. 2) Biaya tenaga keja langsung adalah biaya tenaga kerja yang melakukan konversi bahan baku menjadi produk jadi dan dapat dibebankan secara layak ke produk tertentu. Contoh dari biaya ini adalah biaya tenaga kerja langsung 3) Biaya overhead pabrik terdiri dari semua biaya manufaktur yang tidak ditelusuri secara langsung ke output tertentu. Biaya overhead dapat bersifat variabel dan bersifat tetap. Biaya overhead variabel di dalam pertanian contohnya adalah biaya bahan penolong seperti biaya pupuk, biaya lanjaran, dan biaya plastik sungkup. Biaya overhead yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
bersifat tetap contohnya biaya air, biaya penyusutan alat, dan biaya gaji manajer kebun. b. Biaya dalam hubungannya dengan volume produksi 1. Biaya variabel menunjukan jumlah unit yang relatif konstan dengan berubahnya aktivitas dalam rentang yang relevan. Biaya variabel biasanya memasukan biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Berikut adalah biaya overhead yang diklasifikasikan sebagai biaya variabel: a) Perlengkapan Perlengkapan dalam proses produksi digunakan untuk mendukung proses produksi. Perlengkapan di dalam pertanian dapat berupa lanjaran, net, dan plastik. b) Bahan bakar Bahan bakar digunakan mesin untuk menghasilkan produk atau membantu proses produksi seperti mesin pengering sayuran c) Peralatan kecil Peralatan kecil digunakan dalam proses produksi seperti pisau. d) Kerusakan, sisa dan beban reklamasi Biaya ini timbul pada saat terjadi kerusakan atau cacat pada produk. Cacat produk dalam pertanian dapat terjadi karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
organisme pengganggu tanaman seperti ulat atau hama. Contoh biaya ini adalah biaya risiko kerusakan. e) Biaya penerimaan Pada
saat
melakukan
pembelian
bahan
baku
atau
perlengkapan untuk memproduksi barang perusahaan tidak hanya membayar seharga barang yang dibeli tetapi terdapat biaya penerimaan. f) Royalti Biaya royalti muncul ketika perusahaan menggunakan hak cipta pihak perusahaan lain g) Biaya komunikasi Biaya ini muncul ketika perusahaan menggunakan telepon sebagai alat komunikasi dalam kegiatan perusahaan. h) Upah lembur Upah lembur timbul jika tenaga kerja melakukan pekerjaan untuk menghasilkan produk atau mengerjakan tugas diluar jam kerja perusahaan. Upah lembur dapat timbul pada saat terjadi pesanan dalam volume tinggi sehingga proses penyelesaian pesanan dikerjakan diluar jam kerja perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
2. Biaya tetap bersifat konstan secara total dalam rentang yang relevan. Dengan kata lain, biaya tetap per unit semakin kecil dengan meningkatnya aktivitas dalam rentang yang relevan. Berikut adalah biaya overhead pabrik yang biasanya diklasifikasikan sebagai biaya tetap: a) Gaji eksekutif produksi Setiap perusahaan memiliki beberapa bagian atau departemen dan setiap departemen memiliki penanggung jawab utama seperti eksekutif dan manajer. Contohnya gaji manajer kebun b) Depresiasi Depresiasi merupakan penilaian penurunan nilai guna suatu alat atau benda. Perusahaan pada umumnya menggunakan alat bantu dalam kegiatan usahanya. Alat dapat berupa mesin, kendaraan, atau alat lainnya yang tidak dapat habis sekali pakai dengan masa guna lebih dari satu tahun. Depresiasi di dalam pertaniandapat berupa depresiasi gerobak. c) Pajak properti Pajak properti timbul karena penggunaan suatu properti dalam jangka waktu lama. Contohnya pajak bumi dan bangunan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
d) Amortisasi paten Biaya ini timbul karena perusahaan memiliki merek dagang atau simbol perusahaan yang dipatenkan. Contohnya biaya merek dagang dan biaya paten. Perusahaan yang bergerak dibidang pertanian khususnya pertanian organik harus memiliki sertifikat organik dari lembaga khusus yang mengeluarkan sertifikat tersebut. Di Indonesia sertifikat organik di keluarkan oleh LSO (Lembaga Sertifikasi Organik). Jika perusahaan mendapatkan sertifikat organik tentunya perusahaan perlu membayar sejumlah uang untuk mendaftar atau memperpanjang masa pakai sertifikat yang dikeluarkan LSO tersebut sehingga timbul biaya amortisasi merek dagang. e) Gaji supervisor Biaya ini timbul karena perusahaan menggunakan supervisior pada setiap proses produksi. Seperti gaji supervisor. f) Asuransi-properti dan kewajiban Peralatan
atau
gedung beberapa
perusahaan
mungkin
diasuransikan atau perolehanya berasal dari utang, sehingga perusahaan perlu melakukan pembayaran rutin asuransi atau pelunasan utang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
g) Gaji satpam dan pegawai kebersihan Biaya ini dikeluarkan untuk menggaji satpam sebagai pihak keamanan di perusahaan. h) Pemeliharaan dan perbaikan gedung dan bangunan Biaya timbul karena perusahaan harus melakukan perawatan atas gedung atau bangunan agar tetap dapat digunakan dalam menunjang aktifitas perusahaan. Perusahaan
memerlukan beberapa
tenaga kerja untuk
memelihara perusahaan. Pemeliharaan dalam pertanian dapat berupa pemeliharaan kebun secara keseluruhan seperti menyiangi rumput. Untuk membayar tenaga kerja yang digunakan maka timbul biaya pemeliharaan. Biaya pemeliharaan timbul karena membayar tenaga kerja yang digunakan. i) Sewa Biaya sewa muncul ketika perusahaan menyewa peralatan, gedung, atau gedung untuk kegiatan perusahaan. 3. Biaya semivariabel merupakan beberapa jenis biaya yang memiliki elemen biaya tetap dan biaya variabel. Berikut adalah contoh-contoh dari biaya overhead semivariabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
a) Inspeksi Inspeksi dilakukan untuk memeriksa apakah produk yang dihasilkan baik atau cacat. Contohnya upah atau gaji tenaga inspeksi/sortir. b) Jasa departemen biaya, departemen penggajian, departemen personalia, kantor pabrik, bahan baku, dan persediaan. Biaya jasa muncul karena perusahaan menggunakan jasa pihak luar untuk kepentingan tertentu dalam kegiatan perusahaan. c) Air dan limbah Perusahaan menggunakan air dalam kegiatan perusahaan dan menghasilkan limbah. Oleh karena itu, diperlukan biaya untuk mendapatkan air dan pengolahan limbah. d) Pemeliharaan dan perbaikan mesin-mesin pabrik Beberapa mesin pasti mengalami kerusakan selama digunakan perusahaan sehingga diperlukan biaya untuk memelihara mesin yang digunakan atau biaya perbaikan mesin yang rusak. e) Asuransi kecelakaan dan kesehatan Beberapa perusahaan mengikuti program asuransi. Asuransi bagi pegawai dalam bentuk asuransi kesehatan atau kecelakaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
f) Pajak penghasilan Perusahaan yang memiliki penghasilan perlu mengeluarkan pajak sebagai kewajiban yang disetorkan kepada negara oleh para pengusaha kena pajak secara rutin sesuai dengan penghasilannya. g) Pemanasan, listrik, dan generator Beberapa perusahaan berskala besar biasanya menggunakan generator untuk bantuan pada saat pemadaman listrik. Sedangkan menurut Mulyadi (2005: 13), biaya digolongkan dengan berbagai cara. Umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar tujuan yang hendak dicapai dengan penggolongan tersebut. Biaya digolongkan sebagai berikut: a. Obyek pengeluaran. Dalam cara penggolongan ini, nama obyek pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya. Contohnya, biaya pupuk. b. Fungsi pokok dalam perusahaan. Dalam perusahaan manufaktur, ada tiga fungsi pokok, yaitu fungsi produksi, fungsi pemasaran, dan fungsi administrasi & umum. Oleh karena itu dalam perusahaan manufaktur, biaya dapat dikelompokan menjadi tiga kelompok 1) Biaya produksi. Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
Biaya produksi di dalam pertanian merupakan biaya benih, pupuk, bahan penolong, biaya penyusutan alat, dan biaya gaji manajer kebun. 2) Biaya pemasaran. Biaya pemasaran merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksakan kegiatan pemasaran produk. Contohnya, biaya sortir, gaji manajer pemasaran, dan biaya pengiriman produk, 3) Biaya administrasi dan umum Biaya administrasi dan umum merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran. Contohnya biaya telepon. c. Hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai. Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen. Dalam hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat digolongkan menjadi dua golongan: 1) Biaya langsung (direct cost) merupakan biaya yang terjadi, yang penyebab
satu-satunya
adalah
karena
sesuatu
yang
dibiayai.
Contohnya, biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung. 2) Biaya tidak langsung (indirect cost) merupakan biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh suatu yang dibiayai. d. Perilaku biaya dengan hubungannya dengan perubahan volume kegiatan. Dalam hubungannya dengan volume kegiatan, biaya dapat digolongkan menjadi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
1) Biaya variabel. Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. 2) Biaya semivariabel. Biaya semivariabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan.Biaya semivariabel mengandung unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel. 3) Biaya semifixed. Biaya semifixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu. 4) Biaya tetap. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume kegiatan tertentu. e. Jangka waktu manfaatnya. Atas dasar jangka waktu manfaatnya, biaya dapat dibagi menjadi dua: 1) Capital expenditure. Capital expenditure adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Capital expenditure ini pada saat terjadinya dibebankan sebagai harga pokok aktiva, dan dibebankan dalam tahun-tahun
yang menikmati manfaatnya dengan cara
didepresiasi, diamortisasi atau di deplesi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
2) Revenue expenditure. Revenue expenditure adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut. Revenue expenditure ini dibebankan sebagai biaya dan dipertemukan dengan pendapatan yang diperoleh dari pengeluaran biaya tersebut.
D.
Harga pokok produksi Harga pokok produksi menjadi salah satu informasi penting yang dapat digunakan oleh perusahaan. Salah satu manfaatnya adalah sebagai dasar penetapan harga jual. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan mengenai pengertian harga pokok produksi, metode pengumpulan harga pokok produksi, dan metode penetapan harga pokok produksi. 1. Pengertian harga pokok produksi Menurut Hansen dan Mowen (2009: 60), “Harga pokok produksi mencerminkan total biaya barang yang diselesaikan selama periode berjalan. Biaya yang hanya dibebankan pada barang yang diselesaikan adalah biaya manufaktur dari bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead”. Harga pokok produksi merupakan jumlah biaya dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
2. Unsur-unsur biaya produksi Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam pengolahan bahan baku menjadi produk. Biaya produksi terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead. Setiap unsur biaya akan dijelaskan sebagai berikut: a. Biaya bahan baku Menurut Hensen dan Mowen (2009: 57), “Bahan langsung merupakan bahan yang dapat ditelusuri secara langsung pada barang atau jasa yang sedang diproduksi”. Sedangkan menurut Riwayadi (2014: 48), “Bahan baku langsung adalah bahan yang dapat secara mudah dan akurat ditelusuri ke barang jadi”. Biaya bahan baku langsung merupakan bahan utama yang menjadi bagian dari produk dan biayanya dapat secara langsung ditelusuri ke setiap produk. Pada pertanian biaya bahan baku langsung merupakan biaya benih. b. Biaya tenaga kerja langsung Tenaga kerja merupakan bagian yang digunakan untuk mengubah bahan baku menjadi barang jadi. Menurut Mulyadi (2005: 319), “Biaya tenaga kerja merupakan salah satu biaya konversi, disamping biaya overhead pabrik, yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
merupakan salah satu biaya untuk mengubah bahan baku menjadi produk jadi”. Menurut Riwayadi (2014: 73), “Biaya tenaga kerja langsung adalah upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja langsung”. Berdasarkan kedua definisi tersebut, penulis menyimpulkan bahwa biaya tenaga kerja langsung merupakan sejumlah uang yang dikeluarkan untuk membayar tenaga kerja langsung yang melakukan konversi bahan baku menjadi produk jadi. Biaya tenaga kerja langsung di dalam usaha pertanian merupakan biaya tenaga kerja yang digunakan untuk memproduksi mulai dari kegiatan penanaman, pemeliharaan sampai dengan panen. Seluruh tenaga kerja yang terlibat dalam kegiatan tersebut merupakan tenaga kerja langsung. c. Biaya overhead Menurut Hansen dan Mowen (2009: 57), “Biaya overhead merupakan semua biaya produksi selain bahan langsung dan tenaga kerja langsung yang dikelompokan dalam satu katagori yang disebut overhead”. Dalam biaya overhead terdapat beberapa biaya seperti contoh biaya bahan penolong, biaya reparasi dan pemeliharaan, dan biaya tenaga kerja tidak langsung. Biaya-biaya tersebut tidak dapat ditelusuri jumlahnya secara langsung ke setiap unit produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
Biaya overhead dapat digolongkan menjadi tiga golongan (Mulyadi, 2005: 194) 1) Biaya overhead menurut sifatnya Dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan biaya overhead adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya produksi yang termasuk dalam biaya overhead dikelompokan menjadi: a) Biaya bahan penolong Biaya bahan penolong merupakan bahan yang tidak menjadi bagian produk jadi atau bahan yang meskipun manjadi bagian dalam produk jadi tetapi nilainya relatif kecil bila dibandingkan dengan harga pokok produksi. b) Biaya reparasi dan pemeliharaan Biaya reparasi dan pemeliharaan berupa biaya suku cadang, biaya bahan habis pakai, dan harga perolehan jasa dari pihak luar perusahaan untuk keperluan perbaikan dan pemeliharaan aktiva tetap yang digunakan untuk keperluan produksi. c) Biaya tenaga kerja tidak langsung Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang upahnya tidak dapat diperhitungkan secara langsung kepada produk atau pesanan tertentu. Biaya tenaga kerja tidak langsung terdiri dari upah, tunjangan, dan biaya kesejahteraan. Tenaga kerja tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
langsung contohnya kepala departemen produksi, karyawan administrasi, dan mandor. d) Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap Biaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini adalah biayabiaya depresiasi peralatan, bangunan, mesin, dan aktiva lainnya. e) Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu Biaya-biaya yang termasuk dalam kelompok biaya ini adalah biaya-biaya asuransi gedung dan emplasemen, asuransi mesin dan peralatan, asuransi kendaraan, dan asuransi kecelakaan karyawan. f) Biaya overhead lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran uang tunai. Biaya overhead yang termasuk dalam kelompok ini antara lain biaya reparasi yang diserahkan kepada pihak luar perusahaan, biaya listrik dan sebagainya. 2) Biaya overhead menurut perilaku alam hubungan dengan volume produksi Ditinjau dari perilaku unsur-unsur biaya overhead dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya overhead dibagi menjadi: a) Biaya overhead variabel. Biaya overhead variabel adalah biaya yang berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. b) Biaya overhead tetap. Biaya overhead tetap adalah biaya yang tidak berubah dalam kisar perubahan volume kegiatan tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
c) Biaya overhead semivariabel. Biaya overhead variabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. 3) Biaya overhead menurut hubungannya dengan departemen Selain
departemen
departemen-pembantu.
produksi Ditinjau
perusahaan dari
juga
hubungannya
memiliki dengan
depertemen-departemen yang ada dalam pabrik, biaya overhead digolongkan menjadi biaya overhead langsung departemen dan biaya overhead tidak langsung departemen. Biaya overhead langsung departemen adalah biaya overhead yang terjadi dalam departemen tertentu dan manfaatnya hanya dinikmati oleh departemen tersebut. Contoh biaya ini adalah biaya gaji mandor, biaya depresiasi mesin, dan biaya bahan penolong. Sedangkan biaya overhead tidak langsung departemen adalah biaya overhead yang manfaatnya dinikmati oleh lebih dari satu departemen, contohnya biaya pemeliharaan dan asuransi gedung. Biaya overhead dalam pertanian dapat berupa biaya gaji manajer kebun, biaya penyusutan alat, biaya pemeliharaan kebun, biaya pupuk, lanjaran, dan plastik sungkup. Beberapa dasar yang digunakan untuk pembebanan biaya overhead kepada produk. (Mulyadi, 2005: 200):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
1) Satuan produk metode ini adalah yang paling sederhana dan langsung membebankan biaya overhead ke produk. Rumus untuk menghitung tarif dan biaya overhead berasarkan satuan produk adalah: Tarif biaya overhead per satuan = Taksiran biaya overhead Taksiran jumlah satuan produk Biaya overhead= Tarif biaya overhead per satuan x Kuantitas produk 2) Biaya bahan baku Apabila biaya overhead yang dominan bervariasi dengan niali bahan baku, maka dsar yang dipakai untuk membebankannya kepada produk adalah biaya bahan baku yang dipakai. Rumus perhitungan tarif dan biaya overhead manjadi: Tarif biaya overhead per satuan = Taksiran biaya overhead Taksiran biaya bahan baku Biaya overhead= Tarif biaya overhead per satuan x Biaya bahan baku 3) Biaya tenaga kerja Apabila sebagian besar elemen biaya overhead memiliki hubungan yang erat dengan jumlah upah tenaga kerja langsung (TKL) maka dasar yang dipakai untuk membebankan biaya overhead adalah biaya tenaga kerja langsung. Rumus perhitungan tarif dan biaya overhead berdasar tenaga kerja adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
Tarif biaya overhead per TKL= Taksiran biaya overhead Taksiran biaya TKL Biaya overhead= Tarif biaya overhead per satuan x Biaya TKL 4) Jam tenaga kerja langsung Terdapat hubungan erat antara jumlah upah dan jumlah jam kerja maka disamping biaya overhead atas dasar upah tenaga kerja langsung, dapat pula dibebankan atas dasar jam tenaga kerja langsung. Jadi apabila biaya overhead mempunyai hubungan erat dengan waktu untuk membuat produk, maka dasar yang dipakai untuk membebankan adalah jam tenaga kerja langsung. Rumus untuk menghitung tarif dan biaya overhead per jam tenaga kerja langsung adalah: Tarif biaya overhead per jam TKL= Taksiran biaya overhead Taksiran jam TKL Biaya overhead= Tarif biaya overhead per satuan x Jam TKL 5) Jam mesin Apabila biaya overhead bervariasi dengan waktu penggunaan mesin, maka dasar yang digunakan untuk membebankan adalah jam mesin. Rumus perhitungan tarif dan biaya overhead menjadi Tarif biaya overhead per jam mesin= Taksiran biaya overhead Taksiran jam kerja mesin Biaya overhead= Tarif biaya overhead per jam mesin x Jam mesin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
3. Metode pengumpulan harga pokok produksi Dalam mengumpulkan harga pokok produk terdapat dua metode yang dapat digunakan yaitu metode harga pokok pesanan (job oerder costing method) dan metode harga pokok proses (process costing method). Untuk lebih jelas, akan diuraikan setiap metode sebagai berikut: a. Metode harga pokok pesanan Menurut Mulyadi (2005: 35), “Metode harga pokok pesanan mengumpulkan biaya-biaya produksi untuk pesanan tertentu dan harga pokok produksi per satuan dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan”. Perusahaan yang kegiatan produksinya berdasarkan pesanan melakukan produksi berdasarkan pesanan pihak luar perusahaan. Metode ini mengumpulkan biaya-biaya untuk pesanan tertentu. b. Metode harga pokok proses Menurut Mulyadi (2005: 63), “Metode harga pokok proses mengumpulkan biaya-biaya produksi untuk setiap proses selama jangka waktu tertentu, dan biaya produksi persatuan dihitung dengan cara membagi total biaya produksi tersebut selama jangka waktu yang bersangkutan”. Sedangkan menurut Carter (2006: 6-1), “Perhitungan biaya berdasarkan proses bahan baku, tenaga kerja, dan overhead dibebankan ke pusat biaya dengan biaya yang dibebankan setiap unit ditentukan dengan cara membagi total biaya yang dibebankan ke pusat biayatersebut dengan total biaya yang diproduksi”. Metode pengumpulan biaya produksi biasanya digunakan oleh perusahaan yang produksinya masal, produk yang dihasilkan setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
bulannya produk yang sama, kegiatan produksi dilakukan bukan berdasar pesanan tetapi atas dasar perintah produksi. 4. Metode penentuan harga pokok produksi Selain pengumpulan harga pokok produksi terdapat pula metode yang digunakan untuk menetapkan harga pokok produksi, metode yang dapat digunakan yaitu metode full costing dan metode variable costing. A. Metode full costing Menurut Mulyadi (2005: 122), “Metode full costing adalah metode penentuan harga pokok produksi yang membebankan seluruh biaya produksi baik yang berperilaku tetap maupun variabel kepada produk”. Metode ini menggunakan seluruh biaya produksi langsung maupun tidak langsung yang dibebankan kepada produk, baik yang bersifat tetap maupun variabel. Penentuan biaya overhead pada metode ini ditetapkan berdasar pada tarif yang telah ditentukan dimuka. Harga pokok produksi menurut metode full costing terdiri dari: 1) Biaya bahan baku Bahan baku yang digunakan untuk produksi dalam jangka waktu yang berbeda dapat mengalami perubahan harga sehingga biaya bahan baku yang digunakan dihitung berdasarkan jumlah pemakaian bahan baku dikalian dengan harga bahan baku. Rumus perhitungan biaya bahan baku adalah: Biaya bahan baku= kuantitas x harga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
2) Biaya tenaga kerja langsung Biaya
tenaga
kerja
langsung
yang
digunakan
dihitung
berdasarkan jam kerja langsung dan tarif upah per jam kerja. Rumus biaya tenaga kerja langsung: Biaya tenaga kerja langsung= jam kerja x tarif per jam kerja
3) Biaya overhead Perhitungan biaya overhead menggunakan metode full costing membebankan seluruh biaya overhead yang bersifat tetap dan variabel ke setiap produk yang dihasilkan. Sebelum menentukan biaya overhead yang dibebankan ke produk, langkah pertama yaitu menentukan tarif biaya overhead dengan rumus: Tarif biaya overhead per satuan = Taksiran biaya overhead Taksiran jumlah satuan produk Untuk menghitung biaya overhead yang dibebankan ke setiap produk menggunakan rumus: Biaya overhead= Tarif biaya overhead per satuan x Kuantitas produk Setelah
menghitung
setiap
unsur
biaya
produksi
maka
perhitungan harga pokok produksi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
Biaya bahan baku
Rpxxx
Biaya tenaga kerja langsung
Rpxxx
Biaya overhead tetap
Rpxxx
Biaya overhead variabel
Rpxxx +
Harga pokok produksi
Rpxx
B. Metode variable costing Menurut Mulyadi (2005: 122), “Variable costing adalah penentuan harga pokok produksi yang hanya membebankan biaya-biaya produksi variabel saja ke dalam harga pokok produk”. Dalam metode variable costing, perhitungan biaya prouksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead dihitung menggunakan rumus yang sama dengan perhitungan harga pokok produksi menggunakan metode full costing hanya saja biaya-biaya yang dibebankan ke setiap produk merupakan biaya produksi yang bersifat variabel saja. Biaya overhead yang bersifat tetap pada metode ini tidak melekat pada persediaan produk tetapi dianggap sebagai biaya dalam periode terjadinya. Oleh kaena itu, perhitungan harga pokok produk menurut metode variable costing menjadi: Biaya bahan baku
Rpxx
Biaya tenaga kerja langsung
Rpxx
Biaya overhead variabel
Rpxx +
Harga pokok produksi
Rpxx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
BAB III METODE PENELITIAN A.
Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan studi kasus yaitu peneliti akan membahas perhitungan harga pokok produksi sayuran organik yang ada diperusahaan dengan cara menganalisis data yang telah didapatkan, baik data yang berasal dari hasil observasi, wawancara, maupun dokumentasi, kemudian penulis akan melakukan perhitungan harga pokok produksi menggunakan metode full costing, setelah pembahasan dilakukan peneliti akan menarik kesimpulan.
B.
Subyek Dan Obyek Penelitian 1. Subyek penelitian Subyek penelitian merupakan sesuatu baik itu benda, orang, maupun lembaga yang akan diteliti. Maka, yang menjadi subyek pada penelitian ini adalah PT Kapol Antar Nusa. Perusahaan ini terletak di Kampung Loji, Desa Pasir Jaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. 2. Obyek penelitian Obyek penelitian pada penelitian ini adalah data-data yang digunakan untuk menghitung harga pokok poduksi sayuran organik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
C.
Data Yang Diperlukan Data-data yang diperlukan oleh peneliti antara lain: 1. Gambaran umum perusahaan 2. Prosedur penjualaan perusahaan 3. Struktur organisasi perusahaan 4. Proses pertanian 5. Biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead. 6. Perhitungan harga pokok produksi 7. Jumlah produksi sayuran organik 8. Informasi lain yang relevan dengan penelitian
D.
Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Observasi merupakan
teknik pengumpulan
data dengan cara
mengamati setiap kegiatan subyek yang diamati dan melakukan observasi pada dokumen yang berkaitan dengan penetapan harga pokok produksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
2. Wawancara Wawancara dilakukan dengan cara melakukan tanya-jawab kepada pihak PT Kapol Antar Nusa sebagai subyek penelitian. Wawancara dilakukan tidak hanya dengan pihak yang memiliki kewenangan tinggi tetapi juga pada karyawan yang bekerja dibagian penanaman sayuran. 3. Dokumentasi Peneliti akan melakukan proses dokumentasi yaitu menyimpan dokumen- dokumen yang didapatkan dari PT Kapol Antar Nusa untuk dijadikan sumber data yang kemudian dapat di analisis.
E.
Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan peneliti untuk menjawab rumusan masalah menggunakan teknik analisis data deskriptif dan teknik analisis data komparatif. Teknik analisis data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Membandingkan perhitungan biaya bahan baku langsung buncis dan baby caysim 2. Membandingkan perhitungan biaya tenaga kerja langsung buncis dan baby caysim. 3. Membandingkan perhitungan biaya overhead buncis dan baby caysim
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
Apabila perhitungan biaya produksi buncis dan baby caysim yang dilakukan perusahaan sama dengan langkah-langkah perhitungan harga pokok produksi menggunakan metode full costing maka perhitungan harga pokok produksi buncis dan baby caysim telah sesuai kajian teori.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A.
Gambaran Umum PT. Kapol Antar Nusa PT. Kapol Antar Nusa (PT. KAN) adalah perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis yang mengusahakan tanaman perkebunan dan sayuran organik. PT. Kapol Antar Nusa ini merupakan perusahaan yang tergabung dari beberapa pemegang saham yakni, Bapak Ir. Koesbandoro, S.E (Alm.) dan Bapak Indrawan Krisnahari. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1985 dengan nama PT. Kapol Antar Nusa yang diambil dari nama komoditas yang pertama diusahakan yaitu kapulaga, dalam Bahasa Sunda kapulaga disebut dengan kapol. Pada tahun 1985 perusahaan hanya menanam satu tanaman saja (monoculture) yaitu kapulaga, pada tahun tersebut harga jual komoditas kapulaga mencapai Rp6.000 per kilogram dan perusahaan berharap pada tahun 1985 sampai dengan tahun 1988 harga jual kapulaga akan menjadi Rp10.000 per kilogram. Namun, pada tahun 1988 sampai dengan tahun 1989
harga
kapulaga justru turun drastis dan harganya menjadi Rp1.500 per kilogram, penurunan harga tersebut membuat perusahaan hampir collapse karena harga jual tersebut tidak dapat menutupi biaya operasional perusahaan. Oleh karena itu, pada tahun 1988 sampai dengan tahun 1991 tidak ada kegiatan operasional didalam perusahaan. Pada tahun 1992 saham perusahaan dibeli oleh Bapak Budi S. Pranoto, Erwin Harjoto S., Hartanto, dan Irwin Santosa.
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
Pada tahun 1993 sampai dengan tahun 2003 usaha tani masih berbasis konvensional terdiri dari teh, kopi dan sayuran. Pada tahun 2004-2006 perusahaan mengubah usaha tani berbasis konvensional menjadi pertanian organik. Pada masa transisi waktu yang dilakukan selama tiga tahun untuk dapat memperbaiki unsur tanah yang menjadi media kehidupan bagi tumbuhan. Tanah harus bebas dari pestisida yang sebelumnya digunakan perusahaan pada pertanian konvensional dan pada tahun 2007 usaha tani baru dinyatakan murni organik.Perusahaan memiliki lahan HGU (Hak Guna Usaha) seluas 30,29 hektare. Perusahaan berlokasi di kaki gunung salak tepatnya berada di Kampung Loji, Desa Pasir Jaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sedangkan, untuk alamat kantor pusat berada di Jalan Bendungan Hilir Raya Kav. 36A Block B8, Jakarta Pusat. PT. Kapol Antar Nusa berlokasi pada areal yang cocok dan sesuai dengan jenis tanaman yang di kelola. Secara geografis PT. Kapol Antar Nusa berada pada ketinggian 700-900 meter diatas permukaan laut dengan rata-rata curah hujan adalah 3.572 mm per tahun. Lahan seluas 30,29 Hektar digunakan oleh PT. Kapol Antar Nusa untuk usaha budidaya tanaman pertanian serta peternakan. Luas lahan dan penggunaannya dapat dilihat pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
Tabel 1. Penggunaan lahan pada PT. Kapol Antar Nusa 2012 No
Unit Bisnis
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Sayur organik Kopi Teh Sawah Ternak (ayam, kambing sapi) Nanas Bogor Salak pondoh Green house persemaian Jeruk limau Green house Kantor Kolam ikan Lahan kosong Jumlah Sumber PT. Kapol Antar Nusa
Luas lahan Prosentase penggunaan (Ha) lahan (%) 2 6,60 8 26,41 12 39,62 3,2 10,56 0,25 0,83 1 3,30 1,5 4,95 0,17 0,56 0,3 0,99 0,02 0,07 0,02 0,07 0,3 0,99 1,53 5,05 30,29 100
Sumber air yang digunakan oleh PT. Kapol Antar Nusa untuk budidaya ini berasal langsung dari mata air pegunungan salak. Sumber air ini belum tercemar oleh limbah rumah tangga, sehingga kualitas air sangat baik untuk usaha budidaya pertaniaan khususnya berbasis organik. Hal ini dikarenakan tidak ada perumahan, penduduk, ataupun perkebunan milik warga yang terletak diatas perkebunan perusahaan.
B.
Visi dan Misi PT. Kapol Antar Nusa Setiap perusahaan pastinya memiliki cita-cita untuk masa depan perusahaannya, PT. Kapol Antar Nusa memiliki visi sebagai berikut,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
“Terbentuknya perusahaan agribisnis yang terpadu, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan yang memberi kenyamanan bagi masyarakat agribisnis Indonesia”. Dalam mencapai visi yang telah ditetapkan, PT. Kapol Antar Nusa memiliki misi sebagai berikut: 1. Menciptakan kawasan yang produktif dan aman. 2. Mendorong terciptanya agribisnis yang terpadu. 3. Memproduksi pangan, ternak, buah, dan sayur organik. 4. Memproduksi teh dan kopi yang bermutu (berkualitas) 5. Menciptakan lapangan kerja bagi generasi muda tani. 6. Mendorong masyarakat sekitar untuk bertani secara organik agar pendapatan petani meningkat.
C.
Topografi (Kemiringan Tanah) PT. Kapol Antar Nusa ini terletak di kaki gunung salak, sehingga bentuk topografi kawasan perusahaan tidak rata kemiringan lahan ini dipertimbangkan dalam stabilitas lahan. Berikut ini adalah tingkat kemiringan lahan pada PT. Kapol Antar Nusa:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
Tabel 2. Topografi (Kemiringan lahan) PT. Kapol Antar Nusa No Lereng (%) Kondisi Lahan 1 0-8 Datar 2 8-15 Landai 3 15-25 Berombak 4 24-45 Berbukit 5 ˃45 Bergunung Sumber: PT. Kapol Antar Nusa
D.
Luas (Ha) 8 12 6 3 1,29
(%) 26 40 20 10 4
Struktur Organisasi Struktur organisasi perusahaan berbentuk organisasi lini, dimana delegasi mengalir langsung dari direktur utama ke menajer, ke koordinator setiap unit bisnis, kemudian diteruskan kepada karyawan yang berada dibawahnya. Setiap unit bisnis yang berada di perusahaan tersebut dipimpin oleh seorang kepala perkebunan dan langsung membawahi unsur pelaksana. Unit bisnis yang dikelola PT. Kapol Antar Nusa di koordinir oleh setiap penanggung jawab unit bisnis. Pendelegasian kekuasaan dan tanggung jawab untuk setiap unit bisnis dilakukan dengan tujuan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas dalam setiap kegiatan operasional maupun kegiatan admisnistrasi setiap unit bisnis yang dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
Gambar I. Struktur Organisasi Perusahaan PT. Kapol Antar Nusa Board of Director PT. Kapol Antar Nusa
Advisor Y.P. Sudaryanto
Direktur Eksekutif R. David Riza
Koordinator pasar R. David Riza
Koordinator kebun Usaha Nadiono
Administrasi (keuangan) Lani
Supermarket agen (konsumen)
Logistik/ Prasarana Siswanto
Kopi & teh Halimi Effendi
Padi & Palawija Imam syafe’i
Tenaga harian
Tenaga harian
Sumber: PT Kapol Antar Nusa Keterangan :
= Garis Koordinasi = Garis perintah
Sayur & Peternakan Usaha nadiono
Tenaga harian
Salak & Nanas Siswanto
Tenaga harian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
Wewenang, tanggung jawab, dan pembagian tugas setiap jabatan di uraikan sebagai berikut: 1. Board of Director Bapak Drs. Budi S. Pranoto merupakan pemegang saham dari PT. Kapol Antar Nusa sekaligus sebagai pimpinan dari perusahaan. Beliau bertanggung jawab meninjau perkembangan perusahaan. Selain itu pemilik juga memiliki hak terbesar untuk membuat kebijakan dan peraturan dalam perusahaan. Kekuasaan tertinggi dipegang oleh jabatan board of director. 2. Direktur Eksekutif Posisi ini dijabat oleh Bapak R. David Riza. Direktur eksekutif bertanggung jawab dalam mengawasi jalannya usaha atas segala kebijakan yang telah ditentukan. Direktur eksekutif juga bertugas dalam mengevaluasi kegiatan usaha. 3. Koordinator pasar Koordinator pasar dijabat oleh Bapak R. David Riza yang bertugas mengkoordinasi
semua
kegiatan
pemasaran
seperti
mancari
dan
mengumpulkan informasi pasar serta mencari peluang baru dalam pemasaran produk. 4. Administrasi Bagian administrasi dikelola oleh Ibu Lani, memiliki tugas dalam melayani urusan administrasi keuangan perusahaan baik dari segi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
pengeluaran
maupun
penerimaan
perusahaan.
Kemudian,
dilakukan
pencatatan dalam laporan keuangan. Kegiatan pencatatan dilakukan setiap hari dan dilakukan rekap setiap satu bulan sekali yakni pada akhir bulan. Laporan ini nantinya akan diserahkan kepada direktur eksekutif untuk selanjutnya diberikan kepada pimpinan. 5. Koordinator kebun Koordinator kebun dijabat oleh Bapak Usaha Nadiono yang berperan dalam mengkoordinasi dan mengontrol seluruh kegiatan di perkebunan. Membuat rencana kerja di kebun, membuat rencana anggaran perusahaan, mencatat semua administrasi yang berhubungan dengan kebun, mencatat pemasukan dan pengeluaran kebun. Berikut adalah rincian tugas dan wewenang koordinator kebun: a.
Mempimpin perkebunan secara menyeluruh dengan dibantu oleh bagian-bagian dibawahnya.
b.
Mengarahkan serta membimbing kegiatan-kegiatan bagian yang dibawahnya agar sasaran perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya dapat tercapai secara optimal.
c.
Berusaha dan turut bertanggung jawab bahwa segala kegiatan perusahaan selalu selaras dengan tujuan perusahaan.
d.
Mewakili perkebunan untuk berhubungan dengan pihak luar yang menyangkut dengan kepentingan perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
e.
Melakukan pengesahan anggaran pendapatan dan belanja perkebunan dan program lainnya serta laporan-laporan yang dibuat oleh bagian yang dibawahinya untuk disampaikan kepada direksi.
f.
Memberikan masukan dan saran kepada direksi tentang kondisi dan lingkungan perusahaan.
g.
Melakukan keputusan-keputusan yang dipandang perlu demi kelancaran operasional perusahaan.
h.
Membuat laporan pertanggungjawaban atas seluruh kegiatan yang dilaksanakannya kepada direktur.
6. Logistik Bagian logistik dipegang oleh Bapak Siswanto yang memiliki peran dalam menyediakan dan mengontrol segala hal yang berhubungan dengan sarana dan prasarana perusahaan serta perkebunan. Seperti, kendaraan instalasi air, hand sprayer, mesin potong rumput, instalasi listrik dan peralatan lainnya. 7. Penanggung jawab lapangan Perusahaan terdiri dari beberapa bisnis. Setiap unit bisnis dikelola oleh penanggung jawab lapangan. Penanggung jawab unit bisnis perusahaan adalah sebagai berikut: a. Kopi dan Teh Unit bisnis kopi dan Teh dikelola oleh Bapak Halimi Effendi yang bertanggung jawab untuk mengelola tanaman kopi dan teh mulai dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
proses penanaman, pemeliharaan, perbanyakan tanaman, pergudangan, pengemasan, perhitungan harga, kualitas produk, serta meningkatkan hasil panen dan menghitung biaya-biaya yang dikeluarkan. b. Beras organik Unit bisnis tanaman pangan meliputi tanaman padi yang dikelola oleh Bapak Imam Syafe’i yang bertanggungjawab untuk mengelola tanaman padi dari proses penanaman, pemeliharaan, perbaikan cara tanam, pergudangan, pengemasan, perhitungan harga, kualitas harga, kualitas produk, serta bertanggungjawab untuk meningkatkan hasil panen dan menghitung biaya-biaya yang dikeluarkan. c. Sayuran organik Tanaman sayuran organik dikelola oleh Bapak Usaha Nadiono, yang bertanggungjawab untuk mengontrol kegiatan produksi dari sayuran organik mulai dari penanaman, pemeliharaan, panen hingga pasca panen. d. Salak dan Nanas Unit bisnis tanaman buah-buahan ini dikelola oleh Bapak Siswanto dengan tanaman yang di budidayakan adalah tanaman salak dan nanas. Bapak Siswanto berperan dalam mengelola buah-buahan ini mulai dari proses penanaman, pemeliharaan, hingga panen. Selain itu Bapak Siswanto juga bertanggung jawab dalam peningkatan hasil panen, menjaga kualitas buah, proses pengemasan, serta perhitungan harga dan biaya dari proses budidaya tanaman salak dan nanas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
E.
Proses Pertanian Proses pertanian di perkebunan PT. Kapol Antar Nusa untuk sayuran organik adalah sebagai berikut: 1. Pengolahan tanah Pengolahan tanah atau biasa juga disebut dengan buka lahan merupakan proses awal pertanian yaitu menyediakan tanah yang akan menjadi media kehidupan bagi tumbuhan. Proses pengolahan lahan dilakukan secara tradisional oleh manusia. Pengolahan dilakukan dengan cara mencangkul lahan yang akan di tanami agar tekstur tanah menjadi gembur yang kemudian tanah gembur dicapur dengan beberapa kilogram pupuk yang terbuat dari kotoran hewan ternak (sapi, kambing, dan ayam). Pengolahan tanah rata-rata dibutuhkan waktu selama dua jam untuk satu bedeng. 2. Penanaman Penanaman dilakukan dengan cara menanam bibit yang akan ditanam pada lahan yang telah diolah sebelumnya. Proses penanaman bibit dapat dilakukan dengan dua cara yaitu melalui persemaian atau langsung ditanam pada lahan yang telah diolah. Persemaian merupakan tempat dimana benih akan ditanam untuk dijadikan bibit yang akan ditanam lagi di tempat lain. Tanaman yang melewati persemaian melewati tiga tahap. Tahap pertama yaitu semai, semai dilakukan dengan cara benih ditanam dalam wadah yang terbuat dari kayu berbentuk persegi empat berukuran lima puluh sentimeter.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
lama semai untuk benih berkisar antara tiga sampai lima hari hari. Tahap kedua yaitu seedling, pada tahap ini benih yang telah disemai akan dipindahkan pada polybag yang akan diisi dengan pupuk dan tanah sebagai media tumbuhnya benih yang telah disemai dan tumbuhan berada pada tahap seedling selama 3 minggu. Pada tahap akhir yaitu transplant, yaitu proses pemindahan bibit ke lapangan atau bedengan. Sedangkan, tanam langsung yaitu proses penanaman benih langsung pada lahan yang telah di olah dalam bedengan. 3. Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan tanaman merupakan proses perawatan tanaman dari proses penanaman sampai dengan panen. Pemeliharaan tanaman dapat berupa proses menggemburkan tanah, pemasangan lanjaran, pemasangan plastik sungkup, mencabut daun atau cabang, dan pengelolaan organisme pengganggu tanaman. Proses ini menjadi bagian terpenting dalam proses pertanian karena hasil yang dapat dipanen dengan kualitas baik ditentukan oleh perawatan selama masa tanam. 4. Pemungutan hasil Pemungutan hasil atau panen dilakukan setelah sayuran siap panen yaitu sesuai dengan umur sayuran masing-masing. Panen dilakukan secara tradisonal menggunakan alat berupa pisau. Pemungutan dilakukan dengan menyortir tanaman yang dapat dipanen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
5. Pengolahan hasil Sayuran yang telah dipanen ditangani dengan cara menghitung kilogram jumlah kotor yang dipanen, disortir untuk dipisahkan antara sayuran kualitas baik, sedang, buruk, dan hitung jumlah bersih. Pada proses ini dapat diketahui berapa kilogram sayuran dengan kualitas tertentu yang dapat dijual.
F.
Prosedur penjualan PT. Kapol Antar Nusa Prinsip usaha PT. Kapol Antar Nusa adalah menyediakan komoditas yang dapat disediakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. PT. Kapol Antar Nusa menanam semua komoditas yang dapat ditanam diperkebunan. Untuk prosedur penjualan yang ada di PT. Kapol Antar Nusa digambarkan pada bagan berikut: Gambar II. Prosedur penjualan sayuran dan padi PT Kapol Antar Nusa Info Panen
Bagian Produksi
Bagian Pasar (seleksi dan distribusi)
Pesan Pesan Blok A1 Atang
Blok A2 Ja’i
Blok B Sigit
Panen
Blok C Muhtar
Blok D Imam
Info Panen, pesan, & delivery order Agen dan Supermarket
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
Sumber: PT. Kapol Antar Nusa Deskripsi bagan Prosedur penjualan di PT. Kapol Antar Nusa PT. Kapol Antar Nusa memiliki dua bagian dalam proses penjualan komoditas yang dapat ditanam diperkebunan. Pertama adalah bagian produksi, bagian ini terdiri dari beberapa blok atau yang dikenal dengan plot didalam PT. Kapol Antar Nusa dengan masing-masing penanggung jawab. Blok dibagi menjadi lima bagian yaitu Blok A1 dengan penanggung jawab Bapak Atang, Blok A2 Bapak Ja’I, Blok B Bapak Sigit, Blok C Bapak Muhtar, dan Blok D penanggung jawabnya adalah Bapak Imam. Setiap blok akan menanam komoditas yang dapat ditanam diperkebunan. Setiap penanggung jawab akan melaporkan setiap komoditas yang ditanam dan siap panen pada bagian pasar. Bagian produksi akan memberikan informasi komoditas yang siap panen ke bagian pasar kemudian bagian pasar akan memberi informasi kepada agen dan supermarket mengenai komoditas yang siap panen dan dapat di order untuk minggu berikutnya. Informasi akan diberikan pada hari Senin dan dapat di order pada hari Selasa, Rabu, Sabtu, Minggu pada minggu berikutnya. Setelah ada order dari agen dan supermarket kemudian bagian pasar menerima order dan memberitahukan kepada setiap ketua blok untuk memanen komoditas sesuai order. Hasil panen akan diseleksi dan dilakukan pengemasan dibagian pasar. Kemudian bagian pasar akan melakukan pengiriman kepada agen dan supermarket sesuai dengan order yang mereka lakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
G.
Alat-Alat Proses Pertanian PT. Kapol Antar Nusa Perusahaan menggunakan beberapa alat dalam proses pertanian dan alat tersebut digunakan dari mulai pengolahan lahan sampai dengan panen yaitu: 1. Garpu Garpu merupakan alat yang terbuat dari besi berbentuk seperti jari-jari tangan
dengan
ukuran
besar.
Garpu
biasanya
digunakan
untuk
menggemburkan tanah yang sebelumnya telah di siangi. 2. Kored Kored merupakan alat seperti cangkul tapi memiliki lempeng besi dan tangkai atau hulu lebih pendek dan lebih kecil. Kored digunakan untuk menyiangi rumput yang tumbuh di area tumbuhan yang ditanaman. 3. Cangkul Cangkul merupakan alat yang digunakan untuk menyiangi atau membuka lahan yang akan digunakan untuk menanam benih atau bibit. 4. Gembor plastik Gembor plastik merupakan alat yang digunakan untuk menyiram tanaman. 5. Kontainer dan Gerobak Kontainer merupakan tempat untuk menyimpan sayuran yang telah dipetik dari kebun. Sedangkan gerobak terbuat dari kayu dan menggunakan roda sebagai alat penggeraknya. Gerobak digunakan untuk mengangakut kontainer yang telah diisi hasil panen untuk dibawa kebagian pasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
6. Pisau Pisau digunakan untuk memetik sayuran dari kebun yang akan dipanen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A.
Deskripsi Data PT. Kapol Antar Nusa memiliki delapan puluh tujuh sayuran organik yang dapat di tanam di perkebunan. Setiap sayuran organik yang ditanam dihitung harga pokok produksinya. Perusahaan menghitung harga pokok produksi dengan menggolongkan biaya menjadi dua yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap terdiri dari biaya overhead dan biaya variabel terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya bahan penolong. Data yang digunakan perusahaan untuk menghitung harga pokok produksi sayuran organik buncis dan baby caysim adalah sebagai berikut: 1. Biaya tetap Biaya tetap yang terjadi di PT. Kapol Antar Nusa untuk perhitungan harga pokok produksi terdiri dari beberapa biaya yang bersifat tetap yang terjadi setiap bulannya. Biaya tetap yang dibebankan ke setiap sayuran nilainya sama, biaya tetap tersebut yaitu: a. Gaji manajer kebun PT. Kapol Antar Nusa memiliki seorang manajer kebun sehingga gaji manajemen kebun merupakan biaya tetap yang dikeluarkan perusahaan untuk membayar gaji manajer kebun.
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
b. Biaya pengamatan kebun (Research and Development) Biaya pengamatan merupakan biaya yang dikeluarkan oleh PT. Kapol Antar Nusa untuk membayar gaji seorang pengamat di kebun. Tugas pengamat sendiri melakukan pengamatan pada sayuran yang ditanam. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui apakah tanaman dapat tumbuh dengan baik, gangguan yang timbul, dan melakukan beberapa pengembangan terhadap jenis sayuran yang baru ditanam oleh perusahaan. c. Biaya keamanan kebun (gaji satpam) Untuk menjaga sayuran sebagai aset perusahaan. PT. Kapol Antar Nusa memiliki seorang satpam kebun sebagai pihak kemanan kebun. d. Biaya pemeliharaan kebun atau infrastruktur Kebun sebagai lahan untuk menghasilkan sayuran perlu di rawat sehingga perusahaan mengeluarkan biaya untuk memelihara kebun. Pemeliharaan dilakukan oleh manusia secara tradisional sebanyak delapan orang. Dalam satu minggu pemeliharaan dilakukan selama tiga jam. e. Penyusutan alat Beberapa alat yang digunakan diperkebunan PT. Kapol Antar Nusa memiliki batas masa guna sehingga perusahaan melakukan perhitungan penyusutan alat untuk beberapa alat yang dimiliki oleh perusahaan. Penyusutan alat dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus tanpa nilai residu. Perusahaan melakukan perhitungan penyusutan alat pada garpu dan gerobak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
f. Sewa lahan Berdasarkan lahan Hak Guna Usaha (HGU) yang di miliki oleh PT. Kapol Antar Nusa maka perusahaan harus membayar sewa tanah yang digunakan untuk penanaman sayuran kepada pihak lain. 2. Biaya variabel Selain biaya tetap, perusahaan juga memiliki biaya variabel yang disebut dengan ongkos variabel. Biaya variabel yang terjadi di PT. Kapol Antar Nusa untuk perhitungan harga pokok produksi sayuran organik terdiri dari biaya: a. Tenaga kerja langsung Biaya tenaga kerja langsung dihitung berdasarkan tarif per jam dari mulai pembenihan, pemeliharaan, sampai dengan panen. Tarif satu jam untuk tenaga kerja langsung sebesar Rp6.000. Setiap komoditas memiliki jumlah jam kerja berbeda untuk penanganan dari masa pembenihan sampai dengan panen. Rumus perhitungan tenaga kerja adalah Biaya tenaga kerja langsung= Jam kerja x Tarif per jam kerja. b. Benih Benih dihitung berdasarkan jumlah benih yang dibutuhkan untuk setiap bedeng baik yang melalui proses persemaian maupun ditanam langsung sesuai jenis komoditas yang ditanam. Kebutuhan benih untuk setiap komoditas yang ditanam dalam satu bedeng berbeda-beda. Rumus perhitungan biaya benih adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
Biaya bahan baku= Kuantitas x Harga c. Pupuk Pupuk merupakan media yang digunakan untuk membantu penyuburan tanah. Pupuk yang digunakan adalah pupuk organik yang terbuat dari kotoran sapi, kambing, dan ayam. Pupuk dihitung berdasarkan kebutuhan untuk setiap komoditas dalam satu bedeng. Setiap komoditas memiliki kebutuhan yang berbeda untuk jumlah pupuk dalam satu bedeng. Rumus perhitungan biaya pupuk adalah: Biaya pupuk= Kuantitas x Harga d. Lanjaran Lanjaran merupakan media pembantu untuk tumbuhnya tanaman yang menjalar agar tanaman dapat tumbuh menjalar melingkari lanjaran yang telah di susun. Lanjaran terdiri dari empat batang untuk satu pohonnya. Lanjaran terbuat dari bambu yang di belah dan dipotong menjadi beberapa bagian. Contoh tanaman yang menggunakan lanjaran adalah buncis. Selain lanjaran yang digunakan untuk tanaman yang tumbuhnya menjalar, lanjaran juga digunakan sebagai media pembantu untuk menutupi tanaman menggunakan plastik sungkup. Lanjaran akan dibuat setengah melingkar menutupi bedengan sebanyak dua belas batang kemudian di atas lanjaran akan ditutupi plastik sungkup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
e. Plastik sungkup Plastik sungkup merupakan media pembantu yang terbuat dari plastik dengan ukuran yang akan dibuat sama seperti bedeng yaitu 1x10m2. Plastik ini akan menutup bedeng yang telah di tutup terlebih dahulu oleh lanjaran yang dibentuk setengah melingkar dan dalam satu bedeng terdapat dua belas batang lanjaran dan 1x10m2 plastik sungkup. Plastik sungkup digunakan untuk melindungi tanaman dari curah hujan yang tinggi. f. Net Net merupakan media pembantu sama seperti plastik sungkup, akan tetapi bentuknya menyerupai jaring. Contoh tanaman yang menggunakan net adalah brokoli. 3. Hasil Perusahaan melakukan perhitungan hasil produksi yang di tanam di setiap bedeng dalam jumlah kilogram. Hasil merupakan jumlah bersih yang dapat dipanen dalam satu bedeng untuk setiap komoditas dalam satuan kilogram. Besarnya hasil akan disesuaikan dengan komoditas yang ditanam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
4. Perhitungan Harga Pokok Produksi Buncis Dan Baby Caysim Oleh Perusahaan Perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan perusahaan adalah sebagai berikut: a. Perhitungan biaya bahan baku buncis dan baby caysim Perhitungan biaya bahan baku untuk memproduksi satu bedeng buncis dan baby caysim disajikan dalam tabel berikut: Tabel 3. Perhitungan biaya bahan baku buncis dan baby caysim perusahaan Nama sayuran Buncis
Baby caysim
Biaya bahan baku = kuantitas x harga = 100 x Rp60 = Rp6.000 = kuantitas x harga = 400 x Rp100 = Rp40.000
b. Perhitungan biaya tenaga kerja langsung buncis dan baby caysim Perhitungan biaya tenaga kerja langsung untuk memproduksi satu bedeng buncis dan baby caysim disajikan dalam tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
Tabel 4. Perhitungan biaya tenaga kerja langsung buncis dan baby caysim perusahaan Nama sayuran Buncis
Biaya tenaga kerja langsung = Jam kerja x Tarif per jam kerja = 7 x Rp6.000 = Rp42.000 = Jam kerja x Tarif per jam kerja = 5 x Rp6.000 = Rp30.000
Baby caysim
c. Perhitungan biaya bahan penolong Bahan penolong untuk memproduksi satu bedeng buncis adalah pupuk dan lanjaran, sedangkan bahan penolong untuk memproduksi satu bedeng baby caysim adalah pupuk, lanjaran, dan plastik sungkup. Perhitungan biaya bahan penolong disajikan dalam tabel berikut: Tabel 5. Perhitungan biaya bahan penolong buncis dan baby caysim perusahaan Nama bahan penolong Pupuk
Lanjaran
Buncis = Kuantitas x Harga = 30 x Rp450 = Rp13.500 = Kuantitas x Harga = 80 x Rp500 = Rp10.000*
Plastik sungkup
Keterangan: *biaya lanjaran buncis= 80 x Rp500 = Rp40.000
Baby caysim = Kuantitas x Harga = 75 x Rp450 = Rp33. 750 =Kuantitas x Harga = 12 x Rp500 = Rp2.000** = Panjang x Harga = 10 x Rp250 = Rp2.500
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
Lanjaran dapat digunakan sebanyak empat kali sehingga dalam satu kali tanam biaya lanjaran adalah Rp10.000. **biaya lanjaran baby caysim= 12 x Rp500 = Rp6.000 Lanjaran dapat digunakan sebanyak tiga kali sehingga dalam satu kali tanam biaya lanjaran menjadi Rp2.000. d. Perhitungan biaya overhead Setiap sayuran organik dibebankan biaya overhead sebesar Rp3.000. Perhitungan biaya tersebut disajikan dalam tabel berikut: Tabel 6. Biaya overhead perusahaan Nama biaya Gaji Manajer kebun Tenaga pengamat sayuran Keamanan kebun Pemeliharaan kebun Penyusutan alat Sewa lahan Total biaya
Jumlah biaya (Rp) 2.000.000 1.000.000 500.000 600.000 30.000 400.000 4.530.000
Biaya sebesar Rp4.530.000 dihitung per satu setengah hektare perbulan. Sedangkan tanah seluas satu setengah hektare yang digunakan untuk menanam sayuran organik efektifnya digunakan seribu bedeng. Satu bedeng berukuran 10m2 tetapi karena setiap bedeng memerlukan jarak dan terdapat lahan yang digunakan sebagai jalan sehingga lahan yang digunakan untuk menanam sayuran organik hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
seribu bedeng atau satu hektare. Biaya overhead perbedeng perusahaan disajikan dalam tabel berikut: Tabel 7. Biaya overhead per bedeng perusahaan Nama biaya
Tarif biaya overhead per Biaya overhead per bedeng bedeng Biaya overhead Total biaya overhead = Tarif overhead per Luas lahan bedeng x 10 Rp4.530.000 = Rp302 x 10 15.000 = Rp3.020 = Rp302 Keterangan: Perusahaan melakukan pembulatan sehingga biaya overhead yang dibebankan untuk buncis dan baby caysim adalah sebesar Rp3.000. Berdasarkan perhitungan biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan penolong, dan biaya overhead oleh perusahaan maka harga pokok produksi untuk buncis dan baby caysim dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 8. Perhitungan harga pokok produksi buncis dan baby caysim perusahaan Jenis biaya
Buncis (Rp)
Persentase (% )
Biaya bahan baku Biaya Tenaga kerja langsung Biaya bahan penolong Biaya overhead Jumlah Hasil HPP per kg
6.000 42.000 23.500 3.000 74.500 12 kg 6.208
8,0 56,38 31,5 4,03 100
Baby caysim (Rp) 40.000 30.000 38.250 3.000 111.250 5 kg 22.250
Persentase % 35,95 26,97 34,38 2,70 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
B.
Analisis Data 1. Perbandingan Perhitungan biaya bahan baku antara perusahaan dan kajian teori. PT. Kapol Antar Nusa telah melakukan perhitungan biaya bahan baku untuk buncis dan baby caysim organik. Biaya bahan baku yang dihitung merupakan biaya bahan baku untuk menghasilkan satu bedeng tanaman buncis dan baby caysim. Satu bedeng dapat menghasilkan buncis seberat duabelas kilogram dan baby caysim seberat lima kilogram. Perbandingan perhitungan bahan baku buncis dan baby caysim antara perusahaan dan menurut kajian teori disajikan dalam tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Tabel 9. Perhitungan biaya bahan baku buncis dan baby caysim antara perusahaan dan kajian teori Nama sayuran Buncis
Baby caysim
Perusahaan
Kajian teori
Biaya bahan baku= kuantitas x harga
Biaya bahan baku= kuantitas x harga
Rp6.000= 100 x Rp60
Rp6.000= 100 x Rp60
Biaya bahan baku= kuantitas x harga
Biaya bahan baku= kuantitas x harga
Rp40.000= 400 x Rp100
Rp40.000= 400 x Rp100
2. Perhitungan biaya tenaga kerja langsung Tenaga kerja langsung yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu bedeng buncis dan baby caysim adalah tujuh jam dan lima jam dengan tarif per jam kerja sebesar Rp6.000. Jam kerja tersebut di butuhkan untuk kegiatan berikut: Tabel 10. Jam kerja tenaga kerja langsung Kegiatan
Semai Buka lahan Tanam Menyiangi Siram Panen
Buncis
Baby caysim
Jam kerja (Jam)
Biaya (Rp)
2 0,5 2 1 1,5
12.000 3.000 12.000 6.000 9.000
Jam kerja (Jam) 1 1 0,5 1 0,5 1,5
Biaya (Rp) 6.000 6.000 3.000 6.000 3.000 6.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Berdasarkan jam kerja yang dibutuhkan untuk memproduksi satu bedeng buncis dan baby caysim maka perhitungan biaya tenaga kerja langsung menurut perusahaan dan berdasarkan kajian teori disajikan dalam tabel berikut: Tabel 11. Perhitungan biaya tenaga kerja langsung (TKL) buncis dan baby caysim antara perusahaan dan kajian teori Nama sayuran
Perusahaan
Kajian teori
Buncis
Biaya TKL= Jam kerja x tarif per jam kerja Rp42.000= 7 x Rp6.000
Biaya TKL= Jam kerja x tarif per jam kerja Rp42.000= 7 x Rp6.000
Baby caysim
Biaya TKL= Jam kerja x tarif per jam kerja Rp30.000= 5 x Rp6.000
Biaya TKL= Jam kerja x tarif per jam kerja Rp30.000= 5 x Rp6.000
3. Perbandingan perhitungan biaya overhead antara perusahaan dan kajian teori Perhitungan biaya overhead yang dibebankan untuk buncis dan baby caysim antara perusahaan dan kajian teori berbeda. Perbandingan yang dilakukan merupakan perbandingan biaya overhead tetap antara perusahaan dan kajian teori. Perbedaan tersebut akan disajikan dalam tabel berikut: Tabel 12. Perbandingan perhitungan biaya overhead tetap buncis dan baby caysim antara perusahaan dan kajian teori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
Nama sayuran
Perusahaan Tarif biaya overhead Biaya overhead per bedeng bedeng
Buncis
Total biaya overhead
= Rp302 x 10 = Rp4530.000
= Rp 302
per Tarif biaya overhead Biaya overhead per per satuan satuan
Tarif biaya overhead x 10
Luas lahan
15.000
Kajian teori
=Rp3.020
Taksiran overhead
biaya = Tarif biaya overhead x kuantitas produk Taksiran satuan produk = Rp941,62x 12 = Rp4.708.133,33 = Rp 11.299,44 5.000 = Rp941,62
Baby caysim
Total biaya overhead =Tarif biaya overhead x Taksiran biaya 10 overhead Luas lahan Taksiran satuan = Rp302 x 10 produk = Rp4530.000 =Rp3.020 15.000 = Rp4.708.133,33 = Rp 302
5.000 = Rp941,62
=
Tarif
biaya
overhead x kuantitas produk = Rp941,62 x 5 = Rp4.738,1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
Menurut kajian teori biaya overhead dibedakan menjadi biaya overhead tetap dan biaya overhead variabel. Biaya overhead tetap menurut kajian teori disajikan dalam tabel berikut: Tabel 13. Biaya overhead tetap berdasarkan kajian teori Nama biaya Gaji manajer kebun Tenaga pengamat sayuran Keamanan kebun Pemeliharaan kebun Penyusutan alat Sewa lahan Air Total biaya
Biaya (Rp) 2.000.000 1.000.000 500.000 576.000 32.133,33 400.000 200.000 4.708.133,33
Biaya overhead tetap sebesar Rp4.708.133,33 dihitung untuk satu bulan, dan dalam satu bulan jumlah produk yang dipesan di estimasikan sebanyak 5.000 kilogram. Sehingga tarif biaya overhead per kilogram adalah: =Rp4.708.133,33 5.000 = Rp 947.62 per kilogram Biaya overhead tetap berdasar kajian teori memiliki jumlah yang berbeda dengan perhitungan yang dilakukan perusahaan. Perbedaan jumlah biaya terjadi pada biaya pemeliharaan kebun, biaya penyusutan alat, biaya air, dan biaya merek dagang. Perbedaan biaya diuraikan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
1) Biaya pemeliharaan kebun Pemeliharaan kebun dilakukan untuk merawat bagian kebun seperti kegiatan menyiangi rumput diseluruh perkebunan. Tenaga kerja yang digunakan sebanyak delapan orang, dalam seminggu setiap tenaga kerja melakukan pemeliharaan kebun selama tiga jam dengan tarif per jam sebesar Rp6.000. Untuk lebih jelasnya perhitungan biaya pemeliharaan kebun sebagai berikut: Biaya pemeliharaan kebun= 4x8x3xRp6.000 = Rp576.000 Jadi, dalam sebulan biaya pemeliharaan kebun sesungguhnya sebesar Rp576.000 Sedangkan perhitungan yang dilakukan perusahaan sebesar Rp600.000, ini dilakukan karena perusahaan membulatkan nilai biaya pemeliharaan kebun agar perhitungan dilakukan lebih mudah. 2) Biaya penyusutan alat Berdasarkan kajian teori menjadi Rp32.133,33. Jumlah biaya tersebut di dapat dari biaya penyusutan alat: a) Garpu seharga Rp200.000 dengan masa pakai selama sepuluh tahun dan disusutkan tanpa nilai residu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
b) Gerobak seharga Rp700.000 dengan masa pakai selama sepuluh tahun, disusutkan tanpa nilai residu. c) Gembor plastik Rp32.000 dengan masa pakai lima tahun, disusutkan tanpa nilai residu. Ketiga alat tersebut digunakan oleh empat plot yang digunakan untuk memproduksi sayuran organik. Maka dari itu biaya penyusutan alat menjadi: Tabel 14. Penyusutan alat sesuai kajian teori Nama alat Garpu
Penyusutan (Rp)
Jumlah (Rp)
200.000:120= 1.666,67
6.666,68
1.666,67x4= 6.666,68 Gerobak
700.000:120= 5.833,33
23.333,33
5.833,33x4= 23.333,33 Gembor plastik
32.000:60= 533,33
2.133,33
533,33x4= 2.133,32 32.133,33 Total biaya penyusutan alat
Penulis memasukan biaya penyusutan gembor plastik yang digunakan sebagai alat untuk menyiram tanaman dan merupakan alat yang dimiliki oleh perusahaan. Alat lainnya yang digunakan oleh para petani seperti kored, cangkul, dan pisau merupakan milik pribadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
petani sehingga perusahaan tidak melakukan penyusutan pada alat tersebut. 3) Biaya air Perusahaan menggunakan air yang digunakan untuk menyiram tanaman yang ada di perkebunan. Perusahaan membayar biaya air kepada pihak lain sebesar Rp200.000 setiap bulannya. Oleh karena itu biaya air masuk dalam biaya overhead tetap.
Sedangkan biaya overhead variabel untuk buncis terdiri dari biaya bahan penolong berupa pupuk dan lanjaran. Biaya overhead variabel dibebankan untuk menghasilkan satu bedeng buncis dan baby caysim atau sebanyak dua belas kilogram buncis dan lima kilogram baby caysim yang disajikan dalam tabel berikut: Tabel 15. Biaya overhead variabel buncis sesuai kajian teori Nama Biaya Penggunaan Harga (Rp) Pupuk 30 kilogram 450 Lanjaran 80 batang 500 Total biaya overhead variabel buncis *Keterangan: Biaya lanjaran
Biaya (Rp) 13.500 10.000* 23.500
= 80xRp500 = Rp40.000
Lanjaran dapat digunakan sebanyak 4 kali tanam sehingga sekali tanam biaya lanjaran adalah Rp10.000.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
biaya overhead variabel yang dibebankan pada baby caysim terdiri dari biaya bahan penolong berupa pupuk, lanjaran dan plastik sungkup yang disajikan dalam tabel berikut: Tabel 16. Biaya overhead variabel baby caysim sesuai kajian teori Nama biaya Penggunaan Harga (Rp) Pupuk 75 kilogram 450 Lanjaran 12 batang 500 Plastik sungkup 10 meter 250 Total biaya overhead variabel Keterangan:
Biaya (Rp) 33.750 2.000* 2.500 38.250
*Biaya lanjaran= 12 x Rp500 = Rp6.000 Lanjaran dapat digunakan tiga kali tanam sehingga dalam satu kali tanam biaya yang dibebankan adalah Rp2.000. Sedangkan perhitungan harga pokok produksi buncis dan baby caysim berdasarkan kajian teori dengan hasil produksi per bedeng untuk buncis adalah dua belas kilogram dan baby caysim sebanyak lima kilogram. Maka perhitungan harga pokok produksi untuk kedua sayuran tersebut dapat di lihat pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
Tabel 17. Perhitungan harga pokok produksi buncis dan baby caysim sesuai kajian teori
C.
Jenis biaya
Buncis (Rp)
Bahan baku langsung Tenaga kerja langsung Overhead variabel Overhead tetap Jumlah Hasil HPP per kg
6.000 42.000 23.500 11.299,44 82.799,44 12 kg 6.899,95
Persentase (%) 7,25 50,72 28,38 13,65 100
Baby caysim (Rp) 40.000 30.000 38.250 4.738,1 112.988,1 5 kg 22.597,62
Persentase (%) 35,40 26,55 33,86 4,19 100
Pembahasan Perhitungan harga pokok produksi buncis dan baby caysim antara perusahaan dan kajian teori berbeda, setelah dilakukan perhitungan harga pokok produksi berdasarkan teori, jumlah perbedaan harga pokok produksi untuk buncis dan baby caysim disajikan dalam tabel berikut: Tabel 18. Selisih antara perhitungan harga pokok produksi perusahaan dan harga pokok produksi sesuai kajian teori. Nama sayuran Buncis Baby caysim
HPP Perusahaan (Rp) 6.208 22.250
HPP kajian teori (Rp) 6.899,95 22.597,62
Selisih (Rp) 691,95 347,62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
Perbedaan antara perhitungan harga pokok produksi perusahaan dan kajian teori untuk lebih jelasnya penulis melakukan perbandingan perhitungan harga pokok produksi yang disajikan dalam tabel berikut: Tabel 19. Perbandingan perhitungan harga pokok produksi No 1
2
3
Perusahaan
Kajian teori
Perhitungan biaya bahan baku:
Perhitungan biaya bahan baku:
=Kuantitas x Harga
=Kuantitas x Harga
Perhitungan biaya tenaga kerja langsung:
Perhitungan biaya tenaga kerja langsung:
=Jam kerja x Tarif per jam kerja
=Jam kerja x Tarif per jam kerja
Keterangan Sama
Sama
Perhitungan tarif dan biaya overhead per Perhitungan tarif dan biaya overhead per satuan: bedeng: Jumlah biaya overhead Luas lahan Biaya overhead= tarif biaya overhead x 10
Tidak sama
Taksiran biaya overhead Taksiran jumlah satuan produk yang dihasilkan Biaya overhead= tarif biaya overhead kuantitas produk
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
Setelah
melakukan
analisis
dengan
membandingkan
antara
perhitungan harga pokok produksi perusahaan dan harga pokok produksi berdasarkan kajian teori dapat ditarik kesimpulan bahwa PT. Kapol Antar Nusa melakukan perhitungan harga pokok produksi untuk sayuran organik buncis dan baby caysim belum sesuai kajian teori. Terdapat perbedaan perhitungan tarif biaya overhead dan perhitungan biaya overhead. Perhitungan tarif biaya overhead oleh perusahaan dihitung berdasarkan jumlah biaya overhead dibagi dengan luas lahan dan biaya overhead dihiung berdasarkan tarif biaya overhead dikali sepuluh. Perbedaan perhitungan tarif biaya overhead dan perhitungan biaya overhead tersebut menyebabkan perbedaan pada biaya overhead yang dibebankan untuk buncis dan baby caysim. Selain itu, perbedaan jumlah biaya overhead juga disebabkan karena perusahaan tidak memasukan biaya bahan penolong ke dalam biaya overhead dan tidak memasukan seluruh biaya overhead sesungguhnya berupa: a) Biaya air. b) Biaya penyusutan alat gembor plastik. Perusahaan sebaiknya melakukan perhitungan seluruh biaya produksi yang menjadi bagian dari biaya produksi meskipun jumlah biayanya relatif kecil. Hal ini dilakukan agar perhitungan harga pokok produksi menjadi tepat dan dapat menyajikan biaya-biaya yang sesungguhnya terjadi untuk menghasilkan produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
Pihak manajeman menyatakan bahwa laba sesungguhnya yang didapatkan oleh perusahaan belum sesuai dengan yang tetapkan. Perusahaan menetapkan laba sebesar lima puluh persen tetapi laba yang selama ini didapatkan sekitar tiga puluh persen untuk setiap kilogram sayuran yang dijual. Hal ini dapat disebabkan salah satunya karena ketidaktepatan perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan oleh perusahaan. Selisih perhitungan harga pokok produksi yang terjadi terlihat tidak berpengaruh besar tetapi perusahaan melakukan pembulatan untuk biaya-biaya tertentu dan pembulatan tidak dilakukan secara tepat, selanjutnya perusahaan juga tidak memasukan beberapa biaya yang seharusnya menjadi bagian dari biaya produksi sehingga biaya produksi sesungguhnya tidak disajikan secara tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI PENUTUP A.
Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan penulis dengan cara membandingkan perhitungan harga pokok produksi perusahaan dengan kajian teori dapat ditarik kesimpulan bahwa perhitungan harga pokok produksi sayuran organik buncis dan baby caysim yang dilakukan oleh PT. Kapol Antar Nusa belum sesuai dengan kajian teori. Terdapat perbedaan perhitungan tarif biaya overhead dan perhitungan biaya overhead dalam menghitung harga pokok produksi buncis dan baby caysim yang menyebabkan perbedaan hasil perhitungan harga pokok produksi untuk buncis dan baby caysim menurut perusahaan. Perbedaan hasil perhitungan harga pokok produksi juga terjadi karena perusahaan tidak memasukan seluruh biaya yang menjadi biaya overhead yaitu biaya air dan biaya penyusutan alat gembor plastik.
B.
Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu beberapa data yang didapatkan berdasarkan hasil wawancara sehingga dapat bersifat subyektif dan beberapa data yang digunakan untuk menghitung harga pokok produksi merupakan data yang telah diolah oleh perusahaan.
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
C.
Saran 1. Bagi perusahaan Bagi perusahaan agar memasukan semua komponen biaya yang memang termasuk dalam biaya produksi meskipun dianggap memiliki nilai yang relatif kecil seperti biaya air dan biaya penyusutan gembor plastik sehingga perhitungan harga pokok produksi menjadi lebih tepat dan perusahaan dapat mengetahui biaya-biaya yang terjadi untuk memproduksi sayuran organik. 2. Bagi peneliti Bagi peneliti khususnya peneliti selanjutnya agar mendapatkan dokumen-dokumen yang mendukung untuk perhitungan harga pokok produksi seperti slip gaji, kartu jam kerja, biaya pembelian bahan baku, biaya pembelian peralatan, dan biaya lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Airine, Therezia, 2010. Analisis Perilaku Konsumen Sayuran Organik: Studi Kasus Pada Giant Botani Square Bogor. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Carter, Wiliam K. 2006. Cost Accounting. 14th Edition. Thomson. United State of America. Downey, W David dan Steven P. Erickson.1989. Manajemen Agribisnis. Diterjemahkan oleh Rochdiyat Ganda S dan Alfonsus Sirait. Erlangga. Jakarta. Fineso, Gregorius Magnus. 2016. “Dieng Perkasa, Bertani Selaras Alam”. Kompas. Hal. 24 Hansen, Don R, dan Mayanne M. Mowen. 2009. Akuntansi manajerial. Edisi 8. Diterjemahkan oleh Deny Arnos Kwary. Salemba Empat. Jakarta Kartasapoetra. 1988. Pengantar Ekonomi Produksi Pertanian. Bina Aksara. Jakarta. Krismiaji dan Y. Anni Aryani. 2011. Akuntansi Manajemen. UPP-STIM YKPN. Yogyakarta. Mulyadi.2005. Akuntansi Biaya. STIE YKPN. Yogyakarta. Perdana, Adi Daya. 2016. “Cabai Magelang untuk OP di Jakarta”. Jawa Pos. Hal. 3 Riwayadi. 2014. Akuntansi biaya pendekatan tradisional dan kontemporer. Salemba empat. Jakarta. Siregar, Baldric., Bambang Suripto., Dody Hasporo., Eko Widodo Lo., Erlina Herawati., Lita Kusumasari., Nurofik 2013. Akuntansi Biaya. Salemba Empat. Jakarta Sutanto, Rachman. 2002. Pertanian Organik: Menuju Pertanian Alternatif dan Berkelanjutan. Kanisius.Yogyakarta. Sutawi. 2002. Manajemen Agribisnis. UMM Press. Malang.
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
DRAFT WAWANCARA A.
Prosedur Penjualan PT. Kapol Antar Nusa Tika:
Dari keterangan Pak Usaha perusahaan menjual sayuran hanya ke agen dan supermarket yang sudah menjadi pelanggan tetap, kemudian untuk prosedur penjualannya sendiri seperti apa ya Pak apakah ada perbedaan untuk kedua pelanggan tersebut?
Pak Dar:
Kalau untuk prosedur penjualan kita sama, agen maupun supermarket, jadi gini di kapol ini ada dua bagian yang kami sebut dengan bagian produksi dan bagian pasar. nah bagian produksi itu yang ada di kebun sedangkan bagian pasar itu yang melakukan sortir, packing, yang biasanya sama mang udin. Jadi bagian produksi punya tugas buat tanam, bagian produksi itu terdiri dari bebrapa plot, kami bagi perkebunan menjadi lima plot, ada plot A1 penanggung jawabnya Pak Atang, terus plot A2 Pak Ja’i, plot B Pak Sigit, plot C Pak Muhtar, sama plot D Pak Imam, tapi kalau plot D itu khusus buat padi organik, jadi kita fokus aja sama empat plot yang
khusus
sayuran
organik
karena
kan
kamu
khusus
penelitiannya untuk sayuran organiknya. Jadi setiap penanggung jawab nantinya melaporkan apa saja yang mereka tanam dan yang siap dipanen ke bagian pasar. terus untuk bagian pasar nantinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
akan menerima pesanan dari pelanggan, tapi sebelumnya bagian pasar menerima informasi dulu dari setiap ketua plot sayuran apa aja yang siap dipanen. Setelah menerima order dari pelanggan nanti bagian pasar akan memberikan perintah untuk panen beberapa sayuran yang dipesan pelanggan. baru bagian produksi nanti memanen dan menyerahkan hasil panen nya ke bagian pasar untuk di bersihkan, di sortir di timbang dan dipisahkan sesuai pesanan pelanggan. setelah dilakukan packing sayuran siap dikirim ke pelanggan. Tika:
Terus tadi kan bagian produksi memiliki tugas menanam, untuk perintah menanamnya siapa yang memberikan Pak?
Pak Dar:
Itu nanti di data sama mang udin, nanti mang udin yang memberikan benih untuk di tanam atau disemai ke setiap ketua plot.
Tika:
Itu mang udin dasarnya apa Pak memberikan benih yang ditanam untuk setiap plot?
Pak Dar:
Iya kan kami juga melakukan riset pasar untuk komoditas apa aja yang laku dan sering dipesan pelanggan sama ketersediaan benih yang kami punya. Jadi kan kami punya prinsip menyediakan sayuran apa saja yang memang kami bisa sediakan di perkebunan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Tika:
Berarti ada sayuran yang tidak dapat disediakan untuk pelanggan Pak?
Pak Dar:
Iya ada, misalnya aja asparagus, kita pernah terima pesanan asparagus tapi kita nggak punya, terus kita cari tahu tentang asparagus dan kita coba tanam tapi ternyata asparagus itu untuk perawatannya sulit dan nggak bisa tumbuh baik disini jadi kita hentikan.
B.
Proses Pemesanan Tika:
Mang, pelanggan biasanya pesan setiap hari apa atau setiap hari bisa pesan?
Mang udin: Nggak tiap hari Cuma hari selasa, rabu, sabtu sama minggu aja Tika:
Kalau keterangan dari Pak Dar kan ada konfirmasi buat ketersediaan sayuran yang siap panen itu konfirmasinya kapan mang?
Mang udin: Iya jadi hari itu juga pesan karena sudah ada, kan informasi untuk ketersediaan sayuran kami info kan tiap hari senin ke semua pelanggan, jadi nanti kami infokan sayuran yang siap di order minggu depannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
Tika:
Terus kalau pemesanannya bisanya lewat apa mang, ada formulir khusus atau gimana ya mang?
Mang udin: Iya ada ini form nya, tapi yang isi saya kalau sekarang soalnya pesannya lewat Whatsapp jadi nanti saya dikirim daftarnya saya tulis disini. Tika:
Emang kalau sebelum pakai Whatsapp gimana mas?
Mang udin: Iya dulu form ini dibawa sama Mang Rahman saat kirim order ke setiap pelanggan. Nanti mereka yang ngisi untuk orderan selanjutnya. C.
Masa Tanam Sayuran Tika:
Pak Tatang, kalau bayam hijau itu masa tanamnya berapa lama dari mulai tanam benih sampai panen?
Pak Tatang: Kalau bayam hijau sekitar dua puluh lima hari udah dipanen. Tika:
Kalau bayam hijau langsung tanam ke lahan kan Pak?
Pak Tatang: Iya kalau bayam hijau mah? Tika:
Terus kalau untuk ketahanan bayam hijau setelah dipanen di ruang terbuka itu biasanya berapa hari Pak?
Pak Tatang: Paling tiga hari udah busuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
Tika:
Pertanyaan nya sama nih Pak buat brokoli, buncis, baby caysim sama selada itu masa tanamnya berapa hari terus proses yang semai yang mana sama kalau yang tanam langsung yang mana?
Pak Tatang: Kalau brokoli masa tanamnya lama tiga bulanan baru bisa di panen terus disemai dulu, kalau buncis mah langsung tanam paling sekitar dua puluh sampai dua puluh lima hari bisa di panen, baby caysim disemai dulu dua minggu juga udah bisa di panen, kalau selada disemai dulu dua puluh lima hari udah bisa di panen. Tika:
Terus kalau untuk ketahanan setelah dipanen itu berapa hari?
Pak Tatang: Kalau brokoli mah satu dua hari kuning tapi kalau udah ditaruh dikulkas bisa buat seminggu kalau benar-benar nggak ada ulatnya, kalau selada dua sampai tiga hari, baby caysim dua hari aja udah busuk, kalau buncis tiga harian. Tika:
Terus kalau plastik sungkup itu fungsinya buat apa Pak?
Pak Tatang: Plastik sungkup biar nggak kena hama sama menghindari curah hujan yang tinggi kalau lagi musim hujan,, Tika:
Berarti bisa buat ngatur suhu buat tanamannya juga ya Pak? Terus kalau ada ulat gitu gimna Pak penangannya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
Pak Tatang: Iya bisa juga. Kalau ada hama kita ambil secara langsung jadi ke setiap tanaman di buang ulatnya dan biasanya kalau musim panas hama banyak menyerang. Tika:
Terus bedanya sama net, kan kalau brokoli Pakenya net tuh Pak?
Pak Tatang: Kalau net buat mengurangi sinar matahari buat tanaman. Tika:
Terus untuk pemasangan net, lanjaran sama plastik sungkup itu kapan Pak kalau buat bayam hijau, brokoli, buncis, baby caysim, sama selada keriting?
Pak Tatang: Kalau untuk lanjaran sama plastik sungkup atau net kalau udah di lahan sekitar seminggu sampe sepuluh hari udah di pasang dan nggak di lepas-lepas lagi sampe panen. Tika:
Kalau untuk buncis itu kan beda Pak Cuma lanjaran, itu waktu usia berapa dipasang Pak?
Pak Tatang: Kalau buncis di pasang waktu umuran sepuluh hari juga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
D.
Lain-lain Tika:
Pak, PT kapol menjual sayurannya kemana saja?
Pak Usaha: selama ini kita jual nya hanya ke agen dan supermarket aja. Kan harga sayuran organik mahal jadi yang jadi target pasar kita ya agen dan supermarket dan yang beli juga orang yang mau beli sayuran yang harganya mahal dan peduli kesehatan bisanya tanpa memperdulikan harga. Tika:
Terus selama usaha sayuran organik ini berjalan PT. Kapol pernah jual ke pasar tradisional?
Pak Usaha: Iya kita pernah jual ke pasar tradisional tapi harga jualnya kan ngikutin mereka tuh dan harga jualnya itu sangat rendah bahkan nggak bisa menutupi biaya pokok jadi kami rugi. Jadi sampai sekarang kami hanya menjual ke agen dan supermarket yang sudah jadi langganan. Tika:
Ini saya melihat kalau harga jual untuk supermarket dan agen kok berbeda ya Pak, ini kenapa Pak?
Pak Usaha: Iya kita bedakan, kan biasanya kalau agen itu beli nya banyak dan supermarket itu belinya sedikit. Kan kalau agen khusus dia jualnya hanya sayuran atau buah, tapi kan kalau supermarket jualnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
macem-macem nggak cuma sayuran jadi ya mereka biasanya kalau beli sedikit. Tika:
Apa ini semacam diskon Pak?
Pak Usaha: Iya semacam diskon, biasanya sekitar sepuluh sampai tiga puluh persen bedanya. Tika:
Besarnya perbedaan itu di dasarkan atas Pak? Kenapa sepuluh sampai tiga puluh persen?
Pak Usaha: Iya karena itu tadi kalau agen belinya banyak, kalau supermarket sedikit. Tika:
Baik Pak, kalau mengenai risiko setiap sayuran kan punya risiko yang dibebankan jadi harga jualnya lebih mahal, untuk besaran risikonya itu berdasarkan apa Pak menetapkannya?
Pak Usaha: Iya kan namanya sayuran mesti punya risiko, entah karena gangguan tanaman entah karena cuaca. Misal kalau lagi musim hujan sayuran tertentu jadi cepat busuk atau kalau lagi musim panas OPT khususnya hama banyak menyerang. Jadi kan hasil kita juga terganggu. Tika:
Terus untuk menangani hal tersebut gimana Pak?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
Pak Usaha: Iya kan itu ada plastik sungkup sama net buat kalau musin hujan bisa mengurangi volume air, sinar matahari berlebih kalau kemarau sama mencegah dan mengurangi serangan hama. Tapi tetap saja risiko nggak bisa kita hindari. Orang kita menetapkan laba untuk semua komoditas itu sebesar lima puluh persen tapi belum bisa kita capai paling baru sekitar tiga puluh persen meskipun udah di hitung, belum lagi biaya lain-lain. Belum lagi kadang pelanggan retur sayuran yang rusak mereka nggak mau. Tika:
Kenapa sebesar lima puluh persen Pak laba yang diharapkannya?
Pak Usaha: Iya biasanya kalau organik segitu labanya. Tika:
Kalau risiko yang di ongkos pasar itu juga ditetapkan sama kayak di bagian produksi, kenapa Pak?
Pak Usaha: Iya kan selama pengiriman ada aja kendalanya, misalnya suhu mobilnya yang nggak mendukung, ya walaupun udah pakai es tapi tetap aja ada kerusakan. Tika:
Kalau mengenai estimasi hasil panen selama sebulan kan perusahaan mengestimasikan sebanyak lima ton Pak? Itu atas dasar apa Pak?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
Pak Usaha: Itu atas dasar pengalaman atau history dari bulan-bulan sebelumnya jadi kami mengestimasikan hasil panen segitu untuk sebulan. Tika:
Saya membaca di website kalau air yang digunakan untuk menyiram tanaman dari sumber air gunung salak, apakah perusahaan membayar kepada pihak tertentu pak untuk penggunaan airnya?
Pak Usaha: Iya kami bayar ke yang jaga suaka elang itu. Tika:
Kalau boleh tau itu sekitar berapa ya Pak per bulan?
Pak Usaha: Sedikit sih sekitar Rp200.000 per bulannya. Tika:
Kalau BSP Farm waktu saya Tanya ke Pak Dar itu merupakan merek dagang dari PT. Kapol ya pak, itu artinya apa ya Pak?
Pak Usaha: Kepanjangan dari BSP Farm itu Bumi Sarana Panorama, kita mempunyai prinsip menjadi kawasan organik. Tika:
Kalau merek dagang pasti terdaftar ya pak, berarti ada juga biaya untuk membuat merek dagang ini kan, itu biayanya berapa pak?
Pak Usaha: Iya terdaftar, kita terdaftar di LSO itu merupakan lembaga sertifikasi organik kalau saat pertama kali sertifikasi itu kami bayar Rp7.500.000 tapi kalau sekarang untuk perpanjang kita bayar Rp5.000.000 per tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
Tabel daftar harga sayuran organik PT. Kapol Antar Nusa No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Nama Sayuran Baby caysim Baby kalian Baby pakchoy Baby spinach Baby wortel Basil Bawang daun Bawang kucay Bayam hijau Bayam merah Brokoli Buah melinjo Buncis Bunga papaya Cabai hijau Cabai keriting Cabai rawit hijau Cabai rawit merah Caysim Ceriwis Daun bawang aldi Daun ginseng Daun ketumbar Daun lobak Daun mint Daun melinjo Daun papaya Daun pohpohan Daun singkong Daun ubi Jagung local
Harga jual ke agen (Rp)
Harga jual ke supermarket (Rp)
38.000 60.000 44.000 60.000 21.000 26.000 22.000 23.000 19.000 20.000 40.000 15.000 22.000 25.000 25.000 40.000 25.000 40.000 19.000 25.000 22.000 18.000 19.000 19.000 35.000 24.000 11.000 11.000 11.000 11.000 23.000
44.000 60.000 50.000 70.000 25.000 30.000 23.000 25.000 22.000 23.000 43.000 17.500 26.000 29.000 30.000 45.000 30.000 42.000 22.000 32.000 23.000 20.000 20.000 22.000 40.000 27.000 23.000 20.000 15.000 15.000 30.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
Lanjutan tabel daftar harga sayuran organik PT. Kapol Antar Nusa No Nama Sayuran 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62
Jagung manis Jagung baby Jamur tiram Kacang kapri muda Kacang merah kulit Kacang merah kupas Kacang panjang Kacang tanah Kalian Kale curly blue Kale curly green Kale Toscana Kale red Russian Kangkung Kapri polong Kecipir Kemangi Kubis bunga Kubis putih Labu air Labu parang Labu siam Labu siam baby Leunca Lobak Lokio Mint Okra Oregano Oyong Pakchoy
Harga jual ke agen (Rp)
Harga jual ke supermarket (Rp)
23.000 20.000 20.000 40.000 25.000 40.000 23.000 29.000 25.000 75.000 75.000 80.000 80.000 19.000 34.000 19.000 26.000 33.000 17.000 13.000 11.000 14.000 16.000 10.000 13.000 24.000 35.000 33.000 35.000 28.000 22.000
30.000 30.000 24.000 45.000 27.500 45.000 27.000 36.000 32.000 80.000 80.000 90.000 90.000 23.000 40.000 25.000 30.000 35.000 23.000 14.000 17.000 17.000 21.000 14.000 18.000 27.000 40.000 41.000 40.000 32.000 25.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
Lanjutan tabel daftar harga sayuran organik PT. Kapol Antar Nusa No Nama Sayuran 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87
Paria Petsay Piterseli Pucuk kapri Pucuk labu siam Rhubarb chard Saqe Sawi pahit Salada cos Salada head Salada keriting hijau Selada merah Selada siomak Seledri Seledri hibidra Spinach Terong lalap Terong ungu Timun jepang Timun local Timun Taiwan Tomat cherry Tomat sayur Wortel Zuccini
Harga jual ke agen (Rp)
Harga jual ke supermarket (Rp)
19.000 19.000 24.000 50.000 18.000 36.000 35.000 27.000 30.000 25.000 24.000 24.000 24.000 27.000 33.000 30.000 20.000 23.000 22.000 18.000 22.000 17.000 17.000 17.000 23.000
27.000 27.000 29.000 55.000 24.000 40.000 40.000 30.000 36.000 30.000 30.000 30.000 27.000 35.000 40.000 35.000 22.000 27.000 27.000 23.000 27.000 21.000 21.000 21.000 27.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
1. Tenaga kerja yang sedang memasang lanjaran untuk tanaman buncis
2.
Lanjaran dan plastik sungkup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
3.
Pembukaan lahan
4.
Tanam benih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
5.
Semai
6.
Seedling
7.
Transplant
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
8.
Benih
9.
Pupuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
10.
Tanaman buncis
11.
Tanaman baby caysim
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
12.
Panen
13.
Pengemasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99