i
ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PRODUK STAY ASSY TD PADA PT BS INDONESIA
HAFIZ ILMAN
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013
ii
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PEMILIHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Produk Stay Assy TD pada PT BS Indonesia adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka dibagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, November 2013
Hafiz Ilman NIM H24114076
iii
ABSTRAK HAFIZ ILMAN. Analisis Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Produk Stay Assy TD pada PT BS Indonesia. Dibimbing oleh ALIM SETIAWAN. Perusahaan sering kali mengalami permasalahan dalam perencanaan dan pengendalian persediaan, mulai dari persediaan bahan baku hingga barang jadi. Oleh sebab itu diperlukan adanya perencanaan yang baik agar konsisten dalam aktifitas produksinya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sistem perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku produk Stay Assy TD dan menganalisis penerapan perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku dengan metode Material Requirement Planning (MRP) dan menentukan metode MRP yang tepat sebagai alternatif dengan biaya terendah. Sistem perencanaan dan pengendalian bahan baku produk Stay Assy TD adalah sistem First In First Out (FIFO) dengan bahan baku utama khusus perakitan yaitu stay powder coating, bracket CED, washer, spring dan ball bearing. Perencanaan kebutuhan material dilakukan dengan metode MRP berbasis peramalan permintaan pelanggan dalam memenuhi kebutuhan bahan baku untuk waktu mendatang. Peramalan tersebut menggunakan metode winters. Peramalan dilihat dari nilai Mean Absolute Percentage of Error (MAPE) yang terkecil. Penerepan sistem perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku menggunakan metode MRP yang menghasilkan biaya terendah untuk bahan baku stay powder coating, bracket CED, spring dan ball bearing adalah metode MRP teknik part period balancing (PPB) sedangkan untuk bahan baku washer adalah metode MRP teknik Economic Order Quantity (EOQ). Kata kunci : Peramalan winters, metode MRP teknik EOQ, LFL dan PPB
ABSTRACT HAFIZ ILMAN. Planning and Inventory Raw Material Stay Assy TD Controlling at PT BS Indonesia. Supervised by ALIM SETIAWAN. Some Companies often having difficulties in Planning and Inventory, even from the start raw material inventory till becoming finished goods. In order to solve the problems, company needs a good planning so the product activity could run well consistently. The aim of this research is in order to know about Stay Assy TD Planning and Inventory Raw Material Controlling with MRP (Material Requirement Planning) and to decide the correct MRP Method as the correct lowest cost alternative. Planning and Inventory Controlling used by MRP Method for Stay Assy TD using FIFO (First In First Out) Method. With main specific raw material for assembling stay powder coating, bracket CED, washer, spring and ball bearing. Planning for material needs using MRP based on customer needs estimation in order to fill future raw material needs. The estimation using winters method. The estimation could be seen from the least MAPE (Mean Absolute Percentage of Error). By using MRP technique with PPB (part period balancing) for stay powder coating, bracket CED, Spring and ball bearing material could spend the lowest cost. And MRP Technique with EOQ (Economic Order Quantity) is used for Washer raw material. Key word : Winters Estimation, MRP Technique with EOQ, LFL, PPB.
iv
ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PRODUK STAY ASSY TD PADA PT BS INDONESIA
HAFIZ ILMAN
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Pada Program Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013
v
Judul penelitian Nama NIM
: Analisis Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Produk Stay Assy TD pada PT BS Indonesia : Hafiz Ilman : H24114076
Disetujui oleh Pembimbing
Alim Setiawan S, STP, MSi Pembimbing I
Diketahui oleh
Dr Mukhamad Najib, STP, MM Ketua Departemen
Tanggal Lulus :
vi
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karuniaNya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Mei 2013 sampai bulan November 2013 ini adalah manajemen persediaan bahan baku, dengan judul Analisis Perencanaan dan Pengendalian Persediaan bahan baku Produk Stay Assy TD pada PT BS Indonesia. Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Alim Setiawan STP, Msi selaku pembimbing, Bapak Drs. Edward H. Siregar, SE, MM selaku penguji pertama dan Ibu Dra. Siti Rahmawati, M.pd selaku penguji kedua dalam sidang yang telah banyak memberi saran. Di samping itu, ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada pihak PT BS Indonesia khususnya departemen PPC, HR&GA dan logistic yang telah membantu selama pengumpulan data. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada orang tua (Isnardi dan Enirita) atas segala doa, dukungan dan kasih sayangnya. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.
Bogor, November 2013
Hafiz Ilman
vii
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Perumusan Masalah
2
Tujuan Penelitian
2
Manfaat penelitian
2
Ruang Lingkup Penelitian
3
METODE PENELITIAN
3
Kerangka Pemikiran Penelitian
3
Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
4
Jenis dan Sumber Pengumpulan Data
4
Prosedur dan Analisis Data
5
HASIL DAN PEMBAHASAN
6
Gambaran Umum Perusahaan
6
Proses Produksi Stay Assy TD
6
Sistem Persediaan Bahan Baku PT BS Indonesia
7
Peramalan Permintaan
9
Analisis Material Requirement Planning (MRP)
10
Pembahasan
24
Implikasi manajerial
25
SIMPULAN DAN SARAN
26
Simpulan
26
Saran
27
DAFTAR PUSTAKA
27
viii
DAFTAR TABEL 1. Kuantitas pesanan dan frekuensi pemesanan yang dilakukan perusahaan 7 2. Asumsi biaya persediaan bahan baku Stay Assy TD 8 3. Hasil peramalan permintaan Stay Assy TD tahun 2013 10 4. Hasil perhitungan kuantitas pemesanan ekonomis (EOQ) 11 5. Perencanaan bahan baku Stay Assy TD RH metode MRP teknik EOQ 12 6. Hasil analisis biaya persediaan bahan baku utama Stay Assy TD RH metode MRP teknik EOQ 13 7. Perencanaan bahan baku Stay Assy TD LH metode MRP teknik EOQ 14 8. Hasil analisis biaya persediaan bahan baku utama Stay Assy TD LH metode MRP teknik EOQ 15 9. Perencanaan bahan baku Stay Assy TD RH metode MRP teknik LFL 16 10. Hasil analisis biaya persediaan bahan baku utama Stay Assy TD RH metode MRP teknik LFL 17 11. Perencanaan bahan baku Stay Assy TD LH metode MRP teknik LFL 18 12. Hasil analisis biaya persediaan bahan baku utama Stay Assy TD LH metode MRP teknik LFL 19 13. Hasil perhitungan Economic Part Period (EPP) 20 14. Perencanaan bahan baku Stay Assy TD RH metode MRP teknik PPB 21 15. Hasil analisis biaya persediaan bahan baku utama Stay Assy TD RH metode MRP teknik PPB 22 16. Perencanaan bahan baku Stay Assy TD LH metode MRP teknik PPB 23 17. Hasil analisis biaya persediaan bahan baku utama Stay Assy TD LH metode MRP teknik PPB 24 18. Perbandingan biaya persediaan bahan baku Stay Assy TD RH 25 19. Perbandingan biaya persediaan bahan baku Stay Assy TD LH perusahaan 25
DAFTAR GAMBAR 1. Kerangka pemikiran penelitian 2. Struktur produk Stay Assy TD 3. Pola data permintaan Stay Assy TD
4 7 9
DAFTAR LAMPIRAN 1. Daftar pertanyaan wawancara 2. Biaya pemesanan dan biaya penyimpanan 3. Hasil parameter kesalahan tiap metode peramalan 4. Hasil perhitungan MRP teknik EOQ bahan baku utama Stay Assy TD RH 5. Hasil perhitungan MRP teknik EOQ bahan baku utama Stay Assy TD LH 6. Hasil perhitungan MRP teknik LFL bahan baku utama Stay Assy TD RH 7. Hasil perhitungan MRP teknik LFL bahan baku utama Stay Assy TD LH 8. Hasil perhitungan MRP teknik PPB bahan baku utama Stay Assy TD RH 9. Hasil perhitungan MRP teknik PPB bahan baku utama Stay Assy TD LH 10. Hasil perbandingan biaya persediaan bahan baku Stay Assy TD RH 11. Hasil Perbandingan biaya persediaan bahan baku Stay Assy TD LH
28 29 30 31 34 37 39 41 43 45 46
1
PENDAHULUAN Latar Belakang Pertumbuhan industri otomotif di Indonesia pada tahun 2013 berkembang dengan sangat pesat. Menurut Sugiarto dalam Media Industri (2013) tingkat penjualan mobil mengalami kenaikan sebesar 10 (sepuluh) persen dibandingkan tahun sebelumnya. Adanya permintaan yang semakin banyak dan fluktuasi yang tinggi, maka setiap perusahaan otomotif dituntut untuk dapat beroperasi secara efektif dan efisien dalam menghadapi persaingan. Seiring dengan perkembangan pasar di Indonesia. Maka persaingan pasar pun semakin ketat, produsen kendaraan bermotor bersaing dalam hal kualitas, desain, ataupun harga. Produsen-produsen kendaraan bermotor khususnya produsen mobil yang ada di Indonesia, diantaranya yaitu PT Toyota Manufacturing Motor Indonesia (TMMIN), PT Astra Daihatsu Motor (ADM), PT Astra Honda Motor (AHM), PT Indomobil Suzuki Indonesia (ISI), dan masih banyak lagi produsen-produsen kendaraan bermotor lainnya. Produsen-produsen kendaraan bermotor tersebut tentunya bekerja sama dengan perusahaanperusahaan yang memproduksi komponen-komponen kendaraan bermotor, karena kendaraan bermotor merupakan gabungan dari komponen-komponen yang saling mendukung dan memiliki fungsinya masing-masing. Komponen ini tidak di produksi langsung oleh produsen kendaraan bermotor, melainkan di produksi oleh mitra atau partner dari perusahaan-perusahaan produsen kendaraan bermotor, salah satunya adalah PT BS Indonesia. PT BS Indonesia adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang automotif yang memproduksi komponen kendaraan bermotor dimana di dalam persaingan yang sangat ketat diantara perusahaan-perusahaan sejenis seperti PT Showa Indonesia, PT Denso Indonesia. PT BS Indonesia bertekat untuk menghasilkan produk-produk yang berkualitas, bermutu tinggi dan dengan harga yang bersaing. Kegiatan perusahaan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan kegiatan produksi. Perusahaan mengadakan kegiatan produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar. Untuk mengadakan kegiatan produksi harus tersedia bahan baku. Oleh karena itu perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku yang efektif dan efisien diperlukan. Perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku produk Stay Assy TD merupakan suatu sistem yang dapat menjamin kelancaran akan ketersediaan bahan baku, sehingga proses produksi akan berjalan dengan lancar. Perencanaan dan pengendalian tersebut dapat mencegah terjadinya kekurangan bahan baku yang dapat mengakibatkan terhambatnya proses produksi atau dapat menghentikan kegiatan produksi yang menyebabkan perusahaan menderita kerugian. Perencanaan dan pengendalian produksi merupakan fungsi dari suatu organisasi yang bertujuan untuk pengelolaan secara optimal sumber daya produksi yang bersifat terbatas namun harus efektif dan efisien. Demikian juga perencanaan dalam perusahaan mengandung aspek strategi dalam merancang apa, bagaimana, kapan dan berapa banyak produk yang harus di produksi agar kelangsungan hidup perusahaan dapat dipertahankan (Baroto 2002).
2 Perumusan Masalah PT BS Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang sedang berkembang yang memproduksi komponen kendaraan bermotor. Kesuksesan suatu sistem produksi dapat dilihat pada kemampuannya dalam mengendalikan aliran bahan baku yang tepat, di tempat yang tepat, pada saat yang tepat untuk memenuhi jadwal pengiriman kepada pelanggan, menekan persediaan seoptimal mungkin, menjaga tingkat pembebanan atas pekerjaan dan mesin, serta akhirnya untuk mencapai efisiensi produksi yang optimum (Baroto 2002). Salah satu metode perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku adalah metode Material Requirement Planning (MRP). Sistem MRP mampu memberikan indikasi apabila tidak terjadi keseimbangan antara kebutuhan dan kemampuan (Baroto 2002). Maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana sistem perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku produk Stay Assy TD. 2. Bagaimana penerapan perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku dengan menggunakan metode MRP dan menentukan metode MRP yang tepat sebagai alternatif dengan biaya terendah. Tujuan Penelitian Secara umum penelitian bertujuan untuk pengelolaan persediaan bahan baku utama produk Stay Assy TD secara optimum. Selain itu, tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui sistem perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku produk Stay Assy TD. 2. Menganalisis penerapan sistem perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku dengan menggunakan metode MRP dan menentukan metode MRP yang tepat sebagai alternatif dengan biaya terendah. Manfaat penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan, diantaranya : 1. PT BS Indonesia Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil berbagai keputusan perusahaan seperti perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku yang efektif dan efisien. 2. Umum Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi rujukan yang layak dipercaya dan dapat dijadikan langkah awal bagi penulisan karya ilmiah lain dan penelitian lanjutan mengenai perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku.
3 Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, maka terdapat beberapa batasan yang bertujuan agar penelitian lebih terarah. Batasan ruang lingkup penelitian ini adalah : 1. Penelitian difokuskan pada analisis sistem perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku khusus perakitan produk Stay Assy TD. 2. Perhitungan dilakukan dengan metode MRP teknik Economic Order Quantity (EOQ), Lot For Lot (LFL) dan Part Period Balancing (PPB).
METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian Konsep pemikiran penelitian ini diawali dengan mengidentifikasi sistem perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku di PT BS Indonesia. Hal ini penting karena bahan baku yang digunakan dapat mempengaruhi kegiatan produksi perusahaan. Langkah selanjutnya adalah mengetahui jadwal induk produksi, struktur produk dan status persediaan bahan baku perusahaan untuk dapat dianalisis melalui perencanaan dan pengendaliannya dengan menggunakan berbagai metode Material Requirement Planning (MRP) yang tepat. Jadwal induk produksi salah satunya disusun berdasarkan peramalan permintaan tahun 2013 dengan data permintaan tahun 2011 dan 2012 menggunakan metode peramalan Time Series. Peramalan dengan metode Time Series digunakan sebagai perkiraan pemesanan bahan baku yang akan dilakukan perusahaan. Metode MRP yang digunakan untuk menganalisis perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku, yaitu metode MRP teknik Economic Order Quantity (EOQ), Lot For Lot (LFL) dan Part Period Balancing (PPB). Langkah selanjutnya, melakukan analisis perbandingan antara metode MRP dengan metode perusahaan untuk melihat metode MRP dengan teknik EOQ, LFL dan PPB yang menghasilkan biaya persediaan terendah yang sesuai dengan keadaan perusahaan. Metode yang dipilih merupakan perbandingan metode dengan melihat penghematan biaya persediaan yang dihasilkan. Metode dengan biaya persediaan terendah dipilih sebagai bahan rekomendasi perusahaan untuk menetapkan kebijakan perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku perusahaan. Kerangka pemikiran penelitian ini dapat dilihat dalam Gambar 1.
4
Identifikasi perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku Sistem perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku di PT BS Indonesia : Penentuan jenis bahan baku Proses pemesanan dan pembelian bahan baku Proses pemeriksaan dan penyimpanan bahan baku Proses produksi Sistem MRP Jadwal Induk Produksi Struktur produk Status persediaan
MRP teknik EOQ
MRP teknik LFL
Peramalan Time Series untuk Jadwal Induk Produksi
MRP teknik PPB
Metode perusahaan
Analisis perbandingan metode MRP dengan metode perusahaan Analisis penghematan Rekomendasi metode perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku
Gambar 1. Kerangka pemikiran penelitian Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada PT BS Indonesia yang berlokasi di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Bekasi. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja dengan alasan bahwa PT BS Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi komponen mobil dimana pada tahun 2013 permintaan dan penjualannya mengalami peningkatan yang membuat perusahaan harus membuat perencanaan dan pengendalian perusahaan. Waktu penelitian dilakukan pada bulan April sampai dengan Juli 2013. Jenis dan Sumber Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang didapat langsung di lokasi penelitian. Data tersebut didapat dengan cara pengamatan langsung (observasi) serta wawancara dengan narasumber dari departemen produksi, departemen logistic dan departemen Production Planning and Control (PPC) perusahaan. Daftar pertanyaan wawancara dapat dilihat pada Lampiran 1. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari literatur terkait dengan topik penelitian dan dokumen yang telah disusun oleh PT BS Indonesia berupa data dokumentasi yang dapat
5 digunakan sebagai bahan acuan atau referensi dalam penelitian. Dokumentasi tersebut terdiri dari : 1. Data Master Production Schedule (MPS). 2. Data permintaan pelanggan (dokumen order list). 3. Data pemesanan bahan baku (dokumen purchase order). 4. Prosedur pemesanan dan pembelian bahan baku. 5. Prosedur penerimaan dan penyimpanan bahan baku. Prosedur dan Analisis Data Peramalan Menurut Heizer dan Render (2006) peramalan adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa depan. Menurut Ishak (2010) peramalan adalah pemikiran terhadap suatu besaran, misalnya permintaan terhadap satu atau beberapa produk di periode yang akan datang. Peramalan dilakukan dengan menggunakan software Minitab teknik winter dan moving average dengan melihat nilai kesalahan terkecil dari Mean Absolute Deviation (MAD), Mean Square of Error (MSE) dan Mean Absolute Percentage of Error (MAPE). Material Requirement Planning (MRP) Menurut Baroto (2002) langkah-langkah perhitungan dalam menganalisis data dengan sistem MRP adalah sebagai berikut : 1. Netting adalah proses perhitungan untuk menetapkan jumlah kebutuhan bersih, yang besarnya merupakan selisih antara kebutuhan kotor dengan keadaan persediaan. 2. Lotting adalah suatu proses untuk menentukan besarnya jumlah pesanan optimal untuk setiap item secara individual didasarkan pada hasil perhitungan kebutuhan bersih yang telah dilakukan. Metode untuk menentukan ukuran lot diarahkan untuk meminimalkan total biaya pesan dan biaya simpan. Teknikteknik tersebut adalah teknik EOQ, LFL dan PPB. 3. Offsetting bertujuan menentukan saat yang tepat untuk melakukan rencana pemesanan dalam rangka memenuhi kebutuhan bersih. Rencana pemesanan diperoleh dengan cara mengurangkan saat awal tersedianya ukuran lot yang diinginkan dengan besarnya lead time. 4. Explosion adalah proses perhitungan kebutuhan kotor untuk tingkat item. Perhitungan kebutuhan kotor ini didasarkan pada rencana pemesanan itemitem produk pada level yang lebih atas dan diperlukan struktur produk serta informasi mengenai jumlah kebutuhan tiap item yang akan dihitung.
6
HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perusahaan PT BS Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri otomotif dimana produk utamanya merupakan komponen kendaraan bermotor khusnya mobil. PT BS Indonesia terdiri dari kantor dan pabrik yang berlokasi di kawasan Industri Jababeka Cikarang. Perusahaan tersebut berdiri pertama kali di Indonesia pada bulan Februari tahun 1992 dengan Presiden Direktur perusahaan Kim Jae Mu. Selain itu, di Korea kota Seoul dengan nama JN Industri dan BS Korea. PT BS Indonesia menjalankan kegiatan usahanya dengan mengacu kepada visi dan misi perusahaan. Visi PT BS Indonesia adalah “berusaha meningkatkan mutu produk untuk menjadi perusahaan automotive part yang mampu masuk ke pasar yang berada lima besar di Indonesia”. Sedangkan misi PT BS Indonesia adalah selalu aktif mengembangkan produk dengan inovasi desain maksimal dan intensif melaksanakan training, sejalan dengan peningkatan kesejahteraan karyawan. Proses Produksi Stay Assy TD Menurut Handoko (2008) produksi dan operasi adalah pengelolaan secara optimal penggunaan input atau faktor produksi seperti tenaga kerja, mesin, peralatan, bahan mentah dan sebagainya dalam proses transformasi menjadi berbagai produk atau jasa. Stay Assy TD merupakan kaca spion truk dimana pelanggan utama produk Stay Assy TD adalah PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor. Produk Stay Assy TD yang dipesan konsumen terdiri dari dua bagian yaitu bagian sebelah kanan yang disebut Stay Assy TD RH dan bagian sebelah kiri disebut dengan Stay Assy TD LH. Proses produksi pada PT BS Indonesia dilakukan berdasarkan jadwal produksi harian yang dibuat oleh departemen produksi. Tahapan proses produksi Stay Assy TD mulai dari bahan baku hingga menjadi produk Stay Assy TD sebagai berikut : 1. Proses swagging, merupakan proses pemanasan pipe blank dan pembulatan kepala pipe blank. 2. Proses bending, merupakan proses pembengkokkan stay swagging. 3. Proses welding, merupakan proses pengelasan stay bending dengan stoper. Dalam proses welding ini dibedakan stay kiri (stay welding LH) dan stay kanan (stay welding RH). 4. Proses short blast, merupakan proses pembersihan stay welding dari minyak yang tersisa pada proses sebelumnya. Proses short blast sering dikenal dengan proses amplas. 5. Proses Catodike Electroute Dispotitions (CED), merupakan proses pemberian cat dasar dengan cara menyemprotkan unsur kimia yaitu unsur katoda elektroda yang bertujuan untuk menghindari terjadinya pengkaratan.
7 6. Proses powder coating, merupakan proses pemberian unsur metalik dengan cara menyemprotkan serbuk powder kepada stay CED agar terlihat mengkilap. Proses ini bertujuan untuk meningkatkan daya tahan cat. 7. Proses assembling, merupakan proses perakitan stay powder coating dengan komponen perakitan lainnya yaitu bracket CED, washer, spring dan ball bearing hingga menjadi produk Stay Assy TD. Menurut Baroto (2002) struktur produk merupakan daftar barang atau material yang diperlukan bagi perakitan, pencampuran, atau pembuatan produk akhir dan menunjukan berapa banyak setiap komponen dari bagian produk yang akan diperlukan serta merinci semua nama komponen, nomor identitas dan sumber bahan. Struktur produk dapat digambarkan sebagai pohon cabang yang merupakan bahan baku pembentuk produk. Berdasarkan wawancara dengan departemen PPC, struktur produk Stay Assy TD dapat dilihat pada Gambar 2. Stay Assy TD
Stay powder coating (1)
Bracket CED (1)
Washer (1)
Spring (1)
Ball bearing (3)
Gambar 2. Struktur produk Stay Assy TD Pada Gambar 2 dapat dilihat struktur produk Stay Assy TD terdiri dari lima komponen perakitan. Pemakaian bahan baku yang digunakan dalam proses produksi satu unit Stay Assy TD yaitu menggunakan satu unit stay powder coating, bracket CED, washer, spring dan tiga unit ball bearing. Sistem Persediaan Bahan Baku PT BS Indonesia Bahan baku merupakan bahan yang harus diperhitungkan dalam kelangsungan proses produksi. Banyaknya bahan baku yang tersedia akan menentukan besarnya penggunaan sumber-sumber di dalam perusahaan dan kelancarannya (Assauri 2008). Bahan baku utama khusus perakitan yang digunakan perusahaan dalam memproduksi Stay Assy TD terdiri dari stay powder coating, bracket CED, washer, spring dan ball bearing. Berdasarkan wawancara dengan departemen logistic kuantitas pemesanan dan frekuensi pemesanan yang diterapkan pada perusahaan saat ini dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Kuantitas pesanan dan frekuensi pemesanan yang dilakukan perusahaan Bahan baku Stay powder coating Bracket CED Washer Spring Ball Bearing
Bulan Jan-Des Jan-Des Jan-Des Jan-Des Jan-Des
Banyaknya pemesanan (kali) 12 12 12 12 12
Sumber : Dokumen purchase order (2013)
Kuantitas Pemesanan RH (Unit) LH (Unit) 6.000 6.000 6.000 6.000 10.000 10.000 6.000 6.000 48.000 48.000
8 Pada Tabel 1 dapat dilihat pemesanan bahan baku produk Stay Assy TD terdiri dari dua bagian, dimana terdapat bagian kanan (RH) dan bagian kiri (LH). Frekuensi pemesanan yang dilakukan perusahaan untuk masing-masing bahan baku sebanyak 12 kali dalam satu tahun dengan kuantitas pemesanan yang sama antara RH dan LH. Kuantitas pemesanan dan frekuensi pemesanan ini merupakan metode perusahaan yang akan dijadikan sebagai dasar perbandingan dengan metode MRP teknik EOQ, LFL dan PPB. Biaya persediaan bahan baku pada PT BS Indonesia terdiri dari biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Menurut Assauri (2008) komponen biaya pemesanan diantaranya adalah biaya administrasi pembelian, biaya transportasi, bongkar muat, biaya penerimaan dan biaya pemeriksaan. Komponen biaya penyimpanan adalah biaya pergudangan, biaya peralatan material handling dan biaya-biaya lainnya. Berdasarkan wawancara dengan departemen logistic dan departemen PPC asumsi biaya persediaan yang dikeluarkan perusahaan untuk masing-masing bahan baku dapat dilihat pada Tabel 2. Perhitungan biaya persediaan dapat dilihat pada Lampiran 2. Tabel 2. Asumsi biaya persediaan bahan baku Stay Assy TD Bahan Baku Stay powder coating Bracket CED Washer Spring Ball Bearing
Biaya pemesanan RH (RP) LH (RP) 225.000 270.000 360.000 360.000 60.000 60.000 105.000 105.000 108.000 108.000
Biaya Penyimpanan RH (RP) LH (RP) 375 450 600 600 60 60 175 175 23 23
Sumber : Data purchase order diolah (2013) Pada Tabel 2 di atas dapat dilihat biaya persediaan bahan baku tertinggi yang harus dikeluarkan perusahaan adalah bahan baku bracket CED. Karena bracket CED merupakan bahan baku impor dan memerlukan tempat penyimpanan yang lebih luas dibandingkan bahan baku lain. Perencanaan persediaan bahan baku merupakan perencanaan kebutuhan bahan mentah dan komponen yang digunakan untuk memenuhi jadwal induk produksi, perencanaan juga menentukan kapan pesanan bahan dan komponen perlu dikirim kepada pabrik untuk proses produksi (Handoko 2008). Berdasarkan wawancara dengan departemen logistic perencanaan persediaan bahan baku yang dilakukan oleh PT BS Indonesia dimulai dari departemen warehouse melakukan cek persediaan yang ada di gudang untuk mengetahui bahan baku mana yang memiliki jumlah stok minimum, dan melaporkannya dalam bentuk control material kepada departemen Production Planning Control (PPC). Selanjutnya, departemen PPC menyusun daftar kebutuhan bahan baku dalam bentuk Purchase Request (PR). Sebelum melakukan pembelian terlebih dahulu departemen logistic akan melakukan pengecekan PR dari jenis bahan baku yang diminta, harga dan waktu pengiriman. Setelah melakukan pengecekan ini, departemen logistic membuat daftar kebutuhan bahan baku dalam bentuk Purchase Order (PO) dimana PO terlebih dahulu mendapat persetujuan direksi sebelum dikirim kepada pemasok. Pemesanan dan pembelian bahan baku ini dilakukan setiap satu bulan dengan waktu tunggu (lead time) bahan baku mulai dari pengiriman PO sampai bahan baku diterima di perusahaan selama dua minggu.
9 Prosedur penerimaan dan penyimpanan bahan baku dilakukan mulai dari penerimaan bahan baku di area penerimaan barang (incoming inspection). Di sini bahan baku akan diperiksa terlebih dahulu apakah bahan baku yang datang sesuai dengan spesifikasi yang dipesan dan sesuai dengan standar yang disyaratkan. Hasil pemeriksaan akan disimpan di gudang dan disusun berdasarkan warehouse map dengan menggunakan prinsip First In First Out (FIFO). Pada sistem ini bahan baku yang pertama kali disimpan di gudang, maka bahan baku tersebut yang pertama kali digunakan dalam proses produksi. Pengendalian persediaan bahan baku yang telah dilakukan PT BS Indonesia sudah baik. Pihak perusahaan memberikan kebijakan pada setiap departemen untuk dapat memesan bahan baku yang mereka butuhkan dengan cara membuat purchase request dan menyerahkannya kepada departemen PPC. Peramalan Permintaan Penyusunan jadwal induk produksi dipengaruhi oleh peramalan permintaan. Peramalan permintaan dapat dilakukan dengan melihat data permintaan tahuntahun sebelumnya. Peramalan yang dilakukan dalam penelitian ini sebagai gambaran bagi perusahaan untuk melakukan alternatif kebijakan terhadap peramalan selanjutnya yang akan dilakukan. Proses peramalan dalam penelitian ini didapatkan berdasarkan data permintaan produk Stay Assy TD terhitung dari bulan Januari 2011 hingga Desember 2012 atau selama 24 bulan. Peramalan permintaan disusun untuk 12 periode selanjutnya, yaitu untuk tahun 2013. Proses peramalan dilakukan terlebih dahulu dengan melihat pola data dengan pola trend, musiman, siklikal, dan random. Pola data yang dimiliki akan mempengaruhi cara melakukan peramalan. Pola data permintaan produk Stay Assy TD dilihat pada Gambar 3. Pola data permintaan Stay Assy TD 2011 - 2012 7000
Jumlah (Unit)
6000 5000 4000 3000 2000 1000 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Bulan
Gambar 3. Pola data permintaan Stay Assy TD
10 Pada Gambar 3 dapat dilihat hasil analisis yang menggunakan bantuan perangkat lunak minitab 15.0 menunjukan pola data permintaan Stay Assy TD dilakukan secara musiman. Menurut (Baroto 2002) metode peramalan yang sesuai dengan pola data musiman adalah metode winters atau moving average. Parameter kesalahan yang akan menjadi patokan pemilihan teknik terbaik adalah Mean Absolute Percentage of Error (MAPE) karena memiliki nilai kesalahan terkecil dibandingkan Mean Absolute Deviation (MAD), dan Mean Square of Error (MSE). Teknik yang memiliki nilai MAPE terkecil dalam peramalan permintaan Stay Assy TD adalah metode winter dimana nilai MAPE Stay Assy TD RH 0,8 dan Stay Assy TD LH 0,77. Perbandingan metode winters dan moving average dengan nilai MAD, MSE dan MAPE dapat dilihat pada Lampiran 3. Hasil peramalan permintaan produk Stay Assy TD dengan menggunakan peramalan metode winters sebagai dasar kegiatan pemenuhan kebutuhan bahan baku produk Stay Assy TD pada tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil peramalan permintaan Stay Assy TD tahun 2013 Stay Assy TD
Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total
RH (Unit) 3.916 4.372 5.101 4.231 3.543 4.343 5.372 4.400 3.314 5.199 4.227 5.940 53.958
LH (Unit) 3.919 4.376 5.048 4.235 3.546 4.347 5.376 4.404 3.298 5.204 4.231 5.946 53.930
Pada Tabel 3 di atas dapat dilihat hasil peramalan permintaan produk Stay Assy TD dimulai dari bulan Januari sampai bulan Desember untuk tahun 2013. Total permintaan pelanggan pada tahun 2013 untuk Stay Assy TD RH sebanyak 53.985 unit dan untuk Stay Assy TD LH sebanyak 53.930 unit. Analisis Material Requirement Planning (MRP) Menurut Rangkuti dalam Surianto (2013) Material Requirement Planning (MRP) adalah suatu sistem perencanaan dan penjadwalan kebutuhan material yang memerlukan beberapa tahapan proses. MRP merupakan suatu rencana produksi untuk sejumlah produk jadi yang diterjemahkan ke dalam masingmasing komponen yang dibutuhkan dengan waktu tenggang, sehingga ditentukan kapan dan berapa banyak bahan yang dipesan untuk masing-masing komponen produk yang dibuat.
11 a) Metode MRP Teknik Economic Order Quantity (EOQ) Menurut Handoko (2008) konsep EOQ adalah sederhana. Metode ini digunakan untuk menentukan kuantitas pesanan persediaan yang meminimumkan biaya penyimpanan dan biaya pemesanan persediaan. Dalam teknik EOQ, jumlah pesanan yang dilakukan adalah sebesar pesanan ekonomis (EOQ). Apabila kebutuhan bersih untuk suatu periode lebih besar dari EOQ, maka jumlah yang dipesan adalah sebesar kelipatan EOQ yang terdekat. Untuk mendapatkan hasil dari EOQ, maka digunakan rumus EOQ = dengan S adalah biaya pemesanan per pesanan, D adalah jumlah penggunaan atau permintaan yang diperkirakan per periode waktu dan H adalah biaya penyimpanan per unit per tahun. Hasil perhitungan EOQ bahan baku utama Stay Assy TD dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Hasil perhitungan kuantitas pemesanan ekonomis (EOQ) Bahan baku Stay powder coating RH Stay powder coating LH Bracket CED RH Bracket CED LH Washer RH Washer LH Spring RH Spring LH Ball bearing RH Ball bearing LH
EOQ (Unit) 8.047 8.045 8.047 8.045 10.389 10.386 8.047 8.045 39.420 39.410
Jumlah pemesanan (kali) 7 7 7 7 5 5 7 7 4 4
Waktu pemesanan (hari) 43 43 43 43 60 60 43 43 75 75
Berdasarkan Tabel 4, hasil perhitungan metode MRP teknik EOQ, dapat dilihat untuk bahan baku stay powder coating RH, bracket CED RH dan spring RH memiliki jumlah pemesanan ekonomis sebanyak 8.047 unit. Persediaan awal bahan baku merupakan persediaan akhir bahan baku periode sebelumnya ditambahkan dengan kuantitas pemesanan bahan baku yang diterima pada bulan tersebut. Persediaan akhir bahan baku adalah persediaan bahan baku yang dikurangi oleh bahan baku yang digunakan. Pemesanan bahan baku tersebut dilakukan sebanyak 7 (tujuh) kali dalam satu tahun. Bahan baku washer RH memiliki jumlah EOQ 10.389 unit dan pemesanannya dilakukan sebanyak 5 (lima) kali dalam satu tahun. Bahan baku ball bearing RH memiliki jumlah EOQ 39.420 unit dan pemesanannya dilakukan sebanyak 4 (empat) kali dalam satu tahun. Perencanaan kebutuhan bahan baku Stay Assy TD RH metode MRP teknik EOQ dapat dilihat pada Tabel 5. Perhitungan lebih rinci dapat dilihat pada Lampiran 4.
12 Tabel 5. Perencanaan kebutuhan bahan baku utama Stay Assy TD RH metode MRP teknik EOQ
Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des
Banyaknya pesanan (kali) 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1
Kuantitas pemesanan (Unit) 8.047 8.047 0 8.047 0 8.047 0 8.047 0 8.047 0 8.047 8.047 0 8.047 0 8.047 0 8.047 0 8.047 8.047 0 8.047
Persediaan awal (Unit) 8.276 12.407 8.035 10.981 6.750 11.254 6.911 9.586 5.186 9.919 4.720 8.540 11.324 7.408 11.083 5.982 9.798 6.255 9.959 4.587 8.234 12.967 7.768 11.588
Kebutuhan bahan baku (Unit) 3.916 4.372 5.101 4.231 3.543 4.343 5.372 4.400 3.314 5.199 4.227 5.940 3.916 4.372 5.101 4.231 3.543 4.343 5.372 4.400 3.314 5.199 4.227 5.940
Persediaan akhir (Unit) 4.360 8.035 2.934 6.750 3.207 6.911 1.539 5.186 1.872 4.720 493 2.600 7.408 3.036 5.982 1.751 6.255 1.912 4.587 187 4.920 7.768 3.541 5.648
Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des
0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1
0 0 0 0 0 10.389 0 10.389 0 0 10.389 0 8.047 0 8.047 0 8.047 0 8.047 8.047 0 8.047 0 8.047
24.014 20.098 15.726 10.625 6.394 13.240 8.897 13.914 9.514 6.200 11.390 7.163 10.450 6.534 10.209 5.108 8.924 5.381 9.085 11.760 7.360 12.093 6.894 10.714
3.916 4.372 5.101 4.231 3.543 4.343 5.372 4.400 3.314 5.199 4.227 5.940 3.916 4.372 5.101 4.231 3.543 4.343 5.372 4.400 3.314 5.199 4.227 5.940
20.098 15.726 10.625 6.394 2.851 8.897 3.525 9.514 6.200 1.001 7.163 1.223 6.534 2.162 5.108 877 5.381 1.038 3.713 7.360 4.046 6.894 2.667 4.774
Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des
0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1
0 0 0 39.420 0 0 39.420 0 0 39.420 0 39.420
43.480 31.732 18.616 42.733 30.040 19.411 45.802 29.686 16.486 45.964 30.367 57.106
11.748 13.116 15.303 12.693 10.629 13.029 16.116 13.200 9.942 15.597 12.681 17.820
31.732 18.616 3.313 30.040 19.411 6.382 29.686 16.486 6.544 30.367 17.686 39.286
Bahan baku
Bulan
Stay powder coating
Brecket CED
Washer
Spring
Ball bearing
13 Berdasarkan Tabel 5, hasil perencanaan kebutuhan bahan baku yang dilakukan dengan menggunakan metode MRP teknik EOQ untuk bahan baku Stay Assy TD RH menghasilkan pemesanan dan penyimpanan bahan baku, sehingga menimbulkan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan, biaya persediaan yang timbul dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Hasil analisis biaya persediaan bahan baku utama Stay Assy TD RH metode MRP teknik EOQ Bahan baku Stay powder coating Bracket CED Washer Spring Ball bearing
Biaya pemesanan (Rp) 1.575.000 2.520.000 180.000 735.000 432.000
Biaya penyimpanan (Rp) 1.509.000 2.414.000 311.700 704.200 453.330
Biaya persediaan (Rp) 3.084.000 4.934.000 491.700 1.493.200 885.330
Berdasarkan Tabel 6, metode MRP teknik EOQ untuk bahan baku stay powder coating RH menghasilkan pesanan ekonomis sebanyak 8.047 unit dengan biaya persediaan sebesar Rp 3.084.000 yang merupakan maksimal biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam satu tahun. Biaya tersebut merupakan penggabungan antara biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Bahan baku bracket CED RH melakukan pesanan ekonomis sebanyak 8.047 unit dengan biaya persediaan yang dikeluarkan sebesar Rp 4.934.000 dalam satu tahun. Bahan baku washer RH melakukan pesanan ekonomis sebanyak 10.389 unit dengan biaya persediaan yang dikeluarkan sebesar Rp 491.700 dalam satu tahun. Bahan baku spring RH melakukan pesanan ekonomis sebanyak 8.047 unit dengan biaya persediaan yang dikeluarkan sebesar Rp 1.439.200 dalam satu tahun. Sedangkan bahan baku ball bearing RH melakukan pesanan ekonomis sebanyak 39.420 unit dengan biaya persediaan yang dikeluarkan sebesar Rp 885.330 dalam satu tahun. Hasil perhitungan dengan menggunakan metode MRP teknik EOQ untuk bahan baku stay powder coating LH, bracket CED LH dan spring LH memiliki jumlah EOQ sebanyak 8.045 unit. Pemesanan bahan baku tersebut dilakukan sebanyak 7 (tujuh) kali dalam satu tahun. Bahan baku washer LH memiliki jumlah EOQ 10.386 unit dan pemesanannya dilakukan sebanyak 5 (lima) kali dalam satu tahun. Bahan baku ball bearing LH memiliki jumlah EOQ 39.410 unit dan pemesanannya dilakukan sebanyak 4 (empat) kali dalam satu tahun. Perencanaan kebutuhan bahan baku Stay Assy TD LH metode MRP teknik EOQ dapat dilihat pada Tabel 7. Perhitungan lebih rinci dapat dilihat pada Lampiran 5.
14 Tabel 7. Perencanaan kebutuhan bahan baku utama Stay Assy TD LH metode MRP teknik EOQ
Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nop Des
Banyaknya pesanan (kali) 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1
Kuantitas pemesanan (Unit) 8.045 0 8.045 8.045 0 8.045 0 8.045 0 8.045 0 8.045 8.045 0 8.045 8.045 0 0 8.045 8.045 0 8.045 0 8.045
Persediaan awal (Unit) 8.371 4.452 8.121 11.118 6.883 11.382 7.035 9.704 5.300 10.047 4.843 8.657 9.424 5.505 9.174 12.171 7.936 4.390 8.088 10.757 6.353 11.100 5.896 9.710
Kebutuhan bahan baku (Unit) 3.919 4.376 5.048 4.235 3.546 4.347 5.376 4.404 3.298 5.204 4.231 5.946 3.919 4.376 5.048 4.235 3.546 4.347 5.376 4.404 3.298 5.204 4.231 5.946
Persediaan akhir (Unit) 4.452 76 3.073 6.883 3.337 7.035 1.659 5.300 2.002 4.843 612 2.711 5.505 1.129 4.126 7.936 4.390 43 2.712 6.353 3.055 5.896 1.665 3.764
Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des
0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1
0 0 0 0 0 10.386 0 10.386 0 0 10.386 0 8.045 0 8.045 0 8.045 0 8.045 8.045 0 8.045 0 8.045
24.013 20.094 15.718 10.670 6.435 13.275 8.928 13.938 9.534 6.236 11.418 7.187 10.448 6.529 10.198 5.150 8.960 5.414 9.112 11.781 7.377 12.124 6.920 10.734
3.919 4.376 5.048 4.235 3.546 4.347 5.376 4.404 3.298 5.204 4.231 5.946 3.919 4.376 5.048 4.235 3.546 4.347 5.376 4.404 3.298 5.204 4.231 5.946
20.094 15.718 10.670 6.435 2.889 8.928 3.552 9.534 6.236 1.032 7.187 1.241 6.529 2.153 5.150 915 5.414 1.067 3.736 7.377 4.079 6.920 2.689 4.788
Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des
0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1
0 0 0 39.410 0 0 39.410 0 0 39.410 0 39.410
43.480 31.723 18.595 42.861 30.156 19.518 45.887 29.759 16.547 46.063 30.451 57.168
11.757 13.128 15.144 12.705 10.638 13.041 16.128 13.212 9.894 15.612 12.693 17.838
31.723 18.595 3.451 30.156 19.518 6.477 29.759 16.547 6.653 30.451 17.758 39.330
Bahan baku
Bulan
Stay powder coating
Brecket CED
Washer
Spring
Ball bearing
15 Berdasarkan Tabel 7, hasil perencanaan kebutuhan bahan baku dengan menggunakan metode ini menghasilkan pemesanan dan penyimpanan bahan baku, sehingga menimbulkan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan, biaya persediaan yang timbul dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Hasil analisis biaya persediaan bahan baku utama Stay Assy TD LH metode MRP teknik EOQ Bahan baku Stay powder coating Bracket CED Washer Spring Ball bearing
Biaya pemesanan (Rp) 1.890.000 2.520.000 180.000 735.000 432.000
Biaya penyimpanan (Rp) 1.810.350 2.413.800 311.580 704.025 453.215
Biaya persediaan (Rp) 3.700.350 4.933.800 491.580 1.439.025 885.251
Berdasarkan Tabel 8, metode MRP teknik EOQ untuk bahan baku stay powder coating LH melakukan pesanan ekonomis sebanyak 8.045 unit dengan biaya persediaan yang dikeluarkan sebesar Rp 3.700.350 dalam satu tahun. Bahan baku bracket CED LH melakukan pesanan ekonomis sebanyak 8.045 unit dengan biaya persediaan yang dikeluarkan sebesar Rp 4.933.800 dalam satu tahun. Bahan baku washer LH melakukan pesanan ekonomis sebanyak 10.386 unit dengan biaya persediaan yang dikeluarkan sebesar Rp 491.580 dalam satu tahun. Bahan baku spring LH melakukan pesanan ekonomis sebanyak 8.045 unit dengan biaya persediaan yang dikeluarkan sebesar Rp 1.439.025 dalam satu tahun. Sedangkan bahan baku ball bearing LH melakukan pesanan ekonomis sebanyak 39.410 unit dengan biaya persediaan yang dikeluarkan sebesar Rp 885.251 dalam satu tahun. b) Metode MRP Teknik Lot For Lot (LFL) Lot for lot adalah sebuah teknik penentuan ukuran lot yang memproduksi sesuai dengan jumlah yang diperlukan. Keputusan LFL konsisten dengan sasaran sistem MRP, yaitu memenuhi kebutuhan permintaan dependen. Metode MRP teknik LFL harus menghasilkan unit hanya jika dibutuhkan, dengan tidak ada persediaan pengaman dan tidak ada antisipasi pesanan yang datang. Ketika pesanan bersifat ekonomis dan teknik persediaan just in time diterapkan, maka LFL sangat efisien (Heizer dan Render, 2010). Metode pengendalian persediaan bahan baku LFL menghendaki jumlah pemesanan tepat sebesar kebutuhan yang diperlukan dalam suatu periode. Besarnya pemesanan tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan bahan baku yang digunakan pada bulan tersebut. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode MRP teknik LFL, dapat diketahui untuk bahan baku stay powder coating RH, bracket CED RH dan spring RH pemesanan dilakukan sebanyak 12 (dua belas) kali dalam satu tahun, bahan baku washer RH pemesanan dilakukan sebanyak 7 (tujuh) kali dalam satu tahun, dan bahan baku ball bearing RH pemesanan dilakukan sebanyak 9 (sembilan) kali dalam satu tahun. Persediaan bahan baku merupakan persediaan akhir bahan baku bulan sebelumnya ditambahkan dengan kuantitas pemesanan bahan baku yang diterima pada bulan tersebut. Persediaan akhir bahan baku adalah persediaan bahan baku yang dikurangi oleh bahan baku yang digunakan. Perencanaan kebutuhan bahan baku Stay Assy TD RH metode MRP teknik LFL dapat dilihat pada Tabel 9. Perhitungan lebih rinci dapat dilihat pada Lampiran 6.
16 Tabel 9. Perencanaan kebutuhan bahan baku utama Stay Assy TD RH metode MRP teknik LFL
Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des
Banyaknya pesanan (kali) 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Kuantitas Pemesanan (Unit) 3.687 4.372 5.101 4.231 3.543 4.343 5.372 4.400 3.314 5.199 4.227 5.940 639 4.372 5.101 4.231 3.543 4.343 5.372 4.400 3.314 5.199 4.227 5.940
Persediaan Awal (Unit) 3.916 4.372 5.101 4.231 3.543 4.343 5.372 4.400 3.314 5.199 4.227 5.940 3.916 4.372 5.101 4.231 3.543 4.343 5.372 4.400 3.314 5.199 4.227 5.940
Kebutuhan bahan baku (Unit) 3.916 4.372 5.101 4.231 3.543 4.343 5.372 4.400 3.314 5.199 4.227 5.940 3.916 4.372 5.101 4.231 3.543 4.343 5.372 4.400 3.314 5.199 4.227 5.940
Persediaan Akhir (Unit) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des
0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 1.492 5.372 4.400 3.314 5.199 4.227 5.940 1.513 4.372 5.101 4.231 3.543 4.343 5.372 4.400 3.314 5.199 4.227 5.940
24.014 20.098 15.726 10.625 6.394 4.343 5.372 4.400 3.314 5.199 4.227 5.940 3.916 4.372 5.101 4.231 3.543 4.343 5.372 4.400 3.314 5.199 4.227 5.940
3.916 4.372 5.101 4.231 3.543 4.343 5.372 4.400 3.314 5.199 4.227 5.940 3.916 4.372 5.101 4.231 3.543 4.343 5.372 4.400 3.314 5.199 4.227 5.940
20.098 15.726 10.625 6.394 2.851 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des
0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 0 9.380 10.629 13.029 16.116 13.200 9.942 15.597 12.681 17.820
43.480 31.732 18.616 12.693 10.629 13.029 16.116 13.200 9.942 15.597 12.681 17.820
11.748 13.116 15.303 12.693 10.629 13.029 16.116 13.200 9.942 15.597 12.681 17.820
31.732 18.616 3.313 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Bahan baku
Bulan
Stay powder coating
Brecket CED
Washer
Spring
Ball bearing
17 Berdasarkan Tabel 9, hasil perencanaan kebutuhan bahan baku yang dilakukan dengan menggunakan metode MRP teknik LFL untuk bahan baku Stay Assy TD RH menghasilkan pemesanan dan penyimpanan bahan baku, sehingga menimbulkan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan, biaya persediaan yang timbul dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Hasil analisis biaya persediaan bahan baku utama Stay Assy TD RH metode MRP teknik LFL Bahan baku Stay powder coating Bracket CED Washer Spring Ball bearing
Biaya pemesanan (Rp) 2.700.000 4.320.000 420.000 1.260.000 972.000
Biaya penyimpanan (Rp) 0 0 278.460 0 102.856
Biaya persediaan (Rp) 2.700.000 4.320.000 698.460 1.260.000 1.074.856
Berdasarkan Tabel 10, biaya penyimpanan bahan baku stay powder coating RH yang dikeluarkan perusahaan adalah nol karena tidak ada persediaan pengaman, tetapi melakukan 12 (dua belas) kali pemesanan yang menimbulkan biaya pemesanan Rp 2.700.000, sehingga total biaya persediaan yang dikeluarkan untuk bahan baku stay powder coating RH sebesar Rp 2.700.000 dalam satu tahun. Biaya persediaan bahan baku bracket CED RH terdiri dari biaya pemesanan Rp 4.320.000 dengan tidak ada biaya penyimpanan, sehingga total biaya persediaan yang dikeluarkan sebesar Rp 4.320.000 dalam satu tahun. Biaya persediaan bahan baku washer RH terdiri dari biaya pemesanan Rp 420.000 dari 7 (tujuh) kali melakukan pemesanan dan biaya penyimpanan Rp 278.460 yang berasal dari persediaan awal pada bulan Januari yang mampu menutupi kebutuhan lima bulan berikutnya, sehingga total biaya persediaan sebesar Rp 698.460 dalam satu tahun. Biaya persediaan bahan baku spring RH terdiri dari biaya pemesanan Rp 1.260.000 dengan tidak ada biaya penyimpanan, sehingga biaya persediaan yang dikeluarkan adalah sebesar Rp 1.260.000 dalam satu tahun. Biaya persediaan bahan baku ball bearing RH terdiri dari biaya pemesanan Rp 972.000 dari 9 (sembilan) kali melakukan pemesanan, dan biaya penyimpanan Rp 102.856 yang diperoleh dari persediaan awal bulan Januari yang mampu menutupi kebutuhan untuk tiga bulan berikutnya, sehingga total biaya persediaan yang dikeluarkan perusahaan untuk bahan baku ball bearing RH dengan metode MRP teknik LFL sebesar Rp 1.074.856 dalam satu tahun. Perhitungan metode MRP teknik LFL, untuk bahan baku stay powder coating LH, bracket CED LH dan spring LH pemesanan dilakukan sebanyak 12 (dua belas) kali dalam satu tahun, bahan baku washer LH pemesanan dilakukan 7 (tujuh) kali dalam satu tahun, dan bahan baku ball bearing LH pemesanan dilakukan 9 (sembilan) kali dalam satu tahun. Kuantitas pemesanan bahan baku dilakukan berdasarkan kebutuhan setiap bulannya. Perencanaan kebutuhan bahan baku Stay Assy TD LH dengan menggunakan metode MRP teknik LFL dapat dilihat pada Tabel 11. Perhitungan lebih rinci dapat dilihat pada Lampiran 7.
18 Tabel 11. Perencanaan kebutuhan bahan baku utama Stay Assy TD LH metode MRP teknik LFL
Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des
Banyaknya pesanan (kali) 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Kuantitas Pemesanan (Unit) 3.593 4.376 5.048 4.235 3.546 4.347 5.376 4.404 3.298 5.204 4.231 5.946 2.540 4.376 5.048 4.235 3.546 4.347 5.376 4.404 3.298 5.204 4.231 5.946
Persediaan Awal (Unit) 3.919 4.376 5.048 4.235 3.546 4.347 5.376 4.404 3.298 5.204 4.231 5.946 3.919 4.376 5.048 4.235 3.546 4.347 5.376 4.404 3.298 5.204 4.231 5.946
Kebutuhan bahan baku (Unit) 3.919 4.376 5.048 4.235 3.546 4.347 5.376 4.404 3.298 5.204 4.231 5.946 3.919 4.376 5.048 4.235 3.546 4.347 5.376 4.404 3.298 5.204 4.231 5.946
Persediaan akhir (Unit) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des
0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 1.458 5.376 4.404 3.298 5.204 4.231 5.946 1.516 4.376 5.048 4.235 3.546 4.347 5.376 4.404 3.298 5.204 4.231 5.946
24.013 20.094 15.718 10.670 6.435 4.347 5.376 4.404 3.298 5.204 4.231 5.946 3.919 4.376 5.048 4.235 3.546 4.347 5.376 4.404 3.298 5.204 4.231 5.946
3.919 4.376 5.048 4.235 3.546 4.347 5.376 4.404 3.298 5.204 4.231 5.946 3.919 4.376 5.048 4.235 3.546 4.347 5.376 4.404 3.298 5.204 4.231 5.946
20.094 15.718 10.670 6.435 2.889 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des
0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 0 9.254 10.638 13.041 16.128 13.212 9.894 15.612 12.693 17.838
43.480 31.723 18.595 12.705 10.638 13.041 16.128 13.212 9.894 15.612 12.693 17.838
11.757 13.128 15.144 12.705 10.638 13.041 16.128 13.212 9.894 15.612 12.693 17.838
31.723 18.595 3.451 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Bahan baku
Bulan
Stay powder coating
Brecket CED
Washer
Spring
Ball bearing
19 Berdasarkan Tabel 11, hasil perencanaan kebutuhan bahan baku dengan menggunakan metode ini menghasilkan pemesanan dan penyimpanan bahan baku, sehingga menimbulkan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan, biaya persediaan yang timbul dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Hasil analisis biaya persediaan bahan baku utama Stay Assy TD LH metode MRP teknik LFL Bahan baku Stay powder coating Bracket CED Washer Spring Ball bearing
Biaya pemesanan (Rp) 3.240.000 4.320.000 420.000 1.260.000 972.000
Biaya penyimpanan (Rp) 0 0 279.060 0 103.063
Biaya persediaan (Rp) 3.240.000 4.320.000 699.060 1.260.000 1.075.063
Berdasarkan Tabel 12, biaya penyimpanan bahan baku stay powder coating LH yang dikeluarkan perusahaan adalah nol karena tidak ada persediaan pengaman, tetapi 12 (dua belas) kali melakukan pemesanan yang menimbulkan biaya pemesanan Rp 3.240.000, sehingga biaya persediaan yang dikeluarkan untuk bahan baku stay powder coating RH sebesar Rp 3.240.000 dalam satu tahun. Biaya persediaan bahan baku bracket CED LH terdiri dari biaya pemesanan Rp 4.320.000 dengan tidak ada biaya penyimpanan, sehingga biaya persediaan yang dikeluarkan sebesar Rp 4.320.000 dalam satu tahun. Sedangkan biaya persediaan bahan baku washer LH terdiri dari biaya pemesanan Rp 420.000 dari 7 (tujuh) kali melakukan pemesanan dan biaya penyimpanan Rp 279.060 yang berasal dari persediaan awal pada bulan Januari yang dapat menutupi kebutuhan untuk lima bulan berikutnya, sehingga biaya persediaan yang harus dikeluarkan sebesar Rp 699.060 dalam satu tahun. Biaya persediaan bahan baku spring LH terdiri dari biaya pemesanan Rp 1.260.000 dengan tidak ada biaya penyimpanan, sehingga biaya persediaan yang dikeluarkan adalah sebesar Rp 1.260.000 dalam satu tahun. Sedangkan biaya persediaan bahan baku ball bearing LH terdiri dari biaya pemesanan Rp 972.000 dari 9 (sembilan) kali melakukan pemesanan dan biaya penyimpanan Rp 103.063 yang diperoleh dari persediaan awal yang mampu menutupi kebutuhan untuk tiga bulan berikutnya, sehingga biaya persediaan yang dikeluarkan untuk bahan baku ball bearing RH dengan metode MRP teknik LFL sebesar Rp 1.075.063 dalam satu tahun. c) Metode MRP Teknik Part Period Balancing (PPB) Menurut Heizer dan Render (2010) metode MRP teknik PPB adalah sebuah pendekatan yang lebih dinamis untuk menyeimbangkan biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Teknik PPB akan melakukan pemesanan setiap kali biaya pemesanan sama dengan biaya penyimpanan. Jumlah pemesanan pada teknik PPB dilakukan sesuai dengan kebutuhan kotor pada suatu periode yang digabungkan. Penggabungan tersebut apabila periode berurutan memiliki nilai komulatif kebutuhan bersih mendekati nilai Economic Part Period (EPP). Gabungan periode yang dipilih adalah bagian komulatif dari periode yang paling besar dan mendekati nilai EPP. Nilai EPP diperoleh dari rumus EPP = S/H, S adalah biaya pemesanan per pesanan dan H adalah biaya penyimpanan per unit per periode yang dalam hal ini satu periode penyimpanan dipakai satu bulan. Sedangkan nilai
20 kebutuhan komulatif bagian periode dihitung dengan cara mengalikan persediaan tambahan yang ditanggung dengan periode yang ditanggung, dalam hal ini bulan berikutnya. Hasil perhitungan EPP bahan baku utama Stay Assy TD dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13 Hasil perhitungan Economic Part Period (EPP) Bahan baku Stay powder coating RH Stay powder coating LH Brecket CED RH Brecket CED LH Washer RH Washer LH Spring RH Spring LH Ball bearing RH Ball bearing LH
EPP (Unit) 600 600 600 600 1.000 1.000 600 600 4.800 4.800
Jumlah pemesanan (kali) 6 6 6 6 4 4 6 6 5 5
Berdasarkan Tabel 13 nilai EPP yang dihasilkan untuk bahan baku stay powder coating RH, bracket CED RH dan spring RH adalah 600 unit. Periode kebutuhan kotor yang digabungkan adalah bulan Januari dengan Februari, Maret dengan April, Mei dengan Juni, Juli dengan Agustus, September dengan Oktober dan November dengan Desember, sehingga pemesanan bahan baku teknik ini dilakukan sebanyak 6 (enam) kali dalam satu tahun. Nilai EPP bahan baku washer RH adalah 1.000 unit dengan periode gabungan yaitu bulan Januari dengan Februari, Maret, April, Mei, Juni dan Juli, Agustus dengan September, Oktober dengan November dan Desember, sehingga pemesanan bahan baku washer RH dilakukan 4 (empat) kali dalam satu tahun. Nilai EPP bahan baku ball bearing RH adalah 4.800 unit dengan periode gabungan yaitu bulan Januari dengan Februari, Maret, April dan Mei, Juni dengan Juli, Agustus dengan September, Oktober dengan November dan Desember, sehingga pemesanan bahan baku ball bearing RH dilakukan 5 (lima) kali dalam satu tahun. Persediaan bahan baku merupakan persediaan akhir bahan baku bulan sebelumnya ditambahkan dengan kuantitas pemesanan bahan baku yang diterima pada bulan tersebut. Persediaan akhir bahan baku adalah persediaan bahan baku yang dikurangi oleh bahan baku yang digunakan. Perencanaan kebutuhan bahan baku Stay Assy TD RH dengan menggunakan metode MRP teknik PPB dapat dilihat pada Tabel 14. Perhitungan lebih rinci dapat dilihat pada Lampiran 8.
21 Tabel 14. Perencanaan kebutuhan bahan baku utama Stay Assy TD RH metode MRP teknik PPB
Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des
Banyaknya pesanan (kali) 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
Kuantitas Pemesanan (Unit) 8.059 0 9.332 0 7.886 0 9.772 0 8.513 0 10.167 0 5.011 0 9.332 0 7.886 0 9.772 0 8.513 0 10.167 0
Persediaan awal (Unit) 8.288 4.372 9.332 4.231 7.886 4.343 9.772 4.400 8.513 5.199 10.167 5.940 8.288 4.372 9.332 4.231 7.886 4.343 9.772 4.400 8.513 5.199 10.167 5.940
Kebutuhan bahan baku (Unit) 3.916 4.372 5.101 4.231 3.543 4.343 5.372 4.400 3.314 5.199 4.227 5.940 3.916 4.372 5.101 4.231 3.543 4.343 5.372 4.400 3.314 5.199 4.227 5.940
Persediaan Akhir (Unit) 4.372 0 4.231 0 4.343 0 4.400 0 5.199 0 5.940 0 4.372 0 4.231 0 4.343 0 4.400 0 5.199 0 5.940 0
Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des
0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
0 0 0 0 0 6.864 0 7.714 0 9.426 0 5.940 5.885 0 9.332 0 7.886 0 9.772 0 8.513 0 10.167 0
24.014 20.098 15.726 10.625 6.394 9.715 5.372 7.714 3.314 9.426 4.227 5.940 8.288 4.372 9.332 4.231 7.886 4.343 9.772 4.400 8.513 5.199 10.167 5.940
3.916 4.372 5.101 4.231 3.543 4.343 5.372 4.400 3.314 5.199 4.227 5.940 3.916 4.372 5.101 4.231 3.543 4.343 5.372 4.400 3.314 5.199 4.227 5.940
20.098 15.726 10.625 6.394 2.851 5.372 0 3.314 0 4.227 0 0 4.372 0 4.231 0 4.343 0 4.400 0 5.199 0 5.940 0
Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des
0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1
0 0 0 20.009 0 29.145 0 23.142 0 28.278 0 17.820
43.480 31.732 18.616 23.322 10.629 29.145 16.116 23.142 9.942 28.278 12.681 17.820
11.748 13.116 15.303 12.693 10.629 13.029 16.116 13.200 9.942 15.597 12.681 17.820
31.732 18.616 3.313 10.629 0 16.116 0 9.942 0 12.681 0 0
Bahan baku
Bulan
Stay powder coating
Brecket CED
Washer
Spring
Ball bearing
22 Berdasarkan Tabel 14, hasil perencanaan kebutuhan bahan baku yang dilakukan dengan menggunakan metode MRP teknik PPB untuk bahan baku Stay Assy TD RH menghasilkan pemesanan dan penyimpanan bahan baku, sehingga menimbulkan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan, biaya persediaan yang timbul dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Hasil analisis biaya persediaan bahan baku utama Stay Assy TD RH metode MRP teknik PPB Bahan baku Stay powder coating Bracket CED Washer Spring Ball bearing
Biaya pemesanan (Rp) 1.350.000 2.160.000 240.000 630.000 540.000
Biaya penyimpanan (Rp) 890.250 1.424.400 343.080 415.450 197.478
Biaya persediaan (Rp) 2.240.250 3.584.400 583.080 1.045.450 737.478
Berdasarkan Tabel 15, banyaknya pemesanan yang dilakukan dengan menggunakan metode MRP teknik PPB dalam satu tahun untuk bahan baku stay powder coating RH, bracket CED RH dan spring RH dilakukan sebanyak 6 (enam) kali pemesanan, sehingga menimbulkan biaya pemesanan Rp 1.350.000 untuk stay powder coating RH, Rp 2.160.000 untuk bracket CED RH dan Rp 630.000 untuk spring RH. Bahan baku washer RH frekuensi pemesanan dilakukan sebanyak 4 (empat) kali dalam satu tahun yang menimbulkan biaya pemesanan sebesar Rp 240.000. Bahan baku ball bearing RH melakukan 5 (lima) kali pemesanan dalam satu tahun yang menimbulkan biaya pemesanan sebesar Rp 540.000, sehingga biaya persediaan yang dikeluarkan untuk masing-masing bahan baku stay powder coating RH sebesar Rp 2.240.250, bracket CED RH sebesar Rp 3.584.400, washer RH sebesar Rp 583.080, spring RH sebesar Rp 1.045.450 dan bahan baku Ball bearing RH sebesar Rp 737.478 dalam satu tahun. Perhitungan metode MRP teknik PPB untuk bahan baku utama Stay Assy TD LH menghasilkan nilai EPP stay powder coating LH, bracket CED LH, dan spring LH adalah 600 unit dengan periode gabungan yaitu bulan Januari dengan Februari, Maret dengan April, Mei dengan Juni, Juli dengan Agustus, September dengan Oktober dan November dengan Desember. Nilai EPP bahan baku washer LH adalah 1.000 unit dengan periode gabungan yaitu bulan Januari dengan Februari, Maret, April, Mei, Juni dan Juli, Agustus dengan September, Oktober dengan November dan Desember. Nilai EPP bahan baku ball bearing LH adalah 4.800 unit dengan periode gabungan yaitu bulan Januari dengan Februari, Maret, April dan Mei, Juni dengan Juli, Agustus dengan September, Oktober dengan November dan Desember. Perencanaan kebutuhan bahan baku Stay Assy TD LH metode MRP teknik PPB dapat dilihat pada Tabel 16. Perhitungan lebih rinci dapat dilihat pada Lampiran 9.
23 Tabel 16. Perencanaan kebutuhan bahan baku utama Stay Assy TD LH metode MRP teknik PPB
Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des
Banyaknya Pesanan (kali) 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
Kuantitas Pemesanan (Unit) 7.969 0 9.283 0 7.893 0 9.780 0 8.502 0 10.177 0 6.916 0 9.283 0 7.893 0 9.780 0 8.502 0 10.177 0
Persediaan awal (Unit) 8.295 4.376 9.283 4.235 7.893 4.347 9.780 4.404 8.502 5.204 10.177 5.946 8.295 4.376 9.283 4.235 7.893 4.347 9.780 4.404 8.502 5.204 10.177 5.946
Kebutuhan bahan baku (Unit) 3.919 4.376 5.048 4.235 3.546 4.347 5.376 4.404 3.298 5.204 4.231 5.946 3.919 4.376 5.048 4.235 3.546 4.347 5.376 4.404 3.298 5.204 4.231 5.946
Persediaan akhir (Unit) 4.376 0 4.235 0 4.347 0 4.404 0 5.204 0 5.946 0 4.376 0 4.235 0 4.347 0 4.404 0 5.204 0 5.946 0
Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des
0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
0 0 0 0 0 6.834 0 7.702 0 9.435 0 5.946 5.892 0 9.283 0 7.893 0 9.780 0 8.502 0 10.177 0
24.013 20.094 15.718 10.670 6.435 9.723 5.376 7.702 3.298 9.435 4.231 5.946 8.295 4.376 9.283 4.235 7.893 4.347 9.780 4.404 8.502 5.204 10.177 5.946
3.919 4.376 5.048 4.235 3.546 4.347 5.376 4.404 3.298 5.204 4.231 5.946 3.919 4.376 5.048 4.235 3.546 4.347 5.376 4.404 3.298 5.204 4.231 5.946
20.094 15.718 10.670 6.435 2.889 5.376 0 3.298 0 4.231 0 0 4.376 0 4.235 0 4.347 0 4.404 0 5.204 0 5.946 0
Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des
0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1
0 0 0 19.892 0 29.169 0 23.106 0 28.305 0 17.838
43.480 31.723 18.595 23.343 10.638 29.169 16.128 23.106 9.894 28.305 12.693 17.838
11.757 13.128 15.144 12.705 10.638 13.041 16.128 13.212 9.894 15.612 12.693 17.838
31.723 18.595 3.451 10.638 0 16.128 0 9.894 0 12.693 0 0
Bahan baku
Bulan
Stay powder coating
Brecket CED
Washer
Spring
Ball bearing
24 Berdasarkan Tabel 16, hasil perencanaan kebutuhan bahan baku dengan menggunakan metode ini menghasilkan pemesanan dan penyimpanan bahan baku, sehingga menimbulkan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan, biaya persediaan yang timbul dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17. Hasil analisis biaya persediaan bahan baku utama Stay Assy TD LH metode MRP teknik PPB Bahan baku Stay powder coating Bracket CED Washer Spring Ball bearing
Biaya pemesanan (Rp) 1.620.000 2.160.000 240.000 630.000 540.000
Biaya penyimpanan (Rp) 1.069.200 1.425.600 343.560 415.800 197.662
Biaya persediaan (Rp) 2.689.200 3.585.600 583.560 1.045.800 737.662
Berdasarkan Tabel 17, banyaknya pemesanan yang dilakukan dengan menggunakan metode MRP teknik PPB dalam satu tahun untuk bahan baku stay powder coating LH, bracket CED LH dan spring LH dilakukan sebanyak 6 (enam) kali pemesanan, sehingga menimbulkan biaya pemesanan Rp 1.620.000 untuk stay powder coating LH, Rp 2.160.000 untuk bracket CED LH dan Rp 630.000 untuk spring LH. Bahan baku washer LH frekuensi pemesanan dilakukan sebanyak 4 (empat) kali pemesanan dalam satu tahun yang menimbulkan biaya pemesanan sebesar Rp 240.000. Bahan baku ball bearing LH melakukan 5 (lima) kali pemesanan dalam satu tahun yang menimbulkan biaya pemesanan sebesar Rp 540.000, sehingga biaya persediaan yang dikeluarkan untuk bahan baku stay powder coating LH sebesar Rp 2.689.200, bracket CED LH sebesar Rp 3.585.600, washer LH sebesar Rp 583.560, spring LH sebesar Rp 1.045.800 dan bahan baku Ball bearing LH sebesar Rp 737.662 dalam satu tahun. Pembahasan Berdasarkan perhitungan persediaan menggunakan metode MRP menurut Nasution & Prasetyawan (2008) Output dari sistem MRP adalah berupa rencana pemesanan atau rencana produksi yang dibuat atas dasar lead time. Menurut Handoko (2008) biaya persediaan adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan terhadap bahan baku yang dimilikinya. Dimana dengan biaya persediaan yang minimun dan tingkat persediaan berada pada tingkat optimal menunjukan perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku yang baik. Hasil pengelolaan data menunjukan bahwa biaya persediaan lebih rendah dibandingkan realisasi yang diterapkan perusahaan dengan kuantitas pemesanan yang dilakukan lebih sedikit dan jumlah pemesanan bahan baku pada tingkat optimal. Hasil tersebut juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Devi Cinta Resmi (2011) pada perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku produk polyester di PT Indorama Synthetics TBK dan Elfrida (2006) pada pengendalian persediaan bahan baku karet pada industri ban PT Bridgestone Indonesia, Bekasi. Metode perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku yang dijadikan sebagai rekomendasi bagi perusahaan dapat diketahui dengan membandingkan metode perusahaan dengan metode MRP teknik EOQ, LFL dan
25 PPB. Berdasarkan hasil analisis perbandingan biaya persediaan yang telah dilakukan maka persediaan bahan baku stay powder coating, bracket CED, spring dan ball bearing menghasilkan biaya terendah dengan menggunakan metode MRP teknik PPB, sedangkan untuk bahan baku washer biaya persediaan dengan biaya terendah yaitu menggunakan metode MRP teknik EOQ. Perbandingan biaya persediaan bahan baku Stay Assy TD RH dapat dilihat pada tabel 18. Perhitungan lebih rinci dapat dilihat pada Lampiran 10. Tabel 18. Perbandingan biaya persediaan bahan baku Stay Assy TD RH metode MRP dengan metode perusahaan Bahan baku Stay powder coating Bracket CED Washer Spring Ball bearing
Metode Perusahaan (Rp) 3.825.000 6.120.000 1.020.000 1.785.000 1.848.000
MRP teknik EOQ (Rp) 3.084.000 4.934.400 491.700 1.439.200 885.330
MRP teknik LFL (Rp) 2.700.000 4.320.000 698.460 1.260.000 1.074.856
MRP teknik PPB (Rp) 2.240.250 3.584.400 583.080 1.045.450 737.478
Pada Tabel 18 hasil perbandingan biaya persediaan metode perusahaan dengan metode MRP untuk bahan baku stay powder coating RH menghasilkan penghematan sebesar Rp 1.584.750 per tahun. Bahan baku bracket CED RH menghasilkan penghematan sebesar Rp 2.535.600 per tahun. Bahan baku washer RH menghasilkan penghematan sebesar Rp 528.300 per tahun. Bahan baku spring RH menghasilkan penghematan sebesar Rp 739.550 per tahun dan bahan baku ball bearing RH menghasilkan penghematan sebesar Rp 1.110.552 per tahun. Perbandingan biaya persediaan bahan baku Stay Assy TD LH dapat dilihat pada tabel 19. Perhitungan lebih rinci dapat dilihat pada Lampiran 11. Tabel 19. Perbandingan biaya persediaan bahan baku Stay Assy TD LH metode MRP dengan metode perusahaan Bahan baku Stay powder coating Bracket CED Washer Spring Ball bearing
Metode Perusahaan (Rp) 4.590.000 6.120.000 1.020.000 1.785.000 1.848.000
MRP teknik EOQ (Rp) 3.700.350 4.933.800 491.580 1.439.025 885.215
MRP teknik LFL (Rp) 3.240.000 4.320.000 699.060 1.260.000 1.075.063
MRP teknik PPB (Rp) 2.689.200 3.585.600 583.560 1.045.800 737.662
Pada Tabel 19 hasil perbandingan biaya persediaan metode perusahaan dengan metode MRP untuk bahan baku stay powder coating LH menghasilkan penghematan sebesar Rp 1.900.800 per tahun. Bahan baku bracket CED LH menghasilkan penghematan sebesar Rp 2.534.400 per tahun. Bahan baku washer LH menghasilkan penghematan sebesar Rp 528.420 per tahun. Bahan baku spring LH menghasilkan penghematan sebesar Rp 739.200 per tahun dan bahan baku ball bearing LH menghasilkan penghematan sebesar Rp 1.110.338 per tahun. Implikasi manajerial Penelitian ini memberikan beberapa rekomendasi mengenai kemungkinan perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku khusus perakitan produk Stay Assy TD dalam menjamin kecukupan bahan baku untuk proses produksi.
26 Berdasarkan hasil pembahasan terdapat beberapa rekomendasi manajerial yang perlu dilakukan oleh PT BS Indonesia. 1. Peramalan permintaan pelanggan dibutuhkan agar perusahaan dapat mempersiapkan kebutuhan bahan baku untuk produksi di masa mendatang. 2. Peramalan permintaan sebagai salah satu komponen penyusun jadwal induk produksi. Jadwal induk produksi diperlukan sebagai panduan perusahaan dalam melakukan kegiatan produksi. 3. Pemesanan bahan baku didasarkan atas metode MRP teknik Economic Order Quantity (EOQ), Lot For Lot (LFL) dan Part Period Balancing (PPB) dilakukan dengan cara memilih teknik dengan biaya terendah. Bahan baku stay powder coating, bracket CED, spring dan ball bearing menghasilkan biaya terendah dengan menggunakan metode MRP teknik PPB karena biaya pemesanan masing-masing bahan baku lebih tinggi dibandingkan biaya penyimpanan. Bahan baku washer menghasilkan biaya terendah dengan menggunakan metode MRP teknik EOQ karena biaya pemesanannya lebih rendah dibandingkan biaya penyimpanan. 4. Ketelitian sangat dibutuhkan dalam penerapan sistem pengadaan bahan baku dengan metode MRP. Sehingga perhitungan berkala stok bahan baku yang ada di gudang perlu dilakukan dengan menggunakan metode stock list dan stock card untuk meningkatkan keakuratan manajemen persediaan.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1.
2.
Sistem perencanaan persediaan bahan baku pada PT BS Indonesia dilaksanakan mulai dari departemen warehouse dalam mengontrol persediaan yang ada di gudang, departemen produksi dan PPC dalam membuat daftar kebutuhan bahan baku yang akan dipesan dan departemen logistic dalam melakukan pembelian bahan baku kepada pemasok. Pengendalian persediaan bahan baku yang ada di gudang menggunakan sistem First In First Out (FIFO). Berdasarkan metode Material Requirement Planning (MRP) diperoleh bahwa sistem perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku produk Stay Assy TD masih dapat diminimalkan. Dilihat dari perbandingan biaya persediaan menghasilkan penghematan untuk bahan baku stay powder coating, bracket CED dan spring adalah 41,4% dengan menggunakan metode MRP teknik PPB, sedangkan bahan baku washer menghasilkan penghematan sebesar 51,8% dengan menggunakan metode MRP teknik EOQ, dan bahan baku ball bearing menghasilkan penghematan sebesar 60,1% dengan menggunakan metode MRP teknik PPB.
27 Saran Selain memberikan implikasi manajerial penelitian ini juga memberikan saran untuk penelitian selanjutnya, diantaranya : 1. Penelitian untuk perhitungan kembali perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku produk stay assy TD apabila telah diterapkan sistem MRP dengan teknik EOQ, LFL, PPB pada PT BS Indonesia. 2. Penelitian lanjutan untuk perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku produk Stay Assy TD dengan menetapkan prioritas pemasok yang handal untuk menjamin ketersediaan bahan baku.
DAFTAR PUSTAKA Assauri S. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi (Edisi Revisi). Jakarta (ID) : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Elfrida. 2006. Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Karet pada Industri Ban (Studi Kasus di PT Bridgestone Tire Indonesia, Bekasi). Bogor (ID) : Skripsi pada Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Baroto T. 2002. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Jakarta (ID) : Ghalia Indonesia. Handoko TH. 2008. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta (ID) : Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada. Heizer J. dan B Render. 2006. Manajemen Operasi edisi 7 (Terjemahan Jilid 1). Jakarta (ID) : Salemba Empat. ----------------------------. 2010. Manajemen Operasi edisi 9 (Terjemahan Jilid 2). Jakarta (ID) : Salemba Empat. Ishak A. 2010. Manajemen Produksi. Yogyakarta (ID) : Graha Ilmu. Media Industri. 2013. Pasar Mobil akan Berkembang 1,2 Juta Unit. Ekonomi dan Bisnis. No. 01-2013 : 32-33. Nasution A & Prasetyawan Y. 2008. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Yogyakatra (ID) : Graha Ilmu. Resmi DC. 2011. Kajian Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Produk Polyester dengan Metode Material Requirement Planning di PT Indorama Synthetics Tbk. Bogor (ID) : Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Surianto A. 2013. Penerepan Metode Material Requirement Planning (MRP) di PT. Bokormas Mojokerto. Jurnal Ilmiah Mahasiswa. Vol 1 (2) : 1-61.
28 Lampiran 1. Daftar pertanyaan wawancara 1. Bagaimana sejarah dan perkembangan perusahaan ? 2. Bagaimana struktur organisasi dan ketenagakerjaan ? 3. Bagaimana sistem jadwal induk produksi yang dilakukan dalam perusahaan ini ? 4. Bagaimana struktur produk Stay Assy TD ? 5. Bagaimana sistem persediaan yang dilakukan oleh perusahaan ini ? 6. Bagaimana proses produksi menghasilkan Stay Assy TD ? 7. Bagaimana peramalan penjualan yang dilakukan oleh perusahaan ? 8. Apakah Jenis bahan baku yang digunakan di unit ini dan siapa pemasoknya ? 9. Berapa harga masing-masing bahan baku per unit ? 10. Syarat apa saja yang harus dipenuhi bahan baku untuk dapat di proses ? 11. Bagaimana prosedur pemesanan dan pembelian bahan baku ? 12. Bagaimana prosedur penerimaan dan penyimpanan bahan baku ? 13. Bagaimana pembagian wewenang terhadap pembelian bahan baku ? 14. Berapa jumlah kedatangan bahan baku tiap bulan selama tahun 2012 ? 15. Berapa pemakaian bahan baku tiap bulan ? 16. Biaya apa saja yang termasuk ke dalam biaya pemesanan dan penyimpanan ? 17. Berapa besarnya masing-masing biaya yang terkait dengan biaya pemesanan dan penyimpanan ? 18. Berapa kuantitas dan frekuensi pesanan setiap jenis bahan baku ? 19. Berapa hari atau bulan waktu tunggu yang diperlukan, sejak bahan baku dipesan hingga sampai di gudang ? 20. Berapa kuantitas maksimum produksi yang dibutuhkan dalam satu tahun ?
29 Lampiran 2. Biaya pemesanan dan biaya penyimpanan Biaya Pesan Biaya telpon Biaya fax Biaya bongkar muat Biaya administrasi Biaya pemeriksaan Biaya pesan
Biaya Simpan Biaya tenaga kerja Biaya listrik Biaya gedung Total biaya simpan Jumlah pemakaian Biaya simpan
Stay Powder coating RH (Rp) LH (Rp) 9.000 9.000 3.850 3.850 39.000 39.000 37.500 37.500 135.650 180.650 225.000 270.000
Stay Powder coating RH (Rp) LH (Rp) 11.520.000 11.520.000 660.000 660.000 8.054.250 12.088.500 20.234.250 24.268.500 53.958 53.930 375 450
Bracket CED RH (Rp) LH (Rp) 9.000 9.000 3.850 3.850 26.000 26.000 250.000 250.000 71.150 71.150 360.000 360.000
Washer RH (Rp) LH (Rp) 9.000 9.000 3.850 3.850 13.000 13.000 12.500 12.500 21.650 21.650 60.000 60.000
Bracket CED RH (Rp) LH (Rp) 17.280.000 17.280.000 660.000 660.000 14.434.800 14.418.000 32.374.800 32.358.000 53.958 53.930 600 600
Keterangan : Biaya simpan per unit per tahun =
Spring RH (Rp) LH (Rp) 9.000 9.000 3.850 3.850 13.000 13.000 12.500 12.500 66.650 66.650 105.000 105.000
Washer RH (Rp) LH (Rp) 576.000 576.000 660.000 660.000 2.001.480 2.000.000 3.237.480 3.236.000 53.958 53.930 60 60
Ball bearing RH (Rp) LH (Rp) 9.000 9.000 3.850 3.850 13.000 13.000 12.500 12.500 69.650 69.650 108.000 108.000
Spring RH (Rp) LH (Rp) 2.880.000 2.880.000 660.000 660.000 5.902.650 5.897.750 9.442.650 9.437.750 53.958 53.930 175 175
Ball bearing RH (Rp) LH (Rp) 576.000 576.000 660.000 660.000 2.487.100 2.485.200 3.723.100 3.721.200 161.874 161.790 23 23
30 Lampiran 3. Hasil parameter kesalahan tiap metode peramalan Stay Assy TD RH MAPE MAD MSE
Stay Assy TD LH MAPE MAD MSE
Metode winters 0,8 34,8 10203,3
Metode winters 0,77 34,39 9968,80
Metode moving average 20 739 9735666
Metode moving average 20 728 9665
31 Lampiran 4. Hasil perhitungan metode MRP teknik EOQ bahan baku utama Stay Assy TD RH 1. Stay powder coating RH Kebutuhan kotor Persediaan di tangan (229) Kebutuhan bersih Penerimaan pemesanan Rencana pemesanan
Des 229
8.047
Jan 3.916 4.360 3.687 8.047 8.047
EOQ = 8.047 Unit Biaya pemesanan = 7 x Rp 225.000 Biaya penyimpanan = Rp 375 x 4.024 Total biaya persediaan
Feb 4.372 8.035 12 8.047
Mar 5.101 2.934
April 4.231 6.750 1.297 8.047
8.047
Mei 3.543 3.207
Juni 4.343 6.911 1.136 8.047
8.047
Juli 5.372 1.539
8.047
Parameter Demand (D) Setup cost (S) Holding cost (H)
= Rp 1.575.000 = Rp 1.509.000 = Rp 3.084.000
Agus 4.400 5.186 2.861 8.047
Sep 3.314 1.872
Okt 5.199 4.720 3.327 8.047
8.047
Nov 4.227 493
Des 5.940 2.600 5.447 8.047
8.047
Value = 53.958 = Rp 225.000 = Rp 375
2. Bracket CED RH Kebutuhan kotor Persediaan di tangan (3.277) Kebutuhan bersih Penerimaan pemesanan Rencana pemesanan
Des 3.277
Jan 3.916 7.408 639 8.047
8.047
EOQ = 8.047 Unit Biaya pemesanan = 7 x Rp 360.000 Biaya penyimpanan = Rp 600 x 4.024 Total biaya persediaan
Feb 4.372 3.036
Mar 5.101 5.982 2.065 8.047
8.047
= Rp 2.520.000 = Rp 2.414.000 = Rp 4.934.000
April 4.231 1.751
8.047
Mei 3.543 6.255 1.792 8.047
Juni 4.343 1.912
Juli 5.372 4.587 3.460 8.047
8.047
Parameter Demand (D) Setup cost (S) Holding cost (H)
Agus 4.400 187
8.047
Sep 3.314 4.920 3.127 8.047 8.047
Value = 53.958 = Rp 360.000 = Rp 600
Okt 5.199 7.768 279 8.047
Nov 4.227 3.541
8.047
Des 5.940 5.648 2.399 8.047
32 Lanjutan Lampiran 4. 3. Washer RH Kebutuhan kotor Persediaan di tangan (24.014) Kebutuhan bersih Penerimaan pemesanan Rencana pemesanan
Des 24.014
Jan 3.916 20.098
Feb 4.372 15.726
Mar 5.101 10.625
April 4.231 6.394
Mei 3.543 2.851
Juni 4.343 8.897 1.492 10.389
10.389
EOQ = 10.389 Unit Biaya pemesanan = 3 x Rp 60.000 Biaya penyimpanan = Rp 60 x 5.195 Total biaya persediaan
Juli 5.372 3.525
Sep 3.314 6.200
10.389
Parameter Demand (D) Setup cost (S) Holding cost (H)
= Rp 180.000 = Rp 311.700 = Rp 491.700
Agus 4.400 9.514 875 10.389
Okt 5.199 1.001
Nov 4.227 7.163 3.226 10.389
Des 5.940 1.223
10.389
Value = 53.958 = Rp 60.000 = Rp 60
4. Spring RH Kebutuhan kotor Persediaan di tangan (2.403) Kebutuhan bersih Penerimaan pemesanan Rencana pemesanan
Des 2.403
Jan 3.916 6.534 1.513 8.047
8.047
EOQ = 8.047 Unit Biaya pemesanan = 7 x Rp 105.000 Biaya penyimpanan = Rp 175 x 4.024 Total biaya persediaan
Feb 4.372 2.162
Mar 5.101 5.108 2.939 8.047
8.047
= Rp 735.000 = Rp 704.200 = Rp 1.439.200
April 4.231 877
8.047
Mei 3.543 5.381 2.666 8.047
Juni 4.343 1.038
8.047
Juli 5.372 3.713 4.334 8.047 8.047
Parameter Demand (D) Setup cost (S) Holding cost (H)
Agus 4.400 7.360 687 8.047
Sep 3.314 4.046
8.047
Value = 53.958 = Rp 105.000 = Rp 175
Okt 5.199 6.894 1.153 8.047
Nov 4.227 2.667
8.047
Des 5.940 4.774 3.273 8.047
33 Lanjutan Lampiran 4. 5. Ball bearing RH Kebutuhan kotor Persediaan di tangan (43.480) Kebutuhan bersih Penerimaan pemesanan Rencana pemesanan
Des
Jan
Feb
Mar
April
Mei
Juni
Juli
Agus
43.480
11.748 31.732
13.116 18.616
15.303 3.313
12.693 30.040 9.380 39.420
10.629 19.411
13.029 6.382
16.116 29.686 9.734 39.420
13.200 16.486
EOQ = 39.420 Unit Biaya pemesanan = 4 x Rp 108.000 Biaya penyimpanan = Rp 23 x 19.710 Total biaya persediaan
39.420
= Rp 432.000 = Rp 453.330 = Rp 885.330
39.420
Parameter Demand (D) Setup cost (S) Holding cost (H)
Sep 9.942 6.544
39.420
Value = 53.958 = Rp 108.000 = Rp 23
Okt
Nov
Des
15.597 30.367 9.053 39.420
12.681 17.686
17.820 39.286 134 39.420
39.420
34 Lampiran 5. Hasil perhitungan metode MRP teknik EOQ bahan baku utama Stay Assy TD LH 1. Stay powder coating LH Kebutuhan kotor Persediaan di tangan (326) Kebutuhan bersih Penerimaan pemesanan Rencana pemesanan
Des 326
Jan 3.919 4.452 3.593 8.045
8.045
Feb 4.376 76
8.045
EOQ = 8.045 Unit Biaya pemesanan = 7 x Rp 270.000 Biaya penyimpanan = Rp 450 x 4.023 Total biaya persediaan
Mar 5.048 3.073 4.972 8.045 8.045
April 4.235 6.883 1.162 8.045
Mei 3.546 3.337
Juni 4.347 7.035 1.010 8.045
8.045
Juli 5.376 1.659
8.045
Parameter Demand (D) Setup cost (S) Holding cost (H)
= Rp 1.890.000 = Rp 1.810.350 = Rp 3.700.350
Agus 4.404 5.300 2.745 8.045
Sep 3.298 2.002
Okt 5.204 4.843 3.202 8.045
8.045
Nov 4.231 612
Des 5.946 2.711 5.334 8.045
8.045
Value = 53.930 = Rp 270.000 = Rp 450
2. Bracket CED LH Kebutuhan kotor Persediaan di tangan (1.379) Kebutuhan bersih Penerimaan pemesanan Rencana pemesanan
Des 1.379
Jan 3.919 5.505 2.540 8.045
8.045
EOQ = 8.045 Unit Biaya pemesanan = 7 x Rp 360.000 Biaya penyimpanan = Rp 600 x 4.023 Total biaya persediaan
Feb 4.376 1.129
8.045
Mar 5.048 4.126 3.919 8.045 8.045
= Rp 2.520.000 = Rp 2.413.800 = Rp 4.933.800
April 4.235 7.936 109 8.045
Mei 3.546 4.390
Juni 4.347 43
8.045
Juli 5.376 2.712 5.333 8.045 8.045
Parameter Demand (D) Setup cost (S) Holding cost (H)
Agus 4.404 6.353 1.692 8.045
Sep 3.298 3.055
8.045
Value = 53.930 = Rp 360.000 = Rp 600
Okt 5.204 5.896 2.149 8.045
Nov 4.231 1.665
8.045
Des 5.946 3.764 4.281 8.045
35 Lanjutan Lampiran 5. 3. Washer LH Kebutuhan kotor Persediaan di tangan (24.013) Kebutuhan bersih Penerimaan pemesanan Rencana pemesanan
Des 24.013
Jan 3.919 20.094
Feb 4.376 15.718
Mar 5.048 10.670
April 4.235 6.435
Mei 3.546 2.889
Juni 4.347 8.928 1.458 10.386
10.386
EOQ = 10.386 Unit Biaya pemesanan = 3 x Rp 60.000 Biaya penyimpanan = Rp 60 x 5.193 Total biaya persediaan
Juli 5.376 3.552
Sep 3.298 6.236
10.386
Parameter Demand (D) Setup cost (S) Holding cost (H)
= Rp 180.000 = Rp 311.580 = Rp 491.580
Agus 4.404 9.534 852 10.386
Okt 5.204 1.032
Nov 4.231 7.187 3.199 10.386
Des 5.946 1.241
Nop 4.231 2.689
Des 5.946 4.788 3.257 8.045
10.386
Value = 53.930 = Rp 60.000 = Rp 60
4. Spring LH Kebutuhan kotor Persediaan di tangan (2.403) Kebutuhan bersih Penerimaan pemesanan Rencana pemesanan
Des 2.403
Jan 3.919 6.529 1.516 8.045
8.045
EOQ = 8.045 Unit Biaya pemesanan = 7 x Rp 105.000 Biaya penyimpanan = Rp 175 x 4.023 Total biaya persediaan
Feb 4.376 2.153
Mar 5.048 5.150 2.895 8.045
8.045
= Rp 735.000 = Rp 704.025 = Rp 1.439.025
April 4.235 915
8.045
Mei 3.546 5.414 2.631 8.045
Juni 4.347 1.067
8.045
Juli 5.376 3.736 4.309 8.045 8.045
Parameter Demand (D) Setup cost (S) Holding cost (H)
Agst 4.404 7.377 668 8.045
Sep 3.298 4.079
8.045
Value = 53.930 = Rp 105.000 = Rp 175
Okt 5.204 6.920 1.125 8.045
8.045
36 Lanjutan Lampiran 5. 5. Ball bearing LH Kebutuhan kotor Persediaan di tangan (43.480) Kebutuhan bersih Penerimaan pemesanan Rencana pemesanan
Des 43.480
Jan 11.748 31.732
EOQ = 39.410 Unit Biaya pemesanan = 4 x Rp 108.000 Biaya penyimpanan = Rp 23 x 19.705 Total biaya persediaan
Feb 13.116 18.616
Mar 15.303 3.313
39.410
= Rp 432.000 = Rp 453.215 = Rp 885.215
April 12.693 30.030 9.380 39.410
Mei 10.629 19.401
Juni 13.029 6.372
Juli 16.116 29.666 9.744 39.410
39.410
Parameter Demand (D) Setup cost (S) Holding cost (H)
Agus 13.200 16.466
Sep 9.942 6.524
39.410
Value = 53.930 = Rp 108.000 = Rp 23
Okt 15.597 30.337 9.073 39.410
Nov 12.681 17.656
39.410
Des 17.820 39.246 164 39.410
37 Lampiran 6. Hasil perhitungan metode MRP teknik LFL bahan baku utama Stay Assy TD RH 1. Stay powder coating RH Kebutuhan kotor Persediaan di tangan (229) Kebutuhan bersih Penerimaan pemesanan Rencana pemesanan
Des 229
3.687
Jan 3.916 0 3.687 3.687 4.372
Feb 4.372 0 4.372 4.372 5.101
Biaya pemesanan = 12 x Rp 225.000 Biaya penyimpanan Total biaya persediaan
Mar 5.101 0 5.101 5.101 4.231
April 4.231 0 4.231 4.231 3.543
Mei 3.543 0 3.543 3.543 4.343
Juni 4.343 0 4.343 4.343 5.372
Juli 5.372 0 5.372 5.372 4.400
Agus 4.400 0 4.400 4.400 3.314
Sep 3.314 0 3.314 3.314 5.199
Okt 5.199 0 5.199 5.199 4.227
Nov 4.227 0 4.227 4.227 5.940
Des 5.940 0 5.940 5.940
= Rp 2.700.000 =0 = Rp 2.700.000
2. Bracket CED RH Kebutuhan kotor Persediaan di tangan (3.277) Kebutuhan bersih Penerimaan pemesanan Rencana pemesanan
Des 3.277
639
Jan 3.916 0 639 639 4.372
Biaya pemesanan = 12 x Rp 360.000 Biaya penyimpanan Total biaya persediaan
Feb 4.372 0 4.372 4.372 5.101
Mar 5.101 0 5.101 5.101 4.231
April 4.231 0 4.231 4.231 3.543
Mei 3.543 0 3.543 3.543 4.343
Juni 4.343 0 4.343 4.343 5.372
Juli 5.372 0 5.372 5.372 4.400
Agus 4.400 0 4.400 4.400 3.314
Sep 3.314 0 3.314 3.314 5.199
Okt 5.199 0 5.199 5.199 4.227
Nov 4.227 0 4.227 4.227 5.940
Des 5.940 0 5.940 5.940
= Rp 4.320.000 =0 = Rp 4.320.000
3. Washer RH Kebutuhan kotor Persediaan di tangan (24.014) Kebutuhan bersih Penerimaan pemesanan Rencana pemesanan
Des 24.014
Jan 3.916 20.098
Feb 4.372 15.726
Mar 5.101 10.625
April 4.231 6.394
Mei 3.543 2.851
1.492
Juni 4.343 0 1.492 1.492 5.372
Juli 5.372 0 5.372 5.372 4.400
Agus 4.400 0 4.400 4.400 3.314
Sep 3.314 0 3.314 3.314 5.199
Okt 5.199 0 5.199 5.199 4.227
Nov 4.227 0 4.227 4.227 5.940
Des 5.940 0 5.940 5.940
38 Lanjutan Lampiran 6. Biaya pemesanan = 7 x Rp 60.000 Biaya penyimpanan = Rp 60 x 4.641 Total biaya persediaan
= Rp 420.000 = Rp 278.460 = Rp 698.460
4. Spring RH Kebutuhan kotor Persediaan di tangan (2.403) Kebutuhan bersih Penerimaan pemesanan Rencana pemesanan
Des 2.403
1.513
Jan 3.916 0 1.513 1.513 4.372
Biaya pemesanan = 12 x Rp 105.000 Biaya penyimpanan Total biaya persediaan
Feb 4.372 0 4.372 4.372 5.101
Mar 5.101 0 5.101 5.101 4.231
April 4.231 0 4.231 4.231 3.543
Mei 3.543 0 3.543 3.543 4.343
Juni 4.343 0 4.343 4.343 5.372
Juli 5.372 0 5.372 5.372 4.400
Agus 4.400 0 4.400 4.400 3.314
Sep 3.314 0 3.314 3.314 5.199
Okt 5.199 0 5.199 5.199 4.227
Nov 4.227 0 4.227 4.227 5.940
Des 5.940 0 5.940 5.940
April 12.693 0 9.380 9.380 10.629
Mei 10.629 0 10.629 10.629 13.029
Juni 13.029 0 13.029 13.029 16.116
Juli 16.116 0 16.116 16.116 13.200
Agus 13.200 0 13.200 13.200 9.942
Sep 9.942 0 9.942 9.942 15.597
Okt 15.597 0 15.597 15.597 12.681
Nov 12.681 0 12.681 12.681 17.820
Des 17.820 0 17.820 17.820
= Rp 1.260.000 =0 = Rp 1.260.000
5. Ball bearing RH Kebutuhan kotor Persediaan di tangan (43.480) Kebutuhan bersih Penerimaan pemesanan Rencana pemesanan
Des 43.480
Jan 11.748 31.732
Biaya pemesanan = 9 x Rp 108.000 Biaya penyimpanan = Rp 23 x 4.472 Total biaya persediaan
Feb 13.116 18.616
Mar 15.303 3.313
9.380
= Rp 972.000 = Rp 102.856 = Rp 1.074.856
39 Lampiran 7. Hasil perhitungan metode MRP teknik LFL bahan baku utama Stay Assy TD LH
1. Stay powder coating LH Kebutuhan kotor Persediaan di tangan (326) Kebutuhan bersih Penerimaan pemesanan Rencana pemesanan
Des 326
3.593
Jan 3.919 0 3.593 3.593 4.376
Biaya pemesanan = 12 x Rp 270.000 Biaya penyimpanan Total biaya persediaan
Feb 4.376 0 4.376 4.376 5.048
Mar 5.048 0 5.048 5.048 4.235
April 4.235 0 4.235 4.235 3.546
Mei 3.546 0 3.546 3.546 4.347
Juni 4.347 0 4.347 4.347 5.376
Juli 5.376 0 5.376 5.376 4.404
Agus 4.404 0 4.404 4.404 3.298
Sep 3.298 0 3.298 3.298 5.204
Okt 5.204 0 5.204 5.204 4.231
Nov 4.231 0 4.231 4.231 5.946
Des 5.946 0 5.946 5.946
April 4.235 0 4.235 4.235 3.546
Mei 3.546 0 3.546 3.546 4.347
Juni 4.347 0 4.347 4.347 5.376
Juli 5.376 0 5.376 5.376 4.404
Agus 4.404 0 4.404 4.404 3.298
Sep 3.298 0 3.298 3.298 5.204
Okt 5.204 0 5.204 5.204 4.231
Nov 4.231 0 4.231 4.231 5.946
Des 5.946 0 5.946 5.946
April 4.235 6.435
Mei 3.546 2.889
Juni 4.347 0 1.458 1.458 5.376
Okt 5.204 0 5.204 5.204 4.231
Nov 4.231 0 4.231 4.231 5.946
Des 5.946 0 5.946 5.946
= Rp 3.240.000 =0 = Rp 3.240.000
2. Bracket CED LH Kebutuhan kotor Persediaan di tangan (1.379) Kebutuhan bersih Penerimaan pemesanan Rencana pemesanan
Des 1.379
2.540
Jan 3.919 0 2.540 2.540 4.376
Biaya pemesanan = 12 x Rp 360.000 Biaya penyimpanan Total biaya persediaan
Feb 4.376 0 4.376 4.376 5.048
Mar 5.048 0 5.048 5.048 4.235
= Rp 4.320.000 =0 = Rp 4.320.000
3. Washer LH Kebutuhan kotor Persediaan di tangan (24.013) Kebutuhan bersih Penerimaan pemesanan Rencana pemesanan
Des 24.013
Jan 3.919 20.094
Feb 4.376 15.718
Mar 5.048 10.670
1.458
Juli 5.376 0 5.376 5.376 4.404
Agus 4.404 0 4.404 4.404 3.298
Sep 3.298 0 3.298 3.298 5.204
40 Lanjutan Lampiran 7. Biaya pemesanan = 7 x Rp 60.000 Biaya penyimpanan = Rp 60 x 4.651 Total biaya persediaan
= Rp 420.000 = Rp 279.060 = Rp 699.060
4. Spring LH Kebutuhan kotor Persediaan di tangan (2.403) Kebutuhan bersih Penerimaan pemesanan Rencana pemesanan
Des 2.403
1.516
Jan 3.919 0 1.516 1.516 4.376
Biaya pemesanan = 12 x Rp 105.000 Biaya penyimpanan Total biaya persediaan
Feb 4.376 0 4.376 4.376 5.048
Mar 5.048 0 5.048 5.048 4.235
April 4.235 0 4.235 4.235 3.546
Mei 3.546 0 3.546 3.546 4.347
Juni 4.347 0 4.347 4.347 5.376
Juli 5.376 0 5.376 5.376 4.404
Agus 4.404 0 4.404 4.404 3.298
Sep 3.298 0 3.298 3.298 5.204
Okt 5.204 0 5.204 5.204 4.231
Nov 4.231 0 4.231 4.231 5.946
Des 5.946 0 5.946 5.946
= Rp 1.260.000 =0 = Rp 1.260.000
5. Ball bearing LH Kebutuhan kotor Persediaan di tangan (43.480) Kebutuhan bersih Penerimaan pemesanan Rencana pemesanan
Des 43.480
Jan 11.757 31.723
Biaya pemesanan = 9 x Rp 108.000 Biaya penyimpanan = Rp 23 x 4.481 Total biaya persediaan
Feb 13.128 18.595
Mar 15.144 3.451
9.254
April 12.705 0 9.254 9.254 10.638
= Rp 972.000 = Rp 103.063 = Rp 1.075.063
Mei 10.638 0 10.638 10.638 13.041
Juni 13.041 0 13.041 13.041 16.128
Juli 16.128 0 16.128 16.128 13.212
Agus 13.212 0 13.212 13.212 9.894
Sep 9.894 0 9.894 9.894 15.612
Okt 15.612 0 15.612 15.612 12.693
Nov 12.693 0 12.693 12.693 17.838
Des 17.838 0 17.838 17.838
41 Lampiran 8. Hasil perhitungan metode MRP teknik PPB bahan baku utama Stay Assy TD RH 1. Stay powder coating RH Kebutuhan kotor Persediaan di tangan (229) Kebutuhan bersih Penerimaan pemesanan Rencana pemesanan
Des 229
Jan 3.916 4.372 3.687 8.059
8.059
Des 3.277
Jan 3.916 4.372 639 5.011
5.011
Des 24.014
Jan 3.916 20.098
April 4.231 0
Mei 3.543 4.343 3.543 7.886
7.886
Juni 4.343 0
Juli 5.372 4.400 5.372 9.772
9.772
Agus 4.400 0
Sep 3.314 5.199 3.314 8.513
8.513
Okt 5.199 0
Nov 4.227 5.940 4.227 10.167
Des 5.940 0
Nov 4.227 5.940 4.227 10.167
Des 5.940 0
Nov 4.227 0
Des 5.940 0 5.940 5.940
10.167
= Rp 1.350.000 = Rp 890.250 = Rp 2.240.250 Feb 4.372 0
Mar 5.101 4.231 5.101 9.332
9.332
EPP = 600 Unit Biaya pemesanan = 6 x Rp 360.000 Biaya penyimpanan = Rp 600 x 2.374 Total biaya persediaan 3. Washer RH Kebutuhan kotor Persediaan di tangan (24.014) Kebutuhan bersih Penerimaan pemesanan Rencana pemesanan
Mar 5.101 4.231 5.101 9.332
9.332
EPP = 600 Unit Biaya pemesanan = 6 x Rp 225.000 Biaya penyimpanan = Rp 375 x 2.374 Total biaya persediaan 2. Bracket CED RH Kebutuhan kotor Persediaan di tangan (3.277) Kebutuhan bersih Penerimaan pemesanan Rencana pemesanan
Feb 4.372 0
April 4.231 0
Mei 3.543 4.343 3.543 7.886
7.886
Juni 4.343 0
Juli 5.372 4.400 5.372 9.772
9.772
Agus 4.400 0
Sep 3.314 5.199 3.314 8.513
8.513
Okt 5.199 0
10.167
= Rp 2.160.000 = Rp 1.424.400 = Rp 3.584.400 Feb 4.372 15.726
Mar 5.101 10.625
April 4.231 6.394
Mei 3.543 2.851
6.864
Juni 4.343 5.372 1.492 6.864
Juli 5.372 0
7.714
Agus 4.400 3.314 4.400 7.714
Sep 3.314 0
9.426
Okt 5.199 4.227 5.199 9.426
5.940
42 Lanjutan Lampiran 8. EPP = 1.000 Unit Biaya pemesanan = 4 x Rp 60.000 Biaya penyimpanan = Rp 60 x 5.718 Total biaya persediaan
= Rp 240.000 = Rp 343.080 = Rp 583.080
4. Spring RH Kebutuhan kotor Persediaan di tangan (2.403) Kebutuhan bersih Penerimaan pemesanan Rencana pemesanan
Des 2.403
Jan 3.916 4.372 1.513 5.885
5.885
Feb 4.372 0
Mar 5.101 4.231 5.101 9.332
9.332
EPP = 600 Unit Biaya pemesanan = 6 x Rp 105.000 Biaya penyimpanan = Rp 175 x 2.374 Total biaya persediaan
April 4.231 0
Mei 3.543 4.343 3.543 7.886
7.886
Juni 4.343 0
Juli 5.372 4.400 5.372 9.772
9.772
Agus 4.400 0
Sep 3.314 5.199 3.314 8.513
8.513
Okt 5.199 0
Nov 4.227 5.940 4.227 10.167
Des 5.940 0
Nov 12.681 0
Des 17.820 0 17.820 17.820
10.167
= Rp 630.000 = Rp 415.450 = Rp 1.045.450
5. Ball bearing RH Kebutuhan kotor Persediaan di tangan (43.480) Kebutuhan bersih Penerimaan pemesanan Rencana pemesanan
Des 43.480
Jan 11.748 31.732
EPP = 4.800 Unit Biaya pemesanan = 5 x Rp 108.000 Biaya penyimpanan = Rp 23 x 8.586 Total biaya persediaan
Feb 13.116 18.616
Mar 15.303 3.313
20.009
= Rp 540.000 = Rp 197.478 = Rp 737.478
April 12.693 10.629 9.380 20.009 0
Mei 10.629 0
29.145
Juni 13.029 16.116 13.029 29.145 0
Juli 16.116 0
23.142
Agus 13.200 9.942 13.200 23.142 0
Sep 9.942 0
28.278
Okt 15.597 12.681 15.597 28.278 0
17.820
43 Lampiran 9. Hasil perhitungan metode MRP teknik PPB bahan baku utama Stay Assy TD LH 1. Stay powder coating LH Kebutuhan kotor Persediaan di tangan (326) Kebutuhan bersih Penerimaan pemesanan Rencana pemesanan
Des 326
Jan 3.919 4.376 3.593 7.969
7.969
Des 1.379
Mar 5.048 4.235 5.048 9.283
9.283
EPP = 600 Unit Biaya pemesanan = 6 x Rp 270.000 Biaya penyimpanan = Rp 450 x 2.376 Total biaya persediaan 2. Bracket CED LH Kebutuhan kotor Persediaan di tangan (1.379) Kebutuhan bersih Penerimaan pemesanan Rencana pemesanan
Feb 4.376 0
Jan 3.919 4.376 2.540 6.916
6.916
Mei 3.546 4.347 3.546 7.893
7.893
Juni 4.347 0
Juli 5.376 4.404 5.376 9.780
9.780
Agus 4.404 0
Sep 3.298 5.204 3.298 8.502
8.502
Okt 5.204 0
Nov 4.231 5.946 4.231 10.177
Des 5.946 0
Nov 4.231 5.946 4.231 10.177
Des 5.946 0
Nov 4.231 0
Des 5.946 0 5.946 5.946
10.177
= Rp 1.620.000 = Rp 1.069.200 = Rp 2.689.200 Feb 4.376 0
Mar 5.048 4.235 5.048 9.283
9.283
EPP = 600 Unit Biaya pemesanan =6 x Rp 360.000 Biaya penyimpanan = Rp 600 x 2.376 Total biaya persediaan
April 4.235 0
April 4.235 0
Mei 3.546 4.347 3.546 7.893
7.893
Juni 4.347 0
Juli 5.376 4.404 5.376 9.780
9.780
Agus 4.404 0
Sep 3.298 5.204 3.298 8.502
8.502
Okt 5.204 0
10.177
= Rp 2.160.000 = Rp 1.425.600 = Rp 3.585.600
3. Washer LH Kebutuhan kotor Persediaan di tangan (24.013) Kebutuhan bersih Penerimaan pemesanan Rencana pemesanan
Lanjutan Lampiran 9.
Des 24.013
Jan 3.919 20.094
Feb 4.376 15.718
Mar 5.048 10.670
April 4.235 6.435
Mei 3.546 2.889
6.834
Juni 4.347 5.376 1.458 6.834
Juli 5.376 0
7.702
Agus 4.404 3.298 4.404 7.702
Sep 3.298 0
9.435
Okt 5.204 4.231 5.204 9.435
5.946
44 EPP = 1.000 Unit = 4 x Rp 60.000 Biaya pemesanan Biaya penyimpanan = Rp 60 x 5.726 Total biaya persediaan
= Rp 240.000 = Rp 343.560 = Rp 583.560
4. Spring LH Kebutuhan kotor Persediaan di tangan (2.403) Kebutuhan bersih Penerimaan pemesanan Rencana pemesanan
Des 2.403
Jan 3.919 4.376 1.516 5.892
5.892
Feb 4.376 0
Mar 5.048 4.235 5.048 9.283
9.283
EPP = 600 Unit Biaya pemesanan = 6 x Rp 105.000 Biaya penyimpanan = Rp 175 x 2.376 Total biaya persediaan
April 4.235 0
Mei 3.546 4.347 3.546 7.893
7.893
Juni 4.347 0
Juli 5.376 4.404 5.376 9.780
9.780
Agus 4.404 0
Sep 3.298 5.204 3.298 8.502
8.502
Okt 5.204 0
Nov 4.231 5.946 4.231 10.177
Des 5.946 0
Nov 12.693 0
Des 17.838 0 17.838 17.838
10.177
= Rp 630.000 = Rp 415.800 = Rp 1.045.800
5. Ball bearing LH Kebutuhan kotor Persediaan di tangan (43.480) Kebutuhan bersih Penerimaan pemesanan Rencana pemesanan
Des 43.480
Jan 11.757 31.723
EPP = 4.800 Unit Biaya pemesanan =5 x Rp 108.000 Biaya penyimpanan = Rp 23 x 8.594 Total biaya persediaan
Feb 13.128 18.595
Mar 15.144 3.451
19.892
= Rp 540.000 = Rp 197.662 = Rp 737.662
April 12.705 10.638 9.254 19.892
Mei 10.638 0
29.169
Juni 13.041 16.128 13.041 29.169
Juli 16.128 0
23.106
Agus 13.212 9.894 13.212 23.106
Sep 9.894 0
28.305
Okt 15.612 12.693 15.612 28.305
17.838
45 Lampiran 10. Hasil perbandingan biaya persediaan bahan baku utama Stay Assy TD RH metode perusahaan dengan metode MRP Bahan baku Stay powder coating
Bracket CED
Washer
Spring
Ball bearing
Metode Perusahaan MRP teknik EOQ MRP teknik LFL MRP teknik PPB Perusahaan MRP teknik EOQ MRP teknik LFL MRP teknik PPB Perusahaan MRP teknik EOQ MRP teknik LFL MRP teknik PPB Perusahaan MRP teknik EOQ MRP teknik LFL MRP teknik PPB Perusahaan MRP teknik EOQ MRP teknik LFL MRP teknik PPB
Frekuensi pemesanan (Kali) 12 7 12 6 12 7 12 6 12 3 7 4 12 7 12 6 12 4 9 5
Biaya pemesanan per pesan (Rp) 225.000 225.000 225.000 225.000 360.000 360.000 360.000 360.000 60.000 60.000 60.000 60.000 105.000 105.000 105.000 105.000 108.000 108.000 108.000 108.000
Biaya pemesanan (Rp) 2.700.000 1.575.000 2.700.000 1.350.000 4.320.000 2.520.000 4.320.000 2.160.000 720.000 180.000 420.000 240.000 1.260.000 735.000 1.260.000 630.000 1.296.000 432.000 972.000 540.000
Kuantitas simpan ratarata (Unit) 3.000 4.024 0 2.374 3.000 4.024 0 2.374 5.000 5.195 4.641 5.718 3.000 4.024 0 2.374 24.000 19.710 4.472 8.586
Biaya simpan (Rp) 375 375 375 375 600 600 600 600 60 60 60 60 175 175 175 175 23 23 23 23
Keterangan : Angka yang dicetak tebal merupakan hasil perhitungan yang dipilih
Biaya penyimpanan (Rp) 1.125.000 1.509.000 0 890.250 1.800.000 2.414.400 0 1.424.400 300.000 311.700 278.460 343.080 525.000 704.200 0 415.450 552.000 453.330 102.856 197.478
Biaya persediaan (Rp) 3.825.000 3.084.000 2.700.000 2.240.250 6.120.000 4.934.400 4.320.000 3.584.400 1.020.000 491.700 698.460 583.080 1.785.000 1.439.200 1.260.000 1.045.450 1.848.000 885.330 1.074.856 737.478
Penghematan (Rp)
Persentase penghematan
741.000 1.125.000 1.584.750
19,4 29,4 41,4
1.185.600 1.800.000 2.535.600
19,4 29,4 41,4
528.300 321.540 436.920
51,8 31,5 42,8
345.800 525.000 739.550
19,4 29,4 41,4
962.670 773.144 1.110.522
52,1 41,8 60,1
46 Lampiran 11. Hasil Perbandingan biaya persediaan bahan baku utama Stay Assy TD LH metode perusahaan dengan metode MRP Bahan baku Stay powder coating
Bracket CED
Washer
Spring
Ball bearing
Metode Perusahaan MRP teknik EOQ MRP teknik LFL MRP teknik PPB Perusahaan MRP teknik EOQ MRP teknik LFL MRP teknik PPB Perusahaan MRP teknik EOQ MRP teknik LFL MRP teknik PPB Perusahaan MRP teknik EOQ MRP teknik LFL MRP teknik PPB Perusahaan MRP teknik EOQ MRP teknik LFL MRP teknik PPB
Frekuensi pemesanan (Kali) 12 7 12 6 12 7 12 6 12 3 7 4 12 7 12 6 12 4 9 5
Biaya pemesanan per pesan (Rp) 270.000 270.000 270.000 270.000 360.000 360.000 360.000 360.000 60.000 60.000 60.000 60.000 105.000 105.000 105.000 105.000 108.000 108.000 108.000 108.000
Biaya pemesanan (Rp) 3.240.000 1.890.000 3.240.000 1.620.000 4.320.000 2.520.000 4.320.000 2.160.000 720.000 180.000 420.000 240.000 1.260.000 735.000 1.260.000 630.000 1.296.000 432.000 972.000 540.000
Kuantitas simpan ratarata (Unit) 3.000 4.023 0 2.376 3.000 4.023 0 2.376 5.000 5.193 4.651 5.726 3.000 4.023 0 2.376 24.000 19.705 4.481 8.594
Biaya simpan (Rp) 450 450 450 450 600 600 600 600 60 60 60 60 175 175 175 175 23 23 23 23
Keterangan : Angka yang dicetak tebal merupakan hasil perhitungan yang dipilih
Biaya penyimpanan (Rp) 1.350.000 1.810.350 0 1.069.200 1.800.000 2.413.800 0 1.425.600 300.000 311.580 279.060 343.560 525.000 704.025 0 415.800 552.000 453.215 103.063 197.662
Biaya persediaan (Rp) 4.590.000 3.700.350 3.240.000 2.689.200 6.120.000 4.933.800 4.320.000 3.585.600 1.020.000 491.580 699.060 583.560 1.785.000 1.439.025 1.260.000 1.045.800 1.848.000 885.215 1.075.063 737.662
Penghematan (Rp)
Persentase penghematan
889.650 1.350.000 1.900.800
19,4 29,4 41,4
1.186.200 1.800.000 2.534.400
19,4 29,4 41,4
528.420 320.940 436.440
51,8 31,5 42,8
345.975 525.000 739.200
19,4 29,4 41,4
962.785 772.937 1.110.338
52,1 41,8 60,1
47
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan pada tanggal 27 Juli 1990 di Jakarta, merupakan anak pertama dari lima bersaudara pasangan ayah Isnardi dan ibu Enirita. Menempuh pendidikan formal pada Sekolah Dasar Negeri Kubang Sumatera Barat tahun 1996 dan lulus pada tahun 2002. Kemudian melanjutkan pendidikan ke Madrasyah Tsanawiyah Negeri Padang Japang, lulus pada tahun 2005 dan menamatkan pendidikan di Madrasyah Aliyah Negeri Padang Japang pada tahun 2008. Pada tahun 2008, diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor) untuk Program Diploma jurusan Manajemen Industri. Pada tahun 2011 penulis memperoleh gelar Ahli Madya dengan predikat sangat memuaskan dan pada tahun yang sama penulis lulus seleksi penerimaan mahasiswa Program Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB.