ANALISIS PERBANDINGAN PROFITABILITAS BANK BEBAS BUNGA DENGAN BANK BERBASIS BUNGA DI INDONESIA
AMINUDIN, NIKEN IWANI SURYA PUTRI
MANAJEMEN EKONOMI UNIVERSITAS INDONESIA SALEMBA
Email :
[email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan melakukan analisis profitabilitas bank syariah dan bank konvensional. Konsistensi perbankan syariah tidak lepas dari hukum Islam dan kegiatan perekonomian dimana perbankan syariah dilarang membebankan atau membayar bunga, dan dapat beroperasi hanya atas dasar pengaturan bagi hasil. Oleh karena itu, penelitian ini menganalisis tentang apakah terdapat perbedaan profitabilitas (yang diukur dengan ROA), faktor-faktor determinan profitabilitas antara Bank bebas bunga dengan Bank berbasis bunga, dan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel faktor-faktor determinan profitabilitas antara Bank bebas bunga dengan Bank berbasis bunga. Kata kunci: bebas bunga, berbasis bunga, profitabilitas, ROA
Analisis perbandingan profitabilitas ..., Aminudin, FE UI, 2014
ANALYSIS OF COMPARISON PROFITABILITY OF INTERESTFREE VERSUS INTEREST-BASED BANKS IN INDONESIA
Abstract
The study aims to conduct a comparative analysis profitability of the Islamic (interest –free) and conventional (interest-based) banks in Indonesia. The Islamic banking is consistent with Islamic law and guided by economics. They are prohibited from charging or paying interest, and can operate only on the basis of the profit sharing arrangements. Therefore, this research aims to analyze whether there are profitability (measure with ROA) and determinant factors differences, and also to how the influence of determinant factors on profitability between Bank of interest-free and Bank of interest-based. Key words: Interest-free, Interest-based, profitability, ROA
Analisis perbandingan profitabilitas ..., Aminudin, FE UI, 2014
Pendahuluan Lembaga keuangan non bank dan perbankan Islam mengalami pertumbuhan yang pesat di seluruh dunia. International Monetary Fund (IMF) telah mengeluarkan sebuah laporan yang menyatakan bahwa perbankan Islam adalah salah satu segmen pertumbuhan tercepat dalam industri finansial dengan tingkat pertumbuhan sebesar 10-15 persen selama dekade terakhir dan secara global, aset perbankan Islam tumbuh mencapai 15 persen setiap tahun hingga diramalkan senilai $1 trilyun dollar di tahun 2016 (Abduh & Omar, 2012). Di tahun 2012, aset-aset perbankan syariah diperkirakan memiliki total kekayaan di seluruh dunia mencapai US $800 milyar dollar dan sebagian besar adalah dana-dana ekuitas Islam (Ho et al., 2012). Di Indonesia, industri perbankan Islam dimulai pada tahun 1992 dengan berdirinya bank Islam pertama di Jakarta yaitu Bank Muamalat Indonesia. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia, hingga saat ini jumlah perbankan Islam telah mencapai sepuluh bank komersial Islam yaitu Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank Muamalat Indonesia (BMI), Bank Syariah Mega, BRI Syariah, BUKOPIN Syariah dan PANIN Syariah dengan 1,113 cabang dan 23 Unit Usaha Syariah pada bank konvensional Islam dengan 251 cabang. Jumlah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Islam juga telah meningkat secara signifikan dari 105 di tahun 2006 hingga 146 pada Juli 2010 (Abduh & Omar, 2012). Dengan munculnya sistem-sistem perbankan Islam di Indonesia, maka dalam hal kebijakan likuiditas Bank Indonesia menekankan dua kebijakan likuiditas untuk bank-bank Islam dan bank-bank konvensional. Kebijakan likuiditas dari Bank Indonesia tersebut adalah Giro Wajib Minimum (GWM) untuk masing-masing bank berkenaan dengan perbedaan karakteristik antara sistem perbankan Islam dengan konvensional. BI menetapkan GWM untuk bank Islam didasarkan pada financing to deposit ratio (FDR), dan loan to deposit ratio (LDR) untuk bank konvensional (Sukmana & Kholid, 2013). Perbedaan perlakuan dari kebijakan Bank Indonesia tersebut didasarkan pada perbedaan prinsip-prinsip operasional dari bank Islam dengan bank konvensional.
Analisis perbandingan profitabilitas ..., Aminudin, FE UI, 2014
Perbedaan mendasar perbankan konvensional dengan perbankan Islam adalah terletak pada pembebanan atau pembayaran bunga, sedangkan perbankan Islam menggunakan sistem bebas bunga untuk memperoleh keuntungannya (Soylu & Durmaz, 2012). Meskipun
perbankan
Islam
berperan
dalam
menciptakan
distribusi
pendapatan dan kekayaan yang lebih seimbang, tetapi tidak ada tempat sedikitpun untuk membolehkan adanya pembebanan atau pembayaran bunga dalam aturan dan hukum Islam. Bahkan, dalam praktek-praktek perbankan Islam, dana-dana investasi tidak boleh digunakan untuk produksi alat perang, alkohol atau tembakau, atau untuk praktek-praktek perlakuan buruk terhadap binatang. Dalam hal ini, perbankan Islam tidak mendukung penciptaan profit dengan cara apapun yang melanggar hukum agama yang stakeholder tidak dapat pisahkan dalam aktivitas ekonomi dan bisnisnya (Soylu & Durmaz, 2012). Dalam sistem perbankan Islam, sistem bagi hasil merupakan cara untuk memperoleh keuntungan. Dalam hal ini, hukum Islam membolehkan pemilik modal mengambil bagian dalam surplus tetapi investor dan peminjam tidak memiliki hak untuk menuntut fixed rate of return. Bank dan konsumen dianggap mitra dan profit atau kerugian dibagi secara bersama-sama menurut kesepakatan (Soylu & Durmaz, 2012). Hal ini sesuai dengan prinsip bisnis perbankan yaitu sebuah bisnis yang mengelola resiko, dimana dalam perbankan Islam, resiko tersebut terbagi diantara kedua pihak yang melakukan perjanjian diantara bank dengan konsumen. Dalam praktek-praktek perbankan Islam saat ini, bank-bank Islam tampaknya secara perlahan mulai beralih dari fungsi tradisionalnya sebagai perantara finansial. Seperti selama dua puluh tahun belakangan ini, bisnis inti bank Islam telah bersandarkan pada pendanaan berbasis cicilan. Diantara kontrak-kontrak, murabahah adalah metode yang paling umum digunakan dalam pendanaan dalam bank Islam dan kedapatan resiko untuk transaksi-transaksi tersebut adalah terutama berkaitan dengan kredit atau resiko kelalaian (Rosly & Zaini, 2010). Namun dalam beberapa tahun terakhir, syariah menuntut bank untuk melibatkan dirinya secara langsung dalam transaksi banyak produk. Sebagai ilustrasi, dalam sebuah transaksi penjualan, bank tidak dapat menjual sesuatu yang bank tidak miliki, sehingga menuntut bank tersebut
Analisis perbandingan profitabilitas ..., Aminudin, FE UI, 2014
untuk membeli komoditas sebelum menjualnya kepada konsumen. Jika konsumen memutuskan untuk tidak membeli komoditas tersebut setelah bank membelinya, bank akan menghadapi resiko untuk memperoleh keuntungan dari komoditas tersebut dan menderita kerugian (Abdullah, 2010). Di dalam rangka untuk membandingkan sejauh mana level profitabilitas dari sistem perbankan Islam, maka perlu dilakukan pengujian perbandingan dengan sistem perbankan konvensional dalam hal sejauh mana perbedaan sistem perbankan ini bisa menunjukkan level efisiensinya, dimana konsep efisiensi tersebut telah lama ditekankan di dalam menentukan maju mundurnya perusahaan. Bank dengan level efisiensi tinggi akan mampu menghasilkan output dengan level input minimal dibandingkan dengan bank lain dalam industri yang sama. Dalam hal ini, sebuah bank dapat dinilai gagal berfungsi secara optimal berkenaan dengan dua hal yaitu tidak ada efisiensi alokasi dan gagal menggunakan sumber daya secara optimal (Yahya, Muhammad & Hadi, 2012). Variabel-Variabel Dalam Penelitian Profitabilitas merupakan indikator yang paling tepat untuk mengukur kinerja suatu Bank. Kemampuan bank dalam memperoleh laba (Profitabilitas) terlihat pada laporan keuangan Bank. Ukuran Profitabilitas pada industri perbankan yang digunakan pada umumnya adalah Return On Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE). Apabila ROA meningkat, maka Profitabilitas perusahaan meningkat, sehingga dampak akhirnya adalah profitabilitas yang dinikmati oleh pemegang saham (Husnan,1998). ROA memfokuskan kemampuan perusahaan untuk memperoleh earning dalam operasinya, sedangkan ROE hanya mengukur return yang diperoleh dari investasi pemilik perusahaan dalam bisnis tersebut (Siamat,2002). Penelitian ini akan berfokus pada hubungan perbandingan antara ekuitas, likuiditas, pendapatan dan biaya terhadap profitabilitas bank bebas bunga dengan bank berbasis bunga. berdasarkan referensi studi literatur terdahulu, penelitian ini akan menggunakan Equity Capital to Asset Ratio, Liquid Asset to Liabilities Ratio,
Analisis perbandingan profitabilitas ..., Aminudin, FE UI, 2014
Net Interest Income to Asset Ratio, Net Income to Stockholder Equity, Total Cost to Total Asset. 2.1.1 Pengukuran Profitabilitas Menurut (Riyadi,2006) , rasio profitabilitas adalah perbandingan laba (setelah pajak) dengan modal (modal inti) atau laba (sebelum pajak) dengan total aset yang dimiliki bank pada periode tertentu. Agar hasil perhitungan rasio mendekati pada kondisi yang sebenarnya (real), maka posisi modal atau asset dihitung secara rata-rata selama periode tersebut. Rentabilitas atau profitabilitas bank adalah suatu kemampuan bank untuk memperoleh laba yang dinyatakan dalam persentase (Hasibuan,2007). Profitabilitas atau rentabilitas bank adalah alat untuk menganalisis atau mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan (Dendawijaya, 2009). Profitabilitas menunjukkan tidak hanya jumlah kuantitas dan trend earning tetapi juga faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan dan kualitas earning. Keberhasilan bank didasarkan pada penilaian kuantitatif terhadap rentabilitas atau profitabilitas bank yang diukur dengan dua rasio yang bobot sama. Bank Indonesia menilai kondisi profitabilitas perbankan di Indonesia didasarkan pada dua indikator (Hasibuan,2007) yaitu : 1.
Return on Asset (ROA) atau tingkat pengembalian asset
2.
Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO). Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia (Lampiran 2d Surat Ederan Bank
Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004), perolehan laba dikatakan cukup sehat/tinggi jika rasio ROA: a. Rasio tingkat pengembalian atau Return on Asset (ROA) berkisar antara 0,5% sampai dengan 1,25%. b. Rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional tidak melebihi 93,5%. Studi oleh Hasan et al (2001) terkait faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas perbankan syariah menggunakan ROA dan ROE sebagai ukuran kinerja
Analisis perbandingan profitabilitas ..., Aminudin, FE UI, 2014
perbankan, tetapi ia tekankan bahwa ROA dapat lebih mencerminkan kemampuan manajemen dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki bank untuk memperoleh laba. Ros et al (2005) juga meyakini ROA sebagai salah satu rasio pengukur profitabilitas yang terpenting dalam literatur perbankan saat ini. Rasio-Rasio Keuangan Menurut Ahrendsen & Katchova (2012), rasio keuangan terdiri dari lima karakteristik keuangan yaitu likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, kapasitas pembayaran ulang dan efisiensi biaya. Likuiditas adalah kemampuan suatu bank untuk memenuhi kewajiban finansialnya. Solvabilitas adalah kemampuan suatu bank untuk membayar semua utang-utangnya jika bank tersebut telah dijual dan semua aset digunakan untuk menutupi utang-utang tersebut. Profitabilitas adalah perbedaan antara nilai barang-barang yang dihasilkan dengan biaya sumber daya yang digunakan dalam produksinya. Kapasitas pembayaran kembali yaitu suatu kemampuan penerima pinjaman untuk membayar ulang utang jangka panjang secara tepat waktu. Dan efisiensi finansial adalah menunjukkan seberapa efektif suatu bisnis bank menggunakan aset-aset untuk menghasilkan pendapatan. Kelima kategori rasio keuangan tersebut dimaksudkan untuk digunakan secara bersama-sama untuk menjelaskan kinerja finansial dan viabilitas bisnis bank. Likuiditas Menurut Srairi (2008) semakin sedikit likuiditas yang dimiliki bank maka semakin tinggi tingkat profitabilitas. Hal ini karena aset lancar biasanya berhubungan dengan pengembalian dengan tingkat yang lebih rendah. Menurut Alkassim (2005) likuiditas berperan penting dalam menentukan profitabilitas bank. Dengan mengacu pada net loans (pinjaman bersih) dibagi total aset sebagai sumber likuiditas , maka rasio ini memberikan suatu ukuran sebagai sumber pendapatan pada bank. Hal tersebut berlaku bagi bank konvensional maupun bank syariah dimana kedua bank tersebut memilikit rasio likuiditas yang sama. Salah
Analisis perbandingan profitabilitas ..., Aminudin, FE UI, 2014
satu rasio yang digunakan untuk mengukur rasio likuiditas bank yaitu Liquidity Asset to Liabilities (Rose, 1994; Zhang, 1996). Salah satu sumber likuiditas adalah piutang. Didalam bank syariah dimana menggunakan prinsip-prinsip akuntansi syariah yang telah diatur dalam PSAK no.59, 101-106, piutang yang digolongkan dalam aset lancar yaitu piutang murobahah , piutang salam, piutang istishna, piutang pendapatan ijarah. Net Interest Margin Net Interest Margin (NIM) adalah ratio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan manajemen bank dalam hal terutama dalam hal pengeolaan aktiva produktif sehingga bisa menghasilkan laba bersih. Salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur rasio Net Interest Margin adalah Net Interest Income to Assets (Ganesan, 2001; Spong, Sullivan & DeYoung, 1995; Zhang, 1996). Solvabilitas Menurut
Harahap
(2008),
rasio
solvabilitas
merupakan
rasio
yang
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban-kewajiban jangka panjang atau kewajiban lainnya apabila perusahaan dilikuidasi. Sedangkan struktur
modal
(Capital
Structure)
adalah
pembelanjaan
permanen
yang
mencerminkan pengimbangan antara hutang dan modal sendiri, seperti laba yang ditangguhkan dan laba pada tahun berjalan serta modal yang berasal dari pemilik saham (Riyanto, 2008). Adanya peningkatan pada rasio ini disebabkan terutama oleh karena adanya peningkatan dalam persentase yang tinggi pada customer deposit, dimana adanya peningkatan yang tinggi dari customer deposit ini menunjukkan bahwa bank telah meningkatkan aktivitas bisnisnya dan sedang tumbuh dalam pasar. Selain itu, rasio ini meningkat menunjukkan bank melakukan ekspansi kegiatan bisnisnya dan menikmati pertumbuhan dalam deposits (Saleh dan Zeitun, 2003).
Analisis perbandingan profitabilitas ..., Aminudin, FE UI, 2014
(Moin,2008) juga menyatakan hal yang serupa, dimana adanya tren yang meningkat pada rasio solvabilitas mengindikasikan bahwa deposits base yang dimiliki bank meningkat melebihi equity base-nya. Salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur rasio solvabilitas ialah Equity Capital to Asset (Lloyd-Williams, Molyneux & Thornton, 1994; Park, 1992; Wall, Dudycha & Hutchinson, 1985; Zhang, 1996). Kecukupan Modal Secara garis besar, rasio yang berkenaan dengan permodalan yang dimaksud adalah rasio Equity Capital to Asset atau EQCA (Lloyd-Williams, Molyneux & Thornton, 1994; Park, 1992; Wall, Dudycha & Hutchinson, 1985; Zhang, 1996). EQCA merupakan rasio yang mengukur modal pada suatu bank dalam bentuk total asset yang dibiayai modal ekuitas (Kutsienyom, 2011). Menurut Kosmidou (2008) semakin tinggi EQCA suatu bank, semakin sedikit kebutuhannya akan pendanaan eksternal sehingga semakin tinggi pula profitabilitas bank tersebut dan cenderung lebih aman saat kondisi perekonomian memburuk. Tingkat ekuitas yang lebih tinggi dapat menurunkan cost of capital yang kemudian akan membawa dampak positif terhadap profitabilitas (Molyneux,1993). Model Penelitian dan Operasionalisasi Variabel Penelitian ini menggunakan sebuah model yang bertujuan untuk mengetahui perbandingan faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas pada Bank bebas bunga dengan Bank berbasis bunga. Terdapat dua variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel independen (variabel bebas) dan variabel dependen (variabel terikat). Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return on Asset (ROA). Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Equity, Liquidity, Cost, Interest , Income. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa bank bebas bunga dapat lebih menjaga performa yang baik dengan menggunakan sebuah metode yag menutupi
Analisis perbandingan profitabilitas ..., Aminudin, FE UI, 2014
kekurangan dari sistem bunga. Mereka juga dapat menarik deposan dengan menyediakan tawaran yang lebih menarik lebih dari pada sistem bunga. Dua ukuran utama yg popular pada dunia perbankan adalah ROA dan ROE. Penelitian ini akan menggunakan ROA (Return on Asset) sebagai ukuran dari profitabilitas. Dari penjabaran diatas model dapat dituliskan dalam bentuk persamaan sebagai berikut: ROAit = β0 + β1 EQCAit + β2 LIQUIDit + β3NIREVit + β4NINWit - β5 TCTAit + εit Keterangan : i
: Sampel Bank
t
: Periode Tahun
β0
: Konstanta
β1- β5
:
ε
: Error
EQCA
: Equity Capital to Total Asset
LIQUID
: Liquid Asset to Liabilities
NIREV
: Net Interest Income to Total Asset
NINW
: Net Income Interest to Stockholder
TCTA
: Total Cost to Total Asset
Koefisien masing-masing Variabel Independen
Populasi, Sampel, dan Data Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Konvensional dan Bank Syariah yang tercatat pada Bank Indonesia pada periode 2010-2012. Untuk memudahkan penelitian dalam membandingkan profitabilitas antara Bank bebas bunga dengan Bank berbasis bunga, maka diambil beberapa sampel dari populasi yaitu 10 Bank bebas bunga (Syariah) dan 20 Bank berbasis bunga (Konvensional). Data Penelitian yang diperlukan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan triwulan bank, mulai dari triwulan kedua sampai triwulan ketiga selama periode
Analisis perbandingan profitabilitas ..., Aminudin, FE UI, 2014
2010-2012, yang dapat diperoleh dari situs www.bi.go.id maupun dari website masing-masing bank. Jenis Data dan Sumber Data Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian kuantitaif ini adalah data sekunder dari laporan keuangan dan laporan triwulan masing-masing Bank, yang diakses melalui website resmi masing-masing Bank. Selain itu penulis juga melakukan studi literatur baik melalui text book, jurnal ilmiah, website resmi BI, artikel ilmiah lainnya yang terkait dengan objek penelitian. Metode Pengumpulan Data Untuk pengumpulan data maka digunakan 30 bank di Indonesia, yang terdiri dari 10 Bank bebas bunga dan 20 bank berbasis bunga. Pengumpulan data dilakukan dengan mendokumentasikan data-data laporan keuangan triwulan dari tahun 2010 triwulan kedua (Juni) sampai dengan tahun 2012 triwulan ketiga (September). Untuk data yang berupa Rasio keuangan dalam penelitian ini, diolah sendiri dengan melihat pada laporan keuangan lainnya seperti laporan neraca.
Analisis Statistik Deskriptif Bank Bebas Bunga dengan Bank Berbasis Bunga Analisis Statistik Deskriptif pada Tabel dibawah ini bertujuan untuk melihat perbandingan antara Return On Asset (ROA) Bank bebas bunga dengan Return On Asset (ROA) Bank berbasis bunga.
Analisis perbandingan profitabilitas ..., Aminudin, FE UI, 2014
Statistik Deskriptif ROA Bank Bebas Bunga dan Bank Berbasis Bunga Bank bebas bunga
Rasio N
Minimum Maximum
ROA
100
-0.02
EQCA
100
LIQUID
0.041
Bank berbasis bunga Mean
N
Minimum Maximum
Mean
0.006 200
0
0.04
0.0115
0.02
0.57 0.1659 200
0
0.17
0.0367
100
0.75
1 0.9606 200
0.82
1
0.9668
NIREV
100
0.02
0.59 0.1831 200
0.01
0.1
0.0405
NINW
100
-0.06
0.38 0.0616 200
0.01
0.38
0.0919
100 0.01 0.15 0.0395 200 TCTA Sumber : Hasil Olah SPSS 16.0
0
0.07
0.0266
Tabel diatas menunjukkan hasil pengukuran atas variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. ROA merupakan rasio untuk mengukur profitabilitas bank. Sementara EQCA,LIQUID,NIREV,NINW, dan variabel TCTA merupakan rasio-rasio faktor determinan profitabilitas bank. Analisis Determinan Profitabilitas pada Bank Bebas Bunga Pemilihan Metode Estimasi Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas pada bank bebas bunga digunakan regresi data panel. Dalam regresi data panel, tersedia tiga model estimasi, yaitu common effects, fixed effects, dan random effects. Pemilihan model terbaik dilakukan uji Chow untuk membandingkan kecocokan model antara common effects dan fixed effects dan uji Hausman untuk membandingkan kecocokan model antara random effects dan fixed effects. Sebelum dilakukan pengujian tersebut untuk memperoleh model terbaik, perlu diestimasi terlebih dahulu ketiga model regresi data panel. Model yang pertama diestimasi ialah model common effects.
Analisis perbandingan profitabilitas ..., Aminudin, FE UI, 2014
Berdasarkan hasil
estimasi model common effects pada lampiran 2 dari
penelitian ini ada empat variabel independen yang signifikan memengaruhi ROA, yaitu Equity capital to assets (EQCA), Net interest income to assets (NIREV), Net income to stockholder equity (NINW), dan Total costs to assets (TCTA) dengan tingkat kepercayaan 95 persen (α = 5%). Model common effects memiliki adjusted R-squared sebesar 70,16 persen yang berarti variasi variabel ROA yang dapat dijelaskan oleh kelima variabel independen sebesar 70,16 persen sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor lainnya. Langkah selanjutnya dilakukan estimasi model fixed effects. Berdasarkan Hasil estimasi model fixed effects pada lampiran 3 dari penelitian ini ada tiga variabel independen yang signifikan memengaruhi ROA, yaitu Net interest income to assets ratio (NIREV), Net income to stockholder equity (NINW), dan Total costs to assets (TCTA) dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Model fixed effects memiliki adjusted R-squared sebesar 81,22 persen yang berarti variasi variabel ROA yang dapat dijelaskan oleh kelima variabel independen sebesar 81,22 persen sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor lainnya. Berdasarkan besaran adjusted R-squared, model fixed effects lebih baik dibandingkan model common effects. Selain itu, model fixed effects lebih baik karena nilai Akaike Information Criterion (AIC), Schwarz Criterion (SC), dan Hannan-Quinn Criterion (HQC) yang lebih kecil. Analisis Determinan Profitabilitas pada Bank Berbasis Bunga Pemilihan Metode Estimasi Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas pada bank berbasis bunga digunakan regresi data panel. Dalam regresi data panel, tersedia tiga model estimasi, yaitu common effects, fixed effects, dan random effects. Pemilihan model terbaik dilakukan uji Chow untuk membandingkan kecocokan model antara common effects dan fixed effects dan uji Hausman untuk membandingkan kecocokan model antara random effects dan fixed effects. Sebelum dilakukan pengujian tersebut untuk memperoleh model terbaik, perlu diestimasi terlebih dahulu ketiga model regresi data panel. Model yang pertama diestimasi ialah model common effects.
Analisis perbandingan profitabilitas ..., Aminudin, FE UI, 2014
Berdasarkan hasil
estimasi model common effects pada lampiran 5 dari
penelitian ini ada tiga variabel independen yang signifikan memengaruhi ROA Pada model common effects, variabel-variabel yang memengaruhi ROA, yaitu Net Interest Income to asset ratio (NIREV), Net Income to stockholder equity (NINW), dan Total costs to total assets (TCTA) dengan tingkat kepercayaan 95 persen (α = 5%). Nilai adjusted R-squared hanya sebesar 46,73 persen yang bermakna proporsi variasi ROA yang dapat dijelaskan oleh kelima variabel independennya sebesar 46,73 persen sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor lainnya. Langkah selanjutnya dilakukan estimasi model fixed effects. Berdasarkan Hasil estimasi model fixed effects pada lampiran 6 dari penelitian ini ada tiga variabel independen yang signifikan memengaruhi ROA yaitu Interest Income to asset ratio (NIREV), Net Income to stockholder equity (NINW), dan Total costs to total assets (TCTA) dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Model fixed effects memiliki adjusted R-squared sebesar 86,10 persen yang berarti variasi variabel ROA yang dapat dijelaskan oleh kelima variabel independen sebesar 86,10 persen sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor lainnya. Berdasarkan besaran adjusted R-squared, model fixed effects lebih baik dibandingkan model common effects. Selain itu, model fixed memiliki nilai Akaike Information Criterion (AIC), Schwarz Criterion (SC), dan Hannan-Quinn Criterion (HQC) yang lebih kecil sehingga modelnya lebih baik.
Analisis perbandingan profitabilitas ..., Aminudin, FE UI, 2014
Hubungan Variabel Bebas Terhadap Variabel ROA
Variabel
EQCA LIQUID NIREV NINW TCTA
Bank bebas bunga Hubungan yang ditemukan Signifikan Tidak signifikan Positif (+) Tidak signifikan Positif (+)
Bank berbasis bunga Hubungan yang ditemukan Signifikan Tidak signifikan Positif (+) Tidak signifikan Positif (+)
Positif (+)
Signifikan
Positif (+)
Signifikan
Positif (+)
Signifikan
Positif (+)
Signifikan
Negatif (-‐)
Signifikan
Negatif (-‐)
Signifikan
Sumber : Hasil Output Eviews 6 dan Olahan Excel
Analisis perbandingan profitabilitas ..., Aminudin, FE UI, 2014
DAFTAR PUSTAKA Abduh, Muhammad & Omar, Mohd.Azmi, (2012) . Islamic banking and economic growth: the Indonesian experience. International Journal of Islamic and Middle Eastern Finance and Managemen, Emerald, Vol. 5 No. 1, 2012 pp. 35-4. Abdullah, (2010). Status and implications of promise (wa’d) in contemporary Islamic banking. Department of Business Administration, Kulliyyah of Economics and Management Sciences,International Islamic University Malaysia, Kuala Lumpur, Malaysia. Ahmad, Haron (1998). The existence of conventional banking profitability theories in the Islamic banking system.School of Management Universiti Utara Malaysia. Ahmad (2007). Perbandingan Bank Konvensional dan Bank Syariah. Ahrendsen, Katchova (2012). Financial ratio analysis using ARMS data. www.emeraldinsight.com/0002-1466.htm Alkasim (2005). The performance of Islamic banks trends and cases. Journal Of Business and Economic Perspectives. Amin, Isa (2008). An examination of the relationship between service quality perception and customer satisfaction A SEM approach towards Malaysian Islamic banking. www.emeraldinsight.com/1753-8394.htm Antonio, M.S. (2001). Bank Syariah :Dari Teori ke Praktik. Jakarta : Gema Insani Press. Ariff (1998). University of Malaya, Asian-Pacific Economic Literature, Vol. 2, No. 2 (September 1988), pp. 46-62. Bashir (2000). Determinants of Profitabillity and Rate of Return Margins in Islamic Banks : Some Evidence from the Middle East. Department of Economics Grambling State University, Prepared for the ERF’s Seventh Annual conference to be held on October 26-29,2000 , Amman, Jordan. Dendawijaya (2009). The effect of Rates of Profit on Islamic Bank’s Deposit.
Analisis perbandingan profitabilitas ..., Aminudin, FE UI, 2014
Elsas & Krahnen (2002). Collateral, Relationship Lending and Financial Distress: An Empirical Study on Financial Contracting. Department of Finance, GoetheUniversität Frankfurt. Ghauri & Qambar (2012). Rewards in faith-based vs conventional banking. Qualitative Research in Financial Markets Vol. 4 No. 2/3, 2012 pp. 176-196. www.emeraldinsight.com/1755-4179.htm Gujarati (2009). Basic Econometrics. McGraw-Hill : New York. Harahap, Sofyan S. (1999). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada. Hasan (2001). Analisis Pengaruh Jumlah Modal Inti, Pertumbuhan kredit, CAR, LDR dan NPL terhadap profitabilitas Bank Umum di Indonesia. Hasibuan (2007). Development in Islamic banking:a financial risk-allocation approach. Ho, Catherine., Masood, Omar., Rehman, Asma., Bellalah, Mondher, (2012). Syariah accounting and compliant screening practices. Qualitative Research in Financial Markets Vol. 4 No. 2/3, 2012 pp. 240-254. Hutapea, Kasri (2010). Bank margin determination: a comparison between Islamic and conventional banks in Indonesia. www.emeraldinsight.com/1753-8394.htm Kamarulzaman & Madun (2013), Marketing Islamic banking products:Malaysian perspective, Vol. 14 No. 2/3 2013, pp. 60-66, Q Emerald Group Publishing Limited, ISSN 1751-5637. Khan & Bhatti (2008), Development in Islamic banking: a financial risk-allocation approach. The Journal of Risk Finance Vol. 9 No. 1, 2008 pp. 40-51. www.emeraldinsight.com/1526-5943.htm Kosmidou (2008). Fundamentals of Islamic Finance. Accountancy SA, 18-19. Kutsienyom, Irshad P (2011). Interest Free Banking, Orient Press of Pakistan, Karachi. Lloyd-Williams, D.M., Philip Molyneux, and John Thronton (1993). Market Structure and Performance in Spanish Banking, Journal of Banking and Finance, 18, 433-443.
Analisis perbandingan profitabilitas ..., Aminudin, FE UI, 2014
Martono, Cyrillius. 2002. Pengaruh Profitabilitas Industri. Rasio Leverage Keuangan Tertimbang dan Intensitas Modal Tertimbang Serta Pangsa Pasar terhadap ROA dan ROE Perusahaan Manufaktur yang Go-Public di Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Keunangan, 4, 126-140. Moin, Muhammad Shehzad, (2008). Performance of Islamic Banking and Conventional Banking in Pakistan : A Comparative Study, Master Degree Project University of Skovde. Obiyo, (2008). Islamic financing/banking in the Nigerian economy. International Journal of Islamic and Middle Eastern Finance and Management Vol. 1 No. 3, 2008 pp. 227-234. www.emeraldinsight.com/1753-8394.htm Pilloff, Steven. (1996). Performance Changes and Shareholder Wealth Creation Associated with Mergers of Publicly Traded Banking Institutions. Journal of Money, Credit and Banking, Vol.28, No 3 Riyadi (2006). Analisis rasio profitabilitas perbankan syariah. Rosly & Zaini, (2010). Risk-return analysis of Islamic banks’ investment deposits and shareholders’ fund. International Centre for Education in Islamic Finance (INCEIF), Kuala Lumpur, Malaysia. Saleh, Ali Salman dan Rami Zeitun (2003). Islamic Banks in Jordan : Performance and Efficiency Analysis. Review of Islamic Economic,11, 41-62. Siamat, Dahlan (2005). Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta : Lembaga Penerbit FEUI. Siswantoro (2012). Is “not-real” price lawful? The case of Islamic (sukuk) mutual funds in Indonesia during financial crisis. www.emeraldinsight.com/17590817.htm Soylu & Durmaz, (2012). Profitability of Interest-free vs Interest-based Banks in Turkey. Munich Personal RePEch Archive Paper. Sukmana, Raditya & Kholid, Muhammad, (2013). An assessment of liquidity policies with respect to Islamic and conventional banks A case study of Indonesia. Qualitative Research in Financial Markets Vol. 5 No. 2, 2013 pp. 126-138 Surat Ederan Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 Lampiran 2d
Analisis perbandingan profitabilitas ..., Aminudin, FE UI, 2014
Suzuki, (2013). A Post-Keynesian perspective on Islamic prohibition of Gharar. www.emeraldinsight.com/1753-‐8394.htm Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan. Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 1998 Tentang Perbankan Syariah. Yahya, Muhammad & Hadi, (2012). A comparative study on the level of efficiency between
Islamic
and
conventional
banking
systems
www.emeraldinsight.com/1753-8394.htm www.bi.go.id
Analisis perbandingan profitabilitas ..., Aminudin, FE UI, 2014
in
Malaysia.