Jurnal Ilmiah GIGA Volume 16 (1) Juni 2013
Halaman 56-59
ISSN 1410-8682
Analisis Perbandingan Hasil Perhitungan Dan Pengukuran Modul Sel Surya Penggerak Mobil Kapasitas 60 Kg Wismnato S, Masyhudi, Asmawi Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik dan Sains Universitas Nasional, Jakarta
[email protected] ABSTRAK. Penelitian di lakukan dengan cara pengukuran dan perhitungan daya pada mobil sel surya. Daya tadi di peroleh dari modul sel surya yang di tingkatkan dengan menggunakan inverter menjadi 1000 watt, sehingga dapat menggerakkan mobil surya sesuai dengan yang di inginkan.Peralatan pengujian yang digunakan mulai dari panel surya untuk menerima intensitas cahaya kemudian dinaikkan dayanya oleh inverter untuk memutar motor AC dan menggerakkan mobil sel surya kapasitas 118 kg. Hal-hal yang ditetapkan meliputi bahan, peralatan pengujian dan pengukuran serta prosedur penelitian dan asumsi yang di gunakan. Susunan seri dan Parallel dari modul sel surya dapat membangkitkan daya yaitu masing-masing 30,13 watt dan 24,67 watt. Dengan susunan seri lebih besar dari pada susunan parallel, tetapi masih kurang untuk menggerakkan mobil sel surya. Modul sel surya dayanya dapat di tingkatkan dari 30,13 watt menjadi 1000 watt dengan Inverter. Daya yang dibangkitkan oleh modul surya dan di tingkatkan oleh Inverter menjadi 1000 watt mampu menggerakkan mobil sel surya kapasitas 118 kg maksimal lebih kecil dari 4 km/jam. Kecepatan tidak dapat melebihi 4 km/ jam walaupun pengukuran dilakukan pada kondisi intensitas dan sudut datang yang maksimal. Kata kunci : sel surya, mobil, inverter. Abstract. Research done by means of measurement and calculation power at the solar cell cars. Power had been obtained from the solar cell module is improved by using the inverter to 1000 watts, so as to drive the solar car in accordance with the test used inginkan.Peralatan ranging from solar panels to receive light intensity then increased its power by inverter for AC motors rotate and moving cars solar cell capacity of 118 kg. Things were set includes materials, test and measurement equipment as well as research procedures and assumptions used. Series and parallel arrangement of the solar cell module may generate power that is respectively 30.13 and 24.67 watt watts. With the series arrangement is greater than the parallel arrangement, but still less to drive the car solar cells. Solar cell modules power can be increased from 30.13 watts to 1000 watts with Inverter. Power generated by the solar module and improved by the inverter into 1000 watts of solar cells capable of moving the car a maximum capacity of 118 kg less than 4 km / h. Can not exceed the speed of 4 km / h although the measurement is made on the condition of intensity and angle of incidence of the maximum. Keywords: cell sur yes, cars, inverter.
PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern dan canggih diikuti pula kebutuhan energi yang lebih besar untuk kepentingan manusia yang jumlahnya semakin bertambah. Salah satunya ialah energi listrik yang menjadi energi vital dalam kehidupan sehari-hari dan kebutuhan energi global dalam 30 tahun kedepan akan meningkat dua kali lipat dan pada 40 tahun kedepan akan meningkat tiga kali lipat, setara dengan energi 20 miliar ton minyak bumi. Saat ini Indonesia masih menggunakan fosil sebagai sumber energi utama seperti minyak bumi, gas alam, dan batubara. Menurut data dari ESDM menyebutkan cadangan . hanya cukup untuk 18 tahun kedepan, gas alam untuk 61 tahun, dan batu bara cukup untuk 147 tahun lagi. Energi surya adalah sumber energi yang terbarukan jadi tidak akan pernah habis apabila di gunakan secara terus menurus karena dapat dipulihkan dalam waktu yang relatif singkat, dan penggunaan energi surya sebagai penggerak pun semakin pesat.
56
Jurnal Ilmiah GIGA Volume 16 (1) Juni 2013
Halaman 56-59
ISSN 1410-8682
Perkembangan motor listrik di dunia untuk saat ini pun sudah semakin maju. Bila melihat di pasaran mobil dengan system penggerak motor listrik di dunia semakin banyak.sel surya dapat langsung mengkonversi sinar matahari menjadi listrik searah (DC). Bila sel surya dikenakan pada sinar matahari, maka timbul yang dinamakan electron dan hole. Elektron – elektron dan hole-hole yang timbul di sekitar pn junction bergerak berturut-turut ke arah lapisan n dan ke arah lapisan p, sehingga pada saat elektron-elektron dan hole-hole itu melintasi pn junction, timbul beda potensial pada kedua ujung sel surya. Jika pada kedua ujung sel surya di beri beban maka timbul arus listrik yang mengalir melalui beban.
DASAR ANALISIS Siklus penggerak pada mobil surya pertama kali adalah matahari atau sumber energy yang akan di manfaatkan, kemudian di terima oleh modul surya, pengeluaran dari modul surya berupa arus DC yang akan di ubah oleh inverter dan di naikkan kembali dayanya. Kemudian arus AC dari inverter digunakan oleh motor AC untuk menggerakkan poros pada mobil surya. diberikan pada gambar 1. M M A T A H A MA AT TA AH HA AR RII
((ssuurryyaa))
GAMBAR 1. Perangkat umum dalam mobil surya.
Motor Listrik Motor merupakan penggerak bagi kendaraan-kendaraan pada umumnya. Penggerak pada kendaraan ini menggunakan motor listrik, karena motor tersebut tenaga listrik. Motor listrik motor listrik yang mudah diatur kecepatan dan torsinya. Akibat tenaga listrik converter. Sel Surya Sel surya terbuat dari bahan silikon yang dilapisi bahan kimia khusus. Ketika sinar matahari menyinari sel, elektron-elektron dilepaskan dan mengalir ke seluruh lapisanlapisan kimia yang ada di permukaan sel, sehingga menghasilkan arus listrik kecil yang dihimpun di konduktor logam. Inverter Inverter adalah suatu alat berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi arus DC dan menaikkan daya menjadi 1000 watt.
57
Jurnal Ilmiah GIGA Volume 16 (1) Juni 2013
Halaman 56-59
ISSN 1410-8682
Baterai Batrai yang di gunakan merupakan batrai asam-timbal Circuit Tester Circuit Tester digunakan untuk mengukur sistem kelistrikan pada mobil set surya yaitu mengukur tegangan arus DC, dari modul set surya dan baterai. Perhitungan gaya: F = m.g
(1)
Dimana F : gaya (N), m : massa (kg), g : gravitasi (m/s2) Pengukuran daya: P = F.v
(2)
Dimana
P : Daya (watt), F : gaya (N), v : kecepatan linier (m/s) Perhitungan kecepatan anguler: (3) Dengan
ω : Kecepatan anguler (rpm), v : Kecepatan linier (m/s), R : jari-jari roda (m)
Perhitungan dan Pengukuran Daya Penggerak Mobil Sel Surya Pada mobil surya di dapat data seperti yang terlihat pada tabel 1 sebagai bahan dasar yang di perhitungkan. TABEL 1. Spesifikasi mobil surya No. 1 2
Parameter Massa kendaraan, (mk) Massa pengemudi, (mp)
Nilai 58 kg 60 kg
3
Massa motor, (mm)
10 kg
4
Massa modul sel surya, (mmod)
7,2 kg
5 6 7
Tegangan motor AC (Vmot) Arus motor AC (Imot) Daya motor AC (Pmot)
8 9 10 11
Daya Inverter (P) Tegangan output Inverter (Vout) Arus Inverter (I) Tegangan input Inverter (Vin)
220 V 2,64 A 0,37 kW/ 0,5 Hp 1000 W 220 V 4.5 A 12 V
Dengan menggunakan data-data diatas maka dapat diketahui hasil perhitungan yang digunakan dengan menggunakan beberapa variasi. Daintaranya dengan memvariasikan kecepatan dan bentuk rangkaiannya. TABEL 2. Daya yang di hasilkan dengan variasi kecepatan. No. 1 2 3 4 5 6
KECEPATAN (km/jam) 1 2 3 4 5 6
58
DAYA (watt) 324,12 648,2448 972,37 1296,49 1620,612 1944,73
Jurnal Ilmiah GIGA Volume 16 (1) Juni 2013
Halaman 56-59
ISSN 1410-8682
TABEL 3. Perhitungan daya (P), kecepatan linier (v), dan kecepatan anguler (ω) pada sell surya. NO
PENGUKURAN
1 2 3
P (watt) v (m/s) ω (rpm)
RANGKAIAN SERI PARALEL 30,13 24,67 0,026 0,02 0,15 0,11
TABEL 4. Hasil pengukuran total pada modul sel surya. NO 1 2 3
PENGUKURAN P (watt) v (m/s) ω (rpm)
NILAI 54,80 0,05 0,28
Daya yang di hasilkan modul surya di tingkatkan oleh Inverter adalah 1000 Watt. Dari perhitungan dengan daya 1000 Watt maka di peroleh kecepatan linier 1,699 m/s dan menghasilkan kecepatan anguler sebesar 9,56 rpm. Akan tetapi kecepatan yang direncanakan divariasikan dari 1 km/jam sampai dengan 6 km/jam dengan interval 1 km/jam. Daya yang dibutuhkan berada pada rentang 324,12 Watt sampai dengan 1944,73 Watt. Hasil itu menunjukkan bahwa untuk mobil surya bergerak dengan kecepatan awal 4 km/jam minimal 1296,49 Watt.
KESIMPULAN Hasil pengamatan unjuk kerja dan analisa matematis untuk mengetahui besarnya daya penggerak modul surya kapasitas 118 kg adalah: − Susunan seri dan paralel dapat membangkitkan daya yaitu masing-masing 30,13 Watt dan 24,67 Watt. Dengan susunan seri lebih besar dari pada susunan paralel. − Modul sel surya daya totalnya dapat di tingkatkan dari 54,80 Watt menjadi 1000 Watt dengan Inverter pada kondisi intensitas dan sudut datang yang maksimal. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk menggerakkan mobil sel surya dengan kapasitas 118 kg untuk kecepatan awal maksimun kurang dari 4 km/jam dibutuhkan daya sebesar 1000 Watt dengan memanfaatkan pembangkitan daya oleh inverter, dan tidak dapat melebihi kecepatan 4 km/ jam walaupun pengamatan dilakukan pada kondisi intensitas dan sudut datang yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA [1] [2] [3] [4] [5]
[6]
Nawawi, Imam, Aplikasi Sel Surya sebagai Penggerak Mobildengan Kapasitas 50kg. 2005, Jakarta D. M. Divan, The Resonant DC Link Converter – A New Concept in Static Power Conversion, IEEE Trans. Ind. Appl., Vol. 25, No. 2, March/April 1989, pp. 317-325 G. L. Skibinski and D. M. Divan, Characterization of Power Transistors Under Zero Voltage Switchings, Conf. Rec. IEEE Ind. Appl. Soc. Ann. Meet., 1987, pp. 493-503 Y. Sato, Y. Matsumoto, and T. Kataoka, A Control Method of Resonant DC Link Inverters, Proc. IEE Japan Int. Power Electr. Conf., Tokyo, 1990, pp. 346-353 Mazda, FF (1973). Thyristor Control . Mazda, FF (1973). Kontrol thyristor. New York: Halsted Press Div. New York: Press Halsted Div. of John Wiley & Sons. ISBN 0-47058116-6 . dari John Wiley & Sons. ISBN 0-470-58116-6 . Dr. Ulrich Nicolai, Dr. Tobias Reimann, Prof. Jürgen Petzoldt, Josef Lutz: Application Manual IGBT and MOSFET Power Modules, 1. Dr Ulrich Nicolai Dr, Tobias Reimann, Prof Petzoldt Jürgen, Lutz Josef: Manual Aplikasi IGBT dan MOSFET Power Modul, 1. Edition, ISLE Verlag, 1998, ISBN 3-932633-24-5 PDF-Version Edition, Verlag Isle, 1998, ISBN 3-932633-24-5 -Versi PDF.
59
Jurnal Ilmiah GIGA Volume 16 (1) Juni 2013 Halaman 60-66
ISSN 1410-8682
Analisis Konstruksi Mobil Surya Dengan Kapasitas 60 Kg Menggunakan Program Catia Masyhudi, Wismanto S, Basori Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik dan Sains Universitas Nasional, Jakarta Korespondensi:
[email protected] ABSTRAK. Rangka dan poros merupakan bagian mobil yang sangat penting dan vital, karena berfungsi sebagai penompang beban. Untuk itu diperlukan perhitungan untuk mendapatkan diameter poros agar rangkamampu untuk menerima beban baik beban statis maupun beban dinamis, yang dapat menimbulkan momen dan tegangan pada poros dan rangka. Oleh karena itu dibutuhkan perancangan yang seksama sehingga didapatkan ukuran rangka dan poros yang amanPerhitungan dan analisis dilakukan terhadap gaya , momen dan tegangan akibat pembebanan yang terjadi. Dalam melakukan proses analisis konstruksi dilakukan dengan mengitung dimensi poros, rangka dan pasak untuk rangka mobil surya. Sedangkan untuk perhitungan tegangan menggunakan program CATIA V5R17. Besarnya tegangan yang didapat dari perhitungan komputer kemudiaan dibahas dan dibandingkan dengan tegangan yang diizinkan pada standard yang berlaku. Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan program CATIA V5 R17 pada rangka tidak mengalami overstress. Hasil perhitungan di peroleh spesifikasi material untuk rangka dan poros yaitu besi S40C, dimensi poros belakang 0.24 m, poros depan 0.02 m, Dimensi pasak belakang = lebar = 6 x 10-3m ; tebal = 4x10-3m ; panjang = 4,71x10-3 m, .hasil tersebut menunjukan bahwa rangka aman dan memenuhi standar. Kata kunci : rangka, CATIA V5R17, poros, pasak, mobil surya.
ABSTRACT. Order and the shaft is a car part is very important and vital, because it serves as penompang load. It required calculations to get the shaft diameter in order to receive the load rangkamampu both static load and dynamic load, which can give rise to the moment and the voltage on the shaft and frame. Therefore, it needs a careful design to obtain the size of the frame and the shaft is amanPerhitungan and analysis done against force, torque and tension due to loading occurs. In the process of construction analysis is done by calculating the dimensions of the shaft, frame and pegs for solar car frame. As for stress calculations using CATIA V5R17 program. The magnitude of the voltage obtained from computer calculations kemudiaan discussed and compared with the voltage allowed on the applicable standards. Based on calculations performed using the CATIA V5 R17 in order not to experience overstress. The calculation result obtained material specification for order and the shaft is S40C steel, the dimensions of the rear axle 0:24 am, 0:02 am the front axle, the rear pegs Dimensions = width = 6 x 10-3m; thickness = 4x10-3m; length = 4,71x10-3 m, The results show that the framework is safe and meets the standards. Keywords: framework, CATIA V5R17, shafts, pins, solar car
PENDAHULUAN Mobil surya adalah mobil yang memanfaatkan tenaga matahari. Indonesia berada pada benua asia yang beriklim tropis. Energi matahari di indonesia sangat melimpah namun belum dimanfaatkan secara optimal. Pengembangan penggunaan energi matahari untuk pengerak mobil sangat tepat. Penggunaan program-program komputer untuk perencanaan dalam dunia industri tidak bisa dihindarkan, demikian juga dalam mendesain suatu kendaraan, banyak program-program komputer yang beredar dipasaran yang digunakan untuk analisis tegangan diantaranya adalah CATIA V5R17. CATIA V5R17 adalah program komputer yang dapat digunakan untuk menganalisis konstruksi rangka mobil. 60
Jurnal Ilmiah GIGA Volume 16 (1) Juni 2013 Halaman 60-66
ISSN 1410-8682
Pada perencanaan mobil surya parameter yang dihitung untuk mendapatkan kontruksi dan dimensi diantaranya gaya, dan tegangan. Pada tujuan akhir ini akan dilakukan perancangan mobil surya dengan kapasitas 60 kg menggunakan program CATIA V5R17. Parameter yang diukur adalah meliputi distribusi gaya, tegangan dan regangan baik untuk dua dimensi maupun tiga dimensi. Beban statis adalah beban yang terjadi pada saat kendaraan dalam keadaan diam atau tidak berjalan. Beban statis bekerja pada setiap tumpuan kendaraan akibat dari berat komponen kendaraan dan berat penumpang. Beban statis dalam perencanaan ini diambil pada saat kendaraan mengalami pembebanan statis yaitu pada saat kendaraan mengalami pembebanan maksimal.
DASAR PERANCANGAN Jika kendaraan dalam keadaan bergerak, maka beban yang bekerja kendaraan adalah beban dinamis yang berubah-ubah. Perubahan beban ini disebabkan adanya perubahan kemiringian jalan dan ketidak rataan jalan dengan pembebanan maksimal pada kondisi mendatar. Gaya-gaya yang bekerja pada kondisi dinamis diberikan pada gambar 1.
GAMBAR 1. Gaya-gaya yang bekerja pada kondisi dinamis.
GAMBAR 2. Pembebanan pada saat tanjakan.
61
Jurnal Ilmiah GIGA Volume 16 (1) Juni 2013 Halaman 60-66
ISSN 1410-8682
Kondisi pembebanan pada saat kendaraan melalui tanjakan, dapat dilihat pada gambar 2 terlihat bahwa pada saat kendaraan menanjak, gaya yang bekerja adalah gaya berat pada kendaran dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut. Gaya yang diterima roda belakang :
WA =
W 1 W.LB + H a - Ra + Wsinβ L g
(1)
Gaya yang diterima roda depan : WB =
W 1 W.L A + H a - R a + W sin β L g
(2)
Kondisi pembebanan pada saat kendaraan melalui turunan, dapat dilihat pada gambar 3 terlihat bahwa pada saat kendaraan menanjak, gaya yang bekerja adalah gaya berat pada kendaran dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut.
GAMBAR 3. Pembebanan pada saat turunan.
Gaya yang diterima roda depan WA =
W 1 W.LB + h a - Ra − Wsinβ L g
(3)
Gaya yang diterima roda belakang WB =
−
W 1 W.L A + h a - R a − W sinβ L g
(4)
Kebutuhan daya motor dari mobil surya. Ptot =
P η
(5)
62
Jurnal Ilmiah GIGA Volume 16 (1) Juni 2013 Halaman 60-66
−
Putaran poros roda V=
−
−
60.P 2.π .N
(7)
(8)
Tegangan geser yang di izinkan
τB
(9)
Sf1 .Sf 2
Diameter poros (Dp)
DP = 3 −
(6)
60
Momen puntir pada roda mobil surya Px60 T= 2.Π.n
τA = −
π.d.N p
Momen Puntir
T= −
ISSN 1410-8682
16.T Π.τ a
(10)
Luas permukaan poros (Ap) Ap=
Π 2 d 4
(11)
Pemodelan pada rangka dan poros mobil surya untuk mendapatkan besanya tegangan yang diderita konstruksi rangka mobil surya dilakukan dengan menggunakan program CATIA V5R17 dibuat sesuai dengan dimensi dan konstruksi dalam bentuk animasi tiga dimensi (3D) seperti di tunjukan pada gambar 4.
GAMBAR 4. Animasi Rangka Mobil Surya.
63
Jurnal Ilmiah GIGA Volume 16 (1) Juni 2013 Halaman 60-66
ISSN 1410-8682
TABEL 1. Spesifikasi Material Poros Depan. No 1 2 3 4 5
Material Young's modulus Poisson's ratio Density Coefficient of thermal expansion Yield strength
Steel 2e+011Nm2 0,266 7860kg m3 1,17e-005 Kdeg 2,5e+008Nm2
TABEL 2. spesifikasi material poros belakang. No. 1 2 3 4 5
Material Young's modulus Poisson's ratio Density Coefficient of thermal expansion Yield strength
Steel 2e+011N_m2 0,266 7860kg_m3 1,17e-005_Kdeg 2,5e+008N_m2
TABEL 3. Spesifikasi material rangka mobil surya. No 1 2 3 4 5
Material Young's modulus Poisson's ratio Density Coefficient of thermal expansion Yield strength
Iron 1,2e+011N_m2 0,291 7870kg_m3 1,21e-005_Kdeg 3,1e+008N_m2
\ GAMBAR 5. Animasi Rangka Mobil Surya
Hasil output Applied forces, reactions, residual, dan relative magnitude error Hasil perhitungan menggunakan program CATIA V5R17, dapat juga mengetahui besarnya output Applied forces, reactions,residual, dan relative magnitude error dari hasil perhitungan yang diberikan pada tabel 4.
64
Jurnal Ilmiah GIGA Volume 16 (1) Juni 2013 Halaman 60-66
ISSN 1410-8682
TABEL 4. Applied forces, reactions, residual, dan relative magnitude error pada rangka dan poros beban 1403,8 N. Components
Applied Forces
Reactions
Residual
Fx (N) Fy (N) Fz (N) Mx (Nxm) My (Nxm) Mz (Nxm)
-3.6286e-011 -1.2889e-010 -8.3484e+002 -8.9947e+002 7.2636e+001 5.2420e-011
9.9023e-009 -1.1471e-008 8.3484e+002 8.9947e+002 -7.2636e+001 -9.0500e-009
9.8660e-009 -1.1600e-008 -5.9330e-008 -9.5069e-008 -2.4164e-008 -8.9975e-009
Relative Magnitude Error 3.1060e-011 3.6517e-011 1.8678e-010 1.0841e-010 2.7554e-011 1.0260e-011
PEMBAHASAN Kekuatan rangka dan elemen konstruksi mesin yang digunakan untuk menyangga dudukan mesin dan komponennya sangat berpengaruh terhadap material yang digunakan dan metode penyambungan yang benar untuk melawan beban tekan dan beban tarik. Dari hasil analisis hasil perhingan konstruksi mobil surya kapasitas 60 kg secara manual didapat dimensi diameter poros belakang, dimensi pasak belakang, dimensi diameter poros depan, dan dimensi pasak depan sebagai berikut: Data hasil perhitungan manual - Diameter poros belakang = 0,024 m. - Dimensi pasak belakang = lebar = 6 x 10-3m ; tebal = 4x10-3m ; panjang = 4,71x10-3 m . - Diameter poros depan = 0,02 m - Dimensi pasak depan = lebar = 5 x10-3 m ; tebal = 3,33x10-3m ; panjang ==7.86x10-3 m. Dan untuk mendapatkan hasil analisa yang lebih presisi terhadap dimensi diameter poros belakang, dimensi pasak belakang, diameter poros depan, dan dimensi pasak depan, dilakukan analisis kekuatan, tegangan dan regangan konstruksi dengan menggunakan program CATIA V5R17 dan hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut: Data hasil perhitungan CATIA V5R17 - Diameter poros belakang = 0,012 m - Dimensi pasak belakang = lebar = 3 x 10-3m ; tebal = 2x10-3m ; panjang = 4,71x10-3 m . - Diameter poros depan = 7,3 x10-3 m - Dimensi pasak depan = lebar = 1,82 x10-3 m ; tebal = 1,21x10-3m ; panjang = 2.8x10-3 m
KESIMPULAN Dari hasil analisa perhitungan secara manual dan simulasi pembebanan konstruksi dengan program CATIA V5R17 dapat diambil satu kesimpulan bahwa hasil perhitungan secara manual terhadap konstruksi rangka mobil surya dan elemen lainnya mampu menopang beban sebesar 60 kg namun dimensinya lebih besar apabila dibandingkan hasil analisa penentuan dimensi dan kekuatan rangka dengan menggunakan software CATIA, yaitu sekitar 62% lebih kecil dan rangka konstruksi aman digunakan. Terlihat pula dari hasil analisa tegangan dan regangan yang terjadi pada konstruksi akibat pembebanan, tidak terjadi konsentrasi tegangan yang signifikan baik pada konstruksi rangka maupun yang tejadi sambungan konstruksinya.
DAFTAR PUSTAKA [1]
Pinem, Mhd. Daud,. 2010. Analisis Struktur dengan Metode Elemen Hingga (Finite Element Method)., Bandung : Rekayasa Sains.
[2]
Indrakto, Rifky Tatang. 2007. Analisis Pembebanan Statik dengan Variasi Temperature pada Connecting Rod Motor Honda Tipe Grand 100 cc Dengan 65
Jurnal Ilmiah GIGA Volume 16 (1) Juni 2013 Halaman 60-66
ISSN 1410-8682
Material Baja AISI 1006, AISI 1040 dan AISI 1070 Menggunakan Software CATIA V5R14. Fakultas Teknik UNS: Semarang. [3]
Sularso dan Kiyokatsu Suga. Dasar-Dasar Perencanaan dan Pemilihan. Cetakan Kesembilan. 1997. Jakarta. PT. Pradnya Paramita. [4] Luiz Carlos Gertz. at al. 2014. Chassis Design for Electric Car Prototype, SAE Technical Paper # 2014-36-2015 [5] Josep E. Shigley, Larry D. Mitchell, Gandhi Harahap. Perencanaan Teknik Mesin. Edisi Keempat. 2000. Jakarta. Erlangga. [6] Beer, Ferdinand P., E. Russell Johnston. Vector Mechanics for Engineers: STATICS.2nd edition. McGraw Hill. New York. 2001. [7] Spiegel, Leonard, George F. Limbrunner, Applied Statics And Strength Of Materials.2nd edition. Merrill Publishing Company. New York. 1994. [8] Khurmi, R.S. J.K. Gupta. A Textbook of Machine Design.S.I. Units. Eurasia Publishing House (Pvt) Ltd. New Delhi. 2004. [9] Mott, Robert L. 2004. Machine Element in Mechanical Design: Fourth Edition. New Jersey: Pearson Education. [10] Callister Jr., WD. 1997. Materials Science and Engineering An Introduction. Edition. John Wiley and Sons. New York.
66