“ANALISIS PERAN MEDIA ONLINE PADA PROSES BISNIS PEMASARAN DAN JASA MENGGUNAKAN METODE DISCRETE”
Iqbal Dzulfiqar Iskandar, Kurnia Trisna Somantri, Heni Sulastri Teknik Informatika Universitas Siliwangi Tasikmalaya Email :
[email protected] ABSTRAK Perkembangan Teknologi Informasi yang cepat berpotensi membawa revolusi atau perubahan besar dalam proses bisnis dimasa sekarang dan masa mendatang. Dari media online muncul berbagai macam layanan yang dapat memberikan ruang bagi pengguna untuk menyampaikan dan mendapatkan suatu informasi melalui media online dengan cepat, ini dapat di ibaratkan sebagai samudera pengetahuan yang tidak bertepi dan siap untuk dijelajahi kapanpun. Selain itu media online dimanfaatkan oleh banyak organisasi, sebagai alat bantu untuk mencapai tujuan dalam proses bisnis, khususnya dalam proses memasarkan atau memperkenalkan produk yang akan dipasarkannya. Untuk itu, pada kesempatan dilakukan penelitian yang menegaskan seberapa besar peran media online dalam proses bisnis di wilayah Kota Tasikmalaya, berdasarkan statistik skala angka dari data yang mengacu pada metodologi Kuantitatif, Data diskrit serta metode analisis yang digunakan adalah korelasional. Perangkat lunak yang digunakan pada penelitian ini adalah SPSS 16.0. Hasil akhir pada penelitian ini menyatakan bahwa peran media online pada proses bisnis pemasaran dan jasa di wilayah Kota Tasikmalaya berpengaruh positif untuk proses bisnis pemasaran dan jasa. Kata Kunci : Metodologi Kuantitatif, Korelasional, Proses Bisnis, Tasikmalaya, SPSS 16.0
ABSTRACT Rapid development of information technology has a potency for bringing revolution or massive change in business process at the present and future time. Variety of services from online media which are able to give space for the users occur for delivering and achieving information faster. Analogically, online media is unlimited sea of knowledge and ready to be explored anytime. Besides that, online media is used by many organizations as a helping tool to reach the goal in business process especially marketing or introducing product that is marketed. Therefore, this research is trying to explain how massive the role of online media is, in business process in town of Tasikmalaya based on statistic number scale from the data that refer to quantitative methodology, Discrete Data and Correlational analyses method. Meanwhile, a software that is used namely SPSS 16.0. The end result of this research reveals Online media is, towards business process marketing and service in town of Tasikmalaya area positive afected for business process marketing and service.
Keywords: Quantitative Methodology, Discrete Method Correlational,Business Process, Tasikmalaya, SPSS 16.0. I.
Pendahuluan Tasikmalaya adalah kota yang terletak di provinsi jawabarat yang memimiliki perkembangan perekonomian yang berkembang sangat pesat, Hampir 70%, pusat bisnis, pusat perdagangan dan jasa, dan pusat industri di priangan timur dan selatan seperti diantaranya banyak masyarakat membuka usaha berupa usaha kecil, menengah, dan atas, baik itu usaha swasta maupun kepemerintahan (Tasikmalaya.go.id, 2014). Di sisi lain dalam pengembangan usaha terdapat Media online yang di manfaatkan oleh banyak organisasi atau perusahaan, sebagai alat bantu untuk mencapai tujuan dalam proses bisnis, khususnya dalam proses memasarkan atau memperkenalkan produk yang akan dipasarkannya. Hal tersebut menjadi acuan dalam Pemasaran internet, yang menuntut adanya penguasaan aspek kreatif dan aspek teknis Media online secara bersama-sama, mencakup periklanan
dan penjualan yang menyangkut berbagai cara untuk meraih keberhasilan dalam proses bisnis. pada kesempatan ini telah dilakukan penelitian yang menegaskan seberapa besar peran media online dalam proses bisnis di wilayah Kota Tasikmalaya, berdasarkan statistik skala angka dari data yang mengacu pada metodologi Kuantitatif bertipe korelasional serta data Discrete. Berdasarkan hal tersebut. Maka akan dibahas penelitian dengan judul “Analisis Peran Media Online Pada Proses Bisnis Pemasaran Dan Jasa Menggunakan Metode Discrete”. Sehingga dapat diketahui seberapa besar peran media online pada proses bisnis saat ini. Beberapa hal yang menjadi batasan dan dasar dalam penelitian ini adalah : 1. Metodologi kuantitatif pada penelitian ini menggunakan tipe penelitian Korelasional. 2. Data yang digunakan menggunakan data discrete yang memiliki dua sekala 1 (Ya) .
1
3. Sumber data yang diolah, diambil dari kuisioner narasumber dengan kriteria sebagai berikut : a. Batas umur untuk pengisian kuesioner dari 18 sampai dengan 55 tahun. b. Narasumber diambil dari kriteria yang yang telah di tentukan menggunakan teknik purposive sampling. c. Tempat penyebaran kuisioner dilakukan di wilayah Kota Tasikmalaya. 4. Referensi Kusesioner yang digunakan mengacu pada Kuesioner survei Teknologi Informasi Dan Komunikasi Sektor Bisnis Indonesia 2011 Kementrian Komunikasi Dan Informatika Indonesia. 5. Lama waktu penyebaran Kuesioner terhitung dari tanggal 15 September sampai dengan tanggal 31 Oktober 2014. 6. Tidak membandingkan media online yang digunakan untuk media dalam proses bisnis. 7. Proses Bisnis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Proses bisnis pemasaran dan jasa. 8. Tidak menjelaskan tindak kriminal pada proses bisnis melalui media online. 9. Jumlah Organisasi untuk penelitian ini adalah sebanyak 78 Organisasi atau perusahaan. 10. Aplikasi yang di pergunakan dalam penelitian ini adalah SPSS 16.0. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk melakukan analisa peran media online pada proses bisnis serta mengetahui Informasi seberapa besar peran media online pada proses bisnis saat ini. Manfaat penelitian meliputi : a.
b.
Memberikan informasi seberapa besar peran media online pada proses bisnis saat ini. Memberikan informasi tingkat kepercayaan dalam memanfaatkan media online sebagai alat pendukung dalam proses bisnis.
II. Landasan Teori A. Media Online Media online adalah website atau situs yang difungsikan sebagai media komunikasi elektronik yang tidak terikat ruang dan waktu dengan tujuan untuk memberikan informasi aktual yang dapat diakses oleh publik secara in real time (Vini, 2006). Media online adalah sebutan umum untuk sebuah bentuk media yang berbasis telekomunikasi dan multimedia, didalamnya terdapat portal website, radio-online, TV-online, pers online, mail-online, dan lain-lain, dengan karakteristik masing-masing sesuai dengan fasilitas yang memungkinkan user memanfaatkannya”. Media online dapat dikatakan sebagai media massa ”generasi ketiga” setelah media cetak (printed media) koran, tabloid, majalah, buku dan media elektronik (electronic media) radio,
televisi, dan film video. Media online, melalui kacamata pendefinisian suratkabar digital, yakni sebuah entitas yang merupakan integrasi media massa konvensional dengan internet (Kurniawan, 2005). B. Proses Bisnis Proses bisnis dapat didefinisikan menurut beberapa pakar sebagai berikut : 1. Proses bisnis adalah sejumlah aktivitas yang mengubah sejumlah inputs menjadi sejumlah outputs (barang dan jasa) untuk orang-orang lain atau proses yang menggunakan orang dan alat (Indrajit, et al, 2002 ). 2. Sementara itu, menurut Manganelli & Klein (1994), proses bisnis didefinisikan sebagai: “Interrelated series of activities that convert business input into business output”. Masukkan dapat berupa material, peralatan, objek terukur lainnya, ataupun berbagai macam informasi yang kemudian diubah menjadi sejumlah keluaran yang diperlukan oleh penerima. Penerima terbagi menjadi konsumen internal (internal consumer) dan konsumen luar (eksternal consumer). Konsumen internal dapat berupa departemen, kelompok, atau sejumlah peralatan dan mesin. Sedangkan konsumen luar adalah orang atau organisasi yang membayar untuk mendapatkan produk atau pelayanan yang diperlukan. Selain itu penerima juga dapat berupa lokasi tempat keluaran disimpan untuk kebutuhan yang akan datang. Dari beberapa definisi yang telah di uraikan. Maka dapat di simpulkan bahwa proses bisnis adalah suatu kegiatan berkelompok yang memiliki bagian-bagian proses yang di tunjang dengan menggunakan sumberdaya dan peralatan penunjang yang menghasilkan output untuk mencapai tujuan organisasi. C. Metodologi Kuantitatif Metodologi kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui . Prosedur penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif pelaksanaannya berdasarkan prosedur yang telah direncanakan sebelumnya. Adapun prosedur penelitian kuantitatif terdiri dari tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut: 1. Identifikasi permasalahan. 2. Studi literatur. 3. Pengembangan kerangka konsep 4. Identifikasi dan definisi variabel, hipotesis, dan pertanyaan penelitian.
2
5. 6. 7. 8.
Pengembangan disain penelitian. Teknik sampling. Pengumpulan dan kuantifikasi data. Analisis data. (Hadi, 2006).
D. Tipe Penelitian Korelasional Penelitian Korelasi atau Korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variabel. Adanya hubungan dan tingkat variabel ini penting karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, Peneliti akan dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian. Jenis penelitian ini biasanya melibatkan ukuran statistik atau tingkat hubungan yang disebut dengan korelasi. Penelitian korelasional menggunakan instrumen untuk menentukan apakah, dan untuk tingkat apa, terdapat hubungan antara dua variabel atau lebih yang dapat dikuantitatifkan (Abidin, Zaenal, 2008). E. Korelasi Sederhana (Bivariate Correlation) Korelasi sederhana (Bivariate Correlation) digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara dua variabel dan untuk mengetahui arah hubungan yang terjadi. Koefisien korelasi sederhana menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara dua variabel. Nilai korelasi (r) berkisar antara 1 sampai -1, nilai semakin mendekati 1 atau -1 berarti hubungan antara dua variabel semakin kuat, sebaliknya nilai mendekati 0 berarti hubungan antara dua variabel semakin lemah. Nilai positif menunjukkan hubungan searah (X naik maka Y naik) dan nilai negatif menunjukkan hubungan terbalik (X naik maka Y turun). Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut (Sugiyono, 2005). Tabel 2.1 Makna Nilai Korelasi Bivariate Nilai 0,00-0,199 0,20-0,399 0,40-0,599 0,60-0,799 0,80-1,000
Makna Sangat rendah rendah sedang kuat Sangat kuat
Variabel independent merupakan variabel yang mempengaruhi variabel Dependent (X). Teknik Sampling non probability Metode nonprobabily sampling berupa teknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan atau kriteria tertentu dengan tidak memberikan peluang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipillih menjadi sampel. (Erlina, 2007). G. Validitas Point Biserial Menurut Brown (1988) koefisien korelasi point biserial adalah ukuran statistik yang digunakan untuk mengestimasi tingkat hubungan antara data yang memiliki skala dikotomus dan yang memiliki skala interval atau ratio. Penggunaaan rumus Korelasi Point Biserial banyak diaplikasi untuk menguji valid sebuah hasil uji coba tes dalam bentuk jawaban Ya = 1, dan Tidak = 0. Butir Kuesioner dikatakan tidak valid jika nilai point biserial bernilai -0,00-0,35. Jika melebihi batas nilai tersebut. Maka butir kuesioner dinyatakan valid, yaitu 0,36-1.
Gambar 2.1 Rumus korelasi point Biserial H. Uji Hipotesis One sample t-test (uji satu sampel dengan t-test ) merupakan salah satu analisis untuk membandingkan rata-rata dari dua populasi atau lebih. Uji termasuk dalam Compare Mean. Uji ini juga merupakan statistik yang bisa digunakan untuk membandingkan rata-rata sampel yang diuji dengan rata-rata populasi yang sudah ada. Kaidah keputusan : a.
F. Variabel Diskrit
Jika α = 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai Sig.(2-Sided) atau [α = 0,05 ≤ Sig (2-Sided). Maka Ho diterima dan Ha ditolak. Jika α = 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai Sig.(2-Sided) atau [α = 0,05 ≥ Sig (2Sided). Maka Ha diterima dan Ho ditolak. (Riduwan, 2009).
Variabel diskrit disebut juga variabel nominal atau variabel katagorik, karena hanya dikatagorikan atas 2 kutub yang berlawanan, yakni “ya” dan “tidak”. Angka-angka yang digunakan dalam variabel diskrit ini untuk menghitung hasil kategori dari data yang didapatkan. Maka angka tersebut dinyatakan sebagai frekuensi. (Sugiyono, 2005).
b.
Tipe Variabel Penelitian
Ha = Media online berpengaruh terhadap proses bisnis pemasaran dan jasa. Ho = Media online tidak berpengaruh terhadap proses bisnis pemasaran dan jasa.
1.
2.
Variabel Dependent (Variabel Terikat) Variabel depenent merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel independent (Y). Variabel Independent (Variabel Bebas)
Hipotesis yang ditentukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
3
I. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data yang mampunyai pola seperti distribusi normal. Uji normalitas mengacu pada metode uji Kolmogorov Smirnov. Kolmogorov Smirnov adalah uji beda antara data yang diuji normalitasnya dengan data normal baku. jika signifikansi di bawah 0,05 berarti terdapat perbedaan yang signifikan, dan jika signifikansi di atas 0,05 maka tidak terjadi perbedaan yang signifikan. J. Koefisien Determinasi Metode Koefisien determinasi dipergunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independent (X) terhadap variabel dependent (Y). Adapun perhitungannya menggunakan rumus berikut (Subiono, 1982) : KD = r2 x 100 Keterangan : KD = Koefisien Determinasi. r2 = Koefisien Determinasi 100 = Bilangan tetap III. Metodologi A. Metode Penelitian Metodologi penelitian analisis peran media online pada proses bisnis ini mengikuti langkah-langkah seperti yang ditunjukan pada gambar 3.1 berikut ini.
Gambar 3.1 Dagram alur penelitian peran media online pada proses bisnis.
B. Identifikasi Masalah
peran media online yang dipergunakan untuk sub proses bisnis, yaitu proses pemasaran atau jasa yang dihasilkan oleh organisasi atau perusahaan. C. Menentukan Variabel Penelitian Dari hasil penjabaran variabel yang telah dibahas sebelumnya. Maka dapat ditentukan bahwa media online sebagai variabel independent (X), karena media online mempengaruhi proses bisnis. Sedangkan proses bisnis Merupakan variabel dependent, karena dipengaruhi oleh media online(Y). Y = Proses Bisnis X = Media online D. Pembuatan Kuesioner Referensi Kusesioner yang digunakan mengacu pada Kuesioner survei Teknologi Informasi Dan Komunikasi Sektor Bisnis Indonesia 2011 Kementrian Komunikasi Dan Informatika Indonesia . Jenis pertanyaan pada penelitian peran media online pada proses bisinis ini adalah jenis pertanyaan tertutup, yang mengacu pada variabel kuantitatif bertipe discrete, yaitu pertanyaan-pertanyaan yang membatasi atau menutup pilihan respons yang tersedia bagi responden. Seperti hanya disediakan jawaban “Ya” dan “Tidak”. E. Uji Validasi Uji validasi dilakukan karena wilayah penelitian yang berbeda. Maka untuk melakukan Uji validasi menggunaaan rumus Korelasi Point Biserial. Rumus ini banyak diaplikasi untuk menguji valid sebuah hasil uji coba tes dalam bentuk jawaban Ya = 1, dan Tidak = 0. Data yang uji didapatkan dari hasil penyebaran kuesioner kepada 30 responden dengan 30 butir pertanyaan kuesioner yang dinyatakan sebagai N. N = 30 dan jumlah skor = 558. Didapatkan nilai hasil perhitungan sebagai berikut dengan rumus.
√
2
( √
Proses bisnis sangat berperan aktif sebagai proses dalam mencapai misi dan visi dalam organisasi atau √ perusahaan. Di balik berjalannya proses bisnis, √ terdapat media yang digunakan sebagai penggerak untuk menetukan masadeapan proses bisnis tersebut, Tabel 3.1 Hasil Uji Validasi salahsatu diantaranya adalah media online . No.butir Nilai Nilai Nilai Nilai p q Mp Mt Berkaitan dengan hal itu dalam penelitian ini, akanpertanyaan 1 0,77 0,23 19,259 18,633 menegaskan seberapa besar peran media online 2 0,30 0,70 0,60 18,633 dalam proses bisnis, penelitian difokuskan pada 3 0,83 0,17 20,07 18,633
)
2
(
Nilai St 2,06 2,06 2,06
)
Nilai rpbis 0,41 0,11 0,35
Keterangan Valid Tidak Valid Tidak Valid
4
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
0,07 0,87 0,63 0,70 0,27 0,87 0,87 0,47 0,10 0,80 0,13 0,70 0,67 0,80 0,13 0,87 0,53 0,93 0,70 0,37 0,97 0,20 0,80 0,30 0,50 0,17 0,83
0,93 0,13 0,37 0,30 0,73 0,13 0,13 0,53 0,90 0,20 0,87 0,30 0,33 0,20 0,87 0,13 0,47 0,07 0,30 0,63 0,03 0,80 0,20 0,70 0,50 0,83 0,17
22,00 19,00 18,55 18,57 17,375 18,73 18,63 18,71 22 18,67 21 18,48 18,33 19,21 22 18,10 17,22 18,60 17,52 17,75 20,04 20,4 19,125 21,4 18,25 5 17,57
18,633 18,633 18,633 18,633 18,633 18,633 18,633 18,633 18,633 18,633 18,633 18,633 18,633 18,633 18,633 18,633 18,633 18,633 18,633 18,633 18,633 18,633 18,633 18,633 18,633 18,633 18,633
2,06 2,06 2,06 2,06 2,06 2,06 2,06 2,06 2,06 2,06 2,06 2,06 2,06 2,06 2,06 2,06 2,06 2,06 2,06 2,06 2,06 2,06 2,06 2,06 2,06 2,06 2,06
1,634 0,48 0,38 0,43 -0,32 0,10 0,43 0,38 0,15 0,03 0,39 0,44 0,39 0,48 0,55 0,53 0,42 0,51 0,37 0,51 0,12 0,46 0,44 0,62 0,44 -0,34 0,47
Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid
Indikator Berdasarkan hasil pengujian validitas dihasilkan 9 pertanyaan yang tidak valid dan dikeluarkan dari model penelitian. F. Penenetuan Sampel Adapun kriteria penetuan sampel dalam penelitian ini yang mengacu pada metode nonprobabily purposive adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan atau organisasi tetap. 2. Perusahaan yang memiliki koneksi internet dan bidang usaha 3. Perusahaan yang memanfaatkan media online pada proses bisnis. 4. Perusahaan yang memanfaatkan media online untuk menawarkan barang atau jasa. 5. Perusahaan yang memanfaatkan media online untuk media pemasaran. 6. Perusahaan yang memanfaatkan internet untuk media promosi. Dari kriteria tersebut di dapatkan 78 Organisasi atau Perusahaan di Kota Tasikmalaya dengan jumlah keseluruhan responden pengisi kuesioner 100 untuk dijadikan sampel penelitian.
Diagram Hasil survey Pengaruh Peran Media Online Pada Proses Bisnis Wilayah Kota Tasikmalaya Pengaruh positif Media Online terhadap proses bisnis 95% pengaruh negatif Media Online terhadap proses Bisnis 5%
Gambar 4.1 Diagram Hasil survey Peran Media Online Pada Proses Bisnis
Dari hasil rekapitulasi hasil survey responden menyatakan bahwa media online memiliki pengaruh positif lebih besar dalam proses bisnis. B. Uji Hipotesis
Gambar 4.2 one-sample StatisticMeda online
Gambar 4.3 One-sample Test Berdasarkan hasil analisis SPSS sig.(2-sided) sebesar 0,000, ternyata α =0,05 lebih besar dari nilai Sig.(2-sided) atau [0,05 > 0,000]. Maka Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya Media online berpengaruh pada proses bisnis. C. Uji Normalitas Pada tahap ini dilakukan uji normalitas data Kolmogorov Smirnov, bertujuan untuk menguji indikator-indikator atau variabel manifest yang memiliki distribusi normal. Data dikatakan berdistribusi normal jika nilai signifikansi > 0,05. Hasil uji normalitas data Kolmogorov dan Smirnov dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
G. Penyebaran data kuesioner Metode yang digunakan dalam penyebaran kuisioner peran media online pada proses ini menggunakan metode survei dengan sampel yang telah ditentukan berdasarkan kriteria yang mengacu pada metode nonprobabily purposive. IV. Hasil Dan Pembahasan A. Rekapitulasi Hasil Survey Jumlah responden terdiri 100 responden yang diambil dari 78 Organisasi atau perusahaan, yang ditentukan berdasarkan metode penentuan sample nonprobabily berupa teknik purposive sampling.
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas KolmogorovSmirnov Hasil uji Kolmogorov-Smirnov menunjukan bahwa nilai Asymp.Sig adalah sebesar 0,22. Nilai ini lebih besar di atas 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Dengan demikian dari
5
hasil uji nomalitas data model penelitian tidak terkena masalah normalitas. D. Analisis Korelasi Bivariate Person Analisis Korelasi Bivariate person, digunakan untuk mengukur hubungan dengan data terdistribusi normal. Berikut dibawah ini merupakan hasil analisis menggunakan SPSS, keterhubungan antara variabel X devendent yang mempengaruhi, dengan variabel Y indevendent yang dipengaruhi. Dari hasil analisis Bivariate person, didapatkan nilai akhir r = 1, angka tersebut mengartikan bahwa variabel X memiliki pengaruh keterikatan yang sangat kuat terhadap variabel Y. E. Koefisien Determinasi Metode Koefisien determinasi dipergunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independent (X) terhadap variabel dependent (Y). = 12 x 100% = 100 Berdasarkan hasil perhitungan koefisien determinasi diatas, menunjukan bahwa pengaruh variabel (X) media online Terhadap variabel (Y) Proses Bisnis adalah 100%. KD
V. Kesimpulan Dan Saran A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengumpulan dan pengolahan data dalam penelitian ini. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel X = Media Online memiliki peran sangat penting serta mempengaruhi variabel Y = Proses Bisnis. Hasil tersebut di dukung oleh hasil pengolahan data sebagai berikut : 1. Dari 78 Organisasi dengan 100 responden menyatakan tingkat pengaruh positif media online lebih besar 95% daripada tingkat pengaruh positif, yang hanya 5 %. 2. Berdasarkan hasil analisis hipotesis dengan metode one sample test sig.(2-sided) sebesar 0,000, ternyata α =0,05 lebih besar dari nilai Sig.(2-sided) atau [0,05 > 0,000]. Hal ini menunjukan bahwa variabel X memiliki pengaruh terhadap variabel Y. Sehingga didapatkan Hipotesa Ha = Media Online berpengaruh pada proses bisnis pemasaran dan jasa. 3. Dari hasil analisis Bivariate person, didapatkan nilai akhir r = 1, angka tersebut mengartikan bahwa variabel X memiliki pengaruh keterikatan yang sangat kuat terhadap variabel Y. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media online sangat mempengaruhi proses bisnis. Berdasarkan data hasil akhir pengolahan yang telah di uraikan. Maka dapat ditarik kesimpulan akhir dari penelitian ini, bahwa media online di Kota Tasikmalaya sangat berperan besar untuk keberlangsungan hidup dan kesuksesan proses bisnis
B. Saran Saran yang dapat peneliti berikan sebagai berikut : 1. Dalam penelitian ini tidak melibatkan sub variabel pada jenis berbagai media online, yang artinya hanya terdapat dua variabel utama, yaitu Variabel X = Media online dan Y = Proses Bisnis. 2. Wilayah penelitian dapat di kembangkan sampai tingkat Kabupaten Tasikmalaya. VI. Daftar Pustaka Agus Mulyanto. 2009. Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi Sunyota. Arikunto. 1995. Memilih Instrumen Pengumpul Data dalam Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Brown, J.D. 1988. Undertanding Research In Second Language Learning: A Teacher’s Guide To Statistics And Research Design. Cambridge : Cambridge University Press. Emzir.2010. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Rajagrafindo Persada.
Pendidikan Jakarta :
Hadi
Syamsul. 2006. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta : Ekonisia. Hermawan Agus. 2012. Komunikasi Pemasaran. Jakarta : Erlangga. Iskandar Yusuf. 2011. Hasil Survey Penggunaan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di Sektor Bisnis Indonesia. Jakarta : Pusat Dan Sarana Kementrian Komunikasi Dan Informatika Indonesia. Katler, philip. 1996. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Erlangga. Kurniawan. 2005. Transformasi Pelayanan Publik. Yogyakarta: Pembaruan. Riduwan, & Baur, 2009. Pengantar Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Supranto. 1985.Statistik Teori Dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga. Vyandra. 2010. Situs-Situs Internet Paling Dicari. Yogyakarta : Familia Pustaka Keluarga. Vini
Winari. 2006. Media Online www.seskotni.mil.id Sebagai Media House Jurnal. Skripsi. Bandung: Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati.
Tasikmalaya. 2014. http://www.tasikmalayakota.go.id/tasik. (di akses 13 Juli 2014).
6