ANALISIS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR DI TAMAN KANAK-KANAK BRUDER NUSA INDAH PONTIANAK Elia Helpiani, Yuline, Purwanti Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Email :
[email protected] Abstrak: Penelitian bertujuan untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar-mengajar di Taman Kanak-kanak Bruder Nusa Indah Pontianak. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Sampel penelitian ini adalah 1 orang kepala TK dan 1 orang guru yang mengajar di Taman Kanak-kanak Bruder Nusa Indah Pontianak.Hasil analisis data menunjukkan bahwa jenis media yang digunakan guru di TK Bruder Nusa Indah meliputi, papan tulis, buku pelajaran, gambar, balok, ayunan, jungkatjungkit, papan titian, dan tape recorder. Penggunaan media didalam kelas yang meliputi, papan tulis, buku pelajaran, gambar, balok.dan penggunaan media pembelajaran diluar kelas meliputi, ayunan, papan titian, jungkatjungkit, tape recorder. Kata Kunci: Media Pembelajaran, Jenis-jenis Media di Dalam dan di Luar Kelas. Abstract: The study aims to determine the use of instructional media in the teaching-learning process in kindergarten Bruder Nusa Indah Pontianak. This study was conducted using a descriptive study using a qualitative research approach. The sample was one person and one kindergarten head teacher in kindergarten Bruder Nusa Indah Pontianak. The results of the data analysis showed that the type of media used by teachers in kindergarten Bruder Nusa Indah covers, blackboards, textbooks, pictures, beam, swing, seesaw, bridge board, and a tape recorder. The use of media in the classroom which include, blackboards, textbooks, pictures, beam. and use of instructional media outside the classroom include, swings, bridge board, a seesaw, a tape recorder. Keywords: Learning Media, Media Types Inside and Outside the Classroom
M
edia pembelajaran di Taman Kanak-kanak memegang peranan yang sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan media yang
1
memadai dapat memenuhi prinsip dalam proses pembelajaran di Taman Kanak-kanak yaitu bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain. Menurut Sadiman,dkk (2009:1-2) belajar tidak selamanya bersentuhan dengan hal-hal yang konkrit, baik dalam konsep maupun faktanya. Bahkan dalam realitasnya, belajar seringkali bersentuhan dengan hal-hal yang bersifat kompleks, maya dan berada di balik fakta. Oleh karena itu, media berperan menjelaskan hal-hal yang abstrak dan menunjukan hal-hal yang tersembunyi. Ketidakjelasan atau kerumitan bahan ajar dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Bahkan dalam hal-hal tertentu, media dapat mewakili kekurangan guru dalam mengkomunikasikan materi pelajaran. Namun perlu diingat bahwa peranan media tidak akan terlihat apabila penggunaanya tidak sejalan dengan esensi tujuan pengajaran yang telah dirumuskan. Oleh karena itu, tujuan pembelajaran harus dijadikan sebagai pangkal acuan untuk menggunakan media. Manakala diabaikan, maka media bukan lagi sebagai alat bantu dalam proses belajar-mengajar, melainkan sebagai penghambat dalam pencapaian tujuan secara efektif dan efisien. Menurut Sadiman, dkk (2009:14) penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar-mengajar “sangat penting diterapkan oleh guru di Taman Kanak-kanak, namun lebih penting peran guru sebagai agen pembelajaran, karena guru adalah penggerak utama yang memfasilitasi proses belajarmengajar di kelas”. Oleh karena itu, guru tidak dibenarkan menghindar dari kewajibannya sebagai pengajar dan pendidik untuk tampil di hadapan anak didik dengan seluruh kepribadiannya. Dalam proses belajar-mengajar ada banyak faktor yang mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran, antara lain faktor guru sebagai pendidik, anak-anak sebagai peserta didik, lingkungan, metode dan teknik serta media pembelajaran. Pada kenyataannya “apa yang terjadi dalam pembelajaran seringkali terjadi proses pengajaran berjalan dan berlangsung tidak efektif, banyak waktu, tenaga dan biaya yang terbuang sia-sia sedangkan tujuan belajar tidak dapat tercapai bahkan terjadi miskomunikasi antara pengajar dan pelajar”. Hal tersebut masih sering dijumpai pada proses pembelajaran selama ini(Sadiman, dkk 2009:10). Menurut Aunurrahman (2009:139) keberhasilan penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar-mengajar di Taman Kanak-kanaktidak terlepas dari kemampuan guru mengembangkan model-model pembelajaran yang berorientasi pada peningkatan intensitas keterlibatan anak secara efektif di dalam proses pembelajaran. Pengembangan model pembelajaran yang tepat pada dasarnya bertujuan untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang memungkinkan anak-anak di Taman Kanak-kanak dapat belajar secara aktif dan menyenangkan, sehingga anak-anak dapat meraih hasil belajar dan prestasi yang optimal.
2
Aunurrahman (2009:140) mengemukakan bahwa “untuk dapat menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar-mengajar di Taman Kanak-kanak secara lebih efektif, maka guru harus memiliki pengetahuan yang memadai berkenaan dengan konsep dan cara mempraktekkan modelmodel media pembelajaran yang ada”. Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar-mengajar yang efektif terkait erat dengan tingkat pemahaman guru terhadap perkembangan dan kondisi anak-anak. Demikian juga pentingnya pemahaman guru terhadap sarana dan fasilitas Taman Kanakkanak yang tersedia, seperti kondisi kelas dan faktor lain yang terkait dengan penggunaan media pembelajaran. Tanpa pemahaman terhadap berbagai kondisi ini, maka penggunaan media pembelajaran dalam proses belajarmengajar cenderung tidak dapat meningkatkan peran serta anak-anak secara optimal. Akhirnya, penggunaan media pembelajaran dalam proses belajarmengajar tidak tercapai. Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar-mengajar di Taman Kanak-kanak hendaknya berdasarkan pada tujuan dan aspek perkembangan anak serta sesuai dengan materi pembelajaran dan sesuai dengan karakteristik anak sehingga guru mudah menyampaikan pelajaran dengan baik pada anak. Hamalik (dalam Arsyad 2002:15) menyatakan bahwa “penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar-mengajar di Taman Kanak-kanak dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruhpengaruh psikolologis terhadap anak”. Observasi awal yang dilakukan peneliti di Taman Kanak-kanak Bruder Nusa Indah Pontianak ada kesenjangan yang terjadi antara harapan dengan kenyataan. Arsyard (2002:2) mengatakan bahwa “Guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan media yang bervariasi , mudah, dan efisien meskipun sederhana tetapi merupakan keharusan dalam upaya menyampaikan tujuan pelajaran yang diharapkan”. Pernyataan tersebut dapat dipahami bahwa guru TK diharapkan mampu menggunakan media pembelajaran yang bervariasi walaupun media tersebut apa adanya. Namun kenyataan yang terjadi tidaklah seperti yang diharapkan. Di Taman Kanak-kanak Bruder Nusa Indah Pontianak guru cenderung masih menggunakan media pembelajaran yang kurang bervariasi atau monoton, sehingga anak-anak mudah bosan dan tidak tertarik dengan kegiatan pembelajaran yang disampaikan. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis sangat tertarik untuk meneliti “AnalisisPenggunaan Media Pembelajaran Dalam Proses Belajarmengajardi Taman Kanak-kanak Bruder Nusa Indah Pontianak”.
3
METODE Metode merupakan suatu cara yang digunakan untuk memecahkan masalah penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.Menurut Nawawi (2007:63) metode deskriptif adalah metode yang menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian (seseorang, lembaga, dan masyarakat) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya Pada penelitian ini peneliti akan mengkaji penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar-mengajar di Taman Kanak-kanak Bruder Nusa Indah Pontianak. Penggambaran mengenai hal-hal yang terjadi dalam situasi tertentu akan disusun secara terperinci dan jelas sehingga data yang diperoleh dapat disajikan secara lengkap. Sehingga peneliti ingin menggambarkan secara faktual serta obyektif mengenai penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar-mengajar di Taman Kanak-kanak Bruder Nusa Indah Pontianak.Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penggunaan pendekatan ini dilakukan mengingat yang diteliti mengenai penggunaan media pembelajaran dalam proses belajarmengajar. Subyek dalam penelitian ini adalah kepala TK dan guru di Taman Kanak-kanak Bruder Nusa Indah Pontianak. Sedangkan Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti di dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan studi dokumenter. Peneliti menggunakan beberapa intrumen penelitian untuk mendapatkan hasil penelitian yang obyektif. Peneliti mengadakan wawancara dengan kepala TK dan guru yang mengajar di Taman Kanak-kanakBruder Nusa Indah Pontianak, menyusun pedoman observasi berupa check list dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif, mengikuti konsep Miles and Huberman yaitu dimulai dengan pengumpulan data (data collection), reduksi data(data reduction),penyajian data(data display), dan penarikan kesimpulan/ verifikasi(conclusion drawing/ verification). Empat tahap analisis ini dilakukan secara interaktif dan berlangsung terus menerus pada setiap penelitian. Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari 4 tahap analisis data yaitu sebagai berikut. Pengumpulan Data (Data Collection) Data atau informasi yang berhasil dikumpulkan dari proses penelitian biasanya berupa narasi yang jumlahnya bisa ratusan halaman. Informasi yang telah dikumpulkan tersebut “bahan mentah” ini membingungkan peneliti, maka perlu dibentuk uraian atau laporan terinci dan jelas agar dapat menjawab pertanyaan penelitian tentang penggunaan media pembelajaran dalam proses
4
belajar-mengajar di Taman Kanak-kanak Bruder Nusa Indah Pontianak sehingga dalam tahap selanjutnya dilakukan reduksi data. Reduksi Data (Data Reduction) Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.Pada tahap ini pemeriksaan kembali data-data yang sudah terkumpul baik dari hasil wawancara, catatan lapangan, maupun daftar cek. Data-data yang telah dikumpulkan akan direduksi untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai hasil penelitian.Sehingga akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan. Aspek yang direduksi adalah penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar-mengajar di Taman Kanak-kanak Bruder Nusa Indah Pontianak. Peneliti mengelompokkan berdasarkan kategori yang telah ditetapkan sebelumnya. Aspek yang di teliti harus jelas sehingga pada saat mereduksi data tidak terjadi kesalahan dalam pengelompokan. Penyajian Data (Data Display) Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Penyajian data dilakukan guna untuk mempermudah dalam memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. Penyajian pada penelitian ini berbentuk penggambaran tentang penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar-mengajar di Taman Kanak-kanak Bruder Nusa Indah Pontianak. Penggunaan media pembelajaran tersebut terbagi menjadi beberapa kategori ini akan di gambarkan secara jelas pada penyajian ini. Penyajian data ini dilakukan agar hasil penelitian yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan dan di perbaiki jika terdapat kesalahan atau kekurangan data. Pengambilan Keputusan dan Verifikasi (Conclusion Drawing/ veryfing) Data yang telah disajikan untuk tahap selanjutnya di cek kembali (verifikasi).Sebelum akhirnya ditarik kesimpulan akhir atau pengambilan keputusan tentang hal yang dibahas.Pengambilan keputusan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum ada.Pengambilan kesimpulan tentang penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar-mengajar berdasarkan data yang telah di kumpulkan dilapangan dan teori yang telah di ungkapakan para ahli. Setiap penggunaan media pembelajaran akan dianalisis dan selanjutnya di verifikasi agar penelitian ini
5
jelas dan dapat menjawab pertanyaan penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Taman Kanak-kanak Bruder Nusa Indah Pontianak. Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar-mengajar yang dimaksudkan didalam penelitian ini teridiri dari beberapa kategori yaitu jenis-jenis media pembelajaran, penggunaan media pembelajaran di dalam kelas, dan penggunaan media di luar kelas. Jenis-jenis media pembelajaran yang digunakan di Taman Kanak-kanak Bruder Nusa Indah Pontianak dari hasil wawancara yaitu papan tulis, buku pelajaran, gambar, balok, tape recorder, ayunan, jungkat-jungkit, dan papan titian. Dari data hasil observasi yang didapat peneliti saat guru melaksanakan pembelajaran di kelas. Data ini menyatakan bahwa media yang digunakan guru masih belum lengkap seperti media realia Penggunaan media pembelajaran di dalam kelas dalam proses belajarmengajar dari hasil wawancara peneliti dengan kepala TK dan guru di Taman Kanak-kanak Bruder Nusa Indah Pontianak diketahui bahwa guru mempersiapkan media terlebih dahulu, kemudian guru menyesuaikan media yang akan digunakan dengan kegiatan pembelajaran yang akan disampaikan. sebagai guru terlebih dahulu mempersiapkan kapur atau spidol, kemudian memberikan penjelasan setiap apa yang dituliskan di papan tulis, setelah itu menugaskan anak agar mengerjakan tugas yang dituliskan di papan tulis. Cara penggunaan media buku pelajaran yaitu pertama-tama guru menyiapkan buku pelajaran yang akan dipakai, guru membagikan buku satu persatu kepada anak, setelah guru membagikan buku kepada anak, guru memberikan penjelasan materi atau tema apa yang akan dipelajari, habis itu guru menyuruh anak mengerjakan apa yang diperintahkan, misalnya mewarnai gambar bunga. Cara penggunaan media gambar dalam proses belajar-mengajar yaitu kami sebagai guru menyiapkan media gambar terlebih dahulu, menjelaskan dan menyuruh anak-anak mewarnai gambar tersebut. Misalnya mewarnai gambar binatang dan setelah anak paham dengan penjelasan guru ,kemudian guru membagikan gambar satu persatu kepada anak untuk di warnai. Penggunaan media balok dalam proses belajar-mengajar guru menyediakan balok terlebih dahulu,dan memberikan penjelasan kepada anak, kemudian membagikan balok satu persatu kepada anak, dan menyuruh anak untuk membuat sesuatu yang sesuai dengan kemauan nya, setelah bermain anak membereskan dan merapikan balok-balok tersebut.Iya media yang digunakan sesuai untuk anak usia dini, iya anak-anak senang dengan kegiatan pembelajran di dalam kelas.
6
Penggunaan media pembelajaran di luar kelas dalam proses belajarmengajar dari hasil wawancara peneliti dengan kepala TK dan guru di Taman Kanak-kanak Bruder Nusa Indah Pontianak diketahui bahwa guru guru menyediakan media atau alat permainan terlebih dahulu, kemudian guru menyesuaikan media dengan kegiatan pembelajaran yang akan disampaikan,biasanya media yang digunakan di luar kelas itu meliputi ayunan, papan titian, jungkat-jungkit, terowongan, dan papan luncur, terlebih dahulu mengecek kesiapan tape recorder, apakah dalam keadaan baik atau rusak, menentukan topik dan pesan yang akan diputar, mengatur posisi anak, dan memberikan penjelasan kepada anak kegiatan apa yang akan dilakukan, cara penggunaannya yaitu guru memberikan penjelasan dan memberikan contoh kegiatan yang akan dilakukan kepada anak, kemudian anak satu persatu berjalan diatas papan titian tersebut, dengan pengawasan gurunya, Setelah jam istirahat kami mengajak anak-anak keluar kelas, kemudian anak satu persatu disuruh duduk dan berayun pada ayunan, ketika anak bermain guru tetap membimbing dan mengarahkan agar anak tidak sampai jatuh, cara penggunaan jungkat-jungkit yaitu guru menyuruh anak masing-masing duduk di setiap ujung, kemudian mereka bergiliran melonjakkan tubuh dari tanah, iya media yang digunakan guru disesuaikan dengan pembelajaran yang akan diberikan kepada anak atau sesuai dengan aspek perkembangan anak usia dini, iya anak-anak senang dengan kegiatan pembelajaran di luar kelas, karena mereka bisa berekspresi dengan bebas, sehingga anak tidak mudah bosan. Pembahasan Penelitian ini dilaksanakan mulai minggu ke empat bulan Juli hingga tanggal 24 Agustus 2013 di Taman Kanak-kanak Bruder Nusa Indah Pontianak. Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar-mengajar merupakan hal yang sangat penting diterapkan oleh guru di Taman Kanakkanak. Nurdayah (2011:02) mengemukakan bahwa penggunaan media digunakan untuk melengkapi proses belajar supaya bisa menarik perhatian anak, untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu dalam melengkapi pengertian yang diberikan oleh guru, juga mempertinggi mutu belajar mengajar atau dengan kata lain dengan penggunaan media dalam proses belajar mengajar akan merangsang anak dalam belajar. Di samping itu dapat juga membangkitkan motivasi dan minat anak dalam proses belajar mengajar. Acuan pembelajaran yang digunakan guru dalam menyusun perencanaan pembelajaran adalah Peraturan Menteri Nomor. 58 Tahun 2009,
7
RKM (Rencana Kegiatan Mingguan), RKH (Rencana Kegiatan Harian), kumpulan indikator standar minimal Peraturan Menteri Nomor. 58 Tahun 2009 yang dibuat dari Diknas, hasil raker (rapat kerja) yang dibuat oleh guru dan kepala TK yang membahas tentang pemecahan tema selama satu semester. Acuan itu digunakan untuk memudahkan penyusunan perencanaan pembelajaran sehingga menunjang ketercapaian program yang optimal dengan langkah-langkah pertama-tama adalah melihat acuan tersebut. Penggunaan media untuk melaksanakan pembelajaran dapat mendukung pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran pun tercapai. Kreativitas guru sangat diperlukan dalam mengembangkan media yang digunakan dalam pembelajaran. Berbagai barang bekas telah berhasil didaur ulang oleh guru menjadi alat permainan yang menarik. Misalnya kardus berhasil dimanfaatkan dan didaur ulang menjadi permainan puzzle. Anak-anak terlihat antusias apabila guru menggunakan media pembelajaran yang menarik. Jenis-jenis media yang digunakan oleh guru Taman Kanak-kanak Bruder Nusa Indah Pontianak masih ada yang belum lengkap diantara nya media realia, dan media papan flannel.Media realia merupakan media nyata yang ada di lingkungan alam, baik di perkebunan maupun di pekarangan sekolah yang digunakan, seperti tumbuhan, dan hewan. Media realiadigunakan dalam pembelajaran tema tanaman (bunga).Media realia ini bermanfaat untuk dapat memberikan pengalaman nyata kepada anak, melibatkan semua panca inderanya,dapat memberikan motivasi pada anak untuk belajar mandiri dan kreatif, minat belajar anak pun bertambah. dek-ima.blogspot.com/2013/03/penggunaan-media-realia. Sedangkan media papan flannel adalah papan yang berlapis kain flannel, sehingga gambar yang akan disajikan dapat dipasang dan dilepas dengan mudah dan dapat dipakai berkali-kali. Media ini dapat digunakan untuk mengajarkan membedakan warna.Media papan flannel ini juga bermanfaat membantu guru untuk menerangkan bahan pelajaran mempermudah pemahaman anak tentang kegiatan pembelajaran yang disampaikan, agar kegiatan pembelajaran lebih menarik.evietos.blogspot.com/2010/04/mediagrafis-papan-flannel-buletin.html. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar-mengajar di Taman Kanak-kanak Bruder Nusa Indah Pontianak yaitu meliputi jenis-jenis media yang digunakan guru dalam proses belajar-mengajar adalah papan tulis, balok,
8
gambar, buku pelajaran, ayunan, jungkat-jungkit, papan titian, dan tape recorder. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara, observasi yang dilakukan oleh peneliti, para guru sudah menggunakan media papan tulis, media balok, media gambar, media buku pelajaran, ayunan, jungkat-jungkit, papan titian, dan tape recorder. Penggunaan media pembelajaran di dalam kelas dalam proses belajar-mengajar di Taman Kanak-kanak Bruder Nusa Indah Pontianak sudah sesuai dengan aturan yang berlaku. yaitu dengan mempersiapkan media terlebih dahulu, kemudian guru menyesuaikan media yang akan digunakan dengan kegiatan pembelajaran yang akan disampaikan. Penggunaan media pembelajaran di luar kelas dalam proses belajar-mengajar di Taman Kanak-kanak Bruder Nusa Indah Pontianak sudah sesuai dengan aturan yang berlaku. Yaitu guru menyediakan media atau alat permainan terlebih dahulu, kemudian guru menyesuaikan media dengan kegiatan pembelajaran yang akan disampaikan. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh oleh peneliti maka ada beberapa saran yang akandiberikan oleh peneliti yaitu: (1) Jenis-jenis media yang digunakan guru dalam proses belajar-mengajar di Taman Kanak-kanak Bruder Nusa Indah Pontianak perlu di tambah lagi, agar lebih baik, dengan cara menggunakan media yang bervariasi seperti menggunakan media realia. (2) Penggunaan media pembelajaran di luar kelas harus lebih diperhatikan lagi, yaitu dengan menambah jumlah media, guru diharapkan agar lebih kreatif lagi dalam menggunakan media pembelajaran. DAFTAR RUJUKAN Anitah, Sri. 2008.Media Pembelajaran.Surakarta: Lembaga Pengembangan Pendidikan. Arsyad, Azhar. 2008. Media Pembelajaran.Jakarta: Raja Grafindo Persada. Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Depdiknas. 2009. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (PERMEN) No. 58 Tahun 2009. Jakarta: Depdiknas. Isjoni, H. 2009. Model Pembelajaran Anak Usia Dini. Bandung: Alfabeta. Nazir, M. 2009. Metodologi Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
9
Sadiman, Arief S. 2009. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Slameto. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Suryani, Irma. 2013. Penggunaan Media Realia di Pekarangan Sekolah.(Online)dek-ima.blogspot.com/2013/03/penggunaan-mediarealia. Vera, Adelia. 2012. Metode Mengajar Anak di Luar Kelas.Jogjakarta: Diva Press. Zaman, Badru dkk. 2005. Media dan Sumber Belajar TK. Jakarta: Universitas Terbuka.
10
11