ANALISIS PENGENDALIAN MUTU UNTUK MENCAPAI STANDAR KUALITAS PRODUK PADA PT. CENTRAL POWER INDONESIA ITA PUSPITA Taman Wisma Asri Blok Cc 20 No. 11. RT 02/RW 20 Bekasi-Utara 17121 (
[email protected]) Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. KH. Noer Ali Kalimalang Bekasi 17145 ABSTRAK Di dalam era globalisasi dengan perkembangan teknologi yang semakin maju dan pesatnya kondisi pasar industri menutut perusahaan harus mampu memberikan kepuasan kepada para konsumen dengan cara memberikan produk / jasa yang sesuai dengan standar kualitas. Salah satunya adalah PT. Central Power Indonesia yang bergerak dibidang generator pembangkit listrik dalam melaksanakan kegiatan proses produksi, perusahaan masih mengalami kegagalan produk yang disebabkan oleh manusia, bahan baku, mesin, metode dan lingkungan dan faktor yang sering terjadi adalah manusia karena kurangnya pengarahan dan pelatihan terhadap karyawan. Kegagalan yang sering terjadi adalah pada penekkukan plat sebesar 13 unit dalam setahun. Dan dari analisis dengan mengunakan metode statistical quality control dapat diketahui bahwa batas kendali atas (UCL) sebesar 0,53 dan batas kendali bawah (LCL) sebesar 0,00, sedangkan rata-rata kerusakan produk sebesar 0,26. pada bulan januari sampai desember 2008 tidak terjadi penyimpangan. Bahwa produk yang mengalami kegagalan tidak terdapat penyimpangan dari batas pengendalian yang telah ditetapkan batas kendali atas (UCL) dan batas kendali bawah (LCL). Kata kunci : pengendalian mutu, standar kualitas produk, statistical quality control. In globalization era with the technology growth which progressively go forward and its[his] fast [is] condition of industrial market [of] menutut company have to can give the satisfaction to [all] consumer by giving product / service matching with standard of[is quality of. One of them [is] PT. peripatetic Central Power Indonesia [is] area of generator [of] power station in executing production process activity, company still experience of the product failure which is because of human being, raw material, machine, method and environmental and factor which [is] often happened [by] [is] human being [of] because lack of guidance and training to employees. Failure which [is] often happened [by] [is] [at] penekkukan plate [of] equal to 13 unit in one year. And from analysis by mengunakan [is] method of knowable statistical quality control that boundary conduct to the ( UCL) [of] equal to 0,53 and boundary conduct under ( LCL) [of] equal to 0,00, while mean of product damage [of] equal to 0,26. in januari until december 2008 [is] not happened [by] the deviation. That natural product [of] failure [do] not there are deviation from operation boundary which have been specified [by] a boundary conduct to the ( UCL) And boundary conduct under ( LCL). Keyword : quality control, standard of[is quality of product, statistical quality control.
PENDAHULUAN Di dalam era globalisasi dengan perkembangan teknologi yang semakin maju dan pesatnya kondisi pasar industri menutut perusahaan harus mampu memberikan kepuasan kepada para konsumen dengan cara memberikan produk / jasa yang sesuai dengan standar kualitas sesuai dengan tujuan perusahaan (produsen). Oleh karena itu perusahaan dituntut untuk memproduksi barang dan jasa yang berkualitas tinggi agar konsumen bisa memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Di dalam kegiatan operasional perusahaan agar dapat berjalan secara efektif dan efisien perusahaan (produsen) harus melakukan pengendalian mutu untuk mengurangi produk yang mengalami kegagalan / rusak supaya mencapai standar kualitas. Menurut (Assauri, 2008) suatu produk didasarkan oleh ukuran dan karakteristik dari produk yang diproduksi sesuai dengan keinggian konsumen. Keinginnan / selera antar pembeli juga berbeda mungkin dikarenakan perbedaan sifat daerah asalnya, tingkat sosialnya ataupun sebab lainnya. Akibat kenyataan ini menyulitkan bagi perusahaan (produsen) untuk memilih dan menentukan faktor mutu yang diminta oleh pembeli. Oleh karena itu perusahaan harus melakukan pengawasan / pengendalian terhadap produk yang dihasilkan. Walaupun proses produksi telah dilaksanakan dengan baik, namun pada kenyataannya masih ditemukan terjadinya kesalahan-kesalahan dimana mutu produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar kualitas apa yang diharapkan oleh perusahaan (produsen), faktor-faktor yang menyebabkan suatu produk tidak sesuai dengan apa yang diharapkan disebabkan oleh bahan baku, tenaga kerja, dan kinerja mesin (peralatan). Oleh karena itu perusahaan (produsen) lebih fokus terhadap mutu / kualitas dengan cara melakukan pengawasan / pengendalian mutu agar dapat tercapainya tujuan perusahaan. Pengendalian mutu / kualitas merupakan salah satu fungsi yang terpenting dari suatu perusahaan. Setiap perusahaan mempunyai fungsi pengendalian mutu biasanya dilakukan oleh bagian pengawasan mutu akan tetapi didalam suatu perusahaan bagian pengendalian / pengawasan mutu tidak selalu ada tergantung pada besar kecilnya suatu perusahaan dan jenis produk dari perusahaan tersebut. Suatu produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dapat memberikan dampak yang cukup besar terhadap mutu produk yang dihasilkan dapat menekan presentase dari cacat produk dapat ditekan sekecil mungkin, sehingga perusahaan mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Maka penulis mengambil judul “ANALISIS PENGENDALIAN MUTU UNTUK MENCAPAI STANDAR KUALITAS PRODUK PADA PT. CENTRAL POWER INDONESIA“. METODELOGI PENELITIAN Penulis melakukan penelitian di PT. CENTRAL POWER INDONESIA dengan data hasil produksi dan jenis kegagalan produk Dalam melakukan penelitian ini, penulis mengunakan metode statistik deskriptif yaitu suatu metode bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai suatu objek. Menurut (Mutiara, 2004), Statistik deskriptif adalah berusaha menjelaskan atau mengambarkan berbagai karakteristik data. Seperti, rataratanya, seberapa jauh bervariasi dan sebagainya, tanpa membuat interpretasi apa-apa terhadap data tersebut. Dan dalam penelitian penulis mengunakan populasi dan sampel, menurut (Assauri, 2008) sampel dapat diklasifikasikan berdasarkan cara-cara pemeriksaan kharakteristik yaitu, attributes, variable-variable, sequential sampling. Alat analisis yang digunakan adalah statistical quality control (SQC), lembar pengecekkan, diagram histrogram, peta kendali, diagram pareto, diagram sebab-akibat.
PEMBAHASAN Dalam melakukan pengendalian mutu untuk mencapai standar kualitas perusahaan melakukan aktivitas pengendalian mutu yaitu pengendalian bahan baku, pengendalian produksi dan pengendalian produk jadi. Walaupun perusahaan melakukan pengendalian mutu tetapi masih saja terjadi kegagalan produk yang mengakibatkan produk tidak dapat di konsumsi oleh konsumen dan perusahaan mengalami kerugian, agar perusahaan dapat mengurangi kegagalan produk, maka perusahaan harus lebih teliti dalam memproduksi produk.Untuk mengetahui jenis-jenis yang terjadi dalam kegagalan produk, penulis mengunakan data-data kegiatan produksi yaitu jumlah produksi dan jenis kegagalan produk seperti, ( Persiapan Material, Melakukan Pemotongan Plat, Bending Plat (Penekukan Plat), Pengelasan, Gerinda (Menghaluskan Kotoran Plat), Pengamplasan, Coating (Pengecettan) ) PT. Central Power Indonesia selama periode Januari – desember tahun 2008. Dalam penelitian ini penulis mengunakan Statistic Quality Control (SQC) adapun tahaptahap dalam menganalisa masalah adalah sebagai berikut : Analisis lembar pengecekkan, (Ariani, 2004) tujuan pembuatan pengecekan adalah menjamin bahwa data dikumpulkan secara teliti dan akurat untuk diadakan pengendalian proses dan penyelesaian masalah. Tabel 1 Lembar Pengecekkan PT. Central Power Indonesia Periode Januari – Desember 2008 (dalam satuan unit) Jenis Kegagalan Produk Jumlah No. Bulan Produksi PM MPP BP PG G PA 1 Januari 27 1 1 2 2 0 1 2 Februari 22 0 0 0 1 2 2 3 Maret 14 0 1 1 0 0 0 4 April 19 1 1 0 0 0 1 5 Mei 24 2 2 1 1 0 1 6 Juni 17 1 0 1 0 1 1 7 Juli 26 1 0 1 2 1 1 8 Agustus 20 0 0 1 1 0 0 9 September 26 2 3 1 0 1 0 10 Oktober 24 1 1 1 2 0 0 11 November 28 0 1 3 2 2 1 12 Desember 25 1 2 2 0 0 1 272 10 12 13 11 7 9 Sumber : PT. Central Power Indonesia Keterangan : PM = Persiapan Material MPP = Melakukan Pemotongan Plat BP = Bending Plat ( Penekukan Plat ) PG = Pengelasan
C 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 6
Jumlah % Cacat Cacat 7 26% 5 22.72% 2 14.28% 3 15.78% 8 33.33% 5 29.41% 7 26.92% 3 15% 8 30.76% 5 20.83% 10 35.71% 6 24% 72 26.47%
G = Gerinda ( Menghaluskan Kotoran Plat ) PA = Pengamplasan C = Coating ( Pengecettan ) Analisis Diagram Histrogram (Ariani, 2004), histrogram adalah grafik balok yang memperlihatkan satu macam ukuran pengukuran dari suatu proses atau kejadian. 14 12 10 8 6 4 2 0
C
P A
G
P G
B P
jumlah cacat
M P P
P M
Ju m lahK eg agalan
Diagram Histrogram
Je nis Ke ga ga la n ( unit )
Sumber : Excel Gambar 1 Diagram Histrogram Kesimpulan : dari hasil excel bahwa jenis kerusakan yang sering terjadi adalah (BP) yaitu bending plat ( penekukan plat ) sebesar 13 unit dalam setahun, karena terjadinya kelalaian atau kurangnya konsentrasi pada karyawan dalam melakukan bending plat dan jenis kerusakan yang jarang terjadi adalah (C) yaitu coating (pengecetan) sebesar 6 unit dalam setahun, karena terjadinya kesalahan prosedur terlambatnya pemberitahuan pengecettan. Analisis peta kendali (Mutiara, 2004) merupakan bagan atau grafik garis yang menunjukan perubahan data dari waktu ke waktu sehingga dengan pencantuman batas maksimum dan minimum yang merupakan batas daerah pengendalian (Mutiara, 2008) langkah-langkah membuat peta kendali-p dengan sofware SPSS 15.0 for windows adalah sebagai berikut : 1. Memasukan data 2. Pilih menu graph, Pilih control o Pilih p, np, Pada data organization klik cases are subgroups, Klik define o Pada kotak number nonconforming, masukan variabel jumlah cacat. Pada kotak subgroups labeled by, masukan variabel bulan o Pada sampel size constant, ketik jumlah sampel o Pada chart, klik p (proportion nonconforming) o Klik titles, pada title line 1 ketik Peta Kendali P, Klik continue, ok
Peta Kendali P Jumlah Cacat UCL = ,53 Center = ,26 LCL = ,00
Proportion Nonconforming
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0.0 1
2
3
4
5
6
7
8
Sigma level:
9
10
11
12
3
Gambar 2 Peta Kendali Sumber : Hasil SPSS Kesimpulan : Dari hasil analisis dengan mempergunakan statistical quality control dengan mengunakan SPSS 15.0 for windows di atas dapat diketahui batas kendali atas (UCL) sebesar 0.53 dan batas kendali bawah (LCL) sebesar 0.00, sedangkan rata-rata kerusakan produk (center) pada tahun 2008 adalah sebesar 0.26. pada bulan januari sampai dengan desember tingkat kerusakan produk dapat dikendalikan pada batas kontrol. Bahwa produk yang mengalami kegagalan tidak terdapat penyimpangan dari batas pengendalian yang telah ditetapkan batas kendali atas (UCL) dan batas kendali bawah (LCL). Analisis diagram pareto (Ariani, 2004) merupakan suatu gambar yang mengurutkan klasifikasi data dari kiri ke kanan menurut rangking tertinggi hingga terendah.
Jumlah Kegagalan
Diagram Pareto 80 70 60 50 40 30 20 10 0
Kegagalan Kumulatif % Kumulatif
BP
MPP
PG
PM
PA
G
C
Jenis Keagaglan
Gambar 3 Diagram Pareto
Sumber : hasil excel Kesimpulan : Dari hasil excel bahwa produk yang mengalami kecacatan yang paling besar adalah pada (BP) yaitu bending plat (penekukan plat) sebesar 13 unit dan persen kumulatif sebesar 19 % dari tingkat kegagalan dan produk yang mengalami kecacatan yang paling sedikit adalah pada (C) yaitu coating (pengecettan) sebesar 6 unit dan persen kumulatifnya sebesar 100 % dari tingkat kegagalan. Analisis Diagram Sebab-Akibat, (adi.bogorlab.com /download/ materi_kuliah_ITI/ Peng.../ BAB_8.doc), Untuk mencari faktor-faktor penyebab terjadinya penyimpangan kualitas hasil kerja maka orang akan selalu mendapatkan bahwa ada 5 faktor penyebab utama yang signifikan yang perlu diperhatikan, yaitu manusia, metode kerja, mesin atau peralatan kerja lainnya, bahan baku dan lingkungan kerja. Mesin Peralatan tdk dapat beroperasi Kurangnya konsentrasi Kurangnya pelatihan
Bending plat
Karyawan Gambar 4 Diagram Sebab-akibat Untuk Analisis Bending Plat ( penekukkan plat) Sumber : hasil analisa
Keterangan : o Faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan produk : 1. Pada mesin, terjadinya peralatan yang salah seperti alat-alat penekukkan platnya yang tidak dapat beroperasi. 2. Pada Karyawan, terjadinya kurangnya konsentrasi dan kurangnya pelatihan dalam melakukan penekkukan plat. o Usaha-usaha yang dilakukan dalam kegagalan produk : 1. Pada mesin, usaha dilakukan pemeliharaan peralatan-peralatan secara baik agar perlatan dapat beroperasi dengan baik dan menyediakan suku cadang untuk mengantisipasi peralatan yang rusak, supaya proses produksi dapat berjalan dengan baik 2. Pada karyawan, usaha yang dilakukan memberikan pelatihan yang khusus dalam melakukan bending plat (penekkukan plat) dan kepala bagian produksi melakukan pengawasan yang lebih ketat kepada karyawan yang lalai dalam berkerja, apabila karyawan yang lalai dalam bekerja diberikan sanksi. Prosedur
Kesalahan pengukuran Melakukan Pemotongam Plat
Kurangnya konsentrasi
Karyawan Gambar 4.7 Diagram Sebab-akibat Untuk Analisis Melakukan Pemotongan Plat Sumber : hasil analisa Keterangan : o Faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan produk : 1. Pada prosedur, terjadinya kesalahan pengukuran pada plat yang tidak sesuai gambar. 2. Pada Karyawan, terjadinya kurangnya konsentrasi dalam melakukan pemotongan plat. o Usaha-usaha yang dilakukan dalam kegagalan produk : 1. Pada Prosedur, usaha yang dilakukan pekerjaan harus sesuai dengan ukuran dan gambar standar yang ada. 2. Pada Karyawan, usaha yang dilakukan memberikan pengarahan dan pelatihan yang jelas kepada karyawan dalam melakukan pemotongan plat dan melakukan pengawsan yang ketat dalam proses produksi.
Mesin Peralatan salah Pengelasan Kurangnya teliti Karyawan Gambar 4.8 Diagram Sebab-akibat Untuk Analisis Pengelasan Sumber : hasil analisis Keterangan : o Faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan produk :
1. Pada mesin, terjadinya peralatan yang salah seperti alat pengelasan yang sudah tidak dapat beroperasi 2. Pada karyawan, terjadinya kurang teliti dalam melakukan pengelasan pada plat. o Usaha-usaha yang dilakukan dalam kegagalan produk : 1. Pada mesin, usaha yang dilakukan adanya pemeliharan pada peralatan-peralatan pengelasan dan aliran listrik yang stabil 2. Pada Karyawan, usaha yang dilakukan memberikan pelatihan yang khusus, pada saat melakukan pengelasan karyawan mengunakan alat pelindung, penerangan yang jelas dan ruangan yang terbuka agar karywan mersa nyaman dalam melakukan kegiatan pengelasan pada plat. Material Keterlambatan bahan baku Kerusakan bahan baku Kurangnya pengawasan Karyawan
Persiapan Material
Peralatan salah Mesin
Gambar 4.9 Diagram Sebab-akibat Untuk Analisis Persiapan Material Sumber : hasil analisis Keterangan : o Faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan produk : 1. Pada material, terjadinya keterlambatan bahan baku dan terjadi kerusakan bahan baku. 2. Pada karyawan, terjadinya kurangnya pengawasan pada bagian gudang sehingga terjadinya kekurangan pada bahan baku. 3. Pada mesin, terjadinya peralatan-peralatan yang tidak dapat beroperasi. o Usaha-usaha yang dilakukan dalam kegagalan produk : 1. Pada material, Usaha yang dilakukan menyampaikan keluhan ke pamasok agar bahan baku tidak terjadi keterlambatan, memisahkan bahan baku yang baik dan bahan baku yang rusak dan melakukan evaluasi kinerja pemasok. 2. Pada karyawan, usaha yang dilakukan memberikan pengawasn kepada bagian gundang. 3. Pada mesin, usaha yang dilakukan perawatan pada peralatan secara baik sehingga dapat beroperasi. Prosedur Keterlambatan perintah Kurangnya konsentrasi
Peralatan salah
Karyawan
Mesin
Pengamplasan
Gambar 4.10 Diagram Sebab-akibat Untuk Analisis Pengamplasan Sumber : hasil analisis Keterangan : o Faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan produk : 1. Pada prosedur, terjadinya keterlambatan perintah dari atasan kepada bawahan. 2. Pada karyawan, terjadinya kurangnya konsentrasi pada pengamplasan plat. 3. Pada mesin, terjadinya peralatan yang salah seperti alat-alat pengamplasan yang tidak dapat beroperasi. o Usaha-usaha yang dilakukan dalam kegagalan produk : 1. Pada prosedur, usaha yang dilakukan pada saat melakukan pengamplasan harus sesuai schedul yang telah ditetapkan.. 2. Pada karyawan, usaha yang dilakukan memberikan pelatihan dan pengawasn yang lebih ketat dan memberiakn bonus terhadap karyawan yang melakukan pekerjaan yang baik. 3. Pada mesin, usaha yang dilakukan perawatan pada peralatan dan mempunyai suku cadang agar tidak menganggu proses produksi. Lingkungan Kurangnya kebersihan Kurangnya konsentrasi Karyawan
Peralatan salah
Gerinda
Mesin
Gambar 4.11 Diagram Sebab-akibat Untuk Analisis Gerinda (Menghaluskan kotoran plat) Sumber : hasil analisis Keterangan : o Faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan produk : 1. Pada lingkungan, terjadinya kurangnya kebersihan lingkungan yang mengakibatkan plat menjadi kotor. 2. Pada karyawan, terjadinya kurangnya konsentrasi atau kelalaian pada menghaluskan kotoran plat. 3. Pada mesin, terjadinya peralatan yang salah seperti alat yang digunakan tidak dapat beroperasi. o Usaha-usaha yang dilakukan dalam kegagalan produk : 1. Pada lingkungan, usaha yang dilakukan memberikan pengarahan tentang pentingnya kebersiahan lingkungan. 2. Pada karyawan, usaha yang dilakukan memberi pengarahan dan melakukan pengawasan terhadap proses produksi. 3. Pada mesin, usaha yang dilakukan perawatan peralatan-peralatan gerinda (menghaluskan kotoran plat).
Material Kerusakan bahan baku Kurangnya konsentrasi Karyawan
Peralatan salah
Coating
Mesin
Gambar 4.12 Diagram Sebab-akibat Untuk Analisis Coating (pengecattan) Sumber : hasil analisis Keterangan : o Faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan produk : 1. Pada material, terjadi kerusakan pada bahan baku seperti cat yang tidak dapat dipakai. 2. Pada karyawan, terjadi kurangnya konsentrasi pada saat melakukan pengecettan plat. 3. Pada mesin, terjadi peralatan salah seperti koas yang rusak. o Usaha-usaha yang dilakukan dalam kegagalan produk : 1. Pada material, usaha yang dilakukan adanya pengawasan dan pemeriksaan pada bahan baku agar bahan baku yang tidak dapat dipakai diganti dengan bahan baku yang baru. 2. Pada karyawan, usaha yang dilakukan pengarahan yang jelas dan merikan peringatan apabila melakukan kesalahan. 3. Pada mesin, usaha yang dilakukan perawatan pada peralatan-peralatan pengecattan. PENUTUP Kesimpulan hasil analisa, perusahaan melakukan pengendalian bahan baku, pengendalian proses produksi, dan pengendalian produk jadi. Jenis kegagalan yang sering terjadi adalah bending plat dan faktor yang menyebabkan kegagalan produk adalah manusia karena kurangnya pelatihan dan pengarahan kepada karyawan. Namun tingkat pada bulan januari sampai desember tidak terjadi penyimpangan karena tingkat kerusakan produk dapat dikendalikan oleh batas kendali atas danbatas kendali bawah pada batas kontrol. Saran, perusahaan lebih meningkatkan pengendalian mutu untuk mencapai standar kualitas sesuai tujuan perusahan, perusahaan harus mengadakan penyelengaraan pelatihan dan pengarahan kepada karyawan agar tidak terjadinya tingkat kegagalan pada tahun yang akan datang dan perusahaan melakukan pengawasan yang lebih ketat lagi terutama pada bagian operasional.
DAFTAR PUSTAKA Priyatno, Duwi. 2008. Mandiri belajar SPSS ( Statistical Product and service Solution ) Untuk analisis Data dan Uji Statistik. Yogyakarta : Mediakom. Ariani, Dorothea Wahyu. 2003. Manajemen Kualitas (Pendekatan Sisi Kualitatif). Jakarta : Ghalia Indonesia.
Ariani, Dorothea Wahyu. 2004. Pengendalian Kualitas Statistik (Pendekatan Kuantitatif dalam Manajemen Kualitas). Yogyakarta : Andi. Mutiara, Kuswadi erna. 2003. Statistik Berbasis Komputer Untuk Orang-orang Nonstatistik. Jakarta : PT. Elex media komputindo (kelompok gramedia). Drs. Prawirosentono, Suyadi. 2004. Fisolofi Baru Tentang Manajemen Mutu Terpadu Total Quality Management Abad 21 Studi kasus dan Analisa. Jakarta : PT. Bumu aksara. Drs. Prawirosentono, Suyadi. 2007. Manajemen Operasi (Analisis dan Studi kasus) : Edisi ke empat (4). Jakarta : PT. Bumi aksara. Assauri, Sofjan. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi : Edisi revisi. Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Handoko, T. Hani. 2000. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi : Edisi satu (1). Yogyakarta : BPFE. Suharyadi dan Purwanto S.H. 2009. Statistika untuk ekonomi dan keuangan modern : edisi 2. Jakarta : Salemba 4. Prof. DR. Usman, Husaini. M.pd., M.T. 2008. Manajemen (teori praktik dan riset pendidikan) : edisi 2. Jakarta : Bumi Aksara. www.centarpower.co.id