perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS UNTUK MENINGKATKAN MUTU PRODUK KARUNG PLASTIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE P-CHART PADA PT.SAMI SURYA INDAH PLASTIK INDUSTRI SUKOHARJO- JAWA TENGAH
TUGAS AKHIR Untuk dapat melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat mencapai derajat ahli madya program studi D3 manajemen bisnis
Oleh : P.DAVID.HERNOWO NIM F3509053
PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN BISNIS FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2012 commit to user
i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO Orang yang ingin bergembira harus menyukai kelelahan akibat bekerja. ( Plato ) Jangan mengomentari kesalahan orang lain, karena orang itu akan mengambil manfaat dari ilmumu lalu di menjadi musuhmu. ( Socrates ) Manusia dilahirkan untuk menjadi pejuang, jadi jangan pernah takut dalam berjuang ( Penulis )
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN Sebuah karya sederhana ini kupersembahkan untuk : 1. Allah SWT yang telah memberikan aku nikmat dan sehat iman sehingga aku dapat menyelesaikan karya ini. 2. Ayah dan ibu tersayang, terima kasih untuk segalanya aku mencintaimu karena kasih sayangmu padaku 3. Sahabat-sahabatku 4. Teman-teman seperjuanggan MI 2009 5. Almamaterku.
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir dengan judul “ analisis pengendalian kualitas untuk meningkatkan mutu produk karung plastik dengan menggunakan metode Pchart pada PT.Sami Surya Indah Plastik Industri Sukoharjo-jawa tengah”, ini dapat terselesaikan dengan baik. Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi syarat-syarat mencapai gelar ahli madya pada program Diploma 3 Manajemen Bisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dalam kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada pihakpihak yang telah membantu penyusunan laporan tugas ini : 1. Bapak
Dr. Wisnu Untoro, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas sebelas Maret Surakarta. 2. Bapak Adnan Effendi, SE selaku Pembimbing Tugas Akhir yang telah memberikan pengarahan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. 3. Ibu Sinto Sunaryo, SE,Msi selaku ketua program studi Diploma 3 Manajemen Bisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Bapak Aji selaku HRD PT.Sami Surya Indah Plastik Industri yang telah mengizinkan saya untuk dapat melaksanakan program magang. 5. Seluruh karyawan Departemen QC PT.Sami Surya Indah Plastik industri yang telah membimbing saya dalam magang kerja. to user saya selama penelitian ini. 6. Bapak dan Ibu Dosen yangcommit telah membantu
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7. Teman-temanku seperjuangan di Manajemen Industri 2009 8. Teman-teman kost ANSO 9. Teman-teman kost MASINDO 10. Teman-teman Gerakan Mahasiswa Berkarya 11. Kawan-kawan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia ( GMNI ) 12. Semua pihak yang telah membantu saya dan tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang secara langsung maupun tidak langsung yang telah membantu saya dalam penulisan Tugas Akhir ini. Penulis menyadari sepenuhnya atas kekurangan ini dalam penulisan tugas akhir ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Namun demikian, karya sederhana ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Surakarta ,25 juli 2012
Penulis
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL......................................................................................
i
ABSTRAK .................................................................................................. ..
ii
HALAMAN PERSETUJUAN..................................................................... ..
iii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................
iv
MOTTO.........................................................................................................
v
PERSEMBAHAN..........................................................................................
vi
KATA PENGANTAR...................................................................................
vii
DAFTAR ISI..................................................................................................
ix
DAFTAR TABEL..........................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang ............................................................................
1
B. Rumusan masalah ........................................................................
4
C. Tujuan penelitian .........................................................................
4
D. Manfaat penelitian .......................................................................
5
E. Metode penelitan .........................................................................
5
F. Kerangka pemikiran ....................................................................
14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian kualitas dan pengendalian .........................................
16
commit to user B. Dimensi kualitas ..........................................................................
17
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C. Sumber kualitas ...........................................................................
18
D. Tujuan pengendalian kualitas ......................................................
18
E. Langkah-langkah untuk memperbaiki kualitas ...........................
20
F. Aktivitas pengendalian kualitas ..................................................
20
G. Pentingnya kualitas sebagai strategi bisnis .................................
21
H. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas ................................
21
BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran umum perusahaan ......................................................
24
1. Sejarah berdirinya perusahaan ................................................
24
2. Struktur organisasi................................................................. .
25
3. Proses produksi...................................................................... .
27
a. Tahap persiapan......................................................... ......
27
b. Proses pembuatan benang ...............................................
28
c. Tahap penenunan (circular loom)....................................
29
d. Tahap akhir (finishing) ....................................................
29
4. Spesifikasi dan kapasitas mesin produksi...............................
33
a. Spesifikasi mesin produksi........................................ ......
33
b. Uji kecukupan data ..........................................................
35
c. Analisa mutu produk sebelum ada perbaikan..................
40
d. Identifikasi dan penetapan penyebab produk cacat .........
46
e. Penetapan tindakan perbaikan .........................................
49
f.
51
Analisa mutu produk setelah tindakan perbaikan ............ commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan..................................................................................
54
B. Saran ............................................................................................
55
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Pengamatan Sampel Dari Populasi Yang Diperiksa Sebelum Ada tindakan .........................................................................................
36
Tabel 3.2.Jenis cacat terbesar sampai terkecil pada .......................................
38
Tabel 3.3. Cacat akibat tingkat kerapatan benang..........................................
40
Tabel 3.4 Skor sebab cacat akibat tingkat kerapatan benang .........................
47
Tabel 3.5. Analisis masalah tingkat kerapatan benang ..................................
49
Tabel 3.6. Analisis tindakan perbaikan untuk tingkat kerapatan Benang ......
50
Tabel 3.7. Cacat akibat tingkat kerapatan benang setelah ada perbaikan ......
51
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 3.1. Struktur Organisasi ....................................................................
26
Gambar 3.2 peta aliran proses .......................................................................
31
Gambar 3.3. Klasifikasi Cacat Diagram Pareto .............................................
39
Gambar 3.4. Grafik Pengendalian Untuk cCcat Akibat Tingkat Kerapatan Benang ......................................................................................
42
Gambar 3.5. Grafik Pengendalian Cacat Akibat Tingkat Kerapatan Benang Untuk Perhitungan Kembali .....................................................
45
Gambar 3.6. Diagram Tulang Ikan Cacat Akibat Tingkat Kerapatan Benang ......................................................................................
46
Gambar 3.7. Diagram Pareto Untuk Penyebab Cacat Akibat Tingkat Kerapatan Benang .....................................................................
48
Gambar 3.8. Grafik Pengendalian Cacat Tingkat Kerapatan Benang Sesudah Perbaikan ....................................................................
commit to user
xii
53
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS UNTUK MENINGKATKAN MUTU PRODUK KARUNG PLASTIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE P-CHART PADA PT.SAMI SURYA INDAH PLASTIK INDUSTRI SUKOHARJO-JAWA TENGAH P.DAVID HERNOWO F3509053 Kualitas produk dan jasa ikut menentukan pesat atau tidaknya suatu kemajuan perusahaan. Dalam jangka panjang perusahaan yang tidak memperhatikan kualitas akan mengalami kesulitan dalam mengembangkan pemasarannya dan akan tersaingi oleh perusahaan lain yang memiliki kualitas lebih baik. Dalam program jaminan kualitas produk perusahaan akan senantiasa melakukan kegiatan pengendalian kualitas yang intensif terhadap komponen dasar produk , proses produksi maupun produk akhir. PT. Sami Surya Indah Plastik Industri yang terletak di daerah Pandean, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo. Untuk menghadapi persaingan ini adalah dengan perhatian pada suatu kualitas produk karung plastik yang sempurna, serta penentuan strategi pemasaran yang bersaing untuk mendapatkan kepercayaan dari konsumen. Dalam hal pelaksanaan pengendalian kualitas ini di PT.Sami Surya Indah Plastik Industri , setelah dilakukan penelitian yang dilakukan pada januari 2012 sampai dengan februari 2012 dengan pengambilan sampel sebanyak 24 unit, diperoleh proporsi rata-rata sebesar 0,0649 dengan BPA (batas pengendali atas) sebesar 0,1363 dan BPB (batas pengendali bawah)sebesar -0,0065. Kerusakan terbesar terjadi pada tanggal 5 januari dan rabu 17 januari dengan proporsi 0,1714% dan 0,1200% Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pengendalian kualitas di PT.Sami Surya Indah Plastik Industri sudah cukup bagus yaitu memperhatikan 4 hal metode yaitu metode tenaga kerja, bahan baku dan mesin. Akan tetapi disini tenaga kerja lebih disoroti kinerjanya karena dari semua kecacatan didapatkan bahwa prosentase kecacatan dilakukan oleh tenaga kerja.
Key words : diagram pareto, metode P-chart
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang PT.Sami Surya Indah Plastik Industri, Sukoharjo dihadapkan pada tantangan yang sangat berat, sebab tuntutan konsumen akan mutu kian meningkat dengan demikian, perusahaan perlu menjamin mutu produk yang dihasilkan. Karena mutu merupakan faktor dasar keputusan bagi konsumen. Dalam industri karung plastik, mutu merupakan faktor yang sangat penting. Untuk itu manajemen perusahaan perlu memperhatikan mutu produk yang dihasilkan. Hal ini dikarenakan makin banyaknya perusahaan industri sejenis yang berkembang, sehingga terjadi persaingan bisnis yang ketat dalam rangka merebut pasar atau konsumen. Dengan meningkatnya kesadaran konsumen akan mutu dan orientasi konsumen yang kuat terhadap penampilan produk, maka mutu telah muncul sebagai strategi bisnis. Untuk itu diperlukan adanya perencanaan mutu, analisa, dan kontrol mutu. Sehingga dapat memberikan pertumbuhan bisnis dan mempertinggi posisi persaingan bagi perusahaan. Tindakan perusahaan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan meningkatkan mutu dan pelayanan produk yang dihasilkan. Pelaksanaan dari analisa mutu tentu saja akan menekan jumlah barang yang cacat dalam proses produksi.
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dengan pengendalian mutu yang dijalankan secara efektif akan dapat menghemat biaya produksi, karena pengendalian mutu merupakan salah satu unsur biaya produksi. Disamping itu perusahaan perlu merencanakan standar mutu pada produk yang akan diproduksi. Sehingga produk yang dihasilkan benar-benar memenuhi kriteria sesuai dengan standar yang ditentukan. Pelaksanaan dari kegiatan pengendalian mutu ini tentu saja akan dapat menekan jumlah produk atau barang yang cacat dalam proses produksinya. Oleh karena itu dalam menghadapi persaingan industri yang semakin ketat, mengatasi kesenjangan mutu dalam produk. Sehingga produk akhir yang dihasilkan benarbenar bermutu. Dalam melakukan pengendalian mutu adalah dengan menggunakan peta kendali atribut (peta kendali P), peta kendali P digunakan untuk hal-hal yang berhubungan dengan proporsi dari produk tidak memenuhi syarat atau spesifikasi mutu dan produk yang cacat dalam proses manufakturing. Dengan metode ini diharapkan keadaan proses akan segera dapat diketahui, serta menggunakan diagram pareto dan diagram sebab-akibat guna untuk memenuhi faktor-faktor dominan, yang berpengaruh pada masalah kecacatan karung plastik. PT.Sami Surya Indah terletak di daerah Pandean, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo. Perusahaan ini bergerak di dalam bidang industri plastik. Perusahaan tersebut dalam memproduksi berdasarkan pesanan atau supplier. Salah satu produk yang cukup familiar dibandingkan produk lain adalah commit to user
2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
produksi kain karung. Perusahaan tersebut dalam menilai kualitas bahan baku untuk karung plastik melalui departemen pengendalian kualitas (QC), namun terkadang pengamatan yang dilakukan oleh departemen pengendalian kualitas (QC) belum terlalu akurat karena masih ada saja bahan baku yang sebenarnya kualitasnya dibawah standar lolos dari pengamatan departemen pengendalian kualiatas (QC), hal ini disebabkan karena perusahaan tersebut belum menggunakan metode QC yang akurat. Perusahaan dalam melakukan pengecekkan hanya berdasarkan naluri dan penilaian subjektif tanpa menggunakan metode QC. Karenanya akan muncul satu permasalahan untuk menilai kualitas bahan baku tersebut layak diproduksi atau tidak. Bermula dari masalah tersebut, maka penulis mengambil topik penulisan tugas akhir dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS UNTUK MENINGKATKAN MUTU PRODUK KARUNG PLASTIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE P-CHART PADA PT. SAMI SURYA
INDAH
PLASTIK
INDUSTRI
DI
SUKOHARJO-JAWA
TENGAH”
commit to user
3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Rumusan Masalah Sesuai dengan uraian dalam latar belakang masalah maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kecacatan pada produk ? 2. Bagaimana cara menanggulangi kecacatan atau kerusakan pada produk ? 3. Berapa besarnya prosentase kecacatan pada periode I sebelum penanggulangan bulan januari 2012 dan bagaimana prosentase kecacatan pada periode II sesudah penanggulangan februari 2012 ?
C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini dalam kaitannya dalam penulisan tugas akhir ini adalah: 1. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab kecacatan pada produk 2. Untuk mengetahui cara penanggulangan kecacatan atau kerusakan pada produk. 3. Untuk mengetahui berapa prosentase kecacatan pada periode I sebelum penanggulangan bulan januari 2012 dan bagaimana prosentase kecacatan pada periode II sesudah penanggulangan februari 2012.
commit to user
4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah : 1. Bagi peneliti Untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya sehingga dapat membandingkan teori yang diperoleh di perkuliahan dengan penerapanya di lapangan dan menambah pengetahuan tentang teknik pengendalian kualitas 2. Bagi perusahaan Sebagai masukan bagi perusahaan untuk mengadakan evaluasi terhadap pengendalian kualitas yang telah dilakukan oleh PT.Sami Surya Indah Plastik Industri. 3. Bagi pembaca Diharapkan penelitian ini dapat menjadi dasar penelitian selanjutnya dan sebagai bahan referensi terutama bagi bidang pengendalian kualitas
E.
Metode Penelitian 1. Objek penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT.Sami Surya Indah Plastik industri, Sukoharjo. Hal ini berkaitan dengan pertimbangan bahwa: a. Permasalahan yang diangkat sangat relevan dengan kondisi perusahaan commit to user
5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Merupakan studi kasus yang harus dipecahkan sehingga hasil penelitian dapat memberikan informasi sesuai dengan keinginan perusahaan. Dari bermacam-macam jenis produksi yang diproduksi oleh PT. Sami Surya Indah Plastik Industri, Sukoharjo hanya 1 (satu) jenis produk yang diteliti yaitu karung plastik. 2. Kerangka pemecahan masalah Suatu penelitian pada dasarnya merupakan suatu rangkaian proses yang berkaitan secara sistematis dan berkelanjutan. Setiap tahap dalam rangka proses penelitian ini akan menentukan hasil pada tahap selanjutnya. Untuk itu dalam penelitian harus dilakukan dengan memperhatikan aspek-aspek pendukung, diantaranya : a. Sistematis artinya dilaksanakan menurut pola tertentu, dari yang paling sederhana sampai kompleks sehingga tercapai tujuan secara efektif dan effisien. Yang artinya penelitian harus dilakukan sesuai dengan apa yang kita teliti. b. Konsep ilmiah artinya memulai dari awal sampai akhir kegiatan penelitian dengan cara-cara yang sudah ditentukan (kerangka pemecahan masalah) c. Berencana
artinya
dilaksanakan
dengan
adanya
unsur
kesengajaan dan sebelumnya sudah direncanakan serta dipikirkan langkah-langkah pelaksanaan dan penyelesaianya commit to user
6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Data yang diperlukan Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh melalui pengamatan langsung obyek yang diteliti di lapangan. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh tidak secara langsung dari pengamatan. Melainkan dapat berasal dari literatur-literatur lain yang berkaitan dengan obyek yang diteliti. Adapun data yang diperlukan tersebut adalah : a. Data hasil
sebelum ada perbaikan mutu produk pada bulan
januari 2012 dan jumlah produk yang rusak (cacat) b. Data penyebab cacat dan tindakan perbaikan penyebab cacat. c. Data hasil produksi sesudah ada perbaikan mutu produk pada bulan februari 2012 dan jumlah produk yang rusak (cacat). 4. Sumber dan cara pengumpulan data Adapun sumber dan cara pengumpulan data yang diperlukan adalah sebagai berikut : a. Data hasil produksi sebelum ada perbaikan mutu produk bulan januari 2012 dan jumlah produk yang rusak diperoleh dari kepala QC yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan dengan kuisioner. b. Data penyebab kerusakan diperoleh dari 1 literatur perusahaan yang ditetapkan serta studi pustaka. commit to user
7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Data hasil produksi sesudah ada perbaikan mutu bulan februari 2012 dan jumlah produk yang rusak diperoleh dari hasil penelitian di lapangan langsung yang dibantu oleh kepala QC. Pennelitian ini dilakukan dengan mencari jumlah produk yang dihasilkan pada bulan februari serta jumlah produk yang rusak sesuai dengan jenis cacat. 5. Metode analisis data a. Penentuan jumlah pengamatan yang dibutuhkan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh melalui pengamatan sudah cukup atau belum,dapat diketahui melalui test kecukupan data adapun rumus yang digunakan untuk test kecukupan data sebagai berikut:
`
keterangan : = jumlah pengamatan yang harus dilakukan N = jumlah pengamatan yang sudah dilakukan X = data pengamatan
K = tingkat kepercayaan Data dikatakan cukup bila
commit to user
8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Analisa P-chart Analisa data pada penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif
dengan
menggunakan
metode
P-chart
yaitu
pengendalian model rata-rata berdasarkan sampel Langkahlangkah digunakan sebagai berikut : 1) Mencari sampel n=: Dimana : n = besarnya atau okoran sampel N = keseluruhan produksi 2) Menghitung produk yang ditolak =∑ Dimana : : rata-rata produk ditolak ∑ np : banyaknya produk yang rusak/cacat n : banyaknya observasi/sampel 3) Analisa P- chart Upper control limit (UCL)
( UCL ) = p+3 Merupakan batas pengawasan atas daritingkat variasi kerusakan yang terjadi pada pemeriksaan sampel. commit to user
9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lower control limit (LCL) (LCL) = p - 3 Merupakan batas pengawasan bawah dari variasi tingkat kerusakan yang terjadi pada pemeriksaan sampel. c. Diagram pareto
Gambar 1.1 Gambar diagram pareto Diagram ini berguna untuk menentukan atau mengetahui problem atau penyebab utama yang merupakan kunci dalam penyelesaian masalah dan disajikan pada langkah- langkah diagram pareto commit to user
10
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Langkah-langkah dalam pembuatan diagram pareto : 1) Stratifikasi problem dan dinyatakan dalam angka 2) Tentukan jangka waktu pengumpulan data yang akan dibahas
untuk
memudahkan
melihat
perbandingan
sebelum dan sesudah penanggulangan. Atur masingmasing penyebab (sesuai dalam startifikasi) dibuat berurutan sesuai besarnya nilai dan gambar dalam grafik kolom 3) Gambarkan grafik yang menunjukkan jumlah prosentase (total 100 %) pada bagian atas grafik kolom, dengan dimulai yang terbesar dan di masing-masing kolom ditulis nama atau keterangan kolom tersebut. 4) Pada bagian atas atau samping berikan keterangan atau nama dan jumlah unit seluruh.
commit to user
11
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
d. Diagram fishbone
Gambar 1.2 Gambar diagram fishbone Diagram ini dilakukan untuk menentukan faktor-faktor yang berpengaruh pada karakteristik mutu. Pada prinsipnya yang dicapai dalam membuat diagram sebab akibat ini adalah “ brainstorming
“(sumbangan
saran
merupakan
tekhnik
untuk
memperoleh pendapat yang kreatif secara diskusi bebas dalam commit to user
12
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pemecahan masalah diskusi bebas tersebut janganlah sampai mengkritik pendapat orang lain berbicara dan mengambil manfaat dari pendapat orang lain. Diagram sebab akibat ini mempunyai kegunaan yang cukup banyak dalam peningkatan mutu maupun dalam hal-hal lain : 1) Sebagai alat bantu training 2) Sebagai alat untuk mengarahkan diskusi pada faktorfaktor dominan 3) Dapat dijadikan petunjuk dalam pengumpulan dan penentuan data 4) Dapat dijadikan ukuran tingkat kemampuan
commit to user
13
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
F. Kerangka Pemikiran
Standar Kualitas
Proses Produksi
Produk rusak
Produk baik
Evaluasi pengendalian kualitas
Analisa P-chart Diagram pareto Diagram fishbone
Hasil evaluasi
Gambar 1.3 Gambar kerangka pemikiran Setiap perusahaan menginginkan produk-produk yang dihasilkan berkualitas tinggi. Untuk dapat mencapainya perusahaan harus menentukan standar kualitas yang diharapkan. Setiap peruahaan mempunyai standar kualitas yang berbeda-beda. Standar kualitas merupakan standar yang ditetapkan oleh perusahaan untuk produk yang dihasilkan. Standar kualitas ini akan menjadi commit to user
14
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
acuan perusahaan agar mengarahkan produk-produk yang dihasilkan agar sesuai yang diharapkan. Untuk mencapai standar kualitas perusahaan harus memperhatikan secara langsung jalannya proses produksi dalam perusahaan, hal ini penting agar proses produksi yang sedang berjalan tidak menyalahi aturan. Setelah melakukan proses produksi dihasilkan produk baik dan produk cacat. Produk baik merupakan produk yang memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan perusahaan, sedangkan produk cacat adalah produk yang mengalami kerusakan pada saat proses produksi sehingga tidak mampu memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Untuk menentukan produk yang sudah diproduksi telah memenuhi standar atau tidak maka hasil produksi akan diseleksi dibagian quality control. Untuk produk yang rusak maka harus mendapatkan perbaikan dengan sistem pengendalian kualitas yaitu : bagian kendali P-chart, diagram pareto, diagram sebab akibat. Dari hasil evaluasi pengendalian kualitas dapat diketahui tingkat kerusakan yang terjadi,sehingga dapat diketahui penyebab kerusakan tersebut Hasil dari evaluasi pengendalian kualitas akan digunakan perusahaan sebagai referensi dalam melakukan pengendalian kualitas pada proses produksi berikutnya. Sehingga dapat mengurangi tingkat kesalahan atau kerusakan pada proses yang akan dating
commit to user
15
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian kualitas dan pengendalian : 1. Kualitas adalah keseluruhan fiture atau karakteristik produk atau jasa yang mampu memuaskan kebutuhan yang terlihat ataupun yang tersamar (Render, Barry dan Heizer, 2004 : 253) 2. Kualitas adalah usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan yang mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan. Dimana kualitas juga merupakan kondisi yang selalu berubah (Tjiptono dan Diana, 2003 : 3) 3. Pengendalian kualitas adalah aktivitas proses agar elemen kerja yang menjadi target berada dalam batas yang dapat diterima (Griffin, 2004 : 162) 4. Pengendalian kualitas adalah suatu pendekatan usaha yang mencoba untuk dapat memaksimalkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus (Nasution, 2003 : 20) Pengendalian kualitas adalah aktivitas pengendalian proses untuk dapat mengukur ciri-ciri kualitas produk, membandingkannya dengan spesifikasi atau persyaratan dan mengambil tindakan penyehatan yang sesuai apabila ada perbedaan antara penampilan yang sebenarnya dan yang standar (Assauri, 2008 : 162) commit to user
16
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Dimensi kualitas Berdasarkan perspektif, (ahyari, agus.2002: 10)mengembangkan dimensi kualitas dalam delapan dimensi yang dapat digunakan sebagai dasar perencanaan strategis terutama bagi perusahaan atau manufaktur yang menghasilkan barang (ahyari, agus. 2002 : 10). Kedelapan dimensi tersebut adalah sebagai berikut : 1. Kinerja (performance ) yaitu karakteristik operasi pokok dari produk inti. 2. Ciri-ciri
atau
keistimewaan
tambahan
(features
)
yaitu
kecil
akan
karakteristik sekunder atau pelengkap. 3. Kehandalan
(realibility)
yaitu
kemungkinan
mengalami kerusakan. 4. Kesesuaian yang spesifikasi (conformance to spesification ) yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standarstandar yang telah ditetapkan sebelumnya. 5. Daya tahan (divability) berkaitan dengan berapa lama produk tersebut digunakan. 6. Serviceability, meliputi kecacatan dan kompetensi. 7. Estetika yaitu daya tarik produk terhadap panca indera. 8. Kualitas yaitu dipersepsikan (perciceived quality )yaitu citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya.
commit to user
17
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C. Sumber kualitas Ada lima sumber kualitas yang bisa dijumpai (Tjiptono dan Diana, 2003 : 336), yaitu : 1. Program, kebijakan dan sikap yang melibatkan komitmen dari manajemen puncak. 2. Sistem informasi yang menekankan ketepatan baik pada waktu maupun detail. 3. Desain produk yang menekankan dan perjanjian ekstensif produk sebelum dilepas ke pasar. 4. Kebijakan produksi dan tenaga kerja yang menekankan peralatan yang terpelihara dengan baik, pekerja yang terlatih dengan baik, dan penemuan penyimpangan secara cepat. 5. Manajemen vendor yang menekankan kualitas sebagai sasaran utama. D. Tujuan pengendalian kualitas Pengendalian kualitas merupakan kegiatan yang terpadu dalam perusahaan untuk menjaga kualitas produk yang dihasilkan dapat berjalan baik dan hasilnya sesuai standar yang telah ditetapkan. Tujuan pengendalian kualitas dilaksanakan dengan tujuan ( Ahyari agus. 2002 : 19) yaitu : 1. Peningkatan kepuasan konsumen. 2. Penggunaan biaya yang serendah-rendahnya. commit to user
18
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Selesai tepat pada waktunya. Selain itu alasan dari penerapan penggunaan kualitas ( Ahyari, agus. 2002 : 19) adalah 1. Mengurangi kesalahan dan meningkatkan motif. 2. Mengilhami kerja tim yang lebih baik. 3. Mendorong keterlibatan dalam tugas. 4. Meningkatkan motivasi para karyawan. 5. Menciptakan kemampuan memecahkan masalah. 6. Menimbulkan sikap-sikap mencegah masalah. 7. Memperbaiki
komunikasi
dan
mengembangkan
hubungan
diantara manajer dan karyawan. 8. Mengembangkan kesadaran akan keamanan yang tinggi. 9. Memajukan karyawan dan mengembangkan kepemimpinan. 10. Mendorong penghematan biaya. Dari pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa prinsip tujuan pengendalian kualitas adalah agar produk yang dihasilkan dapat sesuai dengan standar yang telah ditetapkan atau direncanakan semula atau sebelumnya. E. Langkah-langkah untuk mengatasi kualitas Langkah untuk memperbaiki kualitas ( Tjiptono dan Diana. 2003 : 336) adalah sebagai berikut : commit to user
19
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1. Membentuk kesadaran terhadap kebutuhan akan perbaikan dan peluang untuk melakukan perbaikan. 2. Menetapkan tujuan perbaikan. 3. Mengorganasikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 4. Menyediakan pelatihan. 5. Melaksanakan proyek-proyek yang telah ditujukan untuk pemecahan masalah. 6. Memberikan penghargaan. 7. Mengkomunikasikan hasil. 8. Menyimpan dan mempertahankan hasil yang dicapai. 9. Memelihara momentum dengan melakukan perbaikan dalam sistem regular perusahaan. F. Aktivitas pengendalian kualitas Aktivitas pengendalian kualitas ( Assauri, Sofjan. 2008 : 25) yaitu : 1. Pengamatan terhadap performasi produk atau proses. 2. Membandingkan performasi yang ditampilkan dengan standar yang berlaku. 3. Mengambil tindakan-tindakan yang cukup signifikan jika terjadi penyimpangan,
dan
jika
perlu
dibuat
tindakan
untuk
mengoreksinya.
commit to user
20
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
G. Pentingnya kualitas sebagai strategi bisnis Kualitas sangat penting dalam strategi bisnis (Griffin. Ricky, 2004 : 12), yaitu sebagai berikut : 1. Meningkatkan kesadaran konsumen akan kualitas dan orientasi konsumen yang kuat akan pengambilan kualitas. 2. Kemampuan proyek. 3. Peningkatan biaya pada tenaga kerja, energi, dan bahan baku. 4. Persaingan yang semakin intensif. 5. Kemampuan yang luar biasa dalam produktivitas melalui program keteknikan kualitas yang efektif. H. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas Kualitas dipengaruhi oleh faktor yang akan menentukan bahwa suatu barang dapat memenuhi tujuannya. Oleh karena itu, kualitas merupakan tingkatan pemuasan suatu barang (Assauri , Sofjan. 2008 : 25) Dari uraian diatas terlihat bahwa tingkat kualitas tersebut ditentukan oleh beberapa faktor antara lain : 1. Fungsi suatu barang Suatu barang yang dihasilkan hendaknya memperhatikan fungsi untuk apa barang tersebut digunakan atau dimaksudkan, sehingga barang-barang yang dihasilkan dapat benar-benar memenuhi fungsi tersebut. Oleh karena itu pemenuhan fungsi commit to user
21
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tersebut mempengaruhi kepuasan para konsumen, sedangkan tingkat kepuasan tertinggi tidak selamanya dapat dipengaruhi atau dicapai. Maka tingkat suatu kualitas barang tergantung pada tingkat pemenuhan fungsi kepuasan penggunaan barang yang dapat dicapai. 2. Wujud luar Salah satu faktor yang penting dan sering digunakan oleh konsumen dalam melihat suatu barang pertama kalinya untuk menentukan kualitas barang tersebut adalah wujud luar. Terkadang walaupun barang tersebut secara teknis atau mekanis telah maju, tetapi bila wujud luarnya kuno atau barang tidak dapat diterima, maka hal ini akan dapat menyebabkan barang tersebut tidak disenangi oleh konsumen atau pembeli karena dianggap kualitasnya tidak memenuhi syarat. Faktor wujud luar yang terdapat pada suatu barang tidak hanya terlihat dari bentuk, tetapi juga dari warna, susunan(seperti pembungkus)dan hal-hal lainnya. 3. Biaya barang Umumnya biaya dan hargasuatu barang akan dapat menentukan kualitas barang tersebut. Hal ini terlihat dari barangbarang yang mempunyai biaya atau harga yang mahal dapat menunjukkan bahwa kualitas barang tersebut relatif lebih baik. commit to user
22
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Demikian
pula
sebaliknya,
bahwa
barang-barang
yang
mempunyai biaya atau harga yang murah dapat menunjukkan bahwa kualitas barang tersebut lebih rendah. Ini terjadi karena biasanya untuk mendapatkan kualitas yang lebih baik dibutuhkan biaya yang lebih murah. Mengenai biaya-biaya barang ini perlu kiranya disadari bahwa tidak selamanya biaya yang sebenarnya, sehingga sering terjadi adanya ineffisiensi. Jadi tidak selalu biaya atau harga barang itu lebih rendah daripada nilai barang itu, tetapi kadang-kadang terjadi bahwa biaya atau harga dari suatu barang lebih tinggi dari pada nilai yang sebelumnya karena adanya ineffisiensi dalam menghasilkan barang tersebut dan tingginya keuntungan yang diambil terhadap barang.
commit to user
23
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Berdirinya Perusahaan PT. Sami Surya Indah Plastik Industri merupakan perusahaan baru bagi Sasami Motor yang mana perusahaan ini bergerak dalam bidang manufaktur, dalam arti perusahaan ini merupakan diversifikasi usaha PT. Sasami Motor. PT. Sami Surya Indah Plastik Industri pada tahun 1983 dan mulai beroperasi pada tahun 1990. PT.Sami Surya Indah Plastik Industri didirikan diatas tanah seluas 24.695 km persegi. Berdasar pada akta 098 di Surakarta pada tanggal 29 September 1989. Perusahaan ini terletak di atas tanah daerah Pandean, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo. PT. Sami Surya Pndah Plastik Industri dalam perkembangan produksinya merencanakan untuk menambah satu unit mesin tiap tahunnya, yang secara tidak langsung juga diikuti oleh penambahan tenaga kerja Begitu pula dalam perkembangan pemasaran PT. Sami Surya Indah Plastik Industri merencanakan tidak berorientasi pada lokal saja tetapi juga pada luar negeri, sehingga dengan diekspornya karung plastik, maka selain menambah omset penjualan juga melatih tenaga kerja agar berkualitas dan dapat menghasilkan karung yang benar-benar bermutu.
commit to user
24
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Selain itu PT. Sami Surya Indah Plastik juga merencanakan untuk mengembangkan usaha dengan memproduksi kantong plastik. Gagasan Pendirian PT. Sami Surya Indah Plastik Industri yang timbul semakin banyak sumber daya dari berbagai dari berbagai lulusan dan disiplin ilmu, maka dari itu Sasami Motor membuka peluang pekerjaan yang baik bagi masyarakat Indonesia pada umumnya Untuk mewujudkan kesejahteraan banga Indonesia serta meningkatkan pendapatan bagi masyarakat dilingkungan perusahaan. 2. Struktur Organisasi Organisasi merupakan suaru sistim yang terdiri dari subsistim yang berinteraksi dan bergerak secara dinamis ke arah pencapaian tujuan yang ditetapkan bersama Organisasi bergerak secara dinamis karena adanya proses manajemen, sehingga proses-proses manajemen dapat bekerja dengan baik maka perlu adanya perencanaan pendelegasian tugas dalam organisasi. Struktur organisasi yang dipakai oleh PT. Sami Surya Indah Plastik Industri adalah struktur organisasi fungsional. Penggunaan bentuk ini terlihat pada wewenang pimpinan pada satuan-satuan organisasi dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu. Adapun struktur organisasi PT. Sami Surya Indah Plastik Industri adalah seperti gambar 3.1.
commit to user
25
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DIREKTUR UTAMA
Ka. Bag Pemasaran
Akt. Pajak
Sales
Piutang
Adm Prod
Ka. Bag Akuntansi
Akt. Biaya
Adm Penj
Utang
Ka. Bag Produksi
Akt. Umum
Ka. Bag Pembelian & Pengadaan
Adm Pembelian
Penerimaan Barang
Gudang BP/BB
Pengiriman Barang
Adm. Persed Spare Part
Kasie Loom
Kasie Finishing I
Kasie Finishing II
Dept I
Dept II
Dept III
Dept IV
Adm Loom (Printing/Packing)
Ka. Bag personalia
Gudang
Satpam
Umum
Kasir
Bank
Gudang Spare Part
Bag Penggajian
Jurnal
Kasie Extruler
(Potong/Jahit)
Ka. Bag keuangan
Kasie Gudang
Kas kecil
Mekanik
QC
G. Benati G. Roll G. Afval G. Lepas G. Barang jadi
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. SSI Plastik Industri commit to user
26
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
27
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Keterangan : Dept I.
Extruder ...................... BB s/d Benang
Dept II
Loom .......................... Benang s/d Bahan Karung Roll Benang.
Dept III.
Potong/Jahit ................ Potong s/d jahit jadi Karung
Dept IV.
Printing/Packing ......... Cetak sablon s/d Pengepakan
3. Proses Produksi Tahapan proses produksi pada PT. Sami Surya Indah Plastik Industri yaitu sebagai berikut: a. Tahap persiapan Bahan baku yang dibutuhkan berupa Polypropelin (PP) dan bahan tambahnya berupa caplet yang didatangkan dari Semarang. Bahan tambahannya berupa pellet yang sudah bisa diproses atau diproduksi sendiri oleh PT. Sami Surya Indah Plastik Industri. Dari bahan sisa potonganpotongan karung yang sudah tidak terpakai lagi. Setelah Polypropelin (PP) serta tambahannya Calpet dan Pelet disiapkan dengan takaran untuk bahan tambahannya 8% sampai dengan 10% dari bahan dasar, selanjutnya diaduk dengan mesin pengaduk (mixer). Pengadukan dilakukan selama 2 menit yang selanjutnya disedot oleh mesin. Auto loader setiap 18 detik ke corong (hopper) mesin Extruder.
commit to user
28
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Proses pembuatan benang 1) Mesin Extruder Bahan baku dari corong (hopper) dimasukkan ke Extruder untuk dipanaskan yang kemudian akan keluar dalam bentuk lembaran plastik yang berwarna putih susu dengan lebar disesuaikan dengan kebutuhan. Setelah keluaran dari mesin Extruder kemudiah akan masuk ke bak pendingin yang berisi air biasa. Melalui penggulung (Roll) Take Up lembaran plastik yang sudali didinginkan lalu dipotong dengan alat potong (cutter) yang telah tersedia dengan banyak pisau disesuaikan dengan lebar plastik film, b) Streching Hasil potongan tersebut lalau masuk ke bagian Streching melalui take off A, sehingga pita tersebut mengalami perpanjangan dan penyusutan lebar misalkan dari lebar 6.2 menjadi 2.6 mm, proses penarikan ini dibantu olet plat pemanas (hot plate) yang memberi panas sehingga pita-pita tersebut menjadi lunak dan akan memudahkan penarikan. 3) Anealing Pita-pita yang telah mengalami penarikan (proses stretching) masuk ke Anealing melalui take off B, pada Anealing plate ini pita-pita akan mengalami pembekuan secara perlahan-lahan agar benang-benang yang
commit to user
29
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dihasilkan dan pita yang keluar dari Anealing diteruskan ke proses penanggulangan melalui take off 4) Mesin winder Benang yang keluar dari roll take off C kemudian digulung ke mesin penggulungan yang dinamakan mesin winder dengan istilah lain mesin Bobin. c. Tahap Penenunan (Circular Loom) Benang-benang yang sudah digulung (Bobin) dipasangkan pada pengait (Yarm hanger ) pada mesin cilcular loom untuk dilakukan penenunan. Proses ini merupakan penyilanean benang lusi yaitu benang plastik yang vertikal dengan benang ekoci yaitu benang plastik yang berjalan horizontal. Banyaknya benang yang dibutuhkan tergantung pada: 1) Lebar benang 2) Mesh Penganyaman
ini
dilakukan
secara
otomatis,
pada
proses
penganyaman, apabila benang lusi atau benang skoci habis maka mesin akan berhenti secara otomatis dan mesin akan berhenti secara otomatis dan pada mesin ini juga terpasang counter sebagai penghitung dari panjang gulungan yang dihasilkan. d. Tahap Akhir (Finishing) Pada proses akhir ini ferdapai empat unit proses yaitu : 1) Proses potong (cutting) commit to user
30
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Karung yang dalain bentuk gulungan ini kemudian dipotong menurut ukuran tertentu dengan menggunakan mesin potong dan tahap ini juga dilakukan pemeriksaan kualitas produk. 2) Proses Jahit (Sewing Process) Proses ini merupakan kelanjutan pada pembuatan karung. plastik. Mesin jahit yang digunakan dimana kecepatan mesin akan tinggi bila steppernya ditekan kuat. Bagian karung yang dijahit ada 2 (dua) yaitu : a) Multifilament/ Multilon b) Benang dari Extruder Ada 2 (dua) macam jenis jahitan : a) Jahitan mulut. b) Jahitan salah satu sisi saja 3) Proses pengecapan (printing) Kegiatan ini dilakukan apabila dikehendaki oleh pemesan karung plastik tersebut, dengan keluaran karung bermerk nama produk dan nama perusahaan yang memesan.
commit to user
31
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 3.2 commit to user
32
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Peta aliran proses karung plastik 4) Proses pengepakan (packaging) Setelah semua tahapan diatas selesai, maka karung-karung tersebut diperiksa ulang atau disortir terlebih dahulu. Kemudian dimasukkan ke dalam Packaging, dengan isi perballnya adalah : a.) Jumlah perball 500 lembar ukuran karung 60 cm. b) Jumlah perball 1000 lembar untuk ukuran karung 45 cm. Setelah selesai kegiatan ini maka karung-karung tersebut dibawa ke gudang atau langsung dipasarkan. Salesmaen, sisa barang yang dibawa pulang oleh salesmen, berdasarkan laporan sisa barang salesmen dan daftar penjualan beserta penjualan yang dibuat oleh salesmen diperiksa oleh bagian pemasaran. Prosedur pemasaran ini ditangani oleh beberapa bagian diantaranya adalah : 1)
Salesmen
Bagian ini yang mengkoordinasi penjualan partai produk-produk perusahaan yang selanjutnya melapor kepada bagian pemasaran. 2)
Administrasi Penjualan
Administrasi penjualan ini bertanggung jawab atas pengkoordinasian serta pelaksanaan kegiatan adminitrasi penjualan produk perusahaan dan mengarsipkan dokumen-dokumen yang diperlukan dalam penjualan serta melaporkan perkembangan kegiatan terhadap bagian pemasaran. commit to user
33
perpustakaan.uns.ac.id
3)
digilib.uns.ac.id
Pengiriman Barang Pengiriman barang perusahaan ini ditangani oleh bagian pengiriman, produk jadi yang siap dipasarkan serta pengurusan dokumen-dokumen yang digunakan untuk pengiriman ke luar negeri (Export) dan dalam negeri sesuai dengan jadual yang telah ditentukan kemudian mengawasi pengiriman barang sehingga dapat menjamin barang tersebut sampai tujuan.
4. Spesifikasi dan Kapasitas mesin produksi a. Spesifikasi mesin produksi 1) Mesin pembuat benang Jenis mesin
: Extruder
Jumlah
: 8 buah
2) Mesin Tenun (Circular loom) Jenis mesin
: Circular loom
Skoci dan lusi : Automatic Jumlah
: 80 unit
commit to user
34
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3) Mesin potong Penggerak roll Alat potong dengan menggunakan elemen pemanas berupa kawat nikelin. Jumlah
: 12 unit
4) Mesin jahit Jenis mesin
: Butterfly
Jumlah
: 22 unit
5) Mesin cap (printing) Mesin ini digunakan apabila pemesan menghendaki. Jenis mesin
: printing
Jumlah
: 2 unit
commit to user
35
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Uji Kecukupan Data Seperti yang telah dikemukakan diatas bahwa PT. Sami Surya Indah Plastik Industri bergerak dalam bidang pembuatan karung plastik, maka pada penelitian ini agar lebih speesifik atau lebih khusus obyek yang diamati hanya satu jenis produk yaitu karung plastik pada penjahitan. Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati produk akhir yang tidak sesuai atau produk cacat. Jenis cacat yang ada pada karung plastik disini dikategorikan tiga macam yaitu : cacat akibat tingkat kerapatan benang pada penganyaman dimana disebabkan oleh benang yang digunakan besar kecilnya tidak sama pada saat penganyaman, ciri-cirinya pada karung plastik tersebut terlihat kurang rapat dan ada lubang-lubang yang transparan. Cacat akibat sambungan benang dimana disebabkan benang terputus pada saat proses produksi, ciri-ciri pada karung plastik tersebut terlihat kurang kuat, tidak rapi pada anyaman karung plastik. Cacat pada kesalahan dalam penjahitan dimana disebabkan perusahaan tersebut mengejar target agat terpenuhi permintaannya dan kurang telitinya seorang operator dalam penjahitan, ciri-ciri pada karung plastik yaitu jahitan kurang kuat, kurang rapi serta tingkat kelurusan dalam penjahitan kurang sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan. Hasil dari pengamatan yang dilakukan oleh team pengendalian data yang diperoleh disajikan pada tabel 3.1
commit to user
36
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 3.1 Pengamatan sampel dari populasi yang diperiksa sebelum ada tindakan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Hari/Tanggal Jumlah Senin / 1 januari 108 Selasa / 2 januari 98 Rabu / 3 januari 126 Kamis/ 4 januari 147 Jumat / 5 januari 115 Sabtu / 6 januari 130 Senin / 8 januari 141 Selasa / 9 januari 99 Rabu / 10 januari 127 Kamis / 11 januari 105 Jumat / 12 januari 120 Sabtu / 13 januari 131 Senin / 15 januari 101 Selasa / 16 januari 105 Rabu / 17 januari 107 Kamis / 18 januari 116 Jumat / 19 januari 97 Sabtu / 20 januari 109 Senin / 22 januari 119 Selasa / 23 januari 104 Rabu / 24 januari 131 Kamis / 25 januari 140 Jumat / 26 januari 108 Sabtu / 27 januari 121 Jumlah penghitungan 2805 Sumber data : PT. SSI Plastik Industri
KB 7 4 9 8 18 4 6 4 3 6 7 8 10 9 12 9 5 4 3 4 5 7 7 8 167
SB 5 4 4 4 7 4 5 4 16 8 4 5 6 3 4 6 4 5 7 4 6 3 6 1 128
SP 4 2 7 3 3 17 5 3 3 4 4 5 4 6 3 3 4 3 3 4 5 3 4 3 105
Keterangan : KB
: Kerapatan Benang commit to user
37
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
SB
: Sambungan Benang
SP
: Salah Penjahitan
Uji Kecukupan Data Uji Kecukupan data untuk pengamatan yang dilakukan sebelum ada tindakan yang disajikan pada tabel 4, dengan tingkat kepercayaan 99% = 3 dan derajad ketelitian 5% = 0,05 berdasarkan asumsi kita dalam melakukan tindakan.
k s N 1 N
∑X2 = 332739
∑X = 2805
Dimana : n = 24
X X X
2
2
2
2 0,05 24332739 28052 N 2805
2
1
40 117711 N 2805 N 1 23,9 24
2
1
Hasil perhitungan di atas ternyata N1= N berarti data yang diambil telah mencukupi. Tabel 3.1. Kemudian dibuat klasifikasi jenis cacat yang paling terbesar sampai terkecil serta mencari prosentase kecacatan yang disajikan pada tabel 3.2. Tabel 3.2 Jenis Cacat Terbesar Sampai Terkecil No 1 2 3
Jenis Cacat Kerapatan benang Sambungan benang Salah penjahitan Jumlah
Cacat 167 128 105 400
% Cacat 41,75 32 26,25 100
% Komulatif 41,75 73,75 100
commit to user
38
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dari tabel 3.2, kemudian digambar diagram pareto diurutkan mulai dari prosentase cacat terbesar sampai terkecil yang dapat digambarkan pada gambar 3.3.
Gambar 3.3 Klasifikasi Cacat Keterangan : KB
: Kerapatan Benang
SB
: Sambungan Benang
SP
: Salah Penjahitan
Dari gambar 3.3 menunjukkan jenis cacat pada karung plastik, terbesar sampai terkecil yakni : cacat kerapatan benang 41,75%; cacat sambungan benang 32%; dan cacat kesalahan dalam penjahitan 26,26%. commit to user
39
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C. Analisis Mutu Produk Sebelum Ada Perbaikan Hasil pengamatan mutu produk sebelum ada perbaikan datanya dapat dilihat pada tabel 3.1 Kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan diagram pareto pada gambar 3.3, menunjukkan jenis-jenis kecacatan yang terdapat pada karung plastik. Dari jenis-jenis kecacatan itu dibuat grafik pengendaliannya. Adapun grafik pengendalian jenis cacat pada karung plastik adalah : 1. Cacat Akibat Adanya Tingkat Kerapatan Benang Data pada tabel 3.3 di bawah ini diperoleh dari tabel 3.1, khususnya untuk cacat akibat tingkat kerapatan benang. Tabel 3.3 Cacat Akibat Tingkat Kerapatan Benang No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Jumlah (ni) 99 92 115 140 105 109 131 92 108 9 112 121 91
TP (Di) 7 4 9 8 18 4 6 4 3 6 7 8 10
% Cacat (pi) 0,0707 0,0435 0,0783 0,0571 0,1714 0,0367 0,0458 0,0435 0,0278 0,0645 0,0625 0,0662 0,1099
commit to user
40
perpustakaan.uns.ac.id
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Jumlah
digilib.uns.ac.id
96 100 107 89 101 109 96 120 134 98 114 2572
9 12 9 5 4 3 4 5 7 7 8 167
0,0937 0,1200 0,0841 0,0562 0,0396 0,0275 0,0417 0,0417 0,0522 0,0714 0,0702
Dari tabel 3.3, kemudian dihitung : -
Rata-rata bagian tak sesuai p
-
Sampel rata-rata n
-
167 0,0649 2572
2572 107,17 107 24
Parameter batas pengendali atas dan batas pengendali bawah :
commit to user
41
perpustakaan.uns.ac.id
BPA p 3
digilib.uns.ac.id
p 1 p
n
0,0649 1 0,0649 107 0,0649 0,0714 0,0649 3 0,1363 GT 0,0649 BPB p 3
p 1 p
n
0,0649 1 0,0649 107 0,0649 0,0714 0,0649 3 0,0065 Gambar grafik pengendalian untuk cacat terpotong disajikan pada gambar 3.2.
Gambar 3.4 Grafik Pengendalian Untuk Cacat Akibat Tingkat Kerapatan Benang
Keterangan : commit to user
42
perpustakaan.uns.ac.id
BPA
= 0,1363
GT
= 0,0649
BPB
= -0,0065
digilib.uns.ac.id
Gambar 3.2, analisis data dari sampel nomor 5 terletak di luar batas pengendali atas, dengan demikian proses tersebut dalam keadaan tidak terkendali, hal ini disebabkan karena produk yang dihasilkan kurang memenuhi spesifikasi atau cacat terpotong. Akibatnya, sampel nomor 5 dikeluarkan karena data tersebut dianggap ekstrim. Kemudian dihitung kembali garis tengah dan batas pengendalian yang diperbaiki sebagai berikut : -
Rata-rata bagian tak sesuai p
-
159 0,0644 2467
Sampel rata-rata n
2467 107,26 107 23
commit to user
43
perpustakaan.uns.ac.id
-
Parameter
digilib.uns.ac.id
batas
BPA p 3
pengendali
p 1 p
atas
dan
batas
pengendali
bawah
:
n
0,0644 1 0,0644 107 0,0644 0,0712 0,0644 3 0,1356 GT 0,0644 BPB p 3
p 1 p
n
0,0644 1 0,0644 107 0,0644 0,0712 0,0644 3 0,0068
Gambar grafik pengendalian untuk cacat terpotong disajikan pada gambar 3.4.
commit to user
44
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 3.5. Grafik Pengendalian Untuk Cacat Akibat Tingkat Kerapatan Benang Untuk Perhitungan Kembali Keterangan : BPA
= 0,1356
GT
= 0,0644
BPB
= -0,0068
Setelah dilakukan perhitungan kembali dengan dikeluarkan sampel nomor 5 diperoleh rata-rata kerusakan jenis produk karung plastik karena cacat akibat tingkat kerapatan benang adalah 0,0644 atau 6,44%. Jadi setiap pembuatan karung plastik 107 buah produk, terdapat kerusakan 6,44% x 107 = 6,89 buah atau dibulatkan 7 buah. commit to user
45
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. Identifikasi Dan Penetapan Penyebab Cacat Produk Untuk mengidentifikasi dan penetapan penyebab cacat produk diterapkan Gugus Kendali Mutu. Gugus Kendali Mutu bertujuan untuk mengetahui dengan jelas penyebab-penyebab terjadinya kerusakan. Setelah dianalisis dengan diagram pareto, terlihat kecacatan kecacatan terbesar adalah cacat akibat kerapatan benang. Untuk memperbaikinya dengan analisis diagram sebab akibat (fish bone) yaitu: 1. Cacat akibat tingkat kerapatan benang Adapun penyebab kecacatan pada cacat akibat tingkat kerapan benang oleh beberapa faktor yang dapat digambarkan pada gambar 3.5
Metode Kurang diklat Kurang mengerti teknik jahit Kurang Stabil Kurang Pelumas Alat
Manusia Kondisi kry Kurang trampil Jahitan Kurang
Cacat Krapatan Benang
Multifilamen Jelek Bahan Penolong
Gambar 3..6 Diagram Tulang Ikang Cacat Akibat Tingkat Kerapatan Benang
commit to user
46
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dari gambar 3.5, kemudian dianalisis dengan diagram pareto, hal ini dimaksudkan untuk mencari penyebab yang paling dominan/faktor utama penyebab kecacatan pada cacat akibat tingkat kerapan benang. Para GKM untuk mengisi formulir penilaian sendiri; Kuesioner (pembobotan) yang disajikan pada tabel 3.4 Tabel 3.4 Skor sebab cacat akibat tingkat kerapatan benang No.
Penyebab
Skor Gugus Kendali Mutu 1
2
1. 2. 3. 4.
Manusia 4 6 Metode 3 4 Alat 1 2 Bahan penolong 2 2 Jum1ah Keterangan : Dengan Brain Storming
3
4
3 2 1 1
2 1 3 1
Total
%
% Komulatif
33 21 20 13 87
37,93 24,14 22,99 14,94 100
37,93 62,07 85,06 100
Contoh perhitungan : Faktor penyebab yaitu : Manusia 4 orang menyatakan tidak mendesak (1) 6 orang menyatakan mendesak (2) 3 orang menyatakan cukup mendesak (3) 2 orang menyatakan sangat mendesak (4) Sehingga diperoleh total = (4x1) + (6x2) + (3x3) + (2x4) = 33 Setelah kuesioner (pembobotan) selesai, hasilnya dianalisis ke dalam diagram pareto yang disajikan pada gambar 3.7 commit to user
47
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 3.7 . Diagram Pareto untuk Penyebab cacat Akibat Tingkat Kerapatan Benang Keterangan : 1 = Manusia 2 = Metode 3 = Alat 4 = Bahan Penolong Dari gambar 3.7, menunjukkan bahwa faktor penyebab utama terjadinya cacat akibat tingkat kerapatan benang adalah: Manusia, yang diikuti Metode. Alat dan Bahan penolong. commit to user
48
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
E. Penetapan Tindakan Perbaikan. 1. Cacat Akibat Tingkat Kerapatan Benang Dari gambar 3.6, kemudian kita buat dalam tabel untuk pemecahan masalah penyebab cacat akibat tingkat kerapatan benang serta tindakan perbaikan. Tabel pemecahan masalah yang disajikan pada tabel 3.5. Tabel 3.5 Analisis Masalah Tingkat Kerapatan Benang Penyebab Manusia
Masaiah • Kurang Trampil • Kondisi Karyawan (mayoritas wanita)
Sebab Mengejar Target • Hamil
Akibat • • Jahitan kurang lurus • Tidak memenuhi target • Kurang mengerti • Karyawan harus • Jahitan tidak lurus, Metode teknik jahit trainning kurang kuat • Kurang pelumas • Maintenance tidak • Jahitan kurang Alat (oli) rajin mengontrol stabil Baban • Multifilament (jenis • Harga lebih murah • Jahitan serine putus benang) jelek Penolong (benang)
Setelah kita mengetahui masalah penyebab dan akibat terjadinya cacat akibat tingkat kerapatan benang maka dilakukan tindakan perbaikan. Adapun tindakan perbaikan pada tabel 3.6
commit to user
49
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 3.6 Analisis Tindakan Perbaikan untuk Tingkat Kerapatan Benang
•
Penyebab Manusia Kurang Trampil
Tindakan •
•
Kondisi • Karyawan Metode • Kurang • mengerti teknik jahit Bahan Penolong • Multifilamen • Jelek Alat • Kurang pelumas
•
Pelaksana
Tempat
•
Bpk. Gianto
•
Dep. Finishing, bag.jahit
Karyawan harus Diklat dalam • penjahitan langsung di tempat kerja
Bp. Indra. D
•
Dep. Finishing, bag.jahit
Mengganti Multifilamen yang • lebih baik kualitasnya
Sdri. Sartini
•
Dep. Finishing, bag. Jahit
Mesin sering dikontrol dalam • pelumasan mesin
Bp. Riyadi j
•
Dep. Finishing, bag.jahit
Semua karyawan harus ditrainning dan diklat yang baik Diadakan cuti Haid bagi karyawan putrid
F. Analisis Mutu Produk Setelah Tindakan Perbaikan Setelah dilakukan tindakan perbaikan dari tiap-tiap jenis cacat diperoleh data hasil produksi setelah tindakan perbaikan serta test kecukupan data, yang dilampirkan pada lampiran A. Dari data hasil produksi setelah tindakan perbaikan kemudian dibuat grafik pengendaiian unfrik setiap jenis cacat. Grafik pengendalian setelali tindakan perbaikan mutu produk adalah: 1. Cacat Akibat Tingkat Kerapatan Benang Hasil Pengamatan mutu produk sesudah ada perbaikan dari tabel lampiran 1, commit to user
50
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan grafik pengendalian untuk cacat akibat tingkat kerapatan benang yang disajikan pada tabel 3.5. Tabel 3.7 Cacat Akibat Tingkat Kerapatan Benang Setelah Ada Tindakan Perbaikan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Jumlah
Jumlah (ni) 127 117 131 146 137 117 134 117 128 155 137 133 121 124 117 125 108 115 122 121 132 141 122 126 3053
TP (Di) 4 5 3 3 4 4 6 3 4 5 6 3 4 5 5 3 4 3 5 2 5 5 6 4 98
% Cacat (pi) 0,0315 0,0171 0,0382 0,0205 0,0438 0,0256 0,0298 0,0171 0,0310 0,0323 0,0438 0,0226 0,0331 0,0403 0,0427 0,0240 0,0370 0,0261 0,0410 0,0165 0,0379 0,0355 0,0492 0,0317
Gambar grafik pengendalian setelah ada tindakan perbaikan untuk cacat akibat commit to user
51
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tingkat kerapatan benang disajikan pada gambar 3.8
Gambar 3.8 Grafik Pengendalian Untuk Cacat Tingkat Kerapatan Benang Sesudah Perbaikan Keterangari : BPA
= 0,0790
GT
= 0,0321
BPB
= -0,0148 Setelah dianalisis ternyata titik-titik sampel berada diantara dua grafik
pengendali, sehingga
dengan demikian dapat
dikatakan bahwa
setelah
penanggulangan cacat akibat tingkat kerapatan benang dari pembuatan rata-rata 127 buah adalah 0,0321 atau 3,21% x 127 buah = 4,0767 buah atau dibulatkan 4 buah. Hal ini berarti bahwa proses diyakini keeacatan produk karena cacat akibat tingkat kerapatan benang setelah penanggulangan cukup rendah dan terkendali commit to user
52
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Analisis hasil penelitian mengenai pengendalian mutu untuk meningkatkan mutu produk karung plastik di PT. Sami Surya Indah Plastik Industri menghasilkan suatu kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari grafik pengendalian sebelum ada perbaikan menunjukkan tingkat tingkat cacat diluar batas kontrol atas dengan prosentase kecacatan untuk cacat akibat tingkat kerapatan benang 0,1714 . Yang berarti proses tersebut dalam keadaan tak terkendali, hal ini disebabkan produk yang dihasilkan kurang memenuhi spesifikasi atau produk tersebut cacat 2. Penyebab cacat akibat tingkat kerapatan benang, produk karung plastik yaitu Cacat akibat tingkat kerapatan benang disebabkan faktor dominan berupa manusia (45,2%), hal ini karena pembuatan karung plastik memerlukan suatu skill/ketrampilan yang benar-benar harus menguasai serta kondisi karyawan yang sebagian besar perempuan yang mempunyai penyakit bulanan (haid). 3. Untuk tindakan perbaikan pada cacat akibat tingkat kerapatan benang dilakukan dengan memberikan latihan (Diklat) kepada karyawan yang akan bekerja pada bagian yang dibutuhkan.
commit to user
53
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4. Setelah adanya tindakan perbaikan mutu produk, cacat yang dihasikan pada produk akhir mengalami penurunan dan masih batas kontrol kendali. Perbandingan prosentase cacat sebelum perbaikan dan sesudah perbaikan, Cacat akibat tingkat kerapatan benang sebelum perbaikan 6,54 % dan sesudah tindakan perbaikan 3,15%.
B. Saran Berdasarkan penelitian dari awal hingga analisis data dan terakhir kesimpulan data, maka dapat disimpulkan beberapa saran yang dapat dijadikan sebagai masukan untuk meningkatkan mutu produk karung plastik yang dihasilkan yaitu: 1. Hendaknya saat persediaan bahan baku masuk langsung dihitung prosentase kecacatan produknya, karena hal ini akan mengantisipasi tingkat kerusakan prosentase kecacatan pada kerapatan benang.semkin cepat kerusakan diketahui maka akan mempermudah proses produksi berikutnya. 2. Sebaiknya saat penerimaan karyawan baru dilakukan seleksi ketat baik berupa test kesehatan dan mental, karena salah astu faktor penyebab kecacatan kerapatan benang didapat dari kesalahan manusia (humman error) hal ini terbukti dengan faktor dominan kecacatan dilakukan manusia berupa prosentase sebesar (45,2%)
commit to user
54
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Sebaiknya memanfaatkan seeffisien mungkin fungsi pemberian latihan (diklat) untuk mematangkan karyawan, agar karyawan tersebut nantinya dapat cepat memberikan pengaruh yang signifikan bagi kemajuan perusahaan. 4. Sebaiknya hasil dari perbaikan tingkat kerapatan benang dari sebelum perbaikan 6,54 % dan setelah tindakan perbaikan menjadi 3,15 %, menjadi acuan bagi departemen QC untuk semakin menekan tingkat kecacatan sekecil mungkin, sehingga departemen QC harus benar-benar memperhatikan aspek pengendalian kualitas mulai dari penerimaan bahan baku sampai menjadi barang jadi dan siap dilempar dipasaran.
commit to user
55