ANALISIS PENGARUH VARIABEL KONTIJENSI TUGAS, TEKNOLOGI, INDIVIDUAL DAN LINGKUNGAN TERHADAP PEMANFAATAN INTERNET SEBAGAI SARANA PENDUKUNG PENDIDIKAN (Survei Pada Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro)
Ranny Tanjungsari Dr. Drs. P. Basuki Hadiprajitno, MBA., Macc., Akt
ABSTRACT The development of science and technology is increasingly sophisticated, resulting in dissemination of information and telecommunication access fasterand easier.Internet is one of the technology product. The use of internet particularly in higher education has been pervasive. Internet can help university students with browsing information activities about their study. This study use contingency theory which examines some factors that can affect accounting student’s internet use. The research model includes Internet Usage as the dependent variable. Meanwhile, the independent variables are instruction of lecturer, availability, outcome expectations, internet self-efficacy and peer group. This study is a quantitative research, which employed questionnaire survey that was administered to 150 undergraduate students at Accounting Department, Diponegoro University. The samples are divided into three grade,
1
2
2009, 2010 dan 2011. Data processing device is SPPS version 16 with Multiple Linier Regression. The result of this study suggest that instruction of lecturer, availability, outcome expectations, internet self-efficacy and peer group. are influences the internet usage.In conclusion, despite of abundant benefits of the internet, university students may not be interested to use it unless the lecturers ask them to do so and university provides the facilities. Students’s self-efficacy and oucome expectation based on internal self-concept also play an essential role in the internet usage. Peer group as an external factor also had an effect of internet usage.
Keywords: contingency theory, internet usage, accounting students, instruction of lecturer,
peer
group,
exectation,availability.
internet
self-efficacy,
outcome
3
PENDAHULUAN Dewasa ini konsep pendidikan tidak direduksi pada ujian yang hanya mengukur transfer pengetahuan, namun lebih luas, mencakup pembentukan keterampilan (skill) dan sikap dasar (basic attitude), seperti kekritisan, kreativitas dan keterbukaan terhadap inovasi serta aneka penemuan (Mutmainah, 2008). Inovasi dan aneka penemuan tersebut sebagian besar dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang pesat. Setiap perguruan tinggi dituntut untuk mampu mengikuti perkembangan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) agar lulusannya memiliki kompetensi yang tinggi guna memenuhi tantangan di dunia kerja. Salah satu cara untuk meningkatkan kompetensi lulusan perguruan tinggi diwujudkan dengan mengintegrasikan penggunaan teknologi informasi (TI) ke dalam sistem pendidikan. Internet merupakan salah satu produk teknologi informasi (TI). Internet adalah singkatan dari ( interconnected computer networks ) atau didefinisikan sebagai jaringan komputer tiada batas yang menjadi penghubung pengguna komputer satu dengan pengguna komputer lainnya serta dapat berhubungan dengan komputer di sebuah wilayah ke wilayah di penjuru dunia dan di dalam jaringan tersebut mempunyai berbagai macam informasi serta fasilitas layanan internet browsing atau surfing. Mahasiswa jurusan akuntansi dipersiapkan untuk menjadi akuntan yang mempunyai kompetensi antara lain dalam bidang teknologi informasi yang memadai dan merupakan core dimension dari pendidikan akuntansi dasar sehingga dapat mendukung tugas-tugasnya sebagai seorang calon akuntan. Banyak Kantor Akuntan Publik (KAP) mengharapkan lulusan akuntansi mempunyai pengetahuan yang baik tentang sistem akuntansi dan mempunyai keahlian khusus dalam bidang teknologi informasi, misalnya kemampuan dalam menggunakan microbased tools secara umum, software khusus dibidang audit dan penggunaan internet (Rustiana, 2004).
4
Mahasiswa jurusan akuntansi sering dihadapkan dengan laporan keuangan. Kemampuan untuk menganalisis laporan keuangan suatu entitas merupakan sesuatu hal yang wajib dimiliki oleh lulusan akuntansi. Saat ini laporan keuangan entitas dapat diperoleh dengan mudah karena berkembangnya fenomena Internet Financial Reporting (IFR). Beberapa perusahaan mempublikasikan informasi keuangannya, terutama perusahaan yang
go public melalui internet. Laporan
keuangan bisa berformat Hyper Text Markup Language (HTML), dokumen PDF (Portable Data Format), excel maupun word. Informasi keuangan yang disajikan dalam website meliputi laporan keuangan yang lengkap dan financial highlights yaitu ringkasan laporan keuangan. Oleh karena itu, kehadiran teknologi internet merupakan suatu hal yang positif bagi mahasiswa jurusan akuntansi. Penelitian ini menggunakan teori kontijensi sebagai landasan. Menurut teori kontijensi, hubungan antara faktor dalam aspek perilaku pengguna dengan pemanfaatan teknologi informasi dapat bervariasi bergantung pada situasi yang ada. Teori kontijensi memiliki tujuh variabel atau unsur pokok, yaitu struktur, strategi, ukuran, lingkungan, teknologi, tugas dan individu (Weill dan Olson, 1987). Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang dilakukan oleh Eka Prastya dan Didi Achjari (2008) mengenai pemanfaatan internet sebagai sarana pendukung pendidikan di perguruan tinggi dengan menggunakan variabel kontijensi tugas, teknologi dan individual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa instruksi dosen (tugas), ketersediaan fasilitas internet (teknologi) dan kepercayaan diri menggunakan internet (individual) berpengaruh positif terhadap pemanfaatan internet,
sedangkan
ekspektasi
hasil
(individual)
tidak
mempengaruhi
pemanfaatan internet. Namun, pada penelitian tersebut variabel-variabel independennya hanya mampu menjelaskan tingkat pengaruhnya terhadap pemanfaatan internet sebesar 19% sehingga dilakukan penambahan variabel independen yakni teman kuliah (peer group) pada penelitian ini.
5
Pemanfaatan internet pada mahasiswa Jurusan Akuntansi diteliti untuk mengetahui perilaku mereka dalam menggunakan internet guna membantu tugastugas terkait kuliah mereka, apalagi dengan berkembangnya fenomena Internet Financial Reporting (IFR) dan kewajiban mahasiswa akuntansi untuk dapat menganalisis laporan keuangan suatu entitas. Mhasiswa Jurusan Akuntansi dapat memanfaatkan teknologi internet untuk mendapatkan informasi terkait laporan keuangan suatu entitas dengan cepat dan mudah. Untuk melihat perilaku atau menciptakan perilaku yang diinginkan dalam pemanfaatan internet sebagai sarana pendukung pendidikan, hal pertama yang perlu diketahui adalah faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi internet tersebut. Setelah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi internet, kemudian dapat diambil tindakan untuk menciptakan perilaku yang diinginkan.
Variabel-variabel seperti instruksi dosen, ketersediaan fasilitas internet, ekspektasi hasil, kepercayaan diri menggunakan internet dan teman kuliah perlu diteliti karena berdasarkan teori kontijensi dalam konteks penelitian Management Information System (MIS), variabel kontijensi tugas, teknologi, individual dan lingkungan berpengaruh terhadap pemanfaatan teknologi informasi. Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah variabel-variabel kontijensi tugas (instruksi dosen), teknologi (ketersediaan fasilitas internet), individual (kepercayaan diri menggunakan internet dan ekspktasi hasil) dan lingkungan (teman kuliah) berpengaruh positif terhadap pemanfaatan internet pada mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Sedangkan pertanyaan penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Apakah instruksi dosen berpengaruh positif terhadap pemanfaatan internet sebagai sarana pendukung pendidikan? b. Apakah ketersediaan internet berpengaruh positif terhadap pemanfaatan internet sebagai sarana pendukung pendidikan?
6
c. Apakah ekspektasi hasil berpengaruh positif terhadap pemanfaatan internet sebagai sarana pendukung pendidikan? d. Apakah kepercayaan diri menggunakan internet berpengaruh positif terhadap penggunaan internet sebagai sarana pendukung pendidikan? e. Apakah teman kuliah berpengaruh positif terhadap pemanfaatan internet sebagai sarana pendukung pendidikan?
TELAAH TEORI Teori Kontijensi (Contingency Theory) Teori kontijensi berisi tentang hubungan antara faktor dalam aspek perilaku pengguna dengan pemanfaatan teknologi informasi yang dapat bervariasi bergantung pada situasi yang ada. Teori kontijensi memiliki tujuh variabel atau unsur pokok, yaitu struktur, strategi, ukuran, lingkungan, teknologi, tugas dan individu (Weill dan Olson, 1987). Model kontijensi penelitian di bidang Management Information System (MIS) dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut ini: Gambar 2. 1 Model Kontinjensi Penelitian di Bidang MIS
Contingency Variables
MIS Variables
Strategy Structure Size Environment Technology Task Individual
Management Implication Structure Development
Sumber: Weill dan Olson (1987)
MIS Performance
Satisfaction Success Effectiveness Innovativeness
Organizational Performance
Financial Volume
7
Penelitian pada sistem informasi mengemukakan beberapa variabel dalam teori kontijensi yang mempengaruhi kinerja, penerapan dan pemanfaatan sistem informasi (Weill dan Olson, 1987). Penelitian ini menggunakan teori kontijensi untuk mengevaluasi efektivitas pemanfaatan teknologi informasi yaitu internet sebagai sarana pendukung pendidikan, dari tujuh variabel dalam teori kontijensi, penelitian ini menggunakan empat variabel yang diuraikan sebagai berikut: a. Tugas Weill dan Olson (1987) menyatakan bahwa tugas dalam konteks penelitian MIS (Management Information System) merupakan variabel kontijensi yang mengarah pada jenis aktivitas yang memanfaatkan sistem informasi. Ketika dihadapkan pada tugas, seseorang dihadapkan pada suatu kebutuhan informasi yang mencerminkan interpretasinya terhadap persyaratan informasi, melalui pengetahuan terdahulu dan kemampuan untuk mengingatnya. Mungkin terdapat kesenjangan antara pengetahuan seseorang dengan persyaratan yang dirasakan terhadap tugas (Belkin, dkk., 1982). Adanya kesenjangan ini mendesak munculnya kebutuhan informasi yang dapat diperoleh melalui banyak sumber, misalnya internet. b. Teknologi Perubahan teknologi berdampak terhadap sistem belajar yang diterapkan di perguruan tinggi. Yusof et al. (2006) mengatakan, komponen teknologi terdiri dari kualitas sistem (system quality), kualitas informasi (information quality) dan kualitas layanan (service quality). Kemudahan penggunaan (ease of use), kemudahan untuk dipelajari (ease of learning), response
time,
usefulness, ketersediaan
dan
fleksibilitas
merupakan variabel atau faktor yang dapat dinilai dari kualitas sistem. Kualitas informasi berfokus pada informasi yang dihasilkan oleh sistem. Kriteria yang dapat digunakan untuk menilai kualitas informasi antara lain adalah kelengkapan, keakuratan, ketepatan waktu, ketersediaan, relevansi, konsistensi, dan data entry. Sedangkan kualitas layanan berfokus pada
8
keseluruhan dukungan yang diterima oleh service provider sistem atau teknologi. c. Individu Individu memandang atau menilai dirinya sendiri tampak jelas dari seluruh perilakunya, dengan kata lain perilaku seseorang akan sesuai dengan cara individu memandang dan menilai dirinya sendiri. Apabila individu memandang dirinya sebagai seorang yang memiliki cukup kemampuan untuk melaksanakan tugas, maka individu itu akan menampakan perilaku sukses dalam melaksanakan tugasnya. Sebaliknya apabila individu memandang dirinya sebagai seorang yang kurang memiliki kemampuan melaksanakan tugas, maka individu itu akan menunjukkan ketidakmampuan dalam perilakunya. d. Lingkungan Lingkungan dalam penelitian ini diartikan sebagai lingkungan eksternal meliputi variabel-variabel diluar diri mahasiswa yaitu berupa tren yang berkembang didalam lingkungan sosial atau faktor-faktor spesifik yang berkembang di dalam lingkungan kampus. Lingkungan kampus memasukkan elemen yang relevan dan mempengaruhi mahasiswa secara langsung, elemen tersebut salah satunya lingkungan pergaulan yaitu teman kuliah. Pengertian Internet Hasyim (2009) mengatakan, internet merupakan sekumpulan jaringan komputer yang menghubungkan situs akademik, pemerintahan, komersial, organisasi, maupun perorangan. Internet menyediakan akses untuk layanan telekomunikasi dan sumber daya informasi untuk jutaan pemakainya yang tersebar diseluruh dunia. Layanan internet meliputi komunikasi langsung (email, chat), diskusi (usenet news, email, milis), sumber daya informasi yang
9
terdistribusi (world wide web, gopher), remote login dan lalu lintas file (telnet, FTP), dan aneka layanan lainnya.
Manfaat Internet Sellydila (2008) mengungkapkan pemanfaatan internet secara umum diimplemetasikan sebagai berikut : a. Browsing Browsing atau surfing merupakan istilah umum yang digunakan bila hendak menjelajahi dunia maya atau web guna mencari informasi. b. Resourcing Resourcing adalah aktifitas menjadikan internet sebagai sumber pengajaran, dalam arti kata peranan internet sebagai gudangnya informasi dimanfaatkan untuk mendapatkan informasi dan data yang berkaitan dengan materi pengajaran yang disampaikan di kelas. c. Searching Searching merupakan proses pencarian informasi. Dalam hal ini segala sesuatu informasi yang berkaitan sumber informasi tersebut belum diketahui, sehingga dengan memanfaatkan search engine merupakan salah satu fasilitas yang tersedia pada aplikasi untuk mencari informasi yang kita inginkan. d. Consulting dan Communicating d.1 Electronic Mail (E-mail) E-mail adalah surat atau pesan elektronik yang dikirimkan dan diterima oleh dan antar individu atau komputer. d.2 Milis (Mailing List) Pada dasarnya masih merupakan komunikasi dengan memanfaatkan layanan e-mail, yakni mengirim dan menerima e-mail ke dan/atau dari sekelompok orang dengan tujuan penggunaan sebagai sarana diskusi, yang biasanya dikelompokkan berdasarkan topik diskusi, kelompok tertentu atau pengelompokan lainnya.
10
Pada dunia pendidikan terdapat beberapa manfaat internet bagi para civitas akademika, antara lain: a. Internet dapat meningkatan motivasi, menguatkan pengajaran dan meningkatkan lingkungan psikologi, b. Penggunaan internet dimaksudkan untuk merangsang dan memotivasi siswa
dalam
mengembangkan
intelektualnya
sehingga
dapat
mengembangkan penelitian dan pengembangan ilmu baik teoretis maupun terapan, c. Tukar menukar informasi atau tanya jawab dengan pakar dapat dilakukan melalui internet, d.
Tanpa adanya internet banyak tugas akhir dan makalah yang mungkin membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk diselesaikan,
e.
Hasil-hasil penelitian di perguruan tinggi dan lembaga penelitian dapat digunakan bersama-sama sehingga mempercepat proses pengembangan ilmu dan teknologi,
f.
Kerjasama antar pakar dan juga dengan mahasiswa yang letaknya berjauhan secara fisik dapat dilakukan dengan lebih mudah.
Pengembangan Hipotesis Weill dan Olson (1987) menyatakan bahwa tugas dalam konteks penelitian MIS (Management Information System) merupakan variabel kontijensi mengarah pada jenis aktivitas yang memanfaatkan sistem informasi. Teori instruksional Robert
Gagne
mendorong
pendidik
untuk
merencanakan
instruksional
pembelajaran agar suasana dan gaya belajar dapat dimodifikasi. Praktek gaya belajar tersebut tetap mengacu pada asosiasi stimulus respon. Stimulus dapat dilakukan melalui instruksi dosen kepada mahasiswa untuk mengerjakan tugas menggunakan internet sebagai sumber referensi misalnya, mengenai kasus-kasus ekonomi yang sedang terjadi dan analisis mereka terhadap kasus tersebut atau
11
standar audit terbaru yang berkaitan dengan kasus tersebut. Berkaitan dengan uraian tersebut, maka hipotesis pertama adalah: H1 :
Instruksi dosen berpengaruh positif terhadap pemanfaatan internet sebagai sarana pendukung pendidikan.
Variabel independen kedua adalah ketersediaan (availability) teknologi. Adeyinka Tella (2007) menyatakan bahwa internet memiliki kontribusi yang signifikan dalam kinerja akademik. Sebagian besar responden mengakses internet dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan studi mereka. Oleh karena itu, untuk meningkatkan rasa optimis mereka dalam menggunakan internet, menyediakan fasilitas internet yang dapat diakses dengan mudah merupakan rekomendasi utama. Menurut teori Lawrence Green (1980), perilaku manusia dipengaruhi oleh tiga faktor sebagai berikut: a.
Faktor predisposisi (predisposing factor), mencakup pengetahuan, sikap dan sebagainya.
b.
Faktor pemungkin (enabling factor), mencakup lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas atau sarana pendukung pendidikan.
c.
Faktor
penguat
(reinforcement
factor),
meliputi
peraturan,
pengawasan dan sebagainya (Notoatmodjo, 2003). Terkait dengan teori diatas, maka ketersediaan sarana atau fasilitas internet memiliki kemungkinan mempengaruhi perilaku seseorang dalam memanfaatkan internet. Jika tidak tersedia sarana internet bagi para mahasiswa untuk mengaksesinformasi, maka hal tersebut suatu hambatan bagi pemanfaatan teknologi infomasi dan komunikasi (Taylor dan Todd, 1995). Oleh karena itu, berdasarkan uraian diatas, hipotessis kedua dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H2 :
Ketersediaan fasilitas internet berpengaruh positif terhadap pemanfaatan internet sebagi sarana pendukung pendidikan.
12
Penelitian yang dilakukan oleh Rhoades, dkk., (2008) menunjukkan bahwa para mahasiswa secara substansial adalah pengguna internet. Para mahasiswa percaya bahwa internet sangat mudah untuk dimengerti, penting, memiliki manfaat akurat dan terpercaya yang membantu mereka memperoleh informasi dan mempermudah proses studi mereka. Teori pengharapan (expectacy theory) dari Victor Vroom mengatakan bahwa kekuatan dari kecenderungan untuk bertindak dengan cara tertentu bergantung pada kekuatan pengharapan bahwa tindakan itu akan diikuti oleh hasil tertentu dan tergantung pada daya tarik hasil tersebut bagi individu. Ekspektasi hasil (outcome expectation) yang mencakup tingkat kepuasan, peningkatan produktivitas, dan kualitas hasil, diharapkan dapat mempengaruhi penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (Prastya dan Achjari, 2008). Oleh karena itu, hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah: H3 :
Ekspektasi hasil berpengaruh positif terhadap pemanfaatan internet sebagai sarana pendukung pendidikan.
Bandura meyakini bahwa manusia adalah makhluk yang sanggup mengatur dirinya dan memiliki kekuatan utuk mempengaruhi tindakan mereka sendiri demi menghasilkan konsekuensi yang diinginkan. Salah satu ciri utamanya adalah kepercayaan diri (self-efficacy), yaitu keyakinan seseorang bahwa mereka sanggup melakukan tindakan-tindakan yang akan menghasilkan efek yang diinginkan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Compeau dan Higgins (1995), kepercayaan diri akan meningkatkan atau mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi yaitu kepercayaan diri menggunakan internet. Internet selfefficacy menggambarkan persepsi individu tentang kemampuannya menggunakan internet untuk menyelesaikan tugas, menggali informasi, analisis data, dan lain sebagainyaBerdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis keempat adalah sebagai berikut: H4 :
Kepercayaan diri berpengaruh positif terhadap pemanfaatan internet sebagai sarana pendukung pendidikan.
13
Teori pembelajaran sosial (social learning theory) oleh Albert Bandura fokus pada pembelajaran yang terjadi pada konteks sosial. Teori pembelajaran sosial mempertimbangkan agen-agen sosialisasi primer seperti keluarga, temanteman sebaya dan tenaga pendidik di bangku kuliah. Hal itu dipertimbangkan karena masyarakat belajar dari satu individu ke individu lainnya, termasuk seperti konsep pembelajaran pengamatan, peniruan, dan model. Penelitian Jonner Hasugian (2005) dan Astutik Nur Qomariyah (2008) menyimpulkan bahwa lingkungan pergaulan (teman), mempengaruhi pemanfatan internet untuk aktifitas yang bersifat kesenangan maupun akademik bagi seseorang. Maka, hipotesis ke lima dalam penelitian ini adalah: H5 :
Teman kuliah berpengaruh positif terhadap pemanfaatan internet sebagai sarana pendukung pendidikan.
METODE PENELITIAN Metode pengumpulan data menggunakan metode survei, yaitu melalui pemberian kuesioner secara langsung kepada responden. Responden diberikan waktu selama 10 menit untuk mengisi kuesioner, kemudian kuesioner diambil kembali. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 150 responden, yaitu proporsi angkatan 2009 sebanyak 40 responden, angkatan 2010 sebanyak 60 responden dan angkatan 2011 sebanyak 60 responden. Proporsi jumlah sampel per angkatan dihitung dengan teknik proportional random sampling. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda (multiple linier regression) yang bertujuan untuk menguji pengaruh faktor-faktor dalam unsur tugas, teknologi, individual dan lingkungan seperti; instruksi dosen, ketersediaan fasilitas internet, ekspektasi hasil, kepercayaan diri menggunakan internet dan teman kuliah berpengaruh positif terhadap pemanfaatan internet sebagai sarana pendukung pendidikan. Model penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:
14
Y = α + ß 1X1 + ß2X2 + ß3X3 + ß4X4 + ß5X5 + e Keterangan: Y = Pemanfaatan internet (internet usage) X1 = Instruksi dosen ( instruction of lecturer) X2 = Ketersediaan Fasilitas Internet ( availability) X3 = Ekspektasi hasil ( outcome expectations) X4 = Kepercayaan diri menggunakan internet( internet self-efficacy) X5 = Teman kuliah(peer group) e = error terms
Sebelum dilakukan pengujian dengan regresi linier berganda, maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen. Selanjutnya dilakukan uji asumsi klasik antara lain: uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas. Kemudian dilakukan pengujian hipotesis, yaitu koefisien determinasi (R2), uji F dan uji nilai-p .
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Kuesioner yang didistribusikan adalah 150 kuesioner. Responden diberikan waktu selama 10 menit untuk mengisi kuesioner, kemudian kuesioner diambil kembali. Total kuesioner yang dapat diolah adalah 150 kuesioner, hal ini berarti tingkat respon rate-nya mencapai 100%. Secara umum, informasi yang diperoleh melalui kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan (tabel 1), frekuensi penggunaan internet responden dalam kategori sering dengan lama waktu berinternet 3-5 jam/hari (tabel 2), mata kuliah yang paling sering menggunakan internet (tabel 3) yaitu Metodologi Penelitian, Teknologi Informasi Bisnis dan Sistem Informasi Manajemen (angkatan 2009); mata kuliah Teknologi Informasi Bisnis, Ekonomi Makro dan Sistem Informasi Akuntansi (angkatan 2010); dan mata kuliah Pengantar Akuntansi, Pengantar Bisnsi dan Pengantar Manajemen (angkatan 2011)
15
Jenis kelamin responden yang diperoleh dalam penelitian ini ditunjukkan dalam tabel 1 sebagai berikut: Tabel 1 Jenis Kelamin Responden Angkatan 2009 2010 2011
Jenis Kelamin
Frekuensi (orang)
Perempuan
27
Laki-laki
13
Perempuan
39
Laki-laki
21
Perempuan
36
Laki-laki
14
Total Responden Sumber: Data primer yang diolah, 2012
Jumlah 40 60 50 150
Frekuensi penggunaan internet pada mahasiswa Jurusan Akuntansi dalam penelitian ini ditunjukkan dalam tabel 2 berikut ini: Tabel 2 Frekuensi Penggunan Internet Frekuensi Penggunaan Internet Total Jarang Angkatan Sering Kadang-kadang Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % 2009 38 95 2 5 0 0 40 100 2010 52 86,7 8 13,3 0 0 60 100 2011 40 80 10 20 0 0 50 100 Sumber: Data primer yang diolah, 2012
16
Lamanya waktu yang digunakan mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk berinternet ditunjukkan dalam tabel 3 berikut ini: Tabel 3 Waktu yang digunakan untuk berinternet (jam/hari) Lama Waktu Penggunaan internet Total Angkatan 1-2 jam/hari 3-5 jam/hari >6 jam/hari Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % 2009 13 32,5 23 57,5 4 10 40 100 2010 18 30 35 58,3 7 11,7 60 100 2011 15 30 31 62 4 8 50 100 Sumber: Data primer yang diolah, 2012 Mata kuliah yang sering menggunakan internet sebagai sumber pendukung pendidikan pada mahasiswa Jurusan Akuntansi ditunjukkan dalam tabel 4 berikut ini: Tabel 4 Mata Kuliah yang Sering Menggunakan Internet Angkatan
2009
2010
2011
Jumlah (orang)
%
Metodologi Penelitian Teknologi Informasi Bisnis
18 17
45 43
Sistem Informasi Manajemen
9
23
Teknologi Informasi Bisnis Ekonomi Makro
32 20
53 33
Sistem Informasi Akuntansi
19
32
Pengantar Akuntansi Pengantar Bisnis
24 16
48 32
Pengantar Manajemen
15 170
30 113
Mata Kuliah
Total Sumber: Data primer yang diolah, 2012
17
Hasil pengujian validitas dan reliabilitas data menunjukkan tingkat kekonsistenan dan keakurasian yang baik. Selain itu, penelitian ini juga lolos uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas.
Uji Normalitas Berdasarkan perhitungan diketahui bahwa nilai Asymp.Sig. (2-tailed) adalah 0,647 > α 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai residual telah terdistribusi secara normal (Ho: diterima). Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N
150
Normal Parameters
a
Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
.0000000 1.67649006 .060 .060 -.057
Kolmogorov-Smirnov Z
.738
Asymp. Sig. (2-tailed)
.647
a. Test distribution is Normal.
Sumber: data primer yang diolah, 2012
Uji Multikolinearitas Tabel 6 menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel yang memiliki nilai VIF yang lebih besar dari 10 dan tidak ada nilai tolerance yang lebih kecil
18
dari 10% atau 0,1. Oleh karena itu, penelitian ini dinyatakan lolos uji multikolinearitas. Tabel 6 Hasil Uji Multikolinearitas Variabel
Collinearity Statistic
Status
Tolerance
VIF
Instruksi Dosen
0,680
1,471
Tidak terjadi multikolinearitas
Ketersediaan Internet
0,963
1,039
Tidak terjadi multikolinearitas
Ekspektasi Hasil
0,547
1,828
Tidak terjadi multikolinearitas
Kepercayaan Diri Menggunakan Internet
0,562
1,778
Tidak terjadi multikolinearitas
Teman Kuliah
0,718
1,392
Tidak terjadi multikolinearitas
Sumber: Data primer yang diolah, 2012
Uji Heteroskedastisitas Hasil tampilan output SPSS pada tabel 3 menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai absolut. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya diatas tingkat kepercayaaan 5%. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas.
19
Tabel 7 Uji Heteroskedastisitas Coefficients
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant)
a
Std. Error
1.102
.982
Instruksi_Dosen
.006
.039
Ketersediaan_Internet
.024
Ekspektasi_Hasil Kepercayaan_Diri_Menggun akan_Internet Teman_Kuliah
Beta
t
Sig.
1.122
.264
.014
.144
.886
.024
.082
.968
.335
-.015
.031
-.053
-.472
.637
.000
.047
.000
-.005
.996
.006
.038
.015
.157
.876
a. Dependent Variable: abs_res
Sumber: Data primer yang diolah, 2012
Koefisien Determinasi (R2) Hasil olah data statistika menunjukkan besar Adjusted R Square (adjusted r2) adalah 0,407. Hal ini berarti 40,7% variasi pemanfaatan internet pada mahasiswa Jurusan Akuntansi dapat dijelaskan oleh variabel independen (instruksi dosen, ketersediaan internet, ekpektasi hasil, kepercayaan diri menggunakan internet dan teman kuliah), sedangkan sisanya sebesar 59,3% dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model. Standar Error of Estimate (SEE) menunjukkan nilai sebesar 1,705. Makin kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen. Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel 8 berikut ini:
20
Tabel 8 Hasil Uji Koefisien Determinasi b
Model Summary
Std. Error of the Model 1
R
R Square .653
a
.427
Adjusted R Square .407
Estimate 1.705
a. Predictors: (Constant), Teman Kuliah, Ketersediaan Internet, Ekspektasi Hasil, Instruksi Dosen, Kepercayaan Diri Menggunakan Internet b. Dependent Variable: Pemanfaatan Internet
Sumber: Data primer yang diolah, 2012
Uji Signifikasi Simultan (Uji F) Dari hasil uji ANOVA diperoleh nilai F hitung sebesar 21,440 dengan angka signifikansi (P-value) sebesar 0,000. Dengan tingkat signifikansi 95% atau α = 0,05. Angka signifikansi (P-value) sebesar 0,000 < 0,05. Atas dasar perbandingan tersebut, maka H0 ditolak atau variabel instruksi dosen (X1), ketersediaan internet (X2), ekspektasi hasil (X3), kepercayaan diri menggunakan internet (X4) dan teman kuliah (X5) benar-benar berpengaruh secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel dependen Y (pemanfaatan internet). Hasil uji F dapat dilihat pada tabel 9 berikut ini:
21
Tabel 9 Hasil Uji F b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
311.758
5
62.352
Residual
418.782
144
2.908
Total
730.540
149
F
Sig.
21.440
.000
a
a. Predictors: (Constant), Teman Kuliah, Ketersediaan Internet, Ekspektasi Hasil, Instruksi Dosen, Kepercayaan Diri Menggunakan Internet b. Dependent Variable: Pemanfaatan Internet
Sumber: Data primer yang diolah , 2012
Hasil Uji Nilai - p
Hasil olah data menunjukkan bahwa ke lima variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi signifikan pada tingkat keyakinan 0,05. Hal ini terlihat pada nilai probabilitas signifikansi (nilai–p) untuk instruksi dosen sebesar 0,033. Variabel ketersediaan internet memiliki nilai–p sebesar 0,000. Nilai–p untuk variabel ekspektasi hasil sebesar 0,027. Variabel kepercayaan diri menggunakan internet memiliki nilai–p sebesar 0,011 dan nilai–p untuk variabel teman kuliah sebesar 0,013. Kesimpulannya, variabel pemanfaatan internet dipengaruhi oleh instruksi dosen, ketersediaan internet, ekspektasi hasil, kepercayaan diri menggunakan internet dan teman kuliah. Tabel hasil nilai-p dapat dilihat pada tabel 10 berikut ini:
22
Tabel 10 Hasil Nilai - p Variabel
Nilai-p
Kesimpulan Hipotesis
Instruksi Dosen
0,033
Diterima
Ketersediaan Internet
0,000
Diterima
Ekspektasi Hasil
0,027
Diterima
Kepercayaan Diri Menggunakan Internet
0,011
Diterima
Teman Kuliah
0,013
Diterima
Sumber: Data primer yang diolah (2012) Fenomena Internet Financial Reporting (IFR) dan pernyataan Rustiana (2004) yang mengatakan mahasiswa Jurusan Akuntansi harus memilki kompetensi dalam penggunaan teknologi informasi dalam hal ini internet, mendukung pemanfaatan teknologi internet pada mahasiswa Jurusan Akuntansi. Pemanfaatan teknologi internet tersebut dipengaruhi oleh variabel kontijensi tugas (instruksi dosen), teknologi (ketersediaan fasilitas internet), individual (ekspektasi hasil dan kepercayaan diri menggunakan internet) dan lingkungan (teman kuliah). Berdasarkan hasil analisis regresi dalam penelitian ini, telah ditunjukkan bahwa ke lima hipotesis dalam penelitian ini diterima. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa instruksi dosen memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap pemanfaatan internet oleh mahasiswa .Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Prastya dan Achjari (2008). Hal ini menjelaskan bahwa peran dosen menjadi titik sentral dalam mendorong mahasiswa memanfaatkan internet dalam proses studinya. Meskipun mahasiswa dapat berinisiatif sendiri untuk mencari tambahan informasi dari internet, namun dosen bisa memberi stimulus yang kuat. Pemanfaatan
23
internet secara optimal oleh mahasiswa dalam konteks akademis ternyata membutuhkan motivasi eksternal yaitu instruksi dosen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan internet memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap pemanfaatan internet oleh mahasiswa. Hasil tersebut konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Prastya dan Achjari (2008). Keberadaan sarana dalam hal ini merupakan syarat awal dari adanya keinginan yang dapat dilakukan oleh seseorang. Minat mahasiswa jurusan Akuntansi untuk memanfaatkan internet sebagai sarana pendukung pendidikan akan meningkat dengan tersedianya fasilitas untuk mengakses internet di lingkungan pendidikan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Peran universitas atau khususnya fakultas sangat penting. Hasil ini juga menunjukkan bahwa dorongan dosen saja tidak cukup tanpa diimbangi dengan ketersediaan saran untuk mengakses internet di lingkungan kampus. Memang sebagian mahasiswa mampu membayar akses internet di warung internet atau di rumah, namun fasilitas internet di kampus yang biasanya gratis untuk mahasiswa masih menjadi faktor penting. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa ekspektasi hasil yang diyakini mahasiswa memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap pemanfaatan internet oleh mahasiswa. Hal ini menjelaskan bahwa semakin besar pengharapan mahasiswa untuk mendapatkan informasi dengan cepat dan akurat, maka semakin besar kemungkinan mahasiswa memanfaatkan internet. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Prastya dan Achjari (2008). Dalam penelitian tersebut ekspektasi hasil tidak mempengaruhi mahasiswa
untuk
memanfaatkan
internet.
Motivasi
mahasiswa
untuk
memanfaatkan internet bukan berasal dari pemahaman mengenai manfaat internet untuk bisa membantu mereka berprestasi lebih baik. Hal ini kemungkinan terkait dengan kebiasan mahasiswa dalam proses pendidikan sebelumnya yang bersifat satu arah, yaitu mereka terbiasa menunggu materi dari guru atau dosen tanpa perlu bersusah payah mencarinya
24
Faktor lainnya yang mempengaruhi pemanfaatan internet sebagai sarana pendukung pendidikan adalah kepercayaan diri menggunakan internet pada mahasiswa, yaitu keyakinan seseorang bahwa mereka sanggup melakukan tindakan-tindakan yang akan menghasilkan efek yang diinginkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan diri menggunakan internet pada mahasiswa memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap pemanfaatan internet oleh mahasiswa. Hal ini menjelaskan bahwa semakin besar kepercayaan diri mahasiswa dalam menggunakan internet akan semakin besar akan memungkinkan mahasiswa memanfaatkan internet. Hasil penelitian juga selaras dengan hasil penelitian yang dilakukan Prastya dan Achjari (2008). Kepercayaan diri yang merupakan salah satu faktor intrinsik yang terdapat dalam elemen individu yang timbul sebagai akibat dari keeratan hubungan antara pengguna dan internet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teman kuliah memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap pemanfaatan internet oleh mahasiswa. Hasil ini sesuai teori pembelajaran sosial (social learning theory) yang diungkapkan oleh Albert Bandura dengan mempertimbangkan agen-agen sosialisasi primer seperti keluarga, teman-teman sebaya dan para pendidik di bangku kuliah.
PENUTUP Simpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai Adjusted r square yang semula 19% pada penelitian Prastya dan Achjari (2008) menjadi 40,7% akibat penambahan variabel independen yaitu teman kuliah. Artinya adalah 40,7 % variasi pemanfaatan internet pada mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonmika dan Bisnis Universitas Diponegoro dapat dijelaskan oleh variabel independen (instruksi dosen, ketersediaan fasilitas internet, ekpektasi hasil, kepercayaan diri menggunakan internet dan teman kuliah). Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa instruksi dosen, ketersediaan fasilitas internet, ekspektasi hasil, kepercayaan diri menggunakan internet dan teman kuliah
25
berpengaruh positif terhadap pemanfaatan internet sebagai sarana pendukung pendidikan.
Keterbatasan Penelitian ini tidak terlepas dari berbagai kelemahan. Pertama, penelitian ini hanya menguji pengaruh instruksi dosen, ketersediaan internet, kepercayaan diri menggunakan internet, ekspektasi hasil dan teman kuliah terhadap pemanfaatan internet tanpa meneliti lebih dalam dampaknya terhadap prestasi akademik mahasiswa. Kedua, penelitian ini hanya menguji pemanfaatan internet sebagai sarana pendukung pendidikan secara umum tanpa meneliti lebih lanjut pengaruh dan penerapannya pada setiap mata kuliah di Jurusan Akuntansi secara parsial.
Saran Bagi Penelitian Selanjutnya Penelitian lebih lanjut disarankan untuk tidak hanya melihat pengaruh instruksi dosen, ketersediaan internet, kepercayaan diri menggunakan internet, ekspektasi hasil dan teman kuliah terhadap pemanfaatan internet sebagai sarana pendukung pendidikan bagi mahasiswa, tetapi juga terhadap prestasi akademik mahasiswa secara keseluruhan yang tercermin dalam Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Selain itu, penelitian lebih lanjut disarankan untuk tidak hanya melihat pengaruh instruksi dosen, ketersediaan internet, kepercayaan diri menggunakan internet, ekspektasi hasil dan teman kuliah terhadap pemanfaatan internet sebagai sarana pendukung pendidikan secara umum, namun meneliti lebih rinci pengaruh dan penerapannya pada setiap mata kuliah di Jurusan Akuntansi secara parsial.
26
Implikasi a. Hasil penelitian menuntut para pendidik, yaitu para dosen untuk mensosialisikan penggunaan internet kepada mahasiswa dan mengarahkan alamat website yang dapat ditelusur, misalnya www.emeraldinsight.com, www.sciencedirect.com dan sebagainya kepada mahasiswa untuk dijadikan sumber referensi terkait mata kuliah sehingga mahasiswa akan menjadi termotivasi dan lebih aktif dalam menggali informasi melalui internet untuk memperkaya pengetahuan, membandingkan pengetahuan dan sebagainya, maka proses pembelajaran dapat berjalan komunikatif dua arah. b. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan fasilitas internet mempengaruhi pemanfaatan internet oleh mahasiswa. Dalam hal ini peran universitas atau khususnya fakultas sangat penting. Hasil ini juga menunjukkan bahwa dorongan dosen saja tidak cukup tanpa diimbangi dengan ketersediaan saran untuk mengakses internet di lingkungan kampus. Oleh karena itu, tidak hanya ketersediaan fasilitas internet saja yang harus diperhatikan tetapi juga fasilitas pendukungnya seperti jumlah stop kontak listrik, meja dan kursi yang memadai guna menunjang kelancaran akses mahasiswa yang biasanya menggunakan laptop.
27
DAFTAR PUSTAKA
Alshare, Khaled., Elizabeth Brandon, dan Donald Miller. 2005. “Internet Usage in the Academic Environment: The TAM’s Perspective”. Academy of Educational Leadership Journal, Vol. 09, No. 02. Cahyono, D.N. 2010. “Pengaruh Ketersediaan Fasilitas (Facilitation Available) Teknologi Informasi dan Pengalaman (Experiences) Terhadap Sikap Mahasiswa Akuntansi Dalam Menggunakan Komputer (Computer Attitudes)”. STIE PERBANAS. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisa Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Undip. Hasugian, Jonner. 2005. “Pemanfaatan Internet Studi Kasus Tentang Pola, Manfaat dan Tujuan Penggunaan Internet oleh Mahasiswa Pada Perpustakaan USU”. Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol.01, No.01, h.7-18. Hermana, Budi., Farida, dan Riza Adrianti. 2006. “Model Adopsi Internet Pada Kaum Ibu: Pengembangan dan Pengujian Instrumen Penelitian”. Universitas Gunadarma. Maharsi, Sri. 2000. “Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi Terhadap Bidang Akuntansi Manajemen”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 02, No. 02, h. 127-137. Munir. 2008. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Penerbit SPS Universitas Pendidikan. H.140-151. Mutmainah, Siti. 2008. “Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Berbasis Kasus yang Berpusat Pada Mahasiswa Terhadap Efektivitas Pembelajaran Akuntansi Keprilakuan”. Paper disajikan Pada Simposium Nasional Akuntansi ke-11, Pontianak, 23-24 Juli 2008. Nugroho, E. H. dan Didi Achjari.2004. “Faktor-faktor Penentu Penggunaan World Wide Web Sebagai Sarana Pendukung Pendidikan: Studi Empirik Mahasiswa Akuntansi di Yogyakarta”. Paper disajikan Pada Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi, Yogyakarta, 19 Juni 2004. Prastya, E. dan Didi Achjari. 2008. “Pemanfaatan Internet Sebagai Sarana Pendukung Pendidikan di Perguruan Tinggi”. Jurnal Akuntansi dan Teknologi Informasi, Vol. 7, No. 1, h. 15-25.
28
Puspitasari, Y. P., Zaenal Abidin, dan Dian Ratna Sawitri. 2009. “Hubungan Antara Dukungan Sosial Teman Sebaya dengan Kecemasan Menjelang Ujian Nasional Pada Siswa Kelas XII Reguler SMA Negeri 1 Surakarta”. Skripsi.Universitas Diponegoro. Rachmayani, L. E. 2001. “Studi Penggunaan Social Networking Sebagai Media Pembelajaran Bagi Mahasiswa Akuntansi di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur”. Universitas Pembangunan Nasional. Rachmawati dan Subekti Djamaluddin. 2009. “Pengaruh Faktor Individu dan Teknologi Terhadap penerimaan Pembelajaran Berdasarkan Teknologi Web Pada Mahasiswa Akuntansi di Universitas Sebelas Maret Surakarta”. Paper disajikan pada Simposium Nasional Sistem Teknologi Informasi, Yogyakarta, 27-28 Januari 2009. Rhoades, E. B., Tracy Irani, Ricky Telg, dan Brian E. Myers. 2008. “Internet as an Information Source: Attitudes and Usage of Students Enrolled in a college of Agriculture Course”. Journal of Agriculture Education, Vol.49, No.2. Sellydila. 2008. “Jaringan Internet dan Manfaat Internet”. Sellydila.blogsot.com/2008/08/jaringan-internet-dan-manfaat-internet. html. h.n.p. Diakses tanggal 06 Januari 2012. Soenhadji, I. M. dan Romdhoni Susiloatmadja. 2008. “Pemanfaatan Internet oleh Mahasiswa Sebagai Media Pencarian dan Penelusuran Informasi”. Paper disajikan pada Seminar Nasional Teknologi IV, Yogyakarta, 05 April 2008. Tella, Adeyinka. 2007. “University of Botswana Under Graduates Uses of the Internet: Implications on Academic Performance”. Journal of Educational Media and Library Sciences, Vol. 45, No. 2, h. 161-185. Teo, T. S. H., Margaret Tan, dan Wong Kok Buk. 1997. “A Contingency Model of Internet Adoption in Singapore”. International Journal of Electronic Commerce, Vol. 2, No. 2, h. 95-118. Weill, Peter., Olson, dan Maroethe H. (1989). “An Assessment of the Contingency Theory of Management Information System”. Journal of Management Information Systems, 6 (1), 63. “ Teori Albert Bandura”, http://edukasi.kompasiana.com/2011/03/12/teori-belajar sosial-albert-bandura/. Diakses tanggal 14 Januari 2012. “ Teori Instruksional Gagne”, http://www.scribd.com/doc/74659877/Teori-Gagne. Diakses tanggal 16 Januari 2012.
29
“ Teori Motivasi Victor Vroom”, http://www.anneahira.com/motivasi/teorimotivasi.htm. Diakses tanggal 14 Januari 2012. “ Teori Perilaku Green”, http://www.scribd.com/doc/73428943/18/Teori-PerilakuManusia-menurut-Lawrence-Green. Diakses tanggal 17 Januari 2012.