PENGARUH PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK (SISKA) TERHADAP KINERJA INDIVIDUAL DENGAN KEGUNAAN PERSEPSIAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING
Dwi Himma Aulia1
Dosen Pembimbing: Grace Widijoko, Dra., MSA., Ak
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang
Abstract The objective of research is to understand the influence of the use of academic information system (SISKA = sistem informasi akademik) on individual performance with the perceived useful as the moderating variable. Research population includes employees of Faculty of Economic and Business, University of Brawijaya Malang, which the total is 112 respondents. Sampling method is purposive sampling. All population members meet sample criteria, but the sample is only those meeting research criteria. The employee who has used SISKA is 45 freelances and 67 civil servants. The sample which meets criteria is counted to 71 respondents. Data are collected through questionnaire. The questionnaire has been examined with reliability and validity tests. The classical assumption test includes multicollinearity test, normality test and heteroscedasticity test. Hypothesis test is followed by T-test. Result of research indicates that the variable of the use of academic information system (SISKA) has positive and significant impact on individual performance. the variable of perceived useful is moderating the variable of the use of academic information system (SISKA) which is then influencing individual performance, and in such that, the variable of perceived useful represents the moderating variable.
Keywords: The Use of Information System, Perceived Useful, Individual Performance
1
Universitas Brawijaya,
[email protected]
PENDAHULUAN Teknologi sistem informasi dewasa ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat dan memiliki peran yang penting bagi organisasi. Teknologi sistem informasi muncul sebagai akibat semakin merebaknya globalisasi dalam kehidupan organisasi. Era globalisasi dan teknologi sistem informasi yang berkembang ini menyebabkan persaingan bisnis menjadi semakin ketat. Semula teknologi sistem informasi digunakan hanya terbatas pada pemrosesan data, dengan semakin berkembangnya teknologi informasi tersebut, hampir semua aktivitas organisasi saat ini telah dimasuki oleh aplikasi dan otomatisasi teknologi informasi. Kebutuhan akan teknologi sistem informasi menjadi sangat penting karena dapat menunjang proses kinerja yang lebih efektif. Berkembangnya teknologi informasi pada organisasi membawa dampak positif dan negatif bagi organisasi baik di sektor bisnis maupun sektor publik. Dampak positif bagi organisasi yakni, teknologi sistem informasi dapat dijadikan fasilitas untuk membantu kinerja organisasi secara efektif dan efisien. Teknologi sistem informasi tidak sepenuhnya memberikan kontribusi positif bagi penggunanya. Faktor yang seringkali muncul sebagai akibat dari dampak negatif yakni, faktor kemampuan pengguna yang dianggap tidak maksimal dalam menggunakan sistem. Menurut Kang (1998), penerapan teknologi sistem informasi bagi perusahaan akan membantu perusahaan dalam perbaikan kinerja organisasi jika perusahaan menerapkan sistem teknologi informasi secara aktual dan melakukan langkah secara efisien. Penerapan teknologi sistem informasi baru dalam suatu organisasi akan mempengaruhi keseluruhan organisasi, terutama pada sumber daya manusia. Faktor pengguna menjadi salah satu faktor terpenting dalam penerapan sistem baru, karena tingkat kesiapan pengguna untuk menerima sistem baru mempunyai pengaruh besar dalam menentukan sukses tidaknya pengembangan/penerapan sistem tersebut. Dalam penelitian ini peneliti akan menguji ulang sebagian rantai teknologi kinerja dengan mengganti variabel task-technology fit dengan variabel kegunaan persepsian untuk memprediksi dampak kinerja individual yang ditimbulkan oleh teknologi sistem informasi, karena menurut Goodhue dan Thompson (1995) dalam Agustiani (2010) faktor task-technology fit memiliki kelemahan, yaitu hanya menekankan pada faktor kesesuaian teknologi dengan tugas, tanpa mengukur evaluasi pemakai terhadap kinerja.
Peningkatan kinerja tidak hanya dipengaruhi oleh task-technology fit, tetapi juga tergantung pada faktor-faktor lain (misal kebiasaan, faktor sosial dan lainnya). Dalam hal ini penelitian terhadap faktor kesesuaian tersebut akan lebih bermanfaat jika dikombinasikan dengan faktor – faktor yang berkaitan dengan sikap dan perilaku pemakai. Penelitian ini mengacu pada penelitian Agustiani (2010). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Agustiani (2010) adalah adanya penggantian variabel moderating, responden, waktu, dan lokasi. Variabel yang diganti yaitu variabel kemudahan penggunaan. Responden dalam penelitian ini adalah karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang. Waktu penelitian ini adalah tahun 2013 dan berlokasi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan Sistem Informasi Akademik (SISKA) terhadap kinerja individual dan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan Sistem Informasi Akademik (SISKA) terhadap kinerja individual dimoderasi oleh kegunaan persepsian.
TELAAH PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Model Penerimaan Teknologi (TAM) merupakan salah satu teori tentang penggunaan sistem teknologi informasi yang dapat digunakan untuk menjelaskan penerimaan individual terhadap penggunaan sistem teknologi informasi. Technology Acceptance Model (TAM) diperkenalkan pertama kali oleh Fred D. Davis pada tahun 1986, sebagai adaptasi dari Technology of Reason Action (TRA) yang dikembangkan dari Theory of Reasoned Action (TRA). TAM berfokus pada sikap terhadap pemakai teknologi informasi, dimana pemakai mengembangkannya berdasarkan kegunaan persepsian dan kemudahan dalam pemakaian teknologi informasi. Sasaran dari TAM adalah untuk menyediakan sebuah penjelasan dari faktor-faktor penentu penerimaan komputer yang umum. TAM kurang umum dibandingkan dengan TRA. Model TRA dapat diterapkan karena keputusan yang dilakukan oleh individu untuk menerima suatu teknologi sistem informasi merupakan tindakan sadar yang dapat dijelaskan dan diprediksi oleh minat perilakunya. TAM menambahkan dua konstruk utama ke dalam model TRA. Dua konstruk utama ini adalah kegunaan persepsian (perceived usefulness) dan kemudahan penggunaan persepsian (perceived ease of use). TAM beragumentasi
bahwa penerimaan individual terhadap sistem teknologi informasi ditentukan oleh dua konstruk tersebut. Kegunaan persepsian (perceived usefulness) dan kemudahan penggunaan persepsian (perceived ease of use) keduanya mempunyai pengaruh ke minat perilaku (behavioral intention). Pemakai teknologi akan mempunyai minat menggunakan teknologi (minat perilaku) jika merasa sistem teknologi bermanfaat dan mudah digunakan. Kegunaan persepsian (perceived usefulness) juga mempengaruhi kemudahan penggunaan persepsian (perceived ease of use) tetapi tidak sebaliknya. Pemakai sistem akan menggunakan sistem jika sistem bermanfaat baik sistem itu mudah digunakan atau tidak mudah digunakan. Sistem yang sulit digunakan akan tetap digunakan jika pemakai merasa bahwa sistem masih berguna. Kegunaan
persepsian
didefinisikan
sebagai
kepercayaan
individu
dalam
meningkatkan derajat kinerja pekerjaan melalui penggunaan teknologi dan sistem informasi baru. Sedangkan, kemudahan penggunaan persepsian didefinisikan sebagai sebagai bagaimana individu belajar untuk mengoperasikan atau menggunakan teknologi atau sistem informasi baru (Davis et. al.., 1989; Gefen et. al.., 2003) dalam Dreana (2012). Tujuan inti dari TAM adalah untuk menyediakan sebuah gambaran yang mendasari pengaruh faktor-faktor ekstenal terhadap kepercayaan (belief) internal, sikap dan tujuan. TAM diformulasikan dalam usaha untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut dengan mengidentifikasi variabel-variabel yang mendasar seperti yang disarankan oleh risetriset sebelumnya yang menyalurkan faktor kognitif dan afektif dari penerimaan komputer dan menggunakan TRA sebagai dasar teoritis untuk model hubungan teoritis diantara variabel-variabel tersebut. TRA digunakan sebagai dasar teoritis untuk menentukan hubungan sebab akibat antara dua kunci belief, yaitu (1) perasaan kegunaan, dan (2) perasaan kemudahan dari penggunaan terhadap sikap user dan tujuan perilaku adopsi komputer sesungguhnya. Kedua kunci belief tersebut relevan untuk perilaku penerimaan komputer (dalam Kurniawan 2008) yang tercantum dalam Agustiani (2010). Sama dengan TRA, TAM mempostulatkan bahwa penggunaan komputer ditentukan oleh tujuan perilaku, namun perbedaannya adalah bahwa tujuan perilaku ditinjau secara bersama-sama ditentukan oleh sikap individu terhadap penggunaan sistem dan perasaan
kegunaan. Hubungan antara penggunaan sistem dan tujuan perilaku yang digambarkan dalam TAM menunjukkan secara tidak langsung bentuk-bentuk tujuan individu untuk melakukan tindakan yang positif. Hubungan antara perasaan kegunaan dan tujuan perilaku didasarkan pada ide bahwa dalam penyusunan organisasi, orang-orang membentuk tujuan-tujuan terhadap perilakunya yang diyakini akan meningkatkan kinerjanya. Hal ini karena kinerja yang meningkat merupakan instrumen untuk mencapai berbagai reward yang terletak di luar pekerjaan itu sendiri, seperti peningkatan gaji dan promosi (Vroom, dalam Goodhue dan Thompson, 1995). Kemudahan penggunaan persepsian akan berpengaruh positif terhadap niat perilaku. Individu pengguna sistem akan mempunyai niat menggunakan teknologi apabila merasa bahwa sistem tersebut mudah digunakan dan memiliki nilai manfaat. TAM dimaksudkan untuk permodelan penggunaan teknologi, maka perilaku yang timbul dari niat perilaku adalah perilaku dalam menggunakan teknologi. Task Technology Fit (TTF) dikembangkan oleh Goodhue dan Thompson (1995). TTF adalah tingkat dimana teknologi membantu individu dalam pelaksanaan tugas-tugasnya atau tugas jabatan. TTF merupakan persesuaian antara kebutuhan akan tugas-tugasnya atau tugas jabatan. Secara lebih spesifik, TTF merupakan persesuaian antara kebutuhan akan tugas-tugas, kemampuan individu dan fungsi teknologi. Prioritas TTF adalah interaksi tugas, teknologi dan individu. Berbagai macam tugas yang pasti (sebagai contoh, saling ketergantungan antara tugas dengan kebutuhan informasi dari beberapa unit organisasi) membutuhkan berbagai macam fungsi teknologi yang pasti (sebagai contoh, integrasi database dengan seluruh data perusahaan yang dapat diakses untuk seluruhnya). Pengaruh TTF terhadap pemanfaatan ditunjukkan melalui hubungan antara TTF dan kepercayaan mengenai konsekuensi penggunaan sistem. Hal ini dikarenakan TTF seharusnya merupakan penentu penting mengenai apakah sistem dipercaya dapat lebih bermanfaat, lebih penting atau relatif dapat memberikan keuntungan yang lebih. Pengaruh kinerja di dalam konteks ini berhubungan dengan prestasi dari tugas individu. Tingginya kinerja berimplikasi terhadap perbaikan efisiensi, perbaikan efektivitas dan atau peningkatan kualitas (Goodhue dan Thompson, 1995). Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut:
H1: Pemanfaatan Sistem Informasi Akademik (SISKA) berpengaruh positif terhadap kinerja individual. H2: Kegunaan persepsian memoderasi pengaruh pemanfaatan SISKA terhadap kinerja individual.
METODE PENELITIAN Populasi penelitian ini adalah karyawan Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang. Mengingat besarnya jumlah populasi pada penelitian ini, maka pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Kriteria yang ditetapkan yakni karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang yang menggunakan SISKA dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Karyawan yang dijadikan responden adalah karyawan yang pernah dan menggunakan SISKA dalam kinerjanya. Jumlah reponden yang digunakan sebesar 71 dari 112 karyawan yang memenuhi kriteria penentuan sampel. Jenis penelitian ini adalah explanatory research dengan metode pengumpulan data survei. Data yang terkumpul diolah menggunakan SPSS 17. Pengujian yang dilakukan adalah uji kualitas data, uji asumsi klasik, dan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi linier berganda.
HASIL DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif Jumlah kuesioner yang disebarkan kepada karyawan Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang adalah sebanyak 71 kuesioner. Adapun kuesioner yang tidak kembali sebanyak 1 buah, sehingga jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 70 buah. Setelah diperiksa terdapat 9 buah kuesioner yang tidak dapat digunakan karena terdapat data yang tidak diisi lengkap atau terdapat bias. Total jumlah kuesioner yang digugurkan sebanyak 9 buah kuesioner. Dengan demikian, tingkat respon rate dalam penelitian ini adalah 85,92%% dan kuesioner yang dapat diolah adalah sebanyak 61 buah sebagai sampel dalam penelitian ini. Komposisi dari 61 orang responden tersebut adalah jenis kelamin pria berjumlah 47 orang dengan persentase 77,05%, sedangkan jenis kelamin wanita berjumlah 14 orang dengan persentase 22,95%. Berdasarkan komposisi tersebut yang merupakan komposisi
tertinggi adalah jenis kelamin wanita. Statistik deskriptif lainnya mengenai sampel dapat ditunjukkan sebagai berikut: Tabel 1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian VARIABEL N
Kisaran Empiris Kisaran Teoritis Min Max Sum Std. Dev Mean Min Max Mean
Pemanfaatan SISKA 61 8 15 Kinerja Individual 61 10 15 Kegunaan Persepsian 61 15 25 Sumber : Data primer diolah, 2013
811 823 1368
2,55 1,73 1,49
22,43 13,29 13,49
3 3 5
15 15 25
9 9 15
Uji Kualitas Data Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua pertanyaan dalam kuesioner sudah memenuhi uji validitas karena nilai r hitung Corrected Item-Total Correlation untuk indikator konstruk pemanfaatan SISKA, kinerja individual dan kegunaan persepsian > dari r tabel 0,248. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa semua indikator konstruk pemanfaatan SISKA, kinerja individual dan kegunaan persepsian adalah valid. Untuk uji realibilitas, nilai Cronbach Alpha dalam penelitian ini >0,6. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semua variabel reliabel. Untuk variabel pemanfaatan SISKA menunjukkan reliabel dengan cronbach alpha 0,720 yang berarti 0,720 > 0,60. Hasil tersebut menunjukkan bahwa semua pertanyaan mengenai pemanfaatan SISKA adalah reliabel. Sedangkan untuk variabel kinerja individual, dari hasil output reliability menunjukkan bahwa variabel kinerja individual adalah reliabel dengan cronbach alpha 0,710 yang berarti 0,710 > 0,60. Hasil tersebut menunjukkan bahwa semua pertanyaan mengenai kinerja individual adalah reliabel. Untuk variabel kegunaan persepsian mempunyai nilai cronbach alpha 0,827 yang berarti 0,827 > 0,60. Hasil tersebut menunjukkan bahwa semua pertanyaan mengenai kegunaan persepsian adalah reliabel.
Uji Asumsi Klasik Berdasarkan pengujian dengan menggunakan grafik histogram dan grafik normal plot disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang normal. Sedangkan pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal
serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Kedua grafik ini menunjukkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Seluruh variabel menghasilkan nilai Tolerance >0,1 dan nilai VIF ≤10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model Y tidak terdapat gejala multikolinieritas. Nilai signifikansi uji koefisien korelasi Rank Spearman menunjukkan nilai probabilitas >0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi Y memenuhi homokedastisitas. Pengujian Hipotesis Pengujian terhadap hipotesis penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah pemanfaatan SISKA berpengaruh terhadap kinerja individual dan apakah kegunaan persepsian merupakan variabel moderating. Hasil pengujian hipotesis ditunjukkan sebagai berikut. Tabel 2 Koefisien Determinasi Model Summaryb Model 1
R
R Square a
.820
Adjusted R Square
.673
Std. Error of the Estimate
.661
.86704
a. Predictors: (Constant), Pemanfaatan_SISKA, Kegu_Persepsian b. Dependent Variable: Kinerja_Individual Sumber : Data primer diolah, 2013 Tabel 3 Hasil Uji Signifikansi Simultan ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
89.644
2
44.822
Residual
43.602
58
.752
133.246
60
Total
a. Predictors: (Constant), Pemanfaatan_SISKA, Kegu_Persepsian b. Dependent Variable: Kinerja_Individual Sumber : Data primer diolah, 2013
F 59.623
Sig. .000a
Tabel 4 Hasil Uji Statistik t Coefficientsa Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model
B
Std. Error
Beta
t
Sig.
1 (Constant)
2.763
.997
2.772 .007
Kegu_Persepsian
.318
.077
.543 4.133 .000
Pemanfaatan_SISKA
.271
.113
.313 2.385 .020
a. Dependent Variable: Kinerja_Individual Sumber : Data primer diolah, 2013 Berdasarkan hasil pengujian yang ditunjukkan pada tabel di atas model regresi yang terbentuk adalah sebagai berikut: Y = 1,499 + 0,255 X1 + 0,382 X2 + e Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa nilai R Square sebesar 0,673 atau 67%. Artinya bahwa variabel Y dipengaruhi sebesar 67% oleh variabel pemanfaatan SISKA sedangkan sisanya sebesar 33% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar variabel yang diteliti. Pembahasan Penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara pemanfaatan SISKA dengan kinerja individual. Diasumsikan bahwa dengan memanfaatkan sistem informasi dapat menjadikan kinerja lebih efektif. Kegunaan persepsian sebagai variabel moderating yang dapat mempengaruhi pemanfaatan SISKA terhadap kinerja individual.
PENUTUP Penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh positif antara pemanfaatan SISKA terhadap kinerja individual. Variabel kegunaan persepsian yang memoderasi pengaruh pemanfaatan SISKA dengan kinerja individual, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kegunaan persepsian merupakan variabel moderating yang memperkuat hubungan antara pemanfaatan SISKA sebagai variabel independen dengan kinerja individual sebagai variabel dependen.
Penelitian selanjutnya dapat dilakukan untuk tempat yang berbeda dengan objek yang lebih luas. Untuk penelitian selanjutnya hendaknya dilakukan di seluruh instansi sektor publik. Penelitian selanjutnya juga dapat memperluas model yang dikembangkan dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan sistem informasi terhadap kinerja individual misalnya dengan memasukkan variabel kepuasan pemakai.
DAFTAR PUSTAKA Alpar Paul and Kim Moshe. 1990. “A Microeconomic Approach to The Measurement of Information Technology Value.“ Journal of Management Information System, pp. 55 – 56 Between Participation and User Satisfaction of Four Contigency Factors. MIS Quarterly. abi/inform Global. Bodnar H George and Hopwood S.1995. William. Accounting Information System, edisi bahasa Indonesia, oleh Amir Abadi Jusuf dan Rudi M Tambunan, buku satu edisi keenam, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Bodnar, George H. and William S. Hopwood. 1998. Accounting Information System. 7th edition. Upper Saddle River-New Jersey:Prentice-Hall International, Inc. Davis, F.D, 1989, “Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and Acceptance of Information System Tecnology, MIS Quarterly, Vol. 13. No. 3, pp. 319-339. Davis, F.D, 1989. Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and Acceptance of Information System Tecnology, MIS Quarterly, Vol. 13. No. 3, pp. 319-340. Devaraj S. and Kohli.R. 2003. “Performance Impacts of Information Technology : Is Actual Usage The Missing Link ?.“ Management Science. Pp. 273–289. Doll, William dan Xiadong Deng. 2001. The Collaborative Use Of Information Technology: End User Participation and System Success. Information Resources Management Journals. abi/inform Global. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Cetakan IV. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Goodhue, D.L; Thompson, R.L, 1995. “Task-Technology Fit and Individual Performance.” MIS Quarterly (19:2), pp.213-236. Goodhue, Dale L.1995. “Understanding User Evaluation of Information Systems.”, Management Sciences. December 1995.
Guimaraes, Tor, Sandy D Staples., dan James D Mckeen. 2003. Empirically Testing Some Main-User Related Factors for System Development Quality. The Quality Management Journal. abi/inform Global. hal 39 – 55. Hsu, M. H. dan Chiu, C. M., 2004. “Predicting Electronic Service Continuance with a Decomposed Theory of Planned Behaviour,” Behaviour and Information Technology, Vol. 23, pp. 359-373. Ives dan Olson. 1984. User involment and MIS success: A review research. Management Science. abi/inform Global. Ives dan Olson. 1984. User involment and MIS success: A review research. Kang, Sungmin. 1998. “ Information Technology Acceptance : Evolving with the Changes in the Network Environment ” Center for information system management department of management science and information system graduate school of business. The University of Texas at Austin. IEEE. Management Journal. abi/inform Global. hal 39 – 55. Management Science. abi/inform Global McKeen, James; Tor Guimaraes dan James C Whetherbe. 1992. The Relationship Oswari, Teddy dan Miftah Andriansyah. 2008. Pengembangan Sistem Informasi Melalui Pemahaman Pengguna Sistem dan Kualitas Sistem. Seminar Ilmiah Nasional Komputasi dan Sistem Intelijen (KOMMIT 2008), Universitas Gunadarma, Depok, 20-21 Agustus 2008. (Tidak Dipublikasikan). Romney, Marshall B. and Paul John Steinbart (2000). Accounting Information System. 8th edition. Upper Saddle River-New Jersey: Prentice-Hall International,Inc. Rosalina, Kristin. 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Korupsi di Tingkat Kabupaten dan Kota di Indonesia (Dalam Konteks Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah). Tesis. Universitas Brawijaya Malang. Sekaran, Uma, 2006, Metodelogi Penelitian Untuk Bisnis, Salemba Empat, Jakarta. Some Main-User Related Factors for System Development Quality. The Quality Suryaningrum, Diah Hari. 2003. The Relationship Between User Participation and System Success: Study of Three contigency Factors on BUMN in Indonesia. Wilkinson, Cerullo., dan
Raval Wong.. 2000. Accounting Information System.
Fourth Edition, New York : John Wiley and Sons Inc.