COST ANALYSIS OF THE EFFECT OF HOLDING PERIOD TRANSACTION ORDINARY SHARES IN JAKARTA STOCK EXCHANGE
Drs. Supardi. MM
This research was conducted to determine whether transaction costs affect the holding period of shares of common stock of short-term on the Jakarta Stock Exchange. The samples were carried out adgement sampling of the most active stock and have the highest trading volume according to the JSX Monthly Statistics, the sample used in this study were 20 shares in JSE listed companies. Data used secondary data, while the method of data collection through the documentation and literature study method. The data analysis technique used is multiple regression analysis. Regression analysis shows that bid-ask spread in a single semester course which significantly affect the holding period of investors, while other variables are not significant. But basically the bid-ask spread, market value, and risk of return can be used to predict the variation of changes in the holding period for shares of common stock based on regression analysis of each independent variable affect the holding period, its just not significant
Keyword : Holding Period, BEJ
ANALISIS PENGARUH TRANSACTION COST TERHADAP HOLDING PERIOD SAHAM BIASA DI BURSA EFEK JAKARTA
Drs. Supardi. MM
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah biaya transaksi berpengaruh terhadap holding period saham biasa jangka pendek pada Bursa Efek Jakarta. Penentuan sampel dilakukan secara adgement sampling yaitu saham yang teraktif dan mempunyai volume perdagangan yang tertinggi menurut JSX Monthly Statistic, sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 20 saham perusahaan yang listing di BEJ. Data yang digunakan data sekunder, sedangkan metode pengumpulan data melalui metode dokumentasi dan studi pustaka. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi berganda. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa bid-ask spread pada semester satu saja yang berpengaruh secara signifikan terhadap holding period investor, sedangkan variabel lain tidak signifikan. Tetapi pada dasarnya bid-ask spread, market value, dan risk of return dapat digunakan untuk memprediksikan variasi perubahan holding period saham biasa karena berdasarkan analisis regresi masing-masing variabel independen berpengaruh terhadap holding period, hanya saja tidak signifikan
Kata kunci : holding period, BEJ
A. Latar Belakang Masalah Penelitian-penelitian tentang perilaku pasar saham beserta pelakunya telah banyak dilakukan dengan tujuan dan kepentingannya masing-masing. Salah satu studi yang telah banyak dilakukan berkaitan dengan perilaku pelaku pasar adalah studi tentang bid-ask spread harga saham khususnya yang berkaitan dengan faktor penyebab dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Studi yang pernah dilakukan Atkins dan Dyl (1997) menginvestigasi tentang pengaruh transaction cost yang dicerminkan oleh bid-ask spread terhadap holding period. Hasil studi Atkins yang dilakukan pada New York Stock Exchange dan Nasdaq periode 1975 sampai 1991 menghasilkan kesimpulan yang sama, selain itu hubungan yang lebih kuat antara kedua variabel tersebut terjadi pada Nasdaq yang memiliki spread lebih besar. Dari hasil kedua studi tersebut semakin meyakinkan bahwa transaction cost yang dicerminkan oleh bid-ask spread memang mempengaruhi keputusan investor dalam menentukan masa kepemilikan sahamnya. Di Indonesia penelitian yang sama juga pernah dilakukan Leny dan Indriantoro (1999). Studi tersebut menginvestigasi apakah di BEJ biaya transaksi
yang
dicerminkan
oleh
bid-ask
spread
yang
terbentuk
mempengaruhi keputusan investor dalam menentukan masa kepemilikan sahamnya. Hasil studi tersebut ternyata menghasilkan kesimpulan yang berbeda dengan penemuan Atkins. Leny menyimpulkan bahwa di BEJ, transaction cost tidak berpengaruh secara signifikan terhadap holding period, tetapi hanya variabel market value saja yang merupakan cerminan dari besarnya ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan investor dalam menentukan masa kepemilikan sahamnya. Perbedaan
kesimpulan
tersebut
kemungkinan
disebabkan
oleh
perbedaan kondisi pasar modal yang di observasi. Atkins menggunakan NYSE dan Nasdaq Stock Exchange yang relatif lebih berkembang dan efisien dari BEJ. Hasil studi Affandi (1998) tentang uji efisiensi bentuk setengah kuat di BEJ menghasilkan kesimpulan bahwa BEJ belumlah mencapai efisiensi bentuk setengah kuat. Dari perbedaan kondisi pasar modal tersebut, jika dilakukan penelitian dengan parameter model yang sama maka akan menghasilkan kesimpulan yang berbeda. Persamaan parameter model tersebut adalah tentang periode observasi yang digunakan. Kedua penelitian tersebut menggunakan periode observasi masa kepemilikan saham jangka panjang (tahunan), sedangkan kondisi di BEJ yang banyak meramaikan transaksi saham adalah investor-investor yang berorientasi pada capital gain, sehingga jika dilakukan penelitian tentang masa kepemilikan saham untuk jangka panjang adalah kurang sesuai.
Dengan dasar pemikiran itu, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang sama namun dengan periode observasi jangka pendek (enam bulanan). Hal ini dilakukan agar tercapai parameter variabel observasi yang lebih sesuai dengan kondisi pasar di BEJ. Dalam studi ini akan diteliti apakah investor-investor di BEJ yang memiliki time invesment horizon jangka pendek yang lebih panjang (pendek) akan menahan saham biasa yang memiliki bidask spread yang lebih tinggi (rendah). Pada studi ini juga memasukkan variabel tambahan market value sebagai cerminan dari ukuran perusahaan dan variabel risk of return yang merupakan standart deviasi dari return realisasi, yang dalam beberapa penelitian terdahulu kedua variabel tersebut terbukti berpengaruh terhadap holding period. Maka peneliti memilih judul “Analisis Pengaruh Transaction Cost Terhadap Holding Period Saham Biasa di BEJ Tahun 2003”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut: 1. Apakah bid-ask spread berpengaruh signifikan terhadap holding period. 2. Apakah market value berpengaruh signifikan terhadap holding period. 3. Apakah risk of return berpengaruh signifikan terhadap holding period. 4. Apakah
transaction cost yang dicerminkan dalam bid-ask spread
berpengaruh signifikan terhadap holding period saham biasa untuk periode jangka pendek.
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui: 1. Pengaruh bid-ask spread terhadap holding period 2. Pengaruh market value terhadap holding period 3. Pengaruh risk of return terhadap holding period 4. Menguji pengaruh transaction cost yang dicerminkan dalam bid-ask spread terhadap holding period saham biasa untuk periode jangka pendek.
D. Landasan Teori
1. Teori spread Mekanisme perdagangan di lantai bursa pada dasarnya tidak berbeda dengan kegiatan pada umumnya tetapi jika seseorang ingin membeli atau menjual efek, orang tersebut tidak dapat langsung membeli atau menjual efek di lantai bursa, melainkan harus melalui anggota bursa.. Anggota bursa selanjutnya akan bertindak sebagai penjual dan pembeli. Kegiatan transaksi perdagangan saham di lantai bursa dilakukan perusahaan efek melalui orang yang ditunjuk sebagai wakil perantara pedagang efek (WPPE). Atas jasanya kepada investor pialang atau broker (WPPE) mendapat balas jasa yang besarnya ditentukan antara investor dan pialang. Harga saham di bursa ditentukan oleh kekuatan pasar berarti harga tergantung pada kekuatan permintaan dan penawaran. Ada dua jenis pasar di bursa yaitu pasar reguler dan pasar negosiasi. Pasar reguler, harga terbentuk melalui proses tawar menawar (auction market) secara terus menerus berdasarkan kekuatan pasar, sedangkan pembentukan harga di pasar negosiasi dilakukan dengan cara negosiasi (Bursa Efek Jakarta, 1998). Stoll (1989) dalam Esther (1999) menyatakan bahwa dealer memperoleh kompensasi dari selisih harga jual dengan harga beli.Pada umumnya harga beli saham lebih rendah dari harga sebenarnya dan harga jual lebih tinggi dari harga sebenarnya. Besarnya spread dipengaruhi cost yang terjadi yaitu kepemilikan saham (inventory holding), pemrosesan pesanan (order procesing), dan informasi asimetri. Biaya pemilikan menunjukkan trade off antara memiliki terlalu banyak saham dan memiliki terlalu sedikit saham. Atas biaya pemilikan saham akan menimbulkan opportunity cost. Biaya pemrosesan pesanan meliputi biaya administrasi, pelaporan, proses komputer, telepon dan lainnya. Biaya informasi asimetri lahir karena adanya dua pihak trader yang tidak sama dalam memiliki dan mengakses informasi. Pihak pertama adalah informed trader yang memiliki informasi dan pihak lain yaitu uninformed trader yang tidak memiliki informasi. Jika kedua belah pihak
bertransaksi maka uninformed trader akan menghadapi risiko rugi jika bertransaksi dengan uninformed trader. Upaya untuk mengurangi risiko tersebut tercermin dalam bid-ask spread. Menurut Fabozzi (1999: 255–265) biaya transaksi meliputi biaya komisi, biaya pelaksanaan, dan biaya peluang yang dapat dikelompokkan menjadi komponen biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetapnya yaitu komponen biaya transaksi yang mudah diukur dan jumlahnya relatif kecil yang digambarkan dengan komisi-komisi untuk makelar, pajak, ongkos. Sedangkan biaya variabel adalah komponen biaya transaksi yang tidak mudah diukur, yang terdiri dari biaya pelaksanaan (execution cost), dan biaya peluang (opportunity cost). Execution cost yaitu biaya yang menggambarkan perbedaan antara harga pelaksanaan suatu sekuritas dan harga yang muncul jika tidak ada perdagangan. Karena kondisi ini tidak terjadi secara bersama-sama maka biaya transaksi yang nyata tidak dapat diobservasi bersama. Execution cost dibagi menjadi dua komponen yaitu biaya dampak pasar (market impact cost) dan biaya penentuan waktu pasar (market timing cost). Sedangkan biaya peluang (opportunity cost) merupakan biaya yang muncul akibat adanya perbedaan dalam kinerja investasi aktual dan investasi yang diinginkan dengan biaya tetap dan biaya pelaksanaan (execution cost). Perbedaan kinerja adalah konsekuensi karena tidak mampu menerapkan semua perdagangan yang diinginkan. Secara ringkas komponen biaya transaksi diikhtisarkan sebagai berikut: Biaya transaksi
= biaya tetap + biaya variabel
Biaya tetap
= komisi + ongkos + pajak
Biaya variabel
= biaya pelaksanaan + biaya peluang
Biaya pelaksanaan = biaya dampak pasar + biaya penentuan waktu pasar Biaya peluang
= selisih pengembalian yaang diinginkan dengan pengembalian aktual biaya pelaksanaan dan biaya tetap.
Spread yang terjadi di Bursa Efek Jakarta merupakan market spread yaitu selisih antara highest bid dan lowest ask yang terjadi pada saat tertentu.
2. Return a. Return realisasi Jogiyanto
(2000 :107–109)
return
realisasi
dihitung
berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return historis juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi dan risiko di masa yang mendatang. Beberapa pengukuran realisasi yang banyak digunakan adalah sebagai berikut: 1) Return total Return total merupakan return keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode tertentu. Return total sering disebut return saja. Return total dapat dihitung sebagai berikut: Pt Pt 1 Yield Return = Pt 1
Dimana: Pt
: harga saham penutupan minggu ini
Pt-1
: harga saham penutupan minggu sebelumnya
Yield : persentasi dividen terhadap harga saham
periode
sebelumnya. 2) Relatif Return Nilai return dapat dihitung sebagai berikut: Relatif return =
Pt Dt Pt 1
Dimana: Dt : dividen 3) Kumulatif Return Return total mengukur perubahan kemakmuran yaitu perubahan harga dari saham dan perubahan pendapatan dari dividen yang diterima. Perubahan kemakmuran menunjukkan tambahan kekayaan. Return total hanya mengukur perubahan kemakmuran
pada waktu tertentu, tetapi tidak mengukur total dari kemakmuran yang dimiliki. Untuk mengetahui total kemakmuran adalah IKK = KKo (1 + R1) ( 1 + R2 ) ... (1 + Rn ) Dimana: IKK : indeks kemakmuran kumulatif dari periode pertama sampai ke n KKo : Rt
kekayaan awal, biasanya digunakan nilai Rp 1
: return periode ke t dari awal periode (t-1) sampai akhir periode (t = n)
4) Return disesuaikan Return ini tidak hanya mengukur perubahan nilai uang (return nominal), tetapi juga mempertimbangkan tingkat daya beli dari nilai uang tersebut. Untuk mempertimbangkan hal tersebut return nominal perlu disesuaikan dengan tingkat inflasi yang ada. Return disesuaikan dapat dinyatakan sebagai berikut: RIA =
(1 R) 1 (1 IF )
Dimana: RIA : return disesuaikan dengan tingkat inflasi R
: return nominal
IF : tingkat inflasi 5) Rata-rata geometrik Rata-rata geometrik (geometric mean ) digunakan untuk menghitung rata-rata yang memperhatikan tingkat pertumbuhan kumulatif dari waktu ke waktu. Rata-rata geometrik lebih tepat digunakan untuk menghitung rata-rata return dari surat berharga yang melibatkan beberapa periode waktu. Rata-rata geometrik dapat dihitung dengan rumus: RG = [(1+R1) (1+R2) ... (1+Rn)]1/n-1 Dimana: RG : rata-rata geometrik R
: return
n
: jumlah dari return
b.
Risk of return saham Investasi selalu mengandung risiko yaitu berkenaan dengan ketidakpastian mengenai hasil yang akan diperoleh pemodal. Pemodal hanya bisa memperkirakan berapa keuntungan yang diharapkan dari investasinya dan seberapa jauh kemungkinan hasil yang sebenarnya nanti akan menyimpang dari hasil yang diharapkan. Apabila pemodal mengharapkan keuntungan yang tinggi maka dia akan menghadapi risiko yang tinggi pula. Risiko dan return merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dan mempunyai hubungan yang positif, semakin besar risiko yang harus ditanggung maka semakin besar return yang harus dikompensasikan.
E. Telaah Penelitian Terdahulu Penelitian-penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti digunakan sebagai telaah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Atkins dan Dyl (1997) Melakukan investigasi tentang pengaruh transaction cost yang dicerminkan oleh bid-ask spread terhadap holding period. Studi tersebut didasarkan pada teori yang disimpulkan Amihud dan Medelson (1986) yang menyatakan bahwa asset dengan transaction cost yang tinggi akan ditahan lebih lama oleh investor dan sebaliknya.Hasil studi Atkins yang dilakukan pada New York Stocck Excange daan Nasdaq periode 1975 sampai 1991 menghasilkan kesimpulan yang sama, selain itu hubungan yang lebih kuat antara kedua variabel tersebut terjadi di Nasdaq yang memiliki spread lebih besar. Dari hasil studi tersebut semakin meyakinkan bahwa transaction cost yang dicerminkan bid-ask spread memang mempengaruhi keputusan investor dalam menentukan masa kepemilikan sahamnya. 2. Stoll dan Miller (1989) Melakukan penelitian tentang penurunan fungsi bid-ask spread sebagai fungsi dari cost. Studi tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa bid-ask spread merupakan fungsi dari tiga komponen biaya yaitu inventory holding cost, order processing cost, dan advers information cost
dengan komposisi berturut-turut 0,1 spread, 0,47 spread dan 0,43 spread yang artinya jika nilai keseluruhan dari spread adalah 100%, 47%, dan 43%. 3. Leny dan Indriantoro Melakukan penelitian apakah di Bursa Efek Jakarta biaya transaksi yang tercermin oleh bid-ask spread yang terbentuk mempengaruhi keputusan investor dalam menentukan masa kepemilikan sahamnya. Hasil studi tersebut ternyata menghasilkan kesimpulan yang berbeda dengan penemuan Atkins. Leny menyimpulkan bahwa di BEJ, transaction cost tidak berpengaruh secara signifikan terhadap holding period, tetapi hanya variabel market value yang merupakan cerminan dari besarnya ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan investor dalam menentukan masa kepemilikan sahamnya. 4. Subali dan Diana Zuhroh (2002) Studi tersebut menginvestigasi apakah di Bursa Efek Jakarta biaya transaksi yang dicerminkan oleh bid-ask spread yang terbentuk mempengaruhi keputusan investasi dalam menentukan masa kepemilikan sahamnya. Studi ini mengambil sampel 30 saham yang mempunyai rangking tertinggi dari 20 saham teraktif menurut JSX Monthly Statistic periode 2000. Hasil studi menghasilkan kesimpulan bahwa hasil uji parsial menunjukkan variabel bid-ask spread dan variabel market value mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan investasi dalam menentukan masa kepemilikan saham. Koefisien determinan sebesar 42,272% pada semester satu dan 23,967% pada semester dua, menunjukkan bahwa kemampuan dari semua variabel independen dalam menjelaskan variasi perubahan variabel dependen adalah rendah. Hasil uji F test, menunjukkan bahwa semua variabel independen secara simultan mempengaruhi variabel dependen secara signifikan hanya pada semester satu pada level 5%, sedangkan pada semester dua baru signifikan pada level 10%. Sehingga dapat disimpulkan secara bersama-sama variabel bid-ask spread, market value dan risk of return dapat digunakan untuk memprediksikan besarnya holding period. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa untuk periode observasi
jangka pendek, pada tahun 2000 holding period investor di Bursa Efek Jakarta dipengaruhi oleh bid-ask spread, market value, dan risk of return, namun hanya variabel bid-ask spread dan market value saja yang signifikan pada level kepercayaan 5%. Perbedaan dengan penelitian yang sekarang dilakukan yaitu terletak pada jumlah sampel, periode data, teknik analisis data dan hasil penelitian. Penelitian ini dilakukan kembali karena para investor di BEJ dimungkinkan mulai memperhitungkan biaya transaksi yang dicerminkan bid-ask spread, market value yang mencerminkan ukuran perusahaan, risk of return yang mencerminkan tingkat risiko dalam berinvestasi saham biasa dan menentukan keputusan investor dalam menentukan masa kepemilikan.
F. Hipotesis Penelitian Untuk menguji pengaruh transaction cost terhadap holding period saham biasa, maka hipotesis penelitian ini adalah 1. Holding period dipengaruhi secara signifikan oleh bid-ask spread 2. Holding period dipengaruhi secara signifikan oleh market value 3. Holding period dipengaruhi secara signifikan oleh risk of return saham 4. Holding period dipengaruhi secara signifikan oleh bid-ask spread, market value, risk of return saham
G. Metode Penelitian 1. Populasi dan Sampel Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian sebagai sumber data yang memiliki ciri tersendiri dalam suatu penelitian, dalam penelitian ini populasi yang gunakan atau diteliti adalah seluruh saham yang listing di BEJ selama tahun 2003. Sedangkan sampel merupakan bagian yang menjadi objek yang sesungguhnya dari penelitian yang dilakukan, dalam pengambilan sampel metode yang digunakan adalah metode adgement sampling yang artinya sampel penelitian sengaja dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan dalam pemilihan sampel adalah sebagai berikut:
a. Perusahaan yang listing di BEJ b. Perusahaan yang sahamnya aktif diperdagangkan di BEJ c. Perusahaan yang mempunyai saham teraktif dengan volume transaksi tertinggi menurut kriteria JSX Monthly Statistic selama tahun 2003. Tabel 3.1 Daftar Sampel Perusahaan Yang Teraktif Berdasarkan Perdagangan atau Volume Transaksi Tertinggi Periode 2003: NNO Kode Perusahaan 1
BNBR
Bakrie & Brother Tbk
2
BNGA
Bank Niaga Tbk
3
BNII
Bank Internasional Indonesia Tbk
4
BUMI
Bumi Modern Tbk
5
GJTL
Gajah Tunggal Tbk
6
INDF
Indofood Sukses Makmur Tbk
7
INKP
Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
8
PNBN
Bank Pan Indonesia Tbk
9
RMBA
Bentoel Internasional Investama Tbk
10
TLKM
Telekomunikasi Indonesia Tbk
11
TRIM
Trimegah Securities Tbk
12
ASII
Astra Internasional Tbk
13
INTP
Indocement Tunggal Perkasa Tbk
14
LPBN
Bank Lippo Tbk
15
MYRX
Hanson Industri Utama Tbk
16
SMCB
Semen Cibinong Tbk
17
BBNI
Bank Negara Indonesia Tbk
18
BBCA
Bank Central Asia Tbk
19
JAKA
Jaka Artha Graha Tbk
20
UNTP
United Tractor Tbk
Volume
Sumber: JSX Monthly Statistic Tahun 2003
2. Data Yang Dibutuhkan dan Sumber Data Dalam penelitian ini data yang dibutuhkan diambil dari JSX Monthly Statistik, Indonestion Capital Market Directory 2004 dan pojok bursa efek MM UGM Yogyakarta. Data data tersebut meliputi: data bid-
ask spread, volume transaksi, jumlah dan saham beredar pada periode tahun 2003. 3. Teknik Analisis Data Analisis data adalah kegiatan memperkirakan atau menentukan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari perubahan suatu kejadian terhadap suatu kejadian lain serta memperkirakan atau meramalkan kejadian lainnya. Kejadian dalam hal ini dapat dinyatakan sebagai perubahan nilai variabel (Iqbal, 2004: 29). Dalam menganalisis data yang diperoleh, penulis menggunakan beberapa alat atau teknik analisis dengan tujuan untuk memberi kemudahan penulis dalam mendapatkan hasil yang diharapkan dan dapat mengambil kesimpulan apakah ada pengaruh transaction cost yang dicerminkan dalam bid-ask spread, market value, risk of return terhadap holding period saham biasa. Adapun alat atau teknik yang digunakan untuk menganalisis data yaitu dengan menggunakan: 1. Uji Normalitas Pengujian ini dilakukan sebelum melakukan ananlisis regresi, bertujuan untuk mengetahui kenormalan distribusi data yang diperoleh. Apabila data terbukti berdistribusi normal maka akan diperoleh hasil analisis yang lebih valid dan konsisten. 2. Analisis Regresi Berganda Pada penelitian ini analisis regresi dilakukan untuk mengetahui pola hubungan variabel
antara variabel dependen (holding period) dengan
independen
(spread,
market
value,
risk
of
return
saham).Analisis regresi yang dilakukan dalam pengujian ini adalah metode analisis regresi berganda, dengan persamaan regresi sebagai berikut: Hld Perin = α+ β1 Spreadin + β2 Mkt Valin + β3 Risk of returnin Dimana: HldPerin
:rata-rata panjangnya waktu investor menahan saham perusahaan i pada semester n
Spreadin
: rata-rata persentase bid-ask spread saham perusahaan i pada semester n
Mkt Valin
: rata-rata nilai pasar perusahaan i selama semester n
Risk of Retin:menunjukkan rata-rata tingkat risiko harga saham i selama semester n 3. Uji statistik Pengujian ini dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Teknik statistik yang perlu diperhatikan dalam analisis regresi berganda agar diperoleh hasil persamaan regresi yang baik untuk menaksir nilai variabel dependen adalah: a. Uji parsial (uji t) Uji parsial merupakan uji statistik bagi koefisien regresi dengan satu koefisien regresi yang mempengaruhi variabel dependen. Langkahlangkah pengujiannya adalah sebagai berikut: 1) Perumusan hipotesis Ho = bid-ask spread, market value, risk of return tidak berpengaruh secara signifikan terhadap holding period Ha = bid-ask spread, market value, rik of return berpengaruh secara signifikan terhadap holding period 2) Menentukan nilai kritis Nilai kritis dapat ditentukan dengan menggunakan tabel distribusi normal dengan memperhatikan tingkat signifikan (α = 0,05) dan banyaknya sampel yang digunakan. 3) Menentukan nilai t hitung 4) Membuat keputusan a. Berdasarkan nilai t hitung dan t tabel Jika –ttabel(α,n-k) < thitung < ttabel (α,n-k) maka Ho diterima Jika –ttabel (α,n-k) > thitung atau ttabel (α,n-k) > thitung Ho ditolak b. Berdasarkan probabilitas Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak
Ho ditolak Ho ditolak
Ho ditolak
-t(α, n-k)
t(α, n-k)
b. Pengukuran persentasi pengaruh semua variabel independen Persentase pengaruh semua variabel independen terhadap nilai variabel dependen dinyatakan oleh besarnya koefisien determinasi (R2), sedangkan rumusnya sebagai berikut: 2
R =
a Y b XY n Y
Y
2
nY
2
2
Dimana : R2 : besarnya koefisien determinasi sampel a : titik potong kurva terhadap sumbu y b : slope garis taksiran yang paling baik n : banyaknya data X : nilai variabel x Y : nilai variabel y Y nilai rata-rata variabel y c. Uji simultan (uji F) Pengujian ini menguji pengaruh variabel independen secara bersama-sama
(simultan)
terhadap
perubahan
nilai
variabel
dependen dilakukan melalui pengujian terhadap besarnya perubahan perubahan nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan (explained) oleh perubahan semua nilai variabel independen. Langkah-langkah analisis dalam pengujian hipotesis terhadap variasi nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variasi nilai variabel independen adalah sebagai berikut:
1) Perumusan hipotesis Ho= bid-ak spread, market value, risk of return secara bersama tidak berpengaruh secara signifikan terhadap holding period. Ha = bid-ask spread, market value, risk of retun secara bersama berpengaruh secara signifikan terhadap holding period.
2) Nilai kritis dalam distribusi F dengan tingkat signifikan α = 0,05 dan degree of freedom (df). 3) Nilai Fhitung F=
R 2 n k 1 k 1 R2
Dimana : R2 : koefisien determinasi n : jumlah subjek k : jumlah variabel bebas 4) Kriteria pengujian hipotesis Jika Fhitung < Ftabel (,v1,v2) maka Ho diterima Jika Fhitung > Ftabel (,v1,v2) maka Ho ditolak 5) Keputusan
Ho diterima
Ho di tolak
F (, v1, v2)
6) Kesimpulan Menolak Ho atau menerima Ho disimpulkan bahwa variasi perubahan nilai variabel dependen dapat dijelaskan atau tidak dapat dijelaskan oleh variasi perubahan nilai semua variabel independen,artinya semua variabel independen (x1 dan x2) secara bersama-sama (simultan) dapat berpengaruh terhadap variabel dependen (y).
H. Hasil Analisis 1. Uji Normalitas Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui distribusi normal pada masing-masing variabel penelitian dan untuk mengurangi skwness terlebih dahulu dilakukan natural logarithma (ln) sehingga pada dasarnya masing-masing variabel menjadi normal. Dari uji normalitas dapat disimpulkan bahwa semua variabel (holding period, bid-ask spread, market value dan risk of return) termasuk data yang normal. Hal ini terbukti bahwa semua nilai baik menurut Kolmogorov maupun Saphiro, dilihat dari nilai statistik dan signifikannya lebih besar dari 0,05. 2. Analisis Koefisien Regresi a. Analisis koefesien regresi semester 1 Koefisien persamaan regresi adalah Hld Persmt 1’03= -9,588 + 1,511 Spreadsmt 1’03 + 0,369 Mktval smt 1’03 - 0,00041 Risk of return smt 1’03 Dari hasil persamaan pada semester satu tahun 2003, konstanta sebesar –9,588 berarti bahwa dalam keadaan variabel lain diasumsikan tidak mengalami perubahan (nol) maka holding period mengalami penurunan sebesar –9,588. Koefisien regresi bid-ask spread adalah positif, sebesar 1,511. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan spread akan diikuti searah oleh holding period. Apabila bid-ask spread mengalami peningkatan satu rupiah maka holding period akan mengalami peningkatan sebear 1,511. Demikian juga market value bahwa koefisien regresinya positif yaitu sebeasar 0,369. Hal ini menunjukkan bahwa apabila market value meningkat satu lembar saham maka holding period meningkat sebesar 0,369, dimana variabel lain dianggap tetap. Koefisien regresi risk of return adalah negatif, sebesar – 0,00041. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan risk of return akan diikuti berbalik arah oleh perubahan holding period. Apabila risk of return mengalami peningkatan sebesar satu rupiah maka holding
period akan mengalami penurunan sebesar –0,00041, dimana variabel lain dianggap tetap. b. Analisis koefisien regresi semester 2 Koefisien persamaan regresi adalah Hld persmt2’03=-11,423 + 0,87 Spread smt2’03 + 0,309 Mktval smt2’03 –0,211 Risk of return smt2’03 Dari persamaan regresi semester dua tahun 2003, konstanta sebesar –11,423 menunjukkan bahwa dalam keadaan variabel lain diasumsikan tidak mengalami perubahan (nol) maka holding period mengalami penurunan sebesar –11,423. Koefisien persamaan regresi untuk bid-ask spread dan market value adalah positif, masing-masing sebesar 0,870 dan 0,309. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan variabel independen bid-ask spread dan market value akan diikuti searah oleh perubahan dependen holding period. Apabila bid-ask spread meningkat satu rupiah maka holding period akan meningkat sebesar 0,870, begitu juga apabila market value meningkat satu lembar saham maka holding period akan meningkat, dimana variabel lain dianggap tetap. Koefisien untuk risk of return adalah negatif, sebesar 0,211. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan variabel risk of return akan diikuti berbalik arah oleh perubahan holding period. Apabila risk of return mengalami peningkatan sebesar satu rupiah maka holding period akan mengalami penurunan sebesar 0,211, dimana variabel lain diangap tetap. 3. Pengujian Hipotesis a. Pengujian Hipotesis pada Semester Satu 1) Uji Parsial (Uji t) Pada analisis regresi semester satu dengan t-hitung untuk bid-ask spread 3,355, untuk market value 1,492 dan risk of return –0,018. Sedangkan t-tabel dengan df (0,05;17) sebesar 2,110. Dari hasil uji t tersebut, pengujian hipotesis secara parsial adalah sebagai berikut:
a) Pengaruh bid-ask spread terhadap holding period Dari hasil analisis uji t, menunjukkan bahwa bid-ask spread berhasil menerima hipotesis alternatif (Ha) yang berarti bid-ask spread berpenngaruh secara signifikan terhadap perubahan holding period investor. Hal ini dapat dilihat pada thitung lebih besar dari t-tabel (3,335 > 2,110) dan p-value yang menunjukkan angka yang lebih kecil dari 0,05 (0,004 < 0,05) yang berarti menerima Ha. Dari keputusan dan kesimpulan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 4.1 Daerah Peneriman dan Penolakan Ho Untuk Bid-ask Spread 1
Ho diterima Ho ditolak Ho ditolak -2,110 2,110 3,335
b) Pengaruh market value terhadap holding period Dari hasil uji t, menunjukkan bahwa variabel market value berhasil menerima hipotesis nol (Ho) yang berarti bahwa market value tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel holding period investor. Hal ini dapat dilihat pada thitung lebih kecil dari t-tabel (1,492 < 2,110) dan p-value yang menunjukkan angka lebih besar dari 0,05 (0,155 > 0,05) yang berarti menerima Ho.Dari keputusan dan kesimpulan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 4.2 Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho untuk Market value 1
Ho diterima Ho ditolak Ho ditolak -2,110 1,492 2,110
c) Pengaruh risk of return terhadap holding period
Dari hasil uji t, menunjukkan bahwa variabel risk of return berhasil menerima hipotesis nol (Ho) yang berarti risk of return tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan holding period investor. Hal ini dapat dilihat pada thitung lebih kecil dari t-tabel (0,018 < 2,110) dan p-value yang menunjukkan angka lebih besar dari 0,05 (0,986 > 0,05) yang berarti menerima Ho.Dari keputusan dan kesimpulan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 4.3 Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho Untuk Risk of Return 1
Ho diterima Ho ditolak Ho ditolak -2,110 -0,018 2,110
2) Pengukuran persentase pengaruh semua variabel independen (koefisien determinasi) Nilai koefisien determinasi untuk semester satu sebesar 0,557, menunjukkan bahwa variabel independen (bid-ask spread, market value dan risk of return) kemungkinan dapat menjelaskan variasi perubahan naik turunnya variabel dependen sebesar 55,7%. Sedangkan sisanya sebsar 44,3% merupakan pengaruh dari variabel independen di luar variabel yang dipakai dalam model regresi yang turut berpengaruh terhadap perubahan variabel holding period. 3) Uji Simultan (Uji F) Pada pengujian secara simultan, F-hitung pada analisis regresi semester satu adalah sebesar 6,705, sedangkan F-tabel dengan df (0,05;3;16) sebesar 3,24. Hal ini menunjukkan bahwa Fhitung lebih besar dari F-tabel (6,705 > 3,24) yang berarti menerima hipotesis alternatif (Ha) yang berarti bahwa semua variabel independen (bid-ask spread, market value dan risk of return) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan
terhadap holding period investor. Demikian juga bila dilihat pada p-value yang besarnya 0,004 lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa Ha diterima.Dari keputusan dan kesimpulan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 4.4 Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho Untuk Uji Simultan 1
Ho diterima 3,24
Ho ditolak 6,705
b. Pengujian Hipotesis pada Semester Dua 1) Uji Parsial (Uji t) Pada analisis regresi semester dua, t-hitung untuk bid-ask spread 1,898, untuk market value 1,174 dan untuk risk of return – 0,928. Sedangkan t-tabel dengan df (0,05; 17) sebesar 2,110. Dari hasil uji t tersebut, pengujian hipotesis secara parsial adalah sebagai berikut: a) Pengaruh bid-ask spread terhadap holding period Dari hasil uji t, menunjukkan bahwa bid-ask spread berhasil menerima hipotesis alternatif (Ha) yang berarti bid-ask spread berpengaruh terhadap holding period tetapi tidak signifikan. Hal ini dapat dilihat pada t-hitung lebih kecil dari ttabel (1,898<2,110) dan p-value yang menunjukkan 0,076 > 0,05.Dari
keputusan
dan
kesimpulan
tersebut
dapat
digambarkan sebagai berikut: Gambar 4.5 Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho Untuk Bid –ask Spread 2
Ho diterima Ho ditolak Ho ditolak -2,110 1,898 2,110
b) Pengaruh market value terhadap holding period Dari hasil uji t, menunjukkan bahwa variabel market value menerima hipotesis nol (Ho) yang berarti tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel holding period investor. Hal ini dapat dilihat pada t-hitung lebih kecil dari ttabel (1,174 < 2,110) dan pada nilai p-value sebesar 0,257 lebih besar dari 0,05 yang berarti menerima Ho.Dari hasil keputusan dan kesimpulan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 4.6 Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho Untuk Market Value 2
Ho diterima Ho ditolak
Ho ditolak
-2,110
1,174 2,110
c) Pengaruh risk of return terhadap holding period Dari hasil uji t, menunjukkan bahwa variabel risk of return menerima hipotesis nol (Ho) yang berarti risk of return tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan holding period investor. Hal ini dapat dilihat pada t-hitung lebih kecil dari t-tabel (0,928 < 2,110) dan pada nilai p-value sebesar 0,367 lebih besar dari 0,05 (0,367 > 0,05) yang berarti menerima Ho.Dari keputusan dan kesimpulan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 4.7 Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho Untuk Risk of Return 2
Ho ditolak -2,110
Ho diterima -0,920
Ho ditolak 2,110
2) Pengukuran persentase pengaruh semua variabel independen (koefisien determinasi) Nilai koefisien determinasi untuk semester dua sebesar 0,189, menunjukkan bahwa variabel independen (bid-ask spread, market value dan risk of return) kemungkinan dapat menjelaskan variasi perubahan naik turunnya variabel dependen sebesar 18,9%.
Sedangkan sisanya sebesar 81,1% merupakan pengaruh dari variabel independen di luar variabel dalam model regresi yang ikut mempengaruhi perubahan variabel dependen holding period investor. 3) Uji Simultan Pada pengujian secara simultan, F-hitung pada analisis regresi semester dua adalah sebesar 1,239, sedangkan F-tabel dengan df (0,05 ;3 ;16) sebesar 3,24. Hal ini menunjukan bahwa Fhitung lebih kecil dari F-tabel (1,239 < 3,24) yang berarti menerima hipotesis nol (Ho) yang menyatakan bahwa semua variabel independen (bid-ask spread, market value dan risk of return) secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap holding period investor. Demikian juga bila dilihat pada p-value yang besarnya 0,329 lebih besar dari 0,05 yang berarti Ho diterima.Dari
keputusan
dan
kesimpulan
tersebut
dapat
digambarkan sebagai berikut: Gambar 4.8 Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho Untuk Uji Simultan 2
Ho diterima 1,239
Ho ditolak 3,24
I. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalu tahap pengumpulan dan pengolahan data serta analisis regresi mengenai pengaruh bid-ask spread, market value dan risk of return terhadap holding period, maka dihasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Koefisien regresi variabel bid-ask spread dan market value menunjukkan tanda positif terhadap holding period secara berturut-turut pada semester satu dan dua. Hal ini berarti bahwa semakin besar bid-ask spread yang merupakan fungsi dari biaya transaksi yang harus ditanggung oleh investor dan semakin besar nilai market value yang mencerminkan ukuran suatu
perusahaan maka semakin lama pula saham akan ditahan atau dimiliki oleh investornya. 2. Hasil uji parsial menunjukkan bahwa variabel bid-ask spread saja yang berpengaruh signifikan terhadap holding period untuk semester satu dan dua tahun 2003 pada level 5%. Pada semester dua bid-ask spread berpengaruh mendekati signifikan. Dengan hasil ini memberikan kesimpulan bahwa secara parsial variabel
bid-ask spread mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap keputusan investor dalam menentukan masa kepemilikan saham. 3. Koefisien determinasi sebesar 55,7% pada semester satu dan 18,9% pada semester dua. Pada semester satu menunjukkan bahwa kemampuan dari semua variabel independen dalam menjelaskan variasi perubahan variabel adalah tinggi, sedangkan semester dua menunjukkan koefisien determinasi yang rendah. 4. Hasil uji secara simultan, menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel bid-ask spread, market value dan risk of return berpengaruh secara signifikan dan dapat digunakan untuk memprediksi besarnya holding period hanya pada semester satu. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa untuk periode observasi jangka pendek pada tahun 2003, holding period investor di Bursa Efek Jakarta dipengaruhi oleh bid-ask spread, market value dan risk of return, namun hanya variabel bid-ask spread saja yang signifikan pada level 5%.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim, Nasuki Hidayat, Studi Empiris Tentang Pengaruh Volume Perdagangan Dan Return Terhadap Bid-Ask Spread Saham Industri Rokok Di BEJ Dengan Model Koreksi Kesalahan, JRAI, Vol.3, No.1,Januari 2000. Amin sulistyo, Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal di BEJ, Tesis UGM,Yogyakarta, Tidak Diterbitkan, 2003. Esther Setiadjie, Analisis Perubahan Bid-ask Spread Dalam Return Variance Saham Pasca Stock Split, Tesis MM UGM,Yogyakarta, Tidak Diterbitkan,1999. Fabozzi J Frank, Manajemen Investasi, Edisi satu, Penerbit Salemba Empat,1999. Hasan Iqbal, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, Edisi satu, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2004. Ita Nur R, Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Harga Saham, Skripsi Fakultas Ilmu Sosial UNY,Yogyakarta, Tidak Diterbitkan, 2004. Jakarta Stock Exchange, Indonesia Capital Market Direktory, Jakarta, 2004. Jakarta Stock Exchange, JSX Montly Statistik,Vol. 12, Jakarta, 2003. Jogiyanto, Teori Portofolio Dan Analisis Investasi, Edisi Kedua, BPFE, Yogyakarta,2000 Marzuki Ustman, Singgih Riphat, Syahrir Ika, Pengetahuan Dasar Pasar Modal, Edisi Satu, Jurnal Keuangan dan Moneter dan Institut Bankir Indonesia,Jakarta, 1998. Moenar Daniel, Metode Penelitian Sosial Ekonomi, Edisi Satu, Bumi Aksara, Jakarta, 2002. Robert D Mason dan Douglas A, Teknik Statistik Untuk Bisnis Dan Ekonomi (terj), Edisi Kesembilan, Erlangga, Jakarta, 1999. Singgih Santoso, SPSS 10: Mengolah Data Statistik Secara Profesional, Jakarta, Elex Media Komputindo,2002. Suad Husnan, Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi Tiga, UPP AMP YKPN Yogyakarta,2001. Subali, Diana Zuhroh, Analisis Pengaruh Transaction Cost Terhadap Holding Periode Saham Biasa, JRAI Vol.5, No. 2, Mei, 2002
Soehardi Sigit, Pengantar Metodologi Penelitian Sosial-Bisnis-Manajemen, Edisi Satu, FE UST Yogyakarta,1999. Sunariyah, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Edisi Keempat, UPP AMP YKPN, Yogyakarta,2004.