ANALISIS PENGARUH PROMOSI, KUALITAS PRODUK DAN BRAND IMAGE MOTOR MATIC HONDA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SERTA DAMPAKNYA PADA LOYALITAS PELANGGAN (Studi kasus: Pengguna Sepeda Motor Matic Honda di Kecamatan Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan)
Disusun oleh: DIDI ZAINUDDIN 106081002399
MANAJEMEN PEMASARAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431/2011M
1
PENGARUH PROMOSI, KUALITAS PRODUK DAN BRAND IMAGE MOTOR MATIC HONDA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SERTA DAMPAKNYA KEPADA LOYALITAS PELANGGAN (Studi Kasus Pengguna Sepeda Motor Matic Honda Di Kecamatan Ciputat Timur Tang-Sel) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Persyaratan Penulisan Skripsi Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh Didi Zainuddin Nim : 106081002399 Dibawah Bimbingan
Pembimbing I
Pembimbing II
Dr. Yahya Hamja.MM Nip. 19490602 197803 1 001
Suhendra, S.Ag.,MM Nip. 19711206 200312 1 001
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432/2011
2
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini kamis tanggal 9 september tahun Dua Ribu sepuluh telah dilakukan ujian komprehensif atas nama Didi Zainuddin NIM 106081002399 dengan judul skripsi “Analisis Pengaruh Promosi, Kualitas Produk Dan Brand Image Motor Matic Honda Terhadap Keputusan Pembelian Serta Dampaknya Pada Loyalitas Pelanggan (Studi Kasus: Pengguna Motor Matic Honda Di Kecamatan Ciputat Timur Tangerang Selatan). Memperhatikan penampilan tersebut selama ujian berlangsung, maka judul skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi pada program Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 9 September 2011 Tim Penguji Ujian Komprehensif
Suhendra, S.Ag.,MM
Ela Patriana, MM, AAAIJ Sekretaris
Ketua
Dr. Yahya Hamja, MM Penguji Ahli
3
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini Rabu 23 Februari tahun Dua Ribu Sebelas telah dilakukan ujian skripsi atas nama Didi Zainuddin NIM 106081002399 dengan judul skripsi “Analisis Pengaruh Promosi, Kualitas Produk Dan Brand Image Motor Matic Honda Terhadap
Keputusan
Pembelian Serta
Dampaknya
Pada
Loyalitas
Pelanggan (Studi Kasus: Pengguna Motor Matic Honda Di Kecamatan Ciputat Timur Tangerang Selatan). Memperhatikan penampilan tersebut selama ujian berlangsung, maka judul skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi pada program Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 23 Februari 2011 Tim Penguji Sidang Skripsi
Dr Yahya Hamja,MM
Suhendra, S.Ag.,MM
Pembimbing I
Pembimbing II
Prof. Dr. Abdul Hamid. MS
Leis Suzanawaty. SE., M.Si
Ketua
Sekretaris
Dr. Ahmad Dumyathi Bashori, MA Penguji Ahli
4
DAFTAR TABEL No
1. 2. 3.
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26.
Tabel 3.1 4.1 4.2
4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8 4.9 4.10 4.11 4.12 4.13 4.14 4.15 4.16 4.17 4.18 4.19 4.20 4.21 4.22 4.23 4.24 4.25
27. 4.26 4.27 28. 29.
4.28
30. 4.29 31. 4.30 4.31 32. 33. 34.
4.32 4.33
35. 4.34
Keterangan Operasional Variabel Penelitian Batas Daerah Ciputat Tangerang Selatan Hasil instrument kontribusi X1, X2, X3 terhadap Y1 yang berdampak pada Y2 Reliabilitas Jenis Kelamin Usia Responden Pekerjaan Responden Mendapatkan informasi tentang motor matic honda Membeli motor matic honda karena iklan yang di media Teringat motor matic honda dan tertarik tuk membeli Adanya discon ketika membeli matic honda Adanya hadiah yang diberikan jika membeli matic honda Kemampuan karyawan tuk menarik konsumen Seringnya mengadakan pameran Motor matic honda ikut serta mensponsori acara Ada informasi dari mulut kemulut tentang matic honda Motor matic Honda menawarkan melalui telemarketing Matic honda membatu aktivitas saya sehari Motor matic Honda menawarkan jenis dan warna yang beragam Motor Matic Honda dilengkapi spesifikasi yang inovatif Motor matic Honda berteknologi tinggi dan irit BBM Motor matic Honda tidak cepat panas dan tahan getaran Motor matic Honda dapat diperbaiki disemua bengkel Motor matic Honda memiliki penampilan yang sporty Citra yang baik dimasyarakat Logo dan tag line motor matic Honda yang menarik dan mudah diingat Kebanggaan dalam mengendarai motor matic Honda Membeli motor matic Honda untuk memenuhi kebutuhan aktivitas Pengaruh media massa dan elektronik secara tidak langsung Kepuasan dalam mengendarai motor matic Honda Manfaat motor matic Honda dalam memberikan kepuasan Pentingnya motor matic honda untuk menunjang aktivitas hari-hari Motor matic Honda memiliki nilai guna yang lebih baik dibanding dengan motor matic lainnya Harga motor matic Honda yang ditawarkan sesuai dengan kualitas yang ditawarkan Motor matic Honda yang ditawarkan sesuai dengan mutu
Hal 53 56 61
63 64 64 65 66 66 67 67 68 68 69 69 70 70 71 71 72 72 73 73 74 74 75 75 76 76 77 78 78 79 79
80
5
36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56.
4.35 4.36 4.37 4.38 4.39 4.40 4.41 4.42 4.43 4.44 4.45 4.46 4.47 4.48 4.49 4.50 4.51 4.52 4.53 4.54 4.55
dan kualitas yang diberikan Adanya jaminan yang diberikan kepada semua produk motor matic Honda Adanya garansi mesin yang diberikan untuk semua Motor matic honda Adanya pengorbanan yang besar jika beralih pada motor matic lain. Adanya informasi yang positif dari kerabat dekat tentang motor matic Honda Murah dan mudah didapat harga suku cadang motor matic Honda serta kualitas yang terjamin Adanya fasilitas service center yang banyak dan mudah dikunjungi Adanya rekomendasi dari kerabat tentang kualitas benefit motor matic Honda Kecendrungan menggunakan motor matic Honda dibanding merek pesaingnya Koefisien Determinasi struktur I Koefisien anova struktur I Hasil uji parsial (Uji T) struktur I Koefisien Determinasi triming struktur I Koefisien anova triming struktur I Hasil uji parsial (Uji T) triming struktur I Koefisien Determinasi struktur II Koefisien anova struktur II Hasil uji parsial (Uji T) struktur II Koefisien Determinasi triming struktur II Koefisien anova triming struktur II Hasil uji parsial (Uji T) triming struktur II Koefisien korelasi
81 81 82 82 83 84 84 85 86 87 89 93 93 94 96 97 99 103 103 104 105
6
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Model Krangka Pemikiran Penelitian………………….
44
Gambar 4.1 Model I Jalur Path……………………………………..
96
Gambar 4.2 Model II Jalur Path…………………………………….
106
7
ABSTRACT
Didi Zainuddin, thesis title "The Influence of Promotion, Product Quality and brand image of Honda Motor Matic Buying Decision impacting on Customer Loyalty. (Case Study of Users Honda Motor Matic In Ciputat)" Bachelor One (S1) in Marketing Management Faculty of Economics And Business University of Islam Syarif Hidayatullah Jakarta. This study aimed to determine the influence of promotion, product quality and brand image to the buying decision and theirs impact on customer loyalty. This research using probability sampling by convenience sampling. Data is obtained by distributing questionnaires to 60 respondents and retrieve secondary data from journals, books and the Internet to support this research. This study shows that promotion, product quality and brand image significantly influence the buying decision. from research know that the only variable promotion and brand image that significantly influence the purchase decision. And besides it's only buying decision variable has positive impact on customer loyalty. Keywords: promotion, product quality, brand image, purchase decision and customer loyalty
8
ABSTRAK Didi Zainuddin, judul skripsi “Pengaruh Promosi, Kualitas Produk dan Brand Image Motor Matic Honda terhadap Keputusan Pembelian yang berdampak pada Loyalitas Pelanggan.(Studi Kasus Pengguna Motor Matic Honda Di Ciputat)” Strata Satu (S1) Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi, kualitas produk dan brand image terhadap keputusan pembelian serta dampaknya pada loyalitas pelanggan. Penelitian ini menggunakan probabilitas sampling dengan convenience sampling. Data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada 60 responden dan mengambil data sekunder dari jurnal, buku dan internet untuk mendukung penelitian ini. Penelitian ini menunjukan bahwa promosi, kualitas produk dan brand image berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa hanya variable promosi dan brand image yang berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Dan selain itu hanya variable keputusan pembelian yang berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan.
Kata kunci : promosi, kualitas produk, brand image, keputusan pembelian dan loyalitas pelanggan
9
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Didi Zainuddin
Tempat dan Tanggal Lahir
: Jakarta, 31 Maret 1986
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Alamat
: Jl. Kebon Jeruk Raya No 51 Rabelong Jak-Bar
Telepon
: 0815 85867773
E-mail
:
[email protected]
Ayah
: M. Soleh
Ibu
: Zainabun
Pendidikan Formal 1. SDN Ujung Jaya
: 1992 - 1998
2. SMP La Tansa
: 1998 - 2001
3. SMA La Tansa
: 2001 - 2004
4. UIN Syarif Hidayatulla Jakarta
: 2006 - 2011
Pendidikan Non Formal 1. Pelatihan Jurnalistik dan Public Speaking
: 2002
2. Pembinaan Kuartir Pramuka
: 2004
3. Pelatihan dan Pendidikan Pengajaran
: 2004
Pengalaman Organisasi 1. Anggota Sub Rayon OSIS SMA
: 2002 - 2003
2. Anggota OSIS SMA
: 2003 - 2004
Pengalaman Kerja 1. Freelance PT. Jarum 97
: 2008
2. Freelance PT Kartika Buana Ayu
: 2010 - 2011
10
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Didi Zainuddin
Tempat dan Tanggal Lahir
: Jakarta, 31 Maret 1986
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Alamat
: Jl. Kebon Jeruk Raya No 51 Rabelong Jak-Bar
Telepon
: 0815 85867773
E-mail
:
[email protected]
Ayah
: M. Soleh
Ibu
: Zainabun
Pendidikan Formal 5. SDN Ujung Jaya
: 1992 - 1998
6. SMP La Tansa
: 1998 - 2001
7. SMA La Tansa
: 2001 - 2004
8. UIN Syarif Hidayatulla Jakarta
: 2006 - 2011
Pendidikan Non Formal 4. Pelatihan Jurnalistik dan Public Speaking
: 2002
5. Pembinaan Kuartir Pramuka
: 2004
6. Pelatihan dan Pendidikan Pengajaran
: 2004
Pengalaman Organisasi 3. Anggota Sub Rayon OSIS SMA
: 2002 - 2003
4. Anggota OSIS SMA
: 2003 - 2004
Pengalaman Kerja 3. Freelance PT. Jarum 97
: 2008
4. Freelance PT Kartika Buana Ayu
: 2010 - 2011
11
DAFTAR ISI DAFTAR RIWAYAT HIDUP ABSTRACT………………………………………………………………...
i
ABSTRAK…………………………………………………………………
ii
KATA PENGANTAR………………………………………………………
iii
DAFTAR ISI………………………………………………………………
v
DAFTAR TABEL…………………………………………………………
vii
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………
ix
BAB I
BAB II
BAB III
PENDAHULUAN A. Latar Belakang………………………………………………
1
B. Perumusan Masalah…………………………………………
6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian………………………………
7
TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Manajemen Pemasaran…………………………
9
B. Promosi………………………………………………………
12
C. Product Quality (Kualitas Produk) …………………………
16
D. Brand Image (Citra Merek) ………………………………
20
E. Keputusan Pembelian………………………………………
26
F. Loyalitas Pelanggan..………………………………………
33
G. Hubungan Antar Variabel........................................................
40
H. Penelitian Terdahulu………………………………………
41
I. Kerangka Pemikiran………………………………………
44
J. Hipotesis………………………………………………………
45
METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian…………………………………
46
B. Metode Penentuan Sampel…………………………………...
46
C. Metode Pengumpulan Data…………………………………
47
D. Metode Analisis Data………………………………………
48
E. Operasionalisasi Variabel……………………………………
53
12
BAB IV
BAB V
PENEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian…………………………
56
B. Validitas dan Reliabilitas……………………………………
60
C. Pembahasan Hasil Penemuan dan Pembahasan Kuesioner …
63
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI Kesimpulan ………………………………………………
110
Implikasi ………………………………………………………
110
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………… 112 LAMPIRAN-LAMPIRAN …………………………………………………… 116
13
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman serta tuntutan mobilitas yang tinggi kendaraan merupakan suata alternatif yang baik untuk mendukung aktivitas tersebut. Akan tetapi akhir-akhir ini di Ibu kota sering terjadi kemacetan lalu lintas yang bisa menghambat aktivitas tersebut. Oleh karenanya masyarakat membutuhkan solusi yang tepat untuk mengurai kemacetan tersebut berupa mode transportasi yang mudah, murah, simpel, serta dapat menerobos kemacetan Ibu kota dengan cepat. Sehingga pihak ATPM melihat peluang pasar akan mode transportasi tersebut dengan memproduksi kendaraan roda dua sebagai alternatif yang jitu bagi masyarakat. Sehingga untuk memenuhi permintaan tersebut pihak-pihak ATPM Honda, Yamaha dan Suzuki saling berkompetisi untuk menciptakan kendaraan dengan model dan jenis yang beragam seperti sepeda motor matic dan manual dan berinovasi untuk menarik minat beli konsumen. Terbukti dengan seringnya terjadinya kemacetan jalan ibu kota dan tuntutan mobilitas yang tinggi sehingga banyak masyarakat yang berpindah dari kendaraan mobil ke motor yang menawarkan segala kemudahan dan kecepatan untuk mencapai tujuan tanpa harus terjebak kemacetan. Akan tetapi akhir-akhir ini tren penggunaan jenis scutic memang tidak bisa dilepaskan dari minat masyarakat terhadap sepeda motor jenis bebek yang memadukan kelincahan dan kenyamanan berkendara sepeda motor bebek dan
14
kemudahan transmisi otomatik. Jalanan yang sering macet, membutuhkan sepeda motor yang lincah bermanuver tanpa perlu sering ganti gigi persneling, menjadi alasan lainnya. Terlebih, konsep itu juga digemari kalangan muda khususnya para wanita yang senang dengan bentuk sandaran kaki yang berbeda dari sepeda motor jenis lainnya. Terbukti dengan semakin populer kendaraan roda dua bertransmisi otomatis dan ternyata mampu menguasai pasar sepeda motor Indonesia pada pertengahan tahun 2010. Bahkan, pada penjualan sepeda motor nasional pada Juni lalu, varian sepeda motor matik mampu mengakhiri dominasi varian bebek atau underbone. Berdasarkan data yang dirilis Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI) kontribusi skutik terhadap pasar nasional telah mencapai 48,4 persen dengan penjualan sebesar 317.617 unit pada Juni 2010. Sementara itu, penjualan bebek hanya mencapai 300.528 unit atau 45,8 persen dan sport 37.164 unit atau 5,6 persen. Kondisi ini membuat PT Astra Honda Motor (AHM) ikut andil berupaya mempertahankan kepemimpinan dalam melawan pesaingnya di pasar sepeda motor bebek (cube) yang sudah mencapai 45 persen. Kali ini, dengan meluncurkan bebek berteknologi Continous Variable Automatic (CV-matic). Dengan beragam jenis produk seperti: Vario, Vario Techno, Beat, Scoopy, dan Revo AT Programmable Fuel Injection (PGM-FT) dengan penambahan sensor O2 dan catalytic converter.
15
Dengan adanya sepeda motor bebek bertransmisi otomatik tersebut penguasaan pasar sepeda motor bebek (cube) Honda naik sekitar 1 s/d 2 persen di Indonesia, Pada Januari sampai Juni 2010, total penjualan sepeda motor Honda mencapai 1.665.509 unit atau naik 43 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 1.165454 unit Dari penjualan itu 920.007 unit adalah bebek dan sisanya skutik 660.101 unit. Dalam harian Rakyat Merdeka 16 Agustus 2010 BeAT masih jadi andalan motor skutik Honda paling laris. Volume penjualannya mencapai 66.598 unit atau tumbuh 98 persen dibandingkan penjuaian Juli tahun sebelumnya. Sementara Honda Vario CW dan Vario Techno masing-masing terjual sebanyak 49.751 unit dan 25.876 unit. Memasuki awal semester II-2010, PT Astra Honda Motor (AHM) kembali mencatat pertumbuhan penjuaian sebesar 39 persen dibandingkan Juli tahun 2009 yang hanya 241.028 unit. Peningkatan ini ditopang peluncuran model baru beberapa waktu lalu. Pada bulan lalu model undertone alias bebek menyumbangkan angka penjualan 175.220 unit atau tumbuh 10,5 persen dibandingkan periode tahun lalu. Adapun peningkatan paling signifikan berasal dari model skuter otomatik (scutik) yang mencapai. 155.728 unit atau meroket 147,6 persen dibandingkan Juli 2009. Di segmen bebek, Honda Revo Series menjadi penyumbang angka penjualan terbesar, yaitu sebanyak 95.042 unit, diikuti Honda Supra series dengan angka penjuaian 68.582 unit. Honda Absolute Revo DX tercatat sebagai varian motor bebek Honda dengan pertumbuhan angka penjuaian terbesar, yaitu 72 persen diikuti Honda
16
Supra X CW yang tumbuh 63 persen. Di segmen skutik, kehadiran dua model baru, Honda PCX dan Scoopy semakin memperkuat penetrasi Honda di segmen motor yang sedang naik daun ini. Penjuaian Honda PCX pada bulan lalu tercatat 447 unit. Sedangkan menurut data timlo.net Scoopy yang baru launching pada Juli lalu disambut antusiasme oleh konsumen terhadap produk baru Honda ini sangat menggembirakan. Dari sejumlah stok yang tersedia Scoopy selalu habis diserbu konsumen Honda, karena tingginya permintaan konsumen akan Scoopy dalam tiga bulan terakhir telah menjual 3.056 unit. Sehingga menjadikan sejumlah Dealer Honda di seluruh daerah selalu kehabisan stok dan kewalahan dalam memenuhi order. Banyaknya peminat Scoopy lantaran konsumen tertarik dengan desainnya yang unik dan terlihat antik. Peminat rata-rata dari kalangan usia muda antara 17-30 tahun. Menurut Timlo.net, Sabtu (25/9). Ia mengaku, dalam tiga bulan terakhir dealer telah menjual 40-50 produk Scoopy. Akibat minimnya stok, untuk pembelian produk matic ini konsumen terpaksa harus memesan dulu. Sementara produk baru akan didapat pada dua hingga tiga bulan kemudian. “Hingga kini jumlah pemesan Scoopy mencapai 60 orang,” akunya. Akan tetapi untuk mencapai target tersebut peran pemasaran sangat penting bagi sebuah perusahaan, keberhasilan keuangan sering tergantung pada kemampuan pemasaran. Operasi keuangan, akunting, dan fungsi bisnis lainya sesungguhnya tidak berarti kalau tidak ada permintaan akan produk dan jasa sehingga perusahaan dapat menghasilkan laba” (Kotler dan Keller 2007: 4)
17
dengan kaata lain pemasaran merupakan ujung tombak bagi sebuah perusahaan. Untuk mendukung pelayanan yang prima saat ini Honda memiliki jaringan penjualan (H1) 1600 show room, jaringan layanan bengkel (H2) lebih dari 3800 bengkel atau yang lebih dikenal dengan AHASS (Astra Honda Authorized Service Station) serta 6600 outlet penjualan suku cadang (H3). Jumlah jaringan ini merupakan Jumlah jaringan pelayanan produk otomotif di Indonesia, jika dirata-ratakan saat ini minimal terdapat 1 bengkel AHASS disetiap kecamatan di seluruh Indonesia. Di tengah kondisi perekonomian yang penuh ketidak pastian pada tahun 2009 ini, Honda akan terus berkarya dibumi Indonesia untuk selalu mempersembahkan produk-produknya yang inovatif, berkualitas serta sesuai keinginan masyarakat. Sebagai pemasar harus sepenuhnya memahami teori maupun realitas prilaku konsumen. Adapun prilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti: Budaya Sosial, Pribadi dan psikologis serta aspek-aspek yang lain seperti Ekonomi, teknologi, politik dll. Dalam memahami prilaku konsumen, prilaku merek perlu dilakukan oleh pemasar dengan cara membangun persepsi melalui jalur merek (Brand Equity) Ekuitas merek. Yaitu suatu perangkat asset dan liabilitas merek yang terkait dengan suatu merek, berupa nama dan atau simbol yang mampu menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah produk atau jasa, baik bagi pemasar/perusahaan maupun pelanggan.
18
Bagi pelanggan ekuitas merek dapat memberikan nilai dalam memperkuat interpretasi proses informasi, memupuk percaya diri dalam pembelian, serta meningkatkan
pencapaian
kepuasan.
Dan
nilai
ekuitas
merek
pagi
pemasar/perusahaan dapat mempertinggi keberhasilan program pemasaran dalam memikat konsumen baru atau merangkul konsumen lama. Hal ini dimungkinkan karena dengan dengan merek yang telah dikenal maka promosi yang dilakukan akan lebih efektif. (Refrinal,S.KH.MM:2008) Dan perlu diketahui bahwa sebuah pemasaran tidak terlepas dari Marketing Mix yaitu berupa Product, Price, Promotion, Place karena 4 komponen itulah yang merupakan alat yang digunakan perusahaan dalam mencapai tujuannya, yaitu membentuk karakteristik barang dan jasa yang ditawarkan kepada pelanggan. Sehingga dari permasalahan yang telah disampaikan diatas, penulis tertarik untuk meneliti masalah tersebut dalam bentuk Skripsi yang Berjudul “ANALISIS PENGARUH PROMOSI, KUALITAS PRODUK , DAN BRAND IMAGE MOTOR MATIC HONDA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SERTA DAMPAKNYA PADA LOYALITAS PELANGGAN” (Studi Kasus Pengguna Sepeda Motor Matic Merek Honda di Kecamatan Ciputat Timur. Kota Tangerang Selatan)
B. Perumusan Masalah. Berdasarkan uraian diatas penulis merumuskan permasalahan yaitu mengenai apa yang menjadi penyebab motor matic merek Honda banyak digunakan oleh para pengguna motor matic, penulis menduga apakah hal
19
tersebut disebabkan/dipengaruhi oleh iklan, brand image (citra merek), dan kualitas produk. Sehingga penulis merumuskan pokok permasalahan yaitu: 1. Apakah terdapat pengaruh variabel promosi, kualitas produk dan brand image terhadap variabel keputusan pembelian secara parsial dan variabel mana yang paling besar ? 2. Apakah terdapat pengaruh variabel promosi, kualitas produk dan brand image terhadap variabel keputusan pembelian secara simultan ? 3. Apakah terdapat pengaruh variabel promosi, kualitas produk, brand image terhadap variabel loyalitas pelanggan melalui keputusan pembelian ? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Menganalisis pengaruh variabel promosi, kualitas produk dan brand image terhadap variabel keputusan pembelian secara parsial dan variabel mana yang paling besar. b. Menganalisis pengaruh variabel promosi, kualitas produk dan brand image terhadap variabel keputusan pembelian secara simultan. c. Menganalisis pengaruh variabel promosi, kualitas produk, brand image terhadap variabel loyalitas pelanggan melalui keputusan pembelian. 2. Manfaat Penelitian Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat dan kegunaan sebagai berikut. a. Bagi peneliti
20
Sebagai sarana untuk menambah pengetahuan teoritis dan menambah wawasan mengenai Promosi, Brand Image (Ekuitas Merek), Kualitas Produk. b. Bagi Produsen Sebagai sumber Referensi dalam rangka memelihara dan melindungi Merek serta mengembangkan dan meningkatkan kualitas produk. c. Bagi Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah. Dapat dijadikan acuan atau studi literatur untuk penelitian lebih lanjut dan dapat memberikan masukan informasi mengenai brand image (Citra Merek), produk quality serta Promosi d. Bagi masyarakat Dapat memberikan informasi mengenai pentingnya kualitas produk, Brand Image (Citra Merek) dan Promosi didalam membuat keputusan untuk membeli suatu produk
21
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Manajemen Pemasaran 1. Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata manage dan dalam bahasa latin manus yang berarti memimpin, menagani, mengatur, dan membimbing. George R. Terry mendefinisikan bahwa manajemen adalah sebuah proses yang khas, yang terdiri dari tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggiatan, pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber lainnya. Bernard dalam bukunya (the function of the executive, 2005:15) menyatakan bahwa manajemen itu adalah seni dan juga sebagai ilmu. Dan manajemen sebagai seni yang berfungsi untuk mencapai tujuan yang nyata mendatangkan hasil atau manfaat, sedangkan ilmu berfungsi menerangkan fenomena dan gejala, kejadian, keadaan dan dapat menjadi penjelas dari dasar seni tersebut. 2. Fungsi Manajemen Fungsi dasar manajemen yaitu sebagai berikut: a. Perencanaan Perencanaan terdiri dari atas semua aktivitas yang terkait dengan persiapan masa depan. Pekerjaan spesifik mencakup peramalan,
22
penetapan sasaran, formulasi strategi pengembangan kebijakan dan penetapan tujuan. b. Pengorganisasian Pengorganisasian mencakup semua aktivitas manejerial yang menghasilkan struktur pekerjaan dan hubungan otoritas. Area yang spesifik mencakup desain organisasi, spesialisasi pekerjaan, deskripsi pekerjaan, rentang pengendalian, kesatuan komando, koordinasi, desain pekerjaan dan analisis pekerjaan. c. Pemberian Motivasi Pemotivasian melibatkan usaha yang diarahkan untuk membentuk prilaku manusia. Topik spesifik mencakup kepemimpinan, komunikasi, kelompok kerja, modifikasi perilaku, delegasi otoritas, pengayaan pekerjaan, kepuasan kerja, pemuas kebutuhan, pengubahan organisasi moral karyawan dan moral manajerial d. Pengelolaan Staf Aktifitas pengelolaan staf dipusatkan pada manjemen staf atau SDM termasuk administrasi gaji, dan upah, fasilitas karyawan, perekrutan pelatihan pengembangan manajemen kebijakan disiplin dan hubungan masyarakat e. Pengendalian Pengendalian mengacu pada semua aktivitas manajerial yang diarahkan untuk memastikan bahwa hasil aktual konsisten dengan hasil yang direncanakan. Area perhatian utama adalah kontrol kualitas, kontrol perjalanan, kontrol persediaan, kontrol biaya, termasuk imbalan dan sanksi (Fred r. Dafid,). 3. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan harga barang dan jasa. Faktor penting dalam menciptakan nilai tersebut adalah produksi, pemasaran, dan konsumsi. Pemasaran menjadi penghubung antara kegiatan produksi dan konsumsi. Dalam kegiatan pemasaran ini aktivitas pertukaran merupakan hal sentral. Pertukaran merupakan kegiatan pemasaran dimana seseorang berusaha menawarkan sejumlah barang atau jasa dengan jumlah nilai berbagai macam kelompok sosial untuk memenuhi kebutuhannya. Pemasaran sebagai kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran . Stanton (briefcase book edukasi profesional syariah, 2005:15) mendefinisikan pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
23
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. 4. Definisi Manajemen Pemasaran Menurut (Assauri 2004) manajemen pemasaran adalah merupakan kegiatan
menganaliasis,
merencanakan,
mengkoordinasikan
dan
mengendalikan semua kegiatan yang terkait dengan perancangan dan peluncuran produk produk pengkomunikasian, promosi dan pendistribusian produk tersebut, menetapkan harga dan mentransaksikannya dengan tujuan agar dapat memuaskan konsumennya dan sekaligus dapat mencapai tujuan organisasi perusahaan jangka penjang. B. Promosi 1. Pengertian Promosi dan Tujuannya Menurut Craven (2004:777) promosi berarti “perencanaan dan pengambilan komunikasi dari suatu organisasi kepada konsumen dan sasaran lainnya”. Pengertian promosi yang dikemukakan oleh Kotler adalah sebagai berikut: “promosi meliputi semua alat-alat dalam kombinasi pemasaran yang peranan utumanya adalah untuk mengadakan komunikasi yang sifatnya membujuk konsumen”. Promosi juga merupakan suatu proses komunikasi dan penyampaian amanah atau berita tentang barang dan jasa dari penjual kepada para pembeli potensial (konsumen). perusahaan juga harus berkomunikasi dengan para pelanggan dan calon pelanggan. Serta harus adanya persiapan oleh perusahaan dari apa yang akan dikomunikasikan kepada pelanggan dengan baik.
24
Menurut lumpiyoadi (2008 : 120) bauran promosi mencakup aktivitas periklanan,
penjualan
perorangan,
promosi
penjualan,
hubungan
masyarakat, informasi dari mulut ke mulut, pemasaran langsung dan publikasi. a. Periklanan merupakan salah satu bentuk dari komunikasi impersonal yang digunakan oleh perusahaan barang dan jasa. Tujuannya adalah untuk
memberikan
informasi,
membujuk,
mengingatkan,
dan
memantapkan ingatan konsumen. Menurut definisi The British Code Of Advertising Practice (1979) dalam (Sumarwan, 2009:113) yaitu pembayaran untuk komunikasi kepada publik dengan tujuan untuk mempengaruhi pendapat atau prilaku publik yang menjadi sasaran. Kotler (2001) mendefinisikan iklan sebagai bentuk penyajian tidak personal dan promosi ide, barang atau jasa oleh seorang sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. b. Penjualan perseorangan yang mempunyai peranan penting dalam pemasaran jasa dikarnakan oleh adanya interaksi personal antara penyedia jasa dan konsumen sangat pnting, jasa tersebut disediakan oleh orang bukan mesin dan orang merupakan bagian dari produk jasa. Personal selling merupakan alat promosi yang paling efektif pada tahap pembelian selanjutnya, khususnya dalam membangun preferensi, keyakinan dan aksi pembeli. c. Promosi penjualan adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk meningkatkan arus barang dan jasa dari produsen sampai pada penjualan
25
akhirnya. Dan ditujukan kepada konsumen, perantara dan tenaga penjualan.
menurut
(Sumarwan,
2009:114)
promosi
penjualan
berhubungan dengan aktivitas Point Of Sales Displey dan demonstrasi seperti test drive, kontes dan pemberian hadiah. d. Hubungan masyarakat dan publisitas berfungsi untuk tidak hanya berhubungan dengan pelanggan, pemasok dan penyalur, tetapi juga harus berhubungan dengan kumpulan kepentingan publik. Karena dengan adanya hubungan tersebut dapat membangun citra, mendukung aktivitas komunikasi, mengatasi permasalahan dan isu, memperkuat positioning, mempengaruhi publik dan mengadakan peluncuran untuk produk baru dengan cara publikasi, acara-acara penting, hubungan investor, pameran dan mensponsori acara. (Sumarwan, 2009:114) Hubungan masyarakat adalah
komunikasi dan
hubungan perusahaan
dengan beragam
masyarakat, termasuk perintah dimana perusahaan tersebut beroprasi. Serta
melakukan
berbagai
program
yang
dirancang
untuk
mempromosikan atau melindungi citra perusahaan dan produk yang dijualnya. e. Informasi dari mulut ke mulut (word of mouth). Dalam hal ini peranan orang sangat penting dalam mempromosikan barang dan jasa. Pelanggan sangat dekat dengan penyampaian produk dan jasa tersebut. Dengan kata lain pelanggan tersebut akan berbicara kepada pelanggan lain yang berpotensial tentang pengalamannya. Sehingga informasi dari mulut
26
kemulut sangat besar pengaruh dan dampaknya bagi pemasaran dibandingkan dengan aktivitas komunikasi lainnya. f.
Pemasaran
langsung
merupakan unsur
terakhir
dalam
bauran
komunikasi dan promosi dengan cara direct mail, mail order, direct response, direct selling, telemarketing dan digital marketing Pemasaran langsung merupakan aktivitas yang dilakukan dengan menggunakan alat penghubung nonpersonal lainnya untuk berkomunikasi dengan atau mendapatkan respon dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu. 2. Tahap Perkembangan Promosi Pasar sasaran menentukan kepuasan promosi, strategi promosi dan mencakup menentukan tujuan komunikasi, mengevaluasi hasil strategi setiap komponen bauran a. Tujuan Komunikasi Komunikasi harus memutuskan respon dari audiens sasaran yang diharapkan, respon terakhir tentu pembelian dan kepuasan tujuan komunikasi yang dapat dipilih untuk seluruh program promosi dan untuk komponen promosi. b. Merancang Pesan Merancang pesan yang baik merupakan pasar sederhana yang dapat diterima para audiens, komunikasi pemasaran digunakan untuk promosi dan upaya pendekatan dari setiap pesan yang melibatkan sponsor dan nama yang pada dasarnya bersifat normatif. c. Menaruh Saluran Komunikasi .
27
Komunikator memilih unsur promosi yang akan digunakan seluruh komunikasi seperti : Iklan, penjualan, atau publisitas dalam saluran komunikasi personal dan non personal. Saluran komunikasi adalah alat melalui mana sumber komunikasi menyampaikan pesan-pesan (messages) kepada penerima (receiver). Saluran ini dianggap sebagai penerus/penyampai pesan yang berasal dari sumber informasi kepada tujuan informasi.komunikasi dari mulut ke mulut yang terjadi dalam interaksi tatap muka antara beberapa pribadi disebut sebagai komunikasi antar pribadi. Dalam komunikasi antar pribadi, yang menjadi saluran maupun sumber komunikasi adalah pemrakarsa komunikasi. Saluran mass media adalah semua alat penyampai pesan-pesan yang melibatkan mekanisme untuk mencapai audience yang luas dan tak terbatas. Surat kabar, radio, film, dan tv merupakan alat yang memungkinkan sumber informasi menjangkau audience dalam jumlah yang besar dan tersebar luas. Media iklan adalah segala sarana komunikasi yang dipakai untuk mengantarkan dan menyebar luaskan pesan – pesan iklan. Pada prinsipnya, jenis media iklan dalam bentuk fisik dibagi kedalam dua kategori yaitu media iklan cetak dan media iklan elektronik. C. Product Quality (Kualitas Produk) Sebelum menjelaskan arti Product Quality, maka terlebih dahulu akan dijelaskan arti dari produk. Produk merupakan salah satu dari empat variabel bauran pemasaran, di samping harga, distribusi, dan promosi yang keberadaannya sangat penting, karena produk merupakan sesuatu atau obyek yang ditawarkan ke pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Tidak akan ada harga yang dapat ditawarkan, distribusi yang menjadi perantara, dan promosi sebagai media komunikasi tanpa adanya suatu produk.
28
Dan dari segi linguistik kualitas berasal dari bahasa latin Qualis yang berarti sebagaimana kenyataanya definisi kualitas secara internasional (BS EN ISO 9000:2000) adalah tingkat yang menunjukan serangkaian karakteristik yang melekat dan memenuhi ukuran tertentu (Dale)
sedangkan menurut
American Sociaty For Quality Control kualitas adalah totalitas bentuk dan karakteristik barang
atau jasa yang menunjukan kemampuannya untuk
memuaskan kebutuhan yang tampak jelas maupun tersembunyi (Render Dan Herizer). Menurut Tjiptono (2001), “Produk adalah sesuatu yang dihasilkan produsen, yang bisa ditawarkan kepada konsumen sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen.” Sedangkan Kotler (2000, p.106) memberikan definisi, “ product is anything that A can be offered to a market to satisfy a want or a need.” Maksudnya, suatu produk adalah apa saja yang ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan pelanggan. Perusahaan menghasilkan produk, baik berupa barang maupun jasa. Produk yang dihasilkan perusahaan tersebut agar laku dijual, maka harus ditawarkan ke pasar. Di pasar produk akan diperhatikan, dibeli, dipakai atau dikonsumsi oleh konsumen. Produk yang dibeli oleh konsumen tentu produk yang menarik selera konsumen, terutama untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk yang dihasilkan suatu perusahaan dapat terdiri dari tiga komponen, yaitu barang (goods), jasa (services), dan ide (an ideas).
29
Dalam usaha menarik minat beli pelanggan potensial, maka produk harus dibuat berkualitas, terutama dalam memenuhi harapan konsumen agar menjadi puas dan loyal pada perusahaan. Menurut Kotler. (2000, p.30), “ Product quality is the totality of features and characteristics of a product or service that bear on its ability to satisfy stated or implied needs.” Maksudnya, kualitas produk merupakan keseluruhan ciri atau sifat barang dan jasa yang berpengaruh pada kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan yang dinyatakan maupun yang tersirat. Setiap perusahaan yang menginginkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan, maka akan berusaha membuat produk yang berkualitas, yang ditampilkan baik melalui ciri-ciri luar (design) produk maupun inti (core) produk itu sendiri. Adam dan Eberts menyatakan bahwa, “Product quality is the appropriateness of design specification of function and use as well the degree specification.” Hal ini menunjukkan bahwa kualitas produk merupakan spesifikasi rancangan yang tepat atau yang layak untuk digunakan sebaik mungkin sesuai dengan tingkatan spesifikasinya. Ada kalanya spesifikasi rancangan produk ditentukan oleh pelanggan, ini berarti perusahaan tinggal memproduksi dan menawarkan hasil produksi kepada pelanggan atau yang memesan. Menurut Kotler dan Amstrong (2007, p.347), “Kualitas produk mempunyai dua dimensi, yaitu tingkatan kualitas dan konsistensi kualitas.” Dalam dimensi tingkatan kualitas, kualitas produk berarti kualitas kinerja, yaitu kemampuan produk untuk melakukan fungsi- fungsinya.
30
Di samping dimensi tingkatan kualitas, kualitas yang tinggi juga dapat berarti konsistensi tingkatan kualitas yang tinggi. Dalam dimensi konsistensi yang tinggi tersebut kualitas produk berarti kualitas kesesuaian bebas dari kecacatan dan kekonsistenan dalam memberikan tingkatan kualitas yang akan dicapai/dijanjikan. Semua perusahaan harus berusaha keras memberikan tingkatan kualitas kesesuaian yang tinggi. Misalnya, dalam tingkatan kesesuaian, Honda, Yamaha dan produk sejenisnya dapat memberikan kualitas sebaik Harley Davidson, meskipun
tidak tampil sebaik Harley Davidson.
Honda, Yamaha dan produk sejenisnya dapat konsisten memberikan kualitas yang dibayar dan diharapkan pelanggannya. Menurut Garvin dalam Umar (2005:93) menguraikan dimensi untuk kualitas produk berbentuk barang berwujud. Garvin menyatakan ada delapan dimensi untuk menentukan kualitas pada produk, yaitu : 1. Performance atau kinerja. Hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan merupakan karakterisitik utama yang mempertimbangkan pelanggan dalam membeli barang tersebut. 2. Features atau fitur yaitu aspek performansi yang berguna untuk menambah fungsi dasar berkaitan dengan pilihan produk dan pengembangannya. 3. Reliability atau kehandalan yaitu hal yang berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu dalam kondisi tertentu pula.
31
4. Confermance atau kesesuaian hal ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap tingkat spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan pada keinginan pelanggan. 5. Durability atau daya tahan yaitu refleksi umur ekonomis berupa ukuran daya tahan atau masa pakai barang. 6. Service Ability kemudahan perbaikan yaitu karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, kompetensi, kemudahan, dan akurasi dalam memberikan layanan untuk perbaikan barang. 7. Aesthetics atau keindahan merupakan karakteristik yang bersifat subjektif mengenai nilai-nilai estetika yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi individual. 8. Fit and Finish atau sifat subjektif yang berkaitan dengan kepuasan pelanggan mengenai keberadaan produk sebagai produk yang berkualitas.
D. Brand Image (Citra Merek) Sebelum menjelaskan pengertian brand image, maka terlebih dahulu akan dijelaskan arti brand (merek). Setiap produk yang dijual di pasar tentu memiliki merek, di mana merek tersebut sebagai pembeda antara satu produk dengan produk yang lain. Menurut Stanton merek adalah nama, istilah, simbol, atau desain khusus atau adanya kombinasi unsur-unsur ini yang di rancang untuk mengidentifikasi barang dan jasa dari kelompok atau penjual tertentu. (Rangkuti,2002:36). Menurut Kotler (2000, p.443), ”A brand is a name, term, sign, symbol, or design, or a combination of them, intended to identify the goods or services of
32
one seller or group of sellers and to differentiate them from those of competitor.” Maksudnya, merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau desain, atau kombinasi dari semuanya itu yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang dan jasa darinya. Seseorang atau
sekelompok penjual untuk membedakannya dari
produk/barang pesaing. Setiap produk yang dijual di pasar memiliki merek, dimana merek tersebut sebagai pembeda antara satu produk dengan produk yang lain. Merek mengidentifikasikan penjual atau produsen. Merek sebenarnya merupakan janji penjual untuk secara konsisten memberikan tampilan, manfaat, dan jasa tertentu pada pelanggan. Merek-merek terbaik memberikan jaminan atas kualitas. Menurut Maulana (2000, p.5), ”Merek menjadi salah satu yang penting dalam strategi pemasaran. Itulah sebabnya, merek harus dipilih secara hatihati, karena merek yang tepat dapat menambah peluang sukses produk.” Merek menjadi sangat penting saat ini, karena beberapa faktor sebagaimana yang dijelaskan oleh Duriantoet al. (2001, p.2) berikut ini: a. Faktor Pentingnya Merek 1) Emosi konsumen terkadang naik-turun. Merek mampu membuat janji emosi menjadi konsisten dan stabil. 2) Merek mampu menembus setiap pagar budaya dan pasar. Merek yang kuat mampu diterima di seluruh dunia dan budaya, contoh Coca-cola, Mc donalds dapat diterima di mana saja dan kapan saja di seluruh dunia.
33
3) Merek mampu menciptakan komunikasi interaksi dengan pelanggan. Semakin kuat suatu merek, makin kuat pula interaksi dengan pelanggan dan makin banyak brand association yang terbentuk dalam merek tersebut. Jika brand association yang terbentuk memiliki kualitas dan kuantitas yang kuat potensi ini akan meningkatkan brand image. 4) Merek sangat berpengaruh dalam membentuk perilaku pelanggan. Merek yang kuat akan sanggup merubah perilaku pelanggan. 5) Merek memudahkan proses pengambilan keputusan pembelian oleh pelanggan. Dengan adanya merek, pelanggan dapat dengan mudah membedakan produk yang akan dibeli dengan produk lain sehubungan dengan kualitas, kepuasan, kebanggaan, ataupun atribut lain yang melekat pada merek tersebut. Menurut Assael (1992, p.153), “Image is total perception of the obyect that is formed by processing information from various sources over time.” Maksudnya, image adalah keseluruhan persepsi atas obyek yang diformulasi oleh pengolahan informasi dari berbagai sumber dalam waktu yang lama. Brand image itu sendiri dapat diartikan “ The set of beliefs consumers hold about a particular brand“ (Kotler et al., 2000, p.770). Maksudnya, brand image adalah sejumlah kepercayaan yang dipegang konsumen berkaitan dengan merek. Pelanggan mungkin mengembangkan serangkaian kepercayaan merek mengenai dimana posisi setiap merek menurut masing- masing atribut. Kepercayaan merek membentuk citra merek atau brand image. Setiap pelanggan memiliki kesan tertentu terhadap suatu merek. Kesan dapat timbul setelah calon pelanggan melihat, mendengar, membaca atau merasakan sendiri merek produk, baik melalui TV, radio, maupun media cetak. Brand image adalah persepsi pelanggan terhadap suatu merek yang digambarkan melalui asosiasi merek yang ada dalam ingatan pelanggan, sebagaimana yang dikatakan Keller, “Brand image is perceptions about brand as reflected by the brand association held in consumen memory.” Adapun yang dimaksud dengan “brand association adalah anything linked in memory to a brand” (Aaker, 1991, p.109). Maksudnya, asosiasi merek adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan ingatan seseorang mengenai merek. Asosiasi yang terjalin pada suatu merek dapat membantu proses mengingat kembali informasi yang berkaitan dengan produk, khususnya selama proses pembuatan keputusan untuk membeli, sehingga adanya asosiasi tersebut akan menimbulkan perasaan yang berbeda di benak pelanggan dibanding produk pesaing. Antara asosiasi
34
merek dengan brand image terdapat hubungan yang saling terkait. Asosiasi yang terjalin pada suatu merek dapat membentuk brand image. b. Asosiasi Merek Asosiasi merek diklasifikasikan dalam tiga tingkatan kategori, yaitu ”atributtes, benefit, dan brand attitudes”, yang dapat dijelaskan sebagai berikut (Kotler): 1. Atributtes merupakan suatu bentuk deskriptif yang memberikan karakteristik pada produk dan layanan. Berdasarkan hubungannya dengan produk dapat dibedakan menjadi atribut yang berkaitan dengan produk dan atribut yang tidak berkaitan dengan produk. Atribut yang berkaitan dengan produk membentuk fungsi produk atau layanan. Sedangkan atribut yang tidak berkaitan dengan produk berhubungan dengan pembelian atau konsumsi, seperti harga, kemasan, informasi, penampilan produk, tipe orang yang menggunakan dan situasi penggunaan. 2. Benefit merupakan suatu penilaian pribadi konsumen terhadap atribut produk atau layanan. Manfaat ini dibedakan menjadi tiga, yaitu: (a) manfaat fungsional; (b) manfaat yang dialami; dan (c) manfaat simbolis. Pertama, manfaat fungsional merupakan keuntungan intrinsik dari pemakaian produk dan jasa, biasanya berkaitan dengan atribut akan produk yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. 3. Brand Attitudes berkaitan dengan evaluasi yang dilakukan secara menyeluruh terhadap suatu merek. Ini penting, karena sikap konsumen terhadap merek yang mendasari konsumen dalam pemilihan merek untuk keputusan pembelian yang akan diambil. Sesuai dengan konsepnya, brand image yang positif dapat diukur melalui tanggapan konsumen
35
tentang asosiasi merek,
yang meliputi “favorability
of brand
associations, strength of brand associations, dan uniqueness of brand associations” (Kotler,2000). c. Pengukuran Brand Image Pengukuran brand image tersebut di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Favorability Of Brand Associations (Keuntungan dari asosiasi merek) Keuntungan dari asosiasi merek, konsumen percaya bahwa atribut dan manfaat yang diberikan oleh suatu merek dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen, sehingga menciptakan sikap yang positif terhadap merek. Tujuan akhir dari setiap konsumsi konsumen adalah mendapatkan kepuasan atas kebutuhan dan keinginan yang ada. Dengan adanya kebutuhan dan keinginan dalam diri konsumen melahirkan harapan, apabila kinerja produk atau merek melebihi harapan, maka konsumen akan puas, demikian juga sebaliknya apabila kinerja berada di bawah harapan maka konsumen tidak puas. 2) Strength Of Brand Associations (Kekuatan dari Asosiasi Merek) Kekuatan dari asosiasi merek, tergantung pada bagaimana informasi masuk dalam ingatan konsumen dan bagaimana informasi tersebut dikelola oleh data sensoris di otak sebagai bagian dari brand image. Ketika konsumen secara aktif memikirkan dan menguraikan arti informasi pada suatu produk atau jasa akan tercipta asosiasi yang makin kuat pada ingatan konsumen. 3) Uniqueness Of Brand Associations (Keunikan dari Asosiasi Merek) Merek harus unik dan menarik, sehingga dapat menimbulkan asosiasi yang kuat di dalam pikiran pelanggan. Merek harus dapat melahirkan keinginan pelanggan mengetahui lebih jauh dimensi merek yang terkandung di dalamnya. Merek hendaknya mampu menciptakan motivasi setiap pelanggan potensial untuk mulai mengkonsumsi produk. Merek juga hendaknya mampu menciptakan prestis bagi pelanggan yang mengkonsumsi produk dengan merek tersebut. Nama perusahaan yang bonafit juga mampu mendukung keunikan asosiasi merek. Akan tetapi pendapat Keller dalam Ujang Sumarwan, dkk (2009:262) menyatakan bahwa persepsi konsumen mengenai merek terdiri dari kesadaran merek dan brand image dan kesadaran mengenai merek kemungkinan tidak cukup untuk menjamin suksesnya merek, sehingga kemungkinan tidak cukup alasan konsumen untuk membeli produk tersebut. dan kesuksesan merek sebaiknya didapat dengan memberikan penawaran nilai lebih untuk konsumen dan perbedaan
36
penawaran dari kompetitornya, hal ini bisa dicapai dengan cara menbangun citra merek. E. KEPUTUSAN PEMBELIAN Setiap hari orang cenderung melakukan transaksi ekonomi dimana dalam transaksinya terdapat keputusan untuk membeli suatu produk atau jasa. Dan pada umumnya perusahaan melakukan riset dengan cermat tentang kepuasan konsumen dalam membeli produk untuk mengetahui sesuatu yang dibeli oleh konsumen dimulai dari tempat, alasan dan cara mereka membeli serta tingkat harga yang mereka bayar. Mengkaji alasan perilaku pembelian konsumen dan proses keputusan untuk membeli bukan hal yang mudah karena alasan tersebut berada dalam pikiran konsumen. Proses pembelian bermula jauh sebelum seseorang membeli suatu produk dan berlangsung lama sesudahnya. Ini mendorong produsen atau pemasar untuk fokus pada seluruh proses pembelian dari pada sekedar pada proses pembelian (Machfoedz). Keputusan pembelian adalah: salah satu bentuk perilaku konsumen dalam menggunakan atau mengkonsumsi suatu produk. Konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli atau memakai suatu produk akan melalui proses dimana proses tersebut merupakan gambaran dari bagaimana konsumen menganalisis berbagai macam masukan untuk mengambil keputusan dalam melakukan pembelian. Menurut S.P Siagian, pengambilan keputusan merupakan suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang tepat. 1. Faktor Yang Mempengaruhi Prilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian
37
Konsumen terdiri dari seluruh individu dan rumah tangga yang membeli atau mendapatkankan barang-barang dan jasa untuk keperluan pribadi, konsumen itu seendiri terdiri dari kelompok” yang berbeda didasarkan atas usia, pendapatan, tingkat pendidikan, pola perpindahan tempat dan selera atau preferensi. Menurut Kotler (2001 : 183) dengan adanya pengelompokan tersebut, individu memiliki karakteristik pembelian tertentu, tugas pemasaran adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran pembelian mulai dari adanya rangsangan dari luar hingga munculnya keputusan pembelian konsumen, artinya pengelompokan tersebut bermanfaat bagi para pemasar dalam merencanakan strategi pemasaran, sehingga konsumen akan merasa puas terhadap produk atau jasa yang dikonsumsi atau digunakannya. Menurut Kotler (2005:203) faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsekuen terhadap keputusan pembelian adalah : a. Faktor Budaya 1) Budaya Budaya merupakan penentu keinginan dan prilaku yang paling mendasar 2) Sub Budaya Sub budaya mencakup kebangsaan, agama, kelompok ras, dan wilayah geografis. Ketika subkultur menjadi besar dan cukup makmur, para perusahaan sering merancang program pemasran secara khusus untuk melayani mereka.
38
3) Kelas Sosial Kelas sosial adalah pembagian masalah yang relatif homogen dan permanen, yang tersusun secara hirarki dan yang anggotanya menganut nilai-nilai, minat dan perilaku yang serupa. b. Faktor Sosial. 1) Kelompok Acuan Kelompok acuan berfungsi sebagai titik perbandingan atau acuan langsung dalam membentuk sikap atau tingkah laku seseorang. Sehingga dapat mempengaruhi sikap dan konsep diri seseorang, serta menciptakan
tekanan
untuk
menyesuaikan
diri
dan
dapat
mempengaruhi pemilihan produk serta merek dari orang itu. 2) Keluarga Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyrakat dan para anggota keluarga menjadi kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. c. Faktor Pribadi 1) Usia dan Tahap Siklus Hidup Orang membeli barang dan jasa yang berbeda-beda
sepanjang
hidupnya, selera akan makanan, pakaian, perabot dan rekreasinya sering berhubungan dengan usia. 2) Pekerjaan dan Lingkungan Ekonomi Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang. Produsen hendaknya mengidentifikasi kelompok-kelompok
39
berdasarkan pekerjaan yang memiliki minat diatas rata-rata akan produk dan jasa yang dihasilkannya atau bahkan dapat melakukan spesialisasi produk untuk sasaran yang dibidiknya berdasarkan jenis jabatan atau pekerjaan konsumen 3) Gaya Hidup Merupakan pola hidup seseorang yang terungkap pada aktivitas, minat, dan opininya. Untuk mencapai keberhasilan target dapat menggunakan teknik pengukuran gaya hidup yang dikenal dengan psikologis. Terkini ini mencakup pengukuran dimensi-dimensi penting antara lain : aktivitas atau kegiatan mencakup (pekerjaan, hobi, kejadian, sosial, liburan, hiburan, keanggotaan klub, komunitas, belanja, olah raga). Minat mencakup (keluarga, rumah, pekerjaan, komunitas, rekreasi, pakaian, makanan, media, pencapaian). Opini (mencakup diri sendiri isu sosial, politik, ekonomi, perusahaan, kebudayaan). Demografis mencakup (usia, pendidikan, penghasilan, pekerjaan, ukuran keluarga, tempat tinggal, geografi dan tahap-tahap daur hidup). 4) Kepribadian dan Konsep Diri. Kepribadian mengacu pada karakteristik psikologis unik yang mengarah secara relatif pada tanggapan yang konsisten dan abadi pada lingkungan yang dimiliki seseorang. Sedangkan konsep diri seseorang mencerminkan identitas orang tersebut. Sehingga agar memahami
40
perilaku
konsumen,
produsen
sebagai pemasar
utama
harus
memahami hubungan antara konsep diri dan kepemilikan konsumen. d. Faktor Psikologis Psikologis merupakan salah satu yang dapat mempengaruhi pembelian. Faktornya yaitu: motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan konsep. 1) Motivasi Menurut Sigmund Freud mengasumsikan bahwa kekuatan psikologis yang membentuk perilaku manusia sebagian besar tidak disadari dan bahwa seseorang tidak dapat sepenuhnya memahami motivasi dirinya. 2) Persepsi Adalah proses yang digunakan oleh individu untuk memilih, mengorganisasi dan menginterpretasi masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang dimiliki arti 3) Pembelajaran Merupakan suatu proses yang menjelaskan perubahan-perubahan dalam prilaku individual yang muncul dari pengalaman. pembelajaran terjadi melalui dorongan, rangsangan petunjuk tanggapan dan penguatan kembali yang saling mempengaruhi. 4) Keyakinan dan Sikap Melalui bertindak dan belajar, orang mendapatkan keyakinan dan sikap. Lalu keduanya mempengaruhi perilaku pembelian mereka.
41
Keyakinan (Trust) adalah gambaran pemikiran yang dianut seseorang tentang gambaran sesuatu keyakinan. 2. Tahap Tahap Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Pengambilan keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih prilaku alternatif dan memilih satu diantaranya. Menurut Kotler (2005:223) langkah-langkah keputusan pembelian a. Pengenalan Masalah Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan yang dapat dicetuskan oleh rancangan internal atau eksternal. Konsumen mempersepsikan perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan situasi aktual yang memadai untuk membangkitkan dan mengaktifkan
proses
keputusan.
Sehingga
para
pemasar
dapat
mengarahkan konsumen pada produk tertentu. b. Pencarian Informasi Pencarian informasi dimulai ketika konsumen memandang bahwa kebutuhan bisa dipenuhi dengan membeli dan mengkonsumsi suatu produk. Kotler (2005:223) berpendapat sumber informasi konsumen digolongkan kedalam empat kelompok: 1) Sumber pribadi : keluarga, temen, tetangga, kenalan 2) Sumber komersial : iklan, pajangan ditoko, kemasan, penyalur 3) Sumber publik : media masa, organisasi penentu peringkat konsumen
42
4) Sumber pengalaman : penanganan, pengkajian, dan pemakaian produk. c. Evaluasi alternatif Yaitu proses mengevaluasi pilihan produk dan merek serta memilih sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen. dalam proses evaluasi alternatif konsumen membandingkan berbagai pilihan yang dapat memecahkan masalah yang dihadapinya. d. Konsep Dasar dalam Memahami proses Evaluasi Konsumen. 1) konsumen berusaha memenuhi suatu kebutuhan. 2) konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk 3) konsumen memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda dalam memberikan menafaat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan itu e. Keputusan pembelian Dalam melaksanakan niat pembelian konsumen dapat membuat suatu keputusan pembelian.: keputusan merek, pemasok, kuantitas, waktu, metode pembayaran. f.
Prilaku Pasca Pembayaran. Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Dan para pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian, dan pemakaian produk pasca pembelian.
43
F. LOYALITAS PELANGGAN. 1. Pengertian loyalitas konsumen. Loyalitas adalah suatu komitmen yang mendalam untuk membeli kembali atau berlangganan suatu produk atau jasa secara konsisten dimasa yang akan datang. Sehingga dapat menyebabkan pengulangan pembelian pada merek yang sama walaupun ada pengaruh situasi dan berbagai usaha pemasaran yag berpotensi untuk menyebabkan tindakan perpindahan, agar perusahaan mendapatkan loyalitas dan kesetiaan konsumen perlu strategi pemasaran yang tepat dan komplek. Dan yang tidak kalah penting loyalitas terbentuk melalui promosi
yang
ditawarkan dengan cara
meng-
komunikasikan kebaikan produk yang akan dijualnya. Menurut Griffin (2005:68) loyalitas dapat mengacu pada wujud dari keputusan untuk melakukan pembelian secara terus menerus terhadap barang dan jasa dari suatu perusahaan yang di pilih. Griffin mengungkapkan pula bahwa keuntungan yang akan diperoleh perusahaan apabila memiliki pelanggan yang loyal yaitu berupa : a. Dapat mengurangi biaya pemasaran, karena untuk menarik pelanggan baru akan lebih banyak mengeluarkan biaya. b. Dapat mengurangi biaya kegagalan transaksi karena ada proses penyesuaian oleh pelanggan. c. Dapat mengurangi biaya turn over konsumen, karena pergantian konsumen yang fluktuatif.
44
d. Dapat meningkatkan penjualan silang, sehingga akan memperbesar pangsa pasar perusahaan. e. Terciptanya word of mouth yang positif sehingga diasumsikan bahwa pelanggan yang loyal adalah pelanggan yang merasa puas. Sehingga Griffin mengungkapkan bahwa dampak pelanggan yang puas dan loyal terhadap suatu produk dan jasa akan melakukan prilaku sebagai berikut : 1) Pelanggan yang loyal dapat mereferensikan kepada orang lain. 2) Pelanggan yang loyal dapat menunjukan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing perusahaan. Menurut Zulqanef (dalam harian umum Suara Merdeka) hubungan antara atribut jasa, kepuasan menyeluruh dan loyalitas konsumen sudah merupakan suatu pola hubungan yang hampir menjadi hukum dalam prilaku konsumen. Pola tersebut jika disederhanakan berupa kondisi konsumen akan mengevaluasi atribut jasa yang diberi dan konsumen pun merasa puas. Kemudian kepuasan tersebut dapat menetukan loyalitas atau keinginan untuk melakukan pembelian ulang
2. Tingakat Loyalitas Konsumen Proses seorang konsumen menjadi konsumen yang loyal terhadap perusahaan terbentuk melalui beberapa tahap. Menurut pandangan Niegell Hill (dalam Susilawati 2007:18) tingkat loyalitas konsumen terbagi enam tahapan yaitu : a. Suspect
45
Meliputi semua yang diyakini akan membeli atau membutuhkan barang atau jasa, tetapi belum memiliki informasi tentang barang atau jasa perusahaan. b. Prospect Adalah orang-orang yang memiliki kebutuhan akan produk atau jasa tertentu dan mempunyai kemampuan untuk membelinya, pada tahap ini, walaupun mereka belum melakukan pembelian tetapi telah mengetahui keberadaan perusahaan dan barang yang ditawarkan melalui rekomendasi pihak lain. c. Customer Pada tahap ini konsumen sudah melakukan hubungan transaksi dengan perusahaan,
tetapi
tidak
mempunyai
perasaan
positif
terhadap
perusahaan, atau belum terlihatnya loyalitas dari customer tsb. d. Client Meliputi semua konsumen yang telah membeli barang atau jasa yang dibutuhkan dan ditawarkan perusahaan secara teratur, hubungan ini berlangsung lama dan mereka telah memiliki hubungan kerja sama yang baik. e. Advocates Pada tahap ini konsumen secara aktif mendukung perusahaan dengan memberikan rekomendasi kepada orang lain agar mau membeli barang atau jasa diperusahaan tersebut. f. Partner
46
Kemudian pada tahap akhir barulah terjadi hubungan yang kuat dan saling memberi keuntungan antara perusahaan dengan konsumen. Dan Pada tahap ini konsumen berani menolak produk atau jasa dari perusahaan lain. Menurut Tjiptono (2005) kepuasan pelanggan merupakan salah satu faktor penentu loyalitas pelanggan. Faktor-faktor lain yang menyebabkan pelanggan loyal terhadap merek yaitu : 1) Nilai Merek : pelanggan menilai merek secara relatif dibanding competitor dari tiga hal yaitu : harga, kualitas, dan citra merek 2) Karakteristik Pelanggan : berhubungan dengan perilaku dan kebiasaan pelanggan dalam berhubungan dengan merek. 3) Switching Barrier : hambatan yang muncul ketika konsumen akan pindah dari satu merek ke merek lain seperti biaya transaksi, biaya pencarian, biaya operasional resiko dan psikologis. 4) Pengalaman Pelanggan : berhubungan dengan kepuasan pelanggan setelah merasakan kinerja produk. 5) Lingkungan Kompetitif : sejauh mana kompetisi yang terjadi antara merek dalam suatu katagori tertentu. Menurut Parasuraman (dalam Susilawati 2007 :15) pembentukan loyalitas konsumen dapat dilakukan melalui beberapa langkah, diantaranya : a) Access Melibatkan pendekatan pada setiap kontak yang terjadi pada produsen dan konsumen.
47
b) Communication Memberi pelanggan informasi kepada pelanggan tentang produk atau jasa yang akan ditawarkan serta mendengar dan mencarikan solusi keluhan atau komplain dari pelanggan. c) Competence Memiliki keterampilan yang dibutuhkan dan pengetahuan akan bentuk jasa yang diberikan kepada pelanggan. d) Courtesy Melibatkan kesopanan, respek, pertimbangan dan kontak secara personal dengan pelanggan. e) Credibility Melibatkan kepercayaan, pelibatan ini mempunyai perhatian paling bagus dari kredibilitas berupa (nama, reputasi dan krakteristik personal perusahaan) dalam melakukan kontak secara personal. Sehingga tingkat kesulitan dalam menjual produk dapat melibatkan interaksi dengan pelanggan. f) Realibility Melibatkan konsisten kerja dalam ketergantungan yaitu dengan melakukan pelayanan yang benar dan memberikan reward pada karyawan. g) Responsibility Mengkonsentrasikan pada kesadaran atau kebiasaan pekerja untuk membaca keinginan para pelanggan akan pelayanan.
48
h) Security Bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan terhadap produk atau jasa yang diberikan dari penjualan kepada para konsumen. i) Tangible Meliputi bukti secara fisik dalam produk atau jasa yang telah diberikan, dalam hal ini dapat dilihat dari karyawan yang memberikan pelayanan kepada pelanggan. j) Understanding and knowing the customer Perusahaan mengetahui apa yang dibutuhkan oleh pelanggan. Tahapan loyalitas dapat dijelaskan sebagai keinginan konsumen untuk berlangganan pada perusahaan terus menerus membeli dan menggunakan produk dan jasa perusahaan berulang kali dan merekomendasikan produk prusahaan kepada orang lain. Lovelock dan wirtz (dalam wahyuni 2009) mengatakan bahwa pada mulanya konsumen akan mengalami : a. Loyalitas kognitif (keyakinan) Konsumen yang mempunyai loyalitas tahap pertama ini menggunakan basis informasi yang secara memaksa menunjuk pada suatu merek atas merek yang lainnya. b. Loyalitas afektif (sikap) Konsumen membangun kesukaan terhadap merek berdasarkan penggunaan yang terkomulatif. Dan tingkat kesukaan konsumen harus lebih tinggi dari pada merek pesaing, sehingga terdapat preferensi yang jelas pada merek tersebut.
49
c. Loyalitas konatif (niat konsumen terhadap merek) Loyalitas
konatif
merupakan
suatu
niat
atau
komitmen
untuk
melaksanakan sesuatu kearah suatu tujuan tertentu. Niat mencapai fungsi berawal dari niat sebelumnya (pra konsumsi) dan sikap pada masa pasca konsumsi, maka loyalitas konatif merupakan suatu kondisi loyal yang mencakup komitmen mendalam untuk melakukan pembelian. d. Loyalitas tindakan Pada tahap ini merupakan tahap tertinggi pada loyalitas konsumen karena tingkat kesetiaan yang sudah kuat dan ditandai dengan motivasi yang kuat dan tercermin dalam keinginan untuk melakukan tindakan dalam mengatasi segala halangan yang mungkin dapat mempersulit konsumen tersebut untuk membeli merek yang diinginkan.
G. HUBUNGAN ANTAR VARIABEL Hubungan antara promosi dengan minat beli Pendapat yang disampaikan oleh Kotler (2006) bahwa aktivitas promosi merupakan usaha pemasaran yang memberikan berbagai upaya intensif jangka pendek untuk mendorong keinginan konsumen untuk mencoba atau membeli suatu produk atau jasa. Akan tetapi hal ini sesuai dengan penelitian Bekti Setiawati (2008:8) yaitu tentang promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian karena promosi berfungsi untuk mempengaruhi sikap dan kesukaan konsumen dalam memilih produk. Hubungan kualitas produk terhadap minat beli kualitas dapat dinyatakan sebagai sebagai harapan dan persepsi para konsumen yang sama baiknya
50
dengan kinerja yang sesungguhnya. Kualitas produk harus sesuai dengan yang dijanjikan oleh semua kegiatan dalam bauran pemasaran. Bagi calon pemakai kualitas produk ini memang harus dikomunikasikan dengan baik karena dapat membangun minat pelanggan untuk membeli produk yang dimaksud. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Budiyono, Bernard NM (2004) menunjukkan bahwa kualitas produk merupakan antecedent yang berpengaruh terhadap minat beli. Tri Ari Prabowo (2007:12:13) yang menyatakan bahwa adanya pengaruh brand image terhadap loyalitas pelanggan yang signifikan dengan tiga dimensinya yaitu tingkat manfaat (favorability), kekuatan akan merek (strength), dan keunikan produknya (uniqueness).
H. PENELITIAN TERDAHULU Ainur Rofiq, Nanang, Nita Nur Faidah (2009) meneliti mengenai peranan ekuitas merek terhadap loyalitas pelanggan pada industry telepon seluler, dari penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa koefisien determinasi (R2) dan adjusted R square berurutan sebesar 0,758 dan 0,749. Makna dari angka tersebut menunjukan bahwa loyalitas pelanggan dijelaskan sebesar 74,9 % sedangkan sisanya sebesar 25,1% dijelaskan oleh variabel lain. Ekuitas merek mempunyai pengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan karena nilai F hitung lebih besar dari pada F tabel yaitu 86,172 > 2,454. Menurut Junusi (2009) dalam penelitiannya pada Bank Muamalat kota Semarang, menyatakan bahwa semakin tinggi kualitas jasa, maka semakin tinggi kepuasan yang dirasakan nasabah. Semakin baik kepuasan nasabah
51
semakin tinggi loyalitas yang ditunjukan nasabah. Pada variabel kepuasan, dimensi ekspektasi layanan pengaruhnya kecil terhadap kepuasan nasabah karena dalam penelitian ini menilai persepsi (kesan yang akan didapat) oleh nasabah atas pengalaman menggunakan jasa perbankan bukan pada ekspektasi (exspektation). Jadi yang berpengaruh dalam menilai kepuasan nasabah adalah kepuasan layanan keseluruhan, dimana keseluruhan kesan yang diterima atas pengalaman nasabah dalam menggunakan jasa Bank Muamalat dari tahap awal sampai proses. Sedangkan untuk variabel loyalitas dapat dijelaskan melalui loyalitas efektif dan konatif. Kepuasan merupakan konsep kompleks dengan komponen afektif. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian produk mie instant Sedaap (Studi Pada Mahasiswa Fak Ekonomi Unmer Malang) oleh Herry Kurniawan Fak Ekonomi UNMER Malang, 2006. Penelitian ini bertujuan untuk :1) mengetahui dan menganalisis pengaruh prilaku konsumen yang terdiri dari faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikoligis terhadap keputusan membeli produk mie instant merek sedaap. 2) untuk mempengaruhi diantara faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologi yang berpengaruh dominan terhadap keputusan mahasiswa untuk membeli produk mie instant merek sedaap. Dengan menggunakan regresi linier berganda dan menggunakan sample 60 orang responden mahasiswa. Dan didapatkan hasil sebagai berikut : dari hasil analisis didapatkan bahwa variable faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis secara simultan/bersama-
52
sama mempunyai pengaruh signifikan (bermakna) terhadap keputusan pembelian produk mie instant merek sedaap dan variable psikologis mempunyai pengaruh dominan terhadap keputusan pembelian produk mie instant merek Sedaap. Penelitian selanjutnya dari Nurhikmah (2006) didalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Hubungan Kualitas Pelayanan Dan Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Giant Hyper Mall Bekasi”. Metode penelitian yang digunakan adalah survey, dan responden sebanyak 100 responden yang berkunjung di Giant Hyper Mall Bekasi. Teknik penentuan sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode random sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan secara statistic antara antara kualitas pelayanan (X1) dengan loyalitas konsumen (Y) dengan nilai thitung lebih kecil dari nilai ttable (1,023<1,980) dan adanya hubungan positif yang kuat dengan koefesien korelasi pelayanan ry1= 0,651. dalam penelitian juga menunjukan ada pengaruh yang signifikan antara kepuasan pelanggan (X2) dengan loyalitas konsumen(Y) dengan nilai t
hitung
lebih besar dari nilai ttable (5,525>1,980) dan
terdapat hubungan positif yang kuat dengan koefisien ry2= 0.746. selain itu juga ada pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan (X1) dan kepuasan pelanggan (X2) secara bersama dengan loyalitas konsumen (Y) dengan nilai fhitung lebih dari fhitung (62,153>3,12). Persamaan regresi berganda Y = 8100X1 + 0,570X2 koefisien korelasi Ry12 = 0,819, persamaan koefisien determinasi (R Square) 0,562.
53
I. Kerangka Pemikiran Konsumen sebagai sasaran pemasaran perusahaan memiliki posisi yang semakin kuat dan kritis, seiring dengan banyaknya informasi tentang bisnis ritel, maka kepuasan konsumen menjadi prioritas utama dimana tingkat kepentingan dan harapan konsumen serta pelaksanaan atau kinerja yang dilakukan perusahaan harus sesuai dan memadai serta harus memperhatikan hal-hal yang dianggap penting oleh konsumen. Kualitas pelayanan berkaitan erat dengan kepuasan pelanggan. Kualitas pelayanan dapat memberikan dorongan khusus bagi para pelanggan untuk menjalin ikatan relasi yang saling menguntungkan dalam jangka penjang dengan perusahaan. Kepuasan merupakan fungsi dari kesan kinerja dan harapan. jika kinerja berada dibawah harapan, maka pelanggan akan mengalami ketidakpuasan. Jika kinerja melebihi harapan, pelanggan amat senang sehingga dengan kepuasan tersebut akan menimbulkan kelekatan emosional terhadap merek. hasilnya adalah kesetiaan pelanggan yang sangat tinggi. Loyalitas pelanggan yang tinggi dapat mengurangi biaya-biaya seperti pemasaran, iklan dll, karena biaya untuk mempertahankan jauh lebih murah dibandingkan mendapatkan pelanggan baru. Sehingga perusahaan harus berupaya untuk mempertahankan brand image untuk dapat mempertahankan loyalitas pelanggan, dan juga harus meningkatkan pelayanan yang diberikan pada pelanggan sehingga mereka puas.
54
Kerangka Pemikiran Promosi ρX1Y2 X1
ρY2Y1 ρX1Y1
Brand Image X2
ρX2 Y1
Keputusan Pembelian Y1
Loyalitas Y2
ρX3Y1 ρX3 Y2
Kualitas Produk X3 Gambar. 2.1 (Sumber : Adaptasi dari model Sarwono 2007)
Dengan persamaan substrukturnya adalah : Y1 = Py1X1X1 + Py1X2X2 + Py1X3X3 = є1 Y2 = Py2X1X1 + Py2 y1 Y1 + Py2X3X3 = є2
J. Hipotesis Penelitian 1. Ha : terdapat pengaruh positif dan signifikan antara promosi, brand image, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian secara parsial. 2. Ha : terdapat pengaruh positif dan signifikan antara promosi, brand image, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian secara Bersama-sama 3. Ha : terdapat pengaruh positif dan signifikan antara promosi, brand image, dan kualitas produk terhadap loyalitas pelanggan melalui keputusan pembelian.
55
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. RUANG LINGKUP PENELITIAN Obyek penelitian ini bersifat studi kasus yang dilakukan pada pengguna motor metic honda di Kecamatan Ciputat Timur. kota Tangerang Selatan. Pengumpulan data untuk memperoleh hasil pembahasan, analisis dan kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan. Sample yang di ambil adalah sejumlah 60 orang responden secara Convenience Sampling. Variable-variable yang diteliti dalam penelitian ini adalah promosi, kualitas produk, brand image, keputusan pembelian dan loyalitas pelanggan. B. Metode Penetuan Sampel. Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas karakteristik tertentu yang digunakan peneliti untuk dipelajari dan ditarik suatu kesimpulan (Sugiono, 2003:72) Populasi dalam penelitian ini adalah para pengguna Motor Metic Honda di Kecamatan Ciputat Timur. Kota Tangerang Selatan. Sementara itu sample dapat diartikan sebagai bagian dari populasi. yang akan diambil untuk penelitian ini adalah berjumlah 60 orang. Menurut pendapat roscoe dalam Salamatun A (2005) ia menyatakan bahwa jumlah sample lebih besar dari 30 dan kurang dari 500 pada sebagian penelitian dianggap sudah mewakili penelitian. Sample ditentukan dengan metode convenience sampling yaitu metode untuk memilih anggota populasi yang paling mudah untuk ditemui dan diminta informasinya.
56
C. Metode Pengumpulan Data Beberapa metode yang penulis lakukan dalam memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Data Primer Data primer adalah data yang langsung diperoleh dengan melakukan penelitian lapangan terhadap responden yang dituju dengan cara : a. Wawancara : mengumpulkan data melalui hubungan langsung tanya jawab dengan responden. b. Observasi : mengumpulkan data dimana peneliti langsung mengamati objek yang diteliti. c. Kuesioner : menampilkan data dengan cara memberi seperangkat pertanyaan kepada responden untuk dijawab. Akan tetapi untuk mendapatkan data primer penelitian ini, peneliti akan menggunakan metode penyebaran kuesioner. 2. Analisis Kualitatif Pada proses pengolahan data untuk menentukan nilai variable eksogen (Dependent) dan variable endogen (Independent), data yang tidak dapat diukurdengan sekala rasio internal akan digolongkan kedalam lima kata gori yaitu dengan ketentuan sebagai berikut : a. Katagori sangat setuju dengan skor 5 b. Katagori setuju dengan skor 4 c. Katagori netral dengan skor 3
57
d. Katagori tidak setuju dengan skor 2 e. Katagori sangat tidak setuju dengan skor 1 3. Data Sekunder Penelitian ini termasuk penelitian melalui segala bahan tertulis berupa data
(studi kepustakaan) dalam bentuk buku-buku kuliah, literature,
internet, dan sumber tertulis lainnya yang relevan dengan judul penelitian serta dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. D. Metode Analisis Data Dalam penelitian ini peneliti mengambil analisis jalur untuk menganalisis data yang diperoleh, karena dari model yang disusun terdapat keterkaitan hubungan antara sejumlah variable yang dapat diestimasi secara simultan. Selain itu variable dependent pada suatu hubungan yang sudah ada, akan menjadi Variable independent pada hubungan selanjutnya. Identifikasi Variabel 1) Variabel endogen yaitu variable yang dipengaruhi oleh variabel eksogen dan merupakan variable antara. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel endogen adalah keputusan pembelian dan loyalitas pelanggan. 2) Variabel eksogen yaitu variabel yang diduga secara bebas berpengaruh terhadap variabel endogen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel eksogen yaitu Promosi, kualitas produksi, dan brand image. 3) Variabel residu yaitu variabel atau faktor residual yang fungsinya menjelaskan pengaruh variabel lain yang telah teridentifikasi oleh teori
58
tapi tidak diteliti atau variabel lain yang belum teridentifikasi oleh teori atau muncul sebagai akibat dari kekeliruan pengukuran variabel. 1. Uji Validitas Valid adalah instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur apa yang akan diukur. (Sugiono 2003:109) validitas yang diukur dalam penelitian ini adalah validitas konstruksi yaitu krangka dari suatu konsep. Dengan skor r = 0.3. jika kurang dari 0.3 maka pertanyaan dinyatakan tidak valid. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Instrumen yang reliabel berarti instrumen tersebut bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Reliabelitas (Keandalan) merupakan ukuran suatu kesetabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dikatakan baik jika memiliki nilai cronbach’s Alpha >dari 0.60 (Bhuono,2005:72). 3. Analisis Kuantitatif Analisis path (jalur) ialah suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel tergantung tidak hanya secara langsung, tetapi juga secara tidak langsung (Rutherford dalam Sarwono, 2007:1).
59
Analisis path (jalur) adalah pengembangan langsung bentuk regresi berganda dengan tujuan untuk memberikan estimasi tingkat kepentingan (magnitude) dan signifikansi (significance) hubungan sebab akibat hipotikal dalam seperangkat variabel (Webley dalam Sarwono, 2007: 1). Gason dalm buku yang sama menjelaskan bahwa analisis path (jalur) yaitu model perluasan regresi yang digunakan untuk menguji keselarasan matriks korelasi dengan dua atau lebih model hubungan sebab akibat yang dibandingkan oleh peneliti. Analisis jalur (path analysis) merupakan pengembangan dari analisi regresi, sehingga analisis regresi dapat dikatakan sebagai bentuk khusus dari analisis jalur (regression is special case of path analiysis). Analisis jalur digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel yang berbentuk sebab akibat. Dan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas terhadap variabel terikat (Riduwan dan Engkos A.K, 2007:3) dengan demikian dalam model hubungan antar variabel tersebut, terdapat variabel bebas (independent variabel) atau dalam hal ini disebut variabel eksogen, dan variabel terikat (dependent variabel) atau yang disebut variabel endogen. Melalui analisis jalur ini akan dapat ditemukan jalur mana yang paling tepat dan singkat suatu variabel independent menuju variabel dependent yang terakhir. Analisis ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana Promosi (X1), Kualitas produk (X2), dan Brand Image (X3), terhadap Keputusan
60
pembelian (Y1) dan dampaknya terhadap Loyalitas (Y2) pengguna motor matic honda terhadap keputusan pembelian serta dampaknya pada loyalitas pelanggan” (studi kasus konsumen sepeda motor matic merek Honda di Kecamatan Ciputat Timur. Kota Tangerang Selatan). 4. Uji Hipotesis a. Uji T (Uji Parsial) Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka hasilnya signifikan berarti terdapat pengaruh dari variabel independen secara individual terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005:84). b. Uji F (Uji Simultan) Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama terhadap variabel dependen atau terikat. Probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka hasilnya signifikan berarti terdapat pengaruh dari variabel independen secara bersama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005:84). c. Uji Pengaruh Langsung Dan Tidak Langsung Model path analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat perangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (Riduwan dan Engkos, 2008:4).
61
Hal ini diperjelas oleh Harun Al-Rasyid dalam Riduwan dan Engkos (2008:4) bahwa pola hubungan bagaimana yang ingin kita ungkapkan, apakah pola hubungan yang bias digunakan untuk meramalkan atau menduga nilai sebuah variabel-respon Y atas dasar nilai tertentu beberapa variabel-prediktor X1, X2, X3…, Xk, atau pola hubungan yang mengisyaratkan besarnya pengaruh variabel penyebab X1, X2, X3…, Xk, terhadap sebuah variabel akibat Y, baik pengaruh yang langsung secara sendiri-sendiri maupun secara bersamaan.
62
E. OPERASIONALISASI VARIABEL Table. 3.1 Operasional Variable Penelitian No
Variabel
Sub Variabel
1
Periklanan
2
Promosi penjualan Promosi Penjualan personal
3 4
Lupiyoadi (2008)
Publisitas dan Hub masyarakat
5
Informasi dari mulut ke mulut
6
Pemasaran Langsung
No
Variabel
Sub Variabel
1
Kinerja
2
Fitur
3
Kualitas produk
Kesesuaian
4
Garvin dalam umar (2005)
Daya tahan
5
6
Kemudahan perbaikan Keindahan
Indikator 1. Memberikan informasi kepada konsumen 2. Membujuk konsumen untuk membeli 3. Mengingatkan konsumen 4. Adanya potongan harga 5. Pemberian hadiah 6. Adanya interaksi penjual dan pembeli 7. Pameran 8. Mensponsori acara
skala
ordinal
9. Pengalaman orang lain dalam mengkonsumsi produk 10. Adanya informasi melalui telemarketing
Indikator 1. Fungsi utama dari Produk (motor) 2. Pilihan produk 3. Pengembangan produk 4. Tingkat kesesuaian terhadap tingkat spesifikasi yang telah ditetapkan berdasarkan pelanggan 5. Mempunyai daya tahan yang baik 6. Kemudahan perbaikan
skala
Ordinal
7. Penampilan
63
No
Variabel
Sub Variabel
Indikator
1
Asosiasi Merek
1. Benefi
2
Pengukuran brand image
2. Keuntungan dari asosiasi merek 3. Kekuatan dari asosiasi merek 4. Keunikan dari asosiasi merek
No
Variabel
Sub Variabel
Indikator
1
Pengenalan masalah Kebutuhan
1. Identifikasi kebutuhan konsumen
2
Pencarian Informasi
2. Sumber pribadi 3. Sumber komersial
Evaluasi Alternatif
4. Membandingkan berbagai pilihan 5. konsumen berusaha memenuhi kebutuhannya 6. konsumen mencari manfaat dari produk
5
Keputusan pembelian
7. keputusan merek 8. metode pembayaran
6
Prilaku Pasca Pembelian
9. kepuasan 10. pemakaian produk pasca pembelian
3 4
Keputusan pembelian Kotler (2005)
skala
Skala
Ordinal
64
No
Variabel
Sub Variabel
1
Nilai merek
2
Karakteristik pelanggan
Loyalitas pelanggan 3
4
Tjiptono (2005)
Switching Barrier
Pengalaman pelanggan
Indikator Harga Kualitas produk Citra merek Prilaku dan kebiasaan pelanggan dalam berhubungan dengan merek 5. Biaya transaksi, Biaya pencarian dan Biaya operasional 6. Puas atas kinerja produk
Skala
1. 2. 3. 4.
Ordinal
65
BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Profil Kecamatan Ciputat Timur Kecamatan Ciputat Timur merupakan salah satu dari wilayah Kota Tangerang Selatan, Kecamatan Ciputat Timur memiliki tempat yang strartegis. Dengan luas wilayah 1.695.5 Ha/km2. serta memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut: Tabel 4.1 Batas daerah kecamatan Ciputat Timur Tangerang Selatan Batas Daerah Utara
Kecamatan Pondok Aren dan Kecamatan Pesanggrahan (DKI Jakarta)
Selatan
Kecamatan Pamulang
Barat
Kecamatan Ciputat
Timur
Kecamatan Cilandak (DKI Jakarta) Dan Kecamatan Limo (Depok) Sumber: Penelitian dari Suhartono 2010
Dan dalam Kecamatan Ciputat Timur terdiri dari kelurahan-kelurahan yaitu, Cempaka Putih, Rengas, Pondok Ranji, Rempoa, Cirende dan Pisangan. Dengan prasarana yang disediakan oleh Pemerintahnya berupa Rumah Sakit, Puskesmas, Kantor Polisi, Kantor Pos, Bank dan fasilitas lainnya untuk mendukung perekonomian daerah tersebut. Luas lahan yang digunakan di wilayah kecamatan ciputat timur yaitu : lahan sawah (10 Ha), lahan darat/kering (510,5 Ha) lahan perkebunan (11,5 Ha), permukiman (1132,5 Ha) dan lahan Industri (104 Ha).
66
Dengan jumlah penduduk yang homogen berjumlah 80.671 laki-laki dan 80.300 perempuan. Dengan beragamnya budaya dan agama yang dianutnya seperti budaya Betawi, Jawa, Sunda, serta agama Islam, Kristen, Hindu, Budhadan aliran budaya dan kepercayaan lainnya. Penduduknya pun memiliki beragam profesi dan pekerjaan seperti Petani, Pedagang, Guru, Dokter, Pegawai swasta, PNS, Polri/TNI serta pekerjaan lainnya. Serta didukung dengan pendidikan masyarakat yang beragam pula seperti tamatan SD, SMP, SMA Sederajat. Diploma, Strata dan pendidikan lainnya yang mendukung pekerjaan masing-masing. 2. Sejarah Singkat PT Astra Honda Motor (AHM) PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT Federal Motor, yang sahamnya secara mayoritas dimiliki oleh PT Astra International. Saat itu, PT Federal Motor hanya merakit, sedangkan komponennya diimpor dari Jepang dalam bentuk CKD (completely knock down). Tipe sepeda motor yang pertama kali di produksi Honda adalah tipe bisnis, S 90 Z bermesin 4 tak dengan kapasitas 90cc. Jumlah produksi pada tahun pertama selama satu tahun hanya 1500 unit, namun melonjak menjadi sekitar 30 ribu pada tahun dan terus berkembang hingga saat ini. Sepeda motor terus berkembang dan menjadi salah satu moda transportasi andalan di Indonesia.
67
Kebijakan pemerintah dalam hal lokalisasi komponen otomotif mendorong PT Federal Motor memproduksi berbagai komponen sepeda motor Honda tahun 2001 di dalam negeri melalui beberapa anak perusahaan, diantaranya PT Honda Federal (1974) yang memproduksi komponen-komponen dasar sepeda motor Honda seperti rangka, roda, knalpot dan sebagainya, PT Showa Manufacturing Indonesia (1979) yang khusus
memproduksi
peredam
kejut,
PT
Honda
Astra
Engine
Manufacturing (1984) yang memproduksi mesin sepeda motor serta PT Federal Izumi Mfg.(1990) yang khusus memproduksi piston. Seiring dengan perkembangan kondisi ekonomi serta tumbuhnya pasar sepeda motor terjadi perubahan komposisi kepemilikan saham di pabrikan sepeda motor Honda ini. Pada tahun 2000 PT Federal Motor dan beberapa anak perusahaan di merger menjadi satu dengan nama PT Astra Honda Motor, yang komposisi kepemilikan sahamnya menjadi 50% milik PT Astra International Tbk dan 50% milik Honda Motor Co. Japan. Saat ini PT Astra Honda Motor memiliki 3 fasilitas pabrik perakitan, pabrik pertama berlokasi Sunter, Jakarta Utara yang juga berfungsi sebagai kantor pusat. Pabrik ke dua berlokasi di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, serta pabrik ke 3 yang sekaligus pabrik paling mutakhir berlokasi di kawasan MM 2100 Cikarang Barat, Bekasi. Pabrik ke 3 ini merupakan fasilitas pabrik perakitan terbaru yang mulai beroperasi sejak tahun 2005. Dengan keseluruhan fasilitas ini PT Astra Honda Motor saat ini memiliki kapasitas produksi 3
68
juta unit sepeda motor per-tahunnya, untuk permintaan pasar sepeda motor di Indonesia yang terus meningkat. Salah satu puncak prestasi yang berhasil diraih PT Astra Honda Motor adalah pencapaian produksi ke 20 juta pada tahun 2007. Prestasi ini merupakan prestasi pertama yang yang berhasil diraih oleh industri sepeda motor di Indonesia bahkan untuk tingkat ASEAN. Secara dunia pencapaian produksi sepeda motor Honda 20 juta unit adalah yang ke tiga, setelah pabrik sepeda motor Honda di Cina dan India. Guna menunjang kebutuhan serta kepuasan pelannggan sepeda motor Honda, saat PT Astra Honda Motor di dukung oleh 1.600 showroom dealer penjualan yang diberi kode H1, 3.800 layanan service atau bengkel AHASS (Astra Honda Authorized Service Station) dengan kode H2, serta 6.500 gerai suku cadang atau H, yang siap melayani jutaan penggunaan sepeda motor Honda di seluruh Indonesia. Industri sepeda motor saat ini merupakan suatu industri yang besar di Indonesia. Karyawan PT Astra Honda Motor saja saat ini berjumlah sekitar 13.000 orang, ditambah 130 vendor dan supplier serta ribuan jaringan lainnya, yang kesemuanya ini memberikan dampak ekonomi berantai yang luar biasa. Keseluruhan rantai ekonomi tersebut diperkirakan dapat memberika kesempatan kerja kepada sekitar 500 ribu orang. PT Astra Honda Motor akan terus berkarya menghasilkan sarana transportasi roda 2 yang menyenangkan, aman dan ekonomis sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat Indonesia.
69
Jenis sepeda motor : Honda Supra X, Fit, Fit S, Honda Revo, Absolut Revo, Blade, Supra X 125, 125DD, PGM-FI, Honda CS1, Tiger, Tiger Revo, Glpro, Mega Pro dan jenis motor lainnya. Jenis Sekuter : Honda Beat, Vario, Vario Techno, Scoopy, Revo AT
B. VALIDITAS DAN RELIABILITAS Untuk mendapatkan hasil data, penulis menyebarkan kuesioner kepada pengguna motor matic honda di daerah ciputat sebanyak 60 responden dengan memberikan pernyataan untuk menguji tingkat validitas dan realibilitas dari seluruh pernyataan tersebut. a) Validitas Valid adalah instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang akan diukur. (Sugiono 2003:109). Validitas yang diukur dalam penelitian ini adalah validitas konstruksi yaitu kerangka dari suatu konsep. Dengan skor r = 0.3. jika kurang dari 0.3 maka pertanyaan dinyatakan tidak valid. Nilai r tabel bisa diperoleh dimana df = n-2. misalkan jika dalam penelitian ini jumlah sampel yang digunakannya n = 30, maka besarnya df = 30 – 2 = 28 dengan alpha = 0.05 dan r tabel 0.3.
70
Tabel 4.2 Item-Total Statistics Indikator Pro1 Memberikan informasi Pro2 Membujuk membeli Pro3 Mengingatkan konsumen Pro4 Adanya potongan harga Pro5 Pemberian hadiah Pro6 interaksi penjual dan pembeli Pro7 Pameran Pro8 Mensponsori acara Pro9 Pengalaman orang lain Pr10 informasi telemarketing
Corrected ItemTotal Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
0.438
0.745
0.709
0.741
0.610
0.743
0.536
0.743
0.469
0.745
0.632
0.741
0.553
0.743
0.760
0.741
0.427
0.746
0.709
0.741
Kp1 Fungsi utama motor
0.334
0.746
Kp2 Pilihan produk
0.423
0.745
Kp3 Pengembangan produk
0.362
0.745
Kp4 Tingkat kesesuaian
0.387
0.746
0.630
0.743
0.471
0.745
0.632
0.741
0.584
0.743
0.310
0.747
0.630
0.743
0.433
0.745
0.505
0.745
0.664
0.742
Kp5 daya tahan yang baik Kp6 Kemudahan perbaikan Kp7 Penampilan Bi1
Merek menembus pagar budaya dan pasar Bi2 Merek berpengaruh pada prilaku pelanggan Bi3 Merek mmudahkan pngambilan keputusan pembelian Bi4 Benefi Bi5
Keuntungan asosiasi merek
Bi6
Kekuatan asosiasi merek
71
Bi7
Indikator Keunikan asosiasi merek
Kb1
Identifit kebutuhan konsumen
Kb2
Sumber pribadi
Kb3
Sumber komersial
Kb4
Bandingkan brbagai pilihan
Kb5
konsumen menuhi kebutuhan
Kb6 Kb7
konsumen cari manfaat produk keputusan merek
Kb8
metode pembayaran
Kb9
kepuasan
Kb10
Pemakaian pasca pembelian
Lp1
Harga
Lp2
Kualitas produk
Lp3
Citra merek
Lp4
kebiasaan konsumen dalam berhubungan dengan merek Biaya transaksi, pencarian dan operasional Puas atas kinerja produk
Lp5 Lp6
Corrected ItemTotal Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
0.760
0.741
0.735
0.740
0.760
0.741
0.608
0.743
0.561
0.743
0.362
0.746
0.546
0.745
0.533
0.744
0.647
0.742
0.760
0.741
0.387
0.746
0.494
0.745
0.387
0.745
0.555
0.743
0.561
0.743
0.735
0.740
0.760
0.741
Sumber : Data primer output spss 2011
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dianalisis bahwa semua butir pernyataan valid karena r hitung>r (0,3). b) Reliabilitas Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha>0,60. Tabel reliabilitas dapat dilihat pada tabel 3.2 dibawah ini. Sedangkan menurut Bhuono, 2005:72 untuk uji reliabilitas dilakukan dengan melihat nilai Cronbach’s Alpha dengan kriteria sebagai berikut
72
1. jika nilai Cronbach’s Alpha > 0.60 maka instrumen tersebut dikatakan reliabel. 2. jika nilai Cronbach’s Alpha < 0.60 maka instrumen tersebut dikatakan tidak reliabel. Table 4.3 Reliability
Cronbach's Alpha N of Items 0.749
41
Sumber: data primer SPSS 2011
Dari tabel diatas nilai Cronbach Alpha sebesar 0,749 maka dapat disimpulkan bahwa pada semua peryataan pada penelitian ini mempunyai reabilitas yang tinggi.
C. Hasil Penemuan dan Pembahasan Kuesioner 1. Analisis Kualitatif a. Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner untuk mendapatkan data primer sebagai sumber penelitian. Kuesioner ini ada dua jenis pertanyaan yaitu pertanyaan karakteristik responden dan pertanyaan variabel eksogen dan endogen. Peneliti akan menjelaskan hasil kuesioner yang telah dianalisis. Kuesioner yang telah dianalisis adalah sebanyak 60 responden. Berikut ini jumlah hasil persentase pada pertanyaan karakteristik responden.
73
1) Jenis Kelamin Table 4.4 Jenis_kelamin Frequency Valid Laki-Laki perempuan
Percent
Valid Percent Cumulative Percent
41
68.3
68.3
68.3
19
31.7
31.7
100.0
100.0
100.0
Total 60 Sumber : Data primer output spss 2011
Dari tabel 4.4 hasil data yang didapat terlihat bahwa 41 responden atau 68.3% adalah berjenis kelamin pria dan 19 responden atau 31.7% adalah berjenis kelamin wanita. Ini berarti didaerah Ciputat Timur lebih banyak pria yang menggunakan motor matic Honda dari pada wanita. Hal ini disebabkan karena tingkat mobilitas pria dalam menggunakan motor lebih banyak dari pada wanita. 2) Usia Responden Tabel 4.5 Usia Responden Usia Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
17 – 22
4
6.7
6.7
6.7
23 – 27
39
65.0
65.0
71.7
28 – 32
12
20.0
20.0
91.7
33 – 37
3
5.0
5.0
96.7
38 – 42
2
3.3
3.3
100.0
Total 60 100.0 Sumber : Data primer output spss 2011
100.0
Dari tabel 4.5 dapat diketahui bahwa responden pengguna motor matic Honda yang ditemui di daerah Ciputat Timur. Responden yang berusia 17 – 22 berjumlah 4 responden, responden yang berusia 23 -27 berjumlah 39 responden, responden berusia 28 – 32 berjumlah 12 responden, responden yang berusia 33 -37 berjumlah 3 responden, responden 38 – 43 berjumlah 2 responden.
74
Dari hasil data diatas dapat disimpulkan bahwa konsumen atau pengguna motor matic Honda terbanyak adalah konsumen berusia 23 – 27 tahun dan 28 – 32 tahun sedangkan sisanya hanya sedikit yaitu 17 – 22 tahun, 33 – 37 tahun, dan responden berusia >38 yang menggunakan motor Matic Honda. Hal ini disebabkan karena produk yang ditawarkan lebih diminati orang remaja dan dewasa. 3) Pekerjaan Responden Table 4.6 Pekerjaan Frequency
Valid Lain-lain
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
1.7
1.7
1.7
Mahasiswa/Mahasiswi
35
58.3
58.3
60.0
Pegawai Negeri/Swasta
17
28.3
28.3
88.3
pelajar
4
6.7
6.7
95.0
wiraswasta
3
5.0
5.0
100.0
60
100.0
100.0
Total
Sumber : Data primer output spss 2011
Dari table 4.6 dapat diketahui bahwa responden pengguna motor matic Honda di Ciputat Timur yang mempunyai profesi sebagai mahasiswa /mahasiswi 35 responden, pegawai negeri /swasta 17 responden, pelajar 4 responden, wiraswasta 3 responden dan pada lainnya sebagai pengangguran terselubung 1 responden. Konsumen motor matic Honda di daerah Ciputat Timur lebih banyak didominasi oleh mahasiswa dan pegawai. Hal ini dapat dihubungkan dengan jumlah responden yang banyak mengisi berkisar berusia 23 -27 tahun 28 – 32 tahun. Hal ini dapat dilihat dari banyak type/jenis motor matic Honda yang ditawarkan sesuai dengan selera dan kebutuhan aktivitasnya.
75
b. Pembahasan Butir Pertanyaan 1. Promosi (X1) Table 4.7 Mendapat informasi motor matic Honda dari iklan di media cetak dan elektronik Frequency Valid
Tidak Setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
5
8.3
8.3
8.3
Ragu-ragu
11
18.3
18.3
26.7
Setuju
37
61.7
61.7
88.3
7
11.7
11.7
100.0
Total 60 Sumber : Data primer output spss 2011
100.0
100.0
Sangat Setuju
Dari tabel 4.7 menunjukan bahwa responden yang mendapatkan informasi dari media tentang motor matic Honda yang menyatakan tidak setuju sebanyak 5 responden atau 8.3 %, ragu-ragu sebanyak 11 responden atau 18.3 %, setuju sebanyak 37 responden atau 61.7 %, sangat setuju sebanyak 7 responden atau 11.7 % Tabel 4.8 Membeli motor matic Honda karena iklan yang ditayangkan media cetak dan elektronik Frequency Valid Tidak Setuju
Percent Valid Percent Cumulative Percent 5
8.3
8.3
8.3
Ragu-ragu
13
21.7
21.7
30.0
Setuju
32
53.3
53.3
83.3
Sangat Setuju
10
16.7
16.7
100.0
Total 60 100.0 Sumber : Data primer output spss 2011
100.0
Dari tabel 4.8 menunjukan bahwa responden yang membeli motor matic honda menyatakan bahwa 5 responden atau 8.3 % menyatakan tidak setuju, 13 responden atau 21,7 % menyatakan ragu-ragu, 32 responden atau 53.3 % menyatakan setuju dan 10 responden atau 16.7 % menyatakan sangat setuju karena iklan. 76
Table 4.9 Teringat iklan motor matic Honda sehingga tertarik untuk membeli Frequency Valid Tidak Setuju
Percent
Valid Percent Cumulative Percent
7
11.7
11.7
11.7
Ragu-ragu
20
33.3
33.3
45.0
Setuju
30
50.0
50.0
95.0
3
5.0
5.0
100.0
60
100.0
100.0
Sangat Setuju Total
Sumber : Data primer output spss 2011
Berdasarkan tabel 4.9 dapat dianalisis bahwa responden yang membeli motor matic Honda karena teringat iklannya. Dapat diketahui bahwa 7 responden atau 11.7% menyatakan tidak setuju, 20 responden atau 33.3% menyatakan ragu-ragu, 30 responden atau 50% menyatakan setuju dan 3 responden atau 5%
menyatakan sangat
setuju. Dapat diambil kesimpulan bahwa media promosi yang tepat dapat mempengaruhi keputusan pembelian. Tabel 4.10 Membeli motor matic karena ada potongan harga (Diskon) Frequency Valid
Tidak Setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
7
11.7
11.7
11.7
Ragu-ragu
20
33.3
33.3
45.0
Setuju
28
46.7
46.7
91.7
5
8.3
8.3
100.0
60
100.0
100.0
Sangat Setuju Total Sumber : Data primer output spss 2011
Berdasarkan tabel 4.10 dapat dianalisis responden yang membeli motor matic Honda karena adanya diskon. Sehingga dapat diketahui bahwa 7 responden atau 11.7% menyatakan tidak setuju, 20 responden atau 33.3% menyatakan ragu-ragu, 28 responden atau 46,7% menyatakan setuju, dan 5 responden atau 8.3% menyatakan sangat
77
setuju. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa potongan harga dapat menimbulkan keputusan pembelian. Table 4.11 Membeli motor matic Honda karena akan mendapat hadiah Frequency Valid
Percent
Valid Percent Cumulative Percent
Tdk Setuju
2
3.3
3.3
3.3
Ragu-ragu
22
36.7
36.7
40.0
Setuju
33
55.0
55.0
95.0
3
5.0
5.0
100.0
Total 60 100.0 Sumber : Data primer output spss 2011
100.0
Sngt Setuju
Berdasarkan tabel 4.11 dapat dianalisis bahwa
keputusan
pembelian konsumen dapat dipengaruhi dengan adanya hadiah yang diberikan. Sehingga dapat diketahui bahwa 2 responden atau 3.3% menyatakan tidak setuju, 22 responden atau 36.7% menyatakan raguragu, 33 responden atau 55% menyatakan setuju dan 3 responden atau 5% menyatakan sangat setuju. Table 4. 12 Adanya karyawan yang memilki kemampuan menarik konsumen Frequency Valid Sangat Tidak setuju Tidak Setuju
1
Percent 1.7
Valid Percent Cumulative Percent 1.7
1.7
5
8.3
8.3
10.0
Ragu-ragu
13
21.7
21.7
31.7
Setuju
29
48.3
48.3
80.0
Sangat Setuju
12
20.0
20.0
100.0
Total 60 100.0 Sumber : Data primer output spss 2011
100.0
Berdasarkan tabel 4.12 dapat dianalisis bahwa
keputusan
pembelian konsumen dapat dipengaruhi oleh karyawan yang mampu menarik konsumen. Sehingga dapat diketahui bahwa 1 responden atau
78
1.7 % menyatakan sangat tidak setuju, 5 responden atau 8.3% menyatakan tidak setuju, 13 responden atau 21.7% menyatakan raguragu, 29 responden atau 48.3 % menyatakan setuju dan 12 responden atau 20 % menyatakan sangat setuju. s u
Table 4.13 Motor matic Honda Sering melakukan / mengadakan pameran Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
m Valid
Tdk Setuju
4
6.7
6.7
6.7
b
Ragu-ragu
22
36.7
36.7
43.3
Setuju
28
46.7
46.7
90.0
6
10.0
10.0
100.0
60
100.0
100.0
e
Sngt Setuju s
Total
Sumber : Data primer output spss 2011
Berdasarkan tabel 4.13 dapat dianalisis bahwa
keputusan
pembelian konsumen dapat dipengaruhi oleh adanya pameran yang diadakan oleh motor matic. Sehingga dapat diketahui bahwa 4 responden atau 6.7% mengatakan tidak setuju, 22 responden atau 36.7% mengatakan ragu-ragu, 28 responden atau 46% menyatakan setuju dan 6 responden atau 10% menyatakan sangat setuju. Table 4.14 motor matic Honda ikut mensponsori acara Frequency Valid Tidak Setuju
Percent Valid Percent Cumulative Percent 3
5.0
5.0
5.0
Ragu-ragu
13
21.7
21.7
26.7
Setuju
36
60.0
60.0
86.7
8
13.3
13.3
100.0
Total 60 100.0 Sumber : Data primer output spss 2011
100.0
Sangat Setuju
Berdasarkan tabel 4.14 dapat dianalisis bahwa keputusan pembelian konsumen dapat dipengaruhi seringnya motor matic Honda
79
mensponsori acara. Sehingga dapat diketahui bahwa 3 responden atau 5 % menyatakan tidak setuju, 13 responden atau 21.7% ragu-ragu, 36 responden atau 60% menyatakan setuju dan 8 responden atau 13% menyatakan sangat setuju. Table 4.15 Mengetahui motor matic Honda dari informasi mulut kemulut Frequency Valid Tidak Setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2
3.3
3.3
3.3
Ragu-ragu
18
30.0
30.0
33.3
Setuju
36
60.0
60.0
93.3
4
6.7
6.7
100.0
Total 60 Sumber : Data primer output spss 2011
100.0
100.0
Sngt Setuju
Berdasarkan tabel 4.15 dapat dianalisis bahwa keputusan pembelian konsumen dapat dipengaruhi adanya informasi dari mulut ke mulut. sehingga dapat diketahui bahwa 2 responden atau 3.3% menyatakan tidak setuju, 18 responden atau 30% menyatakan ragu, 36 responden atau 60% menyatakan setuju, dan 4 responden atau 6.7% menyatakan sangat setuju. Tabel 4. 16 Motor matic Honda menawarkan produknya melalui telemarketing Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak Setuju
5
8.3
8.3
8.3
Ragu-ragu
13
21.7
21.7
30.0
Setuju
32
53.3
53.3
83.3
Sangat Setuju
10
16.7
16.7
100.0
Total 60 100.0 Sumber : Data primer output spss 2011
100.0
Berdasarkan tabel 4.16 dapat dianalisis bahwa
keputusan
pembelian konsumen dapat dipengaruhi oleh telemarketing Sehingga
80
dapat diketahui bahwa 5 responden atau 8.3 % menyatakan tidak setuju, 13 responden atau 21.7 % menyatakan ragu, dan 32 responden atau 53.3% menyatakan setuju dan 10 responden atau 16.7% menyatakan sangat setuju Kualitas Produk Table 4.17 Motor matic Honda membantu aktivitas dan pekerjaan sehari-hari Frequency Valid Tidak Setuju
Percent
Valid Percent Cumulative Percent
6
10.0
10.0
10.0
Ragu-ragu
26
43.3
43.3
53.3
Setuju
28
46.7
46.7
100.0
Total 60 100.0 Sumber : Data primer output spss 2011
100.0
Berdasarkan tabel 4.17 dapat dianalisis bahwa
keputusan
pembelian konsumen dapat dipengaruhi oleh terbantunya aktivitas sehari-hari dengan motor matic Honda. Sehingga dapat diketahui bahwa 6 responden atau 10% menyatakan tidak setuju, 28 responden atau 43.3% menyatakan ragu-ragu dan 28 responden atau 46.7% menyatakan setuju, Table 4.18 Menawarkan jenis dan warna yang beragam Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak Setuju
6
10.0
10.0
10.0
Ragu-ragu
20
33.3
33.3
43.3
Setuju
32
53.3
53.3
96.7
2
3.3
3.3
100.0
Total 60 Sumber : Data primer output spss 2011
100.0
100.0
Sangat Setuju
Berdasarkan tabel 4.18 dapat dianalisis bahwa keputusan pembelian konsumen dapat dipengaruhi oleh adanya penawaran jenis
81
jenis dan warna yang beragam. Sehingga dapat diketahui bahwa 6 responden atau 10% menyatakan tidak setuju, 20 responden atau 33.3% menyatakan ragu-ragu, 32 responden atau 53.3% menyatakan setuju, 2 responden atau 3.3% menyatakan sangat setuju, Table 4.19 Matic Honda dilengkapi dengan spesifikasi yang inovatif (bagasi yang luas, kunci pengaman dan standar otomatis) Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid
Sangat Tidak setuju
3
5.0
5.0
5.0
Tidak Setuju
11
18.3
18.3
23.3
Ragu-ragu
19
31.7
31.7
55.0
Setuju
24
40.0
40.0
95.0
3
5.0
5.0
100.0
Total 60 Sumber : Data primer output spss 2011
100.0
100.0
Sangat Setuju
Berdasarkan tabel 4.19 dapat dianalisis bahwa
keputusan
pembelian konsumen dapat dipengaruhi oleh spesifikasi yang inovatif. Sehingga dapat diketahui bahwa 3 responden atau 5 % menyatakan sangat tidak setuju, 11 responden atau 18,3 % menyatakan tidak setuju, 19 responden atau 31.7% menyatakan ragu-ragu, 24 responden atau 40 % menyatakan setuju dan 3 responden atau 5 % menyatakan sangat setuju Tabel 4.20 Motor Matic Honda berteknologi tinggi hingga lebih irit BBM Frequency Valid
Percent
Valid Percent Cumulative Percent
Ragu-ragu
25
41.7
41.7
41.7
Setuju
27
45.0
45.0
86.7
8
13.3
13.3
100.0
100.0
100.0
Sangat Setuju
Total 60 Sumber : Data primer output spss 2011
82
Berdasarkan tabel 4.20 dapat dianalisis bahwa keputusan pembelian konsumen dapat dipengaruhi oleh adanya teknologi yang tinggi. Sehingga dapat diketahui bahwa 25 responden atau 41.7% menyatakan ragu-ragu, 27 responden atau 45 % menyatakan setuju, 8 responden atau 13.3% menyatakan sangat setuju. Table 4.21 Mesin motor matic Honda tidak cepat panas dan tahan terhadap getaran Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid
Tidak Setuju
3
5.0
5.0
5.0
Ragu-ragu
23
38.3
38.3
43.3
Setuju
29
48.3
48.3
91.7
5
8.3
8.3
100.0
Total 60 100.0 Sumber : Data primer output spss 2011
100.0
Sangat Setuju
Berdasarkan tabel 4.21 dapat dianalisis bahwa keputusan pembelian konsumen dapat dipengaruhi oleh kualitas mesin motor matic Honda. Sehingga dapat diketahui bahwa 3 responden atau 5% menyatakan tidak setuju, 23 responden atau 38.3% menyatakan raguragu, 29 responden atau 49,3% menyatakan setuju, dan 5 responden atau 8.3% menyatakan sangat setuju. Table 4. 22 Motor matic Honda dapat diperbaiki disemua bengkel Frequency Valid
Tidak Setuju
Percent
Valid Percent Cumulative Percent
5
8.3
8.3
8.3
Ragu-ragu
14
23.3
23.3
31.7
Setuju
37
61.7
61.7
93.3
4
6.7
6.7
100.0
100.0
100.0
Sangat Setuju
Total 60 Sumber : Data primer output spss 2011
83
Berdasarkan tabel 4.22 dapat dianalisis bahwa
keputusan
pembelian konsumen dapat dipengaruhi oleh kemudahan perawatan motor matic Honda. Sehingga dapat diketahui bahwa 5 responden atau 8.3 % menyatakan tidak setuju, 14% responden atau 23.3% menyatakan ragu-ragu, 37 responden atau 61.7% menyatakan setuju, dan 4 responden atau 6,7 % menyatakan sangat setuju. Table 4.23 Motor matic Honda memiliki penampilan yang sporty Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat Tidak setuju
1
1.7
1.7
1.7
Tidak Setuju
5
8.3
8.3
10.0
Ragu-ragu
13
21.7
21.7
31.7
Setuju
29
48.3
48.3
80.0
Sangat Setuju
12
20.0
20.0
100.0
Total 60 Sumber : Data primer output spss 2011
100.0
100.0
Berdasarkan tabel 4.23 dapat dianalisis bahwa
keputusan
pembelian konsumen dapat dipengaruhi penampilan produk yang sporty sehingga dapat diketahui bahwa. 1 responden atau 1.7 % menyatakan sangat tidak setuju, 5 responden atau 8.3% menyatakan tidak setuju, 13 responden atau 21.7% menyatakan ragu-ragu, 29 responden atau 48.3% menyatakan setuju dan 12 responden atau 20 %. Menyatakan sangat setuju
84
Brand image Tabel 4.24 Merek motor matic Honda dapat diterima dimana saja Frequency Valid
Tidak Setuju
Percent
Valid Percent Cumulative Percent
4
6.7
6.7
6.7
Ragu-ragu
24
40.0
40.0
46.7
Setuju
28
46.7
46.7
93.3
4
6.7
6.7
100.0
Total 60 100.0 Sumber : Data primer output spss 2011
100.0
Sangat Setuju
Dari tabel 4.24 dapat dilihat terdapat 4 responden atau sebesar 6,7% menyatakan tidak setuju, 24 responden atau sebesar 40% menyatakan ragu-ragu, 28 responden atau 46,7% menyatakan setuju, dan 4 responden atau sebesar 6,7% menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan bahwa merek motor matic dapat diterima dimana saja. Tabel 4.25 Merek motor matic honda merubah prilaku saya dalam memilih dan menggunakan kendaraan bermotor Frequency Valid
Tidak Setuju
Percent
Valid Percent Cumulative Percent
1
1.7
1.7
1.7
Ragu-ragu
20
33.3
33.3
35.0
Setuju
33
55.0
55.0
90.0
6
10.0
10.0
100.0
Total 60 100.0 Sumber : Data primer output spss 2011
100.0
Sangat Setuju
Dari tabel 4.25 dapat dilihat terdapat 1 responden atau sebesar 1,7% menyatakan tidak setuju, 20 responden atau sebesar 33,3% menyatakan ragu-ragu, 33 responden atau 55% menyatakan setuju, dan 6 responden atau sebesar 10% menyatakan sangat setuju mengenai
85
pernyataan bahwa Merek motor matic honda merubah prilaku saya dalam memilih dan menggunakan kendaraan bermotor Tabel 4.26 Motor matic Honda memudahkan saya untuk membeli jenis motor matic Frequency Valid
Tidak Setuju
Percent
Valid Percent Cumulative Percent
3
5.0
5.0
5.0
Ragu-ragu
23
38.3
38.3
43.3
Setuju
29
48.3
48.3
91.7
5
8.3
8.3
100.0
Total 60 100.0 Sumber : Data primer output spss 2011
100.0
Sangat Setuju
Dari tabel 4.26 dapat dilihat terdapat 3 responden atau sebesar 5% menyatakan tidak setuju, 23 responden atau
sebesar 38,3%
menyatakan ragu-ragu, 29 responden atau 48,3% menyatakan setuju, dan 5 responden atau sebesar 8,3% menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan bahwa Motor matic Honda memudahkan saya untuk membeli jenis motor matic. Tabel 4.27 Motor matic honda memberikan manfaat sesuai dengan kebutuhan dan keinginan saya Frequency Valid
Tidak Setuju
Percent
Valid Percent Cumulative Percent
4
6.7
6.7
6.7
Ragu-ragu
20
33.3
33.3
40.0
Setuju
34
56.7
56.7
96.7
2
3.3
3.3
100.0
Total 60 100.0 Sumber : Data primer output spss 2011
100.0
Sangat Setuju
Dari tabel 4.27 dapat dilihat terdapat 4 responden atau sebesar 6,7% menyatakan tidak setuju, 20 responden atau sebesar 33,3% menyatakan ragu-ragu, 34 responden atau 56,7% menyatakan setuju, dan 2 responden atau sebesar 3,3% menyatakan sangat setuju
86
mengenai pernyataan bahwa Motor matic honda memberikan manfaat sesuai dengan kebutuhan dan keinginan saya. Tabel 4.28 Motor matic honda memiliki citra yang baik karena produk yang berkualitas Frequency Valid
Tidak Setuju
Percent
Valid Percent Cumulative Percent
2
3.3
3.3
3.3
Ragu-ragu
11
18.3
18.3
21.7
Setuju
42
70.0
70.0
91.7
5
8.3
8.3
100.0
Total 60 100.0 Sumber : Data primer output spss 2011
100.0
Sangat Setuju
Dari tabel 4.28 dapat dilihat terdapat 2 responden atau sebesar 3,3% menyatakan tidak setuju, 11 responden atau sebesar 18,3% menyatakan ragu-ragu, 42 responden atau 70% menyatakan setuju, dan 5 responden atau sebesar 8,3% menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan bahwa Motor matic honda memiliki citra yang baik karena produk yang berkualitas. Tabel 4.29 Motor matic merek Honda yang pertama kali terlintas dalam pikiran saya Frequency Valid
Tidak Setuju
Percent
Valid Percent Cumulative Percent
2
3.3
3.3
3.3
Ragu-ragu
12
20.0
20.0
23.3
Setuju
34
56.7
56.7
80.0
Sangat Setuju
12
20.0
20.0
100.0
Total 60 100.0 Sumber : Data primer output spss 2011
100.0
Dari tabel 4.29 dapat dilihat terdapat 2 responden atau sebesar 3,3% menyatakan tidak setuju, 12 responden atau sebesar 20% menyatakan ragu-ragu, 34 responden atau 56,7% menyatakan setuju, dan 12 responden atau sebesar 20% menyatakan sangat setuju
87
mengenai pernyataan bahwa Motor matic merek Honda yang pertama kali terlintas dalam pikiran saya. Tabel 4.30 Motor matic honda memiliki merek motor yang unik (Scoopy, Beat, Vario dll) Frequency Valid
Tidak Setuju
Percent
Valid Percent Cumulative Percent
3
5.0
5.0
5.0
Ragu-ragu
13
21.7
21.7
26.7
Setuju
36
60.0
60.0
86.7
8
13.3
13.3
100.0
Total 60 100.0 Sumber : Data primer output spss 2011
100.0
Sangat Setuju
Dari tabel 4.30 dapat dilihat terdapat 3 responden atau sebesar 5% menyatakan tidak setuju, 13 responden atau
sebesar 21,7%
menyatakan ragu-ragu, 36 responden atau 60% menyatakan setuju, dan 8 responden atau sebesar 13,3% menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan bahwa merek motor matic Honda memiliki merek motor yang unik (scoopy, beat, vario). Tabel 4.31 Motor matic honda merupakan kebutuhan yang sesuai bagi saya Frequency Percent Valid Percent Valid Tidak Setuju
Cumulative Percent
5
8.3
8.3
8.3
Ragu-ragu
11
18.3
18.3
26.7
Setuju
30
50.0
50.0
76.7
Sangat Setuju
14
23.3
23.3
100.0
Total
60
100.0
100.0
Sumber : Data primer output spss 2011
Dari tabel 4.31 dapat dilihat terdapat 5 responden atau sebesar 8,3% menyatakan tidak setuju, 11 responden atau sebesar 18,3% menyatakan ragu-ragu, 30 responden atau 50% menyatakan setuju, dan
88
14 responden atau sebesar 23,3% menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan bahwa Motor matic honda merupakan kebutuhan yang sesuai bagi saya. Tabel 4.32 Saya membeli Motor Matic Honda karena mendapat informasi dari teman Frequency Valid
Tidak Setuju
Percent
Valid Percent Cumulative Percent
3
5.0
5.0
5.0
Ragu-ragu
13
21.7
21.7
26.7
Setuju
36
60.0
60.0
86.7
8
13.3
13.3
100.0
Total 60 100.0 Sumber : Data primer output spss 2011
100.0
Sangat Setuju
Dari tabel 4.32 dapat dilihat terdapat 3 responden atau sebesar 5% menyatakan tidak setuju, 13 responden atau
sebesar 21,7%
menyatakan ragu-ragu, 36 responden atau 60% menyatakan setuju, dan 8 responden atau sebesar 13,3% menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan bahwa Saya membeli Motor Matic Honda
karena
mendapat informasi dari teman. Tabel 4.33 Saya membeli Motor Matic Honda karena mendapat informasi dari media cetak dan elektronik Frequency Valid
Tidak Setuju
Percent
Valid Percent Cumulative Percent
3
5.0
5.0
5.0
Ragu-ragu
15
25.0
25.0
30.0
Setuju
35
58.3
58.3
88.3
7
11.7
11.7
100.0
Total 60 100.0 Sumber : Data primer output spss 2011
100.0
Sangat Setuju
Dari tabel 4.33 dapat dilihat terdapat 3 responden atau sebesar 5% menyatakan tidak setuju, 15 responden atau sebesar 25% menyatakan ragu-ragu, 35 responden atau 58,3% menyatakan setuju, dan 7
89
responden atau sebesar 11,7% menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan bahwa Saya membeli Motor Matic Honda
karena
mendapat informasi dari media cetak dan elektronik. Tabel 4.34 Motor Matic Honda adalah motor matic yang berkualitas tinggi dibandingkan dengan motor matic lainnya Frequency Valid
Tidak Setuju
Percent
Valid Percent Cumulative Percent
7
11.7
11.7
11.7
Ragu-ragu
17
28.3
28.3
40.0
Setuju
29
48.3
48.3
88.3
7
11.7
11.7
100.0
Total 60 100.0 Sumber : Data primer output spss 2011
100.0
Sangat Setuju
Dari tabel 4.34 dapat dilihat terdapat 7 responden atau sebesar 11,7% menyatakan tidak setuju, 17 responden atau sebesar 28,3% menyatakan ragu-ragu, 29 responden atau 48,3% menyatakan setuju, dan 7 responden atau sebesar 11,7% menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan bahwa motor matic Honda adalah motor matic yang berkualitas tinggi dibandingkan dengan motor matic lainnya. Tabel 4.35 Kebutuhan akan kendaraan dirasakan sangat penting untuk menunjang dalam aktivitas sehingga saya memutuskan untuk membeli motor matic merek Honda Frequency Valid
Tidak Setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
5
8.3
8.3
8.3
Ragu-ragu
21
35.0
35.0
43.3
Setuju
31
51.7
51.7
95.0
3
5.0
5.0
100.0
Total 60 100.0 Sumber : Data primer output spss 2011
100.0
Sangat Setuju
Dari tabel 4.35 dapat dilihat terdapat 5 responden atau sebesar 8,3% menyatakan tidak setuju, 21 responden atau sebesar 35% menyatakan ragu-ragu, 31 responden atau 51,7% menyatakan setuju, 90
dan 3 responden atau sebesar 5% menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan bahwa Kebutuhan akan kendaraan dirasakan sangat penting untuk menunjang dalam aktivitas sehingga saya memutuskan untuk membeli motor matic merek Honda. Tabel 4.36 Manfaat yang diberikan oleh Motor Matic Honda memberikan kepuasan bagi diri saya Frequency Valid
Tidak Setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2
3.3
3.3
3.3
Ragu-ragu
27
45.0
45.0
48.3
Setuju
29
48.3
48.3
96.7
2
3.3
3.3
100.0
Total 60 100.0 Sumber : Data primer output spss 2011
100.0
Sangat Setuju
Dari tabel 4.36 dapat dilihat terdapat 2 responden atau sebesar 3,3% menyatakan tidak setuju, 27 responden atau sebesar 45% menyatakan ragu-ragu, 29 responden atau 48,3% menyatakan setuju, dan 2 responden atau sebesar 3,3% menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan bahwa Manfaat yang diberikan oleh Motor Matic Honda memberikan kepuasan bagi diri saya. Tabel 4.37 Saya membeli Motor Matic Honda karena saya suka terhadap merek Honda Frequency Valid
Tidak Setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
3
5.0
5.0
5.0
Ragu-ragu
16
26.7
26.7
31.7
Setuju
38
63.3
63.3
95.0
3
5.0
5.0
100.0
Total 60 100.0 Sumber : Data primer output spss 2011
100.0
Sangat Setuju
Dari tabel 4.37 dapat dilihat terdapat 3 responden atau sebesar 5% menyatakan tidak setuju, 16 responden atau
sebesar 26,7%
91
menyatakan ragu-ragu, 38 responden atau 63,3% menyatakan setuju, dan 3 responden atau sebesar 5% menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan bahwa Saya membeli Motor Matic Honda karena saya suka terhadap merek Honda. Tabel 4.38 Saya membeli Motor Matic Honda karena sistem pembayaranya yang mudah Frequency
Percent
4
6.7
6.7
6.7
Ragu-ragu
15
25.0
25.0
31.7
Setuju
33
55.0
55.0
86.7
Sangat Setuju
8
13.3
13.3
100.0
Total 60 100.0 Sumber : Data primer output spss 2011
100.0
Valid Tidak Setuju
Valid Percent Cumulative Percent
Dari tabel 4.38 dapat dilihat terdapat 4 responden atau sebesar 6,7% menyatakan tidak setuju, 15 responden atau sebesar 25% menyatakan ragu-ragu, 33 responden atau 55% menyatakan setuju, dan 8 responden atau sebesar 13,3% menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan bahwa Saya membeli Motor Matic Honda karena sistem pembayaranya yang mudah. Tabel 4.39 Manfaat yang diberikan Motor Matic Honda memberikan kepuasan bagi diri saya Frequency Valid Tidak Setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
3
5.0
5.0
5.0
Ragu-ragu
13
21.7
21.7
26.7
Setuju
36
60.0
60.0
86.7
8
13.3
13.3
100.0
Total 60 100.0 Sumber : Data primer output spss 2011
100.0
Sangat Setuju
Dari tabel 4.39 dapat dilihat terdapat 3 responden atau sebesar 5% menyatakan tidak setuju, 13 responden atau
sebesar 21,7%
92
menyatakan ragu-ragu, 36 responden atau 60% menyatakan setuju, dan 8 responden atau sebesar 13,3% menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan bahwa Manfaat yang diberikan Motor Matic Honda memberikan kepuasan bagi diri saya. Tabel 4.40 Saya akan selalu menggunakan Motor Matic Honda Frequency Valid Tidak Setuju
Percent
Valid Percent Cumulative Percent
4
6.7
6.7
6.7
Ragu-ragu
25
41.7
41.7
48.3
Setuju
28
46.7
46.7
95.0
3
5.0
5.0
100.0
100.0
100.0
Sangat Setuju
Total 60 Sumber : Data primer output spss 2011
Dari tabel 4.40 dapat dilihat terdapat 4 responden atau sebesar 6,7% menyatakan tidak setuju, 25 responden atau sebesar 41,7% menyatakan ragu-ragu, 28 responden atau 46,7% menyatakan setuju, dan 3 responden atau sebesar 5% menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan bahwa Saya akan selalu menggunakan Motor Matic Honda. Tabel 4.41 Harga Motor matic Honda yang ditawarkan sesuai dengan kualitas yang diberikan Frequency Valid Tidak Setuju
Percent
Valid Percent Cumulative Percent
5
8.3
8.3
8.3
Ragu-ragu
25
41.7
41.7
50.0
Setuju
28
46.7
46.7
96.7
2
3.3
3.3
100.0
100.0
100.0
Sangat Setuju
Total 60 Sumber : Data primer output spss 2011
Dari tabel 4.41 dapat dilihat terdapat 5 responden atau sebesar 8,3% menyatakan tidak setuju, 25 responden atau sebesar 41,7% menyatakan ragu-ragu, 28 responden atau 46,7% menyatakan setuju,
93
dan 2 responden atau sebesar 3,3% menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan bahwa Harga Motor matic Honda yang ditawarkan sesuai dengan kualitas yang diberikan. Tabel 4.42 Motor Matic merek Honda memiliki kualitas produk yang baik Frequency Valid Tidak Setuju
Percent
Valid Percent Cumulative Percent
7
11.7
11.7
11.7
Ragu-ragu
17
28.3
28.3
40.0
Setuju
30
50.0
50.0
90.0
6
10.0
10.0
100.0
100.0
100.0
Sangat Setuju
Total 60 Sumber : Data primer output spss 2011
Dari tabel 4.42 dapat dilihat terdapat 7 responden atau sebesar 11,7% menyatakan tidak setuju, 17 responden atau sebesar 28,3% menyatakan ragu-ragu, 30 responden atau 50% menyatakan setuju, dan 6 responden atau sebesar 10% menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan bahwa Motor Matic merek Honda
memiliki kualitas
produk yang baik. Tabel 4.43 Saya memilih Motor Matic Honda karena memiliki citra merek yang baik Frequency Valid Tidak Setuju
Percent
Valid Percent Cumulative Percent
5
8.3
8.3
8.3
Ragu-ragu
16
26.7
26.7
35.0
Setuju
32
53.3
53.3
88.3
7
11.7
11.7
100.0
100.0
100.0
Sangat Setuju
Total 60 Sumber : Data primer output spss 2011
Dari tabel 4.43 dapat dilihat terdapat 5 responden atau sebesar 8,3% menyatakan tidak setuju, 16 responden atau sebesar 26,7% menyatakan ragu-ragu, 32 responden atau 53,3% menyatakan setuju,
94
dan 7 responden atau sebesar 11,7% menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan bahwa Saya memilih Motor Matic Honda karena memiliki citra merek yang baik. Tabel 4.44 Dalam keadaan bagaimanapun saya akan selalu menggunakan Motor Matic merek Honda dari pada motor matic lainnya Frequency Valid Tidak Setuju
Percent
Valid Percent Cumulative Percent
3
5.0
5.0
5.0
Ragu-ragu
15
25.0
25.0
30.0
Setuju
34
56.7
56.7
86.7
8
13.3
13.3
100.0
100.0
100.0
Sangat Setuju
Total 60 Sumber : Data primer output spss 2011
Dari tabel 4.44 dapat dilihat terdapat 3 responden atau sebesar 5% menyatakan tidak setuju, 15 responden atau sebesar 25% menyatakan ragu-ragu, 34 responden atau 56,7% menyatakan setuju, dan 8 responden atau sebesar 13,3% menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan bahwa Dalam keadaan bagaimanapun saya akan selalu menggunakan Motor Matic merek Honda dari pada motor matic lainnya. Tabel 4.45 Saya akan mengeluarkan banyak biaya (biaya transaksi, pencarian, dan biaya operasional) jika berpindah ke merek lain Frequency Valid Tidak Setuju
Percent
Valid Percent Cumulative Percent
5
8.3
8.3
8.3
Ragu-ragu
11
18.3
18.3
26.7
Setuju
30
50.0
50.0
76.7
Sangat Setuju
14
23.3
23.3
100.0
100.0
100.0
Total 60 Sumber : Data primer output spss 2011
Dari tabel 4.45 dapat dilihat terdapat 5 responden atau sebesar 8,3% menyatakan tidak setuju, 11 responden atau sebesar 18,3% 95
menyatakan ragu-ragu, 30 responden atau 50% menyatakan setuju, dan 14 responden atau sebesar 23,3% menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan bahwa Saya akan mengeluarkan banyak biaya (biaya transaksi, pencarian, dan biaya operasional) jika berpindah ke merek lain. Tabel 4.46 Saya merasa puas terhadap kinerja Motor Matic Honda Frequency Valid Tidak Setuju
Percent
Valid Percent Cumulative Percent
3
5.0
5.0
5.0
Ragu-ragu
13
21.7
21.7
26.7
Setuju
36
60.0
60.0
86.7
8
13.3
13.3
100.0
100.0
100.0
Sangat Setuju
Total 60 Sumber : Data primer output spss 2011
Dari tabel 4.46 dapat dilihat terdapat 3 responden atau sebesar 5% menyatakan tidak setuju, 13 responden atau
sebesar 21,7%
menyatakan ragu-ragu, 36 responden atau 60% menyatakan setuju, dan 8 responden atau sebesar 13,3% menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan bahwa Saya merasa puas terhadap kinerja Motor Matic Honda.
96
2. Analisis Kuantitatif Pengujian Hipotesis a. Menguji dan memaknai sub-struktur 1. Untuk mengetahui analisis regresi dapat diketahui menjadi dua bagian. Pertama, melihat pengaruh secara simultan dan kedua, melihat pengaruh secara parsial. 1) Melihat pengaruh Promosi (X1), Brand Image (X2), dan Kualitas Produk (X3) secara simultan terhadap keputusan pembelian (Y1). Y1 = ρу1x1X1 + ρу1x2X2 + ρу1x3X3 + ε Maka untuk melihat pengaruh promosi, brand image dan kualitas produk secara gabungan terhadap keputusan pembelian. secara simultan, dapat dilihat melalui hasil perhitungan dalam model summary, khususnya angka R square dibawah ini:
Tabel 4. 47 Model Summary Model
1
R
.915
R Square a
.837
Adjusted R Square .828
Std. Error of the Estimate 1.938
a. Predictors: (Constant), Brand_image, Promosi, Kualitas_produk
Sumber : Data primer output spss 2011
Besarnya angka R square (r2) adalah 0.837. angka tersebut digunakan untuk melihat besarnya pengaruh promosi, brand image dan kualitas produk terhadap pembelian dengan cara menghitung Koefisien (KD) dengan menggunakan rumus sebagai berikut: KD = r2 x 100% KD = 0.837 x 100% KD = 83.7% 97
Angka tersebut mempunyai maksud bahwa pengaruh promosi, brand image, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian secara simultan adalah 83.7 %. Sedangkan sisanya sebesar 16,3 % (100% - 83.7%) dipengaruhi faktor lain. Dengan kata lain, variabel keputusan pembelian yang dapat diterangkan dengan menggunakan variabel promosi, brand image, dan kualitas produk sebesar 83.7%, sementara pengaruh sebesar 16,3% disebabkan oleh variabel-variabel lain di luar model ini. Untuk mengetahui apakah model regresi di atas sudah benar atau salah, diperlukan uji hipotesis. Uji Hipotesis menggunakan angka F sebagaimana tertera dalam variabel di bawah ini Tabel 4.48 ANOVAb Model 1
Sum of Squares Regression Residual Total
df
Mean Square
1078.519
3
210.414
56
1288.933
59
F
359.506 95.680
Sig. a
.000
3.757
a. Predictors: (Constant), Brand_image, Promosi, Kualitas_produk b. Dependent Variable: Keputusan_pembelian
Sumber : Data primer output spss 2011
Hipotesisnya sebagai berikut: H0: Tidak ada hubungan linier antara promosi, brand image, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian H1: Ada hubungan linier antara promosi, brand image, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian Pengujian dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, dengan membandingkan besarnya angka F penelitian dengan F tabel. Cara
98
kedua ialah dengan membandingkan angka taraf signifikan (sig) hasil penghitungan dengan taraf signifikan 0,05 (5%). a) Menggunakan cara pertama atau membandingkan besarnya angka F penelitian dengan F tabel. Pertama: menghitung F penelitian F penelitian dari SPSS didapatkan sebesar 95.680 Kedua: menghitung F tabel dengan ketentuan sebagai berikut. Taraf signifikan 0,05 dan derajat kebebasan (DK) dengan ketentuan numerator: jumlah variabel -1 atau 4-1 = 3; dan denumerator: jumlah kasus -4 atau 60-4 = 56. Dengan ketentuan tersebut, diperoleh angka F tabel sebesar 2,56 Ketiga: menentukan kriteria uji hipotesis sebagai berikut: Jika F penelitian > F tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima Jika F penelitian < F tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak Keempat: mengambil keputusan: Dari hasil perhitungan, didapatkan angka F penelitian sebesar 95.680 > F tabel sebesar 2,76 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya ada hubungan linier antara promosi, brand image, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian. Dengan demikian, model regresi di atas sudah layak dan benar. Kesimpulanya ialah promosi, brand image, dan kualitas produk secara gabungan mempengaruhi keputusan pembelian. Besarnya pengaruh ialah 83.7%. Besarnya pengaruh variabel lain di luar model regresi
99
tersebut dihitung dengan rumus 1-r2 atau 1-0,837 = 0,404 atau sebesar 40.4 % b) Menggunakan cara kedua atau membandingkan besarnya angka taraf signifikan (sig) penelitian dengan taraf signifikan 0,05 Kriterianya sebagai berikut: Jika sig penelitian < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima Jika sig penelitian > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak Berdasarkan perhitungan angka signifikan sebesar 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan linier antara promosi, brand image, dan kualitas produk keputusan pembelian 2) Pengaruh Promosi (X1), Brand Image (X2), dan Kualitas Produk (X3) secara parsial terhadap Keputusan Pembelian (Y1). Untuk melihat besarnya pengaruh variabel promosi, brand image, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian secara parsial. Digunakan uji t, sedangkan untuk melihat besarnya pengaruh digunakan, angka Beta atau standardized coefficient di bawah ini.
Tabel 4.49a
Coefficients
Unstandardized Coefficients
B
Model
1
(Constant)
Std. Error 2.643
2.167
Promosi
.656
.069
Kualitas_produk
.123
.103
Brand_image
.269
.122
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
1.220
.228
.714
9.483
.000
.090
1.189
.239
.190
2.198
.032
a. Dependent Variable: Keputusan_pembelian
Sumber : Data primer output spss 2011
100
a) Hubungan Antara Promosi (X1) Dan Keputusan Pembelian (Y1) Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara promosi dan keputusan pembelian, dapat dilakukan langkah-langkah analisis sebagai berikut: Pertama: menentukan hipotesis H0: tidak ada hubungan linier antara promosi dan keputusan pembelian H1: ada hubungan linier antara promosi dan keputusan pembelian Kedua: menghitung besarnya angka t penelitian Hasil perhitungan SPSS diperoleh angka t penelitian sebesar 9.483 Ketiga: menghitung besarnya angka t tabel dengan ketentuan sebagai berikut. Taraf signifikan 0,05 dan derajat kebebasan (DK) dengan ketentuan: DK = n-2, atau 60-2 =58. Dari ketentuan tersebut, diperoleh angka t tabel sebesar 2,00 Keempat: menentukan kriteria Kriteria uji hipotesisnya sebagai berikut: Jika t penelitian > t tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima Jika t penelitian < t tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak Kelima: membuat keputusan Didasarkan hasil perhitungan, diperoleh angka t penelitian sebesar 9.483 > t tabel 2,00. Oleh karena itu, H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya ada hubungan linier antara promosi dan keputusan
101
pembelian. Besarnya pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian sebesar 0, 714atau 71.4 % dianggap signifikan. Hal ini tercermin dalam angka signifikan sebesar 0,000 yang lebih besar dari 0,05 Akan tetapi hal ini sesuai dengan penelitian Bekti Setiawati (2008:8) yaitu tentang kualitas produk dan promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian karena promosi berfungsi untuk mempengaruhi sikap dan kesukaan konsumen dalam memilih produk. b) Hubungan antara Kualitas Produk (X2) dan Keputusan Pembelian (Y1) Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara kualitas produk dan keputusan pembelian kita dapat dilakukan langkah – langkah analisis sebagai berikut: Pertama: menentukan hipotesis H0: tidak ada hubungan linier antara kualitas produk dan keputusan pembelian H1: ada hubungan linier antara kualitas produk dan keputusan pembelian Kedua: menghitung besarnya angka t penelitian Hasil perhitungan SPSS diperoleh angka t penelitian sebesar 1,189 Ketiga: menghitung besarnya angka t tabel dengan ketentuan tersebut di atas sehingga diperoleh angka t tabel 2,00. Keempat: menentukan kriteria
102
Kriteria uji hipotesisnya sebagai berikut: Jika t penelitian > t tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima Jika t penelitian < t tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak Kelima: membuat keputusan Didasarkan hasil perhitungan diperoleh angka t penelitian sebesar 1,189 < 2,00 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, tidak ada hubungan linier antara kualitas produk dan keputusan pembelian. Dan hal ini tidak sesuai dengan penelitian Bekti Setiawati (2008:8) yaitu tentang kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian karena seorang produsen harus dapat mempertahankan kualitas produk agar produk yang dihasilkan tetap menjadi pilihan konsumen. c) Hubungan Antara Brand Image (X3) Dengan Keputusan Pembelian (Y1) Hipotesis H0: tidak ada hubungan linier antara brand image dengan keputusan pembelian H1: ada hubungan linier antara brand image dengan keputusan pembelian Menghitung besarnya angka t penelitian: Angka t penelitian dari hasil SPSS adalah 2,198. Menghitung t tabel Angka t tabel adalah 2,00 Kriteria uji hipotesis sebagai berikut:
103
Jika t penelitian > t tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima Jika t penelitian < t tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak Didasarkan hasil perhitungan diperoleh t penelitian sebesar 2,198 > 2,00 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan linier antara brand image dengan keputusan pembelian. Besarnya pengaruh brand image dengan keputusan pembelian adalah sebesar 0,190 atau 19%. Persamaan struktur I menjadi Y1 = 0.714 X1 + 0.090 X2 + 0.190 X3 + 0.404 €1 Angka koefisien residu sebesar 0.404 didapat dari 1- R2 1- 0.837 = 0.404 Hasil analisis diatas menunjukan bahwa ada koefisien jalur yang tidak signifikan terhadap keputusan pembelian yaitu kualitas produk (X2) maka harus ada model sub-struktur yang diperbaiki melalui metode triming untuk menguji tingkat validitas dari setiap koefisien jalur yang telah dihitung Table 4.50 Model Summary Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
a
1 .912 .833 .827 a. Predictors: (Constant), Brand_image, Promosi
1.945
Sumber : Data primer output spss 2011
Table 4.51 ANOVAb
104
Model 1
Sum of Squares Regression
Mean Square 2
536.602
215.730
57
3.785
1288.933
59
Residual Total
df
1073.204
F
Sig.
141.781
a
.000
a. Predictors: (Constant), Brand_image, Promosi b. Dependent Variable: Keputusan_pembelian
Sumber : Data primer output spss 2011
a
Table 4.52 Coefficients Unstandardized Coefficients
B
Model
1
(Constant)
Standardized Coefficients
Std. Error 3.280
2.108
Promosi
.669
.069
Brand_image
.344
.105
Beta
t
Sig.
1.556
.125
.728
9.756
.000
.243
3.259
.002
a. Dependent Variable: Keputusan_pembelian
Sumber : Data primer output spss 2011
Dapat diketahui bahwa variabel promosi dan brand image yang masuk dalam pengujian. Sehingga nilai R square berubah menjadi 0.833, berarti promosi dan brand image memberikan pengaruh langsung terhadap keputusan pembelian sebesar 83.3% sisanya sebesar 16.7% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar model ini seperti harga, bentuk, design dll. Dan besarnya konstribusi promosi terhadap keputusan pembelian secara langsung 0.728 x 100% = 728% sehingga dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor untuk mencapai keputusan pembelian yaitu melalui promosi. Ini sesuai dengan penelitian Bekti Setiawati (2008:8) yaitu tentang promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian karena promosi berfungsi untuk mempengaruhi sikap dan kesukaan konsumen dalam memilih produk.
105
Besarnya konstribusi brand image terhadap keputusan pembelian secara langsung 0.243 x 100% = 24.3% sehingga dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor untuk mencapai keputusan pembelian yaitu melalui brand image (Philip kotler dalam Rofiah R, 2008: 16) konsumen
menyukai
adanya
merek
karena
membantu
mengidentifikasikan perbedaan mutu dan dapat berbelanja dengan lebih efisien. Gambar 4.1 Model 1 jalur path triming Pomosi X1 Kep Pembelian Y1
Brand Image X3
Persamaan struktut I setelah triming menjadi Y1 = 0.728 X1 + 0.243 X3 + 0.409 €1 Angka koefisien residu sebesar 0.409 didapat dari 1- R2 1- √0.833 = 0.409
b. Menguji Dan Memaknai Sub-Struktur 2 Pada bagian ini analisis dibagi menjadi dua. Pertama, melihat pengaruh secara gabungan dan kedua, melihat pengaruh secara parsial.
106
1) Melihat pengaruh Promosi (X1), Brand Image (X2), Kualitas Produk (X3), dan Keputusan Pembelian (Y1) secara simultan terhadap Loyalitas Pelanggan (Y2). Y2 = ρу2x1X1 + ρу2x2X2 + ρу2x3X3 + ρу2 у1Y1 + ε Untuk melihat pengaruh promosi, brand image, kualitas produk, dan keputusan pembelian secara simultan, dapat dilihat dari hasil perhitungan dalam Model summary, khususnya angka R square di bawah ini. Tabel 4. 53 Model Summary Model
R
R Square
Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
a
1 .852 .726 .706 a. Predictors: (Constant), Keputusan_pembelian, Kualitas_produk, Brand_image, Promosi
1.756
Sumber: Hasil Output SPSS Besarnya angka R Square (r2) adalah 0,726. Angka tersebut dapat digunakan untuk melihat besarnya pengaruh promosi, brand image, kualitas produk dan keputusan pembelian terhadap keputusan pembelian dengan cara menghitung Koefisien Diterminasi (KD) dengan menggunakan rumus sebagai berikut: KD = r2 x 100% KD = 0,726 x 100% KD = 72.6% Angka tersebut mempunyai maksud bahwa pengaruh promosi, brand image, kualitas produk, dan keputusan pembelian secara simultan terhadap loyalitas adalah 72,6 %. Adapun sisanya sebesar 27.4 % (100%-72.6%) dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan kata lain 107
variabel loyalitas yang dapat diterangkan dengan menggunakan variabel promosi, brand image, kualitas produk, dan keputusan pembelian sebesar 72,6%, sedangkan pengaruh sebesar 27.4% disebabkan oleh variabel-variabel lain di luar model. Untuk mengetahui apakah model regresi di atas sudah benar atau salah, diperlukan uji hipotesis. Uji hipotesis menggunakan angka F sebagaimana tertera dalam tabel di bawah ini: Tabel 4.54 ANOVAb Model 1
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
450.027
4
Residual
169.573
55
F
112.507 36.491
Sig. .000a
3.083
Total 619.600 59 a. Predictors: (Constant), Keputusan_pembelian, Kualitas_produk, Brand_image, Promosi b. Dependent Variable: Loyalitas
Sumber: Hasil Output SPSS Hipotesisnya berbunyi sebagai berikut: H0: tidak ada hubungan linier antara promosi, brand image, kualitas produk, dan keputusan pembelian terhadap loyalitas pelanggan H1: ada hubungan linier antara promosi, brand image, kualitas produk, dan keputusan pembelian terhadap loyalitas pelanggan. Pengujian dapat dilakukan dengan dua cara: a) Membandingkan besarnya angka F penelitian dengan F tabel F penelitian 36,491 F tabel dengan ketentuan taraf signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan(DK) dengan ketentuan numerator: jumlah variabel -1 atau 5-
108
1 = 4; dan denumerator: jumlah kasus -4 atau 60-4= 56. Dengan ketentuan tersebut, diperoleh angka F tabel sebesar 2,53. Menentukan kriteria uji hipotesis sebagai berikut Jika F penelitian > F tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima; Jika F penelitian < F tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak Dari hasil perhitungan didapatkan angka F penelitian sebesar 36,491 > F tabel 2,53. Dengan demikian, H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan linier antara promosi, brand image, kualitas produk, dan keputusan pembelian terhadap loyalitas pelanggan. Dengan demikian, model regresi di atas sudah layak dan benar. Kesimpulannya, promosi, brand image, kualitas produk, dan keputusan pembelian secara simultan mempengaruhi loyalitas pelanggan. Besarnya pengaruh ialah 72,6%. Besarnya pengaruh variabel lain di luar model regresi tersebut dihitung dengan rumus 1 – r2 atau 1 – 0,726 atau sebesar 72,6%. b) Membandingkan besarnya angka signifikansi (sig) penelitian dengan taraf signifikansi sebesar 0,05 Kriterianya sebagai berikut: Jika sig penelitian < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima Jika sig penelitian > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak Berdasarkan perhitungan angka signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan linier antara promosi, brand image, kualitas produk, dan keputusan pembelian terhadap loyalitas pelanggan.
109
2) Melihat pengaruh promosi, brand image, kualitas produk, dan keputusan pembelian terhadap loyalitas pelanggan secara parsial. Untuk melihat pengaruh promosi, brand image, kualitas produk, dan keputusan pembelian terhadap loyalitas pelanggan secara parsial, digunakan uji t, sedangkan untuk melihat besarnya pengaruh, digunakan angka Beta atau Standardized coefficient di bawah ini. Table 4.55 Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant) Promosi
.703
1.989
-.058
.101
.092
.095
-.126
.116
.668
.121
Kualitas_produk Brand_image
Standardized Coefficients
Keputusan_pembelian a. Dependent Variable: Loyalitas
Beta
t
Sig.
.353
.725
-.091
-.575
.568
.098
.972
.335
-.128 -1.088
.281
.963
5.517
.000
Sumber: Hasil Output SPSS a) Hubungan promosi dengan loyalitas pelanggan Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara promosi dan loyalitas pelanggan, dapat dilakukan langkah-langkah analisis berikut: Menentukan hipotesis: H0: tidak ada hubungan linier antara promosi dengan loyalitas pelanggan H1: ada hubungan linier antara promosi dengan loyalitas pelanggan Menghitung besarnya t penelitian: Hasil penghitungan SPSS diperoleh angka t penelitian -0,575 Menghitung besarnya t tabel:
110
Taraf signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (DK) dengan ketentuan; DK = n-2, atau 60-2 = 58. Dari ketentuan tersebut diperoleh angka t tabel sebesar 2,00. Menentukan kriteria: Jika t penelitian > t tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima Jika t penelitian < t tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak Didasarkan hasil perhitungannya diperoleh angka t penelitian sebesar 0,575 < t tabel 2,00, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya, tidak ada hubungan linier antara promosi dengan loyalitas pelanggan. Besarnya pengaruh promosi dengan loyalitas pelanggan sebesar 0,091 atau -9,1% dianggap tidak signifikan. Hal ini tercermin dalam angka signifikansi sebesar 0,568 > 0,05.
b) Hubungan antara kualitas produk dan loyalitas pelanggan Hipotesis: H0: tidak ada hubungan kualitas produk dan loyalitas pelanggan H1: ada hubungan linier antara kualitas produk dan loyalitas pelanggan T peneltian: Hasil penghitungan SPSS diperoleh angka t penelitian sebesar 0,972 T tabel: Dari hasil perhitungan dengan ketentuan taraf signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (DK) dengan ketentuan; DK = n-2, atau 60-2 = 58. Dari ketentuan tersebut, diperoleh angka t tabel sebesar 2,00.
111
Didasarkan hasil penghitungan diperoleh angka t penelitian sebesar 0,972 < t tabel sebesar 2,00 sehingga H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya, tidak ada hubungan linier antara kualitas produk dan loyalitas pelanggan. Besarnya pengaruh kualitas produk terhadap loyalitas pelanggan adalah sebesar -0,128 atau -12,8% dianggap tidak signifikan. Hal ini tercermin dari angka signifikansi penelitian 0,517 > angka signifikansi 0,05. Akan tetapi penelitian ini berbanding terbalik dengan penelitian Keni (2000:45-47) yaitu kualitas produk merupakan evaluasi menyeluruh yang dilakukan oleh konsumen terhadap kehandalan dan superioritas. Perusahaan dapat mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga perusahaan dapat menentukan prioritas kualitas produk yang diharapkan pelanggan sehingga mampu memuaskan pelanggan dan menimbulkan loyalitas pelanggan. Enam dimensi kualitas produk yaitu performen, features, durability, aesthestics,conformance and percaived quality. c) Hubungan antara brand image dengan loyalitas pelanggan Hipotesis: H0: tidak ada hubungan linier antara brand image dengan loyalitas pelanggan H1: ada hubungan linier antara brand image dengan loyalitas pelanggan Angka t penelitian sebesar -1,088
112
Angka t tabel dengan ketentuan taraf signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (DK) dengan DK = n-2, atau 60-2= 58. Dari ketentuan tersebut diperoleh angka t tabel sebesar 2,00. Kriteria uji hipotesis: Jika t penelitian > t tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima Jika t penelitian < t tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak Didasarkan hasil perhitungan diperoleh angka t penelitian sebesar 1,088 < t tabel sebesar 2,00 maka H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya, tidak ada hubungan linier antara brand image dengan loyalitas pelanggan. Besarnya pengaruh brand image dengan loyalitas pelanggan adalah sebesar -0,128 atau sebesar -1,088 %. Hal ini berbanding
terbalik
dengan
penelitian
Tri
Ari
Prabowo
(2007:12:13)yang menyatakan bahwa adanya pengaruh brand image terhadap loyalitas pelanggan yang signifikan dengan tiga dimensinya yaitu tingkat manfaat (favorability), kekuatan akan merek (strength), dan keunikan produknya (uniqueness). d) Hubungan antara keputusan pembelian dengan loyalitas pelanggan Hipotesis: H0: tidak ada hubungan linier antara keputusan pembelian dengan loyalitas pelanggan H1: ada hubungan linier antara keputusan pembelian dengan loyalitas pelanggan Angka t peneltian sebesar 5,517 Angka t tabel dengan ketentuan taraf signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (DK) dengan ketentuan DK=
113
n-2, atau 60-2= 58. Dari ketentuan tersebut dipeoleh angka t tabel sebesar 2,00. Kriteria uji hipotesis: Jika t penelitian > t tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima Jika t penelitian < t tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak Didasarkan penghitungan diperoleh angka t penelitian sebesar 5,517 > t tabel sebesar 2,00, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan linier antara keputusan pembelian dengan loyalitas pelanggan. Jika dilihat dari angka Beta, besarnya pengaruh keputusan pembelian 0,121 atau sebesar 12,1% dianggap signifikan karena angka signifikansi penelitian 0,000 < angka signifikansi 0,05. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Handoko dan Aries Sapto (2009) menyatakan bahwa adanya pengaruh keputusan pembelian terhadap loyalitas pelanggan dari adanya harga, produk dan lokasi yang diinginkan oleh pelanggan. Y2 = 0.391 X1 + 0,098 X2 + (-0.128) X3 + 0.121 Y1 + 0.523 € Angka koefisien residu sebesar 0.466 didapat dari 1- R2 1- √0.726 = 0.523 Hasil analisis diatas menunjukan bahwa ada koefisien jalur yang tidak signifikan terhadap loyalitas pelanggan yaitu kualitas produk (X2), brand image (X3) dan keputusan pembelian (Y1) maka harus ada model sub-struktur yang diperbaiki melalui metode triming untuk menguji tingkat validitas dari setiap koefisien jalur yang telah dihitung
114
Table 4. 56 Model Summary Model
R
1
R Square
.847
a
Adjusted R Square
.717
Std. Error of the Estimate
.712
1.739
a. Predictors: (Constant), Keputusan_pembelian b
Table 4.57 ANOVA Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
444.122
1
444.122
Residual
175.478
58
3.025
Total
619.600
59
F
Sig.
146.794
.000
a
a. Predictors: (Constant), Keputusan_pembelian b. Dependent Variable: Loyalitas
Table 4. 58 Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B
(Constant)
Keputusan_pembelian a. Dependent Variable: Loyalitas
Standardized Coefficients
Std. Error .559
1.800
.587
.048
Beta
t .847
Sig. .311
.757
12.116
.000
Sumber: data primer SPSS 2011 Persamaan struktut 2 setelah triming menjadi Y2 = 0.847 X1 + 0.531 €1 Angka koefisien residu sebesar 0.531 didapat dari 1- R2 1- √0.717 = 0.531 Dapat diketahui bahwa variable keputusan pembelian masuk dalam pengujian. Sehingga nilai R square berubah menjadi 0.531, berarti keputusan pembelian memberikan pengaruh langsung terhadap loyalitas pelanggan sebesar 53.1 % sisanya sebesar 46.9% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar model ini seperti citra, harga, bentuk, design dll.
115
Gambar 4.2 Model 2 jalur path triming
Pomosi X1 Kep Pembelian Y1
Loyalitas PelangganY2
Brand Image X3
3. Analisis Korelasi Korelasi antara variabel kualitas produk, harga, pelayanan, dan kepuasan pelanggan dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Table 4. 59 Correlations Promosi Promosi
Kualitas produk
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed) N Kualitas produk
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation
Sig. (2-tailed) N Keputusan pembelian
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
.559
Kep pembelian **
.895** .000
.688
.000
.000
296
60
60
60
.559**
1
.693**
.621**
.000
N Brand image
Brand image
**
.000
.000
60
60
60
60
**
**
1
.744**
.688
.693
.000
.000
60
60
60
60
**
**
**
1
.895
.621
.000 .744
.000
.000
.000
N 60 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
60
60
60
a. Korelasi antara kualitas promosi dengan kualitas produk Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel produk dan harga sebesar 0,559. Untuk mentafsirkan angka tersebut digunakan kriteria sebagai berikut: 1) 0 – 0,25
: Korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada)
2) >0,25 – 0,5
: Korelasi cukup kuat 116
3) >0,5 – 0,75
: Korelasi Kuat
4) > 0,75 – 1
: Korelasi Sangat kuat
Korelasi sebesar 0,559 mempunyai maksud hubungan antara variabel promosi dan kualitas produk kuat dan searah (karena hasilnya positif). Searah artinya, jika promosi tinggi maka kualitas produk juga tinggi. Korelasi dua variabel bersifat signifikan karena angka signifikan sebesar 0,000 < 0,05. b. Korelasi antara promosi dengan brand image Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara promosi dengan brand image sebesar 0,688. Korelasi ini mempunyai maksud hubungan antara variabel promosi dengan brand image kuat dan searah. c. Korelasi antara promosi dengan keputusan pembelian Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara promosi dengan keputusan pembelian sebesar 0,895. Korelasi ini mempunyai maksud hubungan antara variabel promosi dengan keputusan pembelian sangat kuat dan searah. d. Korelasi antara kualitas produk dan brand image Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara kualitas produk dan brand image sebesar 0,693. Korelasi ini mempunyai maksud hubungan antara kualitas produk dan brand image kuat dan searah. e. Korelasi antara kualitas produk dan keputusan pembelian Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara kualitas produk dan keputusan pembelian sebesar 0,621. Korelasi ini mempunyai maksud
117
hubungan antara variabel kualitas produk dan keputusan pembelian kuat dan searah. f.
Korelasi antara brand image dan keputusan pembeliaan Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara brand image dan keputusan pembeliaan sebesar 0,744. Korelasi ini mempunyai maksud hubungan antara variabel brand image dan keputusan pembeliaan sangat kuat dan searah.
4. Penghitungan Pengaruh a. Pengaruh langsung Untuk menghitung pengaruh langsung, digunakan formula berikut: 1) Pengaruh variabel promosi terhadap keputusan pembelian X1 ke Y1 = 0,7282 = 0.53 = 53 % 2) Pengaruh variabel brand image terhadap keputusan pembelian X3 ke Y1 = 0,2432 = 0.06 = 6 % 3) Pengaruh variabel keputusan pembelian terhadap loyalitas pelanggan Y1 ke Y2 = 0,847 2 = 0.72 = 72 %
b. Pengaruh tidak langsung Pengaruh variabel promosi terhadap loyalitas melalui keputusan pembelian X1 ke Y1 Ke Y2 = 0.714 x 0.963 = 0.687582 Pengaruh variabel brand image terhadap loyalitas melalui kep pembelian X3 ke Y1 Ke Y2 = 0.190 x 0.963 = 0.18927
118
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan bahwa pada bab sebelumnya, maka dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan. Dimana hal ini merupakan jawaban dari perumusan masalah, yaitu : 1.
Berdasarkan hasil pengujian dengan analisis jalur, menunjukan terdapat pengaruh secara langsung hanya variable promosi terhadap keputusan pembelian secara parsial yaitu 72.8 % dan brand image sebesar 24.3 %. dapat disimpulkan bahwa variabel yang pengaruhnya paling besar terhadap keputusan pembelian adalah variabel promosi, sehingga dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas produk.
2.
Besarnya pengaruh variabel promosi, kualitas produk dan brand image terhadap variabel keputusan pembelian secara simultan adalah 83.7 %.
3.
Berdasarkan pengujian, ternyata hanya variabel keputusan pembelian yang mempunyai pengaruh langsung terhadap variabel loyalitas pelanggan yaitu sebesar 84.7 %.
B. Implikasi Berdasarkan pada kesimpulan diatas, maka implikasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan analisis data secara simultan uji F terdapat pengaruh yang signifikan antara ketiga variabel tersebut yaitu variabel promosi, kualitas
119
produk dan brand image terhadap keputusan pembelian. Tetapi tidak dengan hasil uji t dimana hanya dua variabel saja yang signifikan terhadap keputusan pembelian yaitu variabel promosi dan brand image. 2. Berdasarkan hasil analisis data diatas. Pada struktur kedua analisis jalur diketahui
bahwa secara parsial (uji t) loyalitas pelanggan hanya
dipengaruhi oleh satu variabel yaitu keputusan pembelian akan tetapi tidak dengan variabel kualitas produk, brand image dan promosi. Hal ini terlihat dari nilai kualitas produk thitung
120
DAFTAR PUSTAKA Aaker, David A, Managing Brand Equity: Capitalizing On The Value Of A Brand Name. The Free Press, New York.1991 Agung, Bhuono,. “strategi jitu dalam memilih metode statistic penelitian dengan SPSS”, CV. Andi offset, Yogyakarta, 2005 Assauri, Sofyan, “Manajemen pemasaran”. PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta 2004 Asseal, Hendry, Consumer Behavior And Marketing Action, Pvvs-Kent, Publishing Company.1992 Basu, Swasta D.H dan Irwan. M.B.A,. Manajemen Pemasaran Moderen”, Liberti Yogyakarta 2000 Chaster, I Bernard. “the function of the executive”, 2005 Cravens, David W. “Marketing Strategik Terjamahan”, Edisi IV, jilid 1, PT Erlangga, Jakarta, 2004. Durianto, Darmadi, dkk. Strategi Menaklukan Pasar Melalui Riset Ekuitas Dan Prilaku Merek, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2001 El Janusi, Rahman. 2009. Pengaruh Atribut Produk Islam, Komitmen Agama, Kualitas Jasa Dan Kepercayaan Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Nasabah Bank Syri’ah (Pada Bank Muamalat Kota Semarang). Surakarta : The 9th Annual Conference On Islamic Studies (Acis) Ghozali, Imam. “ Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS”, Badan Penerbit Universitas Diponogoro.2005 Griffin,Jill. “Customer loyalty ; menumbuhkan dan mempertahankan kesetiaan pelanggan”. Penerbit Erlangga, Jakarta,2005. Hamid, Abdul. “Panduan Penulisan Skripsi”, Cetakan Ke 1 FEIS UIN Press, Jakarta, 2007 Handoko. Sapto, Aries. (2009) Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Dan Loyalitas Di Toserba Luwes Group Surakarta. Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta. http:// triomotor.co.id.meningkatnya penjualan motor matic http://refrinal.blogspot.com/2008/01/sebuahpembelajaran-tentang-ekuitas.html. 121
Lupiyoadi, Rambat, Hamdani, A. “Manajemen Pemasaran jasa” Jakarta Salemba empat, 2004 Rangkuti, Freddy, “The Power Of Brand, Teknik Mengelola Brand Equity Dan Strategi Pengembangan Merek”, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2002 Stanton, William. J. Prinsip Pemasaran, Erlangga, Jakarta 2005 Keni. “pentingnya pengukuran kepuasan pelanggan bagi perusahaan” Jurnal Manajemen FE Universitas Tarumanegara. 2000 Kotler, Philip dan Keller, Kevin line, Edisi Bahasa Indonesia, “Manajemen Pemasaran”, PT Indeks,2007 Kotler, Philip, “Manajemen Pemasaran”, PT Indeks, kelompok Gramedia. Jakarta, 2005 Kotler, Philip, “Marketing management”, the millennium ed. New jersey. Phipe prantice Hall 2000 Kotler, Philip, & Gray, Amstrong, “Dasar-Dasar Pemasaran PT. Indeks Klompok Gramedia, Jakarta, 2001 Prabowo, Ari, Tri. Analisis Brand Image Handphone Nokia Terhadap Loyalitas Pelanggan. Jurnal Logos Vol.5 No 1 Juli 2007 Riduwan, A.K Engkos, Cara menggunakan dan memaknai analisis jalur atau path analiysis”, Alfabeta. Bandung, 2007 Rofiq, Ainur., dkk. “Peranan Ekuitas Merek Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Industri Telepon Seluler”, FE Universitas Brawijaya, Malang, 2009. R. Rofiah. “Analisis pengaruh brand image, kualitas dan inovasi produk terhadap pengembangan produk (studi kasus sabun deterjen merek Attac)”. Skripsi FE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008 Sarwono, Jonathan. Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS, Andi, Yogyakarta, 2007. Setyawati,Bekti ”pengaruh kualitas produk dan promosi terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak Dwijoyo Di Penanggulan. Kec Pegandon Kab. kendal” Jurnal manajemen 2008:8)
122
Susilawati. “Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan”. Skripsi FE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2007 Sugiono,” Metode Penelitian Bisnis”. CV Alfabeta, Bandung,2003. Sumarwan Ujang,dkk . Pemasaran Strategik. Inti Prima Promosindo . Jakarta 2009 Tjiptono, F “Strategi Pemasaran”, Yogyakarta : Andi Offset, 2001 Tjiptono, F, Pemasaran Jasa, Edisi Pertama, Bayu Media Publishing, Malang. 2005 Umar, Husain “Studi Kelayakan Bisnis”, Edisi Tiga. PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,2005 Wahyuni, Urip, Dewi. “pengaruh motivasi, persepsi dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda di kawasan surabaya barat” Jurnal Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Fatahillah Surabaya, 2009 www.wikipedia/
[email protected] www.honda-astra.com / Rakyat Merdeka 16 Agustus 2010. www.bisnis.Timlo.net Scoopy Dongkrak Penjualan Honda Zulqanef (Dalam Harian Umum Suara Merdeka) Hubungan Antara Atribut Jasa, Kepuasan Menyeluruh Dan Loyalitas Konsumen (www.suaramerdeka.com)
123
LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN. Dengan hormat Mengingat kualitas penelitian ini sangat tergantung dari kuesioner ini, saya Bermaksud memohon bantuan Bpk/Ibu/Saudara/I sebagai responden dalam penelitian ini (Angket Terlampir) Bersama ini saya memohon angket ini diisi untuk menjawab seluruh pernyataan yang telah disediakan dengan seobjektif mungkin untuk mendukung kefalidan dari penelitian ini . Penelitian ini berjudul : ”ANALISIS PENGARUH PROMOSI, BRAND IMAGE DAN KUALITAS PRODUK MOTOR MATIC HONDA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SERTA DAMPAKNYA PADA LOYALITAS PELANGGAN DI CIPUTAT TIMUR KOTA TANGERANG SELATAN”. Atas perhatian dan bantuannya saya ucapkan terima kasih Nama
:
Pekerjaan
:
Pendidikan Akhir
: PETUNJUK PENGISIAN
Setiap pertanyaan berikut ini terdiri atas 5 pilihan jawaban yaitu : SS
: Sangat setuju
S
: Setuju
R
: Ragu-ragu
TS
: Tidak setuju
STS
: Sangat tidak setuju
Pilihlah salah satu jawaban yang menurut saudara paling tepat dengan cara memberikan tanda cek list (√ ) pada setiap pertanyaan. 1. Promosi (X1) Alternative Jawaban NO Pernyataan SS S R TS STS Saya mendapatkan informasi tentang motor matic Honda dari iklan yang ditayangkan di media cetak dan 1. elektronik. Saya membeli motor matic Honda karena iklan yang 2 ditayangkan di media cetak dan elektronik. Saya teringat iklan motor matic Honda sehingga saya 3 tertarik untuk membeli. Saya membeli motor matic Honda karena 4 mendapatkan pengembalian tunai. Saya membeli motor matic Honda karena akan 5 mendapatkan hadiah. Karyawan motor matic Honda memiliki kemampuan 6 menarik konsumen. Motor matic Honda sering melakukan / mengadakan 7
124
8 9 10
pameran. Motor matic Honda ikut serta mensponsori acara Saya mengetahui motor matic Honda dari informasi mulut ke mulut (dari teman, keluarga, tetangga dll) Motor matic Honda menawarkan produk melalui telemarketing. 2. Kualitas Produk (X2)
No
1 2
3
4
5 6 7
Pernyataan
SS
Alternatif Jawaban S R TS STS
Motor matic Honda membantu aktivitas dan pekerjaan saya sehari-hari. Motor matic Honda menawarkan jenis dan warna yang beragam. Motor matic Honda dilengkapi dengan spesifikasi yang inovatif (seperti: bagasi yang luas, kunci pengaman, dan standar otomatis) Motor matic Honda berteknologi tinggi sehingga lebih irit BBM. Mesin Motor matic Honda tidak cepat panas dan tahan terhadap getaran Motor Matic Honda dapat diperbaiki disemua bengkal Motor Matic Honda memiliki penampilan yang sporty 3. Brand Image (X3)
No 1 2 3
4 5
6 7
Pernyataan
Alternative Jawaban SS S R TS STS
Merek motor matic Honda dapat diterima dimana saja Merek motor matic honda merubah prilaku saya dalam memilih dan menggunakan kendaraan bermotor Motor matic Honda memudahkan saya untuk membeli jenis motor matic Motor matic honda memberikan manfaat sesuai dengan kebutuhan dan keinginan saya Motor matic honda memiliki citra yang baikkarena produk yang berkualitas Motor matic merek Honda yang pertama kali terlintas dalam pikiran saya Motor matic honda memiliki merek motor yang unik (Scoopy, Beat, Vario dll)
4. Keputusan Pembelian (Y1) No 1
2
Pernyataan
Alternative Jawaban SS S R TS STS
Motor matic honda merupakan kebutuhan yang sesuai bagi saya sebagai alat transportasi. Saya membeli Motor Matic Honda karena mendapat informasi dari teman.
125
3 4
5
6 7
8 9
10
Saya membeli Motor Matic Honda karena mendapat informasi dari media cetak dan elektronik. Motor Matic Honda adalah motor matic yang berkualitas tinggi dibandingkan dengan motor matic lainnya. Kebutuhan akan kendaraan dirasakan sangat penting untuk menunjang dalam aktivitas sehingga saya memutuskan untuk membeli motor matic merek Honda. Manfaat yang diberikan oleh Motor Matic Honda memberikan kepuasan bagi diri saya. Saya membeli Motor Matic Honda karena saya suka terhadap merek Honda. Saya membeli Motor Matic Honda karena sistem pembayaranya yang mudah. Manfaat yang diberikan Motor Matic Honda memberikan kepuasan bagi diri saya. Saya akan selalu menggunakan Motor Matic Honda
5. Loyalitas Pelanggan No
1 2
3 4
5
6
Pernyataan
Alternative Jawaban SS S R TS STS
Harga Motor matic Honda yang ditawarkan sesuai dengan kualitas yang diberikan Motor Matic merek Honda memiliki kualitas produk yang baik. Saya memilih Motor Matic Honda karena memiliki citra merek yang baik. Dalam keadaan bagaimanapun saya akan selalu menggunakan Motor Matic merek Honda dari pada motor matic lainnya. Saya akan mengeluarkan banyak biaya (biaya transaksi, pencarian, dan biaya operasional) jika berpindah ke merek lain. Saya merasa puas terhadap kinerja Motor Matic Honda
126
P1 5 5 4 4 4 5 4 4 2 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 2 2 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 2 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4
P2 5 5 5 4 5 3 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 2 2 4 3 2 2 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4
P3 4 4 5 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 4 2 3 4 2 3 4 4 4 4 3 4 3 5 4 3 3 4
P4 4 4 5 4 3 5 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 2 3 3 4 3 2 3 4 3 3 2 4 4 2 4 3 2 2 3 3 4 4 3 3 4 5 4 4 4 4
P5 4 4 4 4 3 4 4 4 3 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 3 3 3 4 3 4 3 2 3 4 4 3 3 2 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4
P6 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 2 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 5 3 3 3 2 3 1 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5
P7 4 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 2 2 3 5 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 5 5 4 3 4 3
P8 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 2 4 4 4 3 4 5 4 3 4 4
P9 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 2 4 4 5 4 3 5 4 3 4 4
P10 KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 5 5 5 4 5 3 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 2 2 4 3 2 2 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4
4 3 3 3 4 3 2 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 3 3 3 3 2 4 4 2 3 3 4 3 3 3 4 3 2 4 3 4 4 4 3 3 4
3 4 4 3 5 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3 3 3 2 2 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 5 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4
3 3 1 4 3 4 3 3 2 5 4 4 2 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3 3 2 2 2 4 3 3 5 4 1 3 3 3 1 4 3 4 3 3 2 5 4 4 2 4 4
127
3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 5 4 4 3 4 3 4 3 3 5 5 4 4 4 3 5 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 5 4 4 3 4
4 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 3 3 3 3 2 4 5 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 5 5 4 3 4 3
3 4 4 4 5 4 4 4 3 4 5
4 2 4 3 5 5 4 4 4 4 3
4 3 3 2 4 5 4 4 3 4 4
4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4
4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3
5 3 2 3 5 4 5 5 4 4 4
4 2 3 4 5 3 2 3 3 4 4
3 4 3 4 5 5 4 4 4 3 4
4 3 4 4 4 3 4 2 3 3 3
4 2 4 3 5 5 4 4 4 4 3
4 4 3 3 4 4 4 2 4 3 3
4 4 2 2 4 4 4 4 3 3 3
3 4 2 4 4 4 4 3 3 2 2
128
3 4 3 3 5 5 4 4 4 3 5
4 3 3 2 4 5 4 4 4 3 3
KP6 KP7 BI1 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 3 3 2 4 5 4 4 4 4 4 3 2 2 3 4 3 2 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4
4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 2 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 5 3 3 3 2 3 1 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5
3 4 4 3 4 3 4 4 3 2 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 2 2 3 5 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 5 5 4 3 4 3
BI2
BI3
BI4
BI5
BI6
BI7
4 5 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 5 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 5 4 4 3 4
4 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 3 3 3 3 2 4 5 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 5 5 4 3 4 3
4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 2 2 3 5 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 4 3 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4
4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 2 3 3 4 4 5 4 4 3 3 4 4 4 3 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4
5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 2 4 4 4 3 4 5 4 3 4 4
KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 3 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 2 4 2 3 4 3 3 4 5 4 3 3 2 4 2 2 4 3 4 4 3 5 5 4 4 4 4
5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 2 4 4 4 3 4 5 4 3 4 4
4 4 5 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 5 3 4 4 5 4 4 3 3 4 3 3 4 3 2 2 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3
4 4 5 4 3 5 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 2 3 3 4 3 2 3 4 3 3 2 4 4 2 4 3 2 2 3 3 4 4 3 3 4 5 4 4 4 4
129
4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 5 3 3 4 5 4 4 4 3 4 3 4 3 4 2 2 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 5 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4
4 3 3 2 4 5 4 4 4 4 4
5 3 2 3 5 4 5 5 4 4 4
4 3 3 2 4 5 4 4 4 3 3
5 4 3 3 2 5 4 4 3 3 4
4 3 3 2 4 5 4 4 4 3 3
4 3 3 2 4 5 4 4 4 3 3
4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4
3 2 3 3 5 5 4 4 4 4 5
3 4 3 4 5 5 4 4 4 3 4
4 3 4 3 5 5 4 4 4 3 4
3 4 3 4 5 5 4 4 4 3 4
4 4 3 2 4 5 4 5 4 4 4
4 3 4 3 4 5 4 4 3 3 5
130
4 2 3 3 2 4 4 2 3 3 4
KP6 KP7 KP8 KP9 KP10 L1 5 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 5 3 3 4 4 3 4 2 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 2 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3
4 4 4 4 3 4 4 4 3 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 3 3 3 4 3 4 3 2 3 4 4 3 3 2 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4
5 5 5 4 5 3 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 2 2 4 3 2 2 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4
5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 2 4 4 4 3 4 5 4 3 4 4
4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 5 2 3 4 4 5 5 3 2 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 4 4 4 4 3 3
L2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 5 3 4 5 3 4 3 3 4 3 2 4 3 3 3 4 3 3 2 2 2 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4
L3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 5 2 4 5 3 2 4 4 3 3 2 3 4 3 5 4 4 3 4 4 3 2 4 4 2 5 4 5 4 4 3 4 4
L4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 2 4 4 4 3 4 5 4 3 4 4
L5 3 5 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 5 4 4 5 5 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 2 2 4 3 2 3 4 4 4 4 3 4 4 5 3 4 4
Total
L6 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 3 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 2 4 2 3 4 3 3 4 5 4 3 3 2 4 2 2 4 3 4 4 3 5 5 4 4 4 4
5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 2 4 4 4 3 4 5 4 3 4 4
166 175 174 155 157 150 156 152 147 158 164 154 155 164 164 151 176 148 148 159 148 142 136 125 117 131 122 120 113 131 167 149 122 120 130 130 129 122 130 149 152 154 137 166 185 161 139 149 154
131
3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3
4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4
4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3
3 4 3 4 5 5 4 4 4 3 4
3 3 3 4 4 4 3 2 4 3 3
3 3 2 4 4 4 3 3 4 3 4
4 3 2 3 4 4 4 2 5 4 3
3 2 3 4 2 3 3 3 3 4 5
4 3 4 4 5 4 3 4 4 3 4
4 3 4 3 5 5 4 4 4 3 4
3 4 3 4 5 5 4 4 4 3 4
150 128 123 124 170 175 153 147 149 134 149
132