ANALISIS PENGARUH PERIODE HARI BULAN TERHADAP HASIL TANGKAPAN DAN PENDAPATAN USAHA MINI PURSE SEINE DI PPP MORODEMAK, DEMAK
GRAITA GAIETY JATMIKO
DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi Analisis Pengaruh Periode Hari Bulan Terhadap Hasil Tangkapan dan Pendapatan Usaha Mini Purse Seine di PPP Morodemak, Demak adalah karya saya sendiri dengan arahan dosen pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya ilmiah yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Bogor, Januari 2015
Graita Gaiety Jatmiko NIM C44110029
ABSTRAK GRAITA GAIETY JATMIKO. Analisis Pengaruh Periode Hari Bulan Terhadap Hasil Tangkapan dan Pendapatan Usaha Mini Purse Seine di PPP Morodemak, Demak. Dibimbing oleh EKO SRI WIYONO dan RONNY IRAWAN WAHJU. Mini Purse Seine merupakan alat tangkap yang pengoperasiannya dengan melingkarkan jaring dan menggunakan alat bantu lampu. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh periode hari bulan terhadap keragaman jenis hasil tangkapan dan jumlah hasil tangkapan yang didaratkan serta tingkat pendapatan usaha mini purse seine PPP Morodemak. Hasil tangkapan didominasi oleh ikan pelagis (24 291.3 kg). Hasil tangkapan dikelompokkan berdasarkan periode hari bulan. Berdasarkan uji statistik, hasil total tangkapan tidak dipengaruhi secara signifikan oleh fase periode hari bulan tetapi tujuh dari sembilan spesies hasil tangkapan dipengaruhi oleh fase periode hari bulan. Selanjutnya perbandingan pendapatan nelayan berdasarkan periode hari bulan berdasarkan statistik berbeda secara signifikan (p<0.05). Pendapatan rata-rata nelayan pada saat bulan gelap, semi terang pertama, semi terang kedua secara berurutan sebesar Rp18 511 100, Rp7 932 200, dan Rp10 898 200. Sedangkan saat bulan terang nelayan mengalami kerugian rata-rata sebesar Rp399 300 Kata kunci : mini purse seine, periode hari bulan, pendapatan.
ABSTRACT GRAITA GAIETY JATMIKO. Analysis of Impact of Moon Phase to Fish Catches and Income of Mini Purse Seiner in Morodemak, Demak. Supervised by EKO SRI WIYONO and RONNY IRAWAN WAHJU. Mini Purse Seine fishing gear were operated by encircling the net and combained by lighting. The purpose of this study were to determine the influence of the moon phase period on fish catches (species diversity and total catches) and income of mini purse seiner in PPP Morodemak. The total catches dominated by pelagic fish (24 291.3 kg). The catch is classified based upon moon phase period. Based on statistical test, the total catch were not significantly different of moon phase period. However, result of this study showed that seven of nine species of total catch were significantly influenced by moon cycle. The highest fish catch were found during new moon phase period. Furthermore, comparison of fishermen based on the statistical analysis showed significantly different between moon cycle (p < 0.05). The average income of fishermen during the new-moon phase period, first quarter period, and the third quarter period are respectively Rp18,511,100 Rp7,932,200 and Rp10,898,200. Meanwhile, when the full of moon phase period fishermen an average income loss of Rp399,300. Keywords : mini purse seine, moon phase period, income.
ANALISIS PENGARUH PERIODE HARI BULAN TERHADAP HASIL TANGKAPAN DAN PENDAPATAN USAHA MINI PURSE SEINE DI PPP MORODEMAK, DEMAK
GRAITA GAIETY JATMIKO
Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan pada Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian ini adalah Analisis Pengaruh Periode Hari Bulan Terhadap Hasil Tangkapan dan Pendapatan Usaha Mini Purse Seine di PPP Morodemak, Demak. Terimakasih penulis ucapkan kepada 1. Bapak Dr Eko Sri Wiyono, MSi dan Bapak Dr Ir Ronny Irawan Wahju, MPhil selaku komisi pembimbing atas bimbingan, pengarahannya, dan koreksi dalam penulisan skripsi ini. 2. Ibu Dr Nimmy Zulbairnani SPi, MSi selaku penguji tamu dan Ibu Retno Muninggar SPi, ME selaku komisi pendidikan. 3. Bapak Husni, SE, MPi selaku kepala PPP Morodemak. 4. Kepala Dinas Perikanan dan Keluatan Kabupaten Demak dan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Tengah, kepada para nelayan di PPP Morodemak yang telah membantu dalam penelitian. 5. Bapak H Drs Bambang Sujatmiko, MSi dan Ibu Hj.Parsiti, SPd, selaku orang tua dan kakak Novfianto Richard Wicaksono atas segala dukungan serta doa. 6. Teman-teman seperjuangan keluarga PSP 48 dan Muhammad Okta Byari atas dukungan dan doa dalam penulisan karya tulis ini. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat diharapkan.
Bogor, Januari 2015 Graita Gaiety Jatmiko
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vi
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Perumusan Masalah
2
Tujuan Penelitian
2
Manfaat Penelitian
3
METODOLOGI PENELITIAN
3
Waktu dan Tempat
3
Alat dan Bahan Penelitian
4
Sumber Data
4
Metode Pengambilan Data
4
Analisis Data
6
HASIL DAN PEMBAHASAN
9
Unit Penangkapan Mini Purse Seine
9
Kegiatan Operasi Penangkapan Mini Purse Seine
11
Periode Kemunculan Bulan
13
Hasil Tangkapan
13
Sistem Bagi Hasil
22
Analisis Usaha Perikanan Mini Purse Seine
23
KESIMPULAN DAN SARAN
25
Kesimpulan
25
Saran
26
DAFTAR PUSTAKA
26
LAMPIRAN
28
RIWAYAT HIDUP
39
DAFTAR TABEL 1 Parameter metode pengambilan data 2 Periode kemunculan bulan 3 Struktur data RAL 4 Tabel uji Anova 5 Spesifikasi mini purse seine di PPP Morodemak 6 Spesifikasi alat tangkap mini purse seine di PPP Morodemak 7 Spesifikasi alat bantu mini purse seine di PPP Morodemak 8 Kebutuhan perbekalan nelayan Mini Purse Seine 9 Data hasil tangkapan mini purse seine selama satu bulan 10 Jumlah bobot hasil tangkapan per-periode hari bulan 11 Hasil uji statistik anova per-spesies hasil tangkapan 12 Pengeluaran Nelayan berdasar Periode Bulan 13 Penerimaan nelayan (harga jual hasil tangkapan) 14 Pendapatan bersih nelayan per-periode hari bulan
5 6 7 8 9 10 11 12 14 15 17 23 24 25
DAFTAR GAMBAR 1 2 3 4 5
Peta lokasi PPP Morodemak Kontruksi alat tangkap jaring mini purse seine Diagram proporsi bobot hasil tangkapan 8 sampel Mini Purse Seine Diagram komposisi keragaman hasil tangkapan berdasar periode bulan Skema perhitungan bagi hasil pendapatan usaha Mini Purse Seine
3 10 14 16 22
DAFTAR LAMPIRAN 1 Nilai Produksi hasil tangkapan kabupaten Demak 2006-2010 2 Produksi mini purse seine PPP Morodemak tahun 2013 3 Hasil uji statistik bobot tangkapan total 4 Hasil uji statistik per-spesies hasil tangkapan 5 Hasil uji statistik keragaman spesies hasil tangkapan 6 Perhitungan nilai produksi kotor KM Avinda (sampel no 2) 7 Penerimaan produksi per-bulan 8 Perhitungan pendapatan per-periode bulan 9 Perhitungan analisis revenue cost (R/C) 10 Analisis Usaha Perikanan mini purse seine di PPP Morodemak 11 Dokumentasi
29 29 29 30 32 33 33 34 35 35 37
1
PENDAHULUAN Latar Belakang Kabupaten Demak merupakan daerah pesisir dengan potensi perikanan yang sangat melimpah, dengan garis pantai sepanjang 34.1 km menyebar di 4 kecamatan, yaitu Sayung, Karangtengah, Bonang, dan Wedung. Nilai produksi perikanan laut Kabupaten Demak mengalami ketidakstabilan bahkan cenderung menurun antara tahun 2006 hingga 2010 (BPS Demak 2010) yang disebabkan beberapa hal antara lain faktor oseanografi, cuaca, iklim, dan periode hari bulan mengakibatkan pasang surutnya air laut. Pasang yang terjadi pada saat bulan purnama biasanya disebut dengan pasang purnama, air laut naik dengan tinggi yang optimum dibandingkan hari-hari sebelum dan setelah purnama. Kondisi pasang surut air laut juga diduga mempengaruhi hasil tangkapan selama penelitian (Lee 2010). Mempertimbangkan fluktuasi nilai produksi hasil tangkapan serta peningkatan jumlah nelayan dalam pemenuhan kebutuhan hidup, maka dalam pembangunan bidang perikanan dan kelautan perlu dianalisis lebih jauh mengenai analisis pengaruh periode hari bulan. Optimalisasi penangkapan ikan akan dapat berjalan dengan baik apabila nelayan dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi. Faktor tersebut antara lain kesesuaian dalam penggunaan alat tangkap. Alat tangkap yang digunakan seharusnya disesuaikan dengan daerah penangkapan ikan (fishing ground) dan jenis ikan yang menjadi sasaran tangkap utama. Selain kesesuaian penggunaan alat tangkap, sumberdaya ikan akan mempengaruhi hasil tangkapan yang diperoleh. Faktor periode hari bulan secara tidak langsung akan berdampak pada ketersediaan sumberdaya ikan, sehingga nelayan perlu mengetahui perubahan setiap periode hari bulan tersebut. Perubahan periode hari bulan dapat mengindikasi waktu yang baik dalam kegiatan operasi penangkapan karena adanya perbedaan intensitas cahaya pada setiap periode hari bulan dan akan mempengaruhi ikan yang memiliki sifat fototaksis positif maupun negatif terhadap cahaya sehingga perbedaan intensitas akan berpengaruh terhadap volume hasil tangkapan ketika nelayan beroperasi. Pemanfaatan sumberdaya perikanan laut secara efisien, optimal, dan lestari
2
merupakan hal yang penting diperhatikan untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan, terutama volume hasil tangkapan dan pendapatan yang diterima. Apabila optimalisasi penangkapan ikan dapat tercapai, maka hasil tangkapan yang diperoleh akan menjadi salah satu parameter perhitungan dalam tingkat pendapatan nelayan. Kondisi produksi perikanan tangkap di Kabupaten Demak yang masih mengalami fluktuasi jumlah produksi perlu diadakannya penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh periode hari bulan terhadap hasil tangkapan yang didaratkan di PPP Morodemak Demak khususnya pada alat penangkapan ikan mini purse seine. Hal ini menjadi alasan bagi penulis untuk melakukan penelitian ini. Penelitian pengaruh periode hari bulan belum pernah dilakukan di PPP Morodemak Demak, sehingga diharapkan dapat memberikan informasi bagi efisiensi dan keefektifan pengoperasian penangkapan ikan nelayan di PPP Morodemak, Demak.
Perumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan permasalahan 1. Faktor penyebab keragaman hasil tangkapan pada periode hari bulan 2. Bagaimana jumlah produksi hasil tangkapan terkait periode hari bulan 3. Dampak hasil tangkapan yang didaratkan dengan tingkat pendapatan
nelayan
Tujuan Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk : 1. Mengetahui pengaruh periode hari bulan terhadap keragaman jenis hasil tangkapan dan jumlah hasil tangkapan yang didaratkan. 2. Menganalisis pengaruh periode hari bulan terhadap pendapatan nelayan mini purse seine PPP Morodemak, Demak.
3
Manfaat Manfaat penelitian ini adalah : 1. Tersedianya informasi tentang jumlah produksi hasil tangkapan terkait periode hari bulan. 2. Bagi para pemangku kepentingan perikanan tangkap terutama pemerintah daerah, dunia usaha dan nelayan setempat, penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dalam pengelolaan perikanan tangkap berkelanjutan khususnya penyesuaian pada saat operasi periode hari bulan. 3. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi perikanan tangkap, penelitian ini diharapkan memberikan gambaran unit penangkapan yang disesuaikan dengan periode hari bulan.
METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PPP Morodemak Demak, Jawa Tengah pada bulan Juli sampai dengan bulan Agustus 2014.
Gambar 1 Peta Lokasi PPP Morodemak
4
Alat dan Bahan Penelitian Bahan dan peralatan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Hasil tangkapan yang didaratkan 2. Papan ukur (measuring board) 3. Meteran yang berkapasitas 150 cm dengan ketelitian 0.1 cm 4. Alat dokumentasi (kamera) 5. Kuisioner, sebagai pedoman menggali informasi nilai investasi, biaya, harga hasil tangkapan, dan pendapatan nelayan 6. Alat tulis Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung kegiatan operasional lelang hasil tangkapan unit penangkapan mini purse seine dan wawancara nelayan yang mengoperasikan unit penangkapan mini purse seine di PPP Morodemak. Data primer yang dikumpulkan antara lain, sumber modal operasi nelayan, biaya operasional, daerah penangkapan, jumlah trip, tenaga kerja, komposisi hasil tangkapan, pola lelang, dan karakteristik responden. Data sekunder diperoleh dari Dinas Kelautan dan Perikanan, Kantor Kecamatan, dan Biro Pusat Statistik (BPS). Data yang dikumpulkan mencakup kondisi geografis, administrasi wilayah, keadaan penduduk, keadaan sarana prasarana penunjang perikanan, dan data hasil tangkapan yang didaratkan di TPI Morodemak. Metode Pengambilan Data Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, merupakan pemilihan sampel yang didasarkan pada tujuan untuk pemenuhan pengumpulan data. Sampel sebanyak 8 unit mini purse seine (10%) dari total alat tangkap mini purse seine untuk bobot hasil tangkapan, keragaman hasil tangkapan dan tingkat pendapatan nelayan. Pengumpulan data hasil tangkapan diperoleh melalui kegiatan pelelangan, observasi langsung, dan penghimpunan data serta informasi nelayan. Data primer hasil tangkapan diambil harian selanjutnya dikelompokkan berdasarkan periode hari bulan (penanggalan
5
bulan yang dilakukan menurut fase bulan) selama satu siklus bulan, analisis data yang digunakan ialah uji Anova dan uji lanjut BNT. Tabel 1 parameter metode pengambilan data JENIS DATA Sumber Modal
SUMBER Pengamatan Langsung
Data Sekunder
Wawancara
Mengikuti kegiatan
Wawancara dengan
persiapan dan
pemberi modal,
perbekalan melaut
nelayan, dan lembaga terkait
Komposisi Hasil
Dilakukan melalui
Referensi untuk
Wawancara dengan
Tangkapan
pengamatan langsung
mengidentifikasi
nelayan setempat
ketika pendaratan hasil
jenis hasil
tangkapan berlangsung
tangkapan
Sistem
Mengikuti kegiatan
Wawancara dengan
penjualan hasil
pada saat penurunan
nelayan setempat
tangkapan
hingga pemasaran hasil
mengenai sistem
tangkapan kepada
penjualan hasil
pedagang
tangkapan
Tingkat
Dilakukan pada saat
Data dinas
Wawancara dengan
ekonomi
tidak melaut (pagi
perikanan dan
nelayan mini purse
nelayan
hingga siang hari)
instansi terkait
seine setempat
Data primer hasil tangkapan diambil harian, dikelompokkan berdasarkan periode hari bulan menurut penanggalan bulan yang dilakukan menurut fase bulan selama satu siklus bulan. Bulan gelap dapat diketahui melalui pola kemunculan, dengan periode kemunculan berkisar antara 0-4 jam perhari. Sedangkan siklus periode bulan terang, bulan muncul sejak sore, dengan periode kemunculan 8.5 12.5 jam perhari. Pada periode semi terang, yaitu adalah kondisi bulan yang muncul dengan kisaran waktu kemunculan 4.5 - 8 jam perhari.
6
Tabel 2 Periode Kemunculan Bulan Periode Hari Bulan
Tanggal
Durasi (Jam)
Keterangan
hari ke-4 hingga 8
31 Juli-4 Agsts 2014
4.5 – 8
Semi Terang kedua
hari ke-9 hingga 17
5-14 Agustus 2014
8.5 – 12.5
Terang (purnama)
hari ke-18 hingga 22
15-18 Agustus 2014
4.5 – 8
Semi Terang pertama
hari ke-23 hingga 3
19-29 Agustus 2014
0 – 4.5
Gelap
Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, untuk menggambarkan dan menginterpretasikan unit penangkapan, jumlah, dan komposisi hasil tangkapan. Analisis data dapat pula menggunakan analisis kondisi ekonomi yang dihubungkan dengan pola operasi penangkapan terkait periode hari bulan dan pendapatan yang diperoleh. Selanjutnya untuk mengamati pengaruh periode hari bulan komposisi hasil tangkapan selama penelitian (satu periode bulan) maka, hasil tangkapan dikelompokkan menjadi 4 fase periode hari bulan kemudian dilakukan perhitungan tingkat pendapatan nelayan. Analisis Komposisi dan Jumlah Hasil Tangkapan Hasil tangkapan diklasifikasikan menurut jenisnya kemudian dilakukan penimbangan untuk setiap jenis ikan selanjutnya hasil tangkapan dikelompokkan kedalam fase periode hari bulan untuk setiap unit penangkapan mini purse seine. Data tersebut, baik jumlah, sebaran hasil tangkapan dan lainnya disajikan dalam bentuk tabel dan gambar. Analisis Kondisi Ekonomi Analisis ekonomi dilakukan untuk mengestimasi tingkat pendapatan usaha mini purse seine. Estimasi pendapatan usaha nelayan mini purse seine dilakukan dengan menggunakan pendekatan sebagai berikut : a. Analisis Pendapatan Usaha Keuntungan = Total Penerimaan (TR) – Total Biaya (TC) Keterangan :
7
1.
Apabila TR > TC, maka usaha mendapat keuntungan
2.
Apabila TR < TC, maka usaha mengalami kerugian
3.
Apabila TR = TC, maka usaha mengalami titik impas
b. Analisis Revenue Cost (R/C) R/C = Total Penerimaan (TR) Total Biaya (TC) Keterangan : 1.
Bila R/C > 1, maka usaha dikatakan sangat layak
2.
Bila R/C < 1, maka usaha dikatakan tidak layak
3.
Bila R/C = 1, maka usaha dikatakan layak
Analisis Statistik Statistika deskriptif adalah metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna tanpa menarik inferensia atau kesimpulan (Walpole 1997). Untuk mengetahui perbedaan bobot hasil tangkapan, komposisi, dan pendapatan pengaruh periode hari bulan, maka analisis statistik yang digunakan adalah rancangan percobaan acak lengkap dengan perlakuan yang diperhatikan yaitu a. Perlakuan 1 (a1)
: bulan gelap
b. Perlakuan 2 (a2)
: bulan sabit pertama
c. Perlakuan 3 (a3)
: bulan terang
d. Perlakuan 4 (a4)
: bulan sabit terakhir
Struktur data pengamatan untuk RAL yang terdiri dari t perlakuan dan r ulangan disajikan sebagai berikut. Tabel 3 struktur data RAL Kapal 1 2 . . . Xn Total Nilai tengah (rata-rata)
a1 Ya11 Ya12 . . . Y1n Y1 y1
Perlakuan Hari Bulan a2 a3 a4 Ya21 Ya31 Ya41 Ya22 Ya32 Ya42 . . . . . . . . . Y2n ... Y4n Y2 ... Y4 y2 ... y4
Total
Y... Y... Y
8
Model persamaan liniernya adalah sebagai berikut
Dimana Y0
: hasil pengamatan pada perlakuan hari bulan ke-i, pengulangan ke-j : rata-rata populasi : error pada perlakuan ke-i, pengulangan ke-j
ANOVA (Analysis of Variance) Tabel 4 ANOVA Sumber Keragaman Perlakuan (hari bulan) Galat Total
Db a–1 a (n -1) ab – 1
JK JKP JKG JKT
KT KTP KTG -
Fhitung KTP/KTG
Ftabel 5%
-
-
Hipotesis yang diuji untuk model tetap adalah : H0 : ai = 0 (tidak ada pengaruh faktor hari bulan yang diujicobakan) H1: ai ≠ 0 (ada pengaruh faktor hari bulan yang diujicobakan) Kaidah keputusannya adalah jika Fhitung > Ftabel atau Pvalue, dengan α = 5%, yaitu apabila Fhitung > Ftabel, maka tolak H0 dan jika Fhitung
(
)
9
Nilai BNT menjadi pembeda antar rata-rata dua fase periode bulan, bila rata-rata tersebut lebih kecil atau sama dengan nilai BNT, maka dinyatakan tidak berbeda signifikan.
HASIL DAN PEMBAHASAN Unit Penangkapan Mini Purse seine Purse seine (pukat cincin) adalah alat tangkap yang sering disebut juga jaring kolor, karena pada bagian bawah jaring dilengkapi dengan tali yang berfungsi untuk menyatukan bagian bawah jaring sewaktu operasi dengan cara menarik tali kolor tersebut (Sadhori 1985). Mini purse seine merupakan unit penangkapan purse seine dalam ukuran lebih kecil yang memberikan kontribusi bagi perikanan di Kabupaten Demak dan mendominasi di PPP Morodemak, Demak. Unit penangkapan tersebut tersusun atas beberapa komponen, yaitu kapal, alat tangkap, dan nelayan. 1 Kapal Mini Purse Seine Kapal yang dipergunakan untuk pengoperasian alat tangkap mini purse seine di Desa Morodemak Kabupaten Demak terbuat dari kayu jenis jati (Tectona grandis) dengan ukuran yang bervariasi antara 17 GT – 25 GT, dengan ukuran rata-rata sekitar 17 GT. Spesifikasi kapal mini purse seine dibedakan menjadi dimensi utama, palka, power block, gardan, dan mesin diesel (Tabel 5). Tabel 5 spesifikasi kapal mini purse seine di PPP Morodemak Spesifikasi Kapal Dimensi utama Panjang (L) Lebar (B) Tinggi Palka Kapasitas Jumlah Power block Gardan Mesin diesel Jumlah Mesin roller
Ukuran
Satuan
20 5 1.2 – 1.8
Meter Meter Meter
5 12-15 1 1 110-120 1-2 15
Ton Unit Unit Unit PK Unit PK
10
2 Alat Tangkap Mini Purse Seine Mini purse seine tergolong alat tangkap yang dioperasikan untuk menangkap gerombolan ikan jenis pelagis. Komponen alat tangkap mini purse seine terdiri atas jaring, pelampung, pemberat, serta dilengkapi dengan tali kerut atau purse line (tabel 6) yang dilewatkan melalui cincin-cincin yang diikatkan bagian bawah jaring. Tabel 6 Spesifikasi alat tangkap mini purse seine di PPP Morodemak Spesifikasi alat tangkap Bagian badan jaring Mesh size Bagian Tali Float rope Sinker line Purse line Perlengkapan lain Pelampung Pemberat Cincin
Material
Ukuran
Satuan
Polyamide (PA) 210D/6
1
Inchi
Polyethylene (PE) Polyethylene (PE) Polyethylene (PE)
420 500 600
Meter Meter Meter
Polyvinilchloride (PVC) Timah Kuningan
1200 300 120
Buah Buah Buah
Sumber : UPT PPP Morodemak 2014 (diolah)
Ukuran alat tangkap (jaring) yang dioperasikan di Kabupaten Demak rata-rata memiliki panjang 400-500 m dengan kedalaman jaring berkisar antara 50-100 m.
Gambar 2 Kontruksi alat tangkap jaring mini purse seine mini purse seine dilengkapi alat bantu dalam setiap kegiatan operasi penangkapan. Spesifikasi alat bantu mini purse seine dapat dilihat pada tabel di bawah ini
11
Tabel 7 Spesifikasi alat bantu mini purse seine di PPP Morodemak Nama Mesin Gardan Mesin penggerak dynamo Lampu set Fitting lamp Stabilizer
Daya 20 HP/2000rpm 110 HP/3400rpm
Merk Dongfeng S1110 Mitsubishi
1500 watt, arus 6.2 A Arus 13.5 A
Sammyung Unilamp -
Keterangan Penghasil listrik 30.000 watt metal halide lamp metal halide lamp Model UN-152 H
3 Nelayan Nelayan mini purse seine di Kabupaten Demak, secara garis besar dibedakan atas pemilik kapal dan nelayan penggarap. Nelayan penggarap terdiri atas satu juru mudi sekaligus sebagai fishing master, satu wakil nahkoda, dua juru mesin, dan ABK buruh lainnya. Dalam satu unit mini purse seine, jumlah ABK rata-rata 20-25 orang. Kegiatan Operasi Penangkapan Mini Purse Seine Kegiatan operasi unit penangkapan mini purse seine dibagi atas 3 tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelayaran, tahap penurunan jaring, dan tahap penarikan jaring Tahap Persiapan Tahap persiapan meliputi persiapan kapal, alat tangkap, mesin, alat bantu penangkapan, dan perbekalan. Persiapan kapal dilakukan pada semua badan kapal, jika terjadi kebocoran maka kapal akan diperbaiki pada dock dengan ratarata perbaikan setahun sekali. Persiapan alat tangkap yaitu penyusunan jaring di atas kapal dek biasanya disusun pada samping kiri, samping kanan, atau buritan kapal. Penempatan alat tangkap disesuaikan dengan arah putaran baling-baling kapal. Kemudian persiapan pada mesin kapal yaitu memeriksa mesin dalam keadaan menyala sehingga dapat dideteksi jika ada suara-suara dan getaran yang tidak berjalan lancar. Kerusakan pada mesin dapat terjadi pada filter oli, solar kotor, kebocoran, baling-baling rusak, dan sebagainya. Tahap persiapan lainnya adalah persiapan perbekalan. Nilai total perbekalan dalam satu kali trip berkisar Rp1 500 000 – Rp1 700 000 (tabel 8),
12
perbedaan nilai perbekalan dipengaruhi oleh ukuran kapal, jumlah ABK melaut, dan komponen lainnya. Tabel 8 Kebutuhan perbekalan nelayan mini purse seine JENIS PERBEKALAN Solar Bensin Es Balok Air Bersih Rokok Kopi, teh, susu Gula
JUMLAH 150 liter 10 liter 5-7 balok 3-5 drum 10 pack 1 kaleng 1 kg TOTAL
HARGA (rupiah) 1 200 000 100 000 150 000 30 000 150 000 75 000 10 000 Rp1 715 000
Tahap Operasional Penangkapan Fishing ground atau daerah penangkapan alat tangkap mini purse seine di Kabupaten Demak dioperasikan sekitar perairan utara laut jawa dengan jarak tempuh 3-4 mil laut dengan waktu yang dibutuhkan ±3-4 jam, nelayan mulai melakukan persiapan pukul 15.00 dan berangkat pukul 16.00. Sesampainya di fishing ground, lampu pengumpul ikan (6-8lampu set/tawur) dinyalakan, jangkar diturunkan untuk berlabuh, mesin utama dimatikan, dan menunggu terkumpulnya ikan disekitar cahaya lampu. Waktu yang digunakan untuk menunggu ikan agar terkumpul mendekati sumber cahaya ±3-4 jam. Tahap setting (penurunan jaring) pertama dilakukan sekitar pukul 01.00. Setting dilakuan setelah ikan diperkirakan sudah terkumpul dengan melakukan pelemparan pelampung tanda kemudian tali selambar pertama di lambung kanan kapal. Juru mudi pada saat itu langsung melakukan pelingkaran ke arah kiri kapal. Arah arus dan angin terhadap kapal juga harus diperhatikan ketika penurunan jaring. Hal ini bertujuan agar jaring tidak terbawa arus dan dapat melingkar secara sempurna. Setelah jaring melingkari gerombolan ikan dengan sempurna, dilakukan penarikan jaring (hauling) dengan menarik tali kolor kemudian badan jaring dan pemberat. Hal ini dimaksudkan agar bawah bagian jaring mengkerut dan membentuk kantong. Penarikan tali kolor dilakukan sampai semua cincin naik ke atas geladak kapal, setelah cincin terangkat semua maka jaring ditarik sedikit demi sedikit hingga bagian badan. Penarikan badan jaring dimulai dari ujung-
13
ujung sayap yang tidak berkantong. Penarikan dilakukan dengan melepas ring dari badan jaring, tetapi pada mini purse seine yang ditarik manusia cincin tidak dilepaskan.
Kemudian
langkah
selanjutnya
mengambil
hasil
tangkapan
menggunakan serok, lalu dilakukan penyortiran di atas geladak kapal. Periode Kemunculan Bulan Perubahan kondisi periode bulan dibagi menjadi empat fase. Fase bulan baru atau gelap (new moon), fase bulan kuadran 1 (sabit pertama), fase bulan purnama (full moon), dan fase bulan kuadran 2 (sabit terakhir). Periode perubahan kondisi bulan tersebut rata-rata terjadi setiap tujuh hari (Rakhmadevi 2004). Pembagian ini berdasarkan waktu atau periode kemunculan bulan. Kondisi bulan terang terjadi apabila kemunculan bulan lebih dari 8 jam dalam satu hari, sedangkan bulan semi terang terjadi apabila kemunculan bulan berada antara 4 jam – 7.5 jam, dan periode bulan gelap terjadi apabila kemunculan bulan hanya muncul antara 0 jam – 3.5 jam (Lee 2010) Selama penelitian intensitas cahaya bulan setiap harinya berbeda-beda disebabkan adanya pergeseran kemunculan bulan selama satu bulan akibat adanya pergerakan rotasi dan revolusi bulan terhadap bumi. Pada tanggal 21-24 Agustus 2014 atau bertepatan dengan hari ke-25 sampai ke-28 siklus bulan, bulan tidak muncul dikarenakan pada hari-hari tersebut merupakan kondisi bulan gelap atau akhir siklus bulan. Pada tanggal 8-12 Agutus 2014 bertepatan dengan periode hari bulan ke-12 sampai ke-16 siklus bulan, bulan muncul sejak sore hingga pagi hari atau dengan durasi kemunculan bulan selama 12.5 jam kondisi seperti ini sering disebut dengan bulan purnama (terang). Hasil Tangkapan Tangkapan Bobot Total Hasil Tangkapan Ikan yang menjadi tujuan penangkapan mini purse seine adalah ikan-ikan pelagis yang bergerombol. Ini berarti bahwa ikan yang akan ditangkap tersebut membentuk suatu gerombolan dengan variasi jarak terdekat antar ikan (shoaling), berada dekat permukaan air (pelagis) dan diharapkan dalam sutu densitas shoaling yang tinggi. Jika ikan belum terkumpul dalam suatu area penangkapan (catchable area), atau berada di luar kemampuan perangkap jaring, maka diusahakan agar
14
ikan berkumpul ke suatu area penangkapan, salah satunya dengan penggunaan cahaya (Hajar 1998). Hasil tangkapan mini purse seine (8 unit sampel) selama satu bulan menghasilkan bobot total hasil tangkapan mencapai 31429 kg, sehingga rata-rata hasil tangkapan per unit mini purse seine per-bulan adalah 3928.6 kg. Tabel 9 Data hasil tangkapan mini purse seine selama satu bulan SPESIES Kembung (Rastrelliger spp) Tembang (Sardinella fimbriata) Cumi (Loligo sp) Udang (Penaeus sp) Tongkol (Euthynnus affinis) Tenggiri (Scomberomorus commerson) Layur (Trichius savala) Selar (Selaroides sp) Kakap merah (L. campechanus)
RATA-RATA Panjang Berat (cm) (gram) 12.7 12.1 26 6.5 34
36 29 200 29 630
37 78 15.5 37
570.5 920 60 425
STD. DEVIASI Panjang Berat
Berat Total (kg)
rata-rata /kapal/ bulan (kg)
3.86
7.16
14188.8
4.45 4.95 3.02 4.08
4.31 3.93 3.28 58.05
6425 2946.5 2732.2 1443.2
1773.6 803.2 368.3 341.5 180.4
4.43 4.85 3.01 3.64
42.38 41.59 15.46 54.78
1277.3 1113.2 957 345.8
159.6 139.2 119.6 43.3
Sumber : data primer 2014 (diolah)
Berdasarkan pengamatan selama penelitian, jenis ikan pelagis yang mendominasi berbanding lurus dengan bobotnya apabila dibanding ikan demersal yang terdapat dalam pengamatan hasil tangkapan. Bobot total ikan pelagis selama pengamatan 24291.3 kg sedangkan ikan demersal bobot total 7137.3 kg.
Demersal 23%
Pelagis 77%
Gambar 3 Proporsi bobot hasil tangkapan delapan sampel unit mini purse seine Tingginya persentase bobot hasil tangkapan ikan pelagis dapat dipahami karena unit penangkapan mini purse seine merupakan alat tangkap yang ditujukan
15
untuk menangkap ikan pelagis. Selain itu, hasil pengamatan ini dipengaruhi oleh alat bantu cahaya yang mengakibatkan sebagian besar jenis ikan pelagis yang tertarik terhadap cahaya (fototaksis positif) lebih banyak tertangkap. Meskipun ditujukan untuk menangkap jenis ikan pelagis, namun pada hasil penelitian hasil tangkapan juga terkomposisi oleh ikan demersal sebesar 23%. Tertangkapnya ikan demersal disebabkan oleh tingkah laku ikan demersal yang menyenangi cahaya maupun oleh tingkah laku ikan dalam menemukan makanan. Perhitungan uji statistik pada bobot ikan dibedakan berdasarkan periode hari bulan (tabel 10) dengan nilai uji statistik diperoleh bahwa periode hari bulan tidak berpengaruh nyata terhadap bobot total hasil tangkapan, karena menghasilkan nilai uji anova Fhitung 1.39 < Ftabel 2.95 (lampiran tabel ke-3) yang berarti gagal tolak Ho. Tidak berpengaruhnya periode hari bulan dengan bobot total disebabkan karena cahaya yang masuk dalam air akan mengalami pereduksian yang jauh lebih besar bila dibandingkan dalam udara. Hal tersebut terutama disebabkan adanya penyerapan dan perubahan cahaya menjadi berbagai bentuk energy, sehingga cahaya tersebut akan cepat sekali tereduksi sejalan dengan semakin dalam suatu perairan. Pembalikan dan pemancaran cahaya disebabkan oleh berbagai partikel dalam air, keadaan cuaca dan gelombang banyak memberikan andil pada pereduksian cahaya yang diterima air tersebut (Gunarso 1985) sehingga hasil tangkapan yang ditangkap kurang optimum. Tabel 10 Jumlah bobot hasil tangkapan per-periode hari bulan NAMA IKAN Kembung Tembang cumi-cumi Udang Tongkol Tenggiri Layur Selar Kakap TOTAL
PERIODE HARI BULAN Terang (kg)
3450.5 1030 581 728.6 234.5 397.4 150.6 0 42.6
1036.6 542.5 242 93 0 0 300.6 242.5 0
2506.7 2692.5 860.5 772.6 432.7 550.4 367 485.5 215.2
7195 2160 1263 1138 776 329.5 295 229 88
14188.8 6425 2946.5 2732.2 1443.2 1277.3 1113.2 957 345.8
6615.2
2457.2
8883.1
13473.5
31429
Sumber : data primer 2014 (diolah)
Semi Terang II (kg)
Gelap (kg)
TOTAL (kg)
Semi Terang I (kg)
16
Perbandingan Komposisi Keragaman Hasil Tangkapan Berdasarkan pengamatan hasil tangkapan yang diperoleh selama penelitian bahwa jumlah ikan pelagis lebih banyak dibandingkan dengan ikan demersal. Spesies yang tertangkap selama penelitian berjumlah sembilan jenis ikan, terdiri atas lima jenis ikan pelagis dan empat jenis ikan demersal. Ikan pelagis yang tertangkap yaitu ikan kembung, tembang, tenggiri, tongkol, dan selar. Sedangkan ikan demersal hasil tangkapannya meliputi udang, cumi-cumi, layur, dan kakap merah. Komposisi selama satu bulan menghasilkan nilai uji statistik anova tolak Ho, Fhitung 12.11 > 2.95 Ftabel (lampiran tabel ke-5) yang berarti periode hari bulan memberikan pengaruh terhadap keragaman jenis hasil tangkapan yang didapatkan. Keragaman jenis hasil tangkapan pada bulan terang tidak berbeda nyata dengan keragaman jenis ikan pada saat periode bulan semi terang pertama. Sedangkan kedua periode bulan tersebut memberikan perbedaan yang signifikan dengan keragaman hasil tangkapan pada saat periode bulan gelap dan semi terang kedua. 2%
10%
1% 2%
2%
6%
12%
42%
4%
9% 9%
10%
16%
22%
a) Bulan Terang
b) Bulan Gelap
2%1% 3% 6%
4% 6% 6%
11% 9%
53%
5% 52%
2% 28%
9%
16% 10%
c) Semi Terang I
30%
d) Semi Terang II
Gambar 4 Diagram Komposisi Keragaman Hasil Tangkapan Alat Tangkap Mini Purse Seine di PPP Morodemak Berdasarkan Periode Hari Bulan
17
Perbedaan keragaman tersebut dapat dikarenakan pada saat bulan terang terjadi pasang naik yang sangat tinggi dan pasang surut yang sangat rendah, akibatnya gravitasi bulan menarik air laut lebih kuat daripada bumi sehingga air laut menggembung dan mengakibatkan kurang efektifnya kegiatan penangkapan karena pembiasan cahaya kurang sempurna (Subani dan Barus 1989). Posisi relatif bulan terhadap bumi menimbulkan pengaruh berupa pasang surut permukaan air laut dan pencahayaan alami di laut yang mengakibatkan adanya dinamika alami perilaku binatang laut (Sidjabat 1970) sehingga keragaman spesies hasil tangkapan dipengaruhi oleh periode bulan. Jenis Hasil Tangkapan Berpengaruhnya hasil tangkapan dikarenakan struktur retina mata ikan yang berisi reseptor dan indra penglihatan sangat bervariasi untuk setiap jenis ikan dan mempengaruhi respon ikan terhadap intensitas cahaya. Ikan teleostei memiliki jenis retina duplek, bahwa dalam retina tersebut terdapat dua jenis reseptor (rod dan cone). Pada umumnya terjadi distribusi yang berbeda dari kedua jenis reseptor tersebut. Jenis ikan pelagis memiliki pengkonsentrasian kon yang sangat padat area antara ventro-temporal dibatasi oleh area temporalis (Gunarso 1985). Berpengaruhnya periode hari bulan dikarenakan ikan pelagis tergolong hewan laut bersifat fototaksis positif yang tertarik terhadap cahaya dengan intensitas 10-100 lux (Tupamahu dan Baskoro 2004). Tujuh dari sembilan spesies hasil tangkapan berdasarkan uji statistik dipengaruhi oleh periode hari bulan (tabel 11). Tabel 11 Hasil uji statistik anova per-spesies hasil tangkapan JENIS IKAN Kembung
F hit
Ftab
Keterangan
3.96
Berpengaruh signifikan
Tembang
9.32
Berpengaruh signifikan
cumi-cumi
14.66
Berpengaruh signifikan
Udang
6.88
Berpengaruh signifikan
Tongkol
4.95
Tenggiri
15.25
Berpengaruh signifikan
Selar
4.12
Berpengaruh signifikan
Layur
0.93
Tidak Berpengaruh Signifikan
Kakap
1.13
Tidak Berpengaruh Signifikan
2.95
*) perhitungan terdapat pada lampiran tabel ke-4
Berpengaruh signifikan
18
Ikan Kembung Ikan kembung cenderung berenang mendekati permukaan air pada waktu malam hari dan pada siang hari turun ke lapisan yang lebih dalam. Gerakan vertikal ini dipengaruhi oleh gerakan harian plankton dan mengikuti perubahan suhu, faktor hidrografis, dan salinitas (Damanhuri 1980). Pada pengamatan hasil tangkapan, ikan kembung memperoleh bobot tertinggi dengan jumlah total 14188.8 kg dengan periode bulan gelap yang mendominasi bobot hasil tangkapan pada ikan kembung. Hal ini menerangkan bahwa hasil tangkapan ikan kembung berpengaruh nyata dengan perlakuan pada periode bulan pada hasil perhitungan uji anova memberikan kesimpulan tolak Ho dengan Fhitung 3.96 > Ftabel 2.95. Sedangkan perlakuan per-periode hari bulan, hasil tangkapan pada periode semi terang kedua tidak berbeda nyata dengan perlakuan periode bulan terang, periode kedua hari bulan tersebut tetapi berbeda nyata dengan periode bulan semi terang pertama. Perlakuan periode hari bulan juga memberikan hasil yang berbeda signifikan antara periode hari bulan semi terang pertama, kedua, maupun pada bulan gelap. Ikan Tembang Hasil tangkapan pada pengamatan ikan tembang periode hari bulan memperoleh bobot total 6425 kg. Uji statistik hasil tangkapan ikan tembang memiliki kesimpulan tolak Ho yang berarti periode hari bulan memberikan pengaruh pada hasil tangkapan ikan tembang dengan Fhitung 9.32 > Ftabel 2.95. Sedangkan untuk hasil perlakuan setiap periode hari bulan pada ikan tembang untuk bulan terang memberikan hasil yang tidak berbeda signifikan dengan perlakuan bulan semi terang pertama. Sedangkan perlakuan periode bulan gelap memberikan hasil yang berbeda nyata dengan perlakuan kedua bulan tersebut, tetapi tidak berbeda signifikan dengan hasil perlakuan pada periode hari bulan semi terang kedua. Cumi-cumi Cumi-cumi
merupakan
hasil
tangkapan
terbanyak
ketiga
dalam
pengamatan pengaruh periode hari bulan dengan hasil tangkapan bobot total delapan unit mini purse seine sebesar 2946.5 kg. Perhitungan uji anova
19
menghasilkan nilai Fhitung 14.66 > Ftabel 2.95, menerangkan bahwa periode hari bulan memberikan pengaruh perbedaan pada hasil tangkapan. Sedangkan pengaruh perlakuan per-periode hari bulan memberikan hasil tidak adanya perbedaan yang nyata antara periode bulan semi terang pertama dan periode bulan semi terang kedua. Sedangkan perlakuan kedua periode bulan tersebut menghasilkan perbedaan yang signifikan terhadap perlakuan periode bulan terang. Sama halnya pula dengan hasil yang berbeda nyata antara perlakuan periode bulan gelap yang menghasilkan perbedaan nyata terhadap bulan terang, semi terang pertama, maupun semi terang kedua. Udang Udang tergolong hasil tangkapan jenis demersal. Pada saat pengamatan, jumlah bobot udang yang tertangkap sebesar 2732.2 kg. Hasil perlakuan periode hari bulan pada hasil tangkapan udang ini, memberikan kesimpulan bahwa perlakuan periode hari bulan memberikan pengaruh pada hasil tangkapan dengan perhitungan uji anova yang menghasilkan tolak Ho dengan Fhitung 6.87 > Ftabel 2.95. Pengaruh perlakuan periode hari bulan setiap periode hari bulannya menghasilkan kesimpulan bahwa hasil tangkapan pada periode bulan terang berbeda signifikan dengan hasil tangkapan ketiga periode hari bulan lainnya. Hasil tangkapan pada periode semi terang pertama tidak berbeda signifikan pada hasil tangkapan periode hari bulan semi terang kedua, dan pada perlakuan periode bulan gelap. Ikan Tongkol Hasil tangkapan jenis pelagis lainnya adalah ikan tongkol, memperoleh hasil tangkapan sebanyak 1443.2 kg dengan hasil tangkapan terbanyak terdapat pada periode bulan gelap, yaitu sebanyak 776 kg. Perlakuan dalam pegamatan memberikan hasil yang berpengaruh signifikan karena hasil uji anova, menyimpulkan tolak Ho, nilai uji statistik Fhitung 4.95 > 2.95 Ftabel. Perlakuan pada periode bulan terang dan semi terang pertama memberikan hasil yang tidak berbeda signifikan pada hasil tangkapan tongkol, tetapi berbeda nyata dengan hasil tangkapan pada perlakuan periode bulan gelap. Hasil tangkapan periode semi terang kedua berbeda signifikan dengan ketiga periode bulan lainnya.
20
Ikan Tenggiri Ikan tenggiri pada pengamatan menghasilkan bobot total 1277.3 kg. Pengaruh periode hari bulan menghasilkan nilai uji anova tolak Ho dengan Fhitung 15.25 > Ftabel 2.95. Hasil uji lanjut menerangkan bahwa perlakuan periode hari bulan tidak memberikan hasil yang signifikan pada perlakuan periode bulan semi terang pertama dan bulan gelap tetapi menghasilkan kesimpulan bahwa kedua periode bulan tersebut memberikan hasil yang berbeda nyata dengan perlakuan periode bulan terang. Periode bulan gelap dan semi terang pertama memberikan hasil yang berbeda signifikan pula dengan periode bulan semi terang kedua. Ikan Selar Ikan selar tergolong jenis ikan pelagis yang menghasilkan bobot total pada pengamatan hasil tangkapan sebesar 957 kg. Uji anova pada perhitungan hasil tangkapan ikan selar memperoleh kesimpulan tolak Ho dengan nilai Fhitung sebesar 4.12 > Ftabel 2.95 yang berarti perlakuan periode hari bulan memberikan pengaruh pada jumlah hasil tangkapan ikan selar. Jumlah bobot hasil tangkapan ikan selar pada perlakuan periode bulan gelap tidak berbeda signifikan dengan pengaruh periode bulan terang dan semi terang pertama. Sedangkan pada bulan semi terang kedua memberikan hasil yang berbeda signifikan apabila dibandingkan dengan ketiga perlakuan periode bulan lainnya. Ikan Layur layur merupakan jenis ikan demersal, hal ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan perlakuan periode hari bulan tidak berpengaruh nyata pada hasil tangkapan ikan layur pada saat pengamatan. Bobot total yang dihasilkan selama pengamatan berjumlah 1113.2 kg dengan hasil tangkapan pada perlakuan periode bulan semi terang kedua mendominasi sebesar 367 kg. Uji anova menunjukan bahwa perlakuan periode bulan tidak mempengaruhi bobot hasil tangkapan ikan layur, yakni gagal tolak Ho dengan nilai Fhitung 0.93 < Ftabel 2.95.
21
Kakap Merah Hasil tangkapan ikan kakap pada pengamatan ini tidak dipengaruhi oleh perlakuan periode hari bulan. Hal ini dibuktikan dengan perhitungan uji anova yang menghasilkan perhitungan gagal tolak Ho dengan Fhitung 1.13 < Ftabel 2.95. Tidak berpengaruhnya perlakuan periode hari bulan pada ikan kakap memberikan kesimpulan bahwa setiap perlakuan periode hari bulan tidak memberikan perbedaan yang signifikan pada hasil bobot tangkapan yang diperoleh. Hal ini dapat dikarenakan jenis ikan kakap yang tergolong ikan demersal dan merupakan hasil tangkapan sampingan sehingga rangsangan terhadap cahaya tidak memberikan pengaruh hasil tangkapan pada ikan kakap. Bila ditelaah kembali kesembilan spesies hasil tangkapan pada delapan sampel unit mini purse seine tersebut terdapat perbedaan bobot hasil tangkapan total terhadap hari bulan. Pada kondisi bulan terang hasil tangkapan total jumlahnya sangat sedikit, jumlah tangkapan pada saat bulan terang secara statistik memang berbeda nyata dengan kondisi pada saat bulan gelap maupun semi terang. Penyebab perbedaannya hasil tangkapan pada kondisi terang salah satu sebabnya adalah kondisi cahaya bulan menyebar secara luas diperairan, hal ini diperkuat dengan data kemunculan bulan selama bulan terang yang mencapai 8-12 jam per hari. Selain itu, kondisi purnama juga akan mengakibatkan pasang surut yang tinggi. Pasang yang terjadi pada saat bulan purnama biasanya disebut dengan pasang purnama dimana pada saat pasang purnama, air laut naik dengan tinggi yang optimum dibandingkan hari-hari sebelum dan setelah purnama. Kondisi pasang surut air laut juga diduga mempengaruhi hasil tangkapan selama penelitian (Lee 2010). Hasil penelitian menunjukan bahwa total tangkapan pada kondisi bulan gelap dan semi terang kedua secara statistik tidak berbeda nyata, namun berdasarkan rata-rata hasil tangkapan jumlah ikan yang tertangkap pada kedua perlakuan ini cukup mendominasi. Keadaan ini dipengaruhi oleh kondisi perairan, dimana perairan setelah purnama (semi terang dan gelap) masih dipengaruhi oleh fenomena pasang surut yang tinggi sehinga penyebaran ikan lebih banyak dipermukaan. Hal ini tentu saja berpengaruh terhadap tingkah laku ikan dalam mencari makan dan tingkah laku ikan dalam ruaya harian. Pengaruh periode bulan
22
dan penggunaan alat bantu cahaya pada alat tangkap mini purse seine mengakibatkan ikan beradaptasi dengan berbagai intensitas cahaya, perubahan fungsional antara struktur cone dan rod dilakukan melalui pergeseran posisi sel visual yang sesuai dengan intensitas cahaya. Rod sangat sensitif dengan intensitas cahaya rendah, sedangkan cone memiliki sensitivitas terhadap intensitas cahaya yang tinggi (Anthony 1981). Hal ini mengakibatkan periode bulan mempengaruhi hasil tangkapan ikan pelagis. Reaksi optomotor mengacu pada fenomena bahwa ikan mempertahankan posisi yang relatif tetap pada respon gambaran visualnya. Rangsangan selama proses penangkapan ikan memberikan pengaruh yang signifikan terutama dengan intensitas cahaya disekitarnya (Shaw 1965). Sejalan dengan penelitian (Baskoro 1999) yang menyebutkan tingkat adaptasi ikan terhadap cahaya seperti ikan kembung, tembang, layang akan beradaptasi penuh terhadap cahaya sesudah tengah malam, akan tetapi waktu sebelum tengah malam belum beradaptasi penuh dengan cahaya (Baskoro et al 1999; Tupahamu et al 2001; Sudirman 2003) Sistem Bagi Hasil Sistem bagi hasil di Kabupaten Demak antara pemilik kapal (juragan) mini purse seine dengan ABK, tertera pada skema dibawah ini Hasil Tangkapan Lelang Nilai Jual Biaya operasional dan retribusi Pendapatan bersih Juragan/Pemilik 50%
Juru mudi 2 bagian
Nelayan 50%
Juru mesin 1 bagian
Gambar 5 Skema perhitungan hasil bagi pendapatan usaha mini purse seine di Kabupaten Demak
ABK 20 bagian
23
Sistem bagi hasil yang diterapkan di PPP Morodemak adalah 50:50 % setelah memperhitungkan biaya operasional dan retribusi. Biaya perawatan dan operasi menjadi tanggungan juragan/pemilik kapal. Analisis Usaha Perikanan Mini Purse Seine
Analisis usaha dihitung dari beberapa faktor, yaitu biaya investasi, biaya tetap dan biaya tidak tetap (Tabel 12) jumlah trip serta jumlah tenaga kerja (ABK) mempengaruhi pula perhitungan analisis usaha. Biaya investasi meliputi biaya pembelian kapal, mesin, alat tangkap, lampu pemikat ikan, dan peralatan tambahan lainnya. Biaya tidak tetap meliputi biaya perbekalan dan biaya retribusi. Biaya tidak tetap tersebut memiliki nilai yang berbeda setiap periode bulannya, hal ini dikarenakan hasil produksi tiap periode hari bulan mengalami perbedaan jumlah maupun jenis spesies sehingga mempengaruhi harga jual hasil tangkapan yang mengakibatkan biaya retribusi pada saat pelelangan mengalami perbedaan sesuai jumlah dan jenis spesies hasil tangkapan yang diperoleh. Sedangkan biaya tetap meliputi biaya pemeliharaan, biaya penyusutan dan biaya perizinan. Biaya tetap tidak dipengaruhi oleh jumlah trip yang dilakukan. Biaya perawatan dipengaruhi oleh frekuensi perbaikan kapal, alat tangkap, dan mesin dalam satu tahun. Biaya perizinan dipengaruhi oleh besarnya GT dari kapal yang digunakan. Tabel 12 Pengeluaran Nelayan Berdasar Periode Bulan Pengeluaran Nelayan
Min (rupiah)
Max (rupiah)
Biaya Investasi Biaya Tetap Biaya Tidak Tetap Semi Terang I Bulan Terang Semi Terang II Bulan Gelap
473 000 000 1 558 000
527 000 000 1 975 000
493 325 000 1 744 600
16 780 580 153 850
3 461 600 3 050 250 3 736 600 4 025 900
5 688 700 3 767 000 7 505 150 8 396 800
4 664 300 3 391 900 5 466 700 7 093 800
831 000 262 900 1 414 600 1 531 500
Sumber : data primer 2014 (diolah)
Rata-Rata (rupiah)
Std. Deviasi (S)
24
Tabel 13 Penerimaan Nelayan (Harga Jual Produksi Hasil Tangkapan) Penerimaan Semi Terang I Bulan Terang Semi Terang II Bulan Gelap
Min (rupiah)
Max (rupiah)
rata-rata (rupiah)
Std. Deviasi (S)
9 026 000 3 163 000 14 103 000 22 525 000
20 980 000 7 548 000 21 669 000 31 936 000
14 341 000 4 747 875 18 013 125 26 234 625
4 345 378 1 528 392 2 561 455 4 248 811
Sumber : data primer 2014 (diolah)
Penerimaan nelayan di atas didapatkan dari hasil pelelangan hasil tangkapan yang digolongkan berdasarkan periode bulan, adanya perbedaan penerimaan setiap periode bulan tersebut dikarenakan jumlah hasil tangkapan yang didapatkan mengalami perbedaan jumlah dan jenis spesies hasil tangkapan sehingga mempengaruhi harga jual hasil tangkapan.
Pendapatan per Periode Hari Bulan Pendapatan nelayan untuk setiap periode hari bulan didapatkan melalui hasil penerimaan nelayan yang telah dikurang oleh biaya tetap dan biaya tidak tetap. Dalam perhitungan tersebut diperoleh rata-rata pendapatan nelayan mini purse seine pada periode bulan gelap sebesar Rp18 511 100. Pada saat bulan gelap ini merupakan kondisi pendapatan terbaik bagi nelayan setempat apabila dibandingkan pada saat bulan semi terang pertama maupun kedua, yang masingmasing memperoleh keuntungan rata-rata Rp7 932 200 dan Rp10 898 200. Ketiga periode bulan tersebut tergolong usaha yang menguntungkan karena nilai penerimaan yang diperoleh nelayan lebih besar daripada total biaya yang dikeluarkan. Hal ini dikarenakan hasil tangkapan yang diperoleh pada saat bulan gelap dan semi terang kedua mendapatkan jenis spesies hasil tangkapan terbanyak sehingga akan mempengaruhi nilai jual produksinya. Pada periode bulan terang, nelayan mini purse seine di Kabupaten Demak rata-rata mengalami kerugian sebesar Rp399 300. Periode bulan terang ini merupakan fase yang kurang efektif untuk melakukan usaha penangkapan dikarenakan hasil tangkapan yang diperoleh kurang optimum, baik dari segi jenis spesies maupun bobotnya sehingga mempengaruhi nilai jual produksi pada saat
25
pelelangan. Pada tabel 14 diperoleh data mengenai hasil pendapatan delapan kapal unit sampel mini purse seine selama pengamatan Tabel 14 Pendapatan bersih nelayan per-periode hari bulan Periode Bulan Semi Terang I Bulan Terang Semi Terang II Bulan Gelap
Min (rupiah)
Max (rupiah)
Rata-Rata (rupiah)
Std.deviasi
1 961 900 - 2 109 700 5 040 037 12 348 750
14 676 000 2 015 200 16 037 737 23 531 637
7 932 200 -399 300 10 898 200 18 511 100
4522257 1381133.268 3291786.788 3580341.814
Sumber : data primer 2014 (diolah)
Usaha penangkapan mini purse seine di PPP Morodemak layak dilakukan karena memiliki rata-rata nilai revenue cost (R/C) sebesar 2.42 (lampiran tabel ke9) yang berarti nilai R/C > 1 sehingga usaha penangkapan layak untuk dilakukan. Nilai R/C terkecil dari delapan unit sampel mini purse seine yaitu 1.95 dan nilai R/C tertinggi yaitu 3.0.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan tujuan ingin dicapai dapat disimpulkan bahwa : 1. Hasil tangkapan total (bobot total) tidak dipengaruhi oleh periode hari bulan dengan nilai uji statistik Fhitung 1.39 < Ftabel 2.95 (α = 0.05), dengan bobot secara berurutan periode gelap, semi terang pertama, semi terang kedua, dan bulan terang adalah 13473.5 kg, 6615.2 kg, 8883.1 kg, dan 2457.2 kg. 2. Keragaman jenis ikan dipengaruhi oleh periode hari bulan dengan nilai uji statistik Fhitung 12.11 > Ftabel 2.95 dan tangkapan ikan pelagis dipengaruhi oleh faktor periode hari bulan. Keragaman jenis hasil tangkapan pada bulan gelap dan periode bulan semi terang kedua yang berpengaruh paling signifikan dalam menghasilkan keragaman hasil tangkapan. 3. Rata-rata pendapatan bersih nelayan mini purse seine berbeda signifikan secara statistik pada saat bulan gelap, semi terang pertama, dan semi terang kedua secara berurutan sebesar Rp18 511 100, Rp7 932 200, Rp10 898 200. Sedangkan lima dari delapan sampel unit mini purse seine mengalami kerugian pada saat periode hari bulan terang rata-rata sebesar Rp399 300 (p<0.05).
26
Saran Perlu dilakukannya sosialisasi dari pihak pelabuhan kepada nelayan terkait fase periode hari bulan agar nelayan dapat melakukan operasi penangkapan yang efisien dan memperoleh pendapatan yang optimum.
DAFTAR PUSTAKA Anthony PD. 1981. Visual contrast thresholds in the cod Gaduas morhua L.J. Fisheries Biology. 19: 87-104. Baskoro MS. 1999. Capture Proses Of The Floated Bamboo-Platform Lift Net With Light Attraction (Bagan). Graduate School of fisheries, Tokyo University of Fisheries. Doctoral Course of Marine Sciences and Teknology. 129 pp. Baskoro MS. Suherman A. 2007. Teknologi Penangkapan Ikan Dengan Cahaya. Universitas Diponegoro. Semarang. 176 hal. BPS Kabupaten Demak. 2012. Rencana Tata Ruang Tata Wilayah Tahun 20092029. Kabupaten Demak. Damanhuri. 1980. Diktat Fishing Ground Bagian Teknik Penangkapan Ikan. Fakultas Perikanan. Universitas Brawijaya. Malang. 56,57 hal. Gasperz V. 1991. Metode Perancangan Percobaan. Bandung: Armico. Gunarso W. 1985. Tingkah Laku Ikan dalam Hubungannya dengan Alat, Metode, dan Taktik Penangkapan. Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Hajar AIM. 1998. Studi hasil tangkapan purse seine lampu dalam air dan lampu rumpon daun lontar di perairan Kabupaten Jeneponto. Makassar : Jurusan Perikanan Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin. 42 hlm. Lee JW. 2010. Pengaruh Periode Hari Bulan Terhadap Hasil Tangkapan dan Tingkat Pendapatan Nelayan Bagan Tancap di Kabupaten Serang [tesis]. Bogor : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institur Pertanian Bogor. Rakhmadevi CC. 2004. Waktu Perendaman dan Periode Bulan : Pengaruhnya terhadap Kepiting Bakau Hasil Tangkapan Bubu di Muara Sungaradak, Pontianak [skripsi]. Bogor : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
27
Sadhori N. 1985. Teknik Penangkapan Ikan. Angkasa, Bandung. Shaw E. 1965. The optomotor response and the schooling of fish. ICNAF Spec. Publications 6: 753-755. Sidjabat MM. 1978. Pengantar Oseanografi. Bogor:Institut Pertanian Bogor. Subani W, Barus HR. 1989. Alat Penangkapan Ikan dan Udang Laut di Indonesia. Jurnal Penelitian Perikanan Laut no 50. Jakarta : Balai Penelitian Perikanan Laut Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Sudirman. 2003. Analisis Tingkah Laku Ikan untuk Mewujudkan teknologi Ramah Lingkungan Dalam Proses Penangkapan pada bagan Rambo [Disertasi]. Bogor : Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Tupamahu A, Baskoro MS. 2004. Pengaruh Intensitas Cahaya dan Lama Waktu Pencahayaan Terhadap Ikan Tembang. Bulletin PSP. 1:34-37 Walpole RE. 1997. Pengantar Statistika. Volume ke-3. Gramedia Pustaka Utama.515 hlm.
28
LAMPIRAN
29
Lampiran 1 Nilai Produksi Hasil Tangkapan Kabupaten Demak 2006-2010
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Demak
Lampiran 2 Produksi mini purse seine tahun 2013 di PPP Morodemak Jenis Produksi (Kg)
Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Kembung 38.545 15.472 156.587 73.507 150.005 235.086 186.740 200.205 78.170 378.800
Tembang 12.154 9.127 13.570 7.105 7.880 12.170 10.057 6.704 -
Selar 7.981 12.130 3.267 -
Udang 19.687 13.383 11.548 29.311 7.150 33.456 8.906 3.983 2.975 -
Tongkol 2.574 3.900 2.420 1.986 39.440 70.721 9.274 36.615
Tenggiri 22.899 5.538 7.361 7.778 11.088 136.454 3.544
Cumi 8.911 19.650 5.482 3.895 12.107 20.916 1.066 1.733
Sumber : data TPI 2013 (diolah) Lampiran 3 Hasil Uji Statistik Bobot Tangkapan Total FK JKP JKT JKS
30868189 7912233 60748864 52836632
JK P S T
db 3 28 31
JK 7912233 52836632 60748864
KT 2637411 1887023
Fhit 1.39766
Ftab 2.95
Bawal 5.635 4.325 3.356 3.799 3.126 566 2.27
30
Lampiran 4 Hasil Uji Statistik per-spesies Hasil Tangkapan (uji Anova dan Uji Lanjut) IKAN KEMBUNG FK 6291314 JKP 547459 JKT 3878634 JKS 1290941 Mse 46105.026 t (α, dfe) 2.0484071 α 0.05 dfe 28 r 8 BNT 219.91782
IKAN TEMBANG FK 1290020 JKP 368776 JKT 738044 JKS 369269 MSe t (α, dfe)
13188.2 2.04841 α 0.05 dfe 28 r 8 BNT 117.619 CUMI-CUMI FK 271308 JKP 70161.1 JKT 114815 JKS 44654 Mse t (α, dfe) α
dfe r BNT
1594.78 2.04841 0.05 28 8 40.9013
JK P S T
db 3 28 31
JK 547459 1290941 3878634
KT Fhit 182486.222 3.95805482 46105.0263
Perlakuan Produktivitas Rata-Rata BT 1036.6 129.575 ST 2 2506.7 313.338 ST 1 3450.5 431.313 BG 7195 899.375
JK P S T
db 3 28 31
Perlakuan BT ST 1 BG ST 2
JK P S T
JK 368776 369269 738044 Produktivitas 542.5 1030 2160 2692.5
db 3 28 31
Perlakuan BT ST 1 ST 2 BG
JK 70161 44654 114815 Produktivitas 242 581 860,5 1263
KT 122925.3 13188.17
Ftab 2.95
Notasi 349.492818 533.255318 651.230318 1119.29282
Fhit 9.32087504
Rata-Rata 67.8125 128.75 270 336.563
KT 23387 1594.78
Rata-Rata 30.25 72.625 107.56 157.88
NOTASI 185.432 246.369 387.619 454.182
Fhit 14.6647
notasi 71.1513 113.526 148.464 198.776
A A B C
Ftab 2.95
A A B B
Ftab 2.95
A B B C
31
IKAN TENGGIRI FK JKP JKT JKS
50984.2 20195.4 32550.6 12355.2
MSe 441.256 t (α, dfe) 2.04841 α 0.05 dfe 28 r 8 BNT 21.5145
JK P S T
db 3 28 31
JK 20195.4 12355.2 32550.6
KT 6731.81 441.256
Perlakuan Produktivitas BT 0 BG 329.5 ST 1 397.4 ST 2 550.4
Rata-Rata 0 41.1875 49.675 68.8
JK P S T
KT 13487.04 2724.496
Fhit 15.256
Notasi 21.5145 62.702 71.1895 90.3145
Ftab 2.95
A B B C
IKAN TONGKOL FK JKP JKT JKS
65088.32 40461.12 116747 76285.9
MSe 2724.496 t (α, dfe) 2.04840 α 0.05 dfe 28 r 8 BNT 53.46005
db 3 28 31
Perlakuan BT ST 1 ST 2 BG
JK 40461.12 76285.9 116747 produktivitas 0 234.5 432.7 776
Fhit 4.95
rata-rata 0 29.3125 54.0875 97
Notasi 53.46005 82.77255 107.5467 150.4601
Ftab 2.95
A A B C
IKAN LAYUR FK JKP JKT JKS
38725.45 3118.895 34292.78 31173.88
JK P S T
db 3 28 31
JK 3118.895 31173.88 34292.78
KT 1039.632 1113.353
Fhit 0.933785
Ftab 2.95
IKAN SELAR FK JKP JKT JKS
28620.3 14749.4 48121.2 33371.8
JK P S T
db 3 28 31
JK KT 14749.4 4916.47 33371.8 1191.85 48121.2
Fhit 4.12507
Ftab 2.95
32
MSe 1191.85 t (α, dfe) 2.04841 α 0.05 dfe 28 r 8 BNT 35.3588
Perlakuan ST 1 BG BT ST 2
Rata-Rata 0 28.625 30.3125 60.6875
Notasi 35.3588 63.9838 65.6713 96.0463
A A A B
KT 1082.31 956.303
Fhit 1.13176
Ftab 2.95
JK 70654.06 95869.11 166523.2
KT 23551.35 3423.897
Fhit 6.878524
Ftab 2.95
Perlakuan Produktivitas BT 93 ST 1 728.6 ST 2 772.6 BG 1138
Rata-Rata 11.625 91.075 96.575 142.25
IKAN KAKAP FK 3736.8 JKP 3246.92 JKT 30023.4 JKS 26776.5
JK P S T
UDANG FK JKP JKT JKS
JK P S T
Mse t (α, dfe) α dfe r BNT
233278.7 70654.06 166523.2 95869.11 3423.897 0,05 28 2.048407 8 59.93032
Produktivitas 0 229 242.5 485.5
db 3 28 31
db 3 28 31
JK 3246.92 26776.5 30023.4
Notasi 71.55532 151.0053 156.5053 202.1803
A B B B
Lampiran 5 Uji statistik Keragaman Spesies Hasil Tangkapan FK JKP JKT JKS
1498.78 23.84375 42.21875 18.375
Mse 0.65625 t (α, dfe) 2.04840714 α 0.05 dfe 28 r 8 BNT 0.82969972
JK P S T Perlakuan BT ST 1 BG ST 2
db 3 28 31
JK 23.84375 18.375 42.21875 Jumlah 46 50 61 62
KT 7.94792 0.65625
Rata-Rata 5.75 6.25 7.625 7.75
Fhit 12.11
Notasi 6.5797 7.0797 8.4547 8.5797
Ftab 2.95
A A B B
33
Lampiran 6 Contoh perhitungan nilai produksi kotor kapal Avinda (sampel no 2) Periode Bulan
Jenis ikan Kembung Tembang Cumi-cumi Udang Tenggiri Kakap
ST 1
Bulan Agustus Kg 281 28 82.5 51 76 12
TOTAL
Periode Bulan
Jenis ikan
ST 2
Rp 3 884 000 224 000 2 028 000 2 076 000 1 842 000 312 000
BG
10 366 000
Bulan Agustus Kg
Rp
Kembung Tembang Cumi-cumi Layur Selar Tenggiri Tongkol
275 536 125 71 71 23 46
3 637 000 4 150 000 2 663 000 1 190 000 1 491 000 540 000 506 000
Udang
101
4 165 000
TOTAL
Periode Bulan
Jenis ikan
Bulan Agustus Kg
Kembung Tembang Cumi-cumi Udang Tongkol Tenggiri
521 227 102 216.5 153 28
Layur
39
BT
18 342 000
Jenis ikan Kembung Tembang Cumi-cumi Layur Selar Udang
6 885 000 1 815 000 2 145 000 8 660 000 1 685 000 672 000 663 000
TOTAL
Periode Bulan
Rp
22 525 000
Bulan Agustus Kg 20.5 95.5 11 52 43.5 6
TOTAL
Rp 266 000 716 000 207 000 832 000 935 000 246 000
3 202 000
Lampiran 7 Penerimaan Produksi per-Bulan NO (Kapal) 1 2 3 4 5 6 7 8
Penerimaan Hasil Tangkapan (Agustus) ST 1 BT ST 2 BG (rupiah) (rupiah) (rupiah) (rupiah) 11 360 000 7 548 000 14 103 000 31 936 000 10 366 000 3 202 000 18 342 000 22 525 000 16 224 000 4 656 000 20 289 000 30 230 000 20 980 000 5 408 000 18 622 000 23 395 000 9 026 000 3 938 000 17 925 000 31 731 000 18 374 000 6 117 000 18 512 000 23 253 000 11 432 000 3 951 000 21 669 000 22 717 000 16 966 000 3 163 000 14 643 000 24 090 000
Total Penerimaan (rupiah) 64 947 000 54 435 000 71 399 000 68 405 000 62 620 000 66 256 000 59 769 000 58 862 000
34
Lampiran 8 Perhitungan Pendapatan Per-Periode Bulan Semi Terang Pertama Kapal
Penerimaan ST 1
Biaya Tetap
Biaya Tidak Tetap (selama ST 1)
1 2 3 4 5 6 7 8
11 360 000 10 366 000 16 224 000 20 980 000 9 026 000 18 374 000 11 432 000 16 966 000
1 557 813 1 825 000 1 557 813 1 975 000 1 857 813 1 675 000 1 657 813 1 850 000
5 686 000 4 853 300 4 251 200 4 329 000 5 206 300 5 688 700 3 461 600 3 838 300
Keuntungan
s.dev
4 116 187 4522257 3 687 700 10 414 987 rata-rata 14 676 000 7 932 168.5 1 960 087 11 010 300 6 312 587 11 277 700
Bulan Terang Penerimaan Kapal B. Terang 1 2 3 4 5 6 7 8
7 340 000 3 205 000 4 304 000 5 408 000 3 818 000 5 757 000 5 191 000 2 874 000
Biaya Tetap 1 557 813 1 825 000 1 557 813 1 975 000 1 857 813 1 675 000 1 657 813 1 850 000
Biaya Tidak Tetap (selama B.Terang) 3 767 000 3 050 250 3 655 200 3 550 400 3 360 900 3 467 850 3 149 550 3 133 700
Keuntungan 2 015 187 - 1 670 250 - 909 013 - 117 400 - 1 400 713 614 150 383 637 - 2 109 700
s.dev 1381133.268 rata-rata -399 262.75
Semi Terang Kedua Kapal 1 2 3 4 5 6 7 8
Penerimaan ST 2 14 103 000 18 342 000 20 289 000 18 623 000 18 047 000 18 870 000 21 669 000 14 932 000
Biaya Tetap 1 557 813 1 825 000 1 557 813 1 975 000 1 857 813 1 675 000 1 657 813 1 850 000
Biaya Tidak Tetap (selama ST 2) 7 505 150 5 252 100 4 454 450 5 851 150 5 657 350 7 303 500 3 973 450 3 736 600
Keuntungan 5 040 037 11 264 900 14 276 737 10 795 850 10 531 837 9 891 500 16 037 737 9 345 400
s.dev 3291786.788 rata-rata 10 898 124.50
35
Bulan Gelap Kapal
Penerimaan B. Gelap
Biaya Tetap
Biaya Tidak Tetap (selama B.Gelap)
Keuntungan
s.dev
1 2 3 4 5 6 7 8
31 936 000 22 525 000 30 230 000 24 395 000 31 731 000 29 253 000 22 717 000 24 090 000
1 557 813 1 825 000 1 557 813 1 975 000 1 857 813 1 675 000 1 657 813 1 850 000
8 396 800 8 351 250 8 391 500 6 139 750 6 341 550 7 822 650 4 025 900 7 280 350
21 981 387 12 348 750 20 280 687 16 280 250 23 531 637 19 755 350 17 034 287 16 876 650
3580341.814 rata-rata 18 511 124.75
Lampiram 9 Perhitungan Analisis Revenue Cost (R/C) Kapal
Penerimaan Total (TR)
Biaya Total
Keuntungan
R/C
1 2 3 4 5 6 7 8
64 947 000 54 435 000 71 399 000 68 405 000 62 620 000 66 256 000 59 769 000 58 862 000
30 386 200 27 668 900 26 083 600 26 709 883 26 819 017 29 730 617 19 925 083 24 270 200
34 560 800 26 616 100 45 315 400 41 695 117 35 800 983 36 525 383 39 843 917 34 591 800
2.137 1.967 2.737 2.561 2.335 2.229 3.000 2.425
Lampiran 10 Analisis Usaha Perikanan Mini Purse Seine di PPP Morodemak (contoh perhitungan pada sampel kapal no 2) Jumlah tenaga kerja Jumlah Trip
: 24 : 13
I. Investasi 1. Kapal (umur ekonomis : 10 tahun) 2. Mesin I (umur ekonomis : 8 tahun) 3. Mesin II (umur ekonomis : 5 tahun) 4. Lampu (umur teknis : 5 tahun) 5. Alat Tangkap (umur ekonomis : 10 tahun)
Rp. Rp. Rp. Rp Rp
171 000 000,00 60 000 000,00 35 000 000,00 18 000 000,00 200 000 000,00 +
Rp.
484 000 000,00
36
II. Biaya Tetap Biaya penyusutan : (harga investasi : umur ekonomis : 12 bulan) 1. Penyusutan kapal Rp 2. Penyusutan mesin I Rp 3. Penyusutan mesin II Rp 4. Penyusutan lampu Rp 5. Penyusutan alat tangkap Rp Biaya Pemeliharaan Rp 1. Pemeliharaan kapal 2. Pemeliharaan alat tangkap Rp Biaya SIUP Rp Perpanjangan SIUP Rp
1 425 000,00 625 000,00 584 000,00 300 000,00 1 666 700,00 500 000,00 600 000,00 400 000,00 150 000,00
Rp.
+ 6 250 000,00
III. Biaya Tidak Tetap 1. Bahan bakar 2. Es 3. Air bersih 4. Konsumsi ABK 5. Oli 6. Rokok
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
1 000 000,00 100 000,00 20 000,00 100 000,00 50 000,00 175 000,00
*biaya tidak tetap dikalikan jumlah trip Biaya retribusi lelang
Rp. Rp Rp Rp
+ 1 445 000,00 18 785 000,00 2 784 000,00 + 21 569 000,00
Biaya Total = (Biaya Tetap + Biaya Tidak Tetap
Rp
27 819 000,00
IV. Total Penerimaan 1. Periode Semi Terang Pertama 2. Bulan Terang 3. Semi Terang Kedua 4. Bulan Gelap
Rp Rp Rp Rp
10 366 000,00 3 202 000,00 18 342 000,00 22 525 000,00 + 54 435 000,00
Rp. V. Analisis Pendapatan Usaha - Total Penerimaan (TR) - Total Biaya (TC) - Keuntungan - R/C - Payback Periode (PP)
Rp Rp Rp
54 435 000,00 27 819 000,00 26 616 000,00 1.957 1.51
37
Lampiran 11 Dokumentasi
38
39
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Kebumen pada tanggal 10 April 1993 sebagai anak kedua dari dua bersaudara dari pasangan Bambang Sujatmiko dan Parsiti. Riwayat pendidikan penulis menamatkan pendidikan sekolah di SMA Negeri 2 Semarang tahun 2008 hingga 2011. Pada tahun 2008 penulis menamatkan jenjang sekolah di SMP Negeri 2 Semarang. Penulis diterima sebagai mahasiswa pada Program Studi Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap, Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor (USMI) pada tahun 2011. Selama mengikuti pendidikan di IPB penulis mendapatkan beasiswa PPA/BBM
pada
tahun
2013-2014.
Penulis
juga
aktif
dibeberapa
organisasi/kelembagaan mahasiswa antara lain IPB Political School (IPS) pada tahun 2011. Badan Eksekutif Mahasiswa TPB pada tahun 2011. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (BEM FPIK) Departemen Biro Corporation yaitu dibidang kewirausahaan pada tahun 2012/2013. Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) IPB bidang bisnis kemitraan pada tahun 2013/2014. Serta pernah mengikuti kegiatan Pekan Kreatif Mahasiswa (PKM) yang berhasil didanai dikti pada tahun 2014.