ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUSISI TERHADAP RETURN SAHAM, VOLUME PERDAGANGAN SAHAM, RISIKO SISTEMA TIS, DAN KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BEi
II 11111
111 Oleh: Kania Intan Meilany
104081002505 :
......
~·
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAY ATULLAH JAKARTA
1429H/2008
'
.... ' ........................
ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP RETURN SAHAM, VOLUME PERDAGANGAN SAHAM, RISIKO SISTEMATIS, DAN KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BEI Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ihnu Sosial Untuk Mcmcnuhi Syarat-Syarat Untnk Mcraih Gclar Sarjana Ekonomi Olch Kania Intan Meilany NIM: 104081002505 Dibawah Bimbingan
Pembimbing II
Pcmbimbing I
Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM
Titi Dewi Warninda. SE., M Si
NIP.150317955
NIP. 150 368 746
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAY ATULLAH JAKARTA 1429H/2008
ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP RETURN SAHAM, VOLUME PERDAGANGAN SAHAM, RISII(O SISTEMATIS, DAN KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BEI Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memeuuhi Syarat-Syarat Untuk Meraih Gclar Sarjana Ekonomi
Oleh Kania Intan Meilany NIM: 104081002505 Dibawah Bimbiugan Pembimbing I
Pembimbing II
Prof.Dr.Ahmad Rodo~1, MM NIP. 150317955
Titi Dewi Warninda. SE., M Si NIP. 150368746
Penguji Ahli
' Prof. Dr. Abdul Hamid, MS NIP. 131 474 891
JURUSAN MANAJEMEN FAKULT AS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF I-IIDA YATULLAH JAKARTA 1429H/2008
Hari ini Selasa Tanggal 10 Bulan Juni Tahun Dua ribu Delapan telah dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Kania lntan Meilany NIM : 104081002505 dengan judul skripsi "ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP
RETURN
SAHAM,
VOLUME
PERDAGANGAN
SAHAM,
RISIKO
SISTEMATIS, DAN KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BEI". Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Smjana Ekonomi pada Jurnsan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, l 0 Juni 2008
Tim Penguji Ujian Komprehensif
-~
~
Indoyama Nasaruddin S.E., MAB
Prof. Dr. Ahmad Roiloni, MM
Sekretaris
Ke tu a
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Penguji Ahli
DAFTAR RJWA YA T HID UP DATA PRIBADI Nama
: Kania lntan Meilany
Tempat/ Tanggal lahir
: Jakarta, 21 Mei 1987
Alamat Lengkap
: Reni Jaya Blok T3 no.6, JI. Bratasena Raya Pamulang (15417)
Status
: Belum Menikah
Agama
: Islam
Kebangsaan
: Indonesia
PENDIDIKAN FORMAL 1. 2003 - Sekarang : Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Jurusan Manajemen Universitas Islam Negeri (UIN) SyarifHidayatul!ah Jakarta. 2. 2000 - 2003
: SMA Negeri I Ciputat.
3. 1997 - 2000
: SL TP Muhammadiyah 22 Pamulang.
4. 1991 - 1997
: SD Pondok Benda II.
PENGALAMAN ORGANISASI : 1. 2007 - Sekarang: Humas D' Puch Event Organizer
PENGALAMAN KERJA: 1. Juli - Agustus 2007
: PT. Rensa Kerta M ukti
2.Februari - September 2008 : Marketing of Greenfield Milk
ABSTRACT
This research is concerning to the irif/uence of merger and acquisition of the stock return, stock volume trading, systematic risk, and the financial performance of go public company in Indonesia Stock Exchange. By way of difference paired sample I-test, wilcoxon signed rank test, and discriminant analysis method Financial pe1formance is appointed by financial ratios such as I"'. Profitability Ratio (NO! per sales, NO! per total asset, NOi per total Capital, NI per sales, Return On Equity/ROE), 2"d. Growth Ratio : (Sales Growth, Net Operating Income, Net Income, Earning per Share) and 3'd. Appraisal Ratio (PIE ratio, Price Market Value of the book value, Q Tobin ratio). There are 8 (eight) public companies do the merger and there are 5 (five) public companies do the acquisition in between I 999-2005. The Result of this research is according to the stock return variable of acquisition company and systematic risk of merger company which is differently sign/ficant in between before and qjier do the merger and acquisition. But according to the variable which is refer to the company which has not significant difference in between before and after merger and acquisition is the stock return of merger company, stock volume trading of merger company, stock volume trading of acquisition company, systematic risk of acquisition company, financial pe1formance of merger company, and financial performance of acquisition company. Keywords: Merger and Acquisition, Stock Return, Stock Volume Trading, Systematic risk, and Financial pe1formance
ABSTRAK
Penelitian ini mengenai pengaruh merger dan akuisisi terhadap return saham, volume perdagangan saham, risiko sistematis, dan kine1ja keuangan pada perusahaan go public di Bursa Efek Indonesia, dengan menggunakan metode uji beda paired sample, wilcoxon signed rank test, dan analisis diskriminan. Kinerja keuangan ditentukan dengan rasio keuangan, yaitu: I. Rasio profitabilitas; (NO! Per Sales, NO! Per Total Asset, NO! Per Total Capital, NI Per Sales, ROE), 2. Rasio pertumbuhan; (Tingkat Penjualan, Laba Operasi Bersih, Laba Bersih, Laba Per Saham)dan 3. Rasio penilaian; (PIE Ratio, Rasio Harga Pasar Terhadap Nilai Buku, Rasio q Tobin). Terdapat 8 perusahan yang melakukan merger dan 5 perusahaan yang melakukan akuisisi pada tahun 1999-2005. Hasil dari penelitian ini hanya variabel return s.aham pada perusahaan akuisisi dan risiko siste1Uatis pada perusahaan merger yang berbeda signifikan antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. Sedangkan variabel yang rnenunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi adalah return saham perusahaan merger, volume perdagangan saham perusahaaan merger, volume perdagangan saham perusahaaan akuisisi, risiko sistematis perusahaan akuisisi, kinerja keuangan perusahaan merger, dan kinerja keuangan perusahaan akuisisi.
Kata Kunci : Merger dan akuisisi, return saham, volume perdagangan sahan, risiko sistematis, dan kine~ja keuangan.
vil
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-N ya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul "ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP RETURN SAHAM, VOLUME PERDAGANGAN SAHAM, RISIKO SISTEMATIS, DAN KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BE!". Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat meraih gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi danllmu Sosial Jurusan Manajemen Keuangan dan Pasar Modal Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terirna kasih yang setulustulusnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan skripsi ini, antara lain kepada : I. Allah SWT
2. Kedua Orang Tua Penulis tercinta atas doa yang tak pernah henti dan memotivasi untuk selalu menjadi lebih baik. Semoga penulis bisa selalu mengabdikan diri dan memberikan yang terbaik untuk mereka. 3. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial dan selaku Pembimbing I yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis dan selalu memotivasi agar penulis tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini. 4. !bu Titi Dewi Warninda, SE.,MSi selaku Pembimbing II terima kasih atas kesabaran dan ketulusannya memberikan bimbingan, doa, serta dorongan agar penulis tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini. 5. Bapak Drs. M. Faisal Badroen, MBA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial. 6. Seluruh dosen-dosen yang telah mendidik dan meng
viii
karyawan FEIS UIN Syarif Hidayatullah Jaka1ia, Bu Siska, Bu Lili, Pak Sugeng dan Pak Rahmat yang telah membantu proses administrasi Penulis. 7. Adik-adik dan sepupu-sepupu tersayang: Ricky, Rafi, Ka Henny, dan Helen yang selalu memberi dukungan. 8. Radea Miharja as my boyfriend yang selalu memberi dukungan, motivasi dan pengorbanan yang tidak ternilai. 9. Bapepam, Bursa Efek Indonesia, Pojok Bursa FEIS untuk seluruh data-data yang dibutuhkan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. I 0. Teman-teman sepe1juangan di Manajemen C, Keuangan A, dan teman-teman di FEIS angkatan 2004: Nisa, Umi, Diyah, Tia, Iik, Isna, Vivi, Eko, Pani, Leni, Arif, Rahman, Nana & Keluarga trimakasih banyak selama ini sudah merepotkan, Mute, Fera, Tuti, Titin, Dina, !in, Lia, Vandy, Santi, Rahman (Keu B), Lia (Keu. B), Rini, Eni, Gita, Desi, dan pihak-pihak Iain yang tidak dapat disebutkan satu persatu dll semoga persahabatan kita selalu te1jaga. I I. Senior di Manajemen angkatan 2003 : Ka Maryam, Ka Rahma trimakasih atas masukan-rnasukannya yang diberikan selama penulis menyusun skripsi. Dengan kernampuan dan keterbatasan yang ada pada diri ini, penulis telah berusaha semaksirnal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini dengan sebaikbaiknya. Dengan segala kerendahan hati penulis menerima saran maupun kritik yang dapat menjadikan skripsi ini lebih baik. Akhir kata, Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak. Dan semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan berkah dan rahmatNya kepada kita semua. Amin ...
Jakmia, 13 Maret 2008
Kania Intan Meilany iv
DAFTARISI Halaman
DAFTARRIWAYATHIDUP...............................................................
v
ABSTRACT............................................................................................
vi
ABSTRAK .............................................................................................
vi
KATA PENGANTAR.............................................................................
Vil
DAFTAR !SI...........................................................................................
x
DAFTAR TABEL...................................................................................
Xll
DAFTAR GAMBAR..............................................................................
XIV
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................
xv
BAB!
PENDAHULUAN .............................................................. . A. Latar Belakang Penelitian ............................................. .
BAB II
B. Perumusan Masalah ...................................................... .
9
C. Tnjuan clan Manfaat Penelitian ...................................... .
IO
TINJAUAN PUSTAKA ...................................................... .
12
A. Penggabungan Usaha.....................................................
12
B. Bentuk Penggabungan Usaha........................................
14
C. Merger............................................................................
16
D. Akuisisi..........................................................................
19
E. Return Saham.................................................................
23
F. Volume Perdagangan Saham.........................................
25
G. Risiko Sistematis............................................................
26
H. Kinerja Keuangan...........................................................
30
I.
Rasio-Rasio Profitabilitas...............................................
31
J.
Rasio-Rasio Pe1iumbuhan..............................................
32
K. Rasio Penilaian...............................................................
32
L. Penelitian Terdahulu...................................................
34
v
M. Kerangka Pemikiran.......... .... .... .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .
39
N. Hipotesis Penelitian........................................................
42
METODOLOGI PENELITIAN...........................................
43
A. Ruang Lingkup Penelitian..............................................
43
B. Metode Penentuan Sampel............................ ................
44
C. Metode Pengumpulan Data.............................................
44
D. Metode Analisis Data.....................................................
45
E. Definisi Operasional Variabel........................................
51
HASIL DAN PEMBAHASAN............................................
55
A. Gambaran Umum Objek Penelitian...............................
55
B. Sejarah Merger dan Akuisisi..........................................
57
C. Hasil dan Pembahasan....................................................
62
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. .................................. ..
124
A. Kesimpulan....................................................................
124
B. Implikasi............................................ ... .. .. ... . ... .. .. .. ... .. ... .
126
C. Keterbatasan dan Saran Penelitian.................................
126
DAFTAR PUSTAKA .. .. . .... .. .. .. . .. .. .. . .. .. .. .. .. .. . .. .. .. . .. . .... . ..... ............ ... .. .. .
128
LAMP IRAN-LAMP IRAN......................................................................
13 I
BAB III
BAB IV
BABY
Y>
DAFTARTABEL Nomor
Keterangan
Halaman
4.1
Daftar Sampel Penelitian
59
4.2
Hasil Deskriptif Return Saham Perusahaan merger
64
4.3
Hasil Deskriptif Return Saham Perusahaan Akuisisi
65
4.4
Hasil DeskriptifVolume Perdagangan Saham Merger
66
4.5
Hasil DeskriptifVolume Perdagangan Saham Akuisisi
67
4.6
Hasil Deskriptif Risiko Sistematis Merger
69
4. 7
Hasil Deskriptif Risiko Sistematis Akuisisi
70
4.8
Hasil Deskriptif NOi Per Sales Merger
71
4. 9
Hasil Deskriptif NOi per Sales Akusisisi
73
4.10
Hasil Deskriptif NOi per Total Asset Merger
74
4.11
Hasil Deskriptif NOi per Total Asset Akuisisi
75
4.12
Hasil Deskriptif NOi per Total Capital Merger
76
4.13
1-Iasil Deskriptif NOi per Total Capital Akuisisi
78
4.14
1-Iasil Deskriptif NJ per Sales Merger
79
4.15
Hasil Deskriptif NJ per Sales Akuisisi
80
4.16
Hasil Deskriptif ROE Merger
81
4.17
1-Iasil Deskriptif ROE Akuisisi
83
4.18
Hasil DeskriptifTingkat Penjualan Merger
84
4.19
Hasil DeskriptifTingkat Penjualan Akuisisi
85
4.20
Hasil Deskriptif Laba Operasi Bersih Merger
86
4.21
Hasil Deskriptif Laba Operasi Bersih Akuisisi
88
4.22
1-Iasil DeskriptifLaba Bersih Merger
89
4.23
Hasil Deskriptif Laba Bersih Akuisisi
90
4.24
1-Iasil Deskriptif EPS merger
92
4.25
Hasil Deskriptif EPS Akuisisi
93
4.26
1-Iasil Deskriptif PER merger
94
Xll
4.27
Basil Deskriptif PER Akuisisi
96
4.28
Basil Deskriptif PBVmerger
97
4.29
Hasil Deskriptif PBV Akuisisi
98
4.30
Hasil Deskriptif Rasio Q Tobin Merger
99
4.31
Hasil Deskriptif Rasio Q Tobin Akuisisi
JOO
4.32
Basil Uji Normalitas Return Saham, Volume Perdagangan Saham,
102
dan Risiko Sistematis Merger 4.33
Basil Uji Normalitas Return Saham, Volume Perdagangan Saham,
102
dan Risiko Sistematis Akuisisi 4.34
Hasil Uji Normalitas Kinerja Keuangan Perusahaan Merger
103
4.35
Hasil Uji Normalitas Kinerja Keuangan Perusahaan Akuisisi
104
4.36
Hasil Uji Paired Sample I-test Return Saham Merger
105
4.37
Basil Uji Paired Sample t-test Return Saham Akuisisi
107
4.38
Basil Uji Paired Sample I-test Volume Perdagangan Saham Merger
108
4.39
Basil Uji Paired Sample I-test Volume Perdagangan Saham Akuisisi
109
4.40
Hasil Uji Paired Sample t-test Risiko Sistematis Akuisisi
110
4.41
Hasil Uji Wilcoxon Signed Rank Tes/ Risiko Sistematis Merger
112
4.42
Uji Grup Perbedaan Wilk's Lamda dan Uji F Diskriminan merger
113
4.43
Eigen Value merger
114
4.44
Uji Wilk's Lamda merger
115
4.45
Unstandardized Cannonocal Discriminant Function merger
116
4.46
Standardized Cannonocal Discriminant Function merger
117
4.47
Uji Grup Perbedaan Wilk's Lamda dan Uji F Diskriminan Akuisisi
118
4.48
Uji Toleransi
119
4.49
Eigen Value Akuisisi
120
4.50
Uji Wilk 's Lamda Akuisisi
120
4.51
Unstandardized Cannonocal Discriminant Function Akusisisi
121
4.52
Standardized Cannonocal Discriminant Function Akuisisi
122
V!ll
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Keterangan
2.1
Kerangka Pemikiran
Halaman
41
vn.:
DAFT AR LAMPIRAN No.
Keterangan
I.
Return Saham Perusahaan Merger
132
2.
Return Saham Perusahaan Akuisisi
134
J,
0
Volume Perdagangan Saham Perusahaan Merger
135
4.
Volume Perdagangan Saham Perusahaan Akuisisi
137
5.
Return Market Perusahaan Merger
138
6.
Return Market Perusahaan Akuisisi
140
7.
Hasil Output SPSS 16. 0 uji Normalitas Return Saham,
Halaman
Volume Perdagangan Saham dan Risiko sistematis
141
8.
Paired Sample I-test Return merger
144
9.
Paired Sample I-lest Volume Perdagangan Saham Merger
145
I0.
Paired Sample t-test Volume Perdagangan Saham Akuisisi
146
11.
Paired sample T-Test return akuisisi
147
12.
Paired Sampel /-test risiko sistematis perusahaan akuisisi
148
13.
Risiko sistematis merger Wilcoxon Signed Ranks Tes1
149
14.
Uji Normalitas Kinerja Keuangan Perusahaan Merger
150
15.
Uji Normalitas Kinerja Keuangan Perusahaan Akuisisi
151
BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Memasuki era pasar bebas, persaingan usaha di antara perusahaan perusahaan yang ada semakin ketat. Kondisi demikian menuntut perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi perusahaan agar dapat bertahan atau bahkan lebih berkembang. Untuk itu perusahaan perlu mengembangkan suatu strategi yang tepat agar perusahaan bisa mempertahankan eksistensinya dan memperbaiki kine1janya. Menurut Swandari (1992:2) "Salah satu usaha agar untuk menjadi perusahaan yang besar dan kuat adalah dengan melakukan ekspansi bisnis". Ekspansi perusahaan dapat dilakukan baik dalam ekspansi internal maupun ekspansi eksternal. Ekspansi internal dapat dilakukan dengan earn
meningkatkan dan
memperbaiki kualitas aset perusahaan yang sudah ada. Sedangkan ekspansi eksternal dapat dilakukan dengan earn melakukan penggabungan usaha atau
bussiness combination. Penggabw1gan usaha dapat dilakukan dengan berbagai earn yang didasarkan pada pertimbangan hukum, perpajakan atau alasan lainnya. Salah satu cam adalah dengan melakukan merger dan akuisisi (Santoso, 1992).
Merger berarti penggabungan dan akuisisi adalah pengambil alihan. Baik merger maupun akuisisi dapat te1jadi secara baik - baik /bersahabat dan secara paksa. Dalam bahasa inggris digunakan istilah "friendly and hostile take over". Merger menurut lmkum berarti dua atau lebih perusahaan yang bergabung menjadi satu. Dalam merger, identitas salah satu atau lebih perusahaan yang bergabung hilang. Perusahaan yang melakukan merger menggunakan salah satu nama perusahaan yang melakukan merger atau menggunakan identitas baru. Identitas itu dapat dinyatakan dalam persamaan ( X + Y = X atau X + Y = Z ). Sedangkan dalam akuisisi dapat dinyatakan dalam persarnaan ( X + Y = X + Y ) dimana perusahaan yang diakuisisi tetap mempertahankan namanya, tetapi kepemilikan telah pindah tangan (Kartomo Wirosuhardjo,2000). Merger dan akuisisi banyak te1jadi di Amerika Serikat dan Indonesia. Dijepang dimana perusahaan menekankan pada jangka panjang tidak pernah terdengar merger dan akuisisi. Di Jepang bahkan yang menonjol adalah ke1jasama antara perusahaan - perusahaan yang disebut "keiretsu". Dinegara - negara Eropa, khususnya didaratan Eropa te1jadi juga merger dan akuisisi, tetapi jarang. Akuisisi "continent" oleh carefour di Indonesia, perusahaan Perancis itu merupakan kasus yangjarang terjadi di Perancis (online). Di Indonesia didorong oleh semakin besarnya pasar modal, transaksi merger dan akuisisi semakin banyak dilakukan. Di Indonesia isu merger dan akuisisi hangat dibicarakan baik oleh para pengamat ekonomi, ilnrnan, maupun praktisi
bisnis sejak tahun 1990-an. Pada periode 1989-1992 saja telah terjadi 32 kasus merger dan akuisisi terhadap 79 perusahaan (Santoso, 1992). Contoh kasus yang terjadi antara empat bank pemerintah yaitu BBD, BDI, BAPINDO, dan Bank Exim, yang menjadi Bank Mandiri. Sebaliknya beberapa bank swasta yang melakukan merger dengan bank Danamon akan tetap menggunakan nama Bank Danan1on. Sampai sekarang perkembangan merger dan akuisisi tersebut terus berlangsung dan semakin banyak dilakukan bukan hanya oleh industri perbankan, tetapi dilakukanjuga oleh semuajenis industri (Kompas, 23 Desember 2004). Alasan perusahaan melakukan merger dan akuisisi adalah untuk memperoleh sinergi, strategic oppurtinities, meningkatkan efektifita:i dan mengeksploitasi mispricing di pasar modal (Foster,1994).
Halpern (1983) dalam Yudyamoko (2000) berpendapat bahwa perilaku perubahan harga saham dalam pengumuman merger dan akuisisi merefleksikan gabungan semua informasi dan pengaruh yang dikeluark<m dalam pengumuman merger dan akuisisi. Return merupakan motivator dalam suatu proses investasi, maka pengukuran return
merupakan
earn
yang
sermg
digunalcan
oleh
investor
dalam
membandingkan alternatif investasi (online). Farlianto dalam Tendelin (2001) menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan abnormal return saham perusahaan sebelum dan sesudah merger dan alrnisisi. Sedangkan menurut penelitian Yudyamoko dan Ainin Na'im (2000) menyatalcan bahwa terdapat perubalmn yang
sigifikan dari return saha pada periode window. Perubahan yang signifikan tersebut te1jadi pada hari -7, 0, 4 dan 6. Kemudian
beberapa
hasil
penelitian
terdahulu
tentang
pengaruh
pengumuman merger dan akuisisi terhadap return saham diseputar hari pengumuman merger dan akuisisi menghasilkan perolehan return yang berbeda antara perusahaan pengakuisisi dan perusahaan target. Sudarsanam, Holl, dan Salami (1996) menyimpulkan bahwa terdapat cummulative abnormal return positif bagi
perusahaan target dan sebaliknya,
perusahaan pengakuisisi
memperoleh cummulative abnormal return yang negatif. Penelitian lain yang dilakukan oleh Healy, Palepu, dan Ruback (1992) tentang pengaruh merger dan akuisisi terhadap abnormal return menunjukan adanya abnormal return yang berbeda sebelum dan sesudah akuisisi. Volume perdagangan saham merupakan suatu fungsi peningkatan dari perubahan harga saham, dimana harga merefleksikan tingkat informasi, juga merupakan salah satu variabel indikator transaksi perdagangan efek di Bursa Efek Indonesia yang diteliti untuk melihat reaksi pasar modal terhadap peristiwa merger dan akuisisi yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Perubahan volume perdagangan saham di pasar modal menunjukan aktivitas perdagangan saham di bursa dan mencerminkan keputusan investasi investor (onlzne). Penguj ian reaksi pasar terhadap informasi akuntansi dengan menggunakan pendekatan volume perdagangan saham telah dilakukan ok:h Beaver (1968). Hasil
penelitiannya menunjukan bahwa pada peride sekitar pengumuman laporan keuangan, rata-rata kegiatan perdagangan saham 33% lebih tinggi dibandingkan rata-rata kegiatan perdagangan saham diluar periode pengumuman. Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Etty Gurendrawaty dan Bambang Sudibyo (1999), menunjukan bahwa volume perdagangan saham pada periode disekitar merger dan akuisisi tidak berbeda signifikan dengan volume perdagangan saham pada periode diluar tanggal merger dan akuisisi. Keputusan merger dan akuisisi tidak selalu membawa dampak yang positif, tetapi sebaliknya justru membawa pengaruh negatif bagi perusahaan yang melakukannya. Namun inilah yang dinamakan risiko yang memang selalu terjadi dalam setiap pengambilan keputusan ekonomi. Pada prinsipnya risiko adalah ketidakpastian hasil sebagai akibat dari keputusan atas situasi saat ini, ukuran yang secara khusus untuk beberapa jenis risiko adalah f1 (beta) untuk ;ystematic risk yaitu mengukur seberapa besar sentivitas naik turunnya retum perusahaan dibandingkan naik turunya return pasar yang mempengaruhi perusahaan yang tidak dapat dihilangkan, misalnya inflasi, kejadian internasional dan sebagainya. Risiko yang berkaitan dengan keuangan yang clihadapi perusahaan sangat beragam dan pengelompokan atau penjabaran risiko sangat tergantung pada tujuan analisis. Banyak peneliti yang memberikan kesimpulan akuisisi akan menurunkan risiko sistematis dari pengakuisisi (bidder), akan tetapi tidak dapat menjelaskan
alasannya. Dari s1s1 manajemen straregic, ha! tersebut dapat dilihat karena perusahaan yang bergabung dapat saling memberikan keahliannya, sehingga mereka dapat mempertahankan posisinya dipasar yang selanjutnya ha! tersebut akan mengurangi risiko sistematis dari pengakuisisi (Salter dan Weinhold (1997); Lubarkin O'Neill,(1987)) Dalam melakukan investasi, pelaporan keuangan perusahaan merupakan sumber informasi yang utama untuk penilaian prospek investasi. Dari pelaporan keuangan tersebut para investor dapat memahami kondisi emiten. Agar dapat memahami bentuk-bentuk informasi apa yang dapat diperoleh dari suatu laporan keuangan, investor harus pula memahami kerangka yang mendasari akuntansi baik itu mengenai konsep dasar akuntansi, peramalan-peramalan yang digunakan dan juga mengenai metode akuntansi yang digunakan dalam menyiapkai1 pelaporan keuangan. Penelitian mengenai kinerja perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi dilakukan oleh Payamta dan Doddy Setiawan (2004). Penelitian dilakukan dengan menganalisa 16 perusahaan maimfaktur publik yang melakukan aktivitas merger dan akuisisi antara tahun 1990-1996 dengan menggunakan data laporan keuangan satu tahun sebelum dan satu talmn sesudah pengumuma:n merger dan akuisisi, serta harga saham disekitar kejadian. Return saham diamati pada peride jendela selama 45 hari, yaih1 22 hari sebelum dan 22 hari sesudah merger dan akuisisi.
Hasil
penelitiannya menyimpulkan bahwa abnormal return sesudah
pengumuman
merger
dan
akuisisi
justru
negatif,
sedangkan
sebelum
pengumuman merger dan akuisisi abnormal return positif. A1iinya, kinerja perusahaan dari sisi kine1ja saham justru mengalami penurunan setelah pengumuman merger dan akuisisi. Investor menganggap merger dan akuisisi yang dilakukan oleh perusahaan tidak menimbulkan sinergi bagi perusahaan, bahkan menjadi reverse strategy. Penelitian juga telah dilakukan untuk menginvestigasi pengaruh merger terhadap kine1ja perusahaan, namun hasilnya tidak selalu konsisten. Caves (1989) menemukan bahwa merger dan take over berpengaruh positif terhadap efesiensi ekonomi, karena adanya sinergi dan perubahan terhadap kontrol perusahaan dan pangsa pasarnya. Penelitian Caves (1989) dikonfirmasi oleh Bercowitch dan Narayanan (1993), Eun, Kolodny dan Scheraga (1996) dan Zhang (1998) yang juga menunjukan merger dan akuisisi berpengaruh positif terhadap shareholder perusahaan bidder dan target. Jemison dan Sitkin dalam Aminul Amin (2000) mengungkapakan bahwa kinerja merger dan akuisisi yang mengecewakan muncul dari tidak adanya perhatian yang cukup sebelum merger dan akuisisi terhadap masalah perencanaan integrasi pasca merger dan akuisisi karena tekanan untuk deal secepatnya. Selain itu sering kali perusahaan pengakuisisi tidak cukup tahu tentang potensi perusahaan yang dibeli (acquiringfirm).
7
Setelah mencermati dan menelaah kenyataan diatas, ternyata banyak ditemukan perbedaan antara hasil penelitian satu dengan penelitian yang lain. Hal ini menarik bagi penulis untuk meneliti kembali sejauh mana pengaruh merger dan akuisisi terhadap aspek-aspek ekonomi perusahaan pada periode 1999-2005. Untuk itu peneliti mengambil judul " Analisis Pengarub Merger dan Aknisisi Terhadap Return Saham, Volume Perdagangan Saham, Risiko Sistematis dan Kinerja Keuangan pada Perusahaan Go Public di :SEI ".
Penelitian ini Mengukur seberapa besar pengaruh merger dan akuisisi terhadap aspek-aspek ekonomi, seperti return saham, volume perdagangan saham, risiko sistematis dan kinerja pernsahaan, dengan periode jendela selama 45 hari, yaitu 22 hari sebelum dan 22 hari sesudah pengumuman merger dan akuisisi untuk return saham, volume perdagangan saham, dan risiko sistematis, juga 2 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah pengumuman merger dan akuisisi untuk kinerja perusahaan, didasarkan pada pertimbangan agar dapat mengcover semua informasi yang berhubungan dengan merger dan akuisisi. Rasio-Rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah menurut Weston dan Copeland (1995) :I. Rasio profitabilitas ; (NOJ Per Sales, NOJ Per Total Asset, NOJ Per Total Capital, NJ Per Sales, ROE), 2. Rasio pertumbuhan ;
(Tingkat Penjualan, Laba Operasi Bersih, Laba Bersih, Laba Per Saham)dan 3. Rasio penilaian; (PIE Ratio, Rasio Harga Pasar Terhadap Nilai Buku, Rasio q Tobin).
Penelitian ini adalah pengembangan dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Payamta (Doddy Setiawan) Universitas Sebelas Maret (2004) yang be1judul "Analisis Pengaruh Merger dan Akuisisi Terhadap Kinerja Perusahaan dan Return Saham pad a Perusahaan Publik di Indonesia". Juga penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Wiyani dan Andi Wijayanto yang berjudul "Analisis Kinerja Keuangan PT. Gudang Garam Tbk Sebelum dan Sesudah Akuisisi Maret 2002" dengan menggunakan analisis diskriminan. Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah perusahaan-perusahaan yang dijadikan objek penelitian ini hanya perusahaan yang go public dan melakukan kegiatan merger dan akuisisi pada tahun 19992005. Penggabungan perusahaan dalam penelitian ini terbatas pada penggabungan usaha jenis merger dan akuisisi. Selain
itu
penulis
menambahkan
variabel
penelitian
yaitu volume
pedagangan saham dan risiko sistematis. Yang dimaksudkan untuk melihat reaksi pasar dalam bentuk aktivitas perdagangan saham, juga melihat risiko sistematis akibat dampak pengumuman merger dan akuisisi. Penulis berharap penelitian ini akan menjadi lebih baik.
B. Perumusan Masalah Adapun perumusan masalah yang terdapat dalam penelitian 1111, dapat dirumuskan sebagai berikut :
Q
I. Apakah terdapat perbedaan return saham 22 hari sebelum dan 22 hari sesudah pengumuman merger dan akuisisi? 2. Apakah terdapat perbedaan volume perdagangan saham 22 hari sebelum dan 22 hari sesudah pengumuman merger dan akuisisi? 3. Apakah terdapat perbedaan risiko sistematis 22 hari sebelum 22 hari sesudah pengumuman merger dan akuisisi? 4. Apakah terdapat perbedaan kine1ja keungan pernsahaan 2 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah pengumuman merger dan akuisisi yang diukur dengan rasio keuangan?
C. Tujuau Peuelitiau dan Maufaat penelitian
Tujuan penelitian ini adalah : I. Untuk menganalisis perbedaan return saham 22 hari sebelum dan 22 hari sesudah pengumuman merger dan akuisisi. 2. Untuk menganalisis perbedaan volume perdagangan saham 22 hari sebelum dan 22 hari sesudah pengumuman merger dan akuisisi. 3. Untuk menganalisis perbedaan risiko sistematis 22 hari sebelum 22 hari sesudah pengumuman merger dan akuisisi. 4. Untuk menganalisis perbedaan kine1ja keungan pernsahaan 2 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah pengumuman merger dan akuisisi yang diukur dengan rasio keuangan.
Manfaat penelitian ini adalah : 1. Bagi para investor : Penelitian ini dapat dipakai sebagai salah satu
pe1iimbaugan pengambilan keputusau investasi saham dari perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi. 2. Bagi para broker : Penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk memprediksi perubahan harga sahau1 dari perusahaan yaug melakukan merger dan akuisisi sehingga dapat menentukau alternatif investasi yang menguntungkan. 3. Bagi para akademis : I-Iasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk memahami kejadian yang mempengaruhi merger dan akuisisi serta akibat yang ditimbulkannya.
11
BABU TINJAUAN PUSTAKA
A. Penggabungan Usaha (Business Combination)
Konsep aknntansi dari penggabungan usaha direfleksikan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 22 tentang Akuntansi Penggabungan Usaha, yang berlaku efektif sejak 1 Januari 1995. Pada paragraf 8 disebutkan bahwa Penggabungan Usaha (Businesss Combination) adalah penyatuan dua atau lebih perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena satu perusahaan menyatu dengan (uniting with) perusahaan lain atau memperoleh kendali (control) atas aktiva dan operasi perusahaan lain (IA!, 2004:22.2). Sementara itu, APB Opinion No. 16 paragraf 01 menyatakan bahwa suatu penggabungan usaha terjadi jika perusahaan satu dan yang lain atau lebih bergabung, atau bisnis yang terpisah dioperasikan bersama-sama menjadi satu entitas pe1tanggung jawaban. Menurut IA!, pada dasarnya dalam semua penggabungan usaha, salah satu perusahaan yang bergabung memperoleh kendali
atas perusahaan lain.
Pengendalian (control) diasumsikan diperoleh apabila salah satu perusahaan ym1g bergabung memperoleh lebih dari 50% hak suara pada perusahaan lain, kecuali apabila dapat dibuktikan sebaliknya bahwa tidak terdapat pengendalian walaupun pemilikan lebih
dari
50% (2004:22.4).
Lebih
lanjut, !AI menegaskan 1?
kemungkinan pengakuisisi mungkin tetap dapat diidentifikasikan meskipun salah satu dari perusahaan yang bergabung tidak memiliki lebih dari 50% hak suara pada perusahaan lain, yaitu apabila salah satu perusahaan yang bergabung memperoleh : a.
Kekuasaan (power) lebih dari 50% hak suara atas perusahaan yang lain tersebut berdasarkan perjanjian dengan investor lain.
b. Kekuasan (power) untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasi perusahaan lain tersebut berdasarkan anggaran dasar atau pe1janjian. c.
Kekuasan untuk mengangkat dan memberhentikan sebagian besar anggota pengurus perusahaan yang lain tersebut.
d. Kekuasaan untuk mendapatkan hak suara mayoritas dalam rapat direksi perusahaanyang lain tersebut. Usaha-usaha yang sebelumnya terpisah bersama-sama membentuk satu entitas ketika sumber daya dan operasinya berada di bawah pengendalian kelompok manajemen tunggal. Floyd A. Beams (1998:4) menegaskan bahwa penge:ndalian terhadap suatu entitas usaha terbentuk dalam penggabungan usaha dengan cara: a. Satu entitas atau lebih perusahaan menjadi perusahaan anak. b. Satu perusahaan mentransfer aktiva bersihnya kepada perusahaan lain. c. Setiap perusaliaan mentransfer aktiva bersihnya kepada perusahaan yang barn dibentuk.
13
Menurut Suparwoto (1995:5), secara teoritis terdapat tiga tipe penggabungan badan usaha berdasarkan lini usahanya atau hubungan antara perusahaanperusahaan yang bergabung, yaitu : a. Penggabungan badan usaha vertikal, yaitu penggabungan usaha perusahaanperusahaan
yang mempunyai kegiatan usaha berbeda, tetapi masih
berhubungan sebagai rekanan bisnis atau langganan. b. Penggabungan badan usaha horizontal, yaitu di mana perusahaan-perusahaan yang melakukan penggabungan usaha tersebut beroperasi pada bidang usaha yang sama (menghasilkan barang atau jasa yang bersifat subsitusi). c. Penggabungan badan usaha konglomerat. Penggabungan badan usaha ini dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu penggabungan usaha vertikal-horizontal secara bersanm-sama, dan penggabungan badan usaha yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang tidak mempunyai hubungan usaha.
B. Bentuk Penggabnngan Usaha.
Warren J. Keegen (1998) dalam Gunawan Widjaja (2002:41) menyatakan bahwa pengembangan usaha secara internasional dapat dilakukan dengan sekurangnya lima macam cara, yaitu : a. Dengan cara ekspor. b. Melalui pemberian lisensi. c. Dalam bentukfranchising (waralaba).
14
d. Pembentukan perusahaan patungan (joint ventures). e. Total ownership atau kepemilikan menyeluruh, yang d.apat dilakukan melalui
direct ownership (kepemilikan langsung) ataupun melalui merger dan akuisisi. Dalam konsepsi awal, merger dan akuisisi merupakan suatu bentuk pengembangan usaha yang relatif dapat dilakukan secara lebih cepat jika dibandingkan dengan cara pengembangan usaha konservatif lainnya yang cenderung lebih banyak memakan waktu dan biaya. Melalui merger, seorang pengusaha dapat dengan cepat dan mudah menguasai suatu kegiatan bidang usaha tanpa hams bersusah-payah merintis usaha dari awal dengan menanggung risiko kegagalan usaha (Gunawan Widjaja, 2002:41). Merger dan akuisisi telah menjadi topik populer dalam beberapa tahun terakhir ini. Pada awalnya perbincangan ini terbatas pada kalangan/komunitas pelaku bisnis, nanrnn sekarang masyarakat umum mulai familiar dengan dua terminologi ini. Di Indonesia misalnya, kita menyaksikan berbagai peristiwa merger dan akuisisi seperti merger Bank Mandiri, merger Bank Permata, akuisisi lndofood atas Bogasari, dan akuisisi Kalbe Farma atas Donkos Lab. (Abdul Moin 2003:2).
1~
C. Merger
Merger adalah penyerapan dari suatu perusahaan oleh perusahaan lain. Merger merupakan penggabungan usaha pada suatu nama perusahaan di mana salah satu perusahaan harus berbentuk PT. Setelah merger, perusahaan yang dibeli akan kehilangan atau berhenti beroperasi dengan hasilnya adalah sebuah entitas yang lebih besar. Keuntungan utama melakukan merger adalah sederhana dan tidak semahal bentuk lain pengambil alihan perusahaan. Hal ini disebabkan karena masingmasing perusahaan yang melakukan merger telah mengkompromikannya clan setuju untuk mengkombinasikan operasi perusahaan, sehingga tidak ada keharusan untuk mengganti kepemilikan aset. Kerugian melakukan merger adalah keharusan untuk mendapatkan persetujuan para pemegang saham, karena untuk mendapatkan persetujuan tersebut dapat memakan waktu yang lama. Menurut Abdul Moin (2003:5), merger adalah penggabungan dua atau lebih perusahaan yang kemudian hanya ada satu perusahaan yang tetap hidup sebagai badan hukum, sementara yang lainnya menghentikan aktivitasnya atau bubar. Peraturan Pemerintah RI No. 27 Tahw1 1998 tentang Penggabungan, Peleburan, clan Pengambil alihan Perseroan Terbatas me11yebut merger sebagai penggabungan, akuisisi sebagai pengambilalihan, dan konsolidasi sebagai peleburan (Abdul Moin, 2003:5).
Definisi merger menurut peraturan pemerintah tersebut adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu perseroan atau lebih untuk menggabungkan diri dengan perseroan lain yang telah ada, dan selanjutnya perseroan yang menggabungkan diri menjadi bubar. Brian Coyle (2000) dalam Gunawan Widjaja (2002) menyatakan bahwa pada prinsipnya merger dan akuisisi tidak jauh berbeda. Keduanya terjadi pada saat dua atau lebih pelaku usaha bergabung secara operasional, baik untuk keseluruhan maupun sebagian usaha mereka. Perbedaan yang pokok terletak pada tiga ha! utan1a , yai tu : I) Ukuran relatif dari masing-masing perusahaan yang rnelakukan merger atau akuisisi 2) Kepemilikan dari usaha yang digabungkan tersebut. 3) Kontrol manajemen dari usaha yang digabungkan tersebut. Menurut Coyle, merger dapat diartikan secara luas rnaupun secara sempit. Dalam pengertian yang luas, merger juga menunjuk pada setiap bentuk pengambil alihan suatu perusahaan oleh perusahaan lainnya pada saat kegiatan usaha dari kedua perusahaan tersebut disatukan. Pengertian yang lebih sempit merujuk pada dua perusahaan dengan ekuitas yang hampir sama menggabungkan sumbersumber daya yang ada pada kedua perusahaan menjadi satu bentuk usaha. Pemegang saham atau pemilik dari kedua perusahaan sebelum merger menjadi pemilik dari saham perusahaan hasil merger, dan top rnanajemen dari kedua
17
perusahaan tetap menduduki pos1s1 semor dalam perusahaan setelah merger (Gunawan Widjaja, 2002:45). Selanjutnya, Coyle menjelaskan bahwa suatu penggabungan usaha disebut merger jika: I)
Tidak ada salah satu perusahaan yang bergabung dapat disebut sebagai perusahaan pengambil alih atau perusahaan yang diambil alih.
2)
Kedua perusahaan berpartisipasi daiam membentuk struktur manaJemen perusahaan hasiI penggabungan tersebut.
3)
Kedua perusahaan yang bergabung pada umurnnya memiiiki ukuran yang hampir sama, yang artinya tidak ada dominasi aset antara satu perusahaan atas perusahaan yang Iain.
4)
Hampir semua atau sebagian besar melibatkan "share swap", di mana tidak te1jadi pembayaran tunai, meiainkan yang te1jadi aclalah penerbitan saham baru yang clitukar clengan kepemilikan saham dalam perusahaan yang lain. Merger adalah saiah satu bentuk absorbsi (penyerapan) oieh satu perusahaan
terhadap perusahaan Iain. Jika dua perusahaan, A dan B, meiakukan merger, maka hanya akan ada satu perusahaan saja, yaitu A atau B. Pada sebagian besar kasus merger, perusahaan yang memiliki ukuran lebih be:mr yang dipe1iahankan hidup dan tetap mempertahankan nama dan status lmkumnya, sedangkan perusahaan yang ukurarmya lebih keciI (perusahaan yang dimerger) akan menghentikan aktivitasnya atau dibubarkan sebagai badan hukum. Pihak yang
masih hidup atau yang menerima merger dinamakan surviving firm atau pihak yang mengeluarkan saham (issuing firm). Sementara itu, perusahaan yang berhenti dan bubar setelah te1jadinya merger clinamakan merged.firm. Surviving firm clengan sendirinya memiliki ukuran (size) yang semakin besar karena seluruh aset clan kewajiban dari merged firm dialihkan ke surviving firm. Perusahaan yang climerger akan menanggalkan status hukumnya sebagai entitas yang terpisah, dan setelah merger statusnya berubah menjacli bagian (unit bisnis) di bawah surviving firm. Dengan demikian ia tidak lagi bisa bertindak hukum atas namanya sendiri (Abdul Moin,2003 :6).
D. Akuisisi Akuisisi adalah suatu pengambil alihan kepemilikan clan kontrol manajemen oleh satu perusahaan terhadap perusahaan yang lain. Menurut Coyle, kontrol aclalah kata kunci yang membeclakan merger dan akuisisi (Gunawan Widjaja, 2002:45). Akuisisi dalam terminologi bisnis cliartikan sebagai pengambilalihan kepemilikan atau pengendalian atas saham atau aset suatu perusahaan oleh perusahaan lain, clan dalam peristiwa ini baik perusahaan pengambil alih atau yang cliambil alih tetap eksis sebagai badan hukum yang terpisah (Abdul Moin, 2003:8).
10
Prosesnya dimulai dengan penawaran oleh perusahaan yang membeli kepada perusahaill1 yang dibeli. 2) Akuisisi aset, yang merupakan pengambilalihan asct perusahaan dengan membekukan sebagian besar aset perusahaan yang diakuisisi. Perusahaill1 yang dibeli secara hukum tetap berdiri, kecuali apabila pemegang sahamnya menutup perusahaill1 tersebut. Pada akuisisi aset d.iperlukan suara para pemegang saham, tetapi tidak memerlukan suara mayoritas dibandingkan dengan akuisisi saham. Akuisisi merupakan bentuk pengambilalihan kepemilikan perusahaan oleh pihak pengakuisisi (acquirer) sehingga akan mengakibatkan berpindahnya kendali atas perusahaan yang diambi! alih (acquiree) tersebut. Pihak pengakuisisi pada umumnya memiliki ukuran yang lebih besar dibill1ding dengan pihak yill1g diakuisisi. Pengendalian yang dimaksud adalah kekuatan berupa kekuasaan untuk: I) Mengatur kebijakan keuangan dan operasi perusahaan. 2) Mengangkat dan memberhentikan manajemen. 3) Mendapatkan hale suara mayoritas dalam rapat direksi. Dengan adanya pengendalian, malrn pengakuisisi akill1 mendapatkan manfaat dari perusahaan yang diakuisisi. Akuisisi berbeda dengill1 merger karena akuisisi tidak menyebabkan pihak lain bubar sebagai entitas hukum. Pernsahaanperusahaan yang terlibat dalam akuisisi secara yuridis masih tetap berdiri dan
') 1
beroperasi secara independen, tetapi telah terjadi pengalihan pengendalian oleh pihak manajemen. Beralihnya berarti pgakuisisi memiliki mayoritas saham-saham berhak suara (voting stock) yang biasanya ditunjuk:kan ata:; kepemilikan lebih dari 50% saham berha:k suara tersebut. Pengakuisisi mungkin dapat dinyatakan sebagai pemilik suara mayoritas walaupun saham yang dimiliki kurang dari jumlah tersebut jika anggaran dasar perusahaan yang diakuisisi menyebutkan ha! yang demikian. Jika anggaran dasar menyebutkan lain, bisa juga pemilik lebih dari 51 % tidak atau belum dinyatakan sebagai pemilik suara mayoritas. Akuisisi memunculkan hubungan antara perusahaan induk (pengakuisisi) dan perusahaan anak (yang diakuisisi), dan selanjutnya keduanya memiliki hubungan afiliasi. Menurut Kartomo Wirosuhardjo (2000:8), Keuntungan akuisisi adalah : I. Lebih mudah dilakukan karena perusahaan yang dibeli dalam keadaan berjalan baik. 2. Dibandingkan dengan pengembangan diri secara intern, dalam akuisisi diperoleh informasi yang lengkap oleh pembeli termasuk laporan keuangan yang telah diaudit serta informasi lain mengenai pemasok, pelanggaran dan lain-lain. 3. Pengembangan bisis baru dalam suatu perusahaan kadang-kadang gaga! dan kegagalan itu harus dibayar, sebaliknya dalam akuisisi kegagalan yang pernah te1jadi dalam perusahaan yang diakuisisi telah dibayar oleh perusahaan itu. Kerugian atau kelemahan dalam akuisisi antara lain adalah sebagai berikut:
??
I. Suatu perusahaan yang melakukan akuisisi tidak mernperoleh informasi yang diinginkan sepenuhnya terutama dalam kasus akuisisi yang terpaksa (hostile ). 2. Akuisisi sering sangat rnahal. Kenaikan harga saham sebagai akibat akuisisi itu akan jatuh kepenjual. Di Amerika 40% dari kenaikan nilai saham itu diterima oleh penjual. 3. Integrasi perusahaan baru kedalam perusahaan pembeli tidak mudah. Surtojo (1992) menggolongkan motivasi untuk melakukan merger dan akuisisi rnenjadi dua kelompok motivasi, yaitu ; I. Motivasi Ekonornis
Perusahaan target mempunyai keunggulan kompetitif , yang diharapkan akan menjadi sinergi setelah digabung. Dalam jangka panjang sinergi tersebut akan mampu meningkatkan volume penjualan dari keuntungan perusahaan. 2. Motivasi Non Ekonornis Misalnya, karena perusahaan sudah lemah secara modal dan keterampilan manajemen, keinginan menjadi kelompok yang terbesar didunia, meskipun ada kemungkinan penggabungan usaha yang dilakukan tersebut tidak menguntungkan, karena diambil alih oleh pihak bank.
E. Return Saham
Lestari & Christianti (2005), return saham dalam konteks manaJemen investasi merupakan imbalan yang diperoleh dari investasi yang merupakan
?1
imbalan atas keberanian investor menanggnng resiko atas investasi yang dilakukan. Return saham merupakan suatu pendapatan saham atau tingkat keuntungan
yang diperoleh dari selisih antara harga saham pada periode tertentu dan harga saham pada periode sebelumnya dibagi dengan harga saham pada periode sebelumnya. Pelaku saham atau investor dapat melihat perkembangan investor dengan tersebut bisa melihat return saham, return saham memberikan gambaran kinerja suatu perusahaan, jika return saham baik maka kine1ja perusahaan dikatakan baik pula. Sebab, apabila return sahamnya baik maka tingka.t pengembalian saham atau investasi lancar, apalagi jika sekuritasnya berasal dari perusahaan yang mempunyai prospek yang baik, ha! ini menjanjikan pula untuk meningkatkan capital gainnya.
Menghitung return saham ( R") selama event date dengan rumus sebagai berikut (Kusbiantono, 2002) :
R "
= P,, - P,,_, p it-1
Dimana : R"
: Return saham I pada hari t
P,,
: Harga saham I pada t
P,,_, : Harga saham I pada hari i - t
')LI
F. Volume Perdagangan Saham Volume perdagangan saham yang diperdagangkan di pasar modal, dalam norma umum merupakan cerminan dari pertemuan harapan investor dan emiten. Harapan investor dalam ha! ini berkaitan clengan keputusan investasinya, seclangkan harapan emiten aclalah memberikan informasi terbaik kepacla investor sehingga investor tertarik membeli sahamnya. Harapan akan masa depan yang positif dari investor akan meningkatkan harga-harga saham yang ada. Sebaliknya bila harapan akan masa clepan dilihat secara negatif oleh para investor maka akan terlihat pula volume saham yang diperdagangkan pun cenderung turun. Volume perclagangan saham merupakan salah satu indikator naik turunnya kegiatan clipasar modal. Hal ini dipe1iegas oleh pernyataan Sjahrir
(1994:7)
sebagai berikut: "Dalam melihat perkembangan pasar modal Indonesia, kita tidak bias begitu saja mengukur kegiatan clari indikator kapitalisasi pasar. Ini terjadi karena kapitalisasi pasar hanya mencerminkan potensi pasar dari harga seluruh sahan1 pada saat tertentu clan jumlah saham yang terseclia di bursa sekunder. Paclahal penting untuk melihat clinamika lain clari pasar seperti volume perdagangan, se1ia nilai perdagangan saham yang stmgguh-sungguh atau secara riil terjadi di pasar". Dengan clemikian volume perdagangan saham merupakan indikator yang perlu untuk diteliti guna mengetahui aktivitas di pasar modal. Aktivitas volume
perdagangan saham dilihat dengan menggunakan indikator Trading Volume
Activity (TV A) dengan rumus sebagai berikut: TV A
=
,,,
Saham perusahaan i yang diperdagangkan pada waktu t Saham perusahaan i yang beredar (listing) pada waktu t
Sumber: George Foster (1986: 375) TV A digunakan untuk melihat apakah preferensi investor secara individual menilai pengumuman pemecahan saham sebagai sinyal positif atau negatif untuk membuat keputusan perdagangan saham diatas keputusan perdagangan normal, Setelah TV A masing saham diketahui, kemudian dihitung rata-rata volume perdagangan untuk semua sampel dengan rumus sebagai berikut:
" 'L,TVAi XTVA=
~'=~"--
n
Sumber: George Foster (1986: 376)
G. Risiko Sistematis
Kamus Webster (dalam Brigham dan Houston, 2004) mendefinisikan resiko sebagai "suatu halangan, gangguan, eksposur terhadap kerugian atau kecelakaan". Jacli resiko cliartikan sebagai peluang akan terjaclinya suatu peristiwa yang tidak diinginkan. Menurut Suacl Husnan (1998), resiko clitafsirkan sebagai kemungkinan keuntungan yang sebenarnya menyimpang clari keuntungan yang diharapkan, jacli
?.6
semakin besar kemungkinan penyimpangan itu terjacli clikatakan resikonya semakin tinggi. Resiko sistematis, yaitu risiko yang berpengaruh terhaclap keseluruhan perusahaan serta punya kaitan clengan pasar serta ticlak clihilangkan atau clikurangi clengan cliversifikasi. Resiko ini merupakan resiko yang timbul oleh berbagai faktor yang mempengaruhi perekonomian seluruh negara, misalnya resesi atau perang. Untuk mengukur resiko sistematis m1 clipakai ukuran beta (B), resiko sistematis ini antara lain: I. Market risk (resiko pasar), yaitu resiko yang te1jacli karena aclanya fluktuasi pasar yang cenclerung berpengaruh terhaclap semua sekuritas. 2. Interest rate risk (resiko tingkat bunga), yaitu resiko yang timbul karena adanya perubahan tingkat suku bunga yang berlaku. 3. Purchasing power risk (resiko daya beli), yaitu resiko yang disebabkan oleh pengaruh
inflasi yang berakibat menunmnya daya beli mata uang yang
diinvestasikan. 4. Political risk (resiko politik), yaitu resiko yang terjadi karena ticlak adanya stabilitas politik pemerintah. 5. Default risk, yaitu resiko kegagalan usaha yang disebabkan oleh kondisi eksternal yang semakin memburuk.
?.7
Risiko non sistematis atau unique risk, yaitu resiko yang melekat pada investasi tertentu karena kondisi yang unik dari suatu perusahaan atau industri tertentu. Resiko ini bisa dihilangkan atau diversifikasi dan umumnya resiko tersebut hanya dihadapi oleh perusahaan itu sendiri, misalnya perusahaan minyak gaga! dalam pengeboran minyak, resiko hanya untuk perusahaan itu sendiri, perusahaan lain tidak kena, yang termasuk dalam kelompok resiko ini antara lain adalah: I. Default risk (resiko kegagalan), yaitu resiko yang timbul karena kondisi
internal persahaan itu sendiri. 2. Resiko finansial, yaitu resiko yang timbul karena perusahaan atau emiten gaga!
memenuhi
kewajiban
finansial
sehigga
kepercayaan
terhadap
kemampuan keuangan perusahaan itu mejadi berkurang dimasa mendatang. 3. Resiko manajemen, yaitu resiko yang timbul karena pengelolaan perusahaan membuat kesalahan yang melibatkan turunnya nilai perusahaan tersebut. Apabila investor melakukan investasi pada beberapa jenis sahan1 dari berbagai jenis industri (membentuk portofolio ), maka resiko yang perlu diperhatikan adalah resiko sistematis dapat dikurangi dengan melakukan diversifikasi saham. Tingkat resiko yang terkandung pada suatu saham akan mempengaruhi tingkat pendapatan yang diharapkan dari saham tersebut. Melalui penggunaan indeks beta, investor dapat memprediksikan tingkat sensitivitas return suatu saham terhadap return IHSG. Berdasarkan teori SIM,
?9.
indeks beta yang besar menandakan return saham lebih sensitif terhadap return pasar yang berarti lebih resiko. Dengan demikian, pernsahaan yang mempunyai beta saham yang tinggi akan mempunyai return saham yang lebih tinggi dibandingkan dengan pernsahaan yang mempunyai beta saham yang lebih rendah. (Lestari & christianti, 2005). Untuk mencari beta dapat digunakan rnmus sebagai berikut : E(R,) =a +p.R,,, +s
Pi,- Pi,_ 1
R, = IHSG,- IHSG,. 1
Rm= IHSG,.1 Dimana: R,
=Return saham.
a
= Konstanta.
p
= Beta saham.
R,,,
=Return market.
Pi,
= Harga saham pada periode t.
Pi,_ 1 = Harga saham sebelum periode t. !HSG, = lndeks harga saham gabungan periode t. IHSG,_ 1= Indeks harga saham gabungan sebelum periode t. e
~
Error term.
?Q
H. Kinerja Keuangan
Menurut Rico Lesmana dan Rudi Surjanto (2004:1 l) dalam bukunya yang berjudul Financial Analyzing Pe1formance menyatakan bahwa "Analisa kine1ja keuangan yang dilakukan pada dasarnya berguna untuk melakukan evaluasi kine1ja dimasa yang Iain dengan melakukan berbagai analisis, sehingga diperoleh posisi keuangan perusahaan yang mewakili realitas perusahaan dan potensipotensi kine1ja keuangan yang akan berlanjut"'. Dan berdasarkan evaluasi yang dilakukan terhadap kine1ja keuangan di masa-masa yang Iain dapat dilakukan prediksi terhadap kinerja keuangan perusahaan di masa yang akan datang, 'l. sehingga evaluasi untuk nilai perusahaan dapat dilakukan untuk melakukan berbagai keputusan-keputusan investasi (termasuk kredit) yang hams dilakukan pada saat ini. 'l. · Untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi keuan.gan, analisis keuangan memerlukan beberapa tolak ukur. Tolak ukur yang sering dipakai adalah rasio atau indek yang 111,enghubungkan dua data keuangan yang satu dengan yang 1
lainnya. Analisis dan interprestasi dari macam-macam rasio clapat memberikan pandangan lebih baik tentang konclisi keuangan dan prestasi perusahaan bagi para ------~~-o:~::---:--·~-:-:--:-~~~
analisis yang ahli dan berpengalaman dibandingkan analisis yang hanya ,,,.-----2 Qerdasarkan atas data keuangan sendiri-sendiri yang tidak berdasarkan rasio. Analisis rasio keuangan yang menghubungkan unsur-unsur neraca dan laba rugi satu dengan yang lainnya, dapat memberikan gan1baran tentang sejarah
perusahaan dan penilaian posisinya pada saat ini.
Analisis ratio juga
memungkinkan manajer memperkirakan reaksi para kreditor dan investor serta memberikan pandangan kedalam tentang bagaimana kira-kira dana dapat diperolel? Analisis dapat memperbandingkan rasio sekarang dengan yang lalu dan yang akan datang untuk perusahaan yang sama (perbandingan internal) rasio keuangan juga dapat diperhitungkan berdasarkan laporan keuangan performa atau proyeksi, dan diperbandingkan dengan ratio sekarang atau masa lalu. Rasio-rasio keuangan yang digunakan unh1k mengukur kine1ja perusahaan dalam penelitian ini adalah rasio profitabilitas, rasio pertumbuhan dan rasio penilaian. '-\. .
I. Rasio-Rasio Profitabilitas
Menurut Helfert (1997) rasio profitabilitas merupakan rasio yang diperoleh dengan cara membandingkan laba dengan penjualan dan investasi. Sedangkan Weston dan Copeland (1995) mengemukakan bahwa rasio profitabilitas adalah sekelompok rasio yang menunjukan pengaruh gabungan dari likuiditas, pengelolaan aktiva dan pengelolaan utang terhadap basil-basil operasi. Perhatian ditekankan pada prifitabilitas, karena untuk melangsungkan hidupnya, perusahaan haruslah berada dalam keadaan meng1mtungkan/pro.fitable. Rasio-rasio yang termasuk dalam rasio profitabilitas antara lain adalah rasio laba operasi bersih terhadap penjualan, laba bersih terhadap total aktiva, laba
operasi terhadap total modal, laba bersih terhadap penjualan, hasil pengembalian atas akuitas (Return on Equity), tingkat profitabilitas marjinal, dan rasio tingkat profitabilitas mmjinal.
J. Rasio-Rasio Pertumbuhan
Rasio-rasio pertumbuhan mengukur sebaik apa perusaham1 mempertahankan posisi ekonomisnya didalmn industrinya. Data yang dilaporkan adalah dalam angka-angka nominal sehingga tingkat pertumbuhan yang dihitung merupakan penjumlahan pertumbuhan nyata (rii!) ditmnbah faktor kenaikan tingkat harga. Untuk mengetahui rasio pertumbuhan, dapat dilihat dari tingkat penjualan, laba operasi bersih yang didapat perusahaan , laba bersih perusahaan, laba per saham, dividen per saham (Weston dan Copeland, 1995).
K. Rasio Penilaian
Rasio-rasio penilaim1 adalah ukuran kinerja yang paling menyeluruh untuk suatu perusahaan, karena mencerminkan pengaruh gabungan dari rasio basil pengembalian dari risiko. Rasio-rasio ini memberikan indikasi kepada manajemen mengenai apa pendapat invsetor tentang prestasi perusahaan di masa lalu dan prospeknya untuk masa mendatang.
Rasio-rasio penilaian menumt Weston dan Copeland (1995) antara lain adalah Rasio harga/!aba (Price/Earnings Ratio
=
PIE Ratio), Rasio harga pasar
terhadap nilai buku (Market to book ratio), dan Rasio q Tobin. Rasio harga/laba (Price/Earnings Ratio
=
PIE Ratio) adalh rasio harga per
saham terhadap laba perusahaan. Rasio ini menunjukan berapa rupiah/dolar yang harus dibayar investor untuk setiap Rp. l atau $ I laba per periode be1jalan. Semakin tinggi risiko , semakin tinggi faktor diskonto dan semakin rendah rasio
PIE. Semakin tinggi rasio PIE. Rasio harga pasar terhadap nilai buku (Market to book ratio) adalah rasio harga pasar saham terhadap nilai bukunya. Rasio ini memberikan indikasi lain tentang bagaimana investor memandang suatu perusahaan. Perusahaan yang tingkat pengembalian atas ekuitasnya relatif tinggi biasanya sahamnya dengan penggandaan nilai buku yang lebih tinggi daripada perusanaan lain yang tingkat pengembaliannya rendah. Rasio q tobin didefinisikan sebagai nilai pasar seluruh surat berharga dibagi dengan biaya penggantian (replacement cost) aktiva. Rasio q tobin berbeda dari rasio harga pasar terhadap nilai buku, yaitu pada (1) seluruh surat berharga, bukan hanya ekuitas pemegang saham, dimasukkan dalam numerator (pembilang); dan (2) Dominatornya bukan hanya nilai buku ekuitas, melainkan biaya penggantian seluruh aktiva.
Rasio ini dikembangkan oleh Profesor James Tobin, yang menggnnakannya dalam analisis makro ekonomi sebagai prediktor investasi yang akan datang. Rasio q ini merupakan konsep yang berharga karena menunjukan estimasi pasar keuangan saat ini tentang nilai hasil pengembalian dari setiap rupiah atau dollar investasi inkremental. Jika rasio q diatas satu, menunjukan bahwa investasi dalam aktiva menghasilkan laba yang memberikan nilai yang lebih tinggi daripada pengeluaran investasi. Hal ini harus merangsang investasi baru. Jika rasio q dibawah satu, investasi dalam aktiva tidaklah menarik. Jika rasio q merupakan ukuran yang lebih teliti tentang seberapa efektifkah manajemen memanfaatkan sumber-sumber daya ekonomis. Teori ekonomi mengatakan bahwa rasio q yang lebih besar dari satu akan menarik arus sumber daya dan kompetisi baru sampai rasio q mendekati satu.
L. Penelitian Terdahulu Ravenscraft dan sherer (1998) melakukan penelitian terhadap profitabilitas sebelum merger perusahaan tm·get dan hasil operasinya setelah merger. Penelitian Ravenscraft dan Sherer (1998) ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur di Amerika Serikat yang melakukan merger selama periode 1975-1977. Hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian mereka ada dua, yaitu bahwa perusahaan target tidak mendapat laba dan bahwa merger memperbaiki profitabilitas secra rata-rata. Profitabilitas sebelum merger diukur oleh rasio laba operasi (sebelum
bunga dan pajak serta biaya luar usaha) terhadap asset pada akhir periode. Sedangkan profitabilitas setelah merger diukur clengan tiga rasio,yaitu :1).Rasio laba operasi I asset pada akhir tahun, 2).Rasio laba operasi penjualan, dan 3).Rasio arus kas penjualan. Dari penelitiannya, ditunjukan bahwa hipotesis pertama tidak dapat clibuktikan karena ketiaclaan dukungan statistic, sedangkan pada hipotesis kedua disimpulkan bahwa ticlak terdapat kenaikan yang signifikan terhadap profitabilitas setelah merger. Bahkan tujuh atau delapan tahun setelah merger, profitabilitas perusahaan target menurun tajam bila dibanclingkan clengan sebelum merger. Hitt (1991) juga menunjukan kinerja perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi dalam jangka panjang mengalami penurunan, yang diperlihatkan dari efek negative merger dan akuisisi terhadap R & D intensity dan patent intensity. Pendapat ini konsisten dengan penemuan Yuclyadmoko dan Na'im (2000) yang melakukan penguj ian terhadap 34 kasus merger dan akuisisi selama tahun 19891995 menemukan rata-rata profit margin selama tiga tahun sebelum dan sesudah merger dan akuisisi, menunjukan hasil uji t dengan nilai t-hitung 0,36. Berarti, tidak acla perbedaan yang signifikan antara rata-rata profit margin tiga tahun sebelum clan sesudah merger clan akuisisi. Berkovitch dan Narayanan (1993) menguji tiga motivasi utama merger dan akuisisi: sinergi, agensi, dan arogansi untuk membuktika11 jati diri. Berkovitch clan Narayanan (1993) menggunakan proksi hubungan antara keuntungan yang
diperoleh shareholder bidder dan target, untuk membedakan ketiga motif tersebut. Hasilnya menunjukan keuntungan yang diperoleh shareholder bidder berkorelasi positif dengan keuntungan yang diperoleh shareholder target. Dengan demikian, alasan utama untuk melakukan merger dan akuisisi adalah sinergi yang dinikmati oleh baik perusahaan bidder dan target. Temuan Berkovitch dan Narayanan (1993) dikonfinnasi oleh Eun, Kolodny dan Scheraga (1996) dengan menggunakan sample merger dan akuisisis yang dilakukan perusahaan USA terhadap perusahaan diluar USA, menunjukan shareholder bidder dan target sama-sama menikmati abnormal return yang positif. Zhang (1998) menggunakan model Berkovitch dan Narayanan (1993) untuk menguj i merger dan akuisisi terhadap bank-bank di USA dan menemukan basil ya11g konsisiten dengan Berkovitch dan Narayanan (1993). Vennet (1996) melakukan pengujian terhadap efesiensi dan profitabilitas bank di Uni Eropa yang melakukan merger dan akuisisi. Kombinasi yang efektif antara bank domestic, memberikan kesempatan untuk mengurangi tumpang tindih operasi dan mengeksploitasi sinergi. Merger dan akuisisi merupakan titik balik bagi pelakunya untuk meningkatkan efesiensi
operasi
dan keuntungan.
Keuntungan yang diperoleh memang tidak diperoleh dalam jangka waktu pendek, tetapi dalam jangka waktu panjang. Hal yang menarik adalah peningkatan keuntungan terutarna disebabkan merger lintas negara di Eropa. Penelitian Vennet (1996) diperkuat oleh basil penelitian Resty (1998). Resty (1998) menunjukan
merger dan akuisisi yang dilakukan oleh bank di Italia berhasil meningkatkan efesiensi bank tersebut, khususnya untuk bank yang beroperasi di pasar lokal yang sama. Penjelasan yang diajukan adalah bidder memberikan kemampuan manajerial kepada target, sehingga mengatasi konflik kultur pelakunya ( Foster, 1994) yang pada gilirannya alcan meningkatkan keuntungan ( Venne!, 1996). Gmendrawati dan Sudibyo (1999) melalrnkan pengujian terhadap volume perdagangan saham sebelum dan sesudal1 pengumuman merger dan akuisisi, selama periode 1990-1995, dengan menggunakan sample 34 perusahaan, serta memelakukan pengujian uji beda dua mean (t-test), ternyata hasilnya tidak ada perbedaan yang signifikan. Kemudian penelitian ini dikembangkan lebih lanjut dengan menggunakan alat variable dependent yang berbeda, yaitu : return sallam, oleh Sutrisno dan Sudibyo ( 1999). Dengan menggunakan sample 57 perusahaan selama periode 1990-1997 dan melakukan uji t, menunjukan hasilnya signifikan negative. Bermii pengumuman merger dan akuisisi direaksi negative oleh pasardan berakibat penmunan harga saham dan bidder. Sutrisno dan Sudibyo (1999) berpendapat volume perdagangan yang stbil (Gurendrawati dan Sudibyo, l 999)dan return saham yang turun (Sutrisno dan sudibyo, 1999) merupakan cerminan dari sikap investor di BEJ yang menganggap merger dan akuisisi tidalc menimbulkan sinergi. Penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati dan Tandelilin (2001) mengenai pengaruh pengumuman merger dan akuisisi terhadap return perusaham1 target
periode 1991-1997. Sampel yang diteliti sebanya 36 perusahaan dengan menggunakan
alat analisis nji-t untuk membandingkan abnormal return
perusahaan target selama periode jendela yaitu 40 hari sebelum dengan 40 hari sesudah pengumuman merger dan akuisisi. Perhitungan abnormal return menggunakan market adjusted model. Hasil penelitian
1111~nunjukan
bahwa tidak
ada perbedaan yang signifikan antara abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman. Jadi, investor tidak menganggap adanya sinergi yang berasal dari merger dan akuisisi. Penelitian yang dilakukan oleh Suryawijaya (1998) terhadap akuisisi yang te1jadi di Industri perbankan Amerika Serikat selama periode 1990-1995. Suryawijaya (1998) menunjukan pasar bereaksi positif !erhadap pengumuman merger dan akuisisi pada h+ 1, h+2,h+3,h+4, dan h+S. Selanjutnya Suryawijaya (1998) membagi bank menjadi bank yang agresif dan dan kurang agresif, hasilnya menunjukan investor bereaksi positif terhadap akuisisi oleh bank yang agresif dan kurang agresif. Investor berpendapat akuisisi memberikan sinyal positif bagi kemampuan perusahaan dimasa depan karena memberikan sinergi bagi perkembangan perusahaan. Shake (1984) dalam Yudyamoko (2000) mengemukakan beberapa alasan akuisisi yaitu melakukan sinergi, menggunakan satu jalur distribusi dan teknologi produksi sehingga akan menghasilkan tambahan nilai, mempengaruhi risiko
sistematis dari perusahaan yang bergabung sehingga secara total risikonya berkurang secara signifikan. Penelitian yang dilakukan oleh Yudyamoko dan Ainun Na'im (2000) menunujukan rata-rata beta setelah merger dan akuisisi lebih besar dibandingkan sebelum merger dan akuisisi , beta yang seharusnya menurun setelah merger dan akuisisi justru meningkat dengan jumlah yang sangat signifikan.
M. Kcrangka Pcmikfran
Penelitian merupakan suatu proses, yaitu suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan secara terus menerus, terencana dan sangat sistematis, dengan maksud untuk dapat pemecahan suatu masalah ( Hermawan, 1992 : 21 ). Untuk menguji pengaruh keputusan merger dan akuisisi pada perubahan return saham sebelum dan sesudah merger & akuisisi, volume perdagangan sebelum dan sesudah merger dan akuisisi, risiko sistematis sebelum dan sesudah merger dan akuisisi, peneliti menggunakan pengujian
statistik dengan
menggunakan ujisatistikJJaired !-test dan uji wilcoxon t-test. Sedangkan untuk melihat pengaruh keputusan merger dan akuisisi terhadap kine1ja keuangan perusahaan dengan menggunakan rasio keuangan dan juga untuk mclihat rasio-rasio mana yang secara signifikan membedakan kinerja keuangan perusahaan pada periode sebelum dan sesudah merger dan akuisisi, peneliti menggunakan analisis diskriminan.
Uji non11alitas dilakukan sebelurn menguji hipotesis, ha! ini dilakukan untuk --~··------·
mengetahui data yang akan digunakan terdistribusi secara normal. Normalitas data rnenggunakan rnetode kolmogorov Smirnov. Setelah diketahui data terdistribusi normal, rnaka dilakukan uji hipotesis, clan uji o.tatistik: Untuk rnemperjelas jalannya penelitian ini, maka penulis membuat kerangka berpikir sebagai berikut :
....
BEi
I
Perusahaau Go Public I
i
i
Merger
Akuisisi
I
I I
•
Sebelum I
•
•
Return Saham
Volume Perdagangan
•
I
~ ..
Risiko Sistematis
Kinerja I(euangan
Saha1n I
I
•
Rasio Profitabilitas: a. NOI haks b. NOI 1towl:11ct
Uji Normalitas Data
I
•
d. NI Isales
Rasio Pertumbuhan: a. Tingkat penjualan b. Laba operasi bersih c. Laba bersih
e. ROE
d. Laba 1 &th~m
C. N0!1 lolnl capi1<1I
•
Rasio Penilaian: a. PER b. Rasia harga pasar thdp nilai baku c. Rasia
Q~tobin
Uji Statistik
i Parametrik
i
i
I
~
Non Parametrik
i
Paired t-test
Wilcoxon t-test
Interpretasi
lnterpretasi
I
I
• Normalitas Data
i
~ Anlisis
Diskriminan
i
i
~erpretasi
Gambar2.l Li 1
N. Hipotesis Penelitian
Tingkat return saham, volume perdagangan saham, dan resiko sistematis perusahaan berbeda secara signifikan pada periode 22 hari sebelum dan 22 hari sesudah merger. Ha 2
Tingkat return saham, volume perdagangan saham, dan resiko sistematis perusahaan berbeda secara signifikan pada periode 22 hari sebelum dan 22 hari sesudah akuisisi.
Ha,
Tingkat kine1ja keuangan yang diukur dengan rasio keuangan perusahaan berbeda secara signifikan pada periode 2 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah merger.
Ha 4
Tingkat kinerja keuangan yang diukur dengan rasio keuangan perusahaan berbeda secara signifikan pada periode 2 talllm sebelum dan 2 tahun sesudah akuisisi.
f PE~~U
L_tJrN ~'
---~-,.,,,
'
UT~.;,;;
..Lil\K.AR'rA ____ ,, ____ _
I
----~-~-
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Peuelitian Ruang lingkup penelitian ini dilakukan pada Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan data saham perusahaan yang melakukan akuisisi atau merger pada tahun 1999-2005 yang meliputi haTga saham harian, informasi tanggal pengumuman merger dan akuisisi, laporan keuangan perusahaan, IHSG harian, dan data volume perdagangan saham harian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode studi perisriwa (event study), yaitu dengan menganmti pergerakan harga saham harian, IHSG, dan laporan keuangan untuk mengetahui return saham, volume perdagangan saham, resiko sistematis, dan kinerja keuangan perusahaan. Peristiwa yang digunakan dalam penelitian ini adalah peristiwa pengumuman merger dan akuisisi. Untuk menentukan return saham, volume perdagangan saham, dan resiko sistematis (event study) 45 hari bursa yang dihitung dari t = -22 sampai t = +22,yaitu 22 hari sebelum pengumuman merger dan akuisisi, dan 22 hari sesudah merger dan akuisisi. Sedangkan untuk menentukan kinerja keuangan perusahaan digunakan periode kejadian (event period) yaitu 2 tahun sebelum merger dan akuisisi, dan 2 tahun setelah merger dan akuisisi.
41
B. Metode Penentnan Sampel
Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode observasi tahun 1999-2005, metode pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu pemilihan metode sampel dengan mendasarkan pada kriteria .
Kriteria sampel penelitian yang digunakan untuk memilih sampel didasarkan pada prosedur sebagai berikut : I.
Perusahaan yang terdaftar di BEI
2. Perusahaan melakukan merger dan akuisisi setelah pernsahaan go public. 3. Perusahaan melakukan merger dan akuisisi pada periode tahun 1999-2005. 4. Perusahaan Berasal dari semua jenis industri. 5. Mempunyai tanggal merger dan akuisisi yangjelas. 6. Sahamnya aktif diperdagangkan 7. Tersedianya laporan keuangan triwulan untuk 2 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah merger dan akuisisi, dan harga saham untuk 22 hari sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.
C. Metode Pengumpulan Data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu berupa laporan keuangan pada perusahaan go public yang melakukan merger dan akuisisi yang terdaftar di BEI selama tahun 1999-2005.
44
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan data sekunder atau studi kepustakaan dengan cara : 1. Field Research
Untuk memperoleh data, penulis mengadakan peneli1ian langsung ke Bursa Efek Indonesia untuk memperoleh data-data yang diperlukan melalui Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM). 2. Library Research
Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan literatur teori-teori yang berkaitan dengan masalah yang diteliti sebagai data penunjang. Sumbersumber ini digunakan sebagai tinjauan pustaka untuk menganalisis dan membahas permasalahan penelitian ini.
D. Metode Analis Data 1. Uji Normalitas Data
Asumsi normalitas data merupakan prasyarat kebanyakan prosedur statistika. Ada beberapa cara untuk mengeksplorasi asumsi normalitas, salah satunya adalah uji normalitas Lilliefors Kolmogorov Smirnov yang terdapat dalam prosedur SPSS Explore. Uji normalitas paling banyak dilakukan pada uji statistik parametrik, karena syarat uji statistik parametrik data harus terdistribusi normal.
45
Pada pengnjian normalitas data dignnakan kriteria untuk menerima atau menolak data berasal dari populasi yang terdistribusi normal berdasarkan Pvalue adalah sebagai berikut :
a. Jika P-Value
a, maka data normal Keterangan : P-Value merupakan ustilah Significance (Sig),
a yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebesar 5 % 2. Uji Hipotesis Untuk Ha, - Ha 6 : Uji hipotesis dalam penelitian ini adalah : Tidak terdapat perbedaan return saham perusahaan, volwne perdagangan saham, risiko sistematis pada periode sebelum merger dan a.kuisisi berbeda dengan tingkat
return
saham
perusahaan,
volume
perdagangan saham, risiko sistematis sesudah merger dan akuisisi. Terdapat
perbedaan
Tingkat
return
saham
perusahaan, volume perdagangan saham, risiko sistematis pacla periocle sebelum merger clan akuisisi berbecla dengan tingkat return saham perusahaan, volume
perclagangan
saham,
risiko
sistematis
sesuclah merger clan akuisisi.
46
3. Uji Statistik Untuk Ha 1 - Ha 6 :
Setelah dilakukan uji normalitas data, malrn diketahui ada data yang terdistribusi normal, dan ada data yang terdistribusi normal. Jika P-Value < a 5% maka data tidak normal dan Jika P-Value >a 5% maka data normal. Data yang normal diuji dengan statistik parametrik yaitu Uji Paired Sample T-Test, sedangkan data yang tidak normal diuji dengan Uji Wilcoxon Sign Rank test.
a. Uji Paired Sample T-Test Dengan Menggunakan Rumus
Paired Sample T-tesl atau lebih dikenal dengan pre post design adalah analisis dengan melibatkan dua pengukuran pada subyek yang sama terhadap suatu pengaruh atau perlakuan tertentu. Pengukuran pertama dilakukan sebelum diberi perlakuan tertentu dan pengukuran kedua dilakukan sesudahnya. Dasar pemikirannya sederhana, yaitu bahwa apabila suatu perlakuan tidak memberi pengaruh maka perbedaan ratarata adalah nol (Cornelius Trihendradi, 2005). Paired Sample T-Test merupakan alat uji statistik parametrik yaitu data sample yang diteliti harus terdistribusi normal. Rumus Uji Paired Sample T-Test, adalah:
t=
d-d
0
s"lfn
47
Rumus standar deviasi :
Sd
'l:d'
=
11-----n~_
n-1
Dimana: t
=
Nilai distribusi t
d
=
Nilai rata-rata perbedaan antara pengamatan berpasangan
Sd
=
Standar deviasi dari perbedaan antara pengamatan berpasangan
n d
Jumlah pengamatan berpasangan
= Perbedaan antara data berpasangan Tingkat kepercayaan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
a= 5 % pada uji 2 sisi clan derajat kebebasan (elf= n-k). I) Dengan membandingkan signifikan (2-tailed) dengan a, maka : •
Signifikan < 0,05 Ho ditolak dan Ha diterima
•
Signifikan > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak
2) Dengan mem bandingkan angka t hi tung dan t tabel •
Jika t hi tung< t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.
•
Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak clan Ha diterima.
48
b. Uji Wilcoxon Sign Rank Test
Pengujian dua sampel berhubungan pada prinsipnya ingin menguji apakah dua sampel yang berpasangan satu dengan yang lain berasal dari populasi yang sama. Jika benar demikian, maka ciri-ciri kedua sampel (rata-rata, median dan lainnya) relatif sama untuk kedua sampel ataupun populasinya. Uji Wilcoxon Sign Rank test dipergunakan untuk menguji beda data berpasangan, dan merupakan alternatif dari uji t dua sampel berpasangan. Uji Wilcoxon Signed Rank Test adalah uji statistik non parametrik dipergunakan jika data tidak terdistribusi normal. Rumus uji Wilcoxon Signed Rank Test (Anderson Sweeney Williams :
2002)
Zhit = T-µ, er, Keterangan : T
Jumlah tanda peringkat
µ,
. n(n+I) Data tanda penngkat ~-~ 4 . . . . f(n+l)(2n+l) Stand ar dev1as1 stalist11c sampe1 24
O',
:
n
: jumlah data
Dasar pengambilan keputusan : Dengan melihat angka probabilitas, dengan ketentuan :
49
•
Probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak atau terdapat perbedaan sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.
•
Probabilitas > 0,05 maka Ho diterima atau tidak terdapat perbedaan sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.
4. Uji Hipotesis Untuk Ha7-Ha30:
Untuk menguji Ha7-Ha30, penulis menggunakan analisis diskriminan, yaitu menghubungkan satu kriteria/variabel dependen dan skala nominal dengan satu atau beberapa variabel indipenden yang berskala interval atau rasio. Sekali skala diskriminan dipakai, maka dapat digunakan untuk memprediksi kelompok dari observasi barn. Hal ini disajikan oleh perhitungan fimgsi linier (Ghozali :2002): Z=W 1 X 1 +W 2 X 2 +W 1 X 1 •.• +W ,,X,, Dimana:
z
=
Diskriminan score
W,,
=
Discrimimant Weights for independent variables n
X 1 ,X 2 ,X 3 ,X,,
=
Rasio-rasio keuangan
Analisis diskriminan pada prinsipnya bertujuan untuk mengelompokan dua atau lebih kelompok. Dalam hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan yang diukur dengan rasio keuangan pada periode sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.
50
Langkah pertama dalam analisis diskriminan ini adalah menguji apakah terdapat
perbedaan
kinerja
keuangan
berdasarkan
indikator-
indikatornya,sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.Uji ini dapat dilakukan dengan melihat nilai Wilk's Lamda atau dengan menggunakan uji F. Nilai Wilk's Lamda berada diantara 0 sampai dengan l, semakin mendekati 0 maka perbedaan antara kedua grup (sebelum dan sesudah merger dan akuisisi) semakin nyata. E. Definisi Operasional Variabel
Variabel Dependen: 1. Merger dan Akuisisi Merger merupakan penggabungan usaha dengan cara perusahaan rnengarnbil alih satu atau lebih perusahaan yang lain dimana setelah merger perusahaan yang diarnbil alih tersebut dilikuidasi. Sedangkan akuisisi rnerupakan pengarnbilan alihan seluruh I sebagian besar saharn perusahaan yang bersangkutan, setelah transaksi baik akuisitor maupun investor tetap meneruskankegiatan sebelumnya. Dalarn ha! ini kedudukan investor secara hukurn tidak berubah. Variabel Indipenden : I. Re turn Sa ham
R II
=
P,, - P,,_I p ii-I
51
Dimana:
R,,
: Return saham I pada hari t
P,,
: Harga saham I pada t
P,,_, :
Barga sahan1 I pada hari i - t
2. Volume perdagangan saham TV A,,
=
J umlah saham I yang diperdagangkan pad a waktu t Jumlah Saham I yang beredar pada periode waktu t
3. Risiko Sistematis Risiko adalah ketidakpastian basil sebagai akibat dari keputusan atas situasi saat ini, ukuran yang secara klmsus untuk beberapa jenis resiko adalah 11, (beta ) untuk systematic risk, dengan menggunakan rumus SIM
(Single Index Model):
E(R,)=a
+~.R,,
+0
R, = Pi,_ 1 IHSG, - U-ISG,.1
Rm=------IHSG1.1
52
Dimana: R,
=Return saham.
a
=
~
= Beta saham.
R,,,
=
Pi,
Konstanta.
Return market.
= Barga saham pada periode t.
Pi,_ 1
Barga saham sebelum periode t.
IBSG,
lndeks harga saham gabungan periode t.
IBSG, _ 1 = Indeks harga saham gabungan sebelum periode t e
Error term.
4. Kinerja Keuangan l.Rasio Profitabilitas: EBIT Sales
a. NO! per sales = - -
NOI=EBIT EBIT b. NO! per total asset= - - - Tota/Asset . EBIT c. NO! per total capital----Tota/Modal Eat Sales
d. NI per sales = - -
NI= EAT e. ROE= EAT equity
53
2. Rasio Pertumbuhan a. Tingkat Penjualan = Penjualan Tahun i - Penjualan Tahm1 0 Penjualan Tahun 0 b. Laba Operasi Bersih = EBIT =NO!= NO/Tahun i -NO/Tahun 0 NO/TahunO c. Laba Bersih =EAT= EATTahun i-EATTahun 0 EATTahunO d Laba Per Saham = EPS =
Laba Jumlah saham yang beredar
= EPS Tahun i - EPS Tahun 0 EPS Tahun 0 3 .Rasio Penilaian a. P/E Ratio= Price Earning to Ratio=
Close Price EarningPerShare
b. Rasio Nilai Pasar/nilai buku = Harga Pasar per saham(closing price) Nilai buku per saham c. Rasio q Tobin= Closing Price x Jumlah saham beredar +total debt Total Asset
54
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Peuelitian
Pasar modal merupakan sebagai bagian dari sektor keuangan bukanlah merupakan barang barn di Indonesia. Sejarah pasar modal di Indonesia sebenarnya telah mulai sejak Pemerintah Hindia Belanda mendirikan Bursa Efek di Batavia pada tanggal 14 Desember 1912 yang diselenggarakan oleh Vereniging Voor Ejfectenhandel. Dengan mendasarkan pada pengalaman Belru1da, pendirian
bursa efek (Stock Exchange) di Batavia adalah dalam rangka memupuk sumber pembiayaan bagi perkebunan milik Belanda yang tumbuh secara besar-besaran di Indonesia. Efek yang diperjualbelikan merupakan saham dan obligasi yang ditebitkan oleh Pemerintah Hindia Belanda, serta efek-efek Belanda lainnya. Dengan perkembangan Bursa Efek di Batavia, pada tanggal 11 Januari 1925 di buka Bursa Efek Surabaya, kemudian disusul dengan pembukaan bursa efek di Semarang pada tanggal I Agustus 1925. Sayang sekali, aktivitas pasar modal di Indonesia terpaksa seluruhnya terhenti akibat terjadinya Perang Dunia kedua. Pemerintah telah mencoba mengaktifkan kembali pasar modal sebagaimana sarana pembiayaan kegiatan ekonomi pada tahun 1956. Pada awalnya, pemerintah mendorong pertumbuhan pasar modal melalui pemberian fasilitas perpajakan, baik kepada perusahaan-perusahaan yang go public maupun para investor se1ia
55
lembaga-lembaga penunjang yang terkait termasuk broker dan dealer. Fasilitas perpajakan kemudian dihapuskan setelah diberlakukan peraturm1 perpajakan barn pada tahun 1983, sedangkan pajak penghasilan atas bunga deposito dm1 tabungan be1jangka
lainnya
ditunda
pemungutannya.
Keadaim
ini
sudah
tentu
mengakibatkan iklim investasi di pasar modal kurang menarik. Oleh karena itu, pemerintah bernsaha mendorong kembali pertumbuhan pasar modal dengan mengeluarkan paket-paket deregulasi, seperti paket Desember 1987, paket Oktober 1988, dan paket Desember 1988. Salah satu isi paket tersebut yang terpenting adalah dinaikkannya pajak penghasilan atas bunga deposito dan tabungan berjangka lainnya sebesar 15% final. Kebijaksanaan pengenaan pajak final atas tabungan dimaksud berdampak sangat positif terhadap pasar modal, karena pendapatan masyarakat pemodal menjadi berkurang, sehingga mereka cenderung mencari alternatif lain dalmn menginvestasikan uangnya. Bursa saham kembali dibuka dan ditangani oleh Badm1 Pelaksana Pasar Modal (Bapepmn) Tidak sampai tahun 1977, institusi barn dibawah Departemen Keuangan. Kegiatan perdagangan dan kapitalisasi pasar sahampun mulai meningkat seiring dengan perkembangannya pada tahun 1990. Bursa saham diswastanisasi menjadi PT Bursa Efek Jakarta (PT BEJ), swastm1isasi bursa saham menjadi PT. Bursa Efek Jakarta ini mengakibatkan beralihnya fungsi Badan Pengawasm1 Pasar Modal (BAPEP AM) pada tanggal 13 Juli 1992,. Pada 22 Mei 1995, Bursa Efek Jakarta memasuki babak barn dengan
56
meluncurkan Jakarta Automated Trading System (JATS), sebuah sistem perdagangan otomatis yang menggantikan sistem perdagangan manual. Sistem barn ini dapat memfasilitasi perdagangan saham tanpa harns melalui lantai bursa, dimana transaksi dapat dilakukan oleh WPPE dikantornya masing-masing. Sistem barn tersebut sangat efektif dan lebih menjan1in kegiatan pasar yang transparan. Bursa Efek Jakarta juga mulai menerapkan perdagangan jarak jauh (Remote
Trading), sebagai upaya meningkatkan akses pasar, efesiensi pasar, kecepatan dan frekuensi perdagangan tahun 2002. Bursa Efek Jakarta mernpakan Pernsahaan Terbatas (PT) yang dimiliki oleh berbagai securities company. Setelah sekuritas te1jual di Pasar Perdana, sekuritas tersebut didaftarkan di bursa efek, agar nantinya dapat dipe1jualbelikan di Bursa. Saal pertama kali sekuritas tersebut diperdagangkan di bursa biasanya memerlukan waktu sekitar 4-6 minggu dari saat IPO (Initial Public Offering). Pada waktu sekuritas tersebut diperdagangkan di Bursa, dikatakan sekuritas tersebut
diperdagangkan di
Pasar Sekunder.
Pada
1 Desember 2007,
penggabungan Bursa Efek Surabaya ke dalam Bursa Efek Jakarta menjadi entitas bursa barn, yakni Bursa Efek Indonesia (BE!) secara resmi beroperasi.
B. Sejarah Merger Dan Akuisisi
Merger dan akuisisi merupakan suatu cara pengembangan dan pertumbuhan perusahaan. Keduanya bukan hanya suatu cara pengembangan dan pertumbuhan
57
perusahaan, tetapi merupakan alternatif lain untuk melalui investasi modal pertumbuhan secara internal atau organis. Merger perusahaan-perusahaan yang beroperasi di wilayah Uni Eropa sejak tahun 1990, tunduk kepada peraturan merger ditingkat Uni Eropa. Peraturan ini diumumkan c\engan tujuan memperoleh izin merger di satu tempat (System One Stop Shop). Hasilnya adalah saat ini acla suatu hirarki peraturan merger di Uni Eropa, c\imana merger-merger yang sangat besar yang memiliki clampak yang luas cliwilayah Uni Eropa c\iuji oleh Komisi eropa (EC), sementara merger yang lebih kecil yang c\ampak.nya terutama clalam lingkup sebuah negara anggota c\iteliti oleh pengawas antitrust clari negara itu senc\iri (Suc\arsanam, ha! 69, 1999). Alasan clari sejumlah besar perusahaan melakukan merger clan akuisisi pacla tahun 1999 sampai clengan 2005 cliantaranya ac\alah untuk menurunkan biaya procluksi , menyeclerhanakan rantai penyec\iaan, terciptanya k.egiatan usaha clan struktur biaya yang sec\erhana, peningkatan efesiensi k.egiatan usaha, peningkatan efesiensi pengawasan, memperluas akses pemasaran, clan memperkokoh struktur permoc\alan. Banyak perusahaan yang melakukan penggabungan usaha c\isebakan mayoritas
perusahaan
mengalami
kerugian
terus-menerus
sehingga
mengakibatkan clefisit yang semakin membesar. Pacla penelitian ini terclapat 8 sampel perusahaan merger clari 15 perusahaan yang melakukan merger c\ari seluruh perusahaan go public di BEI, clan 5 sampel
58
perusahaan akuisisi dari 15 perusahaan yang melakukan akuisisi dari seluruh perusahaan go public di BEI Tabel 4.1 Daftar Sampel Perusahaan No.
Nama Perusahaan
Keterangan
Tanggal M&A
I.
PT. Citatah
Merger
7 Desember 1999
2.
PT. Kalbe Farma
Merger
31 Juli 2000
3.
PT. Indocement
Merger
29 Desember 2000
Tunggal Perkasa 4
PT. Siantor Top
Merger
17 Mei 2001
5.
PT. Charoend
Merger
10 Mei 2004
Phokphand 6.
PT.Unilever Ind.
Merger
30 Juli 2004
7.
PT.Lippa Karawaci
Merger
9 Juli 2004
8.
PT. Sarasa Nugraha
Merger
4 Oktober 2005
9.
PT. Sumalindo
Akuisis
10 Oktober 2000
Lestari Jaya 10.
PT. Bumi Resource
Akuisisi
6 Agustus 2001
11.
PT. H.M Sampoerna
Akuisisi
15 April 2005
12
PT.Cahaya Kalbar
Akuisisi
13 Juni 2005
13.
PT. Bank NISP
Akuisisi
25 april 2005
59
Salah satu sampel perusahaan yang melakukan merger dalam penelitian ini adalah PT. Clmroen Phokphand Indonesia, Tbk yang didirikan di Indonesia dalam rangka penanaman modal asing No. I tahun 1967 berdasarkan akta notaris Drs. Gede Ngurah Rai, S.H, No.6 tanggal 7 Januari 1972. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusan No.Y A-5/197/21 tanggal 8 Juni 1973 dan telah diumumkan dalam lemba.ran berita negara No.65, tambahan No.573 tanggal 14 Agustus 1973. Ruang
lingkup
kegiatan usaha perusahaan
meliputi
produksi
dan
perdagangan pakan ternak, pakan udang, pakan ilcan, peralatan peternakan dan pengelolaan daging ayam serta penyertaan pada perusahaan-perusahaan lain. Kantor pusat perusahaan terletak di dalam Ancol VIII No. I Jakarta dengan cabang-cabangnya di Sidoarjo, Medan, Tangerang, Balaraja, Serang, dan Lampung. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1972. Pada tahun 2003, perusahaan menigkatkan kapasitas produksi pakan terletak di Balaraja, Sidoarjo, dan Medan. Selain itu, PT. Charoen Phokphand Jaya Fann, sebagai anak perusahaan, meningkatkan kapasitas peternakan ayam dan penetasan telur di Pekanbaru, Banjarmasin dan Manado. Pada tanggal 1 April 2004, PT. Charoen Phokphand Jaya Farm mengadakan perjanjian jual beli saham dengan PT. Sumber Energindo Mandiri. Transaksi diatas telah mendapat persetujuan dalam rapat urnum Pemegm1g Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada 9 Mei 2004, yang telah diaktakan dalam akta
60
notaris Fathiah Helmi, S.H No.31 pada tanggal yang sama, dimana para pemegang saham telah menyetujui rencana perusahaandan CP JF untuk membeli tambahan kepemilikan saham tersebut diatas. Transaksi-transaksi diatas dilakukan dengan entitas sepengendali sehingga dicatat
sesuai
dengan
PSAK
No.38
"Akuntansi
Restrukturasi
Entitas
Sepengendali" perusahaan dan anak perusahaan menggunakan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest), sehingga penggabungan usaha antar entitas sepengendali seolah-olah telah terjadi sejak awal periode penyajian laporan keuangan. Salah satu sampel perusahaan yang melakukan akuisisi dalam penelitian ini adalah PT. H.M Sampoerna, Tbk yang didirikan di Indonesia pada tanggal 19 Oktober 1963 berdasarkan akta notaris Anwar Mahajudin, S.H. No.69, akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusan No.J.A.5/59/15 tanggal 30 April 1964 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No.94 tanggal 24 November 1964. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terald1ir dengan akta No.! 08 tanggal Juni 2004 dari Dedy Syamri, S.H. sehubungan dengan penurunan modal ditempatkan dan disetor penuh, yang kemudian diuball dengan akta No.82 tanggal 15 juli 2004 dari Aulia Taufani, S.H. Perubal1an anggaran dasar ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hal< Asasi Manusia Republik Indonesia
melaui surat keputusan >Jo. C-20646 HT.01.04
61
tahun 2004 tanggal 15 Agustus 2004 dan telah didaftarkan pada daftar perusahaan Departemen Perindustrian dan Perdagangan Kotamadya Surabaya N0.085/ BH.13.0l/Sept/2004 tanggal 8 September 2004. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan meliputi antara lain Industri dan perdagangan rokok serta investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain. PT. H.M Sampoerna berkedudukan di Surabaya dengan kantor pusat berkedudukan di JI. Rungkut Industri Raya No.18 Surabaya, serta memiliki pabrik yang berlokasi di Surabaya, Pandaan dan Malang. Kegiatan produk rokok secara komersial telah dimulai pada tahun 1913 di Surabaya sebagai industri rumah tangga. Pada tahun 1930, industri rumah tangga ini diremiskan dengan dibentuknya NVBM Handel Maatschapij Sampoerna.
C. Hasil dan Pembahasan
1. Analisa Statistik Deskriptif Dalam analisisis statistik deskriptif obyek penelitian, penulis akan menjabarkan hasil perhitungan nilai rata-rata (mean) dari return saham, volume perdagangan saham, resiko sistematis pada 22 hari sebelum dan 22 hari sesudah merger dan akuisisi, juga kinerja perusahaan (NO! Per Sales,
NO! Per Total Asset, NO! Per Total Capital, NI Per Sales, ROE, Tingkat Penjualan, Laba Operasi Bersih, Laba Bersih, Laba Per Saham, PIE Ratio,
62
Rasio Harga Pasar Terhadap Nilai Buku, Rasio q Tobin) 2 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah merger dan akuisisi. Nilai rata-rata (mean) dari return saham, volume perdagangan saham, risiko sistematis dan kine1j a perusahaan akan dibandingkan, apakah nilai ratarata return saham, volume perdagangan saham, resiko sistematis dan kinerja perusahaan sesudah merger dan akusisi mengalami peningkatan atau penurunan dibandingkan dengan sebelum merger dan akuisisi. Jika return saham, volume perdagangan saham, risiko sistematis, dan kinerj a keuangan perusahaan sesudah penggabungan usaha mengalami peningkatan maka tujuan utama penggabungan usaha tercapainya yaitu terciptanya sinergi antara kedua perusahaan, baik dari segi peningkatan pro.fit perusahaan, perluasan pangsa pasar, dan memperkokoh struktur permodalan perusahaan. Berikut ini akan disajikan basil perhitungan rata-rata return saham, volume perdagangan saham, resiko sistematis , dan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.
63
Tabel 4.2 Return Saham Perusahaan Merger KodeEmiten CTTH KLBF INTP STTP CPIN UNVR LPKR SRSN Rata-rata
Sebelum 0,018398414 -0,000694185 0,001354078 0,007201745 -0,005347084 0,002871954 0,025060172 -0,008749836 0,005011907
Sesudah -0,014989569 0,003143035 -0,011479857 0,002537428 0,004215845 -0,004602647 0,014418382 0,092042494 0,010660639
Sumber : Data diolah. Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat rata-rata return saham dari kedelapan perusahaan yang melakukan merger dalam penelitian ini dengan periode 22 hari sebelum dan 22 hari sesudah mengalami peningkatan sebesar 0,005648732 atau sebesar 0,5%. Rata-rata return minimum 22 hari sebelum dan 22 hari sesudah melakukan merger adalah -0,014989569 pada PT. Citatah dan rata-rata return maksimum adalah 0,092042494 pada PT. Sarasa Nugraha. Selain itu, label 4.2 juga dapat mengetahui rata-rata return saham pada masing-masing perusahaan berfluktuasi pada saat 22 hari sebelum dan 22 hari sesudah merger. Terdapat hanya 3 perusahaan yang mengalami peningkatan rata-rata return saham sesudah pengumuman merger, yaitu PT. Kalbe Farma naik dari -0,000694185 menjadi 0,003143035, PT. Charoen Phokphand naik dari -0,005347084 menjadi 0,004215845, dan PT. Sarasa Nugraha naik dari 0,008749836 menjadi 0,092042494
64
Sedangkan perusahaan yang mengalami penurunan rata-rata return saham pada perusahaan merger sebanyak lima perusahaan, yaitu PT. Citatah turun dari 0,018398414 menjadi -0,014989569, PT. Indocement Tunggal Perkasa turun dari 0,001354078 menjadi -0,011479857, PT. Siantar Top turun dari 0,007201745
menjadi
-0,011479857,
PT.
0,002871954 menjadi-0,004602647, dan
Unilever
Ind.
Turun
dari
PT. Lippo Karawaci turun dari
0,025060172 menjadi 0,092042494. Tabel 4.3 Return Saham Perusahaan Akuisisi Kode Emiten SUL! BUMI HMSP CEKA NISP Rata-rata
Sebelum -0,003118496 0,027796827 0,012596413 0,016659929 0,003953964 0,011577727
Sesudah -0,007442942 0,006593407 -0,00903402 0,001452524 0,001731703 -0,001339866
Sumber: Data Diolah Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat rata-rata return saham dari kelima perusahaan yang melakukan merger dalam penelitian ini dengan periode 22 hari sebelum dan 22 hari sesudah mengalami penurunan sebesar 0,012917593 atau sebesar 1%. Rata-rata return minimum 22 hari sebelum dan sesudah melakukan akuisisi adalah -0,00903402 pada PT. H.M sampoerna dan return maksimum adalah 0,027796827 pada PT. Bumi Resource. Selain itu, tabel 4.3 juga dapat mengetahui rata-rata return saham pada masing-masing perusahaan berfluktuasi pada saat 22 hari sebelum dan 22 hari
65
sesudah akuisisi. Ternyata, tidak terdapat perusahaan akuisisi yang mengalami peningkatan return saham. Return pada PT.Sumalindo Jaya Lestari turun dari -0,003118496 menjadi -0,007442942, PT Bumi Resource turun dari 0,027796827 menjadi
0,006593407' PT H.M
0,012596413
-0,00903402,
menjadi
PT.
Sampoerna turun dari
Cahaya
Kalbar turun
dari
0,016659929 menjadi 0,001452524, dan PT. Bank NISP turun dari 0,003953964 menjadi 0,001731703. Tabel. 4.4 Volume Perdagangan Saham Perusahaan Merger Kade Emiten CTTH KLBF INTP STTP CP!N UNVR LPKR SRSN Rata-rata
Sebelum
Sesudah
0,0379656 0,0682326 0,0124035 0,0001424 0,0001769 0,0005642 0,0010632 0,0323638 0,0191140
0,0188848 0, 1751799 0,0032777 0,0002077 0,0002135 0,0015853 0,0033743 0,0213798 0,0280129
Sumber : Data diolah Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat rata-rata volume perdagangan saham dari kedelapan perusahaan yang melakukan merger dalam penelitian ini dengan periode 22 hari sebelum dan 22 hari sesudah mengalami peningkatan sebesar 0,008898836 atau sebesar 0,8%. Rata-rata volume perdagangan saham minimum 22 hari sebelum dan 22 hari sesudah melakukan merger adalah 0,0001424 pada PT. Siantar Top , dan rata-rata volume perdagangan saham maksimum adalah 0,1751799 pada PT. Kalbe Farma.
66
Selain itu, tabel 4.4 juga dapat mengetahui rata-rata volume perdagangan saham pada masing-masing perusahaan berfluktuasi pada saat 22 hari sebelum dan 22 hari sesudah pengumuman merger. Terdapat 5 perusahaan yang mengalami kenaikan volume perdagangan saham, yaitu PT. Kalbe Farma naik dari 0,0682326 menjadi 0,1751799, PT. Siantar Top naik dari 0,0001424 menjadi 0,0002077, PT. Charoen Phokphand naik dari 0,0001769 menjadi 0,0002135, PT. Unilever Ind. naik dari 0,0005642 menjadi 0,0015853 dan PT. Lippo Karawaci naik dari 0,0010632 menjadi 0,0033743. Sedangkan terdapat 3 perusahaan yang mengalami penurunan rata-rata volume perdagangan saham, yaitu PT. Citatah turun dari 0,0379656 menjadi 0,0188848, PT. Indocement Tunggal Perkasa turun dari 0,0124035 menjadi 0,0032777 dan PT. Sarasa Nugraha turun dari 0,0323638 menjadi 0,0213798. Tabel 4.5 Volume Perdagangan Saham Perusahaan Akuisisi Kode Emiten SUL! BUMI HMSP CEKA NISP Rata-rata
Sebelum
Sesudah
0,000165672 0,000608081 0,009814511 0,002673277 0,004224662 0,003497241
0,000427597 0,000231507 0,001457777 0,013816205 0,001185602 0,003423738
Sumber : Data Diolah Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat rata-rata volume perdagangan saharn dari kelima perusahaan yang melakukan merger dalam penelitian ini dengan periode 22 hari sebelum dan 22 hari sesudah mengalami penurunan sebesar
67
0,00007350 atau sebesar 0,007%. Rata-rata volume perdagangan saham minimum 22 hari sebelum dan 22 hari sesudah melakukan akuisisi adalah 0,000165672 pada PT. Sumalindo Lestari Jaya dan dan rata-rata volume perdagangan saham maksimum adalah 0,013816205 pada PT. Cahaya Kalbar. Selain itu, table 4.5 dapat mengetahui rata-rata volume perdagangan saham pada masing-masing perusahaan berfluktuasi pada saat 22 hari sebelum dan 22 hari sesudah akuisisi. Terdapat, 2 perusahaan yang mengalami kenaikan rata-rata volume perdagangan saham, yaitu PT. Sumalindo Lestari .Jaya naik dari 0,000165672 menjadi 0,000427597 dan PT. Cahaya Kalbar naik dari 0,002673277 menjadi 0,013816205. Sedangkan terdapat 3 perusahaan yang mengalami penurunan rata-rata volume perdagangan saham, yaitu PT. Bumi Resource turun dari 0,000608081 menjadi 0,000231507, PT. H.M Samporna turun dari 0,009814511 menjadi 0,001457777 dan
PT. Bank NISP turun dari 0,004224662 menjadi
0,001185602.
68
Tabel 4.6 Risiko Sistematis Perusahaan Merger Kode Emiten CTTH KLBF INTP STTP CPIN UNVR LPKR SRSN Rata-rata
Sebelum
0,064311447 0,218515123 0,733245481 0,685460524 0,038071245 0,315518768 1,546361196 -0,833005514 0,346059784 Sumber : Data d10lah
Sesudah
-0,874415343 -0,123911919 0,689153016 -0,429209078 0,822456126 -0,096146651 1,467139139 -9,323669374 -0,98357551
Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat rata-rata risiko sistematis dari kedelapan perusahaan yang melakukan merger dalam penelitian ini dengan periode 22 hari sebelum dan 22 hari sesudah mengalami penurunan sebesar 1,329635294. Rata-rata risiko sistematis minimum 22 hari sebelum dan 22 hari sesudah melakukan merger adalah -9,323669374 pada PT. Sarasa Nugraha dan rata-rata risiko sistematis maksimum adalah 1,546361196 pada PT. Lippo Karawaci. Tabel 4.6 juga dapat mengetahui rata-rata risiko sistematis pada masingmasing perusahaan berfluktuasi pada saat 22 hari sebelum dan 22 hari sesudah merger. Terdapat 1 perusahaan yang mengalami kenaikan rata-rata risiko sistematis, yaitu PT. Charoen Phokphand naik dari. 0,038071245 menjadi 0,822456126. Sedangkan terdapat 7 perusahaan yang mengahuni penurunan rata-rata risiko perusahaan merger, yaitu PT. Citatah turun dari 0,064311447 menjadi -
69
0,874415343, PT.
Kalbe Farma turun dari 0,218515123
menjadi -
0,123911919, PT. Indocement Tunggal Perkasa tumn dari 0,733245481 menjadi 0,689153016, PT. Siantar Top turun dari 0,685460524 menjadi 0,429209078, PT. Unilever Ind. turun dari 0,315518768 menjadi 0,096146651, PT.
Lippo Karawaci turun dari
1,546361196 menjadi
1,467139139 dan PT. Sarasa Nugraha turun dari -0,833005514 menjadi -9,323669374. Tabel 4.7 Risiko Sistematis Perusahaan Akuisisi Kode Emiten SUL! BUMI HMSP CEKA NISP Rata-rata
Sebelum 1, 133134332 3,851331843 0,787975761 -3,707507741 0,615451004 0,53607704
Sesudah -0,901912662 -0,22095823 -0,899761813 -0,307612872 1,379175812 -0,190213953
Sumber: Data D1olah Berdasarkan label 4. 7 dapat dilihat rata-rata risiko sistematis dari kelima perusahaan yang melakukan merger dalam penelitian ini dengan periode 22 hari sebelum dan 22 hari sesudah mengalami penurunan sebesar 0.726290993. Rata-rata risiko sistematis minimum 22 hari sebelum dan 22 hari sesudah melakukan akuisisi ada!ah -3,707507741 pada PT. Cahaya Kalbar dan ratarata risiko sistematis maksimum adalah 3,851331843 pada PT. Bumi Resource.
70
Tabel 4.7 juga dapat mengetahui rata-rata risiko s.istematis pada masingmasing perusahaan berfluktuasi pada saat 22 hari sebelum dan 22 hari sesudab merger. Terdapat, 2 perusahaan yang mengalami rai:a-rata kenaikan risiko sistematis, yaitu PT. Cahaya Kalbar naik dari -3,707507741 menjadi 0,307612872 dan PT.
Bank NISP naik dari
0,615451004 menjadi
1,379175812. Sedangkan terdapat 3 perusabaan akuisisi yang mengalami rata-rata penurunan risiko sistematis, yaitu PT. Sumalindo Lestari jaya turun dari 1,133134332 menjadi -0,901912662, PT. Bumi Resource tmun dari 3,851331843 menjadi -0,22095823, dan PT
H.M Sampoerna turun dari
0,787975761 menjadi-0,899761813. Tabel 4.8 Rasio Profitabilitas =NO! per Sales Perusahaan Merger· KodeEmiten CTTH KLBF INTP STTP CPIN UNVR LPKR SRSN Rata-Rata
Sebelum 0,157913394 0,259376897 0,248612329 0,139763304 0,028627573 0,222261871 0,054243446 -0,202472054
Sesudah -0,017611723 0.623659056 0,204451867 0,063802546 0,045776161 0,224489559 0,258784669 0, 138468244
0,113540845
0,192727547
Sumber : Data Diolah Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat rata-rata NO! per Sales dari kedelapan perusahaan yang melakukan merger dalam penelitian ini dengan periode 2 tahun sebelum dan 2 tahun mengalami kenaikan sebesar 71
0,079186702 atau sebesar 8%. Rata-rata NO! per sales minimum adalah 0,202472054 pada PT. Sarasa Nugraha, dan rata-rata NOI per sales maksimum adalah 0.623659056 pada PT. Kalbe Farma. Tabel 4.8 juga dapat mengetahui rata-rata NOI per Sales pada 2 talmn sebelum dan 2 tahun sesudah merger. Terdapat 5 perusahaan yang mengalami peningkatan rata-rata NOI per Sales sesudah pengumuman merger, yaitu PT. Kalbe Farma naik dari 0,259376897 menjadi 0.623659056, PT. Charoen Phokphand naik dari 0,028627573 menjadi 0,045776161 , PT. Unilever Indonesia naik dari 0,222261871 menjadi 0,224489559, PT. Lippo Karawaci naik dari 0,054243446 menjadi 0,258784669 dan PT. Sarasa Nugrahan naik dari -0,202472054 menjadi 0,138468244 . Sedangkan terdapat 3 perusahaan yang mengalami penurunan rata-rata
NOI per Sales sesudal1 merger, yaitu PT. Citatah turun dari 0,157913394 menjadi -0,017611723,
PT.
Indocement Tunggal
Perkasa turun dari
0,248612329 menjadi 0,204451867, dan PT. Siantar Top turun dari 0,139763304 menjadi 0,063802546.
72
Tabel 4.9 Rasio Profitabilitas = NOi per Sales Perusahaan akusisi KodeEmiten SUL! BUMI HMSP CEKA NISP Rata-Rata
Sebelum 0,027494873 -0,13571804 • 0, 193255739 0,00472523 0,209543005 0,059860161
Sesudah -0,101123006 0, 173103227 0,168023795 0,01753183 0,309416028 0, 113390375
Sumber : Data Diolah Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat rata-rata NO! per Sales dari kelima perusahaan yang melakukan akuisisi dalam penelitian ini dengan periode 2 tahun sebelum dan 2 tahun mengalami kenaikan sebesar 0.053530213 atau sebesar 5%. Rata-rata NOi per sales minimum adalah -0,101123006 pada PT. Sumalindo Lestari Jaya, dan rata-rata NO! per sales maksimum adalah 0,309416028 pada PT. Bank NISP. Tabel 4.9 juga dapat mengetahui rata-rata NOi per Sales pada 2 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah akuisisi. Terdapat 3 perusahaan yang mengalami peningkatan rata-rata NOi per Sales setelah pengumuman akuisisi, yaitu, PT. Bumi Resource naik dari -0,13571804 menjadi 0,173103227, PT. PT. Cahaya Kalbar naik dari 0,00472523 me11jadi 0,01753183, dan PT. Bank NISP naik dari 0,209543005 menjadi 0,309416028. Sedangkan terdapat 2 perusahaan yang mengalami penurunan NOi per
Sales setelah pengumuman akuisisi yaitu PT. Sumalindo Lestari Jaya turun
73
dari 0,027494873 menjadi -0,101123006, dan PT. HM. Sampoerna turun dari 0, 193255739 menjadi 0, 168023795.
Tabel 4.10 Rasio Profitabilitas = NOI per Total Asset Perusahaan Merger KodeEmiten CTTH KLBF INTP STTP CPIN UNVR LPKR SRSN Rata-Rata
Sebelum 0,035268424 0, 194972987 0,028953304 0, 104062969 0,045090064 0,310069263 0,009667955 -0, 104965967 0,077889875
Sesudah -4,72137E-05 0,065902511 0,032270441 0,083566457 0,321832338 0, 148063949 0,013740942 0,04858216 0,089238948
Sumber : Data Diolah Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat rata-rata NO! per Total Assets dari kedelapan perusahaan yang melakukan merger dalan1 penelitian ini dengan periode 2 tahun sebelum dan 2 tahun mengalami kenaikan sebesar 0.011349073 atau sebesar 1%. Rata-rata NO! per Total Asset minimum adalah -4,72137E-05 pada PT. Citatah dan rata-rata NO! per Total Asset maksimum
adalah 0,321832338 pada PT. Charoen Phokphand. Tabel 4.10 juga dapat mengetahui rata-rata NO! per Total Asset pada 2 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah merger. Terdapat 4 perusahaan yang mengalami peningkatan rata-rata NO! per Total Asset setelah pengumuman merger yaitu, PT. Indocement Tunggal Perkasa naik dari dari 0,028953304 menjadi 0,032270441, PT. Charoen Phokphand naik dari 0,045090064 menjadi 0,321832338, PT. Lippo Karawaci naik dari 0,009667955 menjadi 74
0,013740942, clan PT. Sarasa Nugraha naik clari ··0,104965967 menjac\i 0,04858216. Sec\angkan terc\apat 3 perusahaan yang mengalami penurunan rata-rata
NOi per Total Asset sesuclah pengumuman merger, yaitu PT. Citatah turun clari 0,035268424 menjac\i -4,72137E-05, PT. Kalbe Parma turun c\ari 0,194972987 menjac\i 0,065902511, PT. Siantar Top 1urun clari 0,104062969 menjac\i 0,083566457, clan PT. Unilever Indonesia c\ari 0,310069263 menjac\i 0,148063949. Tabel 4.11 Rasio Profitabilitas = NOI per Total Asset Perusahaan Akuisisi Kode Emiten SUL! BUMI HMSP CEKA NISP Rata-Rata
Sebelum 0,012568126 -0,003767904 0, 172534937 -0,001341588 0,011647825 0,038328279
Sesudah -0,035526879 -0,003767904 0,226934353 0,019594723 0,008531929 0,056183677
Sumber : Data Diolah Berclasarkan tabel 4. 11 dapat dilihat rata-rata NOi per Total Asset dari kelima perusahaan yang melakukan akuisisi dalam penelitian ini dengan periode 2 tahun sebelum clan 2 tahun mengalami peningkatan sebesar 0,017855397 atau sebesar 2%. Rata-rata NOi per Total Asset minimum adalah -0,001341588 pada PT. Cahaya Kalbar clan rata-rata NOi per Total Asset maksimum aclalah 0,226934353 pada PT. H.M Sampoerna.
75
Tabel 4.11 juga dapat mengetahui rata-rata NO! per Total Asset pada 2 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah akuisisi. Terdapat 3 perusahaan yang mengalami peningkatan rata-rata NO! per Total Assets setelah pengumuman akuisisi, yaitu, PT. Bumi Resource naik -0,003767904 dari menjadi 0,003767904,
PT
H.M
Sampoerna naik
0,172534937
menjadi
dari
0,226934353 dan PT. Cahaya Kalbar naik dari -0,001341588 menjadi 0,019594723. Sedangkan terdapat 2 perusahaan yang mengalami penurunan NO! per
Total Asset setelah pengumuman akuisisi yaitu PT. Sumalindo Lestari Jaya turun dari 0,012568126 menjadi -0,035526879, dan PT. Bank NISP turun dari 0,011647825 menjadi 0,008531929. Tabel 4.12 Rasio Profitabilitas = NOi per Total Capital Perusahaan Merger Kode Emiten CTTH KLBF INTP STTP CPlN UNVR LPKR SRSN
Sebelum 0,379487272 0,231665089 0,409329931 0,135578031 0,102141437 0,518650291 0,015531991 -1,419970516
Sesudah 0,002957698 0,805859129 0,14975673 0,097723902 0, 193994023 0,639749618 0,126994237 0,174666409
Rata-Rata
0,046551691
0,273962718
Sumber: Data D1olah Berdasarkan tabel 4.12 dapat dilihat rata-rata NO! per Total Capital dari kedelapan perusahaan yang melakukan merger dalam penelitian ini dengan
76
Tabel 4.13 Rasio Profitabilitas = NOI per Total Capital Perusahaan Akuisisi Kode Emiten SUL! BUMI HMSP CEKA NISP Rata-Rata
Sebelum
Sesudah
0,047298526 0,021661797 0,010707567 0,305422799 0,346473707 0,535686884 -0,000737206 0,02613488 0, 157604391 0,081811861 0, 112269397 0, 194143644 Sumber : Data D10lah Berdasarkan tabel 4.13 dapat dilihat rata-rata NO! per Total Capital dari kelima perusahaan yang melakukan akuisisi dalarn penelitian ini dengan periode 2 tahun sebelum dan 2 tahun mengalami peningkatan sebesar 0,081874247 atau sebesar 8%. Rata-rata NO! per Total Capital minimum adalah -0,000737206 pada PT. Cahaya Kalbar, clan rata-rata NO! per Total
Capital maksimum adalah 0,535686884 pada PT. H.M Sampoema. Tabel 4.13 juga dapat mengetahui rata-rata NO! per Total Capital pada 2 tahun sebelum clan 2 tahun sesuclah akuisisi. Terclapat 3 perusahaan yang mengalami peningkatan rata-rata NOi per Total Capital setelah pengumuman akuisisi, yaitu, PT. Bumi Resource naik clari 0,010707567 menjadi 0,305422799, PT H.M Sampoerna naik clari 0,346473707 menjadi clari 0,535686884 clan PT. Cahaya Kalbar naik clari -0,00073 7206 menjadi 0,02613488.
7Q
Sedangkan terdapat 2 perusahaan yang mengalami penurunan NO! per Total Capital setelah pengumuman akuisisi yaitu PT. Sumalindo Lestari Jaya turun dari 0,04 7298526 menjadi 0,021661797 , dan PT. Bank NISP turun dari 0,157604391menjadi0,081811861. Tabel 4.14 Rasio Profitabilitas =NI per Sales Perusahaan Merger Kode Emiten CTTH KLBF INTP STTP CPIN UNVR LPKR SRSN Rata-Rata
Sebelum -0,265644654 -0,002304227 -0,096526692 0, 149092755 0,024376928 0,163000512 0,249991482 -0,216058488 0,000740952
Sesudah -1,325569231 0,354526471 0, 112384525 0,059852832 0,00640265 0, 159339829 0, 17983 8644 0,115637564 -0,042198339
Sumber : Data Diolah Berdasarkan label 4. l 4dapat dilihat rata-rata NJ per Sales dari kedelapan perusahaan yang melakukan merger dalam penelitian ini dengan periode 2 tahun sebelum dan 2 tahun mengalami penurunan sebesar 0.042939291 atau sebesar 4%. Rata-rata NI per Sales minimum adalah 0,00640265 pada PT. Charoen Phokphand dan rata-rata NI per Sales maksimum adalah 0,354526471 pada PT. Kalbe Farma. Tabel 4.14 juga dapat mengetahui rata-rata NI per Sales pada 2 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah merger. Terdapat 3 perusahaan yang mengalami peningkatan rata-rata NI per Sales sesudah pengumuman merger, yaitu PT.
79
Kalbe Farma naik dari -0,002304227 menjadi 0,354526471, PT. Indocement Tunggal Perkasa naik dari -0,096526692 menjadi 0,112384525 dan PT. Sarasa Nugraha naik dari -0,216058488 menjadi 0,115637564. Sedangkan terdapat 5 perusahaan yang mengalami penurunan rata-rata NI
per Sales sesudah pengumuman merger, yaitu PT. Citatah turun dari 0,265644654 menjadi -1,325569231, PT. Siantar Top turun dari 0,149092755 menjadi 0,059852832, PT. Charoen Phokphand turun dari 0,024376928 menjadi 0,00640265, PT. Unilever Indonesia turun dari 0,163000512 menjadi 0,159339829 dan PT Lippo Karawaci turun dari 0,249991482 menjadi 0,179838644. Tabel 4.15 Rasio Profitabilitas =NI per Sales Perusahaan Akuisisi Kode Emiten SUL! BUMI HMSP CEKA NlSP Rata-Rata
Sebelum
Sesudah
-0,171418834 0,22599994 0,121915968 -0,034405861 0,158313165 0,060080875
-0, 18830541 0,080166939 0, 132083921 0,012038894 0,215558125 0,050308494
Sumber : Data Diolah Berdasarkan tabel 4.15 dapat dilihat rata-rata NI per sales dari kelima perusahaan yang melakukan akuisisi dalam penelitian ini dengan periode 2 tahun sebelum dan 2 tahun mengalami peningkatan sebesar 0.009772382 atau sebesar 1%. Rata-rata NI per Sales minimum adalah -0, 18830541 pada PT.
80
Bumi Resource dan rata-rata NI per Sales maksimum adalah 0,22599994 pada PT. Bumi Resource. Tabel 4.15 juga dapat mengetahui rata-rata NI per Sales pada 2 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah akuisisi. Terdapat 3 perusahaan yang mengalami peningkatan rata-rata NI per Sales setelah pengumuman akuisisi, yaitu PT. HM. Sampoerna naik dari 0, 121915968 menjadi 0, 132083921, PT. Cahaya Kalbar naik dari -0,034405861 menjadi 0,012038894 dan PT. Bank NISP naik dari 0,158313165 menjadi 0,215558125. Sedangkan terdapat 2 perusahaan yang mengalami penurunan NI per
Sales setelah pengumuman akuisisi yaitu PT. Sumalindo Lestari Jaya turun dari -0,171418834 menjadi -0,18830541 , dan PT. Bumi Resource turun dari 0,22599994 menjadi 0,080166939. Tabel 4.16 Rasio Profitabilitas = ROE Perusahaan Merger Kode Emiten CTTH KLBF INTP STTP CPIN UNVR LPKR SRSN Rata-Rata
Sebelum -0,590075148 1,965184547 -0,192973984 0,138794203 0,047638065 0,379739628 0,210103404 -3,26040509 -0, 162749297
Sesudah 0,106707013 0,207608304 0,04243528 0,077171787 -0,01900078 0,45400605 0,089269298 0,135900785 0,136762217
Sumber : Data Diolah
01
Berdasarkan tabel 4.16 dapat dilihat rata-rata ROE dari kedelapan perusahaan yang melakukan merger dalam penelitian ini dengan periode 2 tahun sebelum dan 2 tahun mengalami peningkatan sebesar 0.299511514 atau sebesar 30%. Rata-rata ROE minimum adalah -3,26040509 pada PT. Sarasa Nugraha dan rata-rata ROE maksimum adalah 1,965184547 pada PT. Kalbe Farma. Tabel 4.16 juga dapat mengetahui rata-rata ROE pada 2 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah merger. Terdapat 4 perusahaan yang mengalami peningkatan rata-rata ROE sesudah pengumuman merger, yaitu PT. Citatah naik dari -0,590075148 menjadi 0,106707013, PT. Indocement Tunggal Perkasa naik dari -0, 192973984 menjadi 0,04243528, PT. Unilever Indonesia naik dari 0,379739628 menjadi 0,45400605 dan PT. Sarasa Nugraha naik dari -3,26040509 menjadi 0,135900785. Sedangkan terdapat 4 perusahaan yang mengalami penurunan rata-rata ROE sesudah pengumuman merger, yaitu PT. Kalbe Farma turun dari
1,965184547 menjadi 0,207608304, PT. Siantar Top turun dari 0,138794203 menjadi 0,077171787, Charoen Phokphand turun dari 0,047638065 menjadi 0,01900078, dan PT. Lippo Karawaci turun dari 0,210103404 menjadi 0 ,089269298.
Tabel 4.17 Rasio Profitabilitas = ROE Perusahaan Akuisisi Kode Emiten SULI BUMI HMSP CEKA NISP
Sebelum -0,180923781 0,033408992 0,216253767 -0,019683733 0, 119797236
Sesudab -0,180923781 -0,121772073 -0,405228937 -0,021502552 -0,056534281
Rata-Rata
0,033770496
-0,420581599
Sumber : Data Diolah Berdasarkan tabel 4.17 dapat dilihat rata-rata ROE dari kelima perusahaan yang melakukan akuisisi dalam penelitian ini dengan periode 2 tahun sebelum dan 2 tahun mengalami penurunan sebesar 0.454352096 atau sebesar 45%. Rata-rata ROE minimum adalah -1,497870153 pada PT. Sumalindo Jaya Lestari dan rata-rata ROE maksimurn adalah 0,216253767 pada PT. HM. Sampoerna. Tabel 4.17 juga dapat mengetahui rata-rata ROE pada 2 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah akuisisi. Ternyata tidak terdapat perusahaan yang mengalami peningkatan sesudah akuisisi melainkan semua perusahaan akuisisi yang menjadi sample dalam penelitian ini mengalami penurunan ROE yaitu PT. Sumalido jaya turun dari -0,180923781 menjadi -0,180923781, PT. Bumi Resource turun dari 0,033408992 menjadi -0,121772073, PT. HM. Sampoerna turun dari 0,216253767 menjadi -0,405228937, PT. Cahaya
00
Kalbar turun dari -0,019683733 menjadi -0,021502552, dan PT. Bank NISP turun dari 0, 119797236 menjadi -0,056534281. Tabel 4.18 Rasio Pertumbuhan = Tingkat Penjualan Perusahaan Merger Kode Emiten CTTH KLBF INTP STTP CPIN UNVR LPKR SRSN Rata-Rata
Sebelum 0,326808869 0,358311505 0,3575783 0,395137208 0,307237068 0,266170988 0,331528108 0,114202131 0,307121772
Sesudah 0,365323362 3,973788599 0,368176617 0,285094594 0,323562604 0,291042401 0,317636762 0,037502218 0,745265894
Sumber : Data Diolah Berdasarkan tabel 4.18 dapat dilihat rata-rata tingkat penjualan dari kedelapan perusahaan yang melakukan merger dalan1 penelitian ini dengan periode 2 tahun sebelum dan 2 tahun mengalami peningkatan sebesar 0.438144122 atau sebesar 44%. Rata-rata tingkat penjualan minimum adalah 0,037502218 pada PT. Sarasa Nugraha dan rata-rata tingkat penjualan
maksimum adalah 3,973788599 pada PT. Kalbe Farma. Tabel 4.18 juga dapat mengetahui rata-rata tingkat penjulan pada 2 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah merger. Terdapat 5 perusahaan yang mengalami peningkatan rata-rata tingkat penjualan sesudah pengumuman merger, yaitu PT. Citatah naik dari 0,326808869 menjadi 0,365323362, PT. Kalbe Farma naik dari 0,358311505 menjadi 3,973788599, PT. lndocement Tunggal Perkasa naik dari 0,3575783 menjadi 0,368176617, PT. Charoen QA
Phokphand naik dari 0,307237068 menjadi 0,323562604, dan PT. Unilever Indonesia naik dari 0,266170988 menjadi 0,291042401. Sedangkan terdapat 3 perusahaan yang mengalami penurunan rata-rata tingkat penjualan sesudah pengumuman merger, yaitu PT. Siantar Top turun dari 0,395137208 menjadi 0,285094594, PT. Lippo Karawaci tmun dari 0,331528108 menjadi 0,317636762, dan PT. Sarasa Nugraha turun dari 0,114202131menjadi0,037502218. Tabel 4.19 Rasio Pertumbuhan = Tingkat Penjualan Perusahaan Akuisisi Kode Emiten SUL! BUMI HMSP CEKA NISP Rata-Rata
Sebelum 0,35087646 1,947459339 0,305188578 0,272621942 0,30224046 0,635677356
Sumber: Data Diolah
Sesudah 0,32641585 0,79866872 0,29940022 0,52435583 0,4990948 0,48958709
·-
Berdasarkan tabel 4.19 dapat dilihat rata-rata tingkat penjualan dari kelima perusahaan yang melakukan akuisisi dalam penelitian ini dengan periode 2 tahun sebelum dan 2 tahun mengalami penurunan sebesar 0.14609027 atau sebesar 15%. rata-rata tingkat penjualan minimum adalah 0,272621942 pada PT. Cahaya Kalbar dan rata-rata tingkat penjualan maksimum adalah 1,947459339 pada PT. Bumi Resource. Tabel 4.19 juga dapat mengetahui rata-rata tingkat penjualan pada 2 tahun sebelum dan 2 talmn sesudah akuisisi. Terdapat 2 perusahaan yang
mengalami peningkatan
rata-rata tingkat penjulan setelah pengumuman
akuisisi, yaitu PT. Cahaya Kalbar naik dari 0,272621942 menjadi 0,52435583, dan PT. Bank NISP naik dari 0,30224046 menjadi 0,4990948. Sedangkan terdapat 3 perusahaan yang mengalami penurunan tingkat penjualan setelah pengumuman akuisisi yaitu PT. Sumalindo Jaya Lestari turun dari 0,35087646 menjadi 0,32641585, PT. Bumi Resource turun dari 1,947459339 menjadi 0,79866872, dan PT. HM. Sampoerna turun dari 0,305188578 menjadi 0,29940022. Tabel 4.20 Rasio Pertumbuhan = Laba Operasi Bersih Perusaharu1 Merger Kade Emiten
Sebelum
Sesudah
CTTH KLBF INTP STTP CPIN UNVR LPKR
0,388757384 0,23070471 0,380904899 0.209172686 1,626855337 0, 170854071 1,577189974
7,839505125 1,382321764 0,565576181 0,492389511 0,558451649 0,228175588 0,254726959
SRSN
0,742787356
-0,186722708
Rata-Rata
0,665903302
1,391803009
Sumber : Data Diolah Berdasarkan label 4.20 dapat dilihat rata-rata pertumbuhan laba operasi bersih dari kedelapan perusahaan yru1g melakukan merger dalam penelitian ini dengan periode 2 tahun sebelum dan 2 tahun mengalami peningkatan sebesar 0. 725899707 atau sebesar 72,5%. Rata-rata pertumbuhan laba operasi bersih
minimum adalah
pada PT. Sarasa Nugraha -0, 186722708 dan rata-rata
pertumbuhan laba operasi bersih maksimum adalah pada 7,839505125 pada PT. Citatah. Tabel 4.20 juga dapat mengetahui rata-rata pe1tumbuhan laba operasi bersih pada 2 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah merger. Terdapat 5 perusahaan yang mengalami peningkatan rata-rata pertumbuhan laba operasi bersih
sesudah
pengumuman
merger,
yaitu
PT.
Citatah
naik
dari
0,388757384 menjadi 7,839505125, PT. Kalbe Farma naik dari 0,23070471 menjadi
1,382321764,
PT.
Indocement
Tunggal
Perkasa
naik
dari
0,380904899 menjadi 0,565576181, PT. Siantar Top naik dari 0.209172686 menjadi 0,492389511, dan PT. Unilever Ind. naik dari 0,170854071 menjadi 0,228175588. Sedangkan terdapat 3 perusahaan yang mengalami penurunan rata-rata pertumbuhan laba operasi bersih sesudah pengumuman merger, yaitu PT. Charoen Phokphadnd turun dari 1,626855337 menjadi 0,558451649, PT. Lippo Karawaci turun dari 1,577189974 menjadi 0,254726959, dan PT. Sarasa Nugraha turun 0,742787356 dari menjadi -0,186722708.
0'7
Tabel 4.21 Rasio Pertumbuhan = Laba Operasi Bersih Perusahaan Akuisisi Kade Emiten SUL! BUMI HMSP CEKA NISP Rata-Rata
Sebelum 0,593208132 -4, 108695252 0, 157695427 -0, 155487672 0,235516878 -0,655552497
Sesudah -0,613118788 0,462026021 -0,028056017 9,049555404 0,300150618 1,834111447
Sumber : Data Diolah Berdasarkan tabel 4.21 dapat dilihat rata-rata pertumbuhan laba operasi bersih dari kelima perusahaan yang melakukan akuisisi dalarn penelitian ini dengan periode 2 tahun sebelum dan 2 talmn mengalami peningkatan sebesar 2,489663945. Rata-rata pertumbuhan laba operasi bersih minimum adalah 4, 108695252 pada PT. Bumi Resource, dan rata-rata pertumbuhan laba operasi
bersih maksimum adalah 9,049555404 pada PT. HM. Sampoerna. Tabel 4.21 juga dapat mengetahui rata-rata pertumbuhan laba operasi bersih pada 2 talrnn sebelum dan 2 tahun sesudah alrnisisi. Terdapat 3 perusahaan yang mengalami peningkatan rata-rata pe1tumbuhan laba operasi bersih setelah pengumuman akuisisi, yaitu PT. Bumi Resource naik dari 4,108695252 menjadi 0,462026021, PT. Cahaya Kalbar naik dari 0,155487672 menjadi 9,049555404, dan PT.
Bank NISP naik dari
0,235516878 menjadi 0,300150618. Sedangkan terdapat 2 perusahaan yang mengalami penmunan rata-rata pe1tumbuhan !aha opersi bersih setelah pengumum an akuisisi yaitu PT. 00
Sumalindo Jaya Lestari turun dari 0,593208132 menjadi -0,613118788, dan PT. HM. Sampoerna turun dari 0,157695427 menjadi -0,028056017. Tabel 4.22 Rasia Pe1tumbuhan = Laba Bersih Perusahaan Merger KodeEmiten
Sebelum
CTTH KLBF INTP STTP CPIN UNVR LPKR SRSN Rata-Rata
Sesudah
0,624117128 -1,215795163 3, 195846348 0,083895462 -0,498127528 0,194772597 0,852517128 0,624481283
0,531016196 -1,898735335 -0,656100837 0,862222974 0, 135965139 0,24269386 0,330005957 0,031991177
0,482713407
-0,052617609
Sumber : Data Diolah Berdasarkan tabel 4.22 dapat dilihat rata-rata peitumbuhan laba bersih dari kedelapan perusahaan yang melakukan merger dalam penelitian ini dengan periode 2 tahun sebelum dan 2 tahun mengalami peningkatan sebesar penurunan sebesar 0,535331016 atau sebesar 53,5%. Rata-rata pertumbuhan laba bersih minimum adalah pada -1,898735335 pada PT. Kalbe Farma, dan rata-rata pertumbuhan laba bersih maksimum adalah 3,195846348 pada PT.Indocement Tunggal Perkasa. Tabel 4.22 juga dapat mengetahui rata-rata perturnbuhan laba bersih pada 2 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah merger. Terdapat 3 perusahaan yang mengalami
peningkatan
rata-rata
pertumbuhan
laba
bersih
sesudah
QO
pengumuman merger, yaitu PT. Siantar Top naik dari 0,083895462 menjadi 0,862222974, PT Charoen Phokphand naik dari -0,498127528 menjadi 0,135965139, dan PT. Unilever Ind. naik dari
0,194772597 menjadi
0,24269386. Sedangkan terdapat 5 perusahaan yang mengalami penurunan rata-rata laba bersih sesudah pengumuman merger, yaitu PT. Citatah turun dari 0,624117128
menjadi
0,531016196, PT. Kalbe Farma turun dari -
1,215795163 menjadi -1,898735335, PT Indocement Tunggal Perkasa turun dari 3,195846348 menjadi -0,656100837, PT Lippo Karawaci turun dari 0,852517128 menjadi 0,330005957, dan PT Sarasa Nugraha turun dari 0,624481283 menjadi 0,031991177. Tabel 4.23 Rasio Pertumbuhan = Laba Bersih Perusahaan Akuisisi Kade Emiten SUL! BUMI HMSP CEKA NISP Rata-Rata
Sebelum 5, 113742982 -6,57982744 0,179139034 0,986588104 0,285997202 -0,002872024
Sesudah 2,457194688 0,088891242 0,209522945 2,941772828 0,363167294 l,2121098
Sumber : Data Diolah Berdasarkan tabel 4.23 dapat dilihat rata-rata pertumbuhan laba bersih dari kelima perusahaan yang melakukan akuisisi dalan1 penelitian ini dengan periode 2 tahun sebelum dan 2 tahun mengalami peningkatan sebesar 1,214981823. Rata-rata pertumbuhan laba bersih minimum adalah -
011
6,57982744 pada PT. Bumi Resource, dan rata-rata pertumbuhan laba operasi bersih maksimum adalah 5,113742982 pada Sumalindo Jaya Lestari. Tabel 4.23 juga dapat mengetahui rata-rata pertumbuhan laba bersih pada 2 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah akuisisi. Terdapat 4 perusahaan yang mengalami peningkatan
rata-rata pertumbuhan laba operasi bersih setelah
pengumuman akuisisi, yaitu PT. Bumi Resource 11aik dari -6,57982744 menjadi 0,088891242 , PT. HM. Sampoerna naik dari 0,179139034 menjadi 0,209522945 , PT. Cahaya Kalbar naik dari
0,986588104 menjadi
2,941772828, dan PT. Bank NISP naik dari 0,285997202 menjadi 0,363167294. Sedangkan terdapat 1 perusahaan yang mengalami penurunan rata-rata pertumbuhan laba bersih setelah pengumuman akuisisi yaitu PT. Sumalindo .Taya Lestari turun dari 5,113742982 menjadi 2,457194688.
01
Tabel 4.24 Rasio Pe1tumbuhan = Laba per saham Pemsahaan Merger Kode Emiten CTTH KLBF lNTP STTP CP!N UNVR LPKR SRSN Rata-Rata
Sebelum 2, I 427662 I 2 -0,878083091 0, 729756863 -0,035881034 -0,57664556 -0,035728407 0,551899394
Sesudah
0, I 94773008
0,199616374 0,397799519 I ,016792951 -0,03361697 0,39463977 0,035220451 -0,061508075 -0,005898302
0,261607173
0,242880715
Sumber : Data Diolah Berdasarkan tabel 4.24 dapat dilihat rata-rata pertumbuhan laba per saham dari kedelapan perusahaan yang melakukan merger dalam penelitian ini dengan periode 2 tahun sebelum dan 2 tahun mengalami penurunan sebesar 0.018726459. Rata-rata pertumbuhan laba per :mham minimum adalah -0,878083091 pada PT. Kalbe Farma, dan rata-rata laba per saham maksimum adalah 2,142766212 pada PT. Citatah. Tabel 4.24 juga dapat mengetahui rata-rata pertumbuhan laba per saham pada 2 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah merger. Terdapat 5 perusahaan yang mengalami peningkatan rata-rata pertumbuhan laba per saham sesudah pengumuman merger, yaitu PT. Kalbe Farma naik dari -0,878083091 menjadi 0,397799519, PT. Siantar Top naik dari -0,035881034 menjadi -0,03361697, PT.
Indocement Tunggal Perkasa naik dari 0,729756863
menjadi
(\')
· · · · · - · · · · · · ·- · ':'~ ~': "~ 1,016792951, PT. Charoen Phakphand naik dari -0,57664556 menjadi 0,39463977, dan PT. Unilever Ind. naik dari -0,035728407 menjadi 0,035220451. Sedangkan terdapat 3 perusahaan yang mengalami penurunan rata-rata pertumbuhan laba per saham sesudah pengumuman merger, yaitu PT. Citatah tmun dari 2,142766212 menjadi 0,199616374, PT. Lippa Karawaci turun dari 0,551899394 menjadi -0,061508075, dan PT. Sarasa Nugraha turun dari 0,194773008 menjadi -0,005898302. Tabel 4.25 Rasia Pertumbuhan = Laba per saham Perusahaan Akuisisi Kode Emiten SUL! BUMI HMSP CEKA NISP
Rata-Rata
Sebelum 26, 15326175 -0,910445733 0,0541648 0,597074197 0,264267359 5,231664475
Sesudah -0,564613349 2,946619624 0,067331295 1,415977247 0,09970522 0, 793004007
Sumber : Data Dialah Berdasarkan tabel 4.25 dapat dilihat rata-rata pertumbuhan laba per saham dari kelima perusahaan yang melakukan akuisisi dalam penelitian ini dengan periode 2 tahun sebelum dan 2 tahun mengalami penurunan sebesar 4,438660468. Rata-rata pertumbuhan laba per saham minimum adalah 0,910445733 pada PT. Bumi Resource, dan rata-rata pertumbuhan laba
operasi bersih maksimum adalah 26,15326175 pada PT. Sumalindo Jaya Lestari. Tabel 4.25 juga dapat mengetahui pertumbuhan rnta-rata laba per saham pada 2 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah akuisisi. Terdapat 3 perusahaan yang mengalami peningkatan
rata-rata laba operasi bersih setelah
pengumuman akuisisi, yaitu PT. Bumi Resource naik dari -0,910445733 menjadi 2,946619624, PT. HM. Sampoerna naik dari 0,0541648 menjadi 0,067331295
, dan PT. Cahaya Kalbar dari 0,597074197 menjadi
1,415977247. Sedangkan terdapat 2 perusahaan yang mengalami penurunan laba per saham setelah pengumuman akuisisi yaitu PT. Sumalindo Jaya Lestari turun dari 26,15326175
menjadi -0,564613349, dan PT. Bank NISP turun dari
0,264267359 menjadi 0,09970522 . Tabel 4.26 Rasio Penilaian = PER Perusahaan Merger Kade Emiten
Sebelum -2,5325
CTTH KLBF INTP STTP CPIN UNVR LPKR
0,465 -17,3375 7,685 1,245 16,5175 3.96625 -4,26125
SRSN Rata-Rata
0,7184375
Sumber : Data Diolah
Sesudah -0,305 4,83375 0,08875 10,83625 5.4425 19,47625 14,43375 5.4775 7,53546875
Berdasarkan tabel 4.26 dapat dilihat rata-rata Price Earning Ratio(PER) dari kedelapan perusahaan yang melakukan merger dalam penelitian ini dengan periode 2 tahun sebelum dan 2 tahun mengalami peningkatan sebesar 6,81703125. Rata-rata PER minimum adalah -17,3375 pada PT. Indocement Tunggal Perkasa, dan PER maksimum adalah 19,47625 pada PT. Unilever Indonesia. Tabel 4.26 juga dapat mengetahui rata-rata PER pada 2 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah merger. Temyata dari kedelapan perusahaan merger yang menjadi sampel dalam penelitian ini mengalami peningkatan PER yaitu, PT Citatah naik dari -2,5325 menjadi -0,305, PT. Kalbe Farma naik dari 0,465 menjadi 4,83375, PT. Indocement Tunggal Perkasa naik dari -17,3375 menjadi 0,08875, PT. Siantar Top naik dari 7,685 menjadi 10,83625, PT. Charoen Phokphand naik dari 1,245 menjadi 5,4425, PT. Unilever Ind. naik dari 16,5175 menjadi 19,47625, PT. Lippo Karawaci naik dari 3,96625 menjadi 14,43375, dan PT. Sarasa Nugraha naik dari -4,26125 menjadi 5,4775.
O<;
Tabel 4.27 Rasio Penilaian =PER Perusahaan Akuisisi Kode Emiten SUL! BUMI HMSP CEKA NISP Rata-Rata
Sebelum -23,7 237,34375 13,51 4,63875 12,04125 48,76075
Sesudah -0,5 292,1225 12,33375 33,8825 19,60125 71,488
Sumber: Data Diolah Berdasarkan tabel 4.27 dapat dilihat rata-rata PER dari kelima perusahaan yang melakukan akuisisi dalam penelitian ini dengan periode 2 tahun sebelum dan 2 tahun mengalami peningkatan sebesar 22,72725. Ratarata PER minimum adalah -23,7 pada Sumalindo Jaya Lestari, dan rata-rata PER maksimum adalah 292,1225 pada PT. Bumi Resource.
Tabel 4.27 juga dapat mengetahui rata-rata PER pada 2 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah akuisisi. Terdapat 4 perusahaan yang mengalami peningkatan
rata-rata PER setelah pengumuman akuisisi, yaitu PT.
Sumalindo Lestari Jaya naik dari -23.7 menjadi -0,5, PT. Bumi Resource naik dari 237,34375 menjadi 292,1225, PT. Cahaya Kalbar dari 4,63875 menjadi 33,8825, dan PT. Bank NISP naik dari 12,04125 merrjadi 19,60125. Sedangkan terdapat I perusahaan yang mengalami penurunan PER setelah pengumuman akuisisi yaitu HM. Sampoerna turun dari 13,51 menjadi 12,33375.
Rasio Penilaian =
Tabel 4.28 Rasio harga pasar terhadap nilai buku Perusahaan Merger
Kode Emiten
Sebelum
Sesudah
CTTH KLBF INTP STTP CPIN UNVR LPKR
1,318 11,609 8,935 1,937 0,603 14,289 1,095
-0,703 4,605 2,034 I, 198 0,708 13,799 2,103
SRSN
43,854
0, I 85
Rata-Rata
10,455
2,991
Sumber: Data Diolah Berdasarkan tabel 4.28 dapat dilihat rata-rata Rasio harga pasar terhadap nilai buku/ Price Book Value (PBV) dari kedelapan perusahaan yang melakukan merger dalam penelitian ini dengan periodc: 2 tahun sebelum dan 2 tahun mengalami penurunan sebesar 7,464. Rata-rata PBV minimum adalah 0,703 pada PT. Citatah, dan PBV maksimum adalah 43,854 pada PT. Sarasa Nugraha. Tabel 4.28 juga dapat mengetahui rata-rata PBV pada 2 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah merger. Terdapat 2 perusahaan yang mengalami peningkatan rata-rata PBV sesudah pengumuman merger, yaitu PT. Charoen Phokphand naik dari 0,603 menjadi 0,708, dan PT. Lippo Karawaci naik dari 1,095 menjadi 2,103. Sedangkan terdapat 6 perusahaan yang mengalami penurunan rata-rata. PEV sesudah pengumuman merger, yaitu PT. Citatah tutun dari 1,318 menjadi 0'7
-0,703, PT. Kalbe Farma tumn dari 11,609 menjadi 4,605, PT. Indocement Tunggal Perkasa tumn dari 8,935 menjadi 2,034, PT. Siantar Top tumn dari 1,937 menjadi 1,198, PT. Unilever Ind. turun dari 14,289 menjadi 13,799, dan PT. Sarasa Nugraha turun dari 43,854 menjadi 0,185.
Rasio Penilaian =
Tabel 4.29 Rasio harga pasar terhadap nilai buku Perusahaan Akuisisi
Kode Emiten SUL! BUMI HMSP
CEKA NISP Rata-Rata
Sebelum 0,584 2,008 4,647 0,380 12, 125 3,949
Sesudah 0,150 2,004 7,853 0,845 2,046 2,580
Sumber: Data Diolah Berdasarkan label 4.29 dapat dilihat rata-rata PBV dari kelima perusahaan yang melakukan akuisisi dalam penelitian ini dengan periode 2 tahun sebelum dan 2 tahun mengalami penurunan sebesar 1.369. Rata-rata
PBV minimum adalah 0,150 pada PT. Sumalindo Jaya Lestari, dan rata-rata PBV maksimum adalah 12,125 pada PT. Bank NISP. Tabel 4.29 juga dapat mengetahui rata-rata PBV pada 2 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah akuisisi. Terdapat 3 perusahaan yang mengalami peningkatan
rata-rata PER setelah pengumuman akuisisi, yaitu PT.
Sumalindo Lestari Jaya naik dari 0,584 menjadi 0,150, PT. HM. sampoerna naik dari 4,647 menjadi 7,853, dan PT. Cahaya Kalbar dari 0,380 menjadi 0,845.
AO
Sedangkan terdapat 2 perusahaan yang mengalami penurunan PBV setelah pengumuman akuisisi yaitu PT. Bumi Resource turun dari 2,008 menjadi 2,004, dan PT. Bank NISP turun dari 12,125 menjadi 2,046. Tabel 4.30 Rasio Penilaian = Rasio q tobin Perusahaan Merger Kode Emiten
Sebelum
Sesudah
CTTH KLBF INTP STTP CPIN UNVR LPKR SRSN
1,09378521 1,581151006 4, 121825622 1,044341455 0,76199198 4,201384446 0,968252431
1,487619138 1,597195822 1,053917348 0,888591197 0,883562705 5,226255616 1,079580322
1,382419102
0,880121266
Rata-Rata
1,894393906
1,637105427
Sumber: Data Diolah Berdasarkan tabel 4.30 dapat dilihat rata-rata rasio q-tobin dari kedelapan perusahaan yang melakukan merger dalan1 penelitian ini dengan periode 2 tahun sebelum dan 2 talmn mengalami penurunan sebesar 0.25728848. Rata-rata Rasio q tobin minimum adalah 0,76199198 pada PT. Charoen Phokphand, dan Rasio q tobin maksimum adaJall 5,226255616 pada PT. Unilever Ind. Tabel 4.30 juga dapat mengetahui rata-rata rasio q tobin pada 2 tahun sebelum dan 2 tallun sesudah merger. Terdapat 5 perusahaan yang mengalami peningkatan rata-rata rasio q tobin sesudall pengumuman merger, yaitu PT. Citatah naik dari 1,09378521 menjadi 1,487619138, PT. Kalbe Farma naik
""
1,581151006 menjadi 1,597195822, PT. Charoen Phokphand naik dari 0,76199198 menjadi 0,883562705, PT. Unilever Ind. naik dari 4,201384446 menjadi 5,226255616, PT. Lippo Karawaci naik dari 0,968252431 menjadi 1,079580322. Sedangkan terdapat 3 perusahaan yang mengalami penurnnan rata-rata rasio q tobin sesudah pengumuman merger, yaitu PT. lndocement Tunggal Perkasa turun dari 4,121825622 menjadi 1,053917348, PT. Siantar Top turnn 1,044341455
menjadi
0,888591197,
PT.
Sarasa Nugraha turun dari
1,382419102 menjadi 0,880121266. Tabel 4.31 Rasio Penilaian = Rasio q Tobin Perusahaan Akuisisi Kode Emiten SUL! BUMI
HMSP CEKA NISP
Rata-Rata Sumber: Data D10lah
Sebelum 2,650852183 5,444961861 1,891166642 0,881677006 1,029855101 2,35006694
Sesudah 1,032972019 8,394236393 2,574542731 1,303861289 0,942150058 2,849552498
Berdasarkan tabel 4.31 dapat dilihat rata-rata rasio q tobin dari kelima pernsahaan yang melakukan akuisisi dalam penelitian ini dengan periode 2 tahun sebelum dan 2 tahun mengalami penurunan sebe:mr 0.499485558. Ratarata rasio q tobin minimum adalah 0,881677006 pada PT. Cahaya Kalbar, dan rata-rata rasio q tobin maksimum adalah 8,394236393 pada PT. Bank Bumi Resource.
1(\(\
Tabel 4.31 juga dapat mengetahui rata-rata rasio q tobin pada 2 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah akuisisi. Terdapat 3 perusahaan yang mengalami peningkatan rata-rata rasio q tobin setelah pengumuman akuisisi, yaitu PT bumi Resource naik dari 5,444961861 menjadi 8,394236393, PT. HM. Sampoerna naik dari 1,891166642 menjadi 2,574542731, dan PT. Cahaya Kalbar naik dari 0,881677006 menjadi 1,303861289. Sedangkan terdapat 2 perusahaan yang mengalami penurunan rasio q tobin setelah pengumuman akuisisi yaitu PT. Sumalindo Jaya Lestari turun dari 2,650852183 menjadi 1,032972019, dan PT. Bank NISP turun dari 1,029855101 meqjadi 0,942150058.
2. Uji Normalitas Data ( Return Saham, Volume Perdagangan Saham,
Resiko sistematis, dan Kinerja keuangan). Sebelum dilakukan analisis terhadap hipotesis yang telah dirancang sebelumnya pada bab II, maka terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data terhadap variabel-variabel yang akan dite!iti untuk mengetahui apakah variabel tersebut terdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas data dengan menggunakan Uji Normalitas Lilliefors (Kolmogorov-smirnov). Dengan ketentuan, bahwa Jika P-Value
P-Value >a, maka data normal, dalam penelitian ini menggunakan a= 5%.
Hll
Tabel 4.32 Hasil Uji Normalitas Data Return Saham, Volume Perdagangan Saham dan Resilco Sistematis Perusahaan Merger Variabel
Sig (2-tailed)
Keterangan
Return Saham
0,229
Normal
Volume Perdagangan Saham
0,078
Normal
Resiko Sistematis
0,040
Tidak Normal
Sumber : Output SPSS 16. 0 Berdasarkan tabel 4.32 diketahui bahwa pada perusahaan merger data return saham dengan nilai signifikan sebesar 0,229 dan volume perdagangan saham dengan nilai signifikan sebesar 0,078 terdistribusi normal, karena nilai P-value lebih besar (lebih dari) a
=
0,05. Sedanglrnn data risiko sistematis
tidak berdistribusi normal, karena nilai P-value lebih kecil (kurang dari) a= 0.05, yaitu 0,040. Maka untuk penelitian selanjutnya, pada return saham dan volume perdagangan saham menggunakan uji beda paired sample I-test, dan untuk risiko sistematis menggunakan uji wilcoxon signed rans test. Tabel 4.33 Hasil Uji Nonnalitas Data Return Saham, Volume Perdagangan Saham dan Resiko Sistematis Perusahaan Akuisisi Variabel
Sig (2-tailed)
Keterangan
Return Saham
0,980
Normal
Volume Perdagangan Saham
0,475
Normal
Resiko Sistematis
0,860
Normal
Sumber: Output SPSS 16.0
102
Berdasarkan tabel 4.33 diketahui bahwa data return saham dengan nilai signifikan sebesar 0,980, volume perdagangan saham dengan nilai signifikan sebesar 0,475, dan risiko sistematis dengan nilai signifikan sebesar 0,860 pada perusahaan akuisisi terdistribusi normal, karena nilai P-value lebih besar (lebih dari) a
=
0,05. Maka variable return saham dan volume perdagangan
saham dan risiko sistematis menggunakan uji beda paired sample t-test. Tabel 4.34 Basil Uji Normalitas Data Kine1ja Keuangan Perusahaan Merger Rasia Keuangan
Sig(2-tai/ed)
Keterangan
NOi per Sales.
0,475
Normal
NOi per Total Asset
0,326
Normal
NOi per Total Capital
0,094
Normal
NI per Sales
0,197
Normal
ROE
0,092
Normal
Tingkat Penjualan
0,001
Tidak Normal
Laba Operasi Bersih
0,086
Normal
Laba Bersih
0,451
Normal
Laba per Saham (EPS)
0,561
PER
0,958
PBV
0,145
Normal
Rasia q Tobin
0,031
Tidak Normal
--
Normal Normal
Sumber : Output SPSS 16. 0 Untuk melanjutkan penelitian kine1ja keuangan dengan menggunakan analisis diskrimian yang mengharuskan data harus terdistribusi normal, jika data tidak normal, maka secara teori uji signifikansi menjadi tidak valid.
Berdasarkan tabel 4.34 diketahui dari 12 ras10 keuangan perusahaan merger yang dipakai dalam penelitian ini, terdapat 2 rasio keuangan yang berdistribusi tidak normal yaitu, Tingkat Penjualan, dan Rasio q tobin. Karena nilai P-value lebih kecil (kurang dari) a = 0.05. Sehingga ketiga rasio tersebut tidak dapat dipakai dalam analisis dislaiminan. Tabel 4.35 Basil Uji Normalitas Data Kine1ja Keuangan Perusahaan Merger Rasio Keuangan
Sig( 2-tailed)
Keterangan
NO! per Sales
0,758
Normal
NO! per Total Asset
0,233
Normal
NO! per Total Capital
0,549
Normal
NI per Sales
0,923
Normal
ROE
0,294
Normal
Tingkat Penjualan
0,227
Normal
Laba Operasi Bersih
0,082
Normal
Laba Bersih
0,220
Normal
Laba per Saham (EPS)
0,077
Normal
PER
0,089
Normal
PBV
0,249
Normal
Rasio q Tobin
0,362
Normal
Sumber : Output SPSS 16. 0 Untuk melanjutkan penelitian kinerja keuangan dengan menggunakan analisis diskrimian yang mengharuskan data harus terdistribusi normal, jika data tidak normal, maka secara teori uji signifikansi me:njadi tidak valid.
1114
Berdasarkan tabel 4.35 diketahui dari 12 rasio keuangan perusahaan akuisisi semuanya terdistribusi normal, karena nilai P-value > a
=
0.05,
Sehingga semua rasio tersebut dapat digunakan dalam analisis diskriminan.
3. Analisa Uji Hipotesis ( Return Saham, Volume Perdagangan Saham, Resiko sistematis ). a. Uji Paired Sample t- test Paired sample t-test merupakan alat
UJI
statistic parametric yang
harus terpenuhi asumsi dasar bahwa data harus terdistribusi nonnal. Uji Paired Sampel t-test dipergunalcan untuk meng1rji apakah terdapat perbedaan 22 hari sebelum dan 22 hari sesudah pada return sa11am perusahaan merger dan akuisisi, volume perdagangan sal1am perusa11aan merger dan akuisisi, serta risiko sistematis perusahaan akuisisi. Dengan menggunakan a
= 5% dan kriteria untuk menolak atau menerima Ho
berdasarkan nilai t-hitung dan Habel adalah sebagai berikut : •
Jika t hitung < t table maka Ho diterima dan Ha ditolak.
•
Jika t hitung > t table maka Ho ditolak dan Ha diterima. Tabel 4.36 Hasil Uji Paired Sample T-Test Return Sal1am Perusahaan Merger Variabel
t
dj
Sig (2-tailed)
Return Saham
-.395
7
,705
Sumber: Output SPSS 16.0
Berdasarkan tabel 4.36 pengujian dengan menggunakan Uji Paired Sample I-test dengan alpha
=
5% memberikan nilai t- hitung -0,395 dan
untuk mencari nilai t-tabel yaitu dengan cara membagi alpha menjadi 2 karena uji beda berpasangan dua sisi (two-tailed), maka a 0,05 : 2
=
0,025. Setelah itu, mencari degree offreedom (derajat kebebasan) yaitu n1 =8-1 =7. T-tabel diperoleh dengan cara menggunakan tabel nilai kritis distribusi t sebesar 2,365. Hasil ini memberikan bukti bahwa t-hitung < ttabel atau Ho diterima dan Ha ditolak atau tidak terdapat perbedaan yang signifikan return saham 22 hari sebelum dan sesudah merger. Berdasarkan tabel 4.36 dapat dilihat pula nilai Sig (0,705) > a
=
0,05, Ho diterima dan Ha ditolak, menandakan bahwa tidak terdapat perbedaan antara return saham 22 hari sebelum dan sesudah pengumuman merger. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati dan Tendelilin mengenai pengaruh pengumuman merger dan akuisisi terhadap return perusahaan target periode 1991-1997. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang sinifikan antara abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman. Jadi, investor tidak menganggap adanya sinergi yang berasal dari merg·er dan akuisisi.
Tabel 4.37 Hasil Uji Paired Sample T-Test Return Saham Perusahaan Akuisisi Variabel
t
elf
Return Saham
3,142
4
Sig (2-11
,03:
Sumber : Output SPSS 16.0 Berdasarkan label 4.37 pengl!iian dengan menggunakan Uji Paired Sample t-test dengan alpha
=
5% memberikan nilai t- hitung 3,142 dan
untuk mencari nilai Habel yaitu dengan cara membagi alpha menjadi 2 karena uji beda berpasangan dua sisi (two-tailed), maka a 0,05 : 2
=
0,025. Setelah itu, mencari degree offreedom (derajat kebebasan) yaitu nI = 5-1 = 4.
T-tabel diperoleh dengan cara menggunakan table nilai kritis distribusi t sebesar 2,776. Hasil ini memberikan bukti bahwa t-hitung > ttabel
atau Ho ditolak dan Ha diterima atau terdapat perbedaan yang
signifikan return saham 22 hari sebelum dan sesudah akuisisi. Dari tabel 4.37 clapat clilihat pula nilai Sig (0.035) < a
=
0.05, Ho
ditolak dan Ha cliterima, menanclakan bahwa terdapat perbedaan antara return saham 22 hari sebelum dan sesudah pengumuman akuisisi.
Hal ini sejalan clengan penelitian yang dilakukan oleh Yuclyaclmoko dan Ainin Na,im (2000) menunjukan bahwa terclapat perubaha.n yang signifikan dari return saham pada periode window.
11Y7
Tabel 4.38 Basil Uji Paired Sample T-Test Volume Perdagangan Saham Perusahaan Merger Variabel
t
df
Sig(2-tailed)
Volume Perdagangan Saham
-,624
7
,552
Sumber : Output SP SS 16. 0 Berdasarkan tabel 4.38 pengujian dengan menggunakan Uji Paired Sample t-test dengan alpha = 5% memberikan nilai t- hitung -0,624 dan
untuk mencari nilai t-tabel yaitu dengan cara membagi alpha menjadi 2 karena uji beda berpasangan dua sisi (two-tailed), maka a 0,05 : 2 = 0,025. Setelah itu, mencari degree offi'eedom (derajat kebebasan) yaitu n1=8-1=7. T-tabel diperoleh dengan cara menggunakan table nilai kritis distribusi t sebesar 2,365. Basil ini memberikan bukti bahwa t-hitung < tlabel atau Ho diterima dan Ha ditolak atau tidak terdapat perbedaan yang signifikan volume perdagangan saham 22 hari sebelum dan sesudah merger. Berdasarkan tabel 4.38 dapat dilihat pula nilai Sig (0,552) > a
=
0,05, Ho diterima dan Ha ditolak, menandakan bahwa tidak terdapat perbedaan antara volume perdagangan saham 22 hari sebelum dan sesudah pengumuman merger. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Etty Gurendrawaty dan
Bambang Sudibyo (1999), menunjukan bahwa
11HI
volume perdagangan saham pada periode sebelum dan sesudah merger dan akuisisi tidak berbeda secara signifikan. Tabel 4.39 Basil Uji Paired Sample T-Test Volume Perdagangan Saham Perusahaan Akuisisi Variabel
t
df
Sig (2-tailed)
Volume Perdagangan Saham
,023
4
,983
Sumber : Output SPSS 16. 0 Berdasarkan tabel 4.39 pengujian dengan menggunakan Uji Paired Sample I-test dengan alpha = 5% memberikan nilai t- hitung 0,023 dan
untuk mencari nilai t-tabel yaitu dengan cara membagi alpha menjadi 2 karena uji beda berpasangan dua sisi (two-tailed), maka a 0,05 : 2
=
0,025. Setelah itu, mencari degree offi·eedom (derajat kebebasan) yaitu nI =5-1 =4. T-tabel diperoleh dengan cara menggunakan table nilai kritis distribusi t sebesar 2,776. Basil ini memberikan bukti bahwa t-hitung < ttabel atau Ho diterima dan Ha ditolak atau tidak terdapat perbedaan yang signifikan volume perdagangan saham 22 hari sebelum dan sesudah akuisisi. Berdasarkan tabel 4.39 dapat dilihat pula nilai Sig (0,983) > a
=
0,05, Ho diterima dan Ha ditolak, menandakan bahwa tidak terdapat perbedaan antara volume perdagangan saham 22 hari sebelum dan sesudah pengumuman akuisisi.
109
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Etty Gurendrawaty dan Bambang Sudibyo (1999), menunjukan bahwa volume perdagangan saham pada periode sebelum dan sesudah merger dan akuisisi tidak berbeda secara signifikan. Tabel 4.40 Hasil Uji Paired Sample T-Test Risiko Sistematis Perusahaan Akuisisi Variabel
t
df
Sig (2-tailed)
Risiko sistematis
,256
4
,810
Sumber : Output SPSS 16. 0 Berdasarkan label 4.40 pengujian dengan menggunakan Uji Paired Sample t-test dengan alpha = 5% memberikan nilai t- hitung 0,256 dan
untuk mencari nilai t-tabel yaitu dengan cara mernbagi alpha menjadi 2 karena uji beda berpasangan dua sisi (two-tailed), maim a 0.05 : 2 = 0.025. Setelah itu, mencari degree offreedom (derajat kebebasan) yaitu n1 =5-1 =4. T-tabel diperoleh dengan cara menggunakan table nilai kritis distribusi t sebesar 2,776. Hasil ini memberikan bukti bahwa t-hitung < ttabel atau Ho diterima dan Ha ditolak atau tidak terdapat perbedaan yang signifikan risiko sistematis 22 hari sebelum dan sesudah akuisisi. Berdasarkan label 4.40 dapat dilihat pula nilai Sig (0.810) > a 0.05, Ho diterima dan Ha
=
ditolak, menandakan bahwa tidak terdapat
110
perbedaan antara risiko sistematis 22 hari sebelum dan sesudah pengumuman akuisisi. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yudyamoko dan Ainun Na'im (2000) menunjukaa rata-rata beta setelah merger dan akuisisi lebih besar dibandingkan sebelum merger dan akusisi atau terdapat perbedaan antara risiko siatematis sebelum dengan sesudah pengumuman merger dan akuisisi.
b. Uji Wilcoxon Signed Ranks Test
Uji wilcoxon signed ranks test merupakan alat
UJI
statistic non
parametric yang tidak harus terpenuhi asums1 dasar bahwa data harus terdistribusi normal. Uji wilcoxon signed ranks test dipergunakan untuk menguji apakah terdapat perbedaan risiko sistemati.s 22 hari sebelum dan 22 hari sesudah merger. Dalam pengujian ini tingkat signifikan yang dipergunakan adalah a
=
10 % dan !criteria untuk menolak atau menerima
Ho berdasarkan P-value adalah sebagai berikut : Jika ?-value < a, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika ?-value> a, maka Ho diterima dan Ho ditolak.
Tabel 4.41 Hasil Uji Wilcoxon Signed Ranks Test Risiko Sistematis Perusahaan Merger Variabel
z
Risiko Sistematis
-1,820
Sig (2-tail' ,069
Sumber: Output SPSS 16.0 Berdasarkan label 4.41 pengujian risiko sistematis perusahaan merger menggunakan uji wilcoxon signed ranks test dengan alpha memberikan nilai z
=
-1.820
=
10%
Nilai P-value uji 2 sisi nilai P-value 0,069
atau sebesar 0,69%. Dengan membandingkan nilai P-value dan nilai signifikansi pada alpha 10 %, dapat dilihat bahwa untuk uji dua sisi nilai P- value lebih kecil daripada nilai a . Maka Ho ditolak dan Ha diterima, atau terdapat perbedaan yang signifikan risiko sistematis 22 hari sebelum dan 22 hari sesudah merger. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yudyamoko clan Ainun Na'im (2000) bahwa terdapat perbedaan antara risiko siatematis sebelum dengan sesudah pengumuman merger dan akuisisi.
4. Analisis Diskriminan Analisis cliskriminan pada prinsipnya bertujuan untuk mengelompokan dua atau lebih kelompok. Dalam hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbeclaan kinerja keuangan yang diukur dengan rasio
' ,,.,
keuangan pada periode sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. Syarat utama untuk melakukan analisis dishimina adalah data harus terdistribusi normal. Langkah pertama dalam analisis diskriminan ini adalah menguji apakah terdapat perbedaan kine1ja keuangan berdasarkan indikator-indikatornya, sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.Uji ini dapat dilakukan dengan melihat nilai Wilk's Lamda atau dengan menggunakan uji F. Nilai Wilk's Lamda berada diantara 0 sampai dengan I, semakin mendekati 0 maka perbedaan antara kedua grup (sebelum dan sesudah merger dan akuisisi) semakin nyata. a. Perusahaan Merger
Tabel 4.42 Hasil Uji Perbedaan Grup Wilk's Lamda dan Uji F Tests of Equality of Group Means Wilks' Lambda
F
dfl
dj2
Sig.
EBIT
.961
.573
I
14
.461
EAT
.936
.952
1
14
.346
EPS
1.000
.003
1
14
.958
NOi per Sales
.946
.796
1
14
.387
NOi per Total Asset
.995
.068
I
14
.799
NOi per Total Capital
.940
.895
1
14
.360
NI per Sales
.997
.047
1
14
.831
ROE
.977
.334
1
14
.572
PER
.844
2.591
1
14
.130
PBV
.879
1.919
1
14
.188
Sumber : Output SPSS 16. 0 1 11.
Berdasarkan tabel 4.42 dapat dilihat, 10 rasio yang digunakan dalam analisis diskriminan, yaitu NOi per sales, NOi per Total Asset, NOi per Total
Capital, NI per Sales, ROE, PER, PBV, EBIT, EA7'. dan EPS ternyata tidak terdapat
perbedaan
antara
kine1ja
keuangan
sebelum
dan
sesudah
pengumuman merger. Hal ini disebabkan karena pacla rasio-rasio diatas nilai F hitung lebih kecil dari nilai F table dan signifikansi lebih besar dari a = 0.05. Hal ini ticlak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Wiyani
dan
Andi
Wijayanto,
bahwa
dalam
penelitiannya
dengan
menggunakan 12 rasio yang sama, dan 12 rasio tersebut digunakan karena k·~dua
semua rasio tersebut terdistribusi normal, dan dari
belas rasio yang
digunakan dalam penelitiaanya tersebut terdapat 2 rasio yang membedakan kine1ja sebelum dan sesudah merger, yaitu NOi per Sales clan NJ per Sales. Hal ini disebabkan karena pada rasio-rasio diatas nilai F hitung lebih besar dari nilai F table dan signifikansi lebih besar dari a
0.05.
=
Tabel 4.43 Eigen Value Eigenvalues
-
Function Eigenvalue % of Variance Cumulative %
I
.882"
I 00.0
100.0
Canonical Correlation .685
a. First I canonical discriminant functions were used in the analysis.
Sumber : Output SP SS 16.
Tabel 4.44 Tabel Wilie's Lamda Wilks' Lambda
Test of Function(s) I
Wilks' Lambda
Chi-square
.531
5.692
df
D Li
I•
Sumber : Output SPSS I 6. 0
Pada table eigen value didapat nilai Canonical Correlation sebesar 0,685 sehingga apabila dikuadratkan menjadi 0,4692. Nilai ini menunjukan bahwa 46,92% varians indicator-indikator kinerja keuangan dapat dijelaskan oleh model dislaiminan yang terbentuk. Sedangkan nilai Wilk' s Lamda sebesar 0,531 dengan nilai Chi-square sebesar 5,692 dan signifikru1si sebesar 0,840. Maka dapat didapat diputuskan bahwa kinerja keuangaa sebelum dan sesudah merger berdasarkan indikatot-indikator tersebut tidak te:rdapat perbedaan yang signifikan. Berdasarkan uraian diatas, maka hal ini sejalan oleh penelitian dengan penelitian oleh Wahyu Wiyani dan Andi Wijayanto(2002), bahwa dalam penelitiannya bila secara keselurnhan kine1ja keuru1gan sebelum dan sesudah merger berdasarkan indikatot-indikator tersebut tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Hal ini berbeda dengan pendapat Fuady (200 I) bahwa alasa untuk melalmkan merger dan akuisisi salah satunya adalah untuk menrunbah sinergi dari dua perusahaan, yang dapat dirumuskan 2 + 2
=
5, kelebihan I
''
~
merupakan hasil dari sinergi. Tetapi tidak menutup kemungkinan perusahaan akan dapat menghasilkan sinergi di talmn-tahun mendatang karena hasil dari sinergi tersebut barn dapat dilihat minimal 5 tahun dua perusahaan berjalan. Tabel 4.45 Unstandardized Canonical Discriminant Function Coefficients Canonical Discriminant Function Coefficients
Function 1
-
EBIT
.302
EAT
.085
EPS
.495
NOi per Sales
-5.094
NOi per Total Asset
10.553
NOi per Total Capital
-1.221
NI per Sales
I
3.323
ROE
.516
PER
-.172
PBV
.032
(Constant)
.191
Unstandardized coefficients
Sumber : Output SPSS 16. 0 Untuk mengetahui fungsi diskriminan yang terbentuk dapat dilalrnkan dengan melihat Canonoical Disciminant Function Coefficient. Fungsi diskriminan yang terbentuk adalah :
Z =
0,191 + 0,302 EBIT + 0,085 EAT+ 0,495 EPS - 5,094 NO! per
Sales + I 0,553 NO! per Total Asset - 1,221 NO! per Total Capital + 3,323 NJ per Sales+ 0,516 ROE- 0,172 PER+ 0,032 PBV
Tabel 4.46 Standardized Canonical Discriminant Function Coefficients Standardized Canonical Discriminant Function Coefficients
Function 1 EBIT
.579
EAT
.094
EPS
.348
NO! per Sales
-.904
NO! per Total Asset
1.246
NO! per Total Capital
-.587
NJ per Sales
1.315
ROE
.534
PER
-1.461
PBV
.344
-·
Sumber: Output SPSS 16.0 Tampilan Standardized Canonical Discriminant Function Coefficients menunjukan bahwa besarnya koefesien yang paling besar adalah NI per Sales. sebesar 1,315 dan koefesien yang paling kecil adalah PER sebesar -1.461. Koefesien yang sudah distandarisasi digunakan untuk menilai pentingnya variable diskriminator secara relative dalam membentuk fungsi diskriminan.
Makin tinggi koefesien yang telah distandarisasi, maka makin penting variable tersebut terhadap variable Iainnya dan sebaliknya.
b. Perusahaan Akuisisi Tabel 4.47 Hasil Uji Perbedaan Grup Wilie's Lamda dan Uji F Tests of Equality of Group Means Wilks' Lambda
-
dfl
F
EBIT
.839
1.532
EAT
.955
EPS
df2
Sig.
1
8
.251
.378
1
8
.556
.919
.708
I
8
.424
NOi per Sales
.962
.314
I
8
.591
NOi per Total Asset
.988
.JOO
I
8
.760
NOi per Total Capital
.944
.472
1
8
.511
NI per Sales
.999
.010
I
8
.924
ROE
.813
1.834
I
8
.213
Tingkat Penjualan
.977
.184
I
8'
.679
PER
.988
.097
1
8
.764
PBV
.966
.283
I
8
.609
Q tobin
-,990 ----.082 ·-·--· ------- - I ·--- ·- ---
8
.782
-
-
Sumber: Output SPSS 16.0 Berdasarkan tab el 4.4 7 dapat dilihat, 12 rasio yang digunakan dalam analisis dishiminan, yaitu NOi per sales, NOi per Total Asset, NOi per Total Capital, NJ per sales, ROE, Tingkat Penjualan, EPS, EBIT, EAT, PER, PBV, dan Rasia q Tobin ternyata tidak terdapat perbedaan arttara kine1ja keuangan
sebelum dan sesudah pengumuman akuisisi. Hal ini disebabkan karena pada
rasio-rasio diatas nilai F hitw1g lebih kecil dari nilai F table dan signifikansi lebih besar dari a
=
0.05.
Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Wiyani
dan
Andi
Wijayanto,
bahwa
dalam
penelitiannya
dengan
menggunakan 12 rasio yang sama, dan 12 rasio tersebut digunakan karena semua rasio tersebut terdisu·ibusi normal, dan dari ke duabelas rasio yang digunakan dalam penelitiaanya tersebut terdapat 2 rasio yang membedakan kine1ja sebelum dan sesudah merger, yaitu NO! per Sales dan NI per Sales. Hal ini disebabkan karena pada rasio-rasio diatas nilai F hitung lebih besar dari nilai F table dan signifikansi lebih besar dari a = 0.05. Tabel 4.48 Uji Toleransi Variables Failing Tolerance Test'
Minimum
Within-Groups Tolerance
Variance
Tolerance
.289
.000
.000
PER
13352.909
.ODO
.ODO
PBV
16.561
.ODO
.000
6.740
.ODO
.ODO
Tingkat Penjualan
Q tobin
All variables passing the tolerance criteria are entered simultaneously. a. Minimum tolerance level is .001.
Pada uj i toleransi dengan table diatas, maka dapat dilihat bahwa dari kedua belas rasio yang digunakan dalam penelitian ini, terdapat 4 rasio yang tidak dapat digunakan dalam analisis diskriminan karena mempunyai nilai
toleransi lebih kecil dari 0,00 I. Hal ini menunjukan bahwa padaindikator tersebut tidak terdapat perbedaan sama sekali. Tabel 4.49 Eigen Values Eigenvalues Eigen
%of
value
Variance
Function
1
1.715'
Canonical Cumulative%
100.0
Correlation
100.0
.795
a. First I canonical discriminant functions were used in the analysis.
Sumber : Output SPSS 16. 0 Tabel 4.50 Tabel Wilie's Lamda Wilks' Lambda Test of Function( s) 1
Wilks' Lambda
Chi-square
.368
3.995
df
Si:· 8
Sumber: Output SPSS 16.0 Pada table eigen value didapat nilai Canonical Correlation sebesar 0, 795 sehingga apabila dikuadratkan menjadi 0,632. Nilai ini menunjukan bahwa 63,2 % varians indicator-indikator kine1ja keuangan dapat dijelaskan oleh model dislaiminan yang terbentuk. Sedangkan nilai 'VI/ilk's Lamda sebesar 0,368 dengan nilai Chi-square sebesar 3,995 dan signifikansi sebesar 0.858. Maka dapat didapat diputuskan bahwa kinerja keuangan sebelum dan sesudah akuisisi berdasarkan indikatot-indikator tersebut tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
Berdasarkan uraian diatas, maka hal ini sejalan oleh penelitian dengan penelitian oleh Wahyu Wiyani dan Andi
Wijayanto, bahwa dalam
penelitiannya bila secara keseluruhan kinerja keuangan sebelum dan sesudah merger berdasarkan indikatot-indikator tersebut tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Hal ini berbeda dengan pendapat Fuady (200 I) bahwa alasa untuk melakukan merger dan akuisisi salah satunya adalah untuk menambah sinergi dari dua perusahaan, yang dapat dirumuskan 2 + 2 = 5, kelebihan I merupakan hasil dari sinergi. Tetapi tidak menutup kemungkinan perusahaan akan dapat rnenghasilkan sinergi di tahun-tahun rnendatang karena hasil dari sinergi tersebut baru dapat dilihat minimal 5 tahun dua perusahaan berjalan. Tabel 4.51 Unstandardized Canonical Discriminant Function Coefficients Canonical Discriminant Function Coefficie11ts Function
EBIT
.617
EAT
-.741
EPS
.102.
NO! per Sales NO! per Total Asset NO! per Total Capital NI per Sales ROE (Constant) Unstandardized coefficients
8.994 -12.888 6.354 -5.932 3.429 -1.817
Untuk mengetahui fungsi diskriminan yang terbentuk dapat dilakukan dengan
melihat Canonoical Disciminant Function Coefficient. Fungsi
diskriminan yang terbentuk adalah :
Z =
-1,817 + 0,617 EBIT-0,741 EAT+ O,I02EPS+ 8,994NOiperSales - 12,888 NO! per Total Asset+ 6,354 NOJ per Total Capital - 5,932 NI per Sales + 3,429 ROE Tabel 4.52 Standardized Canonical Discriminant Function Coefficients Standardized Canonical Discriminant Function Coefficients
Function 1
EBIT
1.964
EAT
-2.314
EPS
.847
NOi per Sales NOi per Total Asset
1.359 -1.152
NOi per Total Capital
1.197
NI per Sales
-.930
ROE
1.548
Sumber: Output SPSS 16.0 Tampilan Standardized Canonical Discriminant Function Coefficients menunjukan bahwa besarnya koefesien yang paling besar adalah EBIT sebesar 1,964 dan koefesien yang paling kecil adalah EAT sebesar -2,314. Koefesien yang sudah distandarisasi digunakan untuk menilai pentingnya variable
diskrirninator secara relative dalarn rnernbentuk fungsi diskrirninan. Makin tinggi koefesien yang telah distandarisasi, rnaka rnakin penting variable tersebut terhadap variable lainnya dan sebaliknya.
BABV KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulau Berdasarkan hasil penguJian statitistik yang dilakukan oleh penulis dapat diperoleh kesimpulan bahwa merger yang telah dilakukan 8 perusahaan dan akuisisi yang dilakukan 5 perusahaan dari seluruh sektor industri pada periode 1999-2005 di BE!, dapat disimpulkan : 1. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara return saham 22 hari sebelum dan 22 hari sesudah melakukan merger. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Payamta dan Doddy Setiawan (2004) dimana hasil penelitianya adalah terdapat perbedaan yang signifikan return saham perusahaan manufaktur sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. 2. Terdapat perbedaan yang signifikan antara return saham 22 hari sebelum dan 22 hari sesudah melakukan akuisisi. Hasil penelitian ini konsisten atau sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Payamta dan Doddy Setiawan (2004) dimana hasil penelitianya adalah terdapat perbedaan yang signifikan return saham perusahaan manufaktur sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. 3. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara volume perdagangan saham 22 hari sebelum dan 22 hari sesudah melakukan merger dan akuisisi. Hasil penelitian ini konsiten dengan penelitian yang dilakukan oleh Etty Gurendrawati dan Bambang Sudibyo (1999) dimana hasil penelitianya adalah
tidak terdapat perbedaan yang signifikan volume perdagangan saham I 0 hari sebelum dan 10 hari sesudan merger dan akuisisi. 4. Terdapat perbedaan yang signifikan antara risiko sistematis 22 hari sebelum dan 22 hari sesudah melakukan merger. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Salter dan Weinhold (1997) dimana akuisisi akan menurunkan risiko sistematis dari pengakuisisi. 5. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara risiko sistematis 22 hari sebelum dan 22 hari sesudah melakukan akuisisi. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Salter dan Weinhold (1997) dimana akuisisi akan menurunkan risiko sistematis dari pengakuisisi. 6. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kine1ja keuangan 2 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah melakukan merger dan akuisisi. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Wahyu Wiyani dan Andi Wijayanto (2002), dimana kinerja keuangan tidak membedakan secara nyata sebelum dan sesudah akuisisi pada PT. Gudang Garam, Tbk, dengan menggunakan analisis diskriminan. 7. Hasil penelitian ini memberi indikasi bahwa tujuan ekonomis dilakukannya merger dan akuisisi tidak tercapai. Hal ini mungkin disebabkan karena alasan non ekonomis yang lebih banyak dipe1timbangkan, atau mungkin keputusan merger dan akuisisi dilakukan dengan maksud untuk rnenyelamatkan target
company dari ancaman kebangkrutan, yang memang kondisinya terpuruk, seperti yang banyak terjadi dalam masa krisis dewasa ini.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian m1 beberapa implikasi dapat diberikan kepada pihak, antara lain : I. Bagi investor, hasil penelitian inibisa dijadikan masukan dalam mengambil keputusan berinvestasi, agar sebelum mengambil keputusan berinvestasi pada suatu perusahaan hendaknya mempertimbangkan berbagai aspek keuangan, aspek makro ekonomi, dan pengumuman merger dan akuisisi. 2. Bagi perusahaan (emiten) yang akan melakukan aktivitas merger dan akuisisi hendaknya lebih seksama atau lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan merger dan akuisisi agar tujuan pengambil alihan dapat tercapai, salah satunya adalah terciptanya sinergi bagi kedua perusahaan. 3. Bagi akademis, hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi untuk memahami kejadian yang mempengaruhi merger dan akuisisi serta akibat yang ditimbulkannya.
C. Keterbatasan dan Saran Penelitian Keterbatasan dalam penelitian ini adalah :
I. Penelitian ini hanya menggunakan aspek-aspek ekonomis saja, sementara banyak faktor ekonomis yang tidak dimasukan dalam ukuran kuantitatif seperti teknologi, sumber daya manusia, pelayanan, pajak, budaya perusahaan dan sebagainya penting untuk diperhatikan sebagai faktor pendukung dalam melakukan merger clan akuisisi. 2. Peri ode pengamatan yang singkat dan jumlah sampel yang seclikit. 3. Penelitian ini juga ticlak membeclakan jenis merger clan akuisisi yang clilakukan apakah merger itu merger hoisontal, ve1iikal atau konglomerat, serta apakah merger clan akuisisi yang dipakai dalam sampel penelitian ini merupakan merger dan akusisi eksternal atau internal. 4. Ukuran perusahaan yang melakukan
merger dan akusisi JUga tidak
diperhitungkan dalam penelitian ini. Penulis mencoba memberi saran untuk penelitian selanjutnya agar menjadi lebih baik: I. Memperhatikan juga aspek-aspek non ekonomis, tidak hanya aspek ekonmis saJa. 2. Memperpanjang periode pengamatan agar basil penelitian lebih valid. 3. Menambah jumlah sampel, karena dalam menggunakan analisis diskriminan lebih baik menggunakan sampel yang tidak sedikit. 4. Membedakan perusahaan melakukan merger dan akuisisi, dan mernbedakan ukuran perusahaan
DAFTAR PUSTAKA
Ghozali, Imam, "Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS'', Badan Penerbit Universitas Diponogoro, Semarang, 2001 Haerani, Siti,"Penguj ian Kausal Timbal Balik antara Kepuasan Keija dan Kinerja Karyawan pada Beberapa Perusahaan yang Melakukan Merger di Kota Makasar", Jurnal Ekonomi Unmer, Vol 9 N0.3, Oktober 2005 Hitt, A.Michael, Jeffrey S. Harrison, dan R. Duane !rel.and " Mergers and Acquisition: A Guide to Creating Value for Stakeholders", 2002, PT. Raja Grafindo Persada Husnan, Suad,"Dasar-Dasar Teori Portofoli dan Analisis Sekuritas".2001, Edisi ke Tiga, AMP YKPN lkatan Akuntansi Indonesia, 1999, PSAK No.22 Tentang Akuntansi Penggabungan Usaha. Jakarta : Salemba Empat Indonesian Capital Market Directory, Institute for Economic and Financial Research, Jakarta 1998 Junaedi, Dedi, "Dampak Tingkat Pengungkapan Jnformasi Perusahaan Terhadap Volume Perdagangan dan Return Saham". Jurnal Akuntansi dan Keuangan di Indonesia, Juli-Desember 2005: hal 1-28 Maryam, Siti, " Analisis PengaruhMerger dan Akuisisi Terhadap Return Saham, Volume Perdagangan Saham clan Kine1ja Perusahaan Manufaktur di BEJ". Skripsi SI yang tidak dipublikasikan, FEIS UIN,2007 Oktaviani, Dwi, " Pengaruh Merger dan Akuisisi Terhadap Perubahan Return Saham clan Kine1ja Perusahaan yang Terdapat di BEJ". Skripsi Trisakti Scool of Management, 2003 Payamta (Doddy Setiawan)," Analisis Pengaruh Keputusan Merger dan Akuisisi Terhadap Perubahan Kinerja Perusahaan Publik di Indonesia". Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, vol 7, No.3, September 2004: Hal.265-282
Puspitasari,"Pengaruh Merger dan Akuisisi Terhadap Perubahan Return Saharn, Volume Perdagangan Saharn, dan Resiko Sisternatis pada Perusahaan Publik di BEJ" Skripsi Trisakti Scool of Management, 2003 Rachrnawati, Eka Nuraini dan Euardus Tandeilin," Pengaruh Pengurnurnan Merger dan Akuisisi Terhadap Return Saharn perusahaan Target di Bursa efek Jakarta". Jurnal Riset Akuntansi, Manajernen, dan Ekonorni, Vol.I No.2,Agustus 2001: 153-170 Riyanto, Bambang, "Dasar-Dasar Pernbelanjaan Perusahaan" Edisi 4 BPfe, Yogyakarta, 1997 Santoso,
Singgih,
Buku
Latihan
SPSS
Statistik Multivariate,
Grarnedia,
Jakaita,2 002 Saputra, A. Kuminny dan Elly, " Pengaruh Resiko Sistematis dan Likuiditas Terhadap Tingkat Pengembalian Saharn Badan-Badan Usaha yang Go-Public di Bursa Efek Jakarta" Jurnal Ekonorni Manajernen,Universitas Kristen Petra,1999 Sugiyarso,G. dan F.Winarni,"Pernahaman Laporan Keuangan Pengelolaan Aktiva, Kewajiban dan Modal, Serta Pengukuran Kinerja Perusahaan". PT. Agromedia Pustaka,Tangerang,2005 Trihendradi,C."Langkah Mudah Menguasai StatistikMenggunakan SPSS 15" CV. Andi Offset, Yogyakaita,2007 Wahidahwati "Analisis Persamaan Simultan dari Tobin's Q Kepemilikan Manajerial dan Kebijakan Utang". Jurnal Ekonomi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA)Surabaya,2003 Wirosuhardjo,Kaitomo, " Merger dan Akuisisi Perusahaan Indonesia antara Mitos dan Kenyataan".Jurnal Pengembangan Wiraswasta, November 2000 : Hal.811 Wiyani, Wahyu, Wijayanto, Andi,"Analisis Kinerja Keuangan PT. Gudang Gararn,Tbk Sebelum dan Sesudah AkuisisiMaret 2002".Jurnal Penelitian Volume XVII Nomor 1 tahun 2005
Sumber Data : www.google.com Bapepam 1999-2005, Indonesian Capital Market Directory, Jakarta Pusat Referensi Pasar Modal PT Bursa Efek Indonesia
LAMPIRAN
Lampiran I
Rt e urn SaIiam p erusa iaan M ere.er 1-lari kc-22 -21 -20 -19 -18 -17 -16 -15 -14 -13 -12 -ll
-JO -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1
Rata-rata scbclum 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 II 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Rata-rata scsudah
CTTH 0.052631579 0.1 -0.045454545 0.095238095 -0.086956522 0.095238095 -0.086956522 0.095238095 0.043478261 0.083333333 -0.038461538 -0.04 0.083333333 -0.038461538 0.08 0.037037037 -0.071428571 -0.038461538 -0.08 0.086956522 0.04 0.038461538
KLBF -0.038461797 0.120000 !08 -0.035714532 -0.037036626 0.038461095 -0.037036626 -0.038461797 -0.007999889 -0.016129543 -0.024589192 0.025209062 0.008197359 -0.008130709 -0.008196611 0.008264351 0.008197359 0.081300621 -0.015037483 0.007633481 -0.0303033 -0.023437282 0.007999889
INTP 0.016129032 0.015873016 -0.015625 -0.015873016 -0.032258065 0.016666667 -0.016393443 0.033333333 -0.016129032 0.049180328 -0.046875 0.032786885 0.047619048 -0.015151515 -0.015384615 -0.03125 -0.016129032 0.098360656 0.029850746 -0.014492754 -0.058823529 -0.015625
STTI' 0.023809524 -0.023255814 -0.023809524 -0.024390244 0.025 0.024390244 -0.023809524 -0.024390244 -0.025 -0.051282051 0.027027027 0.026315789 -0.025641026 0.026315789 0.128205128 0.045454545 0.086956522 -0.02 0.102040816 -0.037037037 -0.038461538 -0.04
0.018398414
-0.000694185
0.001354078
0.007201745
-0.038461538 0.04 -0.038461538 -0.04 0.041666667 0.04 -0.076923077 0.041666667 -0.04 0.083333333 -0.038461538 -0.08 -0.086956522 0.047619048 0.045454545 -0.043478261 -0.045454545 0 .09523809 5 -0.043478261 -0.045454545 -0.047619048 -0.1
-0.018277879 0.007999889 0.079365643 -0.014706343 -0.007462583 0.007518692 0.059701446 -0.007042157 -0.021276948 -0.007245712 0.043795095 0.020978825 0.006849848 -0.074829682
-0.03125 -0.016129032 0.049180328 0.03125 -0.03030303 -0.015625 -0.031746032 -0.016393443 0.016666667 -0.016393443
-0.040816327 -0.021276596 0.02173913 -0.021276596 -0.02173913 0.111111111 -0.04 -0.041666667 0.02173913 -0.042553191
0.016666667 -0.016393443 -0.033333333 0.017241379 0.016949153
0.111111111 -0.02 -0.020408163 -0.041666667
0.007407982 0.014705097 -0.007245712 -0.014598999
-0.056603774 -0.02 0.020408163 -0.02
-0.086956522 0.047619048 -0.022727273 0.162790698 -0.02 0.020408163 0.02 -0.019607843
-0.014989569
0.003143035
-0.011479857
0.002537428
0.022058604 -0.014388381 -0.029197332 0.015037385
0.033333333 -0.048387097 -0.101694915
l-lari kc-22 -21 -20 -19 -18 -17 -16 -15 -14 -13 -12 -11 -10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -I Rata-rata scbclunt I 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Rata-rata scsudah
UNVR
SRSN
CPIN -0.016666667 0.033898305 0.016393443 -0.032258065 0.016666667 0.032786885 -0.047619048 -0.016666667 0.016949153 -0.016666667 0.016949153 -0.016666667 -0.016949153 -0.017241379 -0.01754386 0.035714286 -0.017241379 0.01754386 -0.017241379 -0.01754386 -0.035714286 -0.018518519
0.006849315 -0.013605442 0.020689655 0.040540541 -0.012987013 0.032894737 -0.031847134 0.026315789 0.012820513 0.006329114 -0.018867925 0.012820513 -0.012658228 -0 .00641025 6 -0.006451613 0.006493506 -0.006451613 -0.012987013 -0.006578947 0.013245033 0.006535948 0.006493506
LPKR 0.071428571 0.066666667 -0.0625 -0.066666667 0.035714286 0.103448276 0.03125 0.060606061 0.028571429 0.027777778 -0.027027027 0.027777778 0.027027027 -0.026315789 -0.027027027 0.027777778 -0.027027027 0.027777778 0.054054054 0.102564103 0.11627907 -0.020833333
-0.083333333 -0.090909091 -0.l 0.111111111 -0.2 -0.125 0.142857143 -0.125 0.142857143 -0.125 0.142857143 -0.125 0.142857143 0.125 -0.222222222 0.142857143 -0.125 0.142857143 -0.125 0.142857143 -0.125 0.142857143
-0.005347084
0.002871954
0.025060172
-0.008749836
0.041666667 -0.04 -0.020833333 -0.063829787 0.113636364 -0.06122449 -0.02173913 0.066666667 -0.166666667 0.2 -0.041666667 -0.02173913 -0.044444444 0.093023256 -0.021276596 -0.02173913 0.022222222 0.086956522 -0.02 0.142857143 -0.071428571 -0.057692308
0 .006622517 0.013157895 -0.006493506 -0.013071895 0.006622517 -0.032894737 0.006802721 -0.006756757 -0.006802721 -0.006849315 -0.020689655 -0.042253521 -0.029411765 0.007575758 0.015037594 -0.007407407 0.014925373 0.007352941 0.02189781 -0.014285714 0.007246377 -0.021582734
0.020833333 -0.020408163 -0.020833333 0.042553191 0.020408163 -0.02 0.081632653 0.037735849 0.090909091 0.016666667 0.049180328 0.015625 0.015384615 -0.015151515 -0.015384615 -0.015625 -0.015873016 0.016129032 0.031746032 0.015384615 -0.045454545 0.031746032
-0.142857143 1.833333333 -0.058823529 0.0625 -0.058823529 0.0625 0.058823529 0.111111111 0.05 0.047619048 0.045454545 0.043478261 -0.041666667 -0.086956522 -0.047619048 0.05 0.047619048 0.045454545 -0.043478261 0.045454545 0.043478261 -0.041666667
0.004215845
-0.004602647
0.014418382
0.092042494
Lampiran 2 Return Saham Perusahaan Akuisisi 1-larike-
SULI
BUMI
HMS!'
CEKA
NISP
-22 -21 -20 -19
-0.021052632 -0.021505376 0.076923077 -0.051020408
-18 -17 -16
0.032258065
-0.090909091 0.1 0.545454545 0.117647059 -0.052631579
0.010416667 -0.0 I 0309278 -0.010416667 -0.010526316 -0.021276596
0.166666667 0.095238095 -0.043478261 0.090909091 -0.25
-0.119565217 0.074074074 -0.011494253 -0.093023256
0.055555556 -0.052631579 0.055555556 -0.052631579
0.023255814 0.011363636 -0.005617978 0.18079096 -0.019138756 0.004878049
-0.128205128 0.132352941 -0.116883117 -0.029411765 -0.166666667 0.454545455 -0.025 -0.012820513
-0. I I I I I I I I I -0.125 0.214285714 0.058823529 -0.055555556 -0.058823529 -0.0625 0.066666667
0.004854369 -0.004830918 0.004854369 0.004830918 -0.009615385 0.004854369 -0 .004830918 0.004854369
0.036363636 0.01754386 0.034482759 0.016666667 -0.032786885 -0.016949153 -0.034482759 -0.017857143 0.018181818 0.017857143 -0.035087719 0.018181818 0.017857143 -0.035087719 0.018181818
-0.003118496
0.027796827
0.012596413
0.016659929
0.003953964
0.085714286 -0.052631579 0.027777778 -0.027027027 -0.013888889 -0.042253521 -0.044117647 -0.015384615 -0.140625 0.236363636 -0.073529412 0.031746032 0.030769231
0.066666667 -0.0625 0.066666667 -0.0625 0.066666667 -0.0625
-0.004807692 0.004830918 0.004807692 -0.004784689 0.009615385 -0.004761905 -0.004784689 0.004807692 0.004784689 -0.023809524 -0.082926829 0.015957447 -0.057591623
0.011363636 -0.011235955 0.011363636 0.011235955 -0.011111111 0.011235955 0.044444444 -0.053191489 0.179775281 -0.047619048 0.03 -0.019417476 -0.079207921
0.083333333 0.153846154 0.066666667
-0.077777778 0.018072289 -0.01183432 -0.017964072 -0.012195122 0.086419753 -0.056818182 0.006024096 0.005988024
0.01754386 -0.017241379 0.01754386 0.017241379 -0.016949153 0.017241379 -0.016949153 -0.103448276 -0.288461538 0.027027027 0.118421053 0.294117647 -0.018181818 -0.018518519 -0.018867925 -0.019230769 0.019607843 0.019230769 0.018867925 -0.018518519 -0.037735849 0.039215686
0.006593407
-0.00903402
0.001452524
0.001731703
-15 -14 -13 -12 -11 -JO -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -I Rata-
ratascbelu1n l 2 3 4 5 6 7 8 9 10 II 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 n.ata - rata scsudah
-0.014925373 -0.015151515 0.046153846 -0.044117647 0.030769231 -0.089552239 -0.016393443 0.033333333 -0.096774194 -0.007442942
0.066666667 -0.0625 -0.066666667 -0.071428571 -0.076923077 0.083333333 -0.076923077 0.083333333 0.153846154 -0.066666667 -0.071428571 0.076923077 -0.142857143
0.00625 0.01242236 -0.012269939 0.01242236 -0.012269939 0.01242236 0.085889571 -0.028248588
0.329268293 0.027522936 -0.017857143 -0.036363636 0.037735849 -0.054545455 0.057692308
0.0125 0.012345679 -0.024390244 -0.0125 0.012658228 0.0125 0.049382716 0.011764706 -0.011627907 -0.011764706 -0.011904762 0.012048193 0.011904762 -0.011764706 0.011904762 0.011764706 -0.011627907 0.023529412 -0.011494253 0.011627907 0.011494253 -0.011363636
0.053763441 -0.010204082 -0.051546392 -0.032608696 -0.011235955 -0.034090909 0.011764706 0.023255814 0.011363636
Lampiran 3
onme p erd agangan sa ham p erusa rnan Merger VI INTP
SITP
0.026652528 0.055019833 0.045809033 0.040174767 0.008328915
0.035229382 0.0598 II 189 0.09872627 0.034147822 0.032866755
0.000623949 0.000481385 0.000381405 0.000464721 0.000690602
8.44853E-05 0.000126728 8.44853E-05 'l.22427E-05 ll.44853E-05
-IO
0.011562494 0.002498675 0.!01122828 0.037382131 0.058351399 0.21488601 0.063495729 0.02993510 I
0.013083694 0.005827802 0.03316077 0.013745234 0.064515446 0.013671723 0.009145985 0.003370677
4.07326E-05 0.001164581 0.026350259 0.005415578 0.005634053 0.042685864 0.046964634 0.009490685
5.91397E-05 4.22427E-05 0.001351766 8.44853E-05 4.22427E-05 8.44853E-05 3.37941 E-05 0.00028725
-9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2
0.036500246 0.021557192 0.012248405 0.016902798 0.00338056 0.012983309 0.008720864 0.02234109
0.022712711 0.429588468 0.430669999 0.051232236 0.018974508 0.040532157 0.017514933 0.050791209
0.002601329 0.001457115 0.027468553 0.061919035 0.023463802 0.008335362 0.00465462 0.002036628
6. 75883E-05 0.000168971 8.44853E-05 0.000126728 8.44853E-05 6.75883E-05 4 .22427E-05 4.22427E-05
-I
0.005389298 0.0379656
0.02179916 0.068232642
0.000553592 0.012403567
4.22427E-05 0.000142473
1
0.019793422
0.054476908
0.000388811
2 3 4 5 6 7
0.000489936 0.0184216 0.004899362 0.003723515 0.00122484 0.012836328 0.00122484 9. 79872E-05
0.091869411 0.214190437 0.39223796 0.232671424 0.088614231 0.068201145 0.163661746 0.33919961
0.000910928 0.0023773 0.012395656 0.012441943 0.002499498 0.003412277 0.006341318 0.005047134
4.22427E-05 4.22427E-05 8.44853E-05
0.094753658 0.008573883 0.040958665 0.025770643 0.005438292 0.007496024 0.012493373 0.006859107 0.014698085 0.008622877 0.0998 0.019450466 0.007838979 0.018884813
0.18935661 0.098316749
0.002084766 0.000873898
0.04735753 0.012317155 0.095712611 0.295884816 0.262566525 0.618241522 0.17072862
0.000640612 0.005426687 0.001594124 0.0038159 0.00019996 0.000292534 0.00280314 0.000966472 0.002834615 0.00078873 0.003973275 0.003277708
Hari kc-22 -21 -20 -19 -18 -17
-16 -15 -14 -13 -12 -11
Rata-rata
8 9 IO II 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Rata-rata
--
CTTH
KLB~-
0.123623109 0.078145174 0.110633914 0.105950665 0.175179903
0.000168971 6. 75883E-05 0.000109831 4.22427E-05 2.53456E-05 4.22427E-05 5.91397E-05 0.000135177 2.534.S6E-05 3.3794 lE-05 0.000870199 0.000473118 0.000168971 0.000126728 0.000768817 I. 68971 E-05 8.44853E-05 8.44853E-05 0.00109831 0.000207757
}Jari ke-22 -21 -20 -19 -18 -17 -16 -15 -14 -13 -12 -11 -10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 llata-rata l 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Rata-rata
CPIN
UNVR
LPKR
SRSN
0.000182909 0.000187309 0.000398504 0.00048273 9.49117E-05 0.000201766 0.000201137 6.28554E-05 0.000188566 0.000126968 0.000418617 0.000194852 0.000234451 0.00028285 9.80545£-05 6.28554E-06 0.000229422 8.92547E-05 6.28554E-05 8.48549E-05 3.14277E-05 3. I 4277E-05 0.00017691 0.000446274 0.000196738 0.000172852 0.000209937 0.000603412 0.000219994 0.000272793 1.2571 lE-05 0.000130739 0.00019548 0.000207423 3.14277E-05 0.000125711 1.2571 lE-05 6.28554E-05 6.28554£-05 l.57139E-05 0.000 l 06854 0.000207423 0.000549357 0.000298563 0.000556271 0.000213537
0.001923331 0.000209344 0.0001 ll517 0.000111517 0.000426869 0.000107009 0.001393292 0.000527868 0.000835541 0.000475616 6.74443E-05 0.000155923 0.00041151 0.000287974 0.000582792 0.000221531 0.000853905 0.000422695 0.000673274 0.000779115 0.000606999 0.001228521 0.000564254 0.000317689 0.001351724 5.9765E-05 0.000788464 0.000225705 0.001672752 0.001135869 0.000712005 0.000451743 0.000507502 0.000272615 0.000272615 0.000159262 0.00024941 0.000661254 0.003508772 0.005964979 0.004516096 0.002968049 0.003810769 0.00200797 0.003262701 0.00158535
0.000766396 0.002563516 0.001606303 0.000497375 0.000362865 0.0006835 0.00076014 0.000550554 0.000819574 0.000445761 0.000375378 0.000256508 0.000517708 0.000222098 0.00021115 0.002019219 0.003606753 0.003526986 0.002363315 0.000359737 0.000406659 0.000470786 0.001063286 0.004793885 0.003666188 0.001803377 0.000462966 0.000492683 0.00064909 0.001187132 0.001560945 0.001204337 0.000320635 0.001238746 0.002067705 0.003946157 0.008671223 0.00124031 0.001357616 0.001845607 0.000696013 0.010910976 0.02053472 0.001748634 0.003836672 0.003374346
0.003758581 0.005509153 0.000288329 0.012151029 0.071350222 0.0499294 0.08456704 0.058456745 0.059331001 0.057356974 0.008237985 0.01132723 0.03798741 0.041164183 0.024523453 0.015745879 0.031417617 0.063998849 0.029913155 0.00298627 0.02527002 0.016733408 0.03:!363815 0.089707542 0.05103329 0.026019677 0.043726197 0.023074597 0.015634667 0.026958807 0.017374941 0.014741875 0.014732607 0.027168876 0.012275628 0 .008310068 0.006521395 0.023546222 0.010400457 0.013438214 0.009535468 0.009020594 0.007040388 0.013553546 0.00654096 0.021379819
Lampiran 4 1-lari kc-22 -21 -20 -19 -18 -17 -16 -15 -14 -13 -12 -11 -10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -I Rata-rata I 2
... VI o nme p erd af!:anirnn sh a am p ernsa iaan Ak - ms1s1
SUL! 0.00031838 0.000595305 4.64305E-05 0.000334963 L65823E-05 3.3 I 646E-05 8.29 I I 5E-06 0.000381393 0.00014095 0.000373102
BUMI 7.63773E-05 0.000607605 0.00016216 0.000479804 0.000776136 0.002042163 0.002391436 0.000679204 0.000471992 0.00154628
HMSP 0.002516421 0.01239917 0.017775846 0.014238186 0.02423142 0.012519014 0.031663858 0.045509605 0.012599916 0.00424797
CEKA 0.000124011 0.000620054 0.002976258 0.002579423 0.001302113 0.00254222 0.002033776 0.006609772 0.003373092 9.3008 IE-05
NISP 0.007144572 0.004065928 0.002941438 0.001552363 0.014008684 0.004575066 0.017779787 0.007232264 0.000113772 0.000200707
6.63292E-06 4.64305E-05 9.94939E-05 0.000262 0.000157532 3.31646E-05
0.000613976 0.000392429 0.000732752 0,000421933 0.000570289 0.000454092 0.000328566
0.002736789 0.000933998 0.000751364 0.006428103 0.003417817 0.002170172 0.002923045
0.000496043 0.00254222 0.002852247 0.002176388 0.00172995 0.009548827 0.002449212
0.0001165 0.000182031 0.000148128 7.01579E-05 0.00011377 0.000608081 0.000187796 4.5432E-05
0.004935639 0.004298081
0.002604225 0.002976258
0.001047004 0.008230886 0.000608547 0.00031I455 0.010947804 0.000105834 0.005410402 0.002254649 0.00178482
0.002938441 0.000163616 0.006520779 0.009814511 0.005035257 0.003531925
0.000150631 7.58464E-06
0.001114217 0.000404209
3.10027E-05 0.000620054 0.008531939 0.002673277 0.002604225 0.002976258 3.10027E-05
0.001344852 0.000996732 0.000284997 0.004224662 0.008890083 0.004100324 0 .004683169
0.000620054
0.000439378 0.000210549 2. 70771 E-05 0.000868137 0 .000202813 0.000265614 0.000227615 9.59456E-05
0.000196218 0.000387304 0.004108504 0.000231839
0.008531939 0.016177201 0.005282857 0.000434038
4.53576E-06 0.000211669
0.001674797 0.001120556 0.000506544 0.002767882
0.001984172 0.001209105
9.40495E-05
0.002732261 0.001502728 0.002388125
0.205367982 0.001395121 0.00496043 0.002021375
2.34347E-05 0.000484192 0.000540511
0.001240107 0.001984172
L51192E-05 0.000213559
0.016846859 0.011861627 0,00403655 0.010261889 0.013816205
3.7798E-07 2.91044E-05 0.000238127 4.91374E-06 0.001185602
9.94939E-05 8.6228E-05
12
4.97469E-06 0.000555507 6.63292E-06 3.81393E-05 0.000165672 0.001712953 0.001691396 0.000399634 9.12027E-05 0.00043114 7.46204E-05 9.94939E-06 2.32152E-05 I .65823E-06 2.32152E-05 L65823E-06 0.000537267
13 14 15 16 17 18
0.00150899 0.000210595 3.31646E-06 0.000122709 3.3 I 646E-06 0.002291675
19 20 21 22 Rata-rata
8.29115E-05 2.48735E-05 0.000157532 3.31646E-06 0.000427597
3 4 5 6 7 8 9 10 II
9.55664E-05 0.000303613 0.000365124 0.000108309 0.000144487 0.000453561 0.000208653 7.28125E-05 0.00051841 0.000231507
0.00101158 0.000174181 0.001276625 0.000610087 0.000185049 0.000220066 0.000891132 0.001457777
0.00161214 0.002517418
9.56289E-05 1.51192E-05 l.13394E-05 0.003221899 0.002689704 0.000529172 6.42566E-05 L70091E-05
Lampiran 5 e nrn MarktP Rt e erusa iaan Merner CTTH
}Jari kc-22 -21 -20 -19 -18 -17 -16 -15 -14 -13 -12 - II -IO
-9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -I Rata-rata sebelun1 l 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Rata-rata scsudah
--
0.012180886 0.003614762 0.016732266 0.000144016 -0.000657368 -0.005107347 0.000892589 0.00933158 -0.000398921 -0.007570053 -0.00519463 -0.00496122 -0.018599743 -0.030278972 -0.01844685 0.013072062 -0.022699567 0.001684917 0.02353717 0.00145262 0.025193471 0.017768976
J(LBF 0.00485966 0.004902487 -0.021847761 0.010733225 0.006287505 0.001883052 -0.010367508 0.000708511 0.008159806 -0.003181713 -0.009912209 -0.003571704 0.005332127 0.000479477 0.0132789 -0.000749351 -0.00895805 -0.003643911 -0.014327139 -0.00597586 0.005009151 -0.000751234
INTP 0.014537644 0.004276098 0.001529242 -0.006842296 -0.009964289 -0.003843604 0.00919817 -0.003872194 0.005501085 0.00356126 0.005300914 0.004426799 -0.008800804 -0.023934249 -0.014938086 0.012671704 -0.002954062 0.0!0706209 -0.012110441 0.000549512 -0.009343741 0.000561622
-0.008738722 -0.010573913 -0.019431266 -0.01846508 0.0I035U24 0.00<1884428 0.014599295 -0.00522395 0.000643259 0.018972471 0.011154782 0.001363782 0.025410645 0.00973009 -0.006880429 -0.002313834 -0.008271725 0.003593175 -0.005608072 0.007043516 0.014430699
0.000531393
-0.000984206
-0.001081069
0.001322557
-0.00 !080996 0.017031227 0.003619649 -0.005179549 0.028289319 0.006153666 -0.0090 !0031 -0.011885427 0.011328664 0.016761627 0.006342025 0.007683185 0.022890324 -0.006109651 -0.00345236 0.003021278 0.034419185 -0.031605871 0.015387406 0.010866771 -0.008389332 0.002095154
-0.005111816 0.001552043 0.003170642 0.004406576 -0.007317468 -0.011138654 -0.003566422 0.01090!003 0.035143947 -0.003408522 -0.004935852 -0.0143128 -0.000428803 0.00648741 0.005438345 0.006592695 -0.041206128 0.008813785 -0.010761809 -0.022482337 -0.003774122 -0.005715675
-0.014690587 -0.0!0667837 0.00985144 0.021943405 -0.007291915 -0.001185763 0.00540849 -0.017096228 -0.007349268 0.011319087 0.007556265 -0.001021468 0.004051463 -0.011497676 0.015429174 -0.005180566 0.002944127 0.000390918 -0.000819888 -0.00896379 0.007923942 0.022311896
0.000249534 0.009511778 -0.001866554 0.002657571 0.02481093 0.006828598 0.034614092 0.006257628 -0.00749278 -0.023034866 -0.000136187 0.002880492 0.000910458 0.002128333 0.014212246 0.031077015 8.15252E-05 -0.0001129571 0.001979666 0.009366274 0.00609529 0.019524009
0.004962557
-0.002347907
0.001062056
0.006355704
8
-0 ~;~74122
-13 -12
CPIN 0.003695169 0.006738129 -0.015142051 0.005114533 0.008097297 -0.00642812 0.004637853 0.010645504 0.033153296 0.004124022 -0.012006834
-11 -10 -9 -8 -7 -6 -5 -4
0.013695463 -0.004536179 0.007901496 -0.00027623 -0.019519936 -0.023135615 -0.004863335 -0.027605076
-3 -2
-0.015783253 -0.003323875
-I Rata-rata sebelu1n I 2
1-lari kc-
-22 -21 -20 -19 -18 -17 -16 -15 -14
3 4 5 6 7
8 9 10 II 12 13 14 15 16 17 18 19
UNVR 0.002434289 0.013994321 -0.00354041 0.020850689 0.031180162 0.004437329 -0.015449729 0.001840098 -0.004683764 -0.001310761 -0.016212387 0.00137576 0.014429656 -0.00240975 0.003173917 0.006042288 0.000366508 0.006367545 -0.005954066 -0.00331450 I
LPKR 0.003986957 0.008775134 -0.004102836 -0.003842448 -0.011059116 0.01590176 0.000672876 -0.010948075 -0.010600782 -0.004475145 0.002143225
SRSN -0.010341971 -0.003212956 0.015158931 0.007403998 0.019888992 0.016665278 0.006555565
0.013994321 -0.00354041 0.020850689
-0.018010106 -0.024975501 -0.007293409 0.005538079 0.009335438 -0.010313232 -0.010927528 -0.026146107 -0.003842606 0.02145824 0.002947075 -0.009392522
0.001212993
0.031180162 0.004437329
0.01986014 0.029545875
-0.048974163 -0.003808723
0.001016838 0.002538501
-0.015449729 0.003744135
0.003834982 0.001533484
0.036240308 -0.006924711 -0.02222592 -0.075039885 O.oJ 1481322 0.045322649
-0.009940778
-0.004683764 -0.001310761 -0.016212387 0.00137576 0.014429656 -0.00240975
0.002623583 -0.006955269 -0.001572453 0.007425191 0.002583471 -0.002395921
0.003173917 0.006042288
-0.01128307 0.005656856
0.000366508 0.006367545 -0.005954066 -0.003314501 0.001212993
-0.006029886 0.005304144 -0.018214702 -0.000474946 0.000522596 -0.00267760 I
0.015649014 0.008389576 0.002229674
0.001016838 -0.005243287 -0.009940778 0.01045689 0.001332374 0.004888541 -0.010602209 -0.005162269
··0.005113298 0.007527465 ··0.001192057 ··0.011392052
0.027019865 0.001122321
0.003203829 -0.000498483
··O .008666241 ··0.002411611
0.025658004 0.010549955 -0.021083022 0.001213161 0.014356446 0.007794726 -0.002008202
20 21
-0.001793817 -0.016630151 -0.029351554 0.004080598 0.003986957 0.008775134 -0.004102836 -0.003842448
22 Rata-rata sesudah
-0.011059116 -0.001118291
0.01045689 0.001332374 0.004888541 -0.010602209 -0.005162269 0.003203829 0.015288866 -0.007550262 -0.002979507 -0.005251879 0.003064034 -0.000749085 -0.004268339 -0.001467077 -0.014018423 -0.009676991 0.004835209
0.012535216 0.013711922 0.015339374 0.000426252 0.002434289
-0.010166977 2.8244E-06 0.001432909
Lampiran 6 Return Market Pernsahaan Aknisisi llari kc-
SUL!
BUMI
-22 -2I -20
-0.0060 I I 429 -0.006197087 -0.003542 I I 5
0.004657267 0.004345657 0.003834799
-19
-0.01780963 -0.024847688
0.002453 I8 0.004184994
-0.0 I 985 I 678 -0.070252505
0.00923354 I 0.01056027 -0.006285 I 92
-I8 -I 7 -I6 -I5 -I4 -13 -I2 -I I -IO -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 Rata - rata scbelu1n I 2 3 4 5 6 7 8 9 IO II 12 13 I4 15 16 17 18 19 20 2I 22 Rata - rata scsudah
HMSP
-0.003988493 0.017187652 -0.003200572 0.011707302 0.003210283 0.00090486 -0.009069053 -0.024162368
CEKA
NISP
-O.OI3144665 0.006385533 -0.004280771
0.00090486 -0.009069053
-0.009899242 -0.002873796 -0.00526883 0.005000658
-0.012840I48 -0.027212245 -0.004833224 0.013795115 0.004691041 -0.003342 I 11 0.006166748 0.007552878 -0.000355337 -0.004719112 0.00443226 0.005208465 -0.007371023 -0.010754764 -0.033131239 0.002361843 0.007766119 -0.021608933
-0.024162368
0.014118504
0.03429I65I -0.013586496 -0.003991873 -0.025768654 0.009788285 0.002326611 -0.004183521 0.0l3I47019 0.013989599 0.02587721 -0.010475686 -0.020764021 0.0120956 -0.004482231 -0.015715789
0.007039998 0.015356875 0.021972I55 -0.0050792 I 0.020223125 -0.026 I 80861 -0.022477824 -0.008781904 0.008309781 0.004045769 -0.011376007 -0.001997383 -0.015191993 -0.003003705
-0.004833224 0.014I !8504 0.013795115 0.004691041 -0.003342lll 0.006I66748 0.007552878 -0.000355337 -0.004719112 0.00443226 0.005208465 -0.007371023
0.002531888 -0.002826034 0.003737263 0.005056927 0.006766183 0.001376361 0.023719702 -0.004804401 0.007871158 0.000950099 0.003964295 -0.003664186 0.002467025 -0.001205831 0.00250688
-0.006180201
0.000720151
-0.000550844
0.001107555
-0.004200078
-0.001416756 -0.009472995 -0.00054845 0.008696717 O.Ol38I6636 -0.00117622 0.013874632 -0.005682074 -0.006851743 0.002850634 -0.0 I 0703682 -0.005594456 -0.018764432 0.003048637 0.009905094 -0.003422399 0.004591125 0.013256587 0.013885043 0.011977683 -0.010805584 0.013044757
0.00493489 0.02215108 -0.026739672 O.OI I565082 0.012640185 0.001622917 -0.012425973 -0.0024908 0.005857773 -0.001534706 0.010935574 -0.005176728 0.00347745 0.000199447 -0.000831621 -0.007028167 -0.0080463 0.002841236 -0.006382705 0.0 ! 9388962 0.002423141 0.014603195
-0.033131239 0.002361843 0.007766119 -0.02I608933 -0.026654794 0.011661233 0.000436145 0.005947387 -0.008420996 -0.003002099 0.006800634 0.015554865 0.017812856 0.011169409 -0.008378024 -0.013144665 0.006385533 -0 .004280771 -0.009899242 -0.002873796 -0.00526883 0.005000658
0.00455273 0.012378265 0.005519932 0.014265043 0.005160192 -0.012532783 0.001207949 0.002405052 -0.001544719 -0.013885232 0.00707118 -0.000851202 -0.003976547 0.014800744 -9 .30651 E-05 -0.006773309 -0.011807265 -0.008417337 0.001943336 0.011620295 0.005031768 0.003258304
0.0l I661233 0.000436145 0.005947387 -0.008420996 -0.003002099 0.006800634 0.015554865 0.017812856 0.011169409 -0.008378024 -0.0!3!44665 0.006385533 -0.00428077 I -0.009899242 -0.002873796 -0.00526883 0.005000658 0.002531888 -0.002826034 0.003737263 0.005056927 0.006766I83
0.00156858
0.001908376
-0.002080305
0.001333333
0.001853024
-0.012840148 -0.0272 I 2245
Lampiran 7 Hasil Output SPSS 16.0 uji Normalitas Return Saham, Volume Perdagangan Saham dan Risiko sistematis
Pernsahaan Merger Descriptive Statistics N
Mean
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Return
16
.0078
.02482
-.01
.09
Volume
16
5.5388E6
9.54200E6
8431.82
35640760.00
Beta
16
-.3188
2.50104
-9.32
1.55
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
volu me
Return N
Normal Parametersa
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
Beta
16
16
16
.0078
5. 53118E6
-.3188
.02482 9.542[IOE6
2.50104
Absolute
.260
.283
.350
Positive
.260
.283
.228
Negative
-.179
.281
-.350
1.041
.132
1.398
.229
.154
.040
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.
I
NPar Tests volume perdagaugan saham merger One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test volumePerdagan ganSaham N
16
Normal Parametersa
Mean
.0212
Std. Deviation Most Extreme Differences
.04487
Absolute
.318
Positive
.311
Negative
-.:l18
Kolmogorov-Smirnov Z
1.273
Asymp. Sig. (2-tailed)
.078,
a. Test distribution is Normal.
I
I Perusahaan Akuisisi Descriptive Statistics N
Mean
Std. Deviation
Minimum
Maxin1um
Return
10
.0051
.01134
.00
.03
Volume
10
3.2871E6
4.89256E6
49954.55
16256977.09
Beta
10
.1729
1.95026
-3.71
3.85
-
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Return N
Volume 10
Normal Parametersa
Mean
Most Extreme Differences
10
10
3.2871E6
.1729
.01134 4.89256E6
1.95026
.0051
Std. Deviation
Beta
Absolute
.148
.271
.191
Positive
.148
.271
.168
Negative
-.106
··.254
-.191
Kolmogorov-Smirnov Z
.469
.856
.603
Asymp. Sig. (2-tailed)
.980
.456
.860
a. Test distribution is Normal.
I
I
NPar Tests volume perdagaugan saham akuisisi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test volumePerdagan ganSaham 10
N Normal Parameters
8
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
.0035 .00467
Absolute
.267
Positive
.267
Negative
-.240
Kolmogorov-Smirnov Z
.844
Asymp. Sig. (2-tailed)
.475
a. Test distribution is Normal.
I
Lampiran 8 Paired Sample t-test Return merger
Paired Samples Statistics
N
Mean Pair 1
Std. Deviation
sebelum
.0050
8
.01155
sesudah
.0107
8
.03419
--
Std. Error Mean
.00408
.01209
Paired Samples Correlations N Pair 1
sebelum & sesudah
Correlation 8
Sig. .290
-.428
Paired Samples Test Paired Differenc:es 95% Confidence Interval of the Difference Mean
Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 sebelum-.00565 sesudah
Lower
.01432 -.03951 .04050
-
Upper .02821
t
-.395
df
7
Sig. (2-tailed)
.705
Lampiran 9 Paired Sample t-test Volume Perdagangan Saham Merger
Paired Samples Statistics Mean Pair 1
N
Std. Deviation
volumePerdaganganSaham
.0191
8
tvaSesedah
.0280
8
Std. Error Mean
.02501
.00884
--
.06006
.02123
Paired Samples Correlations
N Pair 1
Correlation
Sig.
volumePerdaganganSaham 8
.0
.868
& tvaSesedah
-
Paired Samples Test
-
Paired Difforences 95% Confidence
Mean
Pair 1
Std.
Std. Error
Deviation
Mean
Interval of the Difference Lower
Upper
t
df
Sig. (2-tailed)
volumePerdaganga nSaham tvaSesedah
-.00890
.04032
.01425
-.04261
.02481
-.624
7
.552
Lampiran 10 Paired Sample I-test Volume Perdagangan Saham Akuisisi Paired Samples Statistics Mean Pair 1
N
--
Std. Deviation
volumePerdaganganSaham
.0035
5
tvaSesedah
.0034
5
-
Paired Samples Correlations
Pair 1
.00389
.00174
.00583
.00261
-
Correlation
N
Std. Error Mean
Sig.
volumePerdaganganSaham -.038
5
& tvaSesedah
.9
-
Paired Samples Test
-
Paired Differences 95% Confidence
Mean
Pair 1 volumePerdagangan Saham - tvaSesedah
.00007
Std.
Std. Error
Deviation
Mean
.00713
I nteNal of the Difference Lower
.00319 -.00878
-
Upper
.00893
t
.023
df
4
Sig. (2-tailed)
.983
Lampiran 11 Paired sample T-Test return akuisisi
Paired Samples Statistics Mean Pair 1
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
sebelum
.0116
5
.01187
.00531
sesudah
-.0013
5
.00664
.00297
Paired Samples Correlations
N Pair 1
sebelum & sesudah
Correlation 5
Sig.
.24"1
.638
Paired Samples Test
-
Paired Differences 95% Confidence lnteNal of the Difference Mean Pair 1
sebelumsesudah
.01292
Std. Deviation Std. Error Mean
.00919
.00411
Lower .00150
Upper
t
.02433 3.142
df Sig. (2-tailed)
4
.035
Lampiran 12 Paired Sampe/ I-test risiko sistematis perusahaan akuisisi Paired Samples Statistics
N
Mean Pair 1
Std. Deviation
sebelum
.3095
5
2.69719
sesudah
-.0098
5
.84479
--
Std. Error Mean
1.20622
--
.37780
Paired Samples Correlations
Correlation
N Pair 1
sebelum & sesudah
5
Sig.
.049
.93
Paired Samples Test
J -
Paired Differenc1:!s 95% Confidence Interval of the Difference Mean
Pair 1 sebelumsesudah
.31928
Std. Deviation Std. Error Mean
2.78679
Lower
1.24629 -3.14098
Upper
t
3.77954 .256
df
4
Sig. (2-tailed)
.810
Lampiran 13 NPar Tests : risiko sistematis merger Wilcoxon Signed Ranks Test
Ranks N sesudah sebelurn
Mean Rank
-
Surn of Ranks
Negative Ranks
7'
4.43
31.00
Positive Ranks
1b
5.00
5.00
Ties
o'
Total
8
a. sesudah < sebelum b. sesudah > sebelum c. sesudah ; sebelurn
Test Statistics0 sesudah sebelurn
z Asyrnp. Sig. (2-tailed)
a. Based on positive ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test
-1.820' .069
-
Lampiran 14 Uji Normalitas Kinerja Keuangan Perusahaan Merger One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test -
NOlperT NOlperT otalCapit NlperSal EBIT
EPS
EAT
NOlperSales
otalAsset
al
es
RasioQto
TingkatPe ROE
njualan
PER
PBV
bin
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
2.63E11
1.45E11
-33.62
.15
.09
.16
-.02
-.01
.53
4.13
6.72
1.77
4.076E11 3.108E11 537.922
.176
.114
.479
383
1.013
.924
8 908
11.101
1.406
N Normal
Mean
P ararneters"
Std. Deviation
Most Extreme
Absolute
271
326
390
211
238
309
269
310
.494
127
286
.360
Differences
Positive
271
326
.201
211
238
128
177
260
494
127
286
.360
Negative
-.250
-.227
-.390
-.115
-.145
-.309
-.269
-.310
-.298
-.122
-.252
-.238
1.085
1.305
1.561
.844
.951
1.235
1.077
1.241
1.976
.509
1145
1.441
.190
.066
.015
.475
.326
.094
.197
.092
001
.958
1451
Kolmogorov~
Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
I
-··-,-,
a. Test distribution is Normal. --·····--·---·-·
150
M1 vv
I
Lampiran 15 Uji Normalitas Kinerja Kcuangan l'erusahaan Alrnisisi One-Sample Kolmogorov-Srnirnov Test
NOi per
EAT
EBIT N
EPS
NOlper
NO Iper
Total
NI per
Sales
TotalAsset
Capital
Sales
Rasia
Tingkat ROE
Penjualan
Q tobin
PBV
PER
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
5.36E11
3.61E11
87.39
.09
.05
.15
.06
.23
.56
60.12
3.26
2.60
1.006E12 7.542E11
313.414
.145
.085
.183
.148
.472
.513
109.603
3.904
2.471
Normal
Mean
Parametersa
Std. Deviation
Most Extreme
Absolute
.423
.414
.352
.212
.328
.252
.174
309
330
395
323
292
Differences
Positive
.423
.414
.352
.158
.328
252
137
309
.330
395
.323
292
Negative
-.279
-.265
-.176
-.212
-.174
-.200
-.174
-.201
-.286
-.222
-.213
-.243
1.337
1.310
1.114
.672
1.037
.797
.550
.978
1.043
1.248
1.020
.923
.056
.065
.167
.758
.233
.549
.923
.294
.227
.089
.249
.362
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal.
i
I
151