ANALISIS PENGARUH MARKETING PUBLIC RELATION DAN SALES PROMOTION TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PUPUK PHONSKA BERSUBSIDI PT. PETROKIMIA GRESIK ( Studi di Kabupaten Sragen )
Oleh : Eliza Nurul Kharitsah Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya Jl. MT. Haryono 165 Malang E-mail :
[email protected] Abstract: This study aims to analyze the influence of Marketing and Public Relations and Sales Promotion on purchasing decisions Phonska subsidized fertilizer PT. Petrokimia Gresik in Sragen. To find out how much influence the dependent variable (buying decisions) to the independent variables (Marketing Public Relation and Sales Promotion) used regression analysis with analytical methods test t and f. This study uses a sample of 100 farmer that use Phonska Phonska subsidized fertilizer PT. Petrokimia Gresik . While sampling using purposive sampling techniques. The results of studies using multiple linear regression analysis, showed that simultaneous variable Marketing Public Relation (X1) and Sales Promotion (X2) has a significant influence on buying decisions (Y). While partial, variable Marketing Public Relation and Sales Promotion showed a significant effect on decision buying consumen. Keyword : Marketing Public Relation, Sales Promotion, Decision Buying.
Indonesia merupakan negara agraris dimana mayoritas penduduknya mempunyai mata pencaharian sebagai petani. Berbagai hasil pertanian diunggulkan sebagai tulang punggung perekonomian di Indonesia seperti padi, tebu, jagung dan lain-lain. Seperti yang kita ketahui bahwa hasil pertanian yang paling pokok di Indonesia adalah beras. Beras merupakan bahan pangan pokok bagi sebagian besar masyarakat dan hal ini telah berlangsung turun temurun. Sebagai makanan pokok dalam hal ini adalah beras diperoleh dari hasil tanam
benih para petani di lahan pertaniannya. Dalam proses penanaman benih, petani tidak bisa asal menanam saja, namun membutuhkan berbagai proses agar lahan pertaniannya bisa subur dan produktif. Salah satu dari proses tersebut adalah pemberian pupuk. PT. Petrokimia Gresik merupakan sebuah Badan Usaha Milik Negara yang berdiri sejak 1964. PT. Petrokimia Gresik adalah sebuah perusahaan yang mengolah sumber daya alam yang ada di Indonesia sebagai bahan baku produknya berupa minyak bumi dan gas dan memprosesnya menjadi berbagai macam pupuk subsidi
maupun non subsidi dengan berbagai inovasi produk seperti pupuk Urea, ZA, SP 36, Phonska, dan Petroganik sehingga PT. Petrokimia Gresik menjadi perusahaan yang produknya terlengkap di Indonesia. Suatu kewajiban PT. Petrokimia Gresik untuk mendukung tercapainya swasembada pangan yaitu dengan cara meningkatkan hasil usaha untuk menunjang kelancaran kegiatan operasional dan pengembangan usaha perusahaan serta mengembangkan potensi usaha terutama untuk kesejahteraan para petani. PT. Petrokimia Gresik selalu mengedepankan visinya untuk menjadi produsen pupuk dan produk kimia lainnya yang berdaya saing tinggi dan produknya paling diminati konsumen. Perkembangan PT. Petrokimia Gresik dalam mencapai visinya sampai saat ini tidak lepas dari peran bauran pemasaran (promotion, place/distribution, price, product). Menurut Kotler dan Amstrong (2008 : 62) bauran pemasaran adalah kumpulan alat taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkan di pasar sasaran. Selain bauran pemasaran strategi yang digunakan oleh PT. Petrokimia Gresik adalah STP (segmenting, targeting, positioning) untuk mengenali siapa yang menjadi konsumennya. Dalam mengkomunikasikan produk-produknya kepada para konsumennya yaitu para petani, PT. Petrokimia Gresik melakukan kegiatan promosi. Menurut Kotler dan Keller (2009 : 510) menyatakan bahwa promosi adalah berbagai cara untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang suatu produk atau brand yang dijual. Pentingnya promosi bagi PT.
Petrokimia Gresik salah satunya adalah untuk membangun sebuah komunikasi yang dapat bertemu langsung dengan para konsumennya sehingga dalam kegiatan promosinya PT. Petrokimia dapat menyampaikan informasi terkait produkproduknya yang pada akhirnya akan berpengaruh juga kepada keputusan pembelian konsumen PT. Petrokimia Gresik. Dua bentuk kegiatan promosi PT. Petrokimia Gresik yang dapat bertatap muka secara langsung dengan konsumen untuk memberikan informasi tentang penggunaan pupuk dengan benar terlebih untuk suatu produk yang keberadaanya masih dalam tahap introduction adalah melalui Marketing Public Relation dan Sales Promotion. Marketing Public Relation menurut (Kotler & Keller, 2008) suatu kegiatan untuk mendukung promosi dan pembentukan citra produk atau korporat. Bentuk dari kegiatan marketing public relation PT. Petrokimia Gresik adalah sosialisasi. Sosialisasi di PT. Petrokimia Gresik dalam hal ini adalah berupa metode penyuluhan kepada para petani untuk mengkomunikasikan tentang penggunaan pupuk yang benar. Baik masyarakat dan para pelaku bisnis saat ini perlu melakukan sosialisasi dalam kegiatan penjualan maupun promosi dan menganggap bahwa sosialisasi tak lepas dari kehidupan sehari – hari. Selain Marketing Public Relation, kegiatan promosi yang dilakukan PT. Petrokimia Gresik adalah Sales Promotion. Menurut (Kotler & Keller, 2008) Sales Promotion adalah bahan inti dalam kampanye pemasaran, terdiri dari koleksi alat insentif, sebagian besar jangka pendek yang dirancang untuk menstimulasi pembelian yang lebih cepat atau lebih besar atas jasa tertentu oleh konsumen atau
perdagangan. Sales Promotion ini mencakup alat untuk promosi konsumen (sampel, kupon, penawaran pengembalian dana tunai, potongan harga, premi, hadiah, penghargaan, percobaan gratis, garansi, dan demonstrasi). Di PT. Petrokimia Gresik dalam hal ini melakukan demplot (Demontraion Plot) ) dimana kegiatan ini merupakan salah satu metode untuk menunjukkan keunggulan suatu produk pupuk dengan tujuan setelah melihat dan melaksanakan sendiri suatu kegiatan penggunaan produk sarana pertanian sekaligus mengetahui hasilnya, maka diharapkan akan memberikan dampak positif dalam hal penggunaan produk yang bersangkutan dan memberikan percontohan. Marketing Public Relation dan Sales Promotion merupakan dua program yang bertujuan untuk membangun dan memperkuat brand image yang pada akhirnya konsumen tertarik untuk memakainya serta mendukung program pemerintah dalam penggunaan pupuk secara benar. Penjualan pupuk PT. Petrokimia Gresik di seluruh wilayah Indonesia sampai saat ini cukup bagus khususnya untuk pupuk Phonska bersubsidi. Pupuk Phonska merupakan pupuk yang mendapatkan subsidi dari Pemerintah. Keberadaan pupuk Phonska bersubsidi ini tergolong masih baru dengan konsep pupuk majemuk dimana kandungankandungan kimianya seperti N, P, K dikemas menjadi satu produk. Pupuk Phonska bersubsidi dapat memberikan banyak manfaat kepada para petani yang nantinya akan berpengaruh pada kualitas hasil produksi atau panen yang semakin baik tentunya dan waktu panen yang lebih cepat. Pupuk Phonska bersubsidi ini memiliki kandungan Nitrogen (N) : 15%, Fosfat (P2O5) : 15%, Kalium (K2O) :
15%, Sulfur (S) : 10%. Kandungankandungan tersebut adalah kandungan yang dibutuhkan para petani untuk keberhasilan panen mereka. Salah satu wilayah yang penjualan pupuk Phonska cukup tinggi adalah di provinsi Jawa Tengah khususnya pada Kabupaten Sragen. Lahan pertanian untuk tanaman padi di Kabupaten Sragen ini cukup luas dan Kabupaten Sragen menjadi salah satu lumbung padi nasional. TINJAUAN PUSTAKA Komunikasi Pemasaran Pada hakikatnya komunikasi pemasaran menurut (Kotler, 2008) adalah sarana dimana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung atau tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual. Intinya, komunikasi pemasaran mempresentasikan “suara” perusahaan dan mereknya serta merupakan sarana diamana perusahaan dapat membuat dialog dan membangun hubungan dengan konsumen. Komunikasi pemasaran juga melaksanakan banyak fungsi bagi konsumen. Komunikasi pemasaran dapat memberitahu atau memperlihatkan kepada konsumen tentang bagaimana dan mengapa produk tersebut digunakan, oleh orang macam apa, serta dimana dan kapan. Komunikasi pemasaran dapat memungkinkan perusahaan menghubungakan merek mereka dengan orang, tempat, acara, merek, pengalaman, perasaan, dan hal lainnya. Jika dilakukan dengan benar komunikasi pemasaran dapat memberikan imbalan besar. Beberapa alat yang digunakan dalam komunikasi pemasaran diantaranya :
1. komunikasi pribadi yang terdiri dari pemasaran langsung dan interaktif, berita dari mulut ke mulut, penjualan personal. 2. komunikasi massa yang terdiri dari iklan, promosi penjualan, acara dan pengalaman, serta hubungan masyarakat. Marketing Public Relation Marketing Public Relation menurut (Kotler & Keller, 2008) suatu kegiatan untuk mendukung promosi dan pembentukan citra produk atau korporat. Banyak perusahaan yang berpaling ke marketing public relations untuk langsung mendukung promosi dan pembentukan citra perusahaan atau produk (Kotler, 2008). Perusahaan tidak hanya harus berhubungan secara konstruktif dengan pelanggan, pemasok, dan penyalur, melainkan juga harus berhubungan dengan sejumlah besar masyarakat yang berkepentingan dan public relations meliputi berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau masing – masing produknya (Kotler dan Keller, 2007: 277). Adapun tujuan marketing public relations adalah meyakinkan konsumen akan merek suatu produk yang sedang dipasarkan dan membina hubungan baik dengan konsumen melalui program komunikasi pemasaran. Sedangkan Kotler dan Keller (2008:247) menyatakan bahwa marketing public relations dapat berkontribusi terhadap berbagai tujuan pemasaran, yaitu : 1. Meningkatkan kesadaran 2. Membangun kredibilitas 3. Menstimulasi tenaga penjual dan saluran perantara 4. Serta mengurangi biaya promosi Didalam Marketing Public Relations dalam pelaksanaannya ada faktor – faktor yang menyebabkan dipergunakan
dan dibutuhkannya taktik dan Strategi marketing public relations dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, Philip Kotler (1993) dalam Ruslan (2010:252) menyebutkan di antara faktor tersebut sebagai berikut : 1. Meningkatnya biaya promosi periklanan yang tidak seimbang dengan hasil keuntungan yang diperoleh dan keterbatasan tempat. 2. Persaingan dalam promosi dan publikasi, baik melalui media elektronik maupun media cetak. 3. Selera konsumen yang cepat mengalami perubahan dalam waktu relatif pendek (tidak loyal), karena banyaknya pilihan atau subsititusi atas produk yang ditawarkan di pasaran. 4. Makin menurunnya perhatian dan minat konsumen terhadap iklan, karena pesan dalam iklan yang kini cenderung berlebihan dan membosankan perhatian konsumennya. Menurut Kotler (2008) alat utama dalam Marketing Public Relation adalah sebagai berikut: 1. Publikasi : perusahaan sangat bergantung pada bahan yang dipublikasikan untuk menjangkau dan mempengaruhi pasar sasaran mereka. Bahan ini mencakup laporan tahunan, brosur, artikel, buletin, dan majalah perusahaan, serta bahan audiovisual. 2. Acara : perusahaan dapat menarik perhatian ke produk baru atau kegiatan perusahaan lain dengan mengatur acara khusus seperti konferensi, berita, seminar, acara, pameran dagang, kontes, serta acara ulangtahun yang akan menjangkau masyarakat sasaran. 3. Pemberian sponsor : perusahaan dapat mempromosikan merek dan nama korporat mereka dengan mensponsori acara
olahraga dan budaya serta acar amal yang sangat dihargai. 4. Berita : salah satu tugas utama profesional humas adalah menemukan atau menciptakan berita menyenangkan tentang perusahaan, produknya, dan orang-orang serta membuat media menerima siaran pers dan menghadiri konferensi pers. 5. Pidato : semakin banyak eksekutif perusahaan yang harus menghadapi pertanyaan dari media atau berbicara di pertemuan asosiasi dagang atau penjualan, dan penampilan ini dapat membangun citra perusahaan. 6. Kegiatan Layanan Masyarakat : perusahaan dapat membangun itikad baik dengan menyumbangkan uang dan waktu pada kegiatan amal. 7. Media Identitas : perusahaan memerlukan identitas visual yang segera diakui publik. Identitas visual dibawa oleh logo perusahan, alat tulis, brosur, tanda, bentuk bisnis, kartu bisnis, bangunan, seragam, dan cara berpakaian. Sosialisasi Berdasarkan buku Sosiologi Suatu Pengantar yang ditulis oleh Soerjono Soekanto (2009 : h59), “sosialisasi adalah suatu proses, di mana anggota masyarakat yang baru mempelajari norma-norma dan nilai-nilai masyarakat di mana dia menjadi anggota”. Menurut Geroge Herbert Mead (dalam Henslin, 2006:68), sosialisasi yang dilakukan seseorang dapat dibedakan melalui empat tahap: Pertama, tahap persiapan ( preparatory stage ) pada tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan. Saat seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri. Dalam hal ini diibiratkan para petani yang
menjadi sasaran sosialisasi sebagai seorang anak yang baru lahir, belum tahu sama sekali tentang tata cara pemupukan yang baik dan para petani mulai mempersiapkan diri untuk mengenal apa itu pemupukan berimbang. Kedua, tahap meniru ( play stage ) pada tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa. Pada tahap ini mulai terbentuk kesadaran tentang nama dirinya dan siapa nama orangtuanya. Anak mulai menyadari apa yang dilakukan oleh ibunya dan apa yang diharapkannya. Dengan kata lain kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain juga mulai terbentuk pada tahap ini. Di tahap meniru ini diibiratkan dengan terbentuknya kesadaran diantara para petani tentang apa itu pemupukan berimbang dan bagaimana tata cara pemupukan berimbang yang baik. Ketiga, tahap siap bertidak ( game stage ) pada tahap ini peniruan sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Pada tahap ini lawan berinteraksi semakin banyak dan hubungannya semakin kompleks. Individu mulai berhubungan dengan temannya diluar rumah. Diibiratkan di tahap ketiga ini para petani yang tadinya telah mempunyai kesadaran pemupukan berimbang, secara langsung berperan dalam pelaksanaan pemupukan berimbang. Keempat, tahap penerimaan norma kolektif ( generalized stage ) pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Dia sudah dapat menempatkan dirinya di posisi masyarakat secara luas. Manusia dewasa menyadari pentingnya peraturan, kemampuan bekerja sama, bahkan dengan orang lain yang tidak dikenalnya. Manusia dalam tahop ini telah menjadi warga
masyarakat sepenuhnya. Diibaratkan seperti petani secara bersama-sama sudah menjadikan pemupukan berimbang sebagai aturan dan bahkan menjadi budaya dalam bidang pertanian. Promosi Penjualan (Sales Promotion) Merupakan kegiatan promosi selain periklanan, personal selling maupun publisitas. Kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam promosi penjualan antara lain: peragaan, pertunjukkan dan pameran, demonstrasi, dan sebagainya. Biasanya kegiatan ini dilakukan bersama-sama dengan kegiatan promosi lainnya dan biaya relatif lebih murah dibandingkan dengan periklanan dan personal selling. Menurut Kotler dan Armstrong (2008 : 204), promosi penjualan adalah insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan sebuah produk atau jasa. Sales Promotion dapat membantu mencapai sejumlah sasaran, antara lain dapat mendorong percobaan produk baru, dapat meningkatkan pembelian susulan, dapat membangun loyalitas pelanggan dengan menentukan pola pembelian merek secara reguler, dan dapat memotivasi para distributor dan tenaga penjualnya. Beberapa bentuk promosi penjualan yang digunakan pada umumnya antara lain (Kotler dan Keller, 2008 : h269) a. Sampel, yaitu tawaran sejumlah produk atau jasa gratis yang dikirimkan dari rumah ke rumah, dikirim melalui pos, diambil di toko, disertakan pada produk lain, atau ditampilkan dalam tawaran iklan. konsumen ditawarkan untuk mencoba sebuah produk baik secara gratis maupun berbentuk nominal harga.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Kupon, adalah sertifikat yang memberi hak kepada pemegangnya atas potongan harga yang telah ditetapkan untuk produk tertentu: dikirimkan lewat pos, dimasukkan dalam produk lain atau dilampirkan, atau disisipkan dalam iklan majalah dan koran. Tawaran uang kembali (rabat), memberikan pengurangan harga setelah pembelian, bukan pada saat di toko eceran: konsumen mengirimkan “bukti pembelian” yang telah ditentukan kepada produsen yang “mengembalikan uang” sebagian dari harga beli melalui pos. Paket harga, menawarkan kepada konsumen penghematan dari harga biasa suatu produk, yang dikurangkan pada label atau kemasan. Premium, barang yang ditawarkan dengan harga yang relatif rendah atau gratis sebagai insentif untuk membeli produk tertentu. Hadiah (kontes, undian, permainan), hadiah adalah tawaran kesempatan untuk memenangkan uang tunai, perjalanan, atau barang karena membeli sesuatu. Undian meminta konsumen menyerahkan nama mereka ke dalam penarikan undian Tampilan dan Demonstrasi Titik Pembelian (Point Of Purchase) adalah tampilan dan demonstrasi yang dilakukan pada titik pembelian atau penjualan ( Kotler dan Keller, 2008).
Demplot (Demontration Plot) Demontration Plot ( Demplot ) dalam buku Laporan Tahunan Kegiatan Promosi PT. Petrokimia Gresik merupakan salah satu metode percontohan untuk menunjukkan keunggulan suatu produk pupuk dengan tujuan setelah melihat dan melaksanakan sendiri suatu kegiatan penggunaan produk sarana pertanian sekaligus mengetahui hasilnya, maka diharapkan akan memberikan dampak positif dalam hal penggunaan produk yang bersangkutan. Demplot juga dimaksudkan untuk menunjukkan perbandingan hasil produksi kepada petani antara lahan yang menggunakan pupuk Phonska dengan lahan yang tidak menggunakan pupuk Phonska. Demplot dilakukan pada cakupan lahan yang relatif luas. Kegiatan demplot dilakukan dalam 3tahap yaitu awal, supervisi, dan akhir. Pada tahap awal dilakukan pada awal musim tanam berisi tentang pengenalan produk dan manfaatnya, aplikasi produk ke lahan serta tanya jawab. Selanjutya adalah tahap supervisi yang biasa dilakukan pada pertengahan musim tanam. Kegiatan supervisi ini meliputi pengamatan terhadap kondisi tanah dan tanaman saat itu. Dan tahap terakhir adalah dimana kegiatan ini dilakukan pada waktu panen. Pada tahap akhir akan diperoleh data perbandingan hasil antara produksi antara lahan pengguna produk pupuk Phonska dan yang tidak. Adapun tujuan dari Demplot antara lain: a. Menyebarkan teknologi dan meningkatkan pengetahuan petani tentang pemupukan berimbang menggunakan pupuk Phonska. b. Petani mengetahui, mau dan mampu menerapkan teknologi pemupukan berimbang sesuai anjuran. c. Pengembangan dampak dari keberhasilan teknologi yang didemonstrasikan sehingga menjangkau wilayah seluas mungkin.
Keputusan Pembelian Proses psikologis dasar memainkan peranan penting dalam memahami bagaimana konsumen benar-benar membuat keputusan pembelian mereka. Schiffman dan Kanuk (2008:485), mendefinisikan keputusan sebagai seleksi terhadap dua pilihan alternatif atau lebih. Dengan perkataan lain, pilihan alternatif harus tersedia bagi seseorang ketika mengambil keputusan. Menurut Kotler dan Keller dalam bukunya Manajemen Pemasaran (2009:184), periset pemasaran telah mengembangkan “model tingkat” proses keputusan pembelian. Konsumen melalui lima tahap: pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pascapembelian. Jelas, proses pembelian dimulai jauh sebelum pembelian aktual dan mempunyai konsekuensi dalam waktu lama setelahnya. Menurut Schiffman dan Kanuk (2008:491), model pengambilan keputusan konsumen tidak dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kerumitan pengambilan keputusan konsumen. Sebaliknya dirancang untuk menyatukan dan menyelaraskan berbagai konsep yang relevan menjadi suatu keseluruhan yang berarti. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini menggunakan Explanatory Research. Menurut Singarimbun dan Efendi (2008) penelitian Explanatory Research adalah suatu penelitian dimana peneliti menjelaskan hubungan kausal atau sebab akibat antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana hubungan kausal antara Marketing Public Relation dan Sales Promotion terhadap keputusan pembelian pupuk Phonska bersubsidi di kabupaten Sragen.
Dalam penelitian ini, pengambilan sampel menggunakan Non Probability Sampling dimana teknik pengambilan sampel ini tidak memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2011: 66). Metode yang digunakan oleh peneliti adalah Purposive Sampling dimana teknik penentuan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2011:68). Untuk melengkapi penelitian ini maka perlu didukung oleh data yang lengkap dan akurat. Berdasarkan sumbernya, jenis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi dua data yaitu data primer dan data sekunder : 1. Data Primer Menurut (Sekaran,2006) data primer merupakan data yang dikumpulkan untuk penelitian dari tempat aktual terjadinya peristiwa (sumbernya). 2. Data Sekunder Menurut (Sekaran,2006) data sekunder merupakan data yang diperoleh peneliti dari sumber-sumber yang ada melalui beberapa media perantara ( diperoleh dan dicatat pihak lain). Teknik pengumpulan data merupakan salah satu aspek yang berperan dalam kelancaran dan keberhasilan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dalam bentuk: 1. Wawancara Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil (Sugiyono, 2009: 194).
2. Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2009: 199). 3. Studi Pustaka Mempelajari literatur atau buku-buku yang relevan, surat kabar, jurnal, artikel, maupun penelitian atau tulisan ilmiah yang berkaitan. 4. Observasi Observasi menurut Sugiyono (2009:58) suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis dengan jalan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis fenomena-fenomena yang diteliti. Alat uji yang digunakan untuk menguji instrumen penelitian ini beupa uji validitas, uji reliabilitas, dan uji asumsi klasik. Uji hipotesis dilakukan menggunakan uji F dan uji t dan uji dominan. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda. Dalam upaya menjawab permasalahan dalam penelitian ini maka digunakan analisis regresi linear berganda (Multiple Regression). Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh antara variabel independen (marketing public relation dan Sales Promotion) terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian pupuk Phonska bersubsidi. Rumus matematis dari regresi linear berganda menurut (Sugiyono, 2008) adalah sebagai berikut : Y = α + b1X1 + b2X2 + ....... bnXn + e
Dimana : Y = nilai hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat b = koefesien regresi parsial X = variabel bebas α = konstanta e = standard eror HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh secara simultan variabel X1 (Marketing Public Relation) dan X2 (Sales Promotion) terhadap Y (Keputusan Pembelian). Didapatkan nilai Ftabel dengan degree of freedom (df) n1 = 2 dan n2 = 97 adalah sebesar 3,090. Jika nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel ( 59,817 > 3,090 ) dan nilai sig. F (0,000) lebih kecil dari α (0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Marketing Public Relation (X1) dan Sales Promotion (X2) secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y). Selain menghitung pengaruh simultan atau pengaruh secara keseluruhan dari variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat, dapat pula dihitung pengaruh masing-masing variabel secara parsial atau secara sendiri-sendiri dari setiap variabel bebas terhadap variabel terikat. Masing-masing variabel Marketing Public Relation (X1) dan Sales Promotion (X2) berpengaruh signifikan secara persial terhadap variabel keputusan pembelian (Y) dengan penjelasan sebagai berikut: a. Variabel X1 memiliki koefisien regresi sebesar 0,826 dan didapatkan statistik uji t sebesar 7,657 dengan nilai signifikan sebesar 0,000. Nilai statistik uji |thitung| tersebut lebih besar daripada ttabel (7,657 > 1,985) dan nilai signifikan lebih kecil daripada α = 0,05. Pengujian ini
menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, dan dapat disimpulkan bahwa variabel Marketing Public Relation (X1) berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y). b. Variabel X2 memiliki koefisien regresi sebesar 0,274 dan didapatkan statistik uji t sebesar 6,388 dengan nilai signifikan sebesar 0,000. Nilai statistik uji |thitung| tersebut lebih besar daripada ttabel (6,388 > 1,985) dan nilai signifikan lebih kecil daripada α = 0,05. Pengujian ini menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, dan dapat disimpulkan bahwa variabel Sales Promotion (X2) berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y). Model regresi pada penelitian ini memiliki koefisien determinasi (Adj. R square) sebesar 0,543 Harga koefisien ini berarti bahwa kontribusi variabel independen yang terdiri dari Marketing Public Relation (X1) dan Sales Promotion (X2) dapat mempengaruhi variabel dependen keputusan pembelian (Y) sebesar 54,3% sedangkan untuk variabel lain sebesar 45,7% yang mempengaruhi keputusan pembelian terkait dengan Marketing Mix diantaranya Adevertising, Personal Selling, Direct Marketing, Event and Experience. Keseluruhan dari hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa variabel Marketing Public Relation (X1) adalah variabel yang memiliki koefisien regresi yang paling besar. Artinya, variabel Marketing Public Relation (X1) adalah variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi keputusan pembelian (Y). KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya
mengenai pengaruh Marketing Public Relation dan Sales Promotion terhadap keputusan pembelian pupuk Phonska bersubsidi PT. Petrokimia Gresik di kabupaten Sragen, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Secara simultan Marketing Public Relation dan Sales Promotion berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pupuk Phonska bersubsidi PT. Petrokima Gresik. 2. Secara parsial Marketing Public Relation dan Sales Promotion berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pupuk Phonska bersubsidi PT. Petrokima Gresik. 3. Hasil penelitian membuktikan bahwa Marketing Public Relation berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian pupuk Phonska PT. Petrokimia Gresik. Hal ini dikarenakan Marketing Public Relation dapat memberikan informasi kepada petani ketika mereka memiliki kesulitan dalam kegiatan pertaniannya. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, penulis memberikan saran-saran sebagai berikut : 1. Dapat diketahui bahwa variabel Marketing Public Relation memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan variabel Sales Promotion. Oleh karena itu PT. Petrokimia Gresik sebaiknya lebih intensif lagi dalam memberikan sosialisasi atau Marketing Public Relation kepada konsumennya untuk mempertahankan penjualan produknya dengan memberikan keberlanjutan atau solusi dalam mengatasi masalah yang dihadapi petani. 2. Untuk meningkatkan penjualan pupuk Phonska bersubsidi PT. Petrokimia Gresik sebaiknya membuat sebuah sosialisasi dan Demplot menjadi satu
dalam sebuah acara dan didalam acara tersebut ada hiburan seperti drama comedy dan memberikan undian-undian yang lebih menarik lagi juga bisa bermanfaat bagi petani dalam kegiatan pertaniannya seperti undian berhadiah traktor dan alat untuk panen. 3. PT. Petrokimia Gresik sebaiknya mengadakan kegiatan Demontration Plot ke desa-desa yang sulit dijangkau tidak hanya di daerah yang mudah dijangkau untuk memberikan percontohan tanam kepada petani. 4. PT. Petrokimia Gresik sebaiknya memberikan pelatihan kepada sumber daya manusia perusahaan yang telah dipercaya untuk menjadi tim penyuluh lapangan menggunakan bahasa yang mudah dipahami petani. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Praktek. Bina Aksara. Jakarta. Assauri Sofjan. 2009. Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep, dan Strategi. Edisi 1. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Basu
Swastha. 2008. Manajemen Pemasaran Modern. Liberty. Yogyakarta.
Deliyanti, Oentoro. 2010. Manajemen Pemasaran Modern. Lakbang Pressindo. Jakarta. Dwi Mariana, 2010, Pengaruh Promosi Penjualan ( Sales Promotion) Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Matahari Malang Town Square, Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya, Malang.
Fandy
Tjiptono. Pemasaran. Yogyakarta.
2005. Strategi Edisi 2. Andi.
Fandy
2007. Strategi Edisi 2. Andi.
Tjiptono. Pemasaran. Yogyakarta. Firsan
Nova. 2011. Crisis Public Relations. Grasind. Jakarta.
Geroge Herbert Mead. 2006. Terjemahan Henslin. 2006. Sosiologi. 2007. Erlangga. Jakarta. Ghozali, Imam. 2006. Model Persamaan Struktural. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Kotler & G. Amstrong. 2008. PrinsipPrinsip Pemasaran. Edisi 12. Erlangga. Jakarta. Kotler & G.Amstrong. 2004. Marketing Management. Terjemahan oleh Benyamin Molan. Indeks. Jakarta. Kotler, & Keller. 2008. Manajemen Pemasaran. Edisi 13. Erlangga. Jakarta. Kotler, & Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi 14. Erlangga. Jakarta.
Mempengaruhi Keputusan Pembelian Tiket Pertandingan Kandang Oleh Supporter, Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya, Malang. Philip, Kotler. 1993. Rosady. 2010. Relations dan Edisi 10. PT Jakarta.
Terjemahan Ruslan Manajemen Public Media Komunikasi. Grafindo Persada.
Richard L. Daft. 2006. Management. Edisi 6. Salemba Empat. Jakarta. Roscoe. 1975. Terjemahan Uma Sekaran. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Edisi 4. Salemba Empat. Jakarta. Schiffman, Leon G, dan Leslie Lazar Kanuk. 2008. Perilaku Konsumen. Pretince Hill. Jakarta. Setyobudi Arief , 2010, Strategi Promosi dan Sosialisasi Pupuk Organik Petroganik PT Petrokimia Gresik Sebagai Alternatif Solusi Kelangkaan Pupuk Kimia Bersubsidi, Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya, Malang.
Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran. 2007. Edisi 12. Erlangga. Jakarta.
Singarimbun, Masri, dan Efendi. 2006. Metode Penelitian Survei. PT. Pustaka LP3ES Indonesia. Jakarta.
Mahmud Machfoedz. 2005. Pengantar Pemasaran Modern. Edisi 1. UPP AMP YKPN. Yogyakarta.
Singarimbun, Masri, dan Efendi. 2008. Metode Penelitian Survei. PT. Pustaka LP3ES Indonesia. Jakarta.
Moriarty, S., Mitchell, N. & Wells, W. 2011. Advertising. Kencana. Jakarta.
Soekanto, Soerjono. 2009. Sosiologi Suatu Pengantar. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Niki Novianto, 2011, Football for Family dan Sport and Entertaiment Sebagai Strategi Marketing Public Relation Persema Dalam
Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta. Bandung.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta. Bandung. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta. Bandung. Thomas L. Harris. 1991. Terjemahan Ruslan. 2010. Management Public Relation ,Media Komunikasi, Konsepsi, dan Aplikasi. Rajawali Pers. Jakarta. PT. Petrokimia Gresik, Jawa Timur. (http://www.petrokimia-gresik.com/). diakses pada tanggal 23 November 2013. Buku Laporan Penjualan Tahunan PT. Petrokimia Gresik 2009. Buku Laporan Penjualan Tahunan PT. Petrokimia Gresik 2010.