ANALISIS PENGARUH KREATIVITAS DAN PERILAKU INOVATIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS: PT TRIAS SENA BHAKTI) Mita Andini Putri Binus University, Jakarta, Indonesia, 11480,
[email protected]
Dyah Budiastuti Ir., MM Binus University, Jakarta, Indonesia, 11480
ABSTRAK PT Trias Sena Bhakti merupakan perusahaan yang bergerak di bidang otomotif di Jakarta. Seiring perkembangan teknologi dunia otomotif, bengkel mobil juga harus terus melakukan kreativitas dan inovasi agar kinerja perusahaan meningkat. Untuk merealisasikan kreativitas dan perilaku inovatif di perusahaan, dibutuhkan kinerja karyawan yang baik. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis pengaruh kreativitas dan perilaku inovatif terhadap kinerja karyawan pada PT Trias Sena Bhakti. Dalam penelitian ini, di gunakan variabel kreativitas dan perilaku inovatif untuk menganalisis pengaruh kinerja karyawan tersebut. Penelitian ini mengunakan metode analisis regresi sederhana dan regresi berganda. Data diperoleh dari kuesioner yang disebarkan secara langsung kepada para responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kreativitas dan variabel perilaku inovatif masing-masing berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Kinerja karyawan yang rendah dapat ditingkatkan dengan mendorong variabel kreativitas dan variabel perilaku inovatif. Kata Kunci : Kreativitas, Perilaku Inovatif, Kinerja Karyawan.
ABSTRACT PT Trias Sena Bhakti is a company specializing in the automotive field in Jakarta. As the development of automotive technology, car repair station also need to continuously show each creativity and innovation in order to increase the company's performance. To materialize creativity and innovative behavior in the company, required a good employee performance. The purpose of this research was to analyze the impact of creativity and innovative behaviour on the performance of employees at PT Trias Sena Bhakti. In this research, creativity and innovative behavior is use to analyze the impact of employee performance. This research uses simple regression analysis and multiple regression analysis method. The data is obtained from questionnaires that is distributed directly to the respondents. These results indicate that the variable of creativity and innovative behavior variables each significantly impact on the performance of employees. Low employee performance can be improved by encouraging creativity and innovative behaviour. Keywords: Creativity, Innovative Behaviour, Employee Performance.
Pendahuluan Di tengah mobilitas manusia yang makin tinggi, keberadaan alat transportasi jelas sangat dibutuhkan. Mobil merupakan salah satu alat transportasi yang banyak dimiliki dan digunakan oleh masyarakat di Indonesia. Hal ini diperkuat dengan data penjualan mobil di Indonesia tahun 2008-2011 sebagai berikut :
Tabel 1 Data penjualan mobil di Indonesia tahun 2008-2011 2008 2009 2010 2011 JAN
41.114
31.557
52.831
73.987
FEB MAR
47.176 46.293
34.370 33.824
55.688 65.555
69.589 82.163
APR MAY
51.309 50.373
34.229 35.412
65.232 60.52
60.726 61.053
JUN JUL
53.989 60.352
39.388 41.559
70.388 72.100
70.154 89.056
AUG SEPT
58.231 54.55
47.678 37.166
64.779 49.147
73.279 79.832
OKT NOV
54.727 46.050
52.030 48.322
69.160 69.249
86.345 67.655
DES
39.610
47.903
70.061
80.325
Total Penjualan
603.774
483.548
764.710
894.164
Sumber : GAIKINDO, 2008-2011
Melihat kondisi ini, jelas jika mengatakan bengkel mobil merupakan potensi bisnis yang cukup menjanjikan. Setiap mobil minimal butuh perawatan, dan perawatan yang terbaik dapat dilakukan oleh bengkel mobil. Salah satu bisnis bengkel mobil di luar bengkel resmi adalah PT Trias Sena Bhakti. Perusahaan ini memiliki spesialisasi dalam hal body repair dan car paint, yang meliputi proses perbaikan body kendaraan yang rusak, termasuk pengecatan hingga tampak seperti semula dan layak dipakai. Serta spesialisasi dalam hal mesin, yang meliputi proses perbaikan dan perawatan mesin kendaraan agar selalu nyaman digunakan oleh pemakai serta terjaga keamanannya. Seiring perkembangan teknologi dunia otomotif, bengkel mobil juga harus terus melakukan kreativitas dan inovasi agar kinerja perusahaannya meningkat. Inovasi yang terdapat di PT Trias Sena Bhakti adalah sistem antar jemput mobil, sehingga pemilik mobil tidak perlu mengantarkan mobil mereka ke bengkel melainkan pihak bengkel yang akan menjemput dan akan mengantarkan kembali mobilnya jika sudah selesai diperbaiki. Inovasi lainnya adalah sistem estimasti tagihan online yang terhubung dengan perusahaan asuransi rekanan, sistem ini juga memperlihatkan sisi kreatif mereka yaitu dimana PT Trias Sena Bhakti menciptakan suatu sistem agar konsumen mereka tidak perlu repot-repot melakukan klaim ke asuransi, melainkan akan langsung terdata oleh pihak asuransi tersebut. Untuk merealisasikan kreativitas dan perilaku inovatif di perusahaan, dibutuhkan kinerja karyawan yang baik. Apalagi dalam usaha bengkel mobil PT Trias Sena Bhakti memerlukan kinerja yang maksimal dari setiap karyawan, karena produk yang dihasilkan adalah berupa kepuasan konsumen. Oleh sebab itu dengan adanya karyawan yang kreatif dan memiliki perilaku inovatif, PT Trias Sena Bhakti pasti dapat menciptakan ide-ide yang menghasilkan produk dan jasa yang terbaik dalam bidang perbengkelan. Namun untuk menciptakan dan menghasilkan suatu kreativitas dan perilaku inovatif dalam suatu perusahaan, kembali lagi ke tiap individu karyawan tersebut. Menurut Teresa M. Amabile (dalam Soeling, Pantius D. (2005:6)) Kreativitas merupakan suatu fungsi dari keahlian, kemampuan berpikir kreatif, dan motivasi yang dimiliki oleh seseorang. Keahlian merupakan penguasaan keterampilan secara teknikal, prosedural, dan intelektual yang dimiliki oleh seseorang. Kemampuan berpikir kreatif merupakan seberapa fleksibel dan imajinatif seseorang dalam pendekatan terhadap masalah. Motivasi merupakan tekad dari bagian paling dalam dari setiap orang untuk
memecahkan masalah lebih kreatif ketimbang insentif eksternal, seperti uang. Motivasi intrinsik paling dipengaruhi oleh lingkungan pekerjaan. Menurut De Jong & Den Hartog (2003:25) Perilaku inovatif dapat didefinisikan sebagai semua tindakan individu yang diarahkan pada generasi, pengenalan dan penerapan baru yang bermanfaat pada setiap tingkat organisasi. De Jong & Den Hartog (2003:26-27) merinci lebih mendalam perilaku inovatif dalam melakukan proses inovasi menjadi 4 tahap sebagai berikut: 1) Melihat Peluang Melihat peluang bagi karyawan untuk mengidentifikasi berbagai peluang/kesempatan yang ada. Peluang dapat berawal dari ketidak kongruenan dan diskontinuitas yang terjadi karena adanya ketidaksesuaian dengan pola yang diharapkan misalnya timbulnya masalah pada pola kerja yang sudah berlangsung, adanya kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi, atau adanya indikasi trends yang sedang berubah. 2) Mengeluarkan Ide Dalam fase ini, karyawan mengeluarkan konsep baru dengan tujuan untuk perbaikan. Hal ini meliputi mengeluarkan ide sesuatu yang baru atau memperbaharui pelayanan, pertemuan dengan klien dan teknologi pendukung. Kunci dalam mengeluarkan ide adalah mengombinasikan dan mereorganisasikan informasi dan konsep yang telah ada sebelumnya untuk memecahkan masalah dan atau meningkatkan kinerja. 3) Memperjuangkan Maksudnya disini untuk mengembangkan dan mengimplementasikan ide, karyawan harus memiliki perilaku yang mengacu pada hasil. Perilaku Inovasi Konvergen meliputi usaha menjadi juara dan bekerja keras. Seorang yang berperilaku juara mengeluarkan seluruh usahanya pada ide kreatif. Usaha menjadi juara meliputi membujuk dan mempengaruhi karyawan dan juga menekan dan bernegosiasi. Untuk mengimplementasikan inovasi sering dibutuhkan koalisi, mendapatkan kekuatan dengan menjual ide kepada rekan yang berpotensi. 4) Aplikasi Dalam fase ini meliputi perilaku karyawan yang ditujukan untuk membangun, menguji, dan memasarkan pelayanan baru. Hal ini berkaitan dengan membuat inovasi dalam bentuk proses kerja yang baru ataupun dalam proses rutin yang biasa dilakukan. Menurut Robert L. Mathis dan Jhon H. Jackson, (2006) Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau yang tidak dilakukan karyawan. Kinerja karyawan adalah yang mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada organisasi. Perbaikan kinerja baik individu maupun kelompok menjadi pusat perhatian dalam upaya meningkatkan kinerja organisasi. Menurut Robert L. Mathis & Jhon H. Jackson, (2006), kinerja para karyawan adalah awal dari keberhasilan organisasi untuk mencapai tujuannya. Ada 3 faktor utama yang mempengaruhi kinerja karyawan yaitu : 1) Kemampuan indivual karyawan ini mencakup bakat, minat dan faktor kepribadian. Tingkat keterampilan, merupakan bahan mentah yang dimiliki seseorang karyawan berupa pengetahuan, pemahaman, kemampuan, kecakapan interpersonal, dan kecakapan teknis. 2) Usaha yang dicurahkan dari karyawan bagi perusahaan adalah etika kerja, kehadiran dan motivasinya. 3) Dukungan organisasional, perusahaan menyediakan fasilitas bagi karyawan meliputi pelatihan dan pengembangan, peralatan, teknologi dan manajemen. Mengacu pada latar belakang yang disampaikan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1) Bagaimana pengaruh kreativitas terhadap kinerja karyawan PT Trias Sena Bhakti? 2) Bagaimana pengaruh perilaku karyawan terhadap kinerja karyawan PT Trias Sena Bhakti? 3) Bagaimana pengaruh kreativitas dan perilaku karyawan terhadap kinerja karyawan PT Trias Sena Bhakti? Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Untuk mengetahui pengaruh kreativitas terhadap kinerja karyawan PT Trias Sena Bhakti. (T-1) 2) Untuk mengetahui pengaruh perilaku inovatif terhadap kinerja karyawan PT Trias Sena Bhakti.. (T-2) 3) Untuk mengetahui pengaruh kreativitas dan perilaku inovatif terhadap kinerja karyawan PT Trias Sena Bhakti. (T-3)
Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif. Metode yang digunakan adalah deskriptif survey. Unit analisis yang dituju adalah individu yaitu karyawan PT Trias Sena Bhakti dan
informasi yang didapat dari karyawan hanya satu kali mengambil data pada waktu tertentu atau disebut juga cross sectional (Umar, 2005:131). Sumber data yang penulis gunakan yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer berupa kuesioner. Sedangkan sumber data sekunder berupa studi pustaka, yaitu melalui buku-buku wajib, buku-buku pelengkap, jurnal, laporan resmi dari perusahaan dan catatan kuliah yang relevan dengan masalah yang diteliti. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah menggunakan kuesioner, dengan cara memberi seperangkat pertanyaan kepada karyawan PT Trias Sena Bhakti untuk memperoleh data mengenai kreativitas, perilaku inovatif, dan kinerja karyawan. Dengan melakukan kuesioner, maka dapat diperoleh data yang dibutuhkan. Kuesioner dalam penelitian ini dibuat dengan skala interval dengan pemberian bobot seperti berikut : Sangat Setuju ( SS ) = 5, Setuju ( S ) = 4, Kurang Setuju ( KS ) = 3, Tidak Setuju ( TS ) = 2, dan Sangat Tidak Setuju ( STS ) = 1. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sensus. Sensus merupakan suatu penelitian yang dilakukan pada semua individu dalam populasi. Sehingga jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 31 responden yang merupakan seluruh karyawan yang ada di PT Trias Sena Bhakti. Metode analisis mengunakan SPSS v.17 (statistical product and service solution) dengan analisis regresi sederhana (Tujuan Penelitian 1 dan 2) dan regresi berganda (Tujuan 3). Skala pengukuran dan alat analisis yang digunakan antara lain : • Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas dapat dilakukan dengan menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total memakai rumus teknik korelasi product moment. Keandalan ( reliabilitas ) suatu pengukuran menunjukan sejauh mana pengukuran tersebut tanpa kesalahan dan karena itu menjamin pengukuran yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam instrument. Keandalan suatu pengukuran adalah indikasi mengenai stabilitas dan konsistensi dimana instrument mengukur konsep dan membantu menilai ketepatan sebuah pengukuran ( Sekaran 2006, p.40). • Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diolah berdistribusi normal dalam artian bahwa sampel yang diambil bisa mewakili populasi. Sebaran data harus dianalisis untuk mengetahui apakah asumsi normalitas dipenuhi, sehingga data dapat diolah lebih lanjut pada diagram. • Regresi Sederhana dan Berganda Regresi sederhana adalah suatu variable terikat (variable dependen) tergantung pada satu atau lebih variable bebas (variable independen), hubungan antara kedua variable tersebut dapat dicirikan melalui model matematik (statistik). Regresi berganda digunakan oleh peneliti, apabila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan variabel dependent, apabila dua atau lebih variabel independent sebagai faktor predictor dimanipulasi. Jadi, analisis regresi berganda akan dilakukan apabila jumlah variabel independent minimal dua. (Sugiyono, 2006 : 210). -
Bentuk Umum Regresi Linier Sederhana : Y = a + bx Keterangan : Y : variabel terikat a : konstanta X : variabel bebas b : kemiringan
-
Bentuk Umum Regresi Linier Berganda : Y = a + b X + b X + ...+ b X 1
1
Keterangan : Y : variabel terikat
a : konstanta
X : variabel bebas ke-1
b : kemiringan ke-1
X : variabel bebas ke-2
b : kemiringan ke-2
X : variabel bebas ke-n
b : kemiringan ke-n
1
2
n
2
2
n
n
1
2
n
Rancangan uji hipotesis dilihat dari signifikannya : • Jika sig > 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. • Jika sig > 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Rancangan pemecahan masalah ini adalah yaitu setelah mengumpulkan data dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada karyawan PT Trias Sena Bhakti, kemudian dilakukanlah analisis data, maka akan
didapatkan gambaran mengenai pengaruh kreativitas dan perilaku inovatif terhadap kinerja karyawan PT Trias Sena Bhakti. Dari analisis di atas, maka PT Trias Sena Bhakti, dapat mengevaluasi apakah kreativitas dapat mempengaruhi kinerja karyawan, apakah perilaku inovatif dapat mempengaruhi kinerja karyawan serta apakah kreativitas dan perilaku inovatif dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Diharapkan dari penelitian ini dapat memberikan hasil yang bisa membantu PT Trias Sena Bhakti dalam melakukan evaluasi atau pengembangan yang berkaitan dengan kreativitas, perilaku inovatif dan kinerja karyawan di perusahaan tersebut untuk mencapai tujuan perusahaan ke arah yang lebih baik.
Hasil dan Bahasan Analisis Kondisi Kreativitas, Perilaku Inovatif, dan Kinerja Karyawan Untuk menganalisis kondisi kreativitas, perilaku inovatif dan kinerja karyawan digunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif memberikan informasi deskriptif dari sekelompok data ( Sekaran, 2006: 232 ). Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada program SPSS 17.00 didapatkan nilai rata – rata, frekuensi setiap indikator penelitian. Statistik deskriptif dalam penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan respon dari 31 responden.
Tabel 2 Kriteria Penilaian Interval Kriteria 1 – 1,80 Sangat Tidak Setuju 1,81 – 2,60 Tidak Setuju 2,61 – 3,40 Cukup Setuju 3,41 – 4,20 Setuju 4,21 – 5,00 Sangat Setuju Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2011
Analisa Kondisi Kreativitas Berikut merupakan hasil analisa kondisi variabel kreativitas dari pertanyaan dalam kuesioner yang telah dibagikan oleh peneliti. Dalam variabel ini terdapat tiga indikator, yaitu keahlian, kemampuan berpikir kreatif, dan motivasi.
5,00 4,00 3,00 2,00 1,00 0,00
4,30
4,01
Keahlian
4,16
3,54
3,63
Kemampuan Berfikir
4,21
4,21
4,06
Motivasi
Kreativitas (X1) Memiliki pengetahuan tentang pekerjaan yang dilakukan Memiliki kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan yang diberikan Mengetahui prosedur yang harus dilakukan dalam menyelesaikan pekerjaan Cepat dalam berpikir mengenai suatu hal Memiliki gagasan dan ide dari hasil pemikiran sendiri Ingin meningkatkan prestasi kerja Ingin meningkatkan kemampuan yang dimiliki Ingin mendapatkan pengakuan atas ide yang dihasilkan Gambar 1 Grafik Analisa Kondisi Kreativitas (X1) Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2011
Analisa Kondisi Perilaku Inovatif Berikut merupakan hasil analisa kondisi variabel perilaku inovatif dari pertanyaan dalam kuesioner yang telah dibagikan oleh peneliti.Dalam variabel ini terdapat empat indikator dalam variabel ini, yaitu melihat kesempatan, mengeluarkan ide, implementasi, dan aplikasi.
Melihat Kesempatan
Mengeluarkan Ide
Memperjuangkan
Aplikasi
Gambar 2 Grafik Analisa Kondisi Perilaku Inovatif (X2) Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2011
Analisa Kondisi Kinerja Karyawan Berikut merupakan hasil analisa kondisi variabel kinerja karyawan dari pertanyaan dalam kuesioner yang telah dibagikan oleh peneliti. Dalam variabel ini terdapat tiga indikator, yaitu kemampuan individual, usaha yang dicurahkan, dan dukungan organisasional.
Kemampuan Individual
Usaha yang Dicurahkan Dukungan Organisasional
Gambar 3 Grafik Analisa Kondisi Kinerja Karyawan (Y)
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2011
Analisis Pengaruh Kreativitas (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Y) Analisis pengaruh kreativitas terhadap kinerja karyawan dapat di lihat pada table 4.8 - 4.10 berikut : Tabel 3 Model Summary X1 Model Summaryb Model 1
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
.709a
.503
.486
.35744
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 17
Tabel 4 Anova X1 ANOVAb Model
Sum of Squares df Mean Square
1 Regression
3.749
1
3.749
Residual
3.705
29
.128
Total
7.454
30
F
Sig.
29.343 .000a
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 17
Tabel 5 Coefficients X1 Coefficientsa Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model
B
Std. Error
1 (Constant)
1.224
.527
Kreativitas
.713
.132
Beta
t
Sig.
2.321 .028 .709
5.417 .000
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 17
Berikut ini merupakan hasil analisis dari hasil output di atas yaitu sebagai berikut : o Angka R square adalah 0,503 yang terdapat dalam table 4.8 model summary. Ini berarti kinerja karyawan dapat di pengaruhi oleh kreativitas sebesar 50,3% dan sisanya sebesar 49,7% di pengaruhi oleh faktor lain yang tidak di jelaskan dalam penelitian ini. Angka R yang terdapat dalam tabel 4.9 model summary menunjukan bahwa korelasi kreativitas (X1) dengan kinerja karyawan (Y) sebesar 0,709. Angka 0,709 menunjukkan hubungan yang kuat. o Variable X1 dan Y harus di lakukan pengujian signifikan hubungan antara kedua variable tersebut dengan melihat pada tabel 4.9 Anova, yaitu sebagai berikut : Hipotesis : Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara kreativitas terhadap kinerja karyawan pada PT Trias Sena Bhakti Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara kreativitas terhadap kinerja karyawan pada PT Trias Sena Bhakti
Dasar pengambilan keputusan : • Jika Sig > 0,05 , maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara kreativitas terhadap kinerja karyawan. • Jika Sig < 0,05 , maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan antara kreativitas terhadap kinerja karyawan Hasil : Sig = 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan antara kreativitas terhadap kinerja karyawan. o Pada table 4.11 Coefficient menunjukkan persamaan regresi yaitu : Y = 1,224 + 0,713 X1 Keterangan :
Y : Kinerja Karyawan X1 : Kreativitas
Dapat di simpulkan persamaan regresi di atas tersebut yaitu : • konstanta sebesar 1,224 yang menyatakan bahwa jika tidak ada variable independen (kreativitas) maka kinerja karyawan sebesar 1,22. • Nilai kreativitas adalah 0,713 menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat kreativitas yang dilakukan karyawan akan meningkatkan kinerja karyawan PT Trias Sena Bhakti Analisis Pengaruh Perilaku Inovatif (X2) terhadap Kinerja Karyawan(Y) Analisis pengaruh proses inovasi terhadap kinerja karyawan dapat di lihat pada table 4.11 – 4.13 berikut Tabel 6 Model Summary X2 Model Summaryb Model R
R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
.705a
1
.496
.479
.35977
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 17
Tabel 7 Anova X2 ANOVAb Model
Sum of Squares df
Mean Square
1 Regression
3.700
1
Residual
3.754
29
Total
7.454
30
F
Sig.
3.700 28.589 .000a .129
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 17
Tabel 8 Coefficients X2 Coefficientsa Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
1.470
.489
Perilaku_Inovatif
.644
.120
Beta
t
Sig.
3.007 .005 .705
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 17
5.347 .000
Berikut ini merupakan hasil analisis dari hasil output di atas yaitu sebagai berikut : o Angka R square adalah 0,496 yang terdapat dalam table 4.11 model summary. Ini berarti kinerja karyawan dapat di pengaruhi oleh perilaku inovatif sebesar 49,6% dan sisanya sebesar 50,4% di pengaruhi oleh faktor lain yang tidak di jelaskan dalam penelitian ini. Angka R yang terdapat dalam tabel 4.12 model summary menunjukan bahwa korelasi perilaku inovatif (X2) dengan kinerja karyawan (Y) sebesar 0,705. Angka 0,705 menunjukkan hubungan yang kuat. o Variable X2 dan Y harus di lakukan pengujian signifikan hubungan antara kedua variable tersebut dengan melihat pada tabel 4.12 Anova, yaitu sebagai berikut : Hipotesis : Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara perilaku inovatif terhadap kinerja karyawan pada PT Trias Sena Bhakti Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara perilaku inovatif terhadap kinerja karyawan pada PT Trias Sena Bhakti Dasar pengambilan keputusan : • Jika Sig > 0,05 , maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara perilaku inovatif terhadap kinerja karyawan. • Jika Sig < 0,05 , maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan antara perilaku inovatif terhadap kinerja karyawan. Hasil : Sig = 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan antara perilaku inovatif terhadap kinerja karyawan o Pada table 4.14 Coefficient menunjukkan persamaan regersi yaitu ; Y = 1,470 + 0,644 X2 Keterangan :
Y : Kinerja Karyawan X2 : Perilaku Inovatif
Dapat di simpulkan persamaan regresi di atas tersebut yaitu : • konstanta sebesar 1,470 yang menyatakan bahwa jika tidak ada variable independen (perilaku inovatif) maka kinerja karyawan sebesar 1,470. • Nilai perilaku inovatif adalah 0,644 menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat perilaku inovatif yang dilakukan karyawan akan meningkatkan kinerja karyawan PT Trias Sena Bhakti Analisis Pengaruh Kreativitas (X1) dan Perilaku Inovatif (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y) Analisis pengaruh kreativitas dan perilaku inovatif terhadap kinerja karyawan dapat di lihat pada table 4.14 - 4.16 berikut : Tabel 9 Model Summary X1, X2 Model Summaryb
Model R 1
R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
.754a
.569
.538
.33878
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 17
Tabel 10 Anova X1, X2 ANOVAb Mean Model
Sum of Squares df
Square
1 Regression
4.240
2
Residual
3.214
28
Total
7.454
30
F
Sig.
2.120 18.474 .000a .115
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 17
Tabel 11 Coefficients X1, X2 Coefficientsa Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model
B
Std. Error
Beta
t
Sig.
1 (Constant)
.969
.515
1.882 .070
Kreativitas
.414
.191
.412 2.169 .039
Perilaku_Inovatif
.359
.173
.393 2.069 .048
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 17
Berikut ini merupakan hasil analisis dari hasil output di atas yaitu sebagai berikut : o Angka R square adalah 0,569 yang terdapat dalam table 4.14 model summary. Ini berarti kinerja karyawan dapat di pengaruhi oleh kreativitas dan perilaku inovatif sebesar 56,9% dan sisanya sebesar 43,1% di pengaruhi oleh faktor lain yang tidak di jelaskan dalam penelitian ini. Angka R yang terdapat dalam tabel 4.15 model summary menunjukan bahwa korelasi kreativitas (X1) dan perilaku inovatif (X2) dengan kinerja karyawan (Y) sebesar 0,754. Angka 0,754 menunjukkan hubungan yang kuat. o Variable X1, X2, dan Y harus di lakukan pengujian signifikan hubungan antara kedua variable tersebut dengan melihat pada tabel 4.15 Anova, yaitu sebagai berikut : Hipotesis : Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara kreativitas dan perilaku inovatif terhadap kinerja karyawan pada PT Trias Sena Bhakti Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara kreativitas dan perilaku inovatif terhadap kinerja karyawan pada PT Trias Sena Bhakti Dasar pengambilan keputusan : • Jika Sig > 0,05 , maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara kreativitas dan perilaku inovatif terhadap kinerja karyawan. • Jika Sig < 0,05 , maka Ha ditolak dan Ho diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan antara kreativitas dan perilaku inovatif terhadap kinerja karyawan Hasil : Sig = 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan antara kreativitas dan perilaku inovatif terhadap kinerja karyawan o Pada table 4.17 Coefficient menunjukkan persamaan regersi yaitu ; Y = 0,969 + 0,414 X1 + 0,359 X2 Keterangan :
Y : Kinerja Karyawan X1 : Kreativitas X2 : Perilaku Inovatif
Dapat di simpulkan persamaan regresi di atas tersebut yaitu : • Konstanta sebesar 0,969 yang menyatakan bahwa jika tidak ada variable independen (kreativitas dan perilaku inovatif) maka kinerja karyawan sebesar 0,969. • Nilai kreativitas adalah 0,414 menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat kreativitas yang dilakukan oleh karyawan akan meningkatkan kinerja karyawan PT Trias Sena Bhakti. • Nilai perilaku inovatif adalah 0,359 menyatakan bahwan semakin tinggi tingkat perilaku inovatif yang dilakukan karyawan akan meningkatkan kinerja karyawan PT Trias Sena Bhakti. Pemecahan Masalah Penelitian ini membahas mengenai “Analisis Pengaruh Kreativitas dan Perilaku Inovatif terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus : PT Trias Sena Bhakti)” Kreativitas dapat di ukur dengan indikator keahlian, kemampuan berpikir kreatif, dan motivasi. Perilaku inovatif dapat diukur dengan indikator melihat kesempatan, mengeluarkan ide, implementasi, dan aplikasi. Kinerja karyawan dapat diukur dengan indikator kemampuan individual, usaha yang dicurahkan, dan dukungan organisasional.
Hasil penelitian menunjukkan kreativitas dan perilaku inovatif berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Kinerja karyawan yang rendah dapat ditingkatkan dengan mendorong variabel kreativitas dan variabel perilaku inovatif. • Kreativitas ini dapat ditingkatkan dengan meningkatkan indikator kemampuan berpikir kreatif. Untuk itu perusahaan sebaiknya memberikan motivasi kepada karyawan misalnya dengan cara memberikan reward kepada karyawan yang bisa menemukan ide-ide baru sehingga secara tidak langsung hal tersebut akan membantu mereka dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif mereka. • Perilaku Inovatif ini dapat ditingkatkan dengan meningkatkan indikator mengeluarkan ide dan indikator memperjuangkan. Untuk itu perusahaan sebaiknya sering mengadakan pelatihan bagi karyawan baik soft skill maupun hard skill. Dengan seringnya perusahan mengadakan pelatihan-pelatihan maka hal tersebut akan membantu karyawan agar menjadi lebih terlatih dan terbiasa dalam mengeluarkan ide yang mereka miliki serta mampu memperjuangkan berbagai gagasan baru yang direncanakan dan dilakukan agar kinerja perusahaan semakin meningkat.
Simpulan dan Saran Simpulan yang didapat berdasarkan pada pembahasan pada bab-bab sebelumnya adalah sebagai berikut : • Kreativitas memiliki pengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Selain itu kreativitas juga menunjukkan hubungan yang kuat dengan kinerja karyawan. Sehingga semakin tinggi kreativitas yang dilakukan karyawan PT Trias Sena Bhakti maka kinerja karyawan juga akan semakin meningkat • Perilaku Inovatif memiliki pengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Selain itu perilaku inovatif juga menunjukkan hubungan yang kuat dengan kinerja karyawan. Sehingga semakin tinggi perilaku inovatif yang dilakukan karyawan PT Trias Sena Bhakti maka kinerja karyawan juga akan semakin meningkat • Adanya pengaruh antara kreativitas, perilaku inovatif dan kinerja karyawan dalam PT Trias Sena Bhakti. Selain itu kreativitas dan perilaku inovatif juga menunjukkan hubungan yang kuat dengan kinerja karyawan. Dengan memperhatikan analisa dan pembahasan, maka saran yang dapat dijadikan bahan masukan kepada PT Trias Sena Bhakti adalah sebagai berikut: • Melakukan peningkatan kreativitas yaitu dengan cara memberikan motivasi kepada karyawan misalnya dengan cara memberikan reward kepada karyawan yang bisa menemukan ide-ide baru sehingga mereka akan lebih bersemangat untuk menemukan ide-ide baru dalam melakukan pelayanan terhadap konsumen dan melakukan diskusi antar karyawan agar dapat memperluas wawasannya dan bisa mendapatkan ideide baru. • Melakukan peningkatan perilaku inovatif yaitu dengan sering mengadakan pelatihan bagi karyawan baik soft skill maupun hard skill. Dengan seringnya perusahan mengadakan pelatihan-pelatihan maka hal tersebut akan membantu karyawan agar menjadi lebih terlatih dan terbiasa dalam mengeluarkan ide yang mereka miliki serta mampu memperjuangkan berbagai gagasan baru yang direncanakan dan dilakukan agar kinerja perusahaan semakin meningkat dan dapat bersaing dengan bengkel-bengkel lainnya. • Melakukan peningkatan kinerja karyawan yaitu dengan cara memperketat kedisiplinan dengan cara memberikan punishment kepada karyawan yang datang terlambat. Bila karyawan datang tepat waktu dan tidak terlambat maka pelayanan yang diberikan kepada konsumen juga akan menjadi lebih maksimal.
Referensi De Jong, J & Hartog, D D. (2003). Leadership as a determinant of innovative behaviour. A Conceptual framework. http://www.entrepreneurship-sme.eu/pdf-ez/H200303.pdf. Diakses tanggal 19 November 2011. Mathis, Robert L. & John H. Jackson. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Sepuluh. Jakarta : Salemba Empat.
Rademakers, Martin (2005). Corporate universities: driving force of knowledge innovation. Journal of Workplace Learning; 2005; 17, 1/2; ABI/INFORM Global, pg. 130. Sekaran,Uma. (2009). Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Edisi 4. Jakarta : Salemba Empat. Soeling, Pantius D. (2005). Mendorong Munculnya Gagasan-Gagasan Inovatif Bagi Eksistensi dan Daya Saing Bisnis. Jurnal Bisnis & Birokrasi No. 01/Vol.XIII/Januari/2005, pg 6. Sugiyono. ( 2006 ). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta Umar, Husein. ( 2005 ). Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Riwayat Penulis Mita Andini Putri lahir di Jakarta pada 27 Mei 1990. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Binus University dalam bidang Manajemen pada tahun 2012.