Analisis Pengaruh Kecukupan Modal, Kredit Bermasalah, Likuiditas, Dan Marjin Bunga Bersih
Analisis Pengaruh Kecukupan Modal, Kredit Bermasalah, Likuiditas, dan Marjin Bunga Bersih terhadap Risiko Bisnis (Studi pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa) Muhammad Ichsan Prasetyo Magister Manajemen Universitas Brawijaya
Banks is an institution which its main activity is fund raising from society then revolves the fund for the purpose of generating revenue. Therefore it is important for bank to maintain public trust because the business activity hardly relies on the public trust. This research aims to prove the effect of Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Loan to Deposit Ratio (LDR), and Net Interest Margin (NIM) toward Standard Deviation of Return on Asset (SDROA). The object of this research is the private general foreign-exchange banks which are listed in Indonesia Stock Exchange during 2007 - 2011. The analysis technique used is census as all of the population’s members are involved as research sample. The samples are 20 private general foreign-exchange banks in Indonesia. The data are retrieved from the annual financial report from each bank’s official website since 2007 to 2011. The analysis technique is multiple regression analysis. In addition, the data are secondary data. Thus, to determine the accuracy of model, it is important to test some classical assumptions underlined the regression model. During research period, it is found that the research data are normally distributed; it indicates that the available data have fulfilled the assumption to operate multiple linear regression method. The result of the hypothesis test reveals that CAR, NPL, LDR, NIM, and SIZE simultaneously and significantly affect SDROA. Among the four independent variables, only CAR, NPL, and NIM variables that have partial significant effect toward SDROA for go public general foreign-exchange banks.; thus, only LDR variable which does not bring significant effect toward SDROA. Keywords: Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Loan To Deposit Ratio (LDR), Net Interest Income (NIM), and Standard Deviation of Return On Assets (ROA) Abstrak: Bank adalah lembaga yang kegiatan utamanya adalah penggalangan dana dari masyarakat kemudian berputar dengan tujuan untuk menghasilkan pendapatan dari mana saja. Oleh karena itu penting bagi bank untuk menjaga kepercayaan publik karena kegiatan usaha adalah mengandalkan pada kepercayaan publik . Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Net Interest Margin (NIM) terhadap Standard Deviation Return on Asset (SDROA). Objek penelitian ini adalah bank devisa umum swasta yang terdaftar di bursa efek Indonesia pada 2007–2011. Teknik analisis yang digunakan adalah sensus dimana semua anggota populasi digunakan sebagai sampel yang berarti sama dengan populasi. Jumlah sampel yaitu 20 bank devisa swasta yang umum di Indonesia yang melaporkan publikasi keuangan tahunan dari masing-masing website resmi bank sejak tahun 2007 hingga tahun 2011. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda . Sedangkan data yang digunakan adalah data sekunder, sehingga untuk memastikan kebenaran suatu model penting untuk menguji beberapa asumsi klasik dengan menggarisbawahi model regresi. Selama periode penelitian menunjukkan bahwa data penelitian terdistribusi normal, yang menunjukkan bahwa data yang tersedia telah memenuhi syarat untuk menggunakan metode regresi linier berganda. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa CAR, NPL, Alamat Korespondensi: Muhammad Ichsan Prasetyo, Magister Manajemen Universitas Brawijaya
TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 259
ISSN: 1693-5241
259
Muhammad Ichsan Prasetyo
LDR, NIM, dan SIZE secara simultan signifikan terhadap SDROA. tapi dari keempat variabel independen, hanya variabel CAR, NPL, NIM, dan secara parsial signifikan terhadap SDROA bank devisa umum yang memasarkan sahamnya ke inverstor. Dan hanya variabel LDR tidak signifikan. Kata Kunci: Capital Adequagy Ratio ( CAR ), Non Performing Loan (NPL), Loan To Deposit Ratio (LDR), Net Interest Income (NIM), dan Standar Deviation of Return On Assets (ROA)
Bank sebagai lembaga keuangan kepercayaan masyarakat dan merupakan bagian dari sistem moneter mempunyai kedudukan yang strategis sebagai penunjang pembangunan ekonomi dan bank juga memiliki peran penting di dalam menjalankan fungsinya sebagai agent of development. Oleh karena itu pemerintah telah menetapkan persyaratan dan ketentuan tertentu bagi industri perbankan sejak permohonan izin pada awal pendiriannya, persyaratan calon pengelola serta ketentuan-ketentuan operasional berdasarkan prinsipprinsip kehati-hatian dalam melakukan kegiatan usaha perbankan. Kesemuanya itu dimaksudkan agar dapat memelihara kepercayaan masyarakat serta menunjang pemeliharaan stabilitas moneter. Tabel 1. Perkembangan Total Asset pada Bank Umum di Indonesia
NO 1. 2. 3. 4. 5. 6.
TAHUN 2006 2007 2008 2009 2010 2011
TOTAL ASET 1.693.850 1.986.501 2.310.557 2.534.106 2.856.272 3.471.460
(Dalam jutaan rupiah)Sumber: Bank Indonesia 2012
Dari tabel 1 di atas dapat dilihat pertumbuhan industri perbankan di Indonesia yang semakin pesat terlihat dari sisi asetnya yang berkembang cukup signifikan dari tahun ke tahun selama delapan tahun terakhir. Hal ini sangat berbeda dengan kondisi perbankan saat terjadinya krisis yang menimpa kawasan regional maupun global, yang menyebabkan runtuhnya perekonomian nasional dan banyaknya perusahaan yang mengalami kebangkrutan dari seluruh bidang industri dan segmen, tidak terkecuali perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan. Dampak yang sangat terasa dari peristiwa krisis tersebut dirasakan secara langsung oleh sebagian besar rakyat 260
Indonesia, dimulai dengan merosotnya nilai mata uang rupiah, pertumbuhan ekonomi yang negatif, terjadinya pemutusan hubungan kerja secara besar-besaran yang pada akhirnya menjadikan semakin tingginya tingkat pengangguran dan semakin tingginya tingkat kemiskinan. Teknik analisis dengan menggunakan rasio keuangan menjadi salah satu alat oleh para pengambil keputusan baik bagi pihak internal maupun pihak eksternal dalam membuat suatu kebijakan bagi manajemen berikutnya. Bagi pihak eksternal terutama bagi kreditur dan investor, rasio-rasio keuangan dapat dijadikan acuan untuk menentukan apakah suatu perusahaan wajar untuk diberikan kredit atau layak untuk dijadikan lahan investasi yang baik. Beberapa penelitian yang menggunakan rasio keuangan sebagai alat didalam melakukan penilaian kinerja suatu bank, termasuk didalamnya risiko yang ada di dalam kegiatan usaha suatu bank. Risiko bisnis bank pada dasarnya merupakan suatu ketidakpastian mengenai pendapatan (keuntungan) yang diperkirakan akan diterima. Ketidakpastian pada umumnya dapat diukur dengan menggunakan simpangan baku (standar deviasi). Sedangkan mengenai pendapatan (keuntungan), dalam beberapa penelitian umumnya diproksikan dengan menggunakan rasio keuangan Return on Asset (ROA). Sementara aset merupakan unsur yang mampu mewakili kepentingan nasabah mengingat aset bank sebagian besar bersumber dari dana simpanan masyarakat dalam bentuk dana pihak ketiga. Oleh karena itu, SDROA (Standard Deviation of Return on Asset) dipilih sebagai proksi dari risiko bisnis bank (variabel dependen) dalam penelitian ini. SDROA (Standard Deviation of Return on Asset) adalah tingkat deviasi standar dari Return on Asset (ROA). Pilihan yang berisiko memiliki range simpangan keuntungan atau kerugian yang lebih besar dan ukuran risiko yang lazim adalah simpangan baku (deviasi standar). Pendapat tersebut turut mendukung pernyataan Johnson (dalam Godlewski, 2004), risk is
JURNAL APLIKASI Nama Orang MANAJEMEN | VOLUME 11 | NOMOR 2 | JUNI 2013
Analisis Pengaruh Kecukupan Modal, Kredit Bermasalah, Likuiditas, Dan Marjin Bunga Bersih
measured as standard deviation of outcome. Sementara pengukuran risiko dalam penelitian Godlewski (2004) sendiri kemudian menggunakan the standard deviation of the return variabel, dimana pengukuran return salah satunya didasarkan dengan menggunakan rasio Retun on Asset (ROA). Seperti penelitian yang dilakuakan oleh Koch (1997), menjelaskan bahwa kinerja atau kemampuan bank dalam meningkatkan nilai usahanya melalui peningkatan perubahan laba, asset dan prospek ke depan. Namun titik berat evluasinya tetap mendasarkan pada aspek-aspek: earning atau profitbilitas dan risiko Tingkat profitabilitas yang ingin dicapai perusahaan perbankan dapat dipengaruhi oleh kondisi permodalan, kualitas aktiva, likuiditas serta efisiensi. Dengan perhatian yang menyeluruh dan pengelolaan yang baik dan benar atas modal,aktiva, likuiitas dan efisiensi dapat menjaga kestabilan profitabilitas bank. Salah satu rasio profitabilitas yang sering digunakan dalam pengukuran kinerja perusahan yakni Return on Asset (ROA). ROA digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang akan dicapai bank tersebut dari segi penggunaan aset (Dendawijaya, 2000). Terdapat beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa adanya faktor-faktor yang mempengaruhi risiko bisnis bank, salah satu nya adalah penelitian yang dilakukan oleh Christophe J. Godlewski (2004) meneliti hubungan NPL dan LDR terhadap SDROA pada perbankan komersial di Asia Tengggara dan Amerika Latin. Dari hasil penelitiannya menunjukkan bahwa NPL berpengaruh positif signifikan terhadap SDROA, hal ini dikarenakan semakin tingginya tingkat NPL menunjukkan banyaknya kredit yang macet dan meningkatkan tingkat risiko suatu bank. Sedangkan variabel LDR dan NIM menunjukkan pengaruh negatif signifikan terhadap SDROA. Hal ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan Godlewski (2004) yang menunjukkan bahwa LDR berpengaruh negatif terhadap SDROA. Penelitian Soedarmono dan Prasetyantoko (2008) pada bank komersial yang beroperasi di Indonesia menunjukkan bahwa CAR negative signifikan terhadap SDROA, sementara LDR dan NPL negatif tidak signifikan terhadap SDROA. Hal ini berbeda
dengan penelitian Barry, et al. (2008) pada perbankan komersial di Eropa menunjukkan bahwa LNTA negative tidak signifikan dan CAR positif signifikan terhadap SDROA. Penelitian Distinguin, et al. (2010) menunjukkan bahwa LnTA negatif signifikan dan CAR positif signifikan terhadap SDROA. Berbeda dengan Penelitian Soedarmono, et al. (2010) pada perbankan di Asia yang menunjukkan bahwa NPL negatif signifikan, CAR negatif tidak signifikan, SIZE negatif signifikan terhadap SDROA. Dari berbagai penelitian tersebut menunjukkan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi Risiko Bisnis Perbankan. Rasio Keuangan dapat digunakan untuk mengukur tingkat risiko yang dimiliki suatu bank dari segi aset, melalui standar deviasi ROA adalah: Capital Adequacy Ratio (CAR) yang mewakili modal, Non Performing Loan (NPL) yang mewakili risiko kredit, Loan to Deposit Ratio (LDR) mewakili risiko likuiditas, dan Net Interest Margin (NIM) mewakili risiko pasar. Besarnya rata-rata variabel dependen SDROA dan keempat variabel independen (CAR, NPL, LDR, dan NIM) pada perusahaan perbankan di Indonesia. Adanya teori yang mendasari bahwa pentingnya pengelolaan risiko serta manajemen dari suatu bank yang baik, dan juga adanya fenomena gap atau perbedaan dari berbagai penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dikhawatirkan akan mempengaruhi kinerja terhadap bank yang tidak menerapkan pengelolaan risiko bisnisnya dengan baik, termasuk di dalamnya yang terkait dengan profitabilitas bank pada periode yang akan datang, termasuk kandungan risiko yang ada di dalamnya. Untuk itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan variabel-variabel tersebut, yaitu CAR, NPL, LDR, dan NIM terhadap risiko bisnis bank (SDROA). Berdasarkan penjelsan di atas maka sangat perlu diuji pengaruh dari keempat variabel independen didalam penelitian ini yang berpengaruh terhadap Risiko Bisnis Bank (SDROA) pada industri perbankan di Indonesia selama kurun waktu 2007–2011 khususnya pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa (BUSN), karena dengan penggunaan data dari periode terkini akan memberikan hasil yang valid sehingga dapat dijadikan rujukan bagi pelaku industri perbankan nasional. Serta jumlah dari BUSN yang banyak dan
TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011
ISSN: 1693-5241
261
Muhammad Ichsan Prasetyo
data laporan keuangan yang dapat diakses secara bebas, tidak seperti jumlah Bank BUMN dan Bank Asing.
Kerangka Konseptual dan Hipotesis Semakin tinggi CAR maka semakin kuat kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap kredit/aktiva produktif yang berisiko. NPL atau kredit macet akan menyebabkan bank menderita kerugian yang besarnya dapat berubahubah (variable) dan modal bank akan terkikis karena bank harus menutup setiap kerugian yang terjadi (Indonesia Certificate in Banking Risk and Regulation, 2008). Apabila suatu bank kondisi NPL tinggi maka akan memperbesar biaya baik biaya pencadangan aktiva produktif maupun biaya lainnya, sehingga berpotensi terhadap kerugian bank (Mawardi, 2005). Semakin kecil NPL, semakin kecil risiko kredit yang ditanggung oleh bank (Ali, 2004). Rasio LDR yang tinggi menunjukkan bahwa suatu bank meminjamkan seluruh dananya (loan-up) atau realtif tidak likuid (illiquid) (Latarumaerissa, 1999). Jika bank menyalurkan seluruh dana yang dihimpun, maka akan sangat terkait dengan risiko apabila sewaktu-waktu pemilik dana menarik dananya atau pemakai dana tidak dapat mengembalikan dana yang dipinjamnya (Rusyamsi, 1999). Menurut Almilia dan Herdiningtyas (2005), semakin besar NIM maka akan meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola bank dalam kondisi bermasalah akan semakin kecil. Berdasarkan landasan teori dan tujuan penelitian, maka sebagai dasar untuk merumuskan hipotesis, kerangka pemikiran teoritis yang menggambarkan hubungan antara CAR, NPL, LDR, dan NIM terhadap risiko bisnis bank (SDROA) dapat dilihat pada Gambar 1 sebagai berikut: Capital Adequacy Ratio (CAR) (X1)
Non Performing Loan (NPL) (X2)
Loan to Deposit Ratio (LDR) (X3)
Net Interest Margin (NIM) (X4)
Gambar 1. Kerangka Konsep 262
Standard Deviation of Return on Asset (SDROA) (Y)
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: H1 : CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap SDROA H2 : NPL berpengaruh positif dan signifikan terhadap SDROA H3 : LDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap SDROA H4 : NIM berpengaruh positif dan signifikan terhadap SDROA
METODE Sampel yang digunakan dalam penelitian ini, mencakup bank umum swasta nasional devisa yang telah go public di Bursa Efek Indonesia, yang berjumlah 20 bank. Yang dipublikasikan setiap tahunnya dalam periode pengamatan tahun 2007 hingga tahun 2011.
Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: • Variabel Dependen Dalam penelitian ini membahas tentang risiko perbankan di Indonesia selama periode tahun 2007–2011. Adapun untuk mengukur tingkat risiko bisnis perbankan atau Bank Risk digunakan pengukuran ketidakpastian melalui standar deviasi, yang diproksikan dengan standar deviasi rasio return on Asset (SDROA) yang dalam penelitian ini merupakan variabel yang terikat oleh variabel yang lain. Risiko bisnis merupakan variabilitas potensial dalam pendapatan sebelum bunga dan pajak yang dihasilkan perusahaan dari lingkungan bisnis perusahaan (Keown, 1999). Penelitian ini menggunakan standar deviasi ROA (SDROA) sebagai indikator risiko bisnis bank. • Variabel Independen Variabel independen dari penelitian ini adalah risiko-risiko perbankan yang berbasis manajemen keuangan bank yang diwakili oleh rasio keuangan bank dan dibuat oleh bank serta dilaporkan secara berkala ke Bank Indonesia dan dipublikasikan. Adapun rasio-rasio keuangan yang menjadi variabel independen dalam penelitian ini adalah
JURNAL APLIKASI Nama Orang MANAJEMEN | VOLUME 11 | NOMOR 2 | JUNI 2013
Analisis Pengaruh Kecukupan Modal, Kredit Bermasalah, Likuiditas, Dan Marjin Bunga Bersih
Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Loan Deposit Ratio (LDR), dan Net Interest Margin (NIM).
Y=a + b1 X1+b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5+e Deskriptif data masing-masing variabel yang meliputi nilai mean, mínimum, maximum, dan standard deviation dapat dilihat pada tabel 2.
Keucukupan Modal (CAR) Kewajiban pemenuhan modal minimum Adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri disamping memperoleh dana-dana dari sumber di luar bank (Dendawijaya, 2005).
Likuiditas Bank (LDR) Menyatakan seberapa jauh kemampuan Bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya.
Marjin Bunga Bersih (NIM) Digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih. Pendapatan bunga bersih diperoleh dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga. Rasio ini menunjukkan kemampuan bank dalam memperolah pendapatan operasionalnya dari dana yang ditempatkan dalam bentuk pinjaman (kredit).
Tabel 2. Descriptive Statistics SDROA CAR
N Min 100 .000 100 9.92
Max 1.676 46.49
Sum 32.414 1689.82
Mean Std. Dev .31778 .342953 16.8982 5.94787
NPL LDR
100 .14 100 43.61
6.33 103.88
185.33 7794.72
1.8170 76.4188
1.35050 14.76592
NIM Valid N (listwise
100
12.37
597.50
5.8578
1.93578
3.55
100
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa variabel SDROA terendah sebesar 0, tertinggi sebesar 1.676 dan rata-rata SDROA BUSN Devisa tahun 2007– 2011 sebesar 0.317. Variabel CAR terendah sebesar 9.92, tertinggi sebesar 46.49 dan rata-rata CAR BUSN Devisa tahun 2007-2011 sebesar 16.89. Variabel NPL terendah sebesar 0.14, tertinggi sebesar 6.33 dan rata-rata NPL BUSN Devisa tahun 2007–2011 sebesar 1.817, Variabel LDR terendah sebesar 43.61, tertinggi sebesar 103.88, dan rata-rata LDR BUSN Devisa tahun 2007–2011 sebesar 76.418. Variabel terendah sebesar 3.55, tertinggi sebesar 12.37 dan rata-rata NIM BUSN Devisa tahun 2007– 2011 sebesar 5.87.
PEMBAHASAN
Kredit Bermasalah (NPL)
Analisis Regresi
Merefleksikan besarnya risiko kredit yang dihadapi bank, semakin kecil NPL, maka semakin kecil pula resiko kredit yang ditanggung pihak bank. Bank dalam memberikan kredit harus melakukan analisis terhadap kemampuan debitur untuk membayar kembali kewajibannya. Setelah kredit diberikan, bank wajib melakukan pemantauan terhadap penggunaan kredit serta kemampuan dan kepatuhan debitur dalam memenuhi kewajiban.
Dalam uji ini model regresi yang digunakan model regresi berganda Tabel 3. Coefficientsa Unst andardize d Coefficients Mode l 1
B
Std. Err or
(Constant)
-.424
.177
CAR
.011
.005
NPL
.068
.023
LDR
.001
NIM
.061
Standardized Coeff ic ients Beta
Collinearity Statistics t
Sig.
Toler ance
VIF
-2.398
.018
.195
2.131
.036
.898
1.114
.262
2.980
.004
.972
1.029
.002
.039
.390
.697
.764
1.310
.018
.347
3.376
.001
.712
1.405
HASIL
a. Dependent Variable: SDROA
Model Analisis Data
Berdasarkan hasil analisis regresi pada tabel 3 di atas, maka prediksi Standar Deviation of Return on Asset dengan mengabaikan signifikansi masing-
Teknik analisis yang digunakan adalah model regresi linier berganda (multiple linier regression method), sebagai berikut:
TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011
ISSN: 1693-5241
263
Muhammad Ichsan Prasetyo
masing variabel independen dapat dirumuskan ke dalam suatu persamaan sebagai berikut: SDROA = -0,424 + 0,011 CAR + 0,068 NPL + 0,001 LDR + 0,061 NIM Persamaan regresi di atas mempunyai makna sebagai berikut: • Variabel CAR memiliki pengaruh positif terhadap SDROA dengan nilai koefisien sebesar 0,011. Estimasi regresi diperoleh nilai t sebesar 2,131 yang berarti terdapat hubungan positif antara CAR dengan SDROA, sehingga hipotesis pertama (H1) diterima. Nilai sig adalah 0,036, nilai sig. yang lebih kecil dari 0.05, yang berarti menunjukkan koefisien variabel independen (CAR) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen (SDROA). • Variabel NPL memiliki pengaruh positif terhadap SDROA dengan nilai koefisien sebesar 0,068. Hasil estimasi regresi nilai t sebesar 2,980 yang berarti terdapat hubungan positif antara NPL dengan SDROA, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis ini diterima. Dari tabel 3 dapat kita lihat nilai sig adalah 0,004, karena nilai sig 0,004 < 0,05. yang berarti koefisien variabel independen (NPL) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen (SDROA) • Variabel LDR memiliki pengaruh positif terhadap SDROA dengan nilai koefisien sebesar 0,001. Hasil estimasi regresi nilai t sebesar 0,390 yang berarti terdapat hubungan positif antara LDR dengan SDROA, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis ini diterima. Nilai sig LDR dari output SPSS sebesar 0,697, karena nilai sig sebesar 0,697 > 0,05 yang berarti koefisien variabel independen (LDR) mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap variabel dependen (SDROA). • Variabel NIM memiliki pengaruh positif terhadap SDROA dengan nilai koefisien sebesar 0,061 Hasil estimasi regresi nilai t sebesar 3,376 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara NIM dengan SDROA, sehingga dapat disimpulkan bahwa dapat disimpulkan bahwa hipotesis keempat (H4) diterima. Nilai sig NIM pada tabel (0,001 < 0,05) yang berarti koefisien variabel independen (NIM) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen (SDROA). 264
Koefisien Determinasi Tabel 4. Model Summaryb Model 1
R
R Square
.536a
.288
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
.258
.296862
DurbinWatson 1.876
a. Predictors: (Constant), NIM, NPL, CAR, LDR b. Dependent Variable: SDROA
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4 di atas, maka koefisen determinasi yang disesuaikan adalah 25,8% yang artinya kemampuan variabel independen secara bersama-sama menerangkan variasi perubahan variabel dependen sebesar 25,8%, sedangkan sisanya diterangkan oleh faktor-faktor lain di luar model. Hasil dari penelitian menjelaskan bahwa secara umum perbankan di Indonesia dalam kurun waktu pengamatan tahun 2007–2011, memiliki risiko bisnis yang secara simultan dipengaruhi oleh rasio-rasio keuangan diantaranya capital adequacy ratio (CAR),non performing loan (NPL), loan to deposit ratio (LDR) dan net interest margin (NIM). Hasil dari penelitian menjelaskan bahwa secara umum perbankan di Indonesia dalam kurun waktu pengamatan tahun 2007–2011, memiliki risiko bisnis yang secara simultan dipengaruhi oleh rasio-rasio keuangan diantaranya capital adequacy ratio (CAR), non performing loan (NPL), loan to deposit ratio (LDR) dan net interest margin (NIM).
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: • Variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Risiko Bisnis Bank (SDROA). • Variabel Non Performing Loans (NPL) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Risiko Bisnis Bank (SDROA). • Variabel Loan to Deposit Ratio (LDR) secara parsial berpengaruh terhadap Risiko Bisnis Bank (SDROA). • Variabel Net Interest Margin (NIM) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Risiko Bisnis Bank (SDROA).
JURNAL APLIKASI Nama Orang MANAJEMEN | VOLUME 11 | NOMOR 2 | JUNI 2013
Analisis Pengaruh Kecukupan Modal, Kredit Bermasalah, Likuiditas, Dan Marjin Bunga Bersih
•
Risiko Bisnis Bank (SDROA) secara simultan dipengaruhi oleh variabel CAR, NPL, LDR, dan NIM.
Saran Para calon nasabah disarankan selalu memperhatikan rasio-rasio keuangan perbankan sebelum melakukan aktifitas perbankannya, terutama pada bank Umum Swasta Nasional Devisa (BUSN Devisa). Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kesalahan memilih bagi calon nasabah didalam memilih Bank yang akan dijadikan tempat untuk melaksanakan aktifitas keuangannya. Sehingga calon nasabah tidak mengalami kerugian karena bank yang dipilihnya dinyatakan gagal dalam kegiatan operasionalnya oleh otoritas pengawasan perbankan, dan dilakukan pengambilalihan manajemen karena kegagalan manajemen atau sebab lain dalam mengelola asset perbankan, Karena terbukti rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap besar kecilnya tingkat risiko bisnis perbankan.
DAFTAR RUJUKAN Ali, M. 2004. Asset Liability Management. Jakarta: PT Alex Media Komputindo. Almilia, dan Herdiningtyas. 2005. Analisis Rasio CAMEL Terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah Pada Lemabaga Perbankan 2000-2002, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 7 (2), 131–147. Ang, R. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Media Soft. Bank Indonesia, Statistik Perbankan Indonesia. 2007– 2011, Jakarta. Barry, T., Amadou, Laetitia, L., dan Amine, T. 2008. Bank Ownership Structure, Market Discipline and Risk: Evidence from a Sample of Privately Owned and Publicly Held European Banks, eJournal, July 2010. BMSR. 2008. Badan Sertifikasi Manajemen Risiko (Indonesia Certification in Banking and Regulation). Dendawijaya, L. 2000. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia. Distinguin, I., Tchudjane, K., dan Amine, T. 2010. Bank Deposit Insurance, Moral Hazard and Market Discipline: Evidence from Central and Eastern Europe, Risk Management eJournal, May 2011. Donsyah, Y. 2003. The Impact of Bank Capital Requirements in Indonesia, Department of Economics, Loughborough University, Leicestershire LE11 3TU, United Kingdom.
Ghozali, I. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi III, Undip, semarang. Ghozali, I. 2007. Manajemen Risiko Perbankan: Pendekatan Value at Risk, Undip, Semarang. Godwelski, J.C. 2004. Bank Risk Taking in a Prospect Theory Framework Empirical Investigation in the Emerging Market’s Case. Pole Europeen de Gestion et d’Economie, Universite Louis Pasteur. Helfert, E.A. 1997. Teknik Analisis Keuangan. Terjemahan, Herman Wibowo. Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga. Hersugundo, dan Taswan. 1997. Perubahan Penilaian Kesehatan Bank Umum. Gema Stikubank, September, Semarang. Indriantoro, N., dan Supomo, B. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE. Kasmir. 2000. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Kasbal, S. 2012. Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio, Net Interest Margin, dan Rasio Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional Profitabilitas Pada Perusahaan Perbankan di Indonesia. Makassar: FE Unhas. Keown, A. 1999. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. , Jakarta: Salemba Empat. Koch, T. 1997. Bank Management. The Dryen Press-International. Kwan, S. 2004. Testing The Strong Form of Market Discipline: The Effects of Public Market Signals on Bank Risk, Working Paper, Federal Reserve, San Fransisco. Kuncoro, M. 2001. Manajemen Keuangan Internasional: Pengantar Ekonomi Bisnis dan Global. Jakarta. Latumaerissa, J. 1999. Mengenal Aspek – Aspek Operasi Bank Umum. Jakarta: Bumi Aksara. Lepetit, L., Emmanuelle, and Phillipe, R. 2007. Bank Income Structure and Risk : An Empirical Analysis of European Banks. Journal of Banking and Finance, Universite de Limoges, Lape, 5 rue Fe lix Eboue, 87031 Limoges Cedex, France. Mawardi, W. 2005. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Bank Umum di Indonesia (Studi Kasus Pada Bank Umum Dengan Total Aset Kurang Dari 1 Triliun), Jurnal Bisnis Strategi, Vol. 14, No. 1. Nazir, M. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Prastowo, D. 2002. Analisis Laporan Keuangan: Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Rida, R., dan Yuma, I. 2008. Analisa Efisiensi Operasional terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Syariah dan Unit Syariah (Studi Kasus BSM dan BNI Syariah), Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol 4 No. 3.
TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011
ISSN: 1693-5241
265
Muhammad Ichsan Prasetyo
Rose, P., and Sylvia, H. 2005. Bank Management and Financial Service, The McGraw-Hill Companies Inc. Rusyamsi, I. 1999. Asset Liability Management: Strategi Pengelolaan Aktiva Pasiva Bank. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Siamat, D. 1993. Manajemen Bank Umum. Jakarta: Infomedia. Stiroh, K.J., dan Adrienne, R. 2005. The Dark Side of Diversification : The Case of US Financial Holding Companies, Journal of Banking and Finance 30, Federal Reserve Bank of New York, 33 Liberty Street, New York, NY 10045, USA.
266
Suara Pembaruan, 22 Maret 2012, Krisis Keuangan Global, hlm. 8. Soedarmono, W., Fouad, M., Amine, T. 2010, Bank Competition, Risk and Capital Ratio: Evidence from Asia, Banking & Insurance eJournal, July 2010. Tarmizi, A., dan Wilyanto, K.K. 2003. Analisis Rasio-Rasio Keuangan Sebagai Indikator Dalam Memprediksi Potensi Kebangkrutan Perbankan di Indonesia, Media Ekonomi & Bisnis. Vo.XV. No.1. Juni 2003. Semarang. Taswan. 2006. Manajemen Perbankan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN, www.bi.go.id
JURNAL APLIKASI Nama Orang MANAJEMEN | VOLUME 11 | NOMOR 2 | JUNI 2013