JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
ANALISIS PENERAPAN PELAPORAN DAN PERBAIKAN KEKURANGAN TINGKAT LANJUTAN SMK3 BERDASARKAN PP NO. 50 TAHUN 2012 DI PT. X
Yohana Amelia Gabriella, Baju Widjasena, Siswi Jayanti Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Email :
[email protected]
Abstract : The research that had been done by International Labour Organization (ILO) concude that 6.000 person died in a day, it equal to to 1 person per 15 seconds or 2.2 million people per year due to the work accident or occupational disease. The government have to apply the proposition of PP No. 50 2012 that concerning on employee’s insurance and protection. The Proposition of PP No. 50 2012 is the fundamental sase regulation to measuring how’s the application of SMK3 in every Company (private corporation). There is a Issue lack in PT. X specially in reporting and review and optimize of the PT. X. These research executed for reason to analyze the SMK3 advanced reporting and review and optimize based on PP No. 50 2012. This research is a descriptive qualitative research with indepth interview. The subject of this research is a staff safety and risk as a key informant and an operation services manager as triangulation informant. The research showed that there isn’t a reporting and review and optimize procedure and warning of accident procedure and problem solving system. The staff safety and risk need to build a scheme that contains warning of accident procedure and problem solving on a solid written regulations, and also improve the team work with central K3 unit and other branch in order to optimize the SMK3.
Keyword
: SMK3
PENDAHULUAN
kerja yang mengamanatkan agar setiap
Latar Belakang
tenaga kerja mendapat perlingungan atas
Sejak Januari 1970 telah berlaku UU No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan
keselamatannya
dalam
melakukan
pekerjaan, setiap orang lainnya yang
367
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
berada di tempat kerja perlu terjamin
dalam rangka pengendalian risiko yang
keselamatannya, setiap sumber produksi
berkaitan dengan kegiatan kerja untuk
dipakai dan dipergunakan secara aman
menciptakan tempat kerja yang aman,
dan efisien serta terhindar dari peledakan,
efisien dan produktif.6 SMK3 menjadi alat
kerusakan proses produksi, kebakaran,
bantu yang digunakan secara sah di
penyakit akibat kerja dan dapat tercipta
Indonesia
tenaga kerja yang sehat, produktif serta
Internasional.
peningkatan kesejahteraan tenanga kerja
tuntutan serta persyaratan yang berlaku
secara menyeluruh.
1
dan
sesuai
standar
dapat
memenuhi
SMK3
untuk menjamin kesehatan dan kesehatan
Penerapan K3 di tempat kerja menjadi
kerja.7 Kewajiban penerapan SMK3 telah
sangat penting karena K3 erat kaitannya
diatur dalam pasal 87 ayat 1 UU No 13
dengan kecelakaan kerja. Riset yang
tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan,
dilakukan
bahwa
International
Organization
(ILO)
Labour
“Setiap
menerapkan
menghasilkan
perusahaan sistem
wajib
manajemen
kesimpulan, setiap hari rata – rata 6.000
keselamatan dan kesehatan kerja yang
orang meninggal, setara dengan 1 orang
terintegrasi dengan sistem manajemen
per 15 detik atau 2,2 juta orang per tahun
perusahaan.” Kemudian pada psal 87 ayat
akibat kecelakaan kerja atau penyakit
2 disebutkan bahwa “Ketentuan mengenai
akibat kerja.2
penerapan
sistem
Sosial
keselamatan
angka
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
kecelakaan kerja di Indonesia pada tahun
diatur dengan Peraturan Pemerintah, yaitu
2007-2014 cenderung meningkat.3 Badan
PP No. 50 tahun 2012 tentang Penerapan
Penyelenggara
SMK3.8
Berdasarkan Tenaga
data
Kerja
Jaminan
(Jamsostek),
Jaminan
Sosial
Untuk
Ketenagakerjaan mendata selama 2014
dan
manajemen
kesehatan
mengetahui
kerja
pencapaian
mengalami
penerapan SMK3 di suatu tempat kerja
129.911
dibutuhkan pedoman penilaian penerapan
orang. Data tersebut menunjukkan 69,59
SMK3 yang terlampir pada lampiran II PP
persen
dalam
No. 50 Tahun 2012. Salah satu pedoman
perusahaan saat pekerja bertugas, 10,26
penilaian penerapan SMK3 adalah kriteria
persen di luar perusahaan, dan sebanyak
audit SMK3 yang terbagi menajdi 12
20,15
elemen,
jumlah
peserta
kecelakaan
yang
kerja
sebanyak
kecelakaan
persen
terjadi
pekerja
kecelakaan lalu lintas.
di
mengalami
4
perusahaan
pembangunan
dan
pemeliharaan komitmen, pembuatan dan
SMK3 merupakan bagian dari sistem manajemen
yaitu
pendokumentasian
menyeluruh
pengendalian 368
rencana
K3,
perancangan
dan
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
peninjauan
kontrak,
pengendalian
paling
banyak
dan
penting
dalam
agar
dapat
dokumen, pembelian dan pengendalian
penerapan
produk, keamanan bekerja berdasarkan
mempertahankan pengakuan dari negara
SMK3, standar pemantauan, pelaporan
berupa sertifikat SMK3 serta mencapai
perbaikan
angka
kekurangan,
material
dan
pengumpulan
pengelolaan
perpindahannya,
dan
penggunaan
SMK3
tingkat
pencapaian
penerapan
SMK3 dengan sempurna yaitu 100%.
data,
Oleh karena itu peneliti tertarik untuk
pemeriksaan SMK3, dan pengembangan
menganalisis
keterampilan dan kemampuan. Penerapan
pelaporan
SMK3 terbagi menjadi 3 tingkatan, yaitu
tingkat lanjutan SMK3 berdasarkan PP
tingkat awal (64 kriteria), tingkat transisi
No.50 Tahun 2012 di PT. X.
perencanaan
dan
perbaikan
penerapan kekurangan
(122 kriteria), dan tingkat lanjutan (166 kriteria).6
METODE PENELITIAN
Berdasarkan survey pendahuluan yang
Jenis penelitian yang digunakan adalah
telah dilakukan diketahui bahwa PT. X
penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian
telah menerapkan SMK3 sejak tanggal 3
kualitatif
Maret 2014 dan telah dilakukan audit
bermaksud memahami fenomena tentang
eksternal
Klasifikasi
apa yang dialami suatu subjek penelitian
Indonesia pada bulan Oktober 2014 dan
secara holistik dan dengan deskripsi
mendapat hasil pencapaian sebesar 86%
dalam bentuk kata – kata dan bahasa
dengan kriteria tingkat awal (64 kriteria).
pada suatu konteks khusus yang alamiah
Hasil audit eksternal yang telah dilakukan
dengan memanfaatkan berbagai metode
menunjukkan adanya beberapa temuan
ilmiah.20 Ciri khas metode kualitatif ilah
ketidaksesuaian pada penerapan SMK3
pengungkapan fenomena tanpa harus
tingkat awal di PT. X.
menyajikan
oleh
PT.
Biro
PT. X sudah melakukan tindak lanjut untuk
memperbaiki
kuantitatif.
adalah
penelitian
berbagai
yang
penjelasan
21
temuan
Subjek penelitian ini adalah satu orang
ketidaksesuaian tersebut, dengan begitu
informan utama yaitu staff safety and risk
tingkat awal sudah terpenuhi dan PT. X
PT. X dan satu orang informan triangulasi
dapat
yaitu operation services manager PT. X.
melanjutkan
penerapan
SMK3
tingkat lanjutan dengan cara membuat perencanaan untuk langkah awalnya. Dari
HASIL DAN PEMBAHASAN
102 kriteria yang belum diterapkan, kriteria
Deskripsi
dari
SMK3 di PT. X
elemen
8
yaitu
pelaporan
perbaikan kekurangan termasuk
dan yang 369
Pelaporan
Bahaya
dalam
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
Pelaporan
bahaya
adalah
sebuah
PP No. 50 tahun 2012 adalah terdapat
lampiran tertulis yang dilaporkan dalam
prosedur terdokumentasi yang menjamin
periode tertentu mengenai bahaya yang
bahwa semua kecelakaan kerja, penyakit
ada di tempat kerja. Pelaporan bahaya
akibat kerja, kebakaran atau peledakan
merupakan hal yang sangat penting bagi
serta
suatu
tempat kerja dicatat dan dilaporkan sesuai
perusahaan
agar
dapat
bahaya
dalam
berbahaya
lainnya
di
dengan peraturan perundang-undangan.6
meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja. Pelaporan
kejadian
pedoman
Berdasarkan
hasil
penilaian penerapan SMK3 berdasarkan
mendalam
PP No. 50 tahun 2012 adalah terdapat
informan utama dan informan triangulasi
prosedur
yang
serta hasil observasi, dapat disimpulkan
berhubungan dengan K3 dan prosedur ini
bahwa pelaporan kecelakaan pada PT. X
pelaporan
bahaya
diketahui oleh tenaga kerja. Berdasarkan mendalam
6
hasil
yang
yang
wawancara
dilakukan
dengan
sudah sesuai dengan PP No. 50 tahun wawancara
dilakukan
2012.
dengan
informan utama dan informan triangulasi
Deskripsi Pemeriksaan dan Pengkajian
serta hasil observasi, dapat disimpulkan
Kecelekaan dalam SMK3 di PT. X
bahwa pelaporan bahaya pada PT. X
Pemeriksaan
dan
pengkajian
belum sesuai dengan PP No. 50 tahun
kecelakaan dalam pedoman penilaian
2012. Rencana staff safety and risk
penerapan SMK3 berdasarkan PP No. 50
sebagai
tahun 2012 adalah:6
orang
yang
bekerja
untuk
menangani keselamatan dan kesehatan pekerja
yang
penerapan
salah
SMK3
di
satunya PT.
X
1.
kepada
kerja
atau
perusahaan
dengan
mempunyai prosedur pemeriksaan
adalah
dan pengkajian kecelakaan kerja
membuat prosedur pelaporan bahaya dan menginformasikannya
Tempat
dan penyakit akibat kerja.
seluruh
2.
Pemeriksaan
dan
pengkajian
tenaga kerja di PT. X. Rencana ini akan
kecelakaan kerja dilakukan oleh
dilaksanakan setelah dilakukannya audit
petugas atau ahli K3 yang ditunjuk
internal penerapan SMK3 tingkat lanjutan
sesuai
di PT. X pada tanggal 26 Oktober 2015.
undangan atau pihak lain yang
peraturan
perundang-
berkompeten dan berwenang. Deskripsi Pelaporan Kecelakaan dalam
3.
SMK3 di PT. X
Laporan
pemeriksaan
dan
pengkajian berisi tentang sebab dan
Pelaporan kecelakaan dalam pedoman
akibat serta rekomendasi/saran dan
penilaian penerapan SMK3 berdasarkan 370
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
4.
5.
6.
jadwal waktu pelaksanaan usaha
bahwa penanganan masalah pada PT. X
perbaikan
belum sesuai dengan PP No. 50 tahun
Penanggung
jawab
untuk
2012. Rencana staff safety and risk
melaksanakan tindakan perbaikan
sebagai
atas
menangani keselamatan dan kesehatan
laporan
pemeriksaan
dan
orang
yang
bekerja
untuk
pengkajian telah ditetapkan.
pekerja
Tindakan perbaikan diinformasikan
penerapan
kepada tenaga kerja yang bekerja di
membuat prosedur penanganan masalah.
tempat terjadinya kecelakaan.
Rencana ini akan dilaksanakan setelah
Pelaksanaan
dilakukannya audit internal penerapan
dipantau,
tindakan
perbaikan
didokumentasikan
dan
yang
salah
SMK3
satunya
di
PT.
X
dengan adalah
SMK3 tingkat lanjutan di PT. X pada
diinformasikan ke seluruh tenaga
tanggal 26 Oktober 2015.
kerja. Berdasarkan mendalam
yang
hasil
KESIMPULAN
wawancara
dilakukan
1.
dengan
PT. X belum sesuai dengan PP No.
informan utama dan informan triangulasi
50
serta hasil observasi, dapat disimpulkan bahwa
pemeriksaan
dan
pengkajian
kecelakaan di PT. X sudah sesuai dengan
Penanganan
masalah
dalam
penerapan
SMK3
terdapat
prosedur
masalah
keselamatan
terdapat
prosedur
pelaporan
bahaya.
Perencanaan
perbaikan
dilakukannya
untuk
2015. 2.
kesehatan
tahun 2012 karena sudah terdapat prosedur
wawancara
dilakukan
Pelaporan kecelakaan pada PT. X sudah sesuai dengan PP No. 50
perundang-undangan yang berlaku.6 hasil
internal
PT. X pada tanggal 26 Oktober
menangani
dan
audit
penerapan SMK3 tingkat lanjutan di
yang timbul dan sesuai dengan peraturan
yang
belum
seluruh pekerja di PT. X setelah
berdasarkan PP No. 50 tahun 2012 yaitu
mendalam
karena
dan akan diinformasikan kepada
SMK3 di PT. X
Berdasarkan
2012
dibuat prosedur pelaporan bahaya
Deskripsi Penanganan Masalah dalam
penilaian
tahun
ketidaksesuaian ini adalah akan
PP No. 50 tahun 2012.
pedoman
Pelaporan bahaya dalam SMK3 di
terdokumentasi
yang
menjamin bahwa semua kecelakaan
dengan
kerja,
informan utama dan informan triangulasi
penyakit
akibat
kerja,
kebakaran atau peledakan serta
serta hasil observasi, dapat disimpulkan 371
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
kejadian
berbahaya
lainnya
di
tempat kerja dicatat dan dilaporkan. 3.
Pemeriksaan
dan
1.
Yanri, Zulmiar. Himpunan Peundang-Undangan Kesehatan Kerja. Lembaga ASEAN OSHNET Indonesia. Jakarta, 2005.
2.
Syukri S. Teknik Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: Bima Sumber Daya Manusia; 1997.
3.
Badan Pusat Statistik. Jumlah Kecelakaan Kerja Dari Tahun 19922012 [Internet]. 2012 [cited 2015 May 25]. Available from: http://www.bps.go.id/tab_sub/view.p hp?tabel=1&id_subyek=17¬ab=1 4
4.
liputan6.com. Angka Kecelakaan Kerja 2014 Masih Tinggi [Internet]. 2014 [cited 2015 Mar 25]. Available from: http://photo.liputan6.com/ekonomi/2 014-bpjs-mendata-angkakecelakaan-kerja-masih-tinggi2158074
5.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 Tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: Departemen Dalam Negerti RI. 2012.
6.
Hadi, Fauzan Nur. Skripsi: Persepsi Karyawan Departemen Maintenance and Operation terhadap Pelaksanaan Program K3 pada PT. Truba Jaya Engineering, Jakarta. UI.Depok. 2012
7.
Undang-Undang No. 13 tahun 2003
pengkajian
kecelakaan di PT. X sudah sesuai dengan PP No. 50 tahun 2012 karena sudah terdapat prosedur pemeriksaan kecelakaan, ahli
K3
dan
pengkajian
ditunjuknya
sebagai
penanggung
seorang
petugas
jawab
dan
tindakan
perbaikan atas laporan pemeriksaan dan pengkajian kecelakaan yaitu staff safety and risk, dan laporan pemeriksaan dan pengkajian berisi tentang sebab dan akibat serta rekomendasi/saran waktu
dan
jadwal
pelaksanaan
usaha
perbaikan. 4.
Penanganan masalah pada PT. X belum sesuai dengan PP No. 50 tahun 2012 karena belum terdapat prosedur
penanganan
Perencanaan
masalah. perbaikan
ketidaksesuaian ini adalah akan dibuat prosedur untuk menangani masalah
keselamatan
dan
kesehatan yang timbul dan sesuai dengan undangan
peraturan yang
dilakukannya
perundang-
berlaku audit
setelah internal
penerapan SMK3 tingkat lanjutan di
tentang Ketenagakerjaan.
PT. X pada tanggal 26 Oktober 2015. DAFTAR PUSTAKA 372
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
8.
Notoatmodjo. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Penerbit Andi, 2002.
9.
Kholil, Syukur. Metodologi Penelitian Komunikasi. Bandung: Citapustaka Media, 2006.
373