Analisis Penerapan Metode Pencatatan dan Penilaian Persediaan Sesuai PSAK No. 14 Tahun 2009 Pada PT. Indolakto
Nama Kelas NPM Jurusan Dosen Pembimbing
: Reza Hana Partiwi : 3EB03 : 27213501 : Akuntansi : Dini Yartiwulandari, SE., MMSI
Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang bergerak dibidang jasa, dagang, manufaktur saling bersaing untuk mempertahankan kelangsungan usahanya. Dalam menjalankan kegiatannya, perusahaan akan berusaha memanfaatkan semua sumber daya atau aset yang dimilikinya. Salah satu aset perusahaan yang berhubungan langsung dengan pendapatan adalah persediaan. Informasinya sangat diperlukan dalam pengambilan keputusan manajemen yang bertujuan untuk mendorong masyarakat agar tidak meninggalkan produk yang dipasarkan perusahaan. Metode pencatatan dan penilaian persediaan yang diterapkan oleh perusahaan harus mengacu pada Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia yaitu PSAK No. 14. Salah satu perusahaan yang menggunakan PSAK No. 14 sebagai standar pelaporan keuangannya adalah PT. Indolakto.
Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalah untuk penulisan ilmiah ini yaitu : Apakah penerapan metode pencatatan dan penilaian persediaan telah sesuai dengan PSAK No. 14 Tahun 2009 ? Batasan Masalah Agar penulis tidak menyimpang dari pokok pembahasaan maka penulis membatasi masalah hanya pada penerapan metode penilaian dan pencatatan persediaan barang jadi, khususnya pada produk susu kental manis. Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah yang telah diutarakan, maka dapat diketahui bahwa tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk mengetahui apakah penerapan metode pencatatan dan penilaian persediaan telah sesuai dengan PSAK No. 14 Tahun 2009.
Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : • Penelitian ini diharapkan dapat dipakai oleh perusahaan sebagai bahan masukan dan tambahan informasi dalam membuat kebijakan bidang operasional perusahaan dan perencanaan pengelolaan kegiatan persediaan selanjutnya. • Penelitian ini sebagai bahan untuk memperluas wawasan, tambahan pengetahuan dan informasi bagi penulis tentang metode pencatatan dan penilaian persediaan dalam perusahaan manufaktur. • Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca dalam memperoleh informasi dan pengetahuan mengenai penerapan metode penilaian dan pencatatan pada perusahaan manufaktur, serta sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya
Hasil dan Pembahasan
Data Kartu Persediaan 2011-2015
Tahun
Kuantitas (unit)
Harga Jual/Karton (dalam rupiah)
Jumlah (dalam rupiah)
2011
2100
145.439
305.421.270
2012
2000
159.279
318.558.800
2013
1900
173.276
329.224.970
2014
1750
187.188
327.578.475
2015
1500
201.151
301.726.650
Dalam neraca dari tahun 2011-2015 tercatat nilai persediaan yaitu : • Persediaan pada tahun 2011 menunjukkan nilai sebesar Rp. 305.421.270 yang berasal dari penyajian perhitungan dalam kartu persediaan barang jadi. • Persediaan pada tahun 2012 menunjukkan nilai sebesar Rp. 318.558.800 yang berasal dari penyajian perhitungan dalam kartu persediaan barang jadi. • Persediaan pada tahun 2013 menunjukkan nilai sebesar Rp. 329.224.970 yang berasal dari penyajian perhitungan dalam kartu persediaan barang jadi. • Persediaan pada tahun 2014 menunjukkan nilai sebesar Rp. 327.578.475 yang berasal dari penyajian perhitungan dalam kartu persediaan barang jadi. • Persediaan pada tahun 2015 menunjukkan nilai sebesar Rp. 301.726.650 yang berasal dari penyajian perhitungan dalam kartu persediaan barang jadi.
Analisis Metode Pencatatan Persediaan Metode pencatatan persediaan yang dilakukan oleh PT. Indolakto selama periode tahun 2011-2015 adalah dengan menggunakan metode pencatatan perpetual. Alasan penggunaan metode pencatatan perpetual adalah karena barang yang dimiliki oleh perusahaan sangat beragam, disamping itu juga dapat menghemat waktu dan efisien, karena tidak perlu melakukan perhitungan fisik terlebih dahulu pada setiap transaksi pembelian atau penjualan barang persediaan selama periode berjalan.
Analisis Metode Penilaian Persediaan Dari data kartu persediaan yang telah dilampirkan dapat diketahui bahwa perusahaan telah membuat laporan keuangan sesuai dengan PSAK No. 14 yang didasarkan pada rata-rata tertimbang dari harga pokok persediaan pada periode tersebut. Harga pokok persediaan didapat dengan membagi harga pokok yang dapat dijual (harga pokok persediaan awal ditambah pembelian) dengan jumlah unit yang tersedia untuk dijual.
Kesimpulan Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya maka penulis mengambil kesimpulan yaitu : PT. Indolakto menggunakan metode perpetual dalam mencatat persediaan barang jadi yaitu setiap mutasi persediaan barang jadi dilakukan pencatatan, baik kuantitas maupun harga pokoknya sehingga jumlah persediaan barang jadi dapat diketahui sewaktu-waktu. Dengan demikian akan memudahkan didalam penyusunan laporan keuangan PT. Indolakto setiap bulannya. Dalam hal ini telah sesuai dengan PSAK No. 14 tahun 2009. PT. Indolakto menggunakan metode ratarata (average) dalam menilai persediaan barang jadinya yaitu dengan asumsi bahwa persediaan barang jadi akhir dinilai dengan cara membagi jumlah harga perolehan dengan kuantitasnya untuk mendapatkan harga penjualan. Dan metode ini telah sesuai dengan PSAK No. 14 tahun 2009.
Saran Berdasarkan kesimpulan tersebut, penulis ingin memberikan saran yang kiranya bermanfaat bagi perkembangan PT. Indolakto dimasa yang akan datang antara lain sebagai berikut : • Penggunaan metode perpetual yang telah diterapkan oleh PT. Indolakto merupakan suatu kebijakan akuntansi yang baik, karena memberikan kemudahan didalam membuat laporan keuangan setiap bulannya. Untuk itu PT. Indolakto harus tetap mempertahankan metode perpetual. • Penggunaan metode rata-rata (average) dalam penilaian persediaan barang jadi yang diterapkan oleh PT. Indolakto adalah sudah tepat karena dengan metode ini didapatkan harga rata-rata, sehingga harga persediaan akhir dapat segera diketahui dengan cara membagi jumlah harga perolehan dengan kuantitas. • Penelitian selanjutnya diharapkan untuk menambah persediaan bahan baku dan barang dalam proses didalam penelitiannya untuk melengkapi penelitian ini.