ANALISIS PENERAPAN AKAD MUDHARABAH PADA TABUNGAN PENDIDIKAN ANAK SEKOLAH (TAPENAS) DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG TEMANGGUNG PERIODE 2013-2015
TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syari’ah (A.Md.E.Sy)
Disusun oleh : ULIYA ULFAH RAHMAWATI NIM : 201 13 049
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA2016
ii
ANALISIS PENERAPAN AKAD MUDHARABAH PADA TABUNGAN PENDIDIKAN ANAK SEKOLAH (TAPENAS) DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG TEMANGGUNG PERIODE 2013-2015
TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syari’ah (A.Md.E.Sy)
Disusun oleh : ULIYA ULFAH RAHMAWATI NIM : 201 13 049
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2016
iii
KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)SALATIGA Jl. Tentara Pelajar No 02 Salatiga telp. (0298) 323706, 323433 Website:www.iainsalatiga.ac.idemail:
[email protected]
iv
KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)SALATIGA Jl. Tentara Pelajar No 02 Salatiga telp. (0298) 323706, 323433 Website:www.iainsalatiga.ac.idemail:
[email protected]
v
KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)SALATIGA Jl. Tentara Pelajar No 02 Salatiga telp. (0298) 323706, 323433 Website:www.iainsalatiga.ac.idemail:
[email protected]
vi
ABSTRAK Rahmawati, UliyaUlfah. 2013. ANALISIS PENERAPAN AKAD MUDHARABAH PADA TABUNGAN PENDIDIKAN ANAK SEKOLAH (TAPENAS) DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG TEMANGGUNG. Tugas Akhir. Jurusan Syariah. Program Studi D3 Perbankan Syariah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Mochlasin , M Ag. Kata kunci: Akad Mudharabah Muthlaqah, Pendidikan, Dunia perbankan saat ini saling berlomba untuk memberikan fasilitas kemudahan sejalan dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat. Salah satunya kebutuhan masyarakat akan perubahan gaya hidup yang semaki kedepan semaki modern, yang menjadi salah satu perluang perbankan untuk membantu yaitu melalui penghimpunan dana yang disebut TABUNGAN. Bank Syariah Mandiri sebagai pelopor bank syariah di Indonesia juga ikut menciptakan produk untuk membantu nasabahnya untuk mendapatkan pelayanan penghimpunan dana dengan berbagai jenis program, salah satunya adalah Tabungan Pendidikan Anak Sekolah. Dalam penelitian ini, menggunakan metode deskriptif. Metode pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah studi pustaka, observasi, dokumentasi, dan wawancara.Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis, penulis dapat menyimpulkan bahwa Penelitian ini berjudul Tabungan Pendidikan Anak Sekolah Pada PT.Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Temanggung Menurut Tinjauan Ekonomi Islam. Tabungan Pendidikan Anak Sekolah merupakan suatu produk tabungan dengan prinsip Mudharabah Mutalaqah. Oleh sebab itu penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut bagaimana sebenarnya Tabungan Pendidikan Anak Sekolah, dan bagaimana fungsi dari Tabungan Pendidikan baik bagi pihak bank ataupun nasabah serta bagaimana tinjauan ekonomi islam terhadap Tabungan Pendidikan Anak Sekolah.
vii
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini penulis persembahkan kepada: Allah SWT yang melimpahkan rahmat, karunia serta hidayahNYA Ayah, Ibu tercinta atas semua do‟a, pengorbanan dan dukungannya Keluarga besarku dan saudara-saudaraku Teman – teman DIII Perbankan Syariah angkatan 2013, serta seluruh sahabat penulis yang senantiasa selalu bersama dalam suka dan duka Seluruh karyawa BSM Kantor Cabang Temanggung Almamaterku
viii
MOTTO
KITA DILAHIRKAN UTUK MENJADI NYATA, BUKAN UNTUK MENJADI SEMPURNA
UNTUK MENJALANI KEHIDUPAN KREATIF , KITA HARUS KEHILANGAN KETAKUTAN KITA MENJADI SALAH
JANGAN TAKUT MENCOBA, KESALAHAN ADALAH GURU TERBAIK JIKA KAMU MAU MENGAKUINNYA DAN MAU BELAJAR DARINYA.
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulilahi rabbil alamin, puji dan syukur penulis sajungkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia, rahmat serta hidayah yang diberikannya, sehingga penulis dapat melaksanakan dan akhirnya dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. Shalawat serta salam terucap buat junjungan kita Rasulullah Muhammad SAW.karena jasa beliau yang telah membawa manusia dari zaman kebodohan ke zaman yang penuh ilmu pengetahuan seperti sekarang ini. Tugas akhir ini disusun sebagai persyaratan akademik untuk mengikuti kurikulum pada Fakultas syariah dan Ekonomi dan Bisnis Islam D III Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Penelitian ini dimulai dari bulan mei 2016. Dalam penelitian ini penulis membahas tentang “ANALISIS PENERAPAN AKAD MUDHARABAH PADA TABUNGAN PENDIDIKAN ANAK SEKOLAH (TAPENAS) DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG TEMANGGUNG”. Keberhasilan penulis dalam melaksanakan dan menyusun penelitian tugas akhir ini tidak lepas dari dukungan materi maupun berupa moril / motifasi untuk itu melalui karya ini penulis menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada : 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi. M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga beserta wakil-wakilnya. 2. Bapak Mochlasin, M.Ag selaku pembimbing tugas akhir, dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan dan pengarahan dalam tugas akhir.
x
3. Bapak Drs. H. Alfred L, M. SI. selaku Ketua Jurusan D III Perbankan Syariah. 4. Bapak Mochlasin, M.Ag. selaku dosen pembimbing lapangan. 5. Bapak Agus Setiawan selaku pemimpin BSM Cabang Temanggung, beserta seluruh karyawan yang memberikan kesempatan peneliti untuk melakukan kegiatan magang dan penulisan tugas akhir. 6. Kedua orangtua ku tercinta Ayah Supono Ahmad F dan Ibu Nur Cholifah. The Big Family, Kakak Adek yang telah mendoakan dan memberikan dukungan kepada saya dan selalu memberikan motifasi dan nasehat selama penulis menyelesaikan karya ini, dan juga untuk abang Joko Wibowo serta semua sahabat yang dekat dan telah memberikan semangat,dorongan dan doannya selama ini. Selalu mendorong saya untuk lebih baik lagi kedepannya. I Always Love You All 7. Seluruh staf dosen 8. Seluruh keluarga besar Bank Syariah Mandiri cabang Temanggung 9. Sahabat-sahabatku DIII Perbankan Syariah angkatan 2013 10. Semua pihak yang telah mendukung Dalam penulisan penelitian ini, penulis sangat menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Untuk itu penulis membuka diri dalam menerima masukan berupa kritik saran yang membangun dari semua pihak untuk menyerpunakan dan agar dapat lebih baik dimasa yang akan datang. Dan akhir kata penulis berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya dibidang perbankan syariah.
Salatiga,15 Juli 2016 Penulis
Ulya ulfah rahamawati
xi
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL........................................................................................ ii LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................ iii LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iv ABSTRAK ....................................................................................................... v PERSEMBAHAN ............................................................................................ vi MOTTO ......................................................................................................... vii LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................. viii KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix DAFTAR ISI .................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv BAB I
: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................ 4 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ......................................................... 4 D. Metode Penelitian................................................................................. 6 E. Sistematika Penulisan........................................................................... 8 BAB II
: LANDASAN TEORI
A. Mudharabah.......................................................................................... 10 1. Pengertian ........................................................................................ 10 2. Landasan Syariah ............................................................................. 11 3. Penelitian Sebelumnya .................................................................... 15 4. Aplikasi dalam perbankan ............................................................... 19 5. Manfaat dan Risiko al-Mudharabah ................................................ 19 6. Rukun dan Syarat Mudharabah ....................................................... 21 B. Tabungan .............................................................................................. 21
xii
1. Pengertian Tabungan ....................................................................... 21 C. Tabungan Pendidikan Anak Sekolah (TAPENAS).............................. 25 1. Dasar Hukum Tabungan .................................................................. 28 2. Keunggulan Tabungan ..................................................................... 30 D. Bagi Hasil ............................................................................................. 31 1. Pengertian Bagi Hasil ...................................................................... 31 2. Macam – Macam Bagi Hasil ........................................................... 33 3. Syarat dan Rukun Bagi Hasil........................................................... 36 E. Akad ..................................................................................................... 37 1. Pengertian Akad .............................................................................. 37 2. Rukun Akad. .................................................................................... 38 3. Syarat Akad ..................................................................................... 40 4. Macam – Macam Akad .................................................................. 41 BAB III : LAPORAN OBJEK A. Sejarah Singkat..................................................................................... 45 B. Profil Bank Syariah Mandiri ................................................................ 46 C. Visi dan misi Bank Syariah Mandiri .................................................... 48 D. Shared Values ...................................................................................... 48 E. Perilaku Utama ..................................................................................... 49 F. Aktivitas Utama ................................................................................... 49 G. Struktur Organisasi............................................................................... 50 BAB IV : ANALISIS A. Penerapan Akad Mudharabah Muthlaqah pada Tabungan Investa Cendekia TIC ...................................................................................... 54 B. Cara Perhitungan Bagi Hasil pada Tabungan Investa Cendekia (TIC).................................................................................... 63 C. Manfaat Tabungan Investa Cendekia (TIC) ......................................... 66 D. Keunggulan Tabungan Investa Cendekia (TIC) .................................. 69
xiii
BAB V
: PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 71 B. . Saran ..................................................................................................... 72 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Profil Bank Syariah .......................................................................... 46 Tabel 3.2 Jumlah Kepemilikan Saham PT Bank Syariah ..................... .......... 47 Tabel 4.1 Perhitungan Bagi Hasil Nasabah TAPENAS .................................. 62 Tabel 5.1 Premi Asuransi.................................................................... ............. 69
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Struktur Organisasi BSM Temanggung....................................... 50
xvi
xvii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Dalam kegiatan ekonomi di Indonesia saat ini semakin berkembang dalam
berbagai
sektor,
yaitu
dari
sektor
industri,
jasa
maupun
perbankan.salah satu buktinya yaitu semakin berkembangnya Perbankan Syariah. Perkembangan peran perbankan undang-undang No.10 tahun 1998 dimana Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Peran bank syariah dalam memacu pertumbuhan perekonomian daerah semakin strategis dalam rangka mewujudkan struktur perekonomian yang semakin berimbang, berdirinya perbankan dengan system bagi hasil, didasarkan pada dua alasan utama yaitu: Adanya pandangan bahwa bunga (Interest) pada bank konvensional hukumnya haram karena termasuk dalam kategori riba yag dilarang dalam agama,bukan hanya agama islam akan tetapi agama samawi lainnya. Dari aspek ekonomi, penyerahan resiko usaha terhadap salah satu pihak dinilai melanggar norma keadilan. Dalam jangka panjang system perbankan konvensional akan menyebabkan penumpukan kekayaan pada segelintir orang yang memiliki capital besar (Sjahdeni; 1999). Bank syariah merupakan lembaga keuangan yang dalam melakukan usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa lain dalam lalu lintas
1
pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi yang disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah. Prinsip dasar operasional bank syariah adalah tidak mengenal konsep Laba atau Bunga atau kerja sama dalam bank (mudharabah) dengan prinsip bagi hasil berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah menjelaskan bahwa dengan prinsip bagi hasil bank syariah dapat menciptakan investasi yang adil karena semua pihak saling bekerja sama ataupun berbagi baik dalam keuntungan maupun dapat memberikan kepastian dalam pengembalian dana dibandingkan dengan pembiayaan bagi hasil yang resikonya sangat tinggi serta pengembalian dana yang kurang pasti. Dalam produk pembiayaan dengan menggunakan akad mudharabah juga banyak disalurkan dalam perbankan. Agar tidak ada kekhawatiran dalam pengelolaan dana maka kedua belah pihak harus sama-sama mengerti tentang prisip bagi hasil ini. Terutama dalam hal kejujuran sehngga tidak akan mengakibatkan salah satu pihak mendapatkan keuntungan dan satu pihak lain mengalami kerugian. Sehingga produk bagi hasil ini akan tetap diminati dan menjadi produk unggul utama dalam perbankan syariah. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Temaggung merupakan salah satu kantor cabang yang berada dikota Temanggung, bank tersebut melakukan
penawaran
berbagai
macam
produk
dengan
syariat
Islam,menggunakan konsep resiko sebagai metode utama, dan meniadakan keuntungan yang telah ditentukan sebelumnya. Bank Syariah menawarkan berbagai macam produk, yaitu: (Tabungan BSM, Tabunganku, Tabungan
2
Mabrur BSM, Tabungan Simpatik BSM, Tabungan Berencana BSM, Tabungan Kurban BSM, Tabungan Pendidikan Anak Sekolah, Deposito BSM, Giro BSM, BSM Card, BSM Net Banking) Salah satu produk yang menjadi unggulan di Bank Syariah Mandiri Cabang Temanggung adalah Tabungan Pendidikan Anak Sekolah yaitu tabungan berjangka untuk keperluan uang pendidikan dengan jumlah setoran bulanan tetap (installment) dan dilengkapi dengan perlindungan asuransi. Bertujuan untuk memudahkan perencanaan keuangan masa depan,khususnya pedidikan putra/putri dan perlindungan asuransi secara otomatis tanpa pemeriksaan kesehatan, dan penabung adalah perorangan yang memiliki rekening dibank berusia min 17 tahun dan mak 55 tahun. Produk yang diperuntukkan untuk pendidikan anak ini telah lama ditawarkan hanya saja sejauh ini tidak banyak nasabah yang mengetahui produk ini. Produk Tabungan Pendidikan Anak Sekolah ini berdasarkan prisnsip Mudharabah Muthlaqah. Berdasarkan uraian diatas,penelitian ini bermaksud untuk mengetahui dan mempelajari tentang Penerapan akad mudharabah pada produk yang dilakukan oleh BSM cabang Temanggung sehingga menjadikan pokok permasalahan agar dapat melakukan penelitian yang berjudul: “ANALISIS PENERAPAN AKAD MUDHARABAH PADA TABUNGAN PENDIDIKAN ANAK SEKOLAH (TAPENAS) DI BSM CABANG TEMANGGUNG”
3
B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas yang dikemukakan dalam latar belakang masalah, yang menjadi masalah pokok dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana penerapan akad mudharabah muthlaqah pada Tabungan Pendidikan Anak Sekolah (TAPENAS) pada PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Temanggung? 2. Bagaimana cara perhitungan bagi hasil pada produk Tabungan Pendidikan Anak Sekolah (TAPENAS) pada PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Temanggung? 3. Apa manfaat Tabungan Pendidikan Anak Sekolah (TAPENAS) pada PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Temanggung? 4. Apa keunggulan Tabungan Pendidikan Anak Sekolah (TAPENAS) pada PT. Bank Syariah Mandiri Temanggung? C. Tujuan dan Kegunaan 1. Tujuan Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan agar penelitian tersebut dapat memberikan manfaat bagi pembacanya. Adapun tujuan penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui penerapan akad mudharabah muthalaqah pada produk Tabungan Pendidikan Anak Sekolah (TAPENAS) di PT. Bank Syariah Mandiri Temanggung.
4
b. Untuk mengetahui cara perhitungan bagi hasil padaTabungan Pendidikan Anak Sekolah (TAPENAS) di PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Temanggung. c. Untuk mengetahui manfaat Tabungan Pendidikan Anak Sekolah (TAPENAS) di PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Temanggung. d. Untuk mengetahui keunggulan Tabungan Pendidikan Anak Sekolah (TAPENAS) di PT. Bank syariah Mandiri Cabang Temanggung. 2. Kegunaan Penelitian ini memiliki manfaat dan tujuan yang ingin dicapai, dan dalam Permasalahan diatas maka yang ingin dicapai adalah: a. Bagi peneliti Untuk memenuhi syarat dalam meempuh ujia akhir program studi DIII Perbakan Syariah IAIN Salatiga dan untuk meambah pegetahuan tentang produk Tabungan Pedidika Anak Sekolah (TAPENAS) di BSM Cabang Temanggung,serta sebagai salah satu syaratutuk memperoleh sebutan Ahli Madya Ekonomi Islam program Studi Perbankan Syariah. b. Bagi perusahaan Untuk menentukan apakah Bank dalam melakukan penerapan dapat mengkonsep dan menanggapi hambatan tabungan tersebut
5
c. Bagi IAIN Salatiga Agar karya ilmiah dapat digunakan sebagai referensi maupun tambahan informasi bagi mahasiswa IAIN Salatiga.
D. Metode Penelitian 1. Tipe penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian diskriptif analitik,
maksudnya
suatu
penelitian
yang
bertujuan
untuk
memberikan gambaran tentang realitas pada obyek yang diteliti secara obyektif, yaitu analisis penerapan akad mudharabah pada tabungan pendidikan
anak
sekolah
(TAPENAS)
pada
BSM
cabang
Temanggung. 2. Jenis Data a. Data primer Yaitu data yang diperoleh dan dikumpulkan secara langsung dari obyek yag diteliti. b. Data sekunder Yaitu data yang diperoleh dari buku-buku atau dokumendokumen tertentu. 3. Tekhnik Pengumpulan Data Adapun tekhnik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah: a. Observasi
6
Observasi merupakan cara-cara yag meganalisis dan megadakan pencatatan secara sistematis mengenai tigkah laku degan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung. b. Wawancara Wawancara adalah suatu cara mengumpulkan data dengan mengajukan suatu pertanyaan langsung kepada sumber informasi. c. Studi pustaka Studi pustaka adalah mendapatkan data atau informasi dari media buku atau pustaka kemudian mengumpulkan pengertian dan penjelasan yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis. 4. Tekhnik Analisis Data Analisis data dimaksudkan sebagai suatu penjelasan dan intrepetasi
secara logis, sistematis, dan konsisten sesuai dengan
tekhnik yag dipakai dalam pengumpulan data dan sifat data yang diperoleh. Data yang diperoleh kemudia aka disusun secara sistematis sehingga dianalisis secara kuantitatif yaitu denga memperhatikan datadata yang ada.
7
E. Sistematika Penulisan Pada penelitian ini terdapat 5 (lima) bab yag terdiri dari beberapa sub bab yang dapat diuraikan kembali. Sistematika peulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB 1
: PENDAHULUAN Bab ini merupakan bab pendahuluan yang berisi latar belakang
masalah,
penelitian
terdahulu,
metode
penelitian, dan sistematika penulisan. BAB 11
: LANDASAN TEORI Di dalam bab ini akan menyajikan landasan teori yang menguraikan hal-hal yang bersangkutan dengan materi yang akan dibahas dalam penelitian, dengan sumber dan referensi dari berbagai literatur
BAB III
: LAPORAN OBJEK Pada gambaran ini, terdiri dari gambaran umum BSM, data-data diskriptif, hasil penelitian yang terdiri dari penerapan akad mudharabah muthlaqah, perhitungan bagi
hasil,
manfaat
TAPENAS,
dan
keunggulan
TAPENAS. BAB IV
: ANALISIS DATA Dalam bab ini berisi uraian analisis penulis terhadap penerapan akad mudharabah muthlaqah, perhitungan bagi
hasil,
manfaat
8
TAPENAS,
dan
keunggulan
TAPENAS
BSM
cabang
Temanggung
dalam
meminimalisir penghimpunan dana mudharabah. BAB V
: PENUTUP Merupakan penutup yang memuat kesimpulan dan saran dari hasil penelitian ini dan diakhiri dengan lampiralampiran yag terkait dengan hasil penelitian yang ditemukan di lapangan yang dipergunakan sebagai pembahasan atas hasil penelitian.
9
BAB II LANDASAN TEORI
A. Mudharabah 1. Pengertian Menurut Muhammad Rawas Qal‟aji dalam kitabnya Mu‟jam Lughat al Fuqaha sebagaimana dikutip oleh Muhammad Syafi‟i Antonio, bahwa Mudharabah berasal dari kata dharb, berarti memukul atau berjalan. Pengertian memukul atau berjalanni lebih tepatnya adalah proses seorang
memukulkan
kakinya
dalam
menjalankan
usaha.
(Antonio,2001:95). Selain al-dharb, disebut juga qiradh yang berasal dari al-qardhu, berarti al-qath‟u (potongan) karena pemilik memotong sebagian hartanya untuk diperdagangkan dan memperoleh sebagian keuntungan. Ada pula yang menyebut mudharabah atau qiradh dengan muamalah, jadi menurut bahasa, mudharabah atau qiradh berarti al-qath‟u (potongan), berjalan dan atau bepergian. Menurut istilah, mudharabah dikemukakan oleh para ulama sebagai berikut,(fiqh al-sunnah : 212.). a. Menurut para fuqaha, mudharabah ialah akad antara dua pihak (orang) saling menanggung, salah satu pihak menyerahkan hartanya kepada pihak lain untuk diperdagangkan dengan bagian yang telah
10
11
ditentukan dari keuntungan, seperti setengah atau sepertiga dengan syarat-syarat yang telah ditentukan. b. Menurut Hanafiyah, mudharabah adalah memandang tujuan dua pihak yang berakad yang berserikat dalam keuntungan (laba), karena harta diserahkan kepada pihak lain dan yang lain punya jasa mengelola harta itu. c. Sayid Sabiq berpendapat,mudharabah ialah akad antara dua belah pihak untuk salah satu pihak mengeluarkan sejumlah uang untuk diperdagangkan dengan syarat keuntungan dibagi dua sesuai dengan perjanjian. Jadi, akad mudharabah menurut istilah merupakan akad kerjasama antara pemilik dana (shahibul maal) dengan pengelola dana (mudharib) untuk melakukan kegiatan usaha dengan nisbah bagi hasil (keuntunga dan kerugian) menurut kesepakatan. Kemudian apabila terjadi kerugian, resiko dana akan ditanggung oleh pemilik modal selama bukan karena kelalaian pihak pegelola, maka mereka harus mempertanggungjawabkan atas kerugian tersebut. 2. Landasan syariah a. Al-Quran
12
Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (al-muzammil: 20)
Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezeki hasil perniagaan) dari Tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari ´Arafat, berdzikirlah kepada Allah di Masy´arilharam. Dan berdzikirlah (dengan menyebut)
13
Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu; dan sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar termasuk orang-orang yang sesat (Qs.albaqarah:198)
Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. (al-jum‟ah:10) b. AL-Hadits
Diantara hadits yang berkaitan dengan qiradh (mudharabah) adalah: 1) Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Syuhaib bahwa Nabi SAW bersabda: “Tiga hal yag didalamnya terdapat keberkahan: jual beli secara tangguh, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah bukan untuk dijual belikan”(HR. Ibu Majah dan Shuhaib) 2) Dari ibu Abbas bahwa nabi saw bersabda: “Jika memberikan dana ke mitra usahanyasecara mudharabah ia mensyaratkan
agar
dananya
tidak
dibawa
mengarungi
lautan,menuruni lembah yang berbahaya,atau membeli ternak. Jika menyalahi aturan tersebut,yang bersangkutan bertanggung jawab atas dana tersebut. Disampaikanlah syarat-syarat tersebut kepada Rasulullah saw. dan Rasulullah pun membolehkannya” (HR. Thabrani)
14
3) Dari Ibnu mas‟ud, bahwa nabi saw bersabda: Tidak seorang muslim yang mengqiradkan hartanya kepada orang muslim sebanyak dua kali, kecuali perbuatannya seperti sedekah satu kali. (HR. Ibnu Majjah dan Ibu Hibban) c. Ijma Imam Zailai telah menyatakan bahwa para sahabat telah berkonsensus terhadap legitimasi pengolahan harta yatim secara mudharabah. Kesepakatan para sahabat ini sejalan dengan spirit hadits yang dikutip Abu Ubaid. d. Qiyas Mudharabah diqiyaskan kepada Al-Musyaqoh (menyuruh seseorang untuk mengelola kebun).Selain diantara manusia ada yang tidak dapat mengusahakan hartanya.Disisi lain tidak sedikit orang miskin yang mau bekerja, tetapi tidak memiliki modal. Dengan demikian adanya mudharabah ditujukan antara lain untuk memenuhi kedua golongan diatas yakni untuk kemaslahatan manusia dalam memenuhi kebutuhan mereka. 3. Penelitian Sebelumnya Terkait dengan tugas akhir yang diteliti oleh penulis, ada beberapa telaah pustaka dari penelitian sebelumnya yang telah dibuat sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan maupun pembeda bagi penelitian ini. Prasetyanti, (2014)
yang berjudul “Pengaruh Pendapatan Bagi
Hasil Mudharabah, Musyarakah Dan Murabahah Terhadap Bagi Hasil Tabungan” yang menyimpulkan bahwa Ketiga variabel independen yaitu
15
pendapatan bagi hasil mudharabah, pendapatan bagi hasil musyarakah dan pendapatan margin murabahah dengan kontribusi 56% secara simultan mempengaruhi variabel dependen yaitu bagi hasil tabungan mudharabah. Hasil dari uji F diperoleh nilai p-value PENGARUH PENDAPATAN BAGI HASIL MUDHARABAH, MUSYARAKAH... = 0.000 lebih kecil dari α=5%, sehingga dapat disimpulkan Ho ditolak karena ada pengaruh positif secara simultan antara pendapatan bagi hasil mudharabah, pendapatan bagi hasil musyarakah dan pendapatan margin murabahah. Untuk itu Ha yang menyatakan secara simultan ketiga variabel independen yaitu pendapatan bagi hasil mudharabah, pendapatan bagi hasil musyarakah dan pendapatan margin murabahah berpengaruh terhadap bagi hasil tabungan mudharabah diterima. Anisa, Ridwan, Amanah (2013) berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Deposito Mudharabah Bank Syariah” menyimpulkan bahwa yang dapat diambil dari penelitian mengenai faktorfaktor yang mempengaruhi pertumbuhan deposito mudharabah 1 bulan perbankan syariah di Indonesia untuk periode Januari 2009 sampai dengan Mei 2012 adalah hipotesis 1, 2 dan 5 diterima sedangkan hipotesis 3 dan 4 ditolak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan deposito mudharabah 1 bulan perbankan syariah sebagai variabel terikat dipengaruhi secara signifikan oleh variabel bebas tingkat bagi hasil deposito mudharabah bank syariah dan tingkat suku bunga deposito 1 bulan bank konvensional, dan ukuran perusahaan, sehingga apabila tingkat bagi hasil yang diberikan bank syariah tinggi, maka nasabah akan
16
cenderung menempatkan dananya dalam deposito mudharabah 1 bulan bank syariah. Noviyanti, (2014) dengan jurnalnya yang berjudul “Analisis Produk Tabungan iB Tapenas (Tabungan Perencanaan Syari‟ah) Hasanah Pada BNI Syari‟ah Kantor Cabang Pembantu Ungaran” dari hasil penelitian terdahulu mengenai Tabungan iB Hasanah, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut, tabungan iB Hasanah merupakan tabungan yang diperutukkan bagi nasabah di atas 17 tahun dengan menggunakan akad mudharabah muthlaqah, tabungan iB Hasanah ini di khususkan untuk perorangan usia antara 17 sampai 55 tahun dimana maksimal penabung 65 tahun pada jatuh tempo. Pada pengaplikasikannya, tabungan iB Hasanah menggunakan akad mudharabah. “Pengaruh Pembiayaan Musyarakah dan Mudharabah Terhadap Profit Perbankan Syariah (2014) yang ditulis oleh Fidin. Disimpulkan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah terhadap profit perbankan syariah di Indonesia pada periode triwulan I tahun 2009 sampai triwulan IV tahun 2013, baik secara parsial maupun simultan. Penelitian ini menggunakan analisis regresi data panel dalam menganalisis data. Hasil pengujian menunjukkan bahwa secara simultan pembiayaan mudharabah dan musyarakah berpengaruh signifikan terhadap profit perbankan syariah.Secara parsial, pembiayaan mudharabah berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profit pada bank syariah di Indonesia. Sehingga penurunan atau kenaikan volume pembiayaan berpengaruh
17
positif namun tidak signifikan terhadap besarnya nilai profit pada bank syariah di Indonesia. Sedangkan pembiayaan musyarakah berpengaruh negatif signifikan, sehingga penurunan dan kenaikan pembiayaan musyarakah berpengaruh terhadap besarnya nilai profit pada bank syariah.Pengaruh negatif ini di karenakan pada Bank Mega Syariah dan Bank Rakyat Indonesia Syariah pembiayaan musyarakahnya kurang diminati. Namun besar kecilnya volume pembiayaan musyarakah tetap berpengaruh pada profit perbankan syariah di Indonesia. Turrosifa, (2013) dalam laporan akhirnya berjudul Penerapan PSAK no 105 dalam transaksi pembiayaan mudharabah pada Bank Syariah Bukopin Cabang Sidoarjo. Menyimpulkan Pencairan pembiayaan mudharabah merupakan titik awal mulai efektifnya pembiayaan tersebut. Sejak saat itu pembiayaan bisa disebut sebagai aktiva yang mengandung resiko bagi bank, oleh karena itu Bank Syariah Bukopin Cabang Sidoarjo sudah mempertimbangkan kredibilitas dan kemampuan nasabah untuk menilai layak atau tidaknya nasabah dalam menerima pembiayaan mudharabah. Nasabah yang menginginkan pembiayaan mudharabah ataupun pembiayaan lainnya, harus memiliki rekening di Bank Syariah Bukopin Cabang Sidoarjo, agar pembiayaan dapat dengan mudah direalisasi karena perealisasian akan langsung dilakukan melalui rekening nasabah yang bersangkutan. Pembiayaan mudharabah diakui pada saat pembayaran kepada pengelola dana sebesar uang yang diberikan bank kepada pengelola dana
18
Perdasarkan pemaparan perbedaan penelitian diatas, maka dapat diketahui bahwa peneltian ini berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Perbedaan itu terletak pada obyek penelitian yang akan dilakukan pada Bank Syariah Mandiri Cabang Temanggung dimana selama ini belum pernah ada yang mencoba untuk mengangkat tema Penerapan Akad Mudharabah pada Tabungan Pendidikan Anak Sekolah pada Bank Syariah Mandiri Cabang Temanggung, berbeda dengan penelitian-penelitian diatas. Dari perbedaan-perbedaan yang ada maka dapat disimpulkan bahwa penelitian tentang Penerapan Akad Mudharabah pada Tabungan Pendidikan Anak Sekolah pada Bank Syariah Mandiri Cabang Temanggung dengan mengambil judul “Analisis Penerapan Akad Mudharabah pada Tabungan Pendidikan Anak Sekolah pada Bank Syariah Mandiri Cabang Temanggung” ini berbeda dan belum pernah ada yang melakukannya. 4. Aplikasi dalam perbankan Al-mudharabah
biasanya
diterapkan
pada
produk-produk
pembiayaan dan penghimpunan dana,al-mudharabah diterapkan pada: a.
Tabungan Berjangka, yaitu tabungan yang dimaksudkan untuk tujuan khusus, seperti tabungan haji, tabungan kurban,dan deposito.
b.
Deposito (Invesment), dimana dana yang dititipkan nasabah khusus untuk bisnis tertentu misalnya murabahah saja atau ijarah saja.
c.
Pembiayaan modal kerja, seperti modal kerja dagang dan jasa
19
d.
Ivestasi khusus, disebut juga mudharabah muqayyadah, di mana sumber dana khusus dengan penyalura yang khusus dengan syaratsyarat yag telah ditetapkan oleh shahibul maal.
5. Manfaat dan Risiko al-mudharabah a. Manfaat al-mudharabah 1) Bank akan menikmati peningkatan bagi hasil pada saat keuntungan usaha nasabah meningkat. 2) Bank tidak berkewajiban membayar bagi hasil kepada nasabah pendanaan secara tetap, tetapi disesuaikan dengan pendapatan atau hasil usaha bank sehingga bank tidak akan pernah mengalami negative spread. 3) Pengembalian pokok pembiayaan disesuaikan dengan cash flow/ arus kas usaha nasabah sehingga tidak memberatkan nasabah. 4) Bank akan lebih selektif dan hati-hati (prudent) mencari usaha yang benar-benar halal, aman, dan menguntungkan karena keuntungan yang konkret dan benar-benar terjadi itulah yang akan dibagikan. 5) Prinsip bagi hasil dalam al-mudharabah/al-musyarakah ini berbeda dengan prinsip bunga tetap dimana bank akan menagih penerima pembiayaan (nasabah) satu jumlah bunga tetap berapa pun keuntungan yang dihasilkan nasabah, sekalipun merugi dan terjadi krisis ekonomi.
20
b. Risiko al-mudharabah Risiko yang terdapat dalam al-mudharabah, terutama pada penerapannyadalam pembiayaan, relatif tinggi. Di antaranya: 1) Side streaming, nasabah menggunakan dana itu bukan seperti yang disebutdalam kontrak. 2) Lalai dan kesalahan yang disengaja. 3) Penyembunyian keuntungan oleh nasabah bila nasabahnya tidak jujur
6. Rukun Dan Syarat Mudharabah Menurut ulama syafi‟iyah (Fiqh‟Ala Madzahib al-Arba‟ah : 44.), rukun-rukun qiradh ada enam, yaitu: a. Pemilik barang yang menyerahkan barang-barangnya b. Orang yang bekerja, yaitu mengelola barang yang diterima dari pemilik barang c. Aqad mudharabah, dilakukan oleh pemilik dengan pengelola barang d. mal, yaitu harta pokok atau modal e. amal, yaitu pekerjaan pengelolaan harta sehingga menghasilkan laba f. Keuntungan.
B. Tabungan Semua pasti sudah mengenal tabungan dari kalangan tinggi dan rendah menabung uangnya di tabungan. Keluarga-keluarga yang tidak
21
mampu akan membelanjakan sebagian besar bahkan seluruh pendapatannya untuk keperluan hidupya. Idividu yang berpendapatan tinggi akan melakukan tabungan lebih besar daripada idividu yang berpedapatan redah. Tabungan dapat dilakukan oleh seorang pedagang denga membeli barang dagagan dengan maksud untuk mengkonsumsi lebih besar pada waktu yang akan datang. 1. Pengertian Tabungan Tabungan
Bank
Syariah
menerapkan
dua
akad
dalam
tabungan,yaitu wadi‟ah dan mudharabah. Tabungan yang menerapkan akad wadi‟ah megikuti prinsip-prinsip wadi‟ah yad adh-dhamanah. Artinya tabungan tidak mendapatkan keuntungan karena ia titipan dan dapat diambil sewaktu-waktu dengan menggunakan buku tabungan atau media lain seperti kartu ATM. Tabungan yang berdasarkan akad wadi‟ah ini tidak mendapatkan keuntungan dari bank karena sifatya titipan. Akan tetapi bank tidak melarang apabila ingin memberikan semacam bonus/hadiah. Tabungan yang menerapkan akad mudharabah mengikuti prinsipprisip akad mudharabah.keuntungan dari dana yang digunakan harus dibagi antara shahibul maal dan mudharib.dan adanya tenggang waktu antara dana yag diberikan dan pembagian keuntungan karena untuk melakukan investasi dengan memutarkan dana itu diperlukan waktu yang cukup.( Antonio,2001:157) 2. Tujuan Menabung dibank adalah :
22
a. Penyisihan sebagian hasil pendapatan nasabah untuk dikumpulkan sebagai cadangan hari depan. b. Sebagai alat untuk melakukan transaksi bisnis atau usaha individu / kelompok. 3. Sarana Penarikan Tabungan : a. Buku Tabungan b. Slip penarikan c. ATM (Anjungan Tunai Mandiri) d. Sarana lainnya (Formulir Transfer, Internet Banking, Mobile Banking, dll) 4. Perhitungan Bunga Tabungan : a. Metode Saldo Terendah Besarnya bunga tabungan dihitung dari jumlah saldo terendah pada bulan laporan dikalikan dengan suku bunga pertahun kemudian dikalikan dengan jumlah hari pada bulan laporan dan dibagi dengan jumlah hari dalam satu tahun. b. Metode Perhitungan Bunga Berdasarkan Saldo Rata-rata Pada metode ini, bunga dalam satu bulan dihitung berdasarkan saldo ratarata dalam bulan berjalan. Saldo rata-rata dihitung berdasarkan jumlah saldo akhir tabungan setiap hari dalam bulan berjalan, dibagi dengan jumlah hari dalam bulan tersebut. c. Metode Perhitungan Bunga Berdasarkan Saldo Harian Pada metode ini bunga dihitung dari saldo harian. Bunga tabungan dalam bulan
23
berjalan dihitung dengan menjumlahkan hasil perhitungan bunga setiap harinya. 5. Faktor-faktor tingkat Tabungan a. Tinggi rendahnya pendapatan masyarakat b. Tinggi rendahnya suku bunga bank c. adanya tingkat kepercayaan terhadap bank 6. Hal-hal yang perlu diperhatikan : a. Sebelum Anda menabung, tanyakan metode perhitungan bunga yang diberlakukan oleh bank tersebut. b. Suku bunga tabungan dapat berubah sewaktuwaktu,karena itu suku bunga ini disebut suku bunga mengambang atau floating rate. c. Beberapa bank menetapkan suku bunga tabungan tetap untuk jangka waktu tertentu (fixed rate). d. Atas bunga tabungan yang diperoleh akan dikenakan pajak sesuai ketentuan berlaku. 7. Manfaat Tabungan. Beberapa manfaat yang diperoleh dari tabungan pada umumnya, diantaranya: a. Manfaat yang diperoleh bagi bank antara lain adalah : 1) Sebagai salah satu sumber dana bagi bank yang bersangkutan dan dapat digunakan sebagai penunjang operasional bank dalam memperoleh keuntungan atau laba.
24
2) Sebagai penunjang untuk menarik nasabah dalam rangka menggunakan fasilitas produk-produk lainnya. 3) Untuk
membantu
program
pemerintah
dalam
rangka
pertumbuhan ekonomi. 4) Meningkatkan kesadaran bagi masyarakat untuk menyimpan dananya di bank. b. Manfaat yang diperoleh bagi nasabah antara lain adalah 1) Terjamin keamanannya karena dengan menyimpan uang di bank keamanan akan uang terjamin. 2) Akan mendapatkan bunga dengan menyimpan uang di bank. 3) Dapat terhindar dari pemakaian uang secara terus-menerus. 4) Adanya kepastian saat penarikan uang, karena dapat dilakukan setiap saat dimana saja dan tidak dikenakan biaya administrasi dengan fasilitas ATM.
C. Tabungan Pendidikan Anak Sekolah (TAPENAS) Ada banyak produk penghimpunan dana yang secara teknis finansial dikembangkan sebuah lembaga keuangan islam termasuk BSM. Hal ini di kemungkinan sistem syari‟ah memberi ruang yang cukup untuk itu. Dalam mobilisasi
dana
BSM
menggunakan
akad
mudharabah
muthlaqah.
Berdasarkan UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas UU No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan, yang dimaksud dengan tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang
25
disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet Giro, dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Adapun yang dimaksud dengan tabungan syar‟iah adalah tabungan yang dijalankan berdasarkan prinsip- prinsip syari‟ah. Dalam hal ini, nasabah bertindak sebagai penitip memberikan hak kepada bank syari‟ah atau lembaga keuangan syari‟ah untuk menggunakan dan memanfaatkan uang atau dan titipannya, sedangkan Bank atau lembaga keuangan syari‟ah bertindak sebagai pihak yang dititipi dana yang disertai hak untuk menggunakan atau memanfaatkan dana dari pihak nasabah. Hubungan diantara pihak ketiga adalah kemitraan. Sebagai konsekuensinya bank bertanggung jawab terhadap keutuhan harta titipan tersebut serta mengembalikannya. Bank syari‟ah akan membagi hasilkan kepada pemilik dana sesuai dengan nisbah yang telah disepakati dan dituangkan dalam pembukaan rekening. Di sisi lain, bank juga berhak atas keuntungan dari hasil penggunaan atau pemanfaatan dana atau barang tersebut. Dalam islam menabung sangatlah dianjurkan, karena dengan menabung berarti seorang muslim mempersiapkan diri untuk pelaksanaan perencanaan yang akan datang sekaligus untuk menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan. Yang dimaksud dengan Tabungan Pendidikan Anak Sekolah adalah tabungan perencanaan berjangka waktu dengan sistem setoran bulanan yang dikelola secara syari‟ah dengan akad mudharabah mutlhaqah, membantu meyiapkan rencana masa depan seperti rencana pendidikan untuk anak. Dilengkapi dengan asuransi jiwa, Tabungan Pendidikan Anak Sekolah dapat membantu
26
mewujudkan rencana masa depan yang lebih baik. Tabungan Pendidikan Anak Sekolah menggunakan prinsip Mudharabah Mutlhaqah yaitu, akad antara pihak pemilik modal (shahibul maal) dengan pengelola (mudharib) untuk memperoleh keuntungan yang kemudian akan dibagikan sesuai nisbah yang disepakati. Dalam hal ini mudharib (bank) diberikan kekuasaan penuh untuk mengelola modal atau menentukan arah investasi sesuai syari‟ah. Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa bersikap hemat tidak berarti kikir dan bakhil. Karena yang dimaksud hemat di sini adalah menggunakan sesuatu dengan tidak berlebih-lebihan atau sesuai keperluan saja. Sedangkan kikir atau bakhil adalah sikap terlalu menahan diri dari belanja sehingga untuk keperluan sendiri yang pokok pun sedapat mungkin ia hindari, apalagi memberikannya kepada orang lain. Dengan kata lain, ia berusaha agar uang miliknya tidak dikeluarkan, tetapi berupaya agar orang lain memberikan uang kepadanya. Ia akan terus menyimpan dan memupuknya. Dalam sabda Rasulullah SAW. yang diriwayatkan dari Abu Rafie bahwaRasulullah SAW. pernah meminta seseorang untuk meminjamkannya seekor unta.Diberinya unta kurban (berumur sekitar dua tahun). Setelah selang beberapawaktu, Rasulullah SAW. memerintahkan Abu Rafie untuk mengembalikan untatersebut kepada pemiliknya, tetapi Abu Rafie kembali kepada Rasulullah SAW.Serta berkata,”Ya Rasulullah, unta yang sepadan tidak kami temukan yang adahanya unta yang lebih besar dan berumur empat tahun.” Rasulullah berkata,”Berikanlah itu karenasesungguhnya sebaikbaikkamu adalah yang terbaikketika membayar.”(HR Muslim)Dari Hadits di
27
atas jelaslah bahwa bonus sama sekali berbeda dari bunga,baik dalam prinsip maupun sumber pengambilan. Dalam praktiknya, nilainominalnya mungkin akan lebih kecil, sama, atau lebih besar dari nilai sukubunga. Dana sepenuhya dimanfaatkan oleh pihak penyimpan harta sekaligus yangbertanggung jawab sepenuhnya atas keutuhan harta tersebut, dan itu juga sebagaijaminan yang diberikan kepada pemilik harta. (Antonio, 1999: 88). Dalam dunia perbankan modern yang penuh dengan kompetisi, insentif dapat dijadikan sebagai banking policy dalam upaya merangsang semangat masyarakat dalam menabung, sekaligus sebagai indikator kesehatan bank terkait. Hal ini karena semakin besar nilai keuntungan yang diberikan kepada penabung dalam bentuk bonus, semakin efisien pula pemanfaatan dana tersebut dalam investasi yang produktif dan menguntungkan. Yang mana pengelolaan hartas emacam ini dalam dunia perbankan menggunakan akad jenis mudharabah, yaitu akad mudharabah muthlaqah yang sering kita temukan. Pengaplikasian jenis akadmudharabah muthlaqah ini juga dapat kita temukan pada BSM Syariah Kantor Cabang Pembantu Temanggung, terutama pada Tabungan Pendidikan Anak Sekolah. Yangmerupakan produk simpanan yang menggunakan akad mudharabah dandiperuntukkan bagi nasabah yang berusia di atas 17 tahun. Produk Tabungan Pendidikan Anak Sekolah ini dihadirkan untuk membantu menyiapkan rencana masadepan. Tabungan Pendidikan Anak Sekolah dapat membantu Anda dalam mewujudkanrencana masa depan yang lebih baik. Untuk menjadi nasabah Tabungan Pendidikan Anak Sekolah cukup denganmenyerahkan setoran awal
28
senilai minimal Rp 100.000 Kemudian dilengkapidengan fotokopi identitas diri (KTP/SIM/Paspor). Sama seperti tabungan lain,dengan ATM yang dimiliki bisa
bertransaksi melalui mesin ATM. Tapi karenaini tabungan
perencanaan berjangka waktu, maka tidak dapat melakukan penarikan sebelum jatuh tempo. 1. Dasar Hukum Tabungan Pendidikan Anak Sekolah (TAPENAS) Landasan hukum produk Tabungan Pendidikan Anak Sekolah mengacu pada prinsip mudharabah mutlhaqah sebagai berikut: a. Al-Quran Surat An-Nisa ayat 29 Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. (Q.s An-Nisa : 29) Di dalam ayat ini menjelaskan bahwa salah satu sarat sahnya nasabah menitipkan uangnya untuk ditabung di bank dengan kesepakatan
suka
sama
suka
atau
bisa
dikatakn
nasabah
mempercayakan uangnya utuk dikelola oleh bank sesuai dengan prinsip syar‟ah yang kemudian keuntungan dibagikan sesuai dengan ketentuan yang belaku di awal dan disepakati kedua belah pihak. b. Hadist Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Sayyidina Abbas bin Abdul Mutholib jika memberikan dana kemitra usahanya secara mudhorobah
ia
mensyaratkan
agar
dananya
tidak
dibawa
29
mengarungi lautan, menuruni lembah yang berbahaya atau membeli ternak jika menyalahi peraturan tersebut, yang bersangkutan bertanggung jawab atas dana tersebut. Disampaikanlah syarat-syarat tersebut kepada Rosulullah, dan Rosulullah pun membolehkannya. (HR.Thabrani) c. Fatwa Dewan Syari‟ah Nasional No. 02/ DSN.MU.I/ IV/ 2000 tanggal 1 April 2000 tentang tabungan: “Tabungan yang dibenarkan, yaitu tabungan yang berdasarkan prinsip syari‟ah” UU No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan pasal 1 ayat 9 “Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat yang disepakati tetapi tidak dapat ditarik dengan cek bilyet giro, dan alat lainnya yang bisa dipersamakan dengan itu” d. Petunjuk pelaksanaan pembukaan kantor Bank syari‟ah, BI, 1999 e. PBI No 6/24/PBI/2004 tentang Bank Umum yang melaksanakan kegiatan
usaha
melaksanakan
berdasarkan
usahanya
yang
prinsip
kehati-hatian
diatarannya
meliputi
dalam upaya
penghimpunan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan investasi. 2. Keunggulan Tabungan Pendidikan Anak Sekolah (TAPENAS) a. Bagi hasil kompetitif dan lebih tinggi dibanding tabungan biasa.
30
b. Setoran bulanan, mulai dari Rp 100.000,- dengan kelipatan selanjutnyaRp50.000,- maksimum setoran bulanan sebesar Rp 2.000.000,- /bulan. c. Perlindungan asuransi jiwa d. Manfaat asuransi jiwa hingga Rp 50.000.000,e. Pilihan premi tambahan asuransi kesehatan (premi 2,5%, 3,75% dan 5%,6,5%). f. Dana nasabah dijamin oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan). g. Layanan informasi 24 jam.
D. Bagi Hasil 1. Pengertian Bagi Hasil Bagi hasil menurut istilah adalah suatu sistem yang meliputi tata cara pembagian hasil usaha antara penyedia dana dan pengelola dana. (Rofiq, 2004 : 153) Sedang
menurut
terminologi
asing
(Inggris)
bagi
hasil
dikenaldengan profit sharring. Profit sharring dalam kamus ekonomi diartikan pembagian laba. Secara definitif profit sharring diartikan: "Distribusi beberapa bagian dari laba (profit) pada para pegawai dari suatu perusahaan". Lebih lanjut dikatakan, bahwa hal itu dapat berbentuk suatu bonus uang tunai tahunan yang didasarkan pada laba yang diperoleh
pada
tahun-tahun
sebelumnya,
atau
dapat
berbentuk
31
pembayaran mingguan atau bulanan. (Cristopher Pass,1997: 537) Bentuk-bentuk pembagian laba yang tidak langsung mencakup alokasi saham-saham (penyertaan) perusahaan pada para pegawai, dibayar melalui laba perusahaan, dan memberikan para pegawai opsi untuk membeli saham sampai pada jumlah tertentu dimana yang akan datang pada tingkat harga sekarang, sehingga memungkinkan para pegawai memperoleh keuntungan baik dari pembagian deviden maupun setiap pertumbuhan dalam nilai saham yang dihasilkan dari peningkatan dalam kemampuan memperoleh laba. Jika dalam suatu perusahaan, maka perolehan bagian laba sering dianjurkan untuk meningkatkan tanggung jawab pegawai dan dengan demikian meningkatkan produktivitas. Pada mekanisme lembaga keuangan syari'ah atau bagi hasil, pendapatan bagi hasil ini berlaku untuk produk-produk penyertaan, baik penyertaan menyeluruh maupun sebagian-sebagian, atau bentuk bisnis korporasi (kerjasama). Keuntungan yang dibagihasilkan harus dibagi secara proporsional antara shahibul maal dengan mudharib. (Muhammad, 201: 23) Dengan demikian, semua pengeluaran rutin yang berkaitan dengan bisnis mudharabah, bukan untuk kepentingan pribadi mudharib, dapat dimasukkan ke dalam biaya operasional. Keuntungan bersih harus dibagi antara shahibul maal dan mudharib sesuai dengan proporsi yang disepakati sebelumnya dan secara eksplisit disebutkan dalam perjanjian awal. Tidak ada pembagian laba sampai semua kerugian telah ditutup dan
32
ekuiti shahibul maal telah dibayar kembali. Jika ada pembagian keuntungan sebelum habis masa perjanjian akan dianggap sebagai pembagian keuntungan di muka. Inti mekanisme investasi bagi hasil pada dasarnya adalah terletak pada kerjasama yang baik antara shahibul maal dengan mudharib. Kerjasama atau partnership merupakan karakter dalam masyarakat ekonomi Islam. Kerjasama ekonomi harus dilakukan dalam semua lini kegiatan ekonomi, yaitu: produksi, distribusi barang maupun jasa. Salah satu bentuk kerjasama dalam bisnis atau ekonomi Islam adalah qirad atau mudharabah.
2. Macam-macam bagi hasil Macam-macam bagi hasil sangat banyak. Namun secara umum prinsip bagi hasil dalam perbankan syari'ah dapat dilakukan dalam empat akad utama yakni al musyarakah, al mudharabah, al-muzara'ah, dan almusaqah. Sungguhpun demikian prinsip yang paling banyak dipakai adalah almusyarakah,al-mudharabah. (Muhamad Syafi'I
Antonio,
2001:90) a. Musyarakah Musyarakah atau sering disebut sharikah yang mempunyai arti: teman
sepersekutuan,
perkumpulan,
perserikatan.
(Mahmud
Yunus,1973:196) Syirkah dari segi etimologi berarti: al-ihtilath mempunyai arti: campur atau percampuran. Adapun secara
33
terminologi Para ahli fikih mendefinisikan sebagai akad antara orang-orang yang berserikat dalam modal maupun keuntungan. Hasil keuntungan dibagihasilkan sesuai dengan kesepakatan bersama di awal sebelum melakukan usaha. Sedang kerugian ditanggung secara proposional sampai batas modal masing-masing. Secara umum dapat diartikan patungan modal usaha dengan bagi hasil menurut kesepakatan, sedangkan pelaksananya bisa ditunjuk salah satu dari mereka. Akad Syirkah diperbolehkan menurut Ulama‟ Fiqih. Ulama‟ fiqih membagi Syirkah menjadi : 1) Syirkah Amlak (milik) Syirkah Amlak ialah: persekutuan antara dua orang atau lebih untuk memiliki harta bersama tanpa melalui akad Syirkah. Syirkah dalam kategori ini dibagi menjadi dua macam yaitu: 2) Syirkah Ikhtiyariyah yaitu: Syirkah yang terjadi atas perbuatan dan kehendak pihakpihak yang berserikat. 3) Syirkah Ijbariyah yaitu: Syirkah yang terjadi tanpa keinginan para pihak yang bersangkutan, seperti persekutuan ahli waris. 4) Syirkah Uqud (Akad) Syirkah Uqud yaitu: persekutuan antara dua orang atau lebih untuk mengikatkan diri dalam perserikatan modal dan keuntungan. Syirkah dalam kategori ini dibagi menjadi empat macam:
34
a) Syirkah Inan yaitu: sebuah persekutuan dimana posisi dan komposisi pihak-pihak yang terlibat didalamnya adalah sama baik dalam hal modal, pekerjaan, maupun dalam hal keuntungan dan resiko kerugian. b) Syirkah Mufawadhah yaitu: sebuah persekutuan dimana posisi dan komposisi pihak-pihak yang terlibat didalamnya adalah tidak sama, baik dalam hal modal, pekerjaan, maupun dalam keuntungan dan resiko kerugian. c) Syirkah Abdan yaitu: persekutuan dua pihak atau lebih untuk mengerjakan sesuatu pekerjaan. Hasil atau upah dari pekerjaan tersebut dibagi sesuai dengan kesepakatan diantara mereka. d) Syirkah Wujuh yaitu: persekutuan antara dua pihak pengusaha untuk melekukan kerjasama dimana masingmasing pihak sama sekali tidak menyertakan modal. Mereka menjalankan usahanya berdasarkan kepercayaan pihak ketiga b. Mudharabah Mudharabah menurut bahasa yaitu memukul atau berjalan. (Yunus, 1973: 227) Pengertian memukul atau berjalan ini lebih tepatnya adalah proses seseorang memukulkan kakinya dengan menjalankan usaha. (Antonio, 1999: 135) Sedangkan pengertian menurut istilah para ulama‟ fikih mudlarabah adalah sebagai berikut:
35
1) Mazhab Hanafi mendefiniskan mudlarabah sebagai akad atas suatu syarikat dalam keuntungan dengan modal harta dari satu pihak dan dengan pekerjaan (usaha) dari pihak yang lain. Secara tekstual ditegaskan bahwa syarikat mudlarabah adalah suatu akad (kontrak) dan mereka juga menjelaskan unsur-unsur pentingnya 2) Mazhab Maliki mendefiniskan mudlarabah sebagai suatu pemberian mandat (taukiil) untuk berdagang dengan mata uang tunai
yang
diserahkan
(kepada
pengelolanya)
dengan
mendapatkan sebagian dari keuntungannya, jika diketahui jumlah dan keuntungan. Mazhab Maliki menyebutkan berbagai persyaratan dan batasan yang harus dipenuhi dalam mudlarabah dan cara pembagian keuntungan yaitu dengan bagian jelas yang tertentu sesuai kesepakatan antara kedua pihak yang bersyarikat. 3. Syarat dan Rukun Bagi Hasil Seperti yang telah dijelaskan di awal bahwa bagi hasil yang sering dijalankan dalam lembaga keuangan islam adalah bagi hasil musyarakah dan mudharabah. Karena itu, syarat dan rukun bagi hasil dibatasi mengenai keduanya. Sebagai sebuah akad, musyarakah dan mudharabah mempunyai syarat dan rukun yang mempengaruhi keabsahannya. (Dahlan, 1997:195) Musyarakah akan menjadi akad sah apabila telah terpenuhi syarat dan rukunnya. Syarat Musyarakah yaitu:
36
a. Melafadzkan
kata-kata
yang
menunjukkan
izin
yang
akan
mengendalikan harta. b. Anggota syarikat percaya mempercayai. c. Mencampurkan harta yang akan disyarikatkan. Adapun Rukun melakukan musyarakah adalah : a. Macam harta modal b. Nisbah bagi hasil dari modal yang diserikatkan c. Kadar pekerjaan masing-masing pihak yang berserikat. Mengenai rukun mudharabah, ada beberapa hal yang harus dipenuhi, yakni: a. Malik atau shahibul maal ialah yang mempunyai modal. b. Amil atau mudharib ialah yang akan menjalankan modal. c. Amal, ialah harta pokok atau modal. d. Shighat, atau perintah atau usaha dari yang menyuruh berusaha Adapun syarat mudharabah adalah: a. Tidak sah menyerahkan harta benda atau emas perak yang masih dicampur atau masih berbentuk perhiasan. b. Melafadzkan ijab dari yang punya modal, dan qobul dari yang menjalankannya. c.
Diterapkan dengan jelas, bagi hasil bagian pemilik modal dan mudharib
d. Dibedakan dengan jelas antara modal dan hasil yang akan dibagihasilkan dengan kesepakatan.
37
E. Akad 1. Pengertian Akad Secara literal, akad berasal dari bahasa arab yaitu ﻋَﻘَﺪَ ﯾَﻌْﻘِﺪُ ﻋَﻘْﺪًاyang berarti perjanjian atau persetujuan. Kata ini juga bisa diartikan tali yang mengikat karena akan adanya ikatan antara orang yang berakad. Dalam kitab fiqih sunnah, kata akad diartikan dengan hubungan dan kesepakatan. Menurut para ulama fiqh, kata akad didefenisikan sebagai hubungan antara ijab dan kabul sesuai dengan kehendak syariat yang ditetapkan adanya pengaruh (akibat) hukum dalam objek perikatan. Rumusan akad mengindikasikan bahwa perjanjian harus merupakan perjanjian kedua belah pihak untuk mengikatkan diri tentang perbuatan yang akan dilakukan dalam suatu hal yang khusus. Akad ini diwujudkan Pertama, dalam ijab dan kabul. Kedua, sesuai dengan kehendak syariat. Ketiga, adanya akibat hukum pada objek perikatan. (Hasbi, 1984) Akad (ikatan,keputusan, atau penguatan) atau perjanjian atau transaksi dapat dartikan sebagai kemitraan yang terbingkai dengan nilainilai syariah. Dalam istilah fiqh, secara umum akad berarti sesuatu yang menjadi tekad seseorang untuk melaksanakan bik yang muncul dari satu pihak, seperti wakaf, talak, sumpah, maupun yang muncul dari dua pihak, seperti jual beli, sewa, wakalah, dan gadai. Secara khusus akad berarti kesetaraan antara ijab (pernyataan penawaran/pemindahan kepemilikan)
38
dan kabul (pernyataan penerimaan kepemilikan) dalam lingkup yang disyariatkan dan berpengaruh kepada sesuatu. 2. Rukun Akad Untuk sahnya suatu akad harus memenuhi hukum akad yang merupakan unsur asasi dari akad. Rukun akad tersebut adalah: a. Aqid (Orang yang menyelenggarakan Akad) Aqid adalah pihak-pihak yang melakukan transaksi, atau orang yang memiliki hak dan yang akan diberi hak, seperti dalam hal jual beli mereka adalah penjual dan pembeli. Ulama fiqh memberikan persyaratan atau kriteria yang harus dipenuhi oleh aqid antara lain b. Ahliyah Keduanya memiliki kecakapan dan kepatutan untuk melakukan transaksi. Biasanya mereka akan memiliki ahliyah jika telah baligh atau mumayyiz dan berakal. Berakal disini adalah tidak gila sehingga mampu
memahami
ucapan
orang-orang
normal.
Sedangkan
mumayyiz disini artinya mampu membedakan antara baik dan buruk. c. Wilayah Wilayah bisa diartikan sebagai hak dan kewenangan seseorang yang mendapatkan legalitas syar'i untuk melakukan transaksi atas suatu obyek tertentu d. Ma'qud „Alaih (objek transaksi) Ma'qud „Alaih harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut:
39
1) Obyek transaksi harus ada ketika akad atau kontrak sedang dilakukan. 2) Obyek transaksi harus berupa mal mutaqawwim (harta yang diperbolehkan syarat untuk ditransaksikan) dan dimiliki penuh oleh pemiliknya. 3) Obyek transaksi bisa diserahterimakan saat terjadinya akad, atau dimungkinkan dikemudian hari. 4) Adanya kejelasan tentang obyek transaksi. 5) Obyek transaksi harus suci, tidak terkena najis dan bukan barang najis. e. Shighat, yaitu Ijab dan Qobul Ijab Qobul merupakan ungkapan yang menunjukkan kerelaan atau kesepakatan dua pihak yang melakukan kontrak atau akad. Definisi ijab menurut ulama Hanafiyah adalah penetapan perbuatan tertentu yang menunjukkan keridhaan yang diucapkan oleh orang pertama, baik yang menyerahkan maupun menerima, sedangkan qobul adalah orang yang berkata setelah orang yang mengucapkan ijab, yang menunjukkan keridhaan atas ucapan orang yang pertama. Menurut ulama selain Hanafiyah, ijab adalah pernyataan yang keluar dari orang yang menyerahkan benda, baik dikatakan oleh orang pertama atau kedua, sedangkan Qobul adalah pernyataan dari orang yang menerima. (Fathurrahman, 2001) 3. Syarat Akad
40
Disamping rukun, syarat juga harus terpenuhi agar akad itu sah. Adapun syarat-syarat itu adalah: (Fathurrahman, 2001) a. Syarat terjadinya akad 1) Pelaku akad cakap bertindak (ahli). 2) Yang dujadikan objek akad dapat menerima hukumnya. 3) Akad itu diperbolehkan syara'dilakukan oleh orang yang berhak melakukannya walaupun bukan aqid yang memiliki barang. 4) Akad dapat memberikan faidah sehingga tidak sah bila rahn dianggap imbangan amanah. 5) Ijab itu berjalan terus, tidak dicabut sebelum terjadi kabul. Oleh karenanya akad menjadi batal bila ijab dicabut kembali sebelum adanya kabul. b. Syarat Pelaksanaan akad Dalam pelaksanaan akad, ada dua syarat yaitu kepemilikan dan kekuasaan. c. Syarat Kepastian Akad (luzum) Dasar dalam akad adalah kepastian. Seperti contoh dalam jual beli, seperti khiyar syarat, khiyar aib, dan lain-lain. Jika luzum Nampak maka akad batal atau dikembalikan. 4. Macam-macam Akad Dalam kitab-kitab fiqh terdapat banyak bentuk akad yang kemudian dapat dikelompokkan dalam berbagai variasai jenis-jenis akad.
41
Secara garis besar adapun pengelompokan macam-macam akad, anatara lain: (Mardani, 2012) a. Akad menurut tujuannya: 1) Akad Tabarru, 2) Akad Tijari b. Akad menurut namanya: 1) Akad bernama (al-u‟qud al-musamma) 2) Akad tidak bernama (al-„uqud gair al-musamma) c. Akad menurut kedudukannya: 1) Akad Pokok (al-„aqd al-ashli) 2) Akad asesoir (a-„aqd at-tabi‟) d. Akad dari segi unsur tempo di dalam akad: 1) Akad bertempo (al-„aqd az-zamani) 2) Akad tidak bertempo (al-„aqd al-fauri) e. Akad dari segi formalitasnya: 1) Akad konsensual (al-„aqd ar-radha‟i) 2) Akad formalitas (al-„aqd asy-syakli) 3) Akad riil (al-„aqd al-„aini) f. Dilihat dari segi dilarang atau tidak dilarangnya oleh syara‟: 1) Akad masyru‟ 2) Akad terlarang g. Akad menurut dari mengikat dan tidak mengikatnya: 1) Akad mengikat (al-„aqd al-lazim)
42
2) Akad tidak mengikat h. Akad menurut dapat dilaksanakan atau tidak dapat dilaksanakan: 1) akad Nafiz 2) akad Mauquf. i. Akad menurut tanggungan: 1) „aqd adh-dhaman 2) „aqd al-„amanah j. Akad menurut tanggungan: 1) „aqd adh-dhaman 2) „aqd al-„amanah Menurut Sayyid Sabiq, rukun mudharabah adalah ijab dan kabul yang keluar dari orang yang memiliki keahlian. Syarat-syarat sah mudharabah berhubungan dengan rukun-rukun mudharabah itu sendiri. Syarat-syarat sah mudharabah adalah sebagai berikut (Kasmir, 2003) a. Modal atau barang yang diserahkan itu berbentuk uang tunai. Apabila barang itu berbentuk mas atau perak batangan (tabar), mas hiasan atau barang dagangan lainnya, mudharabah tersebut batal. b. Bagi orang yang melakukan akad disyaratkan mampu melakukan tasharruf, maka dibatalkan akad anak-anak yang masih kecil, orang gila, dan orang-orang yang berada di bawah pengampuan. c. Modal harus diketahui dengan jelas agar dapat dibedakan antara modal yang diperdagangkan dengan laba atau keuntungan dari
43
perdagangan tersebut yang akan dibagikan kepada dua belah pihak sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. d. Keuntungan yang akan menjadi milik pengelola dan pemilik modal harus jelas persentasenya, seumpama setengah, sepertiga, atau seperempat. e. Melafazkan ijab dari pemilik modal, misalnya aku serahkan uang ini kepadamu untuk dagang jika ada keuntungan akan dibagi dua dan kabul dari pengelola. f. Mudharabah bersifat mutlak, pemilik modal tidak mengikat pengelola
harta
untuk
berdagang
di
memperdagangkan dagangankan barang-barang
negara
tertentu,
tertentu, pada
waktu-waktu tertentu, sementara diwaktu lain tidak karena persyaratan yang mengikat sering menyimpang dari tujuan akad mudharabah, yaitu keuntungan. Bila dalam mudharabah ada persyaratan-persyaratan, maka mudharabah tersebut menjadi rusak (fasid) menurut pendapat al-Syafi‟i dan Malik. Sedangkan menurut Abu Hanifah dan Ahmad Ibn Hanbal, mudharabah tersebut sah.
BAB III LAPORAN OBYEK
A. Sejarah Singkat Nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan integritas telah tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah Mandiri (BSM) sejak awal pendiriannya.Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupaka hikmah sekalikus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998. Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak juli 1997, yang disusul dengan krisis multi-dimensi
termasuk di
panggung politik nasional, telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sandi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industeri perbanka nasional yang didominasi oleh bank-bank kovensional mengalami krisi luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank indonesia. Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi juga kena dampak krisis. BSB berusaha kluar dari situasi tersebut denga melakukan upaya marger dengan beberapa bank lain serta mengandung investor asing. Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan empat Bank Negara ( Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan
45
46
Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sebagai pemilik mayoritas baru BSB. Sebagai tindak lanjut dari keputusan marger, Bank Mandiri melakukan
konsolidasi
serta
membentuk
tim
ini
bertujaun
untuk
meggabungkan layanan perbankan syariah pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas diberlakukannya UU No. 10 Tahun 1998, yang memberi peluang bank umum untuk melayani transaksi syariah. Tim
pengembang
perbankan
syariah
memandang
bahwa
pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah. Oleh karenanya, tim pengembangan perbankan syariah segera mempersiapkan sistem dan infrastruktur, sehingga kegiatan usaha BSB berubah dari bank konvensional menjadi bank yang beroprasi berdasarkan perinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH,No. 23 tanggal 8 September 1999. Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dikukuhkan Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gurbernur BI No. 1/24/KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/1999, BI
47
menyetujui perubaha nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Menyusul perubahan dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroprasi sejak senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999.PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di perbankan indonesia. BSM hadir untukbersama membangun indonesia menuju indonesia yang lebih baik. B. Profil Bank Syariah Mandiri Nama
PT Bank Syariah Mandiri
Alamat
Wisma Mandiri1, Jl. MH. Thamrin No.5 Jakarta 10340-Indonesia
Telepon
(62-21) 2300 509, 3983 9000 (Hunting)
Faksimili
(62-21) 3983 2989
Situs Web
www.syariahmandiri.co.id
Tanggal Berdiri
25 Oktober 1999
Tanggal Beroprasi
1 November 1999
Modal Dasar
Rp2.500.000.000.000,-
Modal Disetor
Rp1.489.021.935.000,-
Kantor Layaan
864 kantor, yang tersebar di 33 provinsi di seluruh indonesia
Jumlah ATM BSM
Jaringan 921
ATM
Syariah
Mandiri,
ATM
Mandiri 11.886, ATM Bersama 60.992
48
Unit (Include ATM Mandiri dan ATM BSM), ATM Prima 74.050 unit, EDC BCA 196,870 unit, ATM BCA 10,596 dan Malasia Electronic Payment System (MEPS) 12.010 unit Karyawan
16.945 orang (per Desember 2013) Tabel 3.1 Profil Bank Syariah Mandiri
C. Kepemilikan Saham PT Bank Mandiri
(Persero) 231.648.712 lembar saham (99,999999%)
Tbk Mandiri Sekuritas
1 Lembar saham (0,000001%)
Tabel 3.2 Jumlah Kepemilikan Saham PT Bank Syariah Mandiri D. Visi PT Bank Syariah Mandiri “Bank Syariah Terdepan dan Modern (The Leading & Modern Syariah Bank)” E. Misi PT Bank Syariah Mandiri 1.
Mewujutkan pertumbuhan dan keuntungan di atas rata-rata industri yang berkesinambungan.
2.
Meningkatkan kualitas produk dan layana berbasis teknologi yang melampaui harapan nasabah.
3.
Mengutamakan pengimpunan dana murah da penyaluran pembiayaan pada segmen retail.
4.
Mengembangkan bisnis atas dasar nilai-nilai syariah universal.
49
5.
Mengembangkan menejemen talenta dan lingkungan kerja yang sehat.
6.
Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.
F. Shared Values Setelah melalui proses yang melibatkan seluruh jajaran pegawai sejak pertengahan 2005, lahirlah nilai-nilai perusahaan yang baru disepakati bersama untuk di shared oleh seluruh pegawai Bank Syariah Mandiri yang disebut shared values Bank Syariah Mandiri. Shared Values Bank Syariah Mandiri disingkat “ETHIC”. 1.
Excellence : mencapai hasil yang mendekati sempurna
2.
Teamwork : mengembangkan lingkunga kerja yang saling bersinergi
3.
Humanity : mengembangkan kepedulian terhadap kemanusiaan dan lingkungan
4.
Integrity : berperilaku terpuji, bermartabat dan menjaga etika profesi
5.
Customer : mengembangkan kesadaran tentang pentingnya nasabah dan berupaya Facusmelampaui harapan nasabah ( internal dan eksternal)
G. Perilaku Utama 1.
Prudence. Menjaga amanah dan melakukan perbaikan proses terus menerus.
2.
Copetence. Meningkatkan keahlian sesuai tugas yang diberiakan dan tututan profesi bankir
3.
Trusted & trust. Mengembangkan perilaku dapat di percaya dan percaya
50
4. Contribution . memberikan kontribusi positif dan optimal 5. Sosil and Environment Care. Memiliki kepedulian yang tulus terhadap lingkungan dan sosial. 6. Inclustivity. Mengembangkan perilaku mengayomi 7. Honesty. Jujur 8. Good Govemance. Melakukan tata kelola yang baik. 9. Inovation. Mengembangkan dait baik 10. Service Excellence. Memberikan layanan terbaik yang melampaui harapan nasabah.
H. Aktifitas Utama. Aktivitas utama PT Bank Syariah Madiri adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat sesuai dengan prinsip syariah selain itu bank juga melakukan aktivitas tambahan diluar kegiatan utama yang tidak bertentangan dengan peraturan Bank Indonesia dan ketentuan syariah.
51
I. Struktur Organisasi. BM
BOM
CBRM
BBRM
MBM
MFE TELLER
CS
BO
Scurity/O B/Driver
SA
SFE
MFS
Gambar 3.1 Struktur Organisasi BSM KCP Temanggung PT Bank Syariah Mandiri merupakan lembaga perbankan yang menerapkan sistem dan oprasional berdasarkan prinsip syariah islam. Dalam menjalankan sistem oprasionalnya ban syariah tidak menggunakan prinsip bunga, akan tetapi menggunakan sistem bagi hasil dalam memberikan keuntungan kepada para nasabahnya, sehingga menjamin kehalalan pendapatannya. Hal tersebut sesuai dengan fatwa dewan syariah nasional (SN) MUI tahun 2003 yang menyatakan bahwa sistem bunga tidak sesuai dengan prinsip syariah. Sedangkan prosuk BSM dapat digolongkan menjadi 4 bagian yaitu produk pendanaan, produk investasi, produk jasa dan produk pembiayaan.
MA
52
1. Produk Pendanaan a. Tabungan BSM b. BSM Tabungan Ku c. BSM Tabungan TAPENAS d. BSM Tabungan Mabrur. e. BSM Tabungan Mabrur Junior f. BSM Tabungan Dollar g. BSM Deposito h. BSM Deposito Valas. i. BSM Giro j. BSM Giro Valas. k. BSM Giro Euro. 2. Produk Investasi. a. Reksadana syariah. b. Bancassurance Syariah. 3. Produk Jasa. a. BSM Card. b. BSM Notifikasi. c. BSM Call. d. BSM Net Banking. e. BSM Mobile Banking. f. BSM ATM.
53
4. Produk Pembiayaan a. BSM Oto b. BSM Griya. c. BSM MMOB d. BSM Gadai Emas. e. BSM Dana Berputar. f. BSM Warung Mikro.
BAB IV ANALISIS
A. Penerapan Akad Mudharabah Muthlaqah Pada Tabungan Pendidikan Anak Sekolah Pembukaan Tabungan Pendidikan Anak Sekolah atau Tabungan Pendidikan Anak Sekolah biasanya dimulai dengan wawancara antara calon nasabah dengan Customer Service. Customer Service akan memberikan penjelasan yang detail mengenai hal-hal yang berhubungan dengan Tabungan tersebut. Sebelum membuka Tabungan Pendidikan Anak Sekolah diperlukan rekening induk bisa berupa rekening tabungan BSM atau tabungan Simpatik. Proses pembukaan Tabungan Pendidikan Anak Sekolah tidak berbeda dengan proses tabungan lainnya. Untuk pembukaan rekening baru di BSM tidak dipungut biaya administrasi pembukaan. Sesuai dengan kebijakan tentang bea meterai dari direktorat jederal pajak dokumen perbankan yang diberikan bea materai, maka pada formulir aplikasi pembukaan rekening tidak perlu dibubuhkan meterai. Tabungan berjangka untuk keperluan pendidikan dengan jumlah setoran bulanan tetap (installment) dan dilengkapi dengan perlindungan asuransi. 1. Ketentuan a. Tabungan Pendidikan Anak Sekolah muthlaqah.
54
menggunakan mudharabah
55
b. Dengan jangka waktu mulai dari 1 tahun sampai dengan 20 tahun. c. Usia penabung saat masuk adalah minimal 17 tahun dan maksimal 60 tahun saat jatuh tempo. d. Untuk membuka rekening Tabungan Pendidikan Anak Sekolah, nasabah harus mengisi formulir aplikasi pembukaan rekening. e. Penabung telah memiliki rekening tabungan BSM sebagai rekening asal (source account) f. Pembukaan rekening dapat dilakukan di seluruh cabang Bank pada saat buka kas. g. Kepada penabung diberikan buku tabungan. h. Tertanggung adalah penabung yang telah memenuhi persyaratan Bank untuk keikutsertaan pada TAPENAS. i. Bagi hasil yang kompetitif. j. Setoran bulanan minimal Rp100.000 s.d. Rp10.000.000 dengan kelipatan Rp50.000 k. Penabung tidak berhak atas sebagian atau seluruh premi yang telah dibayarkan selama masa setoran TAPENAS. l. Penerima manfaat adalah penabung atau pihak-pihak yang berhak atas TAPENAS dan manfaat perlidungan asuransi sebagaimana telah ditentukan.(bila ada) m. Tabungan dalam status batal adalah TAPENAS yang tidak lagi memberikan manfaat perlindungan asuransi disebabkan karena
56
penabung menunggak setoran bulanan tiga bulan selama berturutturut, atau akan ditutup sebelum jangka waktu TAPENAS berakhir n. Jumlah setoran bulanan dan periode tabungan tidak dapat diubah namun dapat dilakukan setoran tambahan diluar setoran bulanan. 2. Pembukaan Tabungan Pendidikan Anak Sekolah (TAPENAS) a. Pada saat pembukaan rekening Tabungan Pendidikan Anak Sekolah (TAPENAS) baru mengisi dan menandatangani formulir pembukaan Tabungan Pendidikan Anak Sekolah yang merangkap formulir auto debet yang ada pada brosur. Ketentuan mengenal nasabah sangat penting sehingga tidak terjadi money loundering atau pencucian uang. b. Customer
Service
menerima
formulir
pembukaan
rekening
Tabungan Pendidikan Anak Sekolah dari nasabah yang dilengkapi dengan foto copy kartu tanda pengenal nasabah yang ditentukan bank serta bukti kepemilikan rekening asal, dan selanjutnya: 1) Mencatat nomor, tanggal dikeluarkannya kartu tanda pengenal. 2) Memastikan pada bagian kuasa debet harus benar yaitu pengisian jangka waktu pendebetan tanggal sesuai dengan tanggal buka rekening da waktu pendebetan yaitu sehari setelah pembukaan tabungan sampai dengan satu bulan pada tanggal yang sama sebelum berakhirnya masa atau periode tabungan
57
3) Mencocokkan tanda tangan yang terdapat pada kartu indentitas dengan tanda tanga yang tertera pada formulir dan bukti kepemilikan rekening asal. 4) Membubuhkan sampel sesuai dengan aslinya pada foto copy kartu identitas lalu membubuhkan paraf dan stempel verifikasi dan samping tanda tangan nasabah yang tertera pada dokumendokumen tersebut. 5) Kemudian Customer Service mencatat nomor rekening Tabungan Pendidikan Anak Sekolah dan menuliskan nomor nasabah pada formulir tersebut dan mencatat data nasabah pada buku register pembukaan rekening Tabungan Pendidikan Anak Sekolah. Dan setelah itu memberikan formulir tersebut kepada pejabat yang ditunjuk (pimpinan cabang) untuk diperiksa kebenarannya dan mendapat persetujuan. 6) Customer Service Operasional akan melakukan pemeriksaan ulang dan apabila telah sesuai membubuhkan tanda tangan pada formulir pembukaan rekening Tabungan Pendidikan Anak Sekolah dan formulir standing intruction (auto debet). 7) Setelah mendapatkan peretujuan dari pimpinan. Customer Service melakukan input data untuk melakukan pembukaan Tabungan dan melakukan input data auto debet (tanggal pelaksanaan pemindahbukuan dari rekening Tabungan
BSM ke Tabungan
58
Pendidikan Anak Sekolah. Kemudian minta otorisasi kepada pejabat atas pembukaan rekening tersebut. 8) Customer Service melakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen tersebut da menyimpannya pada file Tabungan Pendidikan Anak Sekolah sesuai nomor urutnya. Dan menyerahkan buku tabungan kepada teller untuk percetakan lembar data nasabah. 9) Teller akan menyerahkan buku Tabungan Pendidikan Anak Sekolah yang telah dicetak nama dan alamat nasabah kepada Customer Service. 10) Customer Service menempelkan stiker yang biasa disebut dengan ultraviolet (UV) signature tape tepat di atas kotak tanda tangan. Dan kemudian meminta pejabat untuk membubuhkan tanda tangan dan nama pada buku Tabungan Pendidikan Anak Sekolah. Nasabah akan menandatangani buku tabungan di atas Overplay Paper dengan cara menekan ke atas hingga tanda tangan tersebut berbekas dan kemudian nasabah akan menyerahkan buku tabungan kembali kepada Customer Service untuk diproses lebih lanjut. 11) Kemudian Customer Service akan menyerahkan Tabungan Investa kepada pejabat yang berwenang untuk membubuhkan tanda tangan dan nama jelas kemudian diserahkan kembali kepada Customer Service.
59
12) Customer Service akan menyerahkan buku Tabungan Pendidikan Anak Sekolah kepada nasabah dan asabah akan menrima buku tabungan. 3. Penyetoran Tabungan Pendidikan Anak Sekolah Peyetoran merupakan tindakan menyerahkan uang oleh nasabah kepada lembaga terkait. Dalam istilah perbankan penyetoran adalah kegiatan seorang nasabah atau penabung untuk menyerahkan uangnya oleh seorang nasabah kepada lembaga terkait. Dalam istilah perbankan penyetoran adalah kegiatan seorang nasabah atau peabung untuk menyerahkan uangnya kepada bank untuk di tabung. Dalam Tabungan Pendidikan Anak Sekolah, pembayaran setora bulanan dilakukan secara auto debet. Tabungan Pendidikan Anak Sekolah ini secara default akan blok debet da blok kredit yang artinya proses setoran hanya bisa dilakukan oleh sistem dengan sumber dana yag berasal dari rekening induk yaitu dengan ketentuan: a. Setoran pertama dilakukan pada hari kerja setelah tanggal pembukaan rekening. b. Jika tanggal pendebetan jatuh pada hari libur, maka pendebetan akan dilakukan pada hari sebelumnnya. c. Setoran bulanan berlaku tetap, sesuai dengan setoran awal minimal Rp. 100 ribu atau kelipatannya. Nasabah tidak dibenarkan untuk melakukan setoran tambahan diluar setoran bulanan yang telah ditetapkan.
60
Ilustrasi Hasil Investasi Berjangka Tahun 2015 Bank Mandiri Syariah Cabang Temanggung
61
4. Penarikan Tabungan Pendidikan Anak Sekolah Penabung tidak diperbolehkan melakukan penarikan sebelum jatuh tempo. Karena Tabungan Pendidikan Anak Sekolah adalah tabungan berjangka. Jadi, penabung tidak bisa melakukan penarikan kapan saja kecuali karea keadaan darurat, atau dalam kondisi tertentu dan
62
atas persetujuan bank, dana yang terdapat pada TAPENAS dapat ditarik sebelum jatuh tempo dengan dikenakan biaya administrasi sesuai ketentuan dalam butir I ketentuan umum ini. 5. Penutupan Tabungan Pendidikan Anak Sekolah a. Dalam kondisi tertentu dan atas persetujuan Bank, TAPENAS dapat ditutup sebelum jatuh tempo, dan atas penutupan tersebut penabung dikenakan biaya administrasi sesuai ketentuan dalam butir I ketentuan umum ini. b. Penutupan
TAPENAS
wajib
disertai
dokumen-dokumen
sebagaimana dipersyaratkan oleh Bank. c. TAPENAS akan ditutup oleh bank apabila 1) penabung mengajukan permohonan untuk menutup TAPENAS sebelum atau sesudah jatuh tempo. 2) Terjadi pembayaran manfaat perlindungan asuransi dari perusahaan asurasi dan penerima manfaat atau walinya yang sah tidak menghendaki untuk meneruskan TAPENAS sampai jatuh tempo. 3) Tidak dapat mutasi peyetoran kecuali mutasi bagi hasil da biaya administrasi selama 6 bula berturut-turut dengan saldo minimal Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) 4) Dana hasil penutupan dari TAPENAS berikut bagi hasilnya (setelah dikurangi kewajiban – jika ada) akan ditransfer oleh
63
bank ke rekening yang dibuku sesuai permintaan penabung atau penerima manfaat. 6. Fasilitas Tabungan Pendidikan Anak Sekolah a. Buku tabungan b. Dapat dilakukan autodebet dari rekening afiliasi Tabungan BSM atau Tabungan Pendidikan Anak Sekolah untuk setoran bulanan.
B. Cara perhitungan Bagi Hasil pada Tabungan Pendidikan Anak Sekolah Bank-bank islam beroperasi tidak berdasarkan pada bunga tetapi dengan sistem bagi hasil. Bagi hasil merupakan return dari kontrak investasi. Sistem bagi hasil adalah suatu sistem yang meliputi tata caraa pembagian hasil usaha antara penyedia dana dan pengelola. Secara teknis, bagi hasil tabungan Mudharabah Muthlaqah dilkukan berdasarka saldo rata-rata bulanan yang dihitung tiap akhir bulan dan pada di awal bulan berikutnya. Perhitungan bagi hasil antara bank syari‟ah yang satu dengan yang lain tidak sama. Besarnya nisbah bagi hasil yang diberikan BSM Syari‟ah kepada nasabah Tabungan Pendidikan Anak Sekolah
yaitu berjenjang. Simulasi
Perhitungan Bagi Hasil : Cara perhitungan Bagi Hasil Nasabah di BSM adalah sebagai berikut: Total simpanan sejenis Nisbah bagi hasil Perhitungan Bagi Hasil Saldo rata-rata tabungan Rp 1.000.000
pedapatan
bagi
hasil
utuk
64
Perbandingan Bagi Hasil (nisbah): Bank 73%: Nasabah 27% Saldo rata-rata tabungan seluruh nasabah BSM: Rp 2.000.000.000, Pendapatan bak yang dibagi hasilkan : Rp 200.000.000,Bagi hasil untuk nasabah adalah
65
Tabel Bagi Hasil Nasabah TAPENAS Periode Tahun 2011-2016 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Nama ELYTA ATIK HUSNUL DEWI LISTIAWATI SUMARTI SRI HARTONO SRI PENI OKKY RON AANWAR RINA AFIF YUSTISIA SRI RAHAYU SETYO HOTIMAH ISTIKOMAH SILVIA DEDDY LEONNY FITRIANA TRIWIJAYANTI WENING NOVA ERIKA AROFIANI MUHAMMAD FRIDA SILVIA FITRIA
Saldo Awal 382.534,29 254.929,45 13.366.866,47 5.253.592,18 4.668.496,99 4.427.976,65 8.567.144,53 18.775.085,31 8.117.596,66 38.128.929,23 5.558.330,62 3.727.414,94 3.420.032,72 2.092.597,42 3.294.523,41 6.411.847,69 14.746.105,13 5.503.969,09 2.632.455,59 2.658.466,87 1.926.356,45 8.816.412,50 1.508.250,75 2.388.682,58 1.989.718,56 783.598,54 2.218.217,26 3.404.868,17 886.184,01 3.211.473,36 390.998,78
Bagi Hasil 103.284 68.831 3.609.054 1.418.470 1.260.494 1.195.554 2.313.129 5.069.273 2.191.751 10.294.811 1.500.749 1.006.402 923.409 565.001 889.521 1.731.199 3.981.448 1.486.072 710.763 717.786 520.116 2.380.431 407.228 644.944 537.224 211.572 598.919 919.314 239.270 867.098 105.570
Tabel 4.1 Perhitungan Bagi Hasil Nasabah TAPENAS
Saldo Akhir 485.818,55 323.760,40 16.975.920,42 6.672.062,07 5.928.991,18 5.623.530,35 10.880.273,55 23.844.358,34 10.309.347,76 48.423.740,12 7.059.079,89 4.733.816,97 4.343.441,55 2.657.598,72 4.184.044,73 8.143.046,57 18.727.553,52 6.990.040,74 3.343.218,60 3.376.252,92 2.446.472,69 11.196.843,88 1.915.478,45 3.033.626,88 2.526.942,57 995.170,15 2.817.135,92 4.324.182,58 1.125.453,69 4.078.571,17 496.568,45
66
67
C. Manfaat Tabungan Pendidikan Anak Sekolah Beberapa manfaat yang bisa didapatkan dengan menabung tabungan berencanaantara lain: 1. Pada Tabungan Pendidikan Anak Sekolah nasabah akan mendapatkan nisbah bagi hasil dengan pola berjenjang 2.
Nasabah tidak bisamengambil uang kapan saja saat belum jatuh tempo.
3. Nasabah juga dilindungi asuransi jiwa, jadi apabila nasabah mengalami musibah jugaakan di bantu, selain itu nasabah juga mendapatkan bebas biaya premi asuransi. 4.
Setoran bulanan bersifat pilihan bagi nasabah dengan jumlahminimum sebesar Rp. 100.000,-. Maksimum manfaat asuransi Rp. 750juta.
5. Tabungan Pendidikan Anak Sekolah ini bagi nasabah adalah nasabah bisamempersiapkan dana pendidikan sedini mungkin dan merupakan tindakan yangbijaksana. Melalui Tabungan Pendidikan Anak Sekolah dari Bank Syariah Mandiri ini pula nasabah dapat merencanakan dana pendidikan si buah hati secara tepat dan cermatyang mana secara otomatis diikutsertakan ke dalam asuransi dengan premi terendahhanya 2,5% - 6,5% tiap setoran per bulannya. Tabel 5.1 Premi Asuransi Jangka waktu penabung
Besar premi
1 tahun
2-5%
2-5 tahun
3,75%
6-10 tahun
5%
11-20 tahun
6,5%
68
6. Dengan adanya perlindungan asuransiini maka kelangsungan biaya pendidikan buah hati nasabah lebih terjamin. 7. Sedangkan fungsi Tabungan Pendidikan Anak Sekolah ini bagi pihak Bank ialah,dikarenakan tabungan ini menggunakan akad Mudharabah Muthalaqah (investasitidak terikat) yang artinya pihak Bank dapat memanfaatkan dana dari nasabah untukdisalurkan atau diberikan secara kredit untuk usaha tertentu dan nasabahmendapatkan bagi hasil yang kompetitif. Berarti dalam hal ini nasabah mengetahuibahwa dana tabungan yang ia titipkan dapat digunakan oleh pihak Bank dan nasabahmendapatkan bagi hasil yang kompetitif. 8. Bagi hasil TAPENAS diperhitungkan berdasarkan saldo rata-rata harian dan akandibukukan ke Rekening TAPENAS Penabung. Bank dapat merubah dan menetapkan bagi hasil baru yang akan diinformasikan melalui papan pengumuman di counter cabangSapridon,
Manajer
Operasional PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Temanggung. 9. Manfaat perlindungan asuransi akan dibayarkan Perusahaan Asuransi kepadaTertanggung atau Penerima Manfaat sesuai dengan ketentuanketentuan yangterdapat pada Sertifikat Asuransi yang dikeluarkan oleh Perusahaan Asuransi. Jikapenabung meninggal dunia atau cacat tetap dengan TAPENAS dalam status aktif sertamemenuhi kebutuhan asuransi yang berlaku, maka Perusahaan Asuransi akan membayarkan
69
10. Manfaat perlindungan asuransi kepada penerima manfaat sebgai berikut Besarnya jumlah manfaat perlindungan asuransi yang dibayarkan, syaratsyarat danprosedur klaim di tetapkan dalam asuransi.Dalam melakukan klaim, Penerima manfaat harus menyerahkan kepada Bankdokumendokumen yaitu: a.Sertifikat Asuransi b.Surat Keterangan Meninggal Dunia dari instansi terikat c.Surat Berita Acara dari Kepolisian apabila Penabung meninggal karenakecelakaan, paling lambat 3 (tiga) bulan setelah kematian Penabung.( Jika Penabung TAPENAS meninggal dunia atau cacat tetap disebabkan karenamengalami kecelakaan atau meninggal dunia disebabkan karena sakit saat tabungandalam status batal oleh karena alasan apapun, maka Penerima Manfaat tidak berhakatas manfaat perlindungan
asuransi.
menyetujuibahwa sepenuhnya
Penabung
pembayaran
merupakan
memahami
manfaat
tanggungjawab
dengan
ini
perlindungan
asuransi
perusahaan
asuransi,
karenanya Bank dibebaskan dari segala tuntutan, gugatan, klaim dan tuntutan ganti rugi apapun serta dari pihak manapun juga (termasuk dari Penerima Manfaat) berkaitan dengan pembayaran manfaat perlindungan asuransi tersebut). 11. Dalam kondisi tertentu atas persetujuan Bank, dana yang terdapat pada TAPENAS dapatditutup sebelum jatuh tempo dan atas penutupan tersebut Penabung
dikenakan biaya administrasi sesuai dengan
70
ketentuan, Penutupan TAPENAS wajib disertai dokumen-dokumen sebagaimana dipersyaratkan oleh Bank. TAPENAS ditutup oleh Bank apabila: a. Penabung mengajukan permohonan untuk menutup TAPENAS sebelum atau sesudahjatuh tempo b.Terjadi pembayaran manfaat perlindungan asuransi dari perusahaan asuransidan Penerima Manfaat atau walinya yang sah tidak menghendaki untuk meneruskan TAPENAS sampai jatuh tempo c. Tidak terdapat mutasi penyetoran kecuali mutasi bagi hasil dan biaya adiministrasi selama 6 (enam) bulan berturut-turut dengan saldo minimal RP.50.000,- (lima puluh ribu rupiah) d.Dana penutupan dari TAPENAS berikut bagi hasilnya (setelah dikurangi kewajiban –jika ada) akan ditransfer oleh Bank ke rekening yang
dibuku
sesuaipermintaan
Penabung
atau
Penerima
Manfaat.Apabila terjadi perbedaan pendapat dalam memahami atau menafsirkan bagian-bagian dari isi, atau terjadi perselisihan dalam melaksanakan perjanjian ini, maka Penabung dan Bank akan berusaha untuk menyelesaikannya secara musyawarah untuk mufakat. D. Keunggulan Tabungan Pendidikan Anak Sekolah Setiap tabungan pasti ada kekurangannya dan juga ada kelebihannnya, begitu juga pada Tabungan Pendidikan Anak Sekolah sendiri pasti juga ada sisi kekurangannya dan keunggulanya. Keunggulan Tabungan Pendidikan Anak Sekolah adalah sebagai berikut: Tabungan Pendidikan Anak Sekolah
71
merupakan tabungan yang sangatmenguntungkan bagi nasabah, karena sesuai dengan prinsip syari‟ah, Setoran bulanan dilakukan secara auto debet setiap bulannya dari rekening induk dan mendapatkan bagi hasil berjenjang. Disamping itu juga bebas biaya premi asuransi dan mendapatkan fasilitas asuransi yang dimulai dari awal pembukaan tabungan berencana sampai akhir penutupan serta memudahkan kita mengatur rencana kebutuhan dana jangka menengah dan panjang.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Dari hasil pembahasan diatas mengenai Tabungan Pendidikan Anak Sekolah (TAPENAS), dapat diambil kesimpulan perbedaan antara Tabungan Pendidikan Anak sekolah dengan bancassurance adalah: 1.
Tabungan Pendidikan Anak Sekolah, adalah produk yang murni dikeluarkan oleh bank. Keuntungan produk tabungan pendidikan adalah memiliki risiko rendah (boleh dibilang risiko nol) karena jaminan pokok dan bunganya. Proses pembukaan rekening (account) sangat mudah. Apa kekurangannya? Karena risiko yang kecil, hasil (return) juga kecil. Tapi hasil yang didapat dari tabungan pendidikan ini lebih kecil dari kenaikan biaya pendidikan.
2.
Bancassurance atau Asuransi Pendidikan adalah produk asuransi yang digabung dengan investasi untuk pendidikan anak. Produk yang ditawarkan biasanya berbentuk bancassurance (kerjasama antara bank dan perusahaan asuransi) atau asuransi pendidikan murni dari perusahaan asuransi. Asuransi adalah proteksi yang merupakan bagian penting dari perencanaan keuangan. Fungsinya disini adalah sebagai proteksi nilai ekonomis apabila sang pemberi nafkah utama mendapatkan risiko meninggal dunia atau cacat tetap. Intinya jangan sampai anak kekurangan dana pendidikan dan kesulitan mendapatkan pendidikan yang mumpuni.
72
B. SARAN Berdasarkan hasil laporan tugas akhir di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Temanggung maka penulis memiliki saran sebagai berikut: 1. Peningkatan promosi dan sosialisasi yang lebih luas agar masyarakat tertarik dengan produk Tabungan Pendidikan Anak Sekolah. 2. Meningkatkan strategi pembelajaran produk-produk yang di tawarkan bank BSM Temanggung guna meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada bank BSM Temanggung khususnya dalam produk TAPENAS. 3. Peningkatan pelayanan kepada para nasabahnya dengan selalu senyum dan sikap sopan. 4. Penerapan manajemen yang tepat dan baik, yaitu dengan pelayanan yang memuaskan, menambah sumber daya manusia yang ahli dan trampil, dan pengelola laporan keuangan yang tepat dan teliti.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Aziz Dahlan, et al., Ensiklopedia Hukum Islam, Jakarta,: Ichtiar Baru Van Hove, 1997, hlm. 195 Ahmad Rofiq, Fiqih Kontekstual dari Normatif ke Pemaknaan Sosial, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004, hlm 153 Anisa,Nur. Ridwan,Akhmad. Amanah,Laelatul. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Deposito Mudharabah Bank Syariah.Jurnal Ilmu dan Akuntansi, Vol 1 Nomor 2 (2013) Antonio, Syafi‟i, Muhammad, 1999. Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum, Yogyakarta: Dana Bakti Wakaf. Antonio, Syafi‟i, 2001.Bank Syariah teori dan , praktik. Jakarta: Gema Insani. Cristoper Pass, et al, Kamus Lengkap Ekonomi, Jakarta: Erlangga, 1997, Cet. Ke2, hlm. 537 Kasmir, 2003. Manajemen Perbankan. Jakarta Raja Grafindo Persada. Mahmud Yunus, Kamus Arab – Indonesia,Jakarta, Yayasan Penyelenggara dan Penterjemah Al-Qur‟an, 1973, hlm 227 Muhammad, Tekhnik Perhitugan Bagi Hasil dan Profit Margi Pada Bank Syariah. Noviyanti, Jihan. 2014. Analisis Produk Tabungan iB Tapenas (Tabungan Perencanaan Syariah) Hasanah Pada BNI Syari‟ah Kantor Cabang Pembantu Ungaran. Tugas Akhir Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.
Sabiq, Sayyid, 1997.Fiqh Sunnah, Juz 13, Alih Bahasa Kamaluddin A. Marzuki, Bandung:PT .Al-Ma‟arif. 2004. Sjahdeni, Sutan Remy. Perbankan Islam, Jakarta : PT. Pustaka Utama Grafiti
74
Prasetyanti, Susana 2014 Pengaruh Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah, Musyarakah dan Murabahah Terhadap Bagi Hasil Tabungan. Jurnal Etikonomi Vol. 13 No. 1 April (2014) Tafaquh Fiddin, Rizal. 2014. Pembiayaan Musyarakah dan Mudharabah Terhadap Profit Perbankan Syariah Pada Perbankan Syariah. Jurnal Ilmiah Vol.08 No.4 (2014) Turrosifa, Kamila 2013.Penerapan PSAK NO. 105 Dalam Transasksi Pembiayaan Mudharabah Pada Bank Syariah Bukopin Cabang Sidoarjo. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 8 (2013) Wiroso, 2005. Jual Beli Murabahah : Yogyakarta : UII Press http://www.syariahmandiri.co.id/( di unduh pada tanggal 24 Juni 2016) http://www.syariahmandiri.co.id/( di unduh pada tanggal 17 Juli 2016)
75
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Bahwa yang bertanda tangan di bawah ini Nama
: Uliya Ulfah Rahmawati
Umur
: 21 tahun
Tanggal lahir
: Temanggung, 05 Mei 1995
Bangsa
: Indonesia
Agama
: Islam
Tempat tinggal sekarang : Mendirat Rt.04 Rw.02 Desa Pare Kec. Kranggan Kab. Temanggung Jawa Tengah
Menerangkan dengan sesungguhnya: Pendidikan : 1. Tamat SDN Pare tahun 2007 berijazah 2. Tamat MTs N Grabag tahun 2010 berijazah 3. Tamat MAN Temanggung tahun 2013 berijazah 4. IAIN Salatiga
Demikianlah daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.
Temanggung, 26 Agustus 2016 Saya yang bersangkutan,
Uliya Ulfah Rahmawati