j
ANALISIS PEMIKIRAN POLITIK ANWAR IBRAHIM DI MALAYSIA 1982-1998
Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Penulisan Skripsi Fakultas Syariah DanHukwn
....... Ill I --- -
Disusun oleh : AHMAB BAHA BIN MOHAMAD NIM : 107045203902 I
,
Oiitrln" f!ari : gl.
: ·ii'..IJ···"''"······>'..--·-·····-
...\:'.h.:.. 9..'.'J_ \l::: ..<;{::z..:.:14
: ..'!.:k?..:.
. ~.(P.J :'.'.
KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUD I JINA YAH SIVASAH FAKULTAS SYARI' AH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 HI 2009 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul "Analisis Pemikiran Politik Anwar Ibrahim di Malaysia 19821998", telah diujikan dalam sidang munaqashah Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pada tanggal 05 Oktober 2009. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Smjana Hukum Islam (SHI) pada Program Studi Jinayah Siyasah Konsentrasi Siyasah Sym·'iyyah. Jakarta, 05 Oktober 2009.r/;E""lJ~ Dekan,
'
:;_?
..
u1N
;~·~·-·~~l
SY/~~l~-J~~~
i---- - - - - - -
. r.H. Muhammad Amin Suma,SH,MA, MM. NIP. 19550505 198203 1 012
PANITIA UJIAN MUNAQASAH
Ketua
Asmawi, M.Ag NIP. 19721010 199703 1 008
Sekretaris
Sri Hidavati. M.Ag. NIP. 19710215 199703 2 002
(
Pembimbing
Prof. Dr. H. Masykuri Abdillah. MA. NIP. 19581222 198003 1 001
(
Penguji I
Dr. H. A. Mukri Adji. MA. NIP. 19570312 198503 1 003
Penguji II
Dr. Jaenal Aripin, M.Ag. NIP. 19721016 199803 1 004
..... . ....................)
/l{g~.......... ~
~if?_ ~-:-==.
·(~~..
/
ANALISIS PEMIKIRAN POLITIK ANWAR IBRAHIM Dl MALAYSIA 1982-1998
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam (SHI)
Oleh:
AHMAD BARA BIN MOHAMAD NIM: 107045203902
Di Bawah Bimbingan
Prof. Dr. H. Masykuri All>dillah, MA. NIP: 19581222198031001
KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUD I JINAYAH SIYASAR FAKULTAS SY ARIAH DAN HUKUM UIN SY ARIF HIDAYATULLAR JAKARTA 1430 HI 2009 M
J
telah memberi sumbangan selama ini, semoga Allah memberkati kalian semua di dunia maupun akhirat. 6.
Kepada sahabat-sahabat seperjuangan dari Malaysia maupun Indonesia, dari konsentrasi Siyasah Syar'iyyah, Ahwal SyaldJSiyah clan Usulluddin Hadis, terima kasih banyak atas segala kebaikkan clan kebersamaan yang telah diberikan. Setiapl pertemuan pasti ada perpisahan, maka dalam tulisan ini penulis mengambil kesempatan memohon ribuan kemaafan dari kalian semua, yang memang selama keberadaan disini sudah pasti ada salah dan silap, segala makan clan minum mohon di halalkan. Akhirnya, mudah-mudahan segala jasa clan pengorbanan akan mendapat
imbalan daripada Allah SWT kepada semua yang membantu baik secara langsung maupun tidak langsung jazakumullah khairan jaza. Hanya allah saja yang layak membalasanya. Semoga tulisan ini alcan memberi manfaat yang positif kepada pernbaca sekalian.
T~lisan ini sudah selasai, namun dalam penulisan skripsi ini
pasti ada kekurangannya, kepada pembaca yang melihat adanya kesalahan maka kritikan positifyang diharapkan mudah-mudahan tulisan ini akan bertambah baik. -Amin Ya Rabbal A'laminJakarta. I 9 i\gustus 2009 M Penulis
! IV
DAFTAR ISI
KATA PENGANT AR ....................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................. v
BAB I.
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masai ah ................................................ I
B. Rumusan dan Batasan Masalah ....................................... 8
C. Tujuan Penulisan .......................................................................... IO D. Kajian (Review) Studi Terdahulu .................................... 10 E. Metode Penelitian dan Teknik Penulisan ............................ 12
F. Sistematika dan Teknik Penulisan .................................... 14
BAB II.
BAB III.
GAMBARAN UMUM TENT.A.NG MALAYSIA A.
Latar Belakang Historis Malaysia .................................... 16
B.
Sosio-Kultural Malaysia ................................................ 24
C.
Sistem Pemerintahan dan Perkembangan Politik Malaysia ........ 26
BIOGRAFI ANWAR IBRAHIM A.
Latar Belakang Sosial dan Pendidikan Anwar Ibrahim ........... .34
B.
Perjalanan K~rier Politik Anwar Ibrahim ........................... 36 •'
C.
.,
,
.
Geopolitik Malaysia di masa Anwar Ibrahim ................ .'.'........... .39
D.
BAB IV.
BABY.
Pemikiran Anwar Tentang Pembaharuan Islam di Malaysia ...... .46
PEMIKIRAN POLITIK ANWAR IBRAHIM A.
Pemikiran Hak Asasi Manusia (HAM) .............................. 54
B.
Konsep Kepemimpinan ................................................ 59
C.
Pemikran Demokrasi ................................... ·.·:· ............. 61
D.
Peran Anwar Ibrahim dalam Demokratisasi di Malaysia ......... 66
PENUTUP A.
Kesimpulan .............................................................. 73
B.
Saran-saran ................................................................ 76
DAFT AR PUST AKA .......................................................................... 78
vi
BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Malaysia adalah satu dari sekian banyak negara berpenduduk Muslim mayoritas yang pernah menjadi korban tiga kolonial (Portugis 1511, Belanda 1641, dan Inggris 1795). 1 Negara yang mLnganut sistem monarki konstitusional dengan di kepalai seorang Perdana Menteri dalam hal pemerintahan tersebut. Memiliki seorang G.aja Yang di-pertuan-Agung sebagai simbol kebangsaannya. Sejak kemerdekaannya dari kolonial Inggris pada 31 Agustus 1957, Malaysia membentuk sebuah pemerintahan aliansi dengan kelompok-kelompok etnis yang ada: Cina, India dan tentu saja Melayu sebagai basis legitimasi bahwa kemerdekaan milik semua komunitas yang ada di Malaysia. Malaysia resmi menjadi federation of Malaysia pada :September 1963 dengan dimasukkannya Singapura, Sabah dan Sarawak dalam federasi barn tersebut. Namun pada tahun 1965 Singapura melepaskan diri dmi federation of Malaysia2 dan menjadi koloni tersendiri. Sampai saat ini pemerintah aliansi masih bertahan sampai akhir tahun 60-an (1969) sehingga menyusul terjadinya kerusuhan etnis dan mundumya Tunku Abdul
1
~ahman
dari posisi Perdana
Hussain Mutalib. Islam dan Etnisitas. Perspektif Po/Wk Melayu ( jakz.rta: ppbes. I 995),
h. 21
Sya111sul I-fadi, ~'>etrategi !Je111ba11g1111<111 Mahathir dan Seoharlo. l'olitik /nclustrialisasi da11 Modal Jepa11g di Malaysia da11 !11do11esia ( jakarta: pelangi cendikia, 2005 ), h. 96 2
I
2
Menteri. Sepanjang itu, Malaysia behun mengalami terlalu banyak perubahan dengan garis idiologi-kontitusinya. Namun peristiwa 13 Mei 1969 yang melahirkan krisis politik antara 1969-1971 menjadi titik balik perubahan besar bagi Malaysia. Di samping itu krisis yang terjadi pada tahun 1974 yaitu saat Anwar Ibrahim
mengguna
dan
tidak
mempersiakan
Hak-nya
pada
kebebasan
berDemokrasi dengan mencoba rnenggerakkan massa menuntut keadilan ekonomi akibat rnembengkaknya korupsi di tubuh pemerintah dan juga memburuknya kondisi perekonomian petani di Baling tidak gampang (mudah) untuk di laksanakan, melainkan Pemerintah melakukan tindakan represif... dan menilai gerakan demonstran itu sebagai pengacau. Dengan undang-undang darnrat yang ada, Internal Scurily Act ([SA) pemerintah melakukan penangkapan sewenangwenangnya tanpa ada proses pengadilan. Anwar sebagai bagian dari penggerak tersebut turut terseret ke penjara dan mendekam selama dua tahun (1974-1976). 3 Ketika di bawah pemerintahan Mahathir (1981) malaysia memberikan prioritas lebih pada persoalan pembangunan ekonomi, dimana persoalan ekonomi Bumiputra Lewat instrumen dominasi UMNO di galakkan. Bahkanjauh sebelum itu, saat Tunku Abdul Razak berkuasa telah mencanangkan pencapaian kepemilikan saham Bumiputra sebesar 30%, etnis lain 40%, dan international investors 30% pada tahun 1990 dari perekonomian negara secara keseluruhan.
Seiring dengan itu di keluarkannya sebuah kebijakan ekonomi yang disebut The 3
Esposito, Tokoh Kunci Gerakan Js/a1n Kontemporer, h. 220-227
3
New Economic policy' oleh The National Operation Council (NOC) sebuah lembaga pemerintah federal akibat transisi pemerintah yang terjadi paksa kerusuhan 13 Mei 1969. Persoalan yang terkait dengan politik, walaupun sering muncul kepennukaan terutama saat-saat suksesi kekuasaan terjadi adalah lebih di sebabkan oleh persoalan kebijakan ekonomi. Misalnya kerusuhan etnis pada 13 Mei 1969 adalah efek tidak langsung dari kebijakan ekonomi Tunku Abdul Rahman yang cenderung membiarkan pasar bermain secara bebas, dan tidak ada perhatian lebih terhadap mayoritas etnis Melayu yang akhirnya mengundang kecemburuan akibat masalah ekonomi. Di mana ka ... m Bumiputera yang didominasi etnis Melayu selalu menuntut perhatian lebih dari pemerintah. Selain itu Malaysia adalah negara yang terwarnai dua kekuatan partai besar: United Malay's Nasional Organization (UMNO) dan Partai Islam seMalaysia (PAS). Kedua partai tersebut merupakan hal yang tidak terpisah dari drama politik Malaysia secara keseluruhan. UMNO yang merupakan nasionalis berbasis etnis Melayu, Jelas menunjukan sebagai simbol kesatuan akan etnis Melayu. Namun begitu, UMNO juga tidak bisa dipisahkan dari Islam sebagai instrumen kultural dan politik. PAS berorientasi Islami· dalam beberapa ha! bisa saja bertemu dengan UMNO. Hal itu bisa kita temukan ketika PAS menjadi bagian dari Barisan Nasional (Front National) di era pemerint1han Tunku Abdul Razak. 5 Namun pada akhirnya basis idiologis yang berbeda mernbawa keduanya
4
John 0. Voll, Demokrasi di f\egara-Negara Muslim: Problem dan Prospek, h. 169 'Mutalib, Islam dan Etnisitas: Perspektif PolitikMelayu, h,. 157
4
pada sebuah konfrontasi panjang yang sulit dipertemukan. Universalisme Islam6 yang di usung PAS mengandaikan bahwa setiap warga negara Malaysia adalah sama dalam segala hal,justeru sesuatu yang mustahil bagi senw.ngat UMNO. Bagi UMNO harmoni etnis justeru akan tercipta jika etnis Melayu diberi hak yang istimewa. Kompleksitas persoalan juga di tambah dengan modal kekuasaan yang selalu otoriter. Sejak Tunku Abdul Rahman bapak bangsa Malaysia sampai Mahathir Mohamad. Hampir ditemukan modal kepemimpinan yang sama, hanya saja Tunku Abdul Rahman lebih tidak :nenilai persoalan etnis Melayu sebagain dari persoalan penting pembangunan Malaysia. Berbeda dengan Tunku Abdul Rahaman, Mahathir bahkan sejak Tunku Abdul Razak, justeru isu etnis Melayu 111enjadi slogan politik paling 111engge111a mengawali kekuasaannya. Namun demikian dalam kecenderungan
kontek kebijakan, keduanya tetap sama-sama memiliki otoriter.
Maka,
walau
dalam
persoalan
ekonomi
sejak
kepemimpinan Mahathir, Malaysia cukup berhasil. Namun tidakjarang Malaysia tetap dinilai sebagai negara yang anti perubahan dan demokrasi. Seiring dengan perkembangan politik global. Di mana demokrasi tidak hanya menjadi slogan politik saja, kecuali barns benar-benar di buktikan, paling tidak dalam amanat konstitusinya. Malaysia akan mendapat serotan lebih dalam hai ini, dengan membawa Anwar sebagai Ikon pembaharuan dan gerakan demokratisasi di negeri tersebut bertujuan w1tuk membawa Malaysia menuju 6
Mutalib, Islam dan Etnisitas: Perspektif Politik Melayu, h. 174
5
transisi demokratisasi, namun tidak cukup tangguh baginya untuk melakukan perubahan itu. Figumya di tahun 90-an' sebagai tokoh muda yang dinamis dan memiliki visi demokrasi, justeru terpental jauh dari pusaran kekuasaan pada 02 September 1998 yang lama telah digenggainnya. Dengan sekenario canggih yang di mainkan Perdana Menteri ketika itu (Mahathir Mohamad), Anwar di jatuhi hukuman enam tahun penjara pada April 1999 dengan tuduhan korupsi dan sodomi atau pelecehan seksual. 8 Peristiwa itu cukup menadk bila kita sedekit flashback lee belakang, orang yang jatuh adalah merupakan kawan setia sang
Perdana Menteri, tiba-tiba beliau disingkirkan. Bahkan keterlibatannya masuk Umno dan pemerintahan pada awal 80-an adalah atas permintaan Perdana Mcntcri. Pertanyaannya apa sebenarnya yang terjadi antara Anwar Ibrahim clan Mahathir, sehingga ia harus berkonfrontasi yang cukup menjadi isu internasional selama berbulan-bulan? Mungkinkah di sana telah terjadi perubahan paradigma politik yang signifikan antara keduanya? Jika perubahan paradigma itu ada, lalu apa yang mensoalkan keduanya? Kebijakan ekonomikah atau legitimasi kekuasaan? pertanyaan akan semakin kompleks, ketika kita mun.dur dua langkah, yaitu mengapa Anwar memilih bergabung dengan Umno dan bersedia dengan tawaran Mahathir dalam
pemerintahan
di
awal
keterlibatannya
dalam
pemerintahan, apa yang menjadi pertimbangan Anwar Ibrahim masuk Umno,
7
Jhon L, Esposito, TokOh Ku11ci Gerakan Islam Kontemporer ( Jalrnrat: Raja Grafindo Persada, 2002), h.230 8 Hadi, Stralegi Pe111ba11gu11a11 Mahathir dan Seoharto; Politik Induslrialisasi dan Modal Jepang di Malaysia dan Indonesia, h. 283
6
politikkah, Islamkah atau dua-duanya? Mengapa Anwar tidak memilih masuk Pas yang secara idiologi lebih mendekati dengan semangat Islam Anwar sendiri? Siapa sebenarnya yang dimanfaatkan, apakah Mahathir Mohamad memanfaatkan Anwar Ibrahim dalam kontek hannoni Islamnya demi memperkuat legitimasi kekuasaan Mahathir di awal-awal kekuasaan sebagai Perdana Menteri, atau sebaliknya dimana Anwar Ibrahim ada rencana
ter~elubung
dan sebagai langkah
awal hams mendomlong kekuasaan Mah:ithir, dan puncak aktmrnlasi pertarungan itu barn klimaks Tahtm 1998. Pertanyaan lebih lanjut apakah konfrontasi itu terpengaruh oleh krisis ekonomi yang melanda negara-negara Asia di tahun 1997, tern1asuk Malaysia, kerana alasan setratigi kebijakan ekonomi atua politik yang akan di ambit? Jika demikian mengapa mesti harus berakhir pada penjegalan terhadap Anwar dari posisi deputi Perdana Menteri? Berangkat dari fenomena dan kompleksitas pertanyaan tersebut, penulis tertarik dan menyimpan beberapa turunan pertanyaan sekitar demokrasi di Malaysia. Negara yang secara ekonomi dinilai stabil. Namun justeru proses demokrasi di sana amat tersendat-sendat karena bila tujuan ak:hir dari demokrasi adalah terciptanya kesejahteraan rakyat.
Mengapa mesti. mempersoalkan "
.
demokrasi? Jika pertanyaan tersebut dapat di buk'iikan, barang kali memang ada benarnya. Berbeda jika klaim tersebut hanya sekedar slogan.. Maka dari itu benarkah Malaysia tidak ada persoalan dengan kesejahteraan rakyatnya. Dan dengan demikian tidak ada relevansinya mempersoalkan demokrasi? Kalau
7
memang demikian, mengapa peristiwa Anwar Ibrahim begitu terkait menyangkut isu gerakan demokratisasi? Apakah Anwar Ibrahim terpental dari pemerintahan tidak ada hubungannya dengan isu demokratisasi? Apakah konstitusi Malaysia tidak mengamatkan adanya praktek demokrasi? mungkin petanyaan yang terakhir inilah yang menjadi titik singgung dari persoalan sesungguhnya. Dari pertanyaan-pertanyaan itulah, penulis melihat ada sesuatu yang amat penting untuk ditemukan. Dalam kontek religius, Malaysia sangat kental dengan nuansa Islami, Pun dalam kontek !cultural. Namun dalam kontek kebesan demokrasi amat tidak menyenangkan. Anwar Ibrahim sebagai tokoh muda Muslim saat itu yang memiliki 'integritas intelektual, kapabilitas dan semangat demokrasi. Akan menjadi menarik dalam penelitian ini. Kepiawaiannya sebagai intelekiual Muslim sudah dibuktikan scjak tahun 70-an saat tampil scbagai pcrnimpin o.rganisasi pemuda !slam, Angkatan
Belia
Islam
Malaysia
(ABIM).
Dengan
sernangat
tuntutan
kesejahteraan dan keadilan sosialnya. Maka pada tahun 80-an setelah bertahun-tahun memperjuangkan keadilan sejagat, akhimya Anwar Ibrahim menggabungkan diri ke pemerintahan setelah memenangkan lcurusi parlemen dalam Pemilihan Umum 19829 selama itu pula Anwar dikenal sebagai penguasa yanr. dinamis dan accoutable. Banyak perubahan yang berangkat dari ide-ide segarnya. Temtama yang terkait dengan persoalan lembaga keislaman, semacam Bank Islam, dan Universitas Islam 9
Esposito, Tokoh Kunci Gerakan Islam Kontemporer, h. 229
8
Antarabangsa (U!A). Namun semangatnya yang bergelora akan adanya perubahan menuju reformasi politik dan perbedaan pandangan mengenai kebijakan ekonomi dengan Mahathir pada saat posisinya satu tahap ke kurusi Perdana Menteri, justeru membawanya pada tembok penjara selama enam tahun (1999-2004) sekaligus hilangnya simbol oposisi di negaranya seridiri. Dcngan lalar belakang yang cukup komplek itu (model riegara, pribadi Anwar Ibrahim, dan multi etnis). Penulis berharap penelitian ini akan lebih menarik. Anwar Ibrahim sebagai tokoh yang menjadi kaJian khusus dengan tujuan bisa menjawab proses demokratisasi di Ma:aysia. Maka dengan demikian, penulis memberikan judul "ANALISA PE!VfIIKIRAN POLITIK ANVVAR IBRAHIM DI MALA YSlA 1982-1998" sebagai la1igkah untuk memperoleh jawaban dari perlanyaan-pertanyaan di alas.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah Adapun untuk memperoleh jawaban dari petanyaan-pertanyaan itu penulis membatasi penelitian ini sebagai berikut:
I.
Pembahasan dituju pada semua persoalan yang terkait langsung dengan
demokritisasi, baik di bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya. 2.
Setelah secara umum mendapat gambaran, maka pembahasan dipersempit
di mana hanya dibatasi pada hal-hal yang terkait dengan persoalan konsitusi, di undang'·U!idang mana persoalan demokratisasi mendapat amanat khusus . . . negara.
9
Kemudian dihadapkan pada praktisnya dengan mengambil satu tokoh yang dinilai representatif dalam memperjumgkan demokrasi. Dalam ha! ini, penulis memilih tokoh Anwar Ibrahim, dengan alasan bahwa tidak seperti tokoh demokrasi yang pada umumnya kebanyakan berada di luar arena. Anwar Ibrahim tidak hanya di luar s
J.
Bagaimana
perkembangan
sosio-politik
Malaysia
terhadap
proses
demokratisasi? 2.
Bagaimana pemikiran Anwar Ibrahim dalam kontek pembaharuan Islam di Malaysia?
IO
3.
bagaimana peran Anwar Ibrahim dalarn proses demokratisasi di Malays ia?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tulisan ini mempunyai tiga tujuan: l.
Untuk
mengetahui apakah
peran
sosio-kultural
di
Malaysia akan
menjadikan berjalannya proses demokrasi. 2.
Untuk mengetahui kemana arahnya pemikiran Anwar Ibrahim mengenai pembaharuan Islam di Malaysia.
3.
Untuk mengetahui seperti apa peran Anwar Ibrahim _dalam proses demokratisasi. Manfaat dilakukan penelitian ini adalah:
1.
Semoga penelitian ini bermanfaat pada penulis dan pada yang lain untuk turut serta dalam menyemarakan gairah demokrasi yang tulus.
2.
Agar menjadi bahan masukan bagi mahasiswa yang ingin menambah infommsi tentang perjalanan politik di Malaysia.
. 3.
Sebagai sumbangan pemikiran dalam pengembangan pengetahuan tentang perjalanan politik di Malaysia.
D. Kajian (Review) Studi Terdahulu Sejwnla]-, penelitian dengan bahasan tentang_ demokrasi telah dibuat, baik mengkaji secara spesifik topik tersebut ataupun yang mengkajinya secara wnum
11
namun sejalan dengan bahasan penelitian ini. Berikut ini merupakan paparan tinjauan umum atas sebagian kmya-karya penelitian baik yang berupa buku maupun tesis, diantaranya: Penelitian Mohammad Adnin Bin Yahya," Konsep Negara Islam Di
Malaysia menurut (UlvfNO dan PAS)" tahun 2006w Penelitian ini membahaskan mengenai penerapan nilai-nilai Jslam di Malaysia dari sudut pandang Umno dan Pas. Ahmad Akhyari Ismail dalam penel.itiannya "Upaya dan Tantangan
Pelaksanaan Syariat Islam di Malaysia" tahun 2006. 11 Penelitian ini menjelaskan bagaimana pelaksanaan Syariat Islam di Malaysia. Negara yang mayoritas penduduknya Muslim dan agama resminya adalah Islam, nanrnn Syariat Islam tidak terlaksana sehingga menyebabkan beberapa negara bagian terus berjuang untuk menerapkan Syariat Islam di negnra bagiannya. Selain skripsi di atas, sejumlah penelitian dengan bahasan demokrasi telah dilakukan berbentuk buku, namun tidak juga penelitiail seperti penelitian yang penulis akan lakukan yaitu menganalisis pemikiran seorang tokoh politik yang memperjuangkan demokrasi, diantaranya: Buku pertama, "Islam dan Demokrasi ", karya Haji Abdul Hadi Awang. 12 Dalam buku ini di tulis beberapa bab tentang "politik dan agama, pemisahan
10
Mohammad Admin Bin Yahya, "Konsep Negara Islam di Malaysia menurut (UMNO Dan PAS)",(Skripsi SI Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006) 11 Ahmad Akhyari Ismail, "Upaya dan Ta11ta11ga11 Pelaksanaan Syariat Islam di Mdaysia", (Skripsi SI Fakultas Syariah dan Hulcum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006) 12 Abdul Hadi Awang, hi:1111 Jan Demokrasi, (Selangor: PTS Islamika, :?_007), cet. I .· .,
12
politik dan agama, agama dan demokrasi, serta prinsip-prinsip dan konsep politik dalam Islam". Buku kedua, "Islam dan Etnisitas Perspektif Politik Melayu" karya Hussin Mutalib. 13 Buku ini membicarakan tentang sejarah pengembangan gerakan politik dan demokrasi Islam di Malaysia dan timbul tenggelamnya gerakan politik fslam di Malaysia. Dari beberapa kajian (review) terdahulu di atas, hanya membahas seputar tentang gerakan politik Islam, demokrasi di Malaysia dan sejarah pengembangannya secara umum. Malca disini penulis merasakan perlunya satu penulisan yang khusus tentang tokoh pejuang demokrasi.
E. Metode Penelitian dan Teknik Penulisan
l. Jcnis Pcuclitian Penelitian ini merupakan riset pustaka (librmy research) pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan normatif. 14 Di mulai dengan proses pengumpulan data pustaka, yang terkait dengan isu-isu politik Malaysia dan perkembangan politik Malaysia. Setelah tersedia seluruh bahan dan data yang di perlukan, maka dilanjutkan dengan penyusunan draf penelitian berbentuk proposal penelitian. Dengan draft proposal penelitian tersebut penulisan dimulai dengan berkonsentrasi pada analisa data.
Hussin Mutalib, !slam dan Elnisilas Perspektif Polilik Melayu ", .(J~kartai PT Pustaka LP3ES, 1996), cet. I 14 Amirudin, dan H.Zainal Asikin, Pe11ga111ar Me/ode Penelilian Hu/mm, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004), cet. I, h. l l 8 13
13
2. Obyek Penelitian Dalam kajian ini obyek penelitiannya adalah mengenai sosok Anwar Ibrahim dalam melahirkan ide-idenya dan pandangannya demi menjadikan Malaysia negara yang demokrasi secara telus dan benar. 3. Tclmik Pcngumpulan Data Untuk mendapat data yang lebih akurat dan faktual, teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengumpul dokumentar dari bahan-bahan te1tulis yakni dengan mencari bahan-bahan yang terkait serta mempunyai relevansi dengan obyek penelitian. Data yang diperolehi adalah menjadi sekunder dan te1tier. Sumbe: data sekunc!er adalah biografi Anwar Ibrahim yang diambil dari buku-buku, literatur-literatur, website yang berkaitan dengan obyek penelitian. Kem udian data tertier berupa kamus dan artikal. 4. Teknik Analisis Data Penul isan ini akan menggunakan deskriptif-analitis, dimana dengan mendeskripsikan secara umum tentang Malaysia menyangkut latar belakang historis, bentuk negara, sistem pemerintahan, dan perkembangan politiknya. Di lanjutkan dengan melihat secara utuh tokoh yang di kaji untuk. menemukan sebanarnya dimana titik silang orang yang bersangkutan dengan paradigma sistem konstitusi negaranya. Deskripsi ini juga akan menghadirkan biografi tokoh yang bersangkutan, mulai dari pendidikan sampai tentang pemikiran, dan pandangan politiknya dalam upaya menjadikan Malaysia sebuah negara yang adil dalam
'
14
semua perkara. Adapun hal yang paling penting dalam diskripsi ini adalah bagaimana menghaclirkan pandangan-pandangan politik Anwar Ibrahim. Setelah clipaharni secara umum dari kedua arah Malaysia dan Anwar Ibrahim tersebut, maka dimasukkan analisis. Analisis mengiring setiap persoalan yang dideskripsikan. Artinya tidak di tempatkan dalam sebuah bab khusus. Di sinilah peran dan argumentasi penulis bisa di tempatkan untuk melihat persoalan demokrasi yang bermain di Malaysia. 5. Telmik penulisan skripsi Penulisan skripsi ini berpandukan pada buku Pedoman Penulisan Skr!psi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2007 yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah clan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
F. Sistematika penulisan Supaya mudah dipaharni, maka tul isan ini akan di susun st:suai dengan alur pembahasan yang konperhensip. dengan itu penulis menggunakan bab-bab dan dalam setiap bab terdapat sub bab topik.
BABI
Bab ini berisi tentang latar belakang persoalan yang diangkat secara menyeluruh;
pembatasan
masalah
perumusan masalah,
tujuan
penelitian, manfaat penelitian, kajian (revie,v) studi terdahulu metode penelitian, teknik penulisan clan sistematika penulisan.
15
BAB II
Bab ini berisi sekitar gambaran umum tentang Malaysia. Mulai dari latar belakang sejarah kemerdekaan. Sistem politik, pemerintahanya dan perkembangan politiknya.
BAB III
Bab ini berisi tentang biografi umum Anwar TIJrahim. Mulai latar belakang sosial, pendidikan, karier politik, dan gagasan besar Anwar Ibrahim.
BAB IV Bab ini berisi tentang pemikiran, dan pandangan politik yang di mainkan Anwar Ibrahim. Di sana ada panda.ngannya tentang pentingnya demokrasi, tentang hak asasi manusia, kepemimpinan menurut Anwar dan Peran A.1war dalam mengw1gkap
persoalan
demokratisasi di Malaysia.
BAB V
Bab ini berisi tentang kesimpulan singkat dari sernua bab yang di sajikan. Kemudian di tambah dengan beberapa catatan atau semacam rekomendasi yang dinilai penting.
·,·
BABU GAMBARAN UMUM TENTANG MALAYSIA
A. Latar Belakang Historis Malaysia
Negara
Malaysia
meliputi
daerah
seluas
330.434
Km
persegi.
Semenanjung Malaysia lebih kurang 131.587 Km persegi, sementara Sabah dan Sarawak masing-masing seluas 74.398 dan 124.449 Km
·pet~egi.
Federasi
Malaysia terdiri dari beberapa Negara bagian: Johor, Kedah, Perlis, Kelantan, Melaka, Negeri Sembilan, Pa 1,mg, Perak, Pulau Pinang, Sabah, Serawak, Selangor dan Terengganu. Malaysia
b1~rada
dalam dua kepulauan: semenanjung
Malaysia di bagian paling ujung tenggara dari benua Asia dan Kalimantan untuk Sabah dan Serawak. 1 Kemerdekaan Malaysia di peroleh pada 31 Agustus 1957 dari kolonial fnggris, setelah selama tahun koalisi aliansi ( UMNO, MCA dan MfC) melakukan perundingan politik dengan pihak Inggris dan akhimya Inggris menjanjikan kemerdekaan Fedration Of Malaya. Formasi kekuasaan l'fogara pada awal kemerdekaan berada pada pemerintah koalisi aliansi dengan Tunku Abdul Rahman sebagai pemimpinnya. 2
1
Widjaja, 71!1)auan Undang-undang Dasar Indonesia, Malaysia, Singapura. Konstitusi Pembandingan, h. 61 2 Hadi, Strategi Pembangzman Mahathir & Eoharto: Politik Jndustrialisasi dan Model Jepang di Malaysia dan Indonesia, h. 83
17
Awai 60-an merupakan titik beranjak kebangunan federation of Malaya sebagai sebuah bangsa yang merdeka. Dengan fonnat kekuasaan koalisi yang mewakili setiap kelompok etnis, federation of Malaya melaju menjadi sebuah bangsa yang merde1ca dengan segenap persoalan yang mengiringinya. Sebagai '
negara baru merdeka, federation of Malaya sangat tergan1ung pada kekuatan ekonomi Inggris yang masih tertanan1 besar di negara baru tersebut. Ketergantungan pembangunan juga dilimpahkan pada pernilik modal lokal, yaitu etnis Cina. Kenyataan pembangunan negara baru oleh besarnya modal etnis Cina, menampilkan sebuah realitas tidak harmonis. Transisi kekuasaan yang di tinggolkan oleh Inggris menyisakan sebuah formasi sosial yang terbelah. Etnis Cina di masa Kolonia! di konsentrasikan ke wilayah ekonomi menjadi pengendali modal, berhadapan )dengan fakta kuatnya etnis Melayu di wilayah kekusaan politik. Membuat harmoni sosial menjadi terfragmentasi ke dalam sebuah kubu: etnis Cina lemah dalam politik, sementara etnis Melayu lemah dalan1 ekonomi. 1 Kenyataan tersebut terns berlangsung sampai tahun 1961 saat Tunku Abdul Rahman menyampaikan gagasan federation of Malaya. Gagasan federation of Malaysia memang agenda panjang dari federation of Malaya, hanya rencana itu terhambat saat Inggris hanya memberikan kemerdekaan pada Malaya, sementara tidak buat Singapura, Sabah, Serawak dan Brunei. Maka gagasan federation of
1
Hadi, Stratigi Pembangunan Mahathir & Seoharto: Politik Industrialisasi dan Model Jepang di Malaysia dan Indonesia, h. 95
18
Malaysia adalah upaya mengintegrasikan ketiga kawasan tersebut menjadi sebuah federasi yang menyeluruh. Federation of Malaya lahir pada September 1963 dengan format kekuasaan federal yang di per!uas meliputi Singapura, Sabah dan Serawak. Namun Singapura menarik diri pada 1965, sampai saat itu pef!1erintah aliansi .· .,. "
.
masih berkuasa. Seiring dengan fakta dalam aliansi bahwa etnis Melayu JUerupakan kekuatan dominan dalam formula aliansi, ditambah dengan status istemewa melebihi etnis lainnya, menimbulkan kecemburuan panjang, terutama oleh partai oposisi berbasis etnis Cina, Democratic Action Party (DAP) yl':cg menuntut hak persamaan dalam akses kekusaan politik. Bahkan kritik juga d1 sampaikan oleh partai oposisi berbasis etnis Melayu, partai Islam se-Malaysia (PAS). Berbeda dengan DAP, tuntutan PAS adalah keadilan akses ekonomi, terlebih oleh kenyataan bahwa ekonomi Malaysia hampir dikuasai oleh etnis Cina. 4 Realitas ekonomi etnis Melayu yang memprihatinkan, tidak jarang membuat
PAS
menggemboskan
semangatnya
menggunakan
instrument-
instrumen agama dalam setiap aksinya. Kemelut semakin m(:runcing, terutama oleh propaganda-propaganda partai oposisi yang mewakili kedua etnis: Cina DAP dan PAS Melayu, puncak kerusuhan mencapai klimaks mengiringi hasil Pemilihan Umum di beberapa negara bagian dan pemerintah federal pada 1969.
4
Hadi, Straligi Pe111ba11g1111a11 Ma/lathir & Seo/larJa: Polilik lnduslrialisasi dan Madel
)ef'allg di Malay.\'ia da11 /11dv11es/a, h. 97
19
Iring-iringan demonstran antar dua kubu: kelompok etnis Melayu dan Cina pecah di pusat Kota Kuala Lumpur pada 13 M·~i 1969. 5 Dengan menyisakan belbagai masalah, peristiwa 1969 mel~hfrkan krisis baru pemerintahan, ditambah melemahnya kesehatan Perdana Menteri Tunku Abdul Rahman. Pemerintahan tidak lagi berfungsi secara penuh, sementara berbagai persoalan krusial mendesak butuh penyelesaian segera. Dengan demekian, Tunku Abdul Rahman menunjuk wakil deputi Perdana Menterinya, Tunku Abdul Razak unluk membentuk sebuah pemerintahan darurat yang tergabung dalam Nasional Operations Council (NOC) yang terdiri dari berbagai elemen kekuatan pemerintah. Baik sipil militer clan elit-elit yang mewakili komunal masing-masing. Dengan menggunakan undang-undang darurat, internal Security Act (ISA). Segeralah beberapa kelompok oposan di tangkap dengan alasan keamanan. Selama kurang lebih 12 bulan. NOC dibawah kendali Tunku Abdul Razak sebagai penanggungjawab kebijakan darurat, terns melakukan tekanan-tekanan terhadap siapapun yang dinilai memancing gerakan protes. Dan pada tahun 1971, Tunku Abdul Razak diangkat sebagai penganti Tunku Abdul Rahman menempati posisi Perdana Menteri. Segeralah dengan basis kekuatan politik yang telah dikondisikan selama menjadi direktur NOC, Tunku Abdul Razak melakukan koasolidasi untuk memperkuat kekuasaan barunya tersebut. Bersama itu pula lahirlah razim yang ' Mutalib, Islam dan Etnissilas; Per.v1ektip Politik Melayu, h. 80
20
bemama ji-ont national (barisan nasional) dengan beberapa gabungan partai politik; UMNO, MCA dan MIC bahkan dua tahun kemudian (1973), PAS bergabung dalam ji-ont national tersebut, namun dengan berbagai alasan kebijakan pemerintah akhimya PAS !eel uar dariji-ont national pada 1977.6 Namun pembangunan mengalami kebuntuan, !crisis terjadi di beberapa negara bagian, terutama yang terjadi di Baling (Kedah), peristiwa itu menyertakan elemen mahasiswa akan tindakan pemerintah yang sewenang-wenang. Berbagai demonstran turun kejalan menyuarakan tuntutan keadilan dan pembaikan ekonomi masyarakat pribumi (EU1is Melayu) Saat itulah, Etnis Melayu mener.rnkan momentum tuntutan keadilan ekonomi Iebih keras. Kelompok pemuda Islam yang tergabung dalam Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM berdiri 1977) saat itu dipimpin Anwar Ibrahim merupakan gerbong organisasi yang paling besar menyuarakan tuntutan perbaikan ekonomi etnis Muslim Melayu,
7
malahan pemerintah melakukan tindakan
terhadap gerakan tersebut, sehingga tanpa proses pengadilan yang jelas. Kelompok yang bergabung dalam demonstrasi Baling dihantar ke penjara, juga termasuk Anwar Ibrahim yang mendekam di penjara selama dua tabun (19741976). 8
6
Hadi, Stratigi Pembangunan Mahathir & Seoharto: Politik lndustrialisasi dan Model Jepang di Malaysia dan Indonesia, h. 147 7 Mutalib, Islam dan Etnissitas; Perspektip Po/ilik Me/ayu, h. 111 8 Esposito, Tokoh Kunci Gerakan Islam Kontemporer,_ h. 227
21
Di jajaran internal UMNO, Tunku Abdul Razak melakukan restrukturisasi pengurus partai, kelompok yang terpecah di masa Tunku Abdul Rahman. Segera di akomodir tem1asuk kembalinya Dr. Mahathir Mohamad yang di pecat Tunku Abdul Rahman pada l 96~:i'. Bagian dari n;strukturasasi tersebut adalah upaya Tunku Abdul Razak menyetujui tuntutan sayap pemuda UMNO akan pembaikan ekonomi etnis Melayu sekaligus mengimbangi sayap konservatif (kelompok status duo yang di dominasi oleh generasi tua di partai Unmo) yang menyepakati ekonomi bebas. 9 Model kekuasaan otoriter terns berlanjut pasca meninggalnya Tunku Abdul ;' a;..ak pada 1976. Penggantinya Dato' Hussein Onn, tidak kurang melakukan banyak kebijakan terntama menyangkut strategi politik yang sama dilakukan oleh pendahulunya, Dato' Hussein Onn, hanya bisa bertahan sampai 1981, kerana dengan alasan kesehatan yang makin memburnk, menghalanginya
untuk terns memimpin negara yang saat itu banyak mengalami masalah, dengan krisis etnis yang terjadi pada 1969 masih lagi terasa hangatnya, akhirnya posisi Perdana Menteri sesuai tradisi suksesi politik UMNO bahwa jika Perdana Menteri yang mernpakan Presidan UMNO tidak lagi mampu menjalankan roda pemerintahan, maka deputinya secara otomatis menjadi Perdana Menteri ketika itu ialah, Mahathir Mohamad. 10
9
Hadi, Straligi Pe111ba11gu11a11 Mahathir & Seoharto: Politik !11dustrialisasi da11 Model Jepang di Malaysia da11 !11do11esia, h. 135 10 Hadi, Stratigi Pembangu11a11 Mahathir & Seoharto: Politik !11dustrialisasi da11 Model Jepa11g di Malaysia da11 !11do11esia. h.149
22
Memasuki era 80-an dengan tampilnya Mahathir Mohamad menggantikan Perdana Menteri Dato' Hussein Onn, yang mengundurkan diri kerana alasan sakit. Malaysia tetap masih melanjutkan program besar yaitu:., New Economic ' ,•
_Policy yang di gagas sebelumnya oleh Tunku Abdul Razak. Mahathir yang
sejalan dengan kebijakan pemerintah pasca 1969, terns melanjutkan program pembarnan ekonomi dan meyakinkan publik bahwa kelompok etnis Melayu harns menjadi prioritas pembangunan ekonomi Malaysia. Konsistensi Mahathir akan peran pentingnva etnis Melayu dalam pembagunan Malaysia tergambar dari komitmennya akan kebijakan New 1:.:conomic Policy sebagai basis legitimasi hukumnya. Ditambah dengan format kekuasaan yang terns di tatanya dimana etnis Melayu tetap sebagai pemegang kendali politik yang dominan bahkan dengan slogannya yang terkenal wawasan 2020 11 , Dengan semangat pernbahan, Mahathir tidak banyak mengubah kebijakan-kebijakan yang penting terkait dengan pembagunan Malaysia. Namun Mahathir melakukan gebrakan luar biasa di wilayah konstitusional yang cukup melahirkan perdebatan sengit antara kelompok refomrnsi yang diwakili Mahathir sendiri. Gebrakannya melontarkan gagasan melakukan pernbahan konstitusi mendapat sambutan hangat dari berbagai kelompok, terntama para pemimpin negara bagian, gagasan fundamental Mahathir dalam ha! pernbahan konstitusi ini adalah; pertama menurnt pasal lama setiap rancangan undang-undang yang disahkan oleh parlemen,. akan sah menjadi 11
Satu konsep yang dibentangkan oleh Mahathir di majlis pedagangan Malaysia pada 28 feb l 99 l. Yaitu suatu strategi jangka panjang sebagai panduan arah dasar yang luas, meliputi aspek bcrkaitan pcmbangunan Negara dalam hubungan dengan perkcmbangan ekonomi dunia.
23
undang-undang jika sudah mendapat kesepakatan dan tanda.· t{mgan Yang di., pertuan Agung, maka dalam p&sal yang di usulkan oleh Mahathir, yaitu jika undang-undang yang telah disahkan parlemen sampai 15 hari tidak disepakati Yang di-pertuan Agung, maka rancagan undang-undang tersebut sah menjadi undang-undang. Kedua dalam pasal lama, yang berwenang menyatakan keadaan darurat adalah Yang di-pertuan Agung. Sementara dalam pasal barn yang di usulkan, yang berwenang mengistiharkan keadaan darurn.t adalah Perdana Menteri.
Bagaimanapun
usulan
Mahathir
mengalihkan
kewenangan
menyampaikan keadaan darurat, beralih ke Perdana Menteri yang sebelumnya merupakan hak dan wewenang Raja Yang di-pertuan Agung adalah yang berani. Namun
alasan
Pemerintah
dalam
beberapa
bantahannya
adalah
ingin
memperjelaskan kekuasaan Raja sebagai penguasa tertinggi negara dalam sistem monarki konstitusional Malaysia bukan untuk menggeser supermasi kekuasaan Raja Yang di-pertuan Agung. Terlepas apa penyebab yang melatar belakangi Mahathir me!ontarkan gagasan tersebut, namun langkah Mahathir di nilai berani. Kecuali itu, tidak ada kebijakan Mahathir yang di nilai kontroversial menyangkut konstitusional Malaysia. Mahathir bertahan dalam kerusi Perdana Menteri selama 22 tahun (19812003). Tradisi pengantian kekuasaan yang sebelumnya berjalan normal. Namun seketika berhenti saat Mahathir berkuasa. Deputi Perdana Menterinya yang seharusnya menerima pindahan tahta Perdana Menteri, temyata tidak dalam
24
kepimpinan Mahathir. Musa Hitam 12 sebagai deputi Perdana Menteri Mahathir, akhirnya menjadi kubu lawan Mahathir. Dalam pemilu 1986, demikian juga Ghafar Baba 13 deputi Perdana Menteri berilcutnya juga mengalami kasus yang sama, menentang Mahathir dalam pemilu 1993, berikutnya adalah pada 1998 yang seharusnya Anwar Ibrahim menggantikan Mahathir sebagai Perdana Menteri, ternyata lebih pahit peristiwanya. Anwar Ibrahim tidak saja di hentikan dari posisi deputi Perdana Menteri dan jabatan lainnya. Lebih dari itu, Anwar di pecat dari keanggotaannya dalam UMNO bahkan lagi Anwar dimasukan ke penjara dengan tuduhan korupsi dan pelecehan seksual. Per;,,iwa Anwar inilah yang melahirkan wacana dan gerakan reformasi di Malaysia pada tahun 1998 sampai 1999, Mahathir melepaskan jabatan Perdana Menterinya pada 2003 dan menyerahkan kepada Abdullah Ahmad Badawi tanpa ada konflik seperti yang dialami deputi-deputi sebelumnya, bahkan Mahathir seakan ikhlas menyerahkan semuanya kepada Badawi.
B. Sosio-Kultural Malaysia Malaysia sebagai sebuah gambarnn umun akan rialitas komunitas Melayu . yang merupakan penduduk asli Malaysia pada saat kejayaan kerajaan Melaka
12
Lahir pada 18 April 1934 di Segamat, Johar. Beliau pemah menjadi deputi Perdana · Menteri Malaysia yang kelima iaitu Mahathir dari tahun 1981-1986 · 13 Dilahirkan pada 18 Feb 1925 di Negcri Sembilan, mempakan wakiLPerdana Menteri Malaysia di bawah pemerintahan Mahathir. Memulai jabatan wakil Perdana ·i'1enterj.pada 7 Mei 1986-15 Okt 1993. Beliau mempakan salah satu yang telah menjabat di bawah ·empat Perdana Menteri yaitu Tunku Abdul Rahman, Tun Abdul Razak, Tun Hussein Onn dan Mahathir Mohammad
25
sekitar abad J6. Semenanjung Malaya merupakan wilayah religiO-Islam namun kedatangan Portugis diusul Belanda dan akhimya Inggris, semenanjung Malaya perlahan berubah menjadi wilayah multirasial dengan datangnya berbagai kelompok etnis dan agama. Kedatangan imigran India dan Cina yang di datangkan Inggris akhirnya mencampuri homogenitas etnis Melayu yang tersebar sepanjang kepulauan Tanah Melayu. Kedatangan imie,rran Cina tentu merupakan tidak semata-mata kepentingan percepatan produksi di perusahaan-perusahaan Inggris, melainkan juga upaya pemetaan politik lokal oleh Inggris untuk menghindari sentiment-sentiment.komw1itas Melayu yang sudah menyatu dengan tradisi pertanian. Demikian juga etnis India, sengaja. di datangkan untuk ha! yang sarna, bahwa jika elnis Melayu dipaksakan untuk menjadi buruh pubrik maupun perkebunan, akan mempercepat kesadaran mereka untuk menuntut hak dan pergerakan menuju kemerdekaan dan itu berarti mengancam kekuasaan Kolonial. Kolonia! Inggris menilai dengan terlibatnya etnis Melayu dalam kegiatan bisnis akan mempennudah mereka ~ntuk mengatur massa. 14 Maka dengan strategi Kolonia! Inggris, para sultan yang memiliki kgitimasi kekuasaan mcngakar di rakyat Malayu, tetap dipertahankan sebagai klaim simbolik kebesaran Melayu, namun pada saat yang sama mereka adalah boncka-boneka yang hanya dijadikan kenderaan politik untuk mempermudah dukungan dari etnis Melayu dalam program Kolonia! tennasuk penarikan pajak.
14
Hadi, Stratigi Pemhangunan Mahathir & Seoharto: Politik Jndustrialisasi dan Model Jepang di Malaysia dan Indonesia, h. 86
26
Komunitas Melayu sendiri hampir tidak ada pengecualian, kecuali semuanya adalah menganut agama Islam yang be.raliran sunni. Etnis Cina hampir . semuanya adalah penganut Kristen bawaan Inggris, sementara India tetap dengan agama bawaan mereka, Hindu. Kenyataan etnis yang begitu jelas dengan kepercayaan yang jelas berbeda pula, maka Malaysia adalah multirasial sekaligus multi religious. Dengan demikian ly!alaysia, sebagaimana dijelaskan di atas merupakan fenomena etnis yang sepanjang sejarah kebangsaan Malaysia selalu mewarnai dinamika politiknya. Agama dalam titik tertentu nampak lebih kecil perannya sebagai sebuah instrument politik bila di bandingkan besarnya pengaruh etnis.
C. Sistem Pemerintahan Dan Perkembangan Politik Malaysia
Secara politik, Malaysia adalah sebuah negara yang berbentuk monarki konstitusional, yaitu sebuah negara kerajaan yang dibatasi oleh konstitusi atau undang-undang. 15 Artinya bahwa raja yang berkuasa tidak bersifat mutlak atau absolut karena seorang raja lebih bersifat sebagai simbol negara, urusan -pemerintahan dijalankan oleh Perdana Menteri yang secarn resmi dilantik oleh Yang di-Pertuan Agong dan biasanya Perdana Menteri merupakan pimpinan partai politik yang berkuasa dalam parlemen atau yang menang dalam Pernilihan Umurn. Sejak kemerdekaannya tahun 1957, semua Perdana l\1enteri berasal dari
"Soehino, 1/11111 Negara, cet. VJ, (Yogyakarta: Liberty, 2004), h. 173
27
or?ng Melayu yang semuanya beragama Islam yaitu chri partai UMNO partai terbesar sejak pemilu 1969 hingga sekarang. Dalam kontek kenegaraan, Malaysia memiliki seorang Raja yang dipertuan Agong. Dia adalah Raja yang secara dipilih oleh sidang Yang di-Pertuan Negeri dan memegangjabatan selama lima tahun. 16 Dalam kontek pemerintahan, Malaysia memiliki seorang Perdana Menteri yang naik secara otometis jika paruLi yang diperjuangkannya memenangkan mayoritas kursi di parlemen dalam pemilu yang diadakan lima tahun sekali. Untuk menjalankan roda pemerintahan Perdana Menteri dibantu ol.1'h Kabinet yang telah terpilih sebagai anggota parlemen. Pemerintahan eksekutif Ji tingkat negara bagian dipimpin
ol~h
seorang Menteri Besar yang juga pemenang dari
partai yang turut berkompetisi dalam Pemilihan Umum. Baik Perdana Menteri yang menjadi eksekutif federal maupun Menteri Besar, keduanya haruslah orang yang sah sebagai anggota parlemen. Dalam kontek parlemen federal, Malaysia memiliki dua dewan: pertama, Dewan Rakyat (parlemen federal) yang merupakan hasil peralihan langsung melalui Pemilihan Umum di seluruh pemerintah federal. Kedua, Dewan Negara ".
yang ditunjuk oleh Perdana Menteri dan sang Raja Yang di-Pei:tuan Agong. Untuk setiap negara bagian memiliki dewan yang disebut dengan Dewan Undangan Negeri. Undang-undang yang diajukan oleh Perdana Menteri akan
16
Drs. AW. Widjaja.Tiiijauan U11da11g-U11dang Dasar lndonesia, Malaysia, Singapura. Konstitusi Perba11di11ga11, h. 87
llr- .
r~:'A;.;. UIN SY.JIJ-ilD JAAAJllTA ----~~-·
·-·
menjadi undang-undang nagara jika parlemen telah mengesahkannya. Namun persetujuan parlemen belum sempurna jika belum disahkan oleh sang Raja Yang di-pertuan Agung tersebut. Pergantian kekuasaan di Malaysia adalah lima tahun sekali, dengan digelarnya Pemilu Rayn (di Malaysia disebut "Pilihan Raya") di setiap negara bagian dan kemudian Ji tingkat pemerintahan federal atau dalam istilah Malaysia dengan sebutan "pemeiintahan persekutuan". Adapun
perkembangan
politik
Malaysia
bisa
dijelaskan
hanya
menggunakan dua pendekatan: Islam dan etnisitas. Islam bagaimanapun merupakan instrument dasar yang hampir mewarnai seluruh perjalanan sejarah Malaysia, terutama ditahun-tahun 1970-an saat Gerakan Dakwah yang disebut revivalisme muncul di Malaysia. Demikian Islam, ;-tnisitas jauh lebih lama telah menjadi instrument politik di Malaysia. Proses terbentuknya federation of Malaya diawali dengan penolakan orang Melayu terhadap rancangan Malayan Union. 17 Mereka tidak berpuas hati karena pelaksaan Malayan Union akan menyebabkan sultan-sultan Melayu kehilangan kuasa politik di negarinya sen"d.id._ Sultan-sultan hanya diberi kuasa mengendalikan ha! agama Islam dan perkara-perkara yang berkaitan dengan adat istiadat Melayu. 18 Dan akhimya lahirlah federation of Malaya adalah karena peran etnisitas selalu menjacli lanclasan gerakan instrument politik.
17
melindun~i 1
Didirikan selepas perang dunia kedua oleh kolonial British. Tujuan utama adalah untuk kepentingan British di Tanah Melayu Yew Chee Wai, Sejarah Malaysia, h. 175
29
Ketegangan etnisitas dalam kontek politik bisa ditemukan dalam rumusan konstitusional Malaysia terkait denga11 posisi setiap etnis di Malaysia. Etnis Melayu yang mengklaim pewaris Tanah Melayu merupakan komunitas yang memiliki posisi istimewa dalam struktur politik. Sementara etnis Cina dan India yang oleh Inggris di dedikasikan sebagai pengendali ekonomi menjadi pemegang modal di Malaysia terutama di masa-masa transisi paksa kepergian kolonial. Namun dalam perjalanannya kelompok etnis Cina menuntut hak yang sama dengan etnis Melayu dalam
akse~;
kekusaan politik. Demikian dengan etnis
Melayu meni!ai bahwa komunitas Melayu harus menjadi pengendali atau setidaknya terlibat aktif dalam kegiatan ekonomi negara. Ketegangan tersebut menjadi peristiwa bersejarah bagi Malaysia yang disebut dengan kebangunan ekonomi Melayu. Kebangunan ekonomi etnis Melayu di mulai dengan di lahirkannya kebijakan baru dimasa pemerintahan Tunku Abdul Razak pada 1971 dua tahun setelah kerusushan etnis (13 mei 1969). Dengan kebijakan baru tersebut
The New
Economic Polic/ 9 etnis Melayu
mendapat prioritas
dalam
pembangunan ekonomi Malaysia dimana Tunku 'Abdul Razak mencanangkan kepemilikan saham etnis Melayu sebesar 30% dari seluruh saham yang berada di Malaysia. Kebijakan tersebut berlanjut sampai di masa pemerintahan Mahathir pada tahun 80-an yang mencanangkan bahwa Malaysia harus meqjadi Negara Industri 19
Suatu rancangan menyangkut hak-hak istimewa, kuoto, serta subsudi untuk meningkatkan ekonomi clan pencliclikan demi keseimbangan antara komunitas Melayu clan komunitas yang lain, meskipun fokus utarna program itu aclalah pembangunan ekonomi Melayu
30
berat di tahun 2020 (wawasan 2020). Bahkan Mahathir adalah orang yang paling jelas klaim etnisitasnya saat menjabat Perdana Menteri pada tahun 80-an. Dengan semangat etnis yang bergelora, Mahathir melanjutkan program pendahulunya (Tunku Abdul Razak) untuk memperbaiki kondisi ekonomi etnis Melayu. Dalam pendekatan Islam, dinamika politik Malaysia hanya mungkin di jelaskan oleh kekuatan dua partai berpengaruh: Malay's National Organitation (UMNO) dan partai Islam se-Malaysia (PAS). Keberadaan UMNO yang berdiri pada tahun 1946 sebagai suara komunitas. etnis Melayu merupakan fakta akan kentalnya semangat etnis. Namun seiring waktu UMNO mengalami perpecahar. pada tahun 1951. PAS yang merupakan sayap UMNO dalam soal keagamaan akhirnya dengan berbagai alasan memisahkan diri dan membentuk sebuah partai politik tersendiri dengan Islam sebagai instrument dasarnya. Ketegangan kelompok Islam di mulai dengan kelahiran dua simbol partai tersebut. Pertarungan ditingkat konstitusional di mulai pada saat pemilu 1955 dibawah
pemerintahanfederation ofMalaya kolonial Inggris. Dengan kemenangan mutlak koalisi aliansi yang tergabung di dalamnya (UlvfNO, MCA, MIC), dengan sendirinya PAS menjadi partai oposisi sampai menjelang hari kemerdekaan sesuai perjanjian koalisi aliansi dengan pihak Inggris pada 1957, PAS dan UMNO terns berada dalam posisi berseberangan instrnment dasarnya. "
.
Pertarungan PAS dan UMNO semakin menarik, ha! itu karena keduanya mengandalkan konstitusi Islam. Dengan mengklaim sebagai saluran politik etnis Melayu, keduanya selal u berebut massa dalam memperoleh dukungan. Kerusuhan
32
bagian Kelantan yang sebelumnya menjadi basis partainya.
21
Keterlibatan PAS
dalam pemerintah tidak semata-mata kebijakan pemerintah Tunku Abdul Razak untuk memulai pembangunan Malaysia dibawah satu kekuatan Front National, .·
-,
namun lebih dari itu adalah upaya Tunku Abdul Razak sebagai presiden UMNO untuk mengurangi ketegangan permusuhan PAS dan UMNO yang memanas sejak 1964 saat kantong politik terbesar PAS di Negeri Terengganu diambil alih oleh UMNO dan berlanjut pada sebuah klaim-klaim teologis antara konstitution PAS dan UMNO. Memasuki era 80-an sejak kemelut teologis di dalam PAS terjadi, adalah perubahan paradigma partai, PAS tampil sebagai partai yang mencoba mentransformasikan Islam ke dalam sebuah negara. Jika fenomena PAS 60-70-an terwarnai oleh klaim-klaim teologis berhadapan dengan UMNO yang dinilai mengkhianati etnis Melayu, pada tahun 80-an PAS memberi tafsiran baru akan peran partai, dimana PAS menilai bahwa untuk mencapai target tegaknya Negara Islam mesti harus terbuka terhadap kelompok manapun. Perubahan tersebut tentu berhadapan dengan realitas etnis yang begitu kuat di Malaysia. Akhirnya moment tersebut di manfaatkan UMNO untuk balik menyerang· dengan menuduh bahwa PAS hendak mentransfonnasikan revolusi Iran. Dengan demikian UMNO dibawah kepimpinana Mahathir mengambil kesempatan untuk terus melakukan perubahan paracligma nasionalisme etnisnya 21
Mutalib, Islam dan Etnisitas, Perspektip Polilik Melayu, h. 157
33
yang dibungkus dengan semangat Islam tanpa harus memfonnalkannya menjadi sebuah undang-undang Negara. Politik kooptasi pun dilakukan Mahathir untuk melunakkan kelompok-kelompok Islam. Mahathir berhasil merangkul Anwar Ibrahim yang dikenal sebagai pemimpin kelompok muda Islam ABIM (Angkatan Belia Islam Malaysia). ABIM oleh Mahathir dianggap sebagai ancaman mengingat pengaruhnya yang besar di kalangan mahasiswa Islam di Malaysia. Tindakan Mahathir ini temyata efektif meredam kegiatan ABIM yang kemudian merudup. Tidak berhenti sampai di sana, Mahathir juga memberikan fasilitas jalan to! kepada Anwar IQrahim untuk menduduki posisi penting dalam UMNO dan pemerintahan Mahathir, meskipun kemudian Anwar Ibrahim dijatuhkan sendiri
oleh
kedudukannya.
Mahathir saat ia melihat Anwar menjadi Terakhir,
Mahathir
mengeluarkan
ancaman
propaganda
bagi
barunya
i:nenggegarkan, bahwa Malaysia adalah Negara Islam. 22 Maka di awal kepemimpinan Mahathir dibantu oleh kepiawaian Anwar Ibrahim sebagai mantan aktivis Islam (ABIM). UMNO memformulasikan Islam dalam setiap program pemerintah. Justeru dengan langkah inilah UMNO akhimya bisa mengembalikan suara etnis Melayu Muslim yang sudah terpengaruh oleh PAS.Tampilnya Mahathir dengan formula Islam yang dikembangkannya semakin memperkuat UMNO sebagai satu-satunya partai yang tepat untuk Muslim Melayu.
22
Wisnu Sudibjo, Malaysia: Karban Politik Adu-Domba dan Jmperia/ism Baral
BAnm BIOGRAFI ANl.VAR IBRAHIM
A. Latar Belakang Sosial Dan l'endidikan Anwar Bukit Mertajam, sebuah kota yang berada di wilayah Utara Malaysia tempat dimana Anwar Ibrahim di lahirkan pada tahum 1947 dari keluarga kota yang tergolong kelas menengah 1• Anwar kecil berada dalam lingkungan keluarga berada dan terdidik. Bapaknya yang aktivis partai United Malay's National
Organization (UMNO), memilih memasukkan Anwar di sekolah sekuler (sekolah y'.!i.g memadukan kurikulum tradisional dan modern), walaupun di sekitar kampong halamannya banyak dan hampir sekolah-sekolah keagamaan tradisional. Namun begitu Anwar bukan bererti meninggalkan pendidikan agama sama sekali. Seriabis sekolah pagi, Anwar mengikuti pendidikan agamanya di siang hari. Pada tahun 1960 saat usianya menginjak 14 tahun. Anwar masuk jenjang pendidikan menengah di sebuah sekolah bergengsi, Malay College Kuala Kangsar, hasil peberian Inggris yang diperuntukkan bagi pendidikan anak-anak para penguasa Melayu. Dalam pendidikan menengah tersebut Anwar selesai pada tahun
1966.
Dimasa-masa
itulah
Anwar
muda
sudah
menampakkan
kemampuannya sebagai seorang figur pemimpin yang kelak menjadi obsesinya.
1
Esposito, Toko Kunci Gerakan Jslam Kontemporer. h. 225
'
35
Terbukti misalnya, Anwar turut memenangkan berbagai model perlombaan debat yang diadakan antara sekolall Memasuki usia dewasanya, Anwar masuk sebuah perguruan tinggi di Universitas Malaya, sebuah Universitas yang memiliki identitas kultural Melayu. Anwar mengambil spesifikasi studi bahasa Melayu dan selesai pada tahun 1971, tapat usianya menginjak 26 tahun. Pada masa aktif menjadi mahasiswa inilah Anwar memulai melibatkan dirinya dalam berbagai aktivitas kemahasiswaan, terlebih menyangkut isu etnis Melayu. Malah dua organisasi yang memiliki konsentrasi membangun kesadaran etnis Melayu di pegangnya p
2 3
Esposito, Tokoh Kunci Gerakon lslam Kontemporer, h. 225 Ibid, h. 225
36
1983. Namun demikian Anwar tidak lantas meninggalkan tradisi membaca, terbukti ia mampu melahirkan ide-ide cemerlang terkait dengan isu-isu aktual baik menyangkut Islam maupun sosio-kultural. Semua itu digapainya lewat persentuhannya dengan para pemikir jenius pada masanya, semacam Isma'il alFarugi, Hasan al-Banna, Abul'ala al-Maududi, bahkan dia adalah tokoh muda Muslim pertama yang mengunjungi Iran paling awal pasca revolusi 1979. Hasil dari
persentuhannya
dengan
para
pemikir
tersebut,
dan
kemampuan
intelektualnya, walaupun tidak digapai dalam mang fonnal akademis, bisa mengantarkannya menjadi utusan penasihat Islam bagian Asia tenggara di PBB untuk kepemudaan. 4
B. Perjalanan Karier Politik Anwar Ibrahim Di dunia internasional, baik dalam dunia politik, intelek'tual, bisnis, ekonomi, budaya maupun pergerakan bernuansa ke.rakyatan, nama Anwar Ibrahim tidak asing lagi. Tokoh kebangkit.m Asia (Asia Renaissance) ini begitu popular. Dia begitu disegani dan dicintai dunia Timur dan Barat, oleh kalangan Muslim maupun non-Muslim, oleh kalangan cendekiawan Barat maupun fundamentalis Muslim, karena beliau adalah tokoh multidimensional yang gigih memperjuangkan dialog dan keterbukaan serta menjadi pembela kaurn tertintindas yang dizalimi penguasa ataupun Negara maju.
4
Esposito, Toko Kunci Gerakan Islam Kontemporer, h. 228
37
Di samping itu beliau adalab presiden beberapa institusi cendekiawan internasional seperti Universitas !slam Antarabangsa (IIUM), Universitas terbaik dan termodern masa kini dan lnstitut Pemikiran Antarabangsa (IST AC) maupun Institut Kajian Dasar yang menjadi pemrakarsa dialog antarperadaban maupun agama. Anwar adalah pelopor penerapan sistem ekonomi dan perbankan ... ,
berbasiskan pembagian hasil yang sang:1t popular saat ini. Bahkitn ·beliau sering dijadikan model sebuah pemimpin Islam masa akan datang yang fundamentalis, demokrat. 5 Tahun 1969 merupakan pelajaran berharga bagi Anwar muda, semangat etnisnya yanr 1;1enggelora menemukan persoalan bare bagi etnis Cina dan Melayu. Di tahun yang sama, secara formal Anwar kemudian membangun agenda perj uangan secara lebih birokratis-administratif dengan mendirikan sebuah organisasi permanent pemuda Islam. Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM). Namun baru di rasmikan dan diakui keberadaannya oleh pemerintah dua tahun kemudian 1971. 6 Dengan menepati posisi sekretaris jenderal saat pertama kali terbentuknya ABIM. Anwar tampil sebagai teoritisi dan perumus paradigma gerakan ABIM. Baru dua tahun kemudia 1974, Anwar tampil penuh sebagai pemimpin ABIM dan sekaligus mewarnai pergerakan Malaysia sekaligus perkembangan Pemikiran Islam secara keseluruhan. Orientasi ABIM yang begitu kental dengan semangat 'Akar Pertembungan Anwar dan Mahathir." Data diakses pada 2 Mei 2009. Dari http :/members. tripod.com/Reformasi _kita/tentang.html 6 Mutalib, Islam dan Etnisitas. Perspektip Politik Me/ayu, h. I 05.
38
Dakwah Islam, tidak jarang mengantar Anwar pada identifikasi fundamentalis Islam kharismatis. 7 Selama itulah ABIM, bahkan sampai ketika Anwar terlibat dalam pemerintahan selalu identik dengan Anwar, kerana hampir akselarasi dan kerjakerja ABIM tidak terlepas dari representasi pendangan-pandangan Anwar, baik terkait dengan pendefinisian pembaharuan Islam atau yang lebih familiar untuk saat itu Dakwah Islam. 8 Seiring keterlibatannya dalam kasuc. Baling, Anwar tertahan dua tahun (1974-1976). Paska keluar penjara Anwar terus melanjutkan kepemimpinan .·
.,.
ABIM hingga ia masuk struktur pemerintah pada tahun 1981. Sekitaitahun 70~an sampai awal80 Anwar banyak menepati posisi-posisi penting dalam setiap struktur organisasi, terlebih yang menyangkut kepemudaan dan Islam. Tahun 1972, Anwar menjabat pemimpin Dewan Pemuda Malaysia, 1973-1974 anggota kelompok penasehat PBB tentang pemuda, wakil Dewan Pemuda Muslim dunia untuk Asia tenggara 1976-1982 dan menjadi bagian dari pendiri International Institute OfIslamic Thought (IIIT). Dalam wilayah akademis Anwar adalah rektor
. U niversitas Islam International yang merupakan hasil prakarsanya. 9 Dalam wilayah pemerintahan, Anwar pertama kali terlibat pada tahun 1981 sebagai deputi menteri di !cantor Perdana Menteri. Namun kharismanya yang luar biasa, Anwar memenangkan sayap 7
pemu~a
UMNO pada tahun 1983
Esposito, Toko Kunci Gerakan Islam Kontemporer, h. 223 Kuntowijoyo, Paradigma Islam: Jnterpertasi Untuk Aksi, h. 64 9 Esposito, Tokoh Kunci Gerakan Islam Kontemporer, h. 235 8
39
yang secara otomatis membawa Anwar Ibrahim pada jabatan
ti~a
w_akil presiden
UMNO yang mengantar Anwar menjadi Menteri Pemuda, Menteri Olahraga dan Menteri Kebudayaan. Pada tahun 1984-1986 Anwar menjabat sebagai menteri partanian dan tahun 1986-1991 Anwar menjadi Menteri Pendidikan. pada tahun 1991-1993 Anwar menjabat Menteri Keuangan dan pada tahun 1993-1995 Anwar menjabat deputi Perdana Menteri sekaligus menteri keuangan sampai pada tahun 1998 saat Anwar diberhentikan dari semua jabatan pemerintah oleh Mahathir Mohamad. 10
C. Geopolitik Malaysia di Masa Anwar Ibrahim Tahun 1947, dimana Anwar dilahirkan, merupakan tahun-tahun dimana Kolonia! Inggris sedang membangun kem';>ali kekuasaannya setelah Iima tahun (1941-1945) di singkirkan oleh Jepang. Di tahun tersebut geopolitik adalah di warnai oleh sebuah pemerintahan Malayan Union yang ada di bawah satu pemerintahan atas Sembilan Negara bagian. Kenyataan itu dinilai sebagai ancaman bagi runtuhnya supennasi kesultanan Melayu, dan ketidakjelasan identitas Melayu dimana dengan mudah siapapun menerima kewarganegaraan tanpa melihat backgeround ras asalnya. Puncak protes atas skema Malayan Union buatan Inggris melahirkan sebuah gerakan semangat etnis yang direpresentasikan pada sebuah organisasi politik. United Malay's National Organization (UMNO)
'°
Wikipcdia Indonesia" Anwar Ibrahim". Data diakses pada 4 Dis 2008. Dari http:/id wikipdia.org/wiki.Anwar Ibrahim
40
pada tahun 1946. Dengan di pimpin oleh Dato' Orn1 bin Ja'far, meteri besar asal Negara bagian Johor. UMNO bergerak menuntut kembali supermasi kesultanan Melayu dan menyangkal bahwa siapapun etnis non-Melayu adalah pendatang. Kenyataan
tersebut
membuka
mata
para
penguasa
Kolonia!
Inggris
menginstruksikan di bentuknya sebuah panita kerja (panja) untuk menyusun sebuah draft kontitusi baru bagi Malayan Union. Maka hasil kerja paaja tersebut adalah lahirnya sebuah konsep Federation Of Malaya pada 1948. Panja tersebut berkomposisi enam orang, dua orang dari UMNO dan empat orang dari kesultanan Melayu. T·''ltu saja, hasil kerja tersebut sangat bias etnis dimana perwakilan etnis non-Mclayu tidak ada yang terlibat. Ketidak terlibatan tersebut melahirkan
sikap
keberatan
bagi
etnis
non-Mel.ayu
yang
akhimya
direpresentasikan oleh sebuah organirnsi All-Malaya Council Of Joint Action (AMCJA). Bahkan keberatan juga data
11
Hadi, Strategi Pe111ba11g1111a11 Mahathir & Soeharto . .Politik J11dustrialisasi dan Model Jepang di Malaysia dan !11do11esia, h. 92
sultan Melayu kembali pada posisi khusus bagi etnis Melayu dan secara keselurnhan dalam sistem politik Federation of Malaya. Kenyataan tersebut tidak menghentikan gerakan protes atas hasil panja, kelompok etnis non-Melayu baik Cina dan India bahkan Melayu sendiri yang anti kompromi terns melakukan gerakan gerilanya yang akhirnya melahirkan sebuah kebijakan keadaan darurat dan secara otomatis mereka yang tergabung dalam Malayan Chinese Association (MCA). PKMM dan Malayan Indian congress (MIC) terperangkap dalam undang-undang darurat tersebut. 12 Dengan
menyadari
kokohnya
dominasi
UMNO
dalam
format
p,!merintahan Federation of Malaya, akhirnya baik MCA dan MIC menjadi mitra aliansi UMNO pada tahun 1952. Menyambut pemilu 1955 yang pertama kalinya. Koalisi aliansi, UMNO, MCA dan MIC menjadi pemenang mutlak, dengan perolehan kerusi 51 dari jumlah kursi 52 yang di perebutkan. 13 Pemerintah aliansi yang diketuai Dato' Hussein Onn bin Ja'far terns bergerak melakukan negosiasi untuk memperoleh kemerdekaan penuh dari Kolonia! Inggris. Dengan kerja keras p<:merintah aliansi, akhirnya pada tahun 31 agustus 1957 Federation of Malaya mendapat keir1erdekaannya dengan Tunku Abdul Rahman sebagai Perdana Menteri menggantikan posisi Dato'Hussein Onn bin Ja'far di puncak kepimpinan UMNI).
12
Hadi, Strategi Pemba11g1111a11 Mahathir & Seoharto. Politik lndustrialisasl dan Model Jepang di Malaysia dan Indonesia, h. 93. 13 Ibid, h. 94.
42
Era Tunku Abdul Rahman kurang lebih selama 12 tahun (1957-1969). Di masa Tunku Abdul Rahman, geopolitik Malaysia diwarnai oleh bagaimana kekuatan etnis Melayu menekan pemerintah untuk mendapat akses ekonomi dalam pembangunan Malaysia. Walaupun secara politis etnis Melayu mendapat posisi khusus, namun kenyataan ekonomi komunitas Melayu yang memprihatikan mt'mbuat sebagian besar etnis Melayu merasa. terpinggirkan dari proses pembangunan Malaysia. Maka berbagai tuntutan dan gerakan mahasiswa Melayu yang lahir di tahun 60-an sampai akhir tahun 70-an, walau dalam beberapa ha! terkadang membawa isu-isu Islam, pada akhirnya hanyalah kepanjangan dari keharusan mendapat keadilan ekonomi yang di dominasi etnis Cina. Sebaliknya, bagi gerakan etnis Cina, walaupun secara ekonomis mendapat kesempatan dan hampir semua proyek pembangunan berada di hawah kendalinya, namun lemah dalam negosiasi politik. Oleh kerananya berbagai gerakan yang muncul dari etnis Cina adalah menuntut keadilan dalam akses politik. Kelompok etnis Cina yang vocal menyuarakan hal ini adalah partai oposisi berbagai etnis Cina. Democratic action party (DAP). 14 Konflik dari dua kubu kepentirigan tersebut akhimya memuncak dengan pecahnya kerusuhan etnis pada 13 mei 1969. Peristiwa 1969 menjadi pelajaran besar bagi pemerintah berikutnya. Tunku Abdul Razak yang menggantikan Tunku Abdul Rahman menangkap persoalan tersebut. Maka dengan fonnula barunya,
14
Hadi, Strategi Pembangunan Mahathir & Soeharto: Politik Industrialisasi dan Model Jepang di Malaysia da11 !11do11esia, h. I 02
43
Tunku Abdul Razak merumuskan sebuah kebijakan ekonomi yang memberi prioritas bagi perbaikan ekonomi etnis Melayu. Hal itu juga merupakan pemenuhan atas tuntutan sayap muda UMNO yang di wakili Dr,Mahathir.
The NeH1 Economic Policy menjadi dasar hukum ekonomi politik Malaysia di bawah pemerintahan Tunku Abdul Razak untuk mengangkat kondisi ekonomi etnis Melayu ke arah yang lebih baik. Demikian dalam ha! ekonomi, Tunku juga menginstruksikan kepada para aktivis untuk mengurangi aksi-aksi politik yang akan m1"mpengaruhi stabilitas keamanan dan akhirnya mengganggu I
proses pembangunan yang dicanangkan. Namun instruksi tersebut ternyda tidak di iringi oleh perbaikan segera kondisi ekonomi yang di agendakan. Justru !crisis yang terjadi di beberapa Negara bagian menimpa para petani. Kenyataan penderitaan ekonomi etnis Melayu di Baling menghentakkan berbagai elemen mahasiswa untuk melakukan protes terhadap kebijakan yang di ambil pemerintah. Angkatan belia Islam Malaysia (ABIM) di bawah kepemimpinan Anwar Ibrahim melakukan gerakan massa turun ke jalan dan mem!f1tut pemerintah untuk segera mengatasi persoalan Baling. Namun pemerintah justeru mengklaim bahwa geralcan clemonstran adalah pengacau. Di bawah undang-undang darurat, Internal Securizv Act (ISA), Ttmku Abdul Razak menginstruksikan untuk melakukan penangkapan terhadap siapa saja yang terlibat dalam gerakan demonstran tersebut. Segeralah te1jadi penangkapan besar-besaran terhadap alcsi-alcsi politik yang acla, Anwar Ibrahim
44
yang tergabung dalam gerakan tersebut turut terseret ke penjara dan mendekam selama dua tahun (1974-1976).
15
Dengan menekan setiap aksi dan gerakan politik yang ada, Tunku Abdul Razak
terus
melakukan
pembangunan
ekonomi,
termasuk
mendirikan
PETRONAS di Kuala Lumpur sebagai pusat perusahaan minyak di Malaysia. Seiring kondisi kesehatannya memburuk dan akhimya meninggal di tahun 1976, maka dengan sendirinya Tunku Abdul Razak diganti oleh Dato' Hussein Onn. Dato' Hussein Onn terus melanjutkan program yang sudah dicanagkan oleh Tunku Ahdul Razak. Namun seiring krisis kesehatan yang menimpanya, Dato' Hussein Onn Iagi-Iagi tidak bisa melanjutkan kepemimpinannya clan akhimya tampuk Perdana Menteri pindah ke Mahathir pada 1981. Sambil me11unggu masa pemilihan umum pada 1983, Mahathir terns melakukan konsolidasi politik baik di tubuh UMNO maupun berhadapan dengan PAS sebagai partai oposisi yag cukup berpengaruh. Strategi Mahathir di masa pejabat sementaranya adalah mengajak berbagai kelompok gerakan yang di nilai potensial akan menjadi kekuatan lawan politiknya. Dengan segera Mahathir rneminta Anwar Ibrahimm presiden ABIM untulc bergabung di pemerintahan. Melihat program-program politik Mahatrur yang berpihak pada Melayu dan Islam, Anwar dengan terbuka bersedia bergabung. 16
" Esposito, Toko Kunci Gerakan Islam Kontemporer. h. 227 Mohd Sayuti Omar, Sumpah da11 A irmala .Rejormis Ba11gsa. h. v
16
45
Ketika kongres sayap pemuda UMNO, Anwar akhimya terpilih sebagai presidennya, dan sekaligus Anwar dalam penyusunan kabinet baru Mahathir 1983. Anwar menduduki Menteri Pemuda, olahraga dan kebudayaan. Dengan fonnat barunya Mahathir terus menggalang kekuatan ·diikuti dengan berbagai program-program yang mencirikan sebagai keberpihakannya terhadap Islam. Maka berbagai institusi Islam didirikan . Universitas Islam International (UII) dan bank Islam di bawah kebijakan Anwar Ibrahim didirikan pada tahun 1983. Di bidang pembangunan ekonomi dan industri Mahathir mencanangkan sebuah agenda besar yaitu bagaimana menjadikan Malaysia sebagaTifogara industri berat pada 2020. Bahkan dalmn politik luar negeri, Mahathir muncul sef>agai kekuatan baru yang gencar menyuarakan protes d.an kutukan terhadap apa yang menimpa umat Islam. Beberapa konferensi Islam Intemasional terselenggara di Malaysia, termasuk keberanian Mahathir mengutuk tindakan Israel menyerang Palestina di saat dunia Islam lainnya tak bersuara. Kebijakan luar negeri Mahathir yang dinilai berani semakin memperkuat posisi politik dalam negerinya terutama di saat isu-isu terciptanya Negara Islam di suarakan oleh partai oposisinya PAS. 17 Dengan keberhasilan tersebut, Mahathir semakin kuat sebagai Perdana Menteri. Bahkan Mahathir bertahan selanm empat periode kepemimpinan (19831986. 1986-1993. 1993-19.98. 1998-2003) di tambah dua tahun masa pejabat p~ngganti
di
awa!
kepemimpinannya
(1981-1983).
Dengan
22
tahun
kepemimpinan Mahathir itulah Malaysia mengalami perubahan besar, terutama di 17
Mutalib, !slam dan Emisitas: Perspektip Po/ilikMe/ayu, h. 186-187 "
.
46
·bidang ekonomi. Namun per!u di catat bahwa terdapat sebuah peristiwa yang tidak kalah menariknya dengan peristiwa gebrakan perubahan konstitusi. Krisis ekonomi yang melanda Malaysia pada 1997 dan hampir Negara-negara Asia secara keseluruhan, turut menarik Malaysia kepada krisis po!itik yang melahirkan gerakan reformasi (1998-1999). Dengan munculnya konfrontasi politik antara Anwar Ibrahim dan Mahathir Mohamad pada tahun itu juga menandai bagaimana wacana demokratisasi di munculkan dengan Anwar sebagai ikonya.
D. Anwar Ibrahim dan Pembaharuan Islam di !vfalaysia
Anwar Ibrahim adalah sosok ':eorang tokoh pemimpin, intelektual dan politisi Muslim energik, dinamis dan kharismatis serta memiliki visi cemerlang. Gaya kepemimpinananya penuh nuansa kerakyatan, demokratis, anti- KKN serta keterbukaan sehingga menjadi simbol tokoh muda yang progresif Untuk melanjutkan komitmennya pada rakyat miskin, Anwar rela dipenjara. Gaya kepemimpinan khas inilah yang menjadikan Anwar sebagai pemimpin nasional maupun gerakan Islam terkemuka di Malaysia sebagai Presiden Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) maupun tokoh pemimpin nasional dalam Majlis Belia Malaysia (JvffiM). Dalam usianya yang relative muda dia telah menjadi tokoh Muslim intemasional dan organisasi pemuda .'
.,.
intemasional lainnya. Itulah sebabnya Mahathir Mohamad pada' · tahun 82-an mulai mendekati Anwar dan mengajaknya bergabung dengan UMNO. Kesamaan
47
visi dalam membela orang melayu-Islam telah menjadikan kedua tokoh ini makin dekat dan akhirnya menjadi satu tim dalam UMNO. 18 Untuk melihat bagaimana sepak terajang dan peran besar Anwar terhadap proses pembaharuan Islam di Malaysia, bisa dipahami lewat konflik panjang antara partai United Malay's National Organization (UivfNO) dan partai Islam seMalaysia (PAS). Islam dalam konteks Malaysia akan sangat sulit dijelaskanjika harus dipisahkan dari peran etnis Melayu itu sendiri, namun demikian dalam titik tertentu penegasan antara keduanya harus tetap dilakukan. Karena Islam jelas memiliki kerangka -'.stem yang sangat berbeda etnlsitas Melayu. Dalam konteks itulah bagaimana kemudian merumuskan model Islam yang di satu sisi tetap komit dengan pesan Universalnya, namun disaat yang sama bagaimana etnisitas juga harus berjalan sebagai bagian tak terpisah dari kehidupan masyarakat Melayu. Mungkin terasa jauh kenapa harus berangkat dari konflik PAS dan UMNO. Namun, bagaimana posisi Anwar Ibrahim akan nampak lebih terbaca setelah memahami UMNO dan PAS sebagai partai politik yang mereprensikan etnis Melayu di satu sisi dan Islam disisi yang lain. Pembacaan Anwar yang dimaksud dalam konflik UMNO dan PAS adalah karena sejatinya Anwar tidak .·
.,
pernah mendedikasikan diri pada UMNO dan PAS, meskipun· Anwar sendiri pernah menjadi bagian dari keduanya.
"Akar Pe11c11ta11ga11 Anwar dan Mahathir," data diakses pada 4 Dis 2008. Dari http://members.tripod.com/Reformasi_Kita/Tentang.html
48
Sebagai kelanjutan dari kerangka umun konsepnya terhadap gerakan dakwah, grand idea Anwar Ibrahim dalam kontek pembaharuan Islam di Malaysia, terfokus pada empat dasar Pemikiran: pertama, konsep tentang Negara Islam. Kedua, masyarakat pluralis. Ketiga, peran perempuan dan keempat, sistem ekonomi Islam.
Negara Islam, sebagaimana dipahami banyak cendekia Muslim adalah sebuah tatanan politik yang mereferensikan setiap perangkat operasionalnya pada kaidah-kaidah Islam. Di Malaysia yang memiliki kecenderungan pemahaman bahwa Negara Islam harus di legalkan dalam bentuk undang-undang hukum, adalah gagasan yang di usung oleh PAS. PAS mendesak pemerintah bahwa untuk penegakan syariat Islam haruslah di bentuk sebuah Negara Islam. 19 Bebeda dengan paradigm PAS. Anwar Ibrahim menempatkan Islam tidak selalu hitam diatas putih. Penegakan Syariat Islam atau Negara Islam hanya di mungkinkan jika umat ter-Islam terlebih dahulu secara bertahap, berjenjang dan progressif, dan itu harus berangkat dari pemahaman yang benar. Di samping itu, Anwar menilai bahwa yang terpenting dan sangat mendesak adalah bagaimana mensejahterakan umat Islam itu
sendiri~ setelah secara. d<'o~oini terpenuhi
disanalah kelayakan melaksanakan hukum Islam bisa di mungkinkan. "Pertama kita harus memiliki masyarakat ekonomi yang benar-benar adil. Kemudian kita bisa menerapkan hukum Islam. Saya tidak melihat itu dalam waktu dekat, jika masyarakat itu bisa diwujudkan, saya tidak akan mengesampingkan potong tangan. 20 19 '
0
Hussin, Islam dan Etuisitas per;pek1ip Po!ilik Me/ayu, h. 166 Esposito, Tokoh Kuuci Gerakau Islam Ko11te111porer, h. 237
49
Pada dasarnya Anwar Ibrahim tidak menolak penerapan syariat Islam dan pelaksanaan hukumnya, namun Anwar menilai, prinsip dasar penegakan hukum adalah keadilan. Persoalannya Anwar masih melihat bahwa keadilan ekonomi di negaranya belum dipenuhi, sehingga Anwar menilai penerapan hukum Islam potong tangan dalam kondisi masyarakat yang tertatih··tatih dalam ha! kesejahteraan, justeru akan menunjukkan Islam sebagai bukan solusi melainkan beban. Paragdigma hukum Anwar yang menekankan keaculan. Menempatkan pengalaman Islam yang berangkat dari kesadaran bukan dari pemaksaan procedural yang terwujud dalam ritualistik belaka. Dalam hal ini />.nwar menolak
pendekatan !slain yang legalistik, terjebak pada men.talitas fikih, yang melihat persoalan sepihak, padahal Islam yang dibawa Muhammad jelas pesan menyeluruh dari setiap persoalan, pendidikan, kemiskinan dan lingkungan. Rumusan ijtihad Anwar berangkat dari prinsip maslahah "kesejahteraan publik" dan dengan demikian Islam pada dasarnya agama prag~atis.yang hams tanggap merespons persoalan-persoalan yang ada dihadapannya.
Namun
demikian tidak menafikan adanya relevansi kontinuitas dari nilai-nilai yang pernah dilahirkan oleh para pemikir terdahulu baik berbentuk rumusan undangundang, tata etik dan norma sosial. Bahkan Islam tetap dinamis dengan segala kondisi tertentu mengandaikan adanya kerja pemikiran progressif yang tiada henti. 21
21
Esposito, Tokoh Gerakan Islam Kontemporer, h. 245
50
Masyarakat pluralis. Realitas l\falaysia yang sangat plural, sejak dari zaman awal kemerdekaan sampai saat sekarang sangatlah t.idak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat di Malaysia, bahkan hampir disetiap persoalan atua kebijakan Pemerintah dalam membuat undang-undang haruslah melihat dari segala sisi masyarakat yang ada di Malaysia. Itulah barangkali yang harus dipahami dari pendekatan Anwar terhadap pemaknaan masyarakat pluralis. Dalam kontek ini Anwar melihat bahwa pluralisme rnasyarakat bukanlah penghalang bagi tercapainya pembangunan yang terpadu, justeru hal itu menjadi modal terbaik sebagai wahana di?.l.ektis pembangunan. Menariknya lagi, Anwar membumbui argumentasinya bahwa Islam menolak diskriminasi ras dan etnis. Kenyataan pluralisme etnis merupakan kenyataan sejarah yang harus diterima, bahkan Anwar berakali-kali menyakinkan akan keotentikan Islam dalam mengapresiasi
persoalan
pluralisme. 22
Dalam
ha!
ini
Anwar
misalnya
menggunakan referensi kejayaan Islam di Spanyol, bahkan jauh sebelum itu Anwar menunjukkan tradisi kekuasaan Islam di bawah kepemimpinan Umar bin Khattab. 23 Dalam kontek inilah kita harus memberi catatan terhadap proses pembangunan paradigma pemikiran Islam Anwar. Akhir 60-an .Yang ditandai dengan pecahnya kerusuhan etnis, memberikan referensi pemikiran bahwa orientsi etnisnya yang di perj uangkan dengan cara-ca.ra advokasi memba.ngun
22 23
Abdul Rahman, Pemikiran Islam di Malaysia: Sejarah
51
sentiment etnis, justeru mengingkari kenyataan ril masyarakat 1\/falaysia yang memang plural. Oleh karenanya bisa dimaklumi kenapa awal 70-an Anwar rnengalihkan orientasi gerakannya walaupun tetap memperhatikan pentingnya peran etnis Melayu dengan menggunakan tern-tern Islam. Peran perempuan. Dalam diskusi peran perempuan, Anwar menegaskan
bahwa perempuan mempunyai andil bcsar dalam proses pembangunan bangsa. Perannya sebagai ibu rumah tangga dalam kelu£trga, tidak berarti menfikan keterlibatannya dalam urusan publik terlebih untuk membangun dan mendorong
. terciptanya mora·1·1tas masyarak·at. u Dalam ha! pakaian, menurutnya prinsip berpakian adalah tertutupnya aurat, dan itu tidak berarti menghalangi perempuan untuk tampil sebagai public figure yang terlibat secara aktif dalarn berbagai persoalan masyarakat. Bukti
paling kongkrit dari konsistensi gagasan Anwar dalam hal peran perempuan adalah tampilnya Wan Azizah isteri Anwar sebagai
pemengang kendali dari
gerakan reformasi manggantikan Anwar. Jika bukan karena peran Anwar yang telah lama mengkampanyekan keterlibatan perempuan dalam urusan politik, sangatlah tidak mungkin isterinya turun jalan. Ekonomi Islam. Realitas pembangunan ekonomi Malaysia yang ditemui
Anwar dekade 60-70an, berbasis pada ekonomi pasar bebas kapitalis kenyataan tersebut berhadapan dengan realitas lemahnya ekonomi etnis Melayu, sementara harus berkompetisi dengan etnis Cina yang sejak masa kolonial sudah bergelut 24
Esposito, Tokoh Kunci Gerakan !slam Kontemporer, h. 240.
52
dengan dunia bisnis. konsepsi pasar bebas pada dasamya tidak ditolak oleh Anwar sabagai cara kerja ekonomi yang sehat, karena ha! itu terdapat dalam tradisi Islam. Hanya saja Islam menolak manipulasi transaksi di pasar, oleh karenanya Anwar mengingatkan pentingnya sebuah lembaga kontrol yang independen untuk mencegah terjadinya manipulasi dan monopoli kelompok tertentu. Anwar menyebut lembaga itu bemamahisab. 25 Berangkat dari realitas tersebut. Anwar menilai bahwa haros ada kebijakan pemerintah yang seimbang dan memberikan aks
"Bila kita banyak membicarakan· pembangunan, apa yang kita maksudkan ialah pembangunan insan itu sendiri. Justeru itu amat kecil makna pembangunan ini sekiranya maksiat diteruskan ditengah-tengah usaha pembangunan. lzin-izin pet:iudian, arak dan pelacuran hendaklah segera 25
Esposito, '/'okoh Kunci (ieraka11 Jsla111 ko11te11111orer, h. 244.
dibatalkan, dan kepentingan serta kesejahteraan masyarakat banyak!ah yang harus diutamakan. 26 Terkait dengan sistem p('rbankan yang Islami berhadapan dengan bankbank konvensional. Anwar mengatakan bahwa tidak ada perbedaan mendasar. Lagipula sistem Bank Islam belum teruji dalam persaingan modem. Dalam banyak ha! Bank Islam akan tetap mengikuti sistem-sistem yang ada. Namun demikian bukan berarti tidak memiliki komitmen, hanya pendekatan pragmatis yang paling mungkin untuk saat ini.
26
Abdul Rahman, Pemikiran Islam di Malaysia: Sejarah da11 A/iran, h. 303
BAB IV
PEMIKIRAN POLITIK ANWAR IURAHlM
A. Hak Asasi Manusia (HAM) Menurut Pandangan Anwar Hak asasi manusia telah ditulis dalam Perlembagaan Malaysia dengan menggunakan perkataan Kebebasan Asasi. Kebebasan atau Hak Asasi Manusia ini terbahagi kepada tiga bahagian, yaitu Kebebasan Beragama, Kebebasan Diri, dan Kebebasan Ekonomi. 1 H~k
mengeluarkan pendapat pada .dasamya merupakan bagian yang tak
terpisahkan dengan hak berkumpul dan berserikat. Syariat memiliki pijakan yang kuat pada hak-hak ini, bukti dasamya. tercakup dalam prinsip-prinsip al-Quran dan Snnnah yang mengatur kebebasan berbicara dan berekspresi. Oleh karena itu prinsip-prinsip Islam tentang menyeru untuk berbuat baik dan melarang kejahatan (amar ma'rufnahi mungkar), nashihah, dan syura (musyawarah) dapat sama-sama dikutip. Di samping hak-hak warga negara nntuk melontarkan kritik membangnn terhadap pemerintah semuanya tennaktub dalarn pengakuan syariat atas kebebasan mendasar untuk berbicara, berekspresi dan berserikat. 2 Melihat ini semua, maka siapa saja memiliki hak untuk mengawasi Kepala Negara dan seluruh pejabat dalam peke1jaan dan tingkah laku mereka yang 1
Tun Mohd Sall eh Abas, pri11sip perlembagacm da11 pemeri11taha11 di Malaysia, h.293 Muhammad Hashim Kamali, Freedom ofExpression in is/am, diterjemahkan oleh Eva Y. Nukman dan Fatiah Basri, Kehehasan Berpmdapat Dalam Islam, (Jakarta: Mizan, J996),h. 2
104
,
.
55
menyangkut urusan negara. Hak pengawasan ini dimaksudkan demi meluruskan tindakan pemerintah jika ia menyimpang dari jalan yang benar. Dengan adanya kebebasan ini, maka masyarakat publik bisa untuk turut serta dalam memberikan pandangan atua semacam nasehat demi kebaikkan negara. Dalam hadis yang diriwayatkan Imam Muslim dalam kitab shahihnya, Nabi SAW. bersabda:
Artinya: Agaml' itu nasihat, kami berkata untuk siapa? Nabi berkata untuk Allah. Kitabnya, Rasul-nya, bagi para pemimpin umat Islam dan orang awmn ". (HR. Muslim)3 Tetapi jika nasehat sudah tidak bisa mengubah kenrnngkaran, maka hadis dibawah ini menjelaskan:
;;,U~) •.E.~ (?'.'..~ ,. ........ ... ,.
rJ 0µ ~c.W E:_;- rJ 0µ oJ~,. ~:;.i;U I~ ~.. c>f:, ;; ,..
,.,.
,,.,.
"'
,. ,,,.
4
... "
J.
.. .,
i!
~\
Artinya: Barangsiapa diantara kamu melihat kemungkaran hendaklah di ubah dengan tangannya, jika tidak mampu hendaklah diubah dengan lidahnya, jika tida.'c mampu hendaklah diubah dengan hatinya dan itu adalah iman yang paling rendah" (HR. Muslim)
Tentang kebebasan bersuara, Anwar kecewa dengan kebanyakan negara yang mempunyai mayoritas Muslim. Cabaran mewujudkan kebebasan bersuara 3
Muslim Ibnu al-Hujaj Abu al-Husaini al-Qusyairi al-Nasaburi, Shahih Muslim, (Beirut: Dar Ihya al-Turas al-Arabi, t.th.), juz I, h. 74 hadits nomor 95 (55) 4 Muslim Ibnu al-Hujaj Abu al-Husaini al-Qusyairi al-Nasaburi, Shahih Muslim. (Beirut: Dar lhya al-Turas al-Arabi, t.th.), juz I, h. 69 hadits nomor 78 (49)
56
dan kedaulatan undang-undang tidaklah terbatas kepada negara-negara Muslim, tetapi ha! ini sudah menjadi wabak di dal(im dunia Muslim. 5 kebebasan suara di negara-negara Asia terbatasi, tetapi ini berlaku mungkin cd.isebabkan oleh ketegangan yang wujud diantara nilai-nilai Asia dan demokrasi dan kebebasan. Ia menyatakan bahawa kekerasan secara tradisional yaitu hanya pemimpin mengetahui apa yang terbaik, itu mungkin menyumbang kepada tersebarnya undang-undang autokratik. Sebagaimana demokrasi,
penegakan
Hak Asasi
Manusia (HAM)
merupakan w1sur penting untuk mewujudkan sebuah nega.ra yang berkeadaban. Demokrasi dan HAM ibarat dua sisi mata uang yang saling menopang satu sama lain, jika dua unsur itu berjalan dengan baik, pada akhimya akan lahir sebuah kehidupan masyarakat hannonis. Melihat pandangan Anwar tentang Hak Asasi Manusia (HAM) bisa di Iihat antaranya adalah penolakkannya terahadap Akta Keselamatan Dalam Negeri (AKDN), atau Internal Scurity Act (ISA).
6
Selama enam tahun (1998-2004)
pengalamannya sebagai korban AKDN menyebabkannya sei::ara konsisten Anwar menyerang akta ini dan akhimya didirikan partai Keadi!an Rakyat sebagai platform melawan partai pemerintah dalam pemilihan umum. Waiau ia pemah di menjadi korban sebelum ini (1974-1976) ketika itu melalui p!atfonn ABIM dan ' http//anwaribrahimdotcom.blogspot.com, data diakses pada 30 Mei 2009 6 Ditubuhkan pada J960, awalnya direka oleh R.H. Hickling, Merupakan undang-undang tahanan pencegahan yang sedang berlaku di Malaysia. Sesiapa pun boleh ditahan oleh polis selama 60 hari tanpa perbicaraan untuk tindak-tanduk yang dinilai mengancam keselamatan Negara atau mana-mana bagian daripadanya.
57
forum bersama organisasi-organisasi lain telah melakukan pengecamannya terhadap AKDN. Sejak awal pembebasannya ia mengecam AKDN sebagai undang-undang yang kejam dan tidak berperikemanusian dan telah merampas hak s<:seorang. Menurut persepsinya, AKDN bertentangan dengan Islam, sehingga dimintanya agar disesuaikan dengan akhlak Islam. Tidak hanya AKDN, Anwar juga menentang akta pertubuhan (Pendirian Organisasi) 1966 yang hendak disusun kembali oleh pemerintah, yang menurutnya
men~beri
kekuasaan tak terbatas kepada pendaftar organisasi untuk
1rn:111batalkan keberndaan organisasi sosial yang ber111ain politik. maka tidak · heran jika ko111it111ennya itu, beliau dila11tik mengetuai 19 organisasi Non-politik untuk 111endesak pe111erintah agar tidak merubah akta tersebut. Namun tuntutan ini gaga! karena pemerintah meloloskan perubahannya pada 8 April 1981. Selain itu, Anwar juga menentang diberlakukannya Akta Universitas dan Kolej Universitas (AUKU)7, karena akta ini telah merampas hah-hak mahasiswa untuk ikut serta berpolitik dan sekaligus mematangkan lagi pemahaman tentang politik tanah air, beJiau senantiasa menuntut agar akta ditinjau kembali. 8 Dengan adanya akta ini maka mahasiswa telah dihalangi dari turut sama melontarkan ideide yang baik dalarn upaya 111enjadikan Malaysia sebuah negara yang bersih pen1 erintahannya, karena pendangan atau ide mahasiswa ?dalah suatu pandangan 7
Pada tahun l 97 l suatu akta atau unda11g-undang telah dikeluarke.n oleh parlemen, yaitu akta Universita dan Kolej Universiti (AUKU). Akta ini mengatur pelbagai hal yang berhubungan dengan mahasiswa, seperti mengatur penubuhan organisasi dan larangan keterlibatan dalam berpolitik. Data diakses pada l3 juni 2009, dari http//ms.wikipedia.org/wiki/Akta_Universiti_dan Kolej_ Universili_ 1971 'Abdul Rahman Abdullah, Pe111ikira11 /s/am Di Malaysia, Sejarah dan Aliran, h. 306
58
yang jujur dan tidak karena kepentingan politik mana-mana pihak pun. Menurut be! iau, pcmcri ntah Malaysia bisa menghalangi dalam ·bentuk undang-undang terhadap golongan mcrcka yang berjuang demi keadilan dan 1-lak Asasi Manusia (HAM)
pada
umumnya.
Namun
tidak
dapat
menghalangi
golongan
"11111stadh 'afin" seperti buruh, pekerja, dr.n mahasiswa menentang kezaliman.
Melihat ko111it111ennya pada pri11sip HAM, saat terjadinya pemecatan Allahyarharn Ustaclz Fadzil Mohd Noor, 9 mantan Wakil Presiden ABIM clari profesinya sebagai dosen di Universitas Teknologi Malaysia pada 15 Februari 197 ~, walau alasan yang diambil adalah karena ijin cuti yang dimintanya, namun Menurut Anwar pemecatan beliau ticlak ada kaitannya dengan cuti yang dimintanya, tetapi itu adalah karena ia menjadi calon PAS dalam pemilihan umum. 10 Melihat tindakan pemerintah dalam kasus ini, maka tidak salahjika ada yang mengandaikan Malaysia negara yang anti demokrasi. Anwar menyatakan bahwa berdirinya sebuah negara Islam bukan 111engha111bat, bahkan akan rnendorong perkembangan demokrasi di Malaysia. Malah beliau dengan tegas menekankan bahwa dia memilih masyarakat yang demokrasi dan multiras. Masyarakat masa depan harus Jebih memiliki komitmen dan pemahaman yang lebih baik mengenai perjuangan Islam, dengan tujuan rnenci ptakan masyarakat yang adil, masyarakat yang menghargai hak orang lain. 'Dilahirkan pada 13 mac 1937, Alor Setar, Kedah. Me..;,pakan sosok pejuang membela rakyat miskin di Kedah pada tahun 1974. Ketika Anwar ditahan dibawah ISA 1974-1976. Mula terlibat dalam PAS pada tahun 1959, dan dilantik :>ebagai presiden PAS (1989-2002) "'Abdul Rahman Abdullah, /'e111ikira11 Islam di Malaysia, Sejarah dan Aliran, h. 307
59
Isla111 sangat 111enjungjung tinggi hak asasi kelompok minoritas, kebebasan untuk beribadah, dengan sistem ekonomi yang adil dan kepentingan pendidikan, yang akan menghapuskan perbedaan kelas dan n.enghilangkan kesadaran masyarakat yang sempit. Dalam Islam sendiri sebagaimanH dinyatakan oleh A'la al-Maududi, Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak kodrati yang dianugerahkan oleh Allah SWT. kepada setiap rnanusia dan tidak dapat dicabut atau dikurangi oleh kekuasaan atau badan apa pw1. Terdapat tiga bentuk Hak Asasi Manusia (HAM) dalarn lslarn. Perlama, hak dasar (hak daruri), sesuatu dianggap hak dasar apabila hak tersebut di langgar,
bukan
hanya
111e111buat
manusia sengsara,
tetapi juga
hilang
cksistensinya. Contoh sederhana hak ini di antaranya adalah hak untuk hidup, hak atas keamanan, dan hak untuk memiliki harta benda. Kedua, hak skunder, yakni hak-lrnk apabila tidak dipenuhi akan berakibat pada hilangnya hak-hak dasarnya sebagai manusia. Misalnya, jika seseorar.g kehilangan haknya untuk mernperoleh sandang pangan yang layak, maka akan berakibat hilangnya hak hidup. Ketiga, tersier, yakni hak yang tingkatannya Jebih rendah dari hak primer dan sekunder.
B. Konsep Kepemimpinan Dalam Sudut Pandang Anwar Ibrahim Kepentingan kesejahteraan rnanusia dan mewujudkan kaidah-kaidah yang adil dalarn kepemirnpinan itu adalah yang terpenting dan perlu diberikan pcnckanan yang lcbih. Mcnurut Anwar pe111i111pin itu haruslah peka dan prihatin
60
terhadap suara dan aspirasi rakyat serta merumuskan cara dan pendekatan yang melibatkan rakyat. Beliau menekankan dan mementingkan konsep syura' (mu.1yawarah) dalam Islam dan demokrasi. menurut Anwar, adalah menjadi
tanggungjawab pemerintah untuk membentuk kehidupan yang lebih bermakna dan adil kepada rakyat. Dalam konsep kepemimpinan, Anwar mengambil model pemimpin Islam Sayyidina Abu Bakar. Yaitu apabila bdiau diberikan tanggungiawab sebagai khalifah Islam yang pertama, beliau berulang kali menyatakan bahwa kekuasaan sebenar masyarakat Islam terletak pada masyarakat itu sendiri dan bukannya pada bdiau. Abu Bakar mcncgaskan bahwa beliau hanyalah penggernk kepada aspirasi rakyatnya dan Iwasa sebenar itu terletak di tangan rakyat dan bukannya di tangan pemimpin. Itulah yang sewajarnya kita contohi. 11 .·
.,
Dal am aspek kekuasaan, Anwar bcrpendapat kekuasaan yang·dimiliki oleh pcmimpin adalah dc111cn pcnting dala111 11sahn untuk 111c111buat scsuatu. Sckalipun orang itu mcmpunyai idc dan wacana yang baik tetapi jika tidak mempunyai kuasa dan kedudukan akan sulit melaksanakan gagasan tersesebut. Dari segi perbandingan kuasa dan ide pula, Anwar berpendapat ide lebih pen ting dari kuasa dan kedudukan karena kausa ini hanyalah sarana untuk 111enyalurkan ide tersebut. Keberhasilan sesebuah kepemimpinan dapat dinilai dengan melihat kepada hasilnya serta apa yang boleh ia curahkan. Kejayaan pemimpin Islam
11
http ://ummahonl ine. wordpress. com/anwar-ibrahi m-amerika-bermain-dengan-api. data diakses pada 13 Agustus 2008
.,
61
adalah mcmalui kcupayaannya untuk mengubah kearah po;itif keadaan rakyat. ia menekankan bahwa pemimpin dan masyarakat haruslah rnemiliki ilmu dan pengetahuan yang tinggi dan berupaya mempraktekkan ilmu yang baik itu dalam kehidupan.
Milihat dari apa yang digambarkan oleh Anwar mengenai
keperni111pinan, ia mengharapkan akan adanya sebuah pemerintah yang peka terhadap rakyat dalam segala ha! sehinggakan pada ha! menyampaikan ide-ide. Beliau berpendapat " ilmu pengetahuan itu harus memberikan makna kepada diri rnanusia dan kemanusiaan". Menurutnya suatu bangsa itu tel ah dapat mempengarul:: negara dan bengsa Jain ya.ng lebih besar karena pengaruh dan ilmu pengetahuan yang ia miliki. Dala111
usaha manangani perubahan, pem1mprn perlu me111punya1
kebijaksanaan dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannya. Bagaimanapun perubahan harus berlandaskan nilai universal yang mutlak yang diakui oleh Islam clan agama lain sebagai baik dan mampu rnernberi kesejahteraan . . I' kepacIa 111anusia. -
C. Demokrasi Dari Sudut Pandang Anwar
Demokrasi bukanlah tujuan, melainkan jalan yang selama ini diyakini paling menjajanjikan. Sebagai prinsip sebuah sistem sosial dan politik yang
12
Wikipedia lndonesia"Anll'ar Ibrahim", data diakses pada 5 mei 2009 dari hitp//:id. wikipedia.org
62
paling baik saat ini, demokrasi menjajanjikan solusi terbaik bagi perbaikan tatanan 111asyarakat. Suatu pe111crintahan dapat dikatakan de111okrasi bila dalam mekanisme penyelcnggaraannya melaksanakan prinsip-prinsip demokrasi. Prinsip-prinsip dasar demokrasi itu adalah persamaan, kebebasan, dan pluralisme. Bicara soal dcmokrasi makn sekurang-kurangnya ia menyentuh hak-hak, kc:bebasan bersuara (termasuk media atau Koran), kebebasan · berkumpul dan berpesatuan, pemilu yang adil bebas dan bersih, kedaulatan undang-undang, rakyat yang bebas dari aturan yang tidal adil dan kebebasan baclan kehakiman. 13 Sebagaimana tcrtulis dalam kcle111bagaan Malaysia, bahwa kcbabasan itu itu adalah menjacli hak asasi bagi setiap orang. Yang di maksudakan dalam arti kcbebasan disini adalah kebebasan diri, yaitu kebebasan bercakap, kebebasan berkumpul, clan kebebasan menubuhkan persatuan. Anwar yang berkarisrna telah mengkritik kekurangan demokrasi di kebanyakan negara Muslim, juga mempersoalkan kebijaksanaan (Negara Islam) menyebarkan demokrasi dimuncung senjata M-16 "Beliau menyatakan demokrasi sederhana yang diamalkan di Indonesia yang mempunyai po)Jtifasi .. Muslim terbesar di dunia, dia rnemberikan amaran Islam tidak hanya merujuk kepada rejim autokratik (kuasa penuh pernerintahan) seperti Arab Saudi. 14
" Harakah, Demokrasi Sedang Tenat Di Malaysia. Data "diakses dari http//harakahdaily.com, pada 14 jun 2009 14 Negara Islam Kekurangan Demokrasi. Data diakses dari htip//anwaribrahimdotcom.blogspot.com, pada 30 Mei 2009
63
13crtolak bclakang dari prinsip itulah, yaitu kebebasan menjadi hak asasi kepada setiap masyarakat bagi setiap negara. Maka persamaan dan juga pluralismc menjadi perkarn penting bagi setiap negara yang mengklaim pcmcrintahannya adalah bcrsifat dcmokrasi, maka tanpa prinsip-prinsip itu tidaklah dikatakan demokrasi. Sebagaimana
pandangan
Anwar tentang kehidupan
demokrasi di
Indonesia. Anwar menjelaskan: "fni saru kekuaran yang ada pada Indonesia, yang memang diremehkan disini. Saya dipahamkan, melihar dan merasakan, Indonesia mampu mengendalikan Pemilu yangjujur dan adil, yang sukar ditangdingi oleh kebanyakan negara-negara demokrasi, termasuk Negara Baral sekalipun. Sefa111a ini media dikungkung berpuluh tahun, kini dapat dibebaskan,kehidupan rakyar lebih terbuka untuk mengemukakan ide, menyampaikan teguran, kritikan. Waiau banyak masalah lain seperli pofitik ekonomi,tetapi soal penting tentang menghormati hak rakyat hegitu jelas. lni perlu dimanj(1atkan untuk lebih kepeduliannya terhadap nasib rakyat, ini kehehasan dan demokrasi yang cukup baik. Saya harap kc·dura11.~w1 Sil)'" ke !11do11esia l'ka11 111e111b11ka 1110/a rakyal lvfalaysia, kekuoron kila disini don }URa kekuatan Indonesia, memerdekakan dan 111u111pcrko.,·a 111ar11ah dan 111c;rrahl'I rakya1. 15
Scorang pengamat politik Malaysia Chandra Muzafar menilai, dalarn praktik
demokra~i.
Malaysia lebih kotor dan menyedihkan dibandingkan
Indonesia. Tingginya tingkat perkembangan perekonomian Malaysia, tak dibarengi meningkatnya peradaban politiknya. 16
"Ahmad Muhajir. Wawancara eklusif denga•1 SDR Anwar Ibrahim. Data diakses pada 5 Mei 2009, dari www.shura-asia.org/modules.php?name=News&ftle=article&sid=7. 16 http://www.inilah.com/berita/politik/anwar-mulai-bersihkan-malaysia. Data diakses pada 5 Mei 2009
64
Anwar dalam pemikirannya tentang demokrasi dapatlah kita temui melalui dua pcndckatan: pertama, pendefinasi:mnya terhadap konsep demokrasi itu sendiri, kedua, setting ckonomi-politik Malaysia. Pemaknaan Anwar terhadap demokrasi adalah bagaimana dengan sistem itu upaya-upaya dialog bisa dimungkinkan. Tentu saja muatan dialog sangat luas, salah satunya bagaimana ide yang berbeda bisa disampaikan dan dipahami dengan orang lain, lebih jika ide tersebut kemudian bisa diterima sebagai bahan penimbangan untuk sebuah kebijakan. Dalam hal ini Anwar rnenyc•tir keterlibatannya dengan pemerintah, scbagai sebuah bentuk keberhasilan demokrasi dimana ide-ide dan gagasannya bisa disampaikan kc rcrnerintah. Intinya scpanjang terdapat ruang dialog untuk membicarakan sebuah rersoalan, rnaka bagi Anwar adalah bagian penting dari terciptanya demokrasi. Dengan derniki:m demokrasi tidak selalu diandaikan d.:ngan sebuah pertarungan dan perter:tangan yang menggelombang dengan niassa turun ke jalan-jalan. Inilah Anwar menjelaskan bagi pengamat asing terutama rnedia Barnt, demokrasi harus berarti pertentangan, perfelutan dan keributan. Tetapi bagi kita, demokrasi itu · sekedar saluran kebebasan untuk menghorrnati perbedaan pandangan. Beliau mengatakan dirinya sebagai demokrat berhak memberikan pandangan-pandangan. Adalah menolak pandangan itu sebagai nakal.
Setting ekonomi-politik Malaysia bermuara pada krisis ekonomi yang melanda Asia pada 1997, dan kemudian mengantarkan beberapa negara untuk
65
terpaksa berlanjut pada terjadinya krisis politik. walau tidak semua berakhir dengan tcijadinya suksesi kekuasaan, namun menjadi bukti bahwa pengaruh krisis ekonorni tersebut sangat membuat shock beberapa pemimpin negara Asia. Salah satunya Indonesia yang akhimya benar-benar harus melakukan refonnasi politik, dan berlanjut
te~jadinya
suksesi kekuasaan.
Malaysia sebagai bagian negara yang terkena krisis, ternyata tidak terlepas dari arus gerakan reformasi. Dalam gelomb(lng reformasi yang terjadi di Malaysia it~ilah,
Anwar Ibrahim muncul sebagai ikonnya. Seruan reformasi yang
Jisuarakan oleh Anwar, pada rnulanya berawal dari persoalan penanganan terhadap jatuhnya nilai tukar ringgit Malaysia. Dalam hal ini ia cenderung rnengikuti rnekanisrne pasar, namun derniki.an Anwar tidak berarti melakukan kritik tcrhadap sistem ekonomi pasar yang ada. Sebagai upaya mencegah tcrjadinya 1nonopoli dan manipulasi ncgara-negara super power, di saat yang sama ia juga menyerukan adanya refommsi sistem ekonomi dalam negara Malaysia. Persoalan korupsi dan nepotisme dinilai Anwar mertjadi bagian dari persoalan ekonomi dalam negara Malaysia. Demikian konsepnya terhadap demokrasi yang mengand_aikan adanya '
.
keterbukaan terhadap setiap penyelesaian persoalan, berhadapan dengan realitas negaranya yang tertimpa krisis ekonomi, menyeruak menjadi gelornbang gerakan reformasi.
66
D. Peran Anwar Dalam Proses Demokratisasi Di Malaysia
Di Malays;a, perjuangan prodemokrasi lebih berkisar di kai~ngan partaipanai
pembangkang
dan
badan-badan
bukan
kerajaan
(NGO).
Panai
pembangkang yang lebih mempe1juangkan gagasan-gagasan demokrasi ialah l'artai Tindakan Demokratik (DA;') dan Partai Rakyat Malaysia (PRM). PAS yang 111erupakan Gerakan lsla111 kurang menekankan konsep-konsep demokrasi. narnun gagasan cle111okrasi, prode111okrasi hanya menjadi bahasan golongan intelektual pembangkang. Di Malaysia, ia hanya disebut oleh Anwar Ibrahim dan tidak 111enarik minat Mahathir dan Umno ~.endiri. 17 Sepertinya Akta Penerbitan dan Mesin Cetak, Akta Univeritas dan kolej Universitas, Akta Keselamatan Dalam
Neg~.ri
dan Akta Polis11 adalah ciri-ciri
kongkongan yang sering dikritik olch parlai pernbangkang. Kalau tuntutan refor:11asi dijalankan, sudah tentu perkara-perkara ini akan dituntutt. Beberapa perkara lain juga boleh diambil perhatian sepet1i soal keraguan tentang keunggulan kehakiman. Semua ini saing diperkatakan oleh partai-partai pembangkang dan NGO tetapi pemerintah Umno dan Barisan Nasional tidak rnemandang serius terhadap ha! ini. Bagi mereka (Pemerintah Umno), kuasakuasa ini harus berada di tangan mertka. Bagi mereka juga, rakyat hanya memerlukan pembangunan ekonomi yang baik. Jika ekonomi terus baik, rakyat akan terirna pemerintah Umno walaupun kebebasan mereka diseka!. Ahmad Lutli Olhman, l'isahkan Anwar Dari R~formasi ". Dala diakses pada 5 Mei 2009, dari hi Ip://anwaribrahi md ol com.b logs pot. cor.1/pisahka n-anwar-dari-reformasi. ht ml 17
67
Apabila kita melihat secara JUJUr, seperti yang dijelaskan sebelum ini, jelas-jelas pemikiran Anwar Ibrahim itu adalah sangat berperan untuk menjadikan Malaysia sebuah negara yang demokrasi. Peran itu tidak bisa dinafikan dan ditolak oleh siapapun, ini semua dapatlah kita nilai dari segala ide-idenya dalam berpolitik. Sebagaimana Anwar mengandaikan betapa pentingnya dalam sesebuah negara bahwa kebebasan menjadi hak. asasi bagi setiap masyarakat, yaitu kebebasan bersuara atau memberi pendapat, penentangannya terhadap Akta Keselamatan Dalam Negeri (AKDN), yang merupakan suatu yang jelas-jelas telah merampas hak asasi ornnr; 1xu1yak yang apabila meraka ditangkap atas tuduhan mengancarn keselamatan negani, atau apa yang dinilai oleh pemerintah dapal mernbahayakan pemerintahan, maka dengan tidak diberikan ruang untuk membela diri apalagi menyelamatkan diri. !tu semua mengenai keadilan sejagat. Selain peran-peran yang di atas, peran Anwar Ibrahim dalam proses demokratisasi di Malaysia juga dapat dilihat melalui refonnasi yang terjadi saat krisis ekonomi melanda dunia, tennasuk juga Malaysia. kegawatan ekonomi bennula julai 1997, walaupun Malaysia tidak memerlukan bantuan IMF tetapi Malaysia cuba melaksanakan dasar-dasar IMF untuk mendapatkan pemulihan. Oleh karena Anwar menjadi Menteri K•ouangan maka beliau bertanggungjawab mengatasi permasalahan. Pada akhirnya Anwar pun berbicara dan meminta pandangan ahli-ahli pakar ekonomi dunia. Bagaimana Malaysia akan terjejas
·dan·
b.agaimana
mengatasinya. Setelah membuat kajian dan mendapat pandangan dari beberapa
68
pihak tertentu ahli ekonomi, maka Anwar membuat kesimpulan bahwa Malaysia tidak akan terjejas teruk dalam kegawatan ekonomi dunia pada ketika itu. Waiau bagaimanapun Malaysia perlu mengambil tindakan awal dan bersedia jika keg::watan ekonomi dunia lama-kelamaan akan merebak k~ Malaysia. Oleh yang demikian, Anwar lbrahim mengambil beberapa langkah bcrjaga-jaga. Langkah-langkah terscbut ialah: langkah pertama, mengetatkan pinjaman Bank oleh orang-orang berkenaan yang membuat pinjaman melebihi beratus juta untuk proyek-proyek luar negara atau di dalam negara. Langkah Kedua, sel1ap individu atau perusahaan-perusahan yang telah meminjam dari
Bank Negara melebihi ratusan juta, yaitu pinjaman yang sudah lama tidak di bayar diminta 111cmbayar batik. Dalam ha! ini sebagai contoh, Halim Saat, individu yang dibcri pinjam baratus-ratus juta daripada Bank Negara untuk mc:nbuat kilang besi di Filipina. Akhimya kilang itu bankrupt. Apa jadi? Mahathir tidak rugi, uang negara yang rugi. lnilah korupsi yang subversif Atas kebenaran pemerintahan Umno 111engambil uang negara dan dibawa ke luar negara. lnilah yang di panggil pengkhianat negara. 18 Langkah Ketiga, Anwar telah mengambil langkah berani meminda Akta
Rasuah apabila beliau menjadi pemangku Perdana Menteri (Mahathir), ketika Mahathir libur ke luar negara. Akta tersebut menyebut," mana~rn:\tna.. Menteri, Ketua Menteri dan Menteri-Menteri Kabinet termasuk Wakil Rakyat; walau
18
Raja Kamaruddin Bin Raja AB Wahid, Benarkah Ada Konpirasi frrhadap Dato' Seri
Anl!'a/' !hrahi111, h. 17
69
sudah bcrsara tctapi !crbukti melakukan korupsi boleh dibawa dalam mahkamah untuk diadili." Akta sebelumnya segala perbuatan korupsi oleh Pemimpin Negara dan Wakil Rakyat tidak boleh diambil tindakan apabila mereka telah bersara atau berhenti. Pada pandangan Anwar akta bma tentang korupsi akan menggalakan perbuatan korupsi oleh Pemimpin Negara dan Wakil Rak')'at. Tindakan meminda Akta Rasuah (Korupsi) ini menambahkan kebencian pcmerintah clan Kcpirnpinan UMNO terhadap Anwar Ibrahim. Melihat sikap Anwar itu, maka telah diciptakan rancangan konspirasi untuk menyekat beliau menjadi Perdana Menteri. 19 Akibatnya Anwar sendiri tumbang apabila.i~ dipecat pada awal September I998. Usaha refonnasi di Malaysia bukan saja gaga! te!api tokoh yang cuba 111e111perjuangkar111ya juga tersungkur. Mahathir bertambah kuat sementara deputinya turnbang. Karena menurut Mahathir, Malaysia tidak perlu reformasi, Mahathir juga menolak dasar-dasar IMF. Refonnasi dianggap sebagai pikiran asing yang tidak diperlukan oleh rakyat negara ini. Sctclab perbagai usaha atau kebijakan yang di111ainka1i Anwar dalam upaya menjadikan Malaysia sebuah negara demokrasi yang tentunya adalah sebuah pemeritahan bersikap adil. Maka Mahathir menilai bahwa Anwar akan rnemberi kesan kepada pemerintahannya dan akhirnya Mahathir memberi kata dua kepada Anwar rnengundur diri atau dipecat, tetapi semua itu diabaikan oleh beliau. "Ahmad Lutfi Othman, Pisahkan Anwar Dari R~formasi". Data diakses pada 5 Mei 2009, dari http://anwaribrahimdotcom.blogspot.com/pisahkan-anwar-dari-reformasi.html
,~~
.i
I
i..
70
Banyak orang yang mempersoalkan mengapa Anwar tidak meletakkan jawatan dan berundur dari pemerintahan, sebagaimana yang dilakukan oleh beberapa orang sebelumnya, mungkin keadaannya tidak akan seperti sekarang. Tetapi disini ada dua sebab kenapa Anwar memilih tidak meletak jawatan. Pertama: adalah karena Anwar hendak pcrtahankan kebenaran yang didokongnya
selama ini. Kedua: sebagai seorang politik, Anwar tahu kalau dia berundur dengan sukarela setelah dipaksa, pasti masyarakat akan menilai beliau berjuang separuh jalan. 20 Bagairnanapun ternyata ada sesu'.ltu yan[o idak kena tentang keadilan di 0
negara in. Anwar dimalukan sebelum dakwaan dibuat, dipenjarakan sebelum terbukti bersalah, maka bukan saja keadilan jelas tidak berlaku, tatapi JUga kewibawaan pernerintah rncnjadi terserlah tidak adil. Secara umurnnya rakyat semakin hari semakin tidak percaya dengan pemerintahan Maliathir. tentang pc111ecatm1 Anwar Ibrahim.
20
Mohd Sayuli Omar, S11111pah d1111 Airmala Reformis Bangsa, h. 148
BABV
PENUTUP
Pada bab terakhir ini penulis telah membuat kesimpulan dari apa yang telah di paparkan pada bab-bab sebelumnya, dan bagi mendapat kepuasan maim penulis akan menyampaikan saran-saran.
A. Kesimpulan
Dengan kompleksitas persoalan yang telah dibicarakan diatas, persoalan demokrati.so..'i rii Malaysia menjadi bisa dapahami dan akhirnya sulit untuk memaksakan prosuder demokrasi sebagaimana yang terj adi di negara-negara yang lebih homogeni daTi sisi etnis dan budaya. Kesimpulan umum yang sering menjadi penjelasan terhadap persoalan demolaasi di Malaysia adalah undangundang konstitusi dan pemikiran Anwar itu sendiri. Terdapat dua point paradigma yang bisa menjelaskan bagaimana hambatan- hambatan proses clemokratisasi di Malaysia, sekaligus dimana posisi pemikiran Anwar bisa ditempatkan sebagai figur yang menghalakan Malaysia ke r
arah transisi demokrasi dan sebagai tokoh demokratisasi di Malaysia: pertama, konstitusi Malaysia yang didalamnya termasuk Internal Security Act (ISA). Kedua, paradigma pemikiran Anwar lbral1im itu sendiri.
Pertama, dalam konstitusi Malaysia, posisi raja Yang cli-pertuan Agung. Memiliki peran besar terhadap kebijalcan konstitusi. Tidak salah misalnya
72
srnpapun yang mampu mendekati dan mampu melobinya akan semakin memperkuat posisi kekuasaannya, barangkali inilah yang dilakukan Mahathir, dengan keberanian Mahathir melalcukan tawaran perubahan undang-undang Malaysia pada tahun 1983, mampu mengambil beberapa peranpenting sang raja Yang di-pertuan Agµng. Satu kasus adalah perubahan hale dan kewenangan raja , untuk mengatakan keadaan darurat, berpindah ke tangan Perdana Menteri. Malrn bisa dipahami, jika Mahathir jauh lebih mampu bertahan, karena setiap konfirmasi politik yang berhadapan dengannya, Mahathir berhak mengeluarkan pemyataan darurat dan dengan demikian sendirinya penangkapan pun menjadi sah secara konstitusional. Disinilah menurut Alfitara Salamm seorang ahli dan pengamat politik Malaysia bal1wa hambatan proses demokrasi di Malaysia
l1~bih
komleks, karena
pilar-pilar demokraeyinya tidak ada. Pers yang seharusnya menjadi institusi dan lembaga independen menopang suara-suara lantang rakyat, ternyata merijadi suara-suara kepentingan pemerintal1, partai pemerintah.
Demikian
pers,
militansi
secara keselurnhan dikuasai
mahasiswa
Malaysia tidalc bisa
memungkinkan lahirnya geralrnn reformasi atau demokrasi permanen, ha! itu karena terjadinya kultur politik yang kurang mendukung, keterlibatan pemerintah dalam membantu pembiayaan sekolah baik bagi para pelajar dan mahasiswa menjadi bagian dari lemahnya semangat gerak mahasiswa Malaysia. Dengan demakian menurut Salan1m, sekuat apapun peran eksternal, baik krisis ekonomi Asia, media internasional dan tekanan dunia intenasional terhadap
73
prorses demokrasi Iii Malaysia, kalau tidak didukung oleh militansi gerakan masyarakat Malaysia sendiri akan sulit melahirkan proses demokrasi di Malaysia. Lebih dari itu, menurut Syamsul Hadi- penulis buku strategi pembangunan Mahathir dan seoharto- pembangunan ekonomi Malaysia jauh lebih mengakar dan terasa oleh masyarakat bawah, sehingga ketika badai krisis menimpa masyarakat Malaysia j auh
lebih
berta11an.
Menariknya
lagi,
pemerintah
Mahathir
mengkonfrontasi krisis ekonomi Malaysia dengan kegagalan sistem ekonomi internasional yang sengaja memonopoli negara-negara kecil. Kritikan Mahathir terhadap buruknya distem ekonomi internasional, terus di propaganda lewat pers yang dikendalikan pemerintah. Dengan semua pendekatan l•orsebut, menjadi jelas bahwa kepandaian Mahathir mengolan isu politik baik berskala nasional maupun internasional ditambah kuatnya tembok-tembok otoritarianisme Malaysia alca.n sulit ditembus oleh mereka yang mencoba menggerakkan perubahan.
Kedua, paradigma pemikiran Anwar sejati.nya konsisten sejak Anwar menjadi kelompok oposan pemerinta11 pada tahu.n 70-an sampai terlibat dalam pemerintalmn pada talmn 80-an. Anwar bisa didefinasikan
s1~bagai
fu.ndamentalis
moderat. Artinya sdmangat Islam yang menjadi orientasi setiap aksi politiknya meniscayalcan adanya kompromi politik dengan penguasa, namun demikian bukan berarti Anwar mengingkari landasan dasar politik Islanmya. Keterlibatan dalam pemerintah tidak dimaknai sebagai pengkhianatan te:rhadap asas gerakan ABIM, melainkan Anwar menyakini bergabungnya dengan pemerintah dan UMNO agar mempermudah mendapatkan alcses bagi implementasi program-
I 74
program Islam. Posisi pemikiran Anwar yang moderat, juga menjadi model pemikiran Islam Malaysia yang unik. Anwar sebagai tak terpisah dari etnis Melayu, namun tetap menjadi Muslim yang kritis terhadap sentiment-sentiment dan fanatisme etnis yang berlebihan. Masuknya Anwar ke dalam Umno bisa dipahami dalam kerangka membetuli Umno dri dalam. Karena Umno yang telah :memerintah Malaysia kurang lebih 50 tahun amat sulit untuk di tumbangkan di tmnbah dengan pemilu yang tidak adil malah penuh dengan penipuan. menjembatani etnisitas dan Islam sekaligus. Anwar menyakini bahwa kekuatan etnis tidak bisa di biarkan begitu saja, melainkan harus ditempatkan sejajar dengan semangat Islam secara keseluruhan. Dengan masuk Umno Anwar yakin bahwa persoalan etnis, Islmn, keadilan, pemberantasan korupsi, membela nasib rakyat, mengangkat .taraf kehidupan rakyat miskin akan lebih mudah teratasi dengan melibatkan diri di pemerintahan.
I
Anwar komited dengan agenda reformasi, yang dapat kita jangkau, dalam kondisi di negara ini media tidak bebas, yang terkungkung dan terbatas, malah pemberitaan resmi tidak memberikan fakta yang sesungguhnya. Kita hams menekankan pentingnya negara yang merdeka itu, tidak mungkir atau mengkhianati janjinya kepada rakyat untuk membina jembatan emas. Media yang bebas serta Pemilu yang jujur dan adail, adalah prasyarat utama dalan1 negara yang merdeka dan demokratis.
I
75
Perkembangan politik Malaysia selanjutnya hanya bisa kita tunggu, proses demokratisasi di Malaysia akan tetap tersendat. Jika beberapa point dan pilar J
demokrasi Malaysia tidak diubah. Undang-undang keamanan dalarn negeri merupakan point penting sebagai penghambat gerakan demokrasi. Jika setiap gerakan menuntut perubahan dirnaknai sebagai ketidakamanan, maka sulit untuk kapan bergeraknya demokratisasi Jika dilihat dalam politik, Perlembagaan hams rnenjadi brek kepada autoriti kekuasaan apabila operasinya mula menimbulkan tanda Tanya dan keanihan. Sadisnya Malaysia dipimpin oleh UMNO/BN yang langsung tidak rnengh<.yati
divers}ti
dan
demokrasi
sebagaimana
yang
tertulis
dalam
perlembagaan. Apakah Perlembagaan Malaysia anti-dernokrasi; atau masyarakat Malaysia sebenarnya tidak faham tatacara Perlembagaan Malaysia.
B. Saran-saran
Demi berjalannya sebuah kehidupan masyarakat yang aman dan sejahtera, penulis memberikan ·saran-saran sebagai berikut: I. Bahwa hendaklah undang-w1dang kese!amatan dalam negeri di hapuskan, karena undang-updang itu nyata telah melanggar hak asasi rnanusia. 2. Hendaklah diberikan kebebasan media dalan1 menyalurkan informasi yang tepat dan bersesuaian dengan apa yang terjadi.
I 76
3. Maka yang paling utama dari yang kedua itu aclalah Islam dijaclikan pancluan dalam memutuskan sesuatu perkara baik politik, sosial, ekonomi clan umumnya clalam kehidupan sehari-hari.
I
I
I
I
DAFTAR PUSTAKA
Abas, Tun Mohd Salleh. Prinsip Perlembagaan Dan Pemerintahan Di Malaysia. Ampang/ Hulu Kelang Selangor Darul Ehsan: Dawama Sdn.Bhd, 2006, Cet. Ke-3. Abdullah, Abdul Rahman Haji. Pemikiran Islam di Malaysia; Sejarah dan Aliran. Jakmia: Gema Insani Prees. 1997. Ahmad Ald1yari Ismail,, " Upaya dan Tantangan Pelaksanaan Syariat Islam di Malaysia",(Skripsi SI Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta, 2006. Amirudin, dan H Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum. Jakmia: PT RajaGrafindo persada, 2004, Cet. Ke-I. A. Ubaedillah Dm1 Abdul Rozak. Demnkrasi Hak Asasi Manusia dan Masyw:akat-
Madani. ICCE UIN SyarifHidayatullah Jakarta 2008, Cet. Ke-3. Awang, Abdul Hadi. Islam dan Demokrasi. Selm1gor: PTS Islmnika,2007, Cet. Ke- I. Dinsman, Gawat Gagalnya Formula Mahathir. Selangor: Penerbit Pemuda, 1998, Cet Ke- I.
Dimanakah Keadilan. Johor Bharu: Smmi Vision 1999, Cet. Ke- 1. Fakultas Syariah dan rtukum UIN Syarif Hidayatullah Jakmia. Pedoman Penulisan Sla·ipsi. Jakmia: 2007. Hadi,
Syamsul. Setrategi Pembangunan Mahathir Dan Seoharto. Politik Industerialisasi Dan Model Jepang di Malaysia Dan Indonesia.Jakmia: Pelangi Cendekia, 2005.
Idris, Almmd. Malaysia New Economis Policy. Malaysia pelm1duk publications (M) sdn Bhd. 1990 .p. 03. Ismail, yahaya. Anwar dan Nalla Seks, Judi dan Konspirasi.Selangor: Usaha Teguh 1998. Kamus Ilmiah Populer. Penerbit: Gitmnedia Press, 2006, Cet. Ke-· I.
Kuntowijoyo, Paradigma Islam: Interpertasi Untuk Alrsi.
L. Esposito, John. Tokoh Kunci Gerakan Islam Kontemporer.Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002. J Magnis-Suseno, Franz. Etika Politik, Prinsip-Prinsip Moral Dasar Kenegaraan Modern. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, jakaiia. Mohammad Admin Bin Yahya,"Konsep Negara Islam di Malaysia. Menurut UMNO dan P AS,"Skripsi SI Faku!tas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakaiia, 2006. Mutalib, Hussin. Islam Dan Etnisitas; Perspektif Politik Melayu. Jakarta: 1995. Omar, Mohd Sayuti. Cinta dan Perjuangan. Kuala Lumpur: Tinta teguh 1999, Cet. Ke- l. .
Omar, Mohd Sayuti. Sumpah dan Airmata Reformasi Bangsa. Kuala Lumpur: Tinta Merah 1998, Cet. \(e- 2. I
0. Voll, John. Demola·asi Di Negara-Negara Muslim: Problem Dan Prospek. Jakarta: Mizan 1999, Cet. Ke- I. Qusyairi, al, Muslim bin Hajjaj Abu Husin, Shahih Muslim, juz I, Beirut: Dar Ihya' al-Turats al-Arabi, t.th. Raja Ab Wahid, Raja Kamaruddin. Benarkah Ada Konspirasi Terhadap Dato' Seri Anwar Ibrahim. Semail, Rosidi. Pertarungan Antara Dr.Mahathir dan Anwar Be/um Tamat. Selai1gor: Penerbit Pemuda 1999, Cet. Ke- I. Seohino, Ilmu Negara. Yogjakarta: Liberty, 2004, Cet. Ke- 4. Surbakti, Ramlan. Mejnahami Ilmu Politik. Jakaiia: PT Gramedia widiasarana Indonesia 1992. ' Widjaja, Drs. AW. Tinjaun Undang-undang dasar Indonesia, }.Ialaysia, Singapura, Konstitusi Perbandingan. Jakarta: PT. Bina Aksara, 1987, Cet. Ke- I. Yew Chee Wai. Sejarah Malaysia., Petaling Jaya Se!angor Darn! Ehsan: Sasbadi Sdn. Bhd 1993.
r
I
Website:
Ahmad Lutfi Othman, Pisahkan Anwar Dari Reformasi. Dara diakses pada 5 Mei 2009. Dari http://anwaribrahimdotcom.blogspot.com/pisahkan-anwar-darireformasi.html. Ahmad Muhajir, Wawancara Ekslusif Dengan Anwar Ibrahim. Data diakses pada?dari syura-asai.org/modules.php?name=News&file==article&sid=7.
Akar Pertentangan Anwar dan Mahathir.' Data diakses pada 4 Dis 2008. Dari http:/ members.tripod.com/Reformasi kita/tentang.html. J http://www.inilah.com/berita/politik/anwar-mulai-bersihkan-ma.laysia/Data pada 5 Mei 2009.
diakses
Wikipedia Indonesia. Sejarah Malaysia. " Data diakses Pada 2 Dis 2008. Dari http:/id.wikipedia.org/wiki/Malaysia. Wikipedia Indonesia. "Anwar Ibrahim. " Data diakses pada 4 Dis 2008. Dar.' .. http:/id. wikipedia.org/wiki/Anwar Ibrahim. Wikipedia Indonesia. Data di akses pada 2 juli 2009. Dari http:/pusharn.uii.ac.id. Wikipedia indonesia. Anwar Ibrahim Amerika Bermain Dengan Api." Data diakses pada 5 Mei 2008. Dari http://wnmahonline.wordpress.com.
I
I