ANALISIS PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI JASA INDONESIA DI MAKASSAR ANDI SYARIFUDDIN STIE-YPUP Makassar
ABSTRAK Suatu perusahaan akan selalu terikat pada kebijaksanaan dan peraturan yang dikeluarkan pemerintah, termasuk pula tingkat kompensasi yang diberikan kepada karyawan. Pemerintah menetapkan bahwa kompensasi yang diberikan oleh suatu perusahaan hanyalah dapat memenuhi kebutuhan fisik minimum pada karyawan. Bila hal ini tidak dilaksanakan, maka perusahaan tersebut melanggar aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang dapat mengakibatkan dicabutnya izin operasi-operasi yang bersangkutan. Kompensasi yang diberikan berdasarkan pekerjaan atau senioritas tanpa memperhatikan keterampilan dan kinerja karyawan. Sebaliknya kompensasi yang diberikan kepada karyawan berdasarkan produktivitas kerja dan keterampilannya. Pengaruh kompensasi terhadap produktivitas kerja karyawan adalah positif (b=1,034) ini menunjukkan semakin tingginya tingkat kompensasi yang dirasakan oleh karyawan PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero), dan semakin tinggi pula tingkat produktivitas karyawan. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Idealnya pemberi kompensasi harus memperhatikan prinsip keadilan dan kelayakan. Keadilan yang dimaksud berarti setiap karyawan memperoleh kompensasi yang sama tetapi kompensasi yang mereka terima akan berbeda berdasarkan perbedaan prestasi kerja, jenis pekerjaan, risiko pekerjaan, tanggung jawab jabatan, dan sebagainya. Kenyataan, masih banyak tindakan penyelewengan kewenangan yang bersifat financial seperti mark up dana pembangunan penyusutan dan lain sebagainya yang terjadi di lingkungan perusahaan, dan menjadikan kecilnya kompensasi yang tidak sebanding dengan tuntutan hidup sebagai dalang dari masalah tersebut. Berdasarkan kenyataan empiris, proses kompensasi pada PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Makassar yang melakukan analisa pekerjaan, hingga melakukan survey berbagai sistem imbalan yang berlaku pada organisasi yang lain, dianggap belum memenuhi tujuan organisasi. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalahnya adalah “Apakah pemberian kompensasi berpengaruh signifikan terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan pada PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Makassar”. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Kompensasi Nitisemito (2002:12) mengemukakan pengertian kompensasi sebagai berikut : “Kompensasi adalah merupakan balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada para karyawan yang dapat dinilai dengan uang dan mempunyai kecenderungan diberikan secara tetap”.
Dari pengertian di atas dapat kita ketahui bahwa pemberian kompensasi kepada karyawan harus mencerminkan rasa keadilan yang didasarkan pada jasa-jasa karyawan. Jika dua orang karyawan mempunyai jabatan yang setingkat tetapi menerima upah yang berbeda mungkin karena prestasi kerja yang berbeda. Hipotesis Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan adalah diduga bahwa pemberian kompensasi berpengaruh signifikan terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan pada PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Makassar. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Makassar yang berlokasi di jalan Kakatua No. 20 Kota Makassar. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Nopember dan Desember 2010. Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan berkaitan dengan penelitian ini, maka digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut : 1. Observasi Adalah penelitian secara langsung pada objek penelitian, dimana data yang diperoleh berdasarkan hasil survey di lapangan. 2. Wawancara Adalah Tanya jawab yang dilakukan secara langsung kepada responden pegawai terutama yang berkaitan dengan masalah penilaian prestasi dan pengembangan karier pegawai. 3. Angket / Kuesioner Adalah daftar yang berisi beberapa item-item pertanyaan untuk diisi oleh responden sesuai kondisi yang diketahuinya, dialaminya dan dirasakannya. 4. Dokumentasi Yakni suatu usaha untuk memperoleh data melalui pencatatan bukti-bukti yang terdapat dalam lokasi penelitian. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) di Makassar yang berjumlah 57 orang. Oleh karena populasi dalam penelitian ini sudah diketahui, maka penentuan ukuran besarnya sampel dilakukan dengan menggunakan formula Slovin dikutip dalam Umar (2002 : 78) N n= 1 Ne 2 Di mana : n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, dalam hal ini diambil 5%. 57 n= 1 57 (0,05 ) 2
n = 57/2,49 = 49,89 diambil 50 sampel Metode Analisis Untuk menguji hipotesis yang diajukan sebelumnya, maka peralatan analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana yaitu alat analisis untuk mengetahui hubungan dan pengaruh antara satu variabel terikat (produktivitas kerja karyawan) dengan satu variabel bebas (pemberian kompensasi). Formula yang digunakan adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2001 : 412). Y = a + bX Di mana Y = Produktivitas Kerja Karyawan PT. Asuransi Jasa Indonesia X = Pemberian kompensasi a = Konstanta b = adalah koefisien regresi HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis Hasil Penelitian 1. Analisis Deskriptif PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Makassar dalam menetapkan besarnya tingkat gaji bulanan perlu memperhatikan pendidikan sesuai dengan imbalan yang diterimanya. Namun perlu disadari bahwa tingkat pendidikan karyawan tidak selamanya dapat menjamin tingkat keahliannya. Berdasarkan hasil observasi di lapangan atau pada perusahaan tempat penelitian ini dilakukan, dapat dikatakan bahwa selama ini perusahaan PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) di Makassar disamping telah memberikan kompensasi atau balas jasa dalam bentuk finansial juga memberikan kompensasi non finansial. 2. Analisis Pengaruh Kompensasi terhadap Produktivitas Kerja Untuk melihat arah pengaruh pemberian kompensasi sebagai variabel independen dengan produktivitas kerja sebagai variabel independen pada PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Makassar dilakukan dengan menggunakan model regresi linear sederhana dengan bantuan program aplikasi computer SPSS 15.0 diperoleh hasil olahan data sebagai berikut :
1
Tabel 1. Coefficients (a) Unstandardized Unstandardized Model Coefficients Coefficients B Std. Error Beta (Constant) -2.086 4.633 Kompensasi 1.034 .100 .870 a dependent Variable : Produktivitas kerja
T B -.450 10.297
Sig Std. Error .655 .000
Persamaan di atas dapat diinterprestasikan sebagai berikut : 1. Nilai konstanta (a) sebesar -2.086 (bertanda negatif) menunjukkan bahwa jika tidak ada pemberian kompensasi dan seluruh faktor lainnya dianggap konstan, maka produktivitas kerja karyawan PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Makassar menjadi negatif. Hal ini dapat dimaknai bahwa, jika perusahaan hanya mempekerjakan karyawannya tanpa memperhatikan pemberian kompensasi yang memadai, maka produktivitas kerja karyawan justru akan menurun.
2. Nilai koefisien (b) sebesar 1,034 (bertanda plus) menunjukkan bahwa jika faktor kompensasi diperhatikan oleh perusahaan dan karyawan menganggap bahwa pemberian kompensasi itu sudah memadai atau sebanding dengan tugas-tugas dan tanggung jawab mereka, maka produktivitas kerja karyawan akan meningkat. Arah hubungan yang positif menunjukkan bahwa semakin besar tingkat kompensasi yang diberikan semakin tinggi pula tingkat, maka produktivitas kerja karyawan. Sedangkan untuk melihat kuatnya pengaruh variabel independent, yakni kompensasi terhadap variabel dependen produktivitas kerja, dapat dilihat dari besar kecilnya nilai koefisien determinasi dalam model summary, sebagai berikut : Tabel 2. Model Summary (b)
Model R R square 1 .870 .757 a Predictors : (Constant), Kompensasi b Dependent : Variable : Produktivitas kerja
Adjusted R Square -750
Std. Error Of the Estimate 1.401
Berdasarkan Tabel di atas, angka R square atau koefisien determinasi (R2) adalah 0,757 (atau 0,8702), yang berarti menunjukkan bahwa 75,7 persen produktivitas kerja karyawan PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Makassar dijelaskan oleh variabel kompensasi karyawan, sedangkan sisanya sebesar 24,3 persen (100 persen – 75,7 persen) dijelaskan oleh sebab-sebab atau faktor lain yang tidak diteliti (diluar variabel kompensasi). 3. Analisis Hubungan Kompensasi dengan Produktivitas Kerja Untuk melihat hasil analisis dan menguji hipotesis yang telah diajukan sebelumnya, terlebih dahulu dilakukan analisis korelasi sederhana untuk melihat adanya hubungan signifikan antara kompensasi dengan produktivitas kerja, dengan bantuan program aplikasi computer SPSS 15.0 for Windows. diperoleh hasil (output) sebagai berikut :
Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N
Tabel 3 Correlations Produktivitas Kerja Produktivitas kerja 1.000 Kompensasi .870 Produktivitas kerja Kompensasi .000 Produktivitas kerja 60 Kompensasi 60
Kompensasi -870 1.000 -000 60 60
Berdasarkan hasil di atas, menunjukkan bahwa besarnya hubungan antara produktivitas kerja dengan kompensasi dari 60 sampel responden karyawan PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Makassar, dihitung dengan koefisien korelasi adalah 0,870, hal ini menunjukkan hubungan yang sangat kuat antara produktivitas kerja karyawan PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Makassar dengan kompensasi. Arah hubungan yang positif (tidak ada tanda negatif pada angka 0,870) menunjukkan semakin besar kompensasi yang diberikan perusahaan, maka semakin besar pula produktivitas kerja karyawan. Untuk mencapai keadilan sebagaimana diharapkan oleh karyawannya, maka perusahaan harus mempertimbangkan kondisi eksternal, kondisi internal dan kondisi individu. Kompensasi harus diusahakan sebanding dengan kondisi di luar perusahaan, khususnya perusahaan yang menjalankan bisnis
sejenis, juga harus disesuaikan dengan kondisi pekerjaan yang dibebankan kepada karyawan, seperti tanggungjawab, dan risiko. Kompensasi juga harus memperhatikan kondisi individu, sehingga tidak mernberikan kompensasi dengan pertimbangan subyektif dan diskriminatif. Untuk memenuhi harapan karyawan, hendaknya kompensasi yang diberikan oleh perusahaan dapat memuaskan berbagai kebutuhan karyawan secara wajar. Kompensasi yang diberikan berdasarkan pekerjaan atau senioritas tanpa memperhatikan kemampuan dan keterampilan seringkali membuat karyawan yang mempunyai keterampilan dan kinerja baik menjadi frustasi dan meninggalkan perusahaan, sebab kompensasi yang diberikan oleh perusahaan dirasakan tidak adil dan tidak sesuai dengan harapan mereka. Sebaliknya kompensasi ini akan membuat karyawan yang tidak berprestasi menjadi benalu bagi perusahaan. Kompensasi yang diberikan berdasarkan produktivitas kerja dan keterampilan karyawan nampaknya dapat memuaskan karyawan, sehingga diharapkan karyawan termotivasi untuk meningkatkan produktivitas kerja dan mengembangkan keterampilannya. Hal ini disebabkan karena karyawan yang selalu berusaha untuk meningkatkan produktivitas kerja dan keterampilannya akan mendapatkan kompensasi yang semakin besar. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pengaruh kompensasi terhadap produktivitas kerja karyawan adalah positif (b = 1,034), yang menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kompensasi yang dirasakan oleh karyawan PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Makassar semakin tinggi pula tingkat produktivitas karyawan. Dengan demikian maka hipotesis yang diajukan dapat diterima (terbukti). 2. Hubungan yang. sangat erat/kuat antara kompensasi dengan produktivitas kerja karyawan pada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Makassar adalah sebesar R2 = 0,870 (R = 0,757) menunjukkan bahwa 75,7% produktivitas kerja karyawan dipengaruhi oleh variabel kompensasi, sedangkan sisanya yakni 24,3% (I00% - 75,7%) dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, penulis memberikan saran sebagai berikut : 1. Sebaiknya Pimpinan PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Makassar tetap memberikan kompensasi pada karyawan karena dapat berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. 2. Pimpinan PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Makassar hendaknya memberikan proporsionalitas pada setiap pekerjaan sehingga karyawan dapat meningkatkan produktivitasnya. DAFTAR PUSTAKA Handoko T. Hani, 2002. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, BPFE, Yogyakarta. Hasibuan, T. B. 2005. Membangun Motivasi Personalia, Bina Pribadi, Bandung. Heidjrachman dan Suad Husnan, 2001. Dasar-Dasar Manajemen, Cetakan Ketujuh, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta. Manullang, M, 2002. Manajemen Personalia, Cetakan Kedelapan, Ghalia Indonesia. Jakarta.
Moekijat, 2005. Evaluasi Latihan Bagi Pegawai Negeri, Sinar Baru Bandung. Simamora, Henry, 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama, STIE YPKN, Yogyakarta. Simanjuntak, Payaman J, 2005. Pengantar Ekonomi Sumberdaya Manusia, UI Press, Jakarta. Sinungan, Muchdarsyah, 2007. Produktivitas, Apa dan Bagaimana, Bina Aksara : Jakarta. Siagian, Sondang P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta. Sugiyono, 2001. Metode Penelitian Bisnis. Edisi Pertama, Alfabeta, Bandung. Umar Husein, 2002. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Cetakan Kedua, JBRCGramedia Pustaka Umum, Jakarta.