ANALISIS PELUANG ALUMNI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI TERHADAP LAPANGAN KERJA DI LUAR BIDANG KEPENDIDIKAN: TINJAUAN DARI SEGl KURIKULUM PENDIDIKAN
Oleh R. Gunawan Sudarmanto
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 1996
ABSTRAK ANALISIS PELUANG ALUMNI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FKIP TERHADAP LAPANGAN KERJA DI LUAR BIDANG KEPENDIDIKAN: SUATU TINJAUAN DARI SEGI KURIKULUM PENDIDIKAN Oleh: R. Gunawan Sudarmanto Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui (1) peluang yang dimiliki bagi alumni Program Studi Pendidikan Akuntansi terhadap kesempatan kerja di luar bidang kependidikan, (2) tingkat kemampuan alumni Program Studi Pendidikan Akuntansi untuk bekerja di luar bidang kependidikan, dan (3) jenis pokerjaan yang sesuai bagi alumni Program Stud Penddikan Akuntansi untuk bakerja di luar bidang kependidikan. Metode penelitian yang dgunakan adalah expost facto. Variabel penelitian yang akan diungkapkan adalah tingkat kemampuan, peluang yang dimiliki, dan jenis pekerjaan. Instrumen penelitian yang digunakan adalah dokumentasi. Data yang telah dikumpulkan akan dianalisis dengan menggunakan tabel perbandingan. Tabel tersebut juga digunakan untuk menjelaskan bagaimana posisi masing-masing alumni lembaga penyelenggara dan peluang pekerjaan yang dimilikinya. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat dikemukakan bahwa (1) alumni Program Studi Pendidikan Akuntansi FKIP Universitas Lampung memiliki peluang untuk dapat bekerja di luar bidang kependidikan. (2) Sesuai dengan isi kurikulum yang ada dan terlepas dari proses pembelajaran serta tanaga pengajar yang ada maka alumni Program Studi Pendidikan Akuntansi FKIP Unila akan memiliki kemampuan yang setingkat dengan Program Diploma III non gelar dalam bidang akuntansi. (3) Sesuai dengan kemampuan dan posisi beban studi yang harus ditempuh, maka jenis pekerjaan di luar bidang kependidikan yang sesuai bagi alumni, Program Studi Pendidikan Akuntansi yaitu sebagai pembantu akuntan.
KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kehadiratNya yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga penelitian ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan panelitian dan penyusunan laporan hasil penelitian telah mendapatkan banyak bantuan dari berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Pada kesempatan int diucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang felah memberikan bantuannya, baik berupa pemikiran maupun yang lainnya. Mudah-mudahan apa yang telah kita perbuat ,dapat bermanfaat bagi kita. Perlu pula disampaikan bahwa laporan hasil penelitian ini masih banyak kekurangan baik dalam segi matari, analisis data, bahasa, maupun cara penulisannya. Berkaitan dengan hal tersebuf diharapkan adanya saran dan kritik sebagai masukan untuk perbaikan kegiatan selanjutnya. Bandar Lampung, 1 Oktober 1996 Peneliti
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Masalah pendidikan nampaknya merupakan suatu kajian yang tidak akan pernah habis diperbincangkan, baik oleh para ahli pendidikan sendirl maupun oleh masyarakat biasa, baik pendidikan dasar maupun pendidikan tinggl. Dunia pendidikan selalu dihadapkan pada kebutuhan di masyarakat yang selalu berkembang. Penyelenggaraan pendidikan dewasa ini lebih diarahkan pada kebutuhan yang ada di masyarakat. Permasalahan yang muncul dalam dunia pendidikan adalah selalu berkaitan dengan mutu pendidikan. Berbicara tentang mutu pendidikan tidak akan terlepas dari kurikulum dan proses pendidikan itu sendiri. Pendidikan merupakan suatu sistem yang kompleks, banyak unsur yang perlu mendapat perhatian khusus dalam pelaksanaannya. Proses penyelenggaraan pendidikan akan terdiri dari berbagal unsur, peserta didik, pengajar, kurikulum, materi, Iingkungan luar, dan unsur-unsur penunjang lainnya. Proses pendidikan akan berlangsung dan memiliki dampak yang baik apabila semua unsur yang terkait dalam pendidikan tersebut berperan sebagaimana mestinya. Peserta didik harus aktif melakukan aktivitas sebagaimana yang diharapkan dalam aturan, tenaga pengajar harus memiliki kemampuan baik dalam bidang matari maupun dalam menyajikan, matari yang disajikan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, lingkungan luar juga harus berperan aktif dalam penyeIenggaraan pendidikan tersebut. Bagaimana dengan kurikulum baru yang pelaksanaannya sudah dimulai tahun 1994/1995? Kurikulum 1994 bukan merupakan perubahan akibat dari pergantian pimpinan, melainkan perubahan yang perlu dilakukan akibat adanya perkembangan yang sangat pesat dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, den kebutuhan masyarakat. Proses pendidikan yang dilakukan selalu berkaitan dengan kebutuhan masyarakat, karenanya perkembangan kebutuhan masyarakat menuntut untuk melakukan perubahan dalam bidang pendidikan. Dilihat dari segi kurikulum pendidikan, telah terjadi beberapa kali perubahan untuk memenuhi tuntutan perubahan yang terjadi di masyarakat. Kurikulum 1975 telah dirubah dan diganti dengan kurikulum 1984 yang kemudian dirubah dan diterapkan kurikulum 1994. Perubahan demikian dimaksudkan untuk menjawab permasalahan yang telah terjadi dan sekaligus mengantisipasi perkembangan di masa yang akan datang. Dengan cara demikian maka dunia pendidikan tidak akan tertinggal dengan perkembangan yang terjadi dl masyarakat. Pendidikan yang dilaksanakan akan selalu sesuai dengan kebutuhan yang dirasakan oleh masyarakat. Dengan adanya perkembangan yang sangat pesat pada dasa warsa terakhir inf, maka kurikulum yang ditetapkan pada tahun 1954 dirasa kurang mampu untuk menjawab permasalahan yang ada. Keadaan demiklan menuntut untuk engadakan penyesuaian terhadap kurikulum yang
ada. Perubahan kurikulum tersebut ditetapkan dan diberlakukan mulai tahun 1994. Perubahan yang terjadi di lingkungan pendidikan, terutama kurikulum yang digunakan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pendidikan akan berpengaruh luas terhadap sistem pendidikan itu sendiri. Perubahan yang terjadi dimaksudkan untuk mengadakan perbaikan dalam pelaksanaan bidang pendidikan dan untuk mencapai kesesuaian dengan kebutuhan dan perkembangan yang terjadi di masyarakat. Pelaksanaan pendidikan kita perlu disesuaikan dengan perkembangan zaman tanpa meninggalkan pola kehidupan dan kepribadian bangsa Indanesia, sehingga dapat menanggulangi parmasalahan yang ada. Kurikulum baru (tahun 1994) yang berlaku di FKIP Universitas Lampung diadakan penyesuaian dengan kondisi yang terjadi di luar bidang pendidikan. Bidang pendidikan yang akan mengahasilkan sumber daya manusia yang akan dipakai oleh bidang-bidang yang lainnya selalu dituntut untuk dapat memenuhi apa yang dibutuhkan oleh masayarakat umumnya dan lembaga-lembaga tertentu pada khususnya. Adanya perkembangan yang semakin pesat dan kompleks dituntut sumber daya manusia yang sesuai dengan bidang yang ditekuninya. Lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK), dimaksudkan untuk menghasiIkan tenaga kependidikan yang memiliki kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan. Mahasiswa LPTK semenjak awal dibimbing dan diarahkan untuk mampu menjadi guru dengan kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan pemakai. Lulusan LPTK haruslah mamiliki kesadaran akan perubahan yang berkesinambungan dengan pola pikir baru, memiliki wawasan pengetahuan yang luas, memiliki kemauan dan kemampuan untuk berkompetisi dan berkomunikasi dengan pihak lain, serta memiliki tanggungjawab sosial yang tinggi. Dalam kenyataan banyak alumni Program Studi Pendidikan Akuntansi yang bekerja di luar bidang kependidikan. Kurikulum baru untuk Program Studi Pendidikan Ekonomi-Akuntansi banyak memberikan bekal untuk dapat melakukan aktivitas atau bekerja di bidang nonkeguruan. Peluang tersebut tentu saja tidak sebagai seorang akuntan sebagaimana yang dihasiIkan oleh Jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi. Kondisi sebagaimana dibahas di atas yang mendorong untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul tentang "analisis peluang alumni Program Studi Pendidikan Ekonomi-Akuntansi terhadap kesempatan kerja di luar bidang kependidikan: suatu tinjauan dari segi kurikulum pendidikan." 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan pada pembahasan tersebut di atas maka dapat diidentivikasikan beberapa permasalahan yang berkaitan dengan judul penelitian tersebut, yaitu sebagai berikut; peluang yang dimiliki oleh alumni Program Studi Pendidikan Akuntansi FKIP Unila tidak jelas, kemampuan alumni Program Studi Pedidikan Akuntansi FKIP Unila untuk bekerja di luar bidang kependidikan diragukan, tingkat kemampuan yang dimiliki oleh alumni Program Studi Pendidikan Akuntansi FKIP Unila untuk bekerja di luar bidang kependidikan masih kurang, kesesuaian muatan kurikulum Program Studi Pendidikan Akuntansi FKIP Unila dengan pekerjaan di luar bidang
kependidikan diragukan, jenis pekerjaan yang sesuai bagi alumni Program studi Pendidikan Akuntansi FKIP Unila untuk bekerja di luar bidang kependidikan tidak jelas. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan pembahasan latar belakang masalah tersebut di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: a. Bagaimanakah peluang alumni Program Studi Pendidikan EkonomiAkuntansi terhadap kesempatan kerja di luar bidang kependidikan? b. Apakah alumni Program Studi Pendidikan Ekonomi-Akuntansi memiliki kemampuan untuk bekerja di luar bidang kependidikan? c. Jenis pekerjaan apakah yang usuai bagi alumni Program Studi Pendidikan Ekonomi-Akuntansi untuk bekerja di luar bidang kependidikan? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang akan dicapai dirinci sebagai berikut. a. Untuk mengetahui peluang yang dimiliki bagi alumni Program Studi Pendidikan Ekonomi-Akuntansi terhadap kesempatan kerja di Iuar bidang kependidikan. b. Untuk mengetahui tingkat kemampuan alumni Program Studi Pendidikan Ekonomi-Akuntansi bekerja di luar bidang kependidikan. c. Untuk menganalisis jenis pekerjaan yang sesuai bagi alumni Program Studi Pendidikan Ekonomi-Akuntansi bekerja di luar bidang kependidikan. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini dirinci sebagai berikut. a. Mencari bentuk informasi yang relevan tentang keterkaitan antara alumni Program Studi Pendidikan Ekonomi-Akuntansi Jurusan Pondidikan IPS dengan dunia kerja di luar bidang kependidikan. b. Sebagai salah satu sumber informasi bagi lembaga-lembaga nonkependikan sebagai pengguna sumber daya manusia tentang tingkat kemampuan alumni Program Studi Pendidikan EkonomiAkuntansi untuk bekerja di luar bidang kependidikan. c. Sebagai salah satu upaya untuk memberikan gambaran kepada mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi-Akuntansi tentang peluang untuk berkompetisi mengisi dunia kerja di luar bidang kependidikan yang sesuai dengan kualifikasi yang dimilikinya. d. Merupakan salah satu upaya pengembangan ilmu pendidikan dalam kaitannya dengan analisis dan pengembangan kurikulum untuk meningkatkan gairah belajar mahasiswa.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Tujuan pendidikan tinggi adalah (1) menyiapkan peserta didik menjadi manggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan Ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian dan (2) mengembangkan dan menyebar-luaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta mengupayakan, penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional (Dedikbud, 1990:3). Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) juga merupakan LPTK (FKIP dan LPTK selanjutnya akan digunakan saling menggantikan), merupakan bagian dari suatu universitas yang memiliki program dalam bidang kependidikan. Program kependidikan merupakan program pendidikan tinggi yang menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi mengajar dan lain-lain aspek dalam pengelolaan pendidikan seperti guru, pengawas, penilik, kepala sekolah, tenaga bimbingan dan penyuluhan (Sekretariat Negara Rl., 1999: 109). Program pendidikan S-1 kependidikan dimaksudkan untuk mempersiapkan dan menghasilkan tenaga profesional kependidikan, baik sebagai guru sekolah menengah tingkat atas ataupun sebagai tenaga nonguru, seperti konselor, tenaga administrasi dan penyuluhan pendidikan yang memiliki wawasan kependidikan, cakap dan penuh tanggungjawab sesuai dengan bidang keilmuannya (Dekan FKIP Unila, 1995: 8). Dengan demikian, mahasiswa yang masuk ke FKIP semenjak awal dibimbing agar mampu menjadi guru yang profesional sebagaimana yang diharapkan dalam kurikulum. Untuk dapot mewujudkan sebagaimana yang dimaksud dalam tujuan LPTK, maka tidak akan terlepas dari matari keilmuan yang harus dikuasainya. Adanya penguasaan matari keilmuan bagi mahasiswa akan memberikan bekal keahlian yang sesuai dengan bidang yang ditekuninya. Di pihak lain, dengan memiliki pengetahuan dan kemampuan menyampaikan keahlian kepada orang lain yang selalu ditekuni akan dapat mewujudkan suatu profesi. Dengan demikian mahasiswa LPTK akan mampu menguasai matari. keilmuan yang diajarkan dan akan memiliki kemampuan untuk mengkomunikasikan matari tersebut kepada anak didik dengan baik. Ditinjau dari tujuan penyelenggaraan LPTK tersebut, maka lulusan LPTK haruslah memiliki kesadaran akan perubahan yang berkesinambungan dengan pola pikir yang inovatif. Lulusan LPTK seharusnya memiliki wawasan pangetahuan yang luas, memiliki kemampuan dan kemauan untuk berkompetisi dan berkomunikasi dengan pihak lain, dengan tanggung jawab sosial yang tinggi. Sebagai seorang sarjana tentu saja harus menyelesaikan beban studi yang berkisar antara 144—160 sks. Kursus-kursus akuntansi di jalur pendidikan luar sekolah dibagi menjadi empat jenjang, yaitu dasar satu, dasar dua, terampil, dan tingkat mahir. Setiap jenjang memiliki paket matari yang harus dikuasai oleh warga be|ajar. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa lulusan LPTK adalah
seorang ilmuwan yang memiliki karakteristik tersendiri yang membedakan. dengan seseorang yang bukan ilmuwan. Di sisi lain, penyelenggaraan pendidikan akuntansi, menurut konsorsium ilmu ekonomi dapat dibagi dalam beberapa tingkatan, yaitu pendidikan untuk pemegang buku, pembantu akuntan, dan akuntan. Pendidikan untuk akuntan dilakukan sesuai dengan Undang-Undang No. 34 tahun 1954, ... kualifikasi akuntan menurut undang-undang tersebut adalah seorang sarjana ekonomi atau yang setingkat, tingkat pendidikan di bawahnya menghasilkan pembantu akuntan, dan pandidikan di bawah pembantu akuntan menghasilkan pemegang buku (Ikatan Akuntan Indanesia, 1986). Beban studi yang harus diselesaikan untuk kursus akuntansi seluruhnya berjumlah 29,5 SKS, jumlah tersebut terdiri atas dasar satu 3,7 SKS, dasar dua 3,9 SKS, terampil 8,1 SKS, dan mahir 13,8 SKS. Struktur program yang terdapat dalam setiap jenjang terdiri dari mata pelajaran umum, penunjang, dan keterampilan. Sedangkan untuk program diploma I beban yang harus ditempuh antara 40—50 SKS dan program diploma II antara 80—90 SKS (Ikatan Akuntan Indanesia, 1986). Dengan demikian, sebagai seorang ilmuwan tentu saja akan melakukan kegiatan yang sesuai dengan bidangnya guna mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah dimilikinya. Seorang ilmuwan haruslah objektif dan jujur dalam mencari peluang guna penerapan dan atau pengembangan ilmu yang dimilikinya. Sebagai seorang ilmuwan tidak akan mudah terbawa oleh arus akibat iming-iming yang ditawarkan. Dengan demikian, adanya perkembangan dunia yang semakin pesat dan kompleks memerlukan adanya sunder daya manusia yang memiliki kemampuan yang sesuai dengan bidang yang ditekuninya. Kondisi perkembangan dunia dewasa ini menuntut seseorang untuk bekerja dan bertindak sesuai dengan kemampuan yang telah dimilikinya. Di kalangan akademisi seseorang tidak akan mudah menerima suatu tawaran yang tidak sesuai dengan bidang keahlian yang dimilikinya sekalipun tawaran tersebut menggiurkan.
III. METODE PENELITIAN
3.1 Desain Peneiltlan Desain penelitian yang digunakan untuk memecahkan permasalahan adalah expost facto penelitian ini tidak melakukan manipulasi atau perlakuan terhadap variabel yang diteliti. 3.2 Variabel Penelitian Variable penelitian yang akan dianalisis adalah tingkat kemampuan alumni Program Studi Pendidikan Ekonomi/Akuntansi bekerja di luar bidang kependidikan, peluang kerja yang dimiliki alumni Program Studi Pendidikan Ekonomi/Akuntansi, dan jenis pekerjaan yang dapat dilakukan oleh alumni Program Studi Pendidikan Ekonomi/Akuntansi. 3.3 Populasi dan Sampel Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kurikulum Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi, kurikulum Program Studi Pendidikan Ekonomi-Akuntansi di FKIP, dan kurikulum kursus akuntansi di lembaga pendidikan luar sekolah. Sebagai sampel diambil mata kuliah (di perguruan tinggi) dan bahan ajar di lembaga kursus. 3.4 Instrumen Penelitian Intrumen penelitian yang dlgunakan untuk mengungkapkan data adalah dokumentasi, yaitu yang berupa kurikulum yang dilaksanakan oleh masingmasing lembaga yang bersangkutan. 3.5 Analisis Data Data yang telah dikumpulkan akan dianalisis dengan menggunakan table perbandingan. Tabel tersebut juga digunakan untuk menjelaskan bagaimana posisi masing-masing alumni lembaga penyelenggara dan peluang pekerjaan yang dimilikinya.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2.1 Hasil Berdasarkan penelitian terhadap kurikulum yang ada, setelah dikelompokan sesuai dengan mata kuliah bidang keahlian yang harus dimiliki oleh mahasiswa/ peserta didik, akan terlihat dengan jelas beban setiap mahasiswa/peserta didik yang harus ditempuh. Beban tersebut akan memberikan indikasi tentang tingkat kemampuan mahasiswa/peserta didik setelah menyelesaikan beban tersebut. Gambaran beban yang diberikan oleh setiap lembaga penyelenggara pendidikan yang harus ditempuh mahasiswa/peserta didik secara rinci dapat disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Sebaran mata kuliah/bahan ajar untuk tiap jenjang pendidikan akuntansi dan bobot tiap mata kuliah/bahan ajar (Fakultas Ekonomi dan FKIP berdasarkan SKS sedangkan lembaga kursus berdasarkan jam @ 60 menit) Mata kuliah/ bahan ajar
FE
FKIP
Kursus
Pengantar Akuntansi 4 4 120 Pengantar Akuntansi II 3 3 Akuntansi Keuangan Menengah I 3 3 178 Statistika I 2 2 90 Akuntansi Keuangan Menengah II 3 3 Akuntansi Biaya 3 3 70 Akuntansi Keuangan Lanjut I 3 3 94 Statistik II 2 3 Akuntansi Manajemen 3 3 68 Akuntansi Pemerintahan 3 Sistem Informasi Akuntansi 4 Pemeriksaan Akuntansi I 3 3 114 Akuntansi Keuangan Lanjut II 3 3 Pemeriksaan Akuntansi II 3 Manajemen Audit 3 Teori Akuntansi 3 3 Akuntansi Perbankan 3 Akuntansi Perpajakan 3 Analisis Laporan Keuangan 3 2 Sistem Akuntansi 3 74 Perpajakan 3 2 83 Keterangan: *) untuk semua jenjang yaitu dasar satu, dasar dua, terempil, dan mahir. Serdasarkan Tabel 1 tersebut tiap mata kuliah di Fakultas Ekonomi dan Pendidikan Akuntansi di FKIP dapat disetarakan dengan menggunakan satuan jam @ 60 menit. Dalam pelaksanakan SKS, maka setiap satu SKS terdiri dari 50 menit tatap muka, 60 menit kegiatan terstruktur dengan bimbingan dosen, dan 60 menit kegiatan mandiri tanpa bimbingan dosen.
Untuk merubah satuan SKS menjadi jam @ 60 dilakukan sebagai berikut. Satu SKS = 60 menit tatap muka, apabila mata kuliah tersebut bobotnya 3 SKS, maka jumlah jam dalam satu semester dapat dihitung sbb. 3 50 16 2400 40 60 60 Dengan demikian apabila disetarakan dengan jam @ 60 menit untuk beban tiap mata kuliah atau bahan ajar, tanpa memperhitungkan kegiatan tersetruktur dan kegiatan mandiri hasilnya dapat disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Beban kegiatan dilihat dari segi waktu tiap mata kuliah/bahan ajar untuk Fakultas Ekonomi, Pendidikan Akuntansi FKIP, dan Lemabga Kursus Akuntansi (dengan satuan jam @ 60 menit) Mata kuliah/ bahan ajar
FE
FKIP
Kursus
Pengantar Akuntansi 54 54 120 Pengantar Akuntansi II 40 40 Akuntansi Keuangan Menengah I 40 40 178 Statistika I 26,5 26,5 90 Akuntansi Keuangan Menengah II 40 40 Akuntansi Biaya 40 40 70 Statistik II 26,5 26,5 94 Akuntansi Keuangan Lanjut I 40 40 Akuntansi Manajemen 40 40 68 Akuntansi Pemerintahan 40 Sistem Informasi Akuntansi 54 Pemeriksaan Akuntansi I 40 40 114 Akuntansi Keuangan Lanjut II 40 40 Pemeriksaan Akuntansi II 40 Manajemen Audit 40 Teori Akuntansi 40 40 Akuntansi Perbankan 40 Akuntansi Perpajakan 40 Analisis Laporan Keuangan 40 26,5 Sistem Akuntansi 40 74 Perpajakan 40 26,5 83 Keterangan:*) untuk semua jenjang yaitu dasar satu, dasar dua, terampil, dan mahir 4.2 Pembahasan 4.2.1 Peluang Alumni Program Studi Pendidikan Akuntansi Terlepas dari pendalaman dan pendekatan yang diambil dalam penyelenggaraan pendidikan, maka mata kuliah akuntansi diberikan datam semua jenjang, baik pada program sarjana ekonomi (akuntan), kursus-kursus akuntansi, maupun Pendidikan Akuntansi di IKlP atau FKIP. Untuk melihat beban studi tiap jenjang pendidikan tidak akan terlepas dari kurikulum yang ditetapkan sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan itu sendiri (Tabel 1). Untuk memperoleh satuan beban yang sama maka beban SKS di perguruan tinggi ditransfer ke dalam satuan jam @ 60 menit (Tabel 2). Berdasarkan Tabel 1 dan 2 menunjukkan bahwa jumlah materi yang diberikan di
Pendidikan akuntansi FKIP Universitas Lampung baik dari jenis maupun jumlah jam mata kuliah berada di bawah Fakultas Ekonomi. Penyebaran jumlah jam untuk tiap mata kuliah keahlian akuntansi yang diberikan di Pendidikan Akuntansi FKIP Universitas Lampung adalah sama hanya beberapa mata kuliah saja yang jumlah jamnya berbeda. Akan tetapi dibandingkan dengan jenis dan jumlah jam yang diberikan di lembaga penyelenggar kursus akuntansi, maka di Pendidikan Akuntansi FKIP Universitas Lampung lebih banyak. Berdasarkan Tabel 2 terlihat bahwa jumlah jam untuk bahan ajar yang diberikan di lembaga kursus akuntansi tampak lebih banyak, hal ini karena jumlah jam yang disajikan pada kolom FE dan FKIP hanyalah jumlah jam tatap muka langsung belum diperhitungkan dengan jumlah jam belajar terstruktur. Berdasarksn sebaran jenis mata kuliah dan jumlah jam yang harus dtempuh dalam setiap mata kuliah tersebut, menunjukkan bahwa alumni Program Studi Pendidikan Akuntansi FKIP Universitas Lampung memiliki peluang untuk mengisi kesempatan kerja di luar bidang kependidikan. Peluang tersebut tentu saja bukan sebagai tenaga akuntan sebagaimana yang dihasilkan oleh takultas ekonomi. Berdasarkan sebaran mata kuliah dan bobot setiap mata kuliah yang diberikan, maka alumni Program Studi Pendidikan Akuntansi tidak harus menjadi tenaga pengajar atau guru di sekolah lanjutan, akan tetapi juga mempunyai peluang untuk bekerja dalam bidang lain yang sesuai. Tentu saja apabila mau bekerja di luar bidang kependidikan maka yang bersangkutan tidak dapat diakui sebagai seorang sarjana. Kesarjanaan yang diperolehnya adalah dalam bidang kependidikan, sehingga kesarjanaan itu akan berlaku kalau yang bersangkutan bekerja sesuai dengan bidangnya. 4.2.2 Kemampuan Alumni Program Studi Pendidikan Akuntansi Untuk mengkur tingkat kemampuan banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Kemantapan dan kemampuan alumni suatu lembaga penyelenggara pendidikan juga ditentukan oleh bagaimana kurikulum yang diikutinya. Dilihat dari kesarjanaan yang diperoleh, maka baik mahasiswa keguruan maupun mahasiswa di Fakultas Ekonomi memiliki beban yang sama yaitu berkisar antara 144—160 SKS. Berdasarkan sebaran mata kuliah keahlian (akuntansi) dalam kurikulum maka beban studi untuk mahasiswa program studi pendidikan akuntansi setingkat berada di bawah beban studi mahasiswa di fakultas ekonomi. Mahasiswa di fakultas ekonomi harus menempuh mata kuliah keahlian (akuntansi) sebanyak 60 SKS, sedangkan mahasiswa pendidikan akuntansi di FKIP harus menempuh mata kuliah (yang berkaitan dengan akuntansi) sebanyak 47 SKS. Berdasarkan jumlah beban tersebut terlihat bahwa terdapat perbedaan sebanyak 13 SKS. Dengan demikian, dilihat dari baban studi yang ada dalam kurikulum, alumni Program Studi Pendidikan Akuntansi FKIP Universitas Lampung memiliki kemampuan yang setingkat dengan program D3 dari Fakultas Ekonomi apabila bekerja di luar bidang kependidikan. Keilmuan dalam bidang akuntansi yang dimiliki oleh alumni Program studi Pendidikan Akuntansi FKIP Universltas Lampung setingkat dengan D3. Dengan demikian untuk bekerja di luar bidang kependidikan memiliki kemampuan yang memadai. Alumni Program Studi Pendidikan Akuntansi FKIP Universitas Lampung, berdasarkan gambaran yang disajikan dalam kurikulum, apabila yang
bersangkutan telah bekerja maka akan lebih mudah untuk dikembangkan karena juga memiliki tambahan keilmuan, yaitu dalam hal kependidikan. Terlepas dari proses pembelajaran yang diikuti` pada saat perkuliahan dan tenaga pengajar, yang mengasuh di Program Studi Pendidikan Akuntansi FKIP Universitas Lampung, maka berdasarkan sebaran dan beban yang harus ditempuh olen mahasiswa akan menghasilkan lulusan yang tidak diragukan lagi apabila bekerja di luar bidang kopendidikan. Bidang tersebut tentu saja yang sesuai dengan apa yang ditekuni sebelum bekerja. Kemampuan yang dimiliki oleh lulusan Program Studi Pendidikan Akuntansi, berdesarkan sebaran dan beban yang harus ditempuh akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan komampuan lulusan dari lembaga kursus untuk tingkat mahir. Dari sagi lain, peluang untuk pengembangan kemampuan lebih besar, karena telah memiliki wawasan dan pola pikir yang lebih mantap. Dengan demikian berdasarkan Tabel 1 dan 2 dapat disimpulkan bahwa kemampuan alumni Program Studi Pendidikan Akuntansi memiliki kemampuan setingkat di bawah alumni dari Akuntansi di Fakultas Ekonomi dan setingkat di atas lulusan lembaga kursus untuk tingkat mahir apabila bekerja di luar bidang kependidikan. 4.2.3 Jenis Pekerjaan yang Sesuai Apabila dikaji berdasarkan tujuan penyelenggaraan pendidikan akuntansi di FKIP, maka jenis pekerjaan yang sesuai adalah sebagai tenaga pengajar. Sebagai tenaga pengajar paling tidak terdapat dua hal yang harus dikuasainya, yaitu menguasai materi keilmuan yang akan diajarkan dan menguasai atau memiIiki kemampuan cara mengajarkan atau menyampaikan matari keilmuan tersebut. Apabila dua hal tersebut tidak dimiIikinya maka tidak akan diperoleh tenaga pengajar sebagaimana yang diharapkan. Berdasarkan pada penguasaan matari yang telah dikuasainya maka yang bersangkutan akan memiIiki kemampuan untuk berbuat sesuatu (selain mengajar) yang sesuai dengan bidang keilmuan yang dimilikinya. Hal ini tentu saja tidak dalam semua bidang. Berdasarkan isi kurikulum yang ada tentu saja lulusan Program studi Pendidikan Akuntansi FKIP belum memiiiki keahlian sebagai mana lulusan Jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi. Pelaksanaan pendidikan untuk akuntansi dilakukan sesuai dengan undang undang yang ada No. 34 tahun 1954. Pada dasarnya, kualifikasi akuntan menurut Undang-Undang tersebut adalah seorang sarjana ekonomi atau yang setingkat dengannya, misalnya program diploma IV (Ikatan Akuntan Indonesia, 1986: 47). Pendidikan akuntansi menurut konsorsium ilmu ekonomi (KIE) dibagi dalam beberapa tingkatan, yaitu pendidikan untuk pemegang buku, pembantu akuntan, dan akuntan (Ikatan Akuntan Indonesia, 1986: 47). Selanjutnya dijelaskan bahwa pendidikan untuk pembantu akuntan adalah pendidikan yang setingkat akademi atau sarjana muda, dalam jalur non gelar setingkat dengan Program Diploma III (Ikatan Akuntan Indonesia, 1986: 47). Kondisi tersebut sesuai dengan hasiI konsorsium ilmu ekonomi apabila dikaitkan dengan beban SKS yang ada pada kurikulum.
V. SIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan kurikulum tiap jenis dan jenjang pendidikan tersebut di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut. 1. Berdasarkan pada sebaran dan beban mata kuliah yang ada, maka alumni Program Studi Pendidikan Akuntansi FKIP Universitas Lampung memiliki peluang untuk dapat bekerja di luar bidang kependidikan. 2. Sesuai dengan isi kurikulum yang ada dan terlepas dari proses pembeIajaran serta tenaga pengajar yang ada, maka alumni Program Studi Pendidikan Akuntansi FKIP Unila akan memiliki kemampuan yang setingkat dengan Program Diploma III non gelar dalam bidang akuntansi. 3. Sesuai dengan kemampuan dan posisi beban studi yang harus ditempuh, maka jenis pekerjaan di luar bidang kependidikan yang sesuai bagi alumni Program Studi Pendidikan Akuntansi yaitu sebagai pembantu akuntan.
DAFTAR PUSTAKA
Dekan Fakultas Ekonomi, 1996. Buku Panduan Fakultas Ekonomi Universitas Lampung Tahun Akademik 1996/1997. Penerbit Fakultas Ekonomi Unila. Bandar Lampung Dekan FKIP Unila. 1999. Buku Panduan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pondidikan Universitas Lampung Tahun Akademik 1996/1997. Unila Press. Bandar Lampung. Depdikbud. 1990. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 1990 tentang Pendidikan Tinggi. Percetakan Negara. Jakarta. Ikatan Akuntan Indonesia. 1986. "Keterkaitan Pendidikan Akuntansi antar Jenjang." Majalah Akuntansi No. 25 Thn V, Agustus 1986. Penerbit IAl. Jakarta. Jo Rope dan A. O. Simangunsong. 1990 . "Informasi Tentang Model Pendidikan Akuntansi Manual”. Proyek Pengembangan Pendidikan Akuntansi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta. Sekretariat Negara Rl. 1989. Undang Undang Ropublik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. PT Pabelan. Surakarta.