MINAT MEMILIH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DITINJAU DARI MINAT MENJADI GURU DAN PERSEPSI PELUANG KERJA
NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi
Diajukan Oleh: Sri Liawati A 210110152
Kepada: PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA JULI, 2015
ABSTRAK MINAT MEMILIH PROGRAM STUDI PEDIDIKAN AKUNTANSI DITINJAU DARI MINAT MENJADI GURU DAN PERSEPSI PELUANG KERJA Sri LiawatidanDjokoSuwandi Program Studi Pendidikan Akuntansi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Email:
[email protected] Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1) Pengaruh minat menjadi guru terhadap minat memilih program studi pendidikan akuntansi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2014/ 2015; 2) Pengaruh persepsi peluang kerja terhadap minat memilih program studi pendidikan akuntansi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2014/2015; 3) Pengaruh minat menjadi guru dan persepsi peluang kerja terhadap minat memilih program studi pendidikan akuntansi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2014/ 2015. Jenis penelitian ini adalah asosiatif kuantitatif dengan penarikan kesimpulan melalui analisis statistik. Populasi penelitian adalah mahasiswa FKIP akuntansi UMS angkatan 2014 sebanyak 237 mahasiswa. Sampel penelitian sebanyak 60 mahasiswa dengan teknik proportional random sampling. Pengumpulan data menggunakan metode angket dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier ganda, uji t, uji F, uji R2, sumbangan relatif dan efektif. Hasil analisis regresi memperoleh persamaan regresi: Y=20,092+0,286X1+0,439X. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, kesimpulan yang diambil adalah: 1) Minat menjadi guru berpengaruh positif terhadap minat memilih program studi pendidikan akuntansi. Hal ini terbukti dari hasil regresi yang memperoleh nilai thitung>ttabel, yaitu 4,799 > 2,002 dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 dengan sumbangan efektif 29,4%; 2) Persepsi peluang kerja berpengaruh positif terhadap minat memilih program studi pendidikan akuntansi. Hal ini terbukti dari hasil regresi yang memperoleh nilai thitung>ttabel, yaitu 3,642 > 2,002 dan nilai signifikansi 0,001 < 0,05 dengan sumbangan sumbangan efektif sebesar 19,4%; 3) Minat menjadi guru dan persepsi peluang kerja berpengaruh positif terhadap minat memilih program studi pendidikan akuntansi. Hal ini terbukti dari hasil regresi yang memperoleh Fhitung> Ftabelyaitu 27,154 > 3,159 dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05; 4) Pengaruh Minat menjadi guru dan persepsi peluang kerja terhadap minat memilih program studi pendidikan akuntansi memberikan sumbangan efektif sebesar 48,8%, sedangkan sisanya 51,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Kata Kunci:Minat Memilih Program Studi Pendidikan Akuntansi (Y), Minat Menjadi Guru ( ), dan Persepsi Peluang Kerja ( ).
PENDAHULUAN Perguruan tinggi merupakan satuan penyelenggara pendidikan tinggi sebagai tingkat
lanjut
dari
jenjang
pendidikan
menengah
di
jalur
pendidikan
formal.Perguruan tinggi yang ada di Indonesia dapat berbentuk Politeknik, Sekolah Tinggi, Akademik, Universitas, dan Institut. Pada setiap jenis perguruan tinggi tersebut biasanya memiliki sejumlah jurusan atau program studi yang ditawarkan. Setiap calon mahasiswa yang akan memasuki suatu perguruan tinggi, akan dihadapkan kepada pemilihan program studi atau jurusan yang akan dimasukinya. Pemilihan
program
studi
bagi
mahasiswa
merupakan
saat-saat
yang
menentukanmasa depan dalam setiap fase kehidupan. Menurut Bawantara (2007:3-8), beberapa faktor yang dapat dijadikan pertimbangan dalam memilih program studi antara lain: 1) Pertama, kuliah di bidang yang disukai. Artinya, sesuaikan fakultas dan program studi pilihan dengan minat dan bakat. Dengan begitu, akan merasa senang menjalani setiap perkuliahan karena semua materi yang diberikan sesuai dengan minat. Minat yang tinggi adalah modal sukses yang sangat kuat. 2) Pertimbangan kedua adalah kemampuan intelektual. Sangat dianjurkan untuk menakar kemampuan intelektual sebagai pertimbangan dalam memilih program studi. 3) Ketiga adalah keuangan keluarga. Kuliah di perguruan tinggi melibatkan berbagai komponen biaya yang cukup besar, sehingga arus dipertimbangkan masak-masak. Diskusikan dengan orangtua secara terbuka, sampai seberapa jauh kemampuan mereka untuk membiayai kuliah. 4) Keempat adalah reputasi perguruan tinggi, status akreditasi merupakan faktor penting dalam menilai perguruan tinggi. Status tersebut menentukan kemandirian suatu program studi dalam melaksanakan proses belajar-mengajar, seperti menyelenggarakan ujian negara dan menerbitkan ijazah. Dalam memilih program studi harus menyesuaikan dengan minat yang diinginkannya. Minat yang dimiliki tersebut merupakan langkah awal untuk mencapai hasil belajar yang diinginkan, yang selanjutnya direalisasikan dengan proses pemilihan jurusan.Minat merupakan faktor pendorong bagi seseorang untuk melakukan sesuatu. Begitu juga ketika mahasiswa berminat untuk menjadi guru
maka mahasiswa tersebut akan terdorong untuk memilih program studi pendidikan keguruan. Menurut Slameto (2010:180), “Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antar diri sendiri dengan sesuatu dari luar.
Semakin
kuat
atau
dekat
hubungan
tersebut,
semakin
besar
minat.”.Menurut Dalyono dalam Djamarah (2002:157), “Minat belajar yang besar cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar yang kurang akan menghasilkan prestasi yang rendah”. Minat dapat berpengaruh terhadap kualitas hasil belajar seseorang dalam suatu bidang studi. Hal itu dikarenakan adanya pemusatan perhatian terhadap mata kuliah yang menjadi minat mahasiswa tersebut. Pemusatan
perhatian
yang
intensif
terhadap
mata
kuliah
itulah
yang
memungkinkannya belajar lebih giat dan berprestasi pada bidang tersebut. Menurut Djamarah (2002:157), “Minat tidak hanya diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa anak didik lebih menyukai sesuatu daripada yang lainnya, tetapi dapat juga diimplementasikan melalui partisipasi aktif dalam suatu kegiatan”. Partisipasi yang dilakukan merupakan suatu bentuk untuk mengungkapkan bahwa mahasiswa tersebut memiliki minat terhadap obyek tersebut. Mahasiswa yang memiliki minat menjadi guru akan terdorong untuk berusaha mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan profesi keguruan, mahasiswa akan ikut berpartisipasi pada program profesi keguruan. Pada beberapa tahun belakangan, profesi guru mulai banyak dilirik oleh masyarakat sebagai profesi yang menjanjikan. Banyak calon mahasiswa yang melanjutkan ke perguruan tinggi memilih masuk Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan tujuan untuk berprofesi menjadi guru. Ketertarikan terhadap profesi guru disebabkan oleh adanya regulasi yang berpihak pada dunia pendidikan, termasuk nasib para pendidiknya. Melalui amandemen UUD 1945 pasal 31 ayat 4 menyatakan bahwa negara memprioritaskan anggaran sekurang-kurangnya 20% dari APBN dan APBD untuk sektor pendidikan, pernyataan tersebut membuktikan bahwa pemerintah sudah lebih memikirkan nasib para guru.
Profesi guru telah sejajar dengan profesi yang lain, dimana untuk menjadi seorang guru diharuskan memiliki kualifikasi akademik sarjana strata satu (S-1) dan memiliki sertifikat pendidik sebagai pengakuan atas profesinya yang ditempuh melalui jalur pendidikan formal. Hal tersebut dimuat dalam UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas, UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen serta PP No. 74 Tahun 2009 Tentang guru. Pemerintah juga telah mengatur mengenai gaji guru, bagi mereka yang sudah memiliki sertifikat pendidik, gaji pokoknya dibayar dua kali lipat dan bagi guru yang belum pegawai negeri sipil tetapi sudah memiliki sertifikat pendidik, baik melalui portofolio maupun melalui Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) akan mendapat gaji pokok sesuai pangkat dan golongannya. Berkaitan dengan regulasi tersebut menyebabkan banyak mahasiswa yang melanjutkan ke Universitas Muhammadiyah Surakarta berminat untuk memilih program studi pendidikan akuntansi. Program studi pendidikan akuntansi adalah satu dari program studi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Muhammadiyah Surakarta yang bertujuan untuk mencetak guru akuntansi. Guru akuntansi banyak dibutuhkan setelah adanya kebijakan Depdiknas akan perluasan pada Sekolah Menengah Kejuruan. Persepsi peluang kerja yang dimiliki oleh setiap mahasiswa menjadi pertimbangandalam pemilihan program studi. Persepsi mengenai peluang kerja setelah lulus dari perguruan tinggi membuat mahasiswa memilih bidang ilmu berdasarkan banyaknya peluang kerjayang ada. Seseorang yang berpersepsi bahwa kesempatan/peluang kerja yang ada di program studi pendidikan akuntansi luas maka akan timbul ketertarikannya untuk memilih program studi pendidikan akuntansi, begitu juga sebaliknya. Peluang lulusan dari program studi pendidikan akuntansi yakni dapat bekerja pada lembaga kependidikan sebagai guru, selain itu dapat bekerja pada lembaga-lembaga non kependidikan, misalnya bekerja pada lembaga keuangan, pegawai pemerintah, akuntan perusahaan, dan sebagai wiraswata. Tujuanpenelitian ini yaitu: 1) Mengetahui pengaruh minat menjadi guru terhadap minat memilih program studi pendidikan akuntansi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2014/2015.2) Mengetahui pengaruh persepsi peluang kerja terhadap minat memilih program studi
pendidikan akuntansi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2014/2015. 3) Mengetahui pengaruh minat menjadi guru dan persepsi peluang kerja terhadap minat memilih program studi pendidikan akuntansi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2014/2015.
METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan penarikan kesimpulan melalui analisis statistik. Subjek penelitian ini adalah adalah mahasiswa program studi pendidikan akuntansi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan 2014/2015 yang berjumlah 237 mahasiswa. Sampel penelitian adalah sebanyak 60 mahasiswa dengan teknik proportional random sampling. Pengumpulan data menggunakan metode angket dan dokumentasi. Sebelum angket disebarkan, terlebih dahulu dilakukan uji coba (try out). Tujuannya untuk menguji apakah angket valid atau tidak valid dan untuk menguji apakah data tersebut reliabel atau tidak reliabel melalui uji validitas dan uji reliabilitas. Subyek uji coba angket adalah mahasiswa program studi pendidikan akuntansi Universitas Muhammadiyah
Surakarta
angkatan
2014/2015
sejumlah
20
mahasiswa
diluaranggota sampel. Teknik uji prasyarat analisis terdiri dari uji normalitas dan linieritas. Uji tersebut untuk mengetahui apakah data sebaran berbentuk normal atau tidak serta apakah setiap variabel bebas dan variabel terikat bersifat linier atau tidak. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier ganda, uji t, uji F, uji R2, serta sumbangan relatif dan efektif.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisa data menunjukkan bahwa minat menjadi guru dan persepsi peluang kerja mempunyai pengaruh yang positif terhadap minat memilih program studi pendidikan akuntansi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2014/2015. Hal ini dapat
dilihat
pada
persamaan
regresi
linier
ganda
sebagai
berikut
Y=20,092+0,286X1+0,439X2, persamaan tersebut menunjukkan bahwa koefisien regresi dari masing-masing variabel independen bernilai positif, artinya variabel minat menjadi guru dan persepsi peluang kerja secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap minat memilih proggram studi pendidikan akuntansi. Dari hasil analisis data diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,488 yang menunjukkan bahwa besarnya pengaruh minat menjadi guru dan persepsi peluang kerja mempunyai pengaruh yang positif terhadap minat memilih program studi pendidikan akuntansi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2014/2015, adalah sebesar 48,8% sedang sisanya sebesar 51,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh peneliti. Hasil uji hipotesis pertama menunjukkan bahwa variabel minat menjadi guruberpengaruh terhadap minat memilih program studi pendidikan akuntansi. Berdasarkan hasil uji t, untuk variabel minat menjadi guru (b1) diperoleh hasil thitung >ttabel, yaitu 4,799 > 2,002 dan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,000, dengan sumbangan relatif sebesar 60,2% dan sumbangan efektif sebesar 29,4%. Dari hasil tersebut dapat dikatakan semakin besarminat menjadi guru, maka akan semakin tinggi minat memilih program studi pendidikan akuntansi. Sebaliknya semakin rendah minat menjadi guru, maka semakin rendah pula minat memilih program studi pendidikan akuntansi. Dapat disimpulkan bahwa minat menjadi guru memiliki pengaruh positif terhadap minat memilih program studi pendidikan akuntansipada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan2014/ 2015. Hasil uji hipotesis kedua menunjukkan bahwa variabel persepsi peluang kerja berpengaruh terhadap minat memilih program studi pendidikan akuntansi. Berdasarkan hasil uji t, untuk variabel persepsi peluang kerja (b2) diperoleh hasil thitung >ttabel, yaitu 3,642 > 2,002 dan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,001, dengan sumbangan relatif sebesar 39,8% dan sumbangan efektif sebesar 19,4%. Dari hasil tersebut dapat dikatakan semakin tinggi persepsi peluang kerja, maka akan semakin tinggi minat memilih program studi pendidikan akuntansi. Sebaliknya semakin rendah persepsi peluang kerja, maka semakin rendah pulaminat memilih program studi pndidikan akuntansi. Dapat disimpulkan bahwa persepsi peluang kerja
memiliki pengaruh positif terhadap minat memilih program studi pendidikan akuntansipada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan2014/ 2015. Hasil perhitungan uji keberartian regresi linier ganda atau uji F diketahui bahwa nilai Fhitung > Ftabel yaitu 27,154 > 3,159 dan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,000. Hal ini berarti minat menjadi guru dan persepsi peluang kerja secara bersamasama berpengaruh positif terhadap minat memilih program studi pendidikan akuntansi.
Berdasarkan
pada
simpulan
tersebut
dapat
dikatakan
bahwa
kecenderungan peningkatan kombinasi minat menjadi guru dan persepsi peluang kerja akan diikuti peningkatan minat memilih program studi pendidikan akuntansi. Sebaliknya kecenderungan penurunan kombinasi minat menjadi guru dan persepsi peluang kerja akan diikuti penurunan minat memilih program studi pendidikan akuntansi. Jadi dapat disimpulkan bahwa minat menjadi guru dan persepsi peluang kerja memiliki pengaruh positif terhadap minat memilih program studi pendidikan akuntansi
pada
Fakultas
Keguruan
dan
Ilmu
PendidikanUniversitas
Muhammadiyah Surakarta angkatan2014/ 2015.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, makadapatdisimpulkansebagaiberikut: 1. Minat menjadi guru berpengaruh positif terhadap minat memilih program studi pendidikan akuntansi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2014/2015. Hal ini dibuktikan oleh hasil analisis regresi linear ganda (uji t) diketahui bahwa thitung> ttabel yaitu 4,799> 2,002 dannilai signifikansi < 0,005 yaitu 0,000. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh sumbangan efektif sebesar 29,4% dan sumbangan relatif sebesar 60,2%.
2. Persepsi peluang kerjaberpengaruh positif terhadap minat memilih program studi pendidikan akuntansi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2014/2015.Hal ini dibuktikan oleh hasil analisis regresi linear ganda (uji t) diketahui bahwa thitung> ttabel yaitu 3,642> 2,002 dannilai signifikansi < 0,005 yaitu 0,001. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh sumbangan efektif sebesar 19,4% dan sumbangan relatif sebesar 39,8%.
3. Minat menjadi guru dan persepsi peluang kerja berpengaruh positifterhadap minat memilih program studi pendidikan akuntansi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2014/2015. Hal ini dibuktikan oleh hasil analisis variansi analisis regresi linear ganda (uji F) diketahui bahwa Fhitung> Ftabel yaitu 27,154>3,159 dan nilai signifikansi < 0,005 yaitu 0,000. Hasil uji koefisien determinasi (R2) sebesar 0,488 menunjukkan bahwa besarnya pengaruh minat menjadi guru dan persepsi peluang kerjaterhadap minat memilih program studi pendidikan akuntansi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2014/2015, adalah sebesar 48,8% sedangkan 51,2% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Anonim. 2005. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
Anonim. 2009. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2009 tentang Guru.
Bawantara, Agung. 2007. Lulus SMA Kuliah di Mana? Paduan Memilih Program Studi. Jakarta: PT Kawan Pustaka.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Aksara Baru.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.