ANALISIS PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA PT PERTAMINA GAS AREA JBB DISTRIK CILAMAYA BAGI MASYARAKAT Dr.Dedi Mulyadi, H. Sonny Hersona GW, DRS., MM., Linda Devis May, SE
Abstrak Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggungjawab sosial perusahaan merupakan suatu konsep bahwa organisasi khususnya perusahaan memiliki tanggungjawab terhadap pemegang saham, karyawan, konsumen, masyarakat dan lingkungan yang berkaitan dengan operasional perusahaan. CSR berhubungan erat dengan “pembangunan berkelanjutan”, dimana terdapat argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak hanya berdasarkan faktor keuangan belaka melainkan harus berdasarkan pada konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk yang akan datang. Milne (Eko Suyono, 2010 : 4). Masalah yang terjadi di masyarakat adalah masyarakat umumnya tidak mengerti tentang CSR. Masyarakat tidak mengetahui program CSR yang dilaksanakan. CSR belum tersosialisasi secara merata. Penerima program CSR belum merata (hanya kalangan tertentu). Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui, menjelaskan dan menganalisis Program Corporate Social Responsibility (CSR) apa saja yang telah dilaksanakan oleh PT Pertamina Gas Area JBB Distrik Cilamaya bagi masyarakat. Untuk mengetahui, menjelaskan dan Menganalisis cara pelaksanaan program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Gas Area JBB Distrik Cilamaya bagi masyarakat. Untuk mengetahui, menjelaskan dan menganalisis respon/tanggapan masyarakat terhadap pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh PT Pertamina Gas Area JBB Distrik Cilamaya? Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan penyebaran kuisioner kepada 158 responden, dan yang menjadi objek penelitian adalah masyarakat yang daerah tempat tinggalnya terdekat dengan wilayah operasi PT Pertamina Gas Area JBB Distrik Cilamaya tepatnya pada dusun Tanggul Pertamina dan Dusun Karang Anyar. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan metode analisis kluster, skala likert, rentang skala, analisis deskriptif, uji validitas dan uji reliabilitas dan diolah menggunakan alat bantu SPSS 16. Dari hasil penelitian ini dapat dijelaskan bahwa, analisis pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan 25 butir pertanyaan dari 13 indikator terhadap variabel CSR yang berdasarkan hasil kuisioner dengan analisis deskriptif dan rentang skala diperoleh nilai skor rata-rata sebesar 540,28 artinya responden menyatakan baik/setuju terhadap pelaksanaan CSR PT Pertamina Gas Area JBB Distrik Cilamaya bagi masyarakat. Kata kunci : Corporate Social Responsibility A. PENDAHULUAN Perusahaan merupakan salah satu elemen yang memiliki peran penting dalam pembangunan perekonomian suatu negara. Karena, selain menjalankan fungsi-fungsi produksi dan distribusi barang dan jasa, perusahaan juga terlibat langsung dalam proses pemanfaatan sumber daya yang bersifatnya terbatas.
Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012
900
Dalam menjalankan tugasnya yaitu memproduksi barang atau jasa yang akan hasilkan untuk masyarakat atau konsumen, tidaklah jarang terjadi adanya konflik kepentingan antara masyarakat umum dengan kepentingan perusahaan. Benturan kepentingan tersebut banyak terjadi baik perusahaan besar, menengah maupun perusahaan kecil. Bentrokan kepentingan ini sering terjadi terutama karena adanya polusi yang ditimbulkan oleh perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Polusi ini dapat berupa polusi udara, polusi air limbah, polusi suara dan bahkan polusi mental kejiwaan. Untuk itu diharapkan setiap perusahaan menyadari dan bertanggungjawab atas dampak yang akan ditimbulkan dari setiap kegiatan bisnis yang dilakukannya. Perusahaan yang baik tidak hanya memburu keuntungan ekonomi belaka, melainkan pula memiliki kepedulian terhadap kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Corporate Social Reponsibility (CSR) atau tanggungjawab sosial perusahaan merupakan salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap perusahaan. Namun kewajiban ini janganlah dijadikan suatu beban yang memberatkan. Melainkan dijadikan suatu bentuk kesadaran bagi perusahaan untuk ikut berkontribusi dalam pembangunan suatu negara. Karena untuk dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat bukan hanya tanggungjawab pemerintah saja, melainkan adanya campur tangan dari setiap perusahaan industri dan seluruh warga negaranya. Beberapa peraturan perundang-undangan dan keputusan menteri, yang mengatur program CSR (Corporate Social Responsibility). yaitu : 1.
Undang-Undang Dasar tahun 1945 Pasal 33 Pasal 33 ayat 3 mengamanahkan bahwa “bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”.
2.
Undang-Undang No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Menyatakan bahwa “Setiap orang mempunyai hak untuk berperan dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku”.
3.
Undang-Undang No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Dalam ayat 2 dan 3 dinyatakan bahwa : Ayat (2) : “Setiap orang berhak hidup tenteram, aman, damai, bahagia, sejahtera lahir dan batin”. Dan Ayat (3) : “Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat”.
4.
UU No. 22/2001 Tentang Minyak dan Gas Bumi Adapun salah satu tujuan penyelenggaraan kegiatan usaha migas, menurut Pasal 3 huruf f adalah sebagai berikut : “menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat yang adil dan merata, serta menjaga kelestarian lingkungan hidup”. 5.
UU RI No. 19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara Dalam UU BUMN dinyatakan bahwa selain mencari keuntungan, peran BUMN adalah juga memberikan bimbingan bantuan secara aktif kepada pengusaha golongan lemah, koperasi dan masyarakat. Selanjutnya, Permen Negara BUMN menjelaskan bahwa sumber dana PKBL berasal dari penyisihan laba bersih perusahaan sebesar 2 persen yang dapat digunakan untuk Program Kemitraan ataupun Bina Lingkungan. Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012
901
6.
Peraturan Mentri BUMN No. 5/2007 Tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan Peraturan Mentri BUMN No. 5/2007 Tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Dalam berbagai peraturan ini, pada dasarnya telah tersirat berbagai upaya yang harus dilakukan baik oleh pemerintah maupun korporasi untuk melakukan pengembangan masyarakat dan lingkungan, baik pada aspek sosial, pendidikan, ekonomi, kesehatan maupun lingkungan.
7.
Undang-Undang No. 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal Pasal 15 (b) menyatakan bahwa ”Setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggungjawab sosial perusahaan”.
8.
Undang-Undang No. 40 tahun 2007 pasal 74 tentang Perseroan Terbatas Ayat (1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggungjawab sosial dan lingkungan. Ayat (2) Tanggungjawab sosial dan lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan & diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan & kewajaran. Ayat (3) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Ayat (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggungjawab sosial & lingkungan diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Dalam UU PT tidak disebutkan secara rinci berapa besaran biaya yang harus dikeluarkan oleh Perusahaan untuk CSR serta sanksi bagi yang melanggar. Untuk itu UU PT ini perlu di kaji ulang agar dapat menetapkan besarnya biaya yang harus dikeluarkan serta menetapkan secara tegas sanksi bagi perusahaan yang melanggar dan/atau tidak menjalankan CSR. Dengan begitu, adanya suatu kejelasan dalam menjalankan program CSR. Tidak ketinggalan ISO 26000 : Guidance Standard on Social Responsibility menetapkan standar internasionalnya walaupun masih sebagai draf namun pedoman ini sering dijadikan rujukan dalam pelaksanaan CSR. Menurut ISO 26000, CSR adalah : Tanggungjawab sebuah organisasi terhadap dampakdampak dari keputusan-keputusan dan kegiatan-kegiatannya pada masyarakat dan lingkungan yang diwujudkan dalam bentuk perilaku transparan dan etis yang sejalan dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat, mempertimbangkan harapan pemangku kepentingan, sejalan dengan hukum yang ditetapkan dan norma-norma perilaku internasional, serta terintegrasi dengan organisasi secara menyeluruh (draft 3, 2007).
Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012
902
B. TINJAUAN PUSTAKA 1.
Definisi Etika Bisnis Kata “ethics” berasal dari kata Yunani yaitu “Ethos” yang berarti sifat atau kebiasaan. Sedangkan menurut para ahli etika bisnis mempunyai arti sebagai berikut: Menurut Gregory G. Dees – Alex Miller (Djaslim Saladin, 2004:159) menyatakan Etika adalah gabungan dari beberapa kewajiban pribadi untuk melakukan apa yang dianggap baik menurut moral/kewajiban, hal itu lebih mementingkan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi untuk bertingkah laku sesuai dengan hukum. Djaslim Saladin (2004:159) menyatakan bahwa etika bisnis adalah studi tentang seseorang atau organisasi melakukan usaha atau kontak bisnis yang saling menguntungkan. Menurut Vincent Barry (Djaslim Saladin, 2004:159) menyatakan “Bissines ethics is the study of what constitutes good and bad human conduct, including related action and values, in a bussines context”. Artinya : Etika bisnis adalah ilmu tentang baik buruknya terhadap suatu manusia, termasuk tindakan-tindakan relasi dan nilai-nilai dalam kontak bisnis.
Menurut Zimmerer (Suryana, 2006:224) menyatakan, etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalan. Jadi bisnis haruslah memiliki standar etik yang tinggi, agar dalam setiap pengambilan keputusan dalam bisnis tidak ada salah satu pihak yang merasa dirugikan. Bisnis dibedakan menjadi 4 atas jenis kegiatannya yaitu : Bisnis Ekstraktif Bisnis ekstratif adalah bisnis yang bergerak dalam jenis kegiatan pertambangan atau menggali bahan-bahan tambang yang terkandung didalam perut bumi. Misalnya pabrik semen, tambang timah, aluminium, tembaga serta PERUM Pertamina yang mengusahakan minyak dan gas bumi dan sebagainya. 2. Bisnis Agraris Bisnis agraris adalah bisnis yang bergerak dibidang pertanian (termasuk pula perikanan, peternakan dan perunggasan), perkebunan serta kehutanan. 3. Bisnis Industri Bisnis industri adalah bisnis yang bergerak di industri manufacturing, misalnya industri tekstil, mobil, motor, garmen dan sebagainya. 4. Bisnis Jasa Bisnis jasa adalah bisnis yang bergerak dalam bidang jasa yang menghasilkan produk-produk yang tidak berwujud. Seperti jasa pendidikan, kecantikan, perbankan dan sebagainya. 1.
Pada masa sekarang, bisnis ditanggapi sebagai suatu kegiatan pertukaran yang melibatkan adanya uang sebagai benda yang dapat dipertukarkan dengan benda lainnya dengan nilai yang sudah disepakati bersama. Moralitas dalam proses pertukaran menjadi hal yang penting agar tidak terjadi ketidakadilan pada salah satu pihak. Proses pertukaran menjadi unsur penting dalam melakukan kegiatan bisnis, yaitu bagaimana mengatur hubungan-hubungan sosial dengan menggunakan sebuah
Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012
903
acuan bersama yang tidak menyinggung perasaan orang lain, tidak membahayakan serta tidak merugikan orang lain.
2.
Definisi Corporate Social Responsibility Menurut The World Bussiness Council for Sustainable Development (WBCSD) (Bambang Rudito dan Melia Famiola, 2007:209) Corporate Social Resposibility (CSR) adalah komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, bekerja dengan para karyawan perusahaan, keluarga karyawan tersebut, berikut komunitas-komunitas setempat (lokal) dan komunitas secara keseluruhan, dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan. G.R Steiner-Miner (Djaslim Saladin, 2004:157) memandang tanggungjawab sosial dari dua sudut yaitu: 1. 2.
Sudut pandang konseptual : bahwa para usahawan seyogyanya mempertimbangkan kepentingan sosial masyarakat dalam pengambilan keputusan mereka. Program sosial perusahaan spesifik : perusahaan perlu membuat program spesifik yang mungkin dapat ditempuh perusahaan.
Stephen P. Robbins dan Mary Coulter (2010:128) mendefinisikan tanggungjawab sosial sebagai intense bisnis, melampaui hukum dan ekonominya, untuk melakukan hal yang benar dan bertindak dengan cara yang baik bagi masyarakat. Menurut International Finance Corporation (Edi Suharto, 2010:123) menyatakan Komitmen dunia bisnis untuk memberi kontribusi terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan melalui kerjasama dengan karyawan, keluarga mereka, komunitas lokal dan masyarakat luas untuk meningkatkan kehidupan mereka melalui cara-cara yang baik bagi bisnis maupun pengembangan. Menurut Rayendra L. Toruan (2003:61) Tanggungjawab perusahaan tidak hanya terbatas pada dukungan financial. Keterlibatan perusahaan dalam mengembangkan masyarakat juga mencangkup pemanfaatan sumberdaya yang lain, yaitu waktu, teknologi, informasi, sumberdaya manusia serta kekuatan untuk mempengaruhi. Menurut Ronal J. Ebert dan Ricky M. Griffin (Suryana, 2006:232) Tanggungjawab sosial mencoba menjembatani komitmen individu dan kelompok dalam suatu lingkungan sosial, seperti pelanggan, perusahaan lain, karyawan dan investor. Tanggungjawab sosial menyeimbangkan komitmen-komitmen yang berbeda. Johnson and Johnson (Nor Hadi, 2011:46) mendefinisikan “Corporate Social Responsibility (CSR) is about how companies manage the business process to produce an overall positive impact on society”.
Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012
904
Definisi tersebut pada dasarnya berangkat dari filosofi bagaimana cara mengelola perusahaan baik sebagian maupun secara keseluruhan memiliki dampak positif bagi dirinya dan lingkungan. Untuk itu, perusahaan harus mampu mengelola bisnis operasinya dengan menghasilkan produk yang berorientasi secara positif terhadap masyarakat dan lingkungan. Menurut Zimmerer (Suryana, 2006:232) ada beberapa macam pertanggungjawaban perusahaan, yaitu : 1. Tanggungjawab terhadap lingkungan. Perusahaan harus ramah lingkungan, artinya perusahaan harus memerhatikan, melestarikan dan menjaga lingkungan. Misalnya tidak membuang limbah yang mencemari lingkungan, berusaha mendaur ulang limbah yang merusak lingkungan, dan menjalin komunikasi dengan kelompok masyarakat yang ada di lingkungan sekitarnya. 2. Tanggungjawab terhadap karyawan. Meurut Ronal J. Ebert (Suryana, 2006:233) semua aktivitas manajemen sumber daya manusia seperti penerimaan karyawan baru, pengupahan, pelatihan, promosi dan kompensasi merupakan tanggungjawab perusahaan terhadap karyawan. Menurut Zimmerer (Suryana, 2006:233) tanggungjawab perusahaan terhadap karyawan dapat dilakukan dengan cara : 1. Mendengarkan dan menghormati pendapat karyawan. 2. Meminta input kepada karyawan . 3. Memberikan umpan balik positif maupun negatif. 4. Selalu menekankan tentang kepercayaan kepada karyawan. 5. Membiarkan karyawan mengetahui apa yang sebenarnya mereka harapkan. 6. Memberikan imbalan (reward) kepada karyawan yang bekerja dengan baik. 7. Memberikan keparcayaan kepada karyawan. 3. Tanggungjawab terhadap pelanggan. Tanggungjawab sosial perusahaan terhadap pelanggan menurut Ronal J. Ebert (Suryana, 2006:233), ada dua kategori yaitu : (1) Menyediakan barang dan jasa yang adil dan berkualitas, dan (2) Memberikan harga produk dan jasa yang adil dan wajar. Tanggungjawab sosial perusahaan juga termasuk melindungi hak-hak pelanggan. Menurutnya ada empat hak pelanggan, yaitu : 1) Hak mendapatka produk yang aman. 2) Hak mendapatkan informasi segala aspek produk. 3) Hak untuk didengar. 4) Hak memilih apa yang akan dibeli. Sedangkan menurut Zimmerer (Suryana, 2006:233), hak-hak pelanggan yang harus di lindungi meliputi : 1) Hak keamanan yaitu barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan harus berkualitas dan memberikan rasa aman, demikian juga kemasannya. 2) Hak mengetahui yaitu konsumen berhak untuk mengetahui barang dan jasa yang mereka beli. Termasuk perusahaan yang menghasilkan barang dan jasa tersebut. 3) Hak untuk di dengar yaitu komunikasi dua arah harus di bentuk yaitu untuk menyalurkan keluhan produk dan jasa dari konsumen dan untuk menyampaikan berbagai informasi barang dan jasa dari perusahaan 4) Hak atas pendidikan. Pelanggan berhak atas pendidikan, misalnya pendidikan tentang bagaimana menggunakan dan memelihara produk. Perusahaan harus menyediakan program pendidikan agar pelanggan memperoleh informasi barang dan jasa yang akan dibelinya. 5) Hak untuk memilih yaitu hal terpenting dalam persaingan adalah memberikan hak untuk memilih barang dan jasa yang mereka perlukan. Tanggungjawab sosial perusahaan adalah tidak mengganggu persaingan dan mengabaikan undang-undang antimonopoly (antitrust). 4. Tanggungjawab terhadap investor. Tanggungjawab perusahaan terhadap investor adalah menyediakan pengembalian investasi yang menarik, seperti memaksimumkan laba. Selain itu, Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012
905
5.
perusahaan juga bertanggungjawab untuk melaporkan kinerja keuangan kepada investor seakurat dan setepat mungkin. Tanggungjawab terhadap masyarakat. Perusahaan harus bertanggungjawab terhadap masyarakat sekitarnya, misalnya menyediakan pekerjaan dan menciptakan kesehatan serta kontribusi terhadap masyarakat yang berada di sekitar lokasi perusahaan tersebut berada.
Edi Suharto (2010:125) mendefinisikan CSR sebagai “Kepedulian perusahaan yang menyisihkan sebagian keuntungan (profit) bagi kepentingan pembangunan manusia (people) dan lingkungan (planet) secara berkelanjutan berdasarkan prosedur (procedure) yang tepat dan professional”. Dengan demikian, CSR merupakan suatu bentuk kepedulian perusahaan yang tidak hanya berupa sumbangan financial kepada masyarakat yang bersifat sesaat melainkan terhadap semua stakeholders termasuk lingkungan dan masyarakat disekitarnya, dengan cara perusahaan menyisihkan sebagian keuntungannya yang digunakan untuk kepentingan pembangunan manusia dan lingkungan secara berkelanjutan berdasarkan prosedur yang tepat dan profesional sehingga tercipta keseimbangan dan kesejahteraan bersama.
3.
Aksi Nyata CSR “Konsepsi tanpa aksi adalah mimpi, aksi tanpa konsepsi hanyalah kegiatan rutin sehari-hari”. (Edi Suharto, 2010 : 135) Program aksi CSR menurut Edi Suharto (2010:135) meliputi : 1) CSR Bidang Pendidikan Sebagai salah satu pilar pembangunan bangsa, pendidikan tidak bisa diabaikan oleh perusahaan dalam menerapkan CSR. Maka tidak mengherankan apabila pendidikan adalah bidang yang tidak terlewatkan dalam implementasi CSR setiap perusahaan. Misalnya memberikan beasiswa, pengadaan bantuan tenaga pengajar, pengadaaan peralatan yang menunjang pendidikan dan lain sebagainya. 2) CSR Bidang Kesehatan Peningkatan kesehatan suatu penduduk adalah salah satu target Milenium Development Goals (MDGs). Dengan demikian, program-program CSR sudah sebaiknya tidak meninggalkan program di bidang kesehatan ini. Program-program CSR bisa dilakukan dengan banyak cara, disesuaikan dengan kebutuhan dan apa yang semestinya dilakukan di daeran setempat. Misalnya memberikan pengobatan gratis, pemberian bantuan makanan tambahan untuk anak-anak dan balita, serta bantuan peralatan Posyandu dan perbaikan infrastruktur Puskesmas di daerah operasional mereka dan lain sebagainya. 3) CSR Bidang Lingkungan Tanggungjawab terhadap perlindungan lingkungan sering kali dianggap berada dalam ranah publik. Di masa lalu pemerintah dipandang sebagai aktor utama yang mengadopsi perilaku ramah lingkungan, baik melalui regulasi, saksi dan tidak jarang melalui penawaran insentif. Sementara itu, sektor swasta hanya dilihat sebagai penyebab timbulnya masalah-masalah lingkungan. Namun, kecenderungan ini kini terbalik. Kiprah perusahaan dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan secara ekonomi, sosial dan lingkungan global, mulai nyata dan meluas.
Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012
906
Esty san Andrew Winston (Edi Suharto, 2010:149) berpendapat setidaknya ada dua sumber tekanan yang mempengaruhi perusahaan sadar akan lingkungan. 1. Semakin terbatasnya sumber daya alam di dunia ini, yang pada akhirnya dapat menjadi kendala utama bisnis dan kemungkinan besar dapat mengancam keberadaan spesies manusia. 2. Keterbatasan sumber daya alam ini kemudian menyetir arah pasar sehingga perusahaan dihadapkan pada banyak dan beragamnya pihak yang peduli terhadap lingkungan. 4) CSR Bidang Modal Sosial Bidang sosial dalam konteks CSR seringkali di lihat sebagai pola bantuan sosial yang dilakukan perusahaan kepada lingkungan sekitar dalam rangka mencapai keharmonisan sosial antara perusahaan dan lingkungannnya (masyarakat). Misalnya pembangunan infrastruktur, pembinaan karang taruna, sunatan massal, bantuan sosial pesta adat, bantuan bencana alam dan lain sebagainya.
5) CSR bidang Ekonomi dan Kewirausahaan Meningkatkan taraf hidup masyarakat dalam bidang ekonomi menjadi perhatian serius setiap pemangku kebijakan CSR. Maka program peningkatan pendapatan masyarakat seringkali menjadi program andalan setiap perusahaan dalam mengimplementasikan CSR. Peningkatan pendapatan ekonomi ini bisa diterapkan dengan mengembangkan Lembaga Keuangan Mikro, bantuan modal kepada pengusaha-pengusaha kecil, pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah dan hingga program pemberdayaan petani. Dalam program pemberdayaan ekonomi dan kewirausahaan ini, hal terpenting yang harus diperhatikan adalah keterlibatan masyarakat dalam mengikuti program. Partisipasi masyarakat harus diutamakan agar program tersebut benar-benar dirasakan oleh masyarakat sebagai program miliknya, sehingga masyarakat mempunyai perasaan memiliki.
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012
907
C. METODOLOGI PENELITIAN 1. Desain Penelitian 1) Berdasarkan Tujuan Penelitian ini merupakan penelitian terapan yang bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan program Corporate Social Responsibility PT Pertamina Gas Area JBB Distrik Cilamaya serta untuk mengetahui tanggapan masyarakat terhadap pelaksanaan CSR tersebut. 2) Berdasarkan Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survey karena penelitian ini bertujuan untuk pengembangan pelaksanaan program Corporate Social Responsibility dimana peneliti terjun langsung melakukan penelitian ke lapangan untuk memperoleh data dengan cara wawancara, dan menyebarkan kuisioner. Serta, Berdasarkan penelitian evaluasi, Penelitian ini termasuk penelitian evaluasi karena dilakukan untuk membandingkan suatu kegiatan dengan standar yang telah diterapkan. Penelitian evaluasi dilaksanakan selama proses berlangsung dan diakhir kegiatan. 3) Berdasarkan Tingkat Eksplanasinya Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menjelaskan variabel atau beberapa variabel tanpa membandingkan atau menghubungkan dengan variabel yang lain. 4) Berdasarkan Jenis data dan analisisnya Penelitian ini adalah penelitian data kualitatif. Dimana data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar yang kemudian diangkakan (skoring) menjadi data kuantitatif yang di dapat dengan melakukan skala pengukuran. STU DI PEN DAH U LU AN
IDEN TIFIKASI DAN RUMUSAN MASALAH
KON SEPTU ALISASI VARIABEL PEN ELITIAN
OPERASION ALISASI VARIABEL PEN ELITIAN
T
KERAN G KA PEMIKIRAN
DESAIN PEN ELITIAN
POPU LASI & SAMPLIN G
PEN G U MPU LAN DATA
Y
AN ALISIS DATA
VALIDITAS DAN REALIBILITAS ?
KESIMPU LAN
Gambar 3.1 Desain Penelitian Sumber : Peneliti 2012
Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012
908
2.
Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian di tarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007 : 38). Dalam penelitian ini yang dijadilkan variabel penelitian adalah program CSR pada tahun 2011 hingga 2012 yang dilaksanakan oleh PT Pertamina Gas Area JBB Distrik Cilamaya.
Tabel 3.1 Variabel Penelitian Variabel
Sub variabel Bidang Pendidikan
Corporate Social Responsibility (CSR)
Bidang Kesehatan Bidang Lingkungan Bidang Modal Sosial Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan
Indikator
1. 2. 3. 1. 2. 3. 4.
Beasiswa Pendirian sarana pendidikan Pengadaan peralatan pendidikan
1.
Penghijauan
1. 2. 1. 2. 3.
Bantuan bencana alam Penyediaan sarana tempat ibadah
Fasilitas olahraga Senam bersama Donor darah Pembinaan Klub Sepak Bola
Pemanfaatan lahan tidur (pertanian) Penyuluhan dan pelatihan Bantuan ekonomi produktif
Sumber : Edi Suharto (2010:135)
3. Metode Pengumpulan Data 1) Populasi Pada penelitian ini populasinya adalah masyarakat yang daerah tempat tinggalnya terdekat dengan wilayah operasi PT Pertamina Gas Area JBB Distrik Cilamaya tepatnya pada dusun Tanggul Pertamina sebanyak 160 orang dan dusun Karang Anyar sebanyak 130 orang, total populasinya adalah 290 orang.
2) Sampel Teknik pengambilan sampel menggunakan sistem random sampling. Yang mana pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan selama 30 hari. Dengan menggunakan formulasi Issac dan Michael dalam buku Sugiyono (2007:98), di formulasikan sebagai berikut:
Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012
909
Keterangan : S = Jumlah Sampel P = Q =0,5 dan d = 0,05 ג2 = dengan dk= 1 Dengan tarap kesalahan antara 1 %, 5 %, dan 10 %. Dari data yang telah diperoleh, jumlah populasi sebanyak 290 orang, dengan taraf kesalahan sebesar 5% maka jumlah sampel diperoleh sebanyak 158 orang.
3) Teknik Sampling Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode analisis kluster. Dalam penelitian ini yang dijadikan objek penelitian adalah masyarakat yang daerah tempat tinggalnya terdekat dengan wilayah operasi PT Pertamina Gas Area JBB Distrik Cilamaya yang dikelompokkan kedalam dua dusun yaitu dusun Tanggul Pertamina dan dusun Karang Anyar. 4. Teknik Pengumpulan Data 1) Studi Kepustakaan 2) Observasi 3) Kuisioner 4) Interview/wawancara
5. Teknik Skala Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variable penelitian.
Tabel 3.2 Skala Likert Corporate Social Responsibility (CSR) Jawaban
Bobot Skor
Sangat Baik/Sangat Setuju
5
Baik/Setuju
4
Cukup Baik/Ragu-Ragu
3
Tidak Baik/Tidak Setuju
2
Sangat Tidak Baik/Sangat Tidak Setuju
1
Sumber : Sugiyono (2010:93-94) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
6. Metode Analisis Data 1) Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Pengujian Validitas Instrumen Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012
910
Pengujian validitas tiap instrument digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Masrun menyatakan “item yang mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasinya yang tinggi, menunjukan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r =0,3”. Jadi kalau korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrument tersebut dinyatakan tidak valid (Sugiyono, 2002 : 106). 2.
Pengujian Reliabilitas Instrumen Pengujian reliabilitas instrumen dengan internal consistency, dilakukan dengan cara mencoba instrumen sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Pengujian reliabilitas dapat dilakukan dengan teknik belah dua dari Spearman Brown (Split half). Rumus reliabilitas instrumen dalam buku Sugiyono (2007:149) yaitu :
ri
2rb 1 rb
Dimana : ri = Reliabilitas Internal seluruh instrumen rb = Korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua Menggunakan koefisien reliabilitas r (Nurgiyantoro, Gunawan, dan Marzuki, 2000) kriteria yang digunakan adalah : Reliable jika r > 0,6 Tidak reliable jika r < 0,6 Dengan menggunakan alat bantu SPSS 16. 2) Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistk deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk mengananlisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Statistik deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya ingin mendeskripsikan data sampel, dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi (Sugiyono, 2010:147). Untuk menentukan skala prioritas dari setiap variabel yang di ukur selanjutnya di hitung skala dari skor yang di ukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
RS
nm 1 m
Keterangan : RS = Rentang Skala n = Jumlah Sampel m = Jumlah Alternatif Jawaban
Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012
911
Jika diasumsikan kepada rumus dengan jumlah sampel sebanyak 158 orang, maka RS dapat dihitung sebagai berikut: n = 158
m= 5;
maka RS sebagai berikut: RS = 158 (5-1) = 126,4 5 Maka diperoleh rentang skala sebesar : 126,4 Perhitungan skala : Skala terendah : Skor terendah x jumlah sampel (n) : 1 x 158 = 158 Skala tertinggi
: Skor tertinggi x jumlah sampel (n) : 5 x 158 = 790 Tabel 3.3 Kriteria dalam Rentang Skala Corporate Social Responsibility (CSR)
1 2
158 – 284,4 284,5 – 410,8
Jawaban Corporate Social Responsibility (CSR) Sangat Tidak Baik/Sangat Tidak Setuju Tidak Baik/Tidak Setuju
3 4
410,9 – 537,2 537,3 – 663,6
Cukup Baik/Ragu – Ragu Baik/Setuju
5
663,7 – 790
Sangat Baik/Sangat Setuju
Skala Skor
Rentang Skala
Sumber : Peneliti 2012 3) Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah univariate, yaitu analisis yang dilakukan terhadap sebuah variabel. Tekniknya : distribusi frekuensi, rata-rata, proporsi, standar deviasi, varians, median, modus dsb, termasuk dalam statistik deskriptif (Buku Panduan Penyusunan Tugas Akhir Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang, 2012:53).
D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.
Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Gas Area JBB Distrik Cilamaya Berdasarkan hasil peneliatian yang dilakukan dengan metode wawancara kepada pihak perusahaan serta data-data yang diberikan oleh pihak perusahaan, diketahui bahwa PT Pertamina Gas Area JBB Distrik Cilamaya telah melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR) seperti dalam tabel berikut : Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012
912
NO
BIDANG LINGKUNGA N
1
KESEHATAN
2
PENDIDIKAN 3 INFRASTRUK TUR 4
PEMBERDAYA AN MASYARAKAT 5
Tabel 4.1 Program CSR PT Pertamina Gas Area JBB Distrik Cilamaya 20 URAIAN SIFAT LOKASI 07 • Program Penghijauan Berkelanju Cilamaya tan • Bantuan Mobil Insidential Cilamaya Pemadam Kebakaran bagi warga yang mengalami musibah • Pemberian drum TPS Insidental Cilamaya untuk Muspika, Kecamatan, Sekolah, Madrasah & Balai Desa • Pembinaan Klub Berkelanju Cilamaya Sepakbola “HARTAP tan FC” • Senam Massal Berkelanju Cilamaya tan • Pemakaian Sarana Berkelanju Cilamaya Olahraga GRATIS tan • Sumbangan inkubator Insidential Cilamaya ke Puskesmas Cilamaya(korporat) • Donor Darah Per 3 Cilamaya bulan • Sunatan Massal Insidential (korporat) • Beasiswa kepada Berkelanju Cilamaya siswa/i berprestasi tan • Sumbangan Komputer Insidential Cilamaya ke sekolah - sekolah • Sumbangan Meja Insidential Cilamaya Belajar • Pembangunan ruang Insidential Cilamaya kelas SDN VII Cilamaya (Korporat) • Penyediaan Sarana Tiap tahun Cilamaya Sholat Ied (saat Idul Fitri). • Budidaya Pertanian Berkelanju Cilamaya Padi bersama tan “POKTAN PERTAMINA BAHAGIA” • Budidaya Jamur Berkelanju Tegalsari Merang bersama tan “POKTAN JAMUR
20 08
20 09
20 10
20 11
20 12
Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012
913
NO
BIDANG
URAIAN
SIFAT
LOKASI
20 07
20 08
20 09
20 10
20 11
PERTAMINA LESTARI” Sumber : PT Pertamina Gas Area JBB Distrik Cilamaya
2.
Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (Csr) Pt Pertamina Gas Area Jbb Distrik Cilamaya Dalam melaksanakan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Gas memiliki kebijakan CSR yang meliputi : Visi Menuju Kehidupan lebih baik Misi Melaksanakan komitmen perusahaan atas tanggung jawab sosial dan lingkungan yang memberikan nilai tambah kepada setiap stakeholder untuk mendukung pertumbuhan perusahaan. Tujuan Pelaksanaan program CSR PT. Pertamina Gas untuk membantu pemerintah dalam memperbaiki indeks Pembangunan Manusia Indonesia dan membangun hubungan yang harmonis dengan para stakeholder dalam upaya mendukung pencapaian tujuan untuk membangun reputasi perusahaan. Komitmen PT. Pertamina Gas akan melaksanakan program CSR dalam 4 (empat) bidang, yaitu: Lingkungan, Kesehatan, Pendidikan, dan Infrastruktur yang terbagi dalam 5 (lima) kriteria untuk mencapai efektifitas pelaksanaannya di seluruh wilayah operasi perusahaan, yaitu: Bermanfaat, Berkelanjutan, Dekat Wilayah Operasi, Publikasi & Mendukung Proper. Direksi, pekerja, dan mitra kerja PT Pertamina Gas bertanggungjawab untuk melaksanakan dan mentaati kebijakan CSR serta melakukan evaluasi untuk perbaikan secara terus menerus.
Corporate Social Responsibility adalah komitmen PT Pertamina sebagai asset nasional untuk turut memajukan masyarakat Indonesia. Semangat pemberdayaan masyarakat yang telah berlangsung seiring berdirinya perusahaan ini adalah komitmen untuk memberikan nilai tambah terhadap masyarakat Indonesia. Program CSR diselaraskan dengan kebutuhan komunitas di sekitar wilayah operasi PT Pertamina, sebagai salah satu stakeholder penting, sekaligus untuk mendukung keberhasilan bisnis Pertamina secara berkelanjutan.
Sebagai salah satu unit bisnis PT Pertamina, PT Pertamina Gas Area JBB Distrik Cilamaya akan mengupayakan agar program CSR dapat berlangsung secara periodik sehingga akan dibentuk Tim Pelaksana harian Program CSR. Tim ini dibentuk dalam upaya penyamaan misi dan melakukan pengawasan terhadap keberlangsungan program CSR dan melakukan evaluasi terhadap manfaat yang dirasakan oleh masyarakat di sektiar wilayah operasi SKG Cilamaya.
Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012
914
20 12
Adapun hambatan yang terjadi pada saat pelaksanaan CSR adalah belum terdapatnya fungsi khusus yang menangani program CSR pada PT Pertamina Gas Area JBB Distrik Cilamaya. Karena sampai saat ini pengelolaan CSR masih dilakukan oleh pekerja dari fungsi operasi. Sedangkan keinginan masyarakat yang beragam dan belum terdapatnya panduan atau batasan yang jelas dalam melaksanakan program CSR, sehingga mengakibatkan pihak Perusahaan merasa kesulitan dalam mengimplementasikannya. Harapan PT Pertamina Gas Area JBB Distrik Cilamaya melaksanakan program CSR ini adalah bisa dikenal oleh masyarakat dengan bentuk operasinya, sehingga masyarakat dapat memberikan kontribusi dengan cara ikut menjaga asset yang dimiliki, sehingga aseetnya aman baik alat maupun manusianya. Tidak terjadi bentrok kepentingan antar pihak perusahaan dengan masyarakat sehingga tercipta hubungan yang harmonis. Meningkatkan citra perusahaan. Mengajak masyarakat berpola hidup sehat dan lebih mandiri. Dan yang terpenting dalam melaksanakan kegiatan CSR ini adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. 3.
Rakapitulasi Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Gas Area JBB Distrik Cilamaya bagi masyarakat Tabel 4.32 Rekapitulasi Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Gas Area JBB Distrik Cilamaya bagi masyarakat
No
Skor
Keterangaan
1
Bantuan Pendidikan
Pertanyaan
651
Baik
2
Bantuan Beasiswa Telah Rutin dilaksanakan
561
Setuju
3
510
Ragu-ragu
4
Bantuan Beasiswa Telah Sesuai dengan Biaya Pendidikan Bantuan Pendirian Sarana Pendidikan
670
Sangat Setuju
5
Bantuan Pengadaan Peralatan Pendidikan Telah Memenuhi Kebutuhan
495
Ragu-ragu
508
Cukup baik
499
Ragu-ragu
7
Bantuan Kesehatan Bantuan Penggunaan Fasilitas Olahraga Telah Sesuai Kebutuhan Masyarakat
8
Bantuan Penggunaan Fasilitas Olahraga Telah Membantu dalam Menjaga Kesehatan
500
Ragu-ragu
9
Senam Bersama Telah Memberikan Manfaat bagi Kesehatan
522
Ragu-ragu
10
Donor Darah Telah Memberikan Keuntungan bagi Kesehatan
588
Setuju
11
Pembinaan Klub Sepak Bola
556
Baik
12
Program Lingkungan Berupa Penghijauan
513
Cukup Baik
13
Penghijauan Telah Membuat Lingkungan Menjadi Lebih Sejuk
439
Ragu-ragu
14
Bantuan Modal Sosial
539
Baik
15 16
Telah Cepat Tanggap dalam Menaggulangi Bencana Alam
597 661
Setuju Setuju
582
Setuju
6
17
Penyediaan Sarana Tempat Ibadah Layak Penyediaan Sarana Tempat Ibadah Telah Sesuai dengan Kebutuhan
Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012
915
No 18
Pertanyaan Bantuan Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan Bantuan Pemanfaatan Lahan Tidur Telah dimanfaatkan 19 dengan Semestinya Bantuan Pemanfaatan Lahan Tidur Telah Dapat Memberikan 20 Lapangan Pekerjaan Bantuan Pemanfaatan Lahan Tidur Telah Dapat 21 Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Kegiatan Penyuluhan dan Pelatihan Telah Menambah 22 Pengetahuan Masyarakat 23 Bantuan Modal Produktif Telah Sesuai Kebutuhan Bantuan Modal Produktif Telah Dapat Memudahkan 24 Masyarakat dalam Permodalan Bantuan Modal Produktif Telah Dapat Menambah 25 Pendapatan masyarakat Total Rata-rata Sumber : Hasil Analisis Penulis, 2012
158
STB/STS TB/TS
CB/RG
B/S
284,4 8
410,8
537,2
Skor 506
Keterangaan Cukup Baik
582
Setuju
493
Ragu-ragu
511
Ragu-ragu
563
Setuju
465
Ragu-ragu
486
Ragu-ragu
510
Ragu-ragu
13.507 540,28
Baik/Setuju
SB/SS 663,6
790
540,28 Gambar 4.28 Bar Scale Rekapitulasi Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Gas Area JBB Distrik Cilamaya bagi Masyarakat Sumber : Hasil Analisis Peneliti, 2012 Berdasarkan hasil rekapitulasi pada tabel 4.32 dan gambar 4.28 di atas, diketahui bahwa terdapat 25 butir pertanyaan tentang pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Gas Area JBB Distrik Cilamaya. Dengan diperoleh total skor sebesar 13.507 dan nilai skor rata-rata sebesar 540,28, artinya responden menyatakan baik/setuju terhadap pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Gas Area JBB Distrik Cilamaya bagi masyarakat.
Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012
916
E. SIMPULAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) pada PT Pertamina Gas Area JBB Distrik Cilamaya melalui wawancara, serta penyebaran kuisioner kepada responden yang daerah tempat tingggalnya terdekat dengan wilayah operasi PT Pertamina Gas Area JBB Distrik Cilamaya tepatnya pada dusun Tanggul Pertamina dan dusun Karang Anyar sebanyak 158 responden, dari semua hasil analisis data yang telah diolah dan dibahas pada bab IV maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Program Corporate Social responsibility (CSR) yang telah dilaksanakan oleh PT Pertamina Gas Area JBB Distrik Cilamaya terdiri dari lima bidang yaitu bidang lingkungan yang meliputi program penghijauan dan bantuan mobil pemadam kebakaran. Bidang kesehatan meliputi pembinaan klub sepak bola, senam massal, pemakaian sarana olahraga gratis dan donor darah. Bidang pendidikan meliputi beasiswa dan sumbangan komputer. Bidang infrastruktur meliputi sumbangan meja belajar, pembangunan ruang kelas dan penyediaan sarana tempat ibadah. Bidang pemberdayaan masyarakat meliputi budidaya pertanian dan budidaya jamur merang. 2. Pelaksanaa program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Gas Area JBB Distrik Cilamaya telah dilakukan secara terorganisir artinya telah terencana dan terstruktur dengan baik. Namun pelaksanaan CSR masih kurang maksimal karena belum dilakukan oleh bagian khusus untuk menangani program CSR, karena sampai saat ini pelaksanaan program CSR masih dilakukan oleh pekerja dari fungsi operasi. Sedangkan kebutuhan dan keinginan sosial masyarakat yang beragam mengakibatkan perusahaan tidak dapat mengimplementasikan semua kebutuhan dan keinginan tersebut. 3. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan analisa data yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner mengenai Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Gas Area JBB Distrik Cilamaya kepada 158 responden, hasil rekapitulasi dengan 25 butir pertanyaan dari 13 indikator CSR dan menggunakan rentang skala dan analisis deskriptif, diperoleh nilai skor ratarata sebesar 540,28 artinya responden menyatakan baik/setuju terhadap pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Gas Area JBB Distrik Cilamaya bagi masyarakat. Meskipun masih ada beberapa program yang dalam pelaksanaannya dinyatakan Cukup baik/ragu-ragu. Dari beberapa program yang telah dilaksanakan, responden menyatakan sangat setuju terhadap bantuan pendirian sarana pendidikan dengan mendapatkan skor tertinggi sebesar 670, sedangkan responden menyatakan ragu-ragu terhadap penghijauan telah membuat lingkungan menjadi lebih sejuk dengan mendapatkan skor terendah sebesar 439.
5.2
Saran Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan, dalam kesempatan ini peneliti akan sedikit memberikan beberapa saran yang diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan bahan pertimbangan bagi perusahaan yang sifatnya untuk mengembangkan dan meningkatkan programprogram CSR yang telah laksanakan oleh PT Pertamina Gas Area JBB Distrik Cilamaya, yaitu sebagai berikut : 1.
PT Pertamina Gas Area JBB Distrik Cilamaya telah melaksanakan program CSR dengan cukup beragam, baik dari yang bersifat insidentil, chariry maupun pemberdayaan. Hal ini tentu sangat berdampak positif bagi masyarakat disekitarnya. Untuk itu perlu dipertahankan dan ditingkatkan lagi dalam pelaksanaannya, yaitu dengan cara menambah program-program CSR serta menambah para penerima manfaatnya. Terutama pada program yang sifatnya pengembangan masyarakat agar menjadikan masyarakat lebih mandiri, seperti program penyuluhan dan Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012
917
2.
3.
pemberantasan tentang bahaya narkoba dan HIV/AID, pendidikan dan pelatihan kewirausahaan, pemberdayaan UKM, koperasi atau bantuan modal kepada pengusaha-pengusaha kecil dan lain sebagainya. Selain itu, program sosial lainnya seperti bantuan buku pelajaran, pengobatan gratis, reboisasi, santunan kepada anak yatim piatu dan orang jompo dan lain sebagainya. Dengan demikian semakin banyak program yang dilaksanakan maka akan semakin merata penerima manfaat CSR tersebut. PT Pertamina Gas Area JBB Distrik Cilamaya sebaiknya membentuk bagian khusus dalam melaksanakan program CSR, agar tidak terjadi tumpangtindih tanggungjawab sehingga semua program CSR dapat lebih terorganisasi dengan lebih baik dan terealisasi secara tepat sasaran. PT Pertamina Gas Area JBB Distrik Cilamaya perlu memperbaiki hubungan dengan masyarakat dengan cara melakukan koordinasi dengan pihak Pemerintah dan melakukan pendekatan dengan masyarakat dalam mensosialisasikan program CSR, agar masyarakat mengetahui program CSR yang dilaksanakan oleh PT Pertamina Gas Area JBB Distrik Cilamaya. Serta menginventarisir kebutuhan masyarakat setiap daerah yang bersinggungan langsung dengan PT Pertamina Gas Area JBB Distrik Cilamaya, agar pendistribusian CSR lebih tepat sasaran. Pada dasarnya masyarakat berpendapat baik/setuju terhadap pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Gas Area JBB Distrik Cilamaya, hal tersebut perlu dipertahankan dan ditingkatkan lagi, sehingga tidak ada lagi perbedaan pendapat antar masyarakat terhadap pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Gas Area JBB Distrik Cilamaya. Serta memperbaiki program-program yang masih mendapatkan tanggapan cukup baik/ragu-ragu dari masyarakat, karena hal tersebut menunjukan kekurang puasan masyarakat terhadap program CSR yang telah dilaksanakaN
F. DAFTAR PUSTAKA
Ekonomi, Fakultas. 2012. Buku Pedoman Penyusunan Tugas Akhir Mahasiswa. Karawang : Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang. Hadi, Nor. 2011. Corporate Social Responsibility. Yogyakarta : Graha Ilmu. Hasibuan, Malayu S.P. 2008. Manajemen : Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta : Bumi Aksara. -------------. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan ke-15. Jakarta : Bumi Aksara. Kountur, Ronny. 2007. Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Ed. 2. Jakarta : PPM. P. Robbins, Stephen dan Mary Coulter. 2010. Manajemen. Edisi kesepuluh. Jakarta : Erlangga. PT Pertamina Gas Area JBB Distrik Cilamaya. 2011. Program Corporate Social Responsibility. Cilamaya : PT Pertamina Gas. PT Pertamina Gas Area JBB Distrik Cilamaya. 2012. Laporan Kegiatan Social Mapping Cilamaya District. Cilamaya : PT Pertamina Gas.
Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012
918
Purnama, Nuraeni Sherida. 2010. Analisis Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pindo Deli Pulp And Paper Mills Kepada Masyarakat. Karawang : Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang. Rudito, Bambang dan Melia Famiola. 2007. Etika Bisnis & Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Indonesia. Bandung : Rekayasa Sains. Saladin, Djaslim. 2004. Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan. Bandung : Linda Karya Sarwo, Jonathan. 2005. SPSS Teori dan Latihan. Bandung : Danamarta Sejahtera Utama. Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : ALFABETA ------------. 2007. Metodologi Penelitian Administrasi. Jakarta : Grafindo. ------------. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : ALFABETA Suharto, Edi. 2010. CSR & Comdev, Investasi Kreatif Perusahaan di Era Globalisasi. Bandung : Alfabeta. Suryana. 2006. Kewirausahaan. Jakarta : Salemba Empat. Suyono, Eko. 2010. Corporate Social Responsibility di Indonesia. Bandung : UNPAD PRESS Thoha, Miftah. 2007. Perilaku Organisasi. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Toruan, Reyendra L. 2003. Strategi Bisnis Meningkatkan Daya Jual pada Situasi Sulit. Jakarta : PT Elex Media Komputindo. “Validitas dan Reliabilitas” di www.scribd .com. 13 Mei 2012. 2011. “Dasar Hukum CSR”. di http://csrriau.com. 10 Maret 2012. Chairil N. Siregar. 2007 “Analisis Sosiologis Terhadap Implementasi Corporate Social Responsibility Pada Masyarakat Indonesia”. 10 Maret 2012. Pertamina Gas Distrik Cilamaya. 2011. “Petani Padi Unggul Cilamaya”. di http://www.pertamina.com. 13 Maret 2012. Pertamina Gas Distrik Mundu Area Jawa Bagian Barat. 2011. ”Distrik Mundu Area Jawa Bagian Barat Pertagas Tanam 2.000 Mangrove” di http://www.pertamina.com. 13 Maret 2012. Pertamina
Refinery Unit III. 2012. “Hemat http://www.pertamina.com. 13 Maret 2012.
LPG
Dengan
Teknologi
Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012
Biogas“
919
di