JURNAL ANALISIS SOSIAL POLITIK VOLUME 1, NO 1, JULI 2017
ANALISIS ORIENTASI, SIKAP, PILIHAN, DAN BUDAYA POLITIK PEMUDA-PEMUDI ETNIS LAMPUNG ERA KONTEMPORER Syafarudin, Darmawan Purba Dosen Ilmu Pemerintahan, FISIP Universitas Lampung Dosen Ilmu Pemerintahan, FISIP Universitas Lampung (Penelitian ini dibantu surveyor 20 mahasiswa JIP FISIP Unila) Email:
[email protected] ABSTRAK Tujuan penelitian ini: (1) untuk mengetahui orientasi, sikap, dan pilihan, serta budaya politik pemuda etnis Lampung pada era kontemporer terutama dalam kurun survei; (2) menguji anggapan lama yang berkembang ( benarkah bahwa etnis Lampung cenderung patrilineal atau matrilineal secara budaya dan politik); dan (3) mencari dan menyusun jawaban terkait penyebab perubahan kultur politik yang terjadi. Metode penelitian yakni tipe penelitian deskriptif dengan perpaduan deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Survei pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara tatap muka.Responden ditetapkan dengan metode purposive sampling. Kriteria responden: 1. Jenis kelamin laki-laki atau perempuan berjumlah sama; 2. berusia 17-30 tahun; 3. Salah satu dan atau kedua orang tua etnis Lampung; 4. kuliah di jurusan sosial atau eksakta; 5. Responden berasal dari kabupaten/kota di Lampung;. Responden ditetapkan 120 orang yang diperoleh dengan kombinasi tambahan metode snowball responden. Lokasi penelitian ini di Lampung pada 20-27 oktober 2016. Hasil dan kesimpulan penelitian sebagai berikut: corak budaya politik pemuda-pemudi etnis Lampung kontemporer cenderung bersikap dan memiliki pilihan mandiri, tidak dominan patrilineal dan matrilineal, berbeda pilihan dalam keluarga namun tetap toleran, cenderung berbudaya partisipan bukan subyek pasif dan bukan parochial, serta bercirikan demokratis kosmopolitan. Penyebab perubahan kultur politik pada pemudapemudi etnis Lampung kekinian ada 5 : (1) gelombang demokratisasi liberal (one man one vote) dan pengakuan hak bebas menyatakan pendapat; (2) terpaan kemajuan teknologi informasi; (3) tingkat pendidikan dan ekonomi kelas menengah etnis Lampung yang cukup meningkat; (4) partai politik gencar melakukan rekrutmen politik, kampanye politik, dan penyerapan aspirasi politik kaum muda; dan (5) pengaruh televisi terutama terpaan sinetron membawa nila baru kehidupan keluarga perkotaan yang menganggap modern manakala anak sudah bisa mandiri dari orang tua. Kata Kunci: budaya politik pemuda-pemudi etnis Lampung ABSTRACT This research aims: (1) to understand the orientations, attitudes and preferences of the youth lampungese in the present day (2) to examine the outdated assumption that the ethnic of lampung is likely more patriarchy or matriarchal cultural and political affairs; (3) to analysis and find answer related to the cultural change occurred. Researc location is in Lampung Province, from 20-27 october 2016. This research applied the descriptive and mixed methods. Survey was conducted by face to face interview and it was choosen by using purposive sampling methods and snowbowling technique. In addition, the respondent are male and female with boat in equalnumber of respondent, age between 17 and 30, come from lampungese family (either father or mother should be lampungese), educating in social or natural
52
JURNAL ANALISIS SOSIAL POLITIK VOLUME 1, NO 1, JULI 2017
science background and responden should lived in lampung province. According to chose criteria we have therefore 120 respondents.The research concluded that the youth of lampungese tend to be more politically independent not a patriarchy or matriarchal, even there is difference in voting but still having a tolerant, participative and having a symptom toward a more cosmopolitan democracy. There are several reason behind this changing: (1) the wave of liberal democracy with one man one vote system therefore it also imply on the free of expressing the opinion/argument by the youth of lampungese (2) the impact of technology of information; (3) better welfare level of lampungese; (4) the impact of democratic and massive member recruitmen by political party and finally, it occurred due to influence of television such as the tv show/ reality with portraying how to be a more independent person. Keywords: political culture of Lampung Ethnic Youth
PENDAHULUAN Kajian-kajian riset dalam rumpun budaya politik, antropologi politik, sosiologi politik, dan geografi politik dewasa ini menjadi perhatian serius para peneliti politik di Indonesia karena dibimbing lima kesadaran utama (dari sisi akademis dan praktis) yakni sebagai berikut: pertama, secara akademis, hasil-hasil riset budaya, antropologi, sosiologi, dan geografi politik karya indonesianis dan anak bangsa harus diakui produknya menurun, minim sekali secara kuantiti dan kualiti, yang berimplikasi pada kesulitan melacak dinamika perubahan budaya politik era kontemporer apakah mendekati akar budaya orisinil atau semakin menjauh dari akar budaya politiknya. Sebagai contoh misalnya timbul pertanyaan sekarang apakah karakteristik kekuasaan Jawa yang digambarkan hasil penelitian Benedict ROG Anderson tentang kuasa dalam budaya jawa (1990:35). Penelitian Ben ditindaklanjuti penelitian Afan Gaffar (1992:55). Keduanya senada menyimpulkan bahwa kekuasaan etnis Jawa cenderung bercirikan kekuasaan monolitik, tunggal tidak terbagi, tidak boleh ada dua harimau dalam satu pegunungan, tidak boleh ada yang menolak perintah raja; perintah raja merupakan titah yang mesti diikuti kawula yang cenderung patuh, bila kemudian timbul pertanyaan apakah karakteristik elite, kepemimpinan dan masyarakat etnis Jawa sekarang (era demokrasi liberal) masih sama seperti hasil penelitian Afan Gaffar era 1990-an itu? Jawabannya tentu perlu survei pembaharuan data dan informasi, serta hasilnya mungkin mencengangkan.
Kedua, hasil-hasil penelitian tersebut bisa menjadi modal sosial dalam menggerakan partisipasi masyarakat, birokrasi dan elite kini untuk membangun wilayah. Bisa kita lihat misalnya hasil penelitian Religion of Java oleh Clifford Geertz (1960:3) tentang pembilahan kerja kaum priyayi, santri, dan abangan serta pola pemanfaatan lahan di pulau Jawa; Ketiga, hasil penelitian rumpun-rumpun tersebut di atas bisa menjadi pijakan untuk memperkokoh identitas serta membuat peta jalan agar wilayah unggul dalam era daya saing lokal, nasional dan global; (lihat hasil riset Henk Schulte Nordholt, Gerry van Klinken (2007: 10-280) bersama peneliti-peneliti Indonesia mengkaji tentang dinamika politik lokal di Indonesia, terutama menyoroti proses sebelum, sesudah, dan dinamika dibalik booming pemekaran wilayah atau re-districting. Keempat, hasil penelitian rumpun-rumpun tersebut di atas bisa menjadi modal atau peta jalan untuk melanjutkan ekspansi dan penaklukan wilayah. Seperti penelitian Snouck Horgronje di aceh dan mekah pada awal 1900, dalam rangka penaklukan aceh. Kelima, peneliti Indonesia perlu regenerasi, kaderisasi dan mengurangi ketergantungan dengan para indonesianis yang kadang merasa lebih tahu tentang isi perut nusantara ketimbang warga nusantara itu sendiri; dan lagi para indonesianis dan senior peneliti Indonesia banyak
ANALISIS ORIENTASI, SIKAP, PILIHAN, DAN BUDAYA POLITIK PEMUDA-PEMUDI ETNIS LAMPUNG ERA KONTEMPORER Syafarudin, Darmawan Purba
yang pensiun dan meninggal sehingga tidak ada lagi karya terbaru mereka. Dalam dilema dan kegalauan para peneliti sosial politik terkait minimnya bacaan hasil kajian budaya, antropologi, sosiologi, dan geografi politik dalam tataran nasional termasuk tataran masyarakat etnis Lampung, maka kehadiran seminar dan desiminasi hasil riset terkait “mencari format budaya politik etnis Lampung” pada medio November 2016 di Bandar Lampung, yang sepengetahuan penulis sejak fisip unila lahir 30 tahun lalu ini adalah kegiatan dan tema yang pertama kali-- maka patutlah diapresiasi, diacungi jempol, dan diharapkan secara berkala perlu diselenggarakan dan terutama dikumpulkan hasil-hasilnya dalam bentuk buku, prosiding dan dipublikasi secara online. Memulai penelitian budaya politik Lampung ini, awalnya kami peneliti hampir frustasi karena referensi dan riset atau karya tulis yang ditemui rata-rata sebatas melihat kebudayaan Lampung dari perspektif hukum adat, sosiologi dan antropologi: jenis kesenian, pola kerja, pembagian tugas anggota keluarga, jenis makanan, arsitektur rumah tinggal, dan jenis pakaian semata, tapi semua itu lumayanlah sebagai pengetahuan awal. Namun kemudian setelah melihat kegigihan dan karya tulis anak muda ilmuwan politik etnis Lampung Arizka Warganegara dalam mredia Lampung Post (18 Maret 2014) dan kegigihan bu Frieda Amran menulis serial Lampung masa lalu di kolom media lokal Lampung Post periode 2014-2016 melalui penerjemahan dan menulis ulang dari buku-buku berbahasa Belanda kuno tentang sepak terjang orang Belanda yang pernah singgah menjajah di Lampung; peneliti akhirnya terpanggil untuk mulai meneliti budaya politik lampung dalam koridor panitia “mencari format budaya politik Lampung”. Untuk meneliti budaya politik Lampung, selain memenuhi tema panitia, peneliti terutama secara akademis mengikuti pesan dari karya Gabriel Almond dan Sidney Verba (1963) serta pesan guru besar budaya politik UGM alm. Afan Gaffar (1992: 56) , yakni mulailah teliti dari yang mendasar dari budaya politik yakni lihatlah dari seputar partisipasi politik yang dibangun dari orientasi, sikap, dan pilihan politik personal
53
komunitas adat atau suku/etnis bangsa tersebut. Bagi Almond dan Verba (1963:34) “budaya politik dimaknai sederhana sebagai orientasi individu yang khas dari warga negara terhadap sistem politik dan berbagai komponennya serta sikap terhadap peranan dan pilihan yang dapat dimainkannya dalam sistem politik itu.” Penelitian dengan subyek Pemuda etnis Lampung ini memiliki empat tujuan sebagai berikut: (1) untuk mengetahui atau memotret orientasi, sikap, dan pilihan, serta budaya politik pemuda etnis Lampung pada era kontemporer terutama dalam kurun survei; (2) menganalisis atau menguji anggapan lama yang berkembang ( benarkah bahwa etnis Lampung cenderung patrilineal atau matrilineal secara budaya dan politik); (3) mencari dan menyusun jawaban terkait perubahan kultur politik yang terjadi; (4) untuk juga mengetahui intensitas penggunaan bahasa Lampung mereka dalam komunikasi keluarga sehari-hari. Kegunaan penelitian, (1)secara praktis, hasil penelitian berguna sebagai bahan masukan bagi masyarakat adat untuk mewujudkan kemandirian politik para pemuda etnis Lampung, bahan masukan bagi partai politik dalam rekrutmen politik: (2) secara akademis, hasil penelitian menambah pengetahuan dan informasi terkait mencari format budaya politik etnis Lampung. Kenapa pemuda yang diteliti dari bagian masyarakat adat Lampung, kenapa bukan orang tua, remaja, dan anak-anak, pertimbangannya ada lima: pertama, sudah menjadi subyek hukum yangt cukup mandiri dan memiliki hak politik karena berusia atau lebih dari 17 tahun; kedua, diperkirakan mampu menjawab pertanyaan penelitian ini, ketiga, pemuda adalah calon pemimpin dan pelanjut generasi sebelumnya yang pada kesempatan mendatang bisa kembali diteliti untuk kegiatan survei berkala (longitudinal survey) ; keempat, bertepatan dengan hari sumpah pemuda yang ke-88 pada tanggal 28 Oktober 2016, yang kelima, pemuda adalah kelompok vital dalam wacana bonus demografi 2020-2035 yang perlu didengarkan pikiran, pilihan dan aspirasinya.
54
JURNAL ANALISIS SOSIAL POLITIK VOLUME 1, NO 1, JULI 2017
Peneliti menggunakan sebutan “etnis” (pemuda etnis Lampung) dalam riset ini merujuk pada konsep Koencaraningrat (2007) yang menyetarakan pengertian etnis/suku yakni satu kesatuan sosial yang dapat dibedakan terutama dari sisi bahasa. Dalam konteks etnis Lampung terdapat dua penggolongan yakni bahasa etnis Lampung pepadun (berbahasa dialek o) dan etnis bahasa Lampung sebatin (berbahasa dialek api) yang juga memiliki aksara Lampung tersendiri.
METODE Jenis dan tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan perpaduan deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Perpaduan kuantitatif dan kualitatif berangkat dari keterbatasan dan kelebihan pendekatan keduanya, sehingga bila dipadukan maka memudahkan menjelaskan hasil-hasil penelitian (Julia Brannen, 1996: 9). Survei pengumpulan data ini dilakukan dengan metode wawancara tatap muka. Responden ditetapkan dengan metode non-random yakni purposive sampling, yakni responden dipilih berdasarkan kriteria tertentu sejalan dengan tujuan penelitian (Burhan Bungin, 2001:108). Kriteria responden dalam penelitian ini: 1. Jenis kelamin laki-laki atau perempuan berjumlah proporsional; 2. Pemuda berusia 17-30 tahun, lulus sma dan sedang kuliah; 3. Salah satu dan atau kedua orang tua etnis Lampung; 4. bila
kuliah, maka cukup proporsional antara jurusan sosial dan eksakta; 5. Tersebar merata atau berasal dari keterwakilan mayoritas 15 kabupaten/kota di Lampung;. Responden ditetapkan sebanyak 120 orang yang diperoleh dengan kombinasi tambahan metode snowball responden, dalam arti reponden pertama memberi info dan rekomendasi responden selanjutnya dengan kriteria sama untuk juga diwawancarai surveyor. Lokasi survei penelitian ini di lampung pada tanggal 20-27 oktober 2016. Hasil penelitian diolah melaui proses editing, koding, dan tabulating, untuk menjaga validitas data maka digunakan metode cross check 10 % responden melalui sambungan telepon. Hasil pengecekan 10 persen sampel terbukti sampel valid (ada orangnya, diwawancarai langsung). Teknik penyajian data adalah displai tabel data tunggal, lalu dijelaskan, dimaknai, dianalisis, dan terakhir ditarik kesimpulan terkini.
HASIL DAN PEMBAHASAN Seputar Profil Responden Profil 120 responden dalam penelitian ini, dilihat dari umur, jenis kelamin, fakultas, asal kabupaten/kota di Lampung, dan terakhir pembilahan rumpun etnis responden berdasarkan dialek bahasa Lampung, hasilnya sebagai berikut:
HASIL DAN PEMBAHASAN Seputar Profil Responden
ANALISIS ORIENTASI, SIKAP, PILIHAN, DAN BUDAYA POLITIK PEMUDA-PEMUDI ETNIS LAMPUNG ERA KONTEMPORER Profil 120 responden dalam Syafarudin, Darmawan Purba
penelitian ini, dilihat dari umur, jenis kelamin, fakultas, asal kabupaten/kota di
Grafik 1.1.Profil responden pemuda-pemudi etnis lampung (%) Grafik Profil responden Pemuda-Pemudi Etnisberdasarkan Lampungusia berdasarkan usia (%)
Percent, 25, 1.67 Percent, 23, 2.50 Percent, 22, 10.00 Percent, 21, 52.50 Percent, 20, 25.00 Percent, 19, 5.83 Percent, 18, 0.83 Percent, 17, 1.67 Sumber: hasil olah data ( n =120) Sumber: hasil olah data ( n =120)
55
56
JURNAL ANALISIS SOSIAL POLITIK VOLUME 1, NO 1, JULI 2017
Grafik 2. Profil responden Pemuda Etnis Lampung berdasarkan jenis kelamin
Sumber: hasil olah data ( n =120)
Grafik 3. Profil responden Pemuda-Pemudi Etnis Lampung berdasarkan fakultas tempat kuliah
Sumber: hasil olah data ( n =120)
ANALISIS ORIENTASI, SIKAP, PILIHAN, DAN BUDAYA POLITIK PEMUDA-PEMUDI ETNIS LAMPUNG ERA KONTEMPORER Syafarudin, Darmawan Purba
Grafik 4. Profil responden Pemuda-Pemudi Etnis Lampung berdasarkan asal tinggal Kabupaten/Kota di Lampung (%)
Sumber: hasil olah data ( n =120)
57
Grafik 5. Profil responden pemuda-pemudi etnis lampung berdasarkan penggolongan dialek bahasa (dialek nyow pepadun, dan dialek api sebatin) (%)
58
JURNAL ANALISIS SOSIAL POLITIK VOLUME 1, NO 1, JULI 2017
Grafik 5. Profil responden Pemuda-Pemudi Etnis Lampung berdasarkan penggolongan dialek bahasa (dialek nyow pepadun, dan dialek api sebatin) (%)
Percent, lampung saja , 5%
Percent, Lampung sebatin, 41%
Percent, Lampung pepadun, 54%
Sumber: hasil olah data ( n =120)
Sumber: hasil olah data ( n =120)
Sebelum menggali soal orientasi, sikap, pilihan, responden dalam komunikasi keluarga seharidan budaya politik, maka ditanyakan soal hari, hasilnya sebagai berikut. Sebelum menggali soal bahasa orientasi,lampung sikap, olehbahasa lampung oleh responden dalam frekuensi penggunaan pilihan, dan budaya politik, maka komunikasi keluarga sehari-hari, ditanyakan soal frekuensi penggunaan hasilnya sebagai berikut. Grafik Apakah sehari-hari menggunakan Bahasadalam Lampung dalam komunikasi di Grafik 6.6. Apakah sehari-hari anda anda menggunakan bahasa lampung komunikasi di lingkungan lingkungan keluargafrekuensinya? dan bagaimana keluarga dan bagaimana (%) frekuensinya? (%) Percent, Tidak, 37.50
Percent, Ya, Jarang, 36.67
Percent, Ya, Sering, 17.50 Percent, Tidak Tahu Bahasa Lampung, 8.33
Sumber: hasil olah data ( n =120)
Orientasi dan Sikap Politik Peneliti menggali orientasi dan sikap politik pemuda-pemudi etnis Lampung dengan menyodorkan sembilan pertanyaan dengan
pilihan jawaban yang tersedia dan alasan terbuka sesuai pandangan responden.
ANALISIS ORIENTASI, SIKAP, PILIHAN, DAN BUDAYA POLITIK PEMUDA-PEMUDI ETNIS LAMPUNG ERA KONTEMPORER Syafarudin, Darmawan Purba
Grafik 7. Dasar negara kita adalah Pancasila, menurut anda apakah Pancasila sudah cukup sebagai pemersatu bangsa? (%)
Sumber: hasil olah data ( n =120)
Grafik 8. UUD 1945 sebagai konstitusi negara sudah diamandemen 4 kali, menurut anda apakah UUD 1945 perlu diamandemen ke-5 kali?
Sumber: hasil olah data ( n =120)
59
60
JURNAL ANALISIS SOSIAL POLITIK VOLUME 1, NO 1, JULI 2017
Sumber: hasil olah data ( n =120)
Grafik Pemilihan Presiden ini dilakukan secaraoleh langsung Grafik 9.9.Pemilihan Presiden saat inisaat dilakukan secara langsung rakyat, oleh rakyat, menurut anda apakah ke apakah depan ke tetap dipertahankan atauatau dirubah didipilih MPR? menurut anda depan tetap dipertahankan dirubah piliholeh oleh MPR? Percent, Tetap dipilih langsung, 92.50
Percent, Dipilih MPR, 3.33
Percent, TT/TJ/R, 4.17
Sumber: hasil olah data ( n =120) Sumber: hasil olah data ( n =120)
Grafik 10. Pemilihan kepala daerah saat ini dilakukan secara langsung oleh rakyat, menurut anda apakah mendatang tetap dipertahankan atau dirubah di pilih oleh DPRD?
Sumber: hasil olah data ( n =120)
ANALISIS ORIENTASI, SIKAP, PILIHAN, DAN BUDAYA POLITIK PEMUDA-PEMUDI ETNIS LAMPUNG ERA KONTEMPORER Syafarudin, Darmawan Purba
Grafik 11. Ada wacana agar pelaku korupsi di Indonesia dihukum berat hingga hukuman mati, bagaimana sikap anda ? (%)
Sumber: hasil olah data ( n =120)
Grafik 12. Indonesia adalah anggota negara Asean, menurut anda bagaimana sebaiknya Indonesia selanjutnya?
Sumber: hasil olah data ( n =120)
61
62
JURNAL ANALISIS SOSIAL POLITIK VOLUME 1, NO 1, JULI 2017
Grafik 13.Indonesia Indonesia adalah anggota negara PBB,anda menurut andasebaiknya bagaimana sebaiknya Grafik 13. adalah anggota negara PBB, menurut bagaimana Indonesia selanjutnya? Indonesia (%) selanjutnya? (%) Grafik 13. Indonesia adalah anggota negara PBB, menurut anda bagaimana sebaiknya Indonesia Percent, Tetap selanjutnya? (%) Anggota PBB, 90.00 Percent, Tetap Anggota PBB, 90.00
Percent, Keluar Dari PBB, 0.83 Sumber: hasil olah data ( n =120) Sumber: hasil olah data ( n =120)
Percent, Keluar Dari PBB, 0.83
Percent, TT/TJ, 9.17 Percent, TT/TJ, 9.17
Sumber:14. hasil olah dataadalah ( n =120) Grafik Lampung salah satu provinsi miskin di pulau sumatera, ada yg berpandangan liar Grafik 14.seperti Lampung adalah salahprovinsi satu provinsi pulaumerdeka sumatera, ada yang agar maju Singapura, sebaiknya Lampungmiskin menjadidinegara berdiri sendiri. Menurut andaberpandangan bagaimana sebaiknya provinsi Lampung selanjutnya? (%) liar agar majumiskin seperti Singapura, sebaiknya provinsi Lampung Grafik 14. Lampung adalah salah satu provinsi di pulau sumatera, ada yg berpandangan liar menjadi negara merdeka berdiri sendiri. Menurut bagaimana sebaiknya agar maju seperti Singapura, sebaiknya provinsi Lampung menjadi negaraanda merdeka berdiri sendiri. Percent, Tetap Menurut andaprovinsi bagaimana sebaiknyaselanjutnya? provinsi Lampung Lampung (%)selanjutnya? (%) Anggota NKRI, 90.00 Percent, Tetap Anggota NKRI, 90.00
Percent, Keluar dari NKRI, 1.67 Sumber: hasil olah data ( n =120) Sumber: hasil olah data ( n =120) Sumber: hasil olah data ( n =120)
Percent, Keluar dari NKRI, 1.67
Percent, TT/TJ/R, 8.33 Percent, TT/TJ/R, 8.33
ANALISIS ORIENTASI, SIKAP, PILIHAN, DAN BUDAYA POLITIK PEMUDA-PEMUDI ETNIS LAMPUNG ERA KONTEMPORER Syafarudin, Darmawan Purba
63
Grafik 15. Lampung adalah salah satu provinsi miskin di pulau sumatera, ada yg berpandangan agar Lampung bisa maju seperti DKI atau Jawa Barat, sebaiknya provinsi Lampung dimekarkan menjadi 2 provinsi yakni provinsi Lampung dan provinsi Lampung Raya? Menurut anda bagaimana sebaiknya provinsi Lampung selanjutnya? (%)
Sumber: hasil olah data ( n =120)
Pilihan Politik dan Budaya Politik Peneliti menggali pilihan dan budaya politik pemuda-pemudi etnis Lampung dengan menyodorkan sebelas pertanyaan terbuka dan
menanyakan alasannya responden.
sesuai pandangan
Politik
Peneliti menggali pilihan dan budaya politik pemuda-pemudi etnis
64
pertanyaan terbuka dan menanyakan alasannya sesuai pandangan responden.
JURNAL ANALISIS SOSIAL POLITIK VOLUME 1, NO 1, JULI 2017
Grafik 16. Pada tahun 2014 yang lalu ada pemilu legislatif untuk pemilihan wakil rakyat di DPR RI,
seingat anda Partai Politik apalalu yangada andapemilu pilih? (%) Grafik 16. caleg Padadari tahun 2014 yang legislatif untuk pemilihan wakil rakyat di DPR RI, seingat anda caleg dari Partai Politik apa yang anda pilih? (%) Percent, TT/TJ/R, 7.50
Percent, Tidak Memilih, 25.00
Percent, PPP, 0.83 Percent, PAN, 5.83
Percent, Gerindra, 6.67
Percent, Demokrat, 16.67 Percent, Golkar, 14.17 Percent, PDIP, 18.33
Percent, PKS, 2.50 Percent, PKB, 0.83 Percent, Nasdem, 1.67 Sumber: hasil olah data ( n =120) Sumber: hasil olah data ( n =120) Grafik 17. tahun 20142014 yang lalu pemilu untuk pemilihan rakyat wakil di DPRD Grafik 17.Pada Pada tahun yangada lalu ada legislative pemilu legislative untukwakil pemilihan rakyat di DPRD Provinsi Lampung, seingat anda caleg dari Partai andaPolitik pilih? (%) Provinsi Lampung, seingat andaPolitik calegapa dariyang Partai apa yang anda pilih? (%)
Sumber: hasil olah data ( n =120)
Percent, PKS, 1.67 Percent, Nasdem, 1.67 ANALISIS ORIENTASI, SIKAP, PILIHAN, DAN BUDAYA POLITIK PEMUDA-PEMUDI ETNIS LAMPUNG ERA KONTEMPORER Syafarudin, Darmawan Purba Sumber: hasil olah data ( n =120)
Grafik 18.Pada Pada tahun yang adapresiden pemiluyang presiden capres jokowi dan Grafik 18. tahun 2014 2014 yang lalu adalalu pemilu diikuti yang capresdiikuti jokowi dan prabowo, seingat anda capres dari Partai Politik apa yang anda pilih? (%) prabowo, seingat anda capres dari Partai Politik apa yang anda pilih? (%) Percent, Prabowo, 45.83
Percent, Jokowi, 40.00
Percent, TT/TJ/R, 14.17
Sumber: hasil olah data ( n =120) Sumber: hasil olah data ( n =120)
Grafik 19. Pada tahun 2014 yang lalu ada pemilu presiden yang diikuti capres jokowi dan prabowo, anda sudah memilihnya, melihat kondisi pembangunan NKRI sekarang, apakah anda menyesal/tidak menyesal atas pilihan capres tersebut? (%)
Sumber: hasil olah data ( n =120)
65
66
JURNAL ANALISIS SOSIAL POLITIK VOLUME 1, NO 1, JULI 2017
Grafik 20. Pada tahun 2014 yang lalu ada pemilahan Gubernur Lampung diantara cagub itu Grafik 20. 20. Pada Pada tahun 2014 yang yang lalu ada adaHerman pemilahanHN, Gubernur Lampung diantara ,cagub cagub itu ada ada M.cagub mana ada M. Ridho Ficardo, dan Berlian Tihang, seingat anda Grafik tahun 2014 lalu pemilahan Gubernur Lampung diantara itu M. Ridho Ficardo, Herman HN, dan Berlian Tihang, , seingat anda cagub mana yang anda pilih? (%) Ridho Ficardo, Herman HN, dan Berlian yang anda pilih? (%) Tihang, , seingat anda cagub mana yang anda pilih? (%)
Percent, TT/TJ/R, TT/TJ/R, Percent, 20.83 20.83
Percent, Herman Herman Percent, HN, 34.17 HN, 34.17
Percent, Ridho Ridho Percent, Ficardo, 35.83 Ficardo, 35.83
Percent, Berlian Berlian Percent, Tihang, 9.17 9.17 Tihang,
Sumber: hasil hasil olah olah data data ( n =120) =120) Sumber: Sumber: hasil olah data (( nn =120)
Grafik 21.Pada Pada tahun yang ada pemilihan Gubernur Grafik 21. 21. Pada tahun 2014 2014 yang lalu lalu adalalu pemilihan Gubernur Lampung Lampung danLampung anda sudah sudahdan anda sudah Grafik tahun 2014 yang ada pemilihan Gubernur dan anda memilihnya, melihat kondisi pembangunan prov lampung sekarang, apakah anda menyesal/tidak memilihnya, melihat kondisi prov lampung sekarang, apakah anda memilihnya, melihat kondisi pembangunan provpembangunan lampung sekarang, apakah anda menyesal/tidak menyesal atas atas pilihan pilihan cagub cagub tersebut? tersebut? (%) (%) menyesal menyesal/tidak menyesal atas pilihan cagub tersebut? (%) Valid Percent, Percent, Tidak Tidak Valid Menyesal, 83.72 Menyesal, 83.72
Valid Percent, Percent, Valid Menyesal, 9.30 9.30 Menyesal,
Sumber: hasil hasil olah olah data data (( nn =120) =120) Sumber: Sumber: hasil olah data ( n =120)
Valid Percent, Percent, Valid TT/TJ/R, 6.98 TT/TJ/R, 6.98
ANALISIS ORIENTASI, SIKAP, PILIHAN, DAN BUDAYA POLITIK PEMUDA-PEMUDI ETNIS LAMPUNG ERA KONTEMPORER Syafarudin, Darmawan Purba
67
Grafik 22. Apabila hari ini ada pemilihan legislatif untuk DPR RI, maka partai politik apa yang Grafik 22. Apabila hari ini ada pemilihan legislatif untuk DPR RI, maka partai politik apa yang akan anda pilih?akan (%) anda pilih? (%) Percent, TT/TJ/R, 11.7 Percent, Tidak Memilih, 5.0 Percent, Hanura, 0.8 Percent, PAN, 2.5 Percent, Demokrat, 20.0 Percent, Gerindra, 5.0 Percent, Golkar, 12.5 Percent, PDIP, 29.2 Percent, PKS, 3.3 Percent, Nasdem, 10.0 Sumber: hasil olah data ( n =120) Sumber: hasil olah data ( n =120)
68
JURNAL ANALISIS SOSIAL POLITIK VOLUME 1, NO 1, JULI 2017
Grafik 23.Apabila Apabila inipemilihan ada pemilihan untuk DPRD Lampung, maka Grafik 23. harihari ini ada legislatif legislatif untuk DPRD Lampung, maka partai politik apapartai politik apapilih? yang akan anda pilih? (%) yang akan anda (%)
Percent, TT/TJ/R, 12.50 Percent, Tidak Memilih, 4.17
Percent, PPP, 0.83
Percent, PAN, 3.33
Percent, Demokrat, 23.33 Percent, Gerindra, 2.50 Percent, Golkar, 14.17 Percent, PDIP, 29.17
Percent, PKS, 1.67
Percent, Nasdem, 8.33 Sumber: hasil olah data ( n =120) Sumber: hasil olah data ( n =120)
ANALISIS ORIENTASI, SIKAP, PILIHAN, DAN BUDAYA POLITIK PEMUDA-PEMUDI ETNIS LAMPUNG ERA KONTEMPORER Syafarudin, Darmawan Purba
69
Grafik 24. Apabila hari ini ada pemilihan gubernur lampung, maka siapa calon gubernur yang hari akan pilih, boleh sipil,lampung, boleh militer, boleh perempuan, boleh pria? (top of Grafik 24. Apabila inianda ada pemilihan gubernur maka siapa calon gubernur yang mind) (%) akan anda pilih, boleh sipil, boleh militer, boleh perempuan, boleh pria? (top of mind) (%)
Valid Percent, TT/TJ/R, 13.33 Valid Percent, Umar Ahmad, 0.83 Valid Percent, Tri Risma, 3.33 Valid Percent, Ryamizard Ryacudu, 0.83 Valid Percent, Ridwan Kamil, 4.17 Valid Percent, Ridho Ficardo, 25.83 Valid Percent, Mustafa, 5.00 Valid Percent, Mukhlis Basri, 4.17 Valid Percent, Krisna Murti, 0.83 Valid Percent, Herman HN, 27.50 Valid Percent, Eva Dwiana, 1.67 Valid Percent, Edward Syahpernong, 2.50 Valid Percent, Chusnuniah Halim, 0.83 Valid Percent, Berlian Tihang, 0.83 Valid Percent, Basuki Tjahya Purnama, 5.00 Valid Percent, Amalsyah Tarmizi, 1.67 Valid Percent, Alzier DT, 0.83 Valid Percent, Agung Ilmu Mangkunegara, 0.83 Sumber: hasil olah data ( n =120)
Sumber: hasil olah data ( n =120)
70
JURNAL ANALISIS SOSIAL POLITIK VOLUME 1, NO 1, JULI 2017
Grafik 25. Apabila hari ini ada pemilihan presiden, maka siapa calon presiden yang akan anda pilih,
Grafik 25.boleh Apabila iniperempuan, ada pemilihan presiden, maka(%) siapa calon presiden yang akan anda boleh sipil, militer,hari boleh boleh pria? (top of mind) pilih, boleh sipil, boleh militer, boleh perempuan, boleh pria? (top of mind) (%) Percent, TT/TJ/R, 19.17 Percent, Wiranto, 0.83 Percent, Tri Rismaharini, 9.17 Percent, Susi Pudjiastuti, 1.67 Percent, Sri Mulyani, 1.67 Percent, Ridwan Kamil, 10.83 Percent, Prabowo Subianto, 22.50 Percent, Joko Widodo, 10.83 Percent, Basuki Tjahya Purnama, 3.33 Percent, Anies Baswedan, 4.17 Percent, Agus Harimurti Yudhoyono, 14.17 Percent, Aburizal Bakrie, 1.67 Sumber: hasil olah data ( n =120) Sumber: hasil olah data ( n =120)
ANALISIS ORIENTASI, SIKAP, PILIHAN, DAN BUDAYA POLITIK PEMUDA-PEMUDI ETNIS LAMPUNG ERA KONTEMPORER Syafarudin, Darmawan Purba
71
Grafik 26. Ada anggapan budaya politik lampung itu parochial artinya pilihan politik tergantung arahan atau perintah bapak, ada juga yang beranggapan budaya politik Grafik 26. Ada anggapan budaya politik lampung itu parochial artinya pilihan politik tergantung lampung itu cenderung matrilineal artinya pilihan politik tergantung arahan atau arahan atau perintah bapak, ada juga yang beranggapan budaya politik lampung itu cenderung perintah ibu. Siapakah yang mempengaruhi matrilineal artinya pilihan politik tergantung arahan atau perintah pilihan-pilihan ibu. Siapakah yangpolitik anda pada saat pesta demokrasipolitik tersebut? (%)saat pesta demokrasi tersebut? (%) mempengaruhi pilihan-pilihan anda pada
Percent, TT/TJ/R, 0.83
Percent, lainnya, 2.50
Percent, Diri Sendiri, 76.67
Percent, Ibu, 5.00
Percent, Bapak, 15.00
Sumber: hasil olah data ( n =120) Sumber: hasil olah data ( n =120)
PEMBAHASAN DAN ANALISIS Responden dalam riset ini tidak mewakili penggambaran utuh populasi seluruh pemudapemudi etnis Lampung terutama dari seluruh strata tingkat ekonomi dan pendidikan. Reponden berjumlah 120 utuh mewakili kelas menengah dan terdidik, karenanya pemuda etnis Lampung dalam rentang 17-25 tahun, yang putus sekolah alasan ekonomi, yang cuma tamat SD atau SMP tidak tergambar orientasi, sikap, pilihan dan budaya politiknya. Meski demikian, responden riset kali ini cukup kuat mewakili gambaran mayoritas pemuda-pemudi etnis Lampung di
seluruh provinsi Lampung karena mereka wakil 14 kabupaten/kota, mereka juga proporsional jenis kelamin laki(50%) dan perempuan (50%), mereka juga mewakili Lampung pepadun (54%) dan Lampung sebatin (41%). Orientasi politik pemuda-pemudi etnis Lampung tidak hanya berwawasan lokal seputar provinsi Lampung, tapi juga berwawasan regional dan internasional, hal itu dilihat dari kemampuan mereka menjawab dan memberikan alasan jawaban untuk pertanyaan pada grafik No 12 dan 13. Mereka yang menjawab provinsi Lampung
72
JURNAL ANALISIS SOSIAL POLITIK VOLUME 1, NO 1, JULI 2017
tidak perlu dimekarkan atau cukup tetap 1 provinsi saja menyikapi isu kemiskinan (85.8%). Alasan yang mereka sampaikan satu diantaranya “Provinsi Lampung miskin nampaknya tidak ada kaitannya langsung dengan penataan wilayah tapi cenderung disebabkan karena kebocoran anggaran pembangunan, korupsi, dan alokasi anggaran pembangunan yang kurang tepat”. Jawaban ini sangat tajam dan peneliti menilai alasan responden ini sulit terbantahkan. Bahkan pemikiran pemuda ini sejalan dengan pemikiran Nils Bubant (2014:12). Guru besar antropologi politik univ Aarhus University Denmark inilah yang menilai korupsi merupakan tantangan terbesar demokrasi dan pembangunan di Indonesia. Pemuda-pemudi etnis lampung mayoritas (85%) menyatakan Indonesia tetap menjadi anggota Asean, salah satu alasan mereka “Indonesia lebih senior dan secara histori memiliki peran penting di asia tenggara”. Pemuda-pemudi etnis lampung mayoritas (90%) menyatakan Indonesia tetap menjadi anggota PBB, salah satu alasan mereka “Indonesia harus menjalankan politik luar negeri bebas aktif”. Terkait fungsi pancasila sebagai perekat bangsa Indonesia yang multi kultur mayoritas (75%) diamini dan didukung oleh pemuda-pemudi etnis Lampung. Meski demikian terdapat pemudapemudi etnis lampung yang kritis dan bersikap berbeda yakni (18%) menyatakan pancasila belum cukup kuat sebagai pemersatu. Pemudapemudi etnis Lampung mayoritas (52%) bersikap untuk tidak lagi mengamademen ke-5 UUD 1945, tapi terdapat (25%) yang menyatakan perlu amandemen, serta sisanya (22,5%) menyatakan tidak tahu/tidak menjawab. Terkait cara pelaksanaan rotasi kepemimpinan di level daerah dan pusat, mayoritas (90% lebih) pemuda-pemudi etnis lampung menyatakan agar pilpres dan pilkada tetap dilaksanakan secara langsung oleh rakyat, hanya (3%) yang menyatakan Pilpres sebaiknya via MPR dan hanya (5%) yang menyatakan pilkada sebaiknya via DPRD. Terkait hukuman bagi pelaku korupsi (koruptor) pemudapemudi etnis Lampung menyatakan beragam alternatif hukuman yakni (54%) menyatakan hukuman mati; (30%) menyatakan penjara
seumur hidup; (10%) menyatakan hukuman potong tangan. Yang menjawab hukuman mati beralasan umumnya “agar jera, tidak diikuti yang lain, dan uang pembangunan terutama untuk pendidikan bisa gratis”. Yang menyatakan hukuman penjara seumur hidup rata-rata beralasan agar jera pelaku korupsi, sedangkan yang menyatakan hukuman potong tangan selain karena terinspirasi dari ajaran islam, juga agar jera dan malu. Yang menarik dari hasil penelitian ini yakni terjawablah corak budaya politik Lampung kontemporer lewat jawaban pada grafik No.22. Siapakah yang mempengaruhi pilihan-pilihan politik pemuda-pemudi etnisLampung pada saat pesta demokrasi (pileg, pilkada, pilpres)? Diri sendiri (76.6%) bapak (15%), Ibu (5%). Mereka yang menjawab diri sendiri beralasan bahwa “soal pilihan politik para orang tua memberikan kebebasan dan mereka dianggap sudah mandiri menentukan yang terbaik karena mendapat asupan informasi politik lebih banyak daripada orang tua yang tinggal di kampung, ,meski demikian mereka rata-rata akan minta petunjuk dan restu bapak dan ibu tatkala melanjutkan kuliah dan kelak saat ingin menikah. Alasan yang wajar mengingat mereka masih dibiayai orang tua. Mereka juga ada yang berkata saat pileg, pilkada, bahkan pilpres, pilihan politik dalam keluarga mereka berbeda-beda dan tidak timbul konflik karena mereka toleransi dengan perbedaan pilihan politik. Mereka yang menjawab pilihan politik sesuai arahan bapak atau ibu, ratarata karena mereka “ingin menghargai orang tua sekaligus alasan berkomunikasi dan minta tambahan biaya kuliah”. Corak budaya politik Lampung kontemporer yang mandiri, terkadang berbeda pilihan politik antara anak dan orang tua, tidak timbul konflik karena bersikap toleran terhadap perbedaan. Melihat corak seperti ini, tak heran Arizka Warganegara setelah melihat kasus perbedaan pilihan dan toleransi pada pilkada tahun 2010 dan 2013 di beberapa kabupaten di lampung maka Arizka berkesimpulan melabeli bahwa masyarakat Lampung umumnya dan masyarakat etnis Lampung berbudaya politik “demokratis
ANALISIS ORIENTASI, SIKAP, PILIHAN, DAN BUDAYA POLITIK PEMUDA-PEMUDI ETNIS LAMPUNG ERA KONTEMPORER Syafarudin, Darmawan Purba
kosmopolitan”) seperti dalam konsep Anthoni Giddens. Bahkan dengan melihat kondisi yang aman tanpa konflik intra dan ekstra etnik di Lampung pasca pilkada 2007, pilkada 2008, pilkada 2013—Arizka menyatakan bahwa Provinsi Lampung adalah percontohan demokrasi kosmopolitan di Indonesia. Sebetulnya model demokrasi kosmopolitan ini juga menjadi konsep yang dikaji dan dikembangkan lebih dari puluh tahun oleh ilmuan politik David Held (2007: 18). Semangat arizka warganegara bahwa pemuda etnis Lampung bisa menjadi contoh sikap demokratis kosmopoloitan, di satu sisi peneliti sangat mendukung, meski di sisi lain peneliti khawatir bahwa pemuda etnis Lampung saat mereka mapan menjadi kelas menengah jangan sampai mengulangi dua kekeliruan generasi tua sebelumnya yang dicatat jurnalis dan penulis udo z karzi (2016:56) yakni oknum elite adat Lampung kasdang kala (1) suka politisasi masyarakat adat Lampung dan (2) suka memburu gelar adat ke pulau jawa dengan dalih pertukaran gelar adat. Yang juga menarik dari hasil penelitian ini yakni terjawablah corak budaya politik Lampung kontemporer (bercorak partisipan ala Almond dan Verba) hal itu bisa dilacak lewat jawaban pada grafik No.16 dan no. 17, dimana rata-rata partisipan pemilih legislatif tahun 2014 lalu (datang ke TPS memberikan hak suara berkisar (72-75%), sedangkan pemuda-pemudi etnis lampung yang tidak memilih berkisar (25-27%). Almond (1963:78) menulis “orang-orang yang melibatkan dirinya dalam kegiatan politik, paling tidak dalam kegiatan pemberian suara (voting) dan memperoleh informasi cukup banyak tentang kehidupan politik kita sebut berbudaya politik partisipan”. Corak budaya politik pemuda-pemudi etnis Lampung kontemporer yang cenderung bersikap dan memiliki pilihan mandiri, tidak patrilineal, tidak matrilineal, berbeda pilihan namun tetap toleran, cenderung berbudaya partisipsan bukan subyek pasif dan bukan parochial, demokratis kosmopolitan. Timbul pertanyaan kemudian, kenapa karakter baru ini muncul dalam budaya politik etnis Lampung kontemporer yang berbeda dengan corak lama yang diceritakan temurun
73
bahwa Lampung menganut pola patrilineal warisan monarki ala sultan? Dari pengamatan terhadap perubahan struktur dan kultur politik era orde baru dan era reformasi di Indonesia serta melacak jawaban pemuda-pemudi etnis Lampung, peneliti menilai ada 5 (lima) pemicunya: (1). gelombang demokratisasi liberal (one man one vote) dan pengakuan hak asasi manusia (hak menyatakan pendapat secara bebas); (2). terpaan kemajuan ICT (information and communication technology); (3). tingkat pendidikan dan ekonomi kelas menengah etnis Lampung yang cukup meningkat pesat; (4). partai politik sebagai agen demokrasi era reformasi gencar melakukan rekrutmen politik, kampanye politik, dan penyerapan aspirasi politik kaum muda; dan (5). pengaruh televisi terutama sinetron membawa nilai-nilai baru kehidupan keluarga perkotaan yang dianggap modern manakala anak sudah bisa mandiri .
SIMPULAN Orientasi politik pemuda-pemudi etnis Lampung tidak hanya berwawasan lokal seputar provinsi Lampung, tapi juga mampu berwawasan regional dan internasional Corak budaya politik pemuda-pemudi etnis Lampung kontemporer cenderung bersikap dan memiliki pilihan mandiri, tidak patrilineal, tidak matrilineal, berbeda pilihan namun tetap toleran, cenderung berbudaya partisipsan bukan subyek pasif dan bukan parochial, bercirikan demokratis kosmopolitan. Penyebab perubahan kultur politik pada pemuda-pemudi etnis Lampung kekinian ada 5: (1) gelombang demokratisasi liberal (one man one vote) dan pengakuan hak bebas menyatakan pendapat; (2) terpaan kemajuan teknologi informasi); (3) tingkat pendidikan dan ekonomi kelas menengah etnis Lampung yang cukup meningkat; (4) partai politik gencar melakukan rekrutmen politik, kampanye politik, dan penyerapan aspirasi politik kaum muda;
74
JURNAL ANALISIS SOSIAL POLITIK VOLUME 1, NO 1, JULI 2017
dan (5) pengaruh televisi terutama terpaan sinetron membawa nilai baru kehidupan keluarga perkotaan yang menganggap modern manakala anak sudah bisa mandiri dari orang tua.
Karzi, Z, Udo Z. 2016. Fedodalisme Modern: Wacana Kritis tentang Lampung dan kelampungan. Sai Wawai Publishing. Bandar Lampung
DAFTAR PUSTAKA
Kepemimpinan Pemerintahan Provinsi Lampung Periode 1945-1964. Jurnal Fiat Justisia FH Unila No.3.
Almond, and Verba, Sidney. 1963. The Civic Culture. Princeton University Press. NewJersey. Amran, Frieda.2016. Mencari Jejak Masa Lalu Lampung. Pustaka Labrak. Bandar Lampung. Anderson, ROG, Benedict.1990. Languange and Power, Exploring Politichal Culture in Indonesia. Cornell university press itacha, New York. Brannen, Julia. 1997. Memadu Metode Penelitian kuantitatif dan Kualitatif “, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Bubant, Nils. 2014. Democracy, Corruption and the Politics of Spirits in Contemporary Indonesia”, Roudledge Avanue, New York Bungin, Burhan. 2001. Metodologi penelitian Sosial: Format Kuantitatif dan Kualitatif. Airlangga University Press. Surabaya. Djausal, Anshori. 1999. Perjalanan Setitik Air: menjejak waktu, melangkahi bayang, menuju matahari. Penerbit Bumilada. Lampung Selatan. Gaffar, Afan. 1992. Javanase Voters:A case study of elections under a hegemonic party system. Gadjah mada university press. Yogyakarta. Geertz, Clifford. 1960. The Religion of Java. The Free press. Glenco Illionis. Geertz, Clifford. 1973. Interpretation of Cultures. Basic book, New York. Held, David. 1996. Democracy and the Global Order: From the Modern State to Cosmopolitan Governance. Stanford, CA: Stanford University Press.
Kleden, Ignas. 1987. Sikap Ilmiah dan Kritik Kebudayaan”, PenerbitLP3ES, Jakarta. M, Hubert and Jr, Blalock. 2001. Bassic Dilemmas in The Social Science. Sage Publications, London. Nordholt, Schulte, Henk dan Klinken, van, Gerry (editor). 2007. Renegotiating boundaries: local politics post Suharto Indonesia, KITLV, Leiden Belanda. Usman, Sunyoto. 2004. Jalan Terjal Perubahan Sosial. Cired. Yogyakarta. Warganegara, Arizka. 2013. Warganegara, Arizka. Budaya Politik Lampung. Lampung Post. 18 Maret 2014